analisis pembangunan sutet (saluran udara tegangan ekstra tinggi) dan peran amdal di indonesia

30
MAKALAH EKONOMI LINGKUNGAN KELAS AA “ANALISIS PEMBANGUNAN SUTET (SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI) DAN PERAN AMDAL DI INDONESIA” Dosen: Prof. Dr. Maryunani, SE, MS Asisten: Herman Cahyo Diartho Andistya Oktaning Listra NIM. 0910210022 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Upload: andistya-oktaning-listra

Post on 29-Jul-2015

1.198 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

MAKALAH EKONOMI LINGKUNGAN

KELAS AA

“ANALISIS PEMBANGUNAN SUTET (SALURAN UDARA TEGANGAN

EKSTRA TINGGI) DAN PERAN AMDAL DI INDONESIA”

Dosen: Prof. Dr. Maryunani, SE, MS

Asisten: Herman Cahyo Diartho

Andistya Oktaning Listra

NIM. 0910210022

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

Page 2: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

DAFTAR ISI

I. BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 2

1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 3

1.3 Tujuan.......................................................................................... 3

II. BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pembangunan SUTET dan Masalah Lingkungan........................ 4

2.1.1 Pencemaran Air................................................................ 5

2.1.2 Pencemaran Tanah.......................................................... 5

2.1.3 Pencemaran Udara.......................................................... 6

2.2 Kondisi Sistem Lingkungan.......................................................... 7

2.1.1 Manusia............................................................................ 8

2.1.2 Alam................................................................................. 11

2.3 Dampak Pembangunan SUTET di Indonesia

2.1.1 Sosial Masyarakat............................................................ 11

2.1.2 Ekonomi........................................................................... 12

2.1.1 Kesehatan........................................................................ 12

2.1.2 Budaya............................................................................. 12

2.1.2 Rona Lingkungan............................................................. 13

2.4 Peran AMDAL Mengatasi Dampak Pembangunan SUTET di

Indonesia...................................................................................... 13

III. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 19

IV. DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 20

1

Page 3: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana pemerintah untuk meningkatan kesejahteraan rakyat

melalui industrialisasi tampaknya merupakan suatu rencana yang patut

didukung oleh semua pihak. Berbagai investasi dalam bidang industri pada

saat ini telah banyak dilakukan oleh pihak swasta, baik melalui penanaman

modal dalam negeri (PMDN) maupun melalui penanaman modal asing

(PMA). Sedangkan dari pihak pemerintah sendiri rupanya juga sudah cukup

banyak yang dikerjakan melalui sektor industri, antara lain melalui kiprah

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam kelompok

industri strategis (BPIS) dan juga melalui industri petrokimia, industri

semen, industri logam dan industri berat lainnya.

Pembangunan di semua sektor menyebabkan kebutuhan tenaga

listrik meningkat. Peningkatan kebutuhan tenaga listrik tersebut diiimbangi

dengan pembangunan pembangkit listrik dan jaringan-jaringan

transmisinya. Penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit ke gardu

induk maupun dari gardu induk satu ke gardu induk lain memerlukan

jaringan transmisi, yang salah satunya dikenal dengan istilah SUTET.

SUTET adalah saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang

(penghantar) di udara bertegangan di atas 245 kV sesuai standar di bidang

ketenagalistrikan. Di Indonesia, SUTET yang beroperasi sebagian besar

bertegangan 500 kV.

Terkait hal ini, awal tahun 2006 merupakan puncak akumulasi

protes yang dilakukan oleh masyarakat yang bertempat tinggal di bawah

SUTET. Berbagai bentuk protes, mulai dari demo, aksi mogok makan,

menjahit mulut, sampai ancaman untuk merobohkan tower SUTET

dilakukan untuk menuntut ganti rugi lahan tempat tinggal mereka yang

dilintasi SUTET. Sebelumnya, bulan September 2004, masyarakat dari

enam kabupaten di Jawa Barat, Kabupaten Bandung, Sumedang, Bogor,

2

Page 4: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

Cianjur, Majalengka, dan Cirebon, menuju Istana Merdeka untuk

memprotes keberadaan SUTET yang melintas di atas pemukiman mereka.

Demikian pula masyarakat di beberapa daerah di Jawa Tengah,

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur, melakukan aksi serupa di

daerah masing-masing. Sebenarnya sejak tahun 1991, warga Singosari,

Gresik, Jawa Timur, telah melakukan aksi protes dan memperkarakan

lewat jalur hukum. Kemudian muncul pula kasus-kasus hukum yang lain

dengan tujuan yang sama, yaitu meminta ganti rugi bagi lahan dan rumah

yang dilintasi SUTET. Alasan utama yang dikemukakan, khawatir

mengganggu kesehatan.

Oleh karena itu, dalam rangka melaksanakan pembangunan

ketenagalistrikan perlu adanya perubahan konsep peraturan hukum

sektoral kedalam konsep hukum pengelolaan yang bersifat ekologis dan

bersifat komprehensif dengan menekankan perhatian pada daya dukung

lingkungan (subtainable development) membawa perkembangan baru

dalam sistem hukum lingkungan Indonesia. Konsep hukum ini didasarkan

pada keampuhan alat prediksi yang lazim disebut sebagai analisis

mengenai dampak lingkungan (an environmental impact assessment) atau

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah hasil studi

mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan

hidup diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.

1.2 Tujuan

Mengetahui implikasi dari pembangunan SUTET di Indonesia baik dari segi

ekonomi, lingkungan, dan masyarakat disertai peran AMDAL untuk

mengatasi dampak yang ditimbulkan dari SUTET.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba merumuskan masalah dalam

bentuk pertanyaan sebagai berikut: Bagaimanakah implikasi dari

pembangunan SUTET baik dari segi ekonomi, lingkungan, dan masyarakat

disertai peran AMDAL untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari

SUTET?

3

Page 5: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembangunan SUTET dan Masalah Lingkungan

Setiap pembangunan ketenagalistrikan pada pembangkit baik

thermal maupun hidro, akan menimbulkan implikasi positif dan negatif.

Besaran dampak tersebut bisa bersifat penting dan tidak penting,

tergantung dari jenis dan besar pembangkit tersebut. Begitu pula terhadap

komponen lingkungan yang akan terkena dampak, juga tidak akan sama

dampaknya walaupun jenis kegiatannya sama. Hal ini sangat terpengaruh

pada lokasi kegiatan, pola kehidupan masyarakat dan teknologi

pengendalian dampak yang digunakan. Pemantauan yang dilakukan

secara rutin, seperti yang disepakati dalam dokumen, dimaksudkan untuk

melihat sejauh mana efektifitas pelaksanaan pengelolaan lingkungan. Hasil

pemantauan akan dapat digunakan sebagai acuan tindakan

penanggulangan (corrective action) secara akurat dan tepat.

Untuk pembangunan SUTET implikasinya terhadap lingkungan

adalah timbulnya keresahan masyarakat terutama yang tinggal di bawah

jalur SUTET. Menurut UU No.15 tahun 1985 tentang kenagalistrikan,

Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No 01.P/47/MPE/1992

Tentang Ruang Bebas SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik dan

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 975 K/47/MPE/1999

Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.

01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTET Untuk Penyaluran

Tenaga Listrik.

Oleh karena itu, pembangunan SUTET 500 kV juga sudah

mempunyai Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 04.6918-2002

tentang ruang bebas dan jarak bebas minimum SUTET dan SNI 04.6950-

2003 tentang Nilai Ambang Batas Medan Listrik dan Medan Magnet

SUTET. Besarnya kuat medan magnet dan medan listrik yang

dipersyaratkan WHO adalah: kuat medan magnet sebesar 0,1 mT, kuat

medan listrik sebesar 5 kV/m.

4

Page 6: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

2.1.1 Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu

tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air

tanah akibat aktivitas manusia. Dalam hal ini, pembangunan

SUTET akan mengakibatkan aspek fisik-kimia pada kualitas air

khususnya air tanah yang telah terkontaminasi radiasi gelombang

elektromagnetik dari SUTET sehingga terjadi kenaikan suhu pada

badan air dimana dapat membahayakan kesehatan masyarakat

jika mengkonsumsinya adapun hal ini juga berpengaruh pada

penurunan kualitas tanaman yang mengandalkan irigasi dari air

tanah yang berada di kawasan SUTET.

2.1.2 Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah akibat SUTET terjadi karena adanya

partikel atau benda yang bermuatan listrik, di sekitarnya akan

timbul medan listrik. Pada medan listrik, garis medannya

mempunyai awal dan akhir, yaitu berawal dari kawat penghantar

yang bertegangan sebagai sumbernya dan berakhir pada struktur

konduktif, misalnya tanah atau permukaan benda-benda yang

berada di atas tanah dan merupakan titik akhir garis medan listrik

tersebut. Besaran medan dinyatakan dalam kuat medan listrik E

dengan satuan V/m atau kV/m. Kuat medan listrik tertinggi terdapat

pada permukaan kawat penghantar, sedangkan yang terendah

pada permukaan tanah atau benda-benda yang berada di atas

permukaan tanah.

Hal inilah yang menyebabkan peningkatan suhu badan tanah

dan mengurangi tingkat kesuburan tanah sehingga banyak pohon

dan tanaman yang sulit tumbuh bahkan mati. Adapun implikasi lain

pencemaran tanah akibat SUTET dapat mempengaruhi terhadap

kesehatan tergantung pada jumlah radiasi gelombang

elektromagnetik dari tanah yang akhirnya menciptakan kerentanan

populasi sehingga sangat berbahaya pada anak-anak, karena

dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal.

Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak

5

Page 7: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit yang

jelas pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat

menyebabkan kematian.

2.1.3 Pencemaran Udara

Pencemaran udara merupakan peristiwa masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke

udara dan/ atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia

atau proses alam. SUTET yang menciptakan radiasi

elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik yang berosilasi dan

medan magnet yang merambat lewat ruang dan membawa energi

dari satu tempat ke tempat yang lain. Berkaitan dengan SUTET,

secara teoretis adanya medan listrik dan medan magnet akan

mempengaruhi elektron bebas di udara.

Elektron bebas yang terdapat dalam udara di sekitar jaringan

tegangan tinggi, akan terpengaruh oleh adanya medan magnet dan

medan listrik, sehingga gerakannya akan makin cepat dan hal ini

dapat menyebabkan timbulnya ionisasi di udara. Ionisasi dapat

terjadi karena elektron sebagai partikel yang bermuatan negatif

dalam gerakannya akan bertumbukan dengan molekul-molekul

udara sehingga timbul ionisasi berupa ion-ion dan elektron baru.

Proses ini akan berjalan terus selama ada arus pada jaringan

tegangan tinggi dan akibatnya ion dan elektron akan menjadi

berlipat ganda terlebih lagi bila gradien tegangannya cukup tinggi.

Udara yang lembab karena adanya pepohon di bawah

jaringan tegangan tinggi akan lebih mempercepat terbentuknya

pelipatan ion dan elektron yang disebut dengan avalanche. Akibat

berlipat gandanya ion dan elektron ini (peristiwa avalanche) akan

menimbulkan korona berupa percikan busur cahaya yang

seringkali disertai pula dengan suara mendesis dan bau khusus

yang disebut dengan bau ozone.

Dari segi kesehatan pencemaran udara akibat SUTET

menyebabkan implikasi negative seperti:

1. Gejala hipersensitivitas berupa keluhan sakit kepala, pening dan

gejala dan keletihan menahun.

6

Page 8: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

2. Selain itu menurut WHO, dapat menyebabkan terganggunya

sistem darah, reproduksi, syaraf, jantung, psikologis dan

hipersensitivitas.

3. Jantung berdebar, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, rasa

mual dan gangguan pencernaan lain yang tidak jelas

penyebabnya, telinga berdenging, muka terbakar, kejang otot,

kebinggungan serta gangguan kejiwaan berupa depresi.

2.2 Kondisi Sistem Lingkungan

Kondisi sistem lingkungan terkait pembangunan SUTET

berdasarkan rencana pemerintah dalam meningkatkan industrialisasi

menimbulkan keresahan masyarakat, hal ini dikarenakan kepedulian

bangsa Indonesia terhadap masalah lingkungan semakin meningkat.

Penilaian masyarakat terhadap masalah lingkungan terbagi paling sedikit

dua kelompok yang saling bertentangan, yaitu mereka yang berpihak pada

pertumbuhan dan mereka yang berpihak pada konservasi. Citra dari

pertumbuhan memanifestasikan diri dalam pernyataan berikut:

“Kita perlu memperbaiki pertumbuhan ekonomi dan kesempatan

kerja terlebih dahulu, sebelum memperbaiki lingkungan.

Pemerintah kita telah berjalan terlampau jauh berpihak pada para

pendukung perlindungan alam. Kini sudah waktunya bagi kita

untuk berpaling.”

Selain concern pada masalah lingkungan, pembangunan SUTET

juga menciptakan kekhawatiran terhadap kesehatan bagi penduduk yang

tinggal di wilayah yang dilewati jalur SUTET. Hasil penelitian yang sangat

mempengaruhi pandangan masyarakat dunia tentang hubungan kanker

otak pada anak dengan paparan medan elektromagnetik adalah hasil

penelitian Wertheimer dan Leper tahun 1979, yang sempat

menggoncangkan dunia karena resiko positif yang dilaporkannya. Sejak

penelitian tersebut, berbagai studi epidemiologi dan laboratorium lainnya

dilakukan sebagai replikasi dan eskpansi penelitian Wertheimer di berbagai

negara. 

Hal ini juga yang menciptakan inisiatif masyarakat dalam

penghentian proyek pembangunan SUTET yang kiranya dapat

7

Page 9: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

menimbukan eksternalitas negative tersebut. Namun dilematisnya, apabila

terealisasikan maka resesi kegiatan ekonomi akhirnya menciptakan

peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Oleh karena itu,

pembangunan SUTET harus dipertimbangan terkait ketersediaan tenaga

listrik yang andal, aman, akrab lingkungan dan efisien dengan harga

terjangkau yang merupakan faktor penunjang kehidupan masyarakat

sehari-hari termasuk untuk menghasilkan barang dan jasa.

2.2.1 Manusia

Kehidupan manusia modern tidak dapat dipisahkan dengan

kebutuhan akan energi listrik, baik untuk kebutuhan rumah tangga,

maupun pengobatan, sarana kerja, dan kegiatan lainnya.

Kehadiran medan listrik dan medan magnet di sekitar kehidupan

manusia tidak dapat dirasakan oleh indera manusia, kecuali jika

intensitasnya cukup besar dan terasa hanya bagi orang yang

hipersensitif saja. Medan listrik dan medan magnet termasuk

kelompok radiasi nonpengion, yang berbeda dengan radiasi nuklir

atau sinar rontgen yang termasuk kelompok radiasi pengion.

Medan listrik dan medan magnet dibangkitkan oleh alam, dan

sudah ada sejak bumi serta alam semesta ini diciptakan. Medan

listrik dan medan magnet yang dibangkitkan peralatan buatan

manusia muncul sejak diketemukan energi listrik.

Pengaruh langsung medan elektromagnetik natural pada

sistem biologi manusia tidak terungkapkan, karena manusia secara

evaluasi dalam ruang dan waktu yang lama telah menyesuaikan

diri pada pembebanannya. Termasuk dalam medan

elektromagnetik natural di alam adalah radiasi panas, sinar

ultraviolet, radiasi gamma dan lain-lain. Radiasi elektromagnetik

nonpengion berada pada rentang frekuensi Hz (Hertz) sampai THz

(Tera Hertz). Demikian pula panjang gelombangnya, mulai dari

panjang gelombang terkecil, yaitu nm (nano meter) sampai lebih

dari 1000 km (kilo meter). Sedangkan energi per foton yang

dihasilkan tentu saja berada pada rentang yang sangat lebar,

mulai dari peV sampai eV. Potensi gangguan kesehatan antara

lain ditentukan energi per foton yang dihasilkan oleh radiasi

elektromagnetik tersebut.

8

Page 10: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

Menurut INIRC (International Non Ionizing Radiation

Committee) dari International Radiation Protection Association

(IRPA), nilai medan listrik dan medan magnet yang merupakan ciri

kondisi pajanan tidak terganggu (unperturbed electric and

magnetic fields) ialah medan yang apabila semua benda

dihilangkan, karena medan listrik pada umumnya akan terganggu

jika berada di dekat permukaan suatu benda.

UNEP (United Nations Environmental Programme), WHO

(World Health Organization) dan IRPA pada tahun 1987

mengeluarkan pernyataan tentang nilai rapat arus induksi dengan

efek-efek biologisnya yang ditimbulkan oleh pajanan pada seluruh

tubuh manusia:

a) 1 - 10 mA/m2, tidak menimbulkan efek biologis berarti.

b) 10 - 100 mA/m2, menimbulkan efek biologis yang berarti,

termasuk efek pada sistem penglihatan dan saraf.

c) 100 - 1000 mA/m2, menimbulkan stimulasi pada jaringan-

jaringan yang dapat dirangsang dan berbahaya bagi

kesehatan.

d) 1000 mA/m2, dapat menimbulkan gangguan pada jantung,

berupa irama ekstrasistole dan fibrilasi ventrikular.

Secara umum, potensi gangguan kesehatan akibat radiasi

elektromagnetik pada manusia, berupa: (1) efek jangka panjang,

berupa potensi proses degeneratif dan keganasan (kanker), serta

(2) efek hipersensitivitas, dengan berbagai manifestasinya.

Potensi terjadinya proses degeneratif dan keganasan tergantung

batas pajanan medan listrik dan medan magnet dalam satuan

waktu. Sedangkan efek hipersensitivitas tidak harus tergantung

pada batas pajanan. Batas pajanan medan listrik dan medan

magnet yang direkomendasikan oleh WHO dan IRPA, serta Ikatan

Dokter Indonesia (IDI), adalah sebagai berikut:

9

Page 11: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

Radiasi elektromagnetik berpotensi menimbulkan gangguan

kesehatan tertentu. Berbagai potensi gangguan kesehatan tersebut

adalah sebagai berikut:

(1) Sistem darah, berupa leukemia dan limfoma malignum.

(2) Sistem reproduksi laki-laki, berupa infertilitas.

(3) Sistem saraf, berupa degeneratif saraf tepi.

(4) Sistem kardiovaskular, berupa perubahan ritme jantung.

(5) Sistem endokrin, berupa perubahan metabolisme hormon

melatonin.

(6) Psikologis, berupa neurosis dan gangguan irama sirkadian.

(7) Hipersensitivitas.

Potensi gangguan terhadap sistem darah, kardiovaskular,

reproduksi dan saraf, memerlukan waktu yang panjang dan tidak

dapat dirasakan atau diamati dalam waktu pendek. Sedangkan

potensi gangguan pada sistem hormonal, psikologis dan

hipersensitivitas, umumnya dapat terjadi dalam waktu pendek.

Manifestasi gangguan dalam waktu pendek, biasanya berupa

berbagai keluhan. Keluhan yang paling banyak dikemukakan oleh

10

Page 12: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

penduduk yang bertempat tinggal di bawah SUTET adalah sakit

kepala, pening dan keletihan menahun.

2.2.2 Alam

Lingkungan alam merupakan komponen dari sistem ekonomi,

dan tanpa lingkungan alam sistem ekonomi tidak akan berfungsi.

Karena itu, kita perlu memperlakukan lingkungan alam sama

dengan kita memperlakukan pekerja dan modal yaitu sebagai aset

dan sebuah sumber. Disini terdapat bermacam – macam

komponen lingkungan alam yang terdiri dari dua jenis, yaitu: (1)

sumber – sumber yang tak dapat diperbarui, dan (2) sumber –

sumber yang tak dapat diperbarui.

Meskipun dibuat perbedaan yang jelas antara sumber yang

dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui, namun bila salah

kelola hampir semua sumber yang dapat diperbarui dengan mudah

berubah menjadi tidak dapat diperbarui. Adapun hal ini terkait

dengan proyek pembangunan SUTET yang mengakibatkan

kelangkaan tanah, udara, dan air sehat karena telah terkontaminasi

radiasi gelombang elektromagnetik yang menyebabkan semakin

rentannya populasi sehingga merusak ekosistem alam.

2.3 Dampak Pembangunan SUTET di Indonesia

2.3.1 Sosial Masyarakat

Terjadinya keresahan dan ketakutan yang disebabkan dari

munculnya rasa tidak aman terhadap bahaya kecelakaan yang

dapat ditimbulkan dari jaringan tersebut, yaitu kecelakaan yang

disebabkan adanya sambaran petir, putusnya kabel, atau gangguan

fondasi tower akibat dari perubahan struktur tanah sehingga

menimbulkan masalah terkait pembebasan lahan dan pemindahan

penduduk ke area di luar jalur SUTET. Selain itu munculnya

kekhawatiran kesehatan secara terus menerus yang disebabkan

oleh radiasi gelombang elektromagnetik.

11

Page 13: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

2.3.2 Ekonomi

Secara makro mungkin pembangunan SUTET berimplikasi

pada kesejahteraan rakyat karena mampu meningkatkan aktivitas

industri di Indonesia sehingga GDP meningkat. Namun di satu sisi,

pembangunan jaringan tegangan tinggi tersebut dapat

menyebabkan “Kematian Perdata” bagi nilai tanah yang dilintasi

oleh SUTET, sehingga apabila pemilik tanah tersebut berniat

menjual tanahnya, maka harga jual tanah tersebut akan jatuh dan

berada dibawah harga jual tanah yang tidak dilewati jalur tersebut

(itupun bila ada yang mau membelinya), atau juga pemilik tanah

mau mengoptimalisasikan tanahnya dengan mendirikan bangunan

bertingkat ia akan mempunyai masalah dengan perijinan pendirian

bangunan, atau bila ia ingin menanam pohon ia akan dilarang

menanam pohon dalam batas ketinggian tertentu.

2.3.3 Kesehatan

Dari hasil penelitian disebutkan bahwa banyak penyakit yang

bisa ditimbulkan akibat dari paparan radiasi gelombang

elektromagnetik bagi masyarakat yang tinggal di bawahnya. Hasil

penelitian di Eropa menyatakan bahwa jaringan transmisi tegangan

tinggi menimbulkan sakit kepala, gangguan tidur, lesu, libido

menurun, kemandulan dan merasa sakit tanpa diketahui

penyebabnya. Sedangkan penelitian di Amerika Serikat yang

dilakukan oleh Lermer dan Leeper pada 1979, menyebutkan bahwa

pemaparan medan elektromagnetik dari jaringan transmisi tegangan

tinggi dapat menyebabkan meningkatnya resiko kematian yang

ditimbulkan oleh penyakit leukimia, Kanker, Limfoma, Infertilitas

pada pria, cacat pada keturunan, demikian juga dapat

menyebabkan penyakit kulit, perangai pemarah, dsb.

2.3.4 Budaya

Menciptakan budaya self-injury (menyakiti diri sendiri) di

kalangan masyarakat akibat hak – hak para korban SUTET belum

terpenuhi. Beberapa aksi self-injury yang dilakukan masyarakat

12

Page 14: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

pada tanggal 30 Januari 2006, yaitu: aksi jahit mulut, mogok makan,

dan cap jempol darah yang berlangsung di Posko Selamatkan

Rakyat Indonesia di Jalan Diponegoro - Jakarta Pusat. Puluhan

orang sudah melakukan aksi tersebut dan sudah berjatuhan korban

dari aksi tersebut, bahkan Ibu-ibu rela meninggalkan keluarga dan

anak-anak mereka tercinta demi melakukan aksi tersebut.

2.3.5 Rona Lingkungan

Peran lingkungan dalam meningkatkan derajat kesehatan

sangat besar sebagaimana dikemukakan Blum (1974) dalam

Planning for health, development and application of social change

theory. Bahwa faktor lingkungan berperan sangat besar disamping

perilaku daripada faktor pelayanan kesehatan dan keturunan.

Memang tidak selalu lingkungan sebagai penyebab, melainkan juga

sebagai penunjang, media transmisi maupun memperberat penyakit

yang telah ada.

Akibat didirikannya jaringan transmisi tegangan tinggi

tersebut, pepohonan dalam radius tertentu ditebangi karena

dianggap melebihi ketentuan dalam ketinggian tertentu. Sehingga

wilayah disekitar jaringan tersebut menjadi kering kerontang, sangat

panas dengan angin yang kencang di masa kemarau, dan sangat

dingin di musim penghujan, kualitas tanah juga ikut menurun drastis

dan kehilangan kesuburan karena tidak bisa dioptimalisasikan lagi.

2.5 Peran AMDAL Mengatasi Dampak Pembangunan SUTET di Indonesia

Dalam rangka melaksanakan pembangunan Ketenagalistrikan

yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan pembangunan

ketenagalistrikan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang

berlaku, yaitu UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan

Hidup. Bagi rencana kegiatan yang mempunyai dampak penting, maka

berdasarkan PP No. 27 Tahun 1999, untuk kegiatan yang mempunyai

dampak penting wajib menyusun dokumen Analisis mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL). Sedangkan yang tidak mempunyai dampak penting

wajib menyusun Upaya Pengelolaan Lingkungan dan atau Upaya

13

Page 15: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL). Untuk penentuan kriteria wajib

AMDAL dan UKL/UPL mengacu pada peraturan yang berlaku.

Peraturan-peraturan pelaksanaan di bidang Lindungan

Lingkungan Tenaga Listrik meliputi:

a) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

b) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

c) Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

d) Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor

01P/47/MPE/1992 Tentang Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan

Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)

untuk Penyaluran Tenaga Listrik.e. Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Emisi

Sumber Tidak Bergerak.

e) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun

1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan.

f) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 tahun 2001

tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib

Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

g) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002

tentang Pedoman Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya

Pemantauan Lingkungan.

h) Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1457

Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Lingkungan

Bidang Pertambangan dan Energi.

i) Standar Nasional Indonesia Nomor 04-6918-2002 Tentang Ruang

Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada Saluran Udara Tegangan

Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

j) Standar Nasional Indonesia Nomor 04-6950-2003 Tentang Saluran

Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan

Ekstra Tinggi (SUTET) – Nilai Ambang Batas Medan Listrik dan

Medan Magnet.

14

Page 16: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

Adapun upaya penanggulangan dampak yang terjadi antara lain

memberi sosialisasi pada masyarakat tentang manfaat SUTET/SUTT,

melakukan pengukuran dan pemantauan terhadap medan magnet dan

medan listrik secara kontinyu, memantau kondisi tapak tower terutamapada

lahan yang erosinya tinggi dan menetapkan batasan ruang kosong (ROW)

di bawah jalur SUTET.

15

Page 17: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

Selanjutnya skema-skema berikut ini memberikan gambaran

mengenai prosedur keterlibatan masyarakat dalam proses AMDAL dan

proses persetujuan AMDAL dan tanggapan UKL/UPL.

Prosedur Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses AMDAL

Prosedur Persetujuan AMDAL dan Tanggapan UKL/UP

16

Page 18: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

Di samping itu, beberapa upaya berkaitan dengan kebiasaan

sehari-hari yang terkesan sederhana, sebenarnya dapat dilakukan untuk

mengurangi radiasi di lingkungan, sehingga kecil kemungkinan akan

berpengaruh pada manusia. Upaya untuk mengurangi pajanan bagi

penduduk yang bertempat tinggal atau berada di bawah SUTET adalah

sebagai berikut.

a) Mengusahakan agar rumah menggunakan langit-langit (plafon)

b) Apabila atap rumah terbuat dari logam atau seng yang berfungsi

sebagai penghantar listrik, sebaiknya dilakukan pentanahan

(grounding).

c) Apabila atap rumah tidak berbahan logam, misalnya genting, asbes

atau sirap, usahakan untuk tidak dipergunakan meletakkan bahan

logam seperti antena TV, talang seng dan sebagainya.

17

Page 19: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

d) Semua benda logam, misalnya kawat jemuran, mobil, sepeda motor

yang berada di bawah SUTET, sebaiknya dialirkan ke tanah, agar

netral kembali.

e) Apabila terdapat saluran intercom, sedapat mungkin dijauhkan dari

SUTET.

f) Jangan membuat jemuran yang atasnya bebas sama sekali dari

pepohonan. Buatlah jemuran dari kayu, bambu, tali plastik, dan

bukan dari kawat maupun tiang besi.

g) Tanamlah sebanyak mungkin pohon di lahan kosong di sekitar

rumah.

h) Sebaiknya tidak berada di luar rumah di bawah SUTET, terutama

pada malam hari. Pada saat ini arus yang mengaliri kawat

penghantar SUTET lebih tinggi daripada siang hari.

18

Page 20: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

SUTET tetap diperlukan, untuk menjamin kehandalan sistem

ketenagalistrikan yang mampu meningkatan kesejahteraan rakyat melalui

industrialisasi yang berpengaruh pada kesejahteraan rakyat akibat pertumbuhan

GDP. Pembangunan di semua sektor menyebabkan kebutuhan tenaga listrik

meningkat. Peningkatan kebutuhan tenaga listrik tersebut diiimbangi dengan

pembangunan pembangkit listrik dan jaringan-jaringan transmisinya. Namun,

pembangunan SUTET ini meskipun berimplikasi positif pada perekonomian

Indonesia secara makro tetap saja menimbulkan kontroversi di kalangan

masyarakat karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia.

Apabila mengacu pada batasan sehat menurut UU Nomor 23 Tahun

1992 tentang Kesehatan, bahwa sehat berarti sejahtera secara fisik, mental,

sosial, serta produktif secara sosial ekonomi. Solusinya adalah manajemen

berbasis lingkungan. Namun, hal ini bukan serta merta dapat mengakibatkan

penyakit pada manusia. Manusia di bawah SUTET yang menderita sesuatu

penyakit, tidak dapat diklaim semata-mata akibat radiasi elektromagnetik SUTET,

melainkan dapat pula oleh kontribusi faktor-faktor fisika, kimia dan biologi yang

lain, di samping perilaku manusia yang bersangkutan. Satu faktor penting yang

harus diperhitungkan secara matang adalah faktor sosial ekonomi dan budaya

masyarakat setempat.

Salah satu solusi antara lain dengan melakukan pemberdayaan

masyarakat (community development) pada penduduk di bawah dan di sekitar

SUTET, dengan terlebih dahulu mengidentifikasi problem serta kebutuhan

masyarakat setempat. Solusi lain yang dapat dipertimbangkan, dengan

memberikan bea siswa kepada anak-anak berprestasi dari keluarga yang

bertempat tinggal di bawah SUTET. Diharapkan hambatan yang timbul

khususnya dari aspek sosial ekonomi dapat teratasi. Dengan demikian,

pembangunan sumber daya energi, dalam hal ini listrik, tetap berjalan dengan

baik. Lebih dari itu, penduduk setempat juga merasa ikut memiliki dan menjaga

keberadaan SUTET tersebut.

19

Page 21: Analisis Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Dan Peran Amdal Di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Djajadiningrat, Surna T. 1997. Pengantar Ekonomi Lingkungan. Jakarta: Pustaka

LP3ES

Anies. “Mengatasi Gangguan Kesehatan Masyarakat Akibat Radiasi Elektromagnetik Dengan Manajemen Berbasis Lingkungan”. 6 Juni 2012. eprints.undip.ac.id

Wisnu Arya Wardhana, dkk. “Masalah Radiasi Tegangan Tinggi”. 6 Juni 2012. elektroindonesia.com

DJLPE ESDM. “Lindungan Lingkungan Tenaga Listrik”. 6 Juni 2012. djlpe.esdm.go.id

Swamardika, Alit. “Pengaruh Radiasi Elektromagnetik Terhadap Kesehatan Manusia (Suatu Kajian Pustaka)”. 6 Juni 2012. ejournal.unud.ac.id

Novi Triana, dkk. “Pengaruh Radiasi SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Terhadap Kesehatan Makhluk Hidup Sekitarnya”. 6 Juni 2012. vinovia.files.wordpress.com

Wikipedia. “Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi”. 6 Juni 2012. id.wikipedia.org

Front Nasional. “Rebut Keadilan, Ganti Rugi Untuk Korban SUTT/ SUTET dan Tolak Kenaikan Tarif Dasar Listrik”. 6 Juni 2012. frontnas.tripod.com

Media Kajian dan Informasi Tata Ruang Indonesia. “SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi)”. 6 Juni 2012. tataruangindonesia.com

20