analisis mata pencarian pasca penambangan timah
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik dalam
bentuk sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Di antara kedua jenis
sumber daya alam ini, sumber daya alam non hayati merupakan salah satu penyumbang devisa
terbesar bagi Negara Indonesia. Bahkan mulai dari Sabang hingga Merauke terpendam miliaran
jenis bahan tambang yang dapat dimanfaatkan oleh penduduknya.
Satu dari miliaran jenis barang tambang tersebut adalah timah. Provinsi Bangka Belitung
merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai penambang timah. Mereka mengantungkan kehidupan mereka lewat
penambangan timah tersebut. Fenomena seperti inipun terjadi di kecamatan Pemali, kabupaten
Bangka.
Kecamatan Pemali mempunyai luas wilayah sebesar 127,87 km2, yang terdiri dari 6
Desa. Jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Pemali sebanyak 22.803 jiwa dengan jumlah
penduduk yang berprofesi sebagai penambang sebanyak 116 orang. Selama puluhan tahun para
penduduk di Kecamatan Pemali telah menggantungkan hidupnya pada penambangan timah.
Timah sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / nonrenewable merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja
atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah, sehingga jika hal itu terjadi maka ratusan pekerja
tambang tersebut dapat kehilangan pekerjaan mereka dan angka pengangguran pun semakin
meningkat.
Hal inilah yang memotorikkan penulis untuk meneliti seberapa besar kesadaran penduduk
kecamatan Pemali dalam mengantisipasi permasalahan tersebut dan apa saja upaya yang telah
maupun yang akan mereka lakukan demi menunjang kehidupan seandainya timah di kecamatan
Pemali sudah habis.
1
B. Rumusan Masalah
Berlandaskan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam karya tulis
ini, di antaranya :
1. Apakah para penambang timah di Kecamatan Pemali menyadari tentang terbatasnya
sumber daya alam timah?
2. Apakah para penambang timah telah siap bila suatu saat timah habis di Kecamatan
Pemali?
3. Pekerjaan apa yang dapat digeluti para penambang timah di Kecamatan Pemali jika
timah habis?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari karya tulis ilmiah ini, yaitu :
1. Mengetahui apakah para penambang timah di Kecamatan Pemali menyadari bahwa
sumber daya alam timah tersebut terbatas.
2. Mengetahui kesiapan para penambang timah jika timah di Kecamatan Pemali habis.
3. Mengetahui pekerjaan apa saja yang dapat digeluti oleh para penambang timah di
Kecamatan Pemali jika timah telah habis.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Sebagai ajang pelatihan dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
2. Bagi Masyarakat
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat penambang di Pemali dalam
mengantisipasi kemungkinan habisnya timah di kecamatan Pemali.
Untuk mencegah terjadinya kesenjangan dalam bidang ekonomi dan sosial di
kecamatan Pemali apabila timah habis.
2
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai sikap antisipasi terhadap kemungkinan
terburuk yang akan terjadi jika timah di kecamatan Pemali habis.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum
1. Sumber daya alam serta pembagiannya
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar
alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di
dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber
daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi
lainnya.
a. Sumber daya alam berdasarkan jenisnya
1) Sumber daya alam hayati/biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup. Contohnya tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain.
2) Sumber daya alam non hayati/abiotik adalah sumber daya alam yang berasal
dari benda mati. Contohnya bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain.
b. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuannya
1) Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable) yaitu sumber daya alam
yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. Contoh: air,
tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain.
2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable) yaitu sumber
daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan
sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. Contohnya minyak
bumi, batubara, timah, gas alam.
3) Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya/unlimited. Contoh: sinar
matahari, arus air laut, udara, dan lain-lain.
4
c. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya
1) Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat
digunakan untuk menghasilkan bentda atau barang lain sehingga anilai gunanya
akan menjadi lebih tinggi. Contohnya hasil buatan, barang tambang, hasil
pertanian dan lain-lain.
2) Sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daaya alam yang dapat
menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di
muka bumi. Misalnya ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari,
minyak bumi, gas bumi dan lain sebagainya.
2. Timah
a. Pengertian timah
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn
(bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin
keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga
tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam
lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang
terbentuk sebagai oksida.
b. Proses terbentuknya timah
Timah terbentuk sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah
sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat
kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri dari endapan
alluvium, elluvial, dan koluvium.
c. Sifat timah
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang
diketahui. Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan
5
memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang
sering disebut tangisan timah ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.
d. Kandungan mineral dari timah
Mineral yang terkandung di dalam bijih timah pada umumnya mineral utama
yaitu kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa, zircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik,
stibnite, kalkopirit, kuprit, xenotim, dan monasit merupakan mineral ikutan.
e. Persebaran timah
Persebaran Timah di Indonesia terdapat di Pulau Bangka, Pulau Belitung, Pulau
Singkep, dan Pulau Karimun. Penghasil timah didunia diantaranya Nigeria,Thailand,dan
Bolivia. Adapun penghasil timah terbesar di dunia berturut-turut Malaysia (35%),
Indonesia (20%) & Bolivia (10%).
f. Pemanfaatan lahan bekas tambang timah
Lahan bekas tambang timah berupa kolong (lahan bekas penambangan yang
berbentuk semacam danau kecil dengan kedalaman mencapai 40 m), timbunan liat hasil
galian (overburden), dan hamparan taling yang berupa rawa atau lahan kering.
Mengindikasikan bahwa sejalan dengan waktu, timbunan tailing akan membentuk
hamparan tailing yang semakin luas. Sejauh ini pemanfaatan kolong timah di Pulau
Bangka belum optimal. Sebagian besar hanya dibiarkan, secara ekologis kolong tersebut
berfungsi sebagai kolam retensi dan water catchment area untuk menampung hujan yang
mengalir melalui aliran permukaan.
Secara ekonomi, potensi kolong untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku,
budidaya perairan, atau tempat rekreasi air Belum banyak dilakukan, baik oleh
perusahaan penambang maupun pemerintah. Demikian juga pemanfaatan lahan tailing
yang semakin luas sampai saat ini hanya sebatas dihijaukan dengan tanaman-tanaman
serbaguna (multipurpose tree species, MPTS), terutama akasia.
6
3. Pertambangan Timah di Provinsi Bangka Belitung
1. Pengertian pertambangan timah
Pertambangan timah merupakan suatu upaya pencarian, penggalian, dan
pengolahan unsur timah yang ada di alam untuk dimanfaatkan. Salah satu wilayah
pertambangan timah di Indonesia adalah pertambangan timah di Kepulauan Bangka
Belitung.
2. Dampak dari Pertambangan Timah
Dampak Positif
Kegiatan pertambangan timah di Kepulauan Provinsi Bangka Belitung telah
memberi kontribusi sangat besar bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah ( PAD )
maupun masyarakat, dan mampu mengurangi tingkat pengangguran atau
kemiskinan di Bumi Serumpun Sebalai. Hal ini disebabkan kebanyakan masyarakat
di Provinsi Bangka Belitung ini lebih memilih berkerja di sektor penambang timah
dibandingkan bekerja disektor pertanian, perikanan maupun pemerintahan. Alasan
para masyarakat memilih bekerja di sektor ini adalah jika mereka bekerja disektor
ini pendapatan perharinya dalam menambang timah adalah sebesar 4 Kg
timah/orang dengan harga jual 70.000,00/kg maka mereka akan mendapat sekitar
280.000,00 X 30 hari adalah 8.400.000/bulan , lebih besar dari gaji para PNS,
nelayan atau petani.
Dampak Negatif
Kegiatan penambangan timah yang dilakukan masyarakat baik itu secara
Inkonvensional maupun Konvensional yang dilakukan masyarakat pribumi maupun
non pribumi di Pulau Bangka Belitung saat ini sudah tidak terkontrol lagi hanya
gara - gara penghasilan dan masyarakat butuh makan, hal ini menyebabkan mereka
tidak berpikir panjang untuk penyelamatan Bumi Persada Serumpun Sebalai,
sehingga terjadilah degradasi lingkungan yang merusak struktur tanah dan tumbuh -
tumbuhan secara besar - besaran di Bumi Serumpun Sebalai. Diperkirakan hutan di
Bumi Persada Serumpun Sebalai ini akan musnah dalam tempo 5 tahun lagi dan
Tanah di Kepulauan Bangka Belitung-pun akan gersang. Hal ini disebabkan tanah
yang telah dilakukan penambangan timah kebanyakan sulit ditumbuhi tumbuh -
tumbuhan, karena unsur hara didalam tanah tersebut sudah tidak ada lagi, dan
7
sangat membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memulihkan kesuburan tanah
bekas lahan tersebut.
Disamping itu juga, hal ini diperparah lagi oleh munculnya kolong-kolong
(lubang-lubang besar) yang digenangi air bekas penambangan timah. Apabila
tergerus oleh air hujan kolong-kolong ini akan melebar dan hal ini sulit untuk
ditutup kembali. Hal inilah yang menyebabkan menyempitnya daratan dan
diperkirakan Bumi Persada Serumpun Sebalai ini akan tenggelam.
4. Landasan hukum tentang pertambangan timah
Menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jadi, sumber daya alam timah tersebut dapat
dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat di Provinsi Bangka Belitung dan negara harus
mampu menguasai secara efektif serta memanfaatkan sumber daya itu demi kemakmuran
rakyatnya.
Pemerintah Daerah Bangka Belitung, dengan kewenangan otonomi yang dimiliki
mengeluarkan Perda No. 6 Tahun 2001 tentang pertambangan umum, membuka
kesempatan bagi masyarakat Bangka mengeksploitasi timah ini secara bebas. Untuk
mengatasi dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan timah, pihaknya
juga mengusulkan lahan bekas tambang PT Timah bisa direklamasi jadi hutan tanaman
industri. Jadi dalam 3 tahun ke depan, hasil HTI bisa untuk mereklamasi lahan bekas
tambang. Dalam melaksanakan penambangan timah di laut, ada beberapa aturan
lingkungan yang harus dipatuhi. Beberapa syaratnya antara lain, minimal 2 mil dari
terumbu karang tidak boleh ditambang, memerhatikan arah arus laut, ada daerah-daerah
yang tidak boleh ditambang karena ada biota laut. PT Timah (Persero) mengusulkan
penerapan reklamasi dengan konsep hutan tanaman industri kepada Kementerian
Kehutanan. Hasil hutan tanaman industri itu bisa untuk mengatasi dampak kerusakan
lingkungan akibat kegiatan penambangan timah.
8
B. Kerangka Pikir
9
Penambang Non Penambang
Kesadaran
Mata Pencarian pasca
penambangan
Kesiapan
Mata pencaharian penambang timah di
Pemali
Pengangguran
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Analisis kuantitatif
Data yang telah ada diolah secara kuantitatif sehingga menghasilkan suatu karya ilmiah
yang bersifat deskriptif. Dari data yang ada dihitung dan diubah ke dalam bentuk persentase.
Setelah itu disusun dalam bentuk grafik. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis
persentase dengan menggunakan rumus:
2.Analisis Kualitatif
Analisis Kualitatif digunakan melalui interpretasi data kuantitatif yang dengan
menggunakan kata-kata.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Juni sampai 3 Juli 2010. Penelitian dilakukan di
Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka.
C. Populasi dan Sampel
Populasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah masyarakat Pemali yang mempunyai
mata pencarian sebagai penambang timah, sedangkan sampel dipilih secara acak sederhana
(simple random sampling) sebanyak 20 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data-data yang dikumpulkan untuk penelitian ini diperoleh dari kuesioner atau angket
yang disebarkan kepada populasi. Selain itu, data-data berupa teori-teori diperoleh dari studi
pustaka mengenai hal-hal yang terkait dengan penelitian.
10
E. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah secara manual. Pengolahan data dilakukan
untuk mempermudah analisis (LIPI, 2010). Teknik analisis yang digunakan adalah teknik
analisis pengaruh. Hasil analisis kemudian disajikan dalam bentuk grafik. Setelah data dianalisis
kemudian ditarik kesimpulan dari proses penelitian.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Grafik 1 Kesadaran dan Kepedulian Penambang Timah Terhadap Terbatasnya Timah
75%90%
25%
10%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
kesadaran kepedulian
Res
po
nd
en ya
tidak
Berdasarkan grafik 1, dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah responden (75%)
responden yaitu penambang timah sudah mengetahui dan menyadari keterbatasannya sumber
daya alam timah. Namun sekitar 25% penambang timah belum mengetahui bahwa sumber daya
alam timah tidak dapat diperbarui dan dapat habis.
Ditinjau dari segi kepeduliannya, sebesar 90% pekerja timah mengaku peduli dengan
terbatasnya timah di Pemali dan sekitar 10% responden bersikap acuh tak acuh terhadap
terbatasnya timah di Pemali.
12
Grafik 2 Persiapan Para Penambang Timah Terhadap Keterbatasan Timah
90%
45% 45%
89% 85%
10%
55% 55%
11% 15%
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
kesiapanmental
telahmerencanakanpekerjaan lain
memilikipekerjaan
sampingan
pekerjaansampingan
menjadipekerjaan
utama
tetap tinggal diPemali
ya
tidak
Berdasarkan grafik 2 diatas, sebanyak 10%, para penambang timah belum memiliki
kesiapan mental jika sewaktu hari timah tidak dapat ditambang kembali tetapi sebagian besar
para penambang timah, yaitu 90% telah memiliki kesiapan mental. Namun walaupun mereka
telah memiliki kesiapan mental, hanya 45% yang telah merencanakan pekerjaan lain sebagai
alternatif dari menambang timah dan selebihnya belum mempunyai rencana apapun.
Dari 20 orang responden, sebanyak 45% mempunyai pekerjaan sampingan untuk
memenuhi kebutuhannya sehari hari selain menambang timah dan sebanyak 55% responden
tidak memiliki pekerjaan sampingan. Dari 45% responden yang memiliki pekerjaan sampingan,
sebesar 89% akan menjadikan pekerjaan sampingan tersebut menjadi pekerjaan utamanya jika
timah di Kec pemali habis dan sebanyak 11% responden tidak akan menjadikan pekerjaan
sampingannya sebagai pekerjaan utama.
Berdasarkan hasil kuisioner lebih dari setengah responden yaitu 85% mengatakan akan
tetap bermukim di Pemali walau timah telah habis dan sisanya, yaitu 15% responden akan
merantau ke luar Pemali untuk mencari pekerjaan baru.
13
Grafik 3 Pekerjaan Alternatif Pasca Penambangan Timah
60%
5% 5%
25%
5%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%R
esp
on
den
perkebunan
berdagang
berternak ikan
menganggur
percaya tidak akan habis
Berdasarkan grafik diatas, sebesar 60% penambang timah akan beralih profesi dari
pertambangan ke perkebunan, 5% akan berdagang, 5% akan berternak ikan, 25% akan
menganggur, dan 5% lainnya beranggapan bahwa timah tidak akan habis.
Grafik 4 Pemanfaatan Kolong Oleh Penambang Timah
40%50%
60%50%
0%10%20%30%40%50%60%70%
kemungkinan memanfaatkankolong
keterampilan memanfaatkankolong
ya
tidak
Berdasarkan grafik diatas, lebih dari setengah responden yaitu 60% tidak akan memanfaatkan
kolong yang merupakan bekas penambangan timah dikarenakan berbagai faktor dan sebanyak
40% responden kemungkinan akan memanfaatkan kolong sebagai sumber mata pencarian.
14
Namun dari hasil kuisioner yang kami kumpulkan setengah dari responden mengaku mempunyai
keterampilan memanfaatkan kolong dan setengahnya lagi tidak.
B. Pembahasan
1. Kesadaran Masyarakat Terhadap Terbatasnya Timah
Berdasarkan grafik yang telah disajikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar para penambang timah telah mengetahui sekaligus menyadari bahwa
timah merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan suatu saat akan
habis. Hal ini terbukti dari hasil survei yang menunjukkan sebesar 75% responden telah
menyadari keterbatasan timah dan selebihnya yaitu 15% belum mengetahui bahwa timas
terbatas.
Dari 75% responden yang sadar dengan keterbatasannya timah, sebanyak 90%
responden peduli dengan keterbatasannya timah tersebut. Namun sebesar 10% responden
mengaku tidak peduli dengan keterbatasannya timah tersebut.
2. Kesiapan Para Penambang Timah Apabila Timah Habis
Berdasarkan grafik yang telah disajikan sebelumnya, dapat dianalisis kesiapan
para penambang timah apabila suatu saat timah habis. Ditinjau dari segi kesiapan mental,
sebesar 90% responden mengaku telah siap akan habisnya timah dengan berkata “Siap
tidak siap ya harus siap”. Sisanya yaitu 10% mengaku tidak siap bila suatu saat timah
akan habis.
Berdasarkan survei yang kami lakukan, sebanyak 45% telah merencanakan
pekerjaan lain sebagai pengganti profesi mereka sebagai penambang jika timah habis.
Sebanyak 55% responden mengaku tidak mempunyai rencana untuk mencari alternatif
pekerjaan.
Dari 20 orang sample yang diambil untuk penelitian ini, sebanyak 45%
mempunyai pekerjaan sampingan selain menjadi penambang untuk mencukupi kebutuhan
sehari hari. Seperti berkebun karet, berdagang, berternak ikan dan bertani. Dan sebanyak
55% responden tidak mempunyai pekerjaan samping selain menjadi penambang timah.
15
Dari 45% responden yang memiliki pekerjaan sampingan, sebesar 89%
responden akan menjadikan pekerjaaan sampingannya sebagai pekerjaan utama jika
timah telah habis dan sisanya yaitu 11% responden tidak akan menjadikan pekerjaan
sampingannya menjadi pekerjaan utama bila timah habis, melainkan akan berupaya
mencari profesi baru untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Dari 20 orang responden, lebih dari setengah responden yaitu sebesar 85%
responden akan tetap berada di Pemali dan memanfaatkan segala sesuatu yang ada walau
timah telah habis. Sisanya sebesar 15% responden merencanakan untuk hijrah ke daerah
lain untuk mendapatkan pekerjaan baru bila timah telah habis.
3. Pekerjaan yang dapat Digeluti Penambang Timah Bila Timah Habis
Berdasarkan survei yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa upaya yang dapat
dilakukan penambang timah bila timah habis adalah mencari alternatif pekerjaan
pengganti dengan memanfaatkan kemampuan dan sumber daya alam yang ada. Lebih
dari setengah responden yaitu 60% akan memilih untuk berkebun. Seperti berkebun karet
dan kelapa sawit karena menurut mereka hanya itu yang dapat dikerjakan. 25%
responden akan menganggur bila timah sudah habis,10% memutuskan untuk beternak
ikan dan berdagang dan sisanya beranggapan bahwa timah di Pemali tidak akan pernah
habis.
Sebesar 60% penambang timah kemungkinan akan memanfaatkan kolong sebagai
pekerjaan pengganti apabila timah habis, seperti memanfaatkannya menjadi tambak ikan.
Sisanya sebanyak 40% penambang timah tidak akan memanfaatkan kolong tersebut
karena keadaan yang tidak memungkinkan. Sebagian besar dikarenakan faktor tidak
adanya lahan serta modal yang menunjang mereka untuk memanfaatkan kolong. Ada
pula yang beranggapan bahwa memanfaatkan kolong tidak efisien dan tidak
menghasilkan uang. Selain itu ada pula yang mengaku tidak memiliki kemampuan untuk
mengolah kolong-kolong tersebut.
Kami pun juga meninjau kemampuan mereka untuk mengolah kolong. Sebesar
50% responden mengaku telah memiliki kemampuan untuk mengolah kolong dan sebesar
50% responden lainnya mengaku tidak memiliki kemampuan untuk mengolah kolong.
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
- 75% penambang timah telah menyadari bahwa timah akan habis
- 90% penambang timah telah siap bahwa timah akan habis
- Alternatif pekerjaan yang akan digeluti oleh penambang timah apabila timah
telah habis yaitu sebagai pengolah perkebunan, pedagang, dan mengolah
tambak ikan. Namun ada pula yang akan menganggur dan percaya bahwa
tidak akan habis.
-
B. Saran
- Sebaiknya penambang timah lebih menyiapkan diri untuk mengantisipasi jika
suatu saat timah akan habis dengan mengikuti kursus-kursus atau bimbingan
penyuluhan agar mempunyai bekal untuk mencari mata pencaharian baru
- Pemerintah sebaiknya memberikan bantuan kepada para penambang timah
dalam bentuk barang seperti benih-benih ikan untuk dikembangkan di kolong-
kolong
- Sebaiknya para penambang timah lebih memfokuskan untuk memanfaatkan
kolong bekas (camui) sebagai tambak ikan gurame.
17
DAFTAR PUSTAKA
1.http://organisasi.org/
pengertian_sumber_daya_alam_dan_pembagian_macam_jenisnya_biologi, 28 Juni 2010 pukul
20.24 WIB
2.http://puputmput.blogspot.com/2009/11/do-you-know-at-timah.html, 28 Juni 2010 pukul 20.26
WIB
3.http://id.wikipedia.org/wiki/Timah, 28 Juni 2010 pukul 20.31
4.http://id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan, 29 Juni 2010
5.http://bangkatengahkab.go.id/artikel.php?id_artikel=7, 29 Juni 2010
6.http://www.google.co.id/imglanding?q=proses%20penambangan%20timah%20di
%20bangka&imgurl=http://metrobangkabelitung.files.wordpress.com/2008/01/
crim0199.jpg&imgrefurl=http://metrobangkabelitung.wordpress.com/2008/01/
&usg=__A1fPZQX23hPLmgBrTwKkTtHf88A=&h=425&w=567&sz=66&hl=id&um=1&itbs
=1&tbnid=cPNX8kSM5E2GwM:&tbnh=100&tbnw=134&prev=/images%3Fq%3Dproses
%2Bpenambangan%2Btimah%2Bdi%2Bbangka%26um%3D1%26hl%3Did%26tbs
%3Disch:1&um=1&tbs=isch:1&start=0#tbnid=cPNX8kSM5E2GwM&start=1, 29 Juni 2010
7.http://www.bangka.go.id/content.php?id_content=pemali, 29 Juni 2010
8.http://www.eramuslim.com/berita/laporan-khusus/menyelamatkan-kehancuran-pertambangan-
timah-bangka-belitung-2.htm, 29 Juni 2010
9.http://sains.kompas.com/read/2010/05/24/14032588/PT.Timah.Reklamasi.Lahan.Tambang, 29
Juni 2010
10.http://www.eramuslim.com/berita/laporan-khusus/menyelamatkan-kehancuran-pertambangan-
timah-bangka-belitung-2.htm, 29 Juni 2010
11.Saskiawan,Iwan dkk.2010.Pengenalan Metode Penelitian.Jakarta : LIPI
18
LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian
Analisis Mata Pencaharian
Pasca Penambangan Timah
Nama Pewawancara :……………………………………
Tanggal Wawancara :……………………………………
Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
19
(PIRN-LIPI)
Bangka, 2010
A . Identitas Responden
a.Nama :
b.Usia :
c.Pekerjaan :
d.Pendidikan :
e.Alamat :
B . Petunjuk
Instrumen ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang judul di atas. Kami jamin informasi yang Bapak/Ibu berikan tidak akan mempengaruhi kedudukan bapak/ibu,baik secara pribadi maupun dalam jabatan. Untuk itu, kami mohon Bapak/Ibu dapat menjawab pertanyaan sesuai kondisi apa adanya.
Jawablah pertanyyan dengan memberi kata silang (X) pada huruf di depan jawaban yang telah di siapkan.
C . Pertanyaan
1. Apakah Anda menyadari bahwa timah di Kecamatan Pemali suatu saat akan habis?a. Ya (lanjutkan ke pertanyaan no 2) b. Tidak
2. Apakah Anda peduli dengan terbatasnya timah di Pemali?a. Ya b. Tidak
3. Apakah Anda telah bersiap jika timah di Kecamatan Pemali habis?a. Ya b. Tidak
4. Adakah persiapan yang telah Anda rencanakan dalam mengantisipasi habisnya timah di Kecamatan Pemali?a. Ada b. Tidak Ada
(jika ada), sebutkan: 1………………………
2……………………….
20
5. Jika tidak, mengapa tidak siap? Jawab : ……………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
6. Apakah anda akan tetap tinggal di Pemali dan memanfaatkan yang ada walau timah telah habis?a. Ya b. Tidak
7. Apakah Anda mempunyai pekerjaan sampingan selain menjadi penambang timah?
a. Ya (lanjutkan ke pertanyaan no 8) b. Tidak
(jika ya, sebutkan) 1……………………
2……………………
8. Apakah pekerjaan sampingan Anda akan menjadi pekerjaan utama, bila timah habis?
a. Ya b. Tidak
9. Pekerjaan apa yang akan anda ambil sebagai pengganti menambang timah? Jawab dan beri alasan!………………………………………………………..
………………………………………………………..
10. Sebagai alternatif, apakah anda akan memanfaatkan kolong yang sebelumnya menjadi bekas galian tambang?
a. Ya (jika iya, akan dimanfaatkan untuk apa?)……………………………………………………….
……………………………………………………….
b. Tidak (jika tidak, mengapa?)……………………………………………………….
……………………………………………………….
11. Apakah anda mempunyai keterampilan memanfaatkan kolong dengan baik danbenar?
a. Ya b. Tidak
21