analisis makroskopik

Upload: normalita-eka-susanti

Post on 05-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Identifikasi Kebenaran Simplisia Secara Makroskopik

TRANSCRIPT

ANALISIS MAKROSKOPIK

ANALISIS MAKROSKOPIKNormalita Eka Susanti, S.Farm., Apt.Learning OutcomeMahasiswa dapat mengidentifikasi simplisia dengan analisis makroskopik (kualitatif)PendahuluanObat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.Bahan Baku adalah semua bahan awal baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat, yang berubah maupun tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan Obat Tradisional.Simplisia adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk pengobatan dan belum mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan tidak lebih dari 60 derajat Celcius.

Klasifikasi SimplisiaSimplisia NabatiBerupa tanaman utuh, bagian tanaman, atau eksudat tanaman, atau zat-zat nabati yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murniSimplisia HewaniBerupa hewan utuh, bagian hewan, atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murniSimplisia Pelikan (Mineral)Berupa bahan pelikan (mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murniTata Nama SimplisiaNama Latin simplisia dengan menyebutkan nama marga (genus) atau nama jenis (species) atau petunjuk jenis (specific epithet) dari tanaman asal diikuti dengan bagian tanaman yang dipergunakan. Contoh:Nama simplisia: Daun SagaTanaman asal: Abrus precatorius L. (Papilionaceae)Nama Latin simplisia: Abri foliumIdentifikasi Bahan BakuBerkaitan dengan khasiat dan keamanan produk.Metode analisis dibagi menjadi:Analisis makroskopik: deskripsi morfologis simplisiaAnalisis mikroskopik: mencakup pengamatan terhadap penampang melintang simplisia atau bagian simplisia dan terhadap fragmen pengenal serbuk simplisiaReaksi identifikasi: reaksi warna untuk memastikan identifikasi dan kemurnian simplisia (terhadap irisan/serbuk simplisia)

PERSYARATAN MUTUBahan Baku wajib memenuhi persyaratan mutu sebagaimana tercantum dalam: a. Materia Medika Indonesia; atau b. Farmakope Herbal Indonesia. Organoleptik: bentuk, rasa, bau, dan warnaKadar air: 10%Cemaran mikrobaAngka Lempeng Total : 106 koloni/gAngka Kapang Khamir : 104 koloni/gEscherichia coli : negatif/gSalmonella spp : negatif/gPseudomonas aeruginosa : negatif/gStaphylococcus aureus : negatif/gAflatoksin total (aflatoksin B1, B2, G1 dan G2)Kadar aflatoksin total (aflatoksin B1, B2, G1 dan G2) 20 g/kg dengan syarat aflatoksin B1 5 g/kg. PERSYARATAN MUTU (contd)Cemaran Logam BeratPb : 10 mg/kg atau mg/L atau ppmCd : 0,3 mg/kg atau mg/L atau ppmAs : 5 mg/kg atau mg/L atau ppmHg : 0,5 mg/kg atau mg/L atau ppmBahan TambahanTidak boleh mengandung pengawet, pengharum, dan pewarna.Teknis PelaksanaanPemeriksaan awal simplisia meliputi organoleptik dan makroskopik. Pemeriksaan organoleptik dilakukan untuk mengetahui kekhususan bau dan rasa simplisia sedangkan pemeriksaan makroskopik menggunakan kaca pembesar atau tanpa alat, untuk mencari kekhususan morfologi, ukuran, dan warna simplisia uji. Contoh:Bau: aromatik, tidak berbau, dan lain-lainRasa: pahit, manis, kelat, dan lain-lainWarna: kuning, coklat, dan lain-lainMembuat catatan yang berisi nama latin simplisia, nama tanaman asal, suku, hasil pengamatan, dan khasiat

Contoh: Kaempferiae rhizoma (Rimpang Kencur)

OrganoleptikBau khas aromatik; rasa pedas, hangat, agak pahitMakroskopikKepingan: pipih; bentuk hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal keping 1 mm sampai 4 mm, panjang 1 cm sampai 5 cm, lebar 0,5 cm sampai 3 cm, bagian tepi berombak dan berkeriput, warna coklat sampai coklat kemerahan, bagian tengah berwarna putih sampai putih kecoklatan dst. Catatan Pengamatan