analisis laporan keuangan _ deskripsi untuk aplikasi pada koperasi

Upload: arissekti

Post on 12-Jul-2015

640 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (Deskripsi Untuk Aplikasi Pada Koperasi) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi Keuangan Negara Dosen Mata Kuliah Bapak Evan Firdaus, Drs. EC

Disusun Oleh: Aris Sekti E. 083522 1278

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI SEBELAS APRIL SUMEDANG 2011 / 2012

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan

hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. 1.2 Sifat Laporan Keuangan Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud

untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang dilakukan pihak management yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara : a. Fakta yang telah dicatat (recorded fact) Laporan keuangan dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti maupun barang jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan persediaan

yang disimpan di Bank, dagangan,

jumlah piutang,

hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki

perusahaan. Pencatatan dari pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi masa lampau, dan jumlahjumlah uang yang tercatat dalam pos-pos itu dinyatakan dalam hargaharga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut (at original cost). Dengan sifat yang demikian itu maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari dalam suatu perusahaan

kondisi perekonomian yang paling akhir, karena segala

sesuatunya sifatnya historis. Sehingga mungkin terdapat beberapa hal yang dapat membawa akibat terhadap posisi keuangan

perusahaan tidak dicatat dalam pencatatan akuntansi atau tidak nampak dalam laporan keuangan, misalnya adanya pesanan yang tidak dapat dipenuhi, berbagai kontrak pembelian atau

penjualan yang telah disetujui dan adanya hak-hak patent yang masih dalam pengurusan, karena faktor-faktor tersebut tidak dapat

dikuantifisir. b. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi

(accounting convention and postulate)

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapananggapan yang tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi

lazim(General Accepted Accounting Principles), hal ini dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk

dilakukan

keseragaman c. Pendapatan Pribadi (Personal Judgement) Walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan yang sudah menjadi standard praktek pembukuan, namun penggunaan dari konvensikonvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau management perusahaan yang bersangkutan. Judgment atau pendapat ini tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalildalil dasar akuntansi yang telah disetujui akan digunakan di dalam beberapa hal. Namun demikian, oleh karena laporan keuangan tersebut bersifat historis dan umum, yang merupakan hasil kombinasi antara fakta yang dicatat, prinsip akuntansi dengan pandangan pribadi/manajemen, maka laporan keuangan tersebut mengandung keterbatasan antara lain : a. Data secara parsial mungkin daluarsa. b. Tidak ditujukan untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik. c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan pertimbangan tertentu. d. Informasi yang dilaporkan hanya yang bersifat material.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

e. Bersifat koservatif, dimana bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka biasanya akan dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau aktiva yang paling kecil. f. Lebih menekankan kepada makna ekonomis suatu peristiwa daripada substansinya. g. Menggunakan istilah-istilah yang bersifat teknis dan cenderung kaku, sehingga sering menyulitkan pemakainya dalam memahami informasi yang dilaporkan. h. Adanya berbagai metode akuntansi yang dapat digunakan

menimbulkan keragaman dalam pengukuran sumber-sumber ekonomi, sehingga kesimpulan akhirnya memerlukan penjelasan lebih lanjut. Dengan demikian, laporan keuangan tidak menyediakan informasi yang siap (instan) untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, melainkan terlebih dahulu harus dinterpretasikan dengan

menggunakan alat analisis tertentu. Proses penginterpretasian ini sering disebut sebagai Analisis atas Laporan Keuangan. 1.3 Jenis Laporan Keuangan Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya adalah: 1. Neraca : laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan yang.menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu. Bentuk Neraca: a. Staffel (Report Form)

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

b. Skontro ( T Account Form) 2. Laporan laba rugi : uatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu. Bentuk laporan laba rugi: a. Multiple step Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industry. b. Single Step Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa. 3. Laporan perubahan modal: Laporan perubahan modal adalah suatu ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka waktu tertentu (periode tertentu). Hal-hal yang menyebabkan perubahan modal: a. Adanya setoran tambahan/investasi dari pemilik

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

b. Adanya laba usaha c. Adanya kerugian d. Pengambilan untuk keperluan pribadi 4. Laporan arus kas: bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai (kas) perusahaan.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

BAB II PEMBAHASAN

Sebelum membahas materi analisis atas laporan keuangan, terlebih dahulu harus dipahami substansi dari laporan keuangan itu sendiri, dan bagaimana hubungan atar kelompok/pos yang ada yang merupakan bagian dari laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan kopersi dapat menyediakan informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya untuk: 1. Menilai pertanggungjawaban pengurus 2. Menilai prestasi/kinerja keuangan koperasi selama satu periode tertentu 3. Menilai manfaat yang diberikan koperasi kepada anggotanya4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumber daya,

karya dan jasa yang akan diberikan kepada koperasi. Guna mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi terutama yang berkaitan dengan (a) sumberdaya ekonomis yang dimiliki koperasi, (b) kewajiban yang harus dipenuhi koperasi, (c) kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota, dan koperasi itu sendiri, (d) transaksi, kejadian, dan keadaan yang terjadi dalam suatu periode yang mengubah sumberdaya ekonomi, kewajiban dan kekayaan bersih koperasi, serta (e) sumber dan penggunaan dana, dan informasi lain yang mungkin mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Laporan keuangan seperti di koperasi sebagai bagian dari 9ystem pelaporan keuangan, memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus kepada para anggotanya di dalam RAT 2. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca/laporan posisi keuangan, laporan laba rugi (perhitungan hasil usaha), dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara komparatif 3. Sesuai dengan posisi koperasi sebagai bagian dari system jaringan koperasi, maka beberapa pos/istilah yang sama akan muncul, baik pada kelompok aktiva maupun kewajiban/kekayaan bersih 4. Laporan laba rugi (perhitungan hasil usaha) menyajikan hasil akhir yang disebut SHU, dimana selama SHU tersebut belum dicairkan disajikan di dalam kelompok kewajiban lancar pada neraca, kecuali cadangan koperasi diperlakukan sebagai bagian dari sisa hasil usaha yang tidak dibagi dan dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri serta menutup kerugian 5. Dengan adanya konsep system jaringan koperasi dan pengaturan pemerintah, maka terdapat aktiva yang dimiliki koperasi tetapi tidak dikuasainya, dan sebaliknya terdapat aktiva yang tidak dimiliki koperasi tetapi dikuasai oleh koperasi 6. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi Standar Akuntansi Keuangan memuat contoh laporan keuangan koperasi yang dapat diadopsi sesuai dengan keperluan, yaitu sebagai berikut:

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

NERACA

AKTIVA : Aktiva Lancar : -Kas dan bank -Simpanan jangka pendek -Piutang usaha : - Anggota - Bukan Anggota -Penyisihan piutang tak tertagih -Piutang lain-lain -Persediaan -Pendapatan masih harus diterima -biaya dibayar dimuka Jumlah Aktiva Lancar Investasi Jangka Panjang : -Simpanan pokok pada koperasi -Simpanan pokok pada koperasi masih harus disetor Simpanan pokok telah disetor -Simpanan wajib pada koperasi -Simpanan wajib pada koperasi masih harus disetor Simpanan wajib telah disetor -Simpanan khusus -Investasi pada badan usaha bukan koperasi Jumlah investasi jangka panjang Aktiva Tetap : -Tanah/Hak atas tanah -Gedung/bangunan -Mesin -Kendaraan -Peralatan -Akumulasi Penyusutan Jumlah Ativa tetap Aktiva Lain-lain : -Aktiva dititipkan - Dana Pengembangan - Dana over price Jumlah dana dititipkan Aktiva Titipan : -Dana Pengembangan -Dana over price Jumlah dana titipan Kewajiban Titipan : -Dana Pengembangan -Dana over price Jumlah kewajiban titipan

KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH : Kewajiban Lancar : -Hutang usaha : - Anggota - Bukan Anggota -Hutang kepada Bank -Hutang pajak penghasilan -Biaya yang masih harus dibayar -Pendapatan diterima dimuka -Dana-dana pembagian SHU -Simpanan sukarela anggota -Simpanan sukarela bukan anggota Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban Jangka Panjang : -Hutang : - Anggota - Bukan Anggota -Bank -lain-lain Jumlah Kewajiban jangka panjang Kekayaan Bersih : -Simpanan pokok -Simpanan pokok belum disetor Simpanan pokok disetor -Simpanan wajib -Simpanan wajib belum disetor Simpanan wajib disetor -Donasi -Selisih penilaian kembali aktiva tetap (+/-) Cadangan Koperasi SHU yang belum dibagi Jumlah Kekayaan Bersih

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

PERHITUNGAN HASIL USAHAAnggota Pendapatan/penjualan Beban pokok Penjualan Hasil usaha kotor Beban usaha kotor Hasil usaha Pendapatan dan beban lain-lain SHU sebelum pos luar biasa Pendapatan/beban luar biasa SHU setelah pos luar biasa Pajak penghasilan SHU setelah pajak penghasilan Bukan Anggota Total

Format laporan keuangan tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan, dimana jumlah pengelompokan aktiva, kewajiban dan kekayaan bersih sangat tergantung pada komposisi yang ada pada koperasi yang bersangkutan, serta jumlah pos yang akan diungkapkan disesuaikan dengan kebutuhannya (tidak harus ada semuanya).

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

BAB III METODE DAN TEKNIK ANALISIS

3.1 Metode dan Teknik Secara umum, metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu: 1. Metode Analisis Horizontal (Dinamis), yaitu metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut Metode Horisontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk beberapa periode yang berbeda. Disebut Analisis Dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode). Teknik analisis yang dapat digunakan antara lain :a. Analisis Perbandingan, yaitu teknik analisis yang dilakukan dengan

cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebihb. Analisis Trend (indeks), yaitu teknik analisis untuk mengetahui

tendensi (kecenderungan) dari keadaan/posisi keuangan dan kinerja, apakah menunjukkan tendensi tetap, menurun atau naikc. Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana (modal kerja atau kas), yaitu

teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber dan alokasi dana, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannyad. Analisis Perubahan Laba Kotor, yaitu teknik analisis yang digunakan

untuk : (a) mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perubahan

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

laba kotor yang dicapai perusahaan/koperasi dari periode ke periode, dan (b) mengetahui tingkat laba kotor yang dicapai dalam satu periode tertentu dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan 2. Metode Analisis Vertikal (Statis), yaitu metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada satu periode tertentu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama. Disebut Metode Statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada periode yang sama. Disebut Analisis Vertikal karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama. Teknik analisis yan dapat digunakan antara lain: a. Analisis Persentase Perkomponen (Common Size), yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, struktur permodalannya, dan komposisi pembiayaan yang terjadi dihubungkan dengan penjualannya b. Analisis Rasio, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara pos-pos tertentu dalam Neraca atau Laporan Laba/Rugi (Perhitungan Hasil Usaha) baik secara individual, maupun kombinasi dari kedua laporan tersebut. c. Analisis Impas, yaitu analisis yang digunakan untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan/koperasi agar perusahaan/koperasi tidak mengalami kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisis ini dapat diketahui tingkat penjualan minimal yang harus dicapai agar tidak rugi, tingkat

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

penjualan terendah utnuk mengambil keputusan menutup atau meneruskan usaha, margin pengaman untuk mempertahankan tingkat keuntungan tertentu, atau pun leverage operasi untuk mengetahui kemampuan bersaing dari perusahaan/koperasi atas pesaingnya. Metode dan teknik analisis manapun yang digunakan, pada dasarnya bertujuan sama yaitu untuk memperjelas dan mempermudah dalam membaca dan menginterpretasikan laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen

perusahaan/koperasi. Pada saat ini, teknik analisis yang akan dibahas adalah Analisis Rasio (Ratio Analysis), dengan pertimbangan bahwa teknik analisis ini relatif sederhana dan mudah untuk diterapkan, serta memcakup sebagian besar pos-pos dalam Neraca dan Laporan Laba/Rugi (Perhitungan Hasil Usaha). 3.2 Analisis Rasio Rasio-rasio keuangan pada dasarnya dihitung dengan membandingkan angka-angka di dalam atau antara Neraca dan Laporan Laba/Rugi (Perhitungan Hasil usaha). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis Rasio dapat menjelaskan atau memberikan gambaran mengenai baik atau buruknya/naik atau turunnya posisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan/koperasi, terutama bila angka rasio tersebut dibandingkan dengan rasio pembanding yang digunakan sebagai patokan normatifnya. Seperti halnya alat analisis yang lain, analisis rasio berorientasi ke masa depan (future oriented), oleh karena itu penganalisis harus mampu menyesuaikan faktor-faktor di masa yang akan datang yang mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi/posisi dan kinerja keuangan pada masa sekarang./lalu. Dengan demikian,

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

kegunaan atau manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan penganalisis dalam menginterpretasikan data tersebut. Analisis Rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan. Rasio keuangan dapat menggambarkan simpton (gejala yang tampak) suatu keadaan. Bila diterjemahkan secara tepat, rasio keuangan ini juga dapat menunjukkan area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih mendalam. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan sekaligus menjadi dasar perbandingan yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan (tendensi) yang tidak dapat dideteksi bila kita hanya melihat komponenkomponen laporan keuangan yang disajikan saja. Sebagai bahan ilustrasi, dimisalkan dua koperasi mempunyai data sebagai berikut : Koperasi A Kas Utang Lancar Rp 10.000.000,oo Rp 10.000.000,oo Koperasi B Rp 5.000.000,oo Rp 2.500.000,oo

Dari data di atas, secara sepihak tampak bahwa Koperasi A lebih likuid karena memiliki kas yang lebih besar, tetapi bila kita analisis secara seksama akan tampak bahwa Koperasi A memiliki kas sebesar Rp 10 juta tetapi harus menanggung utang lancar sebesar Rp 10 juta pula, sedangkan Koperasi B yang memiliki kas Rp 5 juta hanya menanggung utang lancar Rp 2,5 juta (separuh dari jumlah kas yang dimilikinya). Dengan demikian jelas bahwa kondisi likuiditas Koperasi B lebih baik daripada Koperasi A. Dari ilustrasi tersebut di atas, terlihat bahwa rasio-rasio keuangan dapat menghilangkan pengaruh ukuran yang biasa, dan menciptakan ukuran bukan dalam bentuk angka absolut melainkan dalam bentuk angka relatif, sehingga lebih mudah untuk dibandingkan

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Guna keperluan penilaian terhadap posisi maupun kinerja keuangan perusahaan/koperasi, analisis laporan keuangan dengan menggunakan Analisis Rasio perlu diarahkan kepada 3 (tiga) bidang sebagai berikut: 1. Likuiditas (Liquidity). 2. Solvabilitas (Solvability). 3. Rentabilitas (Profitability).

3.2.1 Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan/koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (utang lancar) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya. Rasio yang sering digunakan adalah: (a) Current Ratio (Rasio Lancar), dan (b) Quick/Acid Ratio yaitu sebagai berikut : Current Ratio = Aktiva Lancar Utang Lancar Aktiva lancar menggambarkan alat bayar, dan asumsikan bahwa semu aktiva lancar benar-benar dapat digunakan untuk membayar. Sementara itu, utang lancar menggambarkan kewajiban yang harus segera dilunasi/dibayar. Quick ratio = (Aktiva Lancar Persediaan) Utang Lancar Persediaan tidak dapat sepenuhnya diandalkan, karena persediaan bukanlah sumber kas yang dapat segera diperoleh, dan bahkan mungkin tidak mudah untuk dijual pada kondisi perekonomian yang lesu. Dalam kebanyakan kasus, piutang usaha yang dimiliki

perusahaan/koperasi pun ternyata masih mengandung ketidakpastian dan memiliki risiko untuk tidak tertagih. Oleh karena itu kedua rasio tersebut perlu didukung

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

oleh rasio lain yang sama pentingnya yaitu (a) rasio perputaran Piutang, dan (b) jumlah hari rata-rata piutang tersebut dapat dikonversi menjadi kas/ADCR, serta (c) rasio Perputaran Persediaan, dan (d) jumlah hari rata-rata persediaan dapat dikonversi menjadi kas/ADCI. Adapun keempat rasio tersebut dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : 1. Perputaran Piutang = Penjualan Rata-rata Piutang 2. ADCR= Jumlah hari dalam satu tahun Perputaran Piutang 3. Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan Rata-rata Persediaan 4. ADCI = Jumlah hari dalam satu tahun Perputaran Persediaan 3.2.2 Rasio Solvabilitas Solvabilitas suatu perusahaan/koperasi menunjukkan kemampuan

perusahaan/ koperasi untuk memenuhi semua kewajiban keuangannya bila perusahaan/koperasi tersebut dibubarkan. Dalam hal ini, persoalannya adalah bila perusahaan/koperasi tersebut dibubarkan, apakah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan/koperasi tersebut cukup untuk menutup semua utang-utangnya (baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang). Adapun rasio yang sering digunakan untuk mengetahui solvabilitas suatu perusahaan/koperasi adalah:

Total Debt to Equity Ratio = Long-term Debt to Equity Ratio = Total Debt to Total Assets Ratio =

(Total Utang Modal Sendiri) x 100% (Utang Jk. Panjang Modal Sendiri) x 100% (Total Utang Total Aset) x 100%

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

3.2.3 Rentabilitas Rentabilitas suatu perusahaan/koperasi menunjukkan kemampuan

perusahaan/koperasi tersebut untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan/koperasi ada bermacam-macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan dibandingkan. Pada dasarnya cara untuk menilai rentabilitas dapat dikelompokan menjadi 2 (dua), yaitu: 1. Rentabilitas Ekonomi Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Oleh karena pengertian rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal di dalam suatu perusahaan/koperasi, maka rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu

perusahaan/koperasi dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba. Modal yang diperhitungkan untuk

menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah modal yang bekerja di dalam perusahan (operating capital/assets). Adapun rumus yang digunakan adalah Net Return on Investment = Dimana : EAT = laba setelah pajak Dalam hal ini, faktor-faktor yang mempengaruhi rentabilitas ekonomi adalah: (EAT Operating Assets) x 100%

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Profit Margin = Operating Assets Turnover =

(Net Operating Income Net Sales) x 100% Net Sales Operating Assets

2. Rentabilitas Modal Sendiri (Rentabilitas Usaha). Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak (EAT) dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak. Adapun rasio yang sering digunakan adalah : Return On Equity = EAT Modal Sendiri

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan: Dalam aplikasinya analisis rasio tersebut banyak memiliki variasi yang disebabkan oleh berbagai kepentingan yang ingin dicapai oleh pihak yang melakukan analisis atas laporan keuangan. Meskipun demikian, tujuan utamanya adalah sama, yaitu agar laporan keuangan tersebut lebih mudah untuk dipahami, sehingga keputusan yang akan diambil berdasarkan informasi keuangan tersebut benar-benar tepat sesuai dengan yang diharapkan. Bila pertanggungjawaban pengurus dalam pengelolaan keuangan selalu menyertakan analisis laporan keuangan sebagai pelengkap dari laporan keuangan koperasi, maka relatif lebih mudah bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan koperasi. Selain itu, hal tersebut juga sebagai bentuk pembelajaran bagi anggota koperasi yang umumnya masih awam dalam membaca laporan keuangan untuk lebih tertarik kepada cara-cara yang lebih ilmiah (berdasarkan metode) dalam mengemukakan pandangan, respon ataupun penilaian mengenai pengurusan koperasi khususnya dalam pengelolan keuangannya

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Dikutip dari jurnal Oleh : Tedi Rustendi (2008)

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Filename: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( Deskripsi Untuk Aplikasi Pada Koperasi).docx Directory: F:\upload pdf Template: C:\Documents and Settings\guest2\Application Data\Microsoft\Templates\Normal.dotm Title: Subject: Author: guest2 Keywords: Comments: Creation Date: 12/14/2011 10:41:00 AM Change Number: 3 Last Saved On: 12/18/2011 4:10:00 PM Last Saved By: guest2 Total Editing Time: 2 Minutes Last Printed On: 12/18/2011 4:29:00 PM As of Last Complete Printing Number of Pages: 21 Number of Words: 3.078 Number of Characters: 20.266

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)