analisis kota jakarta sebagai dan penggunaan …

18
Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN 41 ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI SMART CITY DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENUJU MASYARAKAT MADANI Endang Puji Astutik *) , Gunartin **) Email: [email protected], [email protected] ABSTRAK ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI SMART CITY DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENUJU MASYARAKAT MADANI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mendeskripsikan perkembangan Jakarta Smart Cityter masuk keunggulan-keunggulan dan kekurangan dari Jakarta Smart City yang dikaitkan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menuju masyarakat madani setelah berjalan empat tahun lebih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisa deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik analisa deskritif dari data yang telah dikumpulkan. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu dari web site Jakarta Smart City Go. Id dan data primer melalui wawancara langsung dengan nara sumber yaitu divisi Jakarta Smart City (JSC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan komponen-komponen Jakarta Smart City seperti smart mobility, smart government, smart economy, smart environment, smart living dan smart people sudah berjalan baik serta sangat terintegrasi dengan penggunaan teknologi informasi. Demokrasi, toleransi, pluralisme juga sudah terlihat, keadilan sosial sedang diwujudkan dengan adanya perhatian Pemprov DKI terhadap rakyatnya. Begitu pula dengan berdirinya lembaga swadaya masyarakat, pers, dan partai politik bahwa setiap warga Jakarta berhak menyalurkan aspirasinya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan perkembangan Jakarta Smart City yang sekarang sudah baik, hubungan dengan penggunaan Teknologi Informasi sangat erat, sedangkan kekurangan dari Jakarta Smart City yaitu perkembangan inovasi teknologi informasi lebih cepat dibandingkan dengan regulasi artinya jika ada inovasi teknologi yang terkini belum bisa langsung dijalankan, harus melalui sistem regulasi anggaran. Tatanan Masyarakat Madani di kota Jakarta sudah terlihat dengan tandai banyaknya pembangunan wilayah publik yang luas serta bebas berpolitik tanpa adanya tekanan. Pemerintah, swasta dan masyarakat sudah terjalin kerjasama dalam pembangunan Jakarta yang lebih inovatif dan transparan. Kata Kunci : Smart City, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Masyarakat Madani ABSTRACT ANALYSIS OF JAKARTA CITY AS A SMART CITY AND THE USE OF INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY TOWARDS MADANI COMMUNITIES. This study aims to analyze and describe the development of Jakarta Smart Cityter into the advantages and disadvantages of Jakarta Smart City which is associated with the use of information and communication technology to go to civil society after more than four years. The method used in this study is a qualitative method with a descriptive analysis approach. The results showed that the implementation of Jakarta Smart City components such as smart mobility, smart government, smart economy, smart environment, smart living and smart people had gone well and was very integrated with the use of information technology. Democracy, tolerance, pluralism have also been seen, social justice is being realized with the attention of the DKI Jakarta Provincial Government to its people. From the results of the study it can be concluded that the development of Jakarta Smart City is now good, the relationship with the use of Information Technology is very close, while the shortcomings of Jakarta Smart City are the development of information technology innovation faster than the budget regulation system. The Civil Society Order in the city of Jakarta has been seen by marking the development of large areas of public and political freedom without any pressure. Cooperation between the Government, the private sector and the community in the development of Jakarta has been well established, more innovative and transparent. Keywords: Smart City, Information and Communication Technology, Civil Society *) dan **) Dosen S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi, UNPAM

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

41

ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI SMART CITY

DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI MENUJU MASYARAKAT MADANI Endang Puji Astutik*), Gunartin**)

Email: [email protected], [email protected]

ABSTRAK ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI SMART CITY DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENUJU MASYARAKAT MADANI. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisa dan mendeskripsikan perkembangan Jakarta Smart Cityter masuk keunggulan-keunggulan dan kekurangan dari Jakarta Smart City yang dikaitkan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menuju masyarakat madani setelah berjalan empat tahun lebih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif dengan pendekatan analisa deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik analisa deskritif dari data yang telah dikumpulkan. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu dari web site Jakarta Smart City Go. Id dan data primer melalui wawancara langsung dengan nara sumber yaitu divisi Jakarta Smart City (JSC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan komponen-komponen Jakarta Smart City seperti smart mobility, smart government, smart economy, smart environment, smart living dan smart people sudah berjalan baik serta sangat terintegrasi dengan penggunaan teknologi informasi. Demokrasi, toleransi, pluralisme juga sudah terlihat, keadilan sosial sedang diwujudkan dengan adanya perhatian Pemprov DKI terhadap rakyatnya. Begitu pula dengan berdirinya lembaga swadaya masyarakat, pers, dan partai politik bahwa setiap warga Jakarta berhak menyalurkan aspirasinya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan perkembangan Jakarta Smart City yang sekarang sudah baik, hubungan dengan penggunaan Teknologi Informasi sangat erat, sedangkan kekurangan dari Jakarta Smart City yaitu perkembangan inovasi teknologi informasi lebih cepat dibandingkan dengan regulasi artinya jika ada inovasi teknologi yang terkini belum bisa langsung dijalankan, harus melalui sistem regulasi anggaran. Tatanan Masyarakat Madani di kota Jakarta sudah terlihat dengan tandai banyaknya pembangunan wilayah publik yang luas serta bebas berpolitik tanpa adanya tekanan. Pemerintah, swasta dan masyarakat sudah terjalin kerjasama dalam pembangunan Jakarta yang lebih inovatif dan transparan.

Kata Kunci : Smart City, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Masyarakat Madani ABSTRACT ANALYSIS OF JAKARTA CITY AS A SMART CITY AND THE USE OF INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY TOWARDS MADANI COMMUNITIES. This study aims to analyze and describe the development of Jakarta Smart Cityter into the advantages and disadvantages of Jakarta Smart City which is associated with the use of information and communication technology to go to civil society after more than four years. The method used in this study is a qualitative method with a descriptive analysis approach. The results showed that the implementation of Jakarta Smart City components such as smart mobility, smart government, smart economy, smart environment, smart living and smart people had gone well and was very integrated with the use of information technology. Democracy, tolerance, pluralism have also been seen, social justice is being realized with the attention of the DKI Jakarta Provincial Government to its people. From the results of the study it can be concluded that the development of Jakarta Smart City is now good, the relationship with the use of Information Technology is very close, while the shortcomings of Jakarta Smart City are the development of information technology innovation faster than the budget regulation system. The Civil Society Order in the city of Jakarta has been seen by marking the development of large areas of public and political freedom without any pressure. Cooperation between the Government, the private sector and the community in the development of Jakarta has been well established, more innovative and transparent. Keywords: Smart City, Information and Communication Technology, Civil Society *) dan **) Dosen S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi, UNPAM

Page 2: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

42

I. PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Kota Jakarta merupakan kota metropolitan yang padat akan penduduk, yang

begitu sibuk dengan hiruk-pikuk, hilir-mudik manusia dan padat lalu lintas ibarat kota

yang tak pernah mati. Selain sebagai kota metropolitan Jakarta juga sebagai ibu kota

negara Indonesia. Dengan predikat Jakarta sebagai kota metropolitan dan ibu kota

negara maka kota ini menjadi pusat kegiatan perkantoran, pemerintahan maupun

swasta. Niaga dan bisnis merupakan bagian dari kehidupan warga Jakarta dan

sekitarnya.

Dengan banyak disandangnya predikat tersebut maka sudah sewajarnya kota

Jakarta harus diatur dan dikelola dengan baik yang saat ini Pemerintahan Provinsi DKI

Jakarta mengimplementasikan pembangunan kota Jakarta sebagai smart city. Jika

seluruh komponen Smart city sudah bisa diterapkan dengan baik maka kota Jakarta

bisa dikategorikan ke dalam masyarakat madani artinya Jakarta smart city merupakan

wujud dari implementasi masyarakat madani. Karena ciri-ciri masyarakat madani

diantaranya, peradaban adalah manusia cerdas yang tinggal diperkotaan artinya

masyarkatnya sudah terintegrasi dengan baik mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial-

budaya dan kesadaran beragama. Karena ciri–ciri smart city diantaranya penggunaan

atau pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan aspek penting

yang nantinya diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kota

untuk menghasilkan proses kerja yang lebih efektif dan efisien.

Pembangunan yang saat ini dilakukan pemerintah provinsi Jakarta luar biasa,

mulai pembangunan infrastruktur termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel kereta

bawah tanah, bandara, pelabuhan, pengelolaan gedung. Terlebih era kepemimpinan

Pak Anis Bawesdan bersama Sandiaga Uno kala itu fokus memperbaiki segala sektor

mulai infrastruktur, ekonomi, sosial dan budaya. Kota Jakarta memiliki permasalahan

yang terus bertambah dalam penataan ruangnya karena semakin lama penduduk

Jakarta semakin bertambah hal ini disebabkan tidak hanya dari pertumbuhan

penduduk lokal saja tapi juga adanya urbanisasi dari tempat lain. Terkadang masalah

itu muncul akibat dari pembangunan kota itu sendiri. Agar dapat mengontrol dan

mencegah hal tersebut tidak terjadi maka diperlukan sebuah kebijakan yang smart

dengan manajemen kota yang tepat sasaran melalui pendekatan konsep perencanaan

dan pengelolaan yang berkelanjutan.

Konsep smart city telah memboming untuk pembangunan kota-kota besar di

seluruh Indonesia termasuk kota Jakarta telah mengimplementasikan konsep ini,

namun belum semua kota bisa mewujudkan seutuhnya. Bagian terpenting dari smart

city atau kota cerdas adalah bahwa kota saat ini harus memberikan pelayanan yang

menggunakan teknologi terkini dan membangun infrastruktur yang pintar, sehingga

dapat memberikan pelayanan yang efektif, efisien dan ekonomis kepada seluruh

masyarakat yang tinggal di kota ( Sudaryono, 2014). Dengan begitu masyarakat D.K.I

akan merasa puas atas pelayanan yang diberikan pemprov D.K.I Jakarta.

Kota-kota yang disebut smart city adalah kota yang pada awalnya memiliki

terobosan baru dalam penyelesaian-penyelesaian masalah di kotanya, dan sukses

meningkatkan performa kotanya (Widyaningsih, 2013). Jakarta smart city harusnya

Page 3: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

43

memiliki 8 indikator yaitu smart governance (pemerintahan yang transparan, informatif

dan responsif), smart economy (menumbuhkan produktivitas dengan kewirausahaan

dan semangat inovasi), smart people (peningkatan kualitas SDM dan fasilitas hidup

layak), smart mobility (penyediaan system transportasi dan infrastuktur), smart

environment (manajemen sumber daya alam yang ramah lingkungan), dan smart living

(mewujudkan kota sehat dan layak huni), smart operation center (mengelola dan

menjamin kinerjanya melalui jaringan telekomunikasi dan infrastruktur IT guna

memberikan kualitas pelayanan yang baik yang diperlukan kliennya), smart service

Meluncurkan aplikasi smart service yang bisa diakses melalui telepon pintar,

masyarakat dapat mengakses berbagai layanan termasuk keluhan ataupun

permohonan perizinan hingga layanan kegawatdaruratan.

Letak Geologis, seluruh dataran terdiri dari endapan Pleistocene yang terdapat

pada + 50 m dibawah permukaan tanah. Bagian selatan terdiri atas lapisan alluvial,

sedang dataran rendah pantai merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 Km. Di

wilayah bagian utara baru terdapat pada kedalaman 10-25, makin ke selatan

permukaan tanah yang keras dengan kedalaman 40 m.

Keadaan Kota Jakarta umumnya beriklim panas dengan suhu udara maksimum

berkisar 32,7oC - 34oC pada siang hari. Dengan uraian latar belakang diatas maka

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Analisis Kota Jakarta

SebagaiSmart City dan Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Menuju Masyarakat Madani”

B. Perumusan Malasah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana deskripsi analisis pekembangan kota Jakarta sebagai smart city setelah

berjalan empat tahun?

2. Bagaimana deskripsi pemanfaatan tehnologi informatika dan komunikasi menuju

masyarakat madani?

3. Bagaimana korelasi antara analisis kota Jakarta sebagai smart city dengan

pemanfaatan teknologi Informatika, Komunikasi serta beberapa faktor keunggulan

dan kekurangannya setelah berjalan empat tahun untuk menuju Masyarakat

Madani?

C. Tujuan Penelitian

Untuk memberikan gambaran dan analisa dekriptif tentang tujuan Jakarta Smart

City yaitu mewujudkan Jakarta yang baru, informatif, transparan disertai kolaborasi

penggunaan teknologi supaya pelayanan publik menjadi lebih baik merupakan misi

Jakarta Smart City (JSC). Hal itu tentu membutuhkan waktu dan proses untuk

mewujudkannya dan hal ini tentu ada beberapa faktor kelebihan dan kekurangan dari

program Jakarta Smart City tersebut. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk

mengalisa dan mendiskripsikan faktor-faktor keunggulan dan kekurangan dari program

Jakarta Smart City yang dikaitkan dengan penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi untuk menuju masyarakat madani setelah berjalan empat tahun lebih.

Page 4: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

44

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. GAMBARAN UMUM KOTA DKI JAKARTA

1. Visi dan Misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Membangun dan mengelola Kota Jakarta yang baru dan informatif memerlukan

strategis perencanaan jangka panjang yang matang dan tata kelola pemerintahan yang

transparan, Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam

mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua yang didasarkan

pada visi dan misi.

a. VISI

Terwujudnya Jakarta sebagai kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya

terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

b. MISI

1) Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya dengan

memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreatifitas melalui

kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan.

2) Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejateraan umum melalui

terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan keterjangkauan kebutuhan pokok,

meningkatnya keadilan sosial, percepatan pembangunan infrastruktur,

kemudahan investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang.

3) Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur Negara yang bekarya, mengabdi,

melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga, secara

efektif, meritokratis, dan berintegritas.

4) Menjadikan Jakarta kota yang lestari dengan pembangunan dan tata kehidupan

yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial.

5) Menjadikan Jakarta kota yang dinamis sebagai simpul kemajuan Indonesia yang

bercirikan keadilan, kebangsaan dan kebinekaan.

2. Batas Wilayah

Sumber: Almaida-Medina.blokspot.com

Batasan wilayah DKI Jakarta

Sebelah Selatan : Kota Depok

Sebelah Timur : Provinsi Jawa Barat

Sebelah Barat : Provinsi Banten

Sebelah Utara : Laut Jawa

Page 5: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

45

3. Demografi

Total penduduk Jakarta berdasarkan hasil survei tahun 2015 adalah 10.177.924

jiwa dengan kepadatan 15.367 jiwa per kilometer persegi. Rata-rata pertumbuhan

penduduk adalah bertambah 1,02 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. .

4. Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta pada triwulan pertama tahun 2018 menunjukkan

angka sebesar 0,51 % bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Dilihat dari sisi

pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen ekspor yang tumbuh sebesar

14,11 %.

5. Sosial Budaya

Dahulu masyarakat Jakarta (Betawi) jika ingin mengawinkan putra/putrinya masih

berbau kerabat dengan tujuan supaya hartanya tidak jatuh ke orang lain. Namun

seiring berjalannya waktu adat istiadat itu mulai meredup kini mereka kaum Betawi

sudah berbaur diperbolehkan menikah dengan siapa saja dan dari suku mana saja.

B. Smart City

1. Definisi Konsep Smart City Jika menurut Nijkamp et al (2009) dalam Widyaningsih (2013) tentang definisi

kota cerdas adalah kota yang mampu menggunakan sumber daya manusia (SDM),

modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi moderen untuk mewujudkan pelabuhan

ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan manajemen

sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat.

Sedangkan Cohen (2011) menyebutkan bahwa kota cerdas diidentifikasikan pada 6

(enam) dimensi utama yaitu smart government (pemerintahan cerdas), smart

economy (ekonomi cerdas), smart society (kehidupan social cerdas), smart mobility (

mobilitas cerdas), smart environment (lingkungan cerdas), dan quality of life (hidup

berkualitas). Pengertian dimensi mobilitas cerdas pada sebuah kota cerdas lebih

menekankan pada pergerakan yang mudah. Hal tersebut dijamin oleh kemampuan

inovatif dan berkelanjutan dan transportasi umum serta penggunaan kendaraan

dengan dampak lingkungan yang rendah (Alberti, 2011) yang diantara 6 komponen

smart city diterapkan untuk mewujudkan kenyamanan warga DKI dan sekitarnya.

Smart city adalah kota dengan investasi modal manusia dan sosial, dengan

transportasi (tradisional) dan infrastruktur komunikasi modern serta pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan dan kualitas hidup yang tinggi, dengan manajemen

sumber daya alam (SDA) yang bijaksana melalui tata pemerintahan yang partisipatif,

(Giffinger 2010) dalam (Jung Hoon 2014)

2. Penelitian Terdahulu Tabel : 2.1 : Penelitian Terdahulu

No. Penulis, tahun dan

Judul Metode

Penelitian

Teknik Pengumpulan

dan analisa data Hasil Penelitian

1. Hafed Chourabi, Tae woo Nam, Shawan Walker, J Ramon Giil Carcia, Sehl Mellouli,

Study Literatur

Studi Pustaka dan deskriptif kualitatif

Konsep smart city dipahami melalui kerang-ka /ruang lingkup yang di pengaruhi 2 faktor yaitu

Page 6: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

46

Karine Nahon, Theresa A. Pardo, dan Han Jochens School, 2012. Understanding Smart City an integrative frame work

faktor luar dan dalam. Faktor dari dalam yaitu pemerintah, infrastruktur dan ekonomi sedangkan dari luar adalah faktor teknologi, pengelolaan dan kebijakan.

2. Anggraini & Rahmawati 2017. Penentuan Variabel Berpengaruh Terhadap Pengemba-ngan Kampung Cerdas Dalam Mewujudkan Smart City

Kualitatif Literatur, FGD, Kuisioner dengan teknis analisis deskritif kualitatif.

Terdapat Variabel ber-pengaruh sesuai konsep smart city, yang mana variabel berpengaruh menyesuaikan karakter kampong perkotaan dan masyarakat didalamnya.

3. Wahyudi dan Hariadi, 2016. Strategi Pembangunan smartcity dan tantangannya bagi masyarakat kota.

Kualitatif Studi Pustaka, wawancara dan analisa data deskriptif kualitatif

Tantangan diterapkan-nya smart city di suatu daerah antara lain ke-tersediaan data dan informasi, keamanan dan privasi, investasi yang sangat besar, infrastruk-tur IT adaptasi social dan pengem-bangan aplikasi.

C. Indikator Jakarta Smart City

Di bawah ini penulis akan menguraikan beberapa indikator smart city yang

didasarkan gambar Jakarta smart city yang tersebut diatas sebagai berikut:

1. Smart Living, yaitu yang menunjukkan pada kualitas hidup dan kebudayaan

masyarakat, karena ada kemudahan akses terhadap layanan pendidikan, layanan

kesehatan, pengembangan peran media, tersedianya semua kebutuhan, adanya

rasa aman, keselamatan, kemudahan dan kenyamanan hidup.

2. Smart Mobility, akses moda transportasi yang beragam dan memprioritaskan

angkutan yang ramah lingkungan dan bukan kendaraan bermotor, terintegrasi

dengan teknologi informasi dan komunikasi.

3. Smart Governance, peran pemerintah yang mengeluarkan kebijakan dengan

mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan,

demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntantabilitas serta

efektvitas dan efisiensi kebijakan. Termasuk pengembangan e-governance dan

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sehingga masyarakat bisa

berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan.

4. Smart Economy, Menunjukkan keadaan tingkat ekonomi dan kesejahteraan

finansial masyrakat yang tinggi dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan

pendapatan perkapita tinggi. Semakin banyaknya wirausaha bahkan

pengembangan city branding, produktifitas secara lokal dan global.

5. Smart Environment, adanya perencanaan pembangunan yang ramah lingkungan,

energi ramah lingkungan, bangunan ramah lingkungan disertai penerapan dan

pemanfaatan pengelolaan lingkungan berbasis IT, pengelolaan sumber daya alam

berbasis IT serta pengembangan sumber energy baru. Lingkungan yang

Page 7: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

47

memberikan kenyamanan dimasa kini dan masa mendatang dengan kata lain

keberlanjutan lingkungan baik dalam keadaan fisik maupun non fisik.

6. Smart People, masyarakatnya berpendidikan bagus di era abad 21 baik secara

formal maupun non formal dan mampu mengembangkan sumber daya manusia

yang melek teknologi. Dukungan terhadap penelitian pengembangan karakter

sosial budaya semakin kuat. Sumberdaya manusia yang inovatif dan kreatif,

masyarakatnya inklusif.

Menurut penulis harusnya komponen Jakarta smart city ditambah 2 lagi sebagai

berikut:

7. Smart Service, Menyediakan dan memberikan pelayanan dengan cepat serta

memuaskan baik melalui aplikasi smart service yang bisa diakses melalui telepon

pintar, email atau pesan singkat. Aplikasi ini masyarakat dapat mengakses

berbagai layanan, penyampaian keluhan, permohonan izin hingga layanan

kegawatdaruratan.

8. Smart Operation Center, Mengelola, menjamin seluruh kinerjanya dengan jaringan

telekomunikasi dan infrastruktur IT untuk memberikan kualitas layanan yang

tertinggi yang diperlukan kliennya, melalu pusat operasi cerdas mengoperasikan

automatic meter infrastruktur mendatang untuk air, gas, limbah dan lain-lain.

Ada 3 (tiga) dimensi utama yang sangat mendukung di dalam smart city diantaranya

yaitu Teknologi, People, dan Community

D. Konsep Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Definisi teknologi informasi berkaitan dengan perangkat keras dan perangkat

lunak untuk menjalankan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti

menangkap, mentransmisikan, menyimpan, memgambil, memanipulasi, dan

menampilkan data (Alter, 1992). Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada

teknologi komputer (hardware & software) yang digunakan untuk memproses dan

menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk

mengirimkan informasi (Martin 1999). Teknologi informasi adalah segala bentuk

teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan infromasi dalam bentuk

elektronis (Lucas, 2000). Definisi teknologi informasi tidak hanya terbatas pada

teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk

memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi

komunikasi untuk mengirimkan informasi. (Martin, 2002). Jika penulis simpulkan

definisi teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi

telekomunikasi yang digunakan dalam penangkapan, penyimpanan, dan penyebaran

informasi. Teknologi informasi dapat digolongkan menjadi 2(dua) bagian, yaitu:

perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware). Sedangkan yang

tergolong perangkat keras yaitu peralatan-peralatan yang bersifat fisik seperti memory,

printer, dan keyboard. Perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi untuk

mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi-instruksi

tersebut., pemroses Teknologi masukan adalah segala perangkat yang digunakan

untuk menangkap data/informasi dari sumber asalnya. Untuk mengeluarkan informasi

diperlukan perangkat lunak atau program. Program adalah sekumpulan instruksi yang

Page 8: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

48

digunakan untuk mengendalikan perangkat keras komputer. Teknologi penyimpan

menyangkut segala peralatan yang digunakan untuk menyimpan data. Contoh media

penyimpan data adalah tape, hard disk, disket dan zip disk. Teknologi telekomunikasi

adalah teknologi yang menghubungkan informasi jarak jauh. Sebagai contoh dari

teknologi infromasi dan komunikasi adalah Internet dan ATM. Sedangkan komponen

CPU merupakan mesin pemroses yang penting dalam teknologi informasi yang

berfungsi untuk mengingat data/program (berupa komponen memory).

E. Konsep Masyarakat Madani Masyarakat Madani menurut bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society.

Civil society memiliki pengertian suatu masyarakat yang mimiliki peradaban tinggi

dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Kata madani sendiri

berasal dari bahasa Arab yaitu Madinah yang artinya kota, hal ini mengacu pada

konsep negara kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun 622M.

Konsep masyarakat Madani juga mengacu pada konsep tamadhun yaitu masyarakat

yang memiliki peradaban, konsep ini diperkenalkan oleh Ibn Khaldun dan konsep Al-

Madinah Al-Fadhilah (Madinah sebagai negara utama) hal ini diungkapkan oleh filsuf

Al-Farabi pada abad pertengahan. Jika penulis simpulkan pengertian masyarakat

madani menurut para ahli di atas adalah suatu tatanan masyarakat yang tinggal di

suatu wilayah yang memiliki kesamaan dengan masyarkat perkotaan disertai

peradaban tinggi artinya sudah baik moralnya, sopan-santun, kesadaran dalam

ketaatan beragama yang baik dan bisa menerima.

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan oleh peneliti mencari dan

mengumpulkan sumber informasi dan data yang berkaitan dengan fenomena yang

akan diteliti. Penelitian ini dilakukan di kota Jakarta yang merupakan ibu kota Jakarta

dan dikenal dengan kota metropolitan, khususnya di Pemerintahan Provinsi D.K.I

Jakarta.

B. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif karena

dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data primer berupa

wawancara dan diskusi terfokus dengan para aparat yang berkepentingan yang di

temui dilapangan, serta pengamatan langsung berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

langsung yang berhubungan dengan smart city yang nantinya menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata hasil wawancara ataupun pengamatan yang telah penulis

lakukan dari para pegawai pemerintah kota DKI Jakarta dan instansi yang terkait

seperti dinas komunikasi dan informasi (Diskominfo), dinas tata kota dan pertamanan,

perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah dalam mengimplementasikan

teknologi, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, serta warga masyarakat yang

aktif terlibat dalam program smart city.

Page 9: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

49

C. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus pegumpul

data, artinya peneliti bersama team terlibat penuh dalam wawancara, observasi dan

studi pustaka serta menganalisa informasi data dari nara sumber juga sumber data

yang lain. Oleh karena itu dalam penelitian ini penelti bertindak sebagai partisipan

penuh untuk menganalisa komponen-kompenen smart city yang telah dilaksanakan

Jakarta Smart City dikaitkan dengan penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi

menuju Masyarakat Madani.

D. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini fokus kepada komponen-komponen

smart city yang sudah atau belum jelas dilaksanakan menurut konsep Jakarta Smart

city dikaitkan dengan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi menuju

Masyarakat Madani. Data yang digunakan ada dua yaitu : Data Primer adalah data

yang langsung diperoleh dari narasumber baik lisan ataupun perilaku subjek yang

berkaitan dengan relevansi kompetensi. Sedangkan data Sekunder adalah data yang

digunakan untuk mendukung data primer berupa dokumen, foto, catatan lain yang

dapat dipakai sebagai sumber data (Sugiyono, 2012).

E. Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Populasi pada penelitian

ini adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Metode Pengambilan Sampel

Sampel merupakan jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2015). Apabila populasi besar maka peneliti tidak mungkin mempelajari

semua karena keterbatasan waktu, dana dan tenaga, sehingga peneliti mengambil dan

menggunakan sampel dari populasi.

F. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu data primer

dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara. Data sekunder didapat dari BPS,

perpustakaan, internet, dan literature lainnya yang dapat dijadikan bahan rujukan yang

berhubungan dengan penelitian yang dilaksanakan.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Smart City DKI Jakarta

Kota yang cerdas tidak begitu saja muncul tiba-tiba namun perlu perencanaan,

pembangunan dan pengelolaan serta implementasi yang baik dan rapi. Berdasarkan

peraturan Gubernur DKI Jakarta no. 280 tahun 2014 organisasi dan tata kerja unit

pengelola Jakarta Smart City sudah direncanakan pada RPJMD 2013-2017.

Page 10: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

50

Berdasarkan perencanaan ini misi pertama adalah tentang kebijakkan smart city

Jakarta. Tahapan kedua pelaksanaan program yang terdiri dari penilaian struktur,

prosedur dari Jakarta smart city. Tahapan ketiga mengadakan pengawasan program

sehingga stakeholder pelaksana kebijakan Jakarta smart city. Selanjutnya penulis

akan menjelaskan Wheel Framework Jakarta Smart City yang didalamnya ada 6

komponen yang juga merupakan keunggulan-keunggulan yang sudah dicapai setelah

4 tahun berjalan diantaranya seperti tersebut di bawah ini:

a. Smart Government merupakan keaktifan peran pemerintah Provinsi DKI yang

transparan dalam menjalankan kegiatan operasional pemerintahan telah

terintegrasi dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, tanggap

terhadap kepentingan warganya, begitu pula peran serta masyarakat

b. Smart Economy kegiatan yang bisa menumbuhkan produktivitas ekonomi dengan

kewirausahaan disertai inovasi baru.

c. Smart Mobility akses media transportasi semakin beragam tersedia untuk massa

transportation. seperti bus trans Jakarta ada juga bus way, MRT, LRT, Comuter

Line yang semuanya dilengkapi dengan penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi, sebelum sampai masing-masing stasiun para penumpang sudah

diinfomasikan lewat pengeras suara yang keluar otomatis dari mesin dsertai

penyebutan nama-nama stasiun jadi para penumpang sudah bisa mempersiapkan

diri jika akan keluar menuju ke alamat tujuannya.

d. Smart People adanya peningkatan sumber daya manusia dan terjadi peningkatan

penghidupan kearah hidup yang layak.

e. Smart Environment ditunjukkan dengan adanya manajemen sumber daya alam

yang ramah lingkungan. seperti bus way yang menggunakan tenaga listrik dan

mobil berbahan bakar gas yang ramah lingkungan.

f. Smart Living mewujudkan kota yang sehat dan layak huni. Untuk mewujudkan

Kota Jakarta yang smart maka Pemerintah Provinsi DKI berusaha melaksanakan

visi dan misi Jakarta Smart City secara maksimal terbukti telah diluncurkan portal

resmi yaitu Jakarta.go.id dan Youtube resmi Pemprov DKI dan Application

Programming Interface ( API ) bagi pengembang melalui api.Jakarta.go.id.

Gambar 3.1 : Smart City Wheel Framework

Sumber : Jakarta smart city.go.id

Page 11: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

51

Kemudian Penulis akan menyajikan diagram gambar yang berkaitan dengan pendekatan sistematis sebagai berikut:

Gambar : 3.2 : Pendekatan Sistematis Smart City Sumber : Jakarta smart city.go.id

Berdasarkan gambar di atas penulis akan menjelaskan tentang pengertian Smart City,

visi dan misi dari unit pengelola Jakarta Smart City, sebagai berikut: Pengertian

Jakarta Smart City adalah pengaplikasian konsep smart city yang maksimal dengan

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengetahui, memahami

dan mengontrol berbagai sumber daya di suatu kota dengan lebih efektif dan efisien,

sehingga dapat memaksimalkan pelayanan publik, memberikan solusi untuk masalah,

dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Sedangkan visi Jakarta Smart City

adalah Jakarta Baru yang efisien dan inovatif. Kalau misi Jakarta Smart City adalah

mewujudkan Jakarta Baru yang informatif, transparan, serta mendukung kolaborasi

menggunakan teknologi untuk pelayanan yang lebih baik.

Menurut Jakarta.go.id keberhasilan Jakarta Smart City bertumpu pada keberadaan

dua aplikasi, yaitu Qlue dan Cepat Respon Opini Publik (CROP). Qlue adalah aplikasi

yang diperuntukan bagi warga, Sedangkan untuk CROP hanya untuk Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta dan aparat kepolisian. Selanjutnya penulis akan menjelaskan

tentang cara kerja dua aplikasi tersebut. Qlue adalah aplikasi sejenis sosial media

yang memiliki sarana untuk menyampaikan aspirasi pengaduan real time. Aplikasi

Qlue dapat diunduh secara gratis melalui smartphone yang berbasis Android, lewat

Qlue, warga dapat melaporkan semua kejadian seperti macet, banjir, jalan rusak,

penumpukkan sampah, ataupun ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. Laporan

yang disampaikan selain berupa tulisan juga harus berbentuk foto. Laporan yang

berasal dari masyarakat tersebut selanjutnya dipetakan secara digital dan terintegrasi

dengan laman smartcity.Jakarta.go.id dan CROP. Seluruh aparat Pemprov DKI

diwajibkan untuk menginstal aplikasi CROP di smartphone mereka masing-masing,

terutama aparat yang bertanggung jawab terhadap wilayah permukiman, yakni lurah

dan camat.

B. Pembahasan

1. Perkembangan Jakarta Smart City setelah 4 tahun

Kota Jakarta merencanakan Program Jakarta Smart City sejak Desember 2014.

Dikutip dari Jakarta Smart City (JSC) Jakarta.go.id misinya adalah mewujudkan

Jakarta baru yang informative, transparan serta dintegrasikan dengan penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi untuk pelayanan yang lebih baik.

Page 12: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

52

Setelah 4 tahun lebih sejak didirikan JSC telah bekerjasama dengan beberapa

startup untuk memberikan pelayanan dan inovasi yang lebih baik kepada masyarakat.

Di akhir tahun 2015 unit pengelola Jakarta Smart City memiliki JSC Lounge yaitu

ruangan kretif menuju smart city yang memiliki berbagai ruangan daintaranya

Command Center. Ruagan tersebut memiliki LED besar yang menampilkan berbagai

informasi yang telah terintegrasi dengan sistem Jakarta Smart City, merupakan pusat

komando koordinasi dengan SKPD lainnya terkait kejadian atau permasalahan yang

terjadi di Jakarta. Command Center juga dilengkapi dengan video surveillance dan

sistem intelegent Operational Center (IOC) berguna memonitoring dan analisis semua

kejadian yang ada di Jakarta.

Selanjutnya ruang operasional yang ditempati seluruh pegawai unit pengelola

Jakarta Smart City bekerja. Para karyawan bekerja dalam satu ruangan yang dikelilingi

kaca transparan yang menyebabkan semua orang bisa melihatnya yang merupakan

wujud transparansi Jakaarta dan koordinasi antar tim lebih efektif.

2. Keunggulan-keunggulan yang telah dicapai Jakarta Smart City setelah 4

tahun.

Penulis akan menjelaskan keunggulan dari Pelaksanaan Program Jakarta Smart

City berdasarkan Wheel FrameworkSmart City yang didalamnya ada 6 komponen

diantaranya adalah sebagai berikut;

a. Smart Government merupakan misi yang kelima dengan memperbaiki pelayanan

untuk mewujudkan indikator smart governance yaitu dengan membangun

pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik

yang diemban Pemprov DKI Jakarta sesuai RP JMD 2013-2017. Banyak upaya

yang telah dilakukan untuk mewujudkan misi ini, diantaran perbaikan pelayanan

perizinan dan non-perizinan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP),

meningkatkan pelayanan pendidikan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), juga

menigkatkan akses layanan kesehatan dengan bantuan yang disalurkan melalui

Jaminan Kesehatan Nasional.

b. Smart Government merupakan keaktifan peran pemerintah Provinsi DKI yang

transparan dalam menjalankan kegiatan operasional pemerintahan telah teintegrasi

dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, tanggap terhadap

kepentingan warganya, begitu pula peran serta masyarakat, terbukti dengan adanya

dua aplikasi yaitu QLUE dan CROP yang bertujan untuk memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat. Menurut Pak Aang divisi monitoring Jakarta

Smart City (JSC) bahwa Pemprov DKI khususnya Divisi JSC bekerjasama dengan

QLUE (Swasta). Qlue merupakan aplikasi media sosial yang digunakan masyarakat

untuk melaporkan permasalahan kota kepada pemerintah, cara kerjanya adalah

laporan warga yang masuk melelui aplikasi Qlue akan diteruskan ke pihak terkait

dan tetap dipantau perkembangannya melalui aplikasi Qlue di dashboard

mycity.qlue.id.

c. Smart Economy merupakan misi pertama dari tahapan-tahapan rencana

pembangunan daerah Pemprov DKI Jakarta yaitu mewujudkan Jakarta sebagai kota

modern yang tertata rapi serta konsisten dengan tata ruang wilayah. Sesuai dengan

Page 13: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

53

visi dan misi Jakarta yang terdapat dalam peraturan daerah No. 2 tahun 2013

tentang rencana pembangunan daerah tahun 2013-2017. Visi pembanguanan

jangka menengah tersebut adalah Jakarta baru, kota moderen yang tertib dan rapi

menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang

berkebudayaan, dengan pemerintah yang berorentasi pada pelayanan publik.

Adanya pembangunan infrastruktur yang memiliki konsep transit oriented

development (TOD) serta memberikan dukungan kepada pembangunan industri

teknologi tinggi yang nantinya bisa memperlancar ketercapaian indikator smart

economy akibat dari adanya pembangunan kota yang terencana dengan baik, tentu

akan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Di Jakarta telah dilaksanakan program OK OC yang artinya one kecamatan one

center for entrepreneurship untuk menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru.

Berdasarkan data yang dihimpun Jawa Pos. Com, di Jakarta terdapat lima OK OCE

Mart dan empat Gerai OK OCE. Banyak dan maraknya startup berdiri seperti buka

Lapak, OJOL dan lainnya.

d. Smart Mobility merupakan misi yang ke dua yaitu menjadikan Jakarta kota yang

bebas dari masalah macet, banjir, sampah dan pemukiman kumuh. Maka dalam

hal ini Pemprov DKI Jakarta berusaha mengembangkan dan menggunakan

transportasi massal seperti penambahan koridor, armada, dan perbaikkan layanan

Transjakarta, serta membangun angkutan umum baru seperti MRT dan LRT hal ini

sudah sesuai dengan indikator smart mobility.

Dengan pelaksanaan smart mobility yang baik maka kepindahan seseorang

atau sekelompok orang dari tempat satu ketempat lain juga semakin cepat hal ini

akan membantu melancarkan urusan orang tersebut terlaksana dengan baik,seperti

bus trans Jakarta ataupun bus-way, MRT, LRT, Commuter Line yang semuanya

dilengkapi dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang lengkap

disertai layar digitalnya, sebelum sampai masing-masing stasiun para penumpang

sudah diinfomasikan lewat pengeras suara yang keluar otomatis dari mesin disertai

penyebutan nama-nama setiap stasiun jadi para penumpang sudah bisa

mempersiapkan diri jika akan keluar menuju ke alamat tujuannya. Bagi para

penumpang bus-way sudah bisa mengetahui kapan bus-way akan datang dan

terintegrasi dengan mobile transportation application jadi calon penumpang bus-way

terhindar dari keresahan dalam menunggu bus way.

e. Smart People yang berkebudayaan merupakan misi yang ke empat yaitu dengan

membangun masyarakat perkotaan yang toleren sekaligus mampu dan sadar

memelihara kota. Usaha Pemprov DKI Jakarta dengan memperkuat pengembangan

budaya Betawi bersinergi dengan budaya multikultur lainnya. Dengan harapan

pembangunann kota yang modern tidak meninggalkan budaya asli daerah sekaligus

menjaga toleransi antar elemen masyarakat. Dengan terciptanya dan digunakannya

transportasi masa yaitu Massa Rapid Transportaiton (MRT), Line Rapid

Transportation (LRT) ini menunjukkan adanya smartpeople untuk warga dan

pemerintah provinsi Jakarta.

f. Smart Environment untuk mengatasi masalah menahun seperti banjir, pemukiman

kumuh dan sampah Pemprov DKI Jakarta berusaha menyediakan hunian publik

Page 14: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

54

yang layak dan bisa dijangkau harganya oleh warga kota. Untuk mengatasi banjir

pemerintah melakukan normalisasi sungai, salah satu upayanya dengan

memindahkan mpemukiman penduduk di daerah aliran sungai serta menyediakan

hunian public yang layak dengan mendirikan rumah susun. Seperti bus way yang

menggunakan tenaga listrik dan mobil berbahan bakar gas yang ramah lingkungan.

g. Smart Living terwujudnya kota yang sehat dan layak huni. Telah dibangunkannya

rusun dan perumahan untuk warga DKI Jakarta dengan DP. 0% ini mengindikasikan

adanya keseriusan Pemprov DKI Jakarta untuk merealisasikan bangunan tempat

tinggal untuk warga DKI Jakarta yang layak huni. Setiap jalan raya yang di Jakarta

rata-rata diharuskan terbangunnya trotoar yang berfungi untuk para pejalan kaki hal

ini membuat aman dan nyaman pengguna trotoar tersebut. Untuk pencemaran

udara masih tergolong tinggi terutama dari polusi kendaraan bermotor.

3. Kekurangan-kekurangan dari Jakarta Smart City setelah 4 tahun

a. Smart Government. Di tingkat kelurahan belum maksimalnya pelayanan untuk

pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (EKTP). Saat putri saya ingin

membuat kartu tanda penduduk elektronik (EKTP) masih harus menunggu minimal

satu minggu baru bisa jadi, bahkan hingga kini sudah satu bulan lebih belum jadi

juga tanpa adanya alasan yang jelas seperti blanko yang terbatas. Sedangkan

blanko tentu untuk EKTP yang berwewenang mengeluarkan KEMENDAGRI.

b. Smart Economy. Antara pekembangan teknologi dengan sumber daya manusia

(SDM) belum seimbang lebih cepat perkembangan teknologi. Dengan banyaknya

alat pembayaran digital tentu meminimalisir uang cash namun antara bank local dan

bank asing saling berkompetisi untuk pelayanan e-money ini dan Nampak bank

asinglah yang mendominasi, sebagai missal Go-pay. Jika alat pembayaran yang

berupa e-money ini mengalir ke bank asing maka bisa dipastikan akan melemahkan

bank local sehingga bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi local dan nasional.

c. Smart Mobility. Kurang sempurnanya pelayanan dari armada bus way terutama di

area halte-halte belum tersedia tempat duduk yang maksimal untuk calon

penumpang sehingga banyak yang berdiri lama dan mengantri. Matinya layar

monitor jadwal datang-keberangkatan bus way di beberapa halte bus way.

d. Smart People. Masih didapatinya preman-preman jalanan yang bertindak sebagai

pak ogah yang menganggu pengaturan lalu-lintas.

e. Smart Environment. Untuk pencemaran udara masih tergolong tinggi terutama dari

polusi kendaraan bermotor.

f. Smart Living. Masih banyaknya bangunan rumah yang tidak layak huni seperti

kontrakkan petakan ini terdapat di kampung pedalaman Jakarta yang padat

penduduk

4. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Di tingkat pemerintahan smart Government di lingkungan kelurahan sudah

terintegrasi dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, Sebagai contoh:

Saat saya pergi ke kantor kelurahan untuk prosedur pertama kali ambil nomor antrian

pelayanan yang penomoran ini sudah terhubung dengan Teknologi Informasi dan

Page 15: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

55

Komunikasi karena pemanggilan dilakukan oleh mesin yang terhubung dengan server

computer.

Untuk smart economy juga sangat erat berkaitan dengan teknologi informasi dan

komunikasi dengan adanya jaringan-jaringan startup dan digunakannya alat

pembayaran digital seperti go-pay.

Begitu pula smart mobility juga terhubung dengan jaringan internet untuk semua

kendaraan transportasi baik itu bus way, Massa RapidTransportations MRT, Line

Rapid Transportations LRT, setiap halte disambungkan dengan informasi yang terkini

tentang jadwal kedatangan dan keberangkatan dari semua transportasi.

3. Gambaran Masyarakat Madani DKI Jakarta

Perwujudan masyarakat madani didasarkan pada dua hal yang utama yaitu

legitimasi Negara dan terciptanya masyarakat mandiri yang berpijak diatas fondasi

moral yang kokoh. (Arifin 1999)

Masyarakat Jakarta taat beragama dan mendapatkan legalitas dari negara dengan

adanya sumber hukum tertulis yang menjamin warga negaranya untuk memeluk

agamanya masing-masing sesuai dengan kepercayaan dan keyakinannya. Di perkuat

dengan landasan hukum UUD 1945 pasal 29 ayat 2 bahwa Negara menjamin setiap

pemeluk agama. Masyarakat Jakarta sudah mandiri secara ekonomi ditandai

banyaknya wirausaha-wirausaha baru yang tumbuh subur di setiap sudut wilayah

perkotaan. Dengan demikian masyarakat Jakarta sudah semakin sadar pentingnya

fondasi agama sehingga memunculkan moral yang baik, serta sadar untuk hidup

mandiri dengan berwiraswasta.

Masyarkat Jakarta sudah terintegrasi dengan individu-individu dan kelompok-

kelompok eksklusif ke dalam masyarakat dengan kontak sosial dan aliansi

sosial.Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena adanya

masukan dari keanggotaan organisasi-organisasi volunteer yang bisa mempengaruhi

keputusan pemerintah. Sudah meluasnya kesetiaan dan kepercayaan sehingga tidak

individualis. Masyarakat bebas mengikuti lembaga-lembaga sosial dengan berbagai

perspektif. Di kota Jakarta juga sudah terlihat unsur-unsur masyarakat madani dengan

adanya wilayah publik yang luas bebas menentukan pilihan politiknya tanpa rasa takut.

Demokrasi, toleransi, pluralisme juga sudah terlihat, keadilan sosial sedang diwujudkan

dengan adanya perhatian Pemprov DKI terhadap rakyatnya. Begitu pula dengan

berdirinya lembaga swadaya masyarakat, pers, dan partai politik bahwa setiap warga

Jakarta berhak menyalurkan aspirasi politiknya tanpa adanya intervensi dari pihak lain.

7. Hasil wawancara Peneliti dengan Nara Sumber Divisi Monitoring JSC.

Pada hari Senin, 24 Juni 2019 Peneliti datang ke kantor Pemprov DKI Jakarta

yang sering dikenal dengan Balai kota Jakarta, dan bertemu langsung dengan bagian

Monitoring Jakarta Smart City (JSC) yang bernama bapak Aang Jatmika di ruangan

Jakarta Smart City. Menurut Pak Aang yang menginisiasi gedung Jakarta Smart City

yang dikenal dengan JSC Lounge adalah Presiden Joko Widodo yang diresmikan pada

akhir tahun 2015 sekaligus luancing Jakarta Smart City. Unit JSC ini juga bekerjasama

dengan pemerintah dan berbagai pihak swasta yang memiliki tugas mengintergrasikan

data dalam hal ini JSC berhak menarik data-data yang terkait dengan enam prinsip

Page 16: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

56

Jakarta Smart city dari masing-masing dinas baik pemerintah ataupun swasta, yang

kemudian dianalisisnya. Data-data yang ditarik bersifat umum bukan darurat. Untuk

Smart mobility yang mengerjakan secara teknis adalah Dinas perhubungan

bekerjasama dengan Trans Jakarta di bawah naungan PEMDA. Dinas ini memiliki

profesional transformasi, seluruh armada merah transjakarta yang berasal dari

Tiongkok diganti dengan armadaTtrans Jakarta yang berasal dari Eropa yang

dianggap layak dan lebih baik dari armada sebelumnya. Armada Trans Jakarta ini juga

bisa dilihat dari aplikasi sehingga keberadaanya bisa dipantau mulai dari halte Monas

dan seterusnya, kondisi kemacetan Jakarta juga bisa disajikan melalui aplikasi

transportasi umum Jakarta, selain itu juga Trans Jakarta bekerjasama dengan Google

Maps Transit sehingga melalui smart phone posisi bus Trans Jakarta bisa diketahui

para calon penumpang. Ada 6 aplikasi yang bisa di download berkaitan dengan

transportasi umum Jakarta adalah KRL Acces, Trafi, Uber, Gojek dan Grab hal ini

berguna untuk menghindari kemacetan di Jakarta.

Selanjutnya peneliti juga bertanya tentang smart environment yang berkaitan

dengan bank sampah, ternyata dibawah pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup dan

Sumber Daya Alam (SDA) sebagai induk pelaksananya, unit JSC hanya mengambil

data. Kemudian peneliti juga bertanya tentang aplikasi smart phone yang berkaitan

dengan kesehatan menurut pak Aang Jatmika sampai saat ini belum ada karena untuk

pelaksanaan tehnisnya ada di Dinas Kesehatan. Jika belum ada disposisi untuk

anggaran pembuatan aplikasi kesehatan maka juga belum bisa dilaksanakan.Tetapi

untuk mengetahui tempat tidur kosong di rumah sakit Jakarta sudah bisa dilihat secara

on-line. Kemudian peneiti juga bertanya tentang smart government khususnya

berkaitan dengan pembuatan KTP secara on-line, sekali lagi secara tehnisnya ada di

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) khususnya tingkat kelurahan.

Selanjutnya peneliti juga bertanya tentang CCTV, berdasarkan informasi yang peneliti

terima dari nara sumber bahwa JSC mengintegrasikan 7000 CCTV yang dimilki oleh

berbagai institusi baik pemerintah maupun swasta, sehinga jika terjadi kerusakan

menjadi tanggung jawab dari masing-masing instansi tersebut. Delegasi-delegasi dari

suatu Negara yang pernah berkunjung ke JSC adalah New Zealand dan Ukraina.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dari turun lapangan maka

peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa perkembangan Jakarta Smart Citysudah

baik, Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi setelah Empat Tahun menuju

Masyarakat Madani terdapat hubungan yang sangat erat, ada beberapa keunggulan

yang dicapai dan ada juga beberapa kekurangannya, antara lain sebagai berikut;

1. Beberapa Keunggulan Jakarta Smart City antara lain sebagai berikut;

a. Smart Mobilitypelaksanaannya sudah baik karena kepindahan seseorang atau

sekelompok orang dari tempat satu ketempat lain juga semakin cepat.

b. Smart Goverenmentperan pemerintah Provinsi DKI sudah aktif, transparan,

terintegrasi dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam

Page 17: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

57

menjalankan kegiatan operasional pemerintahan, tanggap terhadap kepentingan

warganya, begitu pula peran serta masyarakat, terbukti dengan adanya dua

aplikasi yaitu QLUE dan CROP yang bertujan memberikan pelayanan terbaik.

c. Smart Economy mulai bermunculannya start up melalu perdagangan on-line

seperti Bukalapak dan lain-lain.

d. Smart Environment sudah dibangunnya trotoar-trotoar baru untuk pejalan kaki di

kota Jakarta, disetiap sector dibangun dan dikembangkan taman dan tempat

bermain anak yang sebagian juga dilengkapi dengan CCTV dan security.

e. Smart Living, sudah disediakannya hunian publik yang layak huni dengan harga

terjangkau dengan DP 0%.

f. Smart People, sudah dikembangkan dan digunakannya Massa Rapid

Transportation (MRT) dan Line Rapid Transportation (LRT).

2. Kekurangan dari Jakarta Smart City yaitu perkembangan antara inovasi

perkembangan teknologi informasi dan regulasi ternyata lebih cepat perkembangan

inovasi teknologinya artinya jika ada inovasi teknologi yang terkini belum bisa langsung

dijalankan harus melalui sistem regulasi anggaran. Begitu pula dengan kesiapan SDM

para aparat, JSC masih membutuhkan strategi untuk menyampaikan inovasi teknologi

terkini harus pelan-pelan dan membutuh waktu.

B. SARAN

1. Dibutuhkan sinergitas semua elemen yang untuk menjalankan program Jakarta

Smart City yang lebih baik.

2. Regulasi Pemerintah harus disesuaikan dan diselaraskan dengan inovasi

perkembangan teknologi supaya bisa seiring dan sejalan.

3. Perlu adanya evaluasi dari seluruh program Jakarta Smart City yang sudah

dijalankan untuk memperbaiki program dan pelayanan kepada masyarakat.

4. Untuk komponen Jakarta Smart City perlu ditambahkan dua komponen lagi yaitu :

a. Smart Service. Menyediakan dan memberikan pelayanan dengan cepat serta

memuaskan baik melalui aplikasi smart service yang bisa diakses melalui

telepon, email atau pesan singkat. Aplikasi ini masyarakat dapat mengakses

berbagai layanan, penyampaian keluhan, permohonan izin hingga layanan gawat

darurat.

b. Smart Operation Center Mengelola, menjamin seluruh kinerjanya dengan jaringan

telekomunikasi dan infrastruktur IT untuk memberikan kualitas layanan yang

tertinggi yang diperlukan kliennya, melalu pusat operasi cerdas mengoperasikan

automatic meter infrastruktur mendatang untuk air, gas, limbah dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, (2002). Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.

Agus, I putu, E.P. (2014). Smart city beserta Cloud Computing dan Teknologi-

Teknologi pendukung lainnya, Penerbit: Informatika, Bandung.

Airaksinen, Miimu, et.al. 2015. Smart City-Research Highlights. Miimu Airaksinen and

Matti Kokkala (ed). Grano: VTT Technical Research Centre of Firland Ltd.

Page 18: ANALISIS KOTA JAKARTA SEBAGAI DAN PENGGUNAAN …

Inovasi P-ISSN 2356-2005 E-ISSN 2598-4950 JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

58

Al-Hader, Mahmoud and Ahmad Rodzi.2009. The Smart City Infrastructure

Development and Monitoring. CCSAP, Number 2(11): 87-94.

Bakici, Tuba, Esteve Almiral, and Jonathan Wareham.2013. A Smart City Initiative: the

Case of Barcelona. J Knowl Econ (2013). 4:135-148

Batty, Michael, et.al.2012. Understanding Smart Cities: An Integrative Statement &

Guidelines. Official Report of Smart City Mission Transformation on June, 2015

Burhanuddin, 2003 Civil Society & Demokrasi: Survey tentang Prtisipasi Sosial-Politik

Warga Jakarta. Ciputat: Indonesian Insitute for Civil Society (INCIS). hal 49>

Chris Rowley dan Keith Jackson (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Penerbit: PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Dharma Setyawan Salam (2004). Manajemen pemerintahan Indonesia. Penerbit:

Djembatan Jakarta

Ghosali, Imam (2001). Aplikasi Multavariate Dengan Program SPSS, Cetakan IV.

Penerbit: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasibuan H. Malayu (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Bumi

Aksara, Jakarta

Hanif Al Fatta.(2007) Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta

H.A.R Tilaar. Pendidikan, Kebudayaan Dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya (Yysn Adikarya IKAPI dan The Ford Foundation), 2002

Iftiyani (2015). Pengaruh Teknologi Smart City Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah

Kota Administrasi Jakarta Utara. Skripsi IBM ASMI.

Komaruddin Hidayat dan Azyumari Azra. Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan

Masyarakat Madani.Jakarta : ICCE UIN Hidayatullah Jakarta dan The Asia

Foundation, 2006, hal. 302-325.

M.Dawan Rahardjo. Masyarakat Madani: Agama, Kelas Menengah dan Perubahan

Sosial. Jakarta: LP3ES, 1999. hal. xxiii.

Nam,Taewoo and Theresa A.Pardo.2011. Smart City as Urban Innovation: Focusing

on Management, Policy, and Context. ICEGOV, September 26-28:185-194.

Qodri Azizy. 2004. Melawan Golbalisasi Reinterpretasi Ajaran Islam: Persiapan SDM

dan Terciptanya Masyarakat Madani. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Penerbit: Alfabeta,

Bandung.

Sutanta, Edhy. (2011), Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual, Andi, Yogyakarta.

Tata Sutabri, (2014) Analisis Sistem Informasi. Penerbit: CV Andi Offset, OFFSET,

Yogyakarta.

Website:

Jakarta Smart City go.id

Ekonomi Kompas Komp.