analisis kinerja perawat pembimbing klinik dengan

10
329 ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN PENDEKATAN TEORI KINERJA DAN INDIKATOR KOMPETENSI (Analysis of Nurse's Clinical Education Performance based on Work Theory and The Indicator of Competence ) Srinalesti Mahanani*, Yulis Setiya Dewi**, Widji Soeratri*** * STIKes RS Baptis Kediri Jl. Mayjen Panjaitan, No. 3B, Kediri, Telp. +62 354 683470 **Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga ***Fakultas Farmasi Universitas Airlangga E-mail: [email protected] ABSTRAK Pendahuluan: Pembelajaran klinis adalah suatu proses transformasi seorang mahasiswa untuk menjadi perawat profesional. Perawat pembimbing klinik berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran klinis karena memiliki berbagai peran mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi praktik pembelajaran klinis . Peningkatan kualitas pembelajaran praktik klinis, dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja perawat pembimbing klinik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel psikologis dan variabel organisasi terhadap kompetensi dan kinerja perawat pembimbing klinik. Metode: Sampel penelitian ini adalah pendidik klinis perawat yang bekerja di bangsal rawat inap di Rumah Sakit Baptis Kediri. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap I mengukur kompetensi dan kinerja perawat pembimbing klinik oleh kepala ruang dan mahasiswa, serta variabel psikologis dan variabel organisasi oleh perawat pembimbing klinik. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Tahap II melakukan focused group discussion untuk mendiskusikan tentang variabel yang mempengaruhi kompetensi dan kinerja perawat pembimbing klinik. Data diolah menggunakan partial least square dengan α = 0,05, path koefisien = 0,5 dan t tabel = 1,96. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat pembimbing klinik dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kompetensi individu yang ditunjukkan dengan koefisien path = 0.600 dan t = 6.741. Sedangkan kompetensi individu akan meningkat dengan adanya peningkatan aspek psikologis perawat pembimbing klinik yang meliputi persepsi, kepribadian, motivasi, kemampuan belajar dan sikap dengan koefisien path sebesar = 0,518 dan t = 2,715. Peningkatan aspek psikologis sebanding dengan peningkatan variabel organisasi yang meliputi sumber daya organisasi, imbalan, struktur organisasi dan desain pekerjaan dengan koefisien path sebesar = 0,825 dan t = 19,658. Diskusi: Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa peningkatan kompetensi dan kinerja perawat pembimbing klinik dapat diupayakan dengan peningkatan kualitas aspek psikologis. Aspek psikologis akan dapat ditingkatkan melalui peningkatan variabel organisasi. Kata kunci: kompetensi, kinerja, perawat pembimbing klinik ABSTRACT Introduction: Clinical Learning is a process of transformation of the student to become a professional nurse. Clinical Nurse Educator contributes to improve the quality of clinical learning because of variety of roles ranging from planning, implementing and evaluating learning clinical practice. Improving the quality of clinical practice learning, can be reached by improving the performance of Clinical Nurse Educator. The aim of this study was to know the effect of psychological variables and organizational variables to the competence and performance of Clinical Nurse Educators. Sample was Clinical Nurse Educators who work inpatient wards at Kediri Baptist Hospital inpatient wards. Method: This study was conducted in two stages. Phase I measure the competence and performance of Clinical Nurse Educator by Supervisor and students, as well as psychological variables and organizational variables by using questionnaires. Phase II was done by Focused Group Discussion to discuss about the variables that affect Clinical Nurse Educator performance. Data processed using Partial Least Square with α = 0.05, path coefficient = 0.5 and t table = 1.96. Result: The results of this research is showed that Performance Nurse Educator can be improved by increasing Individual Competence with path coefficient= 0.600 and t = 6.741. The individual competence will be increase by improving pscychological aspect nurse educator such as perception, personal aspect, motivation, learning skill and attitude with path coefficient = 0.518 and t = 2.715. Psycological Aspect can be increasing by improving Organization Variable such as Organization Resource, Salary, Organization Structure and Job Description with path coefficient = 0.825 and t = 19.658. Discussion: The conclusion of this result that increase of nurse educator competence and performance can be effort by improving psycological aspect and organizational variable Keywords: competence, performance, clinical nurse educator

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN

329

ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN PENDEKATAN TEORI KINERJA DAN INDIKATOR KOMPETENSI

(Analysis of Nurse's Clinical Education Performance based on Work Theory and The Indicator of Competence)

Srinalesti Mahanani*, Yulis Setiya Dewi**, Widji Soeratri****STIKesRSBaptisKediriJl.MayjenPanjaitan,No.3B,Kediri,Telp.+62354683470

**FakultasKeperawatanUniversitasAirlangga***FakultasFarmasiUniversitasAirlangga

E-mail:[email protected]

ABSTRAK

Pendahuluan: Pembelajaran klinis adalah suatu proses transformasi seorang mahasiswa untuk menjadi perawatprofesional.Perawatpembimbingklinikberkontribusidalammeningkatkankualitaspembelajarankliniskarenamemilikiberbagaiperanmulaidariperencanaan,pelaksanaandanevaluasipraktikpembelajaranklinis .Peningkatankualitaspembelajaran praktik klinis, dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja perawat pembimbing klinik. Tujuan daripenelitianiniadalahuntukmengetahuipengaruhvariabelpsikologisdanvariabelorganisasiterhadapkompetensidankinerjaperawatpembimbingklinik.Metode:SampelpenelitianiniadalahpendidikklinisperawatyangbekerjadibangsalrawatinapdiRumahSakitBaptisKediri.Penelitianinidilakukanmelaluiduatahap.TahapImengukurkompetensidankinerjaperawatpembimbingklinikolehkepalaruangdanmahasiswa,sertavariabelpsikologisdanvariabelorganisasiolehperawatpembimbingklinik.Pengambilandatadilakukandenganmenggunakankuesioner.TahapIImelakukanfocused group discussionuntukmendiskusikantentangvariabelyangmempengaruhikompetensidankinerjaperawatpembimbingklinik.Datadiolahmenggunakanpartial least square dengan α = 0,05, pathkoefisien=0,5danttabel=1,96.Hasil:Hasilpenelitianmenunjukkanbahwakinerjaperawatpembimbingklinikdapatditingkatkandengancarameningkatkankompetensiindividuyangditunjukkandengankoefisienpath=0.600dant=6.741.Sedangkankompetensiindividuakanmeningkatdenganadanyapeningkatanaspekpsikologisperawatpembimbingklinikyangmeliputipersepsi,kepribadian,motivasi,kemampuanbelajardansikapdengankoefisienpath sebesar=0,518dant=2,715.Peningkatanaspekpsikologissebandingdenganpeningkatanvariabelorganisasiyangmeliputisumberdayaorganisasi,imbalan,strukturorganisasidandesainpekerjaandengankoefisienpathsebesar=0,825dant=19,658.Diskusi:Kesimpulanpenelitianiniadalahbahwapeningkatankompetensidankinerjaperawatpembimbingklinikdapatdiupayakandenganpeningkatankualitasaspekpsikologis.Aspekpsikologisakandapatditingkatkanmelaluipeningkatanvariabelorganisasi.

Kata kunci:kompetensi,kinerja,perawatpembimbingklinik

ABSTRACT

Introduction: Clinical Learning is a process of transformation of the student to become a professional nurse. Clinical Nurse Educator contributes to improve the quality of clinical learning because of variety of roles ranging from planning, implementing and evaluating learning clinical practice. Improving the quality of clinical practice learning, can be reached by improving the performance of Clinical Nurse Educator. The aim of this study was to know the effect of psychological variables and organizational variables to the competence and performance of Clinical Nurse Educators. Sample was Clinical Nurse Educators who work inpatient wards at Kediri Baptist Hospital inpatient wards. Method: This study was conducted in two stages. Phase I measure the competence and performance of Clinical Nurse Educator by Supervisor and students, as well as psychological variables and organizational variables by using questionnaires. Phase II was done by Focused Group Discussion to discuss about the variables that affect Clinical Nurse Educator performance. Data processed using Partial Least Square with α = 0.05, path coefficient = 0.5 and t table = 1.96. Result: The results of this research is showed that Performance Nurse Educator can be improved by increasing Individual Competence with path coefficient= 0.600 and t = 6.741. The individual competence will be increase by improving pscychological aspect nurse educator such as perception, personal aspect, motivation, learning skill and attitude with path coefficient = 0.518 and t = 2.715. Psycological Aspect can be increasing by improving Organization Variable such as Organization Resource, Salary, Organization Structure and Job Description with path coefficient = 0.825 and t = 19.658. Discussion: The conclusion of this result that increase of nurse educator competence and performance can be effort by improving psycological aspect and organizational variable

Keywords: competence, performance, clinical nurse educator

Page 2: ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN

JurnalNersVol.9No.2Oktober2014:329–338

330

PENDAHULUAN

Pembelajaran klinik adalah kegiatanbelajarmengajaryangdilakukanpadatatanan pelayanankesehatandiRumahSakit(Keliat,2000). Kegiatan pembelajaran klinik sangatpentingbagimahasiswaprogrampendidikankeperawatan.MenurutEwandalamMartono(2009) pembelajaran klinik merupakanjantungdariprosespendidikanpadaprogrampendidikankeperawatan.Pengalamanbelajarklinikatau lapanganpadapendidikan tinggikeperawatan mutlak diperlukan untukmenumbuhkan dan membina kemampuandansikapkeperawatanprofesional.ProgramPengalamanBelajarKlinik(PBK)merupakansuatu proses transformasi mahasiswa yangakan menjadi seorang perawat professional(Martono,2009)

Hasil penelitian yang dilakukan olehErawati(2010)diRSBaptisKedirimenjelaskanbahwaadahubunganpositifyangsignifikanantara motivasi dan beban kerja dengankinerja pembimbing klinik. Berdasarkanhasil studi pendahuluan yang dilakukan diRS Baptis Kediri pada tanggal 31 Januari2014 terhadap kinerja perawat pembimbingklinik didapatkan hasil wawancara dengan2 orang manajer keperawatan didapatkandata bahwa perawat pembimbing klinikyang ada di RS Baptis Kediri seluruhnyamemilikitugasrangkapbaiksebagaiperawatfungsional maupun struktural yaitu sebagaiKepala Ruang, Wakil Kepala Ruang dansebagaiSupervisorsehinggacukupdisibukkandengan kegiatan pelayanan perawatan danpendampingan kepada mahasiswa menjadikurang optimal. Sedangkan berdasarkanpenilaian manajer terhadap masing-masingindividu perawat pembimbing klinikdisampaikanbahwasecaraumumpembimbingklinikdinilaitelahmemilikitanggungjawabyang baik dalam melaksanakan bimbingankepadamahasiswanamunpenilaianterhadapkompetensi individu berupa pengetahuandan keterampilan melaksanakan pengajaranmasih kurang. Penampilan kinerja perawatpembimbing klinik juga belum optimaldalam merencanakan, melaksanakan danmengevaluasi proses pembimbingan klinik.

Dalamupayameningkatkankinerjaperawatpembimbing klinik tersebut, RS BaptisKediri telah menyelenggarakan pelatihanpembimbingkliniknamunbelumdilakukanevaluasi terhadap efektivitas hasil pelatihantersebut.

Pembentukanseorangperawatprofesionalsecarautuhdalambidangpengetahuan,sikapdan keterampilan sangatlah dipengaruhioleh keseimbangan antara pendidikan danpelayanan keperawatan. Berdasarkan hasilevaluasibimbinganklinikdanperkembanganprofesional pada mahasiswa keperawatanditemukanbahwabimbinganklinikmemilikipengaruh besar terhadap perkembanganidentitasprofesionalmahasiswakeperawatan (Azisah, 2012). Pengetahuan yang di dapatcalon perawat atau peserta didik di kelasdan laboratorium idealnya dapat diterapkanseutuhnyaditempatpraktek.Dalamkegiatanpembelajaran klinik terjadi proses interaksiantara mahasiswa, pasien dan pembimbingklinik.

Bimbingan klinik dapat membantupeserta didik dalam mengembangkankemampuan praktek profesionalnya, untukitu perawat pembimbing klinik harusmembekali diri dengan pengetahuan danketerampilan dalam melakukan bimbinganyangefektifdanberkualitas.(Yusiana,2011).Martono (2009) menguraikan bahwa peranperawat pembimbing klinik dalam kegiatanpembelajarankliniksangatberartisekaliagarpelaksanaanpembelajaranmenjadiefektif.

Pembimbing praktek klinik mempunyaikontribusimeningkatkankualitaspembelajaranpraktekklinik,karenamemilikiberbagaiperanmulai dari merencanakan, melaksanakandan mengevaluasi pembelajaran praktekklinik. Peningkatan mutu pembelajaranpraktek klinik, dapat ditempuh dengan carameningkatkan kinerja perawat pembimbingklinik. Ewan (1994) dalam Martono (2009)menyatakan bahwa seorang pembimbingpraktek klinik harus memiliki kompetensimemberikan pelayanan keperawatan kepadapasien, mulai dari mengkaji masalah-masalah pasien sampai memberikantindakan mengevaluasi efektivitas tindakantersebut,sehinggadapatmenjadicontohbagimahasiswaditempatpelayanantersebut.TeoriKinerjamendasaryangdiungkapkanGibson

Page 3: ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN

AnalisisKinerjaPerawatPembimbingKlinik(SrinalestiMahanani,dkk.)

331

(1987) menyebutkan bahwa kinerja individudipengaruhiolehVariabelIndividu,PsikologidanVariabelOrganisasi.

Zuhriana (2012) mengemukakanbahwa untuk mencapai prestasi kerja dankesuksesansebuahorganisasisertakontribusipribadi karyawan terhadap organisasinyamakadiperlukankompetensi individuuntukmelaksanakanperandantugasnya.Kompetensiadalahkemampuankerjasetiapindividuyangmencakup aspek pengetahuan, keterampilandan sikap kerja yang sesuai dengan standaryang ditetapkan. Perawat pembimbingklinik memiliki berbagai kompetensi yangmenjadi modal dalam mengoptimalkankinerjanya. Salminen (2012) menyebutkansecaradeskriptifbahwakompetensiperawatpendidik tersebut diantaranya adalah (1)kompetensi sebagai perawat; (2) kompetensipengajaran pedagogika; (3) kemampuanmelakukanevaluasi;(4)faktorpersonal;dan(5)hubungandenganmahasiswa. Berdasarkanuraian tersebut peneliti akan melakukanpenelitian tentang Analisa Kinerja PerawatPembimbingKlinik denganpendekatanTeoriKinerja dan Indikator The Competence of Nurse Educators

BAHAN DAN METODE

Penelitianinidilakukankepadaperawatpembimbing klinik di ruang rawat inap RSBaptisKediripadaBulanApril-Juni2014.Jenispenelitiananalitikkorelasionaldengandesainstudi observasional. Adapun jumlah sampeldalampenelitianiniadalah17orang.Penelitianinidilakukanmelaluiduatahap.TahapIuntukmengukur dan menganalisa kinerja perawatpembimbingklinikolehkepalaruangandanmahasiswa,sertamengukurvariabelindividu,variabel psikologi dan variabel organisasiperawatpembimbingklinik.TahapIIadalahmelakukanFocused Group DiscussiondenganPerawat Pembimbing Klinik, Kepala ruangdanSupervisor/KomiteKeperawatantentangVariabel yang mempengaruhi Kinerja yaitupadatanggal6dan11Juni2014.Pengambilandata dilakukan dengan menggunakankuesioner. Terdapat 4 buah kuesioner yangterdiri dari 2 buah kuesioner kepada kepala

ruang dan mahasiswa tentang evaluasikompetensidankinerjaperawatpembimbingklinikserta2buahkuesioneryangdiberikankepada perawat pembimbing klinik untukmengukur variabel psikologi dan variabelorganisasi.Instrumenyangdigunakanuntukmengevaluasikompetensiperawatpembimbingklinik mengadopsi instrument Evaluation of Requirement of Nurse Teacher (ERNT)dibuatolehSalminenyangtelahdiujicobakanpadaPerawatPembimbingKlinikdiFinlandiadan dipublikasikan melalui Jurnal Nurse Education Todaypadatahun2012.Instrumenyangdigunakanuntukmengevaluasikinerja,aspek psikologis dan variabel organisasidisusun oleh peneliti berdasarkan indikatorsesuaidengan literatur.Sebelumdigunakan,keempat instrumen tersebut telah terlebihdahuludilakukanujivaliditasdanreliabilitas.Pengolahan data dilakukan dengan metodestatistic Partial Least Square (PLS) dengan t-standar:1,96,jikanilaitvalue>1,96(alpha5%) berarti pengujian signifikan dan jikanilai t-value < 1,96 (alpha 5%) berarti tidaksignifikan.

HASIL

Aspek psikologis yang diidentifikasidari perawat pembimbing klinik adalahpersepsi,kepribadian,motivasi,dankemauanbelajar.Rerataaspekpsikologispembimbingklinikdalamkategoricukup(tabel1).Sikapperawat pembimbing klinik dibedakanmenjadipositifdannegatif,dimanasebagianbesar perawat pembimbing klinik di RSBaptisKedirimempunyaisikappositif(tabel2). Aspek organisasi meliputi sumber dayaorganisasi, imbalan,strukturorganisasi,dandesain pekerjaan. Hasil identifikasi aspekorganisasi mempunyai rerata cukup (tabel3). Hasil analisis hubungan antar variabeldisajikanpadatabel4.

Berdasarkan hasi l pengolahanpemodelan,didapatkanhasilbahwa terdapatpengaruh yang signifikan aspek psikologisterhadap kompetensi dengan besarnyakoefisien estimate dari aspek psikologisterhadapkompetensiadalah0,518sedangkannilai t hitung adalah 2,715 (>1,96). Variabel

Page 4: ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN

JurnalNersVol.9No.2Oktober2014:329–338

332

organisasi berpengaruh terhadap aspekpsikologisdengankoefisienestimatesebesar0,825sedangkannilaithitungadalah19,658(>1,96). Besarnya koefisien estimate darivariabelorganisasiterhadapkompetensiadalah0,244 sedangkannilai t hitung adalah1,036(>1,96) sehingga disimpulkan bahwa tidakterdapat pengaruh yang signifikan variabelorganisasi terhadap kompetensi. Sedangkankompetensi berpengaruh terhadap kinerja

Tabel1. AspekpsikologisperawatpembimbingklinikdiRSBaptisKediri

No Sub Variabel Baik Cukup Kurangf % f % f %

1 Persepsi 5 29,41 11 64,70 1 5,892 Kepribadian 6 35,30 11 64,70 0 03 Motivasi 5 29,41 12 70,59 0 04 KemauanBelajar 2 11,76 10 58,83 5 29,41

Tabel2. SikapperawatpembimbingklinikdiRSBaptisKediri

No Kategori Jumlah Persentase1 Positif 17 100%2 Negatif 0 0%

Total 17 100%

Tabel3. AspekorganisasiperawatpembimbingklinikdiRSBaptisKediri

No Sub Variabel Baik Cukup Kurangf % f % f %

1 SumberDayaorganisasi 4 23,52 12 70,59 1 5,892 Imbalan 1 5,89 10 58,83 6 35,283 StrukturOrganisasi 2 11,76 15 88,34 0 04 DesainPekerjaan 4 23,52 12 70,59 1 5,89

Tabel4. Analisisujihipotesispenelitiananalisiskinerjaperawatpembimbingklinikdenganpendekatanteorikinerjadanindikatorthe competence of nurse educatordiRSBaptisKediri

No Hubungan Antar Variabel Coeffisien Path

Uji (t tabel: 1,96) Keterangan

1 AspekPsikologisKompetensi 0,518 2,715 Signifikan2 VariabelOrganisasiKompetensi 0,244 1,036 TidakSignifikan3 Variabel Organisas i Aspek

Psikologis0,825 19,658 Signifikan

4 KompetensiKinerja 0,600 6,471 Signifikan

dengankoefisienestimatesebesar0,600dannilaithitungadalah6,741(>1,96).Berdasarkanpemodelan tersebut, maka diketahui bahwavariabel organisasi mempengaruhi aspekpsikologis dan selanjutnya mempengaruhikompetensidankinerja.

PEMBAHASAN

Penilaian aspek sikap pada perawatpembimbing klinik adalah sebagian besarresponden memiliki sikap pada kategoricukup yaitu sebanyak 12 orang (70,59%)dan masih terdapat responden dengan sikapyang baik namun memiliki kompetensikurang (4 responden). Sikap (attitude)adalahkesiapsiagaanmental,yangdipelajaridan diorganisasi melalui pengalaman dan

Page 5: ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN

AnalisisKinerjaPerawatPembimbingKlinik(SrinalestiMahanani,dkk.)

333

Gambar1. Hasilbootstrappingpadaanalisiskinerjaperawatpembimbingklinik dengan pendekatan teori kinerja dan indikator the competence of nurse educator

mempunyai pengaruh tertentu atas caratanggapseseorangterhadaporanglain,obyekatau situasi yang berhubungan dengannya(Gibson,1986).MenurutNotoatmodjo(2009)sikap adalah respons tertutup seseorangterhadap stimulus atau obyek tertentu yangsudahmelibatkanfaktorpendapatdanemosiyang bersangkutan. Menurut Gibson (1986)komponen yang menentukan sikap adalahafeksi, kognisi danperilakudan selanjutnyasikapmembentukafek,kognisidanperilaku.

Spencer dalam Kar t in i (2011)menyebutkanciridarikompetensitidakhanyaniatdankemampuanyangadatetapikeahliandan keterampilan yang diwujudkan dalamsikapdannilaisehari-haridalammelakukanpekerjaannya. Sagala (2009) menyebutkanbahwa kompetensi adalah perpaduan daripenguasaan pengetahuan, keterampilan,nilai dan sikap yang diref leksikan dalamkebiasaan berpikir dan bertindak dalammelaksanakan tugas dan pekerjaannya.Kompetensi merupakan gabungan darikemampuan,pengetahuan,sikap,kecakapan,sifat, pemahaman, apresiasi yangmendasarikarakteristikseseoranguntukberunjukkerjadalam melaksanakan tugas atau pekerjaanguna mencapai standar kualitas dalampekerjaannyata.

Penilaian aspek psikologis pada subvariabelpersepsididapatkanhasil lebihdari50% (64,7%) responden memiliki persepsidengan kategori cukup. Berdasarkan hasildiskusi yang dilakukan, persepsi perawatpembimbing klinik khususnya persepsiterhadap sikap proaktif mahasiswa danpersepsiterhadapkesiapanmahasiswadalamprosespembelajaranklinikbelumoptimal

Per sepsi a ka n mempenga r u h ikompetensi dan kinerja individu, hal inidiperkuatdenganhasiltabulasisilangbahwaresponden yang memiliki persepsi kurangdalammelaksanakantugasnyajugamemilikikompetensi ada kategori kurang. Pada saatdiskusi, Institusi Pendidikan menyatakantelah membekali mahasiswa dengan ilmukeperawatan sesuai dengan kurikulum dantelahmelakukanujianlaboratoriumsebelumperiode praktik sehingga disepakati bahwaInstitusiPendidikandanPerawatPembimbingKlinik perlu melakukan review padamahasiswasetiapawalperiodepraktik

Penilaian pada sub variabel motivasididapatkan hasil bahwa sebagian besarresponden memiliki motivasi pada kategoricukup yaitu sebanyak 12 orang (70,59%). Ma’aruf (2010) menyebutkan bahwamotivasi adalah suatu keadaan dari dalam

Page 6: ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN

JurnalNersVol.9No.2Oktober2014:329–338

334

yang member kekuatan, yang menggiatkanatau yang menggerakkan, karenanyadisebut “penggerakan” atau motivasi yangmengarahkan atau menyalurkan perilaku kearahtujuan-tujuan.

Pada hasil pengukuran sub variabelbelajardidapatkanlebihdari50%respondenmemiliki kemauan belajar pada kategoricukupyaitusebanyak10orang(58,83%)danterdapat responden yang memiliki kemauanbelajarpadakategorikurangyaitusebanyak5 orang (29,41%). Hasil validasi denganperawat pembimbing klinik didapatkandata Perawat Pembimbing Klinik mengakubahwa setelah menyelesaikan pendidikandanbekerjadirumahsakit,frekuensibelajarmenurun karena merasa melakukan tugasrutinitas sehingga stimulus belajar menjadikurang. Hasil ini berbeda dengan penelitianyang dilakukan Salminen (2012) di Turkuyang mendeskripsikan bahwa mahasiswadan pimpinan menilai perawat pembimbingklinik telah menggunakan literatur danhasil penelitian secara aktif dalam upayameningkatkankualitaspembimbinganklinikdengansangatbaik.HalinimengindikasikanbahwaperawatpembimbingklinikdiTurkutelah mengembangkan dan menerapkanbudayabelajardengansangatbaik.

Gibson dalam teorinya menyatakanbahwa belajar merupakan salah satu prosesfundamental yang mendasari perilaku.Sebagian besar perilaku dalam organisasiadalahperilakuyangdiperolehdenganbelajar.Belajar dapat didefinisikan sebagai prosesterjadinyaperubahanyangrelatiftetapdalamperilakusebagaiakibatdaripraktek.Belajarmerupakansuatuprosesterjadinyabeberapaperubahantertentudalamperilaku.

Jenis dan metode pembelajaran yangbervariasi dapat menjadi solusi dalammeningkatkan kemauan belajar perawatpembimbing klinik. Melalui proses diskusidisepakatibahwaPerawatpembimbingklinikperlumeningkatkanmotivasi internaldalammengembangkan pengetahuan, Diklat perlumemfasilitasi dengan menyelenggarakanpertemuan/pelatihan tentang perkembanganilmu keperawatan terkini serta Institusipendidikanmenyatakansiapuntukmembantu

dalam menyediakan materi dan sebagainarasumber dalam pelaksanaan pelatihanperawatpembimbingklinik.

Hasilpenelitianinisesuaidenganteorikinerja Gibson yang menyatakan bahwameskipunorganisasimemberikanefek tidaklangsung terhadap perilaku dan kinerjaindividu. Melalui penelitian ini dibuktikanbahwavariabelorganisasiakanmemberikanpengaruh terhadap kinerja individu melaluivariabel moderat yaitu aspek psikologis.Hasil penelitian ini berbeda dengan hasilyang didapatkan oleh Nasution (2009) yaitubahwa desain pekerjaan dan kepemimpinantidak memiliki pengaruh terhadap kinerjaindividu,namunhasilpenelitianinididukungoleh Nugroho (2006) yang menyebutkandalam penelitiannya bahwa meskipunvariabel kepemimpinan tidak berpengaruhsecara langsung terhadap kinerja namunbudayaorganisasimempunyaipengaruhyangsignifikan sebagai suatu variabel moderat,artinya semakin baik kepemimpinan yangdidukung oleh budaya organisasi yangbaik maka semakin tinggi kinerja individu,artinyavariabelorganisasiakanmemberikankontribusiterhadapkinerjaindividu.

Hasil pengukuran variabel organisasiberada pada kategori cukup. Variabelorganisasi meliputi sumber daya, desainpekerjaan, imbalan dan struktur organisasidankepemimpinan.Sebagianbesarrespondenmemilikisumberdayaorganisasipadakategoricukup yaitu sebanyak 12 orang (70,59 %)danterdapatrespondendengansumberdayaorganisasipadakategorikurangyaitusebanyak1orang(5,89%),manajemenmenyampaikanbahwa penataan bimbingan klinik masihbelum optimal baik dalam SDM maupunsarana prasarana dikarenakan penataanperawatpembimbingklinikbarudiawalipadabeberapatahunterakhirdanbersamaandenganpersiapanpengajuanakreditasi.TindaklanjutyangperludilakukanadalahmempertahankandanmelanjutkanperencanaanpenataanSDMdan sarana prasarana dalam pembelajaranklinik.

PerawatPembimbingKlinikmengatakanbahwasistemyangberjalansudahbaik,hanyasaja merasa imbalan yang diterima kurang

Page 7: ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN

AnalisisKinerjaPerawatPembimbingKlinik(SrinalestiMahanani,dkk.)

335

sesuaidenganbebankerja.Hasilpengukuransubvariabelimbalandidapatkanhasilbahwalebihdari50%respondenmemilikiimbalanpada kategori cukup yaitu sebanyak 10orang(58,83%)danterdapatrespondenyangmemilikiimbalanpadakategorikurangyaitusebanyak6orang(35,28%).

Imbalan menjadi sub variabel yangpentingkarena imbalan mampu (1) menarikorangyangberkualitasuntukbergabungdalamorganisasi; (2) mempertahankan karyawanagartetapdatangbekerja,dan(3)memotivasikaryawan untuk mencapai tingkat prestasiyang tinggi. Setiap orang memiliki harapanyangberbedaterhadapbentukimbalanyangakan diterimanya. Imbalan yang disukaisetiap orang berbeda dalam beberapa hal,tergantung pada karir seseorang, umur dansituasi yang berbeda. Imbalan ekstrinsikmemuaskankarenaimbalantersebutmengarahpadaimbalanlain.Terdapatbeberapaimbalanekstrinsikyangmengarahpadaimbalanyanglebihdisukai,misalnyauangyangmerupakanbentuk imbalan ekstrinsik yang mengarahpada hal-hal lain seperti prestise, otonomi,kekbasan,keamanandannaungan.

Dalam proses diskusi, InstitusiPendidikan memberikan wawasan bahwapadarumahsakitlainimbalanyangditerimacukup tinggi karena perawat pembimbingklinik yang ditetapkan oleh rumah sakittersebut dapat memprioritaskan tugasnyasebagai pembimbing klinik (tidak hanyamengoreksi dokumentasi askep) sehinggaprosespembimbinganberjalandenganoptimal.PerawatPembimbingKlinikmenyatakanakansiapuntukbekerjadenganlebihbaikasalkandiimbangi dengan imbalan yang sebanding.Manajemen rumah sakit merasa kesulitanuntukpenataantenagasepertirumahsakitlaindimanaseorangperawatpembimbingkliniktidakdifungsikansebagaiperawatpelaksanautamasehinggayangdapatditawarkanadalahakan diberikan imbalan yang sebandingnamundiharapkanperawatpembimbingklinikdapatmelaksanakandenganseimbangkeduatugasyaitusebagaipelaksanadanpembimbingklinik.Manajemenjugamenyampaikanbahwatelah disusun rancangan penetapan imbalanperawat pembimbing klinik berdasarkan

penghitunganbebankerja.Tindaklanjutyangperlu dilakukan adalah manajemen rumahsakitdaninstitusipendidikanperlumelakukanfinalisasirancanganpenetapanimbalanperawatpembimbingklinikberdasarkanpenghitunganbeban kerja, mengimplementasikannyaserta melakukan evaluasi kinerja perawatpembimbingklinik

Sub variabel kepemimpinan terhadapperawat pembimbing klinik di RS BaptisKediriberadapadakategoricukup(58,83%).Penelitian ini membuktikan bahwa variabelorganisasi tidak mempengaruhi secaralangsung terhadap kinerja sebab metodekepemimpinanyangditerapkandiRSBaptisKediritetapdapatmembuatmerekanyamansehingga meningkatkan motivasi dalambekerja.

Aspek psikologis yang diukur dalampenelitian ini meliputi sikap, persepsi,kepribadian,belajardanmotivasisedangkanvariabel organisasi meliputi sumber daya,imbalan, struktur organisasi, kepemimpinandandesainpekerjaan.Duadari sepuluh subvariabel independen tersebut yaitu bebankerjadanmotivasipernahditelitiolehErawati(2010)kepadaperawatpembimbingklinikdiRS Baptis Kediri dengan hasil yang senadadenganpenelitianiniyaitubebankerjatidakberpengaruhsecaralangsungterhadapkinerjanamunterdapatpengaruhpositifmotivasidanbeban kerja secara bersama-sama terhadapkinerjaperawatpembimbingklinik.

Pengaruh yang signifikan variabelorganisasi terhadap aspek psikologis sesuaidengan pernyataan Kopelman yang dikutipolehIlyas(2001)bahwaadaempatdeterminanutama dalam produktivitas organisasitermasuk didalamnya adalah prestasi kerja.Faktordeterminantersebutadalahlingkungan,karakteristikorganisasi,karakteristikkerjadankarakteristikindividu.Karakteristikkerjadankarakteristikorganisasiakanmempengaruhikarakteristik individu seperti imbalan,penetapantujuanakanmeningkatkanmotivasikerja,sedangkanprosedurseleksitenagakerjasertalatihandanprogrampengembanganakanmeningkatkan pengetahuan, keterampilandan kemampuan dari individu. Selanjutnyavariabel karakteristik kerja yang meliputi

Page 8: ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN

JurnalNersVol.9No.2Oktober2014:329–338

336

penilaian pekerjaan akan meningkatkanmotivasi individu untuk mencapai prestasikerjayangtinggi.

Hasilpengolahandatainijugadidukungdengan pernyataan perawat pembimbingklinik yaitu bahwa Perawat PembimbingKlinik merasa bahwa motivasi dan sikapdalam proses pembimbingan klinik sangatdipengaruhiolehkurangsebandingnyaantarabeban kerja dengan imbalan yang diterimasebagaiperawatpembimbingklinikkhususnyajika dibandingkan dengan imbalan yangditerimaperawatpembimbingklinikdirumahsakitlain.Siagian(2004)menyebutkanbahwaimbalaneratkaitannyadenganprestasikerjaseorangkaryawan.Imbalanmerupakansalahsatu faktor eksternal yang mempengaruhimotivasi eksternal seseorang, di sampingfaktoreksternal lainyangmenjadi indikatordalam variabel organisasi. Stoner dalamBogar (2012) merupakan faktor eksternalyang mempengaruhi motivasi seseorang.Dalampenelitianinidapatdisimpulkanbahwavariabel organisasi mempengaruhi aspekpsikologis dalam peningkatan kompetensiyang pada akhirnya akan meningkatkankinerjaperawatpembimbingklinik.

Hasil penelitian ini diperkuat denganpernyataanperawatpembimbingklinikdiRSBaptis Kediri yang mengungkapkan bahwamereka bekerja cenderung didasarkan padaaspek psikologis dengan konsep pelayananmemberikanyangterbaikdalambekerjasesuaikemampuan yang dimilikinya artinya baikburuknyakinerjatidaksepenuhnyabergantungpadasistemorganisasiyangdijalankannamunbergantung dari sikap, kepribadian danmotivasiinternal.Namunperawatpembimbingklinik tidak memungkiri bahwa kestabilanorganisasi sangat mempengaruhi psikologismereka.

Hasil pengukuran sub var iabelkompetensiperawatpembimbingklinikolehkepalaruangdanmahasiswaadalahterdapattigasubvariabeldengankategorikurangyaitukompetensi sebagai perawat, kemampuanpedagogik dan kemampuan melakukanevaluasi,sedangkanduasubvariabelberupafaktorpersonaldanhubungandenganpesertadidik berada pada kategori baik. Hasil ini

sesuaidengandeskripsihasilpenelitianyangdilakukan oleh Salminen (2012) terhadapperawat pembimbing klinik di Turku, yaitubahwa berdasarkan hasil evaluasi darimahasiswadidapatkanhasilbahwakompetensiperawat pembimbing klinik melakukanevaluasiberadapadakategorikurang.

Permasalahan belum optimalnyakompetensi perawat pembimbing klinikkhususnya dalam t iga sub var iabelpenelitian ini yaitu kompetensi sebagaiperawat, kemampuan pedagogik dankemampuan melakukan evaluasi senadadengan hasil penelitian Elgicil (2007) yangdilakukan di Turkey yaitu bahwa mayoritaspermasalahan praktik terkait komperensiperawat pembimbing klinik diantaranyaketidakmampuanperawatpembimbingklinikdalam mengajarkan pengkajian, mayoritasperawat pembimbing klinik cenderungmenghakimi, memberikan umpan baliknegatif,tidakmampuberkomunikasidenganbaik,tidakmampumemberikanarahankepadamahasiswadanbebankerjaberlebih.

KompetensiperawatpembimbingklinikyangdiukurdalampenelitianinisesuaidenganindikatoryangdiidentifikasiolehNabavi(2010)dalam penelitiannya. Nabavi menyimpulkanbahwa Perawat Pembimbing Klinik yangefektif adalah individu yang yang memilikikompetensi professional diantaranya adalahkemampuandalammenjiwaiilmukeperawatan,mampusecarareflektifmengevaluasidiridanmahasiswa,mampumembuatsuasanabelajarklinis menjadi nyaman, dan melaksanakanasuhan keperawatan yang berorientasi padapasien serta mampu berperan sebagai rolemodelbagimahasiswa.

Sasongko (2008) menyebutkan bahwakompetensiadalahkeseluruhankemampuan,pengetahuan, sikap dan perilaku yangditunjukkan secara konsisten oleh individuuntuk menghasilkan kinerja unggul padasuatujabatanataubidangpekerjaantertentu.Kompetensi pembimbing klinik adalahpersyaratan kemampuan minimal dankewenanganyangharusdimilikipembimbingklinik untuk dapat melaksanakan tugas/pekerjaan sesuai standar pembelajaranpraktekklinik.Dengandemikiankompetensi

Page 9: ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN

AnalisisKinerjaPerawatPembimbingKlinik(SrinalestiMahanani,dkk.)

337

pembimbing klinik mempunyai andilatau kontribusi terhadap kinerja seorangpembimbing k l in ik dalam kegiatanpembelajaran praktek klinik (Martono,2009).

Hasil penelitian ini sesuai denganpenelitianyangdilakukanolehMartono(2009)yaitubahwaadapengaruhantarakompetensiterhadapkinerjaperawatpembimbingklinikdiRSUDSragen.Martono(2009)menyebutkanbahwa kinerja pembimbing klinik akanmeningkatbilamanakompetensipembimbingklinikmeningkat,halinimembuktikanbahwaadanyahubunganyanglinierantarakompetensidengan kinerja. Sasongko (2008) dalampenelitiannya juga membuktikan bahwa adapengaruhantarakompetensiterhadapkinerjatenagapenjualansehinggadisimpulkanbahwadalamupayameningkatkankinerjakaryawandapat dilakukan dengan meningkatkankompetensi.McAshan(dalamMulyasa2004)menyatakanbahwakompetensiyangdikuasaioleh seseorang akan menyebabkan orangtersebut dapat melakukan tindakan dengansebaik-baiknya.

Hasil penelitian ini disimpulkanbahwa semakin tinggi kompetensi perawatpembimbingklinikmakaakanmeningkatkankinerjanya, hal ini memperkuat pernyataanSagala dalam Kartini (2001) yaitu bahwakompetensi adalah per paduan dar ipengetahuan, keterampilan, nilai dan sikapyangdirefleksikandalamkebiasaanberpikirdan bertindak dalam melaksanakan tugasdan pekerjaannya. Ia menambahkan bahwakompetensi merupakan gabungan darikemampuan,pengetahuan,kecakapan,sikap,sifat,pemahaman,apresiasidanharapanyangmendasari karakteristik seseorang untukberunjuk kerja dalam melaksanakan tugasataupekerjaangunamencapaistandarkualitasdalampekerjaannyata.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa Kinerja Perawat Pembimbing KlinikdapatditingkatkandengancarameningkatkanKompetensiIndividu.SedangkanKompetensi

Individu akan meningkat dengan adanyapeningkatan Aspek Psikologis PerawatPembimbing Klinik yang meliputi Persepsi,Kepribadian, Motivasi, Kemampuan Belajardan Sikap. Peningkatan Aspek Psikologissebanding dengan peningkatan VariabelOrganisasi yang meliputi Sumber DayaOrganisasi,Imbalan,StrukturOrganisasidanDesainPekerjaan

Saran

Perlunya peningkatan kualitas variabelorganisasi untuk meningkatkan aspekpsikologisyangsecaraberkesinambunganakanmeningkatkanKompetensidanKinerjaPerawatPembimbing Klinik. Upaya peningkatanvariabel organisasi yang dapat dilakukandenganmelakukansistempengelolaanperawatpembimbing klinik, menjalin koordinasibaik dengan Institusi Pendidikan maupundengan perawat pembimbing klinik, sertamelakukaninventarisasitopikpelatihanyangdibutuhkan oleh perawat pembimbing klinikdanmenyelenggarakanpelatihansecararutin

KEPUSTAKAAN

Azisah dan Khilyatul., 2012. TingkatKepuasanBimbinganKlinikMahasiswaKeperawatan. Journal Nursing StudyVol1No1Tahun2012,219–224.

AzwarS.,2007.Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta:PustakaPelajarOffset

Erawati,. 2010. Hubungan Motivasi dan Beban Kerja Pembimbing Praktek Klinik Keperawatan dengan Kinerja Pembimbing Klinik di RS Baptis Kediri.Surakarta:Tesis.ProgramPascasarjanaUniversitasSebelasMaret

Gibson,2001.Organisasi, Struktur, Perilaku dan Proses.Jakarta:Erlangga

Guzman,2008.Understandingthepersonaofclinicalinstructors:Theuseofstudents’doodles in nursing research. Journal Nurse Education Today2008

Ilyas,Y.,2002.Kinerja, Teori Penilaian dan Penelitian.Jakarta:FKMUT

Ilyas, Y., 2001. Kinerja: Teori, Penilaian, Dan Penelitian. Depok: Pusat KajianEkonomiKesehatanFakultasKesehatanMasyarakatUI.

Page 10: ANALISIS KINERJA PERAWAT PEMBIMBING KLINIK DENGAN

JurnalNersVol.9No.2Oktober2014:329–338

338

Kar t in i , 2011. Fak tor - fak tor yang Mempengaruhi Kompetensi Profesional Guru di SMK Negeri 1 Losarang Kabupaten Indramayu; Jakarta:Tesis.ProgramPascasarjanaFIKUniversitasIndonesia

Keliat,B.A.,2000.Metoda Bimbingan Klinik di Rumah Sakit.Jakarta:RinekaCipta

Lusiani, 2006. Hubungan Karakteristik Individu dan Sistem Penghargaan Dengan Kinerja Perawat Menurut Persepsi Perawat Pelaksana di RS Sumber Waras. Jakarta. TesisProgramPascasarjanaFIKUniversitasIndonesia.

Ma’aruf, N.A., 2010. Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kompetensi Bidang Desa di Kabupaten Malang;Tesis. Pusat Penelitian Sistem danPengembanganKebijakanKesehatan

Mangkunegara, A.P., 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.Bandung:Rosdakarya

Mangatua, F., 2007. Analisis ProduktivitasKerja dan Motivasi Pekerja AkibatAktivitas Pemberdayaan Karyawan.Derema Jurnal ManajemenVol.2No.2

Martono,H.,2009.Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Pembimbing Klinik Terhadap Kinerja Pembimbing Praktek Klinik Di RSUD Kabupaten Sragen. Surakarta:Tesis.ProgramPascasarjanaUniversitasSebelasMaret

Mulyasa, E., 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: PT RemajaRosdakarya

Nabavi,2010.Professionalapproach:ThekeyfeatureofeffectiveclinicaleducatorinIran. Journal Nurse Education Today2010

Notoatmodjo,S.,2009.Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta:RinekaCipta.

Robbins, S., 2008. Perilaku Organisasi.Jakarta:PenerbitSalembaEmpat

Sagala, S., 2010. Supervisi Pembelajaran.Bandung:Alfabeta

Salminen, 2012. The Competence and TheCooperation of Nurse Educators.Journal Nurse Education Today 2012

Sasongko, H., 2008. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Tenaga Penjualan untuk Meningkatkan Kinerja Penjualan; Semarang: Tesis.Program Pascasarjana UniversitasDiponegoro

Setyowati D., 2010. Determinan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RS TNI AL Dr,Martoharjo; Jakarta: Tesis.Program Pascasarjana UniversitasIndonesia

Siagian, S.P., 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya.Yogyakarta:AndiOffset

STIKES RS Baptis Kediri, 2013. LaporanAkademikSemesterGenapKediri

Tulak, G.T., 2013. Hubungan Pengawasan Kepala Ruangan dengan Kinerja Pembimbing Klinik dalam Penerapan Nilai-nilai Profesionalisme Mahasiswa Tahun 2013. Makasar: Tesis. FakultasKedokteranUniversitasHasanuddin

Uniplaita, Y.E.O., 2003. Analisis Kinerja Pembimbing Klinik Berdasarkan Persepsi Mahasiswa Poltekes Terhadap Bimbingan di Rumah Sakit Umum dr. Haulusy Ambon. Yogyakarta: Tesis.ProgramPascasarjanaUGM.

Yusiana, M.A., 2011. Evaluasi Penerapan Pembelajaran Klinik Keperawatan Metode Bedside Teaching Dan Metode Penugasan Klinik Berdasarkan Model Evaluasi Cipp (Context, Input, Process, Product) Di Rumah Sakit Baptis Kediri.Surabaya : Tesis. Fakultas KesehatanMasyarakatUniversitasAirlangga

Zuhrina, 2012. Pengaruh Kompetensi yang Terdiri Dari Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Serta Motivasi Terhadap kinerja pegawai di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan. Medan:Program Pascasarjana UniversitasSumateraUtara