analisis karakteristik sedimen pada estuari di...

65
ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI DESA KUALA RAYA KECAMATAN SINGKEP BARAT RIYAN’S SAFRIA CANDRA JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Upload: others

Post on 02-Sep-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI DESA

KUALA RAYA KECAMATAN SINGKEP BARAT

RIYAN’S SAFRIA CANDRA

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari
Page 3: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

ABSTRAK

CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari Di

Desa Kuala Raya Kecamatan Singkep Barat. Tanjungpinang Jurusan Ilmu

Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali

Haji. Pembimbing oleh Yales Veva Jaya, S.Pi.M.Si dan Risandi Dwirama Putra,

ST., M.Eng.

Penelitian ini mengenai Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari yang

dilakukan di Desa Kuala Raya Kecamatan Singkep Barat. Tujuan dari penelitian

ini adalah Untuk megetahui karakteristik sedimen di estuari di desa kuala raya

kecamatan singkep barat di permukan dasar estuari dengan kedalaman 0 meter

sampai dengan 1 meter, 1 meter sampai dengan 2 meter dan 2 meter sampai

dengan 3 meter. Penelitian ini dilakukan dengan metode Random sebanyak 30

titik, dengan menggunakan alat Core Sampler berukuran 2 inchi pada kedalaman

3 meter. Hasil penelitian ditemukan bahwa diameter butiran partikel sedimen pada

kedalaman 1 meter sampai dengan 3 meter yang dominan yaitu jenis fraksi

sedimen pasir dengan nilai persentase 40%. Nilai Mean size kedalaman 1 meter

sampai dengan kedalaman 2 meter didominasi dengan tipe Medium Sand,

sedangkan pada kedalaman 3 meter didominasi dengan tipe Fine Sand.

Kata kunci : estuari, sedimen, kuala raya kecamatan singkep barat

Page 4: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

ABSTRAC

CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analysis of Sedimentary Characteristics Estuari

at Desa Kuala Raya Kecamatan Singkep Barat. Tanjungpinang Department of

Marine Sciences, Faculty of Marine Sciences and Fisheries, Raja Ali Haji

Maritime University. Supervisor Yales Veva Jaya, S.Pi.M.Si dan Risandi

Dwirama Putra, ST., M.Eng.

Research on the Analysis of Sedimentary Characteristics Estuari at Desa

Kuala Raya Kecamatan Singkep Barat. The purpose of this study is to Analysis of

Sedimentary Characteristics Estuari at Desa Kuala Raya Kecamatan Singkep

Barat On the surface of the estuari base With a depth of 0 meters to 1 meter, depth

1 meters up to 2 meter and depth 2 meters up to 3 meter, This research is done

Random of 30 points, Using a 2-inch Core Sampler tool at a depth of 3 meters.

The results found that Grain diameter of sediment particles At a depth of 1 meter

to 3 meters Which is dominant Type sand sediment fraction With a percentage of

40%. Mean size depth of 1 meter up to depth of 2 meters dominated Medium Sand

type, while at depth of 3 meters is dominated the Fine Sand type.

Keyword : Estuari, Sediment, kuala raya kecamatan singkep barat

Page 5: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI DESA

KUALA RAYA KECAMATAN SINGKEP BARAT

RIYAN’S SAFRIA CANDRA

NIM. 120254241038

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Program Studi Ilmu Kelautan

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2017

Page 6: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari
Page 7: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

© Hak cipta milik Universitas Maritime Raja Ali Haji, Tahun 2017

Hak Cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari

Universitas Maritime Raja Ali Haji, sebagian atau seluruhnya dalam

bentuk apa pun, fotokopi, microfilm, dan sebagainya

Page 8: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

PRAKATA

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

berkat, rahmat, dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi dengan judul “Analisis

Karakteristik Sedimen Pada Estuari Di Desa Kuala Raya Kecamatan Singkep

Barat” ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Perikanan di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim

Raja Ali Haji.

Penulis juga Mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan masukan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini... Yales

Veva Jaya, S.Pi.M.Si selaku pembimbing utama. Risandi Dwirama Putra, ST.,

M.Eng. selaku pembimbing pendamping. Chandra Joei Koenawan, S.Pi., M.Si.

selaku ketua penguji.. Try Febrianto, S.Pi., M.Si selaku anggota penguji.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari

pembaca sangat diperlukan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Tanjungpinang, Agustus 2017

Riyan’s Safria Candra

Page 9: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Dabo Singkep pada tanggal 27 juli 1994 dari ayah Badar

dan Ibu Siti Rabiah. Penulis merupakan putra pertama dari tiga bersaudara.

Tahun 2006 penulis menamatkan pendidikan formal di SD Negeri 007 Singkep

Barat, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kuala Raya Singkep Barat, pada

tahun 2012 menamatkan pendidikan SMA Negeri 1 Kuala Raya Singkep Barat.

Pada tahun yang sama penuis diterima di universitas maritim raja ali haji

(UMRAH) melalui jalur MANDIRI. Penulis diterima di jurusan Ilmu Kelautan,

Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Penulis pernah melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Panggak

Luat Kabupaten Lingga sebagai salah satu syarat memperloleh gelar sarjana pada

program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan, Universitas

Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Penulis menyusun dan menyelesaikan skripsi

dengan judul “ Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari Di Desa Kuala Raya

Kecamatan Singkep Barat”.

Page 10: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah .................................................................................. 2

1.3. Tujuan ....................................................................................................... 2

1.4. Manfaat ..................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 3

2.1. Muara Sungai ............................................................................................. 3

2.1.1. Pembagian Estuari Secara Geomorfologi Geomorfologi ................ 5

2.1.2. Tipe- Tipe Estuari ............................................................................ 6

2.1.3. Berdasarkan Geomorfologi, Iklim, Dan Sejarah Geologi Etuari ............... 7

2.1.4. Subsistem Estuari ..................................................................................... 8 2.2. Sedimen ..................................................................................................... 9

2.3. Sumber Sedimen ....................................................................................... 10

2.4. Morfologi Sedimen ................................................................................... 11

2.5. Tekstur sedimen ........................................................................................ 11

2.6. Mekanisme Transport Sedimen ................................................................. 14

2.7. Sedimentasi Perairan Pantai ...................................................................... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 16

3.1. Waktu dan Tempat ..................................................................................... 16

3.2. Alat dan Bahan .......................................................................................... 16

3.3. Prosedur Penelitian .................................................................................... 17

3.3.1. Penentuan Stasiun ........................................................................... 17

3.3.2. Prosedur Pengambilan Sampel Sedimen .......................................... 17

3.3.3. Cara Penggongsengan Sedimen ....................................................... 18

3.3.4. Prosedur Pengukuran Butiran Sedimen Kering ............................... 19

3.3.5. Prosedur Pemipetan Sedimen ........................................................... 19

3.4. Analisis Sampel Sedimen .......................................................................... 20

3.4.1. Diameter Rata-Rata (Mz) ................................................................ 20

3.4.2. Skweness (Sk1) ............................................................................... 20

3.4.3. Sorting Koefisien (δ1) ...................................................................... 21

3.4.4. Kurtosis (Kg) ................................................................................... 21

3.5. Analisis Data ............................................................................................. 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 22 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................... 22

4.2. Grafik Diameter Butir Partikel Sedimen di Permukaan ............................ 22

4.3. Statistika Sedimen ..................................................................................... 26

4.3.1. Mean Size ........................................................................................ 26

4.3.2. Sorting ............................................................................................. 28

Page 11: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

4.3.3. Skewness ......................................................................................... 30

4.3.4. Kurtosis ........................................................................................... 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 41 5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 41

5.2. Saran .......................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 42

LAMPIRAN ....................................................................................................... 45

Page 12: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

DAFTAR GAMBAR

1. Segitiga Sheppard............................................................................................. 13

2. Lokasi Pengamatan Dan Titik Pengamatan ..................................................... 16

3. Core Sampler .................................................................................................... 18

4. Grafik Diameter Butir Partikel Sedimen di Permukaan (Ked. 1 M) ................ 23

5. Grafik Diameter Butir Partikel Sedimen di Permukaan (Ked. 2 M) ................ 24

6. Grafik Diameter Butir Partikel Sedimen di Permukaan (Ked. 3 M) ................ 25

7. Mean Size ........................................................................................................ 26

8. Sorting ............................................................................................................. 28

9. Skewness ......................................................................................................... 30

10. Kurtosis ........................................................................................................... 32

11. Bivariated Plot .................................................................................................. 34

12. Segitiga Shepard............................................................................................... 36

13. Analisis Grafik Anova...................................................................................... 37

14. Peta Pola Sebaran Sedimen Kedalaman 0 s/d 1 M Daerah Estuari.................. 38

15. Peta Pola Sebaran Sedimen Kedalaman 1 s/d 2 M Daerah Estuari.................. 39

16. Peta Pola Sebaran Sedimen Kedalaman 2 s/d 3 Meter Daerah Estuari............ 40

Page 13: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

DAFTAR TABEL

1. Wenworth ......................................................................................................... 12

2. Alat dan Bahan ................................................................................................ 16

3. Titik Koordinat Pengambilan Sampel Sedimen ............................................... 17

4. Mean Size ........................................................................................................ 27

5. Sorting ............................................................................................................. 29

6. Skewness ......................................................................................................... 31

7. Kurtosis ........................................................................................................... 33

Page 14: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

DAFTAR LAMPIRAN

1. Titik Koordinat Penelitian Desa Kuala Raya ............................................... 46

2. Anova Pada Kedalaman 1 Sampai Dengan 3 Meter .................................... 46

3. Lokasi Penelitian Dan Analisis Sampel ....................................................... 47

Page 15: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Desa Kuala Raya merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan

singkep barat. Desa ini memiliki aliran sungai yang membentang panjang dan

berakhir di hulu sungai, yaitu perairan estuari (muara). Perairan estuari merupakan

daerah yang dinamis, karena sungai membawa material sedimen menuju daerah

muara. Karena adanya pasokan sedimen yang berasal dari hulu sungai menuju ke

muara. Disuatu sisi adanya pasokan sedimen dari laut menuju daerah muara

sungai, yang di pengaruhi oleh arus dan gelombang menuju ke muara sungai,

karena dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan dan dapat mengakibatkan

terjadinya pendangkalan di daerah muara sungai.

Sedimen merupakan partikel-partikel yang dibawa oleh sungai dan laut

mengendap di dasar perairan, dan memiliki ukaran butir yang berbeda-beda.

Pengendapan partikel sedimen diperairan muara sungai dipengaruhi oleh beberapa

faktor seperti faktor alam dan faktor aktivitas masyarakat. Faktor alam yang

mempengaruhi pengendapan sedimen seperti curah hujan dan fisik perairan,faktor

fisik perairan berpengaruh terhadap pengendapan sedimen karena massa air yang

mengalir membawa partikel-partikel sedimen, seperti arus dan gelombang.

Sedangkan aktivitas masyarakat juga bisa menyebabkan pengendapan sedimen,

seperti pembuangan limbah rumah tangga.

Pendangkalan terjadi akibat adanya pertemuan antara sungai dan laut yang

membawa partikel-partikel sedimen dengan jumlah yang besar, namun kecepatan

dari perairan sungai sangat rendah sehingga air sungai yang keruh dengan

berbagai partikel tersebut terendap di muara sungai dan terjadilah penumpukan,

yang menyebabkan terjadinya peristiwa delta atau pendangkalan. Sehingga

penelitian analisis karateristik Sedimen dilokasi penelitian ini perlu dikaji karena

terjadinya pendangkalan di muara sungai desa Kuala Raya, yang mana dapat

menganggu aktifitas transportasi laut seperti keluar masuknya kapal nelayan

melaui daerah muara sungai.

Page 16: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

2

1.2. Perumusan Masalah

Adanya aktifitas masyarakat dan oleh alam yang terjadi di muara sungai kuala

raya, hal tersebut akan menyebabkan terjadinya pendangkalan yang akan

mempengaruhi aktivitas di kuala raya. Maka dari itu penelitian ini perlu di

lakukan karena belum adanya informasi mengenai jenis karakteristik sedimen

yang dominan berada di muara sungai, yang diakibatkan pasokan sedimen dari

hulu dan laut.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitinan untuk megetahui karakteristik sedimen di estuari Kuala

Raya

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran karakteristik

sedimen di perairan muara sungai di Desa Kuala Raya, kondisi lingkungan

pengendapan yang di tinjau dari parameter fisika dan sebagai acuan pengelolaan

perairan sehingga dapat di ambil langkah-langkah untuk menangani masalah-

masalah lingkungan khususnya untuk masalah sedimentasi di perairan Desa Kuala

Raya Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga Kepulauan Riau.

Page 17: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Muara Sungai

Muara sungai adalah bagian hilir dari sungai yang berhubungan dengan laut.

Permasalahan di muara sungai dapat ditinjau di bagian mulut sungai (river mouth)

dan estuari. Mulut sungai adalah bagian paling hilir dari muara sungai yang

langsung bertemu dengan laut. Sedangkan estuari adalah bagian dari sungai yang

dipengaruhi oleh pasang surut. Muara sungai berfungsi untuk mengalirkan debit

sungai terutama pada waktu banjir, ke laut. Selain itu muara sungai juga harus

melewatkan debit yang ditimbulkan oleh pasang surut, yang bias lebih besar dari

debit sungai. sehingga muara sungai harus cukup lebar dan dalam (Triatmodjo,

1999).

Muara sungai dipengaruhi oleh gelombang pasang surut dengan lebar yang

berubah dengan cepat sepanjang bagian sungai tersebut, di muara sungai air laut

asin tercampur dengan air sungai (tawar). Muara yang menerima masukan debit

dari ujung hulunya, pada periode pasang muara sungai tersebut juga menerima

debit dari aliran yang diakibatkan oleh pasang surut, dengan asumsi jika dalam

dalam satu periode pasang surut mempunyai durasi 6 atau 12 jam (tergantung tipe

pasang surut) maka pada muara sungai akan terkumpul masa air dalam jumlah

yang sangat besar. Pada waktu periode pasang surut dengan durasi yang hampir

sama, volume air tersebut akan dikeluarkan kembali ke laut, sehingga

menyebabkan terjadinya kecepatan aliran yang cukup besar (Riyanto, 2004).

Estuari sebagai perairan yang semi menerima air tawar yang mengalir dari

daratan dan air laut. Sedangkan (Reid, 1961) menyatakan bahwa etuari sebagai

perairan tertutup yang mempunyai hubungan langsung dengan laut dan keadaan

lingkungannya sangat dipengaruhi oleh aktifitas pasang surut sehingga terjadi

pencampuran dengan air tawar. Etuari merupakan perairan semi tertutup tempat

terjadinya pertemuan antara air yang bersalinitas rendah dari sungai atau daratan

dengan air yang bersalinitas relative tinggi yang berasal dari laut.

Menurut Odum. (1971), estuari adalah muara sungai dimana terjadi arus

pasang surut yang mengakibatkan adanya percampuran antara air laut dengan air

tawar. Selanjutnya (Dyer, 1997) menyatakan bahwa etuari adalah perairan yang

Page 18: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

4

semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, meluas ke sungai sejauh batas

pasang naik dan bercampur dengan air tawar, yang berasal dari daratan.

Daerah muara sungai merupakan daerah yang sangat produktif, karena

penambahan bahan-bahan organik yang berasal dari darat melalui aliran sungai

dan perairan sekitarnya, secara terus menerus. Percampuran kedua masa air yang

terjadi di muara sungai dapat menyebabkan perubahan kondisi fisik oseanografi di

lokasi tersebut. (Usman, 2014). Estuari merupakan suatu komponen ekosistem

pesisir yang dikenal sangat produktif dan paling mudah terganggu oleh tekanan

lingkungan yang diakibatkan kegiatan manusia maupun oleh proses-proses

alamiah (Dahuri, 1992). Di lain pihak sebagian besar penduduk dunia (hampir

mencapai 70%) bermukim di sekitar wilayah pesisir dan sepanjang tepian sungai

termasuk di Indonesia. Muara merupakan daerah yang rentan terhadap aktivitas

manusia. Muara sungai merupakan suatu perairan tertutup yang berada di bagian

hilir sungai dan masih berhubungan dengan laut, sehingga memungkinkan

terjadinya percampuran air tawar dan air laut (Roswaty et al., 2014).

Sungai adalah saluran di permukaan bumi terbentuk secara alamiah yang

menampung dan menyalurkan air hujan dari daerah tinggi ke daerah yang lebih

rendah dan akhirnya bermuara di danau atau di laut. Di dalam aliran terangkut

material sedimen yang berasal dari proses erosi yang terbawa oleh aliran air dan

menyebabkan terjadinya pendangkalan akibat adanya sedimentasi dimana aliran

air tersebut akan bermuara baik di danau atau di laut. (Sembiring, 2014).

Pada sistem daerah aliran sungai, terdapat area yang menampung air yang

datang dari hulu yaitu muara sungai. Muara sungai merupakan daerah

pengendapan material sedimen, yang diduga dapat menghasilkan formasi aluvial

baik yang bersifat membangun permukaan dasar muara (agradasi) maupun

menurunkan permukaan dasar muara (degradasi) (Tendean, 2012).

Kecepatan aliran sungai juga merupakan faktor penentu transpor sedimen

permukaan sungai (selain jenis dan dimensi material transpor). Kualitas material

transpor pada satu posisi penampang sungai dapat dinyatakan dalam bentuk

material melayang (total massa air ditambah material transpor persatuan volume)

dan dalam bentuk materil dasar yakni massa jenis material transpor tertentu

persatuan volume sampel (Tendean, 2012).

Page 19: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

5

Morfologi sungai dapat dibedakan menjadi dalam tiga kelompok, yang

tergantung pada faktor dominan yang mempengaruhinya. Ketiga faktor dominan

tersebut adalah gelombang, debit sungai, dan pasang surut (Nur Yuwono, 1994).

Di suatu muara sungai, ketiga faktor tersebut bekerja secara simulatan, tetapi

biasanya salah satunya mempunyai pengaruh lebih dominan dari yang lainnya.

Gelombang memberikan pengaruh paling dominan pada sungai kecil yang

bermuara di laut terbuka (luas). Sebaliknya sungai besar yang bermara di laut

tenang tenang akan di dominasi oleh oleh debit sungai (Triatmodjo, 1999).

Ekosistem estuari adalah eskosistem perairan semi-tertutup yang memiliki

badan air dengan hubungan terbuka antara perairan laut dan air tawar yang dibawa

oleh sungai. Estuari merupakan bentukan badan air yang sangat khas baik dilihat

dari segi morfologi, fisis maupun sebagai suatu sistem secara keseluruhan.

2.1.1. Pembagian estuari secara geomorfologi geomorfologi (Pritchard,

1967), sebagai berikut:

a. Estuari yang berupa rataan tergenang (drowned river valley)

Biasanya banyak terbentuk di sepanjang pantai yang memiliki rataan pantai

yang dangkal dan lebar. Pada musim penghujan, air dari sungai mehgangkut

sejumlah besar sedimen ke arah estuari. Sedangkan pada musim kemarau aliran

dari laut mendominasi lingkungan estuari, karena debit air dari sungai sangat

rendah.

b. Estuari bertipe fyord.

Tipe estuari ini biasanya terbentuk di perairan dalam. Morfologi dasar perairan

estuari ini biasanya berbentuk huruf U. Kurun sejarah pembentukannya

diperkirakan dimulai pada jaman es (glasial period), sehingga dapat digolongkan

sebagai bentukan geologis berumur tua.

c. Estuari dengan pasir penghalang (bar-built estuaries).

Merupakan cekungan dangkal yang sebagian dasar perairannya akan muncul

pada saat surut. Perairan ini dapat dikatagorikan sebagai perairan semi tertutup,

dengan adanya gundukan pasir penghalang (bars) atau pulau-pulau penghalang

(barrier islands). Bentukan penghalang tersebut terputus-putus oleh saluran-

saluran kecil (inlet) yang berhubungan langsung dengan laut lepas. Pada kasus-

kasus tertentu tumpukan pasir tersebut diendapkan di laut, pada kasus lain

Page 20: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

6

tumpukan pasir penghalang tersebut merupakan bekas bentukan bukit-bukit pasir

yang berubah karena terisolasi oleh penaikan permukaan laut secara bertahap.

d. Estuari yang terbentuk oleh proses vulkanik

Tipe estuari ini terbentuk dari lekukan garis pantai (pesisir), dimana lekukan

tersebut terbentuk karena terjadinya patahan geologis atau oleh penurunan muka

bumi secara lokal, proses tersebut biasanya diikuti dengan pemasukan air tawar

yang besar. Pengklasifikasian tipe estuari lain, yang juga merupakan hasil

observasi (Odum, 1971) adalah berdasarkan perbedaan profil hidrografik.

Perbedaan ini disebabkan oleh terdapatnya aliran yang berasal dari laut dan darat

(sungai). Kedua aliran tersebut akan menampakkan dominasi yang berlainan

karena terdapatnya perbedaan faktor fisik dan fisis pada setiap lingkungan estuari.

Perbedaan salinitas di wilayah estuari mengakibatkan terjadinya proses

pergerakan massa air. Air asin yang memiliki massa jenis lebih besar

dibandingkan dengan air tawar menyebabkan air asin di muara yang berada di

lapiasan dasar dan mendorong air tawar ke permukaan menuju laut. Sistem

sirkulasi inilah yang menyebabkan terjadinya proses up-welling. Yaitu proses

pergerakan antara massa air tawar yang menyebabkan terjadinya stratifikasi atau

tingkatan-tingkatan salinitas. Sehingga terbentuklah beberapa tipe estuari.

2.1.2. Tipe-tipe estuari sebagai berikut:

a. Estuari positif (baji garam)

Estuari tipe ini memiliki ciri khas yaitu gradient salinitas dipermukaan lebih

rendah dibandingkan dengan salinitas pada bagian dalam atau dasar perairan.

rendahnya salinitas di permukaan perairan disebabkan karena air tawar yang

memilki berat jenis lebih ringan disbanding air laut akan bergerak ke atas dan

terjadi percampuran setelah beberapa saat kemudian. Kondisi ini, juga dapat

disebabkan pula oleh rendahnya proses penguapan akibat sedikitnya intensitas

matahari yang masuk pada wilayah estuari. Tipe estuari ini dapat ditemukan di

wilayah sub tropis yang mana terjadinya penguapan rendah dan volume air awar

ang relative banyak. Sedangkan untuk wilayah tropis sendiri, dapat pula

ditemukan tipe ini apabila terjadi musim penghujan. Yang mana intensitas cahaya

matahari pada musim tersebut sedikit dan massa air tawar yang masuk lebih besar

(Knox, 1986).

Page 21: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

7

b. Estuari negative

Estuari tipe ini biasanya ditemukan daerah dengan sumber air tawar yang

sangat sedikit dan penguapan sangat tinggi seperti di daerah iklim, gurun pasir.

Keadaan dari estuari tipe ini dikarenakan oleh air laut yang masuk ke daerah

muara sungai melewati permukaan sehingga mengalami sedikit pengenceraan

karena bercampur dengan air tawar yang terbatas jumlahnya. Lalu tingginya

intensitas cahaya matahari menyebabkan penguapan sangat cepat sehingga air

permukaan hipersalin (banyak mengandung garam), (Knox, 1986).

c. Estuari sempurna

Percampuran sempurna menghasilkan salinitas yang sama secara vertikal dari

permukaan sampai ke dasar perairan pada setiap titik. Estuari seperti ini

kondosinya sangat tergantung dari beberapa faktor antara lain: volume

percampuran massa air, pasang surut, musim, tipe mulut muara dan berbagai

kondisi khusus lainnya. Estuari percampuran sempurna kadang terjadi atau

ditemukan di daerah tropis khususnya ketika volume dan kecepatan aliran air

tawar yang masuk ke daerah muara sungai seimbang dengan pasang air laut serta

ditunjang dengan mulut muara yang lebar dan dalam (Knox, 1986).

2.1.3. Berdasarkan geomorfologi, iklim, dan sejarah geologi etuari di bagi

menjadi beberapa tipe, yaitu:

a. Estuari daratan pesisir

Estuari ini terbentuk pada akhir jaman es, ketika permuakaan laut mengenangi

lembah sungai yang letaknya lebih rendah di banding dengan permukaan laut itu

sendiri.

b. Estuari tektonik

Estuari ini terjadi karena turunnya permukaan daratan sehingga daerah tertentu,

khususnya didekat pantai di genangi air.

c. Estuari semi-tertutup (Gobah)

Terbentuk karena adanya gumuk pasir yang sejajar dengan garis pantai dan

sebagai wilayahnya memisahkan perairan yang terdapat di belakang gumuk

dengan air laut. Keadaan ini menyebabkan terbentuknya gumuk yang merupakan

tempat penampungan bagi air tawar dari daratan. Salinitas yang terdapat dalam

gobah bervariasi, tergantung keadaan iklim dan ada tidaknya aliran sungai yang

Page 22: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

8

masuk dan luas wilayah gumuk pasir membatasi masuknya aliran laut yang

masuk.

d. Fjord

Tipe ini sebenarnya adalah lembah yang telah mengalami pendalaman akibat

gleiser, kemudian kubungan yang terbentuk di genangi air laut. Tipe ini memiliki

ciri khas berupa suatu ambang yang dangkal pada mulut muara (Kramer et al.

1994).

2.1.4. Berdasarkan pada bentuk, kedalaman dan sebaran airi laut serta

berbagai material lain ke seluruh sistem, maka estuari dapat dibagi

menjadi 4 subsistem sebagai berikut :

1. Subsistem laut (Marin).

Subsistem ini terletak tepat di mulut sungai yang langsung berhubungan

dengan laut. Pada zona yang didominasi oleh pengaruh laut ini, selalu terjadi

percampuran biota yang berasal dari lingkungan laut menuju estuari dan

sebaliknya. Saluran utama berfungsi sebagai gerbang keluar / masuk bagi berbagai

jenis ikan dan invertebrata bertaxa tinggi. Biota-biota tersebut memanfaatkan

kekayaan nutrien di daerah estuari ini untuk melangsungkan pertumbuhannya

yang melalui beberapa fase tersebut. Namun demikian ada pula beberapa estuari

yang lebih didominasi oleh komponen air laut, akibat kurangnya aliran air tawar.

2. Subsistem teluk (Bay)

Daerah ini dicirikan dengan adanya hamparan rataan lumpur yang tampak ke

permukaan pada saat surut, dan tergenang oleh campuran air tawar dan air laut

pada saat pasang. Rataan ini tidak hanya terdiri dari lumpur, tapi juga butiran pasir

yang terbawa oleh aliran sungai. Butiran pasir yang berasal dari komponen

daratan ini diendapkan di teluk bagian atas (bagian rataan yang dangkal) dan

sepanjang pinggiran saluran utama (main channel). Partikel yang lebih halus

seperti lempung dan lanau, terhanyutkan hingga mencapai tepian rataan di dekat

rawa pasang-surut. Pasir yang berasal dan laut dapat juga terbawa masuk ke dalam

lingkungan perairan ini hingga beberapa kilometer ke arah sungai, yaitu pada saat

terjadi air pasang yang berenergi tinggi.

Page 23: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

9

3. Rawa - rawa (Slough)

Rawa-rawa ini merupakan percabangan kecil yang menghubungkan teluk

dengan saluran utama dari sungai. Input air tawar di lingkungan ini biasanya

sedikit. Pengaruh pasang-surut di lingkungan ini tidak sebesar bagian lain dari

estuari yang lebih dekat dengan laut. Umumnya rawa-rawa ini terdiri dari saluran

yang berkelok yang menerobos rataan lumpur hingga mencapai bagian teluk

utama. Saluran kecil inilah yang membawa air pasang hingga ke rawa pasang-

surut (marsh) dan bagian ujung dari hutan pantai di daerah tersebut.

4. Sungai (Riverine)

Subsistem ini terletak di daerah masuknya air tawar dari gunung menuju

lingkungan estuari. Sebagian besar dari subsistem ini berbentuk menyudut dan

biasa disebut saluran sungai yang terpengaruh pasang-surut. Salinitas sepanjang

tahun di lingkungan ini rendah, malah sebagian dari subsistem ini seluruhnya

terdiri dari air tawar.

2.2. Sedimen

Sedimen adalah partikel organik dan anorganik yang terakumulasi secara bebas

(Duxbury et al 2002). Sedimen adalah kerak bumi yang ditransportasikan dari

suatu tempat ketempat lain baik secara vertikal maupun secara horizontal

(Friedman dan Sander, 1978). Sedimen didefenisikan sebagai material-material

yang berasal dari perombakan batuan yang lebih tua atau material yang berasal

dari proses weathering batuan dan ditransportasikan oleh air, udara dan es, atau

material yang diendapkan oleh proses-proses yang terjadi secara alami seperti

prectipasi secara kimia atau sekresi oleh organisme, kemudian membentuk suatu

lapisan pada permukaan bumi ( Rifardi, 2008 ).

Sedimen adalah partikel organik dan anorganik yang terakumulasi secara bebas

(Putra, 2009). Menurut Pipkin et al (1977) sedimen didefinisikan sebagai pecahan

dari batuan, mineral, atau materi organik yang ditransportasikan dari berbagai

tempat dan didepositkan oleh angin, air dan es. Sedimen yang dimaksud diatas

akan mengalami siklus dalam beberapa tingkatan yang dibedakan dalam fase

pelapukan,erosi, transportasi, deposisi, letifhikasi, uplift (penaikan) dan pelapukan

kembali (Selley, 1988).

Page 24: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

10

Sedimentasi yang terjadi secara tidak langsung maupun secara langsung

sedimentasi berdampak terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat (Kuwandari.

et al., (2012). Sedimen laut berasal dari daratan dan hasil aktivitas (proses)

biologi, fisika dan kimia baik yang terjadi di daratan maupun di laut itu sendiri,

meskipun ada sedikit masukan dari sumber vulkanogenik dan kosmik.

Menurut Rifardi (2012) istilah partikel digunakan untuk semua material

sedimen termasuk material yang di transportasi secara fisika sebagai material

padat sebelum diendapkan. Jenis partikel sedimen dapat di kelompokkan menjadi

dua kelompok besar yaitu:

a. Pecahan padat dari endapan yang lebih tua.

b. Partikel yang bukan merupakan pecahan padat dari endapan yang lebih tua.

Partikel yang bukan merupakan pecahan padat dari endapan yang lebih tua

adalah partikel-partikel yang berasl dari proses biologi dan kimia dan akhirnya

ditransportasikan secara fisika sebagai material padat (Friedman dan Sander,

1978).

2.3. Sumber Sedimen

Sedimen laut berasal dari daratan dan hasil aktivitas (proses) biologi, fisika dan

kimia baik terjadi didaratan maupun di laut itu sendiri, meskipun ada sedikit

masukan dari sumber vulkano genik dan kosmik. Sumber partikel sedimen yang

berbeda menyebabkan keberadaan, karakteristik dan sebaran sedimen akan

berbeda pula (Rifardi, 2012).

Asal partikel sedimen menentukan jenis-jenis partikel penyususn sedimen,

berdasarkan jenisnya maka partikel sedimen dapat berasal dari sumber-sumber

berikut: a) Partikel-partikel yang dierosi sebagai partikel padat yang berasal dari

daratan disebut partikel terrigeneous. b) Partikel-partikel piroklastik yang bersala

dari letusan gunung, dan c) Partikel-partikel yang berkembang melalui proses

biologi dan kimia pada dasar perairan ( Friedman dan Sander, 1978).

Pengendapan sedimen tergantung kepada medium angkut, dimana bila

kecepatan berkurang medium tersebut tidak mampu mengangkut sedimen

sehingga terjadi penumpukan (Tampubolon 2010). Sedangkan menurut

Tampubolon (2010) menyatakan material berukuran kasar akan lebih cepat

Page 25: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

11

terendapkan dari pada material yang berukuran halus. Dalam penyebarannya

material kasar akan lebih terkonsentrasi di sekitar daratan dan material halus

penyebarannya lebih mengarah ke laut.

Sumber partikel yang berbeda menyebabkan keberadaan, karakteristik dan

sebaran sedimen akan berbeda pula. Sedimen terrigeneous disusun oleh partikel-

partikel organik dan anorganik, partikel piroklastik meliputi pragmen batuan,

kristal tunggal, dan gelas vulkanik, dan partikel-partikel hasil proses biologi dan

kimia terdiri dari hasil sekresi organisme, degradasi cangkang, aktivitas

mikroorganisme dan peletisasi. Sedimen pantai berasal dari erosi sungai, erosi

pantai dan erosi dasar laut. Faktanya sungai memberikan suplay relatif besar (

sekitar 90%) terhadap transport sedimen pantai (Pethick, 1984).

2.4. Morfologi Sedimen

Bentuk partikel sedimen mempengaruhi sebaran sedimen pada dasar perairan

karena bentuk yang berbeda akan diendapkan pada jarak yang berbeda dari

sumbernya oleh kekuatan energi transportasi yang sama. Bentuk partikel-partikel

mempengaruhi model transportasi dalam air dimana bentuk ikut menentukan

apakah partikel-partikel tersebut ditrasportasikan secara saltasi, traksi, rolling atau

suspense (Rifardi, 2012).

Ada dua bentuk utama partikel sedimen yaitu angular adalah urutan tingkatan

yang menunjukkan suatu partikel mendekati bentuk bola, dan roubdness adalah

bentuk partikel yang berhubungan dengan tingkat ketajaman dan lekukan dari sisi-

sisi dan dudut partikel (Friedman dan Sander, 1978).

2.5. Tekstur sedimen

Berdasarkan kejadiannya, batuan sedimen dibedakan menjadi sedimen klastik

dan non klastik. Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk

dari hasil lithifikasi material-material hasil rombakan batuan yang telah ada

sebelumnya. Sedangkan batuan sedimen non-klastik adalah batuan sedimen yang

terbentuk dari material-material hasil aktivitas kimia dan biologis. Kedua istilah

pembentukan batuan sedimen tersebut dikenal dengan istilah tekstur sedimen

klastik dan non-klastik ( Rifardi, 2010).

Page 26: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

12

Tekstur adalah kenampakan sedimen yang berkaitan dengan ukuran, bentuk,

dan susunan butir sedimen. Suatu endapan sedimen disusun dari berbagai ukuran

partikel sedimen yang berasal dari sumber yang berbeda-beda, dan pencampuran

ukuran ini disebut dengan istilah populasi. Ada tiga kelompok populasi sedimen

yaitu : 1) gravel (kerikil), terdiri dari partikel individual : boulder, cobble dan

pebble, 2) sand (pasir) terdiri dari : pasir sangat kasar, kasar, medium, halus dan

sangat halus dan 3) mud (lumpur), terdiri dari clay dan silt (Rifardi, 2010 ).

Perubahan tekstur lapisan sedimen berdampak pada perairan, partikel-partikel

yang masuk kedalam perairan dapat meningkatkan kekeruhan air. Hal ini

menyebabkan menurunnya laju fotosintesis fitoplankton, sehingga produktivitas

primer perairan menjadi menurun, yang pada gilirannya menyebabkan

terganggunya keseluruhan rantai makan sehingga menyebabkan kematian

organisme laut dan juga mengalami perubahan distribusi ukuran sedimen dan

perubahan kedalaman (Reinanamah, 2009).

Skala ukuran butiran sedimen digambarkan sesuai demgan ukuran berdasarkan

diameter butirnya. Tiga kelompok sedimen dari kelas ukuran yang paling besar ke

yang lebih kecil (krikil, pasir, lumpur) di tentukan dalam ukuran diameter butiran

yang dijelaskan seperti pada tabel ( Skala wenworth) berikut:

Tabel 1 Skala Wenworth Untuk Mengklasifikasikan Partikel-Partikel Sedimen.

Diameter Butir (mm) Kelas Ukuran Butir Fraksi

>256

2>256

kerikil besar

kerikil kecil

Kerikil

1 – 2

0.5 – 1

0.25 – 0.5

0.125 – 0.25

0.625 – 0.125

Pasir sangat kasar

Pasir kasar

Pasir sedang

Pasir halus

Pasir sangat halus

Pasir

0.002 – 0.00625

0.0005 – 0.002

<0.0005

Debu/lanau

Lempung

Lempung material terlarut

Lempung

Sumber: Wenworth Dalam Rifardi (2012)

Untuk mengetahui butiran sedimen (kerikil, pasir, lumpur) dianalisis

menggunakan segitiga shepard untuk mengetahui jenis sedimen. Dapat dilihat

pada gambar di bawah ini:

Page 27: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

13

Gambar 1 Segitiga Sheppard Untuk Analisis Butiran Sedimen (Rifardi, 2008)

Menurut Rifardi. (2008), ukuran butir sedimen dapat menjelaskan hal-hal

berikut : 1) menggambarkan daerah asal sedimen, 2) perbedaan jenis partikel

sedimen, 3) ketahanan partikel dari bermacam-macam komposisi terhadap proses

weathering, erosi, abrasi dan transportasi serta 4) jenis proses yang berperan

dalam transportasi dan depoisisi sedimen.

Ukuran butir partikel sedimen adalah salah satu faktor yang mengontrol proses

pengendapan sedimen di perairan, semakin kecil ukuran butir semakin lama

partikel tersebut dalam air dan semakin jauh diendapkan dari sumbernya, begitu

juga sebaliknya ( Rifardi, 2010 ). Perubahan tekstur lapisan sedimen berdampak

pada perairan, partikel-partikel yang masuk kedalam perairan dapat meningkatkan

kekeruhan air. Hal ini menyebabkan menurunnya laju fotosintesis fitoplankton,

sehingga produktivitas primer perairan menjadi menurun, yang pada gilirannya

menyebabkan terganggunya keseluruhan rantai makan sehingga menyebabkan

kematian organisme laut dan juga mengalami perubahan distribusi ukuran

sedimen dan perubahan kedalaman (Reinanamah, 2009).

Page 28: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

14

2.6. Mekanisme transport sedimen

Rifardi. (2012) mekanisme transport sedimen mengontrol keberadaan,

karakteristik dan sebaran sedimen pada suatu lingkungan. Ada dua mekanisme

transport sedimen berlawanan yang didasarkan atas dua jenis muatan yaitu :

a. Muatan tersuspensi, pada mekanisme ini kekuatan arus dari air atau udara

menyebarkan partikel-partikel sedimen halus seperti lanau, lempung dan

ukuran pasir, kemudian memindahkannya dalam aliran. Dengan kata lain

partikel-partikel tersebut berada dalam kolam air.

b. Muatan pada lapisan dasar perairan atau muatan yang tidak secara terus

menerus berada dalam bentuk suspens dalam kolam air, seperti partikel-

partikel yang lebih besar dan berat (boulder, pebbles, dan gravel), dirolingkan

(transport) sepanjang dasar perairan.

2.7. Sedimentasi Perairan Pantai

Putra. (2009), proses sedimentasi adalah pengendapan butiran sedimen dari

kolam air ke dasar perairan. Di perairan proses ini meliputi pelepasan

(detachment) dalam bentuk tersuspensi (suspension), melompat (saltasion),

berputar (rolling) dan menggelinding (slidding). Selanjutnya butiran tersebut akan

mengendap apabila aliran air tidak dapat mempertahankan gerakannya.

Pengendapan sedimen tergantung kepada medium angkut, dimana bila kecepatan

berkurang medium tersebut tidak mampu mengangkut sedimen ini sehingga

terjadi penumpukan (Tampubolon, 2010). Adanya sedimen kerikil menunjukkan

bahwa arus dan gelombang pada daerah itu relatif kuat sehingga sedimen kerikil

umumnya ditemukan pada daerah terbuka, sedangkan sedimen lumpur terjadi

akibat arus dan gelombang benar-benar tenang dijumpai pada daearah dimana

arus dan gelombang terhalang oleh pulau (Mukminin, 2009).

Sedimentasi sangat erat hubungannya dengan pendangkalan. Sedimentasi ini

merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama (Uktoselya,

1992). Sedimen yang terdapat pada lingkungan pantai seperti teluk, estuaria, dune,

delta dan rawa payau merupakan sedimen yang rentan terkena dampak oleh dua

kekuatan yaitu alamiah dan anthropogenik. Dikawasan pantai terdapat dua arah

transport sedimen yaitu, pertama pergerakan sedimen yang tegak lurus pantai

Page 29: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

15

(cross-shore transport) dan pergerakan sedimen sepanjang pantai atau sejajar

pantai ( Rifardi, 2012).

Rifardi. (2012), mengatakan bahwa adanya peradaban manusia, lingkungan

pantai telah menjadi daerah tujuan pengembangan komunitas sosial dan budaya.

Kenyataan yang ada sekarang menunjukkan pusat-pusat pemukiman,

perindustrian, dan pariwisata banyak ditemukan pada lingkungan pantai. Kondisi

inilah yang menyebabkan perubahan karakteristik sedimen pantai baik fisik

maupun kualitas, dan bentuk alihan fungsi lahan lainnya mengakibatkan

terjadinya erosi lapisan permukaan endapan daratan dan akan mempengaruhi

proses sedimentasi di perairan pantai dan laut. Urutan dan karakteristik sedimen

baik struktur maupun tekstur yang tergambar dalam lapisan sedimen menunjukkan

sebagai perubahan yang terjadi diatasnya ( Rifardi, 2012).

Page 30: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juli 2017.

Pengambilan sampel dan pengukuran parameter perairan dilakukan di Desa

Kuala Raya Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga. Lokasi penelitian dapat

dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2 Lokasi Pengamatan Dan Titik Pengamatan

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah seperti tertera pada

tabel berikut:

Tabel 2 Alat Dan Bahan

No Nama Alat Keterangan

1 Alat tulis Mencatat hasil pengamatan

2 Core Sampler Pengambilan sampel sedimen

3 Kantong plastic Pengemasan sedimen

4 Saringan bertingkat Untuk analisis sedimen

5 Kompor Gongseng sedimen

Page 31: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

17

6 GPS Menentukan letak geografis

7 Kamera Dokumentasi

8 Alumunium foil Meletakkan sedimen

9 Tabung silinder Mengukur butiran lumpur

10 Pipet gondok Mengambil butiran lumpur di tabung silinder

11 Oven Mengeringkan sedimen

12 Timbangan analitik Menimbang sedimen

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Penentuan Stasiun

Stasiun penelitian ditentukan dengan menggunakan metode acak (random

sampling), metode tersebut adalah pengambilan sampel acak sederhana yang

digunakan untuk memilih sampel dengan cara sedemikian rupa sehingga setiap

wilayah mempunyai peluang yang sama besar untuk di ambil sebagai titik sampel.

Dengan menggunakan software sampling random didapatkan 30 titik koordinat

pengamatan sedimen yang terbesar di wilayah muara sungai Desa Kuala Raya.

Tabel 3 Titik Koordinat Pengambilan Sampel Sedimen

No X Coord Y Coord Type

No X Coord Y Coord Type

1 104.3996 -0.407 Random

16 104.3991 -0.4081 Random

2 104.403 -0.4053 Random

17 104.4012 -0.4063 Random

3 104.4022 -0.4068 Random

18 104.4014 -0.4057 Random

4 104.4001 -0.4073 Random

19 104.4018 -0.4072 Random

5 104.4009 -0.4066 Random

20 104.3999 -0.4075 Random

6 104.4043 -0.405 Random

21 104.4008 -0.4068 Random

7 104.4015 -0.4061 Random

22 104.3987 -0.4078 Random

8 104.402 -0.4081 Random

23 104.402 -0.4062 Random

9 104.4003 -0.4065 Random

24 104.4023 0.4055 Random

10 104.4036 -0.4049 Random

25 104.4019 -0.4054 Random

11 104.3995 -0.4076 Random

26 104.4011 -0.406 Random

12 104.4023 -0.4074 Random

27 104.4044 -0.4043 Random

13 104.404 -0.4042 Random

28 104.3984 -0.4085 Random

14 104.3985 -0.4083 Random

29 104.4017 -0.4069 Random

15 104.4019 -0.4067 Random

30 104.4021 -0.4083 Random

3.3.2. Prosedur Pengambilan Sampel Sedimen

Pengambilan sampel lapisan sedimen dilakukan dengan menggunakan Core

Sampler pada batas surut terendah di lokasi penelitian. Pengambilan sampel

Page 32: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

18

dilakukan dengan menggunakan pipa stainles panjang 3 meter dengan ukuran 2

inchi sebagai alat sampling.

Prosedur pengoperasian Core sampler adalah sebagai berikut :

Siapkan alat pipa stainless dan alat pendorong sedimen terlebih dahulu

Tentukan lokasi atau titik sampling pada peta dasar

Masukkan pipa stainless kedalam tanah, sebelum pipa stainless di tarik

tekan terlebih dahulu, kerok sedimen yang ada di pinggir tabung

modifikasi

Setelah sedimen di angkat keatas dan masukan alat pendorong dari atas,

dan dorong sedimen agar keluar

Sepanjang 3 meter. Masukan tiap – tiap 1 meter sampel sedimen yang

terambil kedalam kantong sampel dan di beri lebel tanda

Setelah semua sampel diperoleh, simpanlah sampel sedimen yang telah di

beri tanda ke dalam icebox agar aman dari kerusakan

Sampel yang telah disimpan akan di analisis dengan saringan bertingkat

menggunakan metode pengayakan kering.

Gambar core sampler yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 3 Core Sampler

Sumber: Dokumentasi Pribadi

3.3.3. Cara penggongsengan sedimen

Sampel sedimen diambil kemudian diletakkan di sebuah wadah. lalu di

jemur di sinar matahari selama satu hari

Selanjutnya di gongseng di kompor, untuk mengurangi kadar air yang

terkandung.

Page 33: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

19

3.3.4. Prosedur Pengukuran Butiran Sedimen Kering

Siapkan ayakan dengan ukuran 2mm (Ø- 1), ayakan dengan mesh size

terbesar pada tingkat teratas dan seterusnya.

Masukan sampel tersebut dengan ayakan ukuran 2 mm(Ø- 1), kemudian

ayakan digoyang sampai semua partikel dalam ayakan terayak secara

sempurna. Timbang sampel pada masing-masing ayakan.

Bersihkan screen ayakan dengan menggunakan brush/sikat. Susunlah

ayakan berdasarkan mesh size yang ada dalam populasi pasir, dimna

ayakan dengan mesh size terbesar berada pada tingkat teratas dan

seterusnya. Urutan mesh size dari atas kebawah sebagai berikut: 1mm (0

Ø), 0,5 mm (1 Ø;500 um), 0,25mm (2 Ø: 250 um), 1/8 mm (3 Ø:124 um),

116 mm (4 Ø;63 um).

Masukan sampel yang diperoleh pada ayakan paling atas, kemudian

ayakan digoyang sampai semua partikel dalam populasi ini terayak secara

sempurna. Timbang sedimen yang tertahan pada masing-masing ayakan

dan catat beratnya.

Hitung presentase masing-masing kelas ukuran. Nilai presentase ini

selanjutnya dipakai untuk menentukan presentase komulatif guna

menghitung parameter statistika sedimen (diameter rata-rata, sorting,

koefisien, skewness, kurtosis).

3.3.5. Prosedur Pemipetan Butiran Sedimen

Sedimen yang lolos dari ayakan 1/16 mm (4 Ø: 63 um) ditampung dalam

sebuah cawan, kemudian dimasukan dalam tabung silinder atau tabung

ukur yang mempunyai volume 1.000 ml.

Tambahkan air sehingga volume persis 1.000 ml. aduk larutan tersebut

dengan menggunakan sebatang stik dan biarkan selama 4 menit supaya

partikel-partikel lengket satu sama lain.

Setelah selesai diaduk selama 4 menit, ratakan selinder pada meja datar

dan langsung di hidupkan stopwatch.

Ambil larutan dari tabung silinder dengan menggunakan pipet yang

bervolume 20 ml. pada pipet harus diberi tanda sesuai kedalaman

pengambilan pada tabung silinder (10 dan 20 cm).

Page 34: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

20

Ambil larutan dari tabung silinder setelah 4 menit sebanyak 20 ml pada

kedalaman 10 cm untuk partikel lumpur Ø5. Setelah 15 menit ambil

larutan dari tabung silinder dengan kedalaman 10 cm sebanyak 20 ml

untuk Ø6.

Ambil sebanyak 20 ml pada kedalaman 20 cm setelah 30 menit untuk

ukuran Ø7. Tunggu selama 2 jam, ambil sebanyak 20 ml pada kedalaman

20 cm untuk partikel lumpur Ø>7.

Keringkan sampel dari hasil pemipetan dengan cahaya matahari sampai

sampel tersebut kering.

3.4. Analisis Sampel Sedimen

Data yang diperoleh dari hasil klasifikasi tekstur butiran sedimen kemudian

dihitung presentase masing-masing kelas ukurannya. Nilai presentase ini

selanjutnya dipakai untuk menentukan presentase komulatif guna menghitung

berbagai parameter statistika sedimen dengan rumus sebagai berikut:

3.4.1. Diameter rata-rata ( Mz )

Mean Size =Ø16 + Ø50 + Ø84

3

Klasifikasi :

Ø1 = coarse sand ( pasir kasar )

Ø2 = medium sand ( pasir menengah )

Ø3 = fine sand ( pasir halus )

Ø4 = very fine sand ( pasir sangat halus )

Ø5 = coarse silt ( lumpur kasar )

Ø6 = medium silt ( lumpur menengah )

Ø7 = fine silt ( lumpur halus )

Ø8 = very fine silt ( lumpur sangat halus )

>Ø8 = clay ( liat )

3.4.2. Skweness ( SK 1 )

Sk1= ∅16+∅84+2∅50

2(∅84−∅16+∅5+∅95+2∅50

2 (∅95−∅5

Klasifikasi :

+ 1,0 s.d +0,3 = very fine skewed

+ 0,3 s.d + 0,1 = fine skewed

+ 0,1 s.d – 0,1 = near symmitrical

- 0,1s.d - 0,3 = coarse skewed

> - 0,3 = very coarse skewed

Page 35: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

21

3.4.3. Sorting Koefisien (δ1)

δ1=∅84+∅16

4 +

∅95+∅5

6,6

Klasifikasi :

<0,25Ø = Very well sorted ( terpilah sangat baik )

0,35 – 0,50Ø = well sorted ( terpilah baik )

0,50 – 0,71Ø = moderately well sorted (terpilah sangat sedang)

0,71 – 1,0Ø = moderately sorted ( terpilah sedang )

1,0 – 2,0Ø = poorly sorted ( terpilah buruk )

>2,0Ø = very poorly sorted ( terpilah sangat buruk )

3.4.4. Kurtosis ( KG )

KG=∅95+∅5

2,44 (∅75+∅25)

Klasifikasi :

<0.67 = very platykurtic

0,67-0,90 = platykurtic

0,90-1,11 = mesokurtic

1,11-1,50 = leptokurtic

1,50-3,00 = very platykurtic

>3,00 = extremely leptokurtic

3.5. Analisis Data

Sampel lapisan sedimen yang dianalisis bertujuan untuk mendapatkan data

ukuran butir sedimen. Hasil analisis ukuran sedimen yang dilakukan di

Laboraturium ini digunakan untuk menentukan kelas ukuran masing-masing

berdasarkan skala Wenworth (Rifardi, 2008). Selain itu ukuran butir sedimen

yang dihasilkan juga digunakan untuk menentukan jenis sedimen di daerah

penelitian berdasarkan Segitiga Sheppard Sheppard (Rifardi, 2008). Data primer

dan sekunder yang telah diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

Kemudian data-data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif sehingga data

dapat memberikan gambaran tentang karakteristik lapisan sedimen di lokasi

penelitian.

Page 36: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi lokasi penelitian

4.1.1. Lokasi

Kecamatan Singkep Barat secara umum, kawasan sekitar Desa Kuala Raya

memiliki Kantor Desa, SD, SMP, dan SMA, disekitar sepanjang pinggiran sungai

terdapat rumah masyrakat. sebagai suumber pendapatan masyarakat sekitar

setempat meghasilkan penangkapan dari hasil tangkapan ikan, udang, kepiting,

serta biota-biota ekonomis lain. namun disanping itu terdapat beberapa aktifitas

peemukiman, pelabuahan, pabrik kapal dan sebagainya. Pabrik kapal terletak di

samping pinggiran sungai (dikawasan pinggiran muara sungai). Dominan Desa

Kuala Raya masyarakatnya adalah nelayan.

4.1.2. Batas wilayah Desa Kuala Raya:

Sebelah Utara Berbatasn Dengan Laut Bakong

Sebelah Timur Berbatasan Dengan Desa Tinjul

Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Desa Bukit Belah

Sebelah Barat Berbatasan Dengan Desa Sungai Harapan

4.2. Grafik Diamter Butir Partikel Sedimen di Permukaan

Grafik diameter butir partikel sedimen di permukaan menghitung nilai persen

dari berat fraksi sedimen pada setiap tingkatan ayakan sediemen di setiap 30 titik

sampel sedimen. Dari hasil hitungan tersebut dapat dilihat pada gambar grafik

sebagai berikut:

Page 37: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

23

Gambar 4 Grafik Diamter Butir Partikel Sedimen Di Permukaan (Ked.1)

Keterangan: SE : Sedimen Estuari

SE 1.1 s/d30.1 : Sedimen Estuari Titik 1 kedalaman 1m (meter)

s/d Titik 30 kedalaman 1m (meter)

% : Persen dari berat fraksi sedimen

Ø : Tingkat ayakan sedimen

%

01020304050

SE1.1 SE2.1 SE3.1 SE4.1 SE5.1 SE6.1

SE7.1 SE8.1 SE9.1 SE10.1 SE11.1

01020304050

SE12.1

01020304050

SE13.1 SE14.1 SE15.1 SE16.1 SE17.1 SE18.1

SE19.1 SE20.1 SE21.1 SE22.1 SE23.1

01020304050

SE24.1

01020304050

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE25.1

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9SE26.1

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE27.1

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE28.1

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE29.1

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE30.1

Page 38: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

24

Gambar 5 Grafik Diamter Butir Partikel Sedimen Di Permukaan (Ked.2)

Keterangan: SE : Sedimen Estuari

SE 1.2 s/d30.2 : Sedimen Estuari Titik 1 kedalaman 2m (meter)

s/d Titik 30 kedalaman 2m (meter)

% : Persen dari berat fraksi sedimen

Ø : Tingkat ayakan sedimen

%

010203040

SE1.2 SE2.2 SE3.2 SE4.2 SE5.2 SE6.2

SE7.2 SE8.2 SE9.2 SE10.2 SE11.2

010203040

SE12.2

010203040

SE13.2 SE14.2 SE15.2 SE16.2 SE17.2 SE18.2

SE19.2 SE20.2 SE21.2 SE22.2 SE23.2

010203040

SE24.2

010203040

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE25.2

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9SE26.2

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE27.2

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE28.2

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE29.2

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE30.2

Page 39: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

25

Gambar 6 Grafik Diamter Butir Partikel Sedimen Di Permukaan (Ked.3)

Keterangan: SE : Sedimen Estuari

SE 1.3 s/d30.3 : Sedimen Estuari Titik 1 kedalaman 3m (meter)

s/d Titik 30 kedalaman 3m (meter)

% : Persen dari berat fraksi sedimen

Ø : Tingkat ayakan sedimen

%

010

203040

SE1.3 SE2.3 SE3.3 SE4.3 SE5.3 SE6.3

SE7.3 SE8.3 SE9.3 SE10.3 SE11.3

0102030

40

SE12.3

010

203040

SE13.3 SE14.3 SE15.3 SE16.3 SE17.3 SE18.3

SE19.3 SE20.3 SE21.3 SE22.3 SE23.3

0

102030

40

SE24.3

01020

3040

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE25.3

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9SE26.3

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE27.3

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE28.3

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE29.3

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SE30.3

Page 40: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

26

Dari analisis di atas pada kedalaman 0 meter sampai demgan kedalaman 1

meter dari titik 1 sampai titik 30 (gambar 4), fraksi jenis sedimen yang dominan

terdapat pada ayakan tingkat 0 - 3, yaitu jenis fraksi sedimen pasir sedang .

Dimana pada ayakan tingkat 0 dan 1 dengan nilai persentase sebesar 20%,

sedangkan ayakan tingkat 1 sampai ayakan tingkat 3 dengan nilai persentase 20 %

- 40%.

Hasil fraksi jenis sedimen yang didapat pada kedalaman 1 meter sampai

dengan kedalaman 2 meter (gambar 5) dapat di lihat pada ayakan tingkat 0 dan 1

sebesar 25%, sedangkan pada ayakan tingkat 2 dan 3 dengan nilai rata-rata 40%

dan pada SE 26.2 terdapat 30 % pada ayakan tingkat 5 yaitu jenis fraksi sedimen

lumpur.

Pada (gambar 6) tersebut menggambarkan hasil dari jenis fraksi sedimen yang

terdapat pada kedalaman 2 meter sampai dengan kedalaman 3 meter di perairan

estuari Desa Kuala Raya. Pada ayakan tingkat 0 dan 1 didapatkan hasil jenis fraksi

sedimen sebesar 25%, sedangkan pada ayakan tingkat 2 dan 3 didapatkan hasil

jenis fraksi sedimen dengan nilai 30% dan pada SE7.3, SE13.3 dan SE21.3

terdapat fraksi sedimen jenis lumpur. Pada kedalaman 3 meter fraksi jenis

sedimen dominan pada tingkat 2 dan 3.

4.3. Statistika Sedimen

Statiska sedimen adalah suatu metode yang digunakan untuk menghitung

diameter rata-rata sedimen, skeweness, kurtosis, serta soerting koeffisien, hasil

perhitungan statistik sedimen dapat dilihat pada tabel berikut:

4.3.1. Mean Size

Gambar 7 Grafik Mean Size Kedalaman 1 M sampai Dengan Kedalaman 3 M

012345678

SE 1

SE 2

SE 3

SE 4

SE 5

SE 6

SE 7

SE 8

SE 9

SE 10

SE 11

SE 12

SE 13

SE 14

SE 15

SE 16

SE 17

SE 18

SE 19

SE 20

SE 21

SE 22

SE 23

SE 24

SE 25

SE 26

SE 27

SE 28

SE 29

SE 30

MEA

N S

IZE

STASIUN

KED. 3 M

KED. 2 M

KED. 1 M

Page 41: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

27

Tabel 4 Hasil Mean Size (Mz) Diameter Butir Per Kedalaman

Kedalaman 1 meter Kedalaman 2 meter Kedalaman 3 meter

Stasiun Mean Verbal.Mean Median Stasiun Mean Verbal.Mean Median Stasiun Mean Verbal.Mean Median

SE1.1 1.917 Medium sand 1.439 SE1.2 2.175 Fine sand 1.699 SE1.3 1.395 Medium sand 1.059

SE2.1 1.894 Medium sand 1.456 SE2.2 1.928 Medium sand 1.541 SE2.3 1.956 Medium sand 1.597

SE3.1 1.533 Medium sand 1.252 SE3.2 1.641 Medium sand 1.399 SE3.3 1.682 Medium sand 1.444

SE4.1 2.141 Fine sand 1.858 SE4.2 2.606 Fine sand 2.731 SE4.3 2.104 Fine sand 1.643

SE5.1 2.100 Fine sand 1.711 SE5.2 2.241 Fine sand 1.915 SE5.3 2.134 Fine sand 1.677

SE6.1 2.440 Fine sand 2.396 SE6.2 2.151 Fine sand 1.688 SE6.3 1.917 Medium sand 1.558

SE7.1 1.903 Medium sand 1.467 SE7.2 2.064 Fine sand 1.575 SE7.3 2.578 Fine sand 2.646

SE8.1 1.741 Medium sand 1.405 SE8.2 2.090 Fine sand 1.586 SE8.3 1.867 Medium sand 1.376

SE9.1 1.259 Medium sand 0.997 SE9.2 1.575 Medium sand 1.371 SE9.3 1.937 Medium sand 1.586

SE10.1 2.504 Fine sand 2.073 SE10.2 1.926 Medium sand 1.541 SE10.3 1.671 Medium sand 1.439

SE11.1 1.514 Medium sand 1.240 SE11.2 2.143 Fine sand 1.660 SE11.3 1.918 Medium sand 1.535

SE12.1 1.932 Medium sand 1.733 SE12.2 1.410 Medium sand 1.082 SE12.3 2.013 Fine sand 1.586

SE13.1 1.662 Medium sand 1.609 SE13.2 1.407 Medium sand 1.076 SE13.3 2.510 Fine sand 2.085

SE14.1 1.709 Medium sand 1.433 SE14.2 1.569 Medium sand 1.320 SE14.3 2.151 Fine sand 1.665

SE15.1 1.875 Medium sand 1.393 SE15.2 2.117 Fine sand 1.643 SE15.3 2.102 Fine sand 1.569

SE16.1 1.843 Medium sand 1.348 SE16.2 1.603 Medium sand 1.371 SE16.3 2.066 Fine sand 1.569

SE17.1 1.850 Medium sand 1.371 SE17.2 2.134 Fine sand 1.671 SE17.3 2.204 Fine sand 1.682

SE18.1 2.332 Fine sand 2.141 SE18.2 2.132 Fine sand 1.671 SE18.3 2.251 Fine sand 1.767

SE19.1 2.130 Fine sand 1.705 SE19.2 2.143 Fine sand 1.739 SE19.3 2.194 Fine sand 1.773

SE20.1 1.922 Medium sand 1.728 SE20.2 1.371 Medium sand 1.059 SE20.3 1.926 Medium sand 1.529

SE21.1 1.665 Medium sand 1.609 SE21.2 1.988 Medium sand 1.580 SE21.3 2.481 Fine sand 2.028

SE22.1 1.407 Medium sand 1.439 SE22.2 2.134 Fine sand 1.563 SE22.3 2.247 Fine sand 1.864

SE23.1 1.399 Medium sand 1.427 SE23.2 2.045 Fine sand 1.512 SE23.3 2.104 Fine sand 1.563

SE24.1 1.425 Medium sand 1.456 SE24.2 1.622 Medium sand 1.580 SE24.3 -0.496 Very coarse sand -0.494

SE25.1 1.429 Medium sand 1.461 SE25.2 2.156 Fine sand 1.671 SE25.3 2.121 Fine sand 1.631

SE26.1 1.442 Medium sand 1.382 SE26.2 2.489 Fine sand 2.045 SE26.3 -0.469 Very coarse sand -0.471

SE27.1 1.847 Medium sand 1.410 SE27.2 1.888 Medium sand 1.490 SE27.3 1.796 Medium sand 1.314

SE28.1 1.788 Medium sand 1.337 SE28.2 1.886 Medium sand 1.495 SE28.3 1.871 Medium sand 1.450

SE29.1 1.824 Medium sand 1.354 SE29.2 1.945 Medium sand 1.535 SE29.3 1.790 Medium sand 1.308

SE30.1 1.852 Medium sand 1.382 SE30.2 1.837 Medium sand 1.399 SE30.3 1.765 Medium sand 1.291

Page 42: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

28

Nilai mean size (Mz) adalah nilai rata-rata yang mengklasifikasikan diameter

ukuran sedimen secara umum.

1. Kedalaman 1 meter

Pada daerah penelitian ini nilai butiran sedimennya diklasifikasikan menjadi 2

(dua) tipe yaitu medium sand (pasir sedang) dan fine sand (pasir halus). Diameter

ukuran butiran sedimen pada kedalaman 1 m di dominsasi oleh tipe pasir sedang

yang di dapat peroleh pada titik (1s/d3-7

s/d 9-11

s/d 17-20

s/d 30) titik penelitian.

2. Kedalaman 2 meter

Pada kedalaman 2m (iklasifikasikan menjadi 2(dua) tipe yaitu medium sand

(pasir sedang) dan fine sand (pasir halus). Dapat di lihat pada tabel di atas pada

kedalaman 2m rata-rata sama 15 titik medium sand (pasir sedang) dan 15 fine

sand (pasir halus).

3. Kedalaman 3 meter

Sedangkan pada kedalaman 3m dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe yaitu

medium sand (pasir sedang), fine sand (pasir halus) dan very coarse sand (pasir

sangat halus). very coarse sand terdapat pada titik (24 dan 26), medium sand

hanya 13 titik dan fine sand 15 titik. Yang dominan pada kedalam 3m rata-rata

fine sand (pasir halus).

Menurut Rifardi (2008) sedimen ukuran kasar akan mengendap tidak jauh dari

sumbernya pada daerah sekitar mulut sungai, sebaliknya semakin jauh dari mulut

sungai maka porsi pasir yang diendapkan semakin sedikit dan pada daerah ini

menuju laut pengendapan didominasi oleh sedimen berukuran halus.

4.3.2. Sorting

Gambar 8 Garfik Sorting Kedalamn 1 M Sampai Dengan Kedalaman 3 M

0

1

2

3

4

5

6

7

SE 1

SE 2

SE 3

SE 4

SE 5

SE 6

SE 7

SE 8

SE 9

SE 10

SE 11

SE 12

SE 13

SE 14

SE 15

SE 16

SE 17

SE 18

SE 19

SE 20

SE 21

SE 22

SE 23

SE 24

SE 25

SE 26

SE 27

SE 28

SE 29

SE 30

SOR

TIN

G

STASIUN

KED. 3M

KED. 2 M

KED. 1 M

Page 43: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

29

Tabel 5 Hasil Analisis Sorting

Kedalaman 1 meter Kedalaman 2 meter Kedalaman 3 meter

Stasiun Sorting Verbal.Sorting Stasiun Sorting Verbal.Sorting Stasiun Sorting Verbal.Sorting

SE1.1 2.22979 Very poorly sorted SE1.2 1.926066 Poorly sorted SE1.3 1.82003 Poorly sorted

SE2.1 2.163293 Very poorly sorted SE2.2 1.952381 Poorly sorted SE2.3 2.02446 Very poorly sorted

SE3.1 1.880689 Poorly sorted SE3.2 1.942207 Poorly sorted SE3.3 1.812904 Poorly sorted

SE4.1 1.849222 Poorly sorted SE4.2 1.812904 Poorly sorted SE4.3 1.954742 Poorly sorted

SE5.1 2.019823 Very poorly sorted SE5.2 1.750528 Poorly sorted SE5.3 1.836515 Poorly sorted

SE6.1 1.657801 Poorly sorted SE6.2 1.836816 Poorly sorted SE6.3 1.784828 Poorly sorted

SE7.1 1.918725 Poorly sorted SE7.2 1.955129 Poorly sorted SE7.3 2.008748 Very poorly sorted

SE8.1 1.824152 Poorly sorted SE8.2 1.941735 Poorly sorted SE8.3 2.175828 Very poorly sorted

SE9.1 1.642775 Poorly sorted SE9.2 1.772551 Poorly sorted SE9.3 1.96702 Poorly sorted

SE10.1 1.937227 Poorly sorted SE10.2 1.942379 Poorly sorted SE10.3 1.803503 Poorly sorted

SE11.1 1.812088 Poorly sorted SE11.2 1.74851 Poorly sorted SE11.3 1.939245 Poorly sorted

SE12.1 1.904902 Poorly sorted SE12.2 1.437788 Poorly sorted SE12.3 1.551293 Poorly sorted

SE13.1 1.22898 Poorly sorted SE13.2 1.424351 Poorly sorted SE13.3 1.943796 Poorly sorted

SE14.1 1.565374 Poorly sorted SE14.2 1.627364 Poorly sorted SE14.3 1.797407 Poorly sorted

SE15.1 2.167543 Very poorly sorted SE15.2 1.862402 Poorly sorted SE15.3 1.867338 Poorly sorted

SE16.1 2.063439 Very poorly sorted SE16.2 1.549705 Poorly sorted SE16.3 1.799897 Poorly sorted

SE17.1 2.122854 Very poorly sorted SE17.2 1.963972 Poorly sorted SE17.3 1.957576 Poorly sorted

SE18.1 2.125816 Very poorly sorted SE18.2 1.674157 Poorly sorted SE18.3 1.837631 Poorly sorted

SE19.1 1.716528 Poorly sorted SE19.2 1.853687 Poorly sorted SE19.3 1.823078 Poorly sorted

SE20.1 1.880604 Poorly sorted SE20.2 1.327846 Poorly sorted SE20.3 1.559793 Poorly sorted

SE21.1 1.234131 Poorly sorted SE21.2 1.529141 Poorly sorted SE21.3 1.875152 Poorly sorted

SE22.1 0.886533 Moderately sorted SE22.2 1.771091 Poorly sorted SE22.3 2.066831 Very poorly sorted

SE23.1 0.889366 Moderately sorted SE23.2 1.630025 Poorly sorted SE23.3 1.844929 Poorly sorted

SE24.1 0.909071 Moderately sorted SE24.2 1.32952 Poorly sorted SE24.3 0.307932 Very well sorted

SE25.1 0.899669 Moderately sorted SE25.2 1.8017 Poorly sorted SE25.3 1.840679 Poorly sorted

SE26.1 1.378546 Poorly sorted SE26.2 1.912629 Poorly sorted SE26.3 0.36022 Well sorted

SE27.1 1.926366 Poorly sorted SE27.2 1.834583 Poorly sorted SE27.3 1.990073 Poorly sorted

SE28.1 1.830634 Poorly sorted SE28.2 1.907735 Poorly sorted SE28.3 1.940962 Poorly sorted

SE29.1 1.910912 Poorly sorted SE29.2 2.023301 Very poorly sorted SE29.3 1.964917 Poorly sorted

SE30.1 1.906361 Poorly sorted SE30.2 1.965647 Poorly sorted SE30.3 1.894856 Poorly sorted

Nilai sorting koefisien adalah nilai keseragaman ukuran butiran sampel sebagai

refleksi selama proses pendeposisian (davis, 1991). Dari hasil analisis yang

Page 44: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

30

dilakukan pada tabel diatas diperoleh hasil nilai sorting koefisien pada kedalaman

1 meter, 2 meter, dan 3 meter memiliki nilai sorting dengan rentang 1,0 - 2,0 yang

merupakan dominan Poorly sorted (terpilah buruk) diikarenakan pada lokasi

penelitian telah terjadinya pendangkalan yang di akibatkan masuknya partikel-

partikel sedimen dari sungai dan laut. Partikel sedimen terpilah buruk (poorly

sorted) dapat dikarenakan pada suatu kondisi waktu tertentu pada daerah muara

sungai terjadi arus dengan kekuatan yang besar yang dibawa oleh sungai yang

membawa partikel sedimen yang mengakibatkan pencampuran dengan partikel

asal dari laut sehingga jenis partikel di lokasi tersebut lebih heterogen baik dari

segi dmater butir maupun material pembentuknya (Rifardy, 2008). Selain itu di

lokasi tersebut juga terdapat reklamasi dan pembukaan lahan menjadi area pabrik

kapal kayu yang berdampak pada hasil dari kegiatan reklamasi ataupun

penimbunan akan menyebabkan aliran hujan akan membawa partikel pasir dari

lahan tersebut ke badan perairan sehingga menumpuk ke daerah estuari.

4.3.3. Skewness

Gambar 9 Grafik Skewness Kedalaman 1 M Sampai Dengan Kedalaman 3 M

-0.2

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

SE 1

SE 2

SE 3

SE 4

SE 5

SE 6

SE 7

SE 8

SE 9

SE 10

SE 11

SE 12

SE 13

SE 14

SE 15

SE 16

SE 17

SE 18

SE 19

SE 20

SE 21

SE 22

SE 23

SE 24

SE 25

SE 26

SE 27

SE 28

SE 29

SE 30

SKEW

NES

STASIUN

KED. 3 M

KED. 2 M

KED. 1 M

Page 45: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

31

Tabel 6 Hasil Analisis Skewnes

Kedalaman 1 meter Kedalaman 2 meter Kedalaman 3 meter

Stasiun Skewness Verbal.Skewness Stasiun Skewness Verbal.Skewness Stasiun Skewness Verbal.Skewness

SE1.1 0.333 Very positive se1.2 0.420 Very positive se1.3 0.376 Very positive

SE2.1 0.305 Very positive SE2.2 0.245 Positive SE2.3 0.236 Positive

SE3.1 0.292 Positive SE3.2 0.268 Positive SE3.3 0.215 Positive

SE4.1 0.216 Positive SE4.2 -0.073 App. symmetrical SE4.3 0.363 Very positive

SE5.1 0.270 Positive SE5.2 0.208 Positive SE5.3 0.367 Very positive

SE6.1 0.044 App. symmetrical SE6.2 0.391 Very positive SE6.3 0.409 Very positive

SE7.1 0.346 Very positive SE7.2 0.395 Very positive SE7.3 -0.025 App. symmetrical

SE8.1 0.372 Very positive SE8.2 0.382 Very positive SE8.3 0.334 Very positive

SE9.1 0.304 Very positive SE9.2 0.208 Positive SE9.3 0.215 Positive

SE10.1 0.355 Very positive SE10.2 0.241 Positive SE10.3 0.212 Positive

SE11.1 0.270 Positive SE11.2 0.343 Very positive SE11.3 0.241 Positive

SE12.1 0.203 Positive SE12.2 0.478 Very positive SE12.3 0.389 Very positive

SE13.1 0.210 Positive SE13.2 0.478 Very positive SE13.3 0.353 Very positive

SE14.1 0.283 Positive SE14.2 0.283 Positive SE14.3 0.360 Very positive

SE15.1 0.327 Very positive SE15.2 0.355 Very positive SE15.3 0.404 Very positive

SE16.1 0.304 Very positive SE16.2 0.277 Positive SE16.3 0.334 Very positive

SE17.1 0.311 Very positive SE17.2 0.308 Very positive SE17.3 0.385 Very positive

SE18.1 0.208 Positive SE18.2 0.392 Very positive SE18.3 0.339 Very positive

SE19.1 0.341 Very positive SE19.2 0.320 Very positive SE19.3 0.332 Very positive

SE20.1 0.194 Positive SE20.2 0.455 Very positive SE20.3 0.379 Very positive

SE21.1 0.215 Positive SE21.2 0.382 Very positive SE21.3 0.352 Very positive

SE22.1 -0.033 App. symmetrical SE22.2 0.470 Very positive SE22.3 0.261 Positive

SE23.1 -0.024 App. symmetrical SE23.2 0.433 Very positive SE23.3 0.478 Very positive

SE24.1 -0.051 App. symmetrical SE24.2 0.268 Positive SE24.3 -0.007 App. symmetrical

SE25.1 -0.051 App. symmetrical SE25.2 0.361 Very positive SE25.3 0.423 Very positive

SE26.1 0.047 App. symmetrical SE26.2 0.358 Very positive SE26.3 0.104 Positive

SE27.1 0.370 Very positive SE27.2 0.276 Positive SE27.3 0.375 Very positive

SE28.1 0.361 Very positive SE28.2 0.272 Positive SE28.3 0.306 Very positive

SE29.1 0.389 Very positive SE29.2 0.318 Very positive SE29.3 0.369 Very positive

SE30.1 0.361 Very positive SE30.2 0.333 Very positive SE30.3 0.346 Very positive

Nilai Skewnes (SK 1) adalah nilai yang mencirikan kearah mana yang dominan

ukuran butiran sedimen dari suatu populasi tersebut, mungkin simetri, condong

kearah sedimen berbutir kasar atau condong kearah berbutir halus (Rifardi, 2008).

Page 46: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

32

Sehingga skewnes dapat digunakan untuk mengetahui dinamika sedimentasi. Nilai

skewnes positif menunjukkan suatu populasi sedimen condong berbutir halus,

sebaliknya negative menunjukkan sedimen condong berbutir kasar.

Pada penelitian ini di peroleh nilai Skewnes pada kedalaman 1meter rata-rata

0,3 yang termasuk dalam kategori very positive yaitu memiliki sedimen condong

berbutir sangat halus, pada kedalaman 2 meter very positive yaitu memiliki

sedimen condong berbutir sangat halus dan pada kedalaman 3 meter juga sama

very positive yaitu memiliki sedimen condong berbutir sangat halus. dapat

disimpulkan bahwa pada kedalaman 1 meter, 2 meter,dan 3 meter yang dominan

very positive yang mencirikan pada titik tersebut bentuk ukuran butiran

sedimennya sangat halus.

4.3.4. Kurtosis

Gambar 10 Grafik Kurtosis Kedalaman 1 M Sampai Dengan Kedalaman 3 M

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

SE 1

SE 2

SE 3

SE 4

SE 5

SE 6

SE 7

SE 8

SE 9

SE 10

SE 11

SE 12

SE 13

SE 14

SE 15

SE 16

SE 17

SE 18

SE 19

SE 20

SE 21

SE 22

SE 23

SE 24

SE 25

SE 26

SE 27

SE 28

SE 29

SE 30

NIL

AI K

UR

TOSI

S

STASIUN

KED. 3 M

KED. 2 M

KED. 1 M

Page 47: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

33

Tabel 7 Hasis Analisis Kurtosis

Kedalaman 1 Kedalaman 2 Kedalaman 3

Stasiun Kurtosis Verbal.Kurtosis Stasiun Kurtosis Verbal.Kurtosis Stasiun Kurtosis Verbal.Kurtosis

SE1.1 0.738 Platykurtic se1.2 0.949 Mesokurtic se1.3 1.415 Leptokurtic

SE2.1 0.726 Platykurtic SE2.2 0.779 Platykurtic SE2.3 0.759 Platykurtic

SE3.1 1.129 Leptokurtic SE3.2 1.096 Mesokurtic SE3.3 0.984 Mesokurtic

SE4.1 0.929 Mesokurtic SE4.2 0.861 Platykurtic SE4.3 0.945 Mesokurtic

SE5.1 0.823 Platykurtic SE5.2 0.812 Platykurtic SE5.3 0.874 Platykurtic

SE6.1 0.734 Platykurtic SE6.2 0.868 Platykurtic SE6.3 1.176 Leptokurtic

SE7.1 1.232 Leptokurtic SE7.2 1.074 Mesokurtic SE7.3 0.694 Platykurtic

SE8.1 1.391 Leptokurtic SE8.2 0.922 Mesokurtic SE8.3 0.724 Platykurtic

SE9.1 1.289 Leptokurtic SE9.2 0.992 Mesokurtic SE9.3 0.730 Platykurtic

SE10.1 0.776 Platykurtic SE10.2 0.774 Platykurtic SE10.3 0.985 Mesokurtic

SE11.1 1.077 Mesokurtic SE11.2 0.772 Platykurtic SE11.3 0.777 Platykurtic

SE12.1 1.014 Mesokurtic SE12.2 1.401 Leptokurtic SE12.3 1.263 Leptokurtic

SE13.1 1.609 Very leptokurtic SE13.2 1.379 Leptokurtic SE13.3 0.781 Platykurtic

SE14.1 1.061 Mesokurtic SE14.2 1.320 Leptokurtic SE14.3 0.806 Platykurtic

SE15.1 0.721 Platykurtic SE15.2 0.909 Mesokurtic SE15.3 0.881 Platykurtic

SE16.1 0.660 Very platykurtic SE16.2 1.203 Leptokurtic SE16.3 0.824 Platykurtic

SE17.1 0.683 Platykurtic SE17.2 0.799 Platykurtic SE17.3 0.789 Platykurtic

SE18.1 0.794 Platykurtic SE18.2 1.077 Mesokurtic SE18.3 0.738 Platykurtic

SE19.1 0.876 Platykurtic SE19.2 0.973 Mesokurtic SE19.3 0.909 Mesokurtic

SE20.1 0.998 Mesokurtic SE20.2 1.265 Leptokurtic SE20.3 1.085 Mesokurtic

SE21.1 1.628 Very leptokurtic SE21.2 1.282 Leptokurtic SE21.3 0.731 Platykurtic

SE22.1 1.010 Mesokurtic SE22.2 1.237 Leptokurtic SE22.3 0.739 Platykurtic

SE23.1 0.990 Mesokurtic SE23.2 1.210 Leptokurtic SE23.3 1.211 Leptokurtic

SE24.1 1.058 Mesokurtic SE24.2 1.860 Very leptokurtic SE24.3 0.732 Platykurtic

SE25.1 1.067 Mesokurtic SE25.2 0.809 Platykurtic SE25.3 1.005 Mesokurtic

SE26.1 0.867 Platykurtic SE26.2 0.758 Platykurtic SE26.3 0.925 Mesokurtic

SE27.1 1.136 Leptokurtic SE27.2 0.957 Mesokurtic SE27.3 1.099 Mesokurtic

SE28.1 1.068 Mesokurtic SE28.2 0.870 Platykurtic SE28.3 0.922 Mesokurtic

SE29.1 1.146 Leptokurtic SE29.2 0.970 Mesokurtic SE29.3 1.077 Mesokurtic

SE30.1 1.081 Mesokurtic SE30.2 1.005 Mesokurtic SE30.3 1.012 Mesokurtic

Nilai Kurtosis (KG) adalah nilai yang mengukur puncak kurva sebaran

sedimen dan berhubungan dengan penyebaran distribusi normal sebaran butiran

sedimen. Bila kurva distribusi normal tidak terlalu runcing atau tidak terlalu datar

disebut Mesokurtic, kurva yang runcing disebut Leptokurtic menandakan adanya

ukuran sedimen tertentu yang mendominansi pada distribusi sedimen di daerah

tersebut. Sedangkan untuk kurva yang datar disebut Platykurtic, artinya distribusi

ukuran sedimen pada daerah tersebut sama (Rifardi, 2012).

Page 48: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

34

Bahwa dari hasil pegukuran sedimen pada kedalaman 1 m oleh kurtosis

platykurtic ditemukan 35% dari total titik, 40% di dominasikan kurtosis

mesokurtic, 17% kurtosis leptokurtic, dan paling sedikit very leptokurtic. Pada

kedalaman 2 m ditemukan 42% kurtosis mesokurtic, 35% kurtosis platykurtic,

20% kurtosis leptokurtic, dan 3% very leptokurtic. Sedangkan pada kedalaman 3

m dapat ditemukan 53% kurtosis platykurtic, 42% kurtosis mesokurtic, dang 5%

kurtosis leptokurtic. Hal ini diduga karena masuknya sedimen dari hulu sungai

menuju ke daerah estuari

Gambar 11 Bivariated Plot Pada Kedalaman 1 M Sampai Kedalaman 3 M

Keterangan : Merah (Kedalaman 0 s/d 1 m)

Biru (Kedalaman 1 s/d 2 m)

Hitam (Kedalaman 2 s/d 3 m)

1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6

1.0

1.2

1.4

1.6

1.8

2.0

2.2

Bivariated Plot

Mean

So

rtin

g

A B

1

2

3

Skewness

-0.1

0.3

0.5

Ked.1

Ked.2

Ked.3

Page 49: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

35

Mean Verbal.Mean Sorting Verbal.Sorting

A Medium sand 1 Moderately sorted

B Fine sand 2 Poorly sorted

3 Very poorly sorted

Dari gambar diatas menunjukkan pola distribusi sedimen di daerah estuari

untuk setiap kedalam tanah menunjukan pola distribusi yang menyebar, dapat

dilihat dari pengelompokan nilai raatan sedimen untuk setiap titik sampling yang

didata. Untuk kedalaman 0 m sampai dengan 1 myang merupakan sedimen

permukaan dasar diketahui bahwa pola sebaran berdasarkan jenis butiran sedimen

lebih dominan menunjukan medium sand (A) berbeda halnya dengan pola sebaran

berdasarkan jenis butiran sedimen untuk kedalaman 1 meter sampai dengan 2

meter dan 2 meter sampai dengan 3 meter yang menunjukan pola yang tidak

dominan dan cenderung lebih seragam yaitu sebaran jenis butiran antara medium

sand (A) dan fine sand (B) merata.

Nilai keseragaman ukuran butiran sedimen pada kedalaman 0 m sampai dengan

1 m moderately sorted dominan sedikit, pada kedalaman 1 m sampai dengan 2 m

yaitu poorly sorted dimana dapat di lihat pada gambar diatas diketahui bahwa

pola sebaran berdasarkan jenis ukuran butiran sedimen sangat dominan,

sedangkan pada kedalaman 2 m sampai dengan 3 m menunjukan menunjukan

very poorly sorted dikarenakan lokasi penelitian telah terjadinya pendangkalan

yang diakibatkan masuknya partikel sedimen dari sungai ke estuari dan laut.Dari

hasil diatas dapat dikatan pada mean A medium sand (pasir menegah) pada

kedalaman 1m (meter), kedalaman 2m (meter) dan kedalaman 2m (meter) dengan

butiran sama, yaitu Moderately sorted (terpilah sedang), sedangkan pada mean B

Fine sand (pasir halus) pada kedalaman kedalaman 1m (meter), kedalaman 2m

(meter) dan kedalaman 2m (meter) yaitu: Poorly sorted (terpilah buruk) Very

poorly sorted (terpilah sangat buruk)

Page 50: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

36

Gambar 12 Segitiga Shepard Pada Kedalaman 1 M Sampai Denga 3 M

Kedalaman 2 m- 3m

Kedalaman 1 m- 2m Kedalaman 0 m- 1m

Page 51: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

37

Dari analisis segitiga shepard yang dapat di lihat pada gambar 7 diatas,

menjelaskan hasil analisis dari tekstur sedimen di kedalaman 1 meter, kedalaman

2 meter, dan kedalaman 3 meter di perairan Sungai Kuala Raya. Diagram segitiga

shepard tediri dari 12 kelas tekstur sedimen yang dibedakan berdasarkan

persentase dari masing-masing jenis tekstur sedimen. Nomenklatur ukuran butir

sedimen diklasifikasikan menurut diagram segitiga Folk (1980). Hasil analisis

yang tedapat pada gambar 7 menjelaskan tekstur sedimen yang terdapat di

perairan Sungai Kuala Raya adalah dominan sand dan silty sand, dengan

persentase 75 % untuk tekstur sand dan 50% untuk persenatse silty sand.

Hal ini menunjukkan pengaruh lautan sangat dominan pada perairan sungai

kuala raya karena berbatasan langsung dengan kawasan laut. Nybakken (1992)

menyatakan bahwa perairan yang berarus kuat umumnya tekstur sedimen

berpasir. Sedangkan menurut Koesoemadinata (1980) menyebutkan bahwa

transport sedimen sepanjang pantai terjadi apabila pasir terangkat oleh turbulensi

yang disebabkan oleh gelombang pecah sehingga menyebabkan terjadinya erosi

dan akresi di daerah pantai.

Gambar 13 Perbandingan Karakteristik Sedimen Pada Kedalaman 1 M Sampai

Dengan Kedalaman 3 M

Page 52: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

38

Dari analisis grafik anova (granova) diatas, dapat dilihat karateristik sedimen

yang terdapat pada kedalaman 1 meter , kedalaman 2 meter dan kedalaman 3

meter memiliki karateristik sedimen yang tidak signifikan( beda nyata). Pada

kedalaman 1 meter memiliki rata-rata terendah yaitu 1.8, sedangkan rata-rata

tertinggi dari karateristik sedimen terdapat pada kedalaman 2 meter yaitu 1.9.

hasil analisis karateristik sedimen dari granova tersebut juga bisa di nilai dari f

tabel dan f hitung. Nilai f hitung lebih kecil dari f tabel berarti H 0 di tolak yaitu

dari variable-variabel tersebut tidak signifikan.

Gambar 14 Peta Pola Sebaran Sedimen Kedalaman 0 S/D 1 Meter Daerah

Estuari

Secara umum pada peta lokasi penelitian di perairan estuari Desa Kuala Raya

dicirikan oleh sedimen pasir kasar sampai pasir halus (Mz: 1,26 - 2,26), sebaran

geografis ukuran partikel sedimen dapat dilihat pada Gambar 9. Pada warna

kuning ditemukan jenis butiran sedimen medium sand (pasir menengah) dengan

nilai ukuran butiran sedimen berkisar 1.77-2.01. Menurut Rifardi (2008) pada

kondisi ini waktu tertentu terjadi arus dengan kekuatan yang besar dan berubah

dalam kondisi lain melemah kembali. Hal yang serupa juga pernah terjadi di

beberapa negara lain seperti Australia bagian selatan pada tahun 1990 dan Eropa

Selatan akibat tingginya materi tersuspensi yang masuk ke perairan karena

Page 53: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

39

sedimentasi yang dihasilkan oleh kegiatan industri dan pelabuhan (Cambridge dan

McComb, 1984).

Dapat dilihat juga pada warna ungu ada beberapa bagian titik butiran sedimen

yaitu coursed sand (pasir kasar) dikarenakan masuknya butiran sedimen dari

sungai dan laut yang terbawa oleh arus, yang mana pada kawasan estuari Desa

Kuala Raya sebagian teleh terjadi pendangkalan yang diakibatkan masuknya

partikel-partikel sedimen dari sungai dan laut. Sedangkan pada bagian barat yang

berwarna hijau yaitu berlumpur, menunjukan kawasan tersebut merupakan

kawasan habitat mangrove.

Gambar 15 Peta Pola Sebaran Sedimen Kedalaman 1 S/D 2 Meter Daerah

Estuari

Pada kedalam 2 meter terlihat jelas pada warna kuning hampir sebagian dari

hulu sungai hingga ke daerah estuari, sebalah barat dan selatan mendominasi pasir

menengah dengan nilai butiran 1.88-2.11, meskipun pada beberapa titik pada

warna ungu memiliki cenderung pasir kasar.yang mengendap pada kedalaman 2

meter. Perairan estuari ini menerima pemasukan sedimen dari dua sumber utama

yaiutu masuknya sumber sedimen dari daratan dan dari arus laut . Menurut Rifardi

(2008) sedimen ukuran kasar akan mengendap tidak jauh dari sumbernya pada

daerah sekitar mulut sungai, sebaliknya semakin jauh dari mulut sungai maka

porsi pasir yang diendapkan semakin sedikit.

Page 54: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

40

Gambar 12 Peta Pola Sebaran Sedimen Kedalaman 2 S/D 3 Meter Daerah

Estuari

Sedangkan pada warna hijau cenderung ke pasir halus dengan nilai butiran

sedimen 1,36-1,96, dimana ukuran butir sedimen halus mengindikasikan kekuatan

arus lemah untuk mentraspor sedimen, begitu juga sebaliknya. Hal ini juga

ditemukan oleh Rifardi dan Ujiie (1993) dan Rifardi et al (1998), menemukan

perairan dengan kecepatan arus kuat dicirikan oleh ukuran partikel sedimen

kasar, merupakan indikasi besar atau kuatnya kekuatan arus dan gelombang yang

bekerja pada lingkungan pengendapan tersebut.

Page 55: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa analisis karateristik sedimen pada

estuari Desa Kuala Raya yang dominan yaitu sand (pasir), karena adanya pasokan

sedimen yang berasal dari hulu sungai menuju ke muara, hal ini di akibat dari

tejadinya peristiwa pendangkalan pada titik pengambilan sampel sedimen.

Perairan estuari terdapat beberapa pertambangan seperti pertambangan Timah,

Pasir dan pertambangan Bauksit yang berada di hulu sungai. Disuatu sisi adanya

pasokan sedimen dari laut menuju daerah muara sungai, yang dipengaruhi oleh

arus dan gelombang menuju ke muara sungai yang dapat mengakibatkan

terjadinya penumpukan sedimen di muara sungai.

5.2. Saran

Saran dari penelitian ini agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai

karakteristik sedimen pada estuari Di Desa Kuala Raya Kecamatan Singkep Barat.

Page 56: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

42

DAFTAR PUSTAKA

Cambridge, M. L., McComb, A. J., 1984. The Loss of Seagrasses in Cockburn Sound,

Western Australia, the Time Courseand Magnitude of Seagrass Decline in

Relation to Industrial Development. Aquatic Botany. 20: 229–243.

Dahuri. R., 1992. Strategi penelitian estuari di Indonesia. Pros. Loka. Nas. Peny.

Prog. Pen. Bio. Kelautan dan Proses Dinam.Pesisir. UNDIP, Semarang.

Davis, Gordon., 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Menejemen, PT. Puataka

Binaman Pressindo.Jakarta.

Dyer, L.A., Omary., 1997. The Feediot. 2nd

ed., Lea And Febiger. Philadelphia.

Duxbury et al., 2002, Fundamentals Of Oceanographi, 4th

ed Chapter Select. General

Resources,. Chapter 5.

Friedman, G.M., Sanders, J. E., 1978. Principles od Sedimentplogy. John wiley &

Sons, Inc, 792pp.

Folk, R.L., 1980. Petrology of Sedimentary Rocks. Hemphill Publishing company,

Austin Texas, 182pp.

Kramer, K.J.M., 1994. Tidal Estuaries: Manual of Sampling and Analittycal

Procedure. AA Balkema.

Kuwandari, Septian Agusning, et al., 2012. Mobilitas sosial nelayan pasca

sedimentasi daerah aliran.

Knox,G.A., 1986. Estuarine Ecosystem: A System Approach. Florida: CRC

Press.

Koesoemadinata, R.P., 1980. Prinsip-Prinsip Sedimentasi. Departemen Teknik

ITB.Bandung.

Mukminin, A., 2009. Proses Sedimentasi di Perairan Pantai Dompak Kecamatan

Bukit Bestari Provinsi Kepulauan Riau. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Universitas Riau. 60 Halaman.

Nur yuwono., 1994, Perancangan Bangunan Jetty. Laboratorium Hidraulika dan

Hidrologi, PAU-IT-UGM,Yogyakarta.

Nybakken, J.W., 1992. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia, Jakarta.

Penerjemah: Eidman dkk. 459 Hal.

Odum, E, P. 1971. Fundalmentals of ecology. 3rd

Ed W.B Saunders, Co Philadelphia.

Pipkin, B.W., 1977, Laboratory Exercice In Oceanography, San Fransisco. New

York:Springer.6,8 H.

Page 57: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

43

Pritchard, D.W. 1976. What is an estu-ary : Physical view point. In Estuaries (G.H.

Lauff, es.). America Associated Science , 83: 3-5.

Pethick, J., 1984. An Introduction Geomorphology. Chapman And Hall. USA. 245

hal.

Putra, S. A., 2009. Proses Sedimentasi di Muara Sungai Batang Arau Kotamadya

Padang. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau.

Reid, G. K., 1961. Ecology of inland waters and Estuaries. Reinhold Publishing

Comporation. New York.

Rifardi., 2008. Tekstur Sedimen: Sampling dan Analisis. Pekanbaru.UNRI Press.

Rifardi., 2010. Ekologi Sedimen Laut Modern.Pekanbaru. UNRI Press.

Rifardi., 2012. Ekologi Sedimen Laut Modern Edisi Revisi. Pekanbaru. UNRI Press.

Robby, A., 2014. Sedimentasi Diperairan Tepi Laut Kota Tanjungpinang Provinsi

Kepulaun Riau. Skripsi. Universitas Maritime Raja Ali Haji; Tanjungpinang.

Riyanto, H., 2004. Model Numerik Dispersi Sedimen Akibat Pasang Surut di Pantai.

Program Magister. Universitas Diponegoro. Semarang.

Reinnamah,Yohanes., 2009. Pengaruh Sedimentasi Terhadap Tingkat Kelulushidupan

Vegetasi yang Terdapat di Sekitar Daerah Aliran Sungai(DAS) Oesapa Kecil.

Kupang: Fakultas Perikanan UKAW.

Roswaty, M. R. Muskananfola dan P. W. Purnomo. 2014. Tingkat Sedimentasi Di

Muara Sungai Wudung Kecamatan Wedung, Demak. Maquares 3(2): 129-137.

Selley, R.C., 1988. Applied Sedimentology. Academic Press. San Diego. 446 Hal.

Sembiring, Amalia Ester, et al., 2014. Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai

Panasen. Sipil Statik, 2(3): 2337-6732.

Tampubolon, S., 2010. Sedimen di Muara Aek Tolang Pandan Sumatra Utara. Skripsi

Ilmu kelautan UNRI Pekanbaru.

Triatmodjo, B., 2012. Perencanaan Bangunan Pantai. Penerbit Beta Offset,

Yogyakarta.

Tendean, M., 2012. Model Spasial Transpor Sedimen Berbasis Hidrofisis Sepanjang

Muara Sungai Ranoyapo Amurang. Program Doktor. Universitas Brawijaya.

Malang.

Tampubolon, S., 2010. Sedimen di Muara Aek Tolang Pandan Sumatera Utara.

Skripsis Ilmu Kelautan UNRI Pekanbaru. 115 Halaman.

Page 58: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

44

Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Beta Offshet. Yogyakarta.

Ujiie, H and Rifardi, D., 1993. Some Benthic Foraminifera From The Oura River

Estuary and Its Environs, Okinawa. Collect Science, 56: 121-243.

Uktoselya, H., 1992. Beberapa Aspek Fisika Air Laut dan Peranannya dalam Masalah

Pencemaran. Hal 143-154 dalam D. H. Kunarso dan Ruyitno (Eds). Laporan

Seminar Pencemaran Laut. Lembaga Oseanografi Nasional LIPI, Jakarta.

Page 59: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

45

Page 60: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

46

Lampiran 1 Titik Koordinat Penelitian Desa Kuala Raya

No X Coord Y Coord Type

No X Coord Y Coord Type

1 104.3996 -0.407 Random

16 104.3991 -0.4081 Random

2 104.403 -0.4053 Random

17 104.4012 -0.4063 Random

3 104.4022 -0.4068 Random

18 104.4014 -0.4057 Random

4 104.4001 -0.4073 Random

19 104.4018 -0.4072 Random

5 104.4009 -0.4066 Random

20 104.3999 -0.4075 Random

6 104.4043 -0.405 Random

21 104.4008 -0.4068 Random

7 104.4015 -0.4061 Random

22 104.3987 -0.4078 Random

8 104.402 -0.4081 Random

23 104.402 -0.4062 Random

9 104.4003 -0.4065 Random

24 104.4023 -0.4055 Random

10 104.4036 -0.4049 Random

25 104.4019 -0.4054 Random

11 104.3995 -0.4076 Random

26 104.4011 -0.406 Random

12 104.4023 -0.4074 Random

27 104.4044 -0.4043 Random

13 104.404 -0.4042 Random

28 104.3984 -0.4085 Random

14 104.3985 -0.4083 Random

29 104.4017 -0.4069 Random

15 104.4019 -0.4067 Random

30 104.4021 -0.4083 Random

Lampiran 2 Anova Pada Kedalaman 1 M Sampai Dengan 3 M

Grandmean df.bet df.with MS.bet MS.with

1.87 2 87 0.15 0.22

F.stat F.prob SS.bet/SS.tot

0.66 3.1012 0.02

Size Contrast Coef Wt'd Mean Mean Trim'd Mean Var. St. Dev.

Depth.1 30 -0.06 1.81 1.81 1.79 0.1 0.31

Depth.3 30 -0.01 1.86 1.86 2 0.47 0.69

Depth.2 30 0.08 1.95 1.95 1.98 0.09 0.31

Page 61: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

47

Lampiran 3 lokasi Penelitian dan Analisis Sampel

Page 62: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

48

Page 63: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

49

Page 64: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

50

Page 65: ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN PADA ESTUARI DI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ABSTRAK CANDRA SAFRIA, RIYAN’S. Analisis Karakteristik Sedimen Pada Estuari

51