analisis identitas

13
Analisis Identitas Nama : Citra Dwi Mutiara Umur : 19 tahun Jenis Kelamin : Wanita Pekerjaan : Mahasiswi Nama : Tidak ada korelasi antara nama pasien dengan penyakit. Umur : Dari penggalian identitas Pasien yang didapatkan berjenis kelamin wanita berumur 19 tahun. Umur bukan termasuk dari bagian faktor resiko. Semua umur bisa berpotensi terkena penyakit ini. Jenis Kelamin : Faktor resiko yang sesuai dengan identitas tersebut adalah jenis kelamin. Ganglion biasanya lebih banyak ditemukan pada wanita. Belum ada penelitian yang jelas tentang hal ini. Hanya saja pada wanita lebih rentan terkena hal ini. Untuk pekerjaan dan umur tidak ada kaitannya dengan hal ini. Pekerjaan : Dari hasil anamnesis pasien adalah mahasiswa, disini tidak termasuk faktor resiko. Analisis Hasil Anamnesis Keluhan utama : Dari data hasil anamnesis adalah keluhan utama adanya benjolan lunak dipunggung tangan kiri. benjolan ini muncul dan baru disadari sekitar 5 hari yang lalu. Bejolan tidak terlihat jika dalam posisi tangan

Upload: dienda-aleasha

Post on 28-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

penugasan gangliom

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Identitas

Analisis Identitas

Nama : Citra Dwi Mutiara

Umur : 19 tahun

Jenis Kelamin : Wanita

Pekerjaan : Mahasiswi

Nama : Tidak ada korelasi antara nama pasien dengan penyakit.

Umur : Dari penggalian identitas Pasien yang didapatkan berjenis kelamin wanita

berumur 19 tahun. Umur bukan termasuk dari bagian faktor resiko. Semua umur bisa

berpotensi terkena penyakit ini.

Jenis Kelamin : Faktor resiko yang sesuai dengan identitas tersebut adalah jenis

kelamin. Ganglion biasanya lebih banyak ditemukan pada wanita. Belum ada penelitian yang

jelas tentang hal ini. Hanya saja pada wanita lebih rentan terkena hal ini. Untuk pekerjaan dan

umur tidak ada kaitannya dengan hal ini.

Pekerjaan : Dari hasil anamnesis pasien adalah mahasiswa, disini tidak termasuk

faktor resiko.

Analisis Hasil Anamnesis

Keluhan utama : Dari data hasil anamnesis adalah keluhan utama adanya benjolan

lunak dipunggung tangan kiri. benjolan ini muncul dan baru disadari sekitar 5 hari

yang lalu. Bejolan tidak terlihat jika dalam posisi tangan normal, tapi benjolan akan

terlihat dalam keadaan ekstensi pada pergelangan tangan. Benjolan ini bersifat lunak,

tidak keras. Pada hari pertama munculnya benjoalan tak didapati gejala-gejala lain,

tapi setelah hari ke 4 dan ke-5 terasa nyeri jika tangan digunakan untuk beraktivitas

dan dipergunakan untuk mengangkat beban, semakin lama benjolan semakin terlihat

menonjol.

Benjolan terjadi karena adanya penumpukan cairan jernih. Benjolan ini biasa

disebut kista. Kista merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan

pada tangan. Dari anamnesis lebih menjurus kearah ganglion. Menurut tanda dan

gejala ganglion antara lain :

Page 2: Analisis Identitas

a. Keterbatasan gerak

b. Parestesia

c. Kelemahan

d. Nyeri

e. Adanya benjolan pada bagian belakang pergelangan tangan, punggung tangan

dan sendi-sendi jari.

Kista ganglion dapat berupa kista tunggal ataupun berlobus. Biasanya

memiliki dinding yang mulus, jernih dan berwarna putih. Isi kista merupakan musin

yang jernih dan terdiri dari asam hialuronik, albumin, globulin dan glukosamin.

Dinding kista terbuat dari serat kolagen. Kista dengan banyak lobus dapat saling

berhubungan melalui jaringan duktus. Tidak terdapat nekrosis dinding atau selularitas

epitel atau sinovia yang terjadi.

Normalnya, sendi dan tendon dilumasi oleh cairan khusus yang terkunci di

dalam sebuah kompartemen kecil. Kadang, akibat arthritis, cedera atau tanpa

sebab yang jelas, terjadi kebocoran dari kompartemen tersebut. Cairan tersebut

kental seperti madu, dan jika kebocoran tersebut kecil maka akan seperti

lubang jarum pada pasta gigi –jika pasta gigi ditekan, walaupun lubangnya

kecil dan pasta di dalamnya kental, maka akan mengalir keluar- dan begitu

keluar, tidak dapat masuk kembali. Hal ini bekerja hampir seperti katup satu

arah, dan akan mengisi ruang di luar area lubang. Ketika kita menggunakan

tangan kita untuk bekerja, sendi akan meremas dan menyebabkan tekanan

yang besar pada kompartemen yang berisi cairan tersebut- ini dapat

menyebabkan benjolan dengan tekanan yang besar sehingga sekeras tulang.

Cairan pelumas mengandung protein khusus yang menyebabkannya kental dan

pekat dan menyulitkan tubuh untuk me-reabsorbsi jika terjadi kebocoran.

Tubuh akan mencoba untuk menyerap kembali cairan tersebut, tapi hanya

sanggup menyerap air yang terkandung di dalamnya sehingga membuatnya

lebih kental lagi. Biasanya, pada saat benjolan cukup besar untuk dilihat,

cairan tersebut telah menjadi sekental jelly.

Page 3: Analisis Identitas

Sumber:google

Anamnesis Sistem :

Sistem cerebrospinal : untuk ganglion tidak ada

kaitannya dengan sistem ini, semisal : pusing, demam, dsb.

Sistem kardiovaskuler : untuk sistem ini juga biasanya

tidakada keluhan.

Sistem respirasi : tidak ada kaitan dan keluhan.

Sistem digesti : -

Sistem Uropetika : -

Sistem Intergumentum : dalam sistem ini ada yang

berkaitan yaitu dibagian benjolan, karena pada ganglion ini

menyebabkan benjolan lunak dikulit bagian punggung tangan

kiri.

Sistem Reproduksi : normal

Sistem Musculoskeletal : adanya nyeri pergerakan yang

disebabkan oleh benjolan pada celah sendi dan hal ini juga

Page 4: Analisis Identitas

nantinya akan mengganggu gangguan pergerakan dan

keterbatasan gerak.

Riwayat Penyakit Dahulu : tidak ada riwayat penyakit dahulu yang

mengarah pada munculnya ganglion

Riwayat Penyakit pada Keluarga : tidak ada riwayat penyakit keluarga yang

mengarahkan pada gejala dan resiko terkenanya ganglion.

Riwayat Lingkungan/kebiasaan : untuk lingkungan tidak ada tanda yang

mengarah pada ganglion. Sedangkan pada kebiasaan pasien mengaku terbiasa

mengangkat beban berat, dan pada bagian punggung tangan sering mengalami

benturan-benturan. Hal ini termasuk bagian dari faktor resiko munculnya

ganglion.

Analisis Hasil Pemeriksaan fisik dan penunjang

Dari hasil pemeriksaan fisik dan status lokalis Pada inspeksi didapatkan

adanya bengkak dan benjolan berisi cairan dipunggung tangan, sedangkan pada palpasi tidak

ada hangat dan tidak ada krepitasi, tapi ditemukan nyeri tekan, dan pada gerakan ditemukan

adanya keterbatasan gerak tangan karena benjolan.

Sumber : google

Page 5: Analisis Identitas

Sedangkan pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis

disini adalah tes radiologik seperti MRI, pemeriksaan fisis, dan kemungkinan foto sinar x

polos atau USG. Kista dapat dibedakan dari tumor padat melalui transiluminasi (berkas sinar

akan melewati cairan yang memenuhi ganglion, tapi tidak jika merupakan massa tumor yang

padat). Pencitraan USG juga telah digunakan untuk membedakan massa padat dan kistik di

tangan. Dari pemeriksaan diatas berguna untuk melihat bentuk kelainan benjolan.

Analisis Diagnosis

Setelah mengetahui data anamnesis kami menyimpulakan diagnosis banding yang

berkaitan dengan keluhan benjolan pada sendi-sendi. Adapun diagnosis tersebut antara lain;

ganglion, lipoma, nodul rhematoid artritis.

Ganglion adalah kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendo.

Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Kista

merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan. Ganglion

biasanya melekat pada sarung tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada

suatu sendi. Penampakan kasar ganglion adalah benjolan yang lunak. Ganglion biasanya

muncul di bagian-bagian tubuh berikut ini :

o Pergelangan tangan – punggung tangan ("dorsal wrist ganglion"), pada telapak

tangan ("volar wrist ganglion"), atau kadang pada daerah ibu jari. Kista ini

berasal dari salah satu sendi pergelangan tangan, dan kadang diperberat oleh

cedera pada pergelangan tangan.

o Telapak tangan pada dasar jari-jari ("flexor tendon sheath cyst"). Kista ini

berasal dari saluran yang menjaga tendon jari pada tempatnya, dan kadang

terjadi akibat iritasi pada tendon - tendinitis.

o Bagian belakang tepi sendi jari ("mucous cyst"), terletak di sebelah dasar

kuku. Kista ini dapat menyebabkan lekukan pada kuku, dan dapat menjadi

terinfeksi dan menyebabkan infeksi sendi walaupun jarang. Hal ini biasanya

disebabkan arthritis atau taji tulang pada sendi.

Lipoma adalah tumor jinak yang tumbuh di bawah kulit dan merupakan endapan

lemak. Tumor ini jarang berubah menjadi tumor ganas. Lipoma lebih sering ditemukan pada

Page 6: Analisis Identitas

wanita dan lebih sering tumbuh di lengan, batang tubuh dan leher bagian belakang. Beberapa

orang hanya memiliki 1 lipoma, sedangkan yang lainnya memiliki beberapa buah lipoma.

Tanda dari Lipoma adalah benjolan berbentuk bulat atau lonjong yang teraba lembut

pada lengan, batang tubuh atau leher bagian belakang. Benjolan tersebut jarang menimbulkan

masalah, tetapi kadang menyebabkan nyeri. Biasanya terjadi pada usia 40 – 60 tahun.

Nodul rheumatoid adalah nodul subcutan pada penonjolan tulang atau permukaan

ekstensor atau daerah juxta artrikuler yg diobservasi oleh seorang dokter. Biasanya terdapat

pada jari-jari tangan, Lokasi yang paling sering adalah bursa olekranon (sendi siku) atau di

sepanjang permukaan ekstensor dari lengan, walaupun demikian nodul-nodul ini dapat juga

timbul pada tempat-tempat lainnya.

Dari ketiga diagnosis banding diatas dapat disimpulkan bahwa pasien mengarah pada

ganglion, sesuai dengan bentuk benjolan, lokasi tempat benjolan, dan faktor penyebab

terkena ganglion. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis dan

kadang melalui pemeriksaan radiologik. Dari anamesis bisa didapatkan benjolan yang tidak

bergejala namun kadang ditemukan nyeri serta riwayat penggunaan lengan yang berlebihan.

Pada pemeriksaan fisis ditemukan benjolan lunak yang tidak nyeri tekan. Melalui

transiluminasi diketahui bahwa isi benjolan bukan merupakan massa padat tapi merupakan

cairan. Pada aspirasi diperoleh cairan dengan viskositas yang tinggi dan jernih. Sering juga

ditemukan adanya gangguan pergerakan dan parestesia dan kelemahan pada pergelangan

tangan ataupun lengan. sedangkan pada limpoma tidak terjadi di lokasi yang ditujukan

pasien, demikian juga pada nodul rheumatoid.

Analisis Penaktalaksanaan

Non Farmakologis

Dari hasil pemeriksaan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang dapat kita

lihat diagnosis mengarah keganglion. Penatalaksaanaan untuk ganglion ini terdapat

tiga pilihan utama penatalaksanaan ganglion. Pertama, membiarkan ganglion tersebut

jika tidak menimbulkan keluhan apapun. Setelah diagnosis ditegakkan dan pasien

diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah kanker atau hal lain yang memerlukan

pengobatan segera, pasien diminta untuk membiarkan dan menunggu saja. Jika

ganglion menimbulkan gejala dan ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis,

Page 7: Analisis Identitas

terdapat dua pilihan penatalaksanaan: aspirasi (mengeluarkan isi kista dengan

menggunakan jarum) dan pengangkatan kista secara bedah.

Aspirasi melibatkan pemasukan jarum ke dalam kista dan mengeluarkan

isinya setelah mematirasakan daerah sekitar kista dengan anestesi lokal. Karena

diperkirakan bahwa inflamasi berperan dalam produksi dan akumulasi cairan di dalam

kista, obat anti inflamasi (steroid) kadang diinjeksikan ke dalam kista sebagai usaha

untuk mengurangi inflamasi serta mencegah kista tersebut terisi kembali oleh cairan

kista. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menggunakan substansi lain seperti

hialuronidase bersama dengan steroid setelah  aspirasi meningkatkan angka

kesembuhan dari 57% (aspirasi dan steroid) menjadi 89% dengan substansi tambahan.

Jika kista rusak, menimbulkan nyeri, masalah mekanis dan komplikasi saraf

(hilangnya fungsi motorik dan sensorik akibat tekanan ganglion pada saraf) atau

timbul kembali setelah aspirasi, maka eksisi bedah dianjurkan. Hal ini melibatkan

insisi di atas kista, identifikasi kista, dan mengangkatnya bersama dengan sebagian

selubung tendo atau kapsul sendi dari mana kista tersebut berasal. Lengan kemudian

dibalut selama 7-10 hari. Eksisi kista ini biasanya merupakan prosedur minor, tapi

dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi kista dan apakah kista tersebut melekat

pada struktur lain seperti pembuluh darah, saraf atau tendon.

Pada pasien telah dilakukan pengangkatan kista dengan cara pembedahan. Karena

pasien merasa bahwa kista (ganglion) yang dideritanya sudah menimbulkan rasa tidak

nyaman, menimbulkan rasa nyeri dan keterbatasan gerak.

Farmakologis

Untuk penatalaksanaan farmakologis pasien cukup diberikan obat analgetik,

obat analgetik disini bertujuan untuk mengurangi efek nyeri saat sesudah operasi.

Page 8: Analisis Identitas

LAMPIRAN

Page 9: Analisis Identitas

DAFTAR PUSTAKA

Carter A. Michael, Anatomi Tulang dan Sendi dalam Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, editor Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson, EGC, Jakarta, 1995.

Sjamsuhidajat R, Jong WD (ed.), Kulit dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta, 1997.