analisis framing haji mabrur pada rubrik fikih di...

111
ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH “TOPIK KITA” DI MAJALAH NOOR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : Rosalia Nilam Sentika Sari NIM : 1110051100081 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Upload: dinhthu

Post on 13-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH

“TOPIK KITA” DI MAJALAH NOOR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Rosalia Nilam Sentika Sari

NIM : 1110051100081

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 3: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 4: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 5: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

i

ABSTRAK

Rosalia Nilam Sentika Sari (1110051100081)

Analisis Framing Haji Mabrur Pada Rubrik Fikih “Topik Kita” di Majalah

Noor

Haji merupakan ibadah yang wajib dilakukan sekali seumur hidup, seiring

dengan perkembangan jaman, ibadah haji tidak lagi dijadikan ibadah yang semata-

mata karena Allah melainkan telah menjadi kehebohan tersendiri untuk meraih

gelar serta sebutan Pak Haji dan Bu Haji setelah seorang melakukannya. Menurut

paradigma konstruksionis berita yang dituliskan oleh media adalah hasil dari

suatu konstruksi sosial. Proses konstruksi sosial tersebut dipengaruhi oleh

ideologi, perspektif dan kepentingan masing-masing dari wartawan dan media.

Hal ini dapat terlihat dari bagaimana framing yang dilakukan oleh media.

Terkait penjelasan di atas, timbul pertanyaan tentang, 1. Bagaimana

majalah Noor membingkai makna haji mabrur dalam rubrik fikih “Topik Kita”? 2.

Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan dalam rubrik fikih

“Topik Kita” di majalah Noor?

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berlandaskan pada

paradigma konstruktivis maka penelitian ini bersifat kualitatif. Menurut

pandangan konstruksionis, realitas bersifat subjektif dan realitas merupakan hasil

dari konstruksi yang dilakukan oleh seseorang. Sedangkan pendekatan kualitatif

merupakan sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis maupun lisan dari seseorang.

Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan

Thomas Luckmann, menurut Berger terjadi tiga tahapan dialektis yaitu

eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Dalam menganalisis permasalahan

ini, metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis framing

konsep Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Model framing ini membagi ke

dalam empat struktur yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Empat struktur

tersebut merupakan rangkaian yang dapat menunjukkan bingkai dari suatu media.

Dengan menggunakan analisis framing, maka dapat diketahui bagaimana

bingkai yang dilakukan oleh media. Dalam dua artikel yang dituliskan majalah

Noor pada rubrik fikih “Topik Kita”, Noor selalu berupaya menyajikan fakta

dengan menggunakan kaidah jurnalistik seperti 5W+1H (what, where, when, who,

why, dan how) secara lengkap. Selain itu bentuk kalimat yang sering digunakan

dalam majalah ini adalah kalimat aktif dimana majalah ini membuktikan bahwa

media ikut berperan penting dalam mengembangkan kritik masyarakat luas

terhadap fenomena haji yang saat itu sedang berlangsung. Media massa sejatinya

merupakan media yang memiliki perspektif dan ideologi sendiri dalam

memberitakan isu yang sedang berkembang. Maka majalah Noor sebagai media

komunitas muslim berupaya menyajikan beritanya sesuai dengan perspektif yang

dimilikinya secara profesional.

Kata Kunci: haji, mabrur, media massa, rubrik, framing, konstruktivis, dan

Islam.

Page 6: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji syukur peneliti panjatkan hanya kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, dan juga nikmat yang begitu besar sehingga dengan ridho-

Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta salam senantiasa

terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW dan seluruh keluarga, para sahabat, dan

para pengikutnya.

Syukur Alhamdulillah akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini,

yang berjudul Analisis Framing Haji Mabrur pada Rubrik Fikih “Topik Kita” di

Majalah Noor, yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh

gelar Strata 1 (S1), di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama masa penelitian, penyusunan, penulisan, sampai masa

penyelesaian skripsi ini peneliti mendapat banyak bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. H. Arief Subhan,

M.Ag. serta Pembantu Dekan I Bidang Akademik , Bapak Dr. Suparto,

M.Ed, Ph.D Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs.

Jumroni, M.Si. Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Bapak Dr.

H. Sunandar Ibnu Nur, M.Ag.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Bapak Kholis Ridho, M.Si. beserta

Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik, Ibu Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A

Page 7: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

iii

yang membantu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsinya.

3. Dosen Pembimbing skripsi, Dr. H. Ilyas Ismail, MA yang telah

membimbing penulis dalam segala hal, terutama dalam menyelesaikan

skripsi, sehingga skripsi ini selesai dengan baik dan lancar.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas ilmu

yang telah diberikan kepada penulis.

5. Segenap staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

6. Majalah Noor, khususnya kepada Ibu Jetti R. Hadi selaku pemred majalah

Noor, dan Ibu Badriyah Fayumi selaku wartawan (penulis) dalam majalah

ini, yang dimana disela kesibukan mereka bisa menyempatkan diri untuk

menjadi narasumber dalam penelitian ini, serta bersedia memberikan

banyak informasi dalam penelitian ini.

7. Kedua orang tua tercinta Bapak Sholeh dan Ibu Jariyah atas usahanya

membiayai penulis sampai lulus, serta kasih sayang dan do’a yang tak

pernah henti mereka panjatkan kepada Allah SWT sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakak-kakakku tercinta, Ka’ Dicky, Mas Ghofur, Mbak Tukirah dll.

Terimakasih atas doa dan kasih sayangnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Saudara-saudaraku tercinta, Buk Nur, Buk Khos, Dek Yuli, Dek Dinda,

Dek Nia, dek Findha, Dek Huda dll. Terimakasih atas doa dan kasih

Page 8: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

iv

sayang yang selama ini dicurahkan kepada penulis. Sehingga penulis dan

dengan lancer menyelesaikan skripsi ini.

10. Ayah angkatku, Bpk. Irjen. Pol. (Purn) Drs. H. Dwi Purwanto atas bantuan

finansial, do’a dan kasih sayangnya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11. Kemudian untuk orang spesial yang selalu memberi perhatian, kasih

sayang, dan semangat pada penulis serta mengajarkan banyak hal, terima

kasih atas segala dukungan yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

12. Sahabat-sahabat terbaikku, Devi, Mega, Ririn, Sitta, Fitri, Rani, dan Voni.

Semoga persahabatan dan persaudaraan kita akan terus terjalin. Terima

kasih atas kasih sayang, dukungan, semangat, dan doa yang kalian berikan

untuk penulis. Dan teman-teman seperjuanganku, Kaffa, ,Ufi, Widya,

Putri, Tata, Nandri, Ali, Aji, Andi, Kenwal, dll yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu. Semoga kita terus bisa berjuang sampai kita

berhasil kelak. Amin

13. Saudara dan teman-temanku, Paman Hasan, Kak Nopi, Kak Monik, Kak

Dawami, Dwi, Inggih, Rini, Susi, Tami, Mifta, dll. Terima kasih atas

bantuan doa, finansial dan segalanya yang telah diberikan kepada penulis

sampai skripsi ini selesai.

14. Seluruh teman-teman KKN Seruling 2013, terima kasih atas dukungan dan

semangat serta suasana baru yang kalian ciptakan. Sehingga penulis

merasa penulisan skripsi ini lebih berwarna.

Page 9: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

v

15. Seluruh teman-teman Jurnalistik angkatan 2010 dan teman-teman

FIDKOM 2010 kalian semua luar biasa. Terima kasih telah memberikan

dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai.

Penulis menyadari skripsi ini masih belum mencapai kesempurnaan,

namun penulis telah berusaha untuk semaksimal mungkin dengan baik. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Jakarta, 9 September 2014

Penulis

Page 10: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL.................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 6

D. Metodologi Penelitian ............................................................... 8

E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan................................................................ 13

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

A. Landasan Teoritis

1. Teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas

Luckmann ............................................................................ 15

2. Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki ................. 22

B. Kerangka Konseptual

1. Majalah ................................................................................ 26

2. Pengertian Rubrik ................................................................ 29

3. Konsep Ibadah Haji ............................................................. 30

4. Mabrur dalam Ibadah Haji .................................................. 35

Page 11: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

vii

BAB III COMPANY PROFILE

A. Sejarah Majalah Noor ............................................................... 38

B. Visi Misi Majalah Noor ............................................................ 39

C. Tujuan Majalah Noor ................................................................ 40

D. Struktur Redaksi Majalah Noor ................................................ 40

E. Target Pembaca Majalah Noor.................................................. 41

F. Rubrikasi Fikih Topik Kita di Majalah Noor ............................ 42

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Hasil Temuan Penelitian ........................................................... 45

B. Pembingkaian Artikel Haji Luar Biasa di Majalah Noor .......... 46

1. Struktur Sintaksis dari Artikel Haji Luar Biasa .................. 48

2. Struktur Skrip dari Artikel Haji Luar Biasa ........................ 52

3. Struktur Tematik dari Artikel Haji Luar Biasa ................... 53

4. Struktur Retoris dari Artikel Haji Luar Biasa ..................... 55

C. Pembingkaian Artikel Kepeloporan Haji Mabrur di

Majalah Noor ............................................................................ 57

1. Struktur Sintaksis dari Artikel Kepeloporan Haji Mabrur .. 60

2. Struktur Skrip dari Artikel Kepeloporan Haji Mabrur ........ 63

3. Struktur Tematik dari Artikel Kepeloporan Haji Mabrur ... 64

4. Struktur Retoris dari Artikel Kepeloporan Haji Mabrur ..... 68

D. Frame Majalah Noor ................................................................. 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 73

B. Saran .......................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kerangka Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki .................... 11

Tabel 2 Struktur Redaksi Majalah Noor .............................................................. 40

Tabel 3 Target Pembaca Majalah Noor ............................................................... 41

Tabel 4 Rangkaian Artikel di Rubrik Fikih “Topik Kita” Majalah Noor ............ 45

Tabel 5 Tema dan Sub-tema Pokok pada Artikel “Haji Luar Biasa” .................. 46

Tabel 6 Analisis Artikel 1 .................................................................................... 46

Tabel 7 Tema dan Sub-tema Pokok pada Artikel “Kepeloporan Haji

Mabrur .................................................................................................... 57

Tabel 8 Analisis Artikel 2 .................................................................................... 57

Page 13: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01 Proses Konstruksi Sosial MediaMassa ................................................. 18

Page 14: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rukun Islam yang kelima adalah kewajiban umat muslim untuk

menunaikan ibadah haji bila mampu. Ibadah haji hanya diwajibkan seumur

hidup sekali menjalankannya. Yang pasti, ibadah haji harus dilakukan di atas

niat yang tulus yaitu untuk mengharap balasan dari Allah SWT semata dan

dijalankan di atas tuntunan Rasulullah SAW.

Jumlah jamaah haji di Indonesia tiap tahunnya di atas dua ratus ribu,

hal ini sekilas menggembirakan bagi negara kita. Namun jika kita telaah lebih

lanjut, kenyataan itu justru memprihatinkan, karena dari sebagian jumlah

jamaah haji itu sudah melakukan ibadah haji berkali-kali. Bisa jadi ibadah

mereka yang berkali-kali bukan lagi menjalankan sunnah, melainkan sudah

makruh, bahkan bisa jadi haram.1 Pada dasarnya setiap jamaah haji

berkewajiban untuk memurnikan setiap niat hajinya karena Allah SWT.

Sebagaimana jamaah haji harus berhati-hati dari tujuan duniawi semata,

seperti berbangga diri, mengejar gelar demi mendapatkan sebutan pak haji dan

bu haji, ingin dilihat orang atau mencari pamor semata. Hal yang seperti ini

tentulah dapat membatalkan amalan dan menjadikannya tidak diterima di sisi

Allah SWT serta kemabruran dalam sebuah ibadahnya pun dipertanyakan.2

1 Ali Mustafa Yaqub, Haji Pengabdi Setan, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 2008). Cet.3. h.

5 2http://www.alquran-sunnah.com Diakes pada, 13 Januari 2014 pukul 13:04 PM

Page 15: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

2

Dalam UU RI Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah

Haji pada BAB 2 (Asas dan Tujuan), Pasal 3 disebutkan bahwa:3

Penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk memberikan pembinaan,

pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jamaah haji

sehingga jamaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan

ketentuan ajaran agama Islam.

Dalam UU tersebut jelas bahwa pemerintah menjamin dengan adanya

penyelenggaraan haji di Indonesia yang mempunyai tujuan memberikan

pelayanan dan perlindungan dengan baik bagi para jamaah haji, agar para

jamaah dapat melaksanakan ritual ibadahnya sesuai dengan ajaran Islam

sehingga hajinya pun dapat mendapatkan gelar mabrur.

Dalam Islam, ada dua kategori ibadah, pertama, ibadah qashirah

(ibadah individual) ibadah ini manfaatnya hanya dirasakan pelakunya saja,

ibadah haji dan umrah termasuk ke dalam ibadah qashirah. Kedua, ibadah

muta‟addiyah (ibadah sosial) ibadah ini manfaatnya dapat dirasakan pelakunya

dan orang lain. Karena itu pada saat yang bersamaan Nabi Saw lebih memilih

mengerjakan ibadah sosial (ibadah muta‟addiyah). Ia lebih memilih

menyantuni anak yatim daripada melukakan haji dan umrah berkali-kali.4

Haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan dengan baik, tidak

melakukan hal-hal yang dilarang seperti berkata kotor, berbuat fasik atau

mengganggu orang lain, tak terkecuali menyuap orang untuk memudahkannya

melakukan sesuatu seperti mencium hajar al-aswad. Tak sedikit saat ini para

dai maupun yang berkompeten di bidangnya berusaha mengingatkan

3 http://www.kemenag.go.id Diakes pada, 20 September 2014 pukul 16:13 PM

4 Ali Mustafa Yaqub, Haji Pengabdi Setan, h. 4

Page 16: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

3

sesamanya agar kita semua terhindar dari godaan duniawi semata, baik

mengenai haji dan sesuatu yang dianggap kurang baik dan layak untuk

diingatkan. Tentunya dengan komunikasi yang baik dan dengan perantara

media yang ada akan jauh lebih mudah untuk saling mengingatkan.

Berbicara tentang komunikasi tidak lepas hubungannya dengan media

massa apa yang digunakan. Media massa sendiri terbagi menjadi tiga yaitu

media massa elektronik, cetak, dan cyber media. Media massa elektronik

terdiri dari radio, dan televisi. Sedangkan media massa cetakterdiri dari surat

kabar, majalah, dan tabloid. Sifat khas pada media massa cetakini adalah

tertulis, tercetak dan lebih menghadirkan visualisasi berupa gambar dan foto.5

Media cetak mempunyai keunggulan dibandingkan dua media

pesaingnya. Media cetak bisa menyampaikan sebuah informasi secara detail

dan terperinci. Sementara untuk media elektronik dan digital, mereka lebih

mengutamakan kecepatan dalam menyampaikan informasinya. Sehingga tidak

jarang informasi yang disampaikan lebih bersifat terpotong dan berulang-

ulang. Jenis media cetak pun mulai banyak berkembang, jenis media cetak

yang ada di Indonesia diklasifikasikan menjadi beberapa bagian. Seperti Surat

kabar harian (koran), surat kabar mingguan (tabloid), majalah mingguan,

majalah bulanan, dan buletin. Hal ini karena didasarkan pada waktu terbit

media tersebut.

Majalah merupakan media yang paling sederhana organisasinya, relatif

lebih mudah mengolahnya, serta tidak begitu membutuhkan modal yang

banyak. Karena majalah terbitnya secara berkala dibandingkan dengan surat

5Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar: Teori dan Praktik,

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011). h. 40

Page 17: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

4

kabar yang harus terbit setiap harinya.6 Majalah bila dilihat dari

kategorisasinyaterbagi menjadi dua yaitu, majalah umum (untuk semua

golongan masyarakat), dan majalah khusus(untuk bidang profesi/ golongan/

kalangan tertentu). Majalah merupakan penerbitan berkala yang berisi

berbagai macam artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasanya

memiliki artikel mengenai topik yang sedang populer yang kemudian

disuguhkan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang

ringan dan mudah dimengerti oleh para pembacanya.

Majalah Noor merupakan majalah muslimah kosmopolitan pertama di

Indonesia.7 Visi dan misinya adalah untuk menjawab semua kebutuhan,

tantangan, dan gaya hidup muslimah modern beserta keluarganya, serta untuk

meningkatkan kualitas hidup dan pemberdayaan perempuan Indonesia, dengan

tetap berpegang teguh pada tuntunan dan syariat Islam. Memiliki slogan Yakin

– Cerdas – Bergaya, majalah ini mengajak kaum perempuan Indonesia untuk

makin dekat, cinta, dan taqwa kepada Allah SWT. Majalah ini didirikan oleh3

orang yaitu, Ratih Sanggarwati, Sri Artaria Alishjahbana, dan Jetti Rosila

Hadi, serta didukung oleh Mario Alishjabhana. Majalah Noor diterbitkan oleh

Pinpoint Publications sebagai majalah bulanan. Pertama kali beredar pada Mei

2003. Hingga saat ini, Noor hadir dengan serangkaian rubrik dan artikel yang

informatif, inspiratif, serta menarik dalam tema-tema: fikih, fashion, lifestyle,

kuliner, inspirasi, dan silaturahim.8

6Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar: Teori dan Praktik, h. 42

7http://arsipweb.pnri.go.id/ Diakses pada Jumat, 12 September 2014, pukul 11:29

8http://www.noor-magazine.com/Diakses pada Kamis, 9 Januari 2014, pukul 10:57 PM

Page 18: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

5

Alasan memilih Majalah Noor dalam penelitian ini, karena Majalah ini

merupakan majalah dengan genre wanita muslimah kosmopilitan. Dimana

pengertian kosmopolitan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan

pengertian dari seorang yang mempunyai wawasan dan pengetahuan yang

luas.9 Noor menambahkan kosmopolitaan merupakan seorang yang apabila

ditempatkan dalam kondisidan situasi apapun maka ia akan merasa nyaman.

Yang artinya majalah ini dihadirkan untuk para muslimah yang ingin

mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas tentang ajaran Islam. Selain

itu karena peneliti mengangkat fenomena haji mabrur yang juga diulas pada

salah satu rubrik majalah Noor.

Saat ini dengan tingkat pendidikan masyarakat yang sudah semakin

tinggi serta pengetahuannya yang sudah semakin baik dan berkembang seiring

perkembangan teknologi yang ada, sehingga khalayak luas pun dengan mudah

dapat menilai, memilih, dan menyeleksi bahan bacaan mana yang mereka

anggap baik serta layak untuk dibaca dan dikonsumsi guna menunjang

informasi dan pesan yang ingin mereka dapatkan.

Menariknya minat pembaca tentunya tidak hanya pada unsur

visualisasinya, tetapi juga karena majalah ini hadir dengan adanya rubrik-

rubrik tertentu. Seperti rubrik fikih pada majalah Noor, pada rubrik ini hadir

dengan informasi yang tentunya sangat dibutuhkan oleh kalangan muslimah.

Begitu pula dengan nilai ke-Islaman yang dihadirkan oleh majalah ini

menambah luas keilmuan dan pengetahuan yang akan di peroleh oleh

pembaca.

9Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005). Cet. 3. h. 597

Page 19: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

6

Dengan banyaknya fenomena dan kehebohan haji,hal ini juga

menentukan kemabruran seorang yang telah berhaji, maka peneliti ingin

melihat bagaimana sebuah media mengkonstruksi informasi yang berkaitan

dengan haji mabrur yang dituangkan dalam sebuah media.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud menyusun

skripsi dengan judul “Analisis Framing Haji Mabrur pada Rubrik Fikih

“Topik Kita” di Majalah Noor”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya dibatasi pada analisis framing konstruksi haji

mabrur pada rubrik fikih. Penelitian hanya fokus pada artikel di rubrik

fikih “Topik Kita” pada Majalah Noor vol VIII.TH.XI/2013.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan permasalahan di atas, maka peneliti

merumuskan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana majalah Noor membingkai makna haji mabrur dalam rubrik

fikih “Topik Kita” pada Vol VIII. TH. XI/2013?

b. Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan dalam

rubrik fikih “Topik Kita” majalah Noor pada Vol VIII. TH. XI/2013?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan di atas, terdapat beberapa tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

Page 20: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

7

a. Untuk mendeskripsikan bagaimana majalah Noor membingkai makna

haji mabrur dalam rubrik fikih “Topik Kita” pada Vol VIII. TH.

XI/2013?

b. Untuk mendeskripsikan bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur

yang dituliskan dalam rubrik fikih “Topik Kita” majalah Noor pada

Vol VIII. TH. XI/2013

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua aspek,

yaitu manfaat akademis dan manfaat kritis.

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

perkembangan kajian media massa, terutama kajian yang berhubungan

dengan media, komunikasi massa, dan jurnalistik khususnya terkait

ajaran Islam serta wacana haji di Indonesia dan bagaimana

pembingkaian suatu berita/artikel yang dituliskan di media cetak.

b. Manfaat Praktis

Dalam penelitian ini peneliti juga mengharapkan dapat

menambah dan memberi masukan khususnya aktifis dakwah agar lebih

menjadikan media cetak sebagai penyampai pesan dan informasi

terkait Islam. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah

pengetahuan serta wawasan pembaca tentang haji mabrur yang

terkandung dalam rubrik fikih majalah Noor.

Page 21: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

8

D. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini yaitu paradigma

konstruktivis. Paradigma konstruktivis ini berbasis pada pemikiran umum

tentang teori-teori yang dihasilkan oleh peneliti serta membongkar sesuatu

objek yang sedang diteliti. Aliran konstruktivis ini berlandaskan pada ide

bahwa realitas bukanlah bentukan yang objektif, tetapi dikonstruksikan

melalui proses interaksi dalam masyarakat, kelompok, serta budaya.10

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah

pendekatan kualitatif, dengan menggunakan seperangkat tema sebagai

pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dan mencoba menerangkan

bagaimana tema tersebut dikembangkan oleh suatu media massa dan

cenderung untuk meneliti suatu masalah. Pendekatan ini untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan dilakukan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 11

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Analisis ini digunakan

10

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004), h. 204 11

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya,

2007)

Page 22: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

9

untuk mengetahui bagaimana realitas (aktor, kelompok, atau apa saja)

yang dibingkai oleh media tertentu.12

Pembingkaian tersebut tentu melalui

proses konstruksi. Di sinilah realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi

dengan makna tertentu. Framing adalah pendekatan ini untuk melihat

bagaimana realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media.

Dengan analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki

dapat diketahui bagaimana cara pandang sebuah media terhadap suatu

realitas atau peristiwa dimaknai dan ditampilkan menjadi sebuah berita.

Dalam framing ini dapat dilihat melalui beberapa unsur, yakni analisis

skrip, sintaksis, tematik, dan retoris.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Majalah Noor sebagai pembuat

dan penyampai pesan serta pihak yang terkait dengan dengan majalah

seperti pemimpin redaksi.Sementara yang menjadi objek dalam penelitian

ini adalah artikel tentang haji mabrur yang terkandung dalam rubrik fikih

“Topik Kita”pada Majalah Noor Vol VIII.TH.XI/2013.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh

informasi data yang diperoleh dengan cara mencatat dokumen-dokumen

yang berupa catatan-catatan formal suatu lembaga kegiatan. Dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

12

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:

LkiS, 2002). Cet. 1. h. 3

Page 23: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

10

tertulis berupa arsip catatan, dokumen, buku-buku, majalah, dan foto-

fotosesuai dengan apa yang bisa dijadikan informasi tambahan bagi

penelitian ini.13

b. Wawancara Mendalam

Peneliti menggunakan teknik Indepth Interview, yaitu peneliti

mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam, kemudian dijawab

oleh informan dengan terbuka. Wawancara ini ditujukan kepada

pemimpin redaksi dan redaktur rubrik fikih “Topik Kita” untuk

mendapatkan data yang akurat. Pertanyaan yang dibuat juga dapat

berubah sesuai kebutuhan dan kondisi yang bertujuan untuk mengetahui

secara mendalam mengenai rubrik yang diteliti. Wawancara mendalam

sering juga disebut dengan wawancara tidak terstruktur.14

c. Observasi Non Partisipan

Penelitian dan pengamatan yang dilakukan tidak pada saat

berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diselidiki. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang akan diselidiki.15

Observasi yang akan peneliti gunakan sifatnya adalah langsung

mengamati objek berupa teks dan arsip-arsip lainnya.

13

Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2006). Cet. 5. h. 195 14

Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 180-181 15

Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi. (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006).

Cet. 1

Page 24: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

11

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini berdasarkan model

Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Pada model ini kerangka

analisisnya terbagi menjadi empat bagian sebagai berikut:

Tabel 1

Kerangka Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki16

Struktur Perangkat Framing Unit yang Diamati

SINTAKSIS

Cara wartawan

menyusun fakta

A. Skema Berita Headline, lead, latar

informasi, kutipan sumber,

pernyataan, penutup.

SKRIP

Cara wartawan

mengisahkan

fakta

B. Kelengkapan

Berita

5W+1H

TEMATIK

Cara wartawan

menuliskan fakta

C. Detail

D. Koherensi

E. Bentuk Kalimat

F. Kata Ganti

Paragraf, proposisi, kalimat,

hubungan antar kalimat.

RETORIS

Cara wartawan

menekankan fakta

G. Leksikon

H. Grafis

I. Metafora

Kata, idiom, gambar/foto,

grafik.

7. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam hal ini peneliti melakukan penelitiannya melakukan survei

langsung ke lokasi yaitu Jl. Karang Pola VI No. 7A Pasar Minggu –

Jakarta Selatan 12540. Dengan kurun waktu kurang lebih dua bulan.

16

Eriyanto, Analisis Framing, h. 256

Page 25: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

12

8. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid

Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

Development and Assurance) (UIN) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini, peneliti telah meninjau judul-

judul skripsi di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ada penelitian

serupa dengan judul Analisis Framing Berita Haji dan Idul Adha pada Surat

Kabar Sindo dan Republika oleh Lia Kholisha mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2009, skripsi ini membahas bagaimana dua media

tersebut memberitakan wacana haji dengan isu yang sama namun cara

pemberitaannya yang berbeda.

Selanjutnya penelitian serupa dengan judul Haji dan Status Sosial

Masyarakat Desa Sukeroje Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban oleh

Ahmad Farid Vergiawan mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2012,

skripsi ini membahas bagaimana haji menurut masyarakat desa Sukorejo dan

bagaimana pandangan masyarakat terhadap status sosial.

Skripsi selanjutnya, dengan judul Framing Tentang Pelaksanaan Ibadah

Haji 2008/1429 H di Harian Kompas dan Republika Edisi Desember 2008

oleh M. Mahbub Al-Basyari mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tahun 2009,

skripsi ini membahas bagaimana kompas dan republika memberitakan dan

Page 26: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

13

membingkai pemberangkatan haji dengan menggunakan model framing

Robert Entman.

Sedangkan penulisan skripsi dalam skripsi ini mengambil judul

Analisis Framing Haji Mabrur pada Rubrik Fikih “Topik Kita” di Majalah

Noor. Skripsi ini membahas tentang bagaimana majalah Noor membingkai

makna haji mabrur dan bagaimana konsep serta pemaknaan haji mabrur yang

dituliskan dalam rubrik fikih “Topik Kita” di majalah Noor.

F. Sistematika Penulisan

Untuk lebih terarah dalam penulisan skripsi ini, maka peneliti membuat

sistematika penulisan sesuai dengan masing-masing bab, antara lain :

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini peneliti membahas tentang latar belakang masalah, batasandan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta

sitematika penulisan.

BAB II Landasan Teoritis dan Kerangka Konseptual

Dalam bab ini membahas dan menguraikan tentang teori yang digunakan dan

disesuaikan dengan permasalahan.

BAB III Gambaran Umum Majalah Noor

Dalam bab ini diuraikan sejarah singkat, visi dan misi, target audiens dari

majalah Noor, serta struktur organisasi dan sekilas tentang rubrik fikih

majalah.

Page 27: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

14

BAB IV Analisis Penelitian

Bab ini berisi temuan data yang meliputi pesan yang dituliskan dan hasil

konstruksi atau pembingkaian artikel fikih haji pada majalah Noor khususnya

pada rubrik fikih “Topik Kita” Vol VIII. TH.XI/2013.

BAB V Penutup

Bab ini meliputi kesimpulan, saran, daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 28: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

15

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

A. Landasan Teoritis

1. Teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann

TeoriKonstruksi sosial (social construction) dicetuskan pertama

kali oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann yang

merupakangambaran proses sosial melalui tindakan dan interaksinya,

dimana individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang

dimiliki dan dialami bersama secara subyektif.1 Teori ini tidak

memfokuskan pada hal-hal semacam tinjauan tokoh, pengaruh dan

sejenisnya. Tetapi lebih menekankan pada tindakan manusia sebagai aktor

yang kreatif dan realitas sosialnya.

Realitas bukanlah suatu yang alami melainkan hasil dari suatu

konstruksi, adanya reliatas karena hasil konstruksi dari manusia. Jadi

Konstruksi sosial adalah pengembangan pola pikir masyarakat atau

khalayak pembaca melalui isi dari suatu media.

Beberapa asumsi dasar dari Teori Konstruksi Sosial menurut

Berger dan Luckmann :

a. Realitas merupakan hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuataan

konstruksi sosial terhadap dunia sosial di sekelilingnya.

b. Hubungan antara pemikiran manusia dan konteks sosial tempat

pemikiran itu timbul, bersifat berkembang dan dilembagakan.

1 Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2008). Cet. 1, h. 13

Page 29: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

16

c. Kehidupan masyarakat itu dikonstruksi secara terus menerus.

d. Membedakan antara realitas dengan pengetahuan. Realitas diartikan

sebagai kualitas yang terdapat di dalam kenyataan yang diakui sebagai

memiliki keberadaan (being) yang tidak bergantung kepada kehendak

kita sendiri. Sementara pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian

bahwa realitas-realitas itu nyata (real) dan memiliki karakteristik yang

spesifik.2

Realitas sosial tergantung pada bagaimana seorang memahami

dunia, dan bagaimana menafsirkannya. Penafsiran dan pemahaman itulah

yang kemudian disebut suatu realitas. Karena itu, peristiwa dan

realitasyang sama bisa jadi menghasilkan konstruksi realitas yang berbeda-

beda dari seorang yang berbeda pula.3

Berger dan Luckmann mengatakan terjadi dialektika antara

individu yang menciptakan masyarakat serta masyarakat yang

menciptakan individu. Ia berpandangan bahwa kenyataan itu dibangun

secara sosial, dalam pengertian individu dalam masyarakat itulah yang

membangun masyarakat. Maka pengalaman individu tidak dapat

dipisahkan dengan masyarakatnya. Berger memandang manusia sebagai

pencipta kenyataan sosial yang objketif melalui tiga tahap dialektis yaitu:4

2Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa,h. 14-15

3 Eriyanto, Analisis Framing, h. 45

4Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2008). Cet. 1, h. 15

Page 30: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

17

a. Eksternalisasi

Eksternalisasiyaitu usaha pencurahan atau ekspresi diri

manusia kedalam dunia, baik dalam kegiatan mental maupun fisik.

Proses ini merupakan bentuk ekspresi diri untuk menguatkan

eksistensi individu dalam masyarakat. Pada tahap ini masyarakat

dilihat sebagai produk sosial. Proses ini dimaksud adalah ketika sebuah

produk sosial telah menjadi sebuah bagian penting dalam masyarakat

yang setiap saat dibutuhkan oleh individu, maka produk sosial itu

menjadi bagian penting dalam kehidupan seorang untuk melihat dunia

luar.

b. Objektivasi

Objektivasi merupakan hasil yang telah dicapai, baik mental

maupun fisik dari kegiatan eksternalisasi manusia tersebut. Hasil itu

berupa realitas objektif yang bisa jadi akan menghadapi seorang

penghasil itu sendiri. Realitas objektif itu berbeda dengan kenyataan

subjketif perorangan. Ia menjadi kenyataan empiris yang bisa dialami

oleh setiap orang. Pada tahap ini masyarakat dilihat sebagai realitas

yang objektif atau proses interaksi sosial dalam dunia intersubjektif

yang dilembagakan serta mengalami proses institusionalisasi.

c. Internalisasi

Internalisasi lebih kepada penyerapan kembali dunia objektif

ke dalam kesadaran sedemikian rupa sehingga subjektif individu

dipengaruhi oleh struktur dunia sosial. Berbagai macam unsur dari

dunia yang telah terobjektifikasi tersebut akan ditangkap sebagai gejala

Page 31: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

18

realitas diluar kesadarannya, sekaligus sebagai gejala internal bagi

kesadaran. Melalui internalisasi manusia menjadi hasil dari

masyarakat. Pada tahap ini adalah proses di mana individu

mengidentifikasikan dirinya dengan lembaga-lembaga sosial atau

organisasi sosial tempat individu menjadi anggotanya.

Gambar 01

Proses Konstruksi Sosial Media Massa

Dalam proses konstruksi sosial media massa terdapat source

yang dapat diartikan sebagai sumber/penyampai pesan, dimana

sumber disini merupakan wartawan/ penulis. Penulis dalam hal ini

ObJektivasi

M

E

D

I

A

Eksternalisasi

Internalisasi

- Lebih Cepat

- Lebih Luas

- Sebaran Merata

- Membentuk Opini

Massa

- Massa Cenderung

Terkonstruksi

- Opini Massa

CenderungApriori

- Opini Massa

Cenderung Sinis

Source Message Channel Receiver Effect

- Objektif

- Subjektif

- Iner-Subjektif

Proses Sosial Simultan

Page 32: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

19

memiliki tiga proses/tahapan saat akan membuat sebuah message/

berita yaitu dengan tahap eksternalisasi (penyesuaian diri) dengan

dunia sosiokultural sebagai produk manusia, tahap objektivasi yaitu

interaksi sosial yang terjadi dalam dunia intersubjektif, dan terakhir

adalah tahap internalisasi yaitu proses dimana individu

mengidentifikasikan dirinya dengan lembaga-lembaga sosial atau

organisasi sosial tempat individu sebagai anggotanya. Setelah melalui

tahapan tersebut maka terciptalah sebuah message/ berita yang

dituliskan oleh wartawan/ penulis. Pesan/berita yang dibuat harus

memiliki channel sebagai wadah penyampaian pesannya yaitu melalui

sebuah media. Media massa membuat dan menyampaikan beritanya

sudah melalui proses seperti objektif (apa yang ada di

lapangan/realitas di lapangan), subjektif (apa yang ada dalam pikiran

seorang wartawan/penulis), dan inter-subjektif (apa yang ada dalam

pikiran penulis/wartawan sama dengan apa yang sedang pembaca

pikirkan). Saat media membuat suatu pesan/berita maka akan ada

receiver / penerima dalam hal ini adalah pembaca atau khalayak luas.

Maka dalam proses konstruksi diatas, saat seorang wartawan/ media

membuat suatu pesan/berita maka mereka akan mendapatkan effect/

efek dari pembacanya. Efek tersebut biasanya membuat massanya/

khalayak cenderung terkonstruksi, opini massa cenderung sinis dll.

Page 33: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

20

Dari konten konstruksi sosial media massa, proses kelahiran konstruksi

sosial media massa dapat dilihat melalui tahapan-tahapan berikut:5

1) Menyiapkan Materi Konstruksi

Isu-isu penting setiap hari menjadi fokus media massa, terutama

yang berhubungan dengan tiga hal yaitu kedudukan, harta dan perempuan.

selain tiga hal itu ada juga fokus-fokus lain seperti informasi yang sifatnya

menyentuh perasaan orang banyak yaitu persoalan-persoalan sensitif,

sensualitas maupun kengerian. Ada tiga hal penting dalam penyiapan

materi konstruksi soial yaitu:

a) Keberpihakan media massa kepada kapitalisme. Dalam arti, media

masa digunakan oleh kekuatan-kekuatan kapital untuk dijadikan

sebagai mesin penciptaan uang atau pelipatgandaan modal.

b) Keberpihakan semu kepada masyarakat. Bersikap seolah-olah simpati,

empati dan berbagai partisipasi kepada masyarakat.

c) Keberpihakan kepada kepentingan umum. Keberpihakan kepada

kepentingan umum dalam arti sesungguhnya yaitu visi setiap media

massa, namun akhir-akhir ini visi tersebut tak digunakan dalam

mengkonstruksi sebuah realitas.

2) Sebaran Konstruksi

Prinsip dasar dari sebaran konstruksi sosial media massa adalah

semua informasi harus sampai pada khalayak pembaca setepatnyadan

secepatnya berdasarkan pada apa yang dianggap penting oleh media akan

dianggap penting pula oleh pembaca.

5Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi

di Masyarakat. (Jakarta: Penada Media Group, 2007), h. 204-206.

Page 34: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

21

3) Pembentukan Konstruksi Realitas

Pembentukan konstruksi realitas dapat dijelaskan melalui dua

poin yaitu :

a) Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas

Tahap ini merupakan tahap setelah sebaran konstruksi di mana

pemberitaan/ apa yang diceritakan telah sampai pada pembaca yaitu

terjadi pembentukan konstruksi di masyarakat melalui tiga tahap

yang berlangsung secara generik. Pertama, konstruksi realitas

pembenaran. Kedua, kesediaan dikonstruksi oleh media massa.

Ketiga, sebagai pilihan konsumtif.6

b) Pembentukan Konstruksi Citra

Pembentukan konstruksi citra adalah bangunan yang diinginkan oleh

tahap konstruksi. Di mana bangunan konstruksi citra yang dibangun

oleh media massa ini terbentuk dalam dua model yaitu berita (cerita)

baik dan berita (cerita) buruk.7

4) Konfirmasi

Konfirmasi adalah tahapan ketika media massa maupun pembaca

memberi argumentasi terhadap pilihannya untuk terlibat dalam tahap

pembentukan konstruksi. Bagi media, tahapan ini perlu sebagai bagian

untuk memberi argumentasi terhadap alasan-alasannya konstruksi sosial.

Sedangkan bagi pembaca tahapan ini juga sebagaibagian untuk

6Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 208.

7Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 209.

Page 35: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

22

menjelaskan mengapa mereka terlibat dan bersedia hadir dalam

konstruksi sosial.

2. Analisis Framing Zhondhang Pan dan Gerald M. Kosicki

Framing adalah penekanan untuk melihat bagaimana realitas

dibentuk dan dikonstruksi oleh suatu media. Proses pembentukan dan

konstruksi realitas itu, akhirnya adalah adanya bagian tertentu yang lebih

menonjol dan lebih mudah dikenal. Hal inilah yang membuat khalayak

lebih mudah mengingat aspek-aspek tertentu yang disajikan secara

menonjol oleh media. Aspek yang tidak disajikan secara menonjol, bahkan

tidak diberitakan menjadi terlupakan dan sama sekali tidak

menjadiperhatian oleh khalayak pembaca.

Framing Zhondhang Pan dan GeraldM. Kosicki berasumsi bahwa

setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari

organisasi ide. Frame adalah suatu ide yang dihubungkan dengan elemen

yang berbeda dalam teks berita ke dalam teks secara keseluruhan.8

Ada dua konsepsi dari framing yang saling berkaitan yaitu pertama

konsepsi psikologi yakni lebih melihat frame semata sebagai persoalan

internal pikiran seseorang dan menekankan pada bagaimana seseorang

memproses informasi pada dirinya yang berkaitan dengan struktur kognitif

dalam mengolah informasi dan ditunjukan dalam skema tertentu. Kedua

konsepsi sosiologis lebih melihat pada bagaimana konstruksi sosial pada

realitas. Frame disini berfungsi melihat dan membuat suatu realitas

8 Ira Damayanthy, Konstruksi Realitas Dalam Teks Berita Kriminal Pada Headline Surat

Kabar Pos Kota (Analisis Framing), (Jakarta : IISIP, 2004), h. 32

Page 36: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

23

menjadi teridentifikasi,dipahami, dan dapat dimengerti dan bagaimana

lingkungan sosial dikonstruksi oleh seseorang.9

Dalam model Pan dan Kosicki, perangkat framing yang digunakan

dibagi dalam empat struktur yaitu:10

a. Struktur sintaksis

Struktur sintaksis dalam pengertian umum merupakan susunan

kata atau frase dalam kalimat. Dalam sebuah berita sintaksis menunjuk

pada pengertian susunan dari bagian berita, seperti headline, lead,

latar informasi, sumber, dan penutup dalam satu kesatuan teks berita

secara keseluruhan. Bentuk struktur sintaksis yang paling dikenal

adalah struktur piramida terbalik. Dalam piramida ini bagian atas yang

ditampilkan lebih mempunyai peranan penting dibandingkan dengan

bagian bawah. Struktur ini punya peranan penting tentang bagaimana

media (majalah) memaknai peristiwa dan hendak kemana berita

tersebut dibawa.

Headline dalam struktur ini mempunyai tingkat penonjolan

yang tinggi dan menunjukkan kecenderungan berita atau artikel.

Biasanya khalayak pembaca lebih cenderung mengingat headline/

judul berita dibangdingkan dengan bagian atau isi berita. Headline

mempunyai fungsi framing yang kuat yang digunakan oleh wartawan

atau penulis untuk menunjukkan bagaimana ia mengkonstruksi suatu

9 Eriyanto, Analisis Framing, h. 252-253

10Eriyanto, Analisis Framing, h. 257-266

Page 37: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

24

isu. Selain judul/headline, lead juga merupakan perangkat sintaksis

lain yang juga sering digunakan dalam penulisan aritikel/ berita.

Struktur lain dalam sintaksis adalah latar informasi yang

merupakan bagian berita atau artikel yang dapat mempengaruhi makna

yang akan ditampilkan oleh penulis/wartawan. Latar yang dituliskan

oleh wartawan dapat menentukan ke arah mana nantinya pandangan

khalayak pembaca akan dibawa. Bagian lain yang juga penting adalah

pengutipan sumber. Bagian ini dimaksudkan untuk membangun

objektivitas serta prinsip keseimbangan dan tidak memihak. Bagian ini

juga merupakan bagian berita yang menekankan bahwa apa yang

dituliskan oleh wartawan bukan semata-mata pendapat pribadinya,

melaikan ada pendapat dari seorang yang mempunyai otoritas tertentu.

b. Struktur skrip

Struktur ini melihat bagaimana wartawan menceritakan

peristiwa ke dalam berita. Setiap media mempunyai cara bercerita/

mengisahkan suatu informasi tersendiri dan berbeda-beda dari media

lain. Skrip merupakan salah satu strategi suatu media termasuk

majalah Noor dalam menuliskan berita.

Bentuk umum dari struktur ini adalah pola 5W+1H yaitu, who,

what, when, where, why, dan how. Unsur kelengkapan berita ini

menjadi penanda framing yang begitu penting. Wartawan juga

mempunyai cara tersendiri agar berita yang ia tuliskan menarik

perhatian pembaca. Sama halnya seperti seorang novelis, ia juga

Page 38: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

25

mempunyai strategi dan cara bercerita tertentu. Segi cara bercerita ini

dapat pula menjadi tanda framing yang akan dituliskan dan dituangkan

dalam media.

Skrip merupakan suatu strategi yang digunakan wartawan

dalam mengkonstruksi sebuah berita/ tulisan. Skrip memberikan

tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang kemudian

sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting.

c. Struktur tematik

Struktur tematik adalah bagaimana wartawan mengungkapkan

pandangannya atas suatu peristiwa. Struktur ini dapat dilihat dari

bagaimana peristiwa diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Tematik

berhubungan dengan bagaimana suatu fakta dituliskan, bagaimana

kalimat yang digunakan, bagaimana menempatkan dan menulis

sumber ke dalam teks berita secara keseluruhan.

Dalam menulis berita wartawan mempunyai tema tertentu atas

suatu peristiwa yang akan dituliskan. Tema itulah yang akan

dibuktikan dengan susunan atau bentuk kalimat tertentu, proposisi,

atau hubungan antar proposisi. Perangkat yang digunakan dalam

struktur ini yaitu detail, koherensi, bentuk kalimat, serta kata ganti.

d. Struktur retoris

Retoris adalah carabagaimana wartawan menekankan arti

tententu dalam suatu berita. Struktur ini juga menggambarkan pilihan

gaya atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan sebuah

Page 39: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

26

arti yang ingin ia tonjolkan. Retoris dari wacana berita juga

menunjukkan kecenderungan bahwa apa yang dituliskan merupakan

sebuah kebenaran.

Dari struktur ini elemen yang paling penting adalah leksikon,

pemilihan atau pemakaian kata tertentu untuk menggambarkan dan

menandai peristiwa tertentu. Pilihan kata yang dipilih tidak semata-

mata hanya karena kebetulan, tetapi juga secara ideologis

menunjukkan bagaimana pemaknaan seorang terhadap fakta/ realitas.

Selain melalui kata, penekanan pesan dalam sebuah berita juga

dilakukan dengan menggunakan unsur grafis. Dalam wacana berita

unsur ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain

dibandingkan dengan tulisan lain. Elemen grafis biasanya juga muncul

dalam bentuk foto, gambar, dan tabel untuk mendukung sebuah

gagasan atau bagian lain yang tidak ditonjolkan. Unsur yang lain

adalah metafora yang merupakan cara penyampaian melalui kiasan dan

suatu ungkapan.

B. Kerangka Konseptual

1. Majalah

Majalah berkembang sejak ditemukannya mesin cetak oleh

Johannes Guttenberg. Pada pertengahan abad ke 17 di Inggris majalah

menjadi bahan bacaan favorit sekelompok bangsawan dan elit. Andrew

Bradfoord (1741) menerbitkan American Magazine, or a Monthly View of

Page 40: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

27

the Political State of the British Colonies, disusul oleh Benjamin Franklin

dengan General Magazine and Histrical Chronicle for All British

Plantations in America. Keberadaan majalah saat itu menjadi bagian

penting di kalangan elit AS sebagai sumber referensi utama yang kritis

terhadap terhadap kebijakan pemerintah.11

Adanya majalah di Indonesia diawali pada masa menjelang dan

awal kemerdekaan Indonesia.Majalah di Indonesia yang pertama adalah

majalah bulanan Pantja Raja (1945) diterbitkan di Jakarta atas prakarsa Ki

Hajar Dewantoro. Dan majalah mingguan Menara Merdeka yang digagas

oleh Arnold Manoutu dan dr. Hassan Missouri di Ternate yang memuat

berita-berita yang disiarkan pada Radio Republik Indonesia (RRI). Hingga

saat ini majalah sudah banyak beredar dengan varian segmentasi.12

Majalah/ magazine, istilah ini biasa dipakai untuk menyebutkan

majalah secara umum. Yaitu berita tertulis yang terbit secara berkala dan

berisi berita atau bacaan secara umum. Majalah biasanya ditulis oleh

beberapa orang dengan bahasa sehari-hari dan mudah dimengerti oleh

pembaca secara umum.13

Majalah merupakan media massa atau media

pers yang diterbitkan secara berkala: mingguan dwimingguan, bulanan,

dan seterusnya. Isinya berupa artikel, cerita, gambar-gambar, dan iklan.14

Majalah merupakan media atau alat yang efektif untuk menyampaikan

ajaran Islam selain dengan komunikasi dua arah atau face to face.

11

Apriadi Tamburaka, Literasi Media, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013). Cet-1. h. 50 12

Apriadi, Literasi Media, h. 51 13

Lasa, Pengelolaan Terbitan Berkala, (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 14 14

YS. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi, (Jakarta: PT. Grasindo, 1998), h. 77

Page 41: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

28

Majalah merupakan media pendukung sarana komunikasi dalam

penyampaian ajaran Islam. Dengan adanya media ini seorang komunikator

atau pendakwah tidak lagi harus selalu berbicara atau menyampaian ajaran

Islam hanya di depan mimbar. Pendakwah bisa menyampaikan ide atau

gagasan mengenai nilai-nilai ajaran Islam hanya dengan tulisan ataupun

tanggapannya di media.

Meskipun majalah sama dengan media cetak lain, namun tetap bisa

dibedakan melalui beberapa karakteristiknya, yaitu: penyajiannya

lebihdalam, nilai aktualitas lebih lama, Gambar/ foto lebih banyak, dan

Cover sebagai daya tarik.15

Pembaca majalah/khalayak pembaca majalah adalah mereka yang

telah mengeyam pendidikan perguruan tinggi, 94% berlangganan

setidaknya satu majalah. Angka yang sama juga terdapat pada rumah

tangga yang mempunyai penghasilan per tahun lebih dari $40.000 dan

mereka yang mempunyai karier profesional dan manajerial, tanpa melihat

pendidikan terakhirnya. Pembaca majalah yang khas adalah setidaknya

lulusan sekolah menengah atas, sudah menikah, mempunyai rumah

sendiri, bekerja penuh waktu, serta memiliki pendapatan rumah tangga

tahunan sedikit di bawah $40.000.16

15

Elvinarno dkk, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2007). Cet-1, h. 121-122 16

Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa: Melek Media dan Budaya, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 184

Page 42: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

29

2. Pengertian Rubrik

Rubrik biasanya menjadi sebuah kriteria dari suatu hal. Dalam hal

ini, adalah koran (surat kabar) serta majalah. Rubrik juga disebut kolom,

rubrik dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai

kepalakarangan (ruangan tetap) dalam surat kabar, majalah, dan lain-

lain.17

Biasanya, rubrik terletak di bagian kepala karangan atau bagian atas

dari sebuah koran atau majalah.

Menurut Onong Uchjana Effendy, rubrik merupakan ruangan

khusus pada surat kabar, majalah serta media cetak lainnya, mengenai

aspek serta kegiatan dalam kehidupan masyarakat. Misalnya rubrik wanita,

rubrik pendapat, rubrik olah raga, rubrik pembaca, rubrik lifestyle dan lain

sebagainya.18

Rubrik merupakan alokasi halaman untuk menampilkan tulisan-

tulisan tertentu dalam satu tema.19

Nama halaman adalah identitas bahwa

halaman dalam rubrik berisi tulisan bertema khusus, misalnya rubrik fikih

berarti isinya berita-berita/artikel tentang fikih Islam.

Biasanya dalam sebuah majalah terdapat beberapa rubrik yang

memiliki fokus tema-tema tertentu. Dalam majalah Noor khususnya, di

majalah ini terdapat beberapa rubrik seperti fikih, fashion, lifestyle,

kuliner, inspirasi, dan silaturahim.

17

http://kamusbahasaindonesia.org/rubrik Diakses pada Jumat, 10 Januari 2013 pukul

15.43 PM 18

Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi Mandar Maju, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1989). h. 316 19

Asep Syamsul M. Romli, Kamus Jurnalistik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

2008), h. 113

Page 43: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

30

3. Konsep Ibadah Haji

Ibadah haji mempunyai dua pengertian secara bahasa dan istilah.

Kata haji berasal dari bahasa Arab yang bermakna tujuan dan dapat dibaca

dengan dua lafazh Al-hajj dan Al-Hijj.20

Sedangkanibadah haji secara

bahasa, kata haji bermakna al-qashdu, yang artinya menyengaja atau

melakukan dengan sengaja sesuatu yang agung. Sedangkan secara istilah,

haji berarti aktivitas mendatangi kabah yang dilakukan seseorang untuk

menjalankan ritual tertentu.21

Ada pula yang mendefinisikan haji

merupakan aktivitas berziarah yang dilakukan pada waktu tertentu dan

ditempat tertentu serta melakukan amalan-amalan tertentu dengan niat

beribadah.22

Penyelenggaraan haji di Nusantara dilaksanakan secara rutin sejak

berdirinya kerajaan Islam. Sejak kerajaan Samudra Pasai di Aceh berdiri

pada tahun 1292, jumlah jamaah haji semakin bertambah. Padahal perjalan

haji itu sendiri memerlukan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Maklum pada masa itu perjalanan haji dilakukan melalui laut dengan

menggunakan perahu layar. Penyelenggaraan haji di Indonesia telah

melintasi durasi yang sangat panjang, dari mulai masuknya agama Islam di

Nusantara hingga sampai saat ini. Umat muslim di Indonesia menjalankan

20

http://shafamandiri.blogspot.com Diakes pada, 12 September 2014 pukul 15:12 21

Gus Arifin, Peta Perjalanan Haji dan Umrah, (Jakarta: PT. Elek Media Komputindo,

2009), h. 10 22

Anwar Hilmi dan Anwar Nashir, Manasik Haji dan Umroh untuk Semua Usia, (Jakarta:

Al-Maghfiroh, 2013). Cet-1. h. 2

Page 44: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

31

ibadah haji sejak Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-10.23

Saat itu

ibadah haji dilakukan perorangan dan kelompok dalam jumlah yang kecil,

dan belum dilakukan secara massal.

Ibadah haji merupakan kewajiban seumur hidup sekali bagi yang

mampu dan muslim untuk menunaikannya. Jika haji sudah dilakukan

berkali-kali maka bukan lagi memenuhi sebuah kewajiban melainkan kita

sudah menjalankan sunnah, yakni apabila sunnah dikerjakan dapat

mendatangkan pahala tersendiri, dan apabila ditinggalkan tentu tidak

menjadikan sebuah dosa. Maka jika seorang jamaah telah melakukannya

sekali maka telah gugurlah pula kewajiban dari rukun Islamnya yang

kelima.

Dalam Al-Qur’an Allah telah memerintahkan dan mewajibkan

umatnya untuk menjalankan ibadah ini sesuai dengan Al-Qur’an Surat Al-

Imran Ayat 97 yaitu :

Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya)

maqam Ibrahim, Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi

amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap

Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke

Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka

Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta

alam.”

23

Kementrian Agama RI, Haji dari Massa ke Massa. (Jakarta: Direktorat Jendral

Penyelenggaraan Haji dan Umrah, 2012). Cet.1, h. 8

Page 45: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

32

Allah SWT mewajibkan bagi umat muslim menjalankan ibadah

haji yang merupakan rukun Islam yang kelima, yaitu menunaikan ibadah

haji bila seorang telah mampu melaksankannya. Mampu dalam hal ini

tentulah tidak hanya mampu secara ekonomi, melainkan kondisi fisik

seseorang juga harus mampu dalam ibadah ini.

Ibadah haji merupakan kegiatan berkunjung ke Baitullah (Ka’bah)

yang berada di Makkah untuk melakukan thawaf,wukuf di padang Arafah,

dan sa’i (antara bukit Sofa dan Marwah)serta melakukan amalan-amalan

yang diajarkan Rasullullah SAW. Melaksanakan ibadah haji memiliki

hukum yang wajib bagi kaum muslim terutama yang sudah baligh,

berakal, merdeka serta mampu baik fisik maupun ekonominya.24

Perjalanan haji ke Baitullah membutuhkan bekal yang cukup.Di

samping bekal harta, ilmu pun merupakan bekal yang mutlak

dibutuhkan.Dengan ilmu lah, seseorang menjadi terbimbing dalam

menjalankan ibadah hajinya dan sesuai dengan Sunnah (tuntunan)

Rasullullah SAW. Lebih dari itu, akan terhindar dari berbagai macam

bid’ah dan kesalahan, sehingga hajinya pun sebagai haji mabrur.25

Ibadah haji mempunyai keutamaan dalam menjalankannya, hal

inilah yang membedakan ibadah haji dengan ibadah lainnya. Berikut

beberapa keutamaan dalam menjalankan ibadah haji:26

24

Bonani Adam dan Mustofa, Hikmah Rahasia Ibadah Haji dan Umrah, (Bandung:

Lubuk Agung, 1994), h. 10 25http://www.alquran-sunnah.comDiakes pada, 14 Januari 2014 pukul 12:53 PM 26

Anwar Hilmi dan Anwar Nashir, Manasik Haji dan Umroh untuk Semua Usia, h. 13-16

Page 46: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

33

a. Allah membanggakannya di depan malaikat

Keutamaan orang yang melakukan ibadah haji yang juga sangat

istimewa, yakni para jamaah haji itu dibanggakan oleh Allah swt, di

depan para malaikatnya. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa

malaikat merupakan makhluk Allah yang paling tinggi derajatnya.

Jika sampai Allah saja membanggakan para jamaah haji di depan para

malaikatnya, berarti derajat para jamaah haji pun juga pasti sangat

tinggi di hadapan Allah.

b. Sebanding dengan jihad di jalan Allah swt

Haji merupakan pengganti pahala berjihad untuk laki-laki kepada

seorang wanita yang mempunyai peran utama sebagai kepala

keluarga, seorang istri menjaga harta suami dan membesarkan anak

dengan baik saat suaminya menjalankan ibadah haji.Dari Aisyah ra:

“Bahwa ia Bertanya: “Wahai Rosulullah, apakah kaum

wanita itu wajib berjihad?” beliau bersabda: “Ya, orang-orang

perempuan wajib berjihad tanpa perang di dalamnya, yaitu haji dan

umrah”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)27

c. Haji mabrur balasannya adalah surga

Mengeluarkan biaya yang banyak untuk ibadah haji memang suatu

pengorbanan, tetapi merupakan pengorbanan di jalan Allah swt.

27

Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Ensiklopedi Hadis: Shahih Al-

Bukhari 1. (Jakarta: Almahira, 2011). Cet.1. h. 341

Page 47: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

34

d. Menghapus dosa seperti baru dilahirkan

Rasullullah saw., bersabda:

Barangsiapa yang mengerjakan ibadah haji dan dia tidak

melakukan jima' dan tidak pula melakukan perbuatan dosa, dia akan

kembali dari dosa-dosanya seperti pada hari ketika ia dilahirkan

ibunya." (HR. Bukhari dan Muslim)28

e. Haji merupakan amal terbaik setelah iman dan jihad

Dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasullullah saw pernah ditanya

tentang amalan apa yang paling baik setelah iman dan jihad. Dan

beliau menjawab pasti bahwa ibadah itu adalah melaksanakan ibadah

haji ke Baitullah.

f. Berhaji merupakan pengabul doa

Allah swt telah berjanji untuk mengabulkan doa orang yang

melakukan ibadah haji.

g. Jamaah haji dan umroh adalah tamu Allah

Ibadah haji merupakan media pertemuan umat Islam sedunia untuk

melihat keagungan Allah. Seluruh umat Islam yang berasal dari

negara yang berbeda dipersatukan dalam ikatan iman, Islam, dan

ketauhidan yang sama. Maka semua umat yang menjalankan ibadah

ini adalah tamu Allah yang agung.

28 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Ensiklopedi Hadis. h. 341

Page 48: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

35

4. Mabrur dalam Ibadah Haji

Mengerjakan ibadah haji ialah mengunjungi Baitullah yang telah

dijadikan Allah swt sebagai kiblat umat muslim, untuk melaksanakan

beberapa amalan dan ibadah yang telah ditetapkan syara’ diwaktu yang

telah ditentukan yaitu dari 1 Syawal hingga hari yang kesepuluh dari bulan

Zulhijjah.29

Karena jika ibadah ini dijalankan menurut ketentuan yang

Allah tetapkan maka balasannya tiada lain ialah surga.

Haji mabrur merupakan haji yang telah melakukan tata cara ibadah

atau manasik haji sesuai dengan petunjuk dari Allah Swt dan Sunnah

Rasulullah SAW, dengan memperhatikan berbagai syarat dan rukunnya

serta hal-hal yang wajib diperhatikan dalam berhaji.

Istilah haji mabrur tidak kita jumpai dalam Al-Quran, tetapi

Rasullullah SAW menyebutkan istilah haji mabrur melalui beberapa

hadistnya untuk menunjukkan makna haji yang baik dan sempurna.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasullullah SAW. pernah

ditanya:30

Dari Abu Hurairah r.a ia berkata: Rasulullah SAW ditanya:

„Amal ibadah apakah yang paling utama?‟ Rasullullah SAW.

menjawab: “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Sahabat

29

Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Al-Islam 2, (Semarang: Pustaka Rizki Putra,

2001). Cet-2. h. 130 30

Abdul Halim, dkk, Ensiklopedi Haji dan Umrah, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2002). Cet-1. h. 92

Page 49: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

36

bertanya lagi: “Kemudian apa?” Rasullullah SAW. menjawab:

“Jihad pada jalan Allah.” Sahabat bertanya lagi: “Kemudian apa?”

Rasullullah SAW. bersabda: “Haji yang Mabrur” (HR. Bukhari dan

Muslim).31

Mabrur berasal dari bahasa Arab mabrur yang diambil dari kata

barra dengan makna surga, benar, diterima, pemberian, keluasan dalam

kebajikan. Dari makna yang terkandung dari kata mabrur, maka haji

mabrur mempunyai arti haji yang dipandang baik dan benar karena telah

dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh

syara’ sehingga diterima oleh Allah dan diberi balasan berupa surga.32

Haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan dengan baik, tidak

melakukan hal-hal yang dilarang seperti berkata kotor, berbuat fasik atau

mengganggu orang lain, tak terkecuali menyuap orang untuk

memudahkannya melakukan sesuatu seperti mencium hajar al-aswad.

Sedangkan Haji maqbul adalah haji yang diterima Allah. Haji

maqbul memiliki tanda-tanda hajinya tidak dicampuri dosa, dikerjakan

dengan benar, ikhlas, dan setelah pulang dari menjalankan haji, amal

ibadah dan kebajikannya semakin bertambah.33

Beberapa Indikator Haji Mabrur sebagaimana disebutkan oleh

Rasullullah saw: 34

a. Tumbuhnya kepedulian sosial yang tinggi, dalam hal ini berarti lebih

mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan dirinya

31

Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Ensiklopedi Hadis. h. 341 32

Abdul Halim, dkk, Ensiklopedi Haji dan Umrah, h. 93 33

Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2008).

Cet-1. h. 2015 34

Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, h. 213

Page 50: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

37

sendiri. Bahkan pada tingkatnya yang paling sempurna adalah rela

memberikan bantuan kepada orang lain, yang notabennya dirinya pun

juga membutuhkan sesuatu yang diberikannya itu.

b. Tutur kata yang santun, Tutur kata yang baik menjadi syarat

terjalinnya hubungan yang harmonis di tengah masyarakat.

c. Peningkatan gairah beribadah sekembalinya dari tanah suci. Mereka

yang meraih haji mabrur akan semakin rajin ke masjid untuk shalat

berjama’ah ataupun menghadiri berbagai kegiatan keagamaan. Sebab

selama mereka di tanah suci telah melatih dirinya untuk terus menurus

sholat berjama’ah di masjid. Bahkan datang lebih awal dari jadwal

waktu sholat berjama’ah.

d. Memelihara suasana damai dan keharmonisan hubungan sosial.

Seorang yang telah berhaji biasanya tidak pernah mencipkan

kerusuhan atau konflik baik dalam keluarganya maupun dalam

masyarakat.

e. Tidak melakukan perbuatan dosa yang besar maupun yang kecil.

Seorang yang telah menjalankan haji biasanya juga tidak pernah

melakukan dosa sedikitpun, jika hilaf maka ia akan segera bertobat

kembali.

Mabrur tidaknya seorang haji dapat dilihat dari bagaimana seorang

yang telah berhaji itu mengaplikasikan dan menerapkan hasil dari

ibadahnya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Page 51: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

38

BAB III

COMPANY PROFILE

A. Sejarah Majalah Noor

Majalah Noor merupakan majalah muslimah kosmopolitan pertama di

Indonesia.1 Memiliki slogan Yakin – Cerdas – Bergaya, majalah ini mengajak

kaum perempuan Indonesia untuk makin dekat, cinta, dan taqwa kepada Allah

SWT. Majalah ini juga mempunyai keinginan untuk mengangkat citra

perempuan Islam, yang sering dianggap terbelakang, kurang berpendidikan,

dan sebagainya.Majalah Noor memiliki keyakinan dengan merujuk pada Al-

Quran dan hadist dalam menyampaikan pesannya, serta mampu mempunyai

banyak pembaca dan juga orang yang mempelajari Islam lebih dalam.Karena

Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam yang memiliki nilai-nilai universal

dan berlaku untuk semua.2

Majalah ini hadir untuk menginspirasi para perempuan terutama

perempuan pada umumnya dan muslimah khususnya yang punya ilmu tentang

Islam, jadi melalui majalah ini mereka dapat belajar tentang Islam dan mau

berbagi tentang ilmu-ilmu Islam. Majalah Noor juga menginginkan para

muslimah khususnya, tidak hanya beragama Islam di KTP melainkan Islam

yang benar-benar sejatinya Islam dengan membentuk pribadi muslimah yang

Islami namun tetap dapat disesuaikan dengan perkembangan jaman.3

1http://www.noor-magazine.com/Diakses pada Minggu, 13 April 2014, pukul 18:52 PM

2Wawancara Pribadi dengan Jetti Rosila Hadi, Pemimpin Redaksi, Jakarta, 7 Mei 2014

3Wawancara Pribadi dengan Jetti Rosila Hadi.

Page 52: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

39

Majalah ini didirikan olehtiga orang yaitu, Ratih Sanggarwati, Sri

Artaria Alishjahbana, dan Jetti Rosila Hadi, serta didukung oleh Mario

Alishjabhana. Majalah Noor diterbitkan oleh Pinpoint Publications sebagai

majalah bulanan. Pertama kali beredar pada Mei 2003. Hingga saat ini, Noor

hadir dengan serangkaian rubrik dan artikel yang informatif, inspiratif, serta

menarik dalam tema-tema: fikih, fashion, lifestyle, kuliner, inspirasi, dan

silaturahim.4

Majalah Noor mempunyai sirkulasi keseluruh Indonesia untuk

menjangkau khalayak pembaca secara luas. Majalah ini beredar setiap bulan

pada minggu kedua, harganya pun cukup terjangkau yaitu, Rp. 34.000/ edisi

dengan jumlah halaman 112 halaman + 4 halaman Cover. Harga terbilang

terjangkau jika dibandingkan dengan manfaat serta informasi yang didapatkan

oleh khalayak pembaca.5

B. Visi Misi Majalah Noor

1. Visi

Majalah untuk kosmopolitan yang dinamis, sehingga perempuan dapat

saling belajar dan berbagi untuk menjadi makhluk yang mulia.

2. Misi

Mengantarkan perempuan agar dapat tampil sebagai pribadi yang “Yakin

Cerdas Bergaya” dan konsen terhadap agama serta moral.

4http://www.noor-magazine.com/Diakses pada Minggu, 13 April 2014, pukul 18:52 PM

5 Media Profil Majalah Noor, Jakarta: PT. Nur Cahaya Teduh, 17 April 2014

Page 53: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

40

C. Tujuan Majalah Noor

Majalah Noor memiliki Tujuan utama yaitu:

1. Berbagi Ilmu Islam melalui sebuah bacaan yang ringan dibaca dan mudah

dipahami.

2. Membentuk pribadi muslimah modern yang Islami dan sesuai denganAl-

Quran dan Al-Hadist.

3. Menjadikan Muslimah Yakin dan mempunyai Ilmu pengetahuan Islam

tentang apa yang akan mereka kerjakan.

D. Struktur Redaksi Majalah Noor

Adapun struktur Majalah Noor saat ini adalah:

Tabel 2

Struktur Redaksi Majalah Noor6

No Jabatan Nama

1 Pemimpin Perusahaan Mario Alisjahbana

2 Pemimpin Umum Sri Artaria Alisjahbana

3 Pemimpin Redaksi Jetti Rosila Hadi

4 Sekretaris Redaksi Neneng Nuriyyah

5 Redaktur Ahli Ratih Sanggarwati, Badriyah Fayumi, Umar

Fayumi

6 Iklan Dian Tanjung Sari

7 Promosi Osep Rahmat

6 Media Profil Majalah Noor.

Page 54: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

41

8 Redaksi Yudiana Tirta, Ade Nur Sa’adah, Putri

Wulan. M

9 Kontributor Amalia Prihanto, Ade Aprilia

10 Artistik Mardi Santoso, Panca Akbari

11 Fotografer Ramsy

12 Direksi Mario Alisjahbana, Sri Artaria, Isson Khairul

E. Target Pembaca Majalah Noor

Setiap media yang beredar tentu mempunyai target khalayak pembaca

yang ingin dicapai agar komunikasi yang disampaikan dapat tepat sasaran,

begitu pula dengan majalah Noor, berikut target pembaca majalah Noor:

Tabel 3

Target Pembaca Majalah Noor

No Target Pembaca

1 Perempuan Muslim

2 Usia 20 – 45 tahun

3 Berkeluarga

4 Sosial Ekonomi Status (SES) A & B+

5 Modern (mengikuti trend/perkembangan terkini dalam berbagai

bidang)

6 Aktif di : Dunia Profesi, Organisasi Sosial, dan Pengajian

7 Pendidikan S1 dan Akademi

8 Perhatian terhadap Agama dan kesetaraan Gender

Page 55: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

42

9 Menyukai gaya hidup modern, gemar meng-update ilmu pengetahuan

and keep up dengan perkembangan teknologi

10 Passion terhadap fashion

11 Memiliki strong bonding dengan peers

12 Concern terhadap gaya hidup sehat

13 Pekerjaan (Profesional dan Ibu Rumah Tangga)

14 Suka Travelling dan kegiatan sosial

15 Memiliki rumah dan kendaraan Pribadi

F. Rubrikasi Fikih Topik Kita di Majalah Noor

Majalah Noor memiliki beberapa rubrik di dalamnya, diantaranya:

fikih, fashion, lifestyle, kuliner, inspirasi, dan silaturahim. Semua rubrik yang

dihasilkan merupakan bacaan yang inspiratif dan punya nilai-nilai

pengetahuan Islam yang begitu tinggi terutama dalam rubrik fikih “Topik

Kita” Vol. VIII TH. XI/2013 DZULHIJJAH 1434 yang juga peneliti angkat

dalam skripsi ini. Rubrik fikih “Topik Kita” pada edisi ini menghadirkan dua

artikel tentang haji yaitu, Haji Luar Biasa dan Kepeloporan Haji Mabrur.

Haji Luar Biasa dalam artikel ini menunjukkan bahwa haji sejatinya

memiliki efek yang luar biasa, setiap ritual yang dijalankan dalam ibadah haji

memiliki efek/nilai-nila di dalamnya. Seperti gerakan tawaf yang

menggambarkan suatu pergerakan terus-menerus yang sangat dinamis dan

fokus pada satu titik tujuan. Kegiatan wukuf di Arafah yang menyimbolkan

Page 56: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

43

kesiapan umat untuk senantiasa bahu-membahu dan berserikat menjalankan

tugas bersama berlandaskan prinsip kesetaraan dan kesatuan visi dan misi.

Dan kegiatan sa’i atau lari-lari kecil (naik dan turun) diantara dua bukit Shafa

dan Marwah yang mempunyai nilai kesediaan umat untuk selalu bersama-

sama dalam suka dan duka, senasib-sepenanggungan, serta gigih dalam

pencarian untuk menemukan hal terbaik yang bisa dihadiahkan kepada umat

manusia. Selain itu kegiatan mabit atau menginap di Mina yang diikuti dangan

melempar jumrah menggambarkan keseriusan umat dalam menjaga

pergerakan itu agar jangan sampai dilemahkan dan digerogoti oleh musuh dari

luar maupun dari dalam. Hal inilah yang sesuai dengan judul yang ditulis oleh

penulis yaitu Haji Luar Biasa yang digambarkan oleh nilai-nilai dari kegiatan

dan ritual yang ada dalam ibadah haji.

Artikel kedua adalah Kepeloporan Haji Mabrur, dalam artikel ini

penulis menuliskan sejarah panjang tentang peranan penting jamaah haji bagi

perkembangan Islam di Nusantara, selain itu penulis juga menuliskan pelopor

perlawan yaitu, bagaimana seorang haji zaman dulu merupakan motor

penggerak perlawanan kepada Belanda, sehingga haji zaman dulu perlu diberi

gelar khusus agar mudah terdeteksi. Sebagai penutup tulisan dalam artikel ini

penulis menuliskan para haji kini yaitu, bagaimana haji saat ini berbeda jauh

dengan haji zaman dulu dimana haji saat ini tidak lagi seperti haji zaman yang

merupakan penggerak perlawanan pada Belanda serta kurangnya dedikasi

seorang yang telah berhaji kepada kepentingan masyarakat.

Page 57: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

44

Fenomena haji di Indonesia begitu kental, jika seorang telah berkali-

kali berangkat haji maka anggapan mereka pasti akan menjadi seorang haji

yang mabrur. Padahal jika kita lihat sekilas tentang indikator haji mabrur

adalah seorang yang telah pergi haji maka tumbuhlah kepedulian sosial yang

tinggi dalam dirinya, tutur katanya santun, gairah beribadahnya juga lebih

tinggi, dapat menciptakan kedamaian serta keharmonisan dalam hubungan

sosialnya, dan tidak melakukan perbuatan dosa baik dosa yang besar maupun

yang kecil sekalipun.

Page 58: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

45

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Hasil Temuan Penelitan

Setiap media mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam

memberitakan sebuah isu, begitu pula dengan majalah Noor.Majalah

perempuan muslimah kosmopolitan ini mempunyai sudut pandang yang

berbeda pula dalam memberitakan isu yang sedang diangkat seperti

pemberitaan haji di Indonesia.

Pada bab ini peneliti akan menganalisis artikel yang disajikan oleh

majalah Noor mengenai pemberitaan haji di rubrik fikih “Topik Kita” VOL.

VIII TH. X/2013 DZULHIJJAH 1434. Dalam edisi ini terdapat dua atikel

yang masing-masing mengulas tentang pemberitaan haji.Untuk mengetahui

bagaimana Noor membingkai berita yang disajikan pada edisi ini. Peneliti

akan menguraikan ke-dua berita/artikel tersebut dengan menggunakan framing

dengan model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Berikut hasil temuan

dan analisi teks tentang pembeitaan haji yang dianalisis menggunakan teknik

framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki.

Tabel 4

Rangkaian Artikel di Rubrik Fikih “Topik Kita” Majalah Noor

No Edisi Judul Artikel Hlm Penulis

1 VOL. VIII TH. X/2013

DZULHIJJAH 1434

Haji Luar Biasa 70-71 Umar Fayumi

2 VOL. VIII TH. X/2013

DZULHIJJAH 1434

Kepeloporan Haji

Mabrur

72-74 Badriyah Fayumi

Page 59: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

46

B. Pembingakaian Artikel Haji Luar Biasa di Majalah Noor

Tabel 5

Tema dan Sub-tema Pokok pada Atikel “Haji Luar Biasa”

No Judul Artikel Tema-tema dan Sub-tema Pokok

1 Haji Luar Biasa 5. Titik Kulminasi (titik puncak dari

pengalaman syariat Islam)

6. Kristalisasi Nilai

7. Multiefek kemabruran

Artikel 1

Judul: Haji Luar Biasa

Tabel 6

Analisis Artikel 1

Struktur Perangkat

Framing

Unit

Pengamatan

Hasil Pengamatan

Struktur Sintaksis

(Bagaimana

penulis menyusun

peristiwa/gagasan

ke dalam bentuk

susunan umum

berita/tulisan)

Skema berita

Judul Haji Luar Biasa

Lead Haji adalah ibadah

yang luar biasa dan

peristiwa atau

pengalaman yang luar

biasa umumnya akan

melahirkan pribadi-

pribadi yang juga luar

biasa.

Latar

Informasi

Fenomena Haji di

Indonesia

Kutipan Al-Quran dan Al-

Hadist

Narasumber/

Referensi

Al-Quran dan Al-

Hadist

Opini/Pernyat

aan

Hampir seluruh isi

tulisan merupakan

opini dan pernyataan

penulis kecuali yang

berasal dari sumber

tertentu.

Page 60: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

47

Penutup Pertanyaan,

kemabruran haji jika

haji masih saja hanya

sebagai sebuah tren

tanpa efek positif yang

berarti dalam

kehidupan seorang

yang telah berhaji.

Struktur Skrip

(Bagaimana

strategi penulis

menceritakan/

menuliskan

peristiwa/ gagasan

ke dalam bentuk

berita/ tulisan)

Kelengkapan

berita

What Haji

Where Di Indonesia

When Saat ini

Who Masyarakat Indonesia

Why Agar masyarakat yang

telah berhaji mampu

memahami arti berhaji

dan dapat melahirkan

pribadi seorang haji

yang luar biasa serta

peka terhadap

lingkungan sosial

sehingga hajinya pun

menjadi haji yang

benar-benar mabrur.

How Seorang haji harusnya

lebih memahami haji.

Struktur Tematik

(Bagaimana

pemahaman

penulis atas suatu

peristiwa/gagasan

yang diwujudkan

dalam bentuk

yang lebih kecil)

Detail

Detail

Dalam artikel ini peneliti menemukan

detail dengan menyebutkan titik puncak

dari haji dan juga internalisasi nilai-nilai

filosofisnya berupa: syahadat, shalat,

puasa, zakat, serta haji adalah titik

puncaknya.

Koherensi

(Pertalian/ jalinan

antar kata)

Peneliti melihat penulisan artikel ini

terdapat koherensi penjelas antar

kalimat.

Bentuk Kalimat

Penulisan artikel ini kalimat yang

dituliskan merupakan bentuk kalimat

deduktif, di mana hal yang utama

diuraikan pada paragraf awal kemudian

disusul dengan uraiannya sebagai

pelengkap selanjutnya. Dalam artikel

ini, penulis menggunakan kalimat aktif

dan pasif, yaitu dengan pemakaian

awalan me- dan di- yang cukup

berimbang.

Page 61: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

48

Kata Ganti Kata ganti yang dipakai oleh penulis

adalah dia yang menunjukkan kata ganti

orang pertama, dalam artikel ini orang

pertama adalah seorang yang telah

berhaji. Penulis juga memakai kata ganti

kitayang merupakan kata ganti dari

orang banyak yaitu para jamaah haji dan

khalayak pembaca.

Struktur Retoris

(Cara penulis

menekankan fakta)

Kata (Leksikon) Ada beberapa kata yang digunakan

penulis dalam artikel ini guna

menjelaskan kemabruran dalam sebuah

haji. Beberapa kata tersebut adalah: Haji,

mabrur, ibadah, Islam, rukun Islam,

nilai, luar biasa.

Idiom

Senasib sepenanggungan= punya tujuan

yang sama satu dengan yang lainnya/

sama-sama merasakan apa yang orang

lain rasakan.

Bahu membahu= saling membantu antar

sesama.

Grafis

(Gambar/foto)

Dalam artikel ini menyajikan dua buah

foto: pertama foto suasana haji di

padang arafah, kedua Jamaah haji yang

sedang melempar jumrah.

1. Struktur Sintaksis dari artikel Haji Luar Biasa

Struktur sintaksis adalah bagaimana bentuk susunan kalimat yang

dipilih untuk menuliskan sebuah berita. Adapun elemennya adalah sebagai

berikut:

a. Judul/Headline

Headline merupakan judul dari berita/ artikel yang dituliskan.

Headline yang dituliskan dalam rubrik fikih “topik kita” dalam majalah

Noor VOL. VIII TH. XI/2013 DZULHIJJAH 1434 ini cukup mewakili isi

berita yang dituliskan. Petikan Judul/Headline adalah sebagai berikut:

Page 62: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

49

Haji Luar Biasa

Secara sintaksis, Headline dari berita ini diterangkan kembali pada

pragaraf bagian akhir berita sebagai penekanan pentingnya informasi yang

disampaikan. Paragraf tersebut berbunyi:

Jika pesan-pesan nilai yang begitu luar biasa dari ibadah haji itu

bisa diejawantahkan sepenuhnya oleh bangsa Indonesia pada

khususnya dan umat Islam dunia pada umumnya niscaya krisis

multidimensi yang selama ini kita hadapi lambat laun pasti akan

terhapuskan, bahkan bisa berbalik menjadi kejayaan multidimensi.1

Judul/Headline pada berita ini berusaha menginformasikan kepada

khalayak pembaca bahwa haji merupakan suatu ibadah yang luar biasa

dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya.

b. Lead/Teras Berita

Lead adalah paragraf pertama/intro dalam sebuah berita yang

mengandung gambaran umum suatu berita lead juga berfungsi sebagai

pokok suatu pemberitaan atau bagian inti dari suatu berita.2 Berikut lead

beritanya:

Haji adalah ibadah yang luar biasa. Dan peristiwa atau pengalaman

yang luar biasa umumnya akan melahirkan pribadi-pribadi yang

juga luar biasa.3

Peneliti melihat jenis lead yang digunakan penulis termasuk

kedalam jenis what lead, yaitu teras berita yang mengedepankan peristiwa

apa yang hendak ditonjolkan di awal berita. Lead ini memiliki nilai berita

jauh lebih besar serta kuat dan lebih tinggi dibandingkan dengan lead

1“Haji Luar Biasa”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 71, Paragraf 8

2Sedia Willing Barus, Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita, (Jakarta: Erlangga,

2010), h. 69 3“Haji Luar Biasa”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 70

Page 63: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

50

siapa (who), kapan (when), tempat (where), mengapa (why) dan bagaimana

(how).Pada teras berita kata luar biasa diulang-ulang hingga tiga kali

pengulangan, yang artinya begitu pentingnya suatu ibadah haji hingga

dapat melahirkan sosok yang luar biasa pula saat sepulang dari berhaji.

c. Latar

Latar informasi merupakan bagian berita yang mempengaruhi

makna yang ingin ditulis oleh wartawan. Latar yang dipilih dapat

menentukan ke arah mana penulisakan membawa pandangan khalayak

pembacanya.4 Latar Informasi yang disampaikan majalah Noor adalah

pada bagian berikut ini:

Bagaimana dengan orang yang sudah berhaji bahkan sudah

berulangkali melakukannya tapi masih menjadi pribadi yang biasa-

biasa saja? Ini yang perlu kita waspadai. Jangan sampai kehebohan

haji yang semakin marak di negeri ini tidak memberikan dampak

positif sedikitpun bagi peningkatan kepribadian baik pada tataran

personal maupun sosial kebangsaan.5

Pada latar informasi yang dituliskan, majalah Noor menegaskan

bahwa penulis mengangkat fenomena haji di Indonesia yang sedang marak

terjadi dan tanpa memiliki banyak efek positif dari haji yang dijalankan

oleh seseorang yang telah berhaji. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana

penulis menekankan berita dengan sebuah pertanyaan yang kemudian

penulis jawab sesuai dengan realitas di negeri ini.

4 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi Politik Media, h. 257

5“Haji Luar Biasa”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 70, Paragraf 1

Page 64: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

51

d. Kutipan

Kutipan merupakan bagian dalam pengutipan berita yang

dimaksudkan untuk membangun objektivitas prinsip keseimbangan dan

tidak memihak. Bagian ini juga merupakan bagian berita yang

menekankan bahwa berita yang dituliskan oleh penulis/wartawan bukan

pendapatnya semata, melainkan kutipan dari beberapa sumber tertentu

seperti Al-Quran dan Al-Hadist.

Dalam artikel Haji Luar Biasa ini penulis tidak banyak mengutip

dari narasumber tertentu melainkan opini pribadi dari penulis yang

dituangkan dalam tulisan dengan menggunakan sumber-sumber yang

relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.

e. Penutup

Penutup dalam artikel/berita dalam majalah Noor ini ditutup

dengan menggunakan paragraf dengan pertanyaan ulang sebagai berikut:

Apakah multiefek dari kemabruran haji yang seperti itu sudah bisa

dirasakan dalam kehidupan nyata? Dan apa pula yang akan terus

terjadi jika akhirnya haji hanya menjadi sebuah tren dan “tradisi”

kosong tanpa efek positif.6

Jelas terlihat bahwa penulis menekankan pentingnya haji dan

bagaimana masyarakat mengaplikasikannya dalam kehidupannya jika

hajihanya dijalankan dengan niat tren semata tanpa memperhatikan aspek

kehidupan sosialnya.

6“Haji Luar Biasa”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 71, Paragraf 8

Page 65: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

52

2. Struktur Skrip dari artikel Haji Luar Biasa

Dari Analisi ini adalah bagaimana cara seorang penulis/wartawan

mengisahkan sebuah fakta, unsur yang dilihat adalah kelengkapan 5W+1H.

Peneliti melihat dalam artikel berjudul “Haji Luar Biasa” ini mengandung

unsur tersebut. Dimulai dari penekanan penulis pada unsur what tentang

peristiwa apa yang akan ditonjolkan dalam artikel ini yaitu haji. Lalu unsur

where yaitu dimana peristiwa yang dituliskan diangkat, dalam artikel ini

penulis lebih memfokuskan haji dan trennya di Indonesia. Unsur selanjutnya

adalah when yaitu kapan peristiwa berlangsung, penulis/wartawan menuliskan

peristiwa ini berlangsung saat ini dan kehebohan haji yang marak terjadi di

masa-masa sekarang ini. Unsur yang tidak kalah penting adalah who yaitu

tentang siapa yang sedang penulis angkat dalam pemberitaannya, disini

peneliti melihat bahwa penulis mengangkat masyarakat Indonesia sebagai

unsur who-nya. Selanjutnya unsur why yaitu tentang kenapa berita/artikel itu

dituliskan, berita ini dipublikasikan agar masyarakat yang telah berhaji

mampu memahami arti haji dan dapat menjadikan pribadi mereka menjadi

sosok seorang haji yang luar biasa serta peka terhadap lingkungan sosial

sehingga hajinya pun menjadi haji yang benar-benar mabrur.

Selain itu dalam artikel ini juga dilengkapi dengan unsur how yaitu

tentang bagaimana seharusnya seorang yang sudah berhaji

mengaplikasikannya dalam kehidupan sosial dan agama. Melalui kelengkapan

struktur 5W+1H ini, peneliti menilai bahwa majalah Noor memenuhi standart

kaidah jurnalistik sehingga penulis memberitakan/ menuliskan beritannya

sesuai dengan fakta yang ada.

Page 66: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

53

3. Struktur Tematik dari artikel Haji Luar Biasa

Dalam struktur dilihat dari bagaimana peristiwa itu diungkapkan atau

dibuat oleh penulis/ wartawan di dalamnya meliputi: detail, koherensi

(Pertalian/ jalinan antar kata), dan bentuk kalimat.

a. Detail

Detail ini merupakan elemen yang berhubungan dengan kontrol

suatu informasi yang ditampilkan seseorang. Dari struktur tematik, peneliti

melihat beberapa poin mengenai bagaimana wartawan/penulis menuliskan

sebuah fakta dari artikel tersebut. Dalam artikel ini peneliti menemukan

detail dengan menyebutkan titik puncak dari haji dan juga internalisasi

nilai-nilai filosofisnya berupa: syahadat, shalat, puasa, zakat, serta haji

yang merupakan titik puncaknya. Serta peneliti melihat penulis disini

menuliskan detail dengan menyebutkan beberapa nama tempat di Tanah

Suci seperti, Arafah, Bukit Shafa, Marwah, dan Mina. Berikut petikan

artikelnya:

Kegiatan wukuf di Arafah menyimbolkan kesiapan umat untuk

senantiasa bahu-membahu dan berserikat menjalankan tugas

bersama berlandaskan prinsip kesetaraan dan kesatuan visi dan

misi. Begitu juga dengan kegiatan sai dan lari-lari kecil (naik

dan turun) di antara dua bukit Shafa dan Marwah yang

mengisyaratkan kesediaan umat untuk selalu bersama-sama

dalam suka dan duka.... Sedangkan kegiatan mabit atau

menginap di Mina yang diikuti dengan lempar jumrah

menggambarkan keseriusan umat dalam menjaga pergerakan itu

agar jangan sampai dilemahkan dan digerogoti oleh musuh dari

luar maupun dari dalam.7

7“Haji Luar Biasa”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 71, Paragraf 7

Page 67: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

54

b. Koherensi (Pertalian/ jalinan antar kata)

Koherensi merupakan pertalian atau jalinan antarkata dan kalimat

dalam sebuah teks. Dua kalimat yang mempunyai makna berbeda dapat

dihubungkan sehingga tampak koheren sehingga fakta yang tidak

berhubungan sekalipun dapat koheren/berhubungan. Dalam artikel ini

peneliti melihat ada jalinan/pertalian antar kalimat guna menjelaskan

kalimat awal, sehingga kalimat yang dituliskan menjadi lebih jelas dengan

penjelasan paragraf selanjutnya.

c. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah yang berkesinambungan dengan cara

berfikir logis. Peneliti melihat bahwa bentuk kalimat yang digunakan

dalam penulisan artikel ini kalimat yang dituliskan merupakan bentuk

kalimat deduktif, di mana hal yang utama diuraikan pada paragraf awal

kemudian disusul dengan uraian selanjutnya sebagai pelengkap. Dalam

artikel ini, penulis menggunakan kalimat aktif dan pasif, yaitu dengan

pemakaian awalan me- dan di- yang cukup berimbang.

d. Kata Ganti

Kata ganti merupakan pengganti dari suatu subjek yang sedang

dituliskan. Peneliti melihat kata ganti yang digunakan dalam penulisan

artikel ini adalah kata ganti orang kedua yaitu dia yang menggantikan

seorang haji. Dalam artikel ini penulis juga tidak banyak menggunakan

kata ganti melainkan subjeknya adalah orang pertama. Hal ini sangat

terlihat jika penulis ingin menekankan subjek (seorang haji) untuk

Page 68: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

55

mengerti dan memahami hajinya untuk mendapatkan dampak positif saat

seorang telah pulang berhaji. Berikut petikan artikelnya:

Puncaknya, haji pada gilirannya menyerupai deklarasi yang

diumumkan kepada khalayak bahwa pada tataran personal nilai-

nilai itu sudah terinternalisasi dengan baik di dalam pribadi orang

yang berhaji, sehingga dengan begitu dia pun sudah siap bergabung

dengan pribadi-pribadi lain....8

Selain kata ganti dia penulis juga menggunakan kata ganti kita

yang menunjukkan bahwa penulis bersikap netral. Karena kata kita disini

penulis menuliskan artikel ini yang merupakan kesimpulan akhir dari

tulisannya. Tujuannya adalah untuk mengajak semua pembaca/orang

banyak serta dirinya sendiri untuk saling mengingatkan pentingnya haji

agar haji yang dijalankan semua umat mempunyai efek positif guna

mendapatkan titel mabrur yang sesungguhnya. Petikan artikelnya adalah

sebagai berikut:

Jika pesan-pesan nilai yang begitu luar biasa dari ibadah haji itu

bisa diejawantahkan sepenuhnya oleh bangsa Indonesia pada

khususnya dan umat Islam dunia pada umumnya, niscaya krisis

multidimensi yang selama ini kita hadapi lambat laun pasti akan

terhapuskan, bahkan bisa berbalik menjadi kejayaan multidimensi.9

4. Struktur Retoris dari artikel Haji Luar Biasa

Stuktur retoris adalah bagaimana cara wartawan/penulis menekankan

suatu fakta. Struktur ini dapat dianlisis dari beberapa elemen diantaranya

adalah leksikon (kata), idiom, dan grafis (gambar/ foto).

8“Haji Luar Biasa”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 71, Paragraf 5

9“Haji Luar Biasa”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 71, Paragraf 8

Page 69: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

56

a. Leksikon (kata)

Leksikon menunjukkan bagaimana seorang melakukan pemilihan

kata dari berbagai kemungkinan kata yang tersedia.Dalam artikel ini ada

beberapa kata yang digunakan oleh penulis guna menjelaskan kemabruran

dalam sebuah haji. Beberapa kata tersebut adalah: Haji, mabrur, ibadah,

Islam, rukun Islam, nilai, luar biasa. Kata tersebut diulang-ulang guna

menegaskan pentingnya informasi yang disampaikan.

b. Idiom

Idiom disebut juga dengan ungkapan yang merupakan gabungan

kata yang membentuk arti baru serta tidak berhubungan dengan kata

pembentuk dasarnya. Dalam artikel ini peneliti menemukan beberapa

idiom yang digunakan oleh penulis yakni:

1) Senasib sepenanggungan yang artinya punya tujuan yang sama satu

dengan yang lainnya/ sama-sama merasakan apa yang orang lain

rasakan.

2) Bahu membahu artinya saling membantu antar sesama.

c. Grafis (gambar/foto)

Grafis yang ditampilkan oleh penulis dalam artikel Haji Luar Biasa

ini adalah berupa dua foto tentang bagaimana suasana jamaah haji di

Arafah dan suasana jamaah yang sedang melempar jumrah.Adanya grafis

berupa foto ini memperjelas maksud penulis yang mengangangkat

keluarbiasaan sebuah haji.

Page 70: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

57

C. Pembingakaian Artikel Kepeloporan Haji Mabrur di Majalah Noor

Tabel 7

Tema dan Sub-tema Pokok pada Artikel “Kepeloporan Haji Mabrur”

No Judul Artikel Tema-tema dan Sub-tema Pokok

1. Kepeloporan Haji Mabrur 5. Sejarah Panjang

6. Pelopor Perlawanan

7. Pemimpin Gerakan Islam

8. Para Haji Kini

Artikel 2

Judul: Kepeloporan Haji Mabrur

Tabel 8

Analisis Artikel 2

Struktur Perangkat

Framing

Unit

Pengamatan

Hasil Pengamatan

Struktur

Sintaksis

(Bagaimana

penulis menyusun

peristiwa/gagasan

ke dalam bentuk

susunan umum

berita/tulisan)

Skema Berita

Judul Kepeloporan Haji

Mabrur

Lead Meraih hajimabrur

adalah impian semua

jamaah haji. “Haji

mabrur, tiada balasan

(yang layak) baginya

selain surga”

Latar Informasi Sejarah haji di masa

lampau

Kutipan Al-Quran dan Al-Hadist

Narasumber/

referensi

Al-Quran dan Al-Hadist

Opini/

Pernyataan

Hampir seluruh isi

tulisan merupakan opini

dan pernyataan penulis

kecuali yang berasal dari

sumber tertentu.

Penutup Ajakan atau seruan

untuk memanfaatkan

waktu para jamaah haji

khususnya hajjah agar

Page 71: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

58

waktu yang mereka

pergunakan dapat

bermanfaat untuk orang

banyak. Atau selalu

mendedikasikan dirinya

pada kehidupan sosial.

Ajakan ini terlihat dari

bagaimana penulis

menggunakan kata

“semestinya”.

Struktur Skrip

(Bagaimana

strategi penulis

menceritakan/

menuliskan

peristiwa/ gagasan

ke dalam bentuk

berita/ tulisan)

Kelengkapan

Berita

What Awal mula haji dan

perkembangannya. Serta

gelar haji yang

mengalami penurunan

makna.

Where Di Nusantara

(Indonesia)

When Saat ini dan masa

lampau

Who Jamaah haji Indonesia

Why Kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang

makna haji, dan histori/

sejarah gelar haji yang

diperoleh para pahlawan

di masa lampau.

How Bagaimana haji di masa

saat ini. Di mana gelar

haji telah banyak

mengalami penurunan

makna.

Struktur Tematik

(Bagaimana

pemahaman

penulis atas suatu

peristiwa/gagasan

yang diwujudkan

dalam bentuk

yang lebih kecil)

Dalam artikel ini peneliti menemukan

detail sebagai berikut:

1. tingginya kuantitas jamaah haji

indonesia rata-rata 220 ribu jamaah

berangkat tiap tahunnya.

2. Penulis dalam artikel Kepeloporan

Haji Mabrur ini menuliskan detail

berupa abad sejarah penting jamaah

haji bagi perkembangan Islam di

Nusantara sejak abad ke-13 M,

pergerakan organisasi-organisasi

Islam di awal abad ke-20, jamaah haji

sejak abad ke-13 menjadikan

Haramain bukan saja sebagai tempat

ibadah melainkan juga sebagai pusat

Page 72: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

59

Detail

kontak intelektual.

3. Penulis menuliskan detail berupa

tahun-tahun peristiwa penting seperti

perang Paderi pimpinan Tuanku Imam

Bonjol pada tahun 1821-1837, perang

Diponegoro (1825-1830)

4. Penulis juga menuliskan detail berupa

nama-nama pemimpin gerakan Islam

serta perkembangan Islam di beberapa

tempat di Indonesia seperti Samudra

Pasai, Malaka, Aceh, Demak, Banten

dll.

Nominalisasi yang dituliskan oleh penulis

guna meyakinkan pembaca, bahwa apa

yang dituliskan oleh penulis bukan opini

dari penulis semata, tetapi juga data dan

fakta yang disajikan berdasarkan sumber

yang relevan.

Koherensi

(Pertalian/

jalinan antar

kata)

Peneliti melihat penulisan artikel ini

terdapat koherensi penjelas antar kalimat.

Bentuk kalimat Penulisan dalam artikel ini kalimat yang

dituliskan merupakan bentuk kalimat

induktif, dimana paragraf yang kalimat

utamanya terletak di akhir paragraf. Lalu

kalimat penjelas ditulis sebelum kalimat

utama. Terlebih dahulu dikemukakan

pikiran-pikiran penjelas berupa fakta-fakta

atau uraian-uraian yang berupa pernyataan

khusus dilanjutkan dengan menyebutkan

pernyataan umum sebagai kesimpulan.

Dalam artikel Kepeloporan Haji Mabrur,

penulis menggunakan kalimat aktif dan

pasif, yaitu dengan pemakaian awalan me-

dan di- yang cukup berimbang.

Kata ganti Kata ganti yang dipakai oleh penulis

adalah kita yang menujukkan bahwa

penulis memiliki sikap netral dalam

memberitakan sesuatu. Kita disini

menunjukkan diri penulis dan para hujjaj.

Struktur Retoris

(Cara penulis

menekankan fakta)

Kata

(Leksikon)

Ada beberapa kata yang digunakan penulis

dalam artikel ini guna menjelaskan artikel

Kepeloporan Haji Mabrur, dan bagaimana

memperoleh gelar mabrur tersebut.

Beberapa kata tersebut adalah: Haji/hujjaj,

Page 73: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

60

mabrur, ibadah, Islam, gelar, jamaah,

Indonesia, zaman.

Idiom

Motor perlawanan= merupakan sebuah

alat untuk melawan penjajah saat itu.

Motor penggerak= merupakan penggerak

perlawananan atas tekanan yang diberikan.

Grafis

(Gambar/foto)

Dalam artikel Kepeloporan Haji Mabrur

ini majalah Noor menyajikan enam buah

foto yaitu: suasana jamaah haji, foto K.H.

Ahmad Dahlan, K.H. Hasym Asy’ari,

perjalanan haji sebelum adanya kendaraan

bermotor, suasana perkemahaan haji

jaman dulu, dan perkemahan jaman

sekarang.

1. Struktur Sintaksis dari artikel Kepeloporan Haji Mabrur

Dari struktur sintaksisnya dalam rubrik fikih Topik Kita yang berjudul

“Kepeloporan Haji Mabrur” struktur ini terkait dengan bagaimana cara

wartawan merangkai suatu peristiwa dalam sebuah berita/tulisan. Hal yang

penting dan perlu diperhatikan untuk melihat cara seorang wartawan/penulis

merangkai peristiwa yang dipaparkan adalah sebagai berikut:

a. Headline

Headline atau judul yang dipilih penulis dalam artikel ini adalah

“Kepeloporan Haji Mabrur” di mana judul ini diambil oleh penulis karena

saat edisi ini tepat dengan hari kepahlawanan. Penulis menampilkan

headline ini karena ingin menggambarkan bagaimana seorang yang telah

berhaji pada zaman dahulu merupakan pahlawan penggerak atas

penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.

b. Lead/Teras Berita

Lead merupakan paragraf pertama/intro dalam sebuah berita yang

mengandung gambaran umum suatu berita lead juga berfungsi sebagai

Page 74: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

61

pokok suatu pemberitaan atau bagian inti dari suatu berita. Berikut lead

beritanya:

Meraih haji mabrur adalah impian semua jamaah haji. “Haji

mabrur , tiada balasan (yang layak) baginya selain surga.”10

Peneliti melihat jenis lead yang digunakan penulis adalahjenis

quotation lead/ lead kutipan. Dimana penulis dalam artikel ini mengutip

dari sebuah hadist sahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah

ra. Penulis dalam artikel ini ingin menegaskan bahwa tiada yang lain

balasan seorang yang mabrur hajinya adalah surga. Luar biasa dan dasyat

jika para hujjaj dapat mendapatkan balasan surga seperti yang dipaparkan

penulis dalam arikel tersebut. Dari lead ini penulis berupaya mengajak

khalayak pembacanya untuk berlomba-lomba meraih haji mabrur dengan

mengamalkan kebaikan yang tercermin dari tingkah laku, ucapan, amal

perbuatan serta gaya hidup yang dijalankan setelah seorang telah selesai

menjalankan ibadah hajinya.

c. Latar

Latar informasi merupakan bagian berita yang mempengaruhi

makna yang ingin ditulis oleh penulis. Yang menjadi latar informasi dalam

artikel ini adalah sejarah haji di masa lampau, dimana penulis

menggunakan latar informasinya dalam kaliamat berikut:

Kita memiliki sejarah panjang tentang peran penting jamaah haji

bagi perkembangan Islam di Nusantara sejak abad ke-13. Pada

masa penjajahan para hujjaj (bentuk jamak dari haji) adalah

kekuatan penggerak yang gigih melawan kolonialisme... Haji pada

masa lalu memang benar-benar ibadah yang membutuhkan banyak

10

“Kepeloporan Haji Mabrur”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 72

Page 75: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

62

perjuangan dan pengorbanan... Para jamaah haji Indonesia tempo

doeloe, sejak abad ke-13 menjadikan Haramain tidak saja sebagai

tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kontak intelektual...11

Dalam latar informasi ini penulis berupaya menjelaskan sejarah

haji dan perkembangannya dimasa lampau. Hal ini dapat dilihat dari

bagaimana penulis menggunakan kata tempo doeloe yang kemudian

memperkuat gagasannya dengan menjelaskan perkembangan Islam di

Indonesia pada paragraf selanjutnya.

d. Kutipan

Peneliti melihat dalam penulisan artikel Kepeloporan Haji Mabrur

ini wartawan menggunakan kutipan langsung dari sebuah hadist sahih

riwayat Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah ra. Kutipan hadist tersebut

terdapat pada lead dalam artikel ini. Kutipan merupakan bagian dalam

pengutipan berita yang dimaksudkan untuk membangun objektivitas

prinsip keseimbangan dan tidak memihak. Bagian ini juga merupakan

bagian berita yang menekankan bahwa berita yang dituliskan oleh

penulis/wartawan bukan pendapatnya semata, melainkan kutipan dari

beberapa sumber tertentu seperti Al-Quran dan Al-Hadist.

e. Penutup

Penutup dalam artikel/berita dalam majalah Noor ini ditutup

dengan menggunakan sebuah ajakan kepada seluruh khalayak pembaca

khususnya para hujjaj agar bisa memanfaatkan dan mendedikasikan

dirinya pada aktivitas-aktivitas keumatan dan kesetiakawanan yang

11

“Kepeloporan Haji Mabrur”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 72, paragraf 3-4

Page 76: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

63

terorganisir dan manfaatnya dapat dirasakan banyak orang. Berikut

petikan beritanya:

Banyak cara bisa dilakukan. Melalui perkumpulan haji itu sendiri,

pengajian-pengajian, organisasi keagamaan dan kemasyarakatan,

dunia usaha, media, profesi, lembaga-lembaga filantropi, yayasan,

dan lain-lain. Para hajah sekarang sudah sangat banyak jumlahnya

juga semestinya memdedikasikan dirinya kepada aktivitas-aktivitas

keumatan dan kesetiakawanan yang terorganisir, dan manfaatnya

dirasakan banyak orang...12

Ajakan yang peneliti lihat pada paragraf di atas terdapat pada kata

“bisa dilakukan”, penulis juga menyebutkan cara-cara apa saja yang dapat

dilakukan seperti melalui perkumpulan pengajian dll. Kata tersebut

mengajak para hajah agar dapat memanfaatkan hidupnya untuk

kemanusiaan dan keagamaan yang berarti.Selain itu penulis/wartawan

mengajak kembali dengan menggunakan kata “semestinya”. Kata ini

digunakan untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang penulis sampaikan

bermanfaat bagi khalayak apabila diikuti/ dijalankan sebagaimana yang

telah penulis sampaikan.

2. Struktur Skrip dari artikel Kepeloporan Haji Mabrur

Struktur skrip atau kelengkapan dari sebuah berita/artikel

“Kepeloporan Haji Mabrur” ini adalah adanya unsur 5W+1H. Unsur tersebut

diantaranya adalah what, yaitu apa yang sedang penulis angkat sebagai

informasi, dalam unsur ini penulis menonjolkan peristiwa atau sejarah awal

mula haji dan perkembangannya. Serta gelar haji yang mengalami penurunan

makna.Sedangkan unsur where yaitu dimana peristiwa yang dituliskan

12

“Kepeloporan Haji Mabrur”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 72, paragraf 13

Page 77: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

64

diangkat, dalam artikel ini penulis masih mengangkat Indonesia (Nusantara)

sebagai tempat dimana informasi/berita tersebut berkembang. Yaitu dengan

menjelaskan sejarah panjang tantang peran penting jamaah haji di Nusantara.

Masih sama seperti artikel pertama, pada artikel kedua ini penulis memuat

unsur when yaitu tentang kapan peristiwa tersebut berlangsung dalam berita

yang diangkat, yaitu penulis menuliskan makna haji saat ini yang dikaitkan

dengan haji pada masa lampau. Unsur lainya adalah who yaitu tentang siapa

yang sedang penulis angkat dalam pemberitaannya, disini peneliti melihat

bahwa penulis mengangkat para jamaah haji Indonesia. Selanjutnya unsur why

yaitu tentang kenapa berita/artikel itu dituliskan, peneliti melihat unsur why

disini adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang makna haji, dan

histori/ sejarah gelar haji yang diperoleh para pahlawan di masa lampau.

Selain lima unsur diatas artikel ini juga dilengkapi dengan unsur how

yaitu tentang bagaimana haji di masa saat ini. Di mana gelar haji telah banyak

mengalami penurunan makna.Melalui kelengkapan struktur ini, peneliti

menilai bahwa majalah Noor memenuhi standart kaidah jurnalistik sehingga

penulis memberitakan/ menuliskan beritannya sesuai dengan fakta serta realita

yang ada saat ini.

3. Struktur Tematik dari artikel Kepeloporan Haji Mabrur

Dalam struktur ini dilihat dari bagaimana peristiwa itu diungkapkan

atau dibuat oleh penulis/ wartawan yang di dalamnya meliputi: detail,

koherensi (Pertalian/ jalinan antar kata), serta bentuk kalimat.

Page 78: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

65

a. Detail

Detail adalah elemen yang berhubungan dengan kontrol suatu

informasi yang ditampilkan seseorang. Dari struktur tematik, peneliti

melihat beberapa poin mengenai bagaimana wartawan/penulis menuliskan

sebuah fakta dari artikel tersebut. Dalam artikel ini peneliti menemukan

detail dengan menuliskan nominalisasi berupa: abad sejarah panjang

tentang haji, penulis juga menuliskan detail berupa tahun-tahun peristiwa

penting seperti perang Paderi pimpinan Tuanku Imam Bonjol pada tahun

1821-1837, perang Diponegoro (1825-1830). Peneliti juga menemukan

detail berupa nama-nama pemimpin gerakan Islam serta perkembangan

Islam di beberapa tempat di Indonesia seperti Samudra Pasai, Malaka,

Aceh, Demak, Banten dll.

Detail yang dituliskan oleh wartawan merupakan cara wartawan

menyampaikan fakta sesuai dengan realitas yang ada dengan sumber-

sumber yang juga relevan.

b. Koherensi (Pertalian/ jalinan antar kata)

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata dan kalimat

dalam sebuah teks. Dua kalimat yang mempunyai makna berbeda

dihubungkan sehingga tampak koheren sehingga fakta yang tidak

berhubungan sekalipun dapat koheren/berhubungan. Dalam artikel ini

peneliti melihat ada jalinan/pertalian antar kalimat guna menjelaskan

kalimat awal, sehingga kalimat yang dituliskan menjadi lebih jelas dengan

penjelasan paragraf selanjutnya. Berikut pertikan paragrafnya:

Page 79: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

66

“.... Para haji adalah motor penggerak perlawanan kepada

Belanda, sehingga mereka perlu diberi gelar khusus agar mudah

dideteksi. Itulah asal mula digunakannya gelar haji di

Indonesia.Sejarah demikian tidak terjadi pada masa Rosulullah

SAW, sehingga tidak ada gelar haji bagi Nabi dan para sahabatnya.

Tak cukup mewajibkan gelar haji, pemerintah Belanda

selanjutnya (tahun 1911-1933) mengarantina jamaah haji sebelum

dan sesudah berangkat agar tidak menjadi “virus” yang menyerang

pemerintahan colonial di pulau Cipir (Khayangan)….13

Paragraf diatas menunjukkan koherensi antar kalimat hingga antar

paragraf. Sehingga fakta yang disajikan saling berhubungan dan berkaitan

antar kalimatnya.Setiap kalimat dan paragraf dihadirkan saling koheren

oleh penulis Kepeloporan Haji Mabrur ini.

c. Bentuk Kalimat

Penulisan dalam artikel ini kalimat yang dituliskan merupakan

bentuk kalimat induktif, dimana paragraf yang kalimat utamanya terletak

di akhir paragraf. Lalu kalimat penjelas ditulis sebelum kalimat utama.

Terlebih dahulu dikemukakan pikiran-pikiran penjelas berupa fakta-fakta

atau uraian-uraian yang berupa pernyataan khusus dilanjutkan dengan

menyebutkan pernyataan umum sebagai kesimpulan. Dalam artikel

Kepeloporan Haji Mabrur, penulis cenderung menggunakan kalimat aktif,

karena pada setiap kalimat atau paragrafnya majalah ini lebih cenderung

menggunakan awalan me- yang terdiri dari: meraih, menunaikan,

memiliki, menjadikan, mempengaruhi, melahirkan, mewajibkan,

menggunakan, mengontrol, menyerang, menunaikan, menyurutkan,

menggerakkan, mendedikasikan, mendukung, mencapai, dll. Hal inilah

13

“Kepeloporan Haji Mabrur”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 73, paragraf 7-8

Page 80: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

67

yang membuktikan bahwa majalah Noor ikut berperan penting dalam

mengembangkan kritik masyarakat luas terhadap haji dimasa seperti

sekarang ini.

d. Kata Ganti

Kata ganti merupakan pengganti dari suatu subjek yang sedang

dituliskan. Peneliti menemukan kata ganti yang digunakan dalam artikel

ini adalah kita yang menujukkan bahwa penulis memiliki sikap netral

dalam memberitakan sesuatu. Yang artinya berita dituliskan bukan semata

untuk memberikan imformasi dan peringatan kepada khalayak melainkan

kita disini menunjukkan diri penulis dan para hujjaj. Berikut petikan

berita/artikelnya:

Kita memiliki sejarah panjang tentang peran penting jamaah haji

bagi perkembangan Islam di Nusantara sejak abad ke-13… Para

jamaah haji pendahulu kita sejak dulu sungguh nyata memberikan

kontribusinya bagi kemajuan Islam sesuai konteks sosial politik…

sekarang, disaat jumlah jamaah haji sudah sangat banyak dan

situasi sosial politik sangat mendukung, kita justru merasakan

hilangnya spirit perubahan social yang digerakkan oleh para

hujjaj… Musuh kita hari ini adalah kemiskinan, kebodohan, dan

kemerosotan moral…14

Penulis tidak menggunakan kata ganti lain selain kita, hal inilah

yang lebih memperlihatkan sikap netral dari wartawan/penulis. Dari

sinilah penulis memposisikan dirinya sama dengan khalayak pembaca

pada umumnya, sikap penulis juga tidak menggurui dan mengajarkan.

14

“Kepeloporan Haji Mabrur”, Noor, Vol. VIII/2013, h. 72-74, paragraf 3, 10, 11, dan 12

Page 81: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

68

4. Struktur Retoris dari artikel Kepeloporan Haji Mabrur

Stuktur retoris merupakan bagaimana cara seorang wartawan/penulis

menekankan suatu fakta. Struktur ini dapat dianalisis dari beberapa elemen

diantaranya adalah leksikon (kata), idiom, dan grafis (gambar/ foto).

a. Leksikon (kata)

Ada beberapa kata yang digunakan penulis dalam artikel ini guna

menjelaskan artikel Kepeloporan Haji Mabrur, dan bagaimana

memperoleh gelar mabrur tersebut. Beberapa kata tersebut adalah:

Haji/hujjaj, mabrur, ibadah, Islam, gelar, jamaah, Indonesia, zaman.

Leksikon menunjukkan bagaimana seorang melakukan pemilihan kata dari

berbagai kemungkinan kata yang tersedia.Kata tersebut diulang-ulang

guna menegaskan pentingnya informasi yang disampaikan.

Kata tersebut dipilih sebagai penekanan bahwa informasi yang

disampaikan begitu penting hingga beberapa kata tersebut diulang-ulang.

b. Idiom

Idiom disebut juga dengan ungkapan yang merupakan gabungan

kata yang membentuk arti baru serta tidak berhubungan dengan kata

pembentuk dasarnya. Dalam artikel ini peneliti menemukan beberapa

idiom yang digunakan oleh penulis yakni:

1) Motor perlawanan dan motor penggerak = merupakan sebuah alat

untuk melawan penjajah saat itu serta penggerak atas tekanan yang

diberikan.

Page 82: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

69

2) Halaqah-halaqah dan zawiyah-zawiyah = kelompok belajar bersama

yang dibimbing oleh guru.

3) Ribath-ribath = sejenis pesantren saat ini/ yang ada.

c. Grafis (gambar/foto)

Grafis yang disajikan oleh penulis dalam artikel Kepeloporan Haji

Mabrur ini adalah berupa enam buah foto yaitu: suasana jamaah haji, foto

K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasym Asy’ari, perjalanan haji sebelum

adanya kendaraan bermotor, suasana perkemahaan haji jaman dulu, dan

perkemahan jaman sekarang. Grafis yang disajikan penulis tersebut

sebagai pelengkap dan penjelas bahwa penulis sedang mengangkat pelopor

dari haji dengan menambah foto K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasym

Asy’ari sebagai pahlawan penggerak Islam di masa lampau.

D. Frame Majalah Noor

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pandangan

konstruktivis mengatakan bahwa peristiwa atau fakta merupakan hasil dari

suatu kontruksi. Konstruksi tersebut dipengaruhi oleh dua aspek yaitu

psikologis dan sosiologis. Dengan kata lain realitas/fakta tergantung dari

bagaimana ia dilihat. Pikiran dan konsepsi kitalah yang membentuk dan

mengintepretasikan, bisa saja fakta yang sama dipahami dengan cara yang

berbeda-beda tergantung dari bagaimana seseorang menilai sebuah fakta.

Melalui analisis framing, peneliti berupaya melihat bagaimana

kecenderungan sebuah media dalam memberitakan suatu peristiwa. Kedua

Page 83: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

70

artikel yang disajikan dalam rubrik fikih “Topik Kita” di majalah Noor ini

hadir tanpa mengutip dari narasumber tertentu, penulis hanya mengutip

beberapa bagian pada tulisannya dari Al-Quran dan Al-Hadist untuk

memperkuat argumen dan kebenaran dari apa yang disampaikan penulis

dalam dua artikel tersebut. Meski tidak memperlihatkan kutipannya secara

langsung dalam tulisannya, penulis tetap menggunakan buku-buku atau

sumber-sumber yang relevan untuk tulisannya. Artikel ini hadir dan

menegaskan bahwa sejatinya sebuah media dapat melakukan sebuah

kritikannya terhadap fenomena yang sedang terjadi di masyarakat serta

memberikan solusi dan saran atas fenomena yang sedang berlangsung saat itu.

Media ini juga sangat lengkap dalam menggunakan kaidah jurnalistiknya,

yaitu dilihat dari struktur 5W+1H. Hal inilah yang semakin menguatkan

bahwa apa yang penulis hadirkan berdasarkan fakta yang ada di permukaan.

Dengan menggunakan analisis framing Zhondang Pan dan Gerald M.

Kosicki, peneliti akan melihat empat struktur yang dapat dianalisis dengan

framing ini. Yaitu struktur sintaksis yang melihat bagaimana cara wartawan/

penulis menyusun peristiwa serta gagasan ke dalam bentuk susunan umum

berita/tulisan, struktur skrip tentang bagaimana strategi penulis menceritakan/

menuliskan peristiwa/ gagasan ke dalam bentuk berita/ tulisan, struktur

tematik yaitu bagaimana pemahaman penulis atas suatu peristiwa atau gagasan

yang diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil, dan struktur retoris tentang

bagaimana wartawan menekankan sebuah fakta.

Page 84: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

71

Selama kurun waktu dua bulan peneliti melakukan penelitian

dilapangan dengan jalan pengamatan langsung dan wawancara dengan pemred

serta penulis dari majalah Noor. Salah satu penulis yang peneliti wawancarai

adalah Ibu Badriyah Fayumi, selaku Redaktur Ahli majalah Noor, wawancara

dilakukan pada 16 Juni 2014 pukul 11:00 WIB di kediamannya Jl.Masjid no

50 RT 01/07 Kp.Kemang, Kel. Jatiwaringin Kec. Pondok Gede Kota Bekasi.

Melalui wawancara dengan beliau setidaknya kita dapat mengetahui bahwa

realitas itu merupakan hasil dari konstruksi. Setiap orang yang memahami

peristiwa atau suatu realitas tergantung dari pemikiran dan perspektif masing-

masing dari individu. Karena pada dasarnya fakta itu ditampilkan dan

diproduksi secara simbolik, maka realitas tergantung pada bagaimana ia

dilihat dan bagaimana sebuah fakta dikonstruksi.

Haji mabrur yang terkandung dalam artikel ini merupakan bagaimana

haji itu bisa menjadi pelopor perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Haji

mabrur ialah dimana seorang yang telah berhaji dapat memanfaatkan gelar

hajinya dengan baik dan berguna untuk kepentingan umat. Penulis dalam

artikel ini juga memberikan kesimpulan berupa perbandingan haji jaman dulu

dengan haji sekarang, dimana haji jaman dulu lebih menghargai gelar hajinya

karena susah payahnya mendapatkan gelar haji tersebut. Berbeda dengan gelar

haji yang didapat pada masa sekarang, dimana gelar haji dengan mudah

diperoleh oleh seorang yang telah berhaji dengan takaran ekonomi seorang

yang akan pergi haji. Selain itu penulis memberikan saran untuk para

pembacanya agar setelah sepulangnya dari Mekkah/ berhaji mereka dapat

Page 85: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

72

melakukan hal-hal positif dan bisa mendedikasikan dirinya untuk aktifitas

keumatan dan kesetiakawanan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh orang

banyak. Sehingga setelah mendapatkan gelar haji, gelarnya dapat

menjadikannya haji yang mabrur sesuai apa yang diharapkan.

Page 86: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis yang dilakukakan oleh peneliti pada

level teks serta wawancara langsung dengan narasumber yang menunjang

tentang artikel yang ditulis pada majalah Noor vol VIII.TH.XI/2013 yang

berjudul Kepeloporan Haji Mabrur. Sebagai media massa cetak yang

cenderung kepada komunitas muslim, majalah Noor berupaya menyajikan

berita-beritanya berdasarkan perspektif dan ideologi nya secara professional

dan memperhatikan kaidah jurnalistiknya. Dengan penjelasan di atas, maka

peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal yang dapat menjawab pertanyaan

dari rumusan masalah pada Bab I, yaitu:

1. Majalah Noor membingkai isu haji ini berdasarkan fakta dan realita yang

terjadi pada masyarakat. Dimana haji tidak lagi sebagai ibadah manusia

dengan sang pencipta, melainkan telah menjadi kehebohan masyarakat

luas tanpa punya efek yang positif setelah melakukannya. Ibadah haji saat

ini sudah tidak lagi berfungsi sebagai forum pertemuan dan konsolidasi

keilmuan seperti jaman dulu. Haji saat ini fokusnya lebih kepada prosesi

ibadah dan tidak boleh ada aktifitas selain itu. Dalam menuliskan isu haji

ini majalah Noor bertujuan menanamkan kesadaran kepada masyarakat

khususnya khalayak pembaca dengan menuliskan artikel ini pada rubrik

fikih “Topik Kita”. Hal ini jelas bahwa Noor dalam membuat dan

Page 87: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

74

mengkonstruksi beritanya sesuai dengan fakta yang berkembang di

masyarakat dan dapat dipertanggungjawabkan, terlihat dalam

pemberitaannya Noor menjadikan isu haji ini sebagai topik utama dalam

rubrik “Topik Kita” yang sedang diperbincangkan oleh kalangan

masyarakat.Media massa tentunya mempunyai cara tersendiri dalam

membingkai kasus/ isu yang sedang berkembang di masyarakat, begitu

pula majalah Noor. Majalah ini menulis artikel tentang haji tidak serta

merta atas keinginan dan tanpa adanya permasalahan yang diangkat dan

sedang dialami oleh masyarakat luas.

2. Media ini memaknai haji yang mabrur sesuai dengan hadist yang sahih

riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra. Yaitu “tiada balasan

yang layak baginya selain Surga”. Maka barang siapa yang telah mabrur

haji nya adalah haji yang tidak pernah melakukan dosa yang besar maupun

yang kecil. Dan apabila seorang yang telah lalai dalam berbuat dosa maka

ia akan segera bertobat kepada Allah SWT. Majalah Noor

mendeskripsikan bagaimana konsep haji mabrur dan cara memaknainya.

Haji yang mabrur tidak seolah-olah didapat dengan banyaknya uang yang

dimiliki seorang yang akan berhaji, tidak pula dengan seberapa besar biaya

yang telah seseorang keluarkan untuk ibadahnya, melainkan haji mabrur

adalah haji yang dapat dimaknai sebagai berikut:

a. Haji yang bisa menimbulkan efek/ dampak positif setelah

menjalankannya.

b. Mampu mendedikasikan dirinya untuk kepentingan umat .

Page 88: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

75

c. Dapat memerangi kemiskinan, kebodohan. Dan kemerosotan moral

suatu bangsa.

d. Melakukan perubahan social ke arah yang lebih baik.

Dimana seorang yang memiliki gelar haji dapat memanfaatkan gelarnya

sebagai cara untuk menjaga kemabruran hajinya dengan hal-hal yang

positif. Sehingga setiap orang yang bergelar haji tidak akan pernah sia-sia

gelar hajinya.

B. Saran

1. Media massa mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan

informasi kepada khalayak pembaca baik secara objektif dan berimbang.

Meskipun setiap media mempunyai perspektif dan dan ideologi sendiri

dalam memberitakan sesuatu, namun harus tetap sesuai dengan asas

keberimbangan dan tidak memihak pihak manapun serta selalu

memperhatikan kaidah jurnalistiknya. Majalah Noor harus terus

menyampaikan dan memberitakan semua tulisannya dengan fakta yang

ada.

2. Majalah Noor hendaknya terus menyampaikan beritanya sesuai dengan

visi misi yang dimiliki oleh majalah dan sesuai dengan ideologi yang

dimiliki serta terus konsen terhadap agama serta moral suatu bangsa.

3. Tetap berpegang teguh pada Al-Quran dan Al-Hadis sebagai salah satu

sumber dalam setiap penulisannya, agar tidak terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak diinginkan.

Page 89: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

76

4. Kepada khalayak pembaca hendaknya mengerti tentang pers dan media

yang dikonsumsinya, karena pada hakikatnya berita merupakan suatu

konstruksi realitas yang dilakukan oleh media massa, selain itu pembaca

juga cermat dalam memilih dan menerima berita, karena semua media

mempunyai perspektif yang berbeda-beda dalam setiap pemberitaannya,

masyarakat harus cerdas dalam memilih dan mengkonsumsi media.

Page 90: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

77

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Adam, Bonani dan Mustofa. 1994, Hikmah Rahasia Ibadah Haji dan Umrah.

Bandung: Lubuk Agung

Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail. 2011. Ensiklopedi Hadis:

Shahih Al-Bukhari 1. Jakarta: Almahira. Cet.1

Ardianto, Drs. Elvinarno, dkk. 2007. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, Cet.1

Arifin, Gus, 2009.Peta Perjalanan Haji dan Umrah.Jakarta: PT. Elek Media

Komputindo

Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Bungin,Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana, Cet. 1

Bungin, Burhan. 2007. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Prenada Media

Departemen Pendidikan Nasional.2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi Mandar Maju. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Elvinarno dkk.2007. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar.Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, Cet. 1

Eriyanto, 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,

Yogyakarta: LkiS, Cet. 1

Gunadi,YS.1998.Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo

Hasbi ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad.2001. Al-Islam 2. Semarang: Pustaka

Rizki Putra, Cet. 2

Halim, Abdul dkk. 2002. Ensiklopedi Haji dan Umrah.Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, Cet-1

Harahap, DR. H. Sumuran. 2008. Kamus Istilah Haji dan Umrah. Jakarta: Mitra

Abadi Press, Cet-1

Page 91: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

78

Hilmi, Anwar dan Anwar Nashir. 2013. Manasik Haji dan Umroh untuk Semua

Usia, Jakarta: Al-Maghfiroh, Cet. 1

HS. Lasa, Drs. 1994. Pengelolaan Terbitan Berkala. Yogyakarta: Kanisius, Cet. 1

J. Baran, Stanley. 2008. Pengantar Komunikasi Massa: Melek Media dan

Budaya. Jakarta: Erlangga

Jumroni, 2006. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta

Press, Cet. 1

Kementrian Agama RI. 2012. Haji dari Massa ke Massa.Jakarta: Direktorat

Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Cet.1

M. Romli, Asep Syamsul. 2008. Kamus Jurnalistik. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media

Mulyana, Dr. Dedi.2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, Cet. 5

Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik Suatu Pengantar: Teori dan Praktik. Bogor:

Ghalia Indonesia

Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media. Jakarta: Rajawali Pers, Cet. 1

Yaqub, Ali Mustafa. 2008. Haji Pengabdi Setan.Jakarta: PT. Pustaka Firdaus,

Cet. 3

Skripsi:

Damayanthy, Ira. “Konstruksi Realitas Dalam Teks Berita Kriminal Pada

Headline Surat Kabar Pos Kota (Analisis Framing).” Skripsi S1 Fakultass

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, IISIP Jakarta, 2004.

Internet:

http://www.alquran-sunnah.com

http://www.noor-magazine.com/

http://kamusbahasaindonesia.org/rubrik

http://arsipweb.pnri.go.id/

http://shafamandiri.blogspot.com

http://www.kemenag.go.id

Page 92: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 93: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

Hasil Wawancara

Narasumber : Badriyah Fayumi

Jabatan : Redaktur Ahli (Penulis)

Tanggal Wawancara : 16 Juni 2014

1. Bagaimana majalah Noor memilih Bahasa yang digunakan dalam menulis berita?

Bahasa yang kita pilih dan kita gunakan untuk penulisan artikel/ berita dalam majalah ini,

tentunya bahasa yang jelas, tepat sasaran, padat serta ringan yang dapat dengan mudah

dicerna oleh para pembaca majalah Noor.

2. Indikator apa yang digunakan majalah ini dalam memilih tema?

Jadi yang pertama, momentumnya ini moment bulan Dzulhijjah, jadi momentum haji trus

kemudian ini juga terkait dengan momentum hari pahlawan. Jadi ketika kita tulis tema

Kepeloporan Haji Mabrur, adalah bagaimana para haji ini kemudian bisa menjadi

pelopor, sebagaimana para haji Indonesia terdahulu yang sangat luar biasa

kepeloporannya dalam sejarah pergerakan Indonesia, jadi kembali ada Indonesianya lagi

di sini yang kita angkat. Nah dulu semua gerakan Islam di Indonesia itu kan dipimpin

oleh para haji, jadi ketika organisasi-organisasi Islam besar dipimpin oleh para haji ketika

berada di Arab Saudi Mekkah mereka bertemu dengan masyarakat dari berbagai macam

belahan dunia di situlah terjadi kontak pemikiran dan terjadi saling menyemangati dalam

pergerakan sehingga ketika pulang ke Indonesia haji mabrurnya itu tidak sekedar gelar

haji tetapi kemudian juga berdampak kepada perbaikan nasib bangsa dengan melakukan

perlawanan kepada penjajah Belanda, dan juga di dalam melakukan perbaikan kualitas

dan keimanan masyarakat sekitarnya. Jadi jika kita melihat sejarah haji, para haji di

Indonesia itu sangat luar biasa dan itulah latar belakang sejarahnya, dan kenapa artikel ini

kita angkat, karena gelar haji saat ini mengalami penurunan makna, jadi ya haji, haji saja

seolah-olah menjadi rutinitas ibadah tahunan atau menjadi rukun Islam yang seolah-olah

hubungan dia dengan Allah saja, padahal haji jaman dulu itu hubungan bukan sekedar

dengan Allah semata tetapi juga membawa semangat kemabruran yang berdampak pada

umat, masyarakat, dan bangsa, itulah yang ingin kita angkat di sini.

Page 94: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

3. Apa yang menarik sehingga penulis mengangkat artiket di rubrik fikih topik kita

dengan judul “Haji Luar Biasa” dan “Kepeloporan Haji Mabrur”?

Yang menarik disini adalah dimana momentnya tepat sekali dengan bulan haji dan juga

hari pahlawan saat itu. Jadi kita dengan mudah mengaitkan tema haji dengan

kepeloporan/ kepahlawan. tentunya pahlawan yang memperjuangkan bangsa saat itu

yaitu khususnya pahlawan yang telah memiliki gelar haji pada jaman dulu.

4. Bagaimana penulis memilih kata dalam menyusun fakta dalam artikel ini?

Dalam memilih kata untuk menyusun fakta kita memilih kata yang mudah dipahami

tentunya oleh para pembaca majalah ini.

5. Bagaimana penulis menggunakan gaya Bahasa dalam menekankan pentingnya

artikel ini?

Gaya bahasa yang saya gunakan disini tentunya yang ringan, jelas, padat isinya, serta

tidak memberatkan pembaca dalam memahami apa yang dituliskan.

6. Seberapa penting kelengkapan unsur 5W+1H dalam artikel ini?

Ya kalau artikel ini selalu ada ya unsur tersebut tetapi tidak selalu dijelaskan secara rinci.

Dari why (kenapa) nya tadi kan adanya penurunan makna yang luar biasa terhadap haji

lalu memaknai kemabruran haji itu tidak sedasyat mencapai kemabruran haji seperti

jaman dulu, lalu what (apa) nya kan kita menjelaskan gelar haji itu sebetulnya maknanya

apa sih? Sejarahnya seperti apa? Sehingga banyak orang yang tidak memahami apa sih

substansi haji terus kemudian dan apa makna dari gelar haji bagi orang Indonesia dan

mengapa gelar haji itu tidak ada pada masa Rosulullah, tidak ada dikalangan sahabat,

tidak ada juga dikalangan orang-orang Saudi karena memang ya beda konteks sosial dan

politik di Indonesia dalam menjalankan ibadah haji dalam konteks sosial politik orang-

orang Arab sendiri yang menjalankan ibadah haji. Lalu who (siapa) yang kita angkat

disini adalah jamaah haji jaman dahulu dan jaman sekarang khususnya di Indonesia.

Where (dimana) nya adalah ya di Nusantara ini atau di Indonesia ini. Lalu when (kapan)

nya adalah saat ini bagaimana dan masa lampau bagaimana. Lalu kemudian how

(bagaimana) ini adanya di haji para kini/ haji masa kini ya kita melihat banyak yang tidak

seperti dulu sehingga kita ingin menghidupkan itu dengan bagaimana supaya mabrur

sehingga itu bermanfaat secara luas. Bagaimana nya disini kan merupakan solusi yang

Page 95: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

disampaikan dan cara menyikapinya dalam konteks saat ini ya khususnya dari sisi

perempuan, dan saya selalu menulis bagaimananya ini di akhir.

7. Apakah ada ideologi yang menjadi acuan dari penulis ketika menyusun suatu fakta

menjadi sebuah artikel?

Tentunya ideologinya sama dengan ideologi majalah kita, terutama ideologi Islam yang

luas dan universal. Kita sebagai penulis dalam menuliskan sebuah fakta tidak boleh

melenceng dari ideologi Islam sendiri. Jadi semua yang kita tulis merupakan fakta yang

mempunyai sumber dan ideologi yang jelas yaitu Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

8. Adakah penekanan tertentu sehingga majalah Noor mengarahkan pembaca

terhadap terhadap satu kesimpulan wacana kepeloporan haji mabrur dan haji luar

biasa ini?

Sudah pasti kita punya keinginan untuk memframe kira-kira begitu, agar para pembaca

kita mendapat satu kesimpulan. Tetapi majalah Noor itu tidak pernah menyampaikan

kesimpulan dengan bentuk-bentuk doktrinatif, kita tidak pernah melakukan indoktrinasi

harus begini atau mengancam seperti itu tidak. Tetapi lebih membuka ruang kesadaran

dengan menyampaikan fakta dan ilmu yang memang bisa dipertanggung jawabkan, ya

ada ilmu ada sejarah, sejarah kan fakta ya. Ilmunya seperti apa sih kalau haji mabrur? Ya

dari Allah dari Rosulullah kalau haji mabrur itu tidak ada balasan baginya kecuali surge,

nah itu kan ilmunya seperti itu, faktanya, haji pada jaman dulu seperti itu tantangannya

berat sekali dan faktanya saat ini haji seperti ini seperti ini. Maka bagaimana kita

semestinya tentu saja harapannya kalau dalam tulisan ini adalah bagaimana haji mabrur

itu bisa menjadi pelopor perubahan sosial ke arah yang lebih baik.

9. Seperti yang sudah saya baca, dalam artikel ini tidak mengutip narasumber lain.

Apakah semuanya artikel di rubrik fikih “Topik Kita” ini adalah hasil dari

pemikiran penulis/ darimanakah sumber penulisan artikel ini?

Pasti harus ada sumbernya, kalau seperti sejarah seperti ini kan kita tidak bias mengarang

bebas, hanya karena memang artikel itu tidak memakai footnote jadi tulisannya menjadi

tulisan-tulisan yang mengalir saja. Tetapi kita sebagai penulis diminta

pertanggungjawaban ilmiah nya. Jadi semua yang kita tulis dapat dipertanggungjawabkan

juga secara ilmiah

Page 96: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 97: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

Foto Dokumentasi

Peneliti dengan Ibu Badriyah Fayumi

Page 98: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

Hasil Wawancara

Narasumber : Ibu Jetti R. Hadi

Jabatan : Pemred

Tanggal Wawancara : 7 Mei 2014

1. Sejak Tahun Brapa Majalah Noor diterbitkan?

Majalah Noor didirikan sejak tahun 2003.

2. Berapa Oplah majalah Noor dalam setiap edisinya?

Setiap copy nya 20.000 lebih dan disebarkan ke seluruh Indonesia

3. Bagaimana sejarah didirikannya majalah Noor ini?

Kenapa majalah Noor itu ada, karena para pendirinya yaitu saya sendiri Jetti Rosila

Hadi, Sri Artaria Alishjahbana yang juga dibantu oleh Ratih Sanggarwati kemudian

disemangati oleh Mario Alishjahbana. Disini kita ingin sebetulnya para perempuan

terutama perempuan pada umumnya dan muslimah khususnya punya ilmu tentang

Islam, jadi belajar tentang Islam dan mau berbagi tentang ilmu-ilmu Islam. Kenapa

harus seperti itu? Karena kita ingin para muslimah itu beragama Islam bukan hanya

cuma hanya Islam di KTP saja. Di KTP nya Islam tapi tidak mengerti apa itu Islam.

Jadi kita ya harus belajar bersama-sama supaya kita punya gaya hidup Islami yang

sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadist. Bagaimana kita semua perempuan di

Indonesia dapat belajar bersama-sama yaitu dengan media. Jadi kita buat majalah

Noor, yaitu majalah gaya hidup muslimah yang sesuai dengan Al-Quran dan Al-

Hadist di mana para perempuan saling belajar dan saling berbagi. Oleh karenanya di

majalah Noor itu ada ilmu Islamnya, pengetahuan tentang Islam, kemudian kalau kita

bicara tentang majalah tentu majalah yang menarik untuk dibaca. Nah, waktu sebelum

saya bikin majalah Noor survey, perempuan-perempuan di Indonesia itu menariknya

kalau mau belajar bagaimana menariknya. Mereka tertarik dengan bacaan yang

mengandung ilmu tapi tidak terlampau panjang, disampaikan dengan Bahasa

sederhana tapi nyaman tidak menghakimi dan tidak menggurui. Nah kemudian kita

juga melihat sepuluh tahun yang lalu yaitu tahun 2003, bahwa ternyata perempuan-

perempuan di Indonesia belum punya kebiasaan membaca yang sangat baik dan minat

bacanya masih sangat kurang, maka dari itu di majalah Noor itu membuat bacaan-

bacaan dan artikel yang pendek-pendek nyaman. Selain itu perempuan-perempuan itu

Page 99: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

juga menyukai sesuatu yang berbau entertaint yang enak, nyaman, dan menghibur

yaitu fashion dan kuliner. Makanya di majalah kita itu ada sedikit fashion dan sedikit

kuliner, sebenarnya itu merupakan penunjang saja. Oleh karenanya majalah Noor

punya slogan Yakin- Cerdas- Bergaya. Pertama yakin, perempuan-perempuan itu

harus yakin apa yang ia ketahui tentang agamanya. Nah karena di dalam Islam dalam

Al-Quran disampaikan : “Jangan kamu lakukan apa-apa yang tidak kamu ketahui

yang kamu tidak punya ilmunya” jadi perempuan itu harus berilmu dalam melakukan

apa-apa yang ia kerjakan, apapun ilmunya. Contohnya melakukan sholat kita harus

tahu ilmunya, melakukan apapun kita harus tahu ilmunya. Nah, kita di majalah Noor

akan searring ilmu dan pengetahuan-pengetahuan seperti itu. Yang kedua Cerdas

yaitu bagaimana kita hidup dengan gaya hidup Islami di Jaman seperti sekarang ini

agar tidak menyalahi Al-Quran dan Hadistnya dan bagaimana cara kita

mengimplementasikannya dalam kehidupan seperti sekarang ini ya kita harus cerdas.

Yang ketiga bergaya, nah yang ketiga ini merupakan bonusnya dan bukan suatu yang

utama disini. Jadi kita mulai bagaimana perempuan muslim itu menutup auratnya

seperti yang ada dalam Al-Quran dan untuk perempuan-perempuan kosmopolitan

yaitu perempuan-perempuan yang bisa merasa nyaman diberbagai situasi tempat dan

waktu.

4. Bagaimana perkembangan majalah Noor disetiap Edisinya?

Setiap tahun kita ada raker (rapat kerja), di raker itu kita menentukan tahun depan itu

kita akan ada rubrik-rubrik apa kemudian juga kenapa dibuat rubrik tersebut itu kita

rapatkan di raker. Seperti saat majalah Noor pertama kali terbit dan lima tahun

pertama itu cover-nya hanya background belakangnya putih lalu hanya dengan foto

close-up. Nah itu kita sesuaikan dengan perkembangan dan kondisi perempuan

muslimah pada saat itu. Cover pertama kali majalah Noor itu adalah perempuan

berhijab yang punya sesuatu yang punya prestasi, kenapa kita membuat cover seperti

ini agar perempuan-perempuan lain itu termotifasi dan terinspirasi untuk sama seperti

mereka yang berhijab dan sukses. Cover majalah Noor lima tahun pertama adalah

mereka para doktor, para peneliti, para dokter dan para perempuan-perempuan yang

bisa memberikan inspirasi walaupun dia berhijab dia masih bisa berprestasi di

bidangnya masing-masing dan belajarnya bukan hanya ilmu-ilmu dunia tetapi juga

belajar tentang Islam. Kemudian saat ini sudah banyak publik-publik figur yang

berhijab yang kemudian bisa kita angkat tapi tetap perempuan-perempuan yang bisa

memberi inspirasi perempuan dan muslimah lain dalam kehidupannya. Majalah Noor

Page 100: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

adalah majalah muslimah satu-satunya yang mensyaratkan yang menjadi cover adalah

perempuan atau publik figur yang sehari-harinya sudah berhijab.

5. Apa yang menjadi tujuan utama didirikannya Majalah Noor?

Tujuannya yaitu agar semua perempuan-perempuan di Indonesia ini khususnya

muslimah bisa belajar bersama-sama tentang ilmu Islam yang berlandaskan Al-Quran

dan Al-Hadist. Agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya serta

membentuk gaya hidup Islami bagi perempuan-perempuan muslim dengan

berlandaskan Al-Quran dan Hadist.

6. Siapa saja yang menjadi sasaran majalah ini? Dan bagaimana cara

pendistribusian majalah ini?

Yang menjadi sasaran majalah ini yaitu perempuan-perempuan muslim khususnya

yang mau belajar tentang ilmu-ilmu Islam. Serta perempuan-perempuan umum yang

ingin mengetahui lebih dalam tentang ilmu Islam. Sedangkan pendistribusiannya kita

sudah pasarkan majalah keseluruh Indonesia. Terutama daerah-daerah terpencil di

Indonesia yang belum kami jangkau dan yang menghubungi majalah Noor untuk

beredar di daerah itu kita akan kirim majalah ke daerah yang meminta Noor hadir

disana.

7. Apa yang membedakan majalah Noor dengan majalah Islam khususnya yang

bergenre perempuan dengan yang lainnya?

Yang membedakan majalah Noor dengan majalah lainnya adalah dari awalkan

majalah Noor itu majalah muslimah kosmopolitan ya, muslimah kosmopolitan itu kan

muslimah modern juga ya, nah yang dimaksud kosmopolitan itu perempuan-

perempuan yang bisa hidup sepanjang jamannya dalam situasi, kondisi, dan tempat

dimanapun mereka berada, mereka pasti nyaman hidup sebagai muslimah. Nah

kenapa kita bisa meletakkan posisi Noor seperti itu karena kita yakin Quran dan

Hadist itu untuk sepanjang jaman, mau orang hidup di jaman modern pasti Quran dan

Hadist bisa menjawab itu. Makanya kita mempunyai keyakinan majalah Noor majalah

kosmopolitan yang sesuai Quran dan Hadist, atau kita bisa sampaikaikan juga majalah

kosmopolitan yang modern karena Quran dan Hadist itu juga selalu modern tidak

pernah ketinggalan jaman dan itu kita yakini betul, nah bagaimana kita bisa menggali

itu atau menyampaikan itu kepada pembaca kita, itulah kita harus cerdas dalam

memilih kata, memilih kalimat, memilih alinea-alinea memilih narasumber, dan

memilih hal-hal yang harus disampaikan secara jelas kepada pembaca kita. Makanya

kami menggunakan Quran dan Hadist untuk sepanjang jaman untuk selalu modern,

Page 101: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

karena Quran dan Hadist itu juga selalu modern dan tidak ketinggalan jaman karena

dia selalu sesaui dengan perkembangan jaman. Atau dia bisa menjawab tantangan

disetiap jamannya.

8. Apa kelebihan majalah ini dibandingkan dengan majalah Islam lainnya?

Salah satu yang membedakan majalah Noor dengan majalah lainnya yaitu tentang

cover kami selalu menggunakan cover muslimah yang sudah berhijab setiap harinya.

Majalah Noor sangat berupaya dan sangat mengupayakan bahwa setiap apa yang kita

tampilkan tentang muslimah itu harus sesuai adab seorang muslimah sesuai Quran dan

Hadist, nah itu semua yang kita perhatikan betul dan abad atau etikanya juga kita

perhatikan, bagaimana adab terhadap sesama, orang tua, tamu, lawan jenis, dsb. Nah

itu secara serius kita perhatikan betul dalam majalah ini. Itu kelebihan majalah Noor

dengan majalah yang lain saya rasa.

9. Ada brapa Rubrik dalam majalah ini dan bagaimana awal mulanya rubrik topik

kita ini dihadirkan?

Dalam majalah Noor ini ada enam (6) yaitu fikih, fashion, lifestyle, kuliner, inspirasi

dan silaturahim.

10. Bagaimana alur produksi penulisan artikel terkait tema yang diangkat dalam

majalah ini?

Di Noor ini ada rapat redaksi Mingguan, dalam rapat redaksi itu semua Tim dalam

Noor mengusulkan, misalnya kita mau mengangkat topik apa. Lalu topik besar itu kita

sudah bicarakan di raker tahunan, jadi setahun ke depan itu kita mau temanya apa itu

kita rapatkan disitu. Rapat mingguan itu kita hanya bahas angle yang pas dari bagian

mana saja begitu kemudian setiap orang mengusulkan. Jadi setiap rubrik itu sudah ada

penanggung jawabnya. Dari penanggung jawab itu mereka yang mencari bahan,

wawancara dan menulisnya kemudian diserahkan ke editor dan layout begitu

seterusnya sampai ke pemred.

11. kendala besar apa yang dialami majalah ini saat mengangkat tema seperti haji

ini?Apa kriteria dalam memilih wartawan/penulis untuk menuliskan artikel

wacana haji ini?

Barangkali tantangan dari semua media sama ya, kita inginkan narasumber-

narasumber tertentu pada saat yang kita inginkan narasumbernya berhalangan, tidak

ada ditempat atau halangan-halangan lainnya. Lalu kriteria yang paling pokok ada dua

hal pertama, adalah penulis itu adalah orang-orang yang mau terus belajar tentang

dirinya, tentang keislamannya, dan tentang tujuan-tujuan hidupnya nah itu dia harus

Page 102: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

terus mau belajar. Dan itu bisa terlihat bukan dari CV atau pengalamanya, tetapi kalau

dari awal kita lihat dia harus terus mau belajar. Kedua, adalah orang-orang yang mau

saling mengsurgakan artinya adalah orang-orang yang mau saling menasehati dalam

kebaikan.

12. Apa yang menjadi fokus pengangkatan judul Haji Luar Biasa dan Kepeloporan

Haji Mabrur dalam artikel “Topik Kita” dalam majalah ini?

Begini kita kan selalu ada raker baik mingguan maupun bulanan, di rapat mingguan

itu kita pertajam, nah dari raker itu lah kita bisa menentukan tema apa saja yang akan

kita angkat, nah kebetulah dalam pengganggakatan tema haji ini sesuai dengan

bulannya yaitu bulan haji atau Dzulhijjah, jadi tinggal kita usulkan saja pada raker

pada tema ini angle mana yang akan kita ambil lalu apa sih yang ingin diketahui oleh

pembaca saat ini. Maka dari itu majalah selalu harus mengetahui apa ya yang saat ini

sedang menjadi topik perbincangan di masyarakat dan apa sih yang ingin mereka

ketahui dari fenomena yang sedang hangat saat itu, karena kan majalah ini dibuat

bukan untuk kita semata tetapi untuk pembacanya. Jadi majalah harus bisa menjawab

atau memberikan servis kepada pembacanya apa-apa yang kira-kira menurut kita

disini apa sih yang dibutuhkan oleh pembaca saat ini.

13. Bagaimana pendapat Noor melihat fenomena haji yang hanya di jadikan ibadah

wajib tanpa efek yang positif dalam kehidupan seorang yang telah haji yang

banyak terjadi di Indonesia?

Itu susah sekali kita untuk menilai ya karena itu kan masing-masing orang nya seperti

apa dan bagaimana. Karena memang berhaji itu sama juga dengan berpuasa

sebenarnya, sama juga dengan sholat, sama juga dengan zakat kita dan sama juga

dengan syahadat kita itu bukan pada bagaimana efeknya seharinya, tapi bagaimana

sepanjang tahunnya kita. Maka dari itu dia dikatakan haji mabrur saat ia pulang haji

sebetulnya, dari situ terlihat ada perubahan-perubahan sikap, nah kalau tidak itu

sebetulnya yang harus dievaluasi bukannya hajinya ini, sebenarnya kan kita ritualnya

jelas. Yang harus dievaluasi adalah sikap hidup, tingkah laku dan pengetahuannya

tentang keislamannya seperti apa. Saya pribadi berkesimpulan bahwa mereka-mereka

yang tidak terlihat memberikan efek positif setelah berhaji, barangkali yang kurang

mereka lakukan adalah belajar tentang keislamannya melalui Quran dan Hadist, dan

bukan ritual haji nya sebetulnya yang kurang. Kekurangannya adalah, apakah

sepanjang harinya itu mereka sudah mempelajari tentang Quran dan Hadis, nah kalau

sudah mereka pelajari mereka tahu kan sebetulnya makna atau hakikat dari berhaji,

Page 103: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan

makna apa-apa yang dilakukan saat ritual haji, dan pesan apa yang harus ditangkap

oleh masing-masing orang setelah mereka pulang dari haji.

14. Apa harapan utama dalam penulisan artikel terkait haji ini untuk khalayak

khususnya?

Ya mudah-mudahan setelah membaca majalah Noor mereka bisa punya kesungguhan

yang lebih setelah mereka berhaji. Serta terus mau belajar keislaman yang lebih

setelah pulang berhaji minimal memberikan inspirasi kepada pembaca majalah Noor

agar mau terus belajar tentang keislaman.

Page 104: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 105: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 106: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 107: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 108: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 109: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 110: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan
Page 111: ANALISIS FRAMING HAJI MABRUR PADA RUBRIK FIKIH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26594/1/ROSALIA... · Bagaimana konsep dan pemaknaan haji mabrur yang dituliskan