analisis faktor yang mempengaruhi permintaan...

189
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARI`AH DI INDONESIA PERIODE 2003-2009 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Lia Andriani NIM: 106084004341 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2010 M

Upload: dangnhu

Post on 17-Apr-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA

PERBANKAN SYARI`AH DI INDONESIA PERIODE 2003-2009

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Lia Andriani

NIM: 106084004341

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1432 H/2010 M

Page 2: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA

PERBANKAN SYARI`AH DI INDONESIA PERIODE 2003-2009

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Lia Andriani

NIM: 106084004341

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja SE, MM Utami Baroroh S. Pi, M.Si

NIP. 19490602 197803 1 001

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1432 H/2010 M

Page 3: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Hari ini Rabu Tanggal 15 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah

dilakukan Ujian Skripsi atas nama Lia Andriani dengan NIM: 106084004341

dengan judul skripsi “ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PERBANKAN

SYARI`AH DI INDONESIA PERIODE 2003-2009”. Memperhatikan hasil dan

kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi

ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Desember 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Dr. Yahya Hamja, SE, MM Utami Baroroh, S.Pi, M.Si

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Dr. Suhenda Wiranata, ME

Penguji I Penguji II

Page 4: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Hari ini Senin Tanggal 27 Bulan September Tahun Dua Ribu Sepuluh telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Lia Andriani NIM: 106084004341

dengan judul skripsi “ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PERBANKAN

SYARI`AH DI INDONESIA PERIODE 2003-2009”. Memperhatikan

penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah

dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 September 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Drs. Lukman M. Si Zuhairan Y. Yunan SE, M.Sc

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

Penguji Ahli

Page 5: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Lia Andriani

NIM : 106084004341

Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri dan bukan

merupakan rekapitulasi maupun sanduran dari hasil karya atau penelitian orang

lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau rekapitulasi maka skripsi

dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang ataupun menyusun skripsi

baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian

hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, Desember 2010

Lia Andriani

Page 6: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Biodata Diri:

Nama Lengkap : Lia Andriani

Jenis Kelamin : Wanita

Tempat/tgl. Lahir : Jakarta, 08 Desember 1988

Agama : Islam

Email : [email protected]

Alamat : Jl. Cendrawasih Rt 004 Rw 011 No. 84

Cipayung - Ciputat, Tangerang Selatan 15411

Pendidikan Formal:

1. Periode 1993-1994 : TK Bina Aksara Cipayung

2. Periode 1994-2000 : SDN Ciputat VII

3. Periode 2000-2003 : SMPN 1 Pamulang

4. Periode 2003-2006 : SMAN 1 Ciputat

Pendidikan Non Formal:

Periode 2001-2005 : Mengikuti pendidikan Bahasa Inggris pada

lembaga pendidikan Bahasa Inggris Intensive

English Course (IEC) cabang Ciputat.

Latar Belakang Keluarga:

1. Ayah : Drs. Supardi

2. Ibu : Djanges Suliah

3. Alamat : Jl. Cendrawasih Rt 004 Rw 011 No. 84

Cipayung - Ciputat, Tangerang Selatan 15411

Pengalaman Kerja:

1. Mengajar di TPA Al-Muhajirin, Cipayung

2. Mengajar di TK Islam Plus Tahfidz Ibnu Umar, Legoso

Page 7: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of profit and loss sharing, the

Jakarta Islamic Index (JII), inflation rate, Gross Domestic Product (GDP) and exchange rate of Rupiah/US$ against the demand of mudaraba financing on banking sharia in Indonesia in the short and long term. The analysis was done using monthly time series data which published by Bank Indonesia and the Indonesia Stock Exchange period 2003 to 2009. The method which is used in this study apply model dynamic Error Correction Model (ECM), which is popularized by Engle and Granger.

The results showed that the Jakarta Islamic Index (JII), Gross Domestic Product (GDP) and exchange rate of Rupiah/US$ variables both short and long term significantly influences the demand of mudaraba financing on banking sharia in Indonesia. While the level of profit and loss sharing and inflation rate variables both short and long term did not significantly affect the demand of mudaraba financing on banking sharia in Indonesia.

Keywords: Mudaraba financing, the level of profit and loss sharing, Jakarta Islamic Index (JII), inflation rate, Gross Domestic Product (GDP), exchange rate of Rupiah/US$, Error Correction Model (ECM)

Page 8: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat bagi hasil, Jakarta Islamic Index (JII), tingkat inflasi, Produk Domestik Bruto (PDB) dan kurs Rupiah/US$ dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan data runtut waktu bulanan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia periode 2003 hingga 2009. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model dinamis Error Correction Model (ECM) yang dipopulerkan oleh Engle dan Granger.

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Jakarta Islamic Index (JII), Produk Domestik Bruto (PDB) dan kurs Rupiah/US$ baik jangka pendek maupun jangka panjang berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia. Sedangkan variabel tingkat bagi hasil dan tingkat inflasi baik jangka pendek maupun jangka panjang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia.

Kata kunci: Pembiayaan mudharabah, tingkat bagi hasil, Jakarta Islamic Index

(JII), tingkat inflasi, Produk Domestik Bruto (PDB), kurs Rupiah/US$, Error Correction Model (ECM)

Page 9: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan

ampunan kepada-Nya, kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan

kejelekan amalan-amalan kita, barang siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak

ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang Allah sesatkan, maka

tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah

yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu

bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shalaallahu `alaihi wa sallam

adalah hamba dan Rasul-Nya.

Atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

PADA PERBANKAN SYARI`AH DI INDONESIA PERIODE 2003-2009”.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu Program Studi Ilmu Ekonomi dan

Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya akan

keterbatasan dan kekurangan yang ada. Serta penulis menyadari betul bahwa

penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya usaha, bantuan, dorongan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ummi dan Abiku tercinta, love you so much.. atas seluruh pengorbanan yang

telah Kalian berikan dengan penuh ketulusan, seluruh do`a yang Kalian

panjatkan dengan penuh keikhlasan. Jasa-jasa Kalian tidak akan pernah bisa

aku balas sampai kapanpun. Oleh karena itu aku berdo`a semoga Allah Azza

Wa Jalla mengampuni dosa-dosa Kalian dan membalasnya dengan kebaikan

yang sangat banyak. Allahumma aamiiinn.

Page 10: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Lukman, M. Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Yahya Hamja, SE, MM, selaku dosen pembimbing skripsi I yang

telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penulisan

skripsi ini hingga terselesaikannya skripsi ini dengan baik.

5. Ibu Utami Baroroh, SPi, M. Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan

Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi II

yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam

penulisan skripsi ini hingga terselesaikannya skripsi ini dengan baik.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu

pengetahuan kepada penulis selama masa kuliah.

7. Ade-adeku yang aku sayangi, akhirnya kakakmu yang imut ini bisa juga kan

menyelesaikan skripsinya, mantab-mantab ^^ Barokallahu fiik.

8. Keluarga pakde dan budehku, jazakumullohu khoyron katsiron untuk

komputernya, makanannya, tempat tidurnya, dan semua-semuanya ya.

Senang deh bisa menginap di sana ^^.

9. Saudara-saudara seimanku, Teman-teman senasib dan seperjuanganku,

Keluarga besar Ekonomi Islam.. Yunita, Saras, Yeni, Winda, Lia, Sari, Iwas,

Laras, Yanti, Joy, Ovi, pokoknya semua deh! Duh senengnya bisa kenal

kalian semua. Semangat-semangat!!! Ayo abis lulus cepet-cepet nikah ya

pada^^ oh iya hampir lupa!! mau mengucapkan special syukron for Iwas,

Yanti dan Sapi.. terima kasih ya buat semua-semuanya.. terutama buat ngolah

datanya^^

10. Saudari-saudari seaqidahku, hadooohhh…. Dah jarang ketemu nih sama

antuna semua gara-gara sok sibuk sama tugas skripsi ci.. kangen… semoga

abis kelar ini kita ketemu lagi ya. Uhibbukum fillah.

Page 11: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

11. Pokoknya semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang

telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyelesaian skripsi ini. Jazakumullahu khoyron katsiron.

Para pembaca yang budiman, tulisan yang berada dihadapan Anda

inilah karya penulis. Semua manfaat yang terkandung di dalamnya adalah milik

Anda. Oleh karena itu, jika Anda mendapatkan kebaikan di dalamnya, maka

janganlah Anda segan untuk mendo`akan penulis, karena do`a orang mukmin bagi

saudaranya dari kejauhan akan dikabulkan. Dan jika Anda mendapat kesalahan,

maka maafkanlah dan perbaikilah.

Penulis memohon kepada Allah Azza Wa Jalla akan ampunan-Nya,

petunjuk-Nya, karunia-Nya serta keselamatan di dunia dan akhirat. Penulis

berlindung kepada Allah dari kesempitan tempat berdiri pada hari Kiamat kelak,

hari di mana harta dan anak tidak lagi mendatangkan manfaat kecuali orang-orang

yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Dan Allah selalu menepati janji.

Jakarta, Desember 2010

Penulis

Page 12: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Daftar Riwayat Hidup .............................................................................. i

Abstract ...................................................................................................... ii

Abstrak ...................................................................................................... iii

Kata Pengantar ......................................................................................... iv

Daftar Isi ................................................................................................... vii

Daftar Tabel .............................................................................................. xi

Daftar Gambar ......................................................................................... xii

Daftar Grafik ............................................................................................ xiii

Daftar lampiran ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ....................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 9

1. Tujuan Penelitian ............................................................... 9

2. Manfaat Penelitian ............................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank Syari`ah ......................................................................... 12

1. Definisi Bank Syari`ah ...................................................... 12

2. Prinsip Bank Syari`ah ....................................................... 14

B. Permintaan Uang Dalam Islam ............................................... 17

C. Pembiayaan dan Sistem Pembiayaan....................................... 27

1. Definisi Pembiayaan Perbankan ........................................ 27

2. Definisi Sistem dan Sistem Pembiayaan ............................ 28

3. Jenis-jenis Pembiayaan ..................................................... 29

4. Prinsip Dasar Pembiayaan ................................................. 32

Page 13: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

D. Pembiayaan Mudharabah ....................................................... 33

1. Definisi Mudharabah ........................................................ 33

2. Landasan Syari`ah............................................................. 33

3. Jenis-jenis Mudharabah .................................................... 35

4. Aplikasi Dalam Perbankan ................................................ 36

5. Manfaat Mudharabah ....................................................... 37

6. Risiko Mudharabah .......................................................... 38

7. Penentuan Bagi hasil dalam Skema Mudharabah .............. 38

E. Bagi Hasil ............................................................................... 40

F. Jakarta Islamic Index (JII) ...................................................... 44

G. Inflasi ..................................................................................... 48

H. Produk Domestik Bruto (PDB) ............................................... 55

I. Kurs Mata Uang ..................................................................... 61

J. Penelitian Terdahulu ............................................................... 66

K. Kerangka Pemikiran ............................................................... 72

L. Hipotesis Penelitian ................................................................ 78

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 81

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 81

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 82

D. Metode Analisis ...................................................................... 83

1. Uji Stasioneritas ................................................................ 83

a. Uji Akar-akar Unit ........................................................ 84

b. Uji Derajat Integrasi ..................................................... 85

2. Uji Kointegrasi .................................................................. 87

3. Asumsi Klasik ................................................................... 90

a. Multikolinieritas ........................................................... 91

b. Heteroskedastisitas ....................................................... 91

c. Autokorelasi ................................................................. 92

4. Error Correction Term (ECT) ............................................ 94

5. Pendekatan Error Correction Model (ECM) ...................... 95

Page 14: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

E. Operasional Variabel Penelitian .............................................. 97

1. Variabel Dependen (Y) ...................................................... 97

2. Variabel Independen (X) .................................................... 98

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian............................. 100

1. Sejarah Singkat Perbankan Syari`ah ................................... 100

2. Perkembangan Bank Syari`ah di Indonesia ........................ 104

3. Perkembangan Pembiayaan Mudharabah ........................... 106

4. Perkembangan Tingkat Bagi hasil ...................................... 108

5. Perkembangan Jakarta Islamic Index (JII) ......................... 110

6. Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia ........................ 112

7. Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) ................... 114

8. Perkembangan Kurs Rupiah/US$ ....................................... 116

B. Hasil Analisis dan Pembahasan ............................................... 118

1. Uji Akar-Akar Unit ............................................................ 119

2. Uji Derajat Integrasi ........................................................... 121

3. Uji Kointegrasi .................................................................. 122

4. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 124

a. Multikolinieritas ............................................................ 124

b. Heteroskedastisitas ........................................................ 125

c. Autokorelasi .................................................................. 126

5. Pendekatan Error Correction Model (ECM) ...................... 127

a. TBH dan Permintaan Pembiayaan Mudharabah ............ 130

b. JII dan Permintaan Pembiayaan Mudharabah ................ 132

c. Tingkat Inflasi dan Permintaan Pembiayaan

Mudharabah ................................................................. 133

d. PDB dan Permintaan Pembiayaan Mudharabah ............ 135

e. Kurs Rupiah/US$ dan Permintaan Pembiayaan

Mudharabah ................................................................. 136

Page 15: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

6. Analisis Ekonomi............................................................... 137

a. Pengaruh JII dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang 138

b. Pengaruh PDB dalam Jangka Pendek dan Jangka

Panjang ......................................................................... 140

c. Pengaruh Kurs Rupiah/US$ dalam Jangka Pendek dan

Jangka Panjang……………………………………… ... . 141

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan……………………………………………………. 144

B. Implikasi……………………………………………………….. 148

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. .. 153

LAMPIRAN………………………………………………………………… 159

Page 16: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Komposisi Dana Pihak Ketiga yang Dihimpun Perbankan Syari`ah…. 5

1.2 Komposisi Pembiayaan yang Diberikan………………………………. 6

2.1 Perbedaan Antara Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil……………… 16

2.2 Perbandingan Antara Bank Syari`ah dan Bank Konvensional………… 17

2.3 Ringkasan Penelitian Terdahulu……………………………………….. 70

4.1 Jaringan Kantor Perbankan Syari`ah…………………………………... 106

4.2 Hasil Estimasi Akar-akar Unit Pada Level……………………………. 120

4.3 Hasil Estimasi Akar-akar Unit Pada Derajat Integrasi Pertama………. 121

4.4 Nilai Regresi Uji Kointegrasi………………………………………….. 123

4.5 Hasil Uji Correlation Matrix………………………………………….. 125

4.6 Hasil Uji White Heteroskedasticity Test………………………………. 126

4.7 Hasil regresi LM-Test…………………………………………………. 127

4.8 Hasil Estimasi Model Dinamis ECM…………………………………. 129

Page 17: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Hubungan Antara a dan Y di Pasar Uang…………………… 22

2.2 Bentuk Kurva LAM Vertikal………………………………... 23

2.3 Gambar Kurva LAM Horizontal……………………………. 24

2.4 Permintaan Uang dalam Ekonomi Islam……………………. 25

2.5 Pembiayaan Mudharabah…………………………………… 34

2.6 Bagi Hasil dalam Skema Mudharabah……………………... 38

2.7 Kurva Demand Pull Inflation………………………………. 51

2.8 Kurva Cost Push Inflation………………………………….. 52

2.9 Kerangka Pemikiran………………………………………... 77

3.1 Statistik Durbin-Watson……………………………………. 94

Page 18: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

DAFTAR GRAFIK

No. Keterangan Halaman

4.1 Perkembangan Pembiayaan Mudharabah Periode 2003-2009……. 107

4.2 Perkembangan Bagi Hasil Periode 2003-2009…………………….. 109

4.3 Perkembangan Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2003-2009…… 110

4.4 Perkembangan Inflasi Periode 2003-2009…………………………. 112

4.5 Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) Periode

2003-2009………………………………………………………….. 114

4.6 Perkembangan Kurs Rupiah/US$ Periode 2003-2009…………….. 117

Page 19: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Data Penelitian……………………………………………….... 158

2. Hasil Estimasi Akar-akar Unit PM Pada Level………………. 161

3. Hasil Estimasi Akar-akar Unit TBH Pada Level……………… 162

4. Hasil Estimasi Akar-akar Unit JII Pada Level………………... 163

5. Hasil Estimasi Akar-akar Unit Tingkat Inflasi Pada Level…... 164

6. Hasil Estimasi Akar-akar Unit PDB Pada Level……………… 165

7. Hasil Estimasi Akar-akar Unit Kurs Rupiah/US$ Pada Level.. 166

8. Hasil Estimasi Akar-akar Unit PM Pada First Different……… 167

9. Hasil Estimasi Akar-akar Unit TBH Pada First Different……. 168

10. Hasil Estimasi Akar-akar Unit JII Pada First Different………. 169

11. Hasil Estimasi Akar-akar Unit Tingkat Inflasi Pada

First Different…………………………………………………. 170

12. Hasil Estimasi Akar-akar Unit PDB Pada First Different……. 171

13. Hasil Estimasi Akar-akar Unit Kurs Rupiah/US$ Pada First

Different................................................................................... 172

14. Hasil Estimasi Regresi Linier………………………………… 173

15. Hasil Regresi Uji Kointegrasi………………………………... 174

16. Hasil Uji Correlation Matrix………………………………… 174

17. Hasil Uji White Heteroskedasticity Test……………………... 175

18. Hasil Uji LM-Test……………………………………………. 175

19. Hasil Estimasi Model Dinamis ECM………………………... 175

Page 20: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sejak awal kelahirannya, perbankan syari`ah dilandasi dengan

kehadiran dua gerakan renaissance Islam modern: neorevivalis dan modernis.

Tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah

tiada lain sebagai upaya kaum muslim untuk mendasari segenap aspek

kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Qur`an dan As-Sunnah. Upaya awal

penerapan sistem profit dan loss sharing tercatat di Pakistan dan Malaysia

sekitar tahun 1940-an. Rintisan institusional lainnya adalah Islamic Rural

Bank di desa Mit Ghamr pada tahun 1963 di Kairo Mesir.

Setelah dua rintisan awal yang cukup sederhana ini, bank syari`ah

tumbuh dengan sangat pesat yang beroperasi di seluruh dunia, baik di negara-

negara yang berpenduduk muslim maupun di Eropa, Australia dan Amerika.

Satu hal yang juga patut dicatat adalah saat ini banyak nama besar dalam

dunia keuangan internasional seperti Citibank, Jardine Flemming, ANZ,

Chase Chemical Bank, Goldman Sach, dan lain-lain telah membuka cabang

dan subsidiaries yang berdasarkan syari`ah.

Dalam dunia pasar modal pun, Islamic fund kini ramai

diperdagangkan, suatu hal yang mendorong singa pasar modal dunia Dow

Jones untuk menerbitkan Islamic Dow Jones Index . Oleh karena itu tak heran

Page 21: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

jika Scharf, mantan direktur utama bank syari`ah Denmark yang non muslim

itu, menyatakan bahwa bank syari`ah adalah partner baru pembangunan.

Berkembangnya bank-bank syari`ah di negara-negara Islam

berpengaruh sampai ke Indonesia. Aspek hukum yang mendasari

perkembangan bank syari`ah di Indonesia adalah UU No 7 Tahun 1992.

Dalam UU tersebut prinsip syari`ah masih samar, yang dinyatakan sebagai

prinsip bagi hasil. Prinsip perbankan syari`ah secara tegas dinyatakan dalam

UU No. 10 Tahun 1998, yang kemudian diperbaharui dengan UU No. 23

Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan UU No. 3 tahun 2004.

Dalam Undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum

serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh

bank syari`ah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-

bank konvensional untuk membuka unit syari`ah atau bahkan

mengkonversikan diri secara total menjadi bank syari`ah.

Di sisi yang lain, banyak pihak yang sangat diuntungkan dengan

kehadiran perbankan syari`ah di Indonesia terutama dunia usaha. Pada saat

produsen harus membayar input modal yang digunakan, terutama ketika tidak

menggunakan modalnya sendiri. Produsen akan mencari pembiayaan dari

pihak lain, misalnya melalui perbankan syari`ah. Atas penggunaan modal dari

pihak lain ini kemudian produsen harus memberikan kompensasi kepada

pemilik modal.

Page 22: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Dalam ekonomi konvensional, kompensasi ini terutama berwujud

bunga, karenanya bunga dapat disebut sebagai price of capital. Dalam

ekonomi Islam, eksistensi bunga tidak bisa dipertahankan karena adanya

larangan Allah Subhanahu Wa Ta`ala mengenai hal ini. Bunga adalah riba,

sedangkan riba adalah haram. Sebagai alternatif penggantinya ajaran Islam

menawarkan konsep profit and loss sharing atau bagi rugi dan bagi untung

(sering disebut bagi hasil saja) yang dipandang lebih mencerminkan keadilan

bagi para pelaku ekonomi.

Aktivitas bagi hasil yang dilakukan perbankan syari`ah ini memang

potensial dalam menggerakkan dunia usaha yaitu untuk memajukan usaha

produktif. Sebagai sektor yang tergolong modern usaha produktif tidak bisa

dilepaskan dari keberadaan perbankan, karena selama ini banyak yang

memperoleh kredit atau pinjaman dari sektor perbankan. Mekanisme

pembiayaan melalui perbankan syari`ah yang berbasis bagi hasil akan lebih

fleksibel dalam menyikapi kondisi dunia usaha, yang adakalanya dihadapkan

pada kondisi untung dan adakalanya dihadapkan pada kondisi rugi.

Sistem pembiayaan bagi hasil ini sangat berbeda dengan sistem

pembiayaan perbankan konvensional berbasis bunga yang mengasumsikan

hasil usaha akan selalu bernilai positif, sehingga peminjam (pelaku usaha)

harus selalu dapat membayar pokok pinjaman berikut bunganya. Kondisi ini

akan sangat membebani pelaku usaha, terutama jika ia mengalami kerugian,

sementara penyedia modal akan berada pada pihak yang terus menerus

diuntungkan. Kondisi yang berat sebelah ini membuat dunia usaha semakin

Page 23: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

terpuruk. Sehingga berdasarkan kenyataan empiris tersebut memang perlu

adanya alternatif pembiayaan yang bisa memberikan iklim usaha yang

kondusif bagi berkembangnya dunia usaha dan menggerakkan kembali sektor

ekonomi riil.

Berdasarkan pengamatan lebih mendalam, terdapat keunikan yang

terjadi di dalam Statistik Perbankan Syari`ah yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia. Dari data tahun 2003 sampai tahun 2009 pembiayaan (nominal)

bagi hasil bukanlah pembiayaan yang menempati posisi utama, pembiayaan

murabahah yang berprinsip jual beli dan sewalah yang mendominasi dari

seluruh pembiayaan yang ada (Statistik Perbankan Syari`ah, 2009). Dengan

kata lain permintaan akan pembiayaan bagi hasil masih cenderung berada di

bawah pembiayaan murabahah.

Kegentingan pembiayaan (kredit) pada bank syari`ah di Turki yang

disinyalir oleh Starr dan Yilmaz (2005) juga mengalami hal yang sama seperti

di Indonesia yaitu disebabkan adanya masalah pada sisi permintaan kredit.

Transaksi syari`ah lebih didominasi (90%) oleh murabahah dari pada

mudharabah. Murabahah merupakan bentuk transaksi pembelian barang

melalui bank, mirip dengan kredit konsumen pada perbankan konvensional.

Sementara mudharabah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

merupakan sistem transaksi bagi untung dan bagi rugi (profit and loss

sharing) atau jika usaha untung atau rugi baik pihak pemodal (bank) maupun

pengusaha harus bersama-sama menanggungnya (Antonio, 1999).

Mudharabah (bagi hasil) merupakan sistem andalan transaksi perbankan

Page 24: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

syari`ah untuk menggantikan konsep riba atau tingkat suku bunga yang

diterapkan oleh perbankan konvensional.

Konsep mudharabah dipergunakan baik untuk mengumpulkan

modal dari masyarakat maupun untuk menyalurkan pembiayaan (kredit)

kepada nasabah. Dari sudut pengumpulan dana, mudharabah mendominasi

penghimpunan dana perbankan syari`ah di Indonesia. Yakni pada tahun 2007,

deposito mudharabah telah mencapai 52,86% dari total pengumpulan dana

perbankan syari`ah. Pada tahun 2008 dan 2009 mengalami kenaikan masing-

masing menjadi 54,66% dan 56,62% (lihat tabel 1.1).

Tabel 1.1

Komposisi Dana Pihak Ketiga yang Dihimpun Perbankan Syari`ah (Dalam Milyar Rupiah)

Jenis Data 2007 2008 2009

Nilai share Nilai Share Nilai share Giro Wadiah 3.750 13,39% 4.238 11,50% 6.202 11,87% Tabungan Mudharabah 9.454 33,75% 12.471 33,84% 16.475 31,52% Deposito Mudharabah 14.807 52,86% 20.143 54,66% 29.595 56,62% Total 28.012 100% 36.852 100% 52.271 100%

Sumber: Bank Indonesia, 2009

Sementara itu, untuk menyalurkan pembiayaan selama periode itu

justru paling besar ditempati oleh transaksi murabahah yaitu sekitar 59,24%

pada tahun 2007, 58,87% pada tahun 2008, dan 56,14% pada tahun 2009.

Sebaliknya model penyaluran pembiayaan mudharabah relatif masih rendah,

seperti pada tahun 2007 hanya sebesar 19,96%, pada tahun 2008 turun

menjadi 19,40% dan naik menjadi 22,21% pada tahun 2009 (lihat tabel 1.2)

Page 25: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Tabel 1.2 Komposisi Pembiayaan yang Diberikan (Dalam Milyar Rupiah)

Jenis Pembiayaan 2007 2008 2009

Nilai share Nilai Share Nilai share Musyarakah 4.406 15,77% 6.205 16,25% 6.597 14,07% Mudharabah 5.578 19,96% 7.411 19,40% 10.412 22,21% Piutang Murabahah 16.553 59,24% 22.486 58,87% 26.321 56,14% Piutang Istishna` 351 1,26% 369 0,97% 423 0,9% Lainnya 1.056 3,78% 1.724 4,51% 3.134 6,68% Total 27.944 100% 38.195 100% 46.886 100%

Sumber: Bank Indonesia, 2009

Berdasarkan pemaparan di atas terlihat bahwa untuk penghimpunan

dana, cara mudharabah sudah mampu menghimpun dana relatif besar,

sementara untuk pembiayaan mudharabah masih kalah jauh dari murabahah.

Di kalangan praktisi perbankan syari`ah memang sering ada pendapat bahwa

banyak masyarakat menyimpan uang di perbankan syari`ah dengan sistem

mudharabah karena bagi hasilnya tinggi, sehingga masyarakat merasa

“diuntungkan”. Sebaliknya dalam urusan pembiayaan masyarakat justru

menghindari mudharabah, karena bagi hasilnya tinggi di mana yang

diuntungkan adalah pemilik modal (bank).

Hal ini memang sungguh disayangkan karena, meskipun perbankan

syari`ah memiliki karakteristik bagi hasil, berprinsip dengan sistem bagi hasil,

tetapi pada kenyataannya total pembiayaan dengan prinsip bagi hasil tidak

pernah lebih dari setengah total pembiayaan dengan prinsip murabahah (jual

beli). Hal tersebut merupakan sebuah fenomena yang menarik karena

diharapkan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil lebih mendominasi.

Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil diharapkan lebih mengembangkan

dunia usaha dan menggerakkan sektor riil di Indonesia karena menutup

Page 26: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

kemungkinan disalurkannya dana pada kepentingan konsumtif dan hanya

pada usaha produktif. Dalam pandangan Islam, uang dapat berkembang hanya

dengan suatu produktivitas yang nyata.

Selain itu, apabila ditinjau dari konsep bagi hasil, maka harus ada

return yang dibagi, hal tersebut hanya bisa terjadi bila uang digunakan untuk

usaha produktif. Bila ditinjau dari prinsip ketaatan terhadap syari`ah,

pembiayaan dengan prinsip jual beli dan sewa menimbulkan celah lebih besar

untuk melakukan penyimpangan terhadap prinsip syari`ah, ditambah lagi

dengan risiko yang dihadapi akan lebih besar. Hal ini berbeda dengan prinsip

pembiayaan mudharabah yang berbagi rugi dan berbagi untung.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk

meneliti pembiayaan mudharabah dengan analisis tidak hanya terfokus pada

sektor perbankan tetapi juga di luar sektor perbankan. Variabel sektor

perbankan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tingkat bagi

hasil dan Jakarta Islamic Index (JII), sedangkan variabel di luar sektor

perbankan yang digunakan antara lain: tingkat inflasi, PDB dan kurs

Rupiah/US$ yang sebenarnya sangat mungkin berpengaruh terhadap

kelancaran penyaluran pembiayaan mudharabah.

Oleh karena itu dengan berpijak dari masalah-masalah di atas

mendorong penulis untuk mengadakan penelitian mengenai permintaan

pembiayaan mudharabah dengan mengambil judul:

Page 27: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

“ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARI`AH DI

INDONESIA PERIODE 2003-2009.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah

diuraikan di atas, untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah baik

jangka pendek maupun jangka panjang maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah tingkat bagi hasil (TBH) berpengaruh dalam jangka pendek

maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan mudharabah

pada perbankan syari`ah di Indonesia periode 2003-2009?

2. Apakah Jakarta Islamic Indeks (JII) berpengaruh dalam jangka pendek

maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan mudharabah

pada perbankan syari`ah di Indonesia periode 2003-2009?

3. Apakah tingkat inflasi berpengaruh dalam jangka pendek maupun jangka

panjang terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan

syari`ah di Indonesia periode 2003-2009?

4. Apakah Produk Domestik Bruto (PDB) berpengaruh dalam jangka pendek

maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan mudharabah

pada perbankan syari`ah di Indonesia periode 2003-2009?

Page 28: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

5. Apakah kurs Rupiah/US$ berpengaruh dalam jangka pendek maupun

jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada

perbankan syari`ah di Indonesia periode 2003-2009?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah seperti dikemukakan

sebelumnya, penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

a. Menganalisis pengaruh tingkat bagi hasil (TBH) dalam jangka pendek

maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan mudharabah

pada perbankan syari`ah di Indonesia periode 2003-2009.

b. Menganalisis pengaruh Jakarta Islamic Indeks (JII) dalam jangka

pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia periode 2003-2009.

c. Menganalisis pengaruh tingkat inflasi dalam jangka pendek maupun

jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada

perbankan syari`ah di Indonesia periode 2003-2009.

d. Menganalisis pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB) dalam jangka

pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia periode 2003-2009.

e. Menganalisis kurs Rupiah/US$ dalam jangka pendek maupun jangka

panjang terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan

syari`ah di Indonesia periode 2003-2009.

Page 29: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi mahasiswa:

1) Memperoleh tambahan pengetahuan yang relevan untuk

meningkatkan kompetensi, kecerdasan intelektual dan emosional.

2) Memperoleh kesempatan untuk menerapkan pengetahuan teoritis

yang diperoleh diperkuliahan dalam berbagai kasus riil di dunia

kerja.

b. Bagi praktisi lembaga-lembaga keuangan

Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para praktisi

lembaga pemberdayaan umat serta praktisi lembaga-lembaga keuangan,

khususnya perbankan syari`ah yang mempunyai komitmen sebagai

lembaga pemberdayaan umat terutama para pelaku ekonomi mengenai

peran serta lembaga keuangan dan kebijakan-kebijakan yang dapat

mengembangkan dunia usaha, dari sudut pandang lembaga keuangan

Islam, khususnya perbankan syari`ah sebagai lembaga nirlaba yang

menggunakan sistem keuangan syariah.

c. Bagi pemerintah, diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan, untuk menentukan kebijakan dalam

pengembangan serta pemberdayaan perbankan syari`ah yang memiliki

peran sebagai lembaga yang ikut andil dalam menumbuhkembangkan

dunia usaha dan menggerakkan sektor riil yang ada di Indonesia,

sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional.

Page 30: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

d. Bagi pihak lain

Memberikan sumbangsih data dalam kaitannya dengan perkembangan

dan pertumbuhan lembaga keuangan atau lembaga pembinaan berbasis

syari`ah dalam hal ini adalah perbankan syari`ah sebagai lembaga

pemberdayaan umat baik dari kalangan atas, menengah maupun bawah,

baik dari pelaku rumah tangga, pengusaha maupun pelaku ekonomi

lainnya, sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Page 31: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Bank Syari`ah

1. Definisi Bank Syari`ah

Dalam Booklet Perbankan Indonesia edisi Maret 2006 dijelaskan

pengertian tentang perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut

tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan

proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak.

Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah (Kairo: al-Maktabah at-Tijariyah al-

Kubro, 1955) mendefinisikan mengenai basis syari`at yaitu hikmah dan

kemaslahatan manusia di dunia dan di akhirat. Kemaslahatan ini terletak

pada keadilan sempurna, rahmat, kebahagiaan dan kebijaksanaan. Apapun

yang mengubah keadilan menjadi penindasan, rahmat menjadi kesulitan,

kesejahteraan menjadi kesengsaraan dan hikmah menjadi kebodohan, tidak

ada hubungannya dengan syari`at. Adapun prinsip syari`ah adalah aturan

perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk

penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syari`ah. Berdasarkan pemaparan

Page 32: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

di atas maka Heri Sudarsono (2003:18) mendefinisikan bank syari`ah

sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan

jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

beroperasi disesuaikan prinsip-prinsip syari`ah.

Bank Syari`ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak

mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, bank syari`ah adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan

jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syari`at Islam. (Muhammad,

2004:1). Bank Syari`ah adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik

penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya

memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syari`ah yaitu

jual beli dan bagi hasil. (Y Sri Susilo, 2000:110).

Antonio (2001) membedakan bank syariah menjadi dua

pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip

syari`ah Islam. Bank Islam adalah (1) bank yang beroperasi sesuai dengan

prinsip-prinsip syari`ah Islam; (2) bank yang tata cara beroperasinya

mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur`an dan As-Sunnah.

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa bank

syari`ah merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional yang

mendasarkan operasionalnya pada syari`at (hukum) Islam.

Page 33: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

2. Prinsip Bank Syari`ah

Prinsip utama yang digunakan dalam kegiatan perbankan syari`ah

adalah (Zainul Arifin, 2006:12):

a. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.

b. Melakukan kegiatan usaha perdagangan berdasarkan perolehan

keuntungan yang sah.

c. Memberikan zakat.

Oleh karena itu, dalam operasinya perbankan syari`ah tidak

menerapkan sistem bunga seperti bank konvensional tetapi menerapkan

sistem bagi hasil. Hal ini sesuai dengan fatwa MUI tanggal 16 Desember

2003 yang menggolongkan bunga bank termasuk riba, dan menurut Al-

Qur`an riba adalah haram. Pernyataan ini ditegaskan oleh ayat-ayat dalam

Al-Qur`an antara lain sebagai berikut:

a. QS. Al-Baqarah ayat 276:

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah dan Allah

tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu

berbuat dosa.”

b. QS. Al-Baqarah ayat 279 yang artinya:

“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka

ketahuilah bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu, dan jika

kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok

hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”

Page 34: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Selain itu dalam beberapa hadist juga disebutkan tentang riba

diantaranya:

a. Dari Jubair radhiyallahu `anhu, Rasulullah shalallahu `alaihi wa

sallam mencela penerima dan pembayar bunga, orang yang mencatat

begitu pula yang menyaksikan. Beliau bersabda; “Mereka semua sama-

sama berada dalam dosa”. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ahmad; dalam

Heri Sudarsono, 2003:3)

b. Dari Ubaidah bin Sami radhiyallahu `anhu, Rasulullah shalallahu

`alahi wa sallam bersabda; “Emas untuk emas, perak untuk perak,

gandum untuk gandum. Barang siapa membayar lebih atau menerima

lebih dia telah berbuat riba, pemberi dan penerima sama saja (dalam

dosa)”. (HR Muslim dan Ahmad; dalam Heri Sudarsono, 2003:3)

Dalam pengertian syari`ah, riba memiliki dua kategori yaitu riba

nasi`ah dan riba fadhl. Riba nasi`ah ialah pembayaran lebih yang

disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran

suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya.

Karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti

penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya (Umer

Chapra, 2000:22).

Untuk menghindari perbuatan yang dilarang dalam Al-Qur`an

maupun As-Sunnah, maka bank-bank yang menganut prinsip syari`ah

menerapkan prinsip bagi hasil yang sesuai dengan syari`ah. Dan inilah

yang membedakan bank yang menganut prinsip syari`ah dengan bank

Page 35: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

konvensional yang telah ada selama ini. Di mana bank konvensional masih

menerapkan bunga sebagai imbalan yang diterima oleh nasabahnya.

Adapun perbedaan bunga dan bagi hasil dapat dijelaskan lebih jauh dalam

tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1

Perbedaan Antara Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil

Keterangan Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil Penentuan besarnya hasil Sudah ditentukan sebelumnya Ditentukan sesudah berusaha,

sesudah ada untungnya Indikator yang ditentukan Bunga, besarnya nilai rupiah Menyepakati proporsi pembagian

untung untuk masing-masing pihak, misalnya 50:50, 40:60, dst

Jika terjadi kerugian Ditanggung oleh nasabah Ditanggung oleh kedua belah pihak, yaitu nasabah dan lembaga

Proses perhitungan hasil Dari dana yang dipinjamkan, bersifat fixed (tetap)

Dari keuntungan yang akan diperoleh, belum tentu besarnya

Titik perhatian proyek atau usaha

Besarnya bunga yang harus dibayarkan oleh nasabah pasti

akan diterima oleh bank

Keberhasilan proyek atau usaha menjadi perhatian bersama antara

nasabah dan lembaga Penghasilan yang akan

didapat Pasti: (%) x jumlah pinjaman

yang telah diketahui Proporsi: (%) x jumlah untung yang belum diketahui = belum diketahui

Status hukum Berlawanan dengan QS. Luqman ayat 34

Sesuai dengan QS. Luqman ayat 34

Sumber: Muhammad, 2004: 4

Sedangkan perbandingan antara bank konvesional dan bank yang

menganut prinsip syari`ah adalah seperti terlihat pada tabel 2.2 berikut:

Page 36: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Tabel 2.2 Perbandingan Antara Bank Syari`ah dan Bank Konvensional

Bank Syari`ah Bank Konvensional

1) Investasi yang halal 1) Investasi halal dan haram 2) Prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa 2) Memakai perangkat bunga 3) Profit dan falah oriented 3) Profit oriented 4) Hubungan kemitraan 4) Hubungan debitur-kreditur 5) Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai

dengan fatwa Dewan Syari`ah Nasional (DSN) 5) Tidak terdapat dewan sejenis

Sumber: M. Syafi’i Antonio dalam Angga Atmawardhana, 2006: 51

B. Permintaan Uang dalam Islam

Dalam sistem ekonomi Islam, (Metwally, 1995:87) menyebutkan

bahwa terdapat dua motif seorang muslim memegang uang baik dari segi

permintaan maupun penawaran yaitu:

1. Motif transaksi (transaction motive)

2. Motif berjaga-jaga (precautionary motive)

Motif transaksi timbul karena uang digunakan untuk melakukan

pembayaran secara regular terhadap transaksi yang dilakukan. Permintaan

uang untuk tujuan transaksi dalam ekonomi Islam ini berhubungan dengan

tingkat pendapatan. Artinya semakin besar tingkat pendapatan yang

dihasilkan maka jumlah uang yang diminta untuk transaksi juga mengalami

peningkatan dan demikian sebaliknya. Motif kedua seorang muslim

memegang uang adalah motif berjaga-jaga muncul karena individu dan

perusahaan menganggap perlu memegang uang tunai di luar apa yang

diperlukan untuk transaksi, untuk keperluan masyarakat di masa yang akan

datang (berjaga-jaga), guna memenuhi kewajiban dan berbagai kesempatan

Page 37: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

yang tidak disangka untuk pembelian di muka. Permintaan uang dengan

motif spekulasi (seperti yang diutarakan Keynes) tidak dijumpai dalam sistem

ekonomi Islam. Oleh karena itu permintaan uang untuk tujuan spekulasi

sebagai fungsi dan tingkat bunga menjadi nol (tidak ada) dalam moneter

Islam (Nurul Huda et al, 2008:83).

Praktek spekulasi ini dilarang dalam sistem ekonomi Islam

disebabkan karena spekulasi akan memudharatkan pihak lain. Praktek

spekulasi menyebabkan keadaan ekonomi suatu negara tidak normal dan

sukar untuk diprediksi. Praktek ini memang dari satu segi dapat menghasilkan

keuntungan yang besar, tetapi dari segi lain menimbulkan kesenjangan

ekonomi yang luar biasa. Dalam Islam sangat dilarang keras adanya suatu

pihak memudharatkan atau menganiaya pihak lain dalam bentuk kegiatan

apapun. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah shalallahu `alaihi wa sallam

(As-Suyuti dalam Ismul Azhari, 2009):

Artinya: Tidak boleh memudaratkan (seseorang) dan tidak boleh

dimudaratkan (orang lain). (HR. Bukhari dan Muslim)

Secara umum fungsi permintaan uang menurut sistem ekonomi

konvensional digambarkan dalam rumusan berikut: (Dornbusch, 1992:85)

MD = L (r,Y) (2.1)

Di mana:

MD = Permintaan uang

r = Tingkat suku bunga

Y = Pendapatan nasional

Page 38: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Oleh karena Islam (Rahman dalam Ismul Azhari, 2009)

mengharamkan praktek riba atau bunga, artinya bunga bukan merupakan

faktor di dalam menentukan tingkat permintaan uang maka variabel bunga (r)

tidak terdapat dalam fungsi permintaan uang. Yang menentukan permintaan

uang dalam moneter Islam hanya tingkat pendapatan (Y) masyarakat itu

sendiri. Sehingga persamaan (2.1) di atas berubah menjadi:

MD = L (Y) (2.2)

Selain dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya, permintaan uang

dalam sistem ekonomi Islam juga tergantung kepada ekspektasi return dari

finansial aset. Ekspektasi return yang tinggi dari finansial aset menyebabkan

uang menjadi kurang bermanfaat jika uang hanya dipegang dan tidak

diinvestasikan. Meski demikian, adanya rasa tanggung jawab seorang muslim

dalam membantu sesama muslim lainnya, maka motif memegang uang

seringkali dilandasi sikap untuk dapat memberikan pinjaman qardhul hasan

kepada orang lain sebagai upaya untuk membantu mereka yang

membutuhkan dana pinjaman jangka pendek. Besaran dana yang dipegang

untuk motif ini akan tergantung dari konsekuensi biaya yang ditanggung

akibat memegang uang tunai, dan juga return dari aset-aset finansial yang

dimiliki seorang muslim (Nurul Huda et al, 2008:148) .

Rendahnya biaya dalam memegang uang tunai dan juga rendahnya

return dari aset-aset finansial akan mengakibatkan keinginan untuk

memegang uang dalam jumlah tunai menjadi lebih besar. Dengan jumlah

Page 39: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

uang tunai yang lebih banyak, maka seorang muslim idealnya akan dapat

memberikan lebih banyak pinjaman kebaikan kepada sesamanya. Inilah yang

disebut oleh Fahim Khan (1995), sebagai motif spekulasi terselubung

permintaan akan uang dalam sistem ekonomi Islam. Permintaan uang yang

didedikasikan untuk pinjaman kebaikan ini selanjutnya disebut dengan motif

altruistic.

Keinginan dasar untuk memegang uang pada saat return rendah dan

dorongan untuk melakukan investasi pada saat return yang tinggi. Dengan

kondisi ini, maka motif memegang uang untuk tujuan altruistic akan lebih

besar pada saat return investasi dari aset finansial rendah daripada pada saat

ekspektasi return investasi tinggi. Fahim Khan menambahkan bahwa dalam

Islam terdapat suatu institusi pengendali dari permintaan uang yang

speculative yaitu zakat. Dengan adanya zakat, maka akan memperkuat motif

memegang uang untuk motif altruistic.

Permintaan uang riil dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan riil

dan penurunan tingkat ekspektasi return dari finansial aset. Maka persamaan

fungsi permintaan uang secara matematis dinyatakan sebagai berikut (Fahim

Khan, 1995):

MD = kY – hQ (2.3)

Di mana:

MD = Permintaan akan uang

Y = Pendapatan nasional

Q = Ekspektasi profit pada finansial aset untuk pemilik aset (axR)

Page 40: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Keseimbangan di pasar uang dibangun berdasarkan asumsi jumlah

uang beredar dan tingkat harga yang tetap, sehingga jumlah uang riil yang

beredar pun tetap. Selanjutnya persamaan matematis secara sederhana dapat

dihubungkan antara a dan Y, yaitu (Fahim Khan, 1995):

a = 1 kY – M (2.4) h’ P

Di mana:

h’ = hR; R = Keuntungan

a = Rasio profit sharing (bagi hasil)

M = Jumlah uang beredar

P = Tingkat harga yang tetap

Berdasarkan hubungan ini terlihat bahwa antara a atau bagi hasil

dengan tingkat pendapatan terdapat suatu hubungan yang positif. Secara

grafis, hubungan positif antara a dan Y ini akan digambarkan dalam suatu

kurva yang disebut dengan kurva LAM, kurva LAM dibangun dari

permintaan uang yang berlandaskan motif untuk mendapatkan profit dari

investasi dengan mempertimbangkan sikap altruistic, seperti pada gambar 2.1

(Nurul Huda, 2008:150):

Page 41: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

a LAM Y

Gambar 2.1 Hubungan Antara a dan Y di Pasar Uang

Kurva LAM, yang merupakan representasi dari keseimbangan di

pasar uang sebagaimana dijelaskan di atas, memiliki slope yang positif,

namun, dimungkinkan bagi kurva LAM untuk memiliki bentuk kurva yang

vertikal dan horizontal (Nurul Huda, 1995: 151).

a LAM

Kurva LAM yang vertikal, pada saat

ini permintaan akan uang tidak

responsif terhadap nilai ‘a’ atau h’=

0 dan kurva ini menunjukkan bahwa

perekonomian masih dalam masa

awal pertumbuhan

Y

Gambar 2.2 Kurva LAM Vertikal

Page 42: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Kondisi ini terjadi karena rendahnya nilai Q, ekspektasi keuntungan

investasi dari aset-aset finansial, yang berarti juga diakibatkan oleh nilai R

yang rendah (sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa Q=axR). Rendahnya

nilai Q ini mengakibatkan pemilik dana lebih menyukai untuk memegang

uangnya dalam bentuk tunai.

Hal ini karena mereka mengetahui kemungkinan risiko yang harus

ditanggung jika mereka berinvestasi, yaitu return yang rendah dan bahkan

kondisi yang lebih buruk lagi adalah berkurangnya dana pokok investasi

(Nurul Huda, 1995:151).

a Kurva LAM yang horizontal

menunjukkan nilai a yang mendekati

1, kondisi ini juga merepresentasikan

R dan Q yang tinggi. Kurva ini

menunjukkan bahwa perekonomian

sudah dalam kondisi advance

LAM Y Gambar 2.3 Kurva LAM Horizontal

Jumlah uang tunai yang diperlukan dalam sistem ekonomi Islam

hanyalah untuk melaksanakan dua motif permintaan uang, yaitu transaksi dan

berjaga-jaga. Jumlah uang tunai tersebut merupakan fungsi dari pendapatan,

dan pada tingkat itu pula dikenakan zakat bagi aset yang tidak produktif

(Nurul Huda, 2008:96). Menurut Metwally (1995) Bertambahnya pendapatan

seorang muslim mengiringi pula dengan meningkatnya permintaan atas uang

Page 43: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

oleh masyarakat untuk tingkat pendapatan tertentu yang terkena zakat. Secara

matematik dirumuskan sebagai berikut:

MD = ƒ Y µ (2.5)

δMD > 0 (2.6) δY dµ = 0

Di mana:

MD = Permintaan uang dalam masyarakat Islam

Y = Pendapatan

µ = Tingkat biaya karena menyimpan uang dalam bentuk kas

Suatu kenaikan pada biaya uang yang menganggur, pada tingkat

pendapatan tertentu akan cenderung mengurangi jumlah permintaan uang.

Hal ini dapat ditunjukkan oleh kurva berikut (Nurul Huda, 2008:97):

Y µ3 µ2 µ1 Y1 ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¦¯ ¯ ¯ ¦¯ ¯ ¯ ¯ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦

¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ MD M3

D M2D M1

D Gambar 2.4 Permintaan Uang dalam Ekonomi Islam

Page 44: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Pendapatan (Y) diukur pada garis vertikal dan permintaan uang (MD)

pada garis horizontal. Bila pendapatan adalah Y1 dan tingkat biaya adalah µ1

maka permintaan uang adalah M1D.

Kenaikan tingkat biaya ke µ2 akan mengakibatkan penurunan

jumlah permintaan uang dari M1D menjadi M2

D. Kenaikan biaya selanjutnya

menjadi µ3 akan menurunkan jumlah permintaan uang menjadi M3D. Kegiatan

pasar dalam Islam apalagi yang menyangkut dengan pasar uang, sering tidak

dapat diprediksikan.

Kadangkala permintaan melebihi penawaran, namun tidak jarang

penawaran melebihi permintaan. Apabila permintaan melebihi penawaran

maka kelebihan itu (menurut Islam) diatasi dengan menaikkan biaya atas

uang yang menganggur. Apabila pendapatan itu dilambangkan dengan Y0 dan

tingkat biaya dilambangkan dengan µ0 maka keseimbangan dan kondisi di

atas menjadi (Metwally, 1995: 91):

Md0 (Y0 / µ1) > Ms0 = αY0 (2.7)

Oleh karena kenaikan tingkat biaya tersebut maka laju permintaan

yang melebihi penawaran tadi sudah dapat diantisipasi sehingga mencapai

suatu keseimbangan makro. Persamaan (2.7) akan berubah menjadi:

Md0 (Y0 / µ1) = Ms0 = αY0 (2.8)

Kenaikan µ akan mendorong sekaligus investasi dan konsumsi, dan

ini akan menaikkan tingkat pendapatan menjadi Y1. Tingkat pendapatan yang

Page 45: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

baru akan meningkatkan tingkat permintaan uang (menjadi Md1), selanjutnya

tingkat keseimbangan baru akan diperoleh seperti:

Md1 ( Y1 / µ1 ) = Ms1 = αY1 (2.9)

C. Pembiayaan dan Sistem Pembiayaan

1. Definisi Pembiayaan Perbankan

Bank pada hakekatnya adalah lembaga intermediasi antara para

penabung dan investor. Tabungan hanya akan berguna apabila

diinvestasikan, sedangkan para penabung tidak dapat diharapkan untuk

mampu melakukannya sendiri. Nasabah akan menyimpan dananya di bank

karena ia percaya bahwa bank dapat memilih alternatif investasi yang

menarik dan menguntungkan. Selanjutnya bank akan menyalurkan

kembali dana tabungan dan nasabah tersebut dalam bentuk investasi

kepada masyarakat yang membutuhkan dana (Ismul Azhari, 2009).

Pengalokasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman

atau yang lebih dikenal dengan kredit. Pengalokasian dana dapat pula

dilakukan dengan membelikan berbagai aset yang dianggap dapat

menguntungkan bank. Akan tetapi, kegiatan pengalokasian dana yang

paling penting dalam perbankan adalah pemberian pinjaman pada nasabah

atau yang dikenal dengan istilah kredit pada bank konvensional dan

pembiayaan bagi bank yang melaksanakan operasionalnya berdasarkan

prinsip syari`ah (Ismul Azhari, 2009).

Page 46: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Pengertian pembiayaan dalam hal ini dibatasi pada pengertian

pembiayaan yang dilakukan oleh bank yang beroperasi berdasarkan

prinsip syari`ah saja, bukan pembiayaan yang dilakukan lazimnya oleh

lembaga pembiayaan non bank. Dalam Standar Akuntansi Keuangan,

dikatakan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan (LM dalam

Ismul Azhari, 2009).

Menurut Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998,

pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut

setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. (Kasmir,

2000:73).

2. Definisi Sistem dan Sistem Pembiayaan

Dalam buku Sistem Informasi Manajemen, dikatakan bahwa

sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan

maksud yang sama untuk mencapai tujuan (Ross H. Mcleod, 1996:13).

Sedangkan pendapat lain menyatakan, sistem adalah suatu kegiatan yang

Page 47: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

telah ditentukan caranya dan biasanya dilakukan berulang-ulang (Halim

Alamsyah, 1998:2).

Beberapa pendapat mengenai pengertian sistem antara lain adalah

(Zaki Baridwan, 1994:4):

a. W. Gerald Cole:

Sistem adalah suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang

saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang

menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari

perusahaan

b. Steven A. Moscove:

Sistem adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri dan bagian-

bagian yang saling berkaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan-

tujuan tertentu. Dari definisi-definisi tersebut dapat dikemukakan

bahwa sistem terdiri dan sub-sub atau bagian yang saling terintegrasi

untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka definisi

sistem pembiayaan adalah suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang

berhubungan dengan proses penyediaan uang, barang atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil (Ismul Azhari, 2009:29).

Page 48: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

3. Jenis-jenis Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-

pihak yang merupakan defisit unit. Menurut sifat penggunaannya pada

perbankan syari`ah, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua bagian sebagai

berikut (M. Syafi’i Antonio, 2001:160):

a. Pembiayaan Produktif

Pembiayaan produktif merupakan pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan

usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi (M. Syafi’i

Antonio, 2001:160). Menurut keperluannya, pembiayaan produktif

dapat dibagi menjadi dua hal berikut:

1) Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi

kebutuhan:

a) Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil

produksi maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas

atau mutu hasil produksi.

b) Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place

dari suatu barang.

Bank Syari`ah melaksanakan pembiayaan modal kerja

untuk memenuhi kebutuhan modal kerja nasabah bukan dengan

meminjamkan uang, melainkan dengan menjalin hubungan

partnership dengan nasabah, di mana bank bertindak sebagai

Page 49: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

penyandang dana (shahibul maal), sedangkan pengusaha sebagai

pengelola dana (mudharib). Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa

Islam mendorong umatnya menjadi investor bukan semata-mata

kreditor.

Skema pembiayaan ini disebut dengan mudharabah (trust

financing). Fasilitas ini dapat diberikan untuk jangka waktu tertentu,

sedangkan bagi hasil secara periodik dengan nisbah wajar yang

disepakati. Setelah jatuh tempo, nasabah mengembalikan sejumlah

dana tersebut beserta porsi bagi hasil (yang belum dibagikan) dan

merupakan bagian bank.

2) Pembiayaan Investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-

barang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang berkaitan

dengan itu. Pembiayaan investasi diberikan kepada nasabah untuk

keperluan investasi, yaitu keperluan penambahan modal guna

mengadakan rehabilitasi perluasan usaha. Pada umumnya

pembiayaan investasi diberikan dalam jumlah besar dan

pengendapannya cukup lama. Dengan demikian perlu disusun

proyeksi arus kas (projected cash flow) yang mencakup semua

komponen biaya dan pendapatan sehingga akan dapat diketahui

berapa dana yang tersedia setelah semua kewajiban terpenuhi.

Setelah itu barulah disusun jadwal arnortisasi yang merupakan

angsuran pembiayaan.

Page 50: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

b. Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Bank Syari`ah dapat menyediakan

pembiayaan komersil untuk pemenuhan kebutuhan barang konsumsi

dengan skema berikut:

1) Bai’ bi tsaman ajil (salah satu bentuk murabahah) yaitu suatu

perjanjian pembiayaan yang disepakati antara bank dengan

nasabah, di mana bank menyediakan dananya untuk pembelian

barang modal dan usaha anggotanya yang kemudian proses

pembayarannya dilakukan secara mencicil atau angsuran.

2) Ijarah muntahia bi tamlik atau sewa beli.

3) Musyarakah mutanaqishah (decreasing paticipation), di mana

secara bertahap bank menurunkan jumlah partisipasinya.

4) Rahn yaitu menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterimanya (M. Syafi’i Antonio,

2001:168).

4. Prinsip Dasar Pembiayaan

Secara umum prinsip pembiayaan pada perbankan syari`ah dapat

dilakukan dalam empat akad utama, yaitu musyarakah, mudharabah,

muzara’ah dan musaqah. Sungguhpun demikian, didalam prakteknya,

pihak perbankan syari`ah saat ini masih belum menerapkan semua jenis

akad pembiayaan tersebut. Prinsip yang paling banyak digunakan adalah

Page 51: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

musyarakah dan mudharabah, sedangkan muzara’ah dan musaqah

biasanya dipergunakan secara lebih khusus lagi yaitu untuk plantation

financing atau pembiayaan pertanian oleh beberapa bank syari`ah. Khusus

dalam penelitian ini hanya akan dibahas mengenai prinsip-prinsip

pembiayaan mudharabah (Ismul Azhari, 2009).

D. Pembiayaan Mudharabah

1. Definisi Mudharabah

Al-Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di

mana pihak pertama (Shahibul maal) menyediakan seluruh modal (100%),

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib). Keuntungan

usaha mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan ke dalam

kontrak, sedangkan apabila mengalami kerugian ditanggung oleh pemilik

modal, selama kerugian itu bukan akibat kelalaian pihak pengelola.

Seandainya kerugian itu akibat kelalaian atau kecurangan si pengelola,

maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut (Asy-

Syarbasyi dalam Ismul azhari, 2009). Pembiayaan mudharabah dapat

digambarkan dalam skema di bawah ini:

Page 52: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

PERJANJIAN BAGI HASIL

Keahlian Modal Keterampilan 100%

Nisbah X% Nisbah Y%

Pengambilan

Modal pokok

Gambar 2.5 Pembiayaan Mudharabah

2. Landasan Syari`ah

Secara umum, landasan dasar syari`ah mudharabah lebih

mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam

ayat-ayat dan hadits berikut ini:

a. Al-Qur`an

“…dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari

sebagian karunia Allah…” (QS. al-Muzammil:20)

Nasabah (mudharib)

Bank (shahibul maal)

PROYEK/USAHA

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

MODAL

Page 53: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

“…apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di

muka bumi dan carilah karunia Allah…” (QS. al-Jumu`ah:10)

b. As-Sunnah

Dari Shalih bin Shuhaib radhiyallahu `anhu bahwa Rasulullah

shalallahu `alaihi wa sallam bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya

terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah

(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk

keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR Ibnu Majah no. 2280, kitab

at-Tijarah dalam Ismul Azhari, 2009)

3. Jenis-jenis Mudharabah

Secara umum, mudharabah terbagi menjadi dua jenis, yaitu

mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah (Zainul Arifin,

2006:19).

a. Mudharabah Muthlaqah

Transaksi mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerjasama

antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya amat luas dan

tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis.

Dalam pembahasan fiqih ulama salafus shaleh seringkali diungkapkan

Page 54: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

dengan contoh if’al ma syi’ta’ (lakukan sesukamu) dan shahibul maal

ke mudharib yang memberikan kekuasaan sangat besar.

b. Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah muqayyadah atau disebut juga dengan istilah

restricted mudharabah/specified mudharabah adalah kebalikan dari

mudharabah muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan jenis

usaha, waktu atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali

mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam

memasuki jenis dunia usaha.

4. Aplikasi dalam Perbankan

Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk

pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, mudharabah

diterapkan pada:

a. Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan

khusus, seperti tabungan haji, tabungan kurban, dan sebagainya.

b. Deposito spesial (special investment), di mana dana yang dititipkan

nasabah khusus untuk bisnis tertentu, misalnya murabahah saja atau

ijarah saja.

Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk:

a. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa.

b. Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah, di mana

sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-

syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal.

Page 55: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

5. Manfaat Mudharabah

Manfaat mudharabah pada praktek perbankan (Ismul Azhari, 2009)

antara lain:

a. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan

usaha nasabah meningkat.

b. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah

pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil

usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative

spread.

c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan arus kas usaha

nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.

d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang

benar-benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang

kongkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

e. Prinsip bagi basil dalam mudharabah/musyarakah ini berbeda dengan

prinsip bunga di mana bank akan menagih penerima pembiayaan

(nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang

dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi .

6. Risiko Mudharabah

Risiko yang terdapat dalam mudharabah, terutama pada penerapannya

dalam pembiayaan relatif tinggi, diantaranya (Ismul Azhari, 2009):

Page 56: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

a. side streaming nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang

disebut dalam kontrak;

b. lalai dan kesalahan yang disengaja;

c. penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur.

7. Penentuan Bagi Hasil dalam Skema Mudharabah

S

PBHM

(mudharib) 40% 60%

D

PBHS (shahibul maal)

Gambar 2.6 Bagi Hasil dalam Skema Mudharabah

Kurva S menunjukkan kurva penawaran modal dari para shahibul

maal, sementara D adalah kurva permintaan modal dari para mudharib.

Kurva penawaran S memiliki lereng positif, yang berarti bahwa semakin

tinggi porsi bagi hasil yang diterima oleh shahibul maal, maka akan

semakin meningkat kesediaanya untuk menawarkan modal. Sebaliknya,

dengan kenaikan porsi bagi hasil yang diterima oleh shahibul maal ini

berarti menurunnya porsi yang diterima oleh mudharib. Karenanya, kurva

Page 57: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

permintaan D berlereng negatif, yang berarti menaiknya porsi bagi hasil

yang diterima oleh shahibul maal akan semakin mengurangi permintaan

modal dari para mudharib.

Tingkat nisbah bagi hasil yang terjadi dihasilkan dari perpotongan

kurva penawaran S dan pemintaan D dalam gambar di atas perpotongan ini

menghasilkan nisbah bagi hasil 40:60, yaitu 40% untuk shahibul maal dan

60% untuk mudharib. Analisis seperti ini akan berlaku dalam kasus

terdapat keuntungan (positive return) dari kerja sama tersebut. Dalam

kasus terjadi kerugian, maka shahibul maal akan menanggung seluruh

kerugian permodalan sementara mudharib tidak mendapat bagian

pendapatan apa pun.

Jadi mudharib menanggung kerugian tenaga, pikiran dan

manajemen yang telah ia curahkan. Dalam hal tidak terdapat keuntungan

atau kerugian (zero return), maka tidak ada pembagian apa pun di antara

keduanya. Tampak jelas bahwa dalam mudharabah harga modal akan

ditentukan bersama-sama dengan harga dari kewirausahaan.

E. Bagi Hasil

1. Definisi Sistem Bagi Hasil

Sistem bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara

pembagian hasil usaha antara pihak penyedia dana (shahibul maal) dengan

pengelola dana (mudharib). Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara

Page 58: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

bank dengan penyimpan dana atau antara bank dengan nasabah penerima

dana. (M. Syafi’i Antonio, 1999).

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bagi Hasil

a. Faktor Langsung

Diantara faktor langsung yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil

adalah:

1) Investment rate, yaitu merupakan persentase aktual dana yang

diinvestasikan dan total dana.

2) Jumlah dana yang tersedia. Jumlah dana yang tersedia untuk

diinvestasikan merupakan jumlah dana dan berbagai sumber dana

yang tersedia untuk diinvestasikan. Dana tersebut dapat dihitung

dengan menggunakan salah satu metode rata-rata saldo minimum

bulanan atau rata-rata total saldo harian. Investment rate dikalikan

dengan jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan akan

menghasilkan jumlah dana aktual yang digunakan.

3) Nisbah (profit sharing ratio)

a) Salah satu ciri al-mudharabah adalah nasabah yang harus

ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian.

b) Nisbah antara satu bank dengan bank lainnya dapat berbeda.

c) Nisbah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam satu

bank, misalnya deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

d) Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dengan account

lainnya sesuai dengan besarnya dana dan jatuh temponya.

Page 59: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

b. Faktor Tidak langsung

Faktor tidak langsung terdiri dari:

1) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah, antara

lain:

a) Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan

biaya (profit and sharing). Pendapatan yang dibagihasilkan

merupakan pendapatan yang diterima dikurangi biaya-biaya.

b) Jika semua biaya ditanggung bank, maka hal ini disebut revenue

sharing.

2) Kebijakan Akuntansi (prinsip dan metode akuntansi)

Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya

aktivitas yang diterapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan

pendapatan dan biaya.

3. Pembagian Keuntungan (Profit Distribution)

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa pendapatan yang

dibagihasilkan merupakan pendapatan yang diterima setelah dikurangi

dengan biaya-biaya operasional, harus dibagi antara bank dengan para

penyandang dana, yaitu nasabah investasi, para penabung dan para

pemegang saham sesuai dengan nisbah bagi hasil yang diperjanjikan

(Zainul Arifin, 2006:57).

Bank dapat menegosiasikan nisbah bagi hasil atas investasi

mudharabah sesuai dengan tipe yang ada, baik sifatnya maupun jangka

waktunya. Bank juga dapat menentukan nisbah bagi hasi yang sama atas

Page 60: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

semua tipe, tetapi menetapkan bobot (weight) yang berbeda-beda atas

setiap tipe investasi yang dipilih oleh nasabah.

Berdasarkan kesepakatan mengenai nisbah bagi hasil antara bank

dengan para nasabah tersebut, bank akan mengalokasikan penghasilannya

dengan tahap-tahap sebagai berikut (Zainul Arifin, 2006:57):

a. Tahap pertama, bank menetapkan jumlah relatif masing-masing dana

simpanan yang berhak atas bagi hasil usaha bank menurut tipenya,

dengan cara membagi setiap tipe dana-dana dengan seluruh jumlah

dana-dana yang ada pada bank dikalikan 100%.

b. Tahap kedua, bank menetapkan jumlah pendapatan bagi hasil untuk

masing-masing tipe dengan cara mengalikan persentase (jumlah relatif)

dari masing-masing dana simpanan dengan jumlah pendapatan bank.

c. Tahap ketiga, bank menetapkan porsi bagi hasil untuk masing-masing

tipe dana simpanan sesuai dengan nisbah yang diperjanjikan.

d. Tahap keempat, bank harus menghitung jumlah relatif biaya

operasional terhadap volume dana, kemudian mendistribusikan beban

tersebut sesuai dengan porsi dana dari masing-masing tipe simpanan.

e. Tahap kelima, bank mendistribusikan bagi hasil untuk setiap pemegang

rekening menurut tipe simpanannya sebanding dengan jumlah

simpanannya.

4. Hubungan Bagi Hasil dengan Permintaan Pembiayaan Mudharabah

Dalam teorinya, apabila tingkat bagi hasil mudharabah meningkat

maka akan menurunkan permintaan pembiayaan. Hal ini disebabkan,

Page 61: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

dalam urusan pembiayaan, masyarakat memang menghindari pembiayaan

mudharabah, karena apabila bagi hasilnya tinggi maka pihak yang akan

diuntungkan adalah pemilik modal (bank), sehingga akan menurunkan

permintaan pembiayaan mudharabah, yang berarti bahwa antara tingkat

bagi hasil dengan permintaan pembiayaan mudharabah memiliki

hubungan yang negatif.

F. Jakarta Islamic Index (JII)

1. Definisi Jakarta Islamic Index

Market index atau indeks pasar adalah rata-rata tingkat

keuntungan seluruh saham yang beredar di pasar modal yang diperoleh

dari nilai pasar seluruh saham yang beredar digabung dengan seluruh

saham yang beredar pada hari pertama tahun dasar dikalikan seratus

persen. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas).

Sedangkan yang dimaksud dengan saham syari`ah adalah salah

satu bentuk dari saham biasa yang memiliki karakteristik khusus berupa

kontrol yang ketat dalam hal kehalalan ruang lingkup kegiatan usaha

(Reny Maharani dalam Elih Tahliyah, 2008:17)

Oleh karena itu Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII

adalah salah satu indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung

indeks harga rata-rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi

kriteria syari`ah. Pembentukan JII tidak lepas dari kerja sama antara Pasar

Page 62: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Modal Indonesia (dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta) dengan PT

Danareksa Invesment Management (PT DIM) (Wikipedia Bahasa

Indonesia, Ensiklopedia Bebas).

JII telah dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000. Pembentukan

instrumen syari`ah ini untuk mendukung pembentukan Pasar Modal

Syari`ah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret

2003. Mekanisme Pasar Modal Syari`ah meniru pola serupa di Malaysia

yang digabungkan dengan bursa konvensional seperti Bursa Efek Jakarta

dan Bursa Efek Surabaya. Setiap periodenya, saham yang masuk JII

berjumlah 30 (tiga puluh) saham yang memenuhi kriteria syari`ah. JII

menggunakan hari dasar tanggal 1 Januari 1995 dengan nilai dasar 100.

(Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas).

2. Tujuan Pembentukan Jakarta Islamic Index

Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan

investor untuk melakukan investasi pada saham berbasis syari`ah dan

memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syari`ah Islam

untuk melakukan investasi di bursa efek. JII juga diharapkan dapat

mendukung proses transparansi dan akuntabilitas saham berbasis syari`ah

di Indonesia. JII menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin

berinvestasi sesuai syari`ah. Dengan kata lain, JII menjadi pemandu bagi

investor yang ingin menanamkan dananya secara syari`ah tanpa takut

tercampur dengan dana ribawi. Selain itu, JII menjadi tolak ukur kinerja

Page 63: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

(benchmark) dalam memilih portofolio saham yang halal (Wikipedia

Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas)

3. Penentuan Saham Jakarta Islamic Index

Penentuan kriteria dalam pemilihan saham dalam JII melibatkan

Dewan Pengawas Syari`ah PT DIM. Saham-saham yang akan masuk ke

JII harus melalui filter syari`ah terlebih dahulu. Berdasarkan arahan

Dewan Pengawas Syariah PT DIM, ada 4 syarat yang harus dipenuhi agar

saham-saham tersebut dapat masuk ke JII (Wikipedia Bahasa Indonesia,

Ensiklopedia Bebas):

a. Emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang

tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.

b. Bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan sistem riba,

termasuk perbankan dan asuransi konvensional.

c. Usaha yang dilakukan bukan memproduksi, mendistribusikan, dan

memperdagangkan makanan/minuman yang haram.

d. Tidak menjalankan usaha memproduksi, mendistribusikan, dan

menyediakan barang/jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat.

Dalam Al-Qur’an, Allah Azza Wa Jalla berfirman:

Page 64: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu

sebagian berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang

beriman dan beramal saleh; dan amat sedikitlah mereka ini.”

(QS. Shaad: 24).

Selain filter syari`ah, saham yang masuk ke dalam JII harus melalui

beberapa proses penyaringan (filter) terhadap saham yang listing, yaitu

(Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas):

a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip syari`ah dan sudah tercatat lebih dari 3

bulan, kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.

b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah

tahun berakhir yang memiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva

maksimal sebesar 90%.

c. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-

rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama 1 (satu)

tahun terakhir.

d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-

rata nilai perdagangan reguler selama 1 (satu) tahun terakhir.

Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan

penentuan komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap

tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha utama emiten akan

dimonitor secara terus menerus berdasarkan data publik yang tersedia.

Page 65: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Perusahaan yang mengubah lini bisnisnya menjadi tidak konsisten dengan

prinsip syari`ah akan dikeluarkan dari indeks.

Sedangkan saham emiten yang dikeluarkan akan diganti oleh

saham emiten lain. Semua prosedur tersebut bertujuan untuk

mengeliminasi saham spekulatif yang cukup likuid. Sebagian saham-

saham spekulatif memiliki tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan

reguler yang tinggi dan tingkat kapitalisasi pasar yang rendah.

4. Hubungan Jakarta Islamic Index (JII) dengan Permintaan

Pembiayaan Mudharabah

JII memiliki hubungan yang positif dengan permintaan

pembiayaan mudharabah. Hal ini dapat terlihat bahwa dengan

meningkatnya JII yang mencerminkan membaiknya kondisi keuangan

perusahaan dan kondisi perekonomian yang stabil (certainty) akan

meningkatkan minat dunia usaha dalam mengembangkan usaha sehingga

akan meningkatkan permintaan pembiayaan mudharabah. Sebaliknya

menurunnya JII yang mencerminkan memburuknya kondisi keuangan

perusahaan dan kondisi perekonomian yang uncertainty akan mengurangi

minat dunia usaha dalam mengembangkan usaha sehingga akan

menurunkan permintaan pembiayaan mudharabah.

Page 66: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

G. Inflasi

1. Definisi Inflasi

Cukup banyak definisi inflasi tetapi hingga kini belum diperoleh

suatu definisi yang baku yang disetujui oleh seluruh ahli ekonomi. Definisi

inflasi menurut beberapa penulis pada dasarnya sama yaitu antara lain :

a. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaikkan secara

umum dan terus-menerus. (Budiono, 2001)

b. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang

secara terus-menerus ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai

macam barang itu naik dengan presentase yang sama. Mungkin dapat

terjadi kenaikan tersebut tetapi tidaklah bersamaan yang penting

terdapat kenaikan umum barang secara terus-menerus selama satu

periode. (Nopirin, 2000)

Ini tidak berarti bahwa harga berbagai macam barang itu naik

dengan persentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut

tidaklah bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang

secara terus menerus selama suatu periode tertentu. Kenaikan yang terjadi

hanya sekali saja (meskipun dengan persentase yang cukup besar)

bukanlah merupakan inflasi.

2. Jenis-jenis Inflasi

a. Penggolongan Inflasi Menurut Parah Tidaknya Inflasi

Page 67: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Penggolongan pertama menurut parah tidaknya inflasi,

beberapa macam inflasi: (Budiono, 2001)

1) Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)

2) Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun)

3) Inflasi berat (antara 30 –100%)

4) Hiperinflasi (di atas 100%)

Penentuan parah tidaknya inflasi tentu saja sangat relatif dan

tergantung pada “selera” kita untuk menamakannya.

b. Penggolongan Inflasi Menurut Penyebabnya

Penggolongan kedua adalah atas dasar sebab musabab awal

dari inflasi. Ekonom Islam Taqiuddin Ahmad ibn al-Maqrizi (1364 M-

1441 M dalam Adiwarman Karim, 2007:140), yang merupakan salah

satu murid dari Ibnu Khaldun, menggolongkan inflasi dalam dua

golongan yaitu:

1) Natural Inflation

Sesuai dengan namanya, inflasi jenis ini diakibatkan oleh

sebab-sebab alamiah, di mana orang tidak mempunyai kendali

atasnya (dalam hal mencegah). Ibn al-Maqrizi mengatakan bahwa

inflasi ini adalah inflasi yang diakibatkan oleh turunnya agregat

supply (AS) atau naiknya agregat demand (AD).

Natural inflation dapat dibedakan berdasarkan

penyebabnya menjadi dua golongan yaitu sebagai berikut:

Page 68: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

a) Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan

berbagai barang tertentu kuat (Demand Pull Inflation).

Inflasi yang dimaksud di sini adalah inflasi yang

timbul akibat uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak,

di mana ekspor naik sedangkan impor turun sehingga net

export nilainya sangat besar, maka mengakibatkan naiknya

agregat demand (AD) yaitu adanya banyak permintaan akan

barang-barang konsumsi oleh masyarakat, karena permintaan

masyarakat bertambah, maka kurva agregat demand bergeser

dari D1 ke D2. Akibatnya harga berubah dari H1 ke H2

kenaikan

harga barang akhir mendahului harga barang input dan

kenaikan faktor produksi, (Gambar 2.7).

P S P2 ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¦ ¦ D2

P1 ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ D1 ¦ ¦

0 Q1 Q2 Q

Gambar 2.7

Kurva Demand Pull Inflation

Cara mengatasi permasalahan tersebut khalifah Umar

bin Khattab rodhiyallahu `anhu pada zamannya, Beliau

Page 69: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

melarang penduduk Madinah untuk membeli barang-barang

atau komoditi selama dua hari berturut-turut. Akibatnya adalah

turunnya AD dalam perekonomian. Setelah pelarangan tersebut

berakhir maka tingkat harga kembali menjadi normal.

b) Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi (Cost Push

Inflation).

Cost push inflation adalah inflasi yang timbul karena

berkurangnya penawaran akibat kenaikan produksi karena

terjadinya paceklik, perang ataupun embargo dan boycott. Pada

gambar di bawah terlihat bila ongkos produksi naik maka kurva

penawaran akan bergeser dari S1 ke S2. Kenaikan harga barang

akhir (output) mengikuti kenaikan harga barang input atau

faktor produksi, (Gambar 2.8).

P S2 S1 P2 ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯¦ ¦

P1 ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯¦¯ ¯ ¯ ¯ ¦ ¦ ¦ D ¦ ¦ ¦ ¦

0 Q1 Q2 Q

Gambar 2.8 Kurva Cost Push Inflation

Cara mengatasi permasalahan tersebut khalifah Umar

bin Khattab rodhiyallahu `anhu pada zamannya, Beliau

Page 70: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

melakukan impor gandum dari Fustat-Mesir sehingga agregat

supply (AS) barang di pasar kembali naik yang kemudian

berakibat pada turunnya tingkat harga-harga.

2) Human Error Inflation (HEI)

HEI dikatakan sebagai inflasi yang diakibatkan oleh

kesalahan dari manusia itu sendiri (QS. Ar-Rum: 41). HEI dapat

dikelompokkan menurut penyebabnya sebagai berikut:

a) Korupsi dan administrasi yang buruk (Corruption and bad

administration).

b) Pajak yang berlebihan (Excessive Tax).

c) Pencetakan uang dengan maksud menarik keuntungan yang

berlebihan (Excessive Seignorage).

3. Metode Pengukuran Inflasi

Suatu kenaikan harga dalam inflasi dapat diukur dengan

menggunakan indeks harga. Ada beberapa indeks harga yang dapat

digunakan untuk mengukur laju inflasi (Nopirin, 1987:25) antara lain:

a. Consumer Price Index (CPI)

Indeks yang digunakan untuk mengukur biaya atau pengeluaran rumah

tangga dalam membeli sejumlah barang bagi keperluan kebutuhan

hidup:

Cost of market basket in given year CPI = x 100% (2.23) Cost of market basket in base year

Page 71: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

b. Produsen Price Index dikenal dengan Whosale Price Index

Indeks yang lebih menitikberatkan pada perdagangan besar seperti

harga bahan mentah (raw material), bahan baku atau barang setengah

jadi. Indeks PPI ini sejalan dengan indeks CPI.

c. GNP Deflator

GNP deflator ini merupakan jenis indeks yang berbeda dengan indeks

CPI dan PPI, di mana indeks ini mencangkup jumlah barang dan jasa

yang termasuk dalam hitungan GNP, sehingga jumlahnya lebih banyak

dibanding dengan kedua indeks di atas:

GNP Nominal GNP Deflator = X 100 (2.24) GNP Riil

4. Hubungan Inflasi dengan Permintaan Pembiayaan Mudharabah

Inflasi memiliki hubungan yang negatif terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah. Inflasi yang mencerminkan ekspektasi terhadap

kenaikan harga-harga relatif barang dan jasa di masa datang akan

menyebabkan naiknya tingkat bagi hasil, dengan tingginya bagi hasil

tersebut biasanya masyarakat akan menyimpan uang di perbankan syari`ah

dengan sistem mudharabah lebih banyak karena bagi hasilnya tinggi,

sehingga masyarakat merasa “diuntungkan”. Sebaliknya dalam urusan

pembiayaan masyarakat justru menghindari pembiayaan mudharabah,

karena bagi hasilnya tinggi di mana yang diuntungkan adalah pemilik

Page 72: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

modal (bank). Oleh karena itu masyarakat akan menurunkan pembiayaan

mudharabah yang diminta. Sehingga hubungan antara inflasi dan

permintaan pembiayaan mudharabah berbanding terbalik.

H. Produk Domestik Bruto (PDB)

1. Definisi PDB

Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP)

adalah nilai total atas segenap output akhir yang dihasilkan oleh suatu

perekonomian baik yang dilakukan oleh penduduk domestik maupun

penduduk asing maupun orang-orang dari negara lain yang bermukim di

negara yang bersangkutan. PDB merupakan ukuran terbaik dari kinerja

perekonomian karena tujuan PDB adalah meringkas aktivitas ekonomi

dalam nilai uang tunggal dalam periode waktu tertentu (Mankiw, 1999).

Menurut Paul A. Samuelson (1992:112), PDB adalah jumlah

output total yang dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara dalam satu

tahun. PDB mengukur nilai barang dan jasa yang di produksi di wilayah

suatu negara tanpa membedakan kewarganegaraan pada suatu periode

waktu tertentu.

Sadono Sukirno (1994:33) mendefinisikan PDB/GDP sebagai

nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksi oleh faktor-

faktor produksi milik warga negara tersebut dan warga negara asing.

PDB diyakini sebagai indikator ekonomi terbaik dalam menilai

perkembangan ekonomi suatu negara. Perhitungan pendapatan nasional ini

Page 73: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

mempunyai ukuran makro utama tentang kondisi suatu negara. Pada

umumnya perbandingan kondisi antar negara dapat dilihat dari pendapatan

nasionalnya sebagai gambaran, Bank Dunia menentukan apakah suatu

negara berada dalam kelompok negara maju atau berkembang melalui

pengelompokan besarnya PDB, dan PDB suatu negara sama dengan total

pengeluaran atas barang dan jasa dalam perekonomian (Teddy

Herlambang, 2001:16).

Dengan demikian warga negara yang bekerja di negara lain,

pendapatannya tidak dimasukkan ke dalam PDB. Sebagai gambaran PDB

Indonesia baik oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara

asing (WNA) yang ada di Indonesia tetapi tidak diikutsertakan produk

WNI di luar negeri (Teddy Herlambang, 2001:22).

Sedangkan Faried Wijaya (1997:13) menyatakan bahwa PDB

adalah nilai uang berdasarkan harga pasar dari semua barang-barang dan

jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian dalam suatu periode

waktu tertentu biasanya satu tahun. Secara umum PDB dapat diartikan

sebagai nilai akhir barang-barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu

negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun).

2. PDB Sebagai Kinerja Perekonomian

Terdapat beberapa cara untuk menilai PDB sebagai kinerja

sebuah perekonomian (Mankiw, 1999):

Page 74: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

a. Dengan melihat PDB dari pendekatan produksi, yaitu dengan cara

menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sektor-sektor

produktif yang ada di Indonesia.

Secara sistematis metode produksi dituliskan sebagai berikut:

Y = Pq1Q1 + Pq2Q2 + Pq3Q3 + … + PqnQn (2.13)

b. Dengan melihat PDB sebagai perekonomian total (pendekatan

pendapatan) dari setiap orang yang berada di dalam perekonomian,

dengan menjumlahkan semua pendapatan dari faktor-faktor produksi.

Jika ditulis persamaannya adalah sebagai berikut:

Y = w + i + r + π (2.14)

c. Dengan melihat PDB sebagai pengeluaran total (pendekatan

pengeluaran) pada output barang dan jasa perekonomian, dengan

menjumlahkan semua pengeluaran. Secara sistematis persamaanya

dapat ditulis:

Y = C + I + G + (X-M) (2.15)

Dari sudut pandang lain, jelaslah mengapa PDB merupakan

cerminan dari kinerja ekonomi karena mengukur sesuatu yang dipedulikan

banyak orang (pendapatan) demikian pula dengan output barang dan jasa

yang memuaskan permintaan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah.

PDB mengukur pendapatan dan pengeluaran perekonomian pada

outputnya dengan alasan bahwa jumlah keduanya adalah sama dan fakta

Page 75: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

yang mendasar, karena setiap transaksi memiliki penjual dan pembeli,

setiap uang yang dikeluarkan seorang pembeli menjadi pendapatan

seorang penjual yang lain.

3. PDB Atas Harga Berlaku dan Harga Konstan

Pendapatan nasional dapat dihitung berdasarkan dua harga yang

telah ditetapkan pasar. Menurut Mulyono dalam Hanton (2002:27),

pendapatan nasional pada harga konstan dan harga berlaku dapat diperoleh

melalui:

PDB hkx = PDB hbx x 100 (2.16)

IHKx PDB hbx = PDB hkx x IHKx (2.17)

100

Indeks harga yang digunakan untuk mendeflasi PDB harga berlaku di

mana Implicit Price Deflator.

Implicit Price Deflator = PDB hbx x 100 (2.18)

PDB hkx

Di mana:

Hkx = Harga konstan

Hbx = Harga berlaku

IHK= Indeks harga konsumen

100 = Indeks harga konsumen tahun dasar

X = Tahun tertentu

Page 76: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

GDP nominal (PDB atas dasar harga berlaku) merujuk kepada

nilai GDP tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan GDP riil

(PDB atas dasar harga konstan) mengoreksi angka GDP nominal dengan

memasukkan pengaruh dari harga. GDP dapat dipahami melalui cara

perhitungan pendapatan nasional berikut dibawah ini (Suseno Triyanto,

1983:16).

GNP = GDP + F (2.19)

NNP = GNP – D (2.20)

NI = NNP – Nit (2.21)

Di mana :

GNP = Produk nasional bruto

GDP = Produk domestik bruto

NNP = Produk nasional neto

F = Pendapatan neto terhadap luar negeri atas faktor-faktor

produksi

D = Penyusutan

Nit = Pajak tidak langsung neto, yaitu selisih antara pajak tidak

langsung dengan subsidi

NI = Pendapatan nasional (Y)

Jika ketika persamaan tersebut digabungkan akan didapat persamaan

sebagai berikut :

GDP = NI + Nit + D - F (2.22)

Page 77: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Suseno Triyanto (1983) berpendapat bahwa kenaikan pendapatan

perkapita mungkin menaikkan standar hidup riil masyarakat bisa terjadi,

sementara pendapatan riil perkapita meningkat, akan tetapi konsumsi

mengakibatkan tingkat tabungan meningkat. Hal ini akan menjadikan

salah satu bentuk akumulasi modal melalui tabungan masyarakat yang

pada akhirnya akan digunakan pemerintah dalam membiayai

pembangunan di negaranya.

4. Hubungan PDB dengan Permintaan Pembiayaan Mudharabah

PDB memiliki hubungan yang erat dengan permintaan

pembiayaan mudharabah, hal ini disebabkan, dengan adanya kenaikan

PDB karena kondisi perekonomian yang mantap maka tingkat konsumsi

masyarakat akan semakin meningkat, oleh sebab itu jika PDB meningkat

maka permintaan akan pembiayaan mudharabah juga akan mengalami

peningkatan guna mencukupi tingkat konsumsi yang diperlukan oleh

masyarakat. Sehingga PDB memiliki hubungan yang searah (positif)

dengan permintaan pembiayaan mudharabah, dan sebaliknya dalam

kondisi perekonomian yang lemah (resesi) maka permintaan pembiayaan

mudharabah cenderung menurun karena dengan sendirinya masyarakat

akan mengurangi tingkat konsumsinya.

Page 78: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

I. Kurs Mata Uang

1. Definisi Kurs Mata Uang

Nilai tukar uang yang dikenal dengan sebutan kurs mata uang

adalah catatan (quation) harga pasar dari mata uang asing (foreign

currency) dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau

resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik dalam mata uang asing

(Douglas Greenwald, 1982:430). Sedangkan menurut Adiningsih, dkk

(1998:155), nilai tukar Rupiah adalah harga Rupiah terhadap mata uang

negara lain. Jadi, nilai tukar Rupiah merupakan nilai dari satu mata Rupiah

yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar

Rupiah terhadap Dollar AS, nilai tukar Rupiah terhadap Yen, dan lain

sebagainya.

Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi

aktivitas di pasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung

akan berhati-hati untuk melakukan investasi. Menurunnya kurs Rupiah

terhadap mata uang asing khususnya Dollar AS memiliki pengaruh negatif

terhadap ekonomi dan pasar modal (Sitinjak dan Kurniasari, 2003).

2. Perhitungan Kurs Mata Uang

P = e x P’ (2.23)

Di mana:

P = Tingkat harga domestik (domestic price)

Page 79: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

P’ = Tingkat harga luar negeri (foreign price)

e = Nilai tukar uang (exchange rate)

e x P’ Real exchange rate = (2.24)

P

(e* IDR/USD – e IDR/USD) RIDR = RUSD + (2.25) e IDR/USD

Di mana:

R = Expected return on asset

e* = Expected future exchange rate (perkiraan nilai tukar)

e = Exchange rate (nilai tukar )

3. Penyebab Fluktuasi Kurs Mata Uang

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dari

apresiasi/depresiasi (fluktuasi) nilai tukar suatu mata uang, di dalam Islam

digolongkan dalam dua kelompok yaitu natural dan human error. Nilai

tukar uang menurut Islam akan dipakai dalam dua skenario yaitu

(Adiwarman Karim, 2007:167):

a. Perubahan harga terjadi di dalam negeri

1) Natural exchange rate fluctuation

Fluktuasi nilai tukar uang akibat dari perubahan-perubahan yang

terjadi pada agregat demand (AD) dan agregat supply (AS).

2) Human error exchange rate fluctuation

d) Korupsi dan administrasi yang buruk (Corruption dan bad

administration)

Page 80: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

e) Pajak yang berlebihan (Excessive Tax)

f) Pencetakan uang dengan maksud menarik keuntungan yang

berlebihan (Excessine seignorage).

b. Perubahan harga terjadi di luar negeri

1) Non-engineered/non-manipulated changes

Disebut sebagai non-engineered/non-manipulated changes adalah

karena perubahan yang terjadi bukan disebabkan oleh manipulasi

(yang dimaksudkan untuk merugikan) yang dilakukan oleh pihak-

pihak tertentu.

2) Engineered/manipulated changes

Disebut sebagai engineered/manipulated changes adalah karena

perubahan yang terjadi disebabkan oleh manipulasi yang dilakukan

oleh pihak-pihak tertentu yang dimaksudkan untuk merugikan

pihak lain.

4. Sistem Kurs Mata Uang

Menurut Kuncoro (2001: 26), ada beberapa sistem kurs mata

uang yang berlaku di perekonomian internasional, yaitu:

a. Sistem kurs mengambang (floating exchange rate), sistem kurs ini

ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa upaya stabilisasi

oleh otoritas moneter. Di dalam sistem kurs mengambang dikenal dua

macam kurs mengambang, yaitu :

Page 81: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

1) Mengambang bebas (murni) di mana kurs mata uang ditentukan

sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan

pemerintah.

2) Mengambang terkendali (managed or dirty floating exchange rate)

di mana otoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs

pada tingkat tertentu.

b. Sistem kurs tertambat (peged exchange rate), dalam sistem ini, suatu

negara mengkaitkan nilai mata uangnya dengan suatu mata uang

negara lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya merupakan

mata uang negara partner dagang yang utama.

c. Sistem kurs tertambat merangkak (crawling pegs), dalam sistem ini,

suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai mata uangnya

secara periodik dengan tujuan untuk bergerak menuju nilai tertentu

pada rentang waktu tertentu.

d. Sistem sekeranjang mata uang (basket of currencies). Banyak negara

terutama negara sedang berkembang menetapkan nilai mata uangnya

berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari sistem ini adalah

menawarkan stabilitas mata uang suatu negara karena pergerakan mata

uang disebar dalam sekeranjang mata uang.

e. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate). Dalam sistem ini, suatu negara

mengumumkan suatu kurs tertentu atas nama uangnya dan menjaga

kurs ini dengan menyetujui untuk menjual atau membeli valas dalam

Page 82: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut. Kurs biasanya tetap atau

diperbolehkan berfluktuasi dalam batas yang sangat sempit.

5. Hubungan Kurs Rupiah/US$ Terhadap Permintaan Pembiayaan

Mudharabah

Kurs Rupiah/US$ merupakan salah satu variabel moneter yang

penulis gunakan. Kurs Rupiah/US$ memiliki hubungan yang signifikan

terhadap permintaan pembiayaan mudharabah. Artinya melemahnya nilai

tukar Rupiah terhadap US$ yang mencerminkan kondisi perekonomian

yang tidak menentu (uncertainty) sehingga meningkatkan risiko berusaha

akan direspon oleh dunia usaha dengan menurunkan permintaan

pembiayaan mudharabah. Sebaliknya menguatnya nilai tukar Rupiah/US$

yang mencerminkan stabilitas perekonomian yang semakin mantap akan

menurunkan risiko berusaha yang pada akhirnya akan direspon oleh dunia

usaha dengan meningkatkan permintaan pembiayaan mudharabah.

J. Penelitian Terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian ini, telah ada penelitian

terdahulu yang meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan pembiayaan atau pinjaman atau kredit, diantaranya seperti yang

akan penulis jabarkan pada pembahasan di bawah ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Duddy Roesmara Donna dan

Dumairy (2006), dengan penelitian yang berjudul “Variabel-variabel yang

Page 83: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Mudharabah Pada Perbankan

Syari`ah Di Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi variabel-

variabel yang berpengaruh pada permintaan dan penawaran pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia. Analisis dilakukan

dengan menggunakan data runtut waktu (time series) bulanan, mulai

Desember 2000 hingga Oktober 2005.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain

pembiayaan mudharabah, tingkat bagi hasil, ekspektasi profit, dana pihak

ketiga, modal per aset dan non performing financing (NPF). Penelitian ini

menggunakan metode analisis Prosedur Iterasi Cochrane-Orcut (PICO)

maupun PICO yang dikombinasi dengan Auto Regresive Conditional

Heteroscedasticity (ARCH). Berdasarkan hasil estimasi dan analisis dengan

regresi dapat disimpulkan bahwa:

1. Jumlah mudharabah yang diminta dipengaruhi oleh tingkat bagi hasil

(negatif) dan ekspektasi profit (positif);

2. Jumlah mudharabah yang ditawarkan dipengaruhi oleh tingkat bagi hasil

(positif), dana pihak ketiga (positif), dan modal per aset (positif).

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Anas Iswanto Anwar, dkk

(2006) yang berjudul “Perilaku dan Referensi Masyarakat Sulawesi Selatan

Terhadap Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi faktor penentu pilihan masyarakat untuk mengambil/ingin

mengambil kredit di lembaga keuangan dan BPR. Metode analisis yang

digunakan adalah Borda Method dan CPI Method.

Page 84: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil

perhitungan Borda Method tentang faktor penyebab responden

mengambil/ingin mengambil kredit di lembaga keuangan dan BPR di

Propinsi Sulawesi Selatan antara lain jenis kredit sesuai kebutuhan, bunga

kredit rendah, memprioritaskan teman/keluarga sebagai sumber informasi

mengenai eksistensi BPR, BU dan LKNB. Sedangkan yang menggunakan

metode CPI faktor penyebab responden mengambil/ingin mengambil kredit

di lembaga keuangan dan BPR di Propinsi Sulawesi Selatan adalah proses

aplikasi yang sederhana dan mudah.

Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Lukman Hakim dan Siti

Aisyah Tri Rahayu (2007) yang berjudul “Model Kegentingan Kredit Bank

Syari`ah Pada Masa Krisis”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

faktor-faktor yang menyebabkan kegentingan kredit dalam perbankan

syari`ah. Penelitian ini menggunakan dua model yakni model permintaan dan

penawaran kredit yang diestimasi dengan Two Stage Least Square (TSLS)

dan model Vector Autoregression (VAR). Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah permintaan dan penawaran kredit perbankan syari`ah,

nisbah mudharabah, indeks produksi, kapasitas kredit, kredit macet (NPF)

dan nisbah pembiayaan dan deposit (FDR). Berdasarkan hasil persamaan

simultan, kegentingan kredit perbankan syari`ah disebabkan oleh sisi

permintaan dan penawaran:

1. Dari sisi permintaan dengan semakin tinggi nisbah mudharabah

menyebabkan penurunan permintaan kredit perbankan syari`ah. Sementara

Page 85: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

dari sudut penawaran kredit, kredit macet (NPF) merupakan faktor utama

yang dapat mengurangi penawaran kredit.

2. Berdasarkan metode VAR menunjukkan bahwa variabel indeks produksi

yang sangat berpengaruh pada permintaan kredit dan semakin besarnya

kapasitas kredit yang dimiliki oleh perbankan syari`ah yang sangat

berpengaruh pada penawaran kredit syari`ah.

Penelitian keempat yang dilakukan oleh Ni Nyoman Aryaningsih

(2008) yang berjudul “Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Penghasilan

Terhadap Permintaan Kredit di PT BPD Cabang Pembantu Kediri”.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh suku bunga, inflasi

dan jumlah penghasilan terhadap permintaan kredit secara parsial dan

simultan. Teknis analisis data menggunakan Analisis Regresi Linear

Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga dan inflasi tidak

berpengaruh secara parsial terhadap permintaan kredit, sedangkan jumlah

penghasilan berpengaruh signifikan. Kontribusi suku bunga, inflasi dan

jumlah penghasilan terhadap perubahan permintaan kredit sebesar 37,8%

sedangkan variabel lainnya berkontribusi 62,2%.

Penelitian kelima dilakukan oleh Arlina Nurbaity Lubis dan Ganjang

Arihta Ginting (2008) yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Keputusan Permintaan Kredit Pada PT Bank Tabungan

Negara Cabang Medan”. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh faktor tingkat suku bunga, dan pelayanan nasabah

Page 86: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

dalam mempengaruhi dan menentukan keputusan permintaan KPR pada PT

Bank Tabungan Negara Cabang Medan.

Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda.

Hasil regresi menunjukkan bahwa tingkat suku bunga dan pelayanan nasabah

secara serempak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

permintaan KPR pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Medan. Untuk

lebih jelasnya penelitian terdahulu tersebut akan disajikan dalam tabel 2.3 di

bawah ini:

Page 87: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Tabel 2.3 Ringkasan Penelitian Terdahulu

Nama Variabel Dependen

Variabel Independen

Metodologi dan Hasil

Duddy Roesmara Donna dan Dumairy (2006)

Permintaan mudharabah pada bank syari`ah Penawaran

mudharabah pada bank syari`ah

Tingkat bagi hasil Ekspektasi profit (EP) DPK Modal per aset (MPA)

Analisis regresi dengan Prosedur Iterasi Cochrane-Orcut (PICO) maupun PICO yang dikombinasi dengan ARCH Hasil:

1. Permintaan: bagi hasil (negatif), EP (positif).

2. Penawaran: bagi hasil (positif), DPK (positif), MPA (positif).

Anas Iswanto Anwar, dkk (2006)

Preferensi masyarakat Sulawesi Selatan untuk mengambil kredit baik di BPR , Bank Umum (BU) maupun di LKNB

Faktor-faktor penentu pilihan masyarakat Sulawesi Selatan untuk mengambil kredit baik di BPR, BU maupun di LKNB

Analisis Borda Method dan Comparative Performance Index (CPI) Method Hasil:

1.Borda Method: jenis kredit sesuai kebutuhan, bunga kredit rendah, memprioritaskan teman/keluarga sebagai sumber informasi mengenai eksistensi BPR, BU dan LKNB.

2.CPI Method: proses aplikasi yang sederhana dan mudah

Lukman Hakim dan Siti Aisyah Tri Rahayu (2007)

Permintaan dan penawaran kredit perbankan syari`ah

Nisbah mudharabah Indeks produksi Kapasitas kredit Kredit macet (NPF) Nisbah pembiayaan dan

deposit (FDR)

Metodologi: 1.Two Stage Least Square

(TSLS) 2.Vector Auto Regression (VAR) Hasil:

1.Permintaan: nisbah mudharabah (negatif), indeks produksi (positif).

2.Penawaran: nisbah mudharabah (positif), kapasitas kredit (positif), NPF (negatif), FDR (positif).

Page 88: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Nama Variabel Dependen

Variabel Independen

Metodologi dan Hasil

Ni Nyoman Aryaningsih (2008)

Permintaan kredit di PT BPD cabang pembantu Kediri

Suku bunga Inflasi Jumlah penghasilan

Analisis Regresi Linier Berganda Hasil: 1.Suku bunga (negatif) 2.Inflasi (negatif) 3.jumlah penghasilan (positif)

Arlina Nurbaity Lubis dan Ganjang Arihta Ginting (2008)

Permintaan kredit pada PT Bank Tabungan Negara Cabang Medan

Tingkat suku bunga Pelayanan nasabah

Analisis Regresi Linier Berganda Hasil: 1.Tingkat suku bunga (signifikan) 2.Pelayanan nasabah (signifikan)

Seyed dan Nezamaddin Makiyan (2001)

Penawaran pinjaman Tingkat bagi hasil DPK Inflasi

Error Corection Model (ECM) Hasil:

1.Tingkat bagi hasil (tidak signifikan)

2.DPK (signifikan) 3.Inflasi (signifikan)

Sylvanus Ikhide (2003)

Kuantitas kredit yang diminta dan kuantitas kredit yang ditawarkan

Output gap Suku bunga riil Expected income Inflasi Kapasitas pinjaman DPK Tingkat bunga pinjaman Indeks pasar modal

Full Information Maximum Likelihood Procedure Hasil:

1.Permintaan: Expected income (positif), output gap (negatif), inflasi (negatif), suku bunga riil (negatif).

2.Penawaran: kapasitas pinjaman (positif), tingkat bunga pinjaman (positif), indeks pasar modal (positif), inflasi (negatif), DPK (positif)

Page 89: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

K. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir yang mendasari pelaksanaan penelitian ini adalah

usaha-usaha untuk menemukan dan menguraikan faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan pembiayaan mudharabah pada bank syari`ah di

Indonesia, periode 2003-2009. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa

total pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah) tidak pernah lebih

dari setengah total pembiayaan dengan prinsip jual beli (murabahah). Pada

tahun 2007 saja murabahah mencapai 59,24 % sedangkan mudharabah hanya

mencapai 19,96 %. (Statistik Perbankan Syari`ah, 2007). Hal ini memang

sungguh disayangkan karena diharapkan pembiayaan dengan prinsip bagi

hasil lebih mendominasi.

Dari penelitian terdahulu dapat kita lihat bahwa permintaan

pembiayaan atau kredit oleh nasabah perbankan dipengaruhi oleh variabel-

variabel yang berbeda-beda. Seperti yang diungkapkan oleh Duddy Roesmara

Donna dan Dumairy (2006), dalam penelitiannya yang berjudul “Variabel-

variabel yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Pembiayaan

Mudharabah Pada Perbankan Syari`ah di Indonesia”. Dalam penelitiannya

menyebutkan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan

pembiayaan mudharabah adalah Ekspektasi Profit (EP), sedangkan faktor

yang mempengaruhi penawaran mudharabah adalah Tingkat Bagi Hasil

(TBH), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Modal Per Aset (MPA).

Penelitian tentang faktor yang mempengaruhi permintaan

pembiayaan mudharabah juga dilakukan Lukman Hakim dan Siti Aisyah

Page 90: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

pada penelitiannya yang berjudul “Model Kegentingan Kredit Bank Syari`ah

Pada Masa Krisis”, dengan hasil bahwa faktor yang mempengaruhi

permintaan pembiayaan mudharabah adalah Indeks Produksi (IP) sedangkan

faktor yang mempengaruhi penawaran mudharabah adalah Kapasitas Kredit

(KK), kredit macet (NPF) dan nisbah pembiayaan dan deposit (FDR).

Berbeda dengan penelitian di atas dalam penelitian ini penulis akan

menggunakan lima variabel yang dapat mempengaruhi terjadinya permintaan

pembiayaan mudharabah dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang

sebagian besar menggunakan faktor ekstern sebagai variabelnya. Faktor-

faktor tersebut antara lain: tingkat bagi hasil (X1), Jakarta Islamic Index (X2),

tingkat inflasi (X3), Produk Domestik Bruto (X4) dan kurs Rupiah/US$ (X5).

Tingkat bagi hasil merupakan salah satu variabel intern yang penulis

gunakan. Hubungan tingkat bagi hasil dengan permintaan pembiayaan

mudharabah yaitu, apabila tingkat bagi hasinya tinggi maka akan

menurunkan permintaan pembiayaan mudharabah dan begitu pula

sebaliknya, apabila tingkat bagi hasilnya rendah maka akan meningkatkan

permintaan pembiayaan mudharabah. Hal ini disebabkan, dalam urusan

pembiayaan, masyarakat memang menghindari pembiayaan mudharabah,

karena apabila bagi hasilnya tinggi maka pihak yang akan diuntungkan adalah

pemilik modal (bank), sedangkan mudharib hanya akan mendapatkan hasil

yang sedikit. Sehingga dengan begitu akan menurunkan permintaan

pembiayaan mudharabah, yang berarti bahwa antara tingkat bagi hasil

Page 91: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

dengan permintaan pembiayaan mudharabah memiliki hubungan yang

negatif.

JII merupakan variabel intern kedua yang penulis gunakan dalam

penelitian ini. JII memiliki hubungan yang positif dengan permintaan

pembiayaan mudharabah. Meningkatnya indeks JII yang mencerminkan

membaiknya kondisi keuangan perusahaan dan kondisi perekonomian yang

stabil (certainty) akan meningkatkan minat dunia usaha dalam

mengembangkan usaha sehingga akan meningkatkan permintaan pembiayaan

mudharabah. Sebaliknya menurunnya indeks JII yang mencerminkan

memburuknya kondisi keuangan perusahaan dan kondisi perekonomian yang

uncertainty akan mengurangi minat dunia usaha dalam mengembangkan

usaha sehingga akan menurunkan permintaan pembiayaan mudharabah.

Inflasi merupakan salah satu variabel makroekonomi yang peneliti

gunakan. Inflasi memiliki hubungan negatif terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah. Inflasi yang mencerminkan ekspektasi terhadap kenaikan

harga-harga relatif barang dan jasa di masa datang akan menyebabkan

naiknya bagi hasil, dengan tingginya bagi hasil tersebut biasanya masyarakat

akan menyimpan uang di perbankan syari`ah dengan sistem mudharabah

lebih banyak karena bagi hasilnya tinggi, sehingga masyarakat merasa

“diuntungkan”. Sebaliknya dalam urusan pembiayaan masyarakat justru

menghindari pembiayaan mudharabah, karena bagi hasilnya tinggi di mana

yang diuntungkan adalah pemilik modal (bank). Oleh karena itu masyarakat

Page 92: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

akan menurunkan permintaan pembiayaan mudharabah. Sehingga hubungan

antara inflasi dan permintaan pembiayaan mudharabah berbanding terbalik.

PDB merupakan variabel makroekonomi kedua setelah inflasi yang

penulis gunakan dalam penelitian ini. Pada dasarnya PDB mempunyai

hubungan yang erat dengan permintaan pembiayaan mudharabah, hal ini

disebabkan, dengan adanya kenaikan PDB karena kondisi perekonomian yang

stabil maka tingkat konsumsi masyarakat akan semakin meningkat, oleh

sebab itu jika PDB meningkat maka permintaan akan pembiayaan juga akan

mengalami peningkatan guna mencukupi tingkat konsumsi yang diperlukan

oleh masyarakat. Sehingga PDB memiliki hubungan yang positif dengan

permintaan pembiayaan mudharabah, dan sebaliknya dalam kondisi

perekonomian yang lemah (resesi) maka permintaan pembiayaan

mudharabah cenderung menurun karena dengan sendirinya masyarakat akan

mengurangi tingkat konsumsinya.

Kurs Rupiah/US$ merupakan salah satu variabel moneter yang

penulis gunakan dalam penelitian ini. Kurs Rupiah/US$ memiliki hubungan

yang signifikan terhadap permintaan pembiayaan mudharabah. Artinya

melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US$ yang mencerminkan kondisi

perekonomian yang tidak menentu (uncertainty) sehingga meningkatkan

risiko berusaha akan direspon oleh dunia usaha dengan menurunkan

permintaan pembiayaan mudharabah. Sebaliknya menguatnya nilai tukar

Rupiah/US$ yang mencerminkan stabilitas perekonomian yang semakin

Page 93: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

mantap akan menurunkan risiko berusaha yang pada akhirnya akan direspon

oleh dunia usaha dengan meningkatkan permintaan pembiayaan mudharabah.

Metode analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

model koreksi kesalahan atau Error Correction Model (ECM) yang

diperkenalkan oleh Sargan dan dipopulerkan oleh Engle dan Granger. Model

ini mampu meliputi banyak variabel dalam menganalisis fenomena ekonomi

jangka panjang dan juga dapat memecahkan masalah variabel time series

yang rentan dengan ketidakstasioneran yang sebelumnya dilakukan uji

stasioner ADF dan uji kointegrasi Engle-Granger, singkatnya akan penulis

gambarkan pada kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran dalam penelitian

ini jika divisualisasikan dalam bentuk skema atau model sederhana adalah

sebagai berikut:

Page 94: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Tidak Ya Ya Tidak Tidak Gambar 2.9. Kerangka Pemikiran

Stasioner pada ordo yang

sama

STOP

Keluarkan dari

Pengujian

Pengukuran permintaan

Identifikasi faktor-faktor penyebab permintaan pembiayaan mudharabah (Y)

Uji Akar-akar Unit

Uji Derajat Integrasi

Uji Kointegrasi

Stasioner

Pendekatan ECM

Uji Asumsi Klasik: Multikolinieritas Heteroskedastisitas Autokorelasi

Kesimpulan dan Implikasi

PDB (X4)

Kurs (X5)

Bagi Hasil (X1)

Faktor Intern Faktor Ekstern

Inflasi (X3)

JII (X2)

Page 95: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

L. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu persoalan yang

masih perlu dibuktikan kebenarannya dan harus bersifat logis, jelas, dan dapat

diuji. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel tingkat bagi hasil (X1)

Ho : Diduga tingkat bagi hasil tidak berpengaruh secara signifikan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia

periode 2003-2009.

Ha : Diduga tingkat bagi hasil berpengaruh secara signifikan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia

periode 2003-2009.

2. Variabel Jakarta Islamic Index (X2)

Ho : Diduga Jakarta Islamic Index tidak berpengaruh secara signifikan

dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia

periode 2003-2009.

Ha : Diduga Jakarta Islamic Index berpengaruh secara signifikan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia

periode 2003-2009.

Page 96: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

3. Variabel tingkat inflasi (X3)

Ho : Diduga tingkat inflasi tidak berpengaruh secara signifikan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia

periode 2003-2009.

Ha : Diduga tingkat inflasi berpengaruh secara signifikan dalam jangka

pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia periode 2003-

2009.

4. Variabel PDB (X4)

Ho : Diduga PDB tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka

pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia periode 2003-

2009.

Ha : Diduga PDB berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek

maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia periode 2003-

2009.

Page 97: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

5. Variabel kurs Rupiah/US$ (X5)

Ho : Diduga kurs Rupiah/US$ tidak berpengaruh secara signifikan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia

periode 2003-2009.

Ha : Diduga kurs Rupiah/US$ berpengaruh secara signifikan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia

periode 2003-2009.

Page 98: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Berawal dari uraian yang telah dipaparkan di atas, melihat luasnya

pembahasan mengenai pembiayaan bank syari`ah di Indonesia, dalam

penelitian ini penulis memfokuskan variabel dependennya hanya pada

permintaan pembiayaan mudharabah saja. Dan variabel independennya

hanya difokuskan pada tingkat bagi hasil (TBH), Jakarta Islamic Index (JII),

inflasi, PDB, dan kurs Rupiah/US$. Data operasional yang digunakan pada

penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series). Semua data

dalam bulanan kecuali data Produk Domestik Bruto (PDB) Nominal dalam

triwulanan. Data yang digunakan adalah data bulanan yang dikeluarkan oleh

Bank Indonesia dan data lain yang mendukung yang bersumber dari Bank

Indonesia dan Bursa Efek Indonesia serta dari sumber-sumber lainnya yang

terkait.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah metode quota sampling. Quota sampling adalah metode penarikan

sampel quota besarnya strata atau sub-kelas dalam populasi yang ditaksir

secara kasar dari statistik yang dipublikasikan dan pencacah memiliki

Page 99: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

kebebasan memilih responden. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Statistik Bulanan Bank Indonesia dan Statistik Bulanan Bursa Efek

Indonesia.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Field research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

bersifat sekunder yaitu data yang diperoleh melalui hasil pengolahan pihak

kedua (data eksternal) atau data yang sudah dipublikasi untuk menjelaskan

gejala dari suatu fenomena, seperti pusat referensi Bank Indonesia (BI)

dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Library research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari membaca literatur, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang

berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh

data yang valid.

3. Internet research

Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau

pinjam di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa,

karena ilmu selalu berkembang, oleh karena itu untuk mengantisipasi hal

tersebut penulis melakukan penelitian dengan teknologi yang juga

Page 100: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

berkembang yaitu internet sehingga data yang diperoleh merupakan data

yang sesuai dengan perkembangan zaman.

D. Metode Analisis

1. Uji Stasioneritas

Proses yang bersifat random atau stokastik merupakan kumpulan

dari variabel random dalam urutan waktu. Setiap data time series yang kita

punyai merupakan suatu data dari hasil proses stokastik. Suatu data hasil

proses random dikatakan stasioner jika memenuhi kriteria, yaitu: jika rata-

rata dan varian konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua data

runtun waktu hanya tergantung dari kelambanan antara dua periode waktu

tertentu (Agus Widarjono, 2005:354). Salah satu persyaratan penting untuk

mengaplikasikan model seri waktu yaitu dipenuhinya asumsi data yang

normal atau stabil (stasioner) dari variabel-variabel pembentuk persamaan

regresi. Karena penggunaan data dalam penelitian ini dimungkinkan

adanya data yang tidak stasioner, maka dalam penelitian ini perlu

digunakan beberapa uji stasioner. Dalam melakukan uji stasioneritas,

penulis akan melakukan proses analisis yang terdiri dari :

a. Uji Akar-akar Unit (Testing for Unit Root)

Uji akar-akar unit dapat dipandang sebagai uji stasioneritas,

karena pada intinya uji tersebut mengamati apakah koefisien tertentu

dari model otoregresif yang ditaksir mempunyai nilai satu atau tidak.

Page 101: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Langkah awal yang harus dilakukan pengujian ini adalah menaksir

model otoregresif dari masing-masing variabel yang akan digunakan

dalam penelitian dengan OLS. Ada beberapa prosedur untuk

melakukan uji akar-akar unit namun yang banyak digunakan adalah

uji Dickey-Fuller ( DF ) dan uji Philips Peron.

Uji ADF adalah uji yang dikembangkan oleh Dickey-Fuller

untuk menyempurnakan uji DF yang sudah ada sebelumnya. Dalam

prakteknya uji ADF inilah yang seringkali digunakan untuk

mendeteksi apakah data stasioner atau tidak. Uji ADF ini dilakukan

dengan memasukkan konstanta dan trend. Adapun formulasi uji ADF

adalah sebagai berikut :

k DYt = a0 + a1

+ Σ b1 B1DYt

(3.1) i=1

k DYt = c0 + c1T + c2

BYt + Σ d1B1DYt (3.2)

i=1

Notasi :

DYt = Yt - Yt-1

BYt = Yt-1

T = Trend waktu

Yt = Variabel yang diamati pada waktu t

K = Besarnya waktu kelambanan yang dihitung dengan rumus

K = N1/3 dengan N adalah jumlah sampel.

Page 102: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai t-statistik

ADFnya dengan nilai kritis statistik ADF tabel. Nilai ADF

ditunjukkan oleh nilai t pada koefisien regresi BYt pada persamaan

(3.1) dan (3.2). Bila data yang diamati pada uji akar unit ternyata tidak

statsioner, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji derajat

integrasi.

b. Uji Derajat Integrasi (Testing for Degree on Integration)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pada derajat atau order

differensi ke berapa derajat data yang diteliti akan stasioner. Pengujian

ini dilakukan pada uji akar-akar unit (langkah pertama di atas), jika

ternyata data tersebut tidak stasioner pada derajat pertama (Insukindro,

1992:261). Uji derajat integrasi ini mirip dengan uji akar unit. Untuk

melakukan uji tersebut juga dilakukan penaksiran model otoregresif

dengan OLS.

k D2Yt = b0

+ b1BDYt + Σ f1B1D2Yt (3.3) i=1

k D2Yt = d0+ d1T + d2BDYt + Σ h1 B1D2Yt (3.4)

i=1

Di mana D2Yt = DYt - DYt-1

BDYt = DYt-1

Prosedur untuk menentukan apakah data stasioner atau tidak

dengan cara membandingkan antara nilai ADF dengan nilai kritis

Page 103: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

distribusi statistik Mackinon. Jika nilai absolut statistik ADF lebih

besar dari nilai kritisnya, maka data yang diamati menunjukkan

stasioner dan jika sebaliknya nilai absolut statistik ADF lebih kecil

dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner. Hal yang krusial dalam

uji ADF adalah menentukan panjangnya kelambanan.

Selain uji ADF juga bisa dengan menggunakan uji Philips

Peron untuk menentukan akar unit dan derajat integrasi. Uji PP

memasukkan unsur autokorelasi di dalam residual dengan

memasukkan variabel independen berupa kelambanan diferensi.

Philips Peron membuat uji akar-akar unit dengan menggunakan

metode statistik non parametik dalam menjelaskan kelambanan

diferensi sebagaimana uji ADF. Adapun uji akar-akar unit dari Philips

Peron sebagai berikut :

DYt = γ Yt-1 + et (3.5)

DYt = ao + γYt-1 + et (3.6)

DYt = ao + a2T + γ Yt-1 + et (3.7)

Keterangan :

T adalah trend waktu

Statistik distributif t tidak mengikuti statistik distribusi

normal tetapi mengikuti distribusi PP sedangkan nilai kritisnya

digunakan nilai kritis yang dikemukakan oleh Mackinon. Berbeda

dengan uji ADF, dalam menentukan panjangnya lag uji PP

Page 104: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

menggunakan truncation lag q dari Newey-West. (Agus Widarjono,

2005:361)

2. Uji Kointegrasi

Setelah dilakukan uji stasioneritas dan diyakini seluruh variabel

yang diamati merupakan variabel yang sudah stasioner dan memiliki

derajat yang sama, maka langkah selanjutnya adalah pengujian kointegrasi

untuk melihat jangka panjang dari model tersebut. Dalam melakukan uji

kointegrasi harus diyakini terlebih dahulu bahwa variabel-variabel terkait

dalam pendekatan ini memiliki derajat integrasi yang sama atau tidak

(Insukindro, 1993:132). Berkaitan dengan itu, uji akar-akar unit dan uji

derajat integrasi perlu dilakukan terlebih dahulu.

Untuk mendapatkan gambaran mengenai pendekatan kointegrasi,

anggaplah memiliki satu himpunan variabel runtun waktu X. Komponen X

dikatakan berkointegrasi pada derajat d, h atau ditulis ~ (d,h) bila (Jaka

Sriyana, 2003) :

i. Setiap komponen dari X berkointegrasi pada derajat d atau I (d)

ii. Terdapat suatu vektor α yang tidak sama dengan nol (α ≠ 0), sehingga

Zt= α1 X~1(d,b), di mana b=0 dan α adalah vektor kointegrasi.

Implikasi penting dari ilustrasi dan definisi di atas adalah bahwa

jika dua variabel atau lebih mempunyai derajat integrasi yang berbeda,

katakanlah X = I (1) dan Y = I (2), maka kedua variabel tersebut tidak

dapat berkointegrasi (Insukindro, 1993:132). Uji ini dilakukan setelah uji

stasioneritas melalui uji akar-akar unit dan derajat integrasi terpenuhi.

Page 105: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Uji kointegrasi digunakan untuk mengetahui kemungkinan

terjadinya keseimbangan atau kestabilan jangka panjang diantara variabel-

variabel yang diamati. Setelah prasyarat dari uji kointegrasi dilakukan,

maka dapat diketahui data yang diamati tersebut stasioner pada derajat

keberapa. Hal ini perlu diketengahkan mengingat adanya syarat dari uji

kointegrasi yaitu bahwa dalam melakukan uji kointegrasi data yang

digunakan harus berintegrasi pada derajat yang sama.

Selanjutnya bersamaan dengan uji kointegrasi, Engle dan Granger

(1987:265) berpendapat bahwa dari tujuh uji statistik yang diketengahkan

untuk menguji hipotesa nol tidak adanya kointegrasi, ternyata uji CRDW

(Cointegration-Regression Durbin-Watson), DF (Dickey-Fuller), dan ADF

(Augmented Dickey-Fuller) merupakan uji statistik yang paling disukai.

Untuk menghitung statistik CRDW, DF, dan ADF ditaksir dengan regresi

kointegrasi berikut ini dengan metode kuadrat terkecil (ordinary least

squares = OLS). (Insukindro,1993:132)

Yt

= m0 + m1X1t + m2X2t + Et (3.8)

Di mana:

Y = Variabel tak bebas

X1, X2 = Variabel bebas

E = Nilai residual

Page 106: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Kemudian regresi berikut ini ditaksir dengan OLS:

DEt = p1

Et-1 (3.9)

p-1 DEt= q1

Et-1 + Σ w1 DEt-1 (3.10) i=1

Di mana:

DEt = Et

– Et-1

Nilai statistik CRDW ditunjukan oleh nilai statistik DW (Durbin-

Watson) pada regresi persamaan (3.8) dan nilai statistik DF dan ADF

ditunjukan oleh nisbah pada koefisien Et-1 pada persamaan (3.9) dan

(3.10). Nilai kritis untuk ketiga uji tersebut dapat dilihat pada Engle dan

Yoo (1987). Sebagaimana telah disinggung di atas, tujuan utama dari uji

kointegrasi adalah untuk mengkaji apakah residual regresi kointegrasi

stasioner atau tidak. Pengujian ini sangat penting bila ingin dikembangkan

suatu model dinamis, khususnya model koreksi kesalahan (Error

Correction Model = ECM), yang mencakup variabel-variabel kunci pada

regresi kointegrasi terkait.

Pada prinsipnya, model koreksi kesalahan terdapat keseimbangan

yang tetap dalam jangka panjang antara variabel-variabel ekonomi. Bila

dalam jangka pendek terdapat ketidakseimbangan dalam satu periode,

maka model koreksi kesalahan akan mengoreksinya pada periode

berikutnya (Engle dan Granger, 1987:254). Mekanisme koreksi kesalahan

ini dapat diartikan sebagai penyelaras perilaku jangka pendek dan jangka

panjang. Dengan mekanisme ini pula, masalah regresi yang semrawut

Page 107: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

dapat dihindarkan melalui penggunaan variabel perbedaan yang tetap di

dalam model, namun tanpa menghilangkan informasi jangka panjang yang

diakibatkan oleh penggunaan data perbedaan semata. Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa model koreksi kesalahan dengan konsep

kointegrasi atau dikenal dengan Granger Representation Theorem (Jaka

Sriyana, 2003).

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi

klasik untuk melihat apakah data terbebas dari masalah multikolinieritas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji asumsi klasik penting dilakukan

untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias dengan varian yang

minimum (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang berarti model

regresi tidak mengandung masalah. Untuk itu perlu dibuktikan lebih lanjut

apakah model regresi yang digunakan sudah memenuhi asumsi tersebut.

Berikut ada tiga asumsi yang digunakan:

a. Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah situasi di mana terdapat korelasi

variabel-variabel bebas diantara satu dengan lainnya. Hubungan linier

antara variabel independen dapat terjadi dalam bentuk hubungan linier

yang sempurna (perfect) dan hubungan linier yang kurang sempurna

(imperfect). Salah satu cara mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas adalah dengan uji korelasi. Pada uji korelasi, kita

Page 108: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

menguji multikolinieritas hanya dengan melihat hubungan secara

individual antara satu variabel independen dengan satu variabel

independen yang lain. Tetapi multikolinieritas bisa juga muncul karena

satu atau lebih variabel independen merupakan kombinasi linier dengan

variabel independen lain.

Dalam penelitian ini penulis akan melihat multikolienieritas

dengan menguji koefisien korelasi (r) antarvariabel independen.

Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi

cukup tinggi katakanlah diatas 0,7 maka diduga ada multikolinieritas

dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka

diduga model tidak mengandung multikolinieritas.

b. Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi penting OLS adalah varian dari residual

adalah konstan. Namun dalam kenyataannya seringkali varian residual

adalah tidak konstan atau disebut dengan heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas biasanya terdapat pada data cross section.

Sementara itu data time series jarang mengandung unsur

heteroskedastisitas, dikarenakan ketika menganalisis perilaku data yang

sama dari waktu ke waktu fluktuasinya akan relatif lebih stabil (Agus

Widarjono, 2005:146). Untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas, maka bisa menggunakan uji White, yang pada

prinsipnya meregres residual yang dikuadratkan dengan variabel bebas

Page 109: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

pada model. Di mana keputusan ada tidaknya heteroskedastisitas

berdasarkan besar kecilnya Obs* R square.

Ho : tidak ada heteroskedastisitas

Ha : ada heteroskedastisitas

Kriteria Uji White adalah jika:

Obs* R square > χ2 tabel, tidak signifikan, Ho ditolak

Obs* R square < χ2 tabel, signifikan, Ho diterima

Dengan tingkat signifikan (α) sebesar 5% bisa juga dengan

menggunakan probabilitas Probabilitas Chi-Square, maka :

Prob Chi-Square < 0,05, tidak signifikan, Ho ditolak

Prob Chi-Square > 0,05, signifikan, Ho diterima

c. Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan di mana kesalahan

penggangguan dari periode tertentu (µt) berkorelasi dengan kesalahan

pengganggu dari periode sebelumnya (µt-1). Pada kondisi ini kesalahan

pengganggu tidak bebas tetapi satu sama lain saling berhubungan. Bila

kesalahan pengganggu periode t dengan t-1 berkorelasi maka terjadi

kasus korelasi serial sederhana tingkat pertama (first order

autocorrelation) (Yahya Hamja, 2008:117)

Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara

anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu.

Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan

korelasi antara satu residual dengan residual yang lainnya. Sedangkan

Page 110: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah

tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain

(Agus Widarjono, 2005:177).

Dalam penelitian ini untuk melihat adanya autokorelasi atau

tidak maka dapat menggunakan uji autokorelasi yang dikembangkan

oleh Bruesch dan Godfrey yang lebih umum dan dikenal dangan uji

Lagrange Multiplier (LM-test).

Ho : tidak ada autokorelasi

Ha : ada autokorelasi

Dengan tingkat signifikan (α) sebesar 5% dan menggunakan distribusi

Chi-Square, maka :

Jika Prob Chi-Square < 0,05, tidak signifikan, Ho ditolak

Jika Prob Chi-Square < 0,05, signifikan, Ho diterima

Atau dengan cara lain untuk mendeteksi adanya autokorelasi

dalam model bisa dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson

(DW), yaitu dengan cara membandingkan antara DW statistik (d)

dengan dl dan du. Jika hipotesis nol menyatakan bahwa tidak terjadi

penyakit autokorelasi, maka:

Ada

autokorelasi positif

Inconclusive Tidak ada autokorelasi

Inconclusive Ada autokorelasi

negatif

0 dl du 2 4-du 4-dl 4

Gambar 3.1 Statistik Durbin-Watson

Page 111: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

4. Error Correction Term (ECT)

ECT adalah bagian dari pengujian model dinamis ECM. Nilai

ECT diperoleh dari penjumlahan variabel independen tahun sebelumnya

dikurangi variabel dependen tahun sebelumnya. Hal ini dimaksudkan

untuk melihat bagaimana pengaruh dari model tersebut baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang.

Kemudian regres model ECM secara berurutan sesuai dengan

model yang telah ditentukan. Hasil probabilitas ECT akan menentukan

apakah model dapat dianalisis baik jangka pendek maupun jangka

panjang. Jika variabel ECT positif dan signifikan pada tingkat signifikansi

5% maka spesifikasi model sudah shohih (valid) dan dapat menjelaskan

variabel dependen.

5. Pendekatan Error Correction Model (ECM)

Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara

variabel dalam penelitian ini berupa pendekatan teori ekonomi, teori

statistik dan teori ekonometrika dengan lebih menekankan pada

pendekatan model analisis seri waktu (time series analysis). Model umum

yang dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.

Salah satu prasyarat penting untuk mengaplikasikan model seri

waktu yaitu dipenuhinya asumsi data yang normal atau stabil (stasioner)

dari variabel-variabel pembentuk persamaan regresi. Karena penggunaan

data dalam penelitian ini dimungkinkan adanya data yang tidak stasioner,

Page 112: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

maka penelitian ini digunakan teknik kointegrasi (Cointegration Tecnique)

dan model koreksi kesalahan atau Error Correction Model (ECM).

Digunakan ECM karena mekanisme ECM memiliki keunggulan

baik dari segi nilainya dalam menghasilkan persamaan yang diestimasi

dengan property statistik yang diinginkan maupun dari kemudahan

persamaan tersebut untuk diinterprestasikan (Insukindro, 1993:65).

Disamping itu ECM dapat pula dijadikan variabel proksi nalar asa dari

model stok penyangga masa depan dengan cara membentuk estimasi

jangka panjang dari ECM, ECM juga bisa menghindari regresi lancung

atau regresi semu yang menghasilkan kesimpulan yang menyesatkan.

Proses analisis yang akan dilakukan terdiri dari uji akar unit

(testing for unit root) dan uji derajat integrasi (testing for degree of

integration), uji kointegrasi (cointegration test), uji asumsi klasik serta

pendekatan ECM (Error Correction Model). Hubungan permintaan

pembiayaan mudharabah dengan faktor-faktor yang mempengaruhi dapat

diformulasikan sebagai berikut :

PM t = f (TBH t, JII t, INF t, PDB t, KURS t) (3.11)

Berikut merupakan model ECM yang digunakan pada penelitian ini:

DPM t = β0 + β1DTBH t + β2 DJII t + β3 DINF t + β4 DPDB t + β5 DKURS t +

β6 BTBH t + β7 BJII t + β8 BINF t + β9 BPDB t + β10 BKURS t +

β11 ECT (3.12)

Page 113: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Di mana:

DPM t = Perubahan pembiayaan mudharabah

periode t

DTBH t = Perubahan tingkat bagi hasil periode t

DJII t = Perubahan Jakarta Islamic Index (JII) periode t

DINF t = Perubahan tingkat inflasi periode t

DPDB t = Perubahan Produk Domestik Bruto periode t

DKURS t = Perubahan kurs Rupiah/US$ periode t

BTBH t = Tingkat bagi hasil t-1

BJII t = Jakarta Islamic Index t-1

BINF t = Tingkat inflasi t-1

BPDB t = Produk Domestik Bruto t-1

BKURS t = Kurs Rupiah/US$ t-1

ECT = Error Correction Term

β0 = Konstanta

β1 - β10 = Koefisien regresi

β11 = Koefisien ECT

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

permintaan pembiayaan mudharabah pada bank syari`ah di Indonesia.

Permintaan pembiayaan di sini adalah total pembiayaan mudharabah yang

Page 114: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

disalurkan oleh bank syari`ah kepada nasabah di Indonesia. Data

operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia yaitu pada Statistik Perbankan Syari`ah

berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari tahun 2003-2009 yang

dinyatakan dalam bentuk milyar rupiah.

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen di sini meliputi:

a. Tingkat Bagi Hasil (X1)

Tingkat Bagi Hasil (TBH) bank syari`ah yang diproksi dengan

tingkat indikasi imbalan IMA dalam rata-rata tertimbang pada Statistik

Perbankan Syari`ah. Data operasional yang digunakan dalam penelitian

ini diambil dari data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, yaitu dari

Statistik Perbankan Syari`ah berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu

dari tahun 2003-2009 yang dinyatakan dalam bentuk persen.

b. Jakarta Islamic Index (X2)

Jakarta Islamic Index (JII) sebenarnya merupakan angka

indeks harga saham yang berbasis syari`ah yang sudah disusun dan

dihitung sehingga menghasilkan trend, di mana angka indeks adalah

adalah angka yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan

membandingkan kejadian yang dapat berupa perubahan harga saham

syari`ah dari waktu ke waktu. Data diperoleh dari Statistik Bursa Efek

Indonesia (BEI) berdasarkan perhitungan bulanan, dari tahun 2003-

2009 yang dinyatakan dalam bentuk milyar rupiah.

Page 115: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

c. Inflasi (X3)

Inflasi adalah kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara

umum dan terus menerus selama priode tertentu. Data tentang inflasi

adalah data tentang laju inflasi dalam persen yang terjadi di Indonesia.

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

Bank Indonesia berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari tahun

2003-2009 dan dinyatakan dalam bentuk persen perbulan.

d. Produk Domestik Bruto (X3)

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai tambah barang dan

jasa akhir yang dihasilkan suatu daerah dihitung menggunakan tahun

dasar 2000. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini

diambil dari data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, yaitu dari

Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) berdasarkan

perhitungan triwulanan, yaitu dari tahun 2003-2009 yang dinyatakan

dalam bentuk milyar rupiah.

e. Kurs Rupiah/US$(X5)

Kurs Rupiah/US$ merupakan nilai dari satu mata Rupiah yang

ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain, dalam hal ini adalah

nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS. Data operasional yang

digunakan dalam penelitian ini diambil dari data yang dikeluarkan oleh

Bank Indonesia, yaitu dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia

(SEKI) berdasarkan perhitungan bulanan, dari tahun 2003-2009 yang

dinyatakan dalam bentuk ribu rupiah.

Page 116: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perbankan Syari`ah

Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga

fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan

memberikan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian umat

Islam, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syari`ah telah

menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah shalallahu

`alaihi wa sallam.

Fungsi-fungsi tersebut di zaman Rasulullah shalallahu `alaihi wa

sallam dilakukan oleh perorangan dan biasanya satu orang hanya

melakukan satu fungsi. Ketika zaman Abbasiyah, ketiga fungsi perbankan

baru dilakukan oleh satu individu. Dalam perkembangan berikutnya,

kegiatan yang dilakukan oleh perorangan (jihbiz) kemudian dilakukan oleh

institusi yang saat ini dikenal sebagai bank. Ketika bangsa Eropa mulai

menjalankan praktik perbankan, persoalan mulai timbul karena transaksi

yang dilakukan menggunakan instrumen bunga yang dalam pandangan

fiqih adalah riba, sedangkan riba adalah haram.

Page 117: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Ketika mulai bangkit dari keterbelakangannya dan mengalami

renaissance, bangsa Eropa melakukan penjelajahan dan penjajahan ke

seluruh penjuru dunia, sehingga aktivitas perekonomian dunia didominasi

oleh bangsa-bangsa Eropa. Pada saat yang sama, peradaban Muslim satu

per satu jatuh ke dalam cengkraman penjajahan bangsa-bangsa Eropa.

Akibatnya, institusi-institusi perekonomian umat Islam runtuh dan

digantikan oleh institusi ekonomi bangsa Eropa.

Bunga uang yang secara fiqih dikategorikan sebagai riba yang

berarti haram, di sejumlah negara Islam dan berpenduduk mayoritas

muslim mulai timbul usaha-usaha untuk mendirikan lembaga bank

alternatif non-ribawi. Usaha modern pertama untuk mendirikan bank tanpa

bunga pertama kali dilakukan di Malaysia pada pertengahan tahun 1940-

an, tetapi usaha ini tidak sukses (Sudin Haron dalam Adiwarman Karim,

2007: 23).

Namun demikian, eksperimen pendirian bank syari`ah yang

paling sukses dan inovatif di masa modern dilakukan di Mesir pada tahun

1963, dengan berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank. Bank ini didirikan

dengan bantuan permodalan dari Raja Faisal Arab Saudi dan merupakan

binaan dari Prof. Dr. Abdul Aziz Ahmad El Nagar yang mendapat

sambutan yang cukup hangat di Mesir, terutama dari kalangan petani dan

masyarakat pedesaan.

Page 118: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Mit Ghamr Bank dianggap berhasil memadukan manajemen

perbankan Jerman dengan prinsip muamalah Islam dengan

menerjemahkannya dalam produk-produk bank yang sesuai untuk daerah

pedesaan yang sebagian besar orientasinya adalah industri pertanian.

Namun karena persoalan politik, pada tahun 1967 Mit Ghamr Bank

ditutup. Kemudian pada tahun 1971 di Mesir berhasil didirikan kembali

bank syari`ah dengan nama Nasser Social Bank, hanya tujuannya lebih

bersifat sosial daripada komersil.

Bank syari`ah pertama yang bersifat swasta adalah Dubai Islamic

Bank, yang didirikan tahun 1975 oleh sekelompok usahawan muslim dari

berbagai negara. Pada tahun 1977 berdiri dua bank syari`ah dengan nama

Faysal Islamic Bank di Mesir dan Sudan. Pada tahun itu pula pemerintah

Kuwait mendirikan Kuwait Finance House. Secara internasional,

perkembangan perbankan syari`ah pertama kali diprakarsai oleh Mesir.

Pada Sidang Menteri Luar Negeri Negara-negara Organisasi Konferensi

Islam (OKI) di Karachi Pakistan bulan Desember 1970.

Pada Sidang Menteri Keuangan OKI di Jeddah tahun 1975

berhasil disetujui rancangan pendirian Islamic Development Bank (IDB)

dengan modal awal 2 milyar dinar dan beranggotakan semua negara

anggota OKI. Bank ini menyediakan bantuan finansial untuk

pembangunan negara-negara anggotanya, membantu mereka untuk

mendirikan bank syari`ah di negaranya masing-masing, dan memainkan

peranan penting dalam penelitian ilmu ekonomi, perbankan dan keuangan

Page 119: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

syari`ah. Sejak saat itu mendekati awal dekade 1980-an, bank-bank

syari`ah bermunculan di Mesir, Sudan, negara-negara Teluk, Pakistan,

Iran, Malaysia, Bangladesh dan Turki.

Secara garis besar lembaga-lembaga perbankan syari`ah yang

bermunculan itu dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai

Bank Islam Komersial (Islamic Commercial Bank), seperti Faysal Islamic

Bank (Mesir dan Sudan), Kuwait Finance House, Dubai Islamic Bank,

Jordan Islamic Bank for Finance and Investment, Bahrain Islamic Bank

dan Islamic International Bank for Finance and Development atau

lembaga investasi dengan bentuk international holding companies, seperti

Daar Al-Maal Al-Islami (Geneva), Islamic Investment Company of the

Gulf, Islamic Investment Company (Bahama), Islamic Investment

Company (Sudan), Bahrain Islamic Investment Bank (Manama) dan

Islamic Investment House (Amman).

Kini perbankan syari`ah telah mengalami perkembangan yang

cukup pesat, tidak hanya bermunculan di negara-negara timur, bahkan

perbankan syari`ah tumbuh dan berkembang pula di negara-negara Barat,

seperti Citibank, ANZ Bank, Chase Manhattan Bank dan Jardine Fleming

telah membuka Islamic window agar dapat memberikan jasa-jasa

perbankan yang sesuai dengan syari`at Islam.

Page 120: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

2. Perkembangan Bank Syari`ah di Indonesia

Rintisan praktek perbankan syari`ah di Indonesia dimulai pada

awal periode 1980-an, melalui diskusi-diskusi bertemakan bank syari`ah

sebagai pilar ekonomi Islam. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam pengkajian

tersebut, di antaranya adalah Karnaen A Perwaatmadja, M Dawam

Rahardjo, AM Saefuddin, dan M Amien Azis. Sebagai uji coba, gagasan

perbankan syari`ah dipraktekkan dalam skala yang relatif terbatas di

antaranya di Bandung (Bait At-Tamwil Salman ITB) dan di Jakarta

(Koperasi Ridho Gusti).

Sebagai gambaran, M Dawam Rahardjo dalam tulisannya pernah

mengajukan rekomendasi Bank Syari’at Islam sebagai konsep alternatif

untuk menghindari larangan riba, sekaligus berusaha menjawab tantangan

bagi kebutuhan pembiayaan guna pengembangan usaha dan ekonomi

masyarakat. Jalan keluarnya secara sepintas disebutkan dengan transaksi

pembiayaan berdasarkan tiga modus, yakni mudharabah, musyarakah dan

murabahah.

Prakarsa lebih khusus mengenai pendirian bank syari`ah di

Indonesia baru dilakukan tahun 1990. Pada tanggal 18-20 Agustus tahun

tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan lokakarya

bunga bank dan perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya

tersebut kemudian dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional IV

MUI di Jakarta 22-25 Agustus 1990, yang menghasilkan amanat bagi

pembentukan kelompok kerja pendirian bank syari`ah di Indonesia.

Page 121: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut adalah berdirinya PT

Bank Muamalat Indonesia (BMI), yang sesuai akte pendiriannya, berdiri

pada tanggal 1 Nopember 1991. Sejak tanggal 1 Mei 1992, BMI resmi

beroperasi dengan modal awal sebesar Rp.106.126.382.000,00. Sampai

bulan September 1999, BMI telah memiliki lebih dari 45 outlet yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kelahiran bank syari`ah di

Indonesia relatif terlambat dibandingkan dengan negara-negara lain

sesama anggota OKI.

Hal tersebut merupakan ironi, mengingat pemerintah Indonesia

yang diwakili Menteri Keuangan Ali Wardana, dalam beberapa kali sidang

OKI cukup aktif memperjuangkan realisasi konsep bank syari`ah, namun

tidak diimplementasikan di dalam negeri. K.H. Hasan Basri, yang pada

waktu itu sebagai Ketua MUI memberikan jawaban bahwa kondisi

keterlambatan pendirian bank syari`ah di Indonesia karena political-will

belum mendukung.

Selanjutnya dibentuk Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,

BMI merupakan satu-satunya bank umum yang mendasarkan kegiatan

usahanya atas syari`at Islam di Indonesia. Baru setelah itu berdiri beberapa

bank syari`ah lain, seperti Bank IFI membuka cabang syari`ah pada

tanggal 28 Juni 1999, Bank Syari`ah Mandiri yang merupakan konversi

dari Bank Susila Bakti (BSB), anak perusahaan Bank Mandiri, serta

pendirian lima cabang baru berupa cabang syari`ah dari PT Bank Negara

Page 122: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Indonesia (Persero) Tbk. per bulan Februari 2000, tercatat di Bank

Indonesia bank-bank yang sudah mengajukan permohonan membuka

cabang syari`ah, yakni: Bank Niaga, Bank BTN, Bank Mega, Bank BRI,

Bank Bukopin, BPD Jabar dan BPD Aceh. Perkembangan perbankan

syari`ah hingga tahun 2009 dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1

Jaringan Kantor Perbankan Syari`ah

Periode Bank Umum Syari`ah (BUS)

Unit Usaha Syari`ah

(UUS)

Bank Pembiayaan Rakyat Syari`ah

(BPRS) 2005 307 173 184 2006 352 203 210 2007 404 222 299 2008 586 268 333 2009 777 312 363

Sumber: Bank Indonesia, 2010 (Diolah)

3. Perkembangan Pembiayaan Mudharabah Pada Perbankan Syari`ah

Al-Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di

mana pihak pertama (Shahibul maal) menyediakan seluruh modal (100%),

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib). Keuntungan usaha

mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan ke dalam

kontrak, sedangkan apabila mengalami kerugian ditanggung oleh pemilik

modal, selama kerugian itu bukan akibat kelalaian pihak pengelola.

Seandainya kerugian itu akibat kelalaian atau kecurangan si pengelola,

maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.

Permintaan pembiayaan di sini adalah total pembiayaan mudharabah yang

Page 123: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

disalurkan oleh bank syari`ah kepada nasabah di Indonesia. Perkembangan

pembiayaan mudharabah periode 2003-2009 dapat dilihat pada grafik di

bawah ini.

Sumber: Bank Indonesia (Diolah)

Grafik 4.1 Perkembangan Pembiayaan Mudharabah Periode 2003-2009

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah

pembiayaan mudharabah tertinggi terjadi pada akhir bulan yaitu pada

bulan Desember 2009 sebesar Rp. 10.412 Milyar dan angka terendah

terjadi pada bulan Januari 2003 sebesar Rp. 511 Milyar. Perbankan

syari`ah di Indonesia hingga tahun 2010 ini menunjukkan perkembangan

yang sangat menggembirakan, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Begitu pula dengan pembiayaan yang ada di dalamnya,

pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yaitu pembiayaan mudharabah yang

keberadaannya pun semakin diminati oleh masyarakat. Dari grafik di atas

juga dapat dilihat bahwa pembiayaan mudharabah dari tahun 2003 hingga

Page 124: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

tahun 2009 terus mengalami peningkatan. Tetapi pada akhir tahun 2008

pembiayaan mudharabah sedikit mengalami penurunan.

Pada bulan September 2008 jumlah pembiayaan mudharabah

mencapai Rp. 6.750 Milyar, hingga pada bulan Desember 2008

pembiayaan mudharabah semakin menurun hingga mencapai Rp. 6.205

Milyar. Tetapi pada awal 2009 pembiayaan mudharabah kembali

meningkat menjadi Rp. 7.554 Milyar hingga akhir 2009. Sehingga dari

pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan mudharabah dari

tahun 2003 hingga tahun 2009 mengalami perkembangan yang cukup

menggembirakan, meskipun sempat terjadi penurunan pada bulan-bulan

tertentu.

4. Perkembangan Tingkat Bagi Hasil Pada Perbankan Syari`ah

Sistem bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara

pembagian hasil usaha antara pihak penyedia dana (shahibul maal) dengan

pengelola dana (mudharib). Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara

bank dengan penyimpan dana atau antara bank dengan nasabah penerima

dana (M. Syafi’i Antonio, 1999). Perhitungan bagi hasil ini sesuai dengan

kesepakatan bersama antara kedua belah pihak, pihak shahibul maal dan

mudharib. Perkembangan tingkat bagi hasil periode 2003-2009 dapat

dilihat pada grafik di bawah ini.

Page 125: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Sumber: Bank Indonesia (Diolah) Grafik 4.2 Perkembangan Tingkat Bagi Hasil Periode 2003-2009

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa tingkat bagi

hasil tertinggi terjadi pada bulan Juli 2003 dan bulan Desember 2008 yaitu

sebesar 10,5% dan angka terendah terjadi pada bulan April 2004 yaitu

sebesar 2,1%. Perkembangan tingkat bagi hasil pada perbankan syari`ah

setiap bulannya memang bervariasi, adakalanya bagi hasil yang diterima

besar dan adakalanya kecil. Bahkan dari grafik di atas dapat kita lihat

bahwa tingkat bagi hasil selalu berfluktuasi setiap bulannya. Hal ini dapat

terjadi karena bagi hasil pada perbankan syari`ah ditentukan sesuai dengan

kesepakatan bersama antara pihak pemilik dana (shahibul maal) dan

pengelola dana (mudharib). Sehingga lebih mencerminkan rasa keadilan

diantara para pelaku ekonomi.

Page 126: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

5. Perkembangan Jakarta Islamic Index (JII)

Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu

indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung indeks harga rata-

rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syari`ah.

Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor

untuk melakukan investasi pada saham berbasis syari`ah dan memberikan

manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syari`ah Islam untuk melakukan

investasi di bursa efek. Perkembangan JII periode 2003-2009 dapat dilihat

pada grafik di bawah ini.

Sumber: Bank Indonesia (Diolah)

Grafik 4.3 Perkembangan JII Periode 2003-2009

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa angka tertinggi

indeks harga saham JII terjadi pada bulan Februari 2008 yaitu sebesar

508.945 Milyar dan angka terendah terjadi pada bulan Januari 2003 yaitu

Page 127: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

sebesar Rp. 62.347 Milyar. Jakarta Islamic Index baru didirikan pada

tahun 2000, meskipun belum terlalu lama JII berdiri tetapi keberadaannya

cukup diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat terlihat bahwa

pada tahun 2003 hingga tahun 2009 indeks JII 40% lebih besar bila

dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Berdasarkan grafik di atas juga dapat dilihat bahwa

perkembangan indeks JII mengalami peningkatan dari awal bulan 2003

hingga Februari 2008 meskipun pernah mengalami penurunan pada bulan

Mei 2007. Harga saham JII mulai mengalami penurunan yang signifikan

pada bulan Mei 2008 hingga Oktober 2008 yaitu dari Rp. 441.664 Milyar

menjadi hanya Rp. 193.683 Milyar. Tetapi pada bulan November 2008

harga saham JII mulai mengalami peningkatan kembali hingga akhir tahun

2009. Terjadinya peningkatan indeks JII ini diperkirakan karena adanya

apresiasi kurs (kurs yang meningkat) sedangkan terjadinya penurunan

indeks JII diperkirakan karena nilai kurs yang terdepresiasi (kurs yang

menurun).

6. Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia

Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang

secara terus-menerus, ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam

barang itu naik dengan presentase yang sama, mungkin dapat terjadi

kenaikan tersebut tetapi tidaklah bersamaan yang penting terdapat kenaikan

umum barang secara terus-menerus selama satu periode. (Nopirin, 2000).

Page 128: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Perkembangan tingkat inflasi periode 2003-2009 dapat dilihat pada grafik

di bawah ini.

Sumber: Bank Indonesia (Diolah) Grafik 4.4 Perkembangan Tingkat Inflasi Periode 2003-2009

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa tingkat inflasi

tertinggi berada pada bulan November 2005 sebesar 18,38% dan angka

terendah terjadi pada bulan November 2009 sebesar 2,41%. Pada grafik di

atas dapat kita lihat bahwa pergerakan inflasi cukup berfluktuasi. Pada

awal tahun 2003 sampai September 2005 inflasi dalam keadaan stabil.

Sedangkan pada akhir-akhir tahun 2005 inflasi mulai naik hampir

mencapai 20%. Hal ini diperkirakan karena adanya kenaikan harga BBM

yang sangat tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun

2007, ketika terjadi krisis subprime mortgage di Amerika Serikat (AS) dan

kenaikan harga minyak mentah dunia yang nyaris tembus US$ 100 per

Page 129: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

barel, kinerja ekonomi Indonesia selama kuartal ketiga (Q-3) 2007 ternyata

menunjukkan tanda-tanda yang tidak terpengaruh dengan gejolak eksternal

tersebut.

Gejolak subprime mortgage itu memang berpengaruh, tetapi

hanya berhenti pada sektor keuangan di Indonesia (melalui pergerakan

IHSG). Sementara itu, sektor riil tetap tumbuh seolah tidak terpengaruh

sama sekali dengan hiruk pikuk di sektor keuangan. Keadaan inflasi pun

dikatakan dapat dikontrol, bahkan daya beli masyarakat yang mengalami

penurunan pada tahun 2005 dan 2006 sudah pulih kembali di tahun 2007.

Pada tengah bulan 2008 inflasi kembali naik hingga mencapai

12,14%. Sedangkan pada tahun 2009 inflasi kembali memperlihatkan

kestabilannya hingga mencapai angka 2,41%. Angka ini merupakan angka

terendah inflasi sepanjang tahun. Sehingga pada tahun tersebut dapat

dikatakan bahwa kondisi perekonomian Indonesia sudah mulai kondusif

kembali, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penurunan angka inflasi

yang cukup signifikan.

7. Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia

Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP)

adalah nilai total atas segenap output akhir yang dihasilkan oleh suatu

perekonomian baik yang dilakukan oleh penduduk domestik maupun

penduduk asing maupun orang-orang dari negara lain yang bermukim di

negara yang bersangkutan. PDB merupakan ukuran terbaik dari kinerja

perekonomian karena tujuan PDB adalah meringkas aktivitas ekonomi

Page 130: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

dalam nilai uang tunggal dalam periode waktu tertentu (Mankiw, 1999).

Pendapatan nasional dapat dihitung berdasarkan dua harga yang telah

ditetapkan pasar, yaitu harga berlaku dan harga konstan. Perkembangan

PDB periode 2003-2009 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Sumber: Bank Indonesia (Data Diolah)

Grafik 4.5 Perkembangan PDB Periode 2003-2009

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa PDB tertinggi

terjadi pada bulan September 2009 yaitu sebesar Rp. 561.003 Milyar dan

angka terendah terjadi pada bulan Januari 2003 yaitu sebesar RP. 380.341

Milyar. Setelah krisis ekonomi pada tahun 1997, maka laju pertumbuhan

ekonomi Indonesia turun sebesar 13,16% pada 1998, bertumbuh sedikit

sebesar 0,62% pada tahun 1999 dan setelah itu makin membaik. Laju

pertumbuhan tahunan 1999-2009 terus mengalami peningkatan. Ekonomi

kita bertumbuh dari hanya 0,62% berangsur membaik pada kisaran 4%

Page 131: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

antara tahun 2000 sampai tahun 2003 dan pada tahun 2004 sudah mulai

masuk pada kisaran 5%.

Pada perkembangan selanjutnya yaitu pada tahun 2007 sejumlah

kalangan seolah tidak percaya ketika Badan Pusat Statistik (BPS)

mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga (Q-3) 2007

yang tumbuh hingga 6,5%. Ini mengingat, situasi ekonomi di dalam negeri

sedang dihantui oleh berbagai kondisi eksternal seperti krisis subprime

mortgage di Amerika Serikat (AS) dan kenaikan harga minyak mentah

dunia yang nyaris tembus US$ 100 per barel. Kinerja perekonomian

Indonesia selama Q-3 2007 memang menunjukkan tanda-tanda yang tidak

terpengaruh dengan gejolak eksternal tersebut.

Jika melihat kinerja sektor riil pada tahun 2007 hingga tahun

2009, memang tidak ada alasan untuk tidak optimis bahwa ekonomi tidak

membaik. Berbagai indikator misalnya, konsumsi semen, impor barang

modal, listrik, kredit perbankan, penjualan kendaraan bermotor dan lain

sebagainya menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Demikian pula

dengan ekspor, baik migas dan non migas juga mengalami pertumbuhan.

Dengan kata lain, sesungguhnya perekonomian kita memiliki faktor-faktor

domestik yang solid, ditengah hiruk pikuk krisis di sektor eksternal

tersebut. Tinggal bagaimana upaya kita untuk mengoptimalkan peran

faktor domestik tersebut agar dapat lebih maksimal lagi kontribusinya.

Page 132: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

8. Perkembangan Kurs Rupiah/US$

Nilai tukar uang yang dikenal dengan sebutan kurs mata uang

adalah catatan (quation) harga pasar dari mata uang asing (foreign

currency) dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau

resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik dalam mata uang asing

(Douglas Greenwald, 1982:430). Kurs mata uang dapat dihitung

berdasarkan tingkat harga, yaitu tingkat harga domestik dibagi dengan

tingkat harga luar negeri. Perkembangan kurs Rupiah/US$ periode 2003-

2009 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Sumber: Bank Indonesia (Diolah) Grafik 4.6

Perkembangan Kurs Rupiah/US$ Periode 2003-2009

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa angka kurs

tertinggi terjadi pada bulan November 2008 yaitu sebesar Rp.12.151,00

dan angka terendah terjadi pada bulan Mei 2003 yaitu sebesar Rp.8.279,00

Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa kurs Rupiah/US$ berfluktuasi.

Page 133: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Sepanjang tahun 2003 hingga akhir-akhir tahun 2005 kurs Rupiah/US$

terus melemah dari Rp.8.875,00 menjadi Rp.10.310,00.

Pada tahun 2006 hingga September 2008 kurs Rupiah/US$

kembali stabil dan grafik di atas menunjukkan bahwa pergerakan yang

stabil sepanjang tahun tersebut karena berada pada kisaran Rp.9000,00

sampai Rp.9400,00. Pada Oktober 2008 hingga pertengahan 2009 kurs

Rupiah/US$ cenderung di atas Rp.10.000,00. Kecenderungan melemahnya

nilai tukar Rupiah tersebut terkait dengan kondisi sosial politik yang

bergejolak. Dan pada September 2009 kurs Rupiah/US$ kembali menguat

hingga mencapai kisaran Rp. 9400,00.

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data

sekunder deret waktu (time series) yang berbentuk annual mulai tahun 2003-

2009. Penelitian mengenai permintaan pembiayaan di sini menggunakan data

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia sebagai

variabel dependen (variabel tidak bebas). Sedangkan variabel independen

terdiri dari Tingkat Bagi Hasil (TBH), Jakarta Islamic Index (JII), tingkat

inflasi, Produk Domestik Bruto (PDB) dan kurs Rupiah/US$. Keseluruhan

dari data yang digunakan sebagai bahan penelitian diperoleh dari laporan

bulanan Bank Indonesia (BI) dan dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Data

mengenai tingkat bagi hasil diperoleh dari Statistik Perbankan Syari`ah Bank

Indonesia. Data mengenai tingkat inflasi, PDB dan kurs Rupiah/US$

Page 134: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

diperoleh dari Bank Indonesia dalam Statistik Ekonomi dan Keuangan

Indonesia (SEKI). Sedangkan data mengenai indeks harga saham syari`ah JII

diperoleh dari laporan bulanan Statistik Bursa Efek Indonesia. Seluruh data

diambil dari berbagai tahun terbitan.

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya model yang

digunakan sebagai alat analisis adalah model dinamis Error Correction

Model (ECM). Model ECM digunakan untuk menguji spesifikasi model dan

kesesuaian teori dengan kenyataan. Pengolahan data dilakukan secara

elektronik dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Eviews 6.0 untuk

mempercepat perolehan hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang

akan diteliti. Pembahasan dilakukan dengan analisis secara ekonometrik.

1. Uji Akar-akar Unit (Testing for Unit Root)

Pengujian akar-akar unit untuk semua variabel yang digunakan

dalam analisis time series perlu dilakukan untuk memenuhi keabsahan

analisis Error Correction Model (ECM). Dalam hal ini data harus bersifat

stasioner dengan kata lain perilaku data yang stasioner memiliki varians

yang tidak terlalu besar dan mempunyai kecenderungan mendekati nilai

rata-rata. (Suhendra, 2003).

Uji akar-akar unit dipandang sebagai uji stasioneritas karena

pengujian ini pada prinsipnya bertujuan untuk mengamati apakah koefisien

tertentu dari model otoregresif yang ditaksir mempunyai nilai satu atau

tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua pengujian yang

dikembangkan oleh Dickey dan Fuller (1979, 1981). Uji akar-akar unit

Page 135: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

dilakukan dengan memasukkan konstanta dan trend untuk metode Dicky-

Fuller (DF) dan Augmented Dickey Fuller (ADF).

Pengujian akar-akar unit dikatakan stasioner apabila nilai statistik

ADF hitung lebih besar dari nilai statistik ADF tabel, sebaliknya jika nilai

statistik ADF lebih kecil dari nilai statistik ADF tabel maka variabel

tersebut tidak stasioner. Hasil dari pengujian akar-akar unit ini dapat

dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.2 Hasil Estimasi Akar-akar Unit Pada Level

Variabel Nilai t-Statistik

ADF Nilai Kritis

Statistik ADF α = 5%

Kesimpulan

PM -0.164800 -3.464865 Tidak stasioner

TBH -3.827524 -3.464865 Stasioner

JII -1.841019 -3.464865 Tidak stasioner

INF -1.480392 -3.464865 Tidak stasioner

PDB -4.700207 -3.467703 Stasioner

KURS -3.019034 -3.466966 Tidak stasioner Sumber: Lampiran 2

Tabel di atas menunjukkan hasil uji akar-akar unit dengan

menggunakan ADF test dengan trend. Dari tabel di atas tersebut dapat

diketahui bahwa nilai t-statistik ADF masing-masing variabel dengan

derajat keyakinan 5% hanya ada dua variabel yang stasioner pada level

yaitu variabel Produk Domestik Bruto (PDB) dan tingkat bagi hasil

(TBH), karena hanya variabel PDB dan TBH yang nilai t-statistik ADFnya

lebih besar bila dibandingkan dengan nilai kritis statistik ADF tabel.

Page 136: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Sedangkan empat variabel yang lainnya tidak stasioner

disebabkan karena nilai t-statistik ADFnya lebih kecil bila dibandingkan

dengan nilai kritis statistik ADF tabel, dengan kata lain variabel-variabel

tersebut pada level mengalami persoalan akar-akar unit, oleh karena itu

perlu dilanjutkan dengan uji derajat integrasi pertama.

2. Uji Derajat Integrasi (Testing for Degree on Integration)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pada derajat atau

order differensi ke berapa data yang diteliti akan stasioner. Pengujian ini

dilakukan pada uji akar-akar unit (langkah pertama di atas), jika ternyata

data tersebut tidak stasioner pada derajat pertama (Insukindro, 1992:261).

Nilai statistik ADF untuk mengetahui pada derajat berapa suatu data akan

stasioner dapat dilihat pada nilai t-statistik ADF lebih besar dari nilai kritis

statistik ADF tabel, maka variabel tersebut dikatakan stasioner pada

derajat pertama. Hasil dari pengujian derajat integrasi pertama dapat

dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Hasil Estimasi Akar-akar Unit Pada Derajat Integrasi Pertama

Variabel Nilai t-Statistik

ADF Nilai Kritis

Statistik ADF α = 5%

Kesimpulan

PM -8.636820 -3.465548 Stasioner

TBH -9.662423 -3.466248 Stasioner

JII -8.447274 -3.465548 Stasioner

INF -7.531761 -3.465548 Stasioner

PDB -4.925150 -3.468459 Stasioner

KURS -4.425452 -3.466966 Stasioner Sumber: Lampiran 2

Page 137: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t-statistik ADF

masing-masing variabel dengan derajat keyakinan 5% sudah stasioner

pada integrasi pertama (first different). Hal ini dapat dilihat bahwa nilai t-

statistik ADF variabel Pembiayaan Mudharabah (PM), Tingkat Bagi Hasil

(TBH), Jakarta Islamic Index (JII), tingkat inflasi, Produk Domestik Bruto

(PDB) dan kurs Rupiah/US$ lebih besar bila dibandingkan dengan nilai

kritis statistik ADF tabel. Dari hasil uji stasioneritas tersebut dapat

disimpulkan bahwa semua variabel sudah stasioner pada ordo yang sama,

yaitu pada derajat integrasi pertama, sehingga pengujian selanjutnya dapat

dilanjutkan ke uji kointegrasi.

3. Uji Kointegrasi

Setelah dilakukan uji stasioneritas dan diyakini seluruh variabel

yang diamati merupakan variabel yang sudah stasioner dan memiliki

derajat yang sama, maka langkah selanjutnya adalah pengujian kointegrasi

untuk melihat hubungan jangka panjang dari model tersebut. Dalam

melakukan uji kointegrasi harus diyakini terlebih dahulu bahwa variabel-

variabel terkait dalam pendekatan ini memiliki derajat integrasi yang sama

atau tidak. (Insukindro, 1992:262). Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah dalam jangka panjang terdapat hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependennya. Tujuan utama uji

kointegrasi ini adalah untuk mengetahui apakah residual regresi

terkointegrasi stasioner atau tidak. Apabila variabel terkointegrasi maka

terdapat hubungan yang stabil dalam jangka panjang.

Page 138: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Sebaliknya jika tidak terdapat kointegrasi antar variabel maka

implikasi tidak adanya keterkaitan hubungan dalam jangka panjang. Uji

statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis null mengenai tidak

adanya kointegrasi ini adalah dengan menggunakan metode ADF

(Augmented Dicky-Fuller), sedangkan pesamaan jangka panjangnya akan

diturunkan dari persamaan Error Correction Model (ECM). Berikut ini

hasil uji kointegrasi ADF:

Tabel 4.4 Nilai Regresi Uji Kointegrasi

Persamaan Kointegrasi Nilai t-

Statistik ADF Nilai Kritis

Statistik ADF α = 5%

Kesimpulan

PM t = f (TBH t, JII t, INF t, PDB t, KURS t)

-2.215375

-1.944811

Residual stasioner

Sumber: Lampiran 15

Dari hasil estimasi di atas dapat dilihat bahwa nilai t-statistik

ADF sebesar -2.215375 sedangkan nilai kritis statistik ADF pada tingkat

signifikansi 5% yaitu -1.944811. Karena nilai t-statistik lebih besar dari

nilai kritis statistik ADF tabel, artinya residual dari persamaan telah

stasioner pada derajat integrasi nol atau I(0). Sehingga variabel-variabel

tersebut dikatakan terkointegrasi atau terdapat indikasi hubungan jangka

panjang.

Adanya indikasi hubungan keseimbangan dalam jangka panjang

belum dapat digunakan sebagai bukti bahwa terdapat hubungan dalam

jangka pendek. Sehingga untuk menentukan variabel mana yang

Page 139: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

menyebabkan parubahan pada variabel lain, dan untuk menyediakan short-

run dynamic adjustment guna menuju periode jangka panjang, maka

dilakukan perhitungan ECM setelah melakukan uji asumsi klasik terlebih

dahulu.

4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah hasil

estimasi tersebut mempunyai penyakit atau tidak maka dilakukan

pengujian lebih lanjut yaitu berupa uji asumsi klasik. Pengujian ini

dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi di dalam model penelitian. Sehingga

dapat diketahui apakah hasil-hasil regresi telah memenuhi kaidah Best

Linier Unbiased Estimator (BLUE) yang berarti bahwa tidak ada

gangguan serius terhadap asumsi klasik dalam metode kuadrat terkecil

tunggal (OLS) yaitu masalah multikolinieritas, heteroskedastisitas dan

autokorelasi.

a. Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan (korelasi) yang signifikan di antara dua atau lebih

variabel independen dalam model regresi. Deteksi adanya

multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parsial

antar variabel independen. Dengan melihat nilai koefisien korelasi (r)

antar variabel independen, dapat diputuskan apakah data terkena

Page 140: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

multikolinearitas atau tidak, yaitu dengan menguji koefisien korelasi

antar variabel independen. Hasil pengujian multikolinearitas

menggunakan uji korelasi (r) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4. 5 Hasil Uji Correlation Matrix

TBH JII INF PDB KURS

TBH 1.000000 0.245446 -0.004006 0.487058 0.390918

JII 0.245446 1.000000 -0.089016 0.810215 0.165741

INF -0.004006 -0.089016 1.000000 -0.055907 0.161374

PDB 0.487058 0.810215 -0.055907 1.000000 0.574965

KURS 0.390918 0.165741 0.161374 0.574965 1.000000

Sumber: Lampiran 16

Dari tabel hasil analisis uji multikolinearitas dengan

correlation matrix di atas terlihat bahwa koefisien korelasi ada yang di

atas 0.7, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model terdapat

masalah multikolinearitas. Tetapi meskipun terdapat multikolinieritas,

tetapi tidak mempengaruhi model secara signifikan sehingga hasil

akhir estimasi tetap menunjukkan hasil yang cukup bagus.

b. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas

Page 141: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

pada penelitian ini adalah uji White. Pengujian heteroskedastisitas

dilakukan dengan bantuan program komputer Eviews 6.0, dan

diperoleh hasil regresi seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Uji White HeteroskedasticityTest

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.749313 Prob. F(11,71) 0.0800

Obs*R-squared 17.69813 Prob. Chi-Square(11) 0.0889 Scaled explained SS 183.8087 Prob. Chi-Square(11) 0.0000

Sumber: Lampiran 17

Dari tabel di atas diketahui bahwa koefisien determinasi (R2)

sebesar 0.213230. Nilai probabilitas dari Chi-Square sebesar 0.0889

yang lebih besar dari nilai α sebesar 0.05. Karena nilai probabilitas

Chi-square lebih besar dari α = 5% maka Ho diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa dalam model tidak ada masalah

heteroskedastisitas.

c. Autokorelasi

Untuk mendeteksi masalah autokorelasi digunakan uji

Langrange Multiplier (LM-test). Uji ini sangat berguna untuk

mengindentifikasi masalah autokorelasi tidak hanya pada derajat

pertama (first order) tetapi juga digunakan pada tingkat derajat. Uji

autokorelasi juga bisa dilihat dari nilai probabilitas Chi-Square. Jika

probabilitas Chi-Square lebih besar dari tingkat signifikansi 5% maka

Page 142: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

tidak terdapat autokorelasi dan sebaliknya jika probabilitas Chi-Square

lebih kecil dari 5% maka terdapat autokorelasi.

Tabel 4.7 Hasil Regresi LM-Test

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.700736 Prob. F(1,70) 0.4054

Obs*R-squared 0.822638 Prob. Chi-Square(1) 0.3644

Sumber: Lampiran 18

Dari tabel diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar

0.009911. Nilai probabilitas dari Chi-Square sebesar 0.3644 yang lebih

besar dari nilai α sebesar 0.05. Karena nilai probabilitas Chi-square

lebih besar dari α = 5% maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa di dalam model tidak terdapat masalah autokorelasi.

5. Pendekatan Error Correction Model (ECM)

Dengan ditemukannya fenomena hubungan jangka panjang antara

variabel-variabel yang digunakan dalam pengujian kointegrasi di atas,

maka langkah selanjutnya adalah melakukan pendekatan Error Correction

Model (ECM). Model koreksi kesalahan (ECM) merupakan metode

pengujian yang dapat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan

antar variabel dalam jangka pendek. ECM merupakan salah satu

pendekatan untuk menganalisis model time series yang digunakan untuk

melihat konsistensi antara hubungan jangka pendek dengan hubungan

jangka panjang dari variabel-variabel yang diuji.

Page 143: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Untuk menyatakan apakah model ECM yang digunakan shohih

atau tidak maka koefisien Error Correction Term (ECT) harus signifikan.

Jika koefisien ini tidak signifikan maka model tersebut tidak cocok dan

perlu dilakukan perubahan spesifikasi lebih lanjut (Insukindro, 1993:12).

Berikut merupakan persamaan ECM yang digunakan pada penelitian ini:

DPM t = β0 + β1DTBH t + β2 DJII t + β3 DINF t + β4 DPDB t + β5 DKURS t+

β6BTBH t + β7 BJII t + β8 BINF t + β9 BPDB t + β10 BKURS t +

β11 ECT (4.1)

Hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan

program komputer EViews 6.0, dengan model regresi linier ECM

ditampilkan sebagai berikut:

Page 144: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Tabel 4.8 Hasil Estimasi Model Dinamis ECM

Dependent Variable: D(PM) Method: Least Squares Date: 11/27/10 Time: 17:37 Sample (adjusted): 2003M02 2009M12 Included observations: 83 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1235.518 805.9667 1.532964 0.1297

D(TBH) 3.073299 15.71114 0.195613 0.8455 D(JII) 0.088549 0.035147 2.519363 0.0140

D(INF) -12.93882 12.34707 -1.047926 0.2982 D(PDB) 0.101543 0.034323 2.958480 0.0042

D(KURS) 0.220705 0.075644 2.917671 0.0047 TBH(-1) 3.573885 12.11134 0.295086 0.7688 JII(-1) 0.087935 0.035238 2.495451 0.0149

INF(-1) -2.119427 5.346480 -0.396415 0.6930 PDB(-1) 0.083341 0.033160 2.513305 0.0142

KURS(-1) 0.138589 0.051381 2.697294 0.0087 ECT 0.087741 0.035148 2.496370 0.0149

R-squared 0.335500 Mean dependent var 119.2892

Adjusted R-squared 0.232550 S.D. dependent var 178.5060 S.E. of regression 156.3788 Akaike info criterion 13.07544 Sum squared resid 1736257. Schwarz criterion 13.42515 Log likelihood -530.6306 Hannan-Quinn criter. 13.21593 F-statistic 3.258848 Durbin-Watson stat 2.155354 Prob(F-statistic) 0.001198

Sumber: lampiran 18

Dari estimasi model dinamis ECM dapat diperoleh fungsi regresi OLS

sebagai berikut:

DPM t = 1235.518 + 3.073299*DTBH t + 0.088549*DJII t - 12.93882*DINF t +

0.101543*DPDB t + 0.220705*DKURS t + 3.573885*BTBH t +

0.087935*BJII t - 2.119427*BINF t + 0.083341*BPDB t +

0.138589*BKURS t + 0.087741*ECT (4.2)

Page 145: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Berikut analisis interpretasi koefisien regresi variabel-variabel

dalam model ECM maupun model regresi linier yaitu sebagai berikut:

a. Tingkat Bagi Hasil (TBH) dan Permintaan Pembiayaan

Mudharabah

Hasil analisis ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duddy Roesmara Donna dan Dumairy (2006), mereka meneliti tentang

“Variabel-variabel yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Mudharabah Pada Perbankan Syari`ah di Indonesia”. Variabel yang

digunakan adalah Tingkat Bagi Hasil (TBH), Ekspektasi Profit (EP),

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Modal Per Aset (MPA). Alat analisis

yang digunakan adalah analisis regresi dengan Prosedur Iterasi

Cochrane-Orcut (PICO) dan PICO yang dikombinasi dengan ARCH.

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa tingkat bagi hasil mempunyai

hubungan yang negatif terhadap permintaan pembiayaan mudharabah

sedangkan ekspektasi profit mempunyai hubungan yang positif

terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah

di Indonesia. Interpretasi variabel tingkat bagi hasil terhadap

permintaan pembiayaan mudharabah dalam jangka pendek dan jangka

panjang akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Jangka Pendek

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien regresi

variabel tingkat bagi hasil dalam jangka pendek (DTBH) tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pembiayaan

Page 146: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari t-statistiknya sebesar 0.1956,

angka ini lebih kecil dari 2 dengan koefisien sebesar 3.0733, dan

tingkat probabilitasnya yaitu sebesar 0.8455, yang lebih besar bila

dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa berapapun jumlah tingkat bagi hasil yang ada

pada perbankan syari`ah maka tidak akan berpengaruh apa-apa

dalam jangka pendek terhadap permintaan pembiayaan mudharabah

pada perbankan syari`ah di Indonesia.

2) Jangka Panjang

Dalam jangka panjang (TBH (-1)), variabel tingkat bagi

hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

permintaan pembiayaan mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari t-

statistiknya yang kurang dari 2 yaitu sebesar 0.2951 dengan

koefisiennya sebesar 3.5739 dan tingkat probabilitasnya yaitu

sebesar 0.7688 lebih besar dari tingkat signifikansi 5%, yang berarti

bahwa berapapun jumlah tingkat bagi hasil yang ada pada perbankan

syari`ah maka tidak akan berpengaruh apa-apa dalam jangka panjang

terhadap permintaan pembiayaan mudharabah Sehingga dari

pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat bagi

hasil tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek

maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia.

Page 147: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

b. Jakarta Islamic Index (JII) dan Permintaan Pembiayaan

Mudharabah

1) Jangka Pendek

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien regresi

variabel Jakarta Islamic Index (JII) dalam jangka pendek (DJII)

mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat probabilitas

sebesar 0.0140, signifikan pada tingkat signifikansi 5% dan t-

statistiknya sebesar 2.5194, angka ini sudah lebih besar dari 2

dengan koefisien sebesar 0.0885 yang berarti bahwa dalam jangka

pendek, jika indeks JII naik sebesar 1%, maka permintaan

pembiayaan mudharabah akan mengalami peningkatan sebesar Rp.

0.0885 Milyar.

2) Jangka Panjang

Dalam jangka panjang harga saham JII (JII (-1))

mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat probabilitas

sebesar 0.0149 dan t-statistiknya yang sudah lebih besar dari 2 yaitu

sebesar 2.4955 dengan koefisien jangka panjangnya sebesar 0.0879,

yang berarti jika indeks JII naik sebesar Rp. 1%, maka permintaan

pembiayaan mudharabah akan mengalami peningkatan sebesar Rp.

0.0879 Milyar. Sehingga dari pemaparan di atas dapat disimpulkan

bahwa variabel Jakarta Islamic Index (JII) berpengaruh secara

signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap

Page 148: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di

Indonesia.

c. Tingkat Inflasi dan Permintaan Pembiayaan Mudharabah

Hasil analisis ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ni Nyoman Aryaningsih (2006) yang meneliti mengenai “Pengaruh

Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Penghasilan Terhadap Permintaan

Kredit di PT BPD Cabang Pembantu Kediri”. Variabel yang digunakan

adalah suku bunga, inflasi dan jumlah penghasilan. Alat analisis yang

digunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda. Dari penelitian ini

disimpulkan bahwa inflasi dan suku bunga mempunyai hubungan yang

negatif terhadap permintaan pembiayaan mudharabah sedangkan

variabel jumlah penghasilan mempunyai hubungan yang positif

terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah

di Indonesia. Interpretasi variabel tingkat inflasi terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah dalam jangka pendek dan jangka panjang

akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Jangka Pendek

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien regresi

variabel tingkat inflasi dalam jangka pendek (DINF) tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari t-statistiknya

yang kurang dari 2 yaitu sebesar -1.0479 dengan koefisiennya

sebesar -12.9388 dan tingkat probabilitasnya yaitu sebesar 0.2982

Page 149: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

lebih besar dari tingkat signifikansi 5%, yang berarti bahwa

berapapun tingkat inflasinya maka tidak akan berpengaruh apa-apa

dalam jangka pendek terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia.

2) Jangka Panjang

Dalam jangka panjang (INF (-1)), variabel tingkat inflasi

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari t-statistiknya

yang kurang dari 2 yaitu sebesar -0.3964 dengan koefisiennya

sebesar -2.1194 dan tingkat probabilitasnya yaitu sebesar 0.6930

lebih besar dari tingkat signifikansi 5%, yang berarti bahwa

berapapun tingkat inflasinya maka tidak akan berpengaruh apa-apa

dalam jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah. Sehingga dari pemaparan di atas dapat disimpulkan

bahwa variabel tingkat inflasi tidak berpengaruh secara signifikan

dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia.

d. Produk Domestik Bruto (PDB) dan Permintaan Pembiayaan

Mudharabah

1) Jangka Pendek

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien regresi

variabel Produk Domestik Bruto dalam jangka pendek (DPDB)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel permintaan

Page 150: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

pembiayaan mudharabah dengan tingkat probabilitas sebesar 0.0042,

signifikan pada tingkat signifikansi 5% dan t-statistiknya yang sudah

lebih besar dari 2 yaitu sebesar 2.9585 dengan koefisien sebesar

0.1015 yang berarti bahwa dalam jangka pendek, jika Produk

Domestik Bruto (PDB ) naik sebesar 1%, maka permintaan

pembiayaan mudharabah akan mengalami peningkatan sebesar Rp.

0.1015 Milyar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik

Bruto (PDB) dalam jangka pendek berpengaruh terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia.

2) Jangka Panjang

Begitu pula dalam jangka panjang Produk Domestik Bruto

(PDB(-1)) berpengaruh secara signifikan, dengan tingkat probabilitas

sebesar 0.0142, signifikan pada tingkat signifikansi 5% dan t-

statistiknya yang sudah lebih besar dari 2 yaitu sebesar 2.5133

dengan koefisien jangka panjangnya yaitu sebesar 0.0833, yang

berarti jika PDB naik sebesar Rp. 1% maka akan menaikkan

permintaan pembiayaan mudharabah sebesar Rp. 0.0833 Milyar.

Sehingga dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel

Produk Domestik Bruto (PDB) berpengaruh secara signifikan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia.

Page 151: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

e. Kurs Rupiah/US$ dan Permintaan Pembiayaan Mudharabah

1) Jangka Pendek

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien regresi

variabel kurs Rupiah/US$ dalam jangka pendek (DKURS)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-

statistiknya yang sudah lebih besar dari 2 yaitu sebesar 2.9177

dengan tingkat probabilitas dalam jangka pendek sebesar 0.0047,

signifikan pada tingkat signifikansi 5% dan koefisien sebesar 0.2207

yang berarti bahwa dalam jangka pendek, jika kurs Rupiah/US$

menguat sebesar 1%, maka permintaan pembiayaan mudharabah

akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 0.2207 Milyar. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa kurs Rupiah/US$ dalam jangka pendek

berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia.

2) Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, kurs Rupiah/US$ (KURS (-1))

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-

statistiknya yang sudah lebih besar dari 2 yaitu sebesar 2.6973

dengan tingkat probabilitas sebesar 0.0087 dan koefisien yaitu

sebesar 0.1386, yang berarti bahwa dalam jangka panjang, jika kurs

Rupiah/US$ menguat sebesar 1% maka akan menaikkan permintaan

Page 152: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

pembiayaan mudharabah sebesar Rp. 0.1386 Milyar. Sehingga dari

pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel kurs

Rupiah/US$ berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek

maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia.

6. Analisis Ekonomi

Dari hasil regresi model dinamis ECM yang dapat terlihat pada

tabel 4.8, dapat diketahui bahwa nilai R2 sebesar 0.3355 ini menunjukkan

bahwa 33.55% variasi variabel dependen (pembiayaan mudharabah) dapat

dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen (tingkat bagi hasil,

Jakarta Islamic Index (JII), Produk Domestik Bruto (PDB), inflasi dan

kurs Rupiah/US$, sedangkan sisanya 66.45% dijelaskan oleh variasi di

luar model yang tidak diikutsertakan dalam paenelitian ini.

Pada regresi variabel Error Correction Term (ECT) dapat

diketahui besarnya koefisien ECT sebesar 0.0877 dengan taraf signifikansi

sebesar 0.0149 artinya bahwa variabel tersebut signifikan pada taraf

signifikansi 5%. Dengan demikian, spesifikasi model yang dipakai dalam

penelitian ini adalah tepat dan mampu menjelaskan hubungan jangka

pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu persamaan tersebut sudah

shohih.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Jakarta Islamic

Index (JII), Produk Domestik Bruto (PDB) dan kurs Rupiah/US$

berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka

Page 153: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

panjang terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan

syari`ah di Indonesia. Penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan pada

pembahasan di bawah ini:

b) Pengaruh Jakarta Islamic Index (JII) dalam Jangka Pendek dan

Jangka Panjang

Salah satu indikator yang mempengaruhi kenaikan dan

penurunan harga saham Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek

Indonesia (BEI) diantaranya adalah kurs mata uang. Kurs inilah sebagai

salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham

maupun di pasar uang. Apabila kurs Rupiah/US$ menguat maka akan

mendorong para investor untuk menanamkan sahamnya di JII dan

sebaliknya melemahnya kurs Rupiah/US$ memiliki pengaruh negatif

terhadap perekonomian dan pasar modal.

Pada saat kurs Rupiah terapresiasi, maka biaya bahan baku

impor atau produk yang memiliki kaitan dengan produk impor akan

mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan biaya produksi menurun

dan laba perusahaan akan naik sehingga tingkat dividen yang dapat

dibagikan dan return yang ditawarkan akan meningkat pula. Kenaikan

return yang ditawarkan mengakibatkan permintaan terhadap saham

akan bertambah sehingga harga saham tersebut di pasaran akan naik.

Kondisi seperti ini akan menarik pihak investor untuk

menanamkan sahamnya di JII sehingga indeks harga saham syari`ah JII

akan mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya indeks harga

Page 154: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

saham JII yang mencerminkan membaiknya kondisi keuangan

perusahaan dan kondisi perekonomian yang stabil (certainty) akan

meningkatkan minat dunia usaha dalam mengembangkan usaha

sehingga akan meningkatkan permintaan pembiayaan mudharabah pada

perbankan syari`ah di Indonesia.

Sebaliknya pada saat kurs Rupiah terdepresiasi, maka biaya

bahan baku impor atau produk yang memiliki kaitan dengan produk

impor akan mengalami kenaikan. Hal ini menyebabkan biaya produksi

meningkat dan laba perusahaan akan turun sehingga tingkat dividen

yang dapat dibagikan dan return yang ditawarkan akan menurun pula.

Penurunan return yang ditawarkan mengakibatkan permintaan terhadap

saham akan berkurang sehingga harga saham tersebut di pasaran akan

turun.

Kondisi seperti ini kurang menarik pihak investor untuk

menanamkan sahamnya di JII sehingga indeks harga saham syari`ah JII

akan mengalami penurunan. Dengan menurunnya indeks harga saham

JII yang mencerminkan memburuknya kondisi keuangan perusahaan

dan kondisi perekonomian yang uncertainty akan mengurangi minat

dunia usaha dalam mengembangkan usaha sehingga akan menurunkan

permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di

Indonesia.

Page 155: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

c) Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB) dalam Jangka Pendek

dan Jangka Panjang

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk

menghitung besarnya pendapatan masyarakat suatu negara, adalah

dengan menghitung Produk Domestik Bruto (PDB) yang merupakan

kinerja dari suatu perekonomian. PDB adalah nilai barang dan jasa yang

dihasilkan oleh seluruh masyarakat suatu negara (termasuk warga

negara asing) dalam satu tahun tertentu. Berdasarkan pendekatan

produksi, ketika para produsen menambah jumlah produksinya dari

setiap sektor produktif yang ada di Indonesia maka return yang

didapatkan akan meningkat. Dengan meningkatnya return yang

diterima tersebut maka secara otomatis akan meningkatkan pendapatan

masyarakat dengan kata lain PDB akan meningkat pula.

Dengan meningkatnya jumlah PDB, maka setiap masyarakat

akan semakin meningkatkan jumlah konsumsinya, oleh sebab itu jika

PDB meningkat maka permintaan akan pembiayaan mudharabah juga

akan mengalami peningkatan guna mencukupi tingkat konsumsi yang

diperlukan oleh masyarakat, dan sebaliknya dalam kondisi

perekonomian yang lemah (resesi) di mana PDB mengalami penurunan

maka permintaan pembiayaan mudharabah cenderung menurun karena

dengan sendirinya masyarakat akan mengurangi tingkat konsumsinya.

Oleh karena itu kenaikan dan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB)

akan mempengaruhi permintaan pembiayaan mudharabah. Berdasarkan

Page 156: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kenaikan

pendapatan masyarakat, yang notabene merupakan salah satu tolak ukur

peningkatan ekonomi, akan berdampak positif pada permintaan

pembiayaan mudharabah sedangkan penurunan pendapatan masyarakat

akan berdampak negatif pada permintaan pembiayaan mudharabah

pada perbankan syari`ah di Indonesia.

d) Pengaruh Kurs Rupiah/US$ dalam Jangka Pendek dan Jangka

Panjang

Stabilitas moneter patut menjadi agenda utama dalam

kebijakan ekonomi di Indonesia. Pengendalian moneter untuk menjaga

nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS (kurs Rupiah/US$) agar selalu

stabil mutlak diperlukan terutama dalam menjaga keseimbangan antara

agregat demand (AD) dan agregat supply (AS). Perubahan-perubahan

yang terjadi pada AD dan AS akan menyebabkan kurs Rupiah

berfluktusi.

Apresiasi kurs Rupiah terjadi ketika AD meningkat (kontraksi)

di mana akan mengakibatkan menurunnya tingkat harga secara

keseluruhan. Jika tingkat harga dalam negeri turun sedangkan tingkat

harga di luar negeri tetap maka nilai tukar mata uang (kurs Rupiah)

akan mengalami apresiasi. Apresiasi kurs Rupiah sebaliknya akan

terjadi jika AS sedang mengalami ekspansi di mana berakibat pada

turunnya tingkat harga secara keseluruhan yang akan menguatnya

(apresiasi) nilai tukar. Dengan menguatnya kurs Rupiah khususnya

Page 157: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

terhadap Dollar AS dalam hal ini, yang mencerminkan stabilitas

perekonomian yang semakin mantap akan menurunkan risiko berusaha

yang pada akhirnya akan direspon oleh dunia usaha dengan

meningkatkan permintaan mudharabah.

Sebaliknya depresiasi kurs Rupiah terjadi ketika AD

meningkat atau mengalami ekspansi di mana mengakibatkan naiknya

tingkat harga secara keseluruhan. Jika tingkat harga dalam negeri naik

sedangkan tingkat harga di luar negeri tetap maka nilai tukar mata uang

(kurs Rupiah) akan mengalami depresiasi. Depresiasi kurs Rupiah akan

terjadi ketika AS mengalami kontraksi di mana berakibat pada naiknya

tingkat harga secara keseluruhan yang kemudian akan mengakibatkan

melemahnya (depresiasi) kurs Rupiah. Dengan melemahnya kurs

Rupiah terhadap Dollar AS dalam hal ini, yang mencerminkan kondisi

perekonomian yang tidak menentu (uncertainty) sehingga

meningkatkan risiko berusaha akan direspon oleh dunia usaha dengan

menurunkan permintaan mudharabah pada perbankan syari`ah di

Indonesia.

Page 158: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Senada dengan teori yang ada, Tingkat Bagi Hasil (TBH) yang ada pada

perbankan syari`ah baik jangka pendek maupun jangka panjang ternyata

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia. Hal ini dapat dilihat

dari nilai probabilitas jangka pendek dan jangka panjangnya berturut-turut

sebesar 0.8498 dan 0.7742. Angka-angka tersebut lebih besar bila

dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5% dan nilai t-statistiknya yang

kurang dari 2 berturut-turut sebesar 0.1956 dan 0.2951, yang berarti bahwa

berapapun jumlah tingkat bagi hasil yang ada pada perbankan syari`ah

tidak akan berpengaruh apa-apa dalam jangka pendek maupun jangka

panjang terhadap permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan

syari`ah di Indonesia. Hal ini berimplikasi bahwa dalam jangka pendek

maupun jangka panjang tingkat bagi hasil tidak dapat digunakan untuk

memprediksi permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan

syari`ah di Indonesia.

Page 159: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

2. Indeks harga saham syari`ah Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek

Indonesia baik jangka pendek maupun jangka panjang ternyata

berhubungan positif dan signifikan terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia. Hal ini sesuai dengan

teori yang ada, dengan nilai probabilitas jangka pendek dan jangka

panjangnya berturut-turut sebesar 0.0140 dan 0.0149, signifikan pada

tingkat signifikansi 5% dan nilai t-statistiknya yang sudah lebih besar dari

2 berturut-turut sebesar 2.5194 dan 2.4955 dengan koefisien berturut-turut

sebesar 0.0885 dan 0.0879. Oleh karena itu kenaikan dan penurunan

permintaan pembiayaan mudharabah sangat dipengaruhi oleh indeks harga

saham JII. Semakin naik indeks harga saham JII dalam jangka pendek

maupun jangka panjang maka akan semakin naik pula permintaan

pembiayaan mudharabah. Dan sebaliknya semakin turun indeks harga

saham JII dalam jangka pendek maupun jangka panjang maka akan

semakin menurunkan permintaan pembiayaan mudharabah. Hal ini

membawa implikasi bahwa dalam jangka pendek maupun jangka panjang

informasi indeks harga saham syari`ah JII dapat digunakan untuk

memprediksi permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan

syari`ah di Indonesia.

3. Tingkat inflasi di Indonesia baik jangka pendek maupun jangka panjang

ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia. Hal ini

sesuai dengan teori yang ada, dengan nilai probabilitas jangka pendek dan

Page 160: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

jangka panjangnya berturut-turut sebesar 0.2982 dan 0.6930. Angka-angka

tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5% dan

nilai t-statistiknya yang kurang dari 2 berturut-turut sebesar -1.0479 dan -

0.3964. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berapapun tingkat inflasi yang

terjadi di Indonesia maka tidak akan berpengaruh apa-apa dalam jangka

pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan pembiayaan

mudharabah. Hal ini berimplikasi bahwa dalam jangka pendek maupun

jangka panjang tingkat inflasi bukanlah indikator yang baik untuk

memprediksi permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan

syari`ah di Indonesia.

4. Senada dengan teori yang ada Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia

baik jangka pendek maupun jangka panjang ternyata berpengaruh secara

signifikan terhadap permintaan pembiayaan mudharabah, dengan tingkat

probabilitas dalam jangka pendek dan jangka panjang berturut-turut

sebesar 0.0042 dan 0.0142, signifikan karena lebih besar dari tingkat

signifikansi 5%. Nilai t-statistik yang sudah lebih besar dari 2 berturut-

turut sebesar 2.9585 dan 2.5133 dan koefisien dalam jangka pendek dan

jangka panjangnya berturut-turut sebesar 0.1015 dan 0.0833. Oleh karena

itu kenaikan dan penurunan permintaan pembiayaan mudharabah sangat

dipengaruhi oleh Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Semakin naik PDB

dalam jangka pendek maupun jangka panjang maka akan semakin naik

pula permintaan pembiayaan mudharabah. Dan sebaliknya semakin turun

PDB dalam jangka pendek maupun jangka panjang maka akan semakin

Page 161: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

menurunkan permintaan pembiayaan mudharabah. Hal ini membawa

implikasi bahwa dalam jangka pendek maupun jangka panjang informasi

PDB dapat digunakan untuk memprediksi permintaan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia.

5. Kurs Rupiah/US$ di Indonesia ternyata berpengaruh secara signifikan

dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap permintaan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di Indonesia. Hal ini

sesuai dengan teori yang ada, dengan tingkat probabilitasnya lebih kecil

dari 0,05. Tingkat probabilitas dalam jangka pendek dan jangka panjang

berturut-turut sebesar 0.0047 dan 0.0087. Nilai t-statistiknya yang sudah

lebih besar dari 2 berturut-turut sebesar 2.9177 dan 2.6973 dengan

koefisien dalam jangka pendek dan jangka panjangnya berturut-turut

sebesar 0.2207 dan 0.1386. Oleh karena itu kenaikan dan penurunan

permintaan pembiayaan mudharabah sangat dipengaruhi oleh kurs

Rupiah/US$. Semakin menguat kurs Rupiah/US$ dalam jangka pendek

maupun jangka panjang maka akan semakin besar pula permintaan

pembiayaan mudharabah. Dan sebaliknya semakin melemah kurs

Rupiah/US$ dalam jangka pendek maupun jangka panjang maka akan

semakin menurunkan permintaan pembiayaan mudharabah. Hal ini

membawa implikasi bahwa dalam jangka pendek maupun jangka panjang

kurs Rupiah/US$ merupakan indikator yang baik untuk memprediksi

permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syari`ah di

Indonesia.

Page 162: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

6. Hasil analisis regresi model dinamis Error Correction Model (ECM)

berdasarkan tabel yang ada telah menghasilkan model yang bebas dari

masalah autokorelasi dan heteroskedastisitas sedangkan dalam model

terdapat masalah multikolinieritas. Meskipun terdapat masalah

multikolinieritas tetapi tidak mempengaruhi model secara signifikan

sehingga hasil analisis estimasi yang dihasilkan tetap bagus.

B. Implikasi

Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan pada penelitian tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan mudharabah

tersebut maka dapat ditarik sebuah implikasi teoritis darinya yaitu :

1. Di kalangan praktisi perbankan syari`ah memang sering ada pendapat

bahwa dalam urusan pembiayaan, masyarakat justru menghindari

pembiayaan mudharabah, karena bagi hasilnya tinggi di mana yang

diuntungkan adalah pemilik modal (bank). Sehingga dalam hal ini

perbankan syari`ah seharusnya bisa lebih menyeimbangkan porsi bagi

hasil antara pihak bank (shahibul maal) dengan nasabah (mudharib) yang

melakukan kontrak (kerjasama). Tingkat bagi hasil yang ditawarkan

seharusnya tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Dengan

demikian apabila penawaran tingkat bagi hasilnya “menarik” artinya tidak

terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah maka pembiayaan mudharabah

yang diminta oleh masyarakat pun akan semakin bertambah.

Page 163: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

2. Untuk memprediksi pergerakan harga saham yang terdaftar dalam Jakarta

Islamic Index (JII) selain memperhatikan informasi kurs Rupiah/US$ para

investor juga disarankan untuk melihat informasi jumlah uang beredar

dalam arti luas (M2). Hal ini dikarenakan ketika uang beredar semakin

banyak maka akan menurunkan biaya produksi dari perusahaan emiten.

Menurunnya biaya produksi perusahaan emiten tersebut akan

mengakibatkan keuntungan perusahaan lebih besar sehingga dividen yang

dapat dibagikan kepada para pemegang saham akan meningkat.

Peningkatan dividen yang diberikan akan menurunkan risiko berinvestasi

pada saham sehingga membuat penanaman investasi pada saham akan

lebih menguntungkan. Dewan Syari`ah Nasional pun seharusnya ikut

berperan dalam hal ini. Mereka para Dewan seharusnya lebih bisa

memperhatikan faktor human error yang ada pada tubuh JII. Semua

bentuk kecurangan, penipuan dan tindakan lainnya yang tidak sesuai

dengan prinsip syari`ah, misalnya seperti memberikan informasi harga

saham yang tidak sesuai dengan fakta yang ada harus ditindak tegas,

karena akan sangat mempengaruhi kondisi perekonomian dan pasar modal

di Indonesia.

3. Untuk mengatasi demand pull inflation yang timbul akibat adanya banyak

permintaan akan barang-barang konsumsi oleh masyarakat, di mana uang

yang masuk dari luar negeri terlalu banyak sehingga dapat mengakibatkan

naiknya agregat demand (AD), mengatasi masalah seperti ini Islam

memiliki solusi yang telah dicontohkan oleh khalifah Umar bin Khattab

Page 164: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

rodhiyallahu `anhu pada masanya. Beliau melarang barang-barang atau

komoditi selama dua hari berturut-turut. Akibatnya adalah turunnya AD

dalam perekonomian. Setelah pelarangan tersebut berakhir maka tingkat

harga kembali menjadi normal. Sedangkan untuk mengatasi cost push

Inflation di mana berkurangnya penawaran akibat kenaikan produksi,

Islam pun memiliki solusi yang pernah pula dicontohkan oleh Umar bin

Khattab rodhiyallahu `anhu. Pada saat terjadi paceklik yang

mengakibatkan kelangkaan gandum, sehingga tingkat harga-harga menjadi

naik. Pada waktu itu Beliau melakukan impor gandum dari Fusfat-Mesir

sehingga agregat supply barang di pasar kembali naik yang kemudian

berakibat turunnya tingkat harga-harga. Dari pemaparan di atas dapat

dilihat bahwa upaya untuk menstabilkan inflasi ternyata tidak perlu

menjadikan suku bunga sebagai instrumen kebijakan moneternya, karena

dengan sangat jelas dikatakan di dalam Al-Qur`an bahwa bunga itu haram.

Dan untuk solusinya seharusnya pemerintah dapat mencontoh tindakan di

atas untuk dapat menstabilkan kembali inflasi di Indonesia tanpa

melibatkan suku bunga didalamnya.

4. Dalam peningkatan PDB yang merupakan ukuran dari kesejahteraan

sosial, dalam hal ini seharusnya pemerintah dapat memasukkan unsur

zakat di dalam pengukuran pendapatan. Pengukuran ini akan sangat

bermanfaat sebagai variabel kebijakan di dalam pengambilan keputusan di

bidang sosial ekonomi, sebagai bagian dari salah satu rancangan untuk

mengentaskan kemiskinan di suatu negara, kemiskinan tersebut akan

Page 165: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

berkurang bahkan mungkin teratasi. Dengan adanya zakat kemungkinan

masyarakat untuk membayarnya akan lebih besar bila dibandingkan

dengan pajak, karena zakat merupakan rukun Islam yang ketiga sehingga

masyarakat akan lebih memiliki rasa tanggung jawab untuk

melaksanakannya. Dengan meningkatnya zakat yang merupakan indikator

yang baik dalam meningkatkan pendapatan negara, masyarakat ekonomi

lemah akan terbantukan terutama dalam memberikan bantuan modal

secara cuma-cuma bagi mereka yang tidak memiliki modal sama sekali,

dengan begitu baik masyarakat kalangan atas, menengah maupun bawah

dapat berusaha dan mengembangkan usaha yang produktif sehingga akan

menaikkan taraf hidup mereka dan akan mengurangi masalah kemiskinan

di Indonesia.

5. Dalam pengendalian nilai tukar Rupiah/US$, pemerintah dalam hal ini

seharusnya menjaga keseimbangan antara AD dan AS serta membatasi

masuknya barang-barang impor yang selama ini cukup banyak dikonsumsi

oleh masyarakat. Hal ini bisa dilakukan melalui upaya pembatasan

perdagangan luar negeri atau proteksionisme baik dalam bentuk ekspor

maupun impor dengan tarif yaitu pajak yang dikenakan pada barang

impor, quota atau batasan terhadap jumlah barang yang diimpor, serta

subsidi ekspor yaitu bantuan atau pembayaran pemerintah yang diberikan

pada perusahaan dalam negeri untuk mendorong ekspor.

Page 166: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, Sri et.all. “Perangkat Analisis dan Teknis Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia”, PT. BEJ, Jakarta, 1998.

Al-Jauziyyah, Ibnul Qoyyim. “A`lamul Muwaqqi`in”, al-Maktabah at-Tijariyah al-

Kubro, Vol III, hal 14, Kairo, 1995. Alamsyah, Halim. “Restrukturisasi Perbankan dan Dampaknya Terhadap

Pemulihan Kegiatan Ekonomi dan Pengendalian Moneter”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol 1 No. 3 hal 121-145, Bank Indonesia, Jakarta, 1998.

Ambarwati, Septiana. “Keseimbangan Pasar Barang dan Uang: Kurva IS-LM

dalam Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam”, Kuliah Umum Ekonomi Syari`ah. 2008, dari Copyright © 2008 ekonomi-syariah.com

Antonio, Muhammad Syafi`i. “Perbankan Syari`ah di Indonesia”, Tazkia

Institute, Jakarta, 1999.

. “Bank Syari`ah dari Teori ke Praktik”, Gema Insani, Jakarta, 2001.

Anwar, Anas Iswanto, et.all. “Perilaku dan Preferensi Masyarakat Sulawesi Selatan Terhadap Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)”, 2006.

Arifin, Zainul. “Dasar-dasar Manajemen Bank Syari`ah”, Edisi Revisi, Pustaka Alvabet, Jakarta, 2006.

Aryaningsih, Ni Nyoman. “Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Penghasilan Terhadap Permintaan Kredit di PT BPD Cabang Pembantu Kediri”. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains & Humaniora, Vol 2 (1) April, h. 56-67, 2008.

Atmawardhana, Angga. ”Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah dan bank Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di Indonesia, Setelah Pemberlakuan UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan (Pendekatan Data Envelopment Analysis)”, Skripsi Sarjana (tidak dipublikasikan ) Fakultas Ekonomi, UII, Yogyakarta, 2006.

Page 167: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Azhari, Ismul. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nisbah Bagi Hasil

Sistem Pembiayaan Mudharabah Perbankan Syari`ah”, Tesis Magister (dipublikasikan) Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri, Medan, 2009. Dari http: //aacislamiceconomy,blogspot.com

Badan Pusat Statistik, Indeks Harga Perdagangan Besar, Jakarta, 2003-2009.

Bank Indonesia. Statistik Perbankan Syariah, Jakarta, 2003-2009. www.bi.go.id . Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Jakarta, 2003-2009. Baridwan, Zaki. “Sistem Akuntansi, Penyusunan, Prosedur dan Metode”, Edisi

Kelima, BPFE, Yogyakarta, 1991. . “Sistem Informasi Akuntansi”, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta,

1994. Boediono. “Ekonomi Moneter”, BPFE UGM, Yogyakarta, 2001. Booklet Perbankan Indonesia, Edisi Maret, BI, 2006. Chapra, Umer. “Sistem Moneter Islam”, Gema Insani, Jakarta, 2000. Danielson, Morris G and Jonathan. “Bank Loan Availability and Trade Credit

Demand”. The Financial Review 39, h. 579-600, 2004. Donna, Duddy Roesmara dan Dumairy. “Variabel-variabel yang Mempengaruhi

Permintaan dan Penawaran Mudharabah pada Perbankan Syari`ah di Indonesia”, Jurnal Sosiosains, Vol 19 (4) Oktober, h. 539-548, 2006.

Dornbusch, R dan S.Fischer. “Makroekonomi”, Terjemahan, Erlangga, Jakarta, 1992.

Engle, Robert F dan C.W.J Granger. “Co-Integration and Error Correction: Representation Estimation and Testing”, Econometrica, Vol 55 (21) March, USA, 1987.

Escandon, R. Julio and Alejandro Diaz-Bautista. “A simple Dynamic Model of Credit and Aggregat Demand”, Working Paper 18, 2000.

Page 168: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Hakim, Lukman dan Siti Aisyah. “Model Kegentingan Kredit Bank Syari`ah pada Masa Krisis”. Universitas Sebelas Maret (UNS), 2007, dari www.pdffactory.com

Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

UIN Jakarta, 2009.

Hamja, Yahya. “Modul I Ekonometrika”, FEB-UIN, Jakarta, 2008.

. “Modul II Ekonometrika”, FEB-UIN, Jakarta, 2008.

Hanton. “Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Kurs Dollar Amerika Serikat dan Tingkat Inflasi Terhadap impor Total di Indonesia 1983-1998”, Skripsi Jurusan Ilmu Ekonomi FE UNUD, Denpasar, 2002.

Haqqi, Elih Taliyah. “Hubungan Kausalitas Antara Suku Bunga SBI, nilai Tukar

Rupiah, Uang yang Beredar dan Inflasi Terhadap Harga Saham Syari`ah JII”, Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi UIN, Jakarta, 2008

Huda, Nurul, et.all. “Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis”, Kencana,

Jakarta, 2008. Ikhide, Sylvanus. “Was There a Credit Crunch in Namibia Between 1996-2000?”,

Journal of Applied Economics, Vol. IV, No. 2 (Nov), 269-290, 2003. Isukindro. “Ekonomi Uang dan Bank”, BPFE UGM, Yogyakarta, 1993. Kasmir. “Manajemen Perbankan”, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2000. Khan, M. Fahim. “Islamic Banking as Practiced Now In The World”, 1982. Kuncoro, Mudrajat. “Manajemen Keuangan Internasional”, BPFE, Yogyakarta,

1996. Makiyan, Nezamaddin dan Seyed. “The Role of Rate of Return on Loans in the

Islamic Banking System of Iran”, International Journal of Islamic Financial Services, Vol. 3, No. 3, 2001.

Mankiw, N. Gregori. “Macroeconomics”, 4th ed, Worth Publishers, New York,

2000.

Page 169: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Mcleod, Ross H. “Control and Competition: Banking Deregulation and Re-

Regulation In Indonesia”, Departmental Working Papers, Economics RSPAS, Australian National University, 1996.

Metwally, M. M. “Teori dan Model Ekonomi Islam”, PT Bangkit Daya Insana,

Edisi Pertama, Jakarta, 1995. Muhammad. “Manajemen Dana Bank Syariah”, Edisi Pertama, Ekonisia,

Yogyakarta, 2004. Nasution, Mustafa Edwin dan Reny Maharani. “Hubungan Kausalitas Antara

Variabel Makro dan Harga Saham Syari`ah Jakarta Islamic Index (JII)”, Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islami, 2005

Nopirin. “Ekonomi Moneter”, BPFE UGM, Yogyakarta, 1987. . “Ekonomi Moneter”, BPFE UGM, Yogyakarta, 2000.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), “Ekonomi Islam”, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008.

Rifai, Mochamad Faza. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Perbankan pada Bank Umum di Propinsi Jawa Tengah (Periode 1990-2005”), Skripsi Sarjana (dipublikasikan) Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007.

Samuelson, Paul A and William D. Nordhaus. “Economics”, 15th Edition,

McGraw Hill, 1992. Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari. “Indikator-indikator

Pasar Saham dan Pasar Uang yang Saling Berkaitan Ditinjau dari Pasar saham sedang Bullish dan Bearish”, Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, Vol. 3, No. 3, 2003.

Sriyana, Jaka. “Modul Teori Pelatihan Ekonometrika”, BPFE UII, Yogyakarta,

2003.

Page 170: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Starr, Martha and Rasim Yilmaz. “ Bank Runs in Emerging-Market Countries: The Experience of Turkey’s Islamic Banks in the 2001 Crisis”, Paper Presented MEE Session on Microfinance ASSA Meeting at American University, 2005.

Sudarsono, Heri. “Bank dan Lembaga Keuangan Syari`ah Deskripsi dan

Ilustrasi”, Ekonisia, Yogyakarta, 2004. Sujati, Condro Wahyu. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alokasi KUK

pada Bank-bank Umum di Indonesia (Pada Tahun 2004:02-2005:12)”, Skripsi Sarjana (dipublikasikan) Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007.

Sukirno, Sadono. “Pengantar Teori Makroekonomi”, Edisi dua, PT RajaGrafindo

Persada, Jakarta, 1994.

Sumantri, Eko. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit UKM di Kabupaten Kulonprogo Periode Tahun 1990-2006 (dengan Menggunakan Pendekatan Error Corection Model)”, Skripsi Sarjana (dipublikasikan) Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta, 2009.

Sunariyah. “Pengantar Pengetahuan Pasar Modal”, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2000.

Suprayitno, Eko. “Ekonomi Islam, Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan

Konvensional”, Graga Ilmu, Yogyakarta, 2005.

Susilo, Y. Sri. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Salemba Empat, Jakarta, 2000.

Wahyuningtyas, Yunita Fitri. “Analisis Permintaan Deposito Berjangka Rupiah pada Bank Umum di DIY Tahun 1986-2005”, Skripsi Sarjana (dipublikasikan) Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2008.

Widarjono, Agus. “Ekonometrika, Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis”,

Ekonesia UII, Yogyakarta, 2005. Wijaya, Faried. “Seri Pengantar Ekonometrika”, BPFE UGM, Yogyakarta, 1997.

Page 171: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Wirawan. “Pengaruh Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Dalam Negeri

Terhadap Nilai Impor Barang Konsumsi Indonesia Periode 1987-2001”, Skripsi Jurusan Ilmu Ekonomi FE UNUD, Denpasar, 2002.

Wirdyaningsih, et.all. “Bank dan Asuransi Islam Indonesia, Kencana, Jakarta,

2005.

Page 172: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 1. Data Penelitian

PERIODE PM TBH JII INF PDB KURS Jan-03 511 7.52 62347 8.68 380341 8876 Feb-03 522 6.49 64143 7.60 384151 8905 Mar-03 534 8.20 63703 7.17 387962 8908 Apr-03 544 9.90 72957 7.62 390056 8675 May-03 563 5.50 81065 7.15 392151 8279 Jun-03 593 7.98 81375 6.98 394245 8285 Jul-03 629 10.50 80417 6.27 397734 8505

Aug-03 671 7.10 83148 6.51 401222 8535 Sep-03 702 3.50 92860 6.33 404711 8389 Oct-03 742 4.38 102573 6.48 400688 8495 Nov-03 824 5.25 102845 5.53 396665 8537 Dec-03 795 5.05 118952 5.16 392642 8465 Jan-04 900 4.85 126355 4.83 395958 8441 Feb-04 950 3.15 128253 4.60 399275 8447 Mar-04 1029 3.34 124748 5.11 402591 8587 Apr-04 1197 2.10 130482 5.92 405666 8661 May-04 1387 2.98 121325 6.47 408740 9210 Jun-04 1459 3.85 123329 6.83 411815 9415 Jul-04 1573 4.12 126869 7.20 416008 9168

Aug-04 1655 3.15 125371 6.67 420201 9328 Sep-04 1702 4.43 133894 6.27 424393 9170 Oct-04 1884 5.70 141252 6.22 422271 9090 Nov-04 1907 5.76 162948 6.18 420148 9018 Dec-04 2062 4.26 164029 6.40 418026 9290 Jan-05 2106 4.11 174187 7.32 421018 9165 Feb-05 2236 3.75 171834 7.15 424011 9260 Mar-05 2370 3.58 169334 8.81 427003 9480 Apr-05 2517 4.49 161002 8.12 430039 9570 May-05 2633 3.75 178201 7.40 433074 9495 Jun-05 2745 4.62 187884 7.42 436110 9713 Jul-05 2790 4.56 198242 7.84 440238 9819

Aug-05 2896 3.92 178261 8.33 444366 10240 Sumber: BI dan BEI, 2003-2009

Page 173: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

PERIODE PM TBH JII INF PDB KURS Sep-05 3004 4.11 183731 9.06 448493 10310 Oct-05 3140 4.77 181422 17.84 445346 10090 Nov-05 3108 5.17 188836 18.38 442198 10035 Dec-05 3124 5.42 199749 17.11 439051 9830 Jan-06 3105 5.00 215357 17.03 442201 9395 Feb-06 3130 6.47 218261 17.92 445351 9230 Mar-06 3209 6.95 233821 15.74 448501 9075 Apr-06 3336 4.56 260193 15.40 451593 8775 May-06 3430 5.01 237238 15.60 454684 9220 Jun-06 3561 4.72 233272 15.53 457776 9300 Jul-06 3636 5.03 239301 15.15 463534 9070

Aug-06 3698 4.74 251352 14.90 469291 9100 Sep-06 3843 4.45 263497 14.55 475049 9235 Oct-06 3950 5.33 268992 6.29 472022 9110 Nov-06 3966 8.54 295497 5.27 468994 9165 Dec-06 4062 8.62 311281 6.60 465967 9020 Jan-07 4007 8.07 296958 6.26 469156 9090 Feb-07 4001 4.53 294062 6.30 472344 9160 Mar-07 4133 6.48 315245 6.52 475533 9118 Apr-07 4323 6.27 344963 6.29 479697 9083 May-07 4432 6.26 245580 6.01 483862 8828 Jun-07 4687 5.33 356853 5.77 488026 9054 Jul-07 4855 5.71 388630 6.06 494073 9186

Aug-07 5029 5.15 368153 6.51 500121 9410 Sep-07 5247 6.61 399747 6.95 506168 9137 Oct-07 5355 6.47 463055 6.88 501900 9103 Nov-07 5440 6.87 483964 6.71 497633 9376 Dec-07 5578 6.80 493014 6.59 493365 9419 Jan-08 5564 5.95 476969 7.36 497309 9291 Feb-08 5719 6.06 508945 7.40 501254 9051 Mar-08 5835 6.32 448424 8.17 505198 9217 Apr-08 6095 7.17 428093 8.96 509855 9234 May-08 6242 7.36 441664 10.38 514513 9318 Jun-08 6518 7.41 430291 11.03 519170 9225

Sumber: BI dan BEI, 2003-2009

Page 174: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

PERIODE PM TBH JII INF PDB KURS Jul-08 6522 7.70 387806 11.90 525646 9118

Aug-08 6602 7.93 356095 11.85 532123 9153 Sep-08 6750 8.60 286391 12.14 538599 9378 Oct-08 6590 10.34 193683 11.77 532182 10995 Nov-08 6440 9.41 195691 11.68 525766 12151 Dec-08 6205 10.50 216189 11.06 519349 10950 Jan-09 7554 9.94 213634 9.17 522255 11355 Feb-09 7866 9.04 214121 8.60 525160 11980 Mar-09 8108 8.37 236786 7.92 528066 11575 Apr-09 8347 7.99 279869 7.31 532165 10713 May-09 8672 7.71 307138 6.04 536265 10340 Jun-09 9142 7.66 321457 3.65 540364 10225 Jul-09 9422 7.48 385216 2.71 547244 9920

Aug-09 9932 7.00 380655 2.75 554123 10060 Sep-09 10007 6.61 401528 2.83 561003 9861 Oct-09 10184 6.53 383665 2.57 556516 9545 Nov-09 10359 6.73 397893 2.41 552030 9480 Dec-09 10412 6.92 417182 2.78 547543 9400

Sumber: BI dan BEI, 2003-2009

Page 175: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 2: Hasil Estimasi Akar-akar Unit Pembiayaan Mudharabah (PM) Pada Level

Null Hypothesis: PM has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.164800 0.9929 Test critical values: 1% level -4.072415 5% level -3.464865 10% level -3.158974 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PM) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:46 Sample (adjusted): 2003M02 2009M12 Included observations: 83 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PM(-1) -0.004921 0.029863 -0.164800 0.8695 C 14.44147 41.66665 0.346595 0.7298 @TREND(2003M01) 2.966053 3.358841 0.883058 0.3799 R-squared 0.107769 Mean dependent var 119.2892 Adjusted R-squared 0.085463 S.D. dependent var 178.5060 S.E. of regression 170.7078 Akaike info criterion 13.15326 Sum squared resid 2331291. Schwarz criterion 13.24069 Log likelihood -542.8602 Hannan-Quinn criter. 13.18838 F-statistic 4.831447 Durbin-Watson stat 1.934914 Prob(F-statistic) 0.010449

Page 176: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 3: Hasil Estimasi Akar-akar Unit Tingkat Bagi Hasil (TBH) Pada Level

Null Hypothesis: TBH has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.827524 0.0198 Test critical values: 1% level -4.072415 5% level -3.464865 10% level -3.158974 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(TBH) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:48 Sample (adjusted): 2003M02 2009M12 Included observations: 83 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. TBH(-1) -0.290327 0.075853 -3.827524 0.0003 C 1.219107 0.429729 2.836920 0.0058 @TREND(2003M01) 0.012867 0.006083 2.115432 0.0375 R-squared 0.155993 Mean dependent var -0.007229 Adjusted R-squared 0.134893 S.D. dependent var 1.261812 S.E. of regression 1.173626 Akaike info criterion 3.193548 Sum squared resid 110.1918 Schwarz criterion 3.280976 Log likelihood -129.5322 Hannan-Quinn criter. 3.228671 F-statistic 7.392970 Durbin-Watson stat 1.993072 Prob(F-statistic) 0.001132

Page 177: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 4: Hasil Estimasi Akar-akar Unit JII Pada Level

Null Hypothesis: JII has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.841019 0.6757 Test critical values: 1% level -4.072415 5% level -3.464865 10% level -3.158974 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(JII) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:43 Sample (adjusted): 2003M02 2009M12 Included observations: 83 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. JII(-1) -0.081110 0.044057 -1.841019 0.0693 C 10352.91 6961.065 1.487259 0.1409 @TREND(2003M01) 324.3225 222.3550 1.458580 0.1486 R-squared 0.040703 Mean dependent var 4275.120 Adjusted R-squared 0.016720 S.D. dependent var 28389.49 S.E. of regression 28151.15 Akaike info criterion 23.36404 Sum squared resid 6.34E+10 Schwarz criterion 23.45147 Log likelihood -966.6076 Hannan-Quinn criter. 23.39916 F-statistic 1.697187 Durbin-Watson stat 1.825636 Prob(F-statistic) 0.189727

Page 178: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 5: Hasil Estimasi Akar-akar Unit Inflasi Pada Level

Null Hypothesis: INF has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.480392 0.8286 Test critical values: 1% level -4.072415 5% level -3.464865 10% level -3.158974 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(INF) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:41 Sample (adjusted): 2003M02 2009M12 Included observations: 83 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. INF(-1) -0.063587 0.042953 -1.480392 0.1427 C 0.652424 0.489952 1.331610 0.1868 @TREND(2003M01) -0.004541 0.006883 -0.659696 0.5113 R-squared 0.031818 Mean dependent var -0.071084 Adjusted R-squared 0.007613 S.D. dependent var 1.508152 S.E. of regression 1.502400 Akaike info criterion 3.687480 Sum squared resid 180.5764 Schwarz criterion 3.774908 Log likelihood -150.0304 Hannan-Quinn criter. 3.722603 F-statistic 1.314541 Durbin-Watson stat 1.597585 Prob(F-statistic) 0.274336

Page 179: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 6: Hasil Estimasi Akar-akar Unit PDB Pada Level

Null Hypothesis: PDB has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 4 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.700207 0.0015 Test critical values: 1% level -4.078420 5% level -3.467703 10% level -3.160627 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PDB) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:45 Sample (adjusted): 2003M06 2009M12 Included observations: 79 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDB(-1) -0.290861 0.061883 -4.700207 0.0000 D(PDB(-1)) 0.799593 0.103041 7.759962 0.0000 D(PDB(-2)) 0.147547 0.113734 1.297293 0.1987 D(PDB(-3)) -0.431685 0.118385 -3.646441 0.0005 D(PDB(-4)) 0.429245 0.114172 3.759649 0.0003 C 108535.7 22865.65 4.746669 0.0000 @TREND(2003M01) 622.5090 131.8635 4.720859 0.0000 R-squared 0.626913 Mean dependent var 1966.987 Adjusted R-squared 0.595823 S.D. dependent var 3786.315 S.E. of regression 2407.148 Akaike info criterion 18.49471 Sum squared resid 4.17E+08 Schwarz criterion 18.70466 Log likelihood -723.5409 Hannan-Quinn criter. 18.57882 F-statistic 20.16409 Durbin-Watson stat 1.984861 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 180: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 7: Hasil Estimasi Akar-akar Unit Kurs Pada Level

Null Hypothesis: KURS has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.019034 0.1336 Test critical values: 1% level -4.076860 5% level -3.466966 10% level -3.160198 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(KURS) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:44 Sample (adjusted): 2003M05 2009M12 Included observations: 80 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. KURS(-1) -0.196033 0.064932 -3.019034 0.0035 D(KURS(-1)) 0.361808 0.112278 3.222442 0.0019 D(KURS(-2)) -0.228116 0.108496 -2.102528 0.0389 D(KURS(-3)) 0.338666 0.110539 3.063775 0.0030 C 1701.986 556.3716 3.059082 0.0031 @TREND(2003M01) 3.374543 2.031686 1.660957 0.1010 R-squared 0.249641 Mean dependent var 9.062500 Adjusted R-squared 0.198941 S.D. dependent var 349.9124 S.E. of regression 313.1783 Akaike info criterion 14.40346 Sum squared resid 7257968. Schwarz criterion 14.58211 Log likelihood -570.1384 Hannan-Quinn criter. 14.47509 F-statistic 4.923879 Durbin-Watson stat 2.069535 Prob(F-statistic) 0.000605

Page 181: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 8: Hasil Estimasi Akar-akar Unit Pembiayaan Mudharabah (PM) Pada First Difference

Null Hypothesis: D(PM) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.636820 0.0000 Test critical values: 1% level -4.073859 5% level -3.465548 10% level -3.159372 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PM,2) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:47 Sample (adjusted): 2003M03 2009M12 Included observations: 82 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(PM(-1)) -0.977527 0.113181 -8.636820 0.0000 C 17.53002 39.00333 0.449449 0.6543 @TREND(2003M01) 2.361902 0.852839 2.769459 0.0070 R-squared 0.485789 Mean dependent var 0.512195 Adjusted R-squared 0.472771 S.D. dependent var 236.5609 S.E. of regression 171.7681 Akaike info criterion 13.16607 Sum squared resid 2330839. Schwarz criterion 13.25412 Log likelihood -536.8088 Hannan-Quinn criter. 13.20142 F-statistic 37.31669 Durbin-Watson stat 1.988782 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 182: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 9: Hasil Estimasi Akar-akar Unit Tingkat Bagi Hasil (TBH) Pada First Difference

Null Hypothesis: D(TBH) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.662423 0.0000 Test critical values: 1% level -4.075340 5% level -3.466248 10% level -3.159780 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(TBH,2) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:48 Sample (adjusted): 2003M04 2009M12 Included observations: 81 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(TBH(-1)) -1.525263 0.157855 -9.662423 0.0000 D(TBH(-1),2) 0.357390 0.104670 3.414444 0.0010 C -0.172278 0.275678 -0.624926 0.5339 @TREND(2003M01) 0.003549 0.005633 0.630073 0.5305 R-squared 0.623507 Mean dependent var -0.018765 Adjusted R-squared 0.608839 S.D. dependent var 1.893620 S.E. of regression 1.184324 Akaike info criterion 3.224344 Sum squared resid 108.0021 Schwarz criterion 3.342588 Log likelihood -126.5859 Hannan-Quinn criter. 3.271785 F-statistic 42.50641 Durbin-Watson stat 2.112617 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 183: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 10: Hasil Estimasi Akar-akar Unit JII Pada First Difference

Null Hypothesis: D(JII) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.447274 0.0000 Test critical values: 1% level -4.073859 5% level -3.465548 10% level -3.159372 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(JII,2) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:43 Sample (adjusted): 2003M03 2009M12 Included observations: 82 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(JII(-1)) -0.950983 0.112579 -8.447274 0.0000 C 4554.728 6580.899 0.692113 0.4909 @TREND(2003M01) -10.58712 134.7944 -0.078543 0.9376 R-squared 0.474607 Mean dependent var 213.3293 Adjusted R-squared 0.461305 S.D. dependent var 39356.65 S.E. of regression 28886.13 Akaike info criterion 23.41601 Sum squared resid 6.59E+10 Schwarz criterion 23.50406 Log likelihood -957.0564 Hannan-Quinn criter. 23.45136 F-statistic 35.68175 Durbin-Watson stat 2.000963 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 184: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 11: Hasil Estimasi Akar-akar Unit Inflasi Pada First Difference

Null Hypothesis: D(INF) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.531761 0.0000 Test critical values: 1% level -4.073859 5% level -3.465548 10% level -3.159372 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(INF,2) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:42 Sample (adjusted): 2003M03 2009M12 Included observations: 82 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(INF(-1)) -0.832956 0.110592 -7.531761 0.0000 C 0.157043 0.341860 0.459379 0.6472 @TREND(2003M01) -0.004778 0.007043 -0.678369 0.4995 R-squared 0.417974 Mean dependent var 0.017683 Adjusted R-squared 0.403239 S.D. dependent var 1.947780 S.E. of regression 1.504666 Akaike info criterion 3.690918 Sum squared resid 178.8576 Schwarz criterion 3.778969 Log likelihood -148.3276 Hannan-Quinn criter. 3.726269 F-statistic 28.36638 Durbin-Watson stat 1.977830 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 185: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 12: Hasil Estimasi Akar-akar Unit PDB Pada First Difference

Null Hypothesis: D(PDB) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 4 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.925150 0.0007 Test critical values: 1% level -4.080021 5% level -3.468459 10% level -3.161067 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PDB,2) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:46 Sample (adjusted): 2003M07 2009M12 Included observations: 78 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(PDB(-1)) -0.826964 0.167906 -4.925150 0.0000 D(PDB(-1),2) 0.571759 0.154969 3.689496 0.0004 D(PDB(-2),2) 0.433754 0.123326 3.517132 0.0008 D(PDB(-3),2) -0.161187 0.125682 -1.282502 0.2038 D(PDB(-4),2) 0.272572 0.122948 2.216970 0.0298 C 1351.354 721.9931 1.871700 0.0654 @TREND(2003M01) 7.635553 13.67114 0.558516 0.5782 R-squared 0.474686 Mean dependent var -84.37179 Adjusted R-squared 0.430293 S.D. dependent var 3548.104 S.E. of regression 2678.072 Akaike info criterion 18.70904 Sum squared resid 5.09E+08 Schwarz criterion 18.92054 Log likelihood -722.6526 Hannan-Quinn criter. 18.79371 F-statistic 10.69286 Durbin-Watson stat 2.174420 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 186: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 13: Hasil Estimasi Akar-akar Unit Kurs Pada First Difference

Null Hypothesis: D(KURS) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.425452 0.0035 Test critical values: 1% level -4.076860 5% level -3.466966 10% level -3.160198 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(KURS,2) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:44 Sample (adjusted): 2003M05 2009M12 Included observations: 80 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(KURS(-1)) -0.829888 0.187526 -4.425452 0.0000 D(KURS(-1),2) 0.079670 0.141192 0.564269 0.5743 D(KURS(-2),2) -0.249563 0.112141 -2.225450 0.0291 C 37.51612 78.70361 0.476676 0.6350 @TREND(2003M01) -0.705252 1.597059 -0.441594 0.6601 R-squared 0.511264 Mean dependent var 1.912500 Adjusted R-squared 0.485198 S.D. dependent var 459.4936 S.E. of regression 329.6853 Akaike info criterion 14.49462 Sum squared resid 8151931. Schwarz criterion 14.64349 Log likelihood -574.7846 Hannan-Quinn criter. 14.55430 F-statistic 19.61425 Durbin-Watson stat 1.995607 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 187: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 14: Hasil Estimasi Regresi Linier

Dependent Variable: PM Method: Least Squares Date: 11/27/10 Time: 17:26 Sample: 2003M01 2009M12 Included observations: 84 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -21203.83 842.5259 -25.16698 0.0000 TBH -29.34978 37.97679 -0.772835 0.4420 JII -0.001781 0.001131 -1.573731 0.1196 INF -65.97433 16.24858 -4.060314 0.0001 PDB 0.054669 0.003371 16.21527 0.0000 KURS 0.113975 0.127555 0.893539 0.3743 R-squared 0.962575 Mean dependent var 4084.571 Adjusted R-squared 0.960176 S.D. dependent var 2783.835 S.E. of regression 555.5385 Akaike info criterion 15.54650 Sum squared resid 24072597 Schwarz criterion 15.72013 Log likelihood -646.9531 Hannan-Quinn criter. 15.61630 F-statistic 401.2375 Durbin-Watson stat 0.218670 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 188: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran: 15 Hasil Regresi Uji Kointegrasi

Null Hypothesis: RESID01 has a unit root Exogenous: None Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.215375 0.0266 Test critical values: 1% level -2.593468 5% level -1.944811 10% level -1.614175 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(RESID01) Method: Least Squares Date: 12/01/10 Time: 15:50 Sample (adjusted): 2003M03 2009M12 Included observations: 82 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. RESID01(-1) -0.120723 0.054493 -2.215375 0.0296 D(RESID01(-1)) 0.395980 0.108661 3.644185 0.0005 R-squared 0.151201 Mean dependent var 14.93122 Adjusted R-squared 0.140591 S.D. dependent var 252.3067 S.E. of regression 233.8992 Akaike info criterion 13.77175 Sum squared resid 4376707. Schwarz criterion 13.83045 Log likelihood -562.6416 Hannan-Quinn criter. 13.79531 Durbin-Watson stat 1.977428

Lampiran 16: Hasil Uji Correlation Matrix

TBH JII INF PDB KURS TBH 1.000000 0.245446 -0.004006 0.487058 0.390918 JII 0.245446 1.000000 -0.089016 0.810215 0.165741 INF -0.004006 -0.089016 1.000000 -0.055907 0.161374 PDB 0.487058 0.810215 -0.055907 1.000000 0.574965 KURS 0.390918 0.165741 0.161374 0.574965 1.000000

Page 189: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19486/1/LIA... · ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Lampiran 17: Hasil Uji White Heteroskedasticity Test

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.749313 Prob. F(11,71) 0.0800 Obs*R-squared 17.69813 Prob. Chi-Square(11) 0.0889 Scaled explained SS 183.8087 Prob. Chi-Square(11) 0.0000

Lampiran 18: Hasil Regresi LM-Test

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.700736 Prob. F(1,70) 0.4054 Obs*R-squared 0.822638 Prob. Chi-Square(1) 0.3644

Lampiran 19: Hasil Estimasi Model Dinamis ECM

Dependent Variable: D(PM) Method: Least Squares Date: 11/27/10 Time: 17:37 Sample (adjusted): 2003M02 2009M12 Included observations: 83 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1235.518 805.9667 1.532964 0.1297 D(TBH) 3.073299 15.71114 0.195613 0.8455 D(JII) 0.088549 0.035147 2.519363 0.0140 D(INF) -12.93882 12.34707 -1.047926 0.2982 D(PDB) 0.101543 0.034323 2.958480 0.0042 D(KURS) 0.220705 0.075644 2.917671 0.0047 TBH(-1) 3.573885 12.11134 0.295086 0.7688 JII(-1) 0.087935 0.035238 2.495451 0.0149 INF(-1) -2.119427 5.346480 -0.396415 0.6930 PDB(-1) 0.083341 0.033160 2.513305 0.0142 KURS(-1) 0.138589 0.051381 2.697294 0.0087 ECT 0.087741 0.035148 2.496370 0.0149 R-squared 0.335500 Mean dependent var 119.2892 Adjusted R-squared 0.232550 S.D. dependent var 178.5060 S.E. of regression 156.3788 Akaike info criterion 13.07544 Sum squared resid 1736257. Schwarz criterion 13.42515 Log likelihood -530.6306 Hannan-Quinn criter. 13.21593 F-statistic 3.258848 Durbin-Watson stat 2.155354 Prob(F-statistic) 0.001198