analisis data menggunakan partial least square

Upload: muhamad-zamroni-fajrian

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    1/12

    Analisis Data Menggunakan Partial Least Square (PLS)^ [Part 2]

    Bagian ini merupakan revisi dari tulisan sebelumnya yaitu PLS Part1, dikarenakan beberapa pertimbangan dosen pembimbing akhirnya

    metode analisis data ditambahkan Uji Asumsi (combine with SPSS )

    Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah menggunakan teknik analisis

    data yaitu Partial Least Square (PLS). PLS menurut Wold dalam Ghozali (2008)

    merupakan metode analisis yang powerful  oleh karena tidak didasarkan banyak

    asumsi. enelitian ini menggunakan PLS sebagai teknik analisis data dengan software 

    SmartPLS !ersi 2.0."# yang dapat di$download  dari http%&&'''.smartpls.de. "etode

    PLS mempunyai keunggulan tersendiri diantaranya% data tidak harus berdistribusi

    normal multivariate (indikator dengan skala kategori ordinal inter!al sampai rasio dapat

    digunakan pada model yang sama) dan ukuran sampel tidak harus besar. al ini sesuai

    dengan *umlah sampel pada penelitian ini yaitu +# responden. Walaupun PLS

    digunakan untuk menkon,irmasi teori tetapi dapat *uga digunakan untuk men*elaskan

    ada atau tidaknya hubungan antara !ariabel laten.

    Tahapan yang digunakan untuk menganalisis data, yaitu:

    a.  Confirmatory Factor Analysis (-nalisis aktor /on,irmatori). hur1h dan urke dalam

    Widhiarso (2003) mengatakan bah'a teknik -nalisis aktor /on,irmatori adalah salah

    satu teknik yang 1ukup adekuat dalam menganalisis model sederhana dalam melihat

    ber,ungsinya konstruk empirik (,aktor) di sebuah model struktural. Salah satu kelebihan

     -nalisis aktor /on,irmatori adalah tingkat ,leksibilitasnya ketika diaplikasikan dalam

    sebuah model hipotesis yang kompleks. 4u*uan dari analisis ,aktor ini adalah

    men*elaskan dan menggambarkan dengan mereduksi *umlah parameter yang ada

    http://annisty.blogspot.com/2010/01/analisis-data-menggunakan-partial-least.htmlhttp://annisty.blogspot.com/2010/01/analisis-data-menggunakan-partial-least.htmlhttp://www.smartpls.de/http://www.smartpls.de/http://annisty.blogspot.com/2010/01/analisis-data-menggunakan-partial-least.htmlhttp://annisty.blogspot.com/2010/01/analisis-data-menggunakan-partial-least.html

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    2/12

    (Widhiarso 2003). Confirmatory Factor Analysis  konstruk digunakan untuk melihat

    !aliditas dari masing$masing indikator dan untuk mengu*i reliabilitas dari konstruk

    tersebut. /riteria !aliditas indikator diukur dengan convergent validity . 5ndikator

    dikatakan !alid dengan convergent !alidity nilai loading  0.6 namun untuk penelitian

    tahap a'al dari pengembangan nilai loading  0.7 sampai 0. dianggap 1ukup dan dapat

    pula ditun*ukkan oleh nilai Average Variance Etracted (AVE) yang diatas 0.70.

    9eliabilitas konstruk diukur dengan Composite !elia"ility  dan Cron"ac# Alp#a. /onstruk

    dikatakan relia"el  *ika memiliki nilai Composite !elia"ility   dan Cron"ac# Alp#a di atas

    0.60 (Ghozali (2008).

    enelitian yang menekankan pada pembangunan model perlu diu*i kesesuaiannya

    termasuk penelitian yang menggunakan structural e$uation modeling . "odel Struktural

    die!aluasi menggunakan %oodness of Fit &odel  yaitu menun*ukkan perbedaan antara

    nilai$nilai yang diamati dan nilai$nilai yang diperkirakan oleh model. ada model regresi

    %oodness of Fit  (pengu*ian kesesuaian) yang menun*ukkan nilai 92 di atas 80:

    dianggap baik (;ogiyanto 2008).

    ".  -nalisis 9egresi erganda dimaksudkan untuk melihat pengaruh langsung antar

    konstruk berdasarkan hipotesis yang telah diungkapkan dan model persamaan

    struktural (Gambar 3.

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    3/12

    Gambar 3.

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    4/12

    semua ukuran indikator diasumsikan semuanya !alid mengukur suatu konstruk

    sehingga *ika terdapat dua ukuran indikator yang sama reliabilitasnya dapat saling

    dipertukarkan (Ghozali 2008).

    c.  Pat# analysis (analisis *alur)

    Gambar 3.2 menun*ukkan hubungan langsung antar konstruk dan antara konstruk

    dengan indikator. Cangkah selan*utnya untuk mengu*i besarnya kontribusi yang

    ditun*ukkan koe,isien *alur pada setiap diagram *alur dari hubungan kausal antar

    konstruk digunakan Pat# Analysis. Pat# Analysis akan mengungkapkan pengaruh

    langsung dan pengaruh tidak langsung antar konstruk didasarkan pada koe,isien

    regresi yang standardi'ed .

    d.  *i -sumsi /lasik

    *i ini dimaksudkan untuk membuktikan bah'a model regresi penelitian telah

    memenuhi asumsi klasik tidak terdapat masalah$masalah regresi yang tidak

    diperbolehkan dalam pengolahan data regresi se1ara statistik. *i asumsi klasik akan

    diketahui hasilnya dengan batuan software SPSS !ersi

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    5/12

    garis diagonalnya. ;ika data menyebar disekitar garis diagonal danmengikuti arah garis diagonal atau gra,ik histogram&gra,ik normal plotnyamenun*ukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhiasumsi normalitas.

    1. 2)  eteroskedastisitasF bertu*uan untuk mengu*i kemungkinan ter*adiketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatanyang lain. ;ika variance satu pengamatan ke pengamatan lain berbedamaka disebut heteroskedastisitas. Salah satu 1ara untuk mendeteksi adatidaknya heteroskedastisitas adalah melihat gra,ik plot antara prediksi!ariabel terikat (dependen) yaitu B9D dengan residualnya S9S5D.Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan denganmelihat ada atau tidaknya pola tertentu pada gra,ik s1atter plot antaraS9S5D dan B9D dimana sumbu A adalah A yang telah diprediksidan sumbu = adalah residual (A prediksi H A sesungguhnya) yang telahdisudenti'ed . -pabila dari gra,ik s1atter plot terlihat bah'a titik$titik

    menyebar se1ara a1ak serta tersebar baik diatas maupun diba'ahangka nol pada sumbu A maka dapat disimpulkan bah'a tidak ter*adiheteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan.

    1. #)  "ultikolinearitasF bertu*uan untuk mengu*i penemuan korelasi antar!ariabel bebas. "odel regresi yang baik seharusnya tidak ter*adi korelasidiantara !ariabel bebas. ;ika !ariabel bebas saling berkorelasi maka!ariabel$!ariabel ini tidak ortogal (yaitu !ariabel bebas yang nilai korelasiantar sesama !ariabel bebas sama dengan nol). *i multikolonieritasdapat *uga dilihat dari% (

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    6/12

    Simulasi SmartPLS (Structural Equation Modeling berbasis ariance)

    Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS).PLS merupakan metode alternatif analisis dengan Structural Equation Modelling  (SEM) yang

     berbasis variance. eunggulan metode ini adalah tidak memerlukan asumsi dan dapat diestimasidengan jumlah sampel yang relatif ke!il. "lat bantu yang digunakan berupa program SmartPLS

    #ersi 2 yang diran!ang khusus untuk mengestimasi persamaan struktural dengan basis variance.

    Program SmartPLS #ersi 2 dapat diperoleh se!ara gratis di $$$.smartpls.de. Model struktural

    dalam penelitian ini ditampilkan pada %ambar 1 di ba$ah.

    !ambar "

    M#DEL S$%&'$&%AL

    %ambar tersebut menunjukkan bah$a konstruk epemimpinan (M) diukur dengan &

     buah indikator yaitu M1' M2' M' M dan M&. *emikian juga konstruk +udaya,rganisasi (+,) diukur dengan indikator yaitu +,1' +,2 dan +,' konstruk Moti-asi (M)

    diukur dengan indikator yaitu M1' M2 dan M dan kontruk inerja Pega$ai (P) diukur 

    dengan / indikator yaitu P1' P2' P'P' P& dan P/. "rah panah antara indikator 

    http://www.smartpls.de/http://www.smartpls.de/

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    7/12

    dengan kontruk laten adalah menuju indikator yang menunjukkan bah$a penelitian

    menggunakan indikator reflektif yang relatif sesuai untuk mengukur persepsi. 0ubungan yang

    akan diteliti (hipotesis) dilambangkan dengan anak panah antara konstruk 

    Ealuasi Measurement

    (Outer 

    ) Model"  &*i aliditas

    Suatu indikator dinyatakan -alid jika mempunyai loading factor di atas '& terhadapkonstruk yang dituju. ,utput SmartPLS untuk loading factor memberikan hasil sebagai berikut

    $abel "

    %ES&L$ +#% #&$E% L#AD,-!

      +, M P M

    +,1 .34&

    +,2 .3222

    +, .3/2

    M1 .531

    M2 .3235

    M .5/334

    M .31/1

    M& .32/5

    P1 .51&

    P2 .5&4

    P .5&&&

    P .552

    P& .533&

    P/ .533

    M1 .532&3

    M2 .3/31

    M .3&/

    Pengujian -aliditas untuk indikator reflektif menggunakan korelasi antara skor item dengan

    skor konstruknya. Pengukuran dengan indikator reflektif menunjukkan adanya perubahan padasuatu indikator dalam suatu konstruk jika indikator lain pada konstruk yang sama berubah (atau

    dikeluarkan dari model). 6ndikator reflektif !o!ok digunakan untuk mengukur persepsi sehingga

     penelitian ini menggunakan indikator reflektif. abel di atas menunjukkan bah$a loading factor memberikan nilai di atas nilai yang disarankan yaitu sebesar '&. 7ilai paling ke!il adalah

    sebesar '51& untuk indikator P1. +erarti indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini

    adalah -alid atau telah memenuhi convergent validity. +erikut adalah diagram loading factor masing8masing indikator dalam model penelitian

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    8/12

    !ambar 2

    -,LA, L#AD,-! +A.$#% 

    Lebih lanjut' indikator reflektif juga perlu diuji discriminant validity dengan cross loading sebagai berikut

     

    $abel 2

    %ES&L$ +#% .%#SS L#AD,-!

      +, M P M

    +,1 .34& ./// ./233& .4&45

    +,2 .3222 ./&15& ./&&3 .&414

    +, .3/2 ./14/ .&52/ .//

    M1 ./2/1 .531 ./&3 .&

    M2 ./3333 .3235 .&332 .&1/3

    M .53/ .5/334 .52& .&/3&

    M ./2/& .31/1 .&35 ./131

    M& .&3/ .32/5 .&/42 .&2&41

    P1 .5/ .&455 .51& .&/31

    P2 ./4&1 .5&5 .5&4 .//23&

    P .45& .2/5 .5&&& .1313

    P .35 .&23 .552 .&4/

    P& ./2/3 .&14/4 .533& .33&5

    P/ .&434 .&5/1 .533 .//

    M1 .&13 .&2/1 .//3 .532&3

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    9/12

    M2 .&15/3 ./53 .&4141 .3/31

    M .&2/44 .3513 .&/24 .3&/

    Suatu indikator dinyatakan -alid jika mempunyai loading factor  tertinggi kepada konstruk 

    yang dituju dibandingkan loading factor  kepada konstruk lain. abel di atas menunjukkan bah$aloading factor  untuk indikator +, (+,1 sampai dengan +,) mempunyai loading factor  kepada

    konstruk +, lebih tinggi dari pada dengan konstruk yang lain. Sebagai ilustrasi loading factor +,1 kepada +, adalah sebesar '34& yang lebih tinggi dari pada loading factor  kepada M

    ('///)' P ('/233&) dan M ('4&45). 0al serupa juga tampak pada indikator8indikator 

    yang lain.

    *engan demikian' kontrak laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain. Metode lain untuk melihat discriminant 

    validity adalah dengan melihat nilai square root of average variance extracted  ("#E). 7ilai yang

    disarankan adalah di atas '&. +erikut adalah nilai "#E dalam penelitian ini

    $abel /

    AE%A!E A%,A-.E E0$%A.$ED (AE)

    "-erage -arian!e e9tra!ted ("#E)

    +, .524221

    M ./51/

    P .&&/42

    M ./51/33

    abel di atas memberikan nilai "#E di atas '& untuk semua konstruk yang terdapat pada

    model penelitian. 7ilai terendah "#E adalah sebesar '&&/42 pada konstruk P (inerjaPega$ai).

    2  &*i %eliabilitas

    :ji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability  dari blok indikator 

    yang mengukur konstruk. 0asil composite reliability akan menunjukkan nilai yang memuaskan

     jika di atas '5. +erikut adalah nilai composite reliability pada output

    $abel 1

    .#MP#S,$E %EL,A,L,$3

    ;omposite

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    10/12

    kriteria discriminant validity. 7ilai composite reliability yang terendah adalah sebesar '3&4//

     pada konstruk M (Moti-asi).

    :ji reliabilitas juga bisa diperkuat dengan Cronbach’s lpha di mana output SmartPLS#ersi 2 memberikan hasil sebagai berikut

    $abel 1

    .%#-A.45S ALP4A;ronba!hs "lpha

    +, .31&/1

    M .3//&

    P .31

    M .5&/3

     7ilai yang disarankan adalah di atas '/ dan pada tabel di atas menunjukkan bah$a nilaiCronbach’s lpha  untuk semua kontruk berada di atas '/. 7ilai terendah adalah sebesar 

    '5&/3 (M).Pengukuran Communality dan  !edundancy  dengan program SmartPLS #ersi 2memberikan hasil sebagai berikut

    $abel 16

    .#MM&-AL,$3 DA- %ED&-DA-.3

    ;ommunality

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    11/12

    abel di atas memberikan nilai '&&/25 untuk konstruk +, yang berarti bah$a M

    mampu menjelaskan -arians +, sebesar &&'/25?. 7ilai < juga terdapat pada P yangdipengaruhi oleh M' M dan +, yaitu sebesar '//52 dan M yang dipengaruhi oleh M

    dan +, yaitu sebesar '4314/. Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

    $abel :&;, 4,P#$ES,S

    #riginal

    Sam

  • 8/19/2019 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square

    12/12

    sebesar '5&32 yang menunjukkan bah$a arah hubungan antara M dengan +, adalah positif.

    *engan demikian hipotesis 0/ dalam penelitian ini yang menyatakan bah$a Bepemimpinan

     berpengaruh terhadap budaya organisasi pega$aiB diterima.+erdasarkan nilai original sample estimate  maka diperoleh bah$a nilai tertinggi yang

    mempengaruhi moti-asi (M) adalah pada kepemimpinan (M) yaitu sebesar '2. 0al

    tersebut menunjukkan bah$a kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap moti-asi lebihtinggi dari pada pengaruh antara budaya organisasi terhadap moti-asi ('43). Lebih lanjut'

    dari tiga -ariabel yang mempengaruhi kinerja pega$ai (P) se!ara langsung' yaitu

    kepemimpinan' budaya organisasi dan moti-asi' yang paling besar pengaruhnya adalah moti-asikarena mempunyai nilai original sample estimate  tertinggi yaitu sebesar '444 dibandingkan

    dua -ariabel yang lain. *engan demikian moti-asi merupakan -ariabel yang paling dominan

    dalam mempengaruhi kinerja pega$ai. Sedangkan -ariabel yang paling tidak dominan adalah

    kepemimpinan yaitu dengan original sample estimate terke!il yaitu sebesar '22.+erikut adalah diagram nilai statisti! berdasarkan output dengan SmartPLS #ersi 2

    !ambar /

    #&$P&$ ##$S$%APP,-!