analisis 5c (character, capacity, capital, collateral, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/skripsi...

114
ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, CONDITION OF ECONOMY) PADA PEMBIAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN SAROLANGUN (STUDY KASUS BNI SYARIAH KCP SINGKUT) SKRIPSI ROSITA NIM: EES.150850 PEMBIMBING Dr.M. NAZORI MAJID, S,Ag.,M.SI BAMBANG KURNIAWAN, S.P.,M.E PROGRAM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 02-Sep-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL,

CONDITION OF ECONOMY) PADA PEMBIAYAAN USAHA MIKRO KECIL

MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN SAROLANGUN (STUDY KASUS

BNI SYARIAH KCP SINGKUT)

SKRIPSI

ROSITA

NIM: EES.150850

PEMBIMBING

Dr.M. NAZORI MAJID, S,Ag.,M.SI

BAMBANG KURNIAWAN, S.P.,M.E

PROGRAM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,
Page 3: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,
Page 4: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,
Page 5: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

MOTTO

Artinya:

“Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang

mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada

(Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya

kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. At-Taubah [9]:105).

iv

Page 6: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah..Alhamdulillah..alhamdulillahhirobbil’alamin

Rasa Syukur Yang Mendalam Atas Kehadirat Allah SWT Karena Berkatnya Lah Saya Dapat Menyelesaikan Skripsi Saya Dengan Baik.Tidak Lupa Pula Aku Panjatkan Shalawat Beriring Salam Kuhadiahkan Untuk Rosulullah SAW.

Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tua ku

Ibu yang sangat aku cintai Rohaeti yang telah mendidik ku dari kecil dan ayah yang sangat aku sayangi Suharna yang selalu berjuang untuk keluarga tanpa kenal lelah.

Untuk abangku (Mulyana, Hendra, Erwin) dan untuk kakak iparku (Maryatun, Evi, Sumiati) kemudian teruntuk adek ku tersayang (Sesi Susanti) terimakasih untuk

support kalian selama ini.

Serta untuk keluarga besar ku yang paling aku sayangi

Untuk sahabat-sahabat ku Melyna, Isti’anah, Leni, Aryanti, Rosdiana, Putri Rahayu

yang selalu support dan membantu dalam semua hal.

Untuk keluarga RKPH (Anah, Ayuni, Elita, Ella, Izza, dan yang lainnya)

Semoga allah melimpahkan pahala yang berlipat ganda Dan semoga allah

melimpahkan rahmat dan karunianya kepada mereka semua.

Amin Ya Robbal’alamin.

v

Page 7: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

ABSTRAK

Rosita, EES150850, Analisi 5C (character,capacity,capital,collateral,condition of

economy) pada pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Sarolangun (Study Kasus BNI Syariah KCP Singkut).

Analisis 5C yaitu character, capacity, capital, collateral, condition of

economy merupakan analisis yang digunakan untuk melihat layak atau

tidaknya calon nasabah untuk di berikan pembiayaan. UMKM merupakan

usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dijalankan oleh perorangan atau

badan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis 5C yaitu

character, capacity, capital, collateral, condition of economy pada

pembiayaan UMKM di Desa Pasar Singkut. Jenis penelitian yang

digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan cara

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian terdiri dari 6

orang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di peroleh hasil dan

kesimpulan sebagai berikut: pertama dalam penerapan analisis 5C, yaitu

character, capacity, capital, collateral, condition of economy pada pemilik

usaha pabrik tahu dan pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut sudah

diterapkan, hal ini di buktikan pada saat melakukan pembiayaan pihak

pemilik usaha di tanya tentang kepribadian dari pemilik usaha,

kemampuan dalam mengelola usahanya, persediaan barang yang

merupakan bagian dari modal, angunan yang merupakan dari jaminan dan

prospek usaha kedepannya. Kedua Kendala dalam penerapan analisis 5C

pada pemberian pembiayaan UMKM di Desa Pasar Singkut masih sering

terjadi. Tidak tepatnya dalam membayar angusaran, belum bisa mengikuti

kemajuan teknologi, nilai jaminan lebih kecil dari dana yang di ajukan.

Ketiga Peranan analisis 5C yang dimana Character, Capacity, Capital,

Collateral, Condition Of Economy digunakan untuk melihat bahwa

UMKM di Desa Pasar Singkut tidak layak diberikan pembiayaan, karena

tidak bisa memenuhi analisis character, capacity, dan collateral.

Kata kunci: penerapan prinsip 5C, kendala prinsip 5C, peranan analisis 5C.

vi

Page 8: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat

dan karunia-nya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dan tidak lupa shalawat

beriring salam saya panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini diberi judul “Analisi 5C (Character, Capacity, Capital,

Collateral, Condition Of Economy) Pada Pembiayaan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) Di Kabupaten Sarolangun” (Study Kasus BNI Syariah

KCP Singkut).

Adapun tujuan dari penyusunaan skripsi ini adalah sebagai tugas akhir

yang merupaka syarat untuk meraih gelar Sarjana Strata Satu (S. 1) dalam jurusan

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi. Dalam penyelesaian Skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan

rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data maupun dalam

penyusunaannya. Berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, Terutama dari

Bapak Dr. Nazori Majid, S.Ag.,M.Si dan Bapak Bambang Kurniawan, SP.,M.E

selaku pembimbing I dan II. Hal yang pantas menulis ucapkan adalah kata

terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi

ini. Serta kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Subhan, M.EI. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Islam UIN STS Jambi.

vii

Page 9: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

2. Ibu Dr. Rafida, SE., M.EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE., ME, Ibu Dr.

Halimah Dja’far, M.Fil.I, Selaku Wakil Dekan I, II, dan III di Lingkungan

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

3. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., MA. Dan Ibu G.W.I Awal Habibah, M.E.Sy

selaku Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

4. Bapak dan Ibu Dosen, dan seluruh Civitas Akademik Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

5. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunaan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

Disamping itu, disadarikan bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

kita memohan ampunaan-Nya, dan kepada manusia kita mohon kemaafannya.

Semoga amal kebaikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, 22 Mei 2019

ROSITA

EES 150850

viii

Page 10: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................................... i

NOTA DINAS .................................................................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................... iii

MOTTO .............................................................................................................................................. iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 9

E. Batasan Masalah................................................................................................................. 9

F. Kerangka Teori .................................................................................................................. 10

G. Kerangka Pemikiran ........................................................................................................ 38

H. Tinjauan pustaka ............................................................................................................... 39

BAB II. METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian ...................................................................................... 42

B. Pendekatan Penelitian ...................................................................................................... 42

C. Jenis Dan Sumber Data ................................................................................................... 43

D. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................................... 43

E. Teknik Analisis Data ....................................................................................................... 45

ix

Page 11: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

BAB III. GAMBAR UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah kec. Singkut kab. Sarolangun ........................................................................ 47

B. Visi Misi UMKM Desa Pasar Singkut ....................................................................... 48

C. Struktur pemilik pabrik Desa Pasar Singkut ............................................................. 49

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Penerapan Analisis 5C Pada Pembiayaan UMKM Di Desa Pasar Singkut....53

B. Kendala yang terjadi pada pembiayaan UMKM di Desa Pasar Singkut ........ 60

C. Peranan analisis 5C pada pembiayaan pada UMKM di Desa PasaSingkut ... 63

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 67

B. Saran ................................................................................................................................... 68

C. Kata penutup .................................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

x

Page 12: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah pembiayaan UMKM di Kabupaten Sarolangun ........................ 3

Tabel 2. Jumlah Pembiayaan yang diterima UMKM Singkut .............................. 5

Tabel 3. Jumlah pendapatan UMKM Desa Pasar Singkut .................................... 6

Tabel 4. Jumlah pabrik di Desa Pasar Singkut .......................................................... 7

Tabel 5. Jenis UMKM ...................................................................................................... 48

xi

Page 13: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur pemilik pabrik di Desa Pasar Singkut ......................... 49

xii

Page 14: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

UMKM merupakan salah satu sektor perekonomian yang menempati

posisi yang strategis untuk mempercepat perubahan struktur dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.1 Adapun UMKM diatur dalam Undang-

Undang No. 20 Tahun 2008 yang berbunyi UMKM adalah usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha.2

Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi yang dimana masyarakatnya

memiliki usaha di bidang UMKM, adapun perkembangan UMKM di kota Jambi

dari tahun ke tahun semakin meningkat ini di lihat dengan semakin banyaknya

UMKM yang berkembang di provinsi Jambi. Adapun jumlah UMKM di Provinsi

Jambi sebanyak 98.105 UMKM.3 Namun UMKM memiliki Masalah yang sering

dihadapi yaitu masalah finansial.

Terdapat dua masalah dalam kegiatan UMKM yakni aspek finansial

(mobilisasi modal awal dan akses ke modal kerja) dan finansial jangka panjang

1 Ratih Tresnati, Neni Sri Imaniyati Tasya Aspiranti, Kajian Faktor-Faktor Penghambat Akses Kredit Industri Kecil Dan Produk Tekstil Di Kabupaten Bandung, Jurnal: Issn 2089-3590, 2010, hlm. 253.

2 Y Sri Susilo, “Peran Perbankan Dalam Pembiayaan Di Provinsi Diy”, Jurnal: Keungan

Dan Perbankan, Vol. 14, No. 3, 2010. hlm.468.

3 Badan Pusat Statistik

1

Page 15: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

2

untuk investasi yang sangat di perlukan demi pertumbuhan output jangka

panjang.4 Bagaimana pun tidak dapat di pungkiri bahwa berkembangnya UMKM

di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya Sumber Daya Manusia (SDM),

Pemasaran, dan Pembiayaan. Dalam faktor pembiayaan terdapat beberapa

masalah yang menjadi faktor berkembangnya UMKM diantaranya modal.

Modal yang lemah tidak akan mampu membangun usaha bagi pedagang

kecil dan tidak akan mampu mengembangkan usahanya tersebut, karena modal

merupakan kombinasi sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh

perusahaan.5 Berkaitan dengan masalah modal, UMKM membutuhkan dukungan

pembiayaan dari lembaga perbankan.

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan deficit unit.6 Adapun penyaluran dana yang di berikan oleh bank

kepada pengusaha yaitu berupa pembiayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah.

Berikut ini disajikan tabel jumlah data yang menerima pembiayaan UMKM di

Kabupaten Sarolangun tahun 2013-2017.

4 Dewi Anggraini, “Peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan UMKM Di

Kota Medan (Studi Kasus BANK BRI)”, Jurnal: Ekonomi dan Keuangan Vol, 1, No. 3, 2013. hlm. 110.

5 Ni Wayan Ana Purnamayanti Dkk, “ Pengaruh Pemberian Kredit dan Modal Terhadap Pendapatan UKM”, Jurnal: Manajemen, Vol. 2, Tahun 2014, hlm. 2.

6 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), hlm. 160.

Page 16: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

3

Tabel. 1

Jumlah Pembiayaan UMKM di Kabupaten Sarolangun

(Dalam Juta Rupiah)

Tahun 2013-2017

No Tahun Dana Pembiayaan

UMKM

1 2013 585.707

2 2014 578.703

3 2015 566.054

4 2016 587.707

5 2017 639.763

Jumlah 2.957.934

Sumber Data: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi

Berdasarkan tabel di atas Kabupaten Sarolangun memiliki jumlah data

pembiayaan yang turun naik yaitu, pada tahun 2013-2015 mengalami penurunan

kemudian dari tahun 2016-2017 mengalami kenaikan, dengan begitu dana yang di

dapatkan oleh pihak UMKM di Kabupaten Sarolangun setiap tahunnya sedikit

sehingga bisa berakibat pada perkembangan UMKM itu sendiri. Kabupaten

Sarolangun merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi UMKM yang

patut di kembangkan namun pembiayaan yang di dapatkan oleh pihak UMKM

dari bank untuk memberikan pembiayaan kepada UMKM tersebut kurang, hal itu

terjadi karena kurangnya kepercayaan dari pihak bank dalam memberikan

pembiayaan, sehingga berdampak terhadap perkembangan UMKM itu sendiri.

UMKM itu sendiri memiliki masalah pada terbatasnya modal yang dimiliki.

Page 17: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

4

Keterbatasan modal ini disebabkan oleh sulitnya UMKM dalam

mengakses lembaga keuangan formal bank. Sedangkan tambahan modal dari

pihak bank merupakan pendukung yang sangat penting bagi UMKM untuk dapat

bertahan dan kemudian meningkatkan skala usahanya.7

Berdasarkan penelitian terdahulu Ratih Tresnati dkk, kesulitan

UMKM untuk mengakses lembaga keuangan bank disebabkan pada umumnya

UMKM tidak dapat memenuhi analisis 5C yang diminta oleh bank. Adapun

analisis 5C itu terdiri dari character, capacity, capital, colleteral, condition of

economy.8 Habib Nur Fatahillah, dalam menilai serta dalam mengetahui layak

atau tidaknya pemberian pembiayaan mikro yang akan diberikan kepada calon

nasabah menggunakan prinsip 5C yang terdiri atas character, capacity, capital,

condition of economy, collateral.9 Alif Rodliya Wahid, Dalam melakukan

penilaian permohonan pembiayaan diperlukan prinsip analisis pembiayaan. Dalam

lembaga keuangan, prinsip penilaian dikenal dengan prinsip 5C. Prinsip ini

meliputi character, capacity, capital, collateral dan condition of economy.10

Singkut merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Sarolangun yang

mengajukan pembiayaan UMKM terhadap salah satu lembaga keuangan yang

7 Ratih Tresnati, Neni Sri Imaniyati Tasya Aspiranti, “Kajian Faktor-Faktor Penghambat

Akses Kredit Industri Kecil Dan Produk Tekstil Di Kabupaten Bandung”, Jurnal: Issn 2089-3590, 2010, hlm. 254.

8 Ibid, hlm. 254.

9 Habib Nur Fatahillah, “Implementasi Prinsip 5C Pada Pembiayaan Mikro Di Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Pemalang”, skripsi: jurusan manajemen perbankan syariah,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Purwokerto, 2018, hlm. 5.

10 Dwi Retno Rahayu, “Implementasi Prinsip 5c Dalam Pembiayaan Mudharabah Di KSPPS Arthamadina Batang”, skripsi: jurusan perbankan syariah, fakultas ekonomi dan bisnis islam, UIN walisongo, 2018, hlm. 7.

Page 18: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

5

berada di Kecamatan Singkut. Berikut ini di sajikan tabel jumlah pembiayaan

yang di terima oleh UMKM di Kecamatan Singkut.

Tabel 2.

Jumlah Pembiayaan yang di terima UMKM Singkut

No Jenis UMKM Pembiayaan

1. Usaha Mikro 50 juta

2. Usaha Kecil 100 juta

3. Usaha Menengah 200 juta

Sumber data: Wawancara Pemilik UMKM di Kecamatan Singkut

Berdasarkan tabel diatas setiap jenis Usaha Mikro, Kecil, Menengah

(UMKM) di Kecamatan Singkut memiliki jumlah pembiayaan yang diterima

berbeda-beda, karena kapasitas dari usaha mempengaruhi jumlah modal yang

dimiliki semakin besar usahanya maka semakin besar pula modal yang di

perlukannya, di Kecamatan Singkut Usaha Mikro menerima pembiayaan sebesar

50 juta per usahanya, kemudian Usaha Kecil menerima pembiayaan sebesar 100

juta per usahanya, dan Usaha besar menerima pembiayaan sebesar 200 juta per

usahanya.

Kecamatan Singkut memiliki jenis UMKM yang bermacam-macam mulai

dari usaha makanan, usaha batu bata, usaha genteng rumah, dan lain-lain. Dari

semua UMKM tersebut pemilik UMKM banyak mendapatkan tambahan modal

usaha dari pembiayaan yang di ajukan terhadap lembaga keuangan. Salah satu

desa di kecamatan singkut yang mengajukan pembiayaan untuk modal usahanya

adalah desa pasar singkut.

Page 19: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

6

Desa Pasar Singkut merupakan desa yang berada di Kecamatan Singkut

yang memiliki UMKM, yang dimana UMKM tersebut yaitu Pabrik Tahu dan

Pabrik Kerupuk. Yang dimana terdapat 5 pabrik tahu dan 2 pabrik kerupuk di desa

pasar singkut tersebut. Adapun pendapatan pabrik tahu dan pabrik kerupuk di desa

pasar singkut berbeda-beda. Berikut ini disajikan tabel jumlah pendapatan

UMKM di Desa Pasar Singkut.

Tabel 3.

Jumlah Pendapatan UMKM Desa Pasar Singkut tahun 2016-2018

Tahun 2016-2018

No Nama pabrik

2016 2017 2018

1. Pabrik Tahu Iis 360 juta 495 juta 600 juta

2. Pabrik Tahu Iwan 216 juta 306 juta 504 juta

3. Pabrik Tahu Engkong 144 juta 180 juta 252 juta

4. Pabrik Tahu Rahwan 252 juta 324 juta 400 juta

5. Pabrik Tahu Idris 180 juta 198 juta 288 juta

6. Pabrik Kerupuk Atik 288 juta 300 juta 360 juta

7. Pabrik Kerupuk Savana 100 juta 126 juta 144 juta

Sumber data: Wawancara Pemilik pabrik di Desa Pasar Singkut

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa pendapatan yang diterima

oleh setiap pabrik setiap tahunya mengalami kenaikan. Akan tetapi dari

pendapatan yang di terima oleh setiap pabrik di Desa Pasar Singkut ini tidak

Page 20: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

7

mencukupi untuk menutupi semua modal usahanya, untuk menambah modal

usaha pemilik pabrik mengajukan pembiayaan terhadap perbankan yang berada di

Kecamatan Singkut, yaitu BNI Syariah. Akan tetapi dari semua desa di

Kecamatan Singkut, Desa Pasar Singkut memiliki masalah dalam pengajuan

pembiayaannya yang dimana UMKM di Desa Pasar Singkut tidak bisa memenuhi

analisis 5C dalam proses pengajuan pembiayaanya. Karena tidak dapat memenuhi

analisis 5C tersebut maka pembiayaan yang di ajukan oleh UMKM di Desa Pasar

Singkut tidak di setujui oleh pihak perbankan.

Adapun ananlisis 5C tersebut yaitu analisis character, capacity, capital,

collateral, condition of economy. 5C merupakan analisis yang digunakan pihak

bank untuk melihat atau menilai bahwa UMKM di Desa Pasar Singkut layak atau

tidak untuk diberikan pembiayaan untuk modal usahanya. Kurangnya pembiayaan

ini berdampak terhadap modal yang dimiliki UMKM tersebut. Kurangnya modal

berdampak terhadap perkembangan UMKM di desa ini. Berikut ini tabel jumlah

UMKM di Desa Pasar Singkut dari tahun 2013-2017.

Tabel 4.

Jumlah Pabrik di Desa Pasar Singkut Tahun 2013 – 2017

Tahun Pabrik Tahu Pabrik Kerupuk

2013 8 pabrik 5 pabrik

2014 6 pabrik 5 pabrik

2015 6 pabrik 4 pabrik

2016 5 pabrik 3 pabrik

2017 5 pabrik 2 pabrik Sumber data: Disperidagkop Kabupaten Sarolangun

Page 21: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

8

Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui hampir setiap tahun terjadi

pengurangan pabrik pada desa pasar singkut, hal ini di karenakan kurangnya

modal dari pemilik pabrik tersebut. Sehingga UMKM di desa pasar singkut tidak

bisa bertahan lama. Hal ini terjadi karena susahnya akses UMKM di desa ini

dalam melakukan pembiayaan terhadap bank dikarenakan UMKM tidak dapat

memenuhi analisis 5C.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini di beri judul

“Analisis 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition Of

Economy) Pada Pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menenegah (UMKM) di

Kabupaten Sarolangun (Study Kasus BNI Syariah KCP Singkut).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan analisis 5C pada pemberian pembiayaan UMKM di

Desa Pasar Singkut?

2. Apa kendala yang terjadi pada pemberian pembiayaan UMKM di Desa

Pasar Singkut?

3. Bagaimana peranan analisis 5C dalam pemberian pembiayaan pada

UMKM di Desa Pasar Singkut?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan analisis 5C pada pemberian

pembiayaan UMKM di Desa Pasar Singkut?

2. Untuk mengetahui apa kendala yang terjadi pada pemberian pembiayaan

UMKM di Desa Pasar Singkut?

Page 22: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

9

3. Untuk mengetahui bagaimana peranan analisis 5C pada pemberian

pembiayaan pada UMKM di Desa Pasar Singkut?

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan ilmu

pengetahuan tentang prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral,

Condition) yang berperan dalam pemberian pembiayaan terhadap UMKM.

2. Manfaat Praktisi

a. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan keilmuan kepada

pengusaha tentang prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral,

Condition) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). b. Bagi masyarakat

Penelitian ini dapat di jadikan referensi penelitian sejenis di masa yang

akan datang.

E. Batasan Masalah

Supaya penelitian ini lebih terarah dan terfokus maka penulis perlu

membatasinya adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Jenis pembiayaan yang di teliti hanya pembiayaan yang di ajukan oleh

pihak UMKM di Desa Pasar Singkut dan jumlahnya sebanyak 7 UMKM.

2. Kendala 5C yang di teliti adalah kendala dari pihak yang mengajukan

pembiayaan yaitu pihak UMKM Desa Pasar Singkut.

Page 23: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

10

3. Peranan analisis 5C yang di teliti yaitu peranan analisis caharacter,

capacity, capital, collateral, sondition of economy untuk pihak UMKM

F. Landasan Teori

1. Teori Analisis Prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Colleteral,

Condition Of Economy)

Salah satu tahapan yang harus di lalui dalam memberikan pembiayaan

adalah tahapan analisis prinsip 5C. Menurut Ikatan Bankir Indonesia Prinsip 5C

merupakan salah satu analisis yang digunakan oleh pihak bank sebelum

memberikan pembiayaan kepada nasabah guna untuk meminimalisir resiko yang

akan terjadi dikemudian hari. Adapun prinsip 5C tersebut adalah sebagai berikut:

a. Character (Karakter)

Watak atau kepribadian debitur merupakan suatu unsur penting dalam

pemberian kredit. Yang dimaksud dengan watak adalah pribadi yang baik dari

calon debitur, yaitu mereka yang selalu menepati janjinya dan berupaya mencegah

perbuatan yang tercela. Debitur yang demikian mampu untuk mengembalikan

kredit seperti yang dijanjikan. Di samping itu calon debitur harus memiliki

lingkungan yang baik, tidak terlibat tindakan kriminal, bukan merupakan pejudi,

pemabuk, atau tindakan terpuji lainnya.11

Penilaian karakter calon nasabah pembiayaan dilakukan untuk dapat

menyimpulkan bahwa nasabah pembiayaan tersebut jujur, beritikad baik, dan

11

Etty Mulyati, Kredit Perbankan: Aspek Hukum dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia, (Bandung: Refika Aditama, 2016), hlm. 125.

Page 24: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

11

tidak akan menyulitkan bank dikemudian hari. Penilaian mengenai karakter

lazimnya dilakukan melalui :

1. Bank Checking, melalui sistem informasi debitur (SID) pada bank Indonesia

(BI). SID menyediakan informasi pembiayaan yang terkait nasabah, antara lain

informasi mengenai bank pemberi pembiayaan, nilai fasilitas pembiayaan yang

telah diperoleh, kelancaran pembayaran, serta informasi lain yang terkait

dengan fasilitas pembiayaan tersebut.

2. Trade Checking, pada supplier dan pelanggan nasabah pembiayaan, untuk

meneliti reputasi nasabah di lingkungan mitra bisnisnya.

3. Informasi dari asosiasi usaha tempat calon nasabah pembiayaan terdaftar,

untuk meneliti calon nasabah pembiayaan dalam interaksi diantara pelaku

usaha dalam asosiasi.12

Aspek ini menggambarkan keinginan atau kemauan para pembeli untuk

memenuhi kewajiban-kewajibannya sesuai dengan persyaratannya yang sudah di

tetapkan oleh penjual. Pola-pola pembayaran utang pada masa lalu dapat dijadikan

pedoman yang sangat berguna dalam menilai karakter seorang calon langganan.13

Alat yang digunakan untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari

calon nasabah dapat dilakukan dengan cara antara lain:

1. Meneliti riwayat hidup calon nasabah

2. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut dilingkungan usahanya

12 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2015), hlm. 250.

13 Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta Utara: PT

RajaGrafindo Persada, 2004), hlm. 265.

Page 25: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

12

3. Meminta bank to bank information

4. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada

5. Memberi informasi apakah calon nasabah suka berjudi

6. Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya14

b. Capacity (Kapasitas)

Merupakan Penilaian kemampuan calon nasabah pembiayaan dalam

bidang usahanya dan kemampuan manajemen nasabah pembiayaan dilakukan

agar bank yakin bahwa usaha yang akan diberikan pembiayaan tersebut dikelola

oleh orang-orang yang tepat. Pendekatan yang dapat digunakan dalam menilai

capacity nasabah, antara lain sebagai berikut:

1. Pendekatan historis, yaitu menilai kinerja nasabah dimasa lalu (past

performance).

2. Pendekatan finansial, yaitu menilai kemampuan keuangan calon nasabah

pembiayaan.

3. Pendekatan yuridis, yaitu melihat secara yuridis person yang berwenang

mewakili calon nasabah pembiayaan dalam melakukan penandatangan

perjanjian pembiayaan dengan bank.

4. Pendekatan manajerial, yaitu menilai kemampuan nasabah melaksanakan

fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.

5. Pendekatan teknis, yaitu menilai kemampuan calon nasabah pembiayaan

terkait teknis produksi, seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan,

administrasi, dan keuangan. 15

14 Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal, Credit Management Handbook, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 290.

Page 26: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

13

Ada sesuatu standar ukuran capacity, bila ukuran pengusaha berada di

bawah standar maka kemampuanya untuk menggerakan usaha walaupun dengan

bantuan bank akan menimbulakan keraguan bank. Dalam hal capacity ini diteliti

tentang:

1. Pengalamannya dalam bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya (umum

dan kejuruan).

2. Pengalaman-pengalaman bisnisnya dalam menyesuaikan diri dengan kondisi

perekonomian atau ketentuan-ketentuan pemerintah serta mengikuti

perkembangan kemajuan teknologi dan sistem-sistem perusahaan modern.

3. Bagaimana kekuatan perusahaan sekarang dalam sektor yang dijalankannya.16

c. Capital (Modal)

Modal adalah sarana produksi yang menghasilkan, bukan sebagai faktor

produksi pokok, melainkan sebagai sarana untuk mengadakan tanah dan tenaga

kerja. Semua benda yang menghasilkan pendapatan selain tanah harus dianggap

modal termasuk barang-barang milik umum.17

Penilaian atas posisi keuangan calon nasabah pembiayaan secara

keseluruhan termasuk aliran kas, baik untuk masa lalu maupun proyeksi pada

masa yang akan datang, dilakukan untuk mengetahui kemampuan permodalan

nasabah pembiayaan dalam menjalankan proyek atau usaha nasabah pembiayaan

yang bersangkutan.18

15 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat . . . , hlm. 251.

16

Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm.

148.

17 Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori Dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi , (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 113.

18 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat . . . , hlm. 251.

Page 27: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

14

Menyangkut dengan kemampuan modal yang dimiliki oleh seseorang

pada saat ia melaksanakan bisnisnya tersebut. Maka akan lebih baik jika

melakukan peminjaman kepada pihak perbankan atau leasing maka angka

pengajuan kreditnya tersebut adalah melebihi dari kepemilikan modal yang

dimilikinya. Karena jika melakukan peminjaman dana melebihi dari kepemilikan

modal yang dipunyainya maka jelas ini akan menimbulkan risiko dikemudian hari

apalagi jika terjadinya persoalan kemacetan dalam cash flow atau aliran kas yang

dimilikinya.19

Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya,

berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya:

1. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan

modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan.

misalnya setoran pemilik perusahaan. sementara itu modal asing adalah modal

yang bersumber dari luar perusahaan. misalnya, modal yang berupa pinjaman

bank.

2. Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal

abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam

proses produksi. Misalnya, mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan

yang dimaksud dengan modal absatrak adalah modal tidak memiliki bentuk

nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. misalnya, hak paten, nama

baik, dan hak merek.

19

Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan . . . , hlm. 148.

Page 28: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

15

3. Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal

masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan

dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contoh rumah

pribadi yang disewakan. Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh

pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.

Contoh rumas sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.

4. Modal berdasarkan sifatnya. Dibagi menjadi modal tetap dan modal lancar.

Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang.

Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Modal lancar adalah modal yang

habis digunakan dalam satu kali proses produksi, misalnya bahan baku.20

d. Collateral (Jaminan)

Penilaian atas agunan yang dimiliki oleh calon nasabah pembiayaan

dilakukan untuk mengetahui kecukupan nilai agunan sesuai dengan pemberian

pembiayaan. Agunan yang diserahkan nasabah pembiayaan dipertimbangkan

dapat mencukupi pelunasan kewajiban nasabah pembiayaan dalam hal keuangan

nasabah tidak mampu memenuhi kewajiban.21

Menggambarkan jumlah aktiva yang dijadikan sebagai barang jaminan

oleh calon langganan. Akan tetapi biasanya hal ini bukanlah merupakan

pertimbangan yang sangat penting karena tujuan perusahaan dalam memberikan

kredit bukanlah untuk menyita dan kemudian menjual aktiva langganan, tetapi

20 Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori Dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi . . . , hlm.

113. 21 Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori Dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi . . . , hlm.

113.

Page 29: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

16

tekanannya adalah pada pembayaran kredit yang diberikan pada waktu yang

sudah ditetapkan.22

Jaminan dalam istilah perbankan disebut objek jaminan. Jaminan

biasanya diartikan dengan harta benda milik debitur yang dijadikan jaminan atas

piutangnya. Kredit senantiasa dibayangi oleh resiko, untuk berjaga-jaga timbulnya

resiko ini diperlukan benteng untuk menyelamatkannya, yaitu jaminan sebagai

sarana pengaman atau resiko yang mungkin timbul atas cedera janjinya nasabah di

kemudian hari.23

Barang jaminan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:

1. Tangibel (berwujud), ialah angunan yang memiliki wujud fisik sehingga dapat

di raba dan di sentuh. Seperti tanah, kendaraan, mesin, bangunan, dan lainnya.

2. Intangibel (tidak berwujud), ialah angunan yang tidak memiliki wujud namun

memiliki value yang lebih dari barang yang berbentuk fisik. Seperti hak paten,

franchise, merek dagang, hak cipta, dan lainnya.24

e. Condition Of Economy (Kondisi Ekonomi)

Kondisi atau situasi yang memberikan dampak positif kepada usaha

calon debitur atau sebagaimana disebutkan dalam penjelasan Pasal 8 Undang-

Undang Perbankan, yaitu hubungan faktor ekonomi secara umum serta kondisi

pada sektor usaha di pemohon kredit perlu mendapatkan perhatian dari pihak bank

untuk memperkecil risiko yang mungkin timbul akibat kondisi ekonomi. Kondisi

22 Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan . . . , hlm.265.

23 Etty Mulyati, Kredit Perbankan: aspek hukum dan pengembangan usaha mikro kecil dalam pembangunan perekonomian indonesia . . . , hlm.126.

24

Ikatan Bangkir Indonesia (IBI), Mengelola Kredit Secara Sehat...Hlm.126.

Page 30: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

17

ini dapat terpengaruh oleh keadaan sosial, politik, dan ekonomi dari satu periode

tertentu perkiraan yang akan terjadi pada waktu mendatang.25

Penilaian atas kondisi pasar di dalam negeri maupun di luar negeri baik

masa lalu maupun yang akan datang. Dilakukan untuk mengetahui prospek

pemasaran dari hasil usaha nasabah pembiayaan yang dibiayai.

Beberapa hal yang dapat digunakan dalam melakukan analisis condition

of economy, antara lain:

1. regulasi pemerintah pusat dan daerah

2. kondisi makro dan mikro ekonomi

3. situasi politik dan keamanan

4. kondisi lain yang mempengaruhi pemasaran.26

2. Pembiayaan

a. Definisi Pembiayaan

Berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 pembiayaan

adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu

berdasarkan persetujuan dan kesepakatan antara bank dan pihak lain yang dibiayai

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil.27

Pembiayaan juga merupakan aktivitas utama bank yang menghasilkan

pendapatan bagi bank syariah. investasi sejumlah dana kepada pihak lain dalam

bentuk pembiayaan juga memiliki risiko-risiko seperti gagal bayar dari nasabah

25 Etty Mulyati, Kredit Perbankan: aspek hukum dan pengembangan usaha mikro kecil

dalam pembangunan perekonomian indonesia . . . ,.hlm.126.

26 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat . . . , hlm. 251

27Ismail, perbankan syariah, (jakarta: kencana prenada media group, 2001), hlm. 105-

106.

Page 31: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

18

pembiayaan.28

Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak

kepada pihak lain unruk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun lembaga.29

Untuk menetapkan golongan kualitas pembiayaan, pada masing masing

komponen ditetapkan kriteria-kriteria tertentu untuk masing-masing kelompok

produk pembiayaan, maka pembiayaan digolongkan kepada 5 keriteria :

1. Lancar

Apabila pembayaran angsuran tepat waktu, tidak ada tunggakan sesuai

dengan persyaratan akad dan disertai dokumentasi perjanjian piutang lengkap dan

pengikatan agunan kuat.

2. Dalam perhatian khusus

Apabila terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau margin

sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari, dokumentasi perjanjian piutang lengkap

dan pengikatan agunan kuat serta pelanggaran terhadap persyaratan perjanjian

piutang yang tidak prinsipil.

3. Kurang lancar

Apabila terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau

margin yang telah melewati 90 (sembilan puluh) hari sampai dengan 180 (seratus

delapan puluh) hari, dokumentasi perjanjian piutang kurang lengkap dan

pengikatan agunan kuat, terjadi pelanggaran terhadap persyaratan pokok

perjanjian piutang, dan berupaya melakukan perpanjangan piutang untuk

menyembunyikan kesulitan keuangan.

28

Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014), hlm.203.

29 Arrison Hendry, Perbankan Syariah, (Jakarta: Muamalah Institute, 1999), hlm. 17.

Page 32: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

19

4. Diragukan

Apabila terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau margin

telah melewati 180 (seratu delapan puluh) hari sampai dengan 270 (dua ratus

tujuh puluh) hari. Dokumentasi perjanjian piutang tidak lengkap dan pengikatan

agunan lemah serta terjadi pelanggaran yang prinsip terhadap persyaratan pokok

perjanjian piutang.

5. Macet

Apabila terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau margin

yang telah melewati 270 (dua ratus tujuh puluh) hari, dan dokumentasi perjanjian

piutang dan atau pengikatan agunan tidak ada.30

b. Jenis Pembiayaan

1. Jenis Pembiayaan Berdasarkan Tujuan Penggunaan

a. Pembiayaan Konsumtif.

Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi

kebutuhan.31

Pembiayaan ini umumnya untuk perorangan seperti untuk

pembelian rumah tinggal, pembelian mobil untuk keperluan pribadi. Pembayaran

kembali pembiayaan berupa angsuran berasal dari gaji atau pendapatan lainnya

bukan dari obyek yang di biayainya.32

Jenis pembiayaan yang termasuk dalam jenis pembiayaan konsumtif,

antara lain:

30

Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah . . . , hlm. 205.

31 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm. 161.

32 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat . . . , hlm. 248.

Page 33: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

20

1. Pembiayaan perumahan, yaitu fasilitas pembiayaan untuk pembelian,

pembangunan atau renovasi rumah tinggal, rumah susun, ruko, apartement dan

lain-lain. Dengan jaminan berupa obyek yang dibiayai.

2. Pembiayaan mobil, yaitu fasilitas pembiayaan untuk pembelian kendaran

bermotor roda dua atau kendaran roda empat, dengan jaminan berupa

kendaraan bermotor yang dibiayai tersebut

3. Pembiayaan multiguna, yaitu fasilitas pembiayaan untuk segala keperluan yang

bersifat konsumtif, dengan jaminan penghasilan sebagai pegawai atau

profesional, atau tanah berikut bangunan tempat tinggal.

4. Kartu pembiayaan, yaitu fasilitas pembiayaan tanpa agunan untuk keperluan

kemudahan pembayaran dan transaksi pengambilan tunai. Transaksi dilakukan

melalui sarana kartu yang diberikan kepada perorangan pemegang kartu. Kartu

pembiayaan diterbitkan oleh bank setelah aplikasi permohonannya di setujui

bank yang bersangkutan.33

b. Pembiayaan Komersial

Yaitu pembiayaan yang diberikan kepada perorangan atau badan usaha

yang dipergunakan untuk membiayai suatu kegiatan usaha tertentu. Pembayaran

kembali pembiayaan komersial berasal dari hasil usaha yang dibiayai.

Pembiayaan yang termasuk dalam jenis pembiayaan komersial adalah sebagai

berikut:

1. Pembiayaan mikro, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk

membiayai kegiatan usaha mikro.

33 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat . . . , hlm. 254-255.

Page 34: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

21

2. Pembiayaan usaha kecil, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk

membiayai kegiatan usaha kecil.

3. Pembiayaan usaha menengah, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk

membiayai kegiatan usaha menengah.

4. Pembiayaan korporasi, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk

membiayai kegiatan usaha perusahaan. 34

2. Jenis Pembiayaan Berdasarkan Keperluan

Jenis pembiayaan berdasarkan keperluan dapat dikelompokkan menjadi

berikut ini:

a. Pembiayaan modal kerja

Pembiayaan modal kerja yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan

peningkatan produksi, baik secara kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi, maupun

secara kualitatif yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi dan untuk

keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.35

Pembiayaan modal kerja juga merupakan fasilitas pembiayaan yang

dipergunakan untuk menambah modal kerja suatu perusahaan. pembiayaan modal

kerja dipakai untuk pembelian bahan baku, biaya-biaya produksi, pemasaran, dan

modal kerja untuk operasional lainnya.36

b. Pembiayaan investasi

Pembiayaan investasi yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang

modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu.37

34 Ibid, hlm. 255.

35

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm. 160.

36 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat . . . , hlm. 255.

37

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm. 160.

Page 35: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

22

Pembiayaan investasi merupakan fasilitas yang dipergunakan untuk pembelian

barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi,

maupun ekspansi. Pembiayaan investasi biasanya bersifat jangka panjang atau

menengah.

c. Pembiayaan proyek

yaitu fasilitas pembiayaan yang digunakan untuk pembiayaan investasi

maupun modal kerja untuk proyek.38

3. Jenis Pembiayaan Berdasarkan Jangka Waktu

Jenis pembiayaan berdasarkan jangka waktu dapat dikelompokkan

menjadi sebagai berikut:

a. Pembiayaan jangka pendek, yaitu fasilitas pembiayaan dengan tenggang waktu

pelunasan kepada bank tidak lebih dari satu tahun. Pembiayaan jenis ini

biasanya berupa pembiayaan modal kerja untuk perdagangan, industri, dan

sektor lainnya.

b. Pembiayaan jangka menengah, yaitu fasilitas pembiayaan dengan tenggang

waktu pelunasan kepada bank lebih dari satu tahun sampai dengan tiga tahun.

Contoh pembiayaan jenis ini seperti pembiayaan untuk pembelian kendaraan

dan pembiayaan modal kerja untuk kontruksi.

c. Pembiayaan jangka panjang, yaitu fasilitas pembiayaan dengan jangka waktu

pembiayaan yang diberikan lebih dari tiga tahun. Misalnya pembiayaan untuk

pembangunan pabrik besar, jalan tol, dan bandara besar.39

38

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat . . . , hlm. 256.

39 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat . . . , hal. 257.

Page 36: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

23

4. Jenis pembiayaan berdasarkan sifat pelunasan

Pembiayaan berdasarkan sifat pelunasannya dapat dikelompokkan

menjadi sebagai berikut:

a. Pembiayaan dengan angsuran, yaitu fasilitas pembiayaan dengan pembayaran

kembali pokok pembiayaan dilaksanakan secara bertahap sesuai jadwal

ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan.

b. Pembiayaan dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo, yaitu fasilitas

pembiayaan dengan pembayaran kembali pokok pembiayaan tidak diatur

secara bertahap melainkan harus dikembalikan secara sekaligus pada tanggal

jatuh tempo sebagaimana ditetapkan di dalam perjanjian pembiayaan.40

5. Jenis Pembiayaan Berdasarkan Perjanjian Atau Akad Pembiayaan

Pada bank syariah pembiayaan di berikan berdasarkan perjanjian atau

akad. Akad pembiayaan adalah suatu kesepakatan atau perjanjian antara bank dan

nasabah yang menjadi dasar pemberian fasilitas pembiayaan. Jenis pembiayaan

berdasarkan perjanjian atau akad dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut: a.

Pembiayaan berdasarkan perjanjian transaksi jual-beli, yaitu fasilitas

pembiayaan yang berdasarkan perjanjian atau akad jual-beli antara bank dan

nasabah. Pembiayaan dengan akad ini meliputi pembiayaan murabahah,

istisna, dan salam.

b. Pembiayaan berdasarkan perjanjian transaksi penanam modal, yaitu fasilitas

pembiayaan yang berlandaskan perjanjian atau akad penanam modal bank

kepada nasabah dengan nisbah bagi hasil.

40

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat . . . , hlm. 258.

Page 37: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

24

c. yang disepakati bersama. Pembiayaan dengan akad ini meliputi pembiayaan

mudharabah dan musyarakah.

d. Pembiayaan berdasarkan perjanjian transaksi sewa- menyewa dan sewa-beli,

yaitu fasilitas pembiayaan yang berlandaskan perjanjian atau akad sewa-

menyewa atau sewa beli antara bank dengan nasabah. Pembiayaan dengan

akad ini meliputi pembiayaan ijarah (sewa-menyewa) dan ijarah muntahiya

bittamlik (sewa-beli).

e. Pembiayaan berdasarkan perjanjian transaksi pinjam-meminjam, yaitu fasilitas

pembiayaan yang berlandaskan perjanjian atau akad pinjam-meminjam antara

bank dengan nasabah. Pembiayaan dengan akad ini disebut qard.41

C. Unsur Pembiayaan

Dalam setiap kegiatan pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah harus

terdapat unsur-unsur yang terkandung dalam pembiayaan tersebut. Unsur-unsur

pembiayaan ini akan menentukan kejelasan suatu akad yang terjadi. Pada

pembiayaan yang ada di bank syariah, terdapat unsur-unsur sebagai berikut:

1. Adanya dua belah pihak, yaitu pemberi pembiayaan (shahibul mal) dan

penerima pembiayaan (mudharib)

2. Adanya kepercayaan shahibul maal kepada mudharib yang di dasarkan atas

prestasi, yaitu potensi mudharib.

3. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak shahibul maal dengan pihak

lainnya yang berjanji membayar dari mudharib kepada shahibul maal.

41

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat . . . , hlm. 259.

Page 38: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

25

4. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari shahibul maal kepada

mudharib.

5. Adanya unsur waktu (time elelment)

6. Adanya unsur resiko (degree of risk) baik dari pihak shahibul maal maupun

pihak mudharib.42

D. Tujuan Pembiayaan

Kegiatan pembiayaan yang dilakukan bank syariah merupakan suatu

bentuk pengoptimalan dana yang ada di bank syariah tersebut dengan berbagai

tujuan dan motif. Beberapa tujuan pembiayaan di bank syariah adalah sebagai

berikut:

1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan berupa

keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari usaha yang dikelola

bersama nasabah.

2. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar

terjamin sehingga tujuan dari profitability dapat benar-benar tercapai tanpa

hambatan yang berarti.43

E. Fungsi Pembiayaan

Suatu pembiayaan yang telah dilakukan oleh bank syariah akan

mengambarkan bahwa bank syariah telah tersebut telah menjalankan fungsinya

sebagai media penyalur dana. Pembiayaan yang dilakukan bank syariah memiliki

beberapa fungsi lainnya yaitu:

1. Pembiayaan dapat meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang

42

Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal, Credit Management Handbook... hlm. 701-

710. 43

Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal, Credit Management Handbook... hlm.71 1.

Page 39: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

26

2. Pembiayaan meningkatkan utility (daya guna) suatu barang

3. Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

4. Pembiayaan menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat

5. Pembiayaan sebagai alat stabilitas ekonomi

6. Pembiayaan sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasaional

7. Pembiayaan sebagai alat hubung ekonomi internasional

F. Akad Pembiayaan

1. Akad Mudharabah

Transaksi mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih

pihak dimana pemilik modal (shahibul maal) memercayakan sejumlah modal

kepada pengelolaan (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.

Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi 100% modal dari shahibul

maal dan keahlian dari mudharib.

Dengan akad ini, manfaat utama bagi nasabah adalah penggunaan

pembiayaan mudharabah untuk memenuhi kebutuhan permodalan usaha nasabah.

Selain digunakan untuk pembiayaan modal kerja, secara umum pembiayaan

mudharabah dapat digunakan untuk pembelian barang investasi dan pembiayaan

proyek. Pembiayaan mudharabah merupakan produk penyaluran dana bank untuk

membantu usaha nasabah melalui penyediaan modal usaha. 44

Berdasarkan ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 7/46/PBI/2005

tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan

44

Daeng Naja, Akad Bank Syariah , (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2011), hlm. 52.

Page 40: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

27

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, telah ditetapkan bahwa ketentuan

pembiayaan melalui akad mudharabah adalah sebagai berikut:

a. Bank bertindak sebagai shahibul mal yang menyediakan dana secara penuh,

dan nasabah bertindak sebagai mudharib yang mengelola dana dalam kegiatan

usaha.

b. Jangka waktu pembiayaan, pengembalian dana dan pembagian keuntungan di

tentukan berdasarkan kesepakatan bank dan nasabah.

c. Bank tidak ikut serta dalam pengelolaan usaha nasabah, tetapi memiliki hak

dalam pengawasan dan pembinaan usaha nasabah.

d. Pembiayaan diberikan dalam bentuk tunai/barang.

e. Dalam hal pembiayaan diberikan dalam bentuk tunai harus dinyatakan

jumlahnya

f. Dalam hal pembiayaan diberikan dengan bentuk barang maka barang yang

diserahkan harus dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar wajar.

g. Pembagian keuntungan dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk nisbah

yang disepakati.

h. Bank menanggung seluruh risiko kerugian usaha yang dibiayai, kecuali jika

nasabah melakukan kecurangan, lalai, atau menyalahi perjanjian yang

mengakibatkan kerugian usaha.45

2. Akad Murabahah

Murabahah adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah

keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai

45 Daeng Naja, Akad Bank Syariah ...hlm. 53.

Page 41: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

28

pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan.

Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga

jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat

berubah selama berlakunya akad. Dalam prakti perbankan murabahah lazimnya

dilakukan dengan cara pembayaran cicilan.46

Bagi nasabah, akad murabahah merupakan model pembiayaan

alternatif dalam pengadaan barang-barang kebutuhan. Melalui pembiayaan

murabahah nasabah akan mendapatkan kemudahan mengangsur pembayaran

dengan jumlah yang sesuai berdasarkan kesepakatan dengan pihak bank. Bagi

bank syariah, pembiayaan murabahah merupakan akad penyaluran dana yang

cepat serta mudah. Melalui murabahah bank syariah akan mendapat profit berupa

margin dan selisih pembelian dan penjualan.

Secara yuridis formal berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.

7/46/PBI/2005 tentang akad penghimmpun dan penyaluran dana bagi bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, telah ditetapkan bahwa

ketentuan pembiayaan melalui jual beli murabahah adalah sebagai berikut:

Kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan berdasarkan

murabahah berlaku persyaratan sebagai berikut:

a. Bank menyediakan dana pembiayaan berdasarkan perjanjian jual beli barang.

b. Jangka waktu pembayaran harga barang oleh nasabah kepada kepada bank

ditentukan berdasarkan kesepakatan bank dan nasabah.

46 Ibid, hlm. 43.

Page 42: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

29

c. Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang

telah disepakati kualifikasinya.

d. Dalam hal bank mewakilkan kepada kepada nasabah untuk membeli barang

maka akad murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi

milik bank.

e. Bank dapat meminta nasabah untuk membayar uang muka atau urbun saat

menandatangani kesepakatan awal pemesanan barang oleh nasabah.

f. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan agunan tambahan selain

barang yang dibiayai bank.

g. Kesepakatan margin harus ditentukan satu kali pada awal akad dan tidak

berubah selama periode akad.

h. Angsuran pembiayaan selama periode akad harus dilakukan secara

profesional.47

3. Akad Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memeberikan kontribusi dana

dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama

sesuai dengan kesepakatan.48

Melalui akad ini, kebutuhan nasabah untuk mendapatkan tambahan

modal kerja dapat terpenuhi setelah mendapatkan pembiayaan dari bank. Selain

dipergunakan untuk pembiayaan modal kerja, secara umum pembiayaan

musyarakah digunakan untuk pembelian barang investasi dan pembiayaan proyek.

47

Daeng Naja, Akad Bank Syariah ...hlm. 44.

48 Nurul Huda, Purnama Putra, Novarini, Yosi Mardoni, Baitul Mal Wa TamwiI, ( Jakarta: AMZAH, 2016) hlm. 18.

Page 43: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

30

Bagi bank, pembiayaan musyarakah memberi manfaat berupa keuntungan dari

hasil pembiayaan.49

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/46/PBI/2005 tentang akad

penghimpunan dan penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah, telah ditetapkan bahwa ketentuan pembiayaan bagi

hasil melalui akad musyarakah adalah sebagai berikut:

Dalam kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan

berdasarkan musyarakah berlaku persyaratan paling kurang:

a. Bank dan nasabah masing-masing bertindak sebagai mitra usaha dengan

bersama-sama menyediakan dana atau barang untuk membiayai suatu kegiatan

usaha tertentu.

b. Nasabah bertindak sebagai pengelola usaha dan bank sebagai mitra usaha dapat

ikut serta dalam pengelolaan usaha sesuai dengan tugas dan wewenang yang

disepakati.

c. Bank berdasarkan kesepakatan dengan nasabah dapat menunjuk nasabah untuk

mengelola usaha.

d. Pembiayaan diberikan dalam bentuk tunai atau barang.

e. Dalam hal pembiayaan diberikan dalam bentuk barang maka barang yang

diserahkan harus dinilai secara tunai berdasarkan kesepakatan.

f. Jangka waktu pembiayaan, pengambilan dana, dan pembagian keuntungan di

tentukan berdasarkan kesepakatan antara bank dan nasabah.

49

Daeng Naja, Akad Bank Syariah ...hlm. 51.

Page 44: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

31

g. Pembagian keuntungan dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk nisbah

yang disepakati.

h. Bank dan nasabah menanggung kerugian secara proporsional menurut porsi

modal masing-masing, kecuali jika terjadi kecurangan, lalai, atau menyalahi

perjanjian dari salah satu pihak.

i. Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka waktu

investasi kecuali atas dasar kesepakatan para pihak.50

3. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

a. Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah unit usaha produktif

yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha

disemua sektor ekonomi. Di indonesia definis UMKM diatur dalam Undang-

Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 tentang UMKM.51

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), UMKM di definisikan

sebagai berikut:

1. Usaha Mikro (UM)

Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorang dan/ atau badan

usaha perorangan.52

50

Daeng Naja, Akad Bank Syariah ...hlm. 51.

51 Tulus T.H. Tambunan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2017), hlm. 1.

52 Rachmawati Budiarto, Pengembangan UMKM Antara Konseptual Dan Pengalaman Praktis, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2015), hlm. 3.

Page 45: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

32

2. Usaha Kecil (UK)

Usaha Kecil (UK) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung daru usaha menengah atau

usaha besar yang memenuhi kriteria.

3. Usaha Menengah (UM)

Usaha Menengah (UM) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik lanhsung maupun tidak langsung dari usaha mikro, usaha

kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha menengah sebagaimana

dimaksud dalam undang-undang tersebut.53

Kemampuan usaha kecil untuk mampu bertahan lebih baik

dibandingkan usaha besar karena sifat alamiah yang dimiliki usaha kecil

tersebut.54

Pada dasarnya usaha kecil di indonesia ini di dominasi oleh unit usaha

tradisional yang hanya dapat dibangun dan di operasi hanya dengan modal kerja

dan modal investasi kecil.

b. Kriteria-Kriteria UMKM

1. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau

53

Tulus T.H. Tambunan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. . . , hlm. 4.

54 Rachmawati Budiarto, Pengembangan UMKM Antara Konseptual Dan Pengalaman Praktis. . . , hlm. 3.

Page 46: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

33

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000 (tiga ratus juta

rupiah).55

2. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000 (tiga ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000 (dua miliar lima ratus

juta rupiah).

3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000 (dua miliar lima

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.50.000.000.000 (lima puluh

miliar rupiah).56

c.Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan UMKM

1. Prinsip pemberdayaan UMKM

a. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan UMKM untuk

berkarya dengan prakarsa sendiri.

b. Mewujudkan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan.

55

Leonardus Saiman, Kewirausahaan, (Jakarta: Salemba Empat, 2016), hlm. 9.

56 Leonardus Saiman, Kewirausahaan . . . , hlm. 9.

Page 47: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

34

c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai

dengan kompetensi UMKM.

d. Peningkatan daya saing UMKM.

e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara

terpadu.57

2. Tujuan pemberdayaan UMKM

a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang,

dan berkeadilan.

b. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang

tangguh dan mandiri.

c. Meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan daerah, penciptaan

lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan

pengentasan rakyat dan kemiskinan.58

d.Aspek Pendanaan Dan Pembiayaan UMKM

1. Aspek Pendanaan UMKM

Berdasarkan Pasal 8 UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM, aspek

pendanaan usaha sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 7 ayat (1) huruf a

ditunjukkan untuk:

a. Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi UMKM untuk dapat

mengakses kredit perbankan dan lembaga keuangan bukan bank.

b. Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya, sehingga

dapat di akses oleh UMKM.

57 Ibid, hlm. 8.

58 Leonardus Saiman, Kewirausahaan . . . , hlm. 9.

Page 48: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

35

c. Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara cepat, tepat,

murah, dan tidak diskriminatif dalam pelayanan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan dan

d. Membantu para pelaku Usaha Mikro Dan Usaha Kecil untuk mendapatkan

pembiayaan dan jasa/produk keuangan lainnya yang disediakan oleh perbankan

dan lembaga keuangan bukan bank, baik yang menggunakan sistem

konvensional maupun sistem syariah dengan jaminan yang disediakan oleh

pemerintah.59

2. Pembiayaan UMKM

Sebagaimana Pasal 21 UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM, aspek

pembiayaan UMKM diatur:

a. Pemerintah dan pemerintah daerah menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro

dan kecil.

b. Badan usaha milik negara dapat menyediakan pembiayaan dari penyisihan

bagian laba tahunan yang di alokasikan kepada usaha mikro dan kecil dalam

bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya.

c. Usaha besar nasional dan asing dapat menyediakan pembiayaan yang

dialokasikan kepada usaha mikro dan kecil dalam bentuk pemberian pinjaman,

penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya.

59 Ibid, hlm. 10.

Page 49: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

36

d. Pemerintah, pemerintah daerah, dan dunia usaha dapat memberikan hibah,

mengusahakan bantuan luar negeri, dan mengusahakan sumber sumber

pembiayaan lain yang sah serta tidak mengikat untuk usaha mikro dan kecil.60

Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI No. 40/KMK.06/2003

tentang pendanaan Kredit Usaha Mikro Dan Kecil, mengatur bahwa jumlah

maksimal kredit yang dapat diberikan oleh pihak perbankan kepada nasabah: a.

Usaha Mikro

Usaha mikro mendapat jumlah kredit sebesar RP. 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah), dengan jangka waktu pinjaman:

1. Untuk kredit investasi, maksimal 5 tahun termasuk tenggang waktu

pembayaran angsuran atau grace period, dan

2. Untuk kredit modal kerja, maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang maksimal

2 tahun.61

b. Usaha Kecil

Usaha kecil mendapat jumlah kredit sebesar RP.500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah), dalam jangka waktu pinjaman:

1. Untuk kredit investasi, maksimal 5 tahun termasuk tenggang waktu

pembayaran angsuran atau grace period, dan

2. Untuk kredit modal kerja, maksimal 1 tahun dan dapat di perpanjang maksimal

2 tahun.

60 Leonardus Saiman, Kewirausahaan . . . , hlm. 11.

61 Budi Harsono, Tiap Orang Bisa Menjadi Sukses Melalui UMKM, (Jakarta: Pt Elex Media Komputindo, 2014), hlm. 32.

Page 50: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

37

c. Usaha menengah

Usaha menegah dalam pembiayaan perbankan masuk dalam segmen

kredit dengan nilai pinjaman dari sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).62

UMKM sangat penting karena ciri-ciri khas mereka, antara lain sebagai

berikut:

1. Jumlah perusahaan sangat banyak sekali (jauh melebihi usaha besar), terutama

dari kategori usaha mikro dan usaha kecil. Berbeda dengan usah besar dan

usaha menengah, usaha mikro dan usaha kecil tersebar diseluruh peloksok

pedesaan, termasuk di wilayah-wilayah yang relatif terisolasi. Dalam kata lain,

kemajuan pembangunan ekonomi pedesaan sangat ditentukan oleh kemajuan

pembangunan UMKM nya.

2. Karena sangat padat karya, yang berarti mempunyai suatu potensi

pertumbuhan kesempatan kerja yang sangat besar, pertumbuhan UMKM dapat

dimasukkan sebagai suatu elemen penting dari kebijakan-kebijakan nasional

meningkatkan kesempatan kerja dan menciptaka pendapatan, terutama bagi

masyarakat miskin.

3. Tidak hanya mayoritas dari umkm berlokasi di pedesaan. Kegiatan-kegiatan

produksi dari kelompok usaha ini juga pada umumnya berbasis pertanian.

4. Banyak umkm bisa tumbuh pesat. Bahkan banyak umkm bisa bertahan pada

saat ekonomi indonesia dilanda suatu kerisis besar pada tahun 1997/98. Oleh

62

Budi Harsono, Tiap Orang Bisa Menjadi Sukses Melalui UMKM . . . , hlm. 32

Page 51: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

38

sebab itu, kelompok usaha ini dianggap sebagai perusahaan-perusahaan yang

memiliki fungsi sebagai basis bagi perkembangan usaha lebih besar.

5. UMKM bisa menjadi suatu titik permulaan bagi mobilisasi tabungan/investasi

di pedesaan, sementara pada waktu yang sama kelompok usaha ini dapat

berfungsi sebagai tempat pengujian dan peningkatan kemampuan berwirausaha

dari orang-orang desa.

6. Pasar utama bagi UMKM adalah untuk barang-barang konsumsi sederhana

dengan harga relatif murah.

7. Salah satu keunggulan dari UMKM adalah tingkat fleksibilitasnya yang tinggi

relatif Terhadap pesaingnya usaha besar. 63

G.Kerangka Pemikiran

Analisis 5C

character capacity capital Collateral

Condition of economy

Pembiayaan

UMKM

63 Tulus T.H. Tambunan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2017),

hlm. 9-11.

Page 52: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

39

H. Tinjauan Pustaka

No Nama

Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian

Penelitian

1 Ratih Kajian faktor- Metode Hasil penelitian

Tresnati, faktor penelitian menunjukkan bahwa faktor

dkk penghambat akses kuantitatif yang paling signifikan

kredit industri berpengaruh terhadap akses

kecil, tekstil dan kredit usaha kecil adalah

produk tekstil di faktor collateral. Artinya

Kabupaten pengambilan keputusan

Bandung kredit paling ditentukan

oleh jaminan.

2 Ita Analisis Meteode Penerapan analisis prinsip

Purnama character, penelitian 6c di bank bri syariah

Sari capacity, capital, kualitatif cabang jambi menggunakan

collateral, deskriftif prioritas tiga prinsip yaitu,

condition of character, capacity,

economy,constrai collateral, sedangkan tiga

n (6C) pada prinsip lainnya menjadi

pembiayaan PT. pendukung saja. Adapun

Bank Brisyariah Hambatan-hambatan dalam

Cabang Jambi penerapan analisis

pemberian pembiayaan dari

sisi nasabah yaitu dari

analisis character,capacity,

collateral.

3 Yuli Peranan penilaian Metodelog Hasil penelitian

Artinings prinsip 5C dalam i menunjukkan

bahwa ih

pemberian penelitian peranan analisis 5c dalam

pembiayaan di kualitatif. pemberian pembiayaan di

Page 53: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

40

BTN Syariah btn syariah cabang

Cabang yogyakarta utamanya

Yogyakarta adalah untuk mencegah dan

meminimalisir terjadinya

pembiayaan bermasalah.

4 Diah Pengaruh Five Metodelog Hasil penelitian ini

Ayu Dwi “C”S Of Credit i menunjukkan bahwa secara

Wulanda Terhadap Proses penelitian parsial Character,

ri Pemberian Kredit Kuantitatif Capacity, Capital,

Pada Bpr Di Kota . Colaterall dan Condition of

Semarang. Economy berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap keputusan

pemberian kredit pada BPR

di kota Semarang. Secara

bersama-sama terbukti

bahwa variabel

Character, Capacity,

Capital, Collateral dan

Condition of Economy

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

keputusan pemberian kredit

pada Bank Perkreditan

Rakyat di Kota

Semarang.

5 Refan Penerapan Prinsip Metodelog Dalam penerapan Prinsip

Erdi 5C Terhadap i

5C terhadap pengambilan

keputusan kredit PT.

Pengambilan penelitian BPR Nguter Surakarta lebih

Keputusan kualitatif

menekankan prinsip

Character, Collateral,

dan Capital, sedangkan

Page 54: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

41

Kredit Pada PT. prinsip lainnya yaitu

BPR Nguter

Capital, dan Condition of

economy digunakan sebagai

Surakarta pendukung untuk

Tugas Akhir.

menguatkan data calon

debitur.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka dapat dijadikan acuan dalam

penelitian sekarang adapun penelitian sekarang yaitu Analisis 5C Pada

Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Kabupaten Sarolangun .

Secara umum pembahasan penelitian ini hampir sama dengan penelitian terdahulu

namun ada perbedaan antara penelitian ini dan penelitian terdahulu adalah Lokasi

penelitian yang di pilih berbeda, pada penelitian ini lokasi yang di ambil di

Kabupaten Sarolangun, Kecamatan Singkut, Desa Pasar Singkut dan Berdasarkan

penelitian di atas hampir sama permasalahannya, namun pada penelitian sekarang

permasalahanya lebih di fokuskan kepada Analisis 5C terhadap pelaku UMKM

dalam pengambilan pembiayaan.

Page 55: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Pasar Singkut, Kecamatan Singkut,

Kabupaten Sarolangun. Lokasi ini dipilih karena pada Desa tersebut UMKM nya

memiliki masalah dalam pengambilan pembiayaan. Kegiatan Penelitian ini

dimulai sejak disahkanya penelitian, yaitu pada bulan Desember 2018.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. perencanaan penelitian kualitatif adalah skema atau

program dari penelitian yang berisi outline tentang apa yang harus dilakukan oleh

peneliti mulai dari pertanyaan sampai pada analisis dan data final yang dilakukan.

Deskriptif kualitatif adalah suatu metode yang digunakan untuk

menemukan pengetahuan terhadap subyek penelitian pada suatu saat tertentu.

Kata deskriptif berasal dari bahasa latin “descriptivus” yang berarti uraian.

Penelitian kualitatif deskriptif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau

keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian

dilakukan.64

64 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta: Referensi, 2013),

hlm. 10.

42

Page 56: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

43

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini meliputi data primer dan

data skunder. Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh

organisasi yang menerbitkan atau menggunakannya.65

Data primer pada

penelitian ini penulis ambil dari informasi dilapangan melalui observasi dan

wawancara di lokasi penelitian.

2. Data skunder

Data skunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi

yang bukan pengolahnya.66

Data skunder pada penelitian ini penulis ambil dari

dokumentasi, literatur, dan pustaka lainnya yang berhubungan dengan penelitian

ini.

D. Instrumen Pengumpulan Data

1. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 67

Bahwa melalui observasi

peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan observasi partisipatif. Dalam observasi

partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa

65

Soeratno dan Lincolin Arsyad, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2005), hlm. 70.

66 Ibid, hlm. 71.

67 Jejen Musfah, Tips Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2016), hlm.58.

Page 57: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

44

yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.68

Dan kemudian

observasi partisipatif dikhususkan menjadi observasi partisipatif pasif. Jadi dalam

penelitian observasi partisipatif pasif ini peneliti datang di tempat kegiatan orang

yang diamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.69

2. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dari

suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal

dari reponden yang lebih mendalam. 70

Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara terstruktur,

wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti

atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang

akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara pengumpul data

telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang

alternatif jawbannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap

responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.71

3.

Dokumentasi

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

68 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 309.

69 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi . . . , hlm. 310.

70 Ibid, hlm.316.

71 Ibid, hlm 318.

Page 58: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

45

kehidupan, (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang

berbentuk gambar misalnya poto, gambar hidup, dan sketsa. Dokumen yang

berbentuk karya misalnya, karya seni, yang dapat berupa gambar.72

Dalam

penelitian ini dokumen berbentuk tulisan berupa sejarah dari berdirinya pabrik

tahu yang berada di desa pasar singkut kemudian dokumen yang berbentuk

gambar berupa poto dari pabrik itu sendiri. Metode Dokumentasi merupakan

pelengkap dari metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

model analisis data mengalir (flow model). Sejumlah langkah analisis terdapat

pada model yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.73

1. Pengumpulan Data

Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi,

wawancara, dan dokumentasi yang merupakan catatan lapangan yang terkait

dengan pertanyaan dan atau tujuan penelitian.

2. Reduksi Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber, yakni dari pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.

Setelah di pelajari maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data.

Langkah ini berkaitan erat dengan proses menyeleksi, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan data mentah yang

72 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan . . . , hlm. 326.

73 Jejen Musfah, Tips Menulis Karya Ilmiah. . . , hlm. 62.

Page 59: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

46

diperoleh dari hasil penelitian. Reduksi data dilakukan selama penelitian

berlangsung. Peneliti sudah mengetahui data-data apa saja yang dibutuhkan terkait

penelitiannya.

3. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data maka langkah selanjutnya dalam analisis

data adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan

peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang umum

dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menceritakan secara

panjang lebar temuan penelitian. Namun untuk teks naratif tertentu ada yang

dialihkan menjadi bentuk gambar, bagan, dan tabel. Dalam penelitian ini penulis

menggunaka teks yang bersifat naratif.

4. Kesimpulan atau Verifikasi

Setelah data yang dikumpul direduksi dan selanjutnya disajikan, maka

langkah yang terakhir dalam menganalisis data adalah menarik kesimpulan atau

verifikasi. Data yang terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara, dan

dokumentasi yang terkait dengan penelitian yang direduksi untuk dipilih mana

yang lebih tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada data

yang mengarah untuk pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk

menjawab pertanyaan penelitian yang terkait dengan masalah penelitian.

Penarikan kesimpulan tidak terlepas dari fenomena permasalahan yang diteliti.74

74

Jejen Musfah, Tips Menulis Karya Ilmiah . . . , hlm. 62-64.

Page 60: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

BAB III

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

1. Sejarah Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun

Kecamatan Singkut merupakan kecamatan yang berada di Kabupaten

Sarolangun, kata Singkut itu sendiri di ambil dari kata “sangkut” yang bearti

“nyangku”, karena pada zaman presiden Suharto ada penduduk dari jawa yang

merantau ke daerah ini, dan rombongan tersebut menemui sebuah sungai yang

cukup besar dan setelah meminum air tersebut orang-orang itu tidak dapat

kembali ke kampung halamannya, atau dalam arti orang-orang tersebut tersangkut

di tepian sungai dan akhirnya merekapun menetap di daerah tersebut dan

membuat sebuah kelompok.

Ketika pemerintah membuat transmigrasi dari Jawa, orang jawa yang

sudah menetap di situ menyarankan membuat nama daerah itu menjadi Singkut,

yang di setujui oleh pemerintah. Kecamatan Singkut di resmikan pada tanggal 13

juni 1970 semasa pemerintahan presiden Suharto. Pada tahun 2010 jumlah desa

sudah mencapai 11 desa 1 kelurahan.

Diantara 11 desa tersebut salah satu desa di Kecamatan Singkut memiliki

Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) dimana desa itu adalah Desa Pasar

Singkut, desa ini merupakan desa yang memiliki UMKM di bandingkan desa-desa

lainnya, UMKM itu sendiri berupa usaha pabrik tahu dan usaha pabrik kerupuk.

47

Page 61: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

48

Ada 7 UMKM di desa itu yaitu 5 pabrik tahu dan 2 pabrik kerupuk. adapun 7

UMKM tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 5.

Jenis UMKM

No Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah

1. Pabrik keupuk Savana Pabrik tahu Iwan Pabrik tahu Iis

2. Pabrik tahu Engkong Pabrik tahu Rahwan Pabrik kerupuk Atik

3. Pabrik tahu Idris

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah unit usaha produktif yang

berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha disemua

sektor ekonomi. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) merupakan salah satu

bagian penting dari perekonomian suatu daerah peran penting tersebut telah

mendorong Desa Pasar Singkut untuk terus berupaya mengembangkan UMKM.

Walaupun kecil dalam skala jumlah pekerjanya, aset dan omzet nya, namun begitu

UMKM sangat berperan dalam perekonomian Desa Pasar Singkut.

B. Visi Dan Misi

Visi

Menuju Usaha Mikro Kecil Menengah Yang Mandiri dan Berkualitas.

Page 62: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

49

Misi

a. Mendorong terwujudnya usaha yang mampu membantu perekonomian

sekitar.

b. Membangun UMKM yang tangguh melalui peningkatan kapasitas usaha,

inovasi dan kreatifitas.

Gambar 1

STRUKTUR PEMILIK PABRIK DI DESA PASAR SINGKUT

PEMILIK UMKM

PABRIK TAHU PABRIK

KERUPUK

Iis

Iwan

Engkong Rahwan Idris

Karyawan

Karyawan Karyawan

Karyawan Karyawan

Atik Savana

Karyawan

Karyawan

Page 63: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

50

1. Pabrik tahu

a. Pabrik Iis

Pabrik tahu milik ibu Iis didirikan mulai dari tahun 2005, awal ibu Iis

mendirikan pabrik ini di karenakan ingin membuka lowongan pekerjaan untuk

warga sekitar dan untuk membantu meningkatkan perekonomian di lingkungan

sekitarnya. Pabrik tahu ini mampu memproduksi tahu sebanyak 7000 yang

berukuran kecil dan 2.250 yang berukuran besar. Hingga sampai saat ini pabrik

ibu iis memiliki 4 orang karyawan.

b. Pabrik Iwan

Pabrik tahu milik bapak Iwan di kelola secara turun temurun, yang

pertama kali didirikan oleh ayahnya yaitu pada tahun 1992. Pabrik tahu bapak

Iwan ini dalam sehari dapat memproduksi sebanyak 4000 tahu yang berukuran

besar dan yang berukuran kecil. Hingga saat ini pabrik bapak Iwan memiliki 4

orang karyawan

c. Pabrik Engkong

Pabrik tahu milik Engkong didirikan pada tahun 1992, pabrik tahu

Engkong ini merupakan pabrik yang pertama kali didirikan di Desa Pasar Singkut

tersebut. Pabrik tahu Engkong merupakan pabrik yang satu-satunya mampu

bertahan selama 27 tahun meskipun telah mengalami pasang surut. Dalam sehari

pabrik tahu Engkong ini mampu memproduksi sebanyak 5000 tahu berukuran

besar dan berukuran kecil. Sampai saat ini pabrik Engkong memiliki 4 orang

karyawan.

Page 64: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

51

d. Pabrik Rahwan

Pabrik tahu milik bapak Rahwan ini mulai didirikan dari tahun 2003,

awal mula pabrik ini didirikan karena bapak Rahwan ingin memulai usaha baru

karea sebelum mendirikan pabriknya bapak Rahwan berprofesi sebagai pedagang

biasa. Setiap harinya pabrik bapak rahwan mampu menghasilkan tahu sebanyak

5000 yang berukuran kecil maupun yang berukuran besar. Hingga saat ini pabrik

bapak Rahwan memiliki karyawan sebanyak 4 orang karyawan.

e. Pabrik Idris

Pabrik tahu milik bapak Idris ini mulai didirikan pada tahun 2010, awal

mula bapak Idris mendirikan usaha pabrik tahu ini karena bapak Idris melihat

peluang usaha tahu di pasaran lumayan bagus sehingga bapak Idris tertarik untuk

membuka usahanya ini. Hingga saat ini setiap harinya pabrik tahu bapak Idris

mampu menghasilkan 3500 tahu yang berukuran kecil dan 5000 tahu yang

berukuran besar. Hingga saat ini tahu milik bapak Idris ini memiliki karyawan

sebanyak 4 orang.

2. Pabrik Kerupuk

Di Desa Pasar Singkut ada 2 pabrik kerupuk yang masih bertahan samapi

sekarang adapun pabrik kerupuk itu yaitu pabrik kerupuk milik ibu Atik dan

pabrik kerupuk milik Savana.

Page 65: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

52

a. Pabrik Atik

Berdirinya Pabrik kerupuk ibu Atik di Desa Pasar Singkut mulai dari

tahun 2001, awal mula berdiri pabrik kerupuk milik ibu Atik ini karena keinginan

ibu Atik untuk mengembangkan kemampuannya dalam membuat kerupuk dan

sekalian membuka peluang usaha baru, kemampuan ibu Atik dalam mengelola

kerupuk ini di dapat saat dia masih tinggal di pulau jawa, hingga saat ini pabrik

ibu Atik memiliki karyawan sebanyak 5 orang.

b. Pabrik Savana

Pabrik ini didirikan pada tahun 2013 awal mula pabrik ini didirikan

bukanlah pabrik kerupuk melainkan pabrik keripik setelah 4 tahun berjalan pabrik

keripik ini kemudian beralih menjadi pabrik kerupuk dengan alasan bahwa pabrik

kerupuk lebih bagus prospeknya untuk kedepannya. Kemudian dari tahun 2017

pabrik kerupk ini dijalankan oleh ibu Savana. Sekarang pabrik Savana ini sudah

memiliki 4 orang karyawan, yang dimana 2 orang karyawanya sebagai pengelola

kerupuk dan 2 orangnya lagi sebagai penjual.

Page 66: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

BAB IV

Hasil Dan Pembahasan

A. Penerapan Analisis 5C Pada Pembiayaan UMKM Di Desa Pasar Singkut

Sebelum melakukan pembiayaan pihak UMKM terlebih dahulu di

analisis menggunakan analisis 5C. Adapun analisis 5C pada pembiayaan UMKM

di Desa Pasar Singkut bertujuan untuk menilai layak atau tidaknya UMKM

tersebut untuk di berikan pembiayaan oleh suatu lembaga keuangan.

1. Character

Analisis karakter digunakan untuk

melihat kepribadian dari pemilik

usaha pabrik tahu yang akan melakukan pembiayaan yaitu untuk melihat apakah

pemilik usaha pabrik tahu tersebut tinggal di lingkungan yang baik, dan tidak

terlibat tindakan kriminal atau tindakan terpuji lainnya. Berdasarkan hasil

wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu di Desa Pasar Singkut yaitu ibu Iis,

narasumber mengatakan bahwa:75

“Waktu saya mengajukan pinjaman untuk modal usaha saya ke bank,

saya di tanya dulu oleh pihak bank yang datang kerumah saya mereka menanyakan tentang kesehariaan saya, terus mereka juga menanyakan

kalau lingkungan sekitar rumah saya itu bagaimana”.

Pernyataan yang dikatakan ibu Iis selaku pemilik usaha pabrik tahu sama

dengan pernyataan ibu Atik selaku pemilik usaha pabrik kerupuk di Desa Pasar

Singkut, narasumber mengatakan:76

75

Wawancara Ibu Iis, Tanggal 4 Mei 2019, Pukul 14.00 Wib.

76 Wawancara Ibu Atik, Tanggal 6 Mei 2019, Pukul 10.00 Wib.

53

Page 67: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

54

“Biasanya saya kalau ditanya tentang kepribadian iya paling mereka

cuman nanya kegiatan saya sehari-hari apa, terus keadaan kondisi lingkungan saya di sekitar seperti apa, iya intinya mereka nanya

tentang saya, paling cuman itu yang pihak bank tanyakan ke saya”

Perkataan dari ibu Iis sebagai pemilik usaha pabrik tahu dan perkataan

ibu Atik sebagai pemilik pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut di dukung oleh

perkataan dari salah satu karyawan dari PT. BNI Syariah Unit Singkut yaitu

bersama Ermi, Marketing di BNI Syariah, narasumber mengatakan:77

“Untuk menilai karakter nasabah pertama kita bisa melakukan cek

bahan dengan menggunakan cek ideb (informasi debitur) disini kita

bisa lihat rutinitas pinjaman atau kredit dia di tempat lain. yang kedua

survei secara langsung terhadap nasabah, kalau survei langsung kita

biasanya bertanya kepada calon nasabah itu secara langsung kalau

bertanya secara langsung kita bisa bertanya tentang keseharian

mereka dan kita juga bisa lihat keadaan lingkungan tempat tinggal

mereka”.

Dari hasil wawancara saya bersama pemilik usaha pabrik tahu dan

kerupuk di Desa Pasar Singkut serta karyawan dari PT. BNI Syariah Unit Singkut

dapat diketahui bahwa karakter seseorang dapat dilihat dari aktivitas keseharian

calon nasabah dan dari kondisi di lingkungan calon nasabah juga.

2. Capacity

Analisis capacity ini dilakukan untuk menilai kemampuan pemilik usaha

pabrik tahu dan usaha pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut dalam bidang

usahanya serta kemampuan pemilik usaha pabrik tahu dan usaha pabrik kerupuk

dalam memanajemen usahanya. Penilaian kemampuan pemilik usaha dilihat dari

pengalaman-pengalaman pemilik usaha dalam melakukan bisnisnya. Berdasarkan

77 Wawancara ibu Ermi Marketing PT BNI Syariah Unit Singkut, Tanggal 8 Mei 2019,

Pukul 10.30 Wib.

Page 68: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

55

hasil wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu di Desa Pasar Singkut yaitu

bapak Iwan , narasumber mengatakan:78

“Pihak bank menanyakan kepada saya bagaimana pengalaman saya dalam mengelola usaha saya dan sebelumnya saya pernah melakukan

usaha ini atau belum ”.

Perkataan dari bapak Iwan selaku pemilik pabrik tahu selaras dengan

perkataan ibu Savana pemilik pabrik kerupuk yaitu, narasumber mengatakan:79

“Iya pihak bank menanyakan pengalaman saya dalam menjalankan

bisnis saya ini. Kata pihak bank apa saya itu sudah berpengalaman

dalam usaha saya ini terus katanya sebelum usaha saya yang sekarang

usaha ibu dulu apa, biasanya sih itu yang pihak bank tanyakan kalau

saya mau ngambil pembiayaan untuk modal usaha saya”

Kemudian perkataan dari bapak Iwan dan ibu Savana selaku pemilik

usaha pabrik tahu dan kerupuk di dukung juga oleh perkataan dari salah satu

karyawan dari PT. BNI Syariah Unit Singkut yaitu bersama Ermi, Marketing di

BNI Syariah, narasumber mengatakan:80

“Bahwa untuk melihat capacity dari calon nasabah yaitu dengan menilai keadaan usaha tersebut dan pengalaman dari pemilik usahanya juga,

dengan melihat pengalamanya kita bisa tahu kapasitas dia dalam mengelola usahanya”.

Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak Iwan dan ibu Savana

pemilik usaha pabrik kerupuk dan usaha pabrik tahu beserta karyawan dari PT.

BNI Syariah Unit Singkut dapat di simpulkan bahwa capacity dapat dilihat

melalui kemampuan usaha dari pemilik usaha yaitu dengan melihat pengalaman

78

Wawancara bapak Iwan, Tanggal 4 Mei 2019, Pukul 13.00 Wib.

79 Wawancara Ibu Savana, Tanggal 7 Mei 2019, Pukul 09.00 Wib.

80 Wawancara Ibu Ermi Marketing PT. BNI Syariah Unit Singkut, Tanggal 8 Mei 2019, Pukul. 10.30 Wib.

Page 69: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

56

usaha dari pemilik usaha itu sendiri, karena semakin lama pengalamnya semakin

bagus kapasitas pemilik usaha dalam mengelola usahanya.

3. Capital

Analisis capital merupakan analisis penilaian atas posisi keuangan

dilakukan dengan menilai modal dari pemilik usaha pabrik tahu dan usaha pabrik

kerupuk yang mengajukan pembiayaan, modal dapat dilihat dari inventory

(persediaan) barang dari usaha tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dari

pemilik usaha pabrik tahu di Desa Pasar Singkut yaitu bapak Iwan, narasumber

mengatakan bahwa:81

”Waktu saya mengajukan pinjaman untuk modal usaha saya ini ke pihak

bank, kan pihak bank biasanya survei dulu tuh, jadi mereka nanya dan

melihat persediaan jumlah barang dan bahan baku untuk produk tahu

saya ini, terus mereka juga nanya berapa stock bahan baku yang selalu

ada di pabrik ini dan berapa hari sekali stock bahan baku untuk tahu

ini datang ”.

Perkataan dari bapak Iwan ini juga selaras dengan perkataan dari ibu Iis

sama-sama pemilik pabrik tahu yang ada di Desa Pasar Singkut, narasumber

mengatakan:82

“Iya mereka nanya sih, kan biasanya waktu survei kerumah saya mereka

melihat dan nanaya keadaan pabrik saya dan melihat apa saja yang

ada di pabrik saya ini, iya terutama persediaan barang bahan baku yang ada di pabrik saya ini.”

Perkataan dari bapak Iwan dan ibu Iis selaku pemilik pabrik tahu di Desa

Pasar Singkut di dukung juga dengan perkataan dari salah satu karyawan PT. BNI

81 Wawancara Bapak Iwan, Tanggal 4 Mei 2019, Pukul 13.00 Wib.

82 Wawancara Ibu Iis, Tanggal 4 Mei 2019, Pukul 14.00 Wib.

Page 70: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

57

Syariah Unit Singkut yaitu bapak Suparno, Sub Branch Manager di BNI Syariah

Unit Singkut, narasumber mengatakan:83

“Bahwa untuk melihat modal dari calon nasabah, kita dari PT. BNI Syariah bisa melihat dari asset yang di miliki oleh calon nasabah

seperti inventory (persediaan) barang dan jumlah bahan baku yang dimiliki calon nasabah.”

Berdasarkan hasil wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu di Desa

Pasar Singkut dan salah satu karyawan PT. BNI Syariah Unit Singkut ini dapat

disimpulkan bahwa analisis capital merupakan analisis yang berhubungan dengan

modal dapat dilihat dengan jumlah persediaan barang dan jumlah bahan baku dari

calon nasabah.

4. Collateral

Analisis collateral dilakukan untuk menilai atau melihat atas angunan

yang dimiliki oleh pemilik usaha pabrik kerupuk dan usaha pabrik tahu di Desa

Pasar Singkut dilakukan untuk mengetahui apa saja yang biasa di jaminkan oleh

pemilik usaha di Desa Pasar Singkut ini serta melihat nilai dari angunan itu

sendiri. berdasarkan wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu Iis,

narasumber mengatakan bahwa:84

“Kalau untuk jaminan biasanya saya menjaminkan sertifikat tanah kalau gak sertifikat palingan BPKB kendaran saya. Kebetulan oge bank yang

biasa saya pinjam itu biasanya kalau jaminan nya paling dua itu kalau gak sertifikat iya BPKB. Jadi iya kebetulan ibu juga punyanya

sertifakat dan BPKB juga”.

83 Wawancara Bapak Suparno, Sub Branch Manager Bni Syariah Unit Singkut, Tanggal 8

Mei 2019, Pukul 11.00 Wib.

84 Wawancara Ibu Iis, Tanggal 4 Mei 2019, Pukul 14.00 Wib.

Page 71: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

58

Perkataan dari ibu Iis ini selaras juga dengan perkataan ibu Atik pemilik

pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut, narasumber mengatakan:85

“Selama saya minjam uang kebank saya selalu menjaminkan sertifikat rumah, kalau enggak sertifikat rumah iya paling BPKB dari kendaraan

saya paling yang saya jaminkan. Tapi kalau saya lebih seringnya

sertifikat rumah”.

Kemudian perkataan dari ibu Iis dan ibu Atik ini di dukung oleh

perkataan dari salah satu karyawan PT. BNI Syariah Unit Singkut yaitu bersama

Ermi, Marketing di BNI Syariah Unit Singkut, narasumber mengatakan:86

“Kebetulan di BNI Syariah ini yang bisa dijaminkan hanya berupa

sertifikat, BPKB kendaraan dan deposit. Jadi calon nasabah hanya menjaminkan ketiga barang tersebut kalau tidak sertifikat, BPKB, dan

deposito yang mereka miliki”.

Berdasarkan wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu dan usaha

pabrik kerupuk serta karyawan dari PT. BNI Syariah Unit Singkut dapat di

simpulkan bahwa sertifikat tanah dan BPKB kendaraan merupakan barang yang

bisa digunakan untuk dijadikan jaminan dalam proses pembiayaan.

5. Conditon of economy

Untuk menilai kondisi ekonomi dari pemilik usaha pabrik tahu dan

pemilik usaha pabrik kerupuk kondisi ekonomi ini biasa dapat dilihat dari kondisi

pasar dari usaha yang di jalankan oleh pemilik usaha. Berdasarkan hasil

85

Wawancara Ibu Atik, Tanggal 6 Mei 2019, Pukul 10.00 Wib.

86 Wawancara Ibu Ermi, Marketing Pt. Bni Unit Singkut, Tanggal 8 Mei 2019, Pukul

10.30 Wib.

Page 72: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

59

wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu Iwan, narasumber mengatakan

bahwa:87

“Iya...Kalau untuk Prospek usaha sih iya di tanyakan ke saya, kalau

untuk prospek usaha palingan mereka nanya usaha saya ini kalau

untuk kedepannya bakal bagus atau maju enggak, kemudian persaingan

di luar sangat ketat jadi usaha saya ini bisa bersaing atau tidak dengan

usaha yang lainnya”.

Perkataan bapak Iwan ini selaras dengan perkataan ibu Savana selaku

pemilik usaha pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut, narasumber mengatakan

bahwa:88

“Biasanya sih kalau prospek usaha kadang ditanyakan juga, paling mereka nanya apakah usaha saya ini kedepanya kira-kira akan bagus

atau engak. Mungkin dari prospek usaha saya ini mereka melihat kalau usaha saya ini bagus apa tidak jika di berikan pinjaman modal”.

Berdasarkan perkataan dari bapak Iwan dan ibu Savana selaku pemilik

usaha di Desa Pasar Singkut di dukung juga dengan perkataan dari salah satu

karyawan PT. BNI Syariah Unit Singkut yaitu bersama Ermi, marketing BNI

Syariah Unit Singkut, narasumber mengatakan bahwa :89

“Untuk kondisi pasar dan prospek usaha dari calon nasabah bisa kami

pertimbangkan untuk memberikan pembiayaan terhadap calon

nasabah. Kita juga dari BNI Syariah juga sangat memperhatikan

perkembangan usaha yang dimiliki calon nasabah kami, kami juga

membaca peluang pasar di masyarakat untuk produk usaha yang calon

nasabah kelola”.

Dari hasil wawancara saya bersama pemilik usaha pabrik tahu bapak

Iwan dan usaha pabrik kerupuk ibu Savana serta karyawan dari PT. BNI Syariah

87 Wawancara Bapak Iwan, Tanggal 4 Mei 2019, Pukul 13.00 Wib.

88 Wawancara Ibu Savana, Tanggal 7 Mei 2019, Pukul 09.00 Wib.

89 Wawancara Ibu Ermi, Marketing Pt. Bni Syariah Unit Singkut, Tanggal 8 Mei 2019, Pukul 10.30 Wib.

Page 73: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

60

Unit Singkut ini dapat di simpulkan bahwa prospek usaha dari pemilik usaha

dapat berperan dalam pemberian pembiayaan terhadap pemilik usaha.

B. Kendala yang terjadi pada pembiayaan UMKM di Desa Pasar Singkut

Berdasarkan hasil wawancara saya bersama pemilik usaha pabrik tahu

dan usaha pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut, dalam penerapan pemberian

pembiayaan pada UMKM di Desa Pasar Singkut mengalami beberapa kendala

yaitu:

1. Character

Menurut keterangan pihak pemilik usaha pabrik tahu dan pemilik usaha

pabrik kerupuk mereka mereka sering tidak tepat waktu dalam melakukan

pembayaran angsuran. Hal ini di ungkapkan oleh pemilik pabrik tahu Iis,

narasumber menyatakan bahwa:90

“Kalau ibu sih... enggak juga selalu tepat kalau tepat mah, iya kadang

saya telat juga dalam membayar angsurann saya kebank tapi kadang juga ibu tepat bayar angsurannya”.

Perkataan dari ibu Iis ini selaras dengan perkataan dari ibu Savana

pemilik usaha kerupuk di Desa Pasar Singkut, narasumber mengatakan:91

“Iya kalau masalah bayar angsuran kadang pernah juga saya gak tepat bayar angsuran saya. Tapi saya pernah juga bayar tepat waktu, iya

imbang kadang bisa telat kadang juga tepat”.

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pemilik usaha pabrik

tahu ibu Iis dan pemilik usaha pabrik kerupuk ibu Savana ini tidak memiliki itikad

90 Wawancara Ibu Iis, Tanggal 4 Mei 2019, Pukul 14.00 Wib.

91 Wawancara Ibu Savana, Tanggal 7 Mei 2019, Pukul 09.00 Wib.

Page 74: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

61

untuk membayar angsuran kepada bank, buktinya mereka masih suka telat bayar

angsuran ke bank. sehingga akan terjadi pembiayaan macet, ketika sudah terjadi

pembiayaan macet maka dari pihak bank akan mempertimbangkan lagi untuk

memberikan pembiayaan di kemudian hari.

2. Capacity

Menurut keterangan pemilik usaha pabrik tahu dan pabrik kerupuk di

Desa Pasar Singkut bahwa mereka belum begitu mengikuti kemajuan teknologi

dalam melakukan proses produksi. Hal ini di ungkapkan oleh pemilik usaha

pabrik tahu Bapak Iwan, narasumber mengatakan bahwa:92

“Tidak, karena saya masih mengelola usaha saya dengan cara yang

sama seperti ayah saya mengelolanya yaitu dengan pake cara

tradisional, saya masih memepertahankan cara tradisional untuk

mengelola usaha saya ini, semuanya pokoknya serba tradisional mulai

dari awal proses mengelola tahu sampe tahap akhir kami semuanya

serba tradisional”.

Dari perkataan Bapak Iwan ini selaku pemilik usaha pabrik tahu ternyata

selaras dengan perkataan Ibu Atik pemilik pabrik kerupuk, narasumber

mengatakan:93

”Kebetulan di pabrik saya ini, saya masih pake sistem tradisional dalam mengelola usaha saya, mulai dari cetak kerupuk, kemas kerupuk, dan

goreng kerupuk semuanya kami lakukan secara tradisional, tidak mengunakan mesin”.

Dalam suatu ukuran kapasitas pengusaha jika ukuran pengusaha di

bawah kemampuannya untuk menggerakkan usaha mereka maka akan

menimbulkan keraguan bank dalam memberikan pembiayaan. salah satu

92 Wawancara Bapak Iwan, Tanggal 4 Mei 2019, Pukul 13.00 Wib.

93 Wawancara Ibu Atik, Tanggal 6 Mei 2019, Pukul 10.00 Wib.

Page 75: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

62

kapitasnya adalah mengelola usahanya dilihat dari kemampuan pengusaha dalam

mengikuti kemajuan-kemajuan teknologi.

3. Collateral

Permohonan angunan yang di ajukan oleh pihak pemilik usaha pabrik

tahu dan usaha pabrik kerupuk yang ada di Desa Pasar Singkut, kadang jumlah

nilai dari angunan tersebut lebih kecil dari pada jumlah nilai pembiayaan yang di

ajukan, hal ini di ungkapkan oleh pemilik usaha pabrik tahu dan kerupuk di Desa

Pasar Singkut yaitu Iis, narasumber mengatakan bahwa:94

“Tidak pernah sih karna kalau soal masalah harga angunan, saya tidak pernah memperkirakan nilai dari harga angunan saya dan jumlah dana

yang saya ajukan yang penting saya hanya memberikan angunan untuk sebagai jaminan dari pembiayaan saya itu”.

Perkataan dari ibu Iis ini selaku pemilik usaha pabrik tahu selaras dengan

perkataan ibu Savana pemilik usaha pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut,

narasumber mengatakan:95

“Kalau saya sih gak pernah memperkirakan nilai dari jumlah jaminan saya itu, paling saya taunya cuman ngasih jaminan saya aja, dan juga

gak pernah saya kirakan berapa jumlah nilai harga dari jaminan saya itu”.

Karena sering terjadinya permohonan pembiayaan yang terlalu besar dan

nilai dari angunan yang lebih kecil dari pembiayaan, ini menjadi kendala bagi

pemilik usaha pabrik tahu dan pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut dalam

mengajukan pembiayaan.

94 Wawancara Ibu Iis , Tanggal 4 Mei 2019, Pukul 14.00 Wib.

95 Wawancara Ibu Savana, Tanggal 7 Mei 2019, Pukul 09.00 Wib.

Page 76: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

63

Berdasarkan wawancara saya bersama pemilik usaha pabrik tahu dan

kerupuk di Desa Pasar Singkut bahwa kendala yang sering terjadi dalam analisis

5C pada pemberian pembiayaan yang menjadi kendalanya yaitu di analisis

Character, Capacity, Collateral. Analisis Charcter, Capacity, Collateral yang

paling sering di perhatikan dan menjadi kendala ketika pihak calon nasabah ingin

mengajukan pembiayaan sedangkan analisis Capital dan Condition Of Economy

tidak begitu di perhatikan.

C. Peranan analisis 5C pada pembiayaan UMKM di Desa Pasar Singkut

Berdasarkan hasil wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu dan

pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut, peranan analisis 5C pada pembiayaan

UMKM di desa pasar singkut yaitu:

1. Character

Setelah melakukan wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu dan

pemilik usaha pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut bahwa peranan analisis

Character digunakan untuk melihat kepribadian dari pemilik usaha pabrik tahu

dan pemilik usaha kerupuk di Desa Pasar Singkut dalam melakukan pengajuan

pembiayaan untuk modal usahanya. Dari analisis Character ini dapat diketahui

bahwa pemilik usaha ini tidak memiliki itikad baik dalam mengembalikan

pembiayaan di kemudian hari.

Page 77: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

64

2. Capacity

Dari hasil wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu dan kerupuk di

Desa Pasar Singkut, Peran dari analisis Capacity digunakan untuk menilai

kemampuan usaha dari pemilik pabrik tahu dan pemilik pabrik kerupuk itu.

kemampuan usahanya dapat dilihat dari cara dia dalam mengelola usahanya.

Pemilik usaha pabrik tahu dan pabrik kerupuk dalam mengelola usahanya masih

secara tradisional sehingga hasil yang di produksinya masih terbatas.

3. Capital

Setelah melakukan wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu dan

pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut. Peranan Capital dalam analisis 5C pada

pembiayaan yaitu untuk melihat kelancaran dari pemasukan dan pengeluaran

persediaan barang yang dimiliki oleh pemilik usaha tersebut, dan juga untuk

melihat berapa banyak jumlah persediaan bahan baku yang masih dimiliki oleh

pemilik pabrik tahu dan kerupuk di Desa Pasar Singkut ini. Dengan melihat

jumlah persedian barang dan jumlah bahan baku dapat diketahui kelancaran

tingkat modal yang dimilikinya.

4. Collateral

Setelah melakukan wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu dan

pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut bahwa peranan analisis Collateral

digunakan untuk melihat jaminan yang dimiliki oleh pemilik pabrik kerupuk dan

tahu di Desa Pasar Singkut dalam melakukan pengajuan pembiayaan untuk modal

usahanya. Dari hasil wawancara tersebut didapat bahwa jaminan yang di

Page 78: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

65

ajukan oleh pemilik usaha pabrik tahu dan kerupuk ini tidak dapat memenuhi dari

jumlah dana yang di ajukannya.

5. Condition of economy

Setelah melakukan wawancara bersama pemilik usaha pabrik tahu dan

pabrik kerupuk analisis Condition Of Economy merupakan analisis yang berperan

untuk melihat prospek usaha yang sedang dijalankan. Karena prospek usaha dari

pabrik tahu dan kerupuk di Desa Pasar Singkut itu bagus, maka pihak perbankan

akan mempertimbangkan pembiayaan yang di ajukan oleh pemilik pabrik tahu

dan pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut ini.

Berdasarkan peranan analisis 5C dimana Character, Capacity, Capital,

Collateral, Condition Of Economy di atas dapat disimpulkan bahwa pemilik usaha

pabrik tahu dan pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut tidak layak diberikan

pembiayaan, ini disebabkan karena pemilik usaha pabrik tahu dan kerupuk dari

tidak mampu memenuhi analisis Caharacter, Capacity, dan Collateral. Dari

analisis Caharacter di ketahui bahwa pemilik usaha pabrik tahu dan pabrik

kerupuk tidak memiliki itikad baik dalam mengembalikan angsuran pembiayaan

dikemudian hari, kemudian dari analisis Capacity diketahui bahwa usaha pabrik

tahu dan pabrik kerupuk ini masih mengelola usahanya secara tradisional

sehingga akan susah bersaing dengan usaha yang lainnya dan hasil produksinya

masih terbatas, dan dari analisis Collateral diketahui nilai dari jaminan yang

diajukan tidak mampu memenuhi dana yang diminta.

Page 79: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

66

Penelitian ini selaras dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ita

Purnamasari yaitu Analisis Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition

Of Economy, Constrain (6C) pada pembiayaan PT. Bank Brisyariah Cabang

Jambi, pada penelitian ini dan penelitian Ita Purnamasari masalah yang di bahas

sama. Yaitu membahas tentang hambatan atau kendala yang terjadi saat analisis

pada pemberian pembiayaan, adapun hambatan atau kendala yang terjadi yaitu

dari analisis Character, Capacity, dan Collateral.

Page 80: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dalam penerapan analisis 5C, yaitu character, capacity, capital,

collateral, condition of economy pada pemilik usaha pabrik tahu dan

pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut sudah diterapkan, hal ini di buktikan

pada saat melakukan pembiayaan pihak pemilik usaha di tanya tentang

kepribadian dari pemilik usaha yang merupakan bagian dari analisis

caharacter, kemampuan dalam mengelola usahanya bagian dari analisis

capacity, persediaan barang dan jumlah bahan baku yang merupakan

bagian dari analisis capital, angunan yang merupakan dari jaminan bagian

analisis collateral dan prospek usaha kedepannya merupakan bagian

analisis condition of economy.

2. Kendala dalam penerapan analisis 5C pada pemberian pembiayaan

UMKM di Desa Pasar Singkut masih sering terjadi. Adapun kendala yang

sering dihadapi oleh pemilik usaha pabrik tahu dan pabrik kerupuk yaitu di

analisis character, capacity, dan collateral. Di analisis character pemilik

usaha masih tidak tepat dalam membayar angusaran, kemudian kendala

dari analisis capacity yaitu pemilik usaha pabrik tahu dan pabrik kerupuk

di Desa Pasar Singkut belum bisa mengikuti kemajuan teknologi, dan dari

analisis collateral kendala yang terjadi yaitu nilai jaminan lebih kecil dari

dana yang di ajukan.

67

Page 81: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

68

3. Dalam peranan analisis analisis 5C yang dimana Character, Capacity,

Capital, Collateral, Condition Of Economy di ketahui bahwa usaha pabrik

tahu dan pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut tidak layak diberikan

pembiayaan, karena tidak bisa memenuhi analisis character, capacity, dan

collateral.

B. Saran

1. Sebaiknya pihak pemilik usaha pabrik tahu dan pabrik kerupuk di Desa

Pasar Singkut lebih memperhatikan analisis 5C tersebut Character,

Capacity, Capital, Collateral, Condition Of Economy ketika ingin

mengajukan pembiayaan.

2. Sebaiknya untuk kedepan pemilik usaha agar bisa lebih tepat dalam

membayar angusaran pembiayaan, kemudian mengikuti kemajuan

teknologi dalam melakukan usahanya, dan harus bisa memperkirakan

jumlah angunan dan dana yang diajukan.

3. Sebaiknya pemilik usaha harus lebih bisa memperhatikan setiap aspek

analisis 5C dimana Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition Of

Economy agar usahanya layak untuk diberikan pembiayaan oleh pihak

bank.

C. Kata Penutup

Demikian karya ini ditulis, semoga bisa bermanfaat khususnya bagi

penulis dan bagi masyarakat umumnya. Karya ini penulis sadari masih jauh dari

kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak tentunya sangat berarti untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Page 82: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

DAFTAR PUSTAKA

Antonio Muhammad Syafi’i, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Arrison Hendry, Perbankan Syariah, Jakarta: Muamalah Institute, 1999.

Badan Pusat Statistik.

Budiarto Rachmawati, Pengembangan UMKM Antara Konseptual Dan Pengalaman Praktis, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2015.

Desperindagkop Kabupaten Sarolangun.

Dewi Anggraini, “Peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan UMKM Di Kota Medan (Studi Kasus BANK BRI)”, Jurnal: Ekonomi dan Keuangan Vol, 1, No. 3, 2013.

Etty Mulyati, Kredit Perbankan: Aspek Hukum dan Pengembangan Usaha Mikro

Kecil Dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia, Bandung: Refika Aditama, 2016.

Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan, Bandung: Alfabeta, 2016.

Budi Harsono, Tiap Orang Bisa Menjadi Sukses Melalui UMKM. Jakarta: Pt Elex Media Komputindo, 2014.

Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014.

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama. 2015.

Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2001.

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Jakarta: Referensi,

2013.

Jejen Musfah, Tips Menulis Karya Ilmiah, Jakarta: Kencana, 2016.

Ni Wayan Ana Purnamayanti dkk, “ Pengaruh Pemberian Kredit dan Modal Terhadap Pendapatan UKM”, Jurnal: Manajemen, Vol. 2, Tahun 2014.

Ratih Tresnati, Neni Sri Imaniyati Tasya Aspiranti, “Kajian Faktor-Faktor Penghambat Akses Kredit Industri Kecil Dan Produk Tekstil Di Kabupaten Bandung”, Jurnal: Issn 2089-3590, 2010.

Page 83: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

Veithzal Rivai, dan Andria Permata Veithzal. Credit Management Handbook.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006.

Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori Dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi ,

Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Leonardus Saiman, Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat, 2016.

Soeratno dan Lincolin Arsyad, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2005.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2013.

Syamsuddin Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.

Tulus T.H. Tambunan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Bogor: Ghalia

Indonesia, 2017.

Y Sri Susilo, “Peran Perbankan Dalam Pembiayaan Di Provinsi Diy”, Jurnal:

Keungan Dan Perbankan, Vol. 14, No. 3, 2010.

Page 84: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

LAMPIRAN

DAFTAR INFORMAN

No Nama Informan Jabatan/Pekerjaan

1. Iis Pemilik Pabrik Tahu

2. Atik Pemilik Pabrik Kerupuk

3. Savana Pemilik Pabrik Kerupuk

4. Iwan Pemilik Pabrik Tahu

5. Suparno Sub Branch Manager BNI

Syariah Unit Singkut

6. Ermi Marketing BNI Syariah Unit

Singkut

Page 85: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

Wawancara Bersama Pemilik Pabrik Kerupuk Dan Tahu Di Desa Pasar Singkut

Page 86: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

Poto bersama Ibu Ermi sebagai Marketing di PT. BNI Syariah Unit Singkut

setelah melakukan wawancara

Poto bersama Bapak Suparno sebagai Sub Branch Manager PT. BNI Syariah Unit

Singkut setelah melakukan wawancara

Page 87: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

Poto pabrik tahu di Desa Pasar Singkut

Page 88: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

Pabrik kerupuk di Desa Pasar Singkut

Page 89: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

PT BNI Syariah Unit Singkut di Jl. Lintas Sumatera Desa Bukit Tigo Rt.10 Rw.05

Kec. Singkut Kab. Sarolangun

Page 90: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

1. Transkip wawancara pertama

Hari/tanggal

: Sabtu, 4 Mei 2019

Waktu

: 14.00 Wib

Nama Informan

: Iis

Jabatan

: Pemilik Usaha Pabrik Tahu

a. Aspek Character

1. Apakah ibu selalu tepat waktu dalam membayar angsuran ke bank ?

Jawab: kalau ibu sih... enggak juga selalu tepat kalau tepat mah, iya kadang saya

telat juga dalam membayar angsurann saya kebank tapi kadang juga ibu

tepat bayar angsurannya.

2. Apakah ibu pernah di tanya tentang kepribadian oleh pihak bank pada saat

ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha ibu?

Jawab: kalau masalah tentang pribadi saya sih pernah juga pihak bank nanya,

selama saya minjam uang kebank iya kadang orang dari bank nya itu nnya

soal itu tadi, tapi ya gak begitu mendalam nanya sama sayanya paling

nanya biasa-biasa aja sih.

3. Apa saja yang pihak bank tanyakan tentang kepribadian ibu itu ?

Jawab: waktu saya mengajukan pinjaman untuk modal usaha saya ke bank, saya

di tanya dulu oleh pihak bank yang datang kerumah saya mereka

menanyakan tentang kesehariaan saya, terus mereka juga menanyakan

kalau lingkungan sekitar rumah saya itu bagaimana.

b. Aspek Capacity

1. Apakah ibu pernah ditanya berapa lama usaha ibu berdiri oleh pihak bank pada

saat ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha ibu?

Page 91: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

Jawab: ohh.. kalau soal nanya berdiri usaha saya pasti, selama saya mau minjam

uang pasti ditanya, kan biasanya pihak daru bank yang mau saya pinjamin

untuk modal saya itu biasanya tuh kan ada survei dulu kerumah sebelum

ngasih pinjmanya, nah.. di survei itu mereka nanya kesaya tentang berdiri

pabrik saya ini, pokoknya seputar usaha saya ditanya oleh mereka.

2. Sudah berapa lama ibu mendirikan usaha ibu ini?

Jawab: kebetulan saya mendirikan usaha ini dari tahun 2005, jadi kalau di hitung-

hitung bearti usaha saya ini sudah 14 tahun berdirinya, sudah cukup lama

iya usaha saya ini.

3. Apakah pengalaman ibu dalam mengelola usaha di tanya oleh pihak bank

ketika ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha ibu?

Jawab: pernah juga sih ditanyakan kalau soal pengalaman saya dalam mengelola

usaha saya, kalau saya mah soal pengalaman dalam usaha saya ini

insaallah sudah berpengalaman karna saya sudah lama mengelola usaha

saya ini.

4. Apakah ibu selalu menerapkan kemajuan teknologi untuk mengelola usaha ibu

ini ?

Jawab: kalau kemajuan teknologi kebetulan saya belum begitu menggunakannya

di pabrik saya ini, karena di pabrik saya, saya masih memakai cara

tradisional untuk mengelola usaha saya, baik dari cetak tahu nya saya dan

karyawan saya masih pake cetakan tradisional.

c. Aspek Capital

1. Apakah alat-alat produksi yang ibu gunakan milik sendiri atau menyewa?

Jawab: kebetulan semua alat produksi yang saya gunakan itu milik pribadi, jadi

semua alat produksi itu milik saya semua tidak ada yang menyewa sama

orang.

Page 92: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

2. Apakah ketika mengajukan pembiayaan pihak bank menanyakan persediaan

barang dan bahan baku yang ada di pabrik ibu?

Jawab: iya mereka nanya sih, kan biasanya waktu survei kerumah saya mereka

melihat dan nanaya keadaan pabrik saya dan melihat apa saja yang ada di

pabrik saya ini, iya terutama persediaan barang bahan baku yang ada di

pabrik saya ini.

3. Apakah persedian barang dan bahan baku produk ibu selalu ada?

Jawab: saya mah selalu memprioritaskan barang dan bahan baku untuk tahu saya,

jadi iya selalu ada, karena kalau nanti saya mau buat tahu kalau barang

bahan baku sudah ada jadi enak saja, dan kadang kan harga kedelai tuh

mahal jadi saya kadang stock kedelai banyak kalau harga kedelai lagi

murah.

d. Aspek Collateral

1. Apa saja yang biasa ibu jaminkan untuk jaminan ke bank ?

Jawab: Kalau untuk jaminan biasanya saya menjaminkan sertifikat tanah kalau

gak sertifikat palingan BPKB kendaran saya. Kebetulan oge bank yang

biasa saya pinjam itu biasanya kalau jaminan nya paling dua itu kalau gak

sertifikat iya BPKB. Jadi iya kebetulan ibu juga punyanya sertifakat dan

BPKB juga.

2. Apakah ibu pernah memperkirakan harga dari jaminan ibu terhadap jumlah

dana yang ibu ajukan ?

Jawab: tidak pernah sih karna kalau soal masalah harga angunan, saya tidak

pernah memperkirakan nilai dari harga angunan saya dan jumlah dana

yang saya ajukan yang penting saya hanya memberikan angunan untuk

sebagai jaminan dari pembiayaan saya itu.

e. Aspek Condition Of Economy

1. Apakah usaha ibu ini di dukung oleh pemerintah daerah ?

Jawab: enggak, karena usaha saya ini saya dirikan sendiri, jadi gak ada dukungan

pemerintah di usaha saya ini.

Page 93: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

2. Apakah usaha ibu ini menjanjikan untuk di jalankan dalam prospek jangka

waktu kedepannya ?

Jawab: kalau untuk prospek usaha saya sendiri sih menjanjikan, karena tahu kan

merupakan makanan yang banyak di sukai masyarakat. Dan juga tahu

produk saya ini banyak juga diminati oleh masyarakat sekitar. Jadi kalau

untuk prospek kedepan insaallah bagus.

3. Apakah prospek usaha ibu di tanyakan oleh pihak bank ketika mengajukan

pembiayaan untuk modal usaha ibu ?

Jawab: kalau prospek usaha sih heeh ditanya, biasanya mah pihak bank nanya ke

saya itu gini kira-kira usaha ibu ini kalau di jalankan kedepanya akan

bagus apa engak, Terus dari hasil usaha saya ini bisa enggak membayar

angsuran setiap bulannya iya saya jawab aja bisa.

Page 94: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

2. Transkip wawancara kedua

Hari/tanggal

: minggu, 4 Mei 2019

Waktu

: 13.00 Wib

Nama Informan

: 1wan

Jabatan

: Pemilik Usaha Pabrik Tahu

a. Aspek Character

1. Apakah bapak selalu tepat waktu dalam membayar angsuran ke bank ?

Jawab: ahh.. nya kadang enggak tepat juga saya bayar angsuran nya, kalau lagi

tepat iya saya bayarnya tepat kalau lagi telat iya telat. Iya tergantung

keadaan dan kondisi saja.

2. Apakah ibu pernah di tanya tentang kepribadian oleh pihak bank pada saat

ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha bapak?

Jawab: iya pernah

3. Apa saja yang pihak bank tanyakan tentang kepribadian bapak itu ?

Jawab: kalau untuk nanya tentang kepribadian paling mereka nanya keseharian

saya bagaimana, apa saja yang saya lakukan sehari-hari, kemudian

lingkungan sekitar saya juga ditanyakan. Iya paling cuman sebatas itu

yang ditanya kesaya.

b. Aspek Capacity

1. Apakah bapak pernah ditanya berapa lama usaha bapak berdiri oleh pihak bank

pada saat ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha bapak?

Jawab: selama saya minjam uang kebank untuk usaha saya ini, kalau untuk

tentang berdiri usaha selama ini selalu ditanyakan sama saya, iya mereka

selalu nanya sudah berapa lama saya mengelola usaha saya ini dan sudah

berapa lama saya mendirikan usaha saya ini.

Page 95: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

2. Sudah berapa lama bapak mendirikan usaha bapak ini?

Jawab: kurang lebih saya mendirikan usaha saya sudah 28 tahun. Iya karena usaha

saya ini kan usaha turun temurun jadi sudah lama berdirinya, usaha saya

ini mulai di dirikan oleh ayah saya sejak tahun 1991 dulu. Jadi iya usaha

saya ini bisa dibilang sudah cukup lama berdirinya, dan alhamdulilah

masih bisa bertahan sampe sekarang.

3. Apakah pengalaman bapak dalam mengelola usaha di tanya oleh pihak bank

ketika ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha bapak?

Jawab: iya ditanyakan juga, pihak bank menanyakan kepada saya bagaimana

pengalaman saya dalam mengelola usaha saya dan sebelumnya saya

pernah melakukan usaha ini atau belum.

4. Apakah bapak selalu menerapkan kemajuan teknologi untuk mengelola usaha

bapak ini ?

Jawab: tidak, karena saya masih mengelola usaha saya dengan cara yang sama

seperti ayah saya mengelolanya yaitu dengan pake cara tradisional, saya

masih memepertahankan cara tradisional untuk mengelola usaha saya ini,

semuanya pokoknya serba tradisional mulai dari awal proses mengelola

tahu sampe tahap akhir kami semuanya serba tradisional.

c. Aspek Capital

1. Apakah alat-alat produksi yang bapak gunakan milik sendiri atau menyewa?

Jawab: semua alat produksi untuk mengelola tahu saya itu semuanya milik saya

pribadi saya sendiri. jadi saya gak perlu menyewa untuk alat produksi saya

itu.

2. Apakah ketika mengajukan pembiayaan pihak bank menanyakan persediaan

barang dan bahan baku yang ada di pabrik bapak?

Jawab: iya kalau soal itu kadang ditanyakan juga, paling mereka nanya berapa

stock bahan baku yang selalu ada di pabrik saya ini dan berapa hari sekali

Page 96: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

stock bahan baku datang. Mungkin mereka mau tau perputaran dari

persedian barang dan bahan baku dari produk saya.

3. Apakah persedian barang dan bahan baku produk ibu selalu ada?

Jawab: Waktu saya mengajukan pinjaman untuk modal usaha saya ini ke pihak

bank, kan pihak bank biasanya survei dulu tuh, jadi mereka nanya dan

melihat persediaan jumlah barang dan bahan baku untuk produk tahu saya

ini, terus mereka juga nanya berapa stock bahan baku yang selalu ada di

pabrik ini dan berapa hari sekali stock bahan baku untuk tahu ini datang

d. Aspek Collateral

1. Apa saja yang biasa bapak jaminkan untuk jaminan ke bank ?

Jawab: kalau saya biasanya iya kadang BPKB kendaran saya dan iya kadang juga

sertifikat tanah saya.

3. Apakah ibu pernah memperkirakan harga dari jaminan ibu terhadap jumlah

dana yang ibu ajukan ?

Jawab: kalau untuk memperkirakan harga jaminan saya enggak pernah, iya paling

saya cuman menjaminkan jaminan saya aja dan ngajukan pinjmaman saya,

jadi saya gak pernah memperkirakan nilai dari jaminan saya itu.

e. Aspek Condition Of Economy

1. Apakah usaha ibu ini di dukung oleh pemerintah daerah ?

Jawab: kalau dukungan pemerintah tidak ada, usaha saya ini asli saya kelola dan

saya dirikan sendiri tanpa bantuan siapa pun terutama pihak pemerintah.

2. Apakah usaha ibu ini menjanjikan untuk di jalankan dalam prospek jangka

waktu kedepannya ?

Jawab: iya menjanjikan, buktinya usaha yang saya kelola ini sudah bertahan

kurang lebih 28 tahun. Kalau tidak menjanjikan mungkin usaha saya gak

akan berdiri sampai 28 tahun. Bagi saya produk tahu yang saya jual juga di

sukai oleh konsumen, banyak konsumen yang pesan tahu produksi saya

baik untuk dijual kembali atau untuk konsumsi mereka, dari situ saya bisa

lihat kalau usaha saya bisa menjanjikan jika dijalankan untuk kedepanya.

Page 97: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

3. Apakah prospek usaha ibu di tanyakan oleh pihak bank ketika mengajukan

pembiayaan untuk modal usaha ibu ?

Jawab: Iya...Kalau untuk Prospek usaha sih iya di tanyakan ke saya, kalau untuk

prospek usaha palingan mereka nanya usaha saya ini kalau untuk

kedepannya bakal bagus atau maju enggak, kemudian persaingan di luar

sangat ketat jadi usaha saya ini bisa bersaing atau tidak dengan usaha yang

lainnya

Page 98: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

3.Transkip Wawancara Ketiga

Hari/tanggal

: senin, 6 Mei 2019

Waktu

: 10.00 Wib

Nama Informan

: Atik

Jabatan

: Pemilik Usaha Pabrik kerupuk

a. Aspek Character

1. Apakah ibu selalu tepat waktu dalam membayar angsuran ke bank ?

Jawab: kalau di bilang tepat terus iya gak juga sih.. pernah juga waktu itu saya

telat bayar angsuran saya, tapi gak sering juga telat tapi pernah, tapi saya

juga kadang bayar angsuran tepat waktu juga kok.

2. Apakah ibu pernah di tanya tentang kepribadian oleh pihak bank pada saat

ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha ibu?

Jawab: kalau masalah pribadi iya pernah juga ditanya waktu pihak bank

melakukan survei kerumah saya, waktu survei itulah saya ditanya-tanya

tentang dana yang saya pinjam digunakan untuk apa, pokoknya nanya

seputar saya sih.

3. Apa saja yang pihak bank tanyakan tentang kepribadian ibu itu ?

Jawab: biasanya saya kalau ditanya tentang kepribadian iya paling mereka cuman

nanya kegiatan saya sehari-hari apa, terus keadaan kondisi lingkungan

saya di sekitar seperti apa, iya intinya mereka nanya tentang saya, paling

cuman itu yang pihak bank tanyakan ke saya.

b. Aspek Capacity

1. Apakah ibu pernah ditanya berapa lama usaha ibu berdiri oleh pihak bank pada

saat ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha ibu?

Page 99: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

Jawab: kalau masalah berdiri usaha pernah, waktu itu pernah juga mereka

menanyakan sama saya kalau usaha saya ini sudah berapa lama berdiri,

selain nanya sudah berapa lama berdiri mereka juga nanya kenapa ibu

mendirikan usaha ini, iya seputar usaha saya juga ditanyakan oleh

mereka.

2. Sudah berapa lama ibu mendirikan usaha ibu ini?

Jawab: awalnya saya mendirikan pabrik saya ini dari tahun 2005 jadi usaha saya

ini kurang lebih sudah 15 tahun pabrik keripik saya ini berdiri, iya

meskipun jatuh bangun dalam mengelolanya, tapi saya gak pernah nyerah

saya terus berusaha agar usaha kerupk saya ini bisa terus lancar.

3. Apakah pengalaman ibu dalam mengelola usaha di tanya oleh pihak bank

ketika ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha ibu?

Jawab: kalau pengalaman mungkin suatu yang penting iya dalam mengelola

usaha, jadi waktu saya mau ngambil pinjaman iya ditanyakan juga sama

pihak banknya, kata mereka pengalaman ibu bagaimana dalam mengelola

usaha ibu ini terus sebelum usaha ini ibu mendirikan usaha apa.

4. Apakah ibu selalu menerapkan kemajuan teknologi untuk mengelola usaha ibu

ini ?

Jawab: Kebetulan di pabrik saya ini, saya masih pake sistem tradisional dalam

mengelola usaha saya, mulai dari cetak kerupuk, kemas kerupuk, dan

goreng kerupuk semuanya kami lakukan secara tradisional, tidak

mengunakan mesin.

c. Aspek Capital

1. Apakah alat-alat produksi yang ibu gunakan milik sendiri atau menyewa?

Jawab: semua alat produksi yang saya gunakan untuk membuat kerupuk saya itu

semuanya milik saya sendiri. iya meskipun waktu itu saya belinya secara

berangsur-angsur tapi alhamdulilah sekarang semua alat produksi untuk

Page 100: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

buat kerupuk saya sudah lengkap dan semua alat produksi itu milik saya

sendiri.

2. Apakah ketika mengajukan pembiayaan pihak bank menanyakan persediaan

barang dan bahan baku yang ada di pabrik ibu?

Jawab: waktu itu mereka melakukan survei kerumah saya, di survei itulah mereka

nanya dan melihat-lihat persediaan barang dan bahan baku yang saya

miliki di pabrik saya ini, iya mereka kadang secara langsung menanyakan

kemudian mereka juga melihat-lihat langsung persediaan barang dan

bahan baku yang ada.

3. Apakah persedian barang dan bahan baku produk ibu selalu ada?

Jawab: kalau untuk bahan baku saya selalu nyetok bahan baku untuk kerupuk

saya itu, karena kalau sudah ada stock saya gak akan susah kalau mau buat

kerupuk, karena bahan-bahannya sudah ada tersedia.

d. Aspek Collateral

1. Apa saja yang biasa ibu jaminkan untuk jaminan ke bank ?

Jawab: selama saya minjam uang kebank saya selalu menjaminkan sertifikat

rumah, kalau enggak sertifikat rumah iya paling BPKB dari kendaraan

saya paling yang saya jaminkan. Tapi kalau saya lebih seringnya sertifikat

rumah.

2. Apakah ibu pernah memperkirakan harga dari jaminan ibu terhadap jumlah

dana yang ibu ajukan ?

Jawab: ahh saya mah...engak pernah kalau untuk menmperkirakan harga dari

jaminan saya itu, yang saya tau cuman menjaminkan barang jaminan saya

aja, saya gak pernah memperkirakan harganya dengan jumlah pinjaman

saya.

e. Aspek Condition Of Economy

1. Apakah usaha ibu ini di dukung oleh pemerintah daerah ?

Jawab: enggak... karena usaha saya ini memang saya yang mengelola sendiri dari

awal mula saya bangun pabrik kerupuk saya ini, kalau untuk pemerintah

Page 101: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

gak pernah ada ikut campur dalam usaha saya ini, semua modal usaha saya

juga modal sendiri meskipun kadang pinjam ke bank juga.

2. Apakah usaha ibu ini menjanjikan untuk di jalankan dalam prospek jangka

waktu kedepannya ?

Jawab: kalau dibilang menjanjikan iya menjanjikan juga, karena usaha kerupuk

saya ini sangat menjanjikan untuk di jalankan kedepannya, sampai

sekarang alhamdulilah karena banyak masyarakat yang memesan kerupuk

saya ini.

3. Apakah prospek usaha ibu di tanyakan oleh pihak bank ketika mengajukan

pembiayaan untuk modal usaha ibu ?

Jawab: iya mereka suka nanya, propek usaha ibu kedepannya kira-kira seperti apa

terus mereka juga nanya apa penghasilan dari usaha saya nanti bisa

melunasi angsuran dari pinjaman saya, mungkin dari prospek usaha saya

mereka bisa menilai kemampuan saya dalam membayar angsuran

nantinya.

Page 102: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

4. Transkip wawancara keempat

Hari/tanggal

: Selasa,7 Mei 2019

Waktu

: 09.00 Wib

Nama Informan

: Savana

Jabatan

: Pemilik Usaha Pabrik Kerupuk

a. Aspek Character

1. Apakah ibu selalu tepat waktu dalam membayar angsuran ke bank ?

Jawab: iya kalau masalah bayar angsuran kadang pernah juga saya gak tepat bayar

angsuran saya. Tapi saya pernah juga bayar tepat waktu, iya imbang

kadang bisa telat kadang juga tepat.

2. Apakah ibu pernah di tanya tentang kepribadian oleh pihak bank pada saat

ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha ibu?

Jawab: kalau masalah sifat kepribadian saya iya mereka pernah juga nanya, ya

paling yang ditanyakan sama sayanya biasa-biasa aja sih gak terlalu detail

pertanyaanya.

3. Apa saja yang pihak bank tanyakan tentang kepribadian ibu itu ?

Jawab: biasanya iya paling mereka nanya keadaan keseharian saya di lingkungan

sekitar saya, iya seputar itu saja sih yang biasa tanya kesaya.

b. Aspek Capacity

1. Apakah ibu pernah ditanya berapa lama usaha ibu berdiri oleh pihak bank pada

saat ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha ibu?

Jawab: iya pernah, mereka nanya kesaya itu, apakah usaha saya ini sudah lama

berdiri terus sejak kapan usaha saya berdiri terus kenapa saya mendirikan

usaha saya. Iya mungkin mereka ingin melihat lama usaha saya berdiri

kemungkinan kalau sudah berdiri lama bearti usaha saya mampu bertahan.

Page 103: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

2. Sudah berapa lama ibu mendirikan usaha ibu ini?

Jawab: kalau dihitung-hitung usaha saya ini sudah 6 tahun berdiri, saya

mendirikan usaha saya ini sejak tahun 2014 lalu, awalnya pabrik saya ini

pabrik kerupuk tapi setelah berjalan berapa tahun saya melihat peluang

usaha kerupuk lebih lumayan bagus dari pada keripik, jadi saya

memutuskan untuk mengganti produk saya menjadi kerupuk sampai

sekarang, dan alhamdulilah hasilnya lumayan bagus.

3. Apakah pengalaman ibu dalam mengelola usaha di tanya oleh pihak bank

ketika ingin mengajukan pembiayaan untuk modal usaha ibu?

Jawab: iya pihak bank menanyakan pengalaman saya dalam menjalankan bisnis

saya ini. Kata pihak bank apa saya itu sudah berpengalaman dalam usaha

saya ini terus katanya sebelum usaha saya yang sekarang usaha ibu dulu

apa, biasanya sih itu yang pihak bank tanyakan kalau saya mau ngambil

pembiayaan untuk modal usaha saya.

4. Apakah ibu selalu menerapkan kemajuan teknologi untuk mengelola usaha ibu

ini ?

Jawab: tidak, saya masih pake cara tradisional atau manual dalam mengelola

usaha saya. Dari awal mulai usaha sampai sekarang saya masih

menggunakan sistem tradisional dalam membuat kerupuk saya ini.

c. Aspek Capital

1. Apakah alat-alat produksi yang ibu gunakan milik sendiri atau menyewa?

Jawab: semua alat yang saya miliki untuk alat produksi kerupuk saya ini

alhamdulilah semuanya milik saya sendiri.

2. Apakah ketika mengajukan pembiayaan pihak bank menanyakan persediaan

barang dan bahan baku yang ada di pabrik ibu?

Jawab: ohh,,, iya mereka nanya, kalau masalah persediaan barang dan bahan baku

mereka menanyakan berapa hari sekali persediaan barang dan bahan baku

Page 104: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

saya datang. Terus mereka juga langsung lihat kepabrik saya untuk melihat

persedian barang yang ada dan jumlah bahan baku yang ada.

3. Apakah persedian barang dan bahan baku produk ibu selalu ada?

Jawab: bahan baku itu penting jadi iya selalu ada bahan baku untuk kerupuk saya,

mangkannya saya selalu menyetok bahan baku saya di pabrik. Karena

proses buat kerupuk itu lama mulai dari cetak kerupuk kemudian ketika

sudah tercetak kerupuk yang masih mentah itu di jemur terlebih dahulu

biar nantinya bagus, jadi buat kerupuk tu gak bisa langsung proses sehari

mangkannya saya selalu menyetok bahan baku saya itu, agar lebih mudah.

d. Aspek Collateral

1. Apa saja yang biasa ibu jaminkan untuk jaminan ke bank ?

Jawab: yang biasanya saya jaminkan untuk jaminan saya kalau saya minjam uang

kebank saya selalu menjaminkan sertifikat tanah saya ini.

2. Apakah ibu pernah memperkirakan harga dari jaminan ibu terhadap jumlah

dana yang ibu ajukan ?

Jawab: Kalau saya sih gak pernah memperkirakan nilai dari jumlah jaminan saya

itu, paling saya taunya cuman ngasih jaminan saya aja, dan juga gak

pernah saya kirakan berapa jumlah nilai harga dari jaminan saya itu

e. Aspek Condition Of Economy

1. Apakah usaha ibu ini di dukung oleh pemerintah daerah ?

Jawab: tidak, buakn usaha saya saja yang tidak di dukung pemerintah tetapi usaha

lain yang ada disini juga saya rasa usaha yang mandiri semua, didirikan

oleh pribadi tanpa dukungan pemerintah daerah setempat.

2. Apakah usaha ibu ini menjanjikan untuk di jalankan dalam prospek jangka

waktu kedepannya ?

Jawab: iya menjanjikan, karena kalau tidak menjanjikan saya tidak akan

mengganti pabrik keripik saya menjadi pabrik kerupuk, karena pada

awalnya pabrik saya ini pabrik keripik bukan kerupuk.

Page 105: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

3. Apakah prospek usaha ibu di tanyakan oleh pihak bank ketika mengajukan

pembiayaan untuk modal usaha ibu ?

Jawab: Biasanya sih kalau prospek usaha kadang ditanyakan juga, paling mereka

nanya apakah usaha saya ini kedepanya kira-kira akan bagus atau engak.

Mungkin dari prospek usaha saya ini mereka melihat kalau usaha saya ini

bagus apa tidak jika di berikan pinjaman modal.

Page 106: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

5.Transkip Wawancara Kelima

Hari/tanggal

: Rabu, 8 Mei 2019

Waktu

: 10.30 Wib

Nama Informan

: Ermi

Jabatan

: Marketing di PT. BNI Syariah Unit Singkut

a. Aspek Character

1. apakah pihak nasabah selalu tepat dalam membayar angsuran?

Jawab: itu sih.. pasti iya. Namanya resiko pembiayaan pasti ada, kita kan pasti

mau nasabah lancar tapi ada juga yang gak lancar. Kalau kondisi sekarang

sih masih koperatif.

2.jika nasabah telat dalam membayar angsuran apa dikemudian hari nasabah itu

akan diberikan lagi pembiayaan atau tidak?

Jawab: kalau untuk kondisi itu tadi, itu menjadi pertimbangan lagi bagi kami

pihak BNI Syariah untuk memberikan pembiayaan bagi nasabah itu, jika

posisi nya tidak lancar dan tersendat dalam melakukan angsuran maka

kami tidak akan memberikan pembiayaan lagi kepada nasabah itu tadi.

4. bagaimana cara menilai karakter dari calon nasabah ?

jawab: untuk menilai karakter nasabah pertama kita bisa melakukan cek bahan

dengan menggunakan cek ideb (informasi debitur) disini kita bisa lihat

rutinitas pinjaman atau kredit dia di tempat lain. yang kedua survei secara

langsung terhadap nasabah, kalau survei langsung kita biasanya bertanya

kepada calon nasabah itu secara langsung kalau bertanya secara langsung

kita bisa bertanya tentang keseharian mereka dan kita juga bisa lihat

keadaan lingkungan tempat tinggal mereka.

Page 107: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

5. apa saja yang ditanyakan secara langsung kepada calon nasabah ketika menilai

karakter calon nasabah itu?

Jawab: jika kami melakukan survei langsung kepada nasabah, biasanya kami dari

pihak BNI Syariah bertanya seputar kepribadian calon nasabah misalnya

kita bertanya tentang aktivitas dia, keseharian dia dilingkungan sekitar dia

itu seperti apa.

b. Aspek Capacity

1. apakah lama berdirinya usaha calon nasabah berperan dalam pemberian

pembiayaan?

Jawab: iya.. kita punya ketentuan tersendiri untuk pembiayaan modal usaha yang

di ajukan oleh calon nasabah minimal usaha yang kami akan biayayai itu

sudah berdiri selama 2 tahun, kalau sudah berdiri 2 tahun maka

pengalaman dia di usaha naik turunnya sudah tau.

2.apakah penggunaan teknologi dalam proses produksi berperan dalam pemberian

pembiayaan?

Jawab: kalau penggunaan teknologi kita bisa lihat dulu dari usaha apa yang

mereka jalankan, kalau usaha yang mereka jalankan itu bergerak di

pengolahan seperti pabrik iya tentu saja penggunaan teknologi itu berperan

dalam proses produksi.

3. bagaimana cara menilai kapasitas dari calon nasabah?

Jawab: Bahwa untuk melihat capacity dari calon nasabah yaitu dengan menilai

keadaan usaha tersebut dan pengalaman dari pemilik usahanya juga,

dengan melihat pengalamanya kita bisa tahu kapasitas dia dalam

mengelola usahanya.

Page 108: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

c. Aspek Capital

1. apakah kepimilikan alat-alat produksi berperan dalam pemberian pembiayaan?

Jawab: tentunyalah...pasti berperan karena alat-alat produksi yang calon nasabah

miliki itu kan sebagian dari modal calon nasabah itu sendiri. kami dari

pihak BNI Syariah memperhatikan pemilikan alat produksi dari calon

nasabah. Kepemilikan modal itu sangat diperhatikan jika calon nasabah

melakukan pembiayaan.

2.bagaimana cara menilai modal dari calon nasabah?

Jawab: kami dari BNI Syariah biasanya kita kalau melihat modal calon nasabah

itu bisa kita lihat dari jumlah bahan baku yang dimiliki calon nasabah dan

juga kita bisa lihat dari jumlah persediaan barang yang mereka miliki. Dari

situ kita lihat juga berapa hari sekali mereka membeli bahan baku jadi dari

situ kita bisa lihat perputaran persediaan yang mereka miliki.

d. Aspek Collateral

1. apa saja yang biasa calon nasabah jaminkan?

Jawab: kebetulan di BNI Syariah ini yang bisa dijaminkan hanya berupa sertifikat,

BPKB kendaraan dan deposit. Jadi calon nasabah hanya menjaminkan

ketiga barang tersebut kalau tidak sertifikat, BPKB, dan deposito yang

mereka miliki.

2. apakah ada nilai dari jaminan nasabah yang tidak mencukupi dari jumlah dana

yang di ajukan?

Jawab: iya ada juga, untuk jaminan angka minimal pemberian kepada nasabah

dan kita ada persentase dari nilai angka jaminan itu. Pernah ada yang

menjaminkan sertifikat rumah yang senilai 100 juta kemudian mereka

mengajukan jaminan lebih dari 100 juta jadi kami tidak memeberikannya

kecuali calon nasabah mau dana yang di ajukan di turunkan kurang dari

100 juta baru kami bisa memberikannya.

Page 109: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

e.Aspek Condition Of Economy

1. apakah dukungan pemerintah terhadap usaha berperan dalam pemberian

pembiayaan?

Jawab: bisa karena disamping itu kami dari BNI Syariah bekerjasama dengan

pemerintah, jadi dukungan pemerintah juga bisa berperan ketika kami

memberikan pembiayaan terhadap calon nasabah kami.

2.apakah prospek usaha untuk kedepannya berperan dalam pemberian

pembiayaan?

Jawab: Untuk kondisi pasar dan prospek usaha dari calon nasabah bisa kami

pertimbangkan untuk memberikan pembiayaan terhadap calon nasabah.

Kita juga dari BNI Syariah juga sangat memperhatikan perkembangan

usaha yang dimiliki calon nasabah kami, kami juga membaca peluang

pasar di masyarakat untuk produk usaha yang calon nasabah kelola.

Page 110: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

6. .Transkip Wawancara Keenam

Hari/tanggal

: Rabu, 8 mei 2019

Waktu

: 11.00 Wib

Nama Informan

: Suparno

Jabatan

: Sub Branch Manager PT. BNI Syariah Unit Singkut

a. Aspek Character

1. apakah pihak nasabah selalu tepat dalam membayar angsuran?

Jawab: tidak juga... karena dalam sebuah perbankan tentu pasti ada nasabah-

nasabah yang mempunyai komitmen tinggi terhadap fasilitasnya tapi ada

sebagian juga yang pembayaran angsuran pembiayaanya telat, dan

dilakukan penagihan juga. Tetapi di BNI Syariah ini jumlah nasabah yang

seperti itu tidak terlalu banyak.

3.jika nasabah telat dalam membayar angsuran apa dikemudian hari nasabah itu

akan diberikan lagi pembiayaan atau tidak?

Jawab: itu akan menjadi pertimbangan lagi bagi kami, jika diberikan pun kami

pihak BNI Syariah melihat situasi dan melihat apakah usahanya masih

jalan, apakah kemauannya masih ada, kemampuan masih ada, itu kita nilai

semua, dan kita melakukan komunikasi dengan tim penagih kalau soal itu.

4.bagaimana cara menilai karakter dari calon nasabah ?

jawab: pertama kita bisa menggunakan ideb (informasi debitur) untuk melihat

nasabah itu punya fasilitas pembiayaan dimana saja, kondisi

pembiayaanya seperti apa, kolektibilitas fasilitas seperti apa, jaminanya

seperti apa, dan pada waktu melakukan ideb itu kita akan mendapatkan

informasi tentang karakter nasabah. Kedua kita bisa melakukan on the spot

yang dilakukan oleh marketing dan SBH mendatangi nasabah kemudian

menanyakan nasabah itu tentang aktivitas dia dan keseharian dia.

Page 111: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

5. apa saja yang ditanyakan secara langsung kepada calon nasabah ketika menilai

karakter calon nasabah itu?

Jawab: biasanya kami dari pihak BNI Syariah kalau melakukan survei langsung

kepada nasabah, kami biasanya bertanya tentang kepribadian mereka

seperti kita bisa menanyakan keseharian dia seperti apa, aktivitas dia

seperti apa dan keadaan lingkungan sekitarnya bagaimana.

b. Aspek Capacity

1. apakah lama berdirinya usaha calon nasabah berperan dalam pemberian

pembiayaan?

Jawab: iya tentu berperan, kami dari PT. BNI Syariah pembiayaan yang kami

berikan untuk usaha, minimal usaha itu sudah berdiri selama 2 tahun usaha

itu berdiri.

2.apakah penggunaan teknologi dalam proses produksi berperan dalam pemberian

pembiayaan?

Jawab: iya tentu berperan secara skala nasional, penggunaan teknologi dalam

proses produksi berperan dalam kami memberikan pembiayaan untuk

calon nasabah kami.

4. bagaimana cara menilai kapasitas dari calon nasabah?

Jawab: untuk melihat capacity dari calon nasabah kami dari PT. BNI Syariah bisa

melihat pengalaman usaha dari calon nasabah kita, seperti apa pengalaman

calon nasabah itu dalam mengelola usahanya.

c. Aspek Capital

1. apakah kepimilikan alat-alat produksi berperan dalam pemberian pembiayaan?

Jawab: iya berperan, dengan melihat alat produksi dari calon nasabah kita bisa tau

kapasitas nasabah dalam mengelola usahanya, dan juga dengan melihat

Page 112: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

alat produksi calon nasabah yang akan kami biayayai kami bisa tau modal

yang dimiliki calon nasabah itu.

2.bagaimana cara menilai modal dari calon nasabah?

Jawab: Bahwa untuk melihat modal dari calon nasabah, kita dari PT. BNI Syariah

bisa melihat dari asset yang di miliki oleh calon nasabah seperti inventory

(persediaan) barang dan jumlah bahan baku yang dimiliki calon nasabah.

d. Aspek Collateral

1. apa saja yang biasa calon nasabah jaminkan?

Jawab: kami dari PT. BNI Syariah punya ketentuan tersendiri soal jaminan, kami

hanya meneriman dalam bentuk sertifikat, BPKB, dan deposito calon

nasabah.

2. apakah ada nilai dari jaminan nasabah yang tidak mencukupi dari jumlah dana

yang di ajukan?

Jawab: ada juga yang seperti itu, tapi PT. BNI Syariah mempunyai solusi untuk

masalah nilai jaminan lebih kecil dari jumlah dana yang di ajukan biasanya

kita menurunkan jumlah dari dana yang di minta oleh calon nasabah.

e.Aspek Condition Of Economy

1. apakah dukungan pemerintah terhadap usaha berperan dalam pemberian

pembiayaan?

Jawab: kalau dukungan pemerintah bisa juga berperan, karena kami pihak BNI

Syariah bekerja sama baik dengan pengadilan soal masalah jaminan.

2.apakah prospek usaha untuk kedepannya berperan dalam pemberian

pembiayaan?

Jawab: iya kami dari PT. BNI Syariah memantau prospek usaha nasabah

kedepannya, dan kami juga berharap setelah memdapatkan pembiayaan

dari kami usaha calon nasabah bisa lebih baik lagi.

Page 113: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

Data Jumlah Pendapatan UMKM Desa Pasar Singkut tahun 2016-2018

Tahun 2016-2018

No Nama pabrik

2016 2017 2018

1. Pabrik Tahu Iis 360.000.000 495.000.000 600.000.000

2. Pabrik Tahu Iwan 216.000.000 306.000.000 504.000.000

3. Pabrik Tahu Engkong 144.000.000 180.000.000 252.000.000

4. Pabrik Tahu Rahwan 252.000.000 324.000.000 400.000.000

5. Pabrik Tahu Idris 180.000.000 198.000.000 288.000.000

6. Pabrik Kerupuk Atik 288.000.000 300.000.000 360.000.000

7. Pabrik Kerupuk 100.000.000 126.000.000 144.000.000

Savana

Sumber data: Wawancara Pemilik pabrik di Desa Pasar Singkut

Page 114: ANALISIS 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL, …repository.uinjambi.ac.id/1908/1/SKRIPSI ROSITA Ekonomi... · 2020. 4. 18. · analisis 5c (character, capacity, capital,

CURRICULUM VITAE

Nama : Rosita

Tempat, Tanggal lahir : Singkut, 28 Agustus 1996

E-mail : [email protected]

No. HP : 082172204148

Alamat : Desa Siliwangi Patok 26, Kec. Singkut,

Kab.Sarolangun.

Pendidikan Formal

1. SDN No.116/VII siliwangi dari 2002-2008

2. SMPN 3 Sarolangun dari 2008-2011

3. SMAN 2 Sarolangun dari 2011-2014

Pengalaman Organisasi

1. Organisasi Ekstra Kurikuler:

Drumband

Motto Hidup

Apa Yang Kamu Tanam Itu Yang Kamu Tuai, Maka Tanamlah

Kebaikan Maka Kamu Akan Menuai Kebaikan Pula.

Jambi, 22 Mei 2019

Rosita NIM EES.150850