analisa rancangan pipe support pada … · perumusan masalah 1.berapa berat desain sistem perpipaan...
TRANSCRIPT
ANALISA RANCANGAN PIPE SUPPORT
PADA SISTEM PERPIPAAN DARI
POMPA MENUJU PRESSURE VESSE
DAN HEAT EXCHANGER DENGAN
PENDEKATAN CAESARR II
Asvin B. Saputra
2710 100 105
Dosen Pembimbing:
Budi Agung Kurniawan, S.T., M.Sc.
Pendahuluan
Latar Belakang
Senoro project,
eksplorasi gas
alam.
Gas alam
temperature dan
keasaman tinggi
Harus menurunkan
temperature dan
keasaman sebelum
diproses di LNG plant.
Equipment
dan sistem
perpipaan
Pipe
Support
Tegangan
dan Gaya
Perhitungan
dengan
pendekatan
Caesar II
Perumusan Masalah
1.Berapa berat desain sistem perpipaan
2.Bagaimana konfigurasi pipe support yang aman
3.Bagaimana tegangan akibat hidrotest, sustained
load, dan thermal expansion yang terjadi pada
desain sistem perpipaan terhadap allowable stress
pada ASME B31.3
4.Bagaimana gaya pada nozzle pompa, pressure
vessel dan heat exchanger terhadap allowable
equipment
5.Bagaimana perbedaan hasil analisa software
Caesar II dengan perhitungan teori manual
Batasan Masalah
1.Pengaruh lingkungan luar diabaikan
2.Stress sistem perpipaan yang dianalisa pada
node pipe support
Tujuan Perancangan
1.Menentukan berat sistem perpipaan
2.Menentukan konfigurasi pipe support yang
optimal pada desain sistem perpipaan
3.Menganalisis tegangan akibat pembebanan
hidrotest, sustained load, dan thermal expansion
yang terjadi pada desain sistem perpipaan
terhadap allowable stress pada ASME B31.3.
4.Menganalisis gaya pada nozzle pompa dan
pressure vessel terhadap allowable equipment.
5.Menentukan besar perbedaan antara hasil
analisa software Caesar II dengan perhitungan
teori manual.
Manfaat Perancangan
1.Mendapatkan konfigurasi pipe support yang
optimal untuk sistem perpipaan dari pompa
menuju pressure vessel dan heat exchanger
2.Mengetahui besar perbedaan antara hasil
analisa software Caesar II dengan perhitungan
teori.
Tinjauan Pustaka
Pipa (Tabung dengan diameter luar dan dalam tertentu)
- SejarahSejak 3000SM, di china menggunakan bambu. Kemudian 150M,
roma sudah bisa membangun konstruksi perpipaan, untuk minum,
mandi, dan air mancur. Material pipa, kayu, perunggu, perak, dan
besi. Pada abad ke-19, perkembangan pesat.
- MaterialLogam dan Non Logam
- PenamaanNPS (Number Pipe Size) sebelumnya IPS (Iron Pipe Size). Pipa
dengan NPS >14, OD=sama dengan angka NPS’, sedang NPS <14,
OD≠tidak sama dengan angka NPS
- KetebalanSch (Schedule) ditulis dengan angka 5, 5S, 10, 10S, 20, 20S, 30,
40, 40S, 60, 80, 80S, 100, 120, 140, 160 (angka s untuk pipa
stainless steel)
- Bentuk UjungPlain Ends (PE), Beneled Ends (BE), Threaded Ends
Fitting (merupakan komponen perpipaan yang berfungsi sebagai
penyambung pipa dengan pipa, merubah arah pipa, membuat cabang
pipa, memperkecil ukuran perpipaan)
- Elbow
- Tee
- Cap
- Reducer
- Flange
- Gasket
- Olet
Valve (merupakan komponen dari sistem perpipaan yang berfungsi
untuk mengatur laju fluida.)
- Isolation
- Regulating
- Back Flow Prefenting
- Pressure safety
Strainers (komponen
pipa yang berfungsi untuk
menyaring kotoran)
Sistem Perpipaan di Dunia
Migas
Sales Product
- Gas
- Liquid
Adsorber
-Amine
Water
- pemadam kebakaran
Exhaust
- flare
Beban pada Sistem Perpipaan
• Sustained load: Beban dari factor internal yang
terjadi secara terus menerus selama kondisi
operasi. Contoh: berat sistem perpipaan (fluida,
pipa, flange, valve, dll) dan tekanan internal
• Occasional Load: Beban dari factor eksternal
yang berubah-ubah selama kondisi operasi.
Contoh: angin, gempa, dan salju.
• Expansi load: Beban yang terjadi karena
adanya perubahan ukuran pipa. Contoh: thermal
expansi
Secondary Stress (stress yang diakibatkan oleh thermal
yang bisa mengakibatkan reaksi pemuaian atau penyusutan.
Secondary stress bukanlah sebagai penyebab terjadinya kegagalan
material secara langsung,melainkan karena berulang)
Pipe Support (alat yang digunakan untuk menahan atau
menyangga suatu sistem perpipaan)
- Secara beban dan gaya yang ditahan dan diterima oleh pipe
support dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu :
Gaya dan beban dari berat pipa dan insulasi yang bekerja
secara vertical
Gaya yang bekerja dari arah lateral pipa
Gaya yang bekerja arah sumbu pipa atau aksial atau juga
disebut longitudinal
Pipe Span (merupakan jarak maksimum antar pipe support)
- Hubungan jarak dengan stress
- Hubungan jarak denganbesar defleksi
ASME B31.3 (American Society of Mechanical
Engineers B31.3 Process Piping)
- merupakan bagian dari Code ASME B31, yang
dikhususkan untuk sistem perpipaan pada
proses di kilang minyak
- Terdapat persamaan sederhana dan data
allowable stress yang dapat mengetahui kondisi
keamanan rancangan sistem perpipaan
CAESAR II (sebuah program yang merupakan alat
untuk perhitungan tegangan yang terjadi dalam rencana
dari sistem perpipaan)
- Program CAESAR II ini dibuat dan dikembangkan oleh COADE
Engineering Software, yaitu sebuah perusahaan pembuat Software
khusus di bidang Mechanical Engineering yang bermarkas di
Houston, Amerika Serikat.
Metodologi
Diagram AlirMulai
Studi Literatur dan
Pengumpulan Data
Penentuan Posisi dan
Jenis Pipe Support
Stress Sketch
B CA
Permodelan dengan
Caesar II
Kondisi
Hidrotest
Kondisi
Sustain
Kondisi
Ekspansi
Analisa
Gaya
Analisa
Tegangan
Kondisi
Operasi
Perhitungan Manual
B
D E
Analisa Data
Pipe Span
NP
S
Ber
at (
pip
a
+ a
ir +
insu
lasi
)
Mo
men
iner
sia
per
mu
kaa
n
Sec
tio
n
mo
du
lus
Pipe span
stres
Pipe span
Defleksi
lb /
inch inch4 inch3 inch m inch m
6 3 28.14 8.5 754.1 19.2 357.2 9.1
8 4.8 72.5 16.81 837 21.3 402 10.3
10 6.95 160.8 29.9 927.52 23.6 450.8 11.4
12 9.33 300.3 47.1 1004.9 25.6 485.7 12.4
Permodelan Pipa di Caesar II
Garis Biru : Allowable Stress
Angka 1 : Sistem perpipaan dengan pipe support
semua jenis resting,
Angka 2 : Sistem perpipaan dengan pipe support
semua jenis tight
Angka 3 : Sistem perpipaan dengan pipe support jenis
resting guide
Angka 4 : Sistem perpipaan dengan kombinasi jenis
pipe support.
Analisa
Nozlle
Load
Equip ment Kondisi 1 2 3 4 5
VC
Sustain Passed Passed Failed Passed Passed
T desain Passed Passed Failed Passed Passed
T operasi Passed Passed Failed Passed Passed
HE A
Sustain
Failed Passed Passed Passed Passed
HE B Failed Passed Passed Passed Passed
HE C Failed Passed Passed Passed Passed
HE D Failed Passed Passed Passed Passed
HE A
T desain
Failed Passed Failed Passed Passed
HE B Failed Passed Failed Passed Passed
HE C Failed Passed Failed Passed Passed
HE D Failed Passed Failed Passed Passed
HE A
T operasi
Failed Passed Failed Passed Passed
HE B Failed Passed Failed Passed Passed
HE C Failed Passed Failed Passed Passed
HE D Failed Passed Failed Passed Passed
P A
Sustain
Failed Passed Passed Passed Passed
P B Failed Passed Passed Passed Passed
P C Failed Passed Passed Passed Passed
P A
T desain
Failed Failed Failed Failed Passed
P B Failed Failed Failed Failed Passed
P C Failed Failed Failed Failed Passed
P A
T operasi
Failed Failed Failed Failed Passed
P B Failed Failed Failed Failed Passed
P C Failed Failed Failed Failed Passed
• Perbandingan pada kondisi sustain
Node
pada
Caesar
Perhitungan
manual
Caesar Allowable Deviasi
3011 4723.485 4707.32 20000 16.165
3031 7551.164 2945.84 20000 4605.324
Perbandingan
pada
tegangan
karena
thermal
node caesar manual defiasi allowable
3011 652.66 8683.863 8031.203 30000
3019 1789.02 4124.257 2335.237 30000
3020 1162.94 2488.424 1325.484 30000
3028 1109.11 1674.119 565.009 30000
3029 1806.35 1542.32 264.03 30000
3031 1806.35 4776.786 2970.436 30000
Kesimpulan
• Berat sistem perpipaan terbagi tiap diameter
pipa, pipa dengan diameter 6” memiliki berat 3
lb/inch, pipa dengan diameter 8” memiliki berat
4.8 lb/inch pipa dengan diameter 10” memiliki
berat 6.95 lb/inch dan pipa dengan diameter 12”
memiliki berat 9.33 lb/inch.
• Konfigurasi pipe support paling optimal dengan
mengkombinasikan beberapa jenis pipe support,
menggunakan resting, guide, dan line stop.
• Besar tegangan pada kondisi hidrotest sebesar
5270.1 psi dengan batas tegangan ijin sebesar
20000 psi. Pada kondisi sustain load sebesar
9204 psi dengan batas tegangan ijin sebesar
20000 psi, dan pada kondisi thermal ekspansi
sebesar 3638.4 psi dengan batas tegangan ijin
sebesar 30000 psi.
• Gaya dan momen pada equipment tidak ada
yang melebihi batas spesifikasi equipment.
• Perbedaan hasil dari analisa tegangan Caesar II
dengan perhitungan teoritis sebesar 2310.745
psi pada kondisi sustain dan 2581.9 psi pada
kondisi thermal ekspansi
Saran
Analisa yang dilakukan masih mengabaikan faktor-
faktor dari luar dan beban dinamis selain karena
thermal. Bisa karena alam, seperti angin, gempa
bumi, salju atau hujan. Atau bisa karena sistem
perpipaan, karena adanya mesin berputar seperti
air fin cooler, pompa dengan getaran, kompresor
dan getaran-getaran yanglain. Untuk kedepanya
bisa dilakukan analisa dengan memperhatikan
faktor-faktor tersebut. Dari yang selalu terjadi
sampai yang jarang terjadi.