anal ok 03 inter lok

8
3/1/2015 1 Lokasi & Interaksi Lokasi & Interaksi pd Masyarakat dgn Keterbatasan Keruangan pd Masyarakat dgn Keterbatasan Keruangan Modul Matakuliah Analisis Lokasi & Pola Keruangan Rizon Pamardhi-Utomo Prodi PWK UNS 2008 1 Struktur Paparan Struktur Paparan Pengantar Karakteristik masy dgn keterbatasan keruangan Aktivitas meluas/ekstensif Aktivitas intensif Kantong interdependen keruangan Prinsip lokasi dan perilaku keruangan 2

Upload: ghavi-yuda-sefaji

Post on 09-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Interaksi Lokasi

TRANSCRIPT

  • 3/1/2015

    1

    Lokasi & InteraksiLokasi & Interaksipd Masyarakat dgn Keterbatasan Keruanganpd Masyarakat dgn Keterbatasan Keruangan

    Modul Matakuliah Analisis Lokasi & Pola Keruangan

    Rizon Pamardhi-Utomo

    Prodi PWK UNS2008

    1

    Struktur PaparanStruktur Paparan

    Pengantar

    Karakteristik masy dgn keterbatasan keruangan

    Aktivitas meluas/ekstensif

    Aktivitas intensif

    Kantong interdependen keruangan

    Prinsip lokasi dan perilaku keruangan

    2

  • 3/1/2015

    2

    Pengantar Pengantar

    Majoritas penduduk dunia hidup sbg masy dgn keterbatasan keruangan, swasembada, cenderung subsistens

    Surplus yg sedikit jarang dipertukarkan, shg pengalaman keruangan pun terbatas, hidup dlm lingkup lokal

    Relasi sosial-ekonomi terbatas, ruang sosial tempat aktivitas umumnya berlangsung bersifat lokal, sebatas dusun atau desa

    Secara umum: spatially restricted society = less commercial society

    Perlu ada pemahaman ke sana, dibanding kita yg sdh maju, mobile, interdependent, di luar tempurung & di pusat peradaban

    3

    Karakteristik Masy Karakteristik Masy dgn Keterbatasan Keruangandgn Keterbatasan Keruangan

    Kehidupan sebatas lokal, krn keterikatan pd tanah & sistem transport yg buruk (jarak menjadi barrier)

    Pertanian & kerajinan pd skala kecil, tingkat swasembada pangan & barang kerajinan bagus

    Pola kehidupan berulang: dlm dimensi ruang & waktu, dlm skala harian & musiman

    Dialek (bahasa), adat, ciri berkembang dlm area terbatas

    Tingkat komersialisasi (market-oriented) rendah, ekonomi keluarga kecil-kecilan (nonmarket economies) , perdagangan terkait kewajiban sosial

    Menganut aristokrasi terbatas (kepala suku dgn sedikitkelebihan dlm hal pengalaman, pendidikan, kesejahteraan)

    4

  • 3/1/2015

    3

    Aktivitas Meluas/EkstensifAktivitas Meluas/Ekstensif

    Berburu & mengumpulkan bahan makanan: Dgn teritori terbatas, boleh jadi kehidupan menjelajah

    (krn produktivitas lokal rendah) Populasi terbatas krn daya dukung alam terbatas, radius

    10 Km utk 50 pemburu, potensi hasil buruan = 40 x kebutuhan pangan agar sustainable

    Masy pemburu semakin termarginalkan oleh alih lahan buruan yg makmur menjadi pertanian/perkebunan

    Organisasi sosial: kesukuan (tribal) Permukiman permanen terkendala kebutuhan lahan

    buruan yg luas & mobilitas rendah Terisolasi fisik & kultural, meski semi-nomaden Contoh: Eskimo atau gurun yg tdk bisa utk pertanian,

    masy adat di hutan-pegunungan tropik5

    Pertanian Primitif: Peladang Berpindah Pertanian dgn alat sederhana

    Dgn teknik babat-bakar, hasil tdk banyak, tdk bisa komersial

    Biasanya di lokasi miskin yg tdk diminati

    Daya dukung rendah 6 org/Km (bandingkan dgn pertanian biasa)

    Panen hanya baik 3-4 thn, bergeser ke ring berikutnya, dst, setelah terlalu jauh, permukiman relokasi, dst, dpt kembali ke lokasi semula dlm 40 thn

    Praktik ini semakin terbatasi oleh: Pertambahan populasi, sebagian perlu tinggal menetap dan

    menjalankan pertanian intensif dgn teknologi bertani

    Tanah habis, tdk ada lagi lokasi baru 6

  • 3/1/2015

    4

    Pertanian Primitif: Nomaden/gembala migrasi Terkait dgn ketersediaan padang rumput di daerah kering

    /(semi)arid land yg tdk mendukung pertanian, dgn daya dukung 0,5 org/Km

    Dipraktikkan unit kesukuan atau fam (extended family)

    Bergerak dr satu padang/sumber air ke yg lain

    Pola sirkular bersifat regular, distorsi oleh perubahan cuaca.

    Teritori jarang bersilangan, menjadi tradisi masing

    Oase menjadi titik temu antar-grup, supplies, & pasar

    Praktik semakin terbatasi oleh: Batas demarkasi baru negara (menjadi tdk bebas)

    Komersialisasi yg mengharuskan menetap (ranch/peternakan) 7

    Aktivitas Pertanian IntensifAktivitas Pertanian Intensif

    Pertanian Subsistens: Perbedaan dgn ekstensif: budidaya (alterasi alam); lebih tgt

    pd tenaga manusia; produktivitas lebih tinggi. Namun tetap subsistens

    Dipraktikkan di berbagai belahan dunia (trmsk Barat sblm Revolusi Industri)

    Sangat terkait dgn pertumbuhan populasi Unit sos-ek-pol = desa/village, berisi bbrp dusun/hamlet

    dikelilingi tanah pertanian Desa-desa cenderung terdistribusi dgn pola ttt secara efisien

    (jarak jangkau sehari bisa utk berangkat-bekerja-istirahat-pulang)

    Kehidupan subsistens, hasil habis dikonsumsi tanpa peluang diinvestasikan, berulang, perubahan gradual, sampai ada masukan industrialisasi atau komersialisasi

    8

  • 3/1/2015

    5

    Kasus Eropa: pertanian subsistens (hutan-peternakan-pertanian) tinggal

    sejarah.

    Dikerjakan pd tanah komunal atau milik tuan tanah shg surplus habis utk sewa.

    Saat populasi makin meningkat, tanah tdk mencukupi, cunthel..! Maka yg survive mempraktikkan ekonomi komersial, yg lain menyingkir (ke kota atau migrasi antar-benua) atau terpinggirkan menjadi buruh tani

    Kasus Asia: sesuai iklim, terutama dicirikan padi sawah di dataran rendah

    & floodplain menjadi faktor penentu distribusi populasi & konsentrasi permukiman.

    Contoh: Bangladesh, Tanah Jawa9

    Masalah pertanian subsistens: Tanah

    Lahan kecil membatasi produktivitas tenaga

    Pembagian tanah waris & jual sebag membuat kepemilikan makin kompleks & kecil, petani hrs sewa, akhirnya hasil panen marginal

    Pembagian tanah membuat fragmented dgn risiko ada yg tdk dpt irigasi

    Masalah pertanian subsistens: Transport

    Terbatas lokal, lambat, tdk terjadwal

    Jangkauan terbatas membuat nilai panen rendah

    10

  • 3/1/2015

    6

    Pertumbuhan Pasar & Komersialisasi:

    Pasar petani subsistens bersifat lokal & lemah, jual-beli lbh sebatas fungsi legal & kewajiban sosial

    Penjualan surplus secara komersial terbantu oleh: Pedagang sirkular & hari pasaran

    Eksistensi market-towns

    Perkembangan transportasi

    Pertumbuhan populasi perkotaan (=demand)

    Evolusi masy industri-urban

    Diversifikasi & spesialisasi produksi pertanian

    Meningkatnya produktivitas

    11

    Kantong Interdependen KeruanganKantong Interdependen Keruangan

    Sejarah: diawali penjelajahan pd Abad Pertengahan, diikuti dgn penjajahan

    Perjumpaan dgn bangsa lain berserta produknya meningkatkan kebutuhan dgn pesat

    Pasokan hasil petik penguasa lokal tdk memadai mendorong pembangunan estate perkebunan khusus (ekonomi kolonial di tanah koloni)

    Kriteria lokasi estate: Memungkinkan negara induk menerapkan power & proteksi Tersedia tenaga kerja lokal, atau mendatangkan Daerah pantai agar mudah transportasi lewat laut (pd masa itu)

    Belakangan dibangun jalan raya pos & rel KA yg memungkinkan estate pedalaman (mis: di vorstenlandenSurakarta)

    12

  • 3/1/2015

    7

    Kantong estate:

    Produk: gula, karet, kopi, teh, cocoa, kopra, pisang, serat sisal, kapuk, kelapa sawit, (rempah), satu area satu produk khusus

    Pemasaran, harga, konsumsi dikendalikan di tanah indukada organisasi mengatur kuota produksi & pola perdagangan

    Tenaga: lokal, kuli kontrak (Jawa ke Deli atau Suriname), budak (Negro ke Amerika)

    Kantong pertambangan:

    Ada sumberdaya yg akan ditambang (batubara)

    Pilihan lokasi utk eksploitasi: investasi jalur transport (KA) hrs terbayar hasil tambang

    Keuntungan hrs tetap lebih tinggi drpd tambang di negeri sendiri

    Tersedia tenaga lokal murah utk menggali & mengolah 13

    Prinsip Lokasi & Perilaku Keruangan Prinsip Lokasi & Perilaku Keruangan

    Repetition & diffusion in location: pola lokasi berulang, namun bagi yg maju, batas lokasi semakin kabur

    Envl control: faktor lingkungan jadi penentu

    Peran jarak: jarak = barrier, isolasi, memaksa swasembada

    Peran tradisi: mendorong pengulangan pola

    Tingkat teknologi: menjadikan tgt pd tenaga manusia & binatang

    Skala: terkendala transport, produktivitas per kapita rendah

    Sistem sosioekonomik: semi-feudal membatasi perubahan

    Tujuan & batasan: memaksimalkan produksi setiap area; memaksimalkan interaksi dgn perjalanan yg minimum 14

  • 3/1/2015

    8

    Catatan akhirCatatan akhir

    Lanskap pertanian subsistens bersifat repetitif, independen, mirip, interaksi antar-area sedikit, banyak perbedaan bahasa & budaya

    Lahan ekonomi komersial terpilah atas land use, sistem transport & jalur ekonomi turut membina kesatuan kultural

    15

    demikian...demikian...

    16