anak

1
Didiklah anakmu karena kamu akan ditanya tentang tanggung jawabmu, kamu sudah ajari anakmu atau belum, kamu sudah mendidik didik anakmu atau belum, dan kamu juga akan ditanya tentang kebaikanmu kepada anak-anakmu dan ketaatan anakmu kepadamu.” Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Hendaknya anak dijauhkan dari berlebihan dalam makanan, berbicara, tidur, dan berbaur dengan perbuatan dosa sebab kerugian akan didapat dari hal- hal itu dan menjadi penyebab hilangnya kebaikan dunia dan akhirat. Anak harus dijauhkan dari bahaya syahwat perut dan kemaluan sebab jika anak sudah dipengaruhi oleh kotoran syahwat, ia akan rusak dan hancur. Ia akan menjadi rusak akibat keteledoran dalam pendidikan dan pembinaan, bahkan orang tua membantu mereka terjerat dalam syahwat. Hal itu dilakukan dengan anggapan sebagai ungkapan perhatian dan rasa kasih sayang kepada anak, padahal sejatinya telah menghinakan dan membinasakan anak. Dengan demikian, orang tua tidak mengambil manfaat dari anak dan tidak meraih keuntungan dari anak, baik di dunia maupun di akhirat. Apabila engkau perhatikan dengan saksama, sebagian besar anak rusak berpangkal dari orang tua.” Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman dan kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang jika kalian mengerjakannya, kalian akan saling mencintai? Tebarkan salam di antara kalian,” (H.R. Muslim).

Upload: imamtaufik

Post on 06-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

efdafvdvdsv

TRANSCRIPT

Didiklah anakmu karena kamu akan ditanya tentang tanggung jawabmu, kamu sudah ajari anakmu atau belum, kamu sudah mendidik didik anakmu atau belum, dan kamu juga akan ditanya tentang kebaikanmu kepada anak-anakmu dan ketaatan anakmu kepadamu.

Didiklah anakmu karena kamu akan ditanya tentang tanggung jawabmu, kamu sudah ajari anakmu atau belum, kamu sudah mendidik didik anakmu atau belum, dan kamu juga akan ditanya tentang kebaikanmu kepada anak-anakmu dan ketaatan anakmu kepadamu.

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,Hendaknya anak dijauhkan dari berlebihan dalam makanan, berbicara, tidur, dan berbaur dengan perbuatan dosa sebab kerugian akan didapat dari hal-hal itu dan menjadi penyebab hilangnya kebaikan dunia dan akhirat. Anak harus dijauhkan dari bahaya syahwat perut dan kemaluan sebab jika anak sudah dipengaruhi oleh kotoran syahwat, ia akan rusak dan hancur. Ia akan menjadi rusak akibat keteledoran dalam pendidikan dan pembinaan, bahkan orang tua membantu mereka terjerat dalam syahwat. Hal itu dilakukan dengan anggapan sebagai ungkapan perhatian dan rasa kasih sayang kepada anak, padahal sejatinya telah menghinakan dan membinasakan anak. Dengan demikian, orang tua tidak mengambil manfaat dari anak dan tidak meraih keuntungan dari anak, baik di dunia maupun di akhirat. Apabila engkau perhatikan dengan saksama, sebagian besar anak rusak berpangkal dari orang tua.

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman dan kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang jika kalian mengerjakannya, kalian akan saling mencintai? Tebarkan salam di antara kalian,(H.R. Muslim).