anak angkat vs anak biologis

1
ANAK ANGKAT VS ANAK BIOLOGIS Para orientalis dulu banyak yang memandang bahwa peristiwa perseraian Zaid dengan Zainab dan menikahnya Zainab dengan Nabi sebagai skandal. Menurut mereka, Nabi menyalahgunakan al-Qur’an untuk bisa menikah dengan bekas menantunya. Tetapi sekarang, termasuk Montgomary Watt, misalnya, mengatakan dengan cara yang sangat simpatik bahwa untuk membuat pesannya efektif al-Qur’an selalu mengaitkannya dengan konteks yang konkret, sehingga sekaligus bisa terlaksana. Karena terlaksana, maka pesan itu menjadi permanen atau tercetak pada satu bidang. Sebab ide mengenai pengangkatan anak itu sangat umum di kalangan orang Arab, dan mengancam kekacauan hubungan biologis, karena kalau seorang anak diangkat tanpa diberitahu siapa bapak dan ibunya, ada resiko kawin dengan saudaranya sendiri. Mengangkat atau mengadopsi anak itu sangat dianjurkan dalam agama Islam, akan tetapi yang tidak boleh ialah menganggap anak itu sebagai anak biologis. Seorang anak angkat harus diberi tahu siapa ayah dan ibu biologisnya yang sebenarnya supaya dia tahu siapa saudara biologisnya. Dengan demikian anak tersebut dapat terhindar dari nikah dengan saudara biologis yang dikatakan oleh beberapa kalangan tidak baik untuk kesehatan; ada resiko cacat, lemah badan, dan sebagainya. Dari sisi agama Islam pun, pernikahan yang demikian diharamkan.

Upload: muharom-al-rosyid

Post on 09-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

CAK NUR

TRANSCRIPT

Page 1: Anak Angkat vs Anak Biologis

ANAK ANGKAT VS ANAK BIOLOGIS

Para orientalis dulu banyak yang memandang bahwa peristiwa perseraian Zaid dengan Zainab dan menikahnya Zainab dengan Nabi sebagai skandal. Menurut mereka, Nabi menyalahgunakan al-Qur’an untuk bisa menikah dengan bekas menantunya. Tetapi sekarang, termasuk Montgomary Watt, misalnya, mengatakan dengan cara yang sangat simpatik bahwa untuk membuat pesannya efektif al-Qur’an selalu mengaitkannya dengan konteks yang konkret, sehingga sekaligus bisa terlaksana. Karena terlaksana, maka pesan itu menjadi permanen atau tercetak pada satu bidang. Sebab ide mengenai pengangkatan anak itu sangat umum di kalangan orang Arab, dan mengancam kekacauan hubungan biologis, karena kalau seorang anak diangkat tanpa diberitahu siapa bapak dan ibunya, ada resiko kawin dengan saudaranya sendiri.

Mengangkat atau mengadopsi anak itu sangat dianjurkan dalam agama Islam, akan tetapi yang tidak boleh ialah menganggap anak itu sebagai anak biologis. Seorang anak angkat harus diberi tahu siapa ayah dan ibu biologisnya yang sebenarnya supaya dia tahu siapa saudara biologisnya. Dengan demikian anak tersebut dapat terhindar dari nikah dengan saudara biologis yang dikatakan oleh beberapa kalangan tidak baik untuk kesehatan; ada resiko cacat, lemah badan, dan sebagainya. Dari sisi agama Islam pun, pernikahan yang demikian diharamkan.