anak adat sentani yang menjaga cycloop menjaga tanah subur dan membantu agar cyclops tidak dirambah,...

2
ANAK ADAT SENTANI YANG MENJAGA CYCLOOP USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN Oleh: Kusdijono 1 “Saya pikir tanaman vanili baik untuk hasil jangka panjang. Kami dapat menjaga tanah subur dan membantu agar Cyclops tidak dirambah, ”kata Edison USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 1 Green Enterprise Development Specialist di Lanskap Cycloops, Papua. 1 Edison Felle adalah pemuda berusia 32 tahun keturunan suku Felle, salah satu suku lokal di Kelurahan Hinekombe, Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura. Lahir dan tumbuh di kawasan pegunungan Cycloop, Edison menemukan cara untuk ikut serta untuk menjaga kawasan yang kerap diiba- ratkan sebagai ‘Mama’ itu, yakni dengan mengajak warga menanam vanili agar mereka tak lagi merambah hutan. Edison tinggal dan memiliki rumah di kawasan penyangga Cycloop di tanah ulayat milik sukunya. Secara administratif, tanah itu berada dalam wilayah Dewan Adat Suku (DAS) Sentani yang terletak di bagian selatan Cagar Alam (CA) Cycloop. Dalam DAS ini terdapat lima kampung dan kelu- rahan, yaitu Kelurahan Sentani Kota, Kampung Sereh, Kelu- rahan Hinekombe (Kecamatan Sentani), Kampung Doyo- baru dan Kampung Bambar (kecamatan Waibu). Di Kelu- rahan Hinekombe, terdapat dua suku asli, yaitu suku Felle dan suku Suebu. Suku Felle terdiri atas dua marga, yakni marga Felle dan Kallem. Di lahan milik marga Felle inilah, Edison mengajak keluarga dan suku pendatang yang ber- mukim di sana untuk mulai menamam vanili. Keterlibatan Edison untuk menanam vanili telah melalui proses yang panjang. Edison awalnya terlibat dalam survey pemetaan partisipatif yang dilaksanakan oleh USAID LES- TARI pada bulan Agustus 2017. Ia bersama 12 orang lain terlibat dalam kegiatan ini untuk memetakan lokasi adminis- tratif dan tata guna lahan berdasarkan pemahaman mas- yarakat setempat. Hasil pemetaan ini dapat digunakan se- bagai acuan untuk mengembangkan RTRW dan RPJM di tingkat kampung. Jalan pembelajaran Edison tak berhenti sampai di situ. Staf Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura ini kemu- dian diperkenalkan tentang program pengelolaan kawasan penyangga melalui wanatani (agroforestry) vanili. Program ini diinisiasi oleh LESTARI bersama Sustainable Coopera- tive Agribusiness Alliance (SCAA) sejak bulan Maret 2017. Melalui penanaman vanili, LESTARI dan NCBA merangkul masyarakat setempat untuk membudidayakan vanili agar mereka mengurangi dan menghentikan pertanian di kawasan CA Cycloop. Ancaman di Cycloop Daerah pegunungan Cyclop ditetapkan sebagai Alam Cadangan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 782 tahun 2012. Daerah ini termasuk wilayah administra- tif Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura meliputi 31.480 hektar. Daerah ini kaya akan sumber daya alam dan penye- diaan jasa lingkungan yang penting, seperti penyediaan air tawar, untuk orang-orang yang berada di dua ini wilayah terpadat di Papua.

Upload: dohanh

Post on 18-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

ANAK ADAT SENTANI YANG MENJAGA CYCLOOP

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN

Oleh: Kusdijono1

“Saya pikir tanaman vanili baik untuk hasil jangka panjang. Kami dapat menjaga tanah subur dan membantu agar Cyclops tidak dirambah, ”kata Edison

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 1

Green Enterprise Development Specialist di Lanskap Cycloops, Papua.1

Edison Felle adalah pemuda berusia 32 tahun keturunan suku Felle, salah satu suku lokal di Kelurahan Hinekombe, Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura. Lahir dan tumbuh di kawasan pegunungan Cycloop, Edison menemukan cara untuk ikut serta untuk menjaga kawasan yang kerap diiba- ratkan sebagai ‘Mama’ itu, yakni dengan mengajak warga menanam vanili agar mereka tak lagi merambah hutan.

Edison tinggal dan memiliki rumah di kawasan penyangga Cycloop di tanah ulayat milik sukunya. Secara administratif, tanah itu berada dalam wilayah Dewan Adat Suku (DAS) Sentani yang terletak di bagian selatan Cagar Alam (CA) Cycloop. Dalam DAS ini terdapat lima kampung dan kelu- rahan, yaitu Kelurahan Sentani Kota, Kampung Sereh, Kelu-rahan Hinekombe (Kecamatan Sentani), Kampung Doyo- baru dan Kampung Bambar (kecamatan Waibu). Di Kelu- rahan Hinekombe, terdapat dua suku asli, yaitu suku Felle dan suku Suebu. Suku Felle terdiri atas dua marga, yakni marga Felle dan Kallem. Di lahan milik marga Felle inilah, Edison mengajak keluarga dan suku pendatang yang ber-mukim di sana untuk mulai menamam vanili.

Keterlibatan Edison untuk menanam vanili telah melalui proses yang panjang. Edison awalnya terlibat dalam survey pemetaan partisipatif yang dilaksanakan oleh USAID LES- TARI pada bulan Agustus 2017. Ia bersama 12 orang lain terlibat dalam kegiatan ini untuk memetakan lokasi adminis- tratif dan tata guna lahan berdasarkan pemahaman mas-yarakat setempat. Hasil pemetaan ini dapat digunakan se-bagai acuan untuk mengembangkan RTRW dan RPJM di tingkat kampung.

Jalan pembelajaran Edison tak berhenti sampai di situ. Staf Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura ini kemu-dian diperkenalkan tentang program pengelolaan kawasan penyangga melalui wanatani (agroforestry) vanili. Program ini diinisiasi oleh LESTARI bersama Sustainable Coopera-tive Agribusiness Alliance (SCAA) sejak bulan Maret 2017. Melalui penanaman vanili, LESTARI dan NCBA merangkul masyarakat setempat untuk membudidayakan vanili agar mereka mengurangi dan menghentikan pertanian di kawasan CA Cycloop.

Ancaman di Cycloop

Daerah pegunungan Cyclop ditetapkan sebagai Alam Cadangan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 782 tahun 2012. Daerah ini termasuk wilayah administra-tif Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura meliputi 31.480 hektar. Daerah ini kaya akan sumber daya alam dan penye-diaan jasa lingkungan yang penting, seperti penyediaan air tawar, untuk orang-orang yang berada di dua ini wilayah terpadat di Papua.

Saat ini, ancaman terhadap Cagar Alam Cyclops termasuk perluasan pertanian skala kecil, perambahan dalam bentuk penebangan untuk arang, pembangunan fasilitas infrastruk- tur publik, perburuan dan perdagangan spesies yang ter- ancam punah, dan penambangan batu pasir. Pertanian dilakukan oleh migran maupun suku lokal. Dinas Kehutan-an Provinsi Papua mencatat bahwa ada 900 hektar lahan kritis di zona penyangga serta di dalam Cyclops. Tanah kritis ini meliputi Kota Sentani, Desa Sereh, Desa Hinekom- be, dan Desa Doyobaru.

Melihat ancaman yang semakin meningkat ini, Edison me- nyadari bahwa kerusakan yang berkepanjangan akan ber-dampak buruk pada masyarakat melalui hilangnya sumber air bersih dan munculnya bencana. Pada 2007, misalnya, banjir dan tanah longsor yang parah berdampak pada Sen-tani. Menyadari hal itu, Edison setuju untuk mengundang anggota keluarganya dan beberapa penduduk migran untuk menanam vanili. “Saya pikir tanaman vanili baik untuk hasil jangka panjang. Kami dapat menjaga tanah subur dan mem-bantu agar Cyclops tidak dirambah, ”kata Edison.

Merangkul Suku Migran

Untuk permulaan, Edison mengajak anggota keluarga- nya yang berasal dari Suku Felle. Beberapa saudaranya dari Suku Felle ada yang memiliki kebun di dalam kawasan CA Cycloop. Dengan pendekatan kekeluargaan, Edison berha- sil membujuk mereka untuk meninggalkan kebun di dalam kawasan dan beralih menanam vanili di pekarangan milik- nya. Edison juga mengajak beberapa warga dari marga Kallem, yang masih keturunan Suku Felle.

Edison juga merangkul suku pendatang. Beberapa suku migran selama ini dipersilahkan menggunakan lahan ulayat miliknya untuk menanam jagung, cabe dan singkong. Edi- son mengajak mereka untuk ikut menanam vanili dengan

sistem bagi hasil. Suku migran juga tetap diperbolehkan bercocok tanam selagi vanili belum berkembang. Dengan pendekatan macam itu, suku migran menerima tawaran Edison. Berkat prakarsa Edison, sudah ada dua kelompok wanatani vanili berjumlah 20 orang yang membudidaya- kan vanili di pekarangan Edison. Kelompok ini mendapat- kan bantuan 450 batang bibit dari SCAA yang telah di- tanam di lahan seluas 3,5 hektar di kawasan penyangga CA Cycloop.

Saat ini vanili yang sudah ditanam di lahan pekarangan Ed-ison terbilang masih muda, namun menunjukkan pertum-buhan yang cukup baik. Diharapkan tanaman ini terus ber- kembang sehingga tahun 2018 diperkirakan sudah berbu- nga dan tahun 2019 dapat dipanen. SCAA ikut mengawal hasil panen petani hingga dapat menembus pasar. Saat ini hasil panen vanili bernilai sekitar Rp 200.000 – 250.000 per kilogram dan hasil olahannya bisa mencapai Rp 4-5 juta per kilogram. Petani bisa menanam sekitar 1.400 ba- tang vanili dengan jarak tanam 3 x 4 meter. Artinya di lahan yang sama dapat dilakukan penanaman sistem tumpang sari: selain vanili bisa ditanam sayuran atau kacang-kacangan. Dengan demikian, petani tetap bisa mendapatkan hasil tanam sembari menunggu panen vanili.

USAID LESTARI dan SCAA akan terus memberikan ban-tuan kepada para petani vanili sehingga masyarakat dapat menerima manfaat ekonomi dan fungsi CA Cycloop tetap terjaga. Masyarakat lokal memiliki peluang besar untuk da- pat mengembangkan vanili secara berkelanjutan. Pasar vani- li saat ini terbuka lebar baik di dalam maupun di luar negeri. Kesempatan ini yang juga dapat dimanfaatkan oleh peme- rintah setempat agar berkontribusi dalam memberikan bimbingan teknis kepada petani dalam mengelola vanili. Hanya dengan upaya yang terintegrasi dari masyarakat, pihak swasta, LSM dan pemerintah, Cyclop bisa terjaga dan masyarakat adat bisa berdaya.

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN2

Foto (dari kiri ke kanan) 1. Edison Felle, mendorong komunitas lokal untuk menanam vanili sebagai sumber mata pencaharian alternatif. 2. Edison dan anggota kelompok saat pelatihan budidaya vanili.