waw an car a diagnosis multi 2012

Post on 06-Feb-2016

223 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

TRANSCRIPT

Wawancara Psikiatrik Dan Diagnosis

Multiaksial

Dr. Amel Yanis SpKJ (K)Bagian Psikiatri

FK. Univ. Andalas

Dr. Amel Yanis SpKJ (K)

Referensi

• Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III)

• Synopsis Psychiatry (Kaplan & Sadock)

• Comprehensive Psychiatry (Kaplan & Sadock)• amel.yanis.dr@gmail.com dan

amelyanis@yahoo.co.id

Pendahuluan

• Diagnosis akurat medikasi, manipulasi lingkungan, psikoterapi psikodinamik (SKDI) pengobatan pasien psikiatrik dg efektif.

• Genetika. Temperamen. Biologi. Diagnosis Perkembangan. Sosial.

Pendahuluan

• Pemeriksaan : wawancara (auto dan allo ) observasi fisik (internus & neurologikus)• Wawancara yg lege artis dan terapeutik : empati membina rapport rasa hormat pasien bicara jujur kemampuan terbuka

Wawancara Psikiatrik• Wawancara merupakan wadah utama

pemeriksaan psikiatrik.

• Mengandung tanggung jawab diagnostik dan terapeutik. Sewaktu wawancara dibina hub dokter-pasien

• Hubungan dokter-pasien yg optimal data yg dapat diandalkan.

Wawancara Psikiatrik

• Kepentingan memelihara hubungan mendahului kepentingan memeroleh data.

• Efektif bila berlangsung “natural” seperti “percakapan biasa” dan “tidak memburu gejala”.

• Biarkan pasien bicara dg perkataannya sendiri,sesuai urutan yg dirasakannya penting.

Wawancara Psi...• Terdapat perbedaan antara

wawancara psikiatrik dengan wawancara medis. • Wawancara medis lebih proaktif dan

progresif untuk menemukan gejala (dokter mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memeroleh data yg rinci dan spesifik).

Wawancara Psi...• Wawancara psikiatris dokter

mendengar dengan aktif dan sensitif. (dokter mengajukan pertanyaan untuk elaborasi “clue” yg disampaikan pasien, mendorong menceritakan lebih lanjut, klarifikasi, menyamankan).

Wawancara Psi...• Pemeriksaan psikiatrik antara lain

melalui wawancara dimaksudkan untuk memeroleh gambaran menyeluruh tentang pasien sebagai jiwa dan raga yang tak terpisahkan.

Wawancara Psi...• Pada akhirnya diperoleh :

penampilan umum, emosi-afek, pikiran-ideasi, motorik-perilaku) evaluasi data dalam konteks keseluruhan pemeriksaan lengkap dasar untuk diagnosis rencana tatalaksana adekuat.

Wawancara psik.... Yang harus diperhatikan dan sikap pemeriksa:• Mengerti data apa yg diperlukan untuk

memahami kasus yg dihadapi.• Melaksanakan pemeriksaan dg

berkesinambungan dan berarah tujuan.• Hadapi pasien dg ikhlas dan minat menolong.

lanjutan sikap pemeriksa

. Sediakan waktu dan tenaga untuk hubungan yang baik demi keberhasilan terapi.

. Tidak bersikap menghakimi. . Berempati. Mendengar aktif.

Wawancara psik....

Tujuan wawancaraa. Membina rapport.b. Menilai status mental pasien.c. Menegakkan diagnosis dan rencana

tatalaksana.

Cara membina rapport

a. Bersikap empati.b.Terapis dan pasien nyaman. Posisi duduk

berhadapan, setara, dan ada kontak mata.c.Menemukan keluhan pasien serta

ekspresikan rasa mau membantu.d .Menilai tilikan pasien, tempatkan diri

sebagai “sekutu”.

Cara membina rapport (lanjutan)e. Tunjukkan keahlian dan wibawa sebagai

dokter dan ahli terapi.f. Seimbangkan peranan sebagai pendengar yg

empatik, seorang ahli dan orang yg berwenang.

Terbinanya rapport yg baik akan menumbuhkan Trust pasien terhadap dokter.

Fase-fase wawancara

• 1. Pembukaan/memulai wawancara.• 2. Isi wawancara• 3. Mengakhiri wawancara.

Komponen Wawancara

• 1.Pendahuluan/pembuka• 2. penyaringan masalah.• 3. Follow up kesan I• 4. konfirmasi riwayat.• 5. lengkapi data dasar.• 6. umpan balik.• 7. Kontrak terapi.

• Memulai wawancara -. Buka komunikasi dengan menyalami, kenalkan diri

dan tanya nama pasien. -. Selanjutnya buka dengan pertanyaan “ Apa yg saya

bisa bantu?. Atau “ coba ceritakan masalah yg sedang anda hadapi”.

-. Sebaiknya pertanyaan terbuka (bila diperlukan bisa pertanyaan tertutup dg beberapa pilihan). -. Hindari strong word -. Dalam runutan pertanyaan pakai teknik free

association.

• Isi wawancara -. Pada komponen ini dilakukan elaborasi terhadap

permasalahan pasien. -. Pasien bertanya – terapist menyambut. ( fasilitasi.....; ya....lalu... hening klarifikasi interpretasi dorongan reassurance

• Mengakhiri wawancara -. Pada komponen ini dilakukan umpan balik dan

kontrak terapi.

Diagnosis Multiaxial

• Suatu sistem diagnosis yg menilai pasien dlm beberapa variabel.

• Mempunyai 5 axis

Aksis I

• Gangguan Klinis dan kondisi lain yg mungkin merupakan pusat perhatian klinis

• Misalnya; - gangguan skizofrenia paranoid - gangguan cemas menyeluruh

Aksis II

• Gangguan kepribadian dan retardasi mental• Penggunaan mekanisme pertahanan yg sdh

menjadi kebiasaan• Misalnya; gangguan kepribadian paranoid ciri kepribadian dependen

Aksis III

• Gangguan fisik atau kondisi medis umum disamping gangguan mental

• Kondisi fisik menyebabkan gangguan mental (gagal ginjal menyebabkan Delirium)

• Kondisi fisik disebabkan oleh gangguan mental (gastritis alkohol karena ketergantungan alkohol )

• Kondisi fisik yg tidak berhubungan• Gangguan depresif karena hipotiroid (aksis I) dan

hipotiroid (aksis III)

Aksis IV

• Masalah psikologis dan lingkungan yg secara bermakna berperan pd perkembangan atau eksaserbasi gangguan sekarang (stresor psikososial)

Aksis V

• Skala penilaian terhadap fungsi global (GAF; Global Assessment of Functioning)

• Fungsi sosial, fungsi pekerjaan, mengisi waktu luang.

• Skala 100 – 0

TERIMAKASIH

top related