strategi pengelolaan kabupaten samosir sebagai … file2" " strategi pengelolaan kabupaten...
Post on 01-Jul-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
2
STRATEGI PENGELOLAAN KABUPATEN SAMOSIR SEBAGAI DAYA TARIK
WISATA ALAM DI PROVINSI SUMATERA UTARA
Fransiska Roslila Eva Purnama Pardede dan Ida Bagus Suryawan Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana,
Jl. Dr. Goris 7, Denpasar, 80232 Telp/Fax : (0361) 223798, E-mail: pardede.fransiska24@yahoo.com
Abstract
Samosir is the only island located in the middle of Lake Toba, one of the largest lakes in the province of North Sumatra. The purpose of this study was to determine the potential of Samosir Island as one of the natural attractions in the province of North Sumatra and know how management strategy that uses SWOT analysis techniques. The data used by the authors in this study a qualitative data. Data was collected by observation, interview and interview. From these data were then analyzed by qualitative descriptive way, the data that is formed into a description that describes a situation or event that are explained. Based on the results of the analysis of the strategic plan management strategies Samosir Island as one of the natural attractions in the province of North Sumatra can be explained as follows: Conducting training in the form of training or training in order to improve the quality of human resources and community knowledge about tourism, tourism promotion Improve both in print media and online media , in cooperation with the travel or travel agency, improve and increase the maintenance of facilities and infrastructure to boost tourist arrivals. Keywords: Strategy Management, Tourism Potential
3
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sektor pariwisata di Indonesia
adalah salah satu sektor yang memegang
peranan penting dalam keberlangsungan
perekenomian Indonesia. Jika mendapatkan
pengelolaan yang baik dan benar,
pembangunan pariwisata sebagai salah satu
industri akan menciptakan kemakmuran
melalui perkembangan transportasi,
akomodasi dan komunikasi yang
menciptakan peluang kerja yang relatif besar
(Slamet Santoso, 2008). Pariwisata adalah
salah satu jenis industri baru yang mampu
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
penyediaan lapangan kerja, peningkatan
penghasilan, standar hidup serta
menstimulasi sektor-sektor produktif
lainnya. Sebagai sektor yang kompleks,
pariwisata juga merealisi industri – industri
klasik seperti industri – industri kerajinan
tangan dan cinderamata. Penginapan dan
transportasi secara ekonomis juga dipandang
sebagai industri (Wahab dalam Pendit,
2006). Sumatera Utara adalah salah satu
provinsi di Indonesia yang terdiri atas 25
kabupaten yang salah satu diantaranya
adalah Kabupaten Samosir yang
beribukotakan Pangururan.
Kabupaten Samosir sebenarnya
merupakan salah satu kawasan wisata yang
sudah cukup lama dikenal oleh wisatawan
mancanegara dan wisatawan nusantara
karena memiliki keindahan alam yang
memukau dari Danau Toba dan juga
sejumlah situs budaya tradisional khas
batak. Lokasi Kabupaten Samosir yang
strategis, di tengah-tengah Danau Toba,
ditambah lagi dengan banyaknya daya tarik
wisata alam dan budaya yang terhampar di
dalamnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi
wisatawan. Sejak dimekarkan dari
Kabupaten Toba Samosir pada Tahun 2003
berdasarkan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2003, tentang Pembentukan
Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang
Bedagai di Provinsi Sumatera Utara,
Kabupaten Samosir mulai mandiri dan
memiliki sitem pengelolaan sendiri untuk
berbagai sektor yang ada dan salah satu
diantaranya adalah Pariwisata (Pemerintah
Kabupaten Samosir, 2011). Penulis melihat
peluang yang dimiliki oleh sektor industri
pariwisata dalam pembangunan cukup besar.
Maka perhatian dan komitmen serta
kebijakan dalam mewujudkan berbagai
konservasi terhadap lingkungan maupun
budaya dalam pengelolaan Pulau Samosir
sebagai Kabupaten Pariwisata sangat
dibutuhkan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Potensi apa yang dimiliki Kabupaten
Samosir sebagai daya tarik wisata alam di
Provinsi Sumatera Utara?
b.Bagaimana strategi pengelolaan
Kabupaten Samosir sebagai daya tarik
wisata alam di Provinsi Sumatera Utara?
1.3 Tujuan dan Manfaat Peneitian
a. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui potensi apa saja yang dimiliki
4
Kabupaten Samosir sebagai daya tarik
wisata alam di Provinsi Sumatera Utara?
b. Manfaat penelitian ini secara akademis
untuk menambah wawasan mahasiswa, serta
bermanfaat praktis bagi pihak-pihak yang
berkepentingan seperti Dinas Pariwisata,
Seni dan Budaya Kabupaten Samosir.
2. Kepustakaan
2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai strategi
pengelolaan sebelumnya dilakukan oleh
Slamet Santoso (2008) yang berjudul
“Strategi Pengelolaan Candi Mendut
Sebagai Objek Wisata Di Kecamatan
Mungkid Kabupaten Magelang Jawa
Tengah”. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah penelitian ini
sama-sama mengambil bidang kajian strategi
pengelolaan. Perbedaannya terletak pada lokasi
dan waktu penelitiannya. Lokasi penelitian
sebelumnya bertempat di Candi Mendut,
Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah, sementara penelitian ini berlokasi
di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Penelitian lainnya yaitu dengan judul:
“Analisis Penetapan Wilayah Pembangunan
di Kabupaten Samosir” oleh Renhard
Gultom (2013) meneliti tentang kondisi
Kabupaten Samosir dilihat dari basis
ekonomi, mengetahui potensi daerah yang
didapat dikembangkan di tiap-tiap
kecamatan, mengetahui kecamatan yang
dapat dijadikan pusat pertumbuhan,
mengetahui kekuatan interaksi antar
kecamatan, dan mengetahui berapa banyak
wilayah pembangunan dan pusat
pertumbuhan di Kabupaten Samosir, serta
wilayah mana saja yang masuk ke
dalamnya. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah sama-sama
melakukan penelitian yang berlokasi di
Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Sementara perbedaannya terdapat pada
bidang kajian yang diambil. Penelitian ini
meneliti tentang strategi pengelolaan
pariwisata, sementara penelitian sebelumnya
meneliti tentang analisis penetapan wilayah
pembangunan di Kabupaten Samosir.
2.2 Landasan Konsep
a. Konsep Tentang Wisatawan
Menurut World Tourism
Organization dalam Marpaung (2002),
wisatawan adalah setiap orang berempat
tnggal di suatu negara tanpa memandang
kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu
tempat pada negara yang sama untuk jangka
waktu lebih dari 24 jam yang tujuan
perjalanannya dapat diklasifikasikan pada:
memanfaatkan waktu luang untuk berkreasi,
liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan,
dan olahraga atau bisnis dan mengunjungi
kaum keluarga.
b. Konsep Tentang Daya Tarik Wisata
Berdasarkan Undang-Undang
Repubik Indonesia No.10 Tahun 2009, Daya
Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala
sesuatu yang memiliki keunikan,
kemudahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
dan hasil buatan manusia yang menjadi
5
sasaran atau kunjungan wisatawan. Menurut
Soewantoro (1997), suatu daya tarik wisata
didasarkan pada beberapa point penting
yaitu: adanya sumber daya yang dapat
menimbulkan rasa senang, indah, nyaman
dan bersih; adanya aksesibilitas yang tinggi
untuk dapat mengunjunginya; adanya cirri
khusus yang bersifat langka; adanya sarana
dan prasarana penunjang; memiliki daya
tarik tinggi karena keindahan dalam; dan
adanya nilai khusus karena memiliki daya
tarik dslam bidang kesenian, upacara adat
ataupun adanya nilai luhut terbentuk suatu
objek buah karya masa lampau.
c. Konsep Tentang Potensi Wisata
Potensi wisata adalah berbagai
sumber daya yang terdapat di sebuah daerah
tertentu yang bisa dikembangkan menjadi
atraksi wisata (Pendit,1999).
d. Konsep Tentang Strategi
Strategi adalah suatu proses
penentuan nilai pilihan dan pembuatan
keputusan dalam pemanfaatan sumber daya
yang menimbulkan suatu komitmen suatu
organisasi yang bersangkutan kepada
tindakan yang mengarah pada masa depan
(Marpaung,2002:1996).
e. Konsep Tentang Pengelolaan
Dalam arti yang lebih luas,
pengelolaan bisa diartikan: proses cara
pembuatan mengelola; proses membantu
merumuskan kebijaksanaan dn tujuan
organisasi, proses memberikan pengawasan
pada semua hal yang teribat dalam
pelaksanaannya dan kebijaksanaanna dalam
mencapai tujuan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia III (2001;470).
f. Konsep Tentang Wisata Alam
Wisata alam dapat diartikan sebagai
bentuk rekreasi dan pariwisata yang
memanfaatkan potensi sumber daya alam
dan ekosistemnya, baik dalam bentuk asli
maupun setelah adanya perpaduan dengan
daya cipta manusia, menurut Fandeli (2001).
3. Metode Penelitian
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Untuk memberikan batasan dan
mempejelas masalah yang diteliti dan juga
untuk menghindari kesalahpahaman
interprestasi terhadap permasalahan
tersebut, maka perlu dijelaskan melalui
ruang lingkup penelitian. Potensi yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah segala
sesuatu yang terdapat di Pulau Samosir yang
memiliki kemungkinan dan kemampuan
untuk dikembangkan menjadi daya tarik
wisata alam. Strategi pengelolaan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah segala
jenis usaha dan upaya untuk menambah,
memajukan, dan memperbaiki segala
potensi maupun fasilitas sehingga dapat
berkembang sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, studi dokumentasi. Penulis
terlibat langsung dalam penelitian.
Penentuan informan di dalam penelitian ini
6
dimulai dengan menentukan informan
pangkal dan informan kunci. Pihak yang
dipilih sebagai informan pangkal dalam
penelitian ini adalah bapak Drs. Kamintar
Sinaga selaku Sekretaris Kepala Dinas
Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten
Samosir. Selanjutnya informan pangkal
mengarahkan peneliti kepada informan
kunci. Adapun kriteria informan kunci
dalam penelitian ini adalah: (1) mereka yang
memiliki kedalaman informasi dan
pengetahuan sehubungan dengan
pengelolaan dan pengembangan Kabupaten
Samosir, (2) mereka yang memiliki
hubungan baik dengan masyarakat lokal dan
pihak yang dipilih sebagai informan kunci
adalah Ibu Lastri Beatriks Marpaung selaku
pegawai Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya
Kabupaten Samosir.
3.3 Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini penulis
menggunakan pendekatan rencana strategis.
Pendekatan ini sering dijadikan acuan untuk
mengkaji berbagai jenis wisata dengan
menggunakan matriks SWOT. Data yang
muncul dalam analisis ini sering berupa
deskripsi yang kemudian diperkuat dengan
tabel maupun keterangan lain yang
mendukung kesimpulan penelitian dengan
pendekatan renstra atau rencana strategis.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Potensi Wisata Kabupaten Samosir
Potensi wisata yang dimiliki
Kabupaten Samosir antara lain adalah:
- Gunung Pusuk Buhit, asal mula suku
Batak.
- Aek Boras, Sumber mata air Buru
Tatea Bulan.
- Aek Sipitu Dai, Mata air tujuh rasa.
- Batu Sawan, Batu tempat air rasa
jeruk purut.
- Menara Pandang Tele, menara
tempat memandang panorama Danau
Toba dari ketinggian Pegunungan
Tele.
- Partuko Ginjang di Desa Martahan.
- Janji Martahan, tempat pendaratan
penerbangan layang.
- Air Terjun Sampurna Efrata.
- Mata Air Pohon Pakki.
- Pemandian Air Panas / Aek Rangat,
yang mengandung belerang berjarak
3 km dari Kota Pangururan.
- Danau Sidhoni, danau di tengah
Pulau Samosir yang menjadi
keunikan tersendiri dengan sebutan
danau diatas danau. Itulah salah satu
keunikan Kabupaten Samosir.
Terdapat dua danau di pulau yang
ada di tengah Danau Toba.Danau
Sidihoni dan Aek Natonang di
Simanindo.
- Aek Liang, sebuah fenomena alam
mata air di dalam gua.
- Gua Si Dam-dam, dan Batu Si Dam-
dam (batu hitam yang dianggap
masih suci dan sakral).
7
- Air Panas Simbolon, kawasan
berbatu belerang dimana terdapat
mata air panas yang masih alami.
- Lagundi Sitamiang, lokasi untuk
perkemahan yang dilengkapi dengan
pondok remaja.
- Tambun Surlan, tempat pemandian
alam dengan air yang segar dan
udara yang sejuk.
- Hariara na Bolon, fenomena alam
dimana beberapa pohon beringin
(hariara) menyatu membentuk pohon
yang sangat besar.
- Pantai Bebas Sukkean, pantai dengan
pasir putih yang masih alami dan
telah sering dikunjungi wisatawan
mancanegara.
- Pantai Maria Raja, pantai bebas di
desa Maria Raja dengan pasir putih
dan air danau yang jernih untuk
pemandian dan rekreasi.
- Batu Marhosa, berada di
Sigarantung, Desa Parmonangan
adalah fenomena alam batu bernafas
atau dapat mengembuskan udara.
- Gua Marlakkop di Desa Tanjung.
- Pantai Ambaritta, tempat pemandian
dan pemancingan.
- Aek Natonang, berlokasi di Desa
Tanjungan merupakan danau diatas
danau dan direncanakan sebagai
areal hutan wisata.
- Pulau Tao, restoran dan camping
ground berada di Pantai Simanindo.
- Tuktuk Siadong, kawasan berbentuk
tanjung peninsula yang strategis
sehingga saat ini menjadi pusat
kegiatan wisata (central tourist
district) dipenuhi oleh usaha hotel
dan restaurant serta pelukis dan
pengukir.
4.2 Strategi Pengelolaan Kabupaten
Samosir
4.2.1 Analisis SWOT (Kekuatan-
Kelemahan-Peluang-Ancaman)
Dalam usaha pengelolaan pariwisata di
Kabupaten Samosir, penulis menggunakan
analisis SWOT yang akan dijabarkan
sebagai berikut:
Kekuatan (Strengths) : Samosir memiliki
panorama alam yang indah dengan iklim
yang sejuk merupakan surga bagi wisatawan
karena keunikannya berada di tengah-tengah
Danau Toba, letaknya strategis dan berada
di tengah-tengah Kawasan Danau Toba,
bepotensi besar menjadi daerah tujuan
wisata, penduduk Samosir yang menganut
sistem kekerabatan masyarakat (estended
family) Dalihan Natolu dengan karakteristik,
daya juang, dan kesetiakawanan yang tinggi,
menjadi sumber daya potensial dan
produktif dalam percepatan pembangunan
daerah, selain itu, Samosir memiliki Gunung
Pusuk Buhit sebagai gunung yang bernilai
sakral tinggi dan merupakan asal muasal
bangsa batak di seluruh dunia, yang bisa
dikelola menjadi salah satu daya tarik
wisata, Samosir memiliki banyak sekali
potensi keindahan alam yang belum banyak
8
dieksplorasi, sehingga menjadikan beberapa
daya tarik wisata yang baru ditemukan
menjadi hal baru dan memiliki ketertarikan
tersendiri terhadap wisatawan, tarif tiket
untuk masuk ke setiap daya tarik wisata
relatif murah, sehingga dapat dijangkau
semua lapisan masyarakat, fasilitas
pariwisata seperti penginapan, klinik, mini
market,restaurant banyak tersedia.
Kelemahan (Weaknesses) : Masih
kurangnya minat masyarakat tentang
pelestarian lingkungan dan masih kurangnya
keramahan masyarakat terhadap wisatawan
asing, tingkat produktivitas masyarakat
masih minim, sumber daya manusia yang
bisa diandalkan dalam usaha pengelolaan di
bidang pariwisata sangat terbatas, kurangnya
promosi dari event-event yang diadakan di
Samosir, kurangnya sarana penunjang dan
pemeliharaan kebersihan di setiap Kawasan
Wisata yang ada di Samosir, lokasi tempat
situs dan artefak yang tersisa kebanyakan
milik kelompok marga sehingga
menjadikannya susah untuk dikelola atas
nama pemerintah.
Peluang (Opportunities) : Sektor
kepariwisataan bisa ditetapkan sebagai
penghela (lokomotif) pembangunan di
Samosir, memiliki potensi panorama alam,
danau, pantai, gunung, yang sangat
memikat, dengan cuaca/iklim yang sejuk,
Samosir dan Danau Toba pembentukannya
adalah akibat meletusnya Gunung Toba
yang super dahsyat (super volcano) yang
diperkirakan terjadi sekitar 75.000 tahun
yang merupakan peristiwa vulkanologi
tertua di dunia. Pulau Samosir adalah dasar
kawah Gunung Toba yang terangkat. Danau
Toba dengan Pulau Samosir di tengah-
tengahnya merupakan kaldera terbesar di
dunia. Peluang lainnya adalah Bandara
Silangit tahun 2012 menjadi Bandara
Internasional dan penambahan ferry untuk
penyebrangan Tiga Ras – Simanindo dan
Muara – Nainggolan.
Ancaman (Threats) : Samosir belum
sepenuhnya mengarahkan program
kegiatannya pada upaya pengembangan
kepariwisataan, organisasi masyarakat atau
kelompok masyarakat wisata belum
memberikan kontribusi terhadap
peningkatan pelayanan dan pengembangan
kepariwisataan termasuk dukungan untuk
penerapan Sapta Pesona dan Sadar Wisata di
lingkungan masing-masing, aksesibilitas ke
dan dari Kabupaten Samosir maupun di
sekitar Kabupaten Samosir masih ada yang
belum memadai terutama menuju dan dari
daya tarik wisata, sarana dan prasarana
pariwisata seperti hotel, restoran, rumah
makan dan fasilitas umum lainnya belum
menyebar secara merata ke berbagai
wilayah/ kecamatan, belum adanya ikon
destinasi pariwisata berbasis ekowisata
(ecotourism), promosi wisata belum
didesain dengan baik dan belum
dilaksanakan secara kontinu serta belum
menggunakan teknologi informasi/
komunikasi yang terbaru (up to date),
kerjasama antara pemerintah dan
9
stakeholders lainnya masih lemah dan
belum sinergis dalam pengembangan dan
pengelolaan pariwisata di Kabupaten
Samosir.
STRATEGI PENGELOLAAN
PARIWISATA KABUPATEN SAMOSIR
BERDASARKAN ANALISIS SWOT
Strategi SO : Dengan potensi yang
dimiliki oleh Pulau Samosir berupa
panaorama alam yang indah dan iklim yang
sejuk, sektor kepariwisataan bisa ditetapkan
sebagai penghela (lokomotif) pembangunan
di Kabupaten Samosir.Menjalin kerjasama
yang lebih baik dengan pemerintah atasan,
pemerintah luar daerah dan perusahaan
penerbangan sehingga bisa menawarkan
kemudahan bagi wisatawan yang ingin
datang berkunjung, dengan menawarkan
paket murah, dengan terbukanya jalur
penerbangan langsung ke Bandara Silangit,
melestarikan setiap peninggalan yang ada
berupa seni, budaya, sejarah, legenda dan
situs sebagai kekayaan budaya Batak,
menambah dan menjaga hubungan baik
dengan berbagai pihak dan berbagai
organisasi kepariwisataan dalam
pengelolaan dan pengembangan pariwisata
dan menjalin kerjasama dengan biro
perjalanan setempat dalam pengembangan
paket wisata. Strategi WO : Meningkatkan
penyediaan sarana dan prasarana olahraga,
rekreasi atau wisata bahari yang bisa
dilakukan dengan memanfaatkan kekayaan
alam yaitu Danau Toba, pembangunan
Geopark Danau Toba – Unesco dan
beberapa geosit di Kabupaten Samosir
dibarengi dengan upaya menyiapkan
masyarakat setempat, mendukung dan
memfasilitasi setiap event kesenian yang
melibatkan masyarakat terutama di bagian
kebudayaan. Strategi ST: Dengan
dukungan Kementrian Kebudayaan dan
Pariwisata menghasilkan penetapan Geopark
Danau Toba-Unesco dengan etalase dan
Geosit di Kabupaten Samosir, meningkatkan
peran serta kelompok masyarakat terutama
kelompok etnik batak dalam menggali
sejarah, seni dan budaya bangsa Batak,
meningkatkan kerjasama dengan berbagai
lembaga penyelenggara event olahraga baik
nasional maupun internasional,
meningkatkan kerjasama promosi dan
pemasaran pariwisata Kabupaten Samosir
terutama ke daerah atau negara wisatawan,
meningkatkan kerjasama dengan berbagai
pihak untuk dapat memberikan jaminan
keamanan bagi para wisatawan, dalam hal
ini polisi, TNI, dan Kedutaan Besar negara
asing. Strategi WT : Meningkatkan
pembangunan sarana dan prasarana berupa
fasilitas umum yang berstandar pariwisata
internasional, meningkatkan peran serta
kelompok masyarakat / marga / tokoh
masyarakat yang dipercaya dalam
pelestarian sejarah, seni dan budaya Batak,
meningkatkan dukungan ke berbagai pihak
terutama yang terkait dengan industri
pariwisata dan juga melakukan promosi
wisata, meningkatkan dukungan
10
penyelenggara event olahraga untuk
pembangunan sarana olahraga rekreasi dan
olahraga yang bersifat tantangan atau
petualangan.
5. Penutup
Potensi yang ada di Pulau Samosir sangat
beragam dan terdiri atas berbagai destinasi
dan dikategorikan menjadi dua potensi
antara lain: Potensi alamiah yang dapat
dikembangkan menjadi daya tarik wisata
alam adalah pantai, keindahan alam, danau
dan kondisi lingkungan dan strategi
pengelolaan pariwisata Samosir disusun
dalam stategi ST-SO-WT-WO. Adapun
saran yang dapat diberikan, penyediaan
sumber daya manusia yang berkualitas dan
memadai dalam bidang pariwisata, melalui
pendidikan dan pelatihan tentang sadar
wisata semakin ditingkatkan, perekrutan
tenaga kerja di Kabupaten Samosir agar
lebih mengutamakan masyarakat setempat,
dalam hal ini masyarakat di Kabupaten
Samosir, peranan masyarakat setempat agar
lebih ditingkatkan. Masyarakat lebih
dilibatkan dalam setiap kegiatan
pengembangan kepariwisataan di Kabupaten
Samosir, instansi setempat mengembangkan
kepariwisataan dengan cara membuat paket
wisata, peningkatan fasilitas umum yang
menunjang kepariwisataan, masyarakat
sadar wisata dan pengembangan
kepariwisataan berbasis masyarakat, dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Samosir meningkatkan kerjasama serta
hubungan yang baik dengan pihak Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
Sumatera Utara juga dengan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan di daerah
pariwisata lain seperti Bali dan Lombok.
Daftar PustakaDepartemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir. 2012. Buku Informasi Objek Wisata Samosir.
Fandeli, C., 1995. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. PenerbitLiberty.Yogyakarta
Gultom, Renhard. 2013. “Analisis Penetapan Wilayah Pembangunan di Kabupaten Samosir”. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Marpaung, Happy. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : Alfabeta
Pendit, I Nyoman S. 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
Santoso, Slamet. 2008. Strategi Pengelolaan Candi Mendut Sebagai Objek Wisata Di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Denpasar : Program Studi D4 Pariwisata. Universitas Udayana.
Soewantoro, Gamal.1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi Offset.
11
http://samosirkab.go.id/2012/index.php/2014-10-15-02-42-58/potensipariwisata
top related