skripsi - core.ac.uk · b. unsur-unsur sistem pengendalian intern ... kuesioner ... untuk menilai...
Post on 03-Mar-2019
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh: RONALD PASOLANG
NIM : 012114226
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Dr. Ir. P. Wiryono P., SJ selaku Romo Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Wakil Rektor I Universitas
Sanata Dharma yang masih memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melanjutkan kuliahnya sampai dengan selesai.
3. Drs. Y.P. Supardiyono, M.si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Yusef Widya Karsana, M.si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melanjutkan studinya.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.si., Akt., QIA selaku pembimbing yang
telah membantu serta membimbing penulis dengan sabar dalam
menyelesaikan penulisan skripsi.
6. Ibu Shinta Vianita selaku kepala personalia dan Bapak Ari Thomas selaku
bagian administrasi kredit angsuran PT. BPR Hidup Arthagraha yang telah
bersedia bekerja sama dan memberikan informasi atau data-data yang
diperlukan penulis dalam penelitian.
7. Bapak dan Ibuku yang telah memberikan dorongan, semangat dan doanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
8. Kak Mercy yang sudah merelakan waktunya untuk membantu penulis
dalam penyelesaian skripsi ini dan adikku satu-satunya Grace Pasolang
yang telah memberi dorongan serta semangatnya kepada penulis.
9. Bang Didi beserta keluarga yang telah memberi nasehat dan semangat
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsinya.
10. Teman-teman akuntansi angkatan 2001, UKM Teater Seriboe Djendela,
UKM Tarung Derajat ‘AA-Boxer’.
11. Teman-teman di Kuningan G29, Kaliurang, Surya 9 dan Bintara 7 atas
perhatian dan dukungannya.
12. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tuhan
memberkati kalian semua.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Semoga skripsi dapat
bermanfaat pagi pembaca.
Yogyakarta, 26 April 2010
(Ronald Pasolang)
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DDAAFFTTAARR IISSII
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................ v
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. vi
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................ xiii
ABSTRACT ...................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
E. Sistematika Penelitian .................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5
A. Sistem ........................................................................................... 5
B. Sistem Akuntansi ......................................................................... 7
C. Sistem Pengendalian Internal ....................................................... 9
D. Sistem Pemberian Kredit ............................................................. 12
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Perbankan ..................................................................................... 18
F. Perkreditan ................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 34
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 34
C. Subyek dan Obyek Penelitian ...................................................... 34
D. Data yang dibutuhkan .................................................................. 35
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 35
F. Teknik Analisis Data .................................................................... 36
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... 37
A. Sejarah Berdirinya PT. BPR Hidup Arthagraha .......................... 37
B. Lokasi Perusahaan PT. BPR Hidup Arthagraha .......................... 38
C. Struktur Organisasi PT. BPR Hidup Arthagraha ......................... 39
D. Produk yang Dihasilkan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha .......... 45
E. Personalia ..................................................................................... 45
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 47
A. Deskripsi Sistem Pemberian Kredit PT. BPR Hidup Arthagraha 47
B. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern yang Diterapkan oleh
PT. BPR Hidup Arthagraha .......................................................... 58
BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 64
A. Kesimpulan .................................................................................. 64
B. Keterbatasan ................................................................................. 64
C. Saran ............................................................................................. 65
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 66
LAMPIRAN ...................................................................................................... 67
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DDAAFFTTAARR LLAAMMPPIIRRAANN
Halaman
Lampiran 1 : Kuesioner ................................................................................... 68
Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan ....................................................................... 69
Lampiran 3 : Surat Permohonan Pengajuan Kredit ......................................... 73
Lampiran 4 : Surat Hasil Taksasi Usaha Nasabah ........................................... 75
Lampiran 5 : Laporan Hasil Pemeriksaan Kendaraan Bermotor ..................... 77
Lampiran 6 : Laporan Hasil Pemeriksaan Tanah dan Bangunan .................... 79
Lampiran 7 : Surat Pemeriksaan Lapangan Surveyor ...................................... 81
Lampiran 8 : Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 82
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)
RONALD PASOLANG NIM: 012114226
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pemberian
kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha, jika dibandingkan
dengan teori sistem pemberian kredit. Lokasi penelitian: Jl. Pemuda No. 26
Muntilan.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober sampai November 2009.
Teknik analisis yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif, yaitu dengan
menggambarkan keadaan yang sebenarnya atas sistem pemberian kredit yang
dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan
adalah dengan cara mendeskripsikan sistem pemberian kredit yang telah
dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha kemudian membandingkannya
dengan teori sistem pemberian kredit yang ada.
Berdasarkan hasil analisis data diambil kesimpulan bahwa sistem
pemberian kredit yang sudah dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha sudah
sesuai dengan teori dengan sistem pemberian kredit.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
AN EVALUATION OF CREDIT EXTENSION SYSTEM (A Case Study of PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)
RONALD PASOLANG Student Number: 012114226 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
The purpose of this research was to find out the credit lending system done
by PT. BPR Hidup Arthagraha, compared with the theory of credit extension. This
research took place in Jl. Pemuda no. 26, Muntilan.
This research was done from October to November 2009, using descriptive
analysis technique in order to describe how PT. BPR Hidup Arthagraha
implemented its credit extension system.
This was a case study, involving data acquired from interviews and
documentation. The problem was answered based on description on how PT. BPR
Hidup Arthagraha implemented its credit extension system and then compared it
with the existing theory of credit extension.
It was concluded from the analysis that the credit extension system
implemented by PT. BPR Hidup Arthagraha was suitable with the theory of credit
extension.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BBAABB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha dewasa ini menunjukkan peningkatan, baik itu
perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan industri. Semua ini
disebabkan adanya usaha atau kebijakan pemerintah untuk meningkatkan
pendapatan diluar pajak dan migas. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha
secara umum dewasa ini semakin meningkat dan kompleks, sehingga
membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan profesional yang dapat menciptakan
iklim kerja yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan
tempatnya bekerja.
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan dunia usaha yang pesat, maka
kebutuhan akan adanya dana menjadi semakin meningkat. Dalam keadaan seperti
ini, lembaga keuangan memiliki peran yang semakin penting untuk memenuhi
permintaan masyarakat akan dana. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan
yang berorientasi bisnis juga memegang peranan yang sangat penting, sebab
kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara
menghimpun dana dari masyarakat luas kemudian menjual uang yang berhasil
dihimpun dengan cara menyalurkan kembali pada masyarakat melalui pemberian
pinjaman atau kredit.
Dalam persetujuan kredit, perusahaan harus melaksanakan sistem akuntansi
dan sistem pengendalian intern penjualan kredit dengan baik dan kuat. Mengapa?
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Karena, dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian intern yang tidak baik
dan lemah akan menimbulkan besarnya piutang tak tertagih menjadi cukup besar
dan piutang usaha menjadi piutang tak tertagih.
Jika perusahaan memiliki struktur yang sangat kompleks dan menyebar tetapi
tidak memiliki suatu pengendalian intern yang baik, maka akan timbul berbagai
kemungkinan. Salah satu kemungkinan yang akan timbul adalah kerugian
perusahaan yang disebabkan oleh adanya penyelewengan-penyelewengan
terhadap dokumen yang dilakukan oleh karyawan, ketidakefisienan dalam
beroperasi, kurangnya informasi dan ketidakcermatan karyawan dalam bekerja.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang akan dibahas dalam suatu skripsi dengan judul:
“Evaluasi Sistem Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. BPR Hidup
Arthagraha, Muntilan)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diketahui bahwa rumusan
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Apakah sistem pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup
Arthagraha sudah baik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulis untuk melakukan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui sistem pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR
Hidup Arthagraha, jika dibandingkan dengan teori sistem pemberian kredit.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi PT. BPR Hidup Arthagraha
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh bank sebagai bahan masukan
untuk menilai sistem pemberian kredit yang telah diterapkan dan untuk
meningkatkan pengendalian atas pemberian kredit didalam bank.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi
untuk mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya dan menjadi
salah satu informasi yang dapat memperkaya wawasan dalam bidang
akuntansi serta dapat menambah kepustakaan bagi universitas.
3. Bagi Penulis
Melatih diri untuk belajar menganalisis suatu masalah dan menerapkan
teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan praktek-praktek yang
sesungguhnya terjadi di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
E. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar
pengolahan data.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subyek dan obyek penelitian, data yang dibutuhkan, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini membahas tentang sejarah berdirinya perusahaan, lokasi
dan tata letak perusahaan, struktur organisasi, dan personalia.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang hasil penelitian, analisis data dan
pembahasannya.
BAB VI : Penutup
Bab ini membahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian,
dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BBAABB IIII
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Ada beberapa definisi tentang sistem yang dikemukakan oleh banyak
pakar. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Wilkinson dan Michael J. Cerullo (1997:7) mendefinisikan sistem sebagai
berikut:
“A system is unified group of interacting parts that function together to achieve objectives and purposes”. “Sebuah sistem adalah suatu kesatuan dari bagian-bagian yang saling berinteraksi yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu maksud dan tujuan-tujuan”.
Romney, Steinbert, dan Cushing (1997:16) mendefinisikan sistem sebagai
berikut:
“Sistem merupakan dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan“.
Mascove dan Simkin (Mardhani, 2005:1) mendefinisikan sistem sebagai
berikut:
“A system is a set of interdependent parts that together accomplish specific objectives”. “Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang saling tergantung untuk menyelesaikan suatu maksud tertentu”. Sehingga menurut ketiga definisi diatas, pengertian sistem adalah
seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan
lainnya untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Karakteristik Sistem
Sistem mempunyai karakteristik sistem atau sistem-sistem tertentu
seperti (Jogiyanto, 2003: 3):
a. Komponen-komponen (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi dan berkerja sama untuk membentuk suatu kesatuan.
b. Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan luar sistem (environments)
Lingkungan luar sistem adalah apapun yang terdapat di luar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem (interface)
Merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan
subsistem yang lain. Dengan penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
lainnya.
e. Masukan sistem (input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.
f. Pengolah sistem (process)
Suatu sistem pasti mempunyai bagian pengolah yang berfungsi
untuk mengolah masukan menjadi keluaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
g. Keluaran sistem (output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasi
menjadi keluaran yang berguna.
h. Sasaran sistem (objectives)
Suatu sistem mempunyai sasaran yang akan dicapai. Sasaran dari
suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem.
B. Sistem Akuntansi
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).
2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi terdiri dari beberapa unsur pokok. Unsur-unsur
tersebut adalah (Mulyadi, 2001: 3-5):
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah
dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa-peristiwa yang
terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas
secarik kertas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Jurnal
Jurnal merupakan suatu catatan akuntansi pertama yang
digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas
data-data keuangan dan data lainnya.
c. Buku besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal.
d. Buku pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar
diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu
(subsidiary ledger). Buku pembantu ini terdiri dari rekening-
rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum
dalam rekening tertentu dalam buku besar.
e. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang
dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan,
laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan
harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang
akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem
akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C. Sistem Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001: 163).
2. Tujuan Pengendalian Internal
Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi pengendalian
intern adalah (Mulyadi, 2001: 163):
a. Menjaga kekayaan organisasi.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan akuntansi.
c. Mendorong efisiensi.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manjemen.
3. Unsur-unsur Pengendalian Intern
Unsur-unsur pengendalian intern terdiri dari (Mulyadi, 2001: 166-
171):
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
Struktur organisasi merupakan rerangka (frame work) pembagian
tanggung kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian
tanggung jawab dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip
sebagai berikut, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari
fungsi akuntansi.
Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari
manajer fungsi yang memiliki wewenang.
2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi
dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat
sistem untuk mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi.
Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam
dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan
(reliability) yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan
menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya
bagi proses akuntansi. Selanjutnya prosedur pencatatan yang baik akan
menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai
kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Pembagian tanggung jawab dan sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik.
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam
menciptakan praktik yang sehat, adalah:
1) Penggunaan formulir bernomor tercetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan.
2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit) yang mendorong
karyawan untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang
ditetapkan.
3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh 1 (satu) orang atau 1 (satu) unit organisasi, tanpa ada campur
tangan dari orang atau unit organisasi yang lain.
4) Perputaran job (job rotation) diadakan secara rutin untuk menjaga
independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga
persekongkolan dapat dihindari.
5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dan
catatannya.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat
dipercaya, berbagai cara ini dapat ditempuh, yaitu:
1) Seleksi karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
D. Sistem Pemberian Kredit
1. Sistem Pemberian Kredit
Sistem pemberian kredit yang ditetapkan pada bank terdiri atas suatu
jaringan prosedur yang dibuat sesuai dengan pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan kegiatan pokok bank. Urutan-urutan langkah yang
lazim dalam prosedur perkreditan yang harus ditangani oleh bank yaitu:
tahap-tahap permohonan kredit, penyidikan dan analisis, keputusan
persetujuan atau penolakan permohonan, pencairan kredit, administrasi,
pengawasan dan pembinaan serta pelunasan kredit. Sistem pemberian
kredit membutuhkan adanya dokumen-dokumen yang memadai. Berbagai
dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit tersebut adalah
(Suyatno dkk, 2003:69):
a. Surat permohonan nasabah
b. Daftar isian dari bank
c. Daftar lampiran sesuai jenis kredit
d. Surat jaminan
e. Dokumen penyidikan dan analisis
f. Surat keputusan
g. Dokumen pengikatan jaminan
h. Dokumen perjanjian kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
i. Bukti pembayaran atau pelunasan kredit
Sistem pemberian kredit akan berjalan dengan baik apabila dalam bank
terdapat pengendalian intern yang mempunyai tujuan untuk memberikan
keyakinan yang memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan: (1)
keandalan informasi keuangan, (2) kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi operasi (Mulyadi,
1998:172).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar II.1. Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit
(Sumber: Mulyono, teguh: 1996)
Mulai
Menerima permohonan
kredit
SL PJSK TPK
SPK
Melakukan penyidikan
analisis
Membuat MAK, memberi nomor
SPK
1
Bagian Pembahas Bagian Pelaksana
1
Menerima permohonan
kredit
SL PJSK TPK
SPKMAK
Membuat kep. kredit
Membuat surat pemberitahuan
Dikirim ke debitur
Menerbitkan surat kep.
STTK, MAK
2
Tidak
Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Unit-Unit yang Terkait dalam Sistem Pemberian Kredit
Unit-unit yang terkait dalam sistem pemberian kredit adalah (Suyatno
dkk, 1992:63):
a. Bagian pelayanan kredit
Tugas dari bagian ini adalah memberikan pelayanan di counter
berupa penjelasan mengenai prosedur permohonan kredit beserta
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Bagian pembahas kredit
Tugas dari bagian ini meliputi:
1) Menilai permohonan kredit yang diajukan.
2) Mengadakan penyidikan dan analisis kredit.
3) Membuat laporan penilaian kredit.
c. Bagian pelaksana kredit
Tugas dari bagian ini adalah membuat keputusan atas permohonan
kredit yang diajukan.
d. Bagian administrasi kredit
Tugas dari bagian ini meliputi: melakukan pencatatan atas
permohonan kredit yang masuk yang dilakukan sejak pertama kali
diajukan sampai pada saat pelunasan kredit, mengelola dokumen-
dokumen perkreditan, membuat dokumen-dokumen perkreditan.
e. Bagian pencairan kredit
Tugas dari bagian ini meliputi: mencairkan kredit yang telah
disetujui oleh pejabat yang berwenang, menyediakan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan kredit.
f. Bagian pelunasan kredit
Tugas dari bagian ini adalah melayani pelunasan kredit dari
debitur.
g. Bagian akuntansi
Tugas dari bagian ini adalah melakukan pencatatan kredit dalam
catatan akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pemberian Kredit
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit dapat
diuraikan sebagai berikut (Suyatno, 1995:69):
a. Permohonan kredit
Permohonan kredit ini diartikan sebagai permohonan baru untuk
mendapatkan suatu jenis fasilitas permohonan kredit. Permohonan
kredit ini terdiri atas berkas-berkas permohonan kredit yaitu:
1) Surat-surat kredit yang ditandatangani secara lengkap dan sah.
2) Daftar isian permohonan kredit yang diselesaikan oleh bank.
3) Daftar lampiran lainnya yang diperlukan sesuai permohonan jenis
fasilitas kredit.
b. Penyidikan dan analisis kredit
Setiap permohonan kredit harus dilakukan penyidikan dan analisis.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan
debitur serta penilaian kemampuan debitur untuk melunasi kreditnya.
Pelaksanaan penyidikan ini dilakukan oleh petugas yang berfungsi
sebagai penyidik kredit, sedangkan pelaksanaan analisis dilakukan
oleh analisis kredit.
c. Keputusan atas permohonan kredit
Keputusan atas permohonan kredit berarti setiap tindakan pejabat
yang berwenang yang mengambil keputusan berupa menolak,
menyetujui, mengusulkan permohonan kredit kepada pejabat yang
lebih tinggi. Keputusan yang diberikan tersebut dapat berupa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1) Keputusan penolakan permohonan kredit
Keputusan penolakan diambil apabila dokumen permohonan
kredit yang diajukan secara teknis tidak memenuhi persayaratan
dari bank.
2) Keputusan persetujuan permohonan kredit
Keputusan persetujuan permohonan kredit merupakan
keputusan bank untuk mengabulkan sebagian atau seluruh
permohonan kredit nasabah.
d. Pencairan fasilitas kredit
Pencairan fasilitas kredit meliputi transaksi untuk mencairkan
kredit yang telah disetujui oleh bank.
e. Pelunasan fasilitas kredit
Pelunasan fasilitas kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban
utang nasabah terhadap bank yang berakibat hapusnya ikatan
perjanjian kredit.
E. Perbankan
1. Pengertian Bank
Dalam pasal 1 UU No. 10/1998 tentang Perubahan UU No. 7/1992
tentang perbankan dijelaskan bahwa bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Pengertian bank tersebut mencerminkan dua peran bank baik sebagai
perantara keuangan (financial intermediate) maupun institute of economic
development. Sebagai perantara keuangan bank melakukan penghimpunan
dana dari masyarakat yang surplus dana dalam berbagai bentuk simpanan.
Melalui penghimpunan dana, bank membayar bunga kepada masyarakat
atau nasabah penyimpanan selanjutnya bank menyalurkan dana tersebut
(sebagian besar) dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang defisit dana.
2. Pembagian Bank
Menurut jenisnya, bank terdiri dari:
a. Bank Umum
Bank umum merupakan bank yang dapat memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Selain itu, bank umum juga mengkhususkan
diri dalam kegiatan tertentu yang meliputi penyaluran pembiayaan
jangka panjang, pembiayaan untuk pengembangan koperasi,
pengembangan pengusaha golongan ekonomi lemah atau pengusaha
kecil, pengembangan pembangunan perumahan.
b. Bank Perkreditan Rakyat
Bank perkreditan rakyat merupakan bank yang menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan bentuk
simpanan lainnya yang disamakan dengan itu. Dengan demikian yang
membedakan antara bank perkreditan rakyat dengan bank umum
adalah jenis simpanan masyarakat dimana bank perkreditan rakyat
tidak melakukan kegiatan simpanan dalam bentuk giro, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
persamaan dari kedua bank tersebut adalah bahwasannya bank
perkreditan rakyat juga melaksanakan usaha berdasarkan prinsip
syariah sebagaimana bank umum.
F. Perkreditan
1. Pengertian Kredit
Menurut pasal 1 ayat 11 UU No. 10/1998 tentang Perubahan UU No.
7/1992 tentang perbankan; Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
2. Fungsi Kredit
Dalam kehidupan perekonomian yang modern, bank memegang
peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, maka organisasi-organisasi
bank selalu diikutsertakan dalam menentukan kebijaksanaan dibidang
moneter, pengawasan devisa, pencatatan efek-efek, dan lain- lain. Hal ini
antara lain disebabkan usaha pokok bank adalah memberikan kredit, dan
kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh yang sangat luas
dalam segala bidang kehidupan, khususnya dibidang ekonomi.
Fungsi kredit bank dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan
antara lain sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari uang.
1) Para pemilik uang/modal dapat secara langsung meminjamkan
uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk
meningkatkan produksi atau meningkatkan usahanya.
2) Para pemilik uang/modal dapat menyimpan uangnya pada
lembaga-lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagi
pinjaman kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan
usahanya.
b. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari barang.
Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan
baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi
meningkat. Disamping itu, kredit dapat pula meningkatkan peredaran
barang, baik melalui penjualan secara kredit maupun dengan membeli
barang-barang dari satu tempat dan menjualnya ketempat lain.
Pembelian tersebut uangnya berasal dari kredit. Hal itu juga berarti
bahwa kredit tersebut dapat pula meningkatkan manfaat suatu barang.
c. Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat
menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel,
sehingga apabila pembayaran dilakukan dengan cek, giro bilyet, dan
wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. Disamping
itu, kredit perbankan yang ditarik secara tunai dapat pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang
akan berkembang pula.
d. Kredit adalah salah satu stabilitas ekonomi.
Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijaksanaan
diarahkan kepada usaha lain:
1) Pengendalian inflasi.
2) Peningkatan ekspor.
3) Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.
Untuk menekan laju inflasi pada tahun 1966, yang lebih kurang
berkisar 650%, pemerintah melaksanakan kebijaksanaan uang ketat
(tight money policy) melalui pemberian kredit yang selektif dan
terarah, untuk melindungi usaha- usaha yang bersifat non spekulatif.
Arus kredit diarahkan pada sektor-sektor yang produktif dengan
pembatasan kualitatif dan kuantitatif. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri
agar bisa diekspor. Kebijaksanaan tersebut telah berhasil dengan
baik.
e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.
Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usaha
tersebut, namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan dibidang
permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat
mengatasi kekurang mampuan para pengusaha dibidang permodalan
tersebut, sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.
Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat
memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru.
Peningkatan usaha dan pendirian proyek baru akan membutuhkan
tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut. Dengan
demikian mereka akan memperoleh pendapatan. Apabila perluasan
usaha serta pendirian proyek-proyek baru telah selesai, maka untuk
mengelolanya diperlukan pula tenaga kerja. Dengan tertampungnya
tenaga-tenaga kerja tersebut, maka pemerataan pendapatan akan
meningkat pula.
g. Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional.
Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha,
dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam
negeri. Begitu juga negara- negara yang telah maju yang mempunyai
cadangan devisa dan tabungan yang tinggi, dapat memberikan
bantuan-bantuan dalam bentuk kredit kepada Negara-negara yang
sedang berkembang untuk membangun. Bantuan dalam bentuk kredit
ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang
bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.
3. Jenis-jenis Kredit
Berdasarkan tujuan penggunaan dana yang diperoleh, kredit dapat
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Kredit Komersial, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai
kebutuhan dunia usaha, baik dalam bentuk kredit revolving maupun
kredit non-revolving. Yang dimaksud dengan kredit revolving adalah
kredit yang dananya dapat ditarik berulang- ulang, artinya jumlah kredit
dapat ditarik sekaligus atau secara bertahap tergantung pada kebutuhan
debitur. Sedangkan kredit non-revolving adalah kredit yang dananya
dilakukan sekaligus dan pelunasannya dilakukan secara bertahap
maupun sekaligus.
b. Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian
barang tertentu bukan keperluan usaha (aktivitas yang produktif)
melainkan untuk pemakaian (konsumsi) dan merupakan pinjaman yang
bersifat non-revolving.
Menurut jangka waktu pengembalian kredit, dapat dibedakan
menjadi:
1) Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu
maksimum satu tahun.
2) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu
diatas satu tahun sampai dengan tiga tahun.
3) Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih
dari tiga tahun.
Berdasarkan bentuk jaminan, kredit dapat dibedakan menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1) Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan karena adanya
jaminan dari debitur, baik berupa harta bergerak maupun harta tidak
bergerak.
2) Kredit tanpa jaminan, yaitu pemberian kredit dengan tidak
berdasarkan barang jaminan.
4. Penilaian Resiko Kredit
Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah
diberikan kepada para pelanggan. Pada umumnya bank atau perusahaan
dalam mengadakan penilaian resiko kredit adalah dengan memperhatikan
empat “P”, yaitu:
a. Personality
Bank mencari data tentang kepribadian si peminjam seperti riwayat
hidupnya (kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha/pekerjaan dan
sebagainya), hobbynya, keadaan keluarga (isteri, anak), social standing
(pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana pendapat masyarakat
tentang diri si peminjam), serta hal- hal lain yang erat hubungannya
dengan kepribadian si peminjam.
b. Purpose
Purpose dimaksudkan untuk mencari data tentang tujuan atau
keperluan penggunaan kredit.
c. Prospect
Yang dimaksud dengan prospect adalah harapan masa depan dari
bidang usaha atau kegiatan usaha si peminjam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d. Payment
Payment dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pembayaran
kembali pinjaman yang akan diberikan.
Selain keempat hal di atas, penilaian kredit juga dapat dilakukan
dengan memperhatikan lima “C”, yaitu Character, Capacity, Capital,
Collateral dan Conditions.
a. Character
Menunjukkan kemungkinan atau profitabilitas dari para anggota
secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya.
Faktor ini adalah sangat penting karena setiap transaksi kredit
mengandung kesanggupan untuk membayar.
b. Capacity
Capacity ialah pendapat subyektif mengenai kemampuan dari
anggota untuk bisa membayar kembali utangnya secara tepat pada
waktunya.
c. Capital
Penyelidikan terhadap capital atau permodalan si peminta kredit
tidak hanya dilihat dari besar kecilnya modal tersebut, tetapi
bagaimana distribusi modal itu ditempatkan oleh pengusaha.
d. Collateral
Collateral merupakan adanya ikatan dan jaminan untuk keamanan
dari resiko kredit baik berupa surat-surat penting maupun benda dari
pelanggan yang diberi kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
e. Condition
Condition menunjukkan impact (pengaruh langsung) dari trend
ekonomi pada umumnya terhadap suatu organisasi yang bersangkutan
atau perkembangan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang
mungkin mempunyai efek terhadap kemampuan anggota untuk
memenuhi kewajibannya.
Menurut Soemita (1992: 79) “Kebanyakan perusahaan menitik
beratkan pada faktor character, capacity, dan collateral, sebab ketiga
faktor ini sangat dominan untuk menentukan seorang calon pelanggan agar
bisa mendapat kredit”. Namun dua faktor yang lain perlu juga
dipertimbangkan, sehingga penilaian terhadap seorang pelanggan atau
debitur benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
5. Kebijakan Perkreditan
Kebijakan perkreditan adalah suatu ketentuan atau prosedur yang
disusun untuk dijadikan suatu pedoman bagi pejabat-pejabat kredit atau
loan officer melalui proses pemutusan kredit.
Kegunaan kebijakan perkreditan yang disusun secara tertulis dapat
membantu manajemen bank untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Untuk melaksanakan standar perkreditan.
b. Memenuhi peraturan-peraturan perkreditan yang telah ditetapkan baik
oleh direksi atau pengurus bank yang bersangkutan maupun penguasa
moneter.
c. Menjamin keseragaman pengambilan keputusan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d. Dapat membandingkan strategi perkreditan dengan keadaan yang
sedang dijalankan bank.
Sebagai lembaga perkreditan, bank harus dapat menentukan
kebijaksanaan yang harus ditempuh antara lain melalui rencana kebijakan
kredit yang dimaksudkan sebagai penyusunan segenap komponen yang
mengatur perihal perkreditan bank, baik prosedur, jumlah kredit maupun
jangka waktu dan tingkat bunga kredit yang disusun dan dijadikan
pedoman bank melaksanakan penyaluran kredit kepada debitur.
Rencana kebijakan kredit yang telah disusun juga digunakan sebagai
manual dalam menilai seberapa besar nilai keberhasilan penyaluran kredit.
Kebijakan perkreditan secara komprehensif terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Kebijakan umum
Kebijakan umun kredit menyangkut: sasaran yang ingin dicapai,
strategi pokok penyaluran kredit, daerah pemasaran, standar mutu
kredit dan jaminan yang dikehendaki, batas wewenang
persetujuan/pemberian kredit.
Sebelum kredit diberikan kepada debitur, bank akan melakukan
beberapa pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan itu dapat
dibedakan menjadi 2:
1) Privat Ekonomi
Privat ekonomi maksudnya bahwa pemberian fasilitas kredit
yang semata-mata dimaksudkan untuk memperoleh hasil setinggi-
tingginya dari utang yang dipinjamkan. Pertimbangan utamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
adalah menetapkan bunga tinggi dengan tujuan didapatnya bunga
serta diperolehnya kembali pokok pinjaman.
2) Sosial Ekonomi
Dalam sosial ekonomi pamberian kredit dimaksudkan agar
seseorang atau perusahaan dapat memperbesar produksi atau
memperluas usahanya. Penilaian kredit disini tidak saja didasarkan
pada jaminannya saja melainkan pada penilaian produksi atau
usaha pada waktu yang akan datang.
b. Prosedur pemberian dan pengawasan
Secara garis besar prosedur pembagian kredit menyangkut: standar
dokumentasi kredit, perlindungan melalui program asuransi, dan
pengawasan kredit.
Langkah-langkah dalam prosedur perkreditan yang harus ditangani
oleh bank antara lain:
1) Permohonan Kredit.
2) Penyelidikan dan Analisis Kredit.
3) Keputusan atas Permohonan Kredit.
4) Pencairan Fasilitas Kredit.
5) Pelunasan Fasilitas Kredit.
c. Pedoman khusus penanganan kredit tertentu
Cara penanganan kredit yang disalurkan ke sektor ekonomi yang
berbeda seringkali tidak sama, karena setiap sektor ekonomi
mempunyai kondisi khusus yang tidak sama dengan sektor ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
yang lain. Pedoman khusus dalam menangani kredit untuk masing-
masing sektor ekonomi perlu diberikan secara formal dan tertulis.
6. Pemeriksaan Kredit
Pemeriksaan kredit atau loan review adalah suatu kegiatan untuk
menilai atau memeriksa kembali keadaan debitur termasuk data-data dan
informasi yang disampaikan kepada pihak bank meliputi keadaan
keuangan nasabah (Siamat, 1993: 221). Pemeriksaan kredit dimaksudkan
untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian akibat tidak
dibayarnya kembali kredit yang akhirnya harus dihapuskan dari
pembukuan sehingga perlu dilakukan deteksi sedini mungkin terhadap
kredit yang telah disalurkan.
Penilaian kredit macet yang baik akan dapat meminimalkan kredit
macet. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan loan
review antara lain (Siamat, 1993: 221):
7. Penyelesaian dan Penyelamatan Kredit
Penyelesaian kredit adalah usaha penyelamatan yang dilakukan
terhadap kredit yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet
(Siamat, 1993: 221). Usaha penyelamatan tingkat awal dapat dilakukan
dengan cara memberikan teguran yakni peringatan secara lisan atau tertulis
kepada debitur.
Cara penyelesaian dan penyelamatan kredit yang dapat ditempuh
antara lain meliputi (Siamat, 1993: 221-222):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
a. Penjadwalan kembali (Restructuring) yaitu perubahan syarat kredit
yang menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktu termasuk
masa tenggang (grace periode) dan perubahan besarnya angsuran
kredit. Nasabah yang dapat diberikan fasilitas penjadwalan ulang
adalah debitur yang menunjukkan itikad dan karakter yang jujur serta
bidang usahanya tidak memerlukan tambahan dana atau likuiditas.
b. Persyaratan ulang (Reconditioning) yaitu perubahan sebagian atau
seluruh syarat-syarat kredit yang terbatas pada perubahan jadwal
pembayaran, jangka waktu, tingkat suku bunga dan persyaratan
lainnya. Debitur yang jujur, terbuka dan cooperative yang usahanya
sedang mengalami kesulitan keuangan dan diperkirakan masih
beroperasi dengan menguntungkan maka kreditnya dapat
dipertimbangkan untuk dilakukan persyaratan ulang.
c. Penataan ulang (Restructuring) yaitu perubahan syarat kredit yang
menyangkut:
1) Penambahan dana.
2) Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok
kredit baru.
3) Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan atau
mengambil partner yang lain untuk menambah penyertaan.
d. Likuidasi (liquidation) yaitu penjualan barang-barang yang
dijadwalkan jaminan dalam rangka pelunasan hutang. Pelaksanaan
hutang ini dilakukan terhadap kredit yang benar-benar sudah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dapat lagi dibantu untuk disehatkan kembali atau usaha nasabah yang
sudah tidak memiliki prospek untuk dikembangkan. Proses likuidasi
ini dapat dilakukan dengan menyerahkan penjualan barang tersebut
terhadap nasabah yang bersangkutan untuk mendapatkan harga yang
baik dengan terlebih dahulu menetapkan harga minimum serta proses
mekanisme pembayarannya tetap dikuasai oleh pihak pemberi kredit.
Selain cara di atas, ada penilaian lain kredit macet yang bisa ditempuh
yakni melalui tahap-tahap sebagai berikut (Sinungan, 1993: 282-288):
1) Keringanan bunga dan angsuran.
Keringanan diberikan bila faktor-faktor intern penyebab
kesulitan keuangan perusahaan tidaklah terlampau berat dalam
mengatasinya serta manajemen bank masih percaya akan
kemampuannya untuk mempertahankan usaha
2) Bantuan injeksi kredit.
Hal ini dilakukan bila bank beranggapan bahwa usaha nasabah
masih dapat dihidupkan kembali.
3) Penyelesaian melalui jalur hukum.
Ini merupakan alternatif penyelesaian lain yang dilakukan bank
terhadap kredit-kredit yang mengalami kemacetan setelah proses
keringanan bunga dan bantuan injeksi ternyata belum bisa
menyelesaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4) Penghapusan kredit.
Merupakan langkah terakhir yang dilakukan bank bila keadaan
kredit macet masih terus berlarut- larut walaupun sudah dilakukan
penyelesaian melalui jalur hukum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BBAABB IIIIII
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah studi kasus, yaitu penelitian terhadap suatu obyek
pada kurun waktu tertentu dalam sebuah perusahaan, dalam hal ini penulis
meneliti suatu sistem pemberian kredit yang dilaksanakan atau diterapkan
pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan.
2. Waktu Penelitian : Pada bulan Oktober sampai pada bulan
November tahun 2009.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian :
a. Direktur Utama.
b. Kepala Personalia.
c. Kepala Administrasi Kredit.
d. Bagian Administrasi Kredit Angsuran.
2. Obyek Penelitian : Sistem dan prosedur pemberian kredit yang
dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha,
Muntilan.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
D. Data yang dibutuhkan
1. Gambaran umum PT. BPR Hidup Arthagraha.
2. Struktur organisasi perusahaan beserta pembagian kerjanya.
3. Dokumen dan catatan yang digunakan dalam sistem pemberian kredit.
4. Prosedur yang digunakan dalam sistem pemberian kredit.
5. Flowchart sistem pemberian kredit.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan dengan cara
mengajukan pertanyaan secara langsung kepada subjek penelitian dan
fungsi yang terkait dengan sistem pemberian kredit.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara melihat berkas, catatan, dan dokumentasi lain yang terkait
dengan sistem pemberian kredit.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyusun
daftar pertanyaan secara tertulis, kemudian pertanyaan tersebut harus
dijawab sesuai dengan keadaan yang ada di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah
dengan analisis deskriptif, yaitu:
1. Dengan menggambarkan keadaan yang sebenarnya atas sistem
pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha,
yang meliputi: fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem pemberian
kredit, dokumen atau catatan yang berhubungan dengan sistem
pemberian kredit dan unsur-unsur pengendalian intern yang
mendukung sistem pemberian kredit.
2. Membandingkan data hasil penelitian dengan teori sistem pemberian
kredit yang ada.
Teknik yang digunakan pada tahap ini adalah wawancara dan
dokumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BBAABB IIVV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya PT. BPR Hidup Arthagraha
PT. BPR Hidup Arthagraha mulai berdiri sejak tanggal 10 Oktober 1990,
dahulu bernama PT. BPR Hidup Makmur Arthagraha beralamat di jalan
Letnan Sugiarno No. 6 Muntilan. Sejak tanggal 01 Oktober 1996 berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep.
348/KM.17/1996 nama PT. BPR Hidup Makmur Arthagraha berubah menjadi
PT. BPR Hidup Arthagraha, berkenaan dengan penggabungan usaha (merger)
PT. BPR Hidup Lohjinawi ke dalam PT. BPR Hidup Arthagraha, dan menjadi
kantor cabang yang beralamat di jalan Raya Temanggung No. 6 Secang.
Pada tanggal 5 April 1997 PT. BPR Hidup Artahgraha telah pindah alamat
ke jalan Pemuda No. 26 Muntilan karena telah mempunyai dan menempati
gedung baru milik PT. BPR Hidup Arthagraha sendiri.
Seiring dengan perkembangan usaha BPR yang semakin meningkat maka
pada tanggal 24 Maret 2000, BPR Hidup Arthagraha telah membuka Kantor
Pos Pelayanan di Ruko Prayudan Permai B10 Mertoyudan – Magelang,
berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 2/136/DPBPR/Sm tanggal 03
Maret 2000. Kemudian pada tanggal 02 Desember 2000 BPR Hidup
Arthagraha telah membuka kantor cabang di Salatiga yang beralamat di
Atrium Plaza Blok A No. 6 Salatiga, berdasarkan surat dari Bank Indonesia
No. 2/1402/DPBPR/IDBPR/Sm tanggal 28 November 2000.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Berdasarkan surat persetujuan BI No. 4/1161/DPBPR/Sm tanggal 01 Juli
2002 kantor cabang Salatiga pindah alamat di Jl. Jend. Sudirman No. 258
Mrican – Salatiga dan kantor cabang Secang pindah alamat di Jl. Pemuda No.
61 Magelang berdasarkan surat persetujuan BI No.
4/1170/DPBPR/IDBPR/Sm tanggal 03 Juli 2002.
Dan berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gurbernur Senior BI No.
6/33/KEP.DGS/2004 tanggal 07 Desember 2004 telah disetujui merger PT.
BPR Hidup Provitamas ke dalam PT. BPR Hidup Arthagraha.
Berdasarkan surat persetujuan BI No. 10/57/DPBPR/IDBPR/Sm tanggal
17 Januari 2008 PT. BPR Hidup Arthagraha membuka Kantor Kas Pelayanan
yang berlamat di Jl. A Yani No. 191, Purworejo.
Pada tanggal 07 Juli 2008 BPR Hidup Arthagraha telah membuka kantor
cabang di Semarang yang beralamat di Jl. Beteng No. 158E (Wotgandul
Timur) Semarang, berdasarkan surat dari Bank Indonesia No.
10/1179/DKBU/IDAd/Sm tanggal 23 Juni 2008.
B. Lokasi Perusahaan PT. BPR Hidup Arthagraha
Penentuan lokasi perusahaan adalah sangat penting, karena salah satu
unsur yang menentukan berhasil tidaknya suatu perusahaan adalah lokasi
perusahaan. Lokasi perusahaan yang strategis dalam hal ini juga akan sangat
membantu perusahaan dalam beroperasi dan juga dalam hal pengembangan
usahanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pada saat ini PT. BPR Hidup Arthagraha bertempat di Jalan Pemuda No.
26 Muntilan. Pemilihan letak kantor ini sangat strategis karena terletak di
pusat kota dan pusat perekonomian masyarakat muntilan dan sekitarnya.
Pertimbangan pemilihan letak kantor PT. BPR Hidup Arthagraha karena
daerah tersebut merupakan daerah yang cukup potensial dalam penghimpunan
modal berupa tabungan dan penyaluran kredit kepada masyarakat mengingat
letak bank tersebut berdekatan dengan pasar yaitu pasar muntilan.
C. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas PT. BPR Hidup Arthagraha
Stuktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh
kegiatan organisasi yang menghubungkan tiap bagian departemen untuk
melakukan tugas masing-masing sesuai dengan kewajibannya.
Berdasarkan pengamatan, dapat diketahui bahwa stuktur organisasi ini
adalah stuktur organisasi garis, dimana pada bentuk ini terdapat hubungan
yang lurus dan langsung dari atasan selaku direktur sampai dengan bawahan
atau karyawan.
Adapun stuktur organisasi PT. BPR Hidup Arthagraha adalah seperti
terlihat pada gambar IV.1 dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar IV.1.
Bagan Struktur Organisasi PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan
(Sumber: PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Uraian tugas dan fungsi masing-masing bagian dalam bagan struktur
organisasi PT. BPR Hidup Arthagraha (gambar IV.1) adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama bertugas:
a. Mengkoordinasi semua kegiatan operasi agar sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
b. Membuat, menandatangani, dan bertanggung jawab atas laporan-
laporan kepada Bank Indonesia atau pihak lainnya.
2. Direktur Marketing bertugas:
a. Menjalin relasi dengan nasabah-nasabah yang melakukan transkasi
besar.
b. Mencari nasabah baru yang besar.
3. Direktur Operasional bertugas:
a. Mengatur dan mengontrol pengeluaran-pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan.
b. Mengawasi dan memonitor nasabah-nasabah yang bermasalah,
terutama: nasabah yang kurang lancar, diragukan dan macet dalam
membayar angsuran kreditnya.
c. Melaporkan laba yang diperoleh bank setiap bulannya kepada
direktur utama.
d. Mengawasi dan memonitor jumlah nasabah yang mengikuti
tabungan arisan.
e. Memeriksa laporan-laporan yang berasal dari semua pimpinan
cabang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
4. Pengawas Intern bertugas:
a. Memeriksa laporan OSC (Outstanding Check) atau laporan jumlah
kredit nasabah.
b. Memeriksa dan mencocokan laporan neraca dan laporan rugi-laba
setiap hari.
c. Memeriksa dan mencocokan jumlah tabungan dan jumlah deposito
para nasabah.
d. Memberikan laporan tertulis semua transaksi kepada dewan
komisaris.
5. Kepala Operasional bertugas:
a. Memeriksa laporan OSC (Outstanding Check) atau laporan jumlah
kredit nasabah.
b. Memeriksa dan mencocokan laporan neraca dan laporan rugi-laba
setiap hari.
c. Memeriksa dan mencocokan jumlah tabungan dan jumlah deposito
para nasabah.
d. Membuat daftar gaji untuk para karyawan bank.
e. Memeriksa laporan angsuran setiap hari.
f. Memeriksa deposito para nasabah setiap hari.
g. Mengeluarkan buku tabungan untuk nasabah yang baru.
h. Memeriksa semua jumlah uang yang ada di brankas.
i. Memeriksa laporan kasir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1) Bagian Umum/Officeboy bertugas melayani dan menyiapkan
keperluan yang dibutuhkan oleh atasan dan para staf di dalam
kantor.
2) Bagian Akuntansi bertugas:
a) Membuat laporan neraca dan laporan rugi-laba.
b) Mengirim laporan bulanan ke Bank Indonesia.
3) Bagian Kasir bertugas:
a) Menerima dan melayani nasabah yang melakukan transaksi
tabungan dan deposito.
b) Menerima pembayaran nasabah kredit.
4) Bagian Tabungan dan Deposito bertugas:
a) Menerima dan melayani nasabah yang melakukan transaksi
tabungan dan deposito.
b) Menerima pembayaran nasabah kredit.
6. Kepala Administrasi Kredit bertugas:
a. Memeriksa surat pengajuan kredit dari nasabah setiap hari.
b. Membuat print-out kepada nasabah yang bermasalah.
c. Mencocokan laporan OSC (Outstanding Check) jika terjadi selisih.
d. Membuat laporan target untuk mensomasi para nasabah yang
bermasalah.
e. Memeriksa laporan audit lapangan.
1) Bagian Penagihan bertugas menagih nasabah yang bermasalah
yaitu kurang lancar, diragukan dan macet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2) Bagian Surveyor bertugas:
a) Mensurvei nasabah yang melakukan pengajuan kredit
sekaligus membuat laporan surveinya.
b) Membuat analisa kredit.
c) Melakukan komite dengan direktur operasional dan bagian
administrasi legal setiap 3 hari sekali.
3) Bagian Administrasi Legal bertugas:
a) Melayani nasabah yang melakukan transkasi pengajuan
kredit.
b) Membuat surat pengakuan hutang dan mengantarkannya ke
notaris.
c) Membuat analisa kredit.
d) Mengisi semua aplikasi.
4) Bagian Administrasi Angsuran bertugas:
a) Membuat laporan angsuran setiap hari.
b) Meng-crosscheck-an slip angsuran.
c) Membuat tagihan PNS (pegawai negri sipil).
d) Merekap jumlah jaminan yang keluar-masuk setiap hari.
e) Membuat laporan OSC (Outstanding Check).
f) Mengirim SID/laporan pengajuan kredit nasabah ke Bank
Indonesia.
5) Bagian Audit Lapangan bertugas mengaudit nasabah-nasabah
yang macet dalam membayar angsuran kreditnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
7. Bagian Marketing bertugas mencari nasabah baru sesuai dengan
target yang telah ditentukan.
D. Produk yang Dihasilkan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha
Produk yang dihasilkan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha
1. Tabungan
a. Tabungan Harian
b. Tabungan Berharga
c. Tabungan Arisan
2. Pinjaman
a. KPR
b. Demand Loan
c. Pinjaman Biasa
d. Pinjaman Sindikasi
3. Deposito
E. Personalia
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya yang
sangat dibutuhkan dalam organisasi atau perusahaan, peranannya sangat
menunjang dan penting sekali dalam beroperasinya suatu organisasi atau
perusahaan. Oleh karena itu, PT. BPR Hidup Arthagraha selalu berusaha
dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas seluruh karyawannya agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tujuan-tujuan dari perusahaan dapat tercapai, yaitu dengan cara mengikuti
pendidikan serta pelatihan-pelatihan kerja.
Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan PT. BPR Hidup
Arthagraha:
1. Jumlah tenaga kerja yang terdapat di PT. BPR Hidup Arthagraha ada 85
orang terdiri dari 31 orang tenaga kerja pria dan 54 orang tenaga kerja
wanita.
2. Aturan jam kerja yang berlaku di PT. BPR Hidup Arthagraha adalah:
a. Hari Senin – Kamis dan Sabtu pukul 08.00 – 16.00, jam istirahat pukul
12.00 – 13.00.
b. Hari Jumat pukul 08.00 – 13.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BBAABB VV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Sistem Pemberian Kredit PT. BPR Hidup Arthagraha
1. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit PT.
BPR Hidup Arthagraha adalah:
a. Surat Permohonan Pengajuan Kredit
Dokumen ini adalah dokumen yang pertama kali akan diterima
oleh nasabah yang mau mengajukan kredit kepada bank melalui bagian
administrasi kredit legal. Dokumen ini berisi tentang informasi-
informasi mengenai nasabah, jumlah kredit yang diminta nasabah,
jenis penggunaan, tujuan pengajuan kredit, jangka waktu kredit,
tanggungan kredit, dan jenis angsuran kredit yang diminta nasabah.
Dalam dokumen ini perlu disertai fotokopi KTP suami dan istri (jika
sudah menikah), fotokopi KTP nasabah dan saudara terdekat nasabah
(jika masih single/belum menikah), fotocopy KTP suami – istri (jika
sudah menikah), fotocopy KTP nasabah dan saudara terdekat nasabah
(jika masih single/belum menikah), fotocopy kartu keluarga, fotocopy
slip gaji, fotocopy BPKB, fotocopy STNK, atau fotocopy akta surat
tanah (tergantung apa yang dijaminkan calon nasabah kepada bank).
Contoh dokumen ada di lampiran halaman 73 & 74.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
a. Surat Hasil Taksasi Usaha Nasabah
Dokumen ini adalah dokumen tentang keadaan keuangan calon
nasabah. Didalam dokumen ini berisi tentang rincian pendapatan dan
pengeluaran yang dimiliki oleh calon nasabah. Contoh dokumen ada di
lampiran halaman 75 & 76.
b. Surat Hasil Laporan Pemeriksaan Kendaraan Bermotor
Dokumen ini berisi tentang laporan kondisi keadaan kendaraan
yang dimiliki oleh calon nasabah. Dokumen ini diisi oleh bagian
surveyor sewaktu dia melakukan penyelidikan di lapangan. Dokumen
ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan pemberian kredit didalam komite nanti bersama direktur
operasional dan bagian administrasi kredit legal. Contoh dokumen ada
di lampiran halaman 77 & 78.
c. Surat Hasil Laporan Pemeriksaan Tanah dan Bangunan
Dokumen ini berisi tentang laporan kondisi keadaan tanah dan
bangunan yang dimiliki oleh calon nasabah. Dokumen ini diisi oleh
bagian surveyor sewaktu dia melakukan penyelidikan di lapangan.
Dokumen ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan
pengambilan keputusan pemberian kredit didalam komite nanti
bersama direktur operasional dan bagian administrasi kredit legal.
Contoh dokumen ada di lampiran halaman 79 & 80.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
d. Surat Pemeriksaan Lapangan Surveyor
Dokumen ini berisi tentang penilaian bagian surveyor setelah dia
melakukan penyelidikan ke lapangan. Dokumen ini berisi tentang
informasi-informasi yang menyangkut keselamatan dan kesehatan
kredit, baik mengenai reputasi dan kondisi calon nasabah, rencana
penggunaan dana, prospek usaha, barang jaminan serta rencana
pengembalian fasilitas kredit yang akan diberikan oleh calon nasabah.
Contoh dokumen ada di lampiran halaman 81.
e. Laporan Analisa Kredit Legal
Dokumen ini berisi laporan hasil analisa yang dilakukan oleh
bagian administrasi legal ketika calon nasabah melakukan pengajuan
kredit di bank.
f. Laporan Analisa Kredit Surveyor
Dokumen ini berisi laporan hasil survey lapangan yang dilakukan
oleh bagian surveyor yang bertugas dimana calon nasabah tersebut
bertempat tinggal. Dalam laporan ini berisi berbagai informasi yang
sebenarnya dari calon nasabah seperti: data calon nasabah, data
jaminan, nilai jaminan, dll.
g. Slip Pencairan Kredit
Dokumen ini adalah dokumen yang digunakan nasabah untuk
mencairkan kreditnya di bagian kasir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
h. Kartu Angsuran
Dokumen ini digunakan sebagai bukti pelunasan kredit oleh
nasabah. Dalam kartu angsuran ini berisi tanggal dan angsuran yang
disetorkan nasabah pada bank selama waktu tertentu sampai kredit
tersebut di bayar lunas.
2. Unit-unit yang terkait dalam sistem pemberian kredit PT. BPR Hidup
Arthagraha adalah:
a. Bagian Administrasi Kredit Legal
Bagian ini bertugas untuk melayani calon nasabah yang akan
melakukan transaksi pengajuan kredit kepada bank dan memberikan
penjelasan mengenai prosedur dan persyaratan kredit yang harus
dipenuhi oleh calon nasabah.
b. Bagian Surveyor
Bagian ini bertugas untuk melakukan pemeriksaan ke lapangan
untuk memastikan bahwa keterangan yang telah diberikan calon
nasabah tersebut sesuai dengan kenyataannya atau tidak; caranya
dengan melakukan wawancara dengan calon nasabah, mensurvei
tempat usaha calon nasabah, dan memeriksa kelayakan jaminan kredit
calon nasabah. Setelah pemeriksaan dilakukan, bagian surveyor akan
membuat laporan mengenai hasil penyelidikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
c. Direktur Operasional
Bagian ini bertugas untuk memutuskan suatu permohonan kredit
yang telah diusulkan oleh bagian administrasi kredit legal.
d. Bagian Administrasi Kredit Angsuran
Bagian ini bertugas untuk mengecek kelengkapan berkas angsuran
dan membuatkan kartu angsuran/cetak leggel untuk digunakan nasabah
dalam melakukan angsuran pinjamannya kepada bank.
e. Bagian Kasir
Bagian ini bertugas untuk mencairkan kredit yang telah disetujui di
dalam rapat komite dan sekaligus menerima pelunasan kredit dari para
nasabah.
f. Bagian Akuntansi
Bagian ini bertugas untuk mencatat semua transaksi pemberian
kredit yang dilakukan oleh bank.
Tabel V.1 Rangkuman Hasil Analisis terhadap Unit-Unit yang Terkait dalam Sistem
Pemberian Kredit di PT. BPR Hidup Arthagraha.
No. Unit-unit yang terkait Data Temuan Keterangan
1. Bagian pelayanan kredit Ada Bagian administrasi kredit legal
2. Bagian pembahas kredit Ada Bagian surveyor 3. Bagian pelaksana kredit Ada Direktur operasional
4. Bagian administrasi kredit Ada Bagian administrasi kredit angsuran
5. Bagian pencairan kredit Ada Bagian kasir 6. Bagian pelunasan kredit Ada Bagian kasir 7. Bagian akuntansi Ada Bagian akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3. Jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit pada PT.
BPR Hidup Arthagraha dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Permohonan kredit
Pada tahap ini calon nasabah yang akan mengajukan permohonan
kredit di PT. BPR Hidup Arthagraha akan diterima oleh bagian kasir.
Kemudian bagian kasir memanggil bagian administrasi kredit legal
untuk memberikan penjelasan mengenai prosedur dan persyaratan
kredit yang harus dipenuhi oleh calon nasabah. Setelah mendapat
penjelasan dari bagian administrasi kredit legal, kemudian calon
nasabah akan diminta untuk mengisi surat permohonan pengajuan
kredit (SPPK) beserta lampirannya yaitu surat hasil taksasi usaha
nasabah (SHTUN). Setelah SPK dan SHTUN diisi, calon nasabah juga
wajib melengkapi persyaratan yaitu berupa: fotocopy KTP suami – istri
(jika sudah menikah), usia minimum 21 tahun atau sudah menikah dan
maksimum 60 tahun pada saat kredit lunas, fotocopy KTP nasabah dan
saudara terdekat nasabah (jika masih single/belum menikah), fotocopy
kartu keluarga, fotocopy surat nikah dan fotocopy jaminannya, bisa
berupa fotocopy BPKB, fotocopy STNK, atau fotocopy akta surat tanah
(tergantung apa yang dijaminkan calon nasabah kepada bank). Jika
berkas permohonan kredit telah diisi semua oleh calon nasabah dan
diperiksa juga kelengkapannya oleh bagian administrasi kredit legal
maka selanjutnya berkas akan diberikan ke bagian surveyor untuk
diselidiki dan dianalisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Penyidikan dan analisis kredit
Pada tahap ini bagian surveyor akan menerima berkas permohonan
kredit dan langsung melakukan pemeriksaan ke lapangan untuk
mengetahui kondisi calon nasabah yang sebenarnya dengan cara
melakukan wawancara dan memeriksa jaminan yang digunakan
sebagai jaminan kepada bank. Setelah berkas diteliti kemudian bagian
surveyor akan mengisi surat pemeriksaan laporan surveyor (SPLS),
laporan hasil pemeriksaan kendaraan bermotor (LHPKB), laporan hasil
pemeriksaan tanah dan bangunan (LHPTB) dan juga membuat laporan
analisa kreditnya (LAKS). Pada tahap ini bagian administrasi kredit
legal juga membuat laporan analisa kredit (LAKL).
c. Keputusan atas permohonan kredit
Pada tahap ini direktur operasional, bagian administrasi kredit
legal, dan bagian surveyor akan melakukan rapat yang bertujuan untuk
memutuskan apakah permohonan pengajuan para calon nasabah
tersebut dapat disetujui atau tidak oleh bank. Rapat ini dikenal dengan
istilah komite dan biasanya dilakukan dua kali dalam seminggu.
Didalam komite ini berkas-berkas permohonan kredit yang telah
dianalisa oleh bagian administrasi kredit legal dan bagian surveyor
akan digunakan oleh sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan atas permohonan kredit. Tetapi biasanya analisa kredit yang
dipakai akan diambil dari bagian administrasi kredit legal bukan dari
bagian surveyor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1) Permohonan kredit ditolak
Jika permohonan kredit ditolak maka bagian admnistrasi legal
akan menelepon nasabah dan memberitahukan bahwa pengajuan
kreditnya tidak diterima/ditolak.
2) Permohonan kredit disetujui
Jika permohonan kredit diterima maka bagian administrasi
kredit legal akan memanggil calon nasabah untuk datang ke bank
untuk menandatangani slip pencairan kredit (SPK) dan membawa
jaminan asli (STNK asli/Surat akta tanah asli). Penandatangan SPK
ini dilakukan di depan notaris dan direktur operasional. Setelah
SPK diberi tanda tangan kemudian semua berkas angsuran yang
terdiri dari SPK, LAKL, SPLS, SPPK, LHPKB/LPHTB, SHTUN
dan jaminan asli diserahkan ke bagian administrasi kredit angsuran
untuk diarsipkan dan dibuatkan kartu angsuran atau cetak leggel.
Setelah dibuatkan kartu angsuran baru kemudian pinjaman bisa
dicairkan di bagian kasir.
d. Pencairan fasilitas kredit
Pada tahap ini bagian yang akan mencairkan kredit adalah bagian
kasir. Bagian kasir akan mencairkan kredit jika sudah menerima slip
pencairan kredit dan kartu angsuran dari bagian administrasi kredit
angsuran. Setelah SPK dan kartu angsuran diperiksa, lalu bagian kasir
segera menyiapkan dan menyerahkan pinjaman kepada nasabah sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dengan nominal yang tertera didalam slip pencairan kredit beserta
kartu angsurannya.
e. Pelunasan fasilitas kredit
Pada tahap ini yang akan melayani pelunasan dari nasabah adalah
bagian kasir. Pelunasan kredit dilakukan secara bertahap sesuai dengan
jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya oleh nasabah. Ketika
nasabah melunasi kreditnya ke bank, nasabah harus membawa kartu
angsuran kreditnya agar bagian kasir dapat memberi tanda tangan
sebagai bukti bahwa telah mengangsur pinjamannya kepada bank.
Apabila pinjaman kredit sudah dilunasi semuanya oleh nasabah maka
jaminan asli yang disimpan oleh bank akan diberikan kembali kepada
nasabah.
Tabel V.2 Rangkuman Hasil Analisis terhadap Jaringan Prosedur yang Membentuk
Sistem Pemberian Kredit di PT. BPR Hidup Arthagraha.
No. Unit-unit yang terkait Data Temuan Keterangan
1. Permohonan kredit Ada Bagian administrasi kredit legal
2. Penyidikan dan analisis kredit Ada Bagian surveyor 3. Keputusan atas permohonan kredit Ada Direktur operasional 4. Pencairan fasilitas kredit Ada Bagian kasir 5. Pelunasan fasilitas kredit Ada Bagian kasir
Secara ringkas gambaran jaringan prosedur yang membentuk sistem
pemberian kredit yang diterapkan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha dapat
dilihat pada gambar V.1 dalam bentuk flowchart sistem pemberian kredit
dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Gambar V.1 Flowchart Sistem Pemberian Kredit PT. BPR Hidup Arthagraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2
Bagian Admin. Kredit Legal
KomiteDitolak
Diterima
Memberitahukan nasabah
Nasabah menandatangani SPK didepan notaris dan
memberikan jaminan pengajuan kredit
Membuat Slip Pencairan Kredit
(SPK)
Bagian Admin. Kredit Angsuran
4
Membuat Kartu Angsuran
Bersamaan dengan jaminan asli
3
Melakukan meeting bersama Direktur Operasional dan bagian surveyor
4
Bersamaan dengan jaminan asli
LAKLSPPK
SHTUNFC KK
FC KTPFC Slip Gaji LAKS
SPLSLHPKB atau LHPTB
SPKLAKL
SPLSLHPKB atau LPHTB
SPPKSHTUN
SPKLAKL
SPLSLHPKB atau LPHTB
SPPKSHTUNFC BPKB, FC
STNK, atau FC akta tanah
4
T
Kartu Angsuran
2
Kartu Angsuran
1
SPK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
(Sumber: PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan.)
B. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern yang Diterapkan oleh PT. BPR
Hidup Arthagraha
Suatu sistem pemberian kredit dapat berjalan dengan baik, jika ada elemen
sistem pengendalian intern yang baik pula. Elemen pengendalian intern sangat
diperlukan untuk mencegah dan mengurangi adanya penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukan oleh bagian yang bertugas untuk menjalankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
sistem pemberian kredit, sehingga pelaksanaan kegiatan pemberian kredit
dapat berjalan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.
Hasil penelitian yang diperoleh dari PT. BPR Hidup Arthagraha mengenai
unsur-unsur sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas.
a. Adanya pemisahan antara bagian pelayanan kredit dengan bagian
administrasi kredit. Didalam PT. BPR Hidup Arthagraha bagian
pelayanan kredit ditangani oleh bagian administrasi kredit legal
sedangkan bagian administrasi kredit ditangani oleh bagian
administrasi kredit angsuran.
b. Adanya pembagian kerja yang tegas antara bagian penyidikan dan
analisa kredit dengan bagian keputusan kredit. Didalam PT. BPR
Hidup Arthagraha bagian penyidikan dan analisa kredit yang ditangani
oleh bagian surveyor mempunyai tugas untuk terjun langsung ke
lapangan untuk mengumpulkan informasi yang sebenarnya dari calon
nasabah sedangkan bagian keputusan kredit yang dipegang oleh
direktur operasional hanya menerima laporan penyidikan dan analisa
kredit dari bagian administrasi kredit legal dan bagian surveyor dan
kemudian memberi keputusan pemberian kredit di rapat komite.
c. Adanya pemisahan antara bagian akuntansi dengan bagian keputusan
kredit dan bagian pengawasan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
d. Adanya pemisahan antara bagian akuntansi dengan bagian pencairan
kredit. Didalam PT. BPR Hidup Arthagraha bagian akuntansi ditangani
oleh bagian akuntansi sedangkan bagian pencairan kredit ditangani
oleh bagian kasir.
e. Transaksi pemberian kredit dalam PT. BPR Hidup Arthagraha
dilakukan oleh beberapa bagian, yaitu: bagian administrasi kredit legal
yang menerima permohonan pengajuan kredit, bagian surveyor yang
melakukan penyidikan dan analisa kredit, bagian administrasi kredit
angsuran yang meneliti kelengkapan dan membuat berkas angsuran
kredit, direktur operasional yang mengambil keputusan kredit, dan
bagian kasir yang mencairkan dan menerima pelunasan kredit.
Tabel V.3 Rangkuman Hasil Analisis terhadap Struktur Organisasi yang
Mmemisahkan Tanggung Jawab Fungsional secara Tegas di PT. BPR Hidup Arthagraha.
No. Teori Data Temuan
1. Apakah terdapat pemisahan antara bagian pelayanan kredit dengan bagian administrasi kredit? Ada
2. Apakah antara bagian penyidikan dan analisa kredit dengan bagian keputusan kredit diadakan pembagian kerja yang tegas?
Ada
3. Apakah terdapat pemisahan antara bagian akuntansi dengan bagian keputusan kredit dan bagian pengawasan kredit?
Ada
4. Apakah terdapat pemisahan antara bagian akuntansi dengan bagian pencairan kredit? Ada
5. Apakah dalam suatu transaksi dilakukan oleh lebih dari satu orang atau lebih dari satu bagian? Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
a. Transaksi pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. BPR Hidup
Arthagraha telah melalui otorisasi dari pejabat yang berwenang.
Masing-masing bagian sudah memberikan otorisasi sesuai dengan
kapasitasnya.
b. Transaksi pemberian kredit yang terdapat didalam PT. BPR Hidup
Arthagraha yang dimulai dari permohonan pengajuan kredit oleh
nasabah dan diakhiri dengan pelunasan kredit telah ditandatangani oleh
pejabat-pejabat yang memiliki wewenang.
Tabel V.4 Rangkuman Hasil Analisis terhadap Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan yang Cukup Terhadap
Kekayaan, Utang, Pendapatan dan Biaya di PT. BPR Hidup Arthagraha.
No. Teori Data Temuan
1. Apakah sistem pencatatan dan pengarsipan dari bermacam-macam dokumen yang menyangkut perkreditan telah dilakukan secara sistematis?
Ada
2. Apakah penandatangan surat-surat telah dilakukan sesuai dengan wewenang? Ada
3. Apakah surat yang sifatnya rahasia telah di kelola secara khusus dengan sesuai sifat tersebut? Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
a. Semua dokumen-dokumen asli, sertifikat barang-barang jaminan dan
lain-lain telah disimpan dalam brankas besi.
b. Di dalam bank tidak terdapat broker/calo untuk mengurus permohonan
kredit.
c. PT. BPR Hidup Arthagraha tidak melakukan rotasi/mutasi pejabat
secara teratur.
d. PT. BPR Hidup Arthagraha tidak mempunyai penasehat hukum yang
memiliki reputasi yang baik.
e. Penggunaan nomor urut tercetak sudah dilakukan oleh PT. BPR Hidup
Arthagraha didalam melakukan transaksi pemberian kredit.
Tabel V.5 Rangkuman Hasil Analisis terhadap Praktik yang Sehat dalam
Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Unit Organisasi di PT. BPR Hidup Arthagraha.
No. Teori Data Temuan
1. Apakah dalam bank telah cukup tersedia peralatan-peralatan yang diperlukan untuk menyimpan dokumen-dokumen secara aman dan tertib?
Ada
2. Apakah dalam bank terdapat broker/calo untuk pengurusan permohonan kredit? Tidak ada
3. Apakah dalam bank telah diadakan rotasi/mutasi pegawai/pejabat secara teratur? Tidak ada
4. Apakah bank mempunyai penasehat hukum yang mempunyai reputasi baik? Tidak ada
5. Apakah pemberian nomor surat dan dokumen lainnya telah dilakukan dengan nomor urut tercetak dan sistematis?
Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
a. PT. BPR Hidup Arthagraha mengadakan seleksi pada para calon
karyawannya saat melakukan perekrutan karyawan untuk memastikan
bahwa mutu karyawan sesuai dengan yang diinginkan.
b. PT. BPR Hidup Arthagraha juga mengadakan dan mengikutkan semua
karyawannya dalam pelatihan-pelatihan yang ada, hal ini dilakukan
guna meningkatkan kemampuan dan kualitas karyawan sesuai dengan
bidang keahliannya masing-masing.
c. PT. BPR Hidup Arthagraha telah menempatkan posisi karyawan sesuai
dengan bidang keahliannya masing-masing.
Tabel V.6 Rangkuman Hasil Analisis terhadap Karyawan yang Mutunya Sesuai
dengan Tanggung Jawabnya di PT. BPR Hidup Arthagraha.
No. Teori Data Temuan
1. Apakah para pegawai kredit mempunyai pengetahuan/kecakapan yang sesuai dengan tanggungjawabnya?
Ada
2. Apakah bank memiliki program pendidikan/ training bagi karyawan? Ada
3. Apakah penempatan posisi karyawan di bank sesuai dengan bidang keahliannya? Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BBAABB VVII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis data, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa sistem pemberian kredit yang sudah dilaksanakan oleh PT.
BPR Hidup Arthagraha sudah sesuai dengan teori prosedur pemberian kredit.
Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan tahap-tahap pemberian kredit yang
diterapkan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan.
B. Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini tidak membahas tentang pengendalian kepatuhan, hal ini
disebabkan karena data penelitian yang dipakai tidak memenuhi syarat
untuk dilakukan pengujian kepatuhan dan ketentuan yang harus
dipatuhi dari pihak bank.
2. Penyajian lampiran dari dokumen-dokumen pemberian kredit hanya
berupa dokumen-dokumen kosong, ini dikarenakan adanya unsur
kerahasiaan dari pihak bank yang juga harus dipatuhi oleh penulis.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
C. Saran
Sistem pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup
Arthagraha sudah baik. Saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu bank
harus terus mempertahankan sistem pemberian kredit yang sudah berjalan
dengan selalu mengadakan evaluasi secara periodik dalam kegiatan
perkreditannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
DDAAFFTTAARR PPUUSSTTAAKKAA
Kalembu, Maria Arumsari. (2008). Evaluasi Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT BPR Shinta Bhakti Wedi). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Marlianti, CH. WY. Enny. (2008). Evaluasi Sistem Pemberian Kredit (Studi
Kasus pada PT BPR Siwi Sedana Kerobokan, Kuta, Badung). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Muljono, Teguh Pudjo. (1996). Petunjuk Pemeriksaan Intern Bank. Jakarta: Djambatan.
Resnawati, Tri. (2006). Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit (Studi Kasus pada BPR Karangwaru Pratama). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Siamat, Dahlan. (1993). Manajemen Bank Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Suyatno, Thomas. (1992). Dasar-dasar Perkreditan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suyatno, Thomas. (1995). Dasar-dasar Perkreditan. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suyatno, Thomas. (2003). Dasar-dasar Perkreditan. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
YFM, Agustinawansari Gien, Y P. Supardiyono, G. Anto Listianto, dan Edi Kustanto. (2007). Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
KUESIONER SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT
JAWABAN NO. PERTANYAAN
Y T ORGANISASI
1. Apakah terdapat pemisahan antara bagian pelayanan kredit dengan bagian administrasi kredit?
2. Apakah antara bagian penyidikan dan analisa kredit dengan bagian keputusan kredit diadakan pembagian kerja yang tegas?
3. Apakah terdapat pemisahan antara bagian akuntansi dengan bagian keputusan kredit dan bagian pengawasan kredit?
4. Apakah terdapat pemisahan antara bagian akuntansi dengan bagian pencairan kredit?
5. Apakah dalam suatu transaksi dilakukan oleh lebih dari satu orang atau lebih dari satu bagian?
SISTEM OTORISASI DAN PROSEDUR PENCATATAN
6. Apakah sistem pencatatan dan pengarsipan dari bermacam-macam dokumen yang menyangkut perkreditan telah dilakukan secara sistematis?
7. Apakah penandatangan surat-surat telah dilakukan sesuai dengan wewenang?
8. Apakah surat yang sifatnya rahasia telah di kelola secara khusus dengan sesuai sifat tersebut?
PRAKTIK YANG SEHAT
9. Apakah dalam bank telah cukup tersedia peralatan-peralatan yang diperlukan untuk menyimpan dokumen-dokumen secara aman dan tertib?
10. Apakah dalam bank terdapat broker/calo untuk pengurusan permohonan kredit?
11. Apakah dalam bank telah diadakan rotasi/mutasi pegawai/pejabat secara teratur?
12. Apakah bank mempunyai penasehat hukum yang mempunyai reputasi baik?
13. Apakah pemberian nomor surat dan dokumen lainnya telah dilakukan dengan nomor urut tercetak dan sistematis?
14. Apakah sistem pengarsipan dari bermacam-macam dokumen menyangkut perkreditan telah diarsipkan secara sistematis?
15. Apakah semua dokumen-dokumen asli, sertifikat barang-barang jaminan dan lain-lain telah disimpan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
strong-room yang tahan api? KARYAWAN YANG KOMPETEN
16. Apakah para pegawai kredit mempunyai pengetahuan/kecakapan yang sesuai dengan tanggungjawabnya?
17. Apakah bank memiliki program pendidikan/training bagi karyawan?
18. Apakah penempatan posisi karyawan di bank sesuai dengan bidang keahliannya?
DAFTAR PERTANYAAN
I. Gambaran Umum Perusahaan
A. Pendirian Perusahaan
1. Kapan bank didirikan dan oleh siapa?
2. Berapa nomor akte pendirian bank dan oleh siapa disahkan?
3. Apa yang menjadi dasar alasan pemilihan nama bank?
4. Apa yang menjadi tujuan pendirian bank?
B. Lokasi Perusahaan
1. Apa yang mendasari pemillihan letak pendirian bank?
C. Stuktur Organisasi
1. Bagaimana bentuk struktur organisasi bank dan bagian apa saja yang ada
dalam bank dan siapa yang menjadi kepala bagian tersebut?
2. Bagaimana wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian yang
ada dalam bank?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
D. Personalia
1. Siapa yang memimpin bagian personalia?
2. Berapa jumlah karyawan pria dan wanita di bank?
3. Berapa jumlah karyawan tetap?
4. Bagaimana cara memperoleh karyawan?
5. Apa syarat-syarat untuk menjadi karyawan tetap dan tidak tetap?
6. Berapa pengaturan jam kerja dalam sehari?
7. Bagaimana sistem upah yang di pakai dalam penggajian dan pengupahan?
8. Apa ada jaminan sosial bagi karyawan?
9. Usaha apa yang dilakukan bank untuk memajukan karyawan?
E. Pemasaran
1. Apa saja syarat permohonan kredit investasi kecil yang diterapkan oleh
bank?
2. Standar apa yang digunakan oleh bank untuk memantau kredit?
F. Produksi
1. Ada berapa jenis tabungan yang dikeluarkan oleh bank dan apa saja?
2. Ada berapa jenis kredit yang ditawarkan oleh bank?
3. Produk jasa apa saja yang dikeluarkan oleh bank selain produk jasa yang
tersebut di atas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
II. Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit
A. Bagian-bagian apa saja yang terkait dalam sistem pemberian kredit usaha kecil
dan penagihannya?
B. Dokumen-dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem pemberian kredit
usaha kecil dan penagihannya?
C. Catatan-catatan akuntansi apa saja yang digunakan dalam sistem pemberian
kredit usaha kecil?
D. Prosedur permohonan kredit usaha kecil.
1. Bagaimana prosedur permohonan kredit usaha kecil yang dilaksanakan
oleh bank?
2. Bagian apa saja yang terkait dalam prosedur penyidikan dan analisa
kredit usaha kecil?
3. Surat permohonan kredit usaha kecil di buat rangkap berapa? Dan
ditujukan ke bagian apa saja? Serta di otorisasi oleh siapa?
E. Prosedur penyidikan dan analisa kredit usaha kecil.
1. Bagaimana prosedur penyidikan dan analisa kredit yang dilaksanakan
olah bank?
2. Bagian apa saja yang paling berhak menentukan keputusan kredit?
F. Prosedur pengambilan keputusan kredit usaha kecil.
1. Bagaimana prosedur pengambilan keputusan kredit yang dilaksanakan
oleh bank?
2. Bagian apa yang paling berhak menentukan keputusan kredit?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
G. Prosedur pencairan kredit usaha kecil.
1. Bagaimana proses pencairan kredit yang ditetapkan oleh bank?
2. Bagian apa saja yang terkait dalam prosedur pencairan kredit?
H. Prosedur administrasi kredit usaha kecil.
1. Bagaimana prosedur administrasi kredit usaha kecil yang diterapkan
oleh bank?
2. Bagian apa saja yang terkait dalam proses administrasi kredit usah
kecil?
I. Bagaimana struktur organisasi dan deskripsi jabatan di bank?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related