sekilas tentang pendirian pt bank fama international 3 · laporan tahunan 2013 8 pt bank fama...
Post on 01-May-2019
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
DAFTAR ISI
Sambutan Komisaris Utama ......................................................................... 1
Sambutan Direktur Utama ............................................................................ 2
Sekilas Tentang Pendirian PT Bank Fama International ................................ 3
Kepemilikan Saham ..................................................................................... 4
Visi, Misi, Strategi dan Kebijakan Manajemen ............................................. 5
Penghargaan ................................................................................................. 7
Informasi Perusahaan dan Mitra Kerja .......................................................... 8
Produk dan Jasa .......................................................................................... 10
Kepengurusan Bank ................................................................................... 11
Struktur Organisasi ..................................................................................... 19
Operasional dan Penggunaan Teknologi Informasi ..................................... 20
Sumber Daya Manusia ............................................................................... 22
Informasi Lain ............................................................................................ 24
Pembahasan Manajemen ............................................................................ 25
Tinjauan Perkembangan Usaha Bank.......................................................... 30
Penerapan Manajemen Risiko dan Pengungkapan Eksposur Risiko ............ 36
Daftar Tabel Manajemen Risiko ................................................................. 43
Laporan Keuangan Audit PT Bank Fama International ............................... 69
LAPORAN TAHUNAN 2013 1
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Junus Jen Suherman
Komisaris Utama
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 menghadapi tantangan
yang tidak ringan namun meskipun mendapatkan banyak tekanan
terhadap kesinambungan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
makroekonomi, pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun
2013 mencapai 5,7%. Pertumbuhan ini memberikan peluang bagi
industri perbankan untuk menyalurkan dana ke usaha produktif.
Dengan kondisi eksternal tersebut PT Bank Fama International
selama tahun 2013 dapat mempertahankan kinerja keuangan dan
non keuangan dengan cukup baik. Total aset mengalami kenaikan
27,02% menjadi sebesar Rp 843,59 milyar yang didorong oleh
peningkatan pemberian kredit yang meningkat 29,74% menjadi Rp
608,96 milyar. Sementara itu kualitas kredit dapat dipertahankan yang
ditunjukkan oleh NPL sebesar 2,13%. Fokus Bank pada sektor usaha menengah ditunjukkan
dengan rasio pemberian kredit UMKM terhadap total kredit yang mencapai 59,63%. Bank juga
memiliki kecukupan modal yang cukup, seperti ditunjukkan dari rasio KPMM setelah risiko
kredit dan risiko operasional sebesar 24,59%.
Tahun 2013 sektor perbankan mengalami perubahan yang signifikan dengan dikeluarkannya
beberapa peraturan seperti pengaturan kegiatan usaha bank dan pembukaan jaringan kantor
berdasarkan modal inti, Giro Wajib Minimum Bank Umum, serta pengaturan modal yang
dikaitkan dengan tingkat kesehatan. Sebagai industri perbankan dimana mulai tahun 2014
akan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan maka Bank Fama berkomitmen untuk
mengerahkan segala usaha agar dapat memenuhi peraturan yang telah ditetapkan tersebut.
Menghadapi tahun - tahun mendatang Bank optimistis bahwa kinerja dan pemenuhan
terhadap ketentuan yang berlaku dapat dicapai dengan baik.
Kami mewakili Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia dan Otoritas
Jasa Keuangan yang telah memberikan nasehat dan arahan sehingga Bank dapat melakukan
kegiatan operasional dengan baik; kepada nasabah yang setia menggunakan produk dan jasa
Bank; kepada mitra usaha; kepada jajaran manajemen dan para karyawan yang telah bekerja
keras untuk mencapai target bisnis dan target operasional yang ditetapkan.
Akhir kata kami mengharapkan semua kerja sama yang telah terbina dengan baik selama
tahun 2013 dapat terus kita tingkatkan di tahun-tahun mendatang.
Junus Jen Suherman Komisaris Utama
LAPORAN TAHUNAN 2013 2
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Itjang Wibisono
Direktur Utama
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
Tahun 2013 Bank Fama International berhasil membukukan laba
sebelum pajak sebesar Rp 21,98 milyar. Dari sisi Aset, Bank telah
tumbuh dari Rp 664,12 milyar menjadi Rp 843,59 milyar. Dalam rangka
menjalankan prinsip kehati-hatian, Bank masih mempertahankan rasio
kecukupan modal yang telah memperhitungkan risiko kredit dan risiko
operasional pada 24,59%, kredit bermasalah (NPL) dapat tetap dijaga
pada tingkatan yang cukup rendah sebesar 2,13% serta tidak adanya
pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK).
Seperti pada tahun - tahun sebelumnya kami fokus kepada pemberian kredit kepada debitur
kecil-menengah dengan pagu kredit berkisar Rp 5 milyar. Kami juga mempunyai keyakinan
bahwa kelompok debitur tersebut sudah terbukti kuat menghadapi risiko perubahan ekonomi.
Perolehan pendapatan operasional 2013 mencapai Rp 22,07 milyar, lebih tinggi daripada
tahun sebelumnya sebesar Rp 20,41 milyar. Pendapatan Bersih tahun 2013 mencapai
sebesar Rp 16,23 milyar lebih tinggi daripada tahun sebelumnya yang sebesar
Rp 15,19 milyar.
Pencapaian kinerja Bank Fama merupakan hasil kerja keras para pengurus Bank bersama
dengan seluruh karyawan dan dukungan dari para pemegang saham. Kami mengucapkan
terima kasih kepada otoritas pengawas khususnya kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan yang telah memberikan bimbingan dan dukungan terus menerus. Kami atas nama
Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah berperan aktif
dalam melaksanakan fungsi pengawasan yang efektif sehingga manajemen dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Itjang Wibisono Direktur Utama
LAPORAN TAHUNAN 2013 3
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
SEKILAS TENTANG
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
PT BANK FAMA INTERNATIONAL (selanjutnya disebut "Bank") berkedudukan dan berkantor
pusat di Bandung, didirikan dengan akta nomor 36 tanggal 5 Maret 1993 di hadapan Notaris
Herlien, S.H. yang kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan surat keputusan
tertanggal 17 Juni 1993 nomor C-2-4750 HT.01.01 tahun 1993 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 3538/1993, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 6 Agustus 1993, No. 63. Ijin usaha sebagai Bank Umum diperoleh
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI nomor 834/KMK.017/1993 tanggal 11
Oktober 1993. Mulai 1 November 1993 perusahaan mulai menjalankan operasinya sebagai
Bank Umum dengan modal dasar perseroan berjumlah Rp 25 milyar dan modal ditempatkan
dan disetor penuh sebesar Rp 10 milyar.
Pada tahun 1998 terdapat perubahan atas seluruh anggaran dasar perseroan untuk
memenuhi ketentuan Undang-Undang nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang
diaktakan dengan akta Notaris Josanti Anggraeni Gunawan, S.H. nomor 23 tanggal 6 Maret
1998. Pada tanggal 19 November 1998 dengan akta Perubahan nomor 6 yang dibuat di
hadapan Notaris Josanti Anggraeni Gunawan, S.H. telah dilakukan perubahan nilai nominal
saham perseroan dari Rp.1.000,00 per saham menjadi Rp. 100 juta per saham, sehingga
jumlah lembar saham berubah dari 25 juta lembar menjadi 250 lembar saham; dan
menambah modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 10 milyar menjadi Rp. 15 milyar.
Dengan akta nomor 17 tanggal 29 Maret 1999 juncto Berita Rapat Umum Luar Biasa
Pemegang Saham no. 19 tertanggal 29 Juni 2000 yang dibuat di hadapan Notaris Josanti
Anggraeni Gunawan, S.H. telah dilakukan penambahan modal yang ditempatkan dan disetor
dari Rp. 15 milyar menjadi sebesar Rp. 20 milyar.
Pada tanggal 21 Januari 2003 dengan akta nomor 20 yang dibuat di hadapan Notaris Josanti
Anggraeni Gunawan, S.H. telah dilakukan penambahan modal ditempatkan atau disetor dari
Rp. 20 milyar menjadi sebesar Rp. 25 milyar sehingga seluruh modal dasar perseroan telah
ditempatkan dan disetor penuh.
Pada tanggal 9 Februari 2004 dengan akta nomor 10 yang dibuat di hadapan Notaris Josanti
Anggraeni Gunawan, S.H. tentang dilakukan peningkatan modal dasar perseroan dari Rp. 25
milyar menjadi Rp. 50 milyar yang terbagi atas 500 lembar saham.
LAPORAN TAHUNAN 2013 4
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Pada tanggal 7 Desember 2005 dengan akta No. 01 yang dibuat di hadapan notaris Henny
Hendrawaty, S.H. telah dilakukan peningkatan kembali modal dasar perseroan dari Rp. 50
milyar menjadi Rp. 75 milyar yang terbagi atas 750 lembar saham dengan sekaligus
menambah modal yang telah ditempatkan dan disetor dari Rp. 25 milyar menjadi
Rp. 30 milyar.
Pada tanggal 12 Desember 2006 dengan Akta nomor 11 yang telah dibuat di hadapan Notaris
Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal dasar perseroan dari Rp. 75
milyar menjadi sebesar Rp. 100 milyar dengan sekaligus menambah modal ditempatkan dan
disetor dari Rp. 30 milyar menjadi sebesar Rp. 35 milyar; dan mengenai perubahan ini telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. 8-
00119H.T01.04 tahun 2007 tanggal 15 Januari 2007.
Pada tanggal 27 Maret 2007 dengan Akta nomor 16 yang telah dibuat di hadapan Notaris
Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor dari Rp.
40 milyar menjadi sebesar Rp. 45 milyar.
Pada tanggal 06 Juli 2007 dengan Akta nomor 07 yang telah dibuat di hadapan Notaris Henny
Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 45
milyar menjadi sebesar Rp. 65 milyar.
Perubahan terakhir pada tanggal 07 Desember 2007 dengan Akta nomor 10 yang telah dibuat
di hadapan Notaris Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal ditempatkan
dan disetor dari Rp. 65 milyar menjadi sebesar Rp. 65,5 milyar.
KEPEMILIKAN SAHAM
Berdasarkan akta notaris No. 10 tanggal 07 Desember 2007 dari notaris Henny Hendrawaty
S.H., komposisi kepemilikan saham PT Bank Fama International adalah sebagai berikut :
Junus Jen Suherman : 393 lembar saham atau Rp 39,3 milyar (60 %)
Edi Susanto : 131 lembar saham atau Rp 13,1 milyar (20 %)
Dewi Janti : 131 lembar saham atau Rp 13,1 milyar (20 %)
LAPORAN TAHUNAN 2013 5
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
VISI
Menjadi Bank Ritel yang tumbuh dengan kokoh, sehat dan terpercaya.
MISI
Menyediakan jasa layanan perbankan umum bagi usaha menengah dan kecil, khususnya
di Wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
Tumbuh berkesinambungan dengan tetap menjaga tingkat kesehatan bank melalui
pengelolaan risiko dengan prinsip kehati-hatian.
Memberikan nilai tambah dan imbal balik yang optimal kepada pemegang saham dan
seluruh karyawan serta stakeholder pada umumnya.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
Di dalam menjalankan kegiatan usahanya, arah kebijakan dan strategi usaha Bank Fama
International ke depan akan tetap berpegang teguh dan berpedoman pada landasan visi dan
misi usaha yang telah ditetapkan oleh manajemen yaitu :
Arah Kebijakan Bank Fama International
Jangka Pendek, Bank akan melakukan konsolidasi internal melalui perbaikan
kebijakan maupun pelaksanaan yang berkenaan dengan risiko kredit serta risiko
operasional khususnya sumber daya manusia dan teknologi informasi. Di lain pihak
bank tetap secara maksimal meningkatkan fungsi intermediasi melalui penyaluran
kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga, serta menjaga kualitas aktiva produktif.
Jangka Menengah, secara bertahap akan menekuni segmen pasar tertentu (niche
market) sambil terus mengembangkan produk-produk baru yang mempunyai daya
saing yang lebih baik, serta memperluas jaringan pelayanan terutama melalui
penambahan kantor cabang dan meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga
pemasaran dan kredit agar dapat menjadi bank dengan aset di atas Rp. 1 trilyun pada
akhir tahun 2015.
LAPORAN TAHUNAN 2013 6
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Langkah Strategis Bank Fama International
Langkah-langkah strategis yang akan ditempuh untuk mencapai visi dan misi Bank
adalah sebagai berikut :
Memperbaiki / menyempurnakan kebijakan maupun prosedur kredit, proses
analisis kredit, proses perrsetujuan / perpanjangan kredit, proses pengikatan
agunan kredit serta monitoring.
Menggunakan tenaga bantuan konsultan SDM dalam menyusun ulang kebijakan-
kebijakan yang berkenaan dengan SDM.
Penyempurnaan IT Strategic Plan berdasarkan Strategic Business Plan.
Meningkatkan pemahaman dan penerapan Good Corporate Governance (GCG)
di semua aktifitas agar dapat menjaga kualitas GCG minimal penilaian dengan
peringkat 2 (dua).
Memperbaiki kualitas aktiva produktif melalui sistem monitoring yang lebih baik,
peningkatan disiplin pengelolaan account, serta perbaikan kualitas SDM.
LAPORAN TAHUNAN 2013 7
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
PENGHARGAAN
Bank Fama International sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2012 selalu mendapatkan
penghargaaan dari majalah Infobank dalam kategori " Bank dengan Kinerja Sangat Bagus."
Pada tanggal 26 September 2013 dalam Anugerah Perbankan Indonesia 2013, Bank Fama
International memperoleh Peringkat 1 di bidang ”Finance” untuk kategori Bank dengan Modal
Inti < Rp. 1 Trilyun dari Economic Review dan Perbanas Institute.
LAPORAN TAHUNAN 2013 8
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
INFORMASI PERUSAHAAN dan MITRA KERJA
Tahun Pendirian
Ijin usaha sebagai Bank Umum diperoleh berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan RI nomor 834/KMK.017/1993
tanggal 11 Oktober 1993. Beroperasi mulai 1 November 1993
Jaringan Kantor
Kantor Pusat Operasional
Jl. Asia Afrika No. 115 Bandung.
Kantor Cabang Tanah Abang Jakarta
Jl. KH. Fahrudin No. 36 Tanah Abang - Jakarta Pusat
Kantor Cabang Pembantu
Cihampelas
Jl. Cihampelas No. 40 Bandung.
Otista
Jl. Otista No. 95 Bandung
Sudirman
Jl Sudirman No. 189 Bandung
Kopo
Ruko TKI II 1A No. 45 Bandung
KCP BSD (Bumi Serpong Damai)
BSD Junction Ruko Blok A / 45
Jl. Pahlawan Seribu Tangerang
Kantor Akuntan Publik
KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono – The Royal Palace
Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 178A – C29 Jakarta Selatan 12810
Notaris Tina Rosilawati, S.H. - Jl. Cibabat No. 310 Cimahi
Rosalia, S.H. - Jl. Kopo No. 608 Bandung
Henny Hendrawaty,S.H. - Jl. BKR No. 166 D Bandung
Petra Bunawan,S.H. – Jl. Sumbersari 34-2 Bandung
Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H. - Jl. Tanjung
Duren 6 No. 207 Jakarta Barat
Lily Harjati Soedewo, S.H. - Jl. Bendungan Hilir Raya
Blok A No. 19 C Jakarta Pusat
LAPORAN TAHUNAN 2013 9
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
INFORMASI PERUSAHAAN dan MITRA KERJA
Asuransi PT Asuransi Wahana Tata - Jl. Wastukencana No. 7
Bandung
PT Asuransi Bintang - Jl. Lembong No. 20 Bandung
PT Asuransi Avrist - World Trade Center II lt 8
Jl. Jenderal Sudirman kav. 29-31 Jakarta 12920
Teknologi
Informasi
PT. Teradata Megah Corporation - Jl. Hegarmanah
No. 53 Bandung
PT Telekomunikasi Indonesia
PT Lintas Arta
PT Centrin Online Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2013 10
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
PRODUK DAN JASA
Penghimpunan Dana
Tabungan Fama
Rekening Giro
Deposito Berjangka
Penyaluran Dana
Kredit Investasi
Pinjaman yang diberikan untuk pembelian barang modal yang diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi, relokasi atau ekspansi usaha
Pinjaman Dengan Angsuran Investasi
Pinjaman Aksep Non Revolving Investasi
Kredit Modal Kerja
Pinjaman yang diberikan untuk pembiayaan modal kerja usaha
Pinjaman Rekening Koran (PRK)
Pinjaman Aksep Modal Kerja
Pinjaman Aksep Non Revolving Modal Kerja
Pinjaman Dengan Angsuran Modal Kerja
Pinjaman Tetap
Kredit Konsumtif
Pinjaman yang diberikan bukan untuk tujuan bisnis.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
Kredit Multi Guna (KMG)
Jasa Perbankan
Transfer/pengiriman uang
Kliring - SKN (Sistem Kliring Nasional) - Kliring antar Wilayah (intercity)
RTGS (Real Time Gross Settlement)
Bank Garansi
Safe Deposit Box (SDB)
Sistem Bank telah tergabung dalam jaringan Sistem Kliring Nasional dan RTGS
Website
www.bankfama.co.id
Bank Fama Kantor Pusat
Bank Fama Cabang
Pembantu BSD
LAPORAN TAHUNAN 2013 11
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
KEPENGURUSAN BANK
Susunan Pengurus Bank pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Junus Jen Suherman
Komisaris Independen : Sutantra
Komisaris Independen : Rifdan Aminoe’ddin
DIREKSI
Direktur Utama : Itjang Wibisono
Direktur Bisnis : Edi Susanto
Direktur Compliance & Risk Management : Ananto Widodo
PEJABAT EKSEKUTIF :
Kepala Divisi Marketing : Jason Junus Jen Suherman
Kepala Divisi Operasional : Franciskoes Heri Soetanto
Darma
Kepala Divisi Kredit : Tommy Langkun
Kepala Divisi Hukum : vacant
Kepala Divisi Compliance & Risk Management : Haryadi Lukiman
Kepala Satuan Kerja Audit Intern : Rosep Tunggal Lasmana
LAPORAN TAHUNAN 2013 12
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Riwayat Singkat Pengurus Bank
Dewan Komisaris
Junus Jen Suherman – Komisaris Utama
Lahir di Bandung tanggal 06 September 1956, menyelesaikan pendidikan Perguruan
Tinggi di California, AS jurusan Business Administration tahun 1981. Sejak tahun 1987
sampai dengan tahun 2005 menjadi Presiden Direktur di PT Famatex dan PT Bandung
Sakura Textile Mills (BSTM) dan sejak tahun 1993 sampai sekarang menjabat
Komisaris Utama Bank Fama International.
Sutantra – Komisaris Independen
Lahir di Ciamis tanggal 03 Januari 1932, pernah mengikuti pendidikan di Universitas
Parahyangan Bandung Fakultas Ekonomi tahun 1959 (tidak selesai) dan kemudian
mengikuti SESPI -BI angkatan ke 14 pada tahun 1988. Tahun 1956 sampai tahun 1994
bekerja di Sejahtera Bank Umum, terakhir menjabat sebagai Direktur Operasional dan
Komisaris. Sejak tahun 1993 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris
Independen di Bank Fama International.
Rifdan Aminoe’ddin – Komisaris Independen
Lahir di Bandung tanggal 23 Mei 1956, menyelesaikan pendidikan di Universitas
Padjadjaran Fakultas Ekonomi Akuntansi tahun 1984. Tahun 1985 sampai dengan
tahun 2000 bekerja di Bank Duta dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager
Cabang Medan. Mulai awal tahun 2002 sampai dengan tahun 2012 menjabat sebagai
Komisaris Utama PT BPR Duta Pasundan yang berkedudukan di Bandung. Bergabung
dengan Bank Fama International sejak bulan Juni 2012 sebagai Komisaris Independen
merangkap Ketua Komite Audit.
LAPORAN TAHUNAN 2013 13
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Direksi
Itjang Wibisono – Direktur Utama
Lahir di Semarang tanggal 17 Juni 1961, menyelesaikan pendidikan di Universitas
Parahyangan Bandung, Fakultas Hukum kemudian menyelesaikan pendidikan notariat
di Universitas Padjadjaran Bandung. Karier yang bersangkutan di perbankan tercatat di
Bank Artha Graha di bidang administrasi kredit pada tahun 1989 sampai dengan 1994.
Kemudian di Bank Fama International yang bersangkutan meneruskan karier di bagian
Hukum dan Appraisal dan telah mengikuti berbagai pelatihan mengenai hukum,
penilaian jaminan, perkreditan, kepemimpinan dan sertifikasi manajemen risiko.
Edi Susanto – Direktur Bisnis
Lahir di Bandung tanggal 08 Mei 1949, menyelesaikan pendidikan SLTA di Bandung
tahun 1968. Sejak tahun 1968 sampai dengan tahun 1993 bekerja di Pabrik Tenun
”Sinar” menjabat sebagai Asisten Direktur dan Direktur. Sejak tahun 1993 sampai
sekarang bekerja di Bank Fama International dan pernah menjabat sebagai Komisaris
selama 3 tahun, Direktur Utama selama 7 tahun dan sejak tahun 2004 sampai
sekarang menjabat sebagai Direktur Bisnis. Selama ini Ybs. sudah mengikuti pelatihan
mengenai manajemen risiko, IICD Professional Directors Program dan pelatihan-
pelatihan untuk manajemen puncak yang diselenggarkan oleh Perbanas.
Ananto Widodo – Direktur Compliance & Risk Management
Lahir di Yogyakarta tanggal 21 Maret 1957, menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Gadjah Mada tahun 1982. Kemudian di tahun
2005 lulus Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada. Sejak tahun 1984 sampai
dengan tahun 2012 bekerja di berbagai posisi di PT Bank CIMB Niaga tbk (dahulu
Bank Niaga) dengan jabatan terakhir sebagai Compliance Monitoring & Reporting Head
Kantor Pusat di Karawaci-Tangerang. Bergabung dengan Bank Fama International
sejak bulan April 2012 sebagai Kepala Divisi Compliance & Risk Management dan
sejak 1 Agustus 2012 ditetapkan sebagai Direktur Compliance & Risk Management.
LAPORAN TAHUNAN 2013 14
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Pejabat Eksekutif
Jason Junus Jen Suherman
Lahir di Bandung tanggal 20 Mei 1984, menyelesaikan pendidikan di Purdue University
Amerika Serikat, Fakultas Manajemen pada tahun 2005. Yang bersangkutan sejak
bulan Maret tahun 2006 bergabung dan berkarier dengan Bank Fama International.
Pada bulan September tahun 2008 hingga bulan April 2013 menjabat sebagai Kepala
Divisi Operasional dan mulai bulan April 2013 hingga saat ini menjabat sebagai Kepala
Divisi Marketing.
Franciskoes Heri Soetanto Darma
Lahir di Bandung tanggal 8 Juli 1972, menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik
Parahyangan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi tahun 1997. Tahun 1997-2000
bekerja di Kantor Akuntan Publik Drs. Karel, Widyarta sebagai staf auditor. Tahun
2000-2001 bekerja di PT. Guntur Madutama sebagai staf internal auditor. Tahun 2002-
2013 bekerja di PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. Dengan posisi terakhir
sebagai Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi. Tahun 2013 hingga saat ini yang
bersangkutan meneruskan karir di PT. Bank Fama International.
Tommy Langkun
Lahir di Bandung tanggal 16 Juli 1963, menyelesaikan pendidikan di STIE YPKP
Bandung Jurusan Manajemen. Pada tahun 1987 – 1990 bekerja di Bank Umum
Nasional dengan posisi terakhir sebagai Staf Penilaian Jaminan dan Informasi Kredit
KPO Jakarta. Pada tahun 1990 – 2000 bekerja di Bank Putera dengan posisi terakhir
sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Ahmad Yani Bandung.Tahun 2000. Yang
bersangkutan meneruskan karier di Bank Fama International hingga saat ini.
Haryadi Lukiman
Lahir di Bandung tanggal 18 Februari 1977, menyelesaikan pendidikan di Universitas
Parahyangan Bandung Jurusan Akuntansi pada tahun 1999. Pada tahun 2001 – 2003
bekerja di PT Feng Tay Indonesia sebagai Team Leader Finance. Pada tahun 2003 –
2006 bekerja di BPR Karyajatnika Sadaya sebagai Chief Accounting dan di tahun 2006
yang bersangkutan meneruskan karier di Bank Fama International hingga saat ini.
LAPORAN TAHUNAN 2013 15
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Rosep Tunggal Lasmana
Lahir di Bandung tanggal 18 Mei 1962, menyelesaikan pendidikan di Universitas
Parahyangan Bandung jurusan Hukum pada tahun 1990. Pada tahun 1987 – 1992
bekerja sebagai Site Manager PO Bandung Cepat. Pada tahun 1992 – 1996 bekerja
pada Bank Harapan Santosa, jabatan terakhir team leader Audit Kantor Pusat. Pada
tahun 1996 – 2004 bekerja pada Bank Internasional Indonesia jabatan terakhir Head
Regional Auditor. Pada tahun 2004 – 2008 bekerja pada Bank NISP, jabatan terakhir
Corporate Service Head Audit. Pada tahun 2008 – 2012 bekerja pada Bank Nusantara
Parahyangan sebagai Kepala SKAI (Satuan Kerja Audit Intern). Dan sejak tahun 2012
hingga saat ini bekerja sebagai Kepala SKAI di Bank Fama International.
LAPORAN TAHUNAN 2013 16
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Komite – Komite
Bank membentuk komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi dengan tujuan untuk
membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi operasional Bank dan dalam memberikan
nasehat kepada Direksi. Komite di bawah Direksi bertujuan untuk membantu Direksi dalam
pengambilan keputusan.
Komite di Bawah Dewan Komisaris Di bawah Dewan Komisaris terdapat 3 (tiga) Komite yang keanggotaannya terdiri dari
Komisaris Independen dan pihak-pihak yang mempunyai keahlian dalam perbankan, hukum,
akuntansi, SDM dan manajemen risiko. Selengkapnya keanggotaan komite-komite tersebut
adalah :
Komite Audit :
Ketua : Rifdan Aminoe’ddin
Anggota : Ramson Sinaga
M. Ali Abdullah
Komite Pemantau Risiko :
Ketua : Rifdan Aminoe’ddin
Anggota : Adrianus Kadharusman
Panji Kartiko
Komite Remunerasi dan Nominasi :
Ketua : Sutantra
Anggota : Junus Jen Suherman
Jason Junus Jen Suherman
LAPORAN TAHUNAN 2013 17
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Nama dan Latar Belakang Anggota Komite
Moh. Ali Abdullah, SE
Lahir di Tebilahan tanggal 18 Juli 1953, menyelesaikan pendidikan S1 jurusan
Ekonomi di Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Sejak tahun 1982 sampai
dengan tahun 2000 bekerja di PT Bank Dagang Negara (Persero) dengan jabatan
terakhir adalah sebagai Kepala Administrasi Kas dan Dana. Sejak tahun 2003 sampai
sekarang menjadi anggota Komite Audit. Bidang keahlian adalah dalam bidang
keuangan.
Adrianus Kadharusman, S.T, S.H.
Lahir di Bandung tanggal 05 April 1965, menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Hukum
dan Teknik Sipil di Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Saat ini berprofesi
sebagai pengacara dan mediator. Sejak tahun 2007 sampai sekarang menjadi
anggota Komite Pemantau Risiko.
Ramson Sinaga
Lahir di Bandung tanggal 12 Oktober 1959, menyelesaikan pendidikan S1 jurusan
Akuntansi di Universitas Padjadjaran Bandung. Berpengalaman di bidang perbankan
selama 15 tahun. Selain itu saat ini beliau menjadi tenaga pengajar di bidang
Keuangan Akuntansi di STIE Ekuitas, Bandung. Sejak tahun 2011 sampai sekarang
menjadi anggota Komite Audit.
Panji Kartiko, S.H.
Lahir di Jakarta tanggal 13 Juli 1975, menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Hukum di
Universitas Atmajaya Jakarta. Sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2005 bekerja
di PT Bank CIC International dengan jabatan terakhir sebagai Compliance Supervisor.
Sejak tahun 2005 sampai tahun 2009 bekerja di PT Bank Century, jabatan terakhir
adalah Departement Head of Credit, Market & Operational Risk. Sejak tahun 2011
menjadi anggota Komite Pemantau Risiko.
Sedangkan untuk latar belakang anggota Komite yang lain dapat dilihat pada bagian yang
menguraikan riwayat hidup singkat Dewan Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksekutif.
LAPORAN TAHUNAN 2013 18
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Komite Di Bawah Direksi
Terdapat 6 (enam) Komite Eksekutif di bawah Direksi yang anggotanya terdiri Direksi, pejabat
eksekutif dan pejabat senior yang kompeten di bidangnya. Komite Eksekutif ini membantu
Direksi dalam mengambil keputusan melalui rapat atau persetujuan tertulis. Adapun komite-
komite tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut :
Komite Manajemen Risiko
Komite Kebijakan Kredit
Komite Kebijakan Personalia
Ketua Direktur Compliance & Risk Management
Direktur Utama Direktur Utama
Sekretaris Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko
Kepala Divisi Kredit Kepala Divisi Operasional
Anggota
1. Direktur Utama 2. Direktur Bisnis 3. Kepala Divisi
Operasional 4. Kepala Divisi Kredit 5. Kepala Divisi
Marketing 6. Kepala Satuan Kerja
Audit Intern
1. Direktur Bisnis 2. Direktur Compliance
& Risk Management 3. Kepala Divisi
Operational 4. Kepala Divisi Kredit 5. Kepala Divisi
Marketing 6. Kepala Satuan Kerja
Audit Intern
1. Direktur Bisnis 2. Direktur Compliance
& Risk Management 3. Kepala Divisi
Operasional 4. Kepala Divisi Kredit 5. Kepala Divisi
Marketing 6. Kepala Satuan Kerja
Audit Intern
Komite Assets & Liabilities
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Komite Pembelian & Investasi
Ketua Direktur Bisnis Direktur Utama Direktur Utama
Sekretaris Kepala Unit Treasury Kepala Divisi Operasional
Kepala Bagian Umum
Anggota
1. Direktur Utama 2. Direktur Compliance
& Risk Management 3. Kepala Divisi
Operasional 4. Kepala Divisi
Marketing 5. Kepala Satuan Kerja
Audit Intern
1. Direktur Bisnis 2. Direktur Compliance
& Risk Management 3. Kepala Divisi
Operasional 4. Kepala Divisi
Marketing 5. Kepala Satuan Kerja
Audit Intern
1. Direktur Bisnis 2. Direktur Compliance
& Risk Management 3. Kepala Divisi
Operasional 4. Kepala Divisi Kredit 5. Kepala Divisi
Marketing 6. Kepala Satuan Kerja
Audit Intern
LAPORAN TAHUNAN 2013 19
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Bank posisi 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :
KEPALA DIVISI
HUKUM
KEPALA DIVISI
KREDIT
DIREKTUR
UTAMA
SKAI
DIREKTUR
COMPLIANCE &
RISK MGT
KEPALA DIVISI
MARKETING
DIREKTUR
BISNIS
KEPALA BAGIAN
LEGAL & REMEDIAL
KEPALA DIVISI
COMPLIANCE & RISK
MANAGEMENT
KEPALA DIVISI
OPERASIONAL & IT
PIMPINAN KC / KCP KEPALA BAGIAN ITKEPALA BAGIAN
OPERASIONAL
KEPALA BAGIAN ACC /
ADM CR/REPORTING
HRD TREASURY
LAPORAN TAHUNAN 2013 20
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
OPERASIONAL DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi Informasi
Organisasi TI
Unit organisasi Teknologi Informasi dikelola di bawah pengawasan dari Kepala Divisi
Operasional. Karyawan dalam unit ini memiliki latar belakang keahlian di bidang teknologi
informasi yang memadai untuk menjalankan perangkat keras dan perangkat lunak serta
pengamanannya.
Perangkat Keras
Perangkat keras di Bank merupakan peralatan yang digunakan sebagai komponen pokok
untuk memberikan pelayanan dalam sarana teknologi informasi yang meliputi server,
workstations, dan networking device seperti router, switch maupun firewall. Bank
menggunakan hardware dari produsen-produsen yang memiliki reputasi yang terpercaya di
bidangnya.
Aplikasi dan Pengembangan
Bank telah memiliki aplikasi pendukung yang memungkinkan kegiatan operasional Bank dapat
dilakukan secara on-line antara cabang-cabang di Bandung dan Jakarta. Aplikasi core
banking yang digunakan saat ini telah memungkinkan Bank untuk menerapkan standar
akuntansi sesuai dengan standar terbaru yang berlaku. Sedangkan aplikasi untuk kliring dan
pengiriman uang menempatkan Bank dalam jaringan kliring nasional.
Aplikasi pendukung yang digunakan Bank adalah :
a. Teradata Banking System
b. RTGS (Real Time Gross Settlement)
c. SKN (Sistem Kliring Nasional)
d. Aplikasi Laporan Bank Indonesia
e. Aplikasi pelaporan ke PPATK (Pusat Penelitian dan Analisis Transaksi Keuangan)
f. Aplikasi perpajakan.
Jaringan Komunikasi
Hubungan antar cabang dilakukan melalui jaringan komunikasi PT. Lintas Arta dan
PT. Telkom sebagai back-up link.
LAPORAN TAHUNAN 2013 21
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Pengamanan Informasi
Pengamanan terhadap informasi yang dimiliki oleh Bank mencakup pengamanan fisik dan
pengamanan logik. Server bank ditempatkan dalam ruangan khusus yang sesuai dengan
memperhatikan suhu, kelembaban dan lokasi. Ruangan tersebut dilengkapi dengan UPS,
detektor asap, perangkat close circuit television, pengamanan terhadap kebakaran, pendingin
udara, dan dipastikan memiliki akses yang terbatas untuk mencegah pihak-pihak yang tidak
berwenang masuk ke dalam ruangan.
Pengamanan terhadap akses data oleh pihak yang tidak berwenang antara lain dilakukan
dengan antivirus, firewall, access code dan pengamanan melalui kode sandi terhadap
karyawan pengguna program Windows dan Teradata.
LAPORAN TAHUNAN 2013 22
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
SUMBER DAYA MANUSIA
Bank memperhatikan kecukupan dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
menunjang kelancaran kegiatan usaha dan mencapai target bisnis.
Sampai dengan akhir tahun 2013, jumlah pegawai Bank adalah 167 orang dengan komposisi
menurut tingkat pendidikan sebagai berikut :
Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Sarjana (S2) 3 2 %
Sarjana (S1) 90 54 %
Sarjana Muda (D3) 26 15 %
Sampai dengan Diploma 1 (D1) 48 29 %
Total 167
Pelatihan tahun 2013
Selama 2013 telah dilakukan beberapa pelatihan kepada karyawan pimpinan dan karyawan
klerikal dengan perincian :
1. Seminar Menjembatani Perbedaan Radikal atas KPMM yang Berorientasi Profil Risiko
yang diadakan oleh RMG.
2. Pelatihan Pajak PPN yang diadakan oleh Lembaga Manajemen Formasi.
3. Credit Analysis for SME sebagai Penyegaran Manajemen Risiko yang diikuti oleh Direktur
Utama, yang diadakan oleh BSMR.
4. Pelatihan Pajak PPh 21 yang diadakan oleh Lembaga Manajemen Formasi.
5. Super Excellent Training oleh Dedi A. Santika yang diikuti oleh karyawan frontliners dan
karyawan lain.
6. Sosialisasi Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT)
kepada para karyawan Bank Fama International.
7. Workshop Memahami Dampak Penerapan PSAK Terhadap Kinerja Perusahaan dan
Perpajakan yang diadakan oleh Awesome Consulting.
8. Pelatihan MS Excell yang diadakan oleh SIDOLA dan diikuti oleh 44 karyawan.
9. Pelatihan PSAK Terkini yang diadakan oleh Awesome Consulting dan diikuti oleh 21
orang karyawan.
LAPORAN TAHUNAN 2013 23
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
10. Workshop Fraud Detection Using Active Data yang diadakan oleh Awesome Consulting.
11. Training Service Excellent yang diadakan oleh Bank Fama dan Purwono serta diikuti oleh
30 orang karyawan.
12. Refreshment Program ”Liquidity Risk Management In Bank” yang diadakan oleh KIRAN
Resources.
13. Pelatihan/sosialisasi eksternal lainnya meliputi topik Manajemen Risiko, OJK, LPS,
kepatuhan, Basel III, anti fraud, sumberdaya manusia dan pelaporan Bank.
Pelatihan PSAK Terkini
Super Excellent Training
LAPORAN TAHUNAN 2013 24
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
INFORMASI LAIN
Sebagai bagian dari transparansi maka Bank menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Aset Bank yang Dijaminkan : Tidak ada
2. Transaksi-transaksi penting dalam jumlah signifikan yaitu sebesar 10 (sepuluh)
prosen dari total aset Bank : tidak ada.
3. Suku Bunga Dasar Kredit
Tingkat suku bunga dasar kredit untuk posisi 31 Desember 2013 adalah sebesar
13,16%, sedangkan tingkat suku bunga Dana Pihak Ketiga untuk posisi 31 Desember
2013 adalah sebesar 7,59%. Suku bunga dasar kredit Bank dapat dilihat pada
website Bank.
Informasi Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Publik
Bank dapat memberikan tambahan informasi penting yang perlui diketahui oleh stakeholders
(subsequent event) yaitu :
Pada tanggal 30 April 2014 Bank melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
dengan agenda Penggantian Komisaris Independen Sdr. Sutantra oleh Sdr. Soebrata
Rahardja.
LAPORAN TAHUNAN 2013 25
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
PEMBAHASAN MANAJEMEN
Kinerja Perekonomian Umum
Berdasarkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI 2013) yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia, kondisi ekonomi Indonesia 2013 dapat disampaikan sebagai di bawah ini.
Tahun 2013 adalah tahun penuh perubahan dan tantangan bagi perekonomian Indonesia. Di
tengah berbagai masalah struktural yang belum terselesaikan, perubahan kondisi ekonomi
global di tahun 2013 memunculkan ancaman terhadap stabilitas makroekonomi dan
kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank
Indonesia dan Pemerintah mampu mendorong ekonomi bergerak ke tingkat yang lebih
seimbang dan mengembalikan stabilitas makroekonomi. Ke depan, perekonomian Indonesia
diperkirakan lebih baik, meskipun berbagai risiko perlu terus diantisipasi. Kebijakan Bank
Indonesia di tahun 2014 akan tetap fokus pada upaya menjaga stabilitas makroekonomi.
Upaya-upaya ini tetap harus didukung oleh percepatan reformasi struktural dalam rangka
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pasca krisis global tahun 2008 perekonomian Indonesia mampu tumbuh tinggi disertai
stabilitas yang terjaga. Kondisi ekonomi yang kondusif tersebut berubah pada tahun 2013,
dipicu oleh bergesernya faktor-faktor global yang sebelumnya menguntungkan ekonomi
Indonesia. Di sektor perdagangan, melambatnya pertumbuhan ekonomi negara emerging
market seperti China dan India menimbulkan konsekuensi pada berakhirnya era harga
komoditas yang tinggi, menurunkan terms of trade Indonesia dan pada akhirnya menekan
kinerja ekspor komoditas primer. Di sektor finansial, indikasi membaiknya kinerja
perekonomian Amerika Serikat mendorong otoritas moneternya untuk mulai melakukan
pengurangan stimulus moneter sehingga secara berangsur-angsur mengurangi pasokan
likuiditas ke negara emerging market, termasuk Indonesia.
Kondisi ini memunculkan ketidakseimbangan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang
ditandai oleh melebarnya defisit transaksi berjalan dan semakin terbatasnya arus modal
masuk ke dalam negeri sehingga secara fundamental menekan nilai tukar rupiah. Tekanan
depresiatif terhadap rupiah terutama membesar sejak Mei 2013 ketika sinyal pengurangan
stimulus moneter the Fed mulai dikomunikasikan kepada publik. Tekanan depresiatif tersebut
kemudian semakin besar, didorong faktor domestik terkait meningkatnya ekspektasi inflasi
pasca penerapan pembatasan impor komoditas pangan. Kebijakan pengurangan subsidi
Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai upaya mengatasi defisit fiskal dan transaksi berjalan juga
menambah tekanan terhadap inflasi yang kemudian semakin memperburuk sentimen.
LAPORAN TAHUNAN 2013 26
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Bank Indonesia dan Pemerintah bersinergi menempuh berbagai bauran kebijakan guna
merespons sejumlah tantangan tersebut agar stabilitas ekonomi dapat kembali terkendali dan
keseimbangan ekonomi dapat terjaga. Respons kebijakan tersebut dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian besar bauran kebijakan. Bauran kebijakan pertama ialah dengan
mengoptimalkan sinergi antara kebijakan moneter, khususnya suku bunga dan kebijakan nilai
tukar, dengan kebijakan makroprudensial, sehingga sasaran kebijakan dapat dicapai dengan
optimal. Bauran kebijakan kedua ialah bauran kebijakan fiskal untuk menekan defisit transaksi
berjalan melalui pengurangan subsidi BBM dan instrumen pajak untuk menekan impor.
Sinergi bauran kebijakan moneter dan fiskal kemudian diarahkan untuk mengelola permintaan
domestik guna menekan impor yang berlebihan. Bauran kebijakan ketiga terkait dengan
kebijakan-kebijakan yang bersifat struktural seperti perbaikan iklim investasi dan upaya-upaya
mendorong kemandirian ekonomi.
Dalam perkembangannya, pada triwulan IV 2013, berbagai respons bauran kebijakan dapat
segera mengurangi tekanan pada stabilitas makroekonomi. Tekanan inflasi berangsur-angsur
dapat dikendalikan sehingga kembali pada pola normalnya sejak September 2013. Kuatnya
dampak kenaikan harga BBM bersubsidi memang tidak dapat dihindari telah mendorong
inflasi keseluruhan tahun 2013 meningkat menjadi 8,4% dari 4,3% pada 2012, atau berada di
atas sasaran inflasi yang telah ditetapkan sebesar 4,5±1%. Namun, apabila dibandingkan
dengan inflasi di tahun 2005 dan 2008 saat harga BBM bersubsidi dinaikkan, inflasi 2013
masih berada di bawah 10%, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun 2005 dan 2008
yang tercatat di atas 10%. Perkembangan positif ini dipengaruhi respons kebijakan Bank
Indonesia yang preemptive mengantisipasi kenaikan inflasi sebelum kenaikan harga BBM
bersubsidi dan koordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dalam mengendalikan
dampak lanjutan (second round effect) kenaikan harga BBM.
Seperti tercermin pada perkembangan ekonomi triwulan IV 2013, respons bauran kebijakan
juga mulai mengarahkan ekonomi ke tingkat yang lebih seimbang, namun tetap dibarengi
penyesuaian ekonomi yang terkendali dan tidak memberikan tekanan berlebih. Pada satu sisi,
upaya menekan permintaan domestik membuahkan hasil dengan termoderasinya konsumsi
dan investasi yang diikuti penurunan impor. Di sisi lain, penyesuaian nilai tukar sesuai dengan
fundamentalnya juga kembali mendorong ekspor industri pengolahan yang sebelumnya
mengalami pelemahan. Dengan perkembangan ini, meskipun lebih lambat dari pertumbuhan
2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia keseluruhan tahun 2013 tercatat 5,8%, lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan ekonomi peer countries. Pada sisi lain, ekspor yang membaik dan
impor yang menurun telah mendorong menurunnya defisit transaksi berjalan secara signifikan
menjadi 2% dari PDB pada triwulan IV 2013, jauh lebih rendah dari defisit transaksi berjalan
LAPORAN TAHUNAN 2013 27
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
pada triwulan-triwulan sebelumnya. Transaksi modal finansial juga mengalami perbaikan yang
bersumber dari penarikan pinjaman luar negeri korporasi, penarikan simpanan bank domestik
di luar negeri, dan arus masuk Penanaman Modal Asing Langsung yang tetap stabil. Secara
keseluruhan tahun 2013, defisit transaksi berjalan 2013 meningkat dibandingkan dengan
defisit tahun sebelumnya sehingga mencapai 3,3% dari PDB, tetapi tidak setinggi perkiraan
semula. Cadangan devisa dapat dipertahankan pada tingkat yang cukup aman yaitu 99,4
miliar dolar AS atau setara 5,5 bulan impor dan ULN pemerintah.
Respons bauran kebijakan juga dapat menopang stabilitas sistem keuangan selama 2013
sehingga kondusif bagi proses pengalihan fungsi pengawasan bank ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Di tengah tren perlambatan ekonomi domestik dan pelemahan nilai tukar
rupiah, kinerja sektor keuangan Indonesia tetap solid, khususnya industri perbankan.
Pertumbuhan kredit perbankan menurun dari 23,1% di akhir tahun 2012 menjadi 21,4% pada
Desember 2013 sejalan dengan upaya Bank Indonesia untuk mendorong perekonomian
bergerak ke arah yang lebih sehat. Risiko perbankan yang tercermin dari risiko kredit, risiko
likuiditas dan risiko pasar juga cukup terjaga, disertai dengan dukungan ketahanan modal
yang masih kuat. Kondisi industri perbankan yang sehat tersebut sangat diperlukan agar
kebijakan stabilisasi dapat dilakukan efektif tanpa menimbulkan dilema yang berlebihan. Di
samping itu, kondisi ini diperlukan agar proses transisi fungsi pengawasan bank dari Bank
Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan dapat berjalan dengan baik.
Ke depan, arah ekonomi yang membaik pada triwulan IV 2013 dapat menjadi basis positif
bagi berlanjutnya perbaikan perekonomian pada 2014. Bank Indonesia memperkirakan
stabilitas ekonomi tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi akan lebih seimbang sehingga
dapat menurunkan defisit transaksi berjalan ke level yang lebih sehat. Pertumbuhan ekonomi
diperkirakan berada pada kisaran 5,5%-5,9% dan dibarengi sumber pertumbuhan yang lebih
seimbang. Defisit transaksi berjalan diprakirakan menurun di bawah 3,0% terhadap PDB
dipengaruhi oleh prospek perbaikan ekspor dan terkendalinya impor di tengah permintaan
domestik yang masih moderat. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, pertumbuhan
kredit diperkirakan berada pada kisaran 15%-17%. Sementara itu, inflasi pada 2014
diprakirakan kembali terkendali pada kisaran target 4,5%±1%.
Kendati demikian, prospek perbaikan ekonomi tersebut tetap memerlukan penguatan
koordinasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah mengingat beberapa risiko masih
mengemuka. Di tingkat global, faktor risiko datang dari berlanjutnya pergeseran lanskap
ekonomi global yang dapat memutar balik arah modal portofolio menuju negara maju terutama
Amerika Serikat (AS). Proses rebalancing di China juga berpotensi menurunkan kinerja
perekonomian dari sisi ekspor Indonesia. Di tingkat domestik, faktor risiko bersumber dari
LAPORAN TAHUNAN 2013 28
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
kenaikan harga pangan, kenaikan harga administered, dan dampak lanjutan pelemahan nilai
tukar kepada inflasi.
Dengan latar belakang prospek dan tantangan ekonomi tersebut, arah kebijakan Bank
Indonesia pada tahun 2014 tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan
stabilitas sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan.
Di bidang moneter, kebijakan moneter akan tetap secara konsisten diarahkan untuk
mengendalikan inflasi menuju sasarannya dan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sehat,
melalui kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya. Penguatan
operasi moneter, pengelolaan lalu lintas devisa, dan pendalaman pasar keuangan akan
diintensifkan untuk mendukung efektivitas transmisi suku bunga dan nilai tukar, sekaligus
untuk memperkuat struktur dan daya dukung sistem keuangan dalam pembiayaan
pembangunan.
Di bidang makroprudensial, kebijakan diarahkan untuk memitigasi risiko sistemik di sektor
keuangan serta mengendalikan kredit dan likuiditas agar sesuai dengan pengelolaan stabilitas
makroekonomi. Sejalan dengan hal itu, Bank Indonesia juga akan memperluas akses
masyarakat kepada perbankan (financial inclusion).
Di bidang sistem pembayaran, kebijakan tetap diarahkan untuk menjamin terselenggaranya
sistem pembayaran nilai besar yang andal dan mampu mengakomodir peningkatan transaksi
dan perkembangan teknologi, dan pengembangan industri sistem pembayaran ritel yang lebih
efisien dan memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat. Seluruh kebijakan tersebut
akan diperkuat dengan berbagai langkah koordinasi kebijakan yang ditempuh bersama
dengan Pemerintah dan otoritas sektor keuangan.
Selain itu, Bank Indonesia akan selalu aktif dan berkoordinasi dengan Pemerintah dalam
rangka mendorong percepatan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing ekonomi
nasional, memperkuat kemandirian ekonomi nasional dan meningkatkan basis pembiayaan
yang berkelanjutan.
Dalam jangka menengah, perekonomian Indonesia diprakirakan dapat tumbuh lebih tinggi
dengan laju inflasi yang lebih rendah dan postur transaksi berjalan yang lebih sehat. Namun,
prognosa ini sangat bergantung pada kemampuan untuk mengatasi berbagai tantangan
struktural yang saat ini masih menyelimuti perekonomian domestik.
Tantangan-tantangan tersebut berkaitan dengan permasalahan yang terdapat pada struktur
pembiayaan, struktur produksi domestik, termasuk ketahanan energi dan ketahanan pangan
serta dampaknya terhadap pengelolaan subsidi di APBN, dan kebutuhan untuk memperkuat
LAPORAN TAHUNAN 2013 29
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
modal dasar pembangunan. Berbagai langkah reformasi struktural telah ditempuh oleh
Pemerintah dan Bank Indonesia untuk mengatasi sejumlah tantangan tersebut. Namun,
terlepas dari capaian yang telah diraih, percepatan implementasi berbagai kebijakan reformasi
struktural yang telah dicanangkan masih diperlukan. Kebijakan struktural tersebut meliputi,
kebijakan pendalaman pasar keuangan domestik, kebijakan di sisi produksi, dan kebijakan
mengelola subsidi energi secara optimal sehingga dapat memperluas ruang fiskal tanpa
mengganggu ketahanannya. Percepatan berbagai upaya reformasi struktural tersebut
diperkirakan dapat menghindarkan Indonesia dari jebakan negara berpendapatan menengah
(middle income trap).
LAPORAN TAHUNAN 2013 30
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
TINJAUAN PERKEMBANGAN USAHA BANK
Pencapaian Kinerja 2013
Neraca
Dalam menyusun rencana kerja tahun 2013 Direksi Bank menetapkan asumsi seperti
pertumbuhan PDB riil sebesar 6,70%, tingkat inflasi 4,50% dan nilai tukar Rp/USD Rp 9.600
(sumber dari Departemen Keuangan). Sedangkan tingkat suku bunga diperkirakan untuk giro
sebesar 3,75%, tabungan 5,00%, deposito berjangka 6,87% dan SBI 4,00%. Sedangkan
tingkat suku bunga kredit berkisar sebesar 12,75%.
Berikut ini ringkasan Neraca dan Laba Rugi Bank selama tiga tahun terakhir untuk dapat
diperbandingkan.
Dalam Juta Rupiah
KETERANGAN 2013 2012 2011 2013/2012 (%)
TOTAL ASSET 843.590 664.119 595.969 27,02 %
AKTIVA PRODUKTIF 900.162 721.783 627.430 24,71%
Kredit yang diberikan 608.956 469.366 416.507 29,74%
Penempatan Pada Bank Lain 122.728 61.836 85.946 98,47%
Surat Berharga 45.994 79.681 16.798 (42,28%)
Bank garansi 24 878 251 (97,27)%
Kelonggaran Tarik 122.460 110.022 107.179 11,31%
DANA PIHAK KETIGA 636.837 481.205 454.722 32,34%
Giro 46.474 34.677 38.810 34,02%
Tabungan 22.211 25.059 22.588 (11,37%)
Deposito 568.152 421.469 393.324 34,80%
MODAL 167.351 151.117 135.924 10,74%
- Modal Disetor 65.500 65.500 65.500 -
- Cadangan Umum 13.100 13.100 13.100 -
- Saldo Laba 88.751 72.517 57.324 22,39%
LABA / RUGI
Pendapatan Bunga 83.998 69.906 67.638 20,16%
Beban Bunga 41.350 32.253 34.566 28,21%
Pendapatan Bunga Bersih 42.648 37.653 33.072 13,27%
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
6.430 9.233 4.949 (30,36%)
Jumlah Beban Operasional
Lainnya 27.011 26.449 18.676 2,12%
Laba (Rugi) Operasional 22.067 20.437 19.344 7,98%
Pendapatan Non Operasional 59 110 5.307 (46,36%)
Beban Non Operasional 145 228 218 (36,40%)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 21.981 20.319 24.433 8,18%
Taksiran Pajak Penghasilan 5.747 5.127 6.138 12,09%
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 16.234 15.192 18.295 6,86%
LAPORAN TAHUNAN 2013 31
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Total Aset sampai akhir tahun 2013 sebesar Rp. 843.590 juta, meningkat sebesar
Rp. 179.471 juta atau 27,02 % bila dibandingkan total asset tahun 2012 sebesar
Rp. 664.119 juta. Pertumbuhan aset selama tiga tahun terakhir berhasil dipertahankan pada
tingkat di 11% hingga 27%.
Dari total aset tersebut, total kredit yang berhasil disalurkan oleh Bank sebesar
Rp. 608.956 juta atau 72,19%. Sedangkan penempatan pada bank lain sebesar
Rp. 122.728 juta. Kelonggaran tarik atas fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur namun
belum digunakan relatif sedikit meningkat pada kisaran angka Rp.122,46 milyar.
Target pasar
Penyaluran kredit terbanyak pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan baik
perdagangan besar maupun eceran dengan total sebesar Rp 376.323 juta atau 61,80 % dari
total kredit. Berikut rincian kredit per sektor ekonomi:
No. Sektor Ekonomi 2013 2012 2011
1 Pertanian, Perburuan & Kehutanan 2.410 1.785 929
2 Perikanan 350 835 499
3 Pertambangan & Penggalian 4.867 4.935 6.019
4 Industri Pengolahan 186.581 149.247 146.764
5 Listrik, Gas & Air 540 1.057 1.145
6 Konstruksi 71.306 34.388 27.527 7 Perdagangan Besar & Eceran 189.742 148.067 125.084
8 Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 27.756 26.371 15.193
9 Transport., Pegudangan & Komunikasi 26.038 12.669 16.690
10 Perantara Keuangan 771 627 1.568
11 Real Estate, Persewaan & jasa Perum. 24.941 29.747 25.869
12 Jasa Pendidikan 11.740 11.199 7.482
13 Jasa Kesehatan & Keg. Sosial 6.473 1.579 1.076
14 Jasa Kemasy, SosBud, Hiburan & Jasa Perorangan.
37.130 28.238 22.687
15 Jasa perorangan melayani Rumah Tangga 1.422 1.143 1.180
16 Rumah Tangga 16.888 17.479 16.795
Total 608.956 469.366 416.507
LAPORAN TAHUNAN 2013 32
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Sedangkan jika dibagi berdasarkan jenis produk kredit, maka porsi terbesar disalurkan dalam
bentuk pinjaman rekening koran sebesar Rp. 287.136 juta atau 47,15 % dari total kredit yang
diberikan.
Pemberian kredit per jenis produk kredit terlihat pada tabel berikut :
2013 2012 2011
1 Pinj. Rekening Koran 287.136 225.411 199.827 2 Pinj. Aksep 160.031 107.723 113.919 3 Pinj. Tetap 18.716 16.719 14.250 4 Pinj. Dg Angsuran 126.989 102.215 69.389 5 KPR 15.978 17.148 18.856 6 KKB 105 150 266 Total 608.956 469.366 416.507
Lebih lanjut di bawah ini data penggunaan kredit yang diberikan :
Jenis Penggunaan 2013 2012 2011
1 Modal Kerja 545.725 405.656 374.164 2 Investasi 49.818 46.162 23.682 3 Konsumsi 13.413 17.548 18.661 Total 608.956 469.366 416.507
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga masih didominasi oleh penempatan deposito berjangka yang merupakan
89,21% dari total simpanan. Sebagian besar dari deposito berjangka tersebut berdasarkan
data historis selalu diperpanjang sehingga tidak mengganggu likuiditas. Perkembangan
jumlah dana pihak ketiga meningkat dari tahun ke tahun namun tetap memperhatikan rasio
LDR, dimana posisi LDR pada akhir tahun 2013 sebesar 95,62%.
Secara rinci dana pihak ketiga terlihat pada tabel berikut :
2013 2012 2011 2013/2012
Giro 46.474 34.677 38.810 34,02%
Tabungan 22.211 25.059 22.588 (11,36%)
Deposito Berjangka 568.152 421.469 393.323 34,80%
Total 636.837 481.205 454.721 32,34%
LAPORAN TAHUNAN 2013 33
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Laba Rugi Tahun 2013 Bank membukukan laba bersih Rp 16,23 milyar yang meningkat dari tahun
sebelumnya sebesar Rp 15,19 milyar. Peningkatan ini terutama disebabkan pada pos
pendapatan bunga yang meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 14,09 milyar menjadi
Rp 84,00 milyar.
Di bawah ini perincian Laba Rugi Bank :
2013 2012 2011
Pendapatan Bunga 83.998 69.906 67.638
Beban Bunga 41.350 32.253 34.567
Pendapatan Bunga Bersih 42.648 37.653 33.071
Pendapatan Operasional Lainnya 6.430 9.233 4.949
Beban Operasional Lainnya 21.874 18.766 14.731
Beban Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 5.137 7.683 3.945
Pendapatan (beban) Non Operasional (86) (117) 5.089
Laba Sebelum Pajak 21.981 20.319 24.433
Laba Bersih 16.234 15.192 18.295
Bank memperoleh laba operasional tahun 2013 sebesar Rp 22,07 milyar yang berarti naik dari
perolehan sebesar Rp 20,41 milyar tahun sebelumnya. Laba Operasional itu diperoleh dari
pendapatan bunga bersih sebesar Rp 42,65 milyar yang naik 13,27% dari pendapatan bunga
bersih tahun sebelumnya yaitu Rp 37,65 milyar. Peningkatan pendapatan diperoleh dari
pendapatan bunga yang naik dari Rp 69,91 milyar menjadi Rp 84,00 milyar, di sisi lain biaya
bunga juga meningkat dari Rp 32,26 milyar menjadi Rp 41,35 milyar.
Beban operasional yang terdiri dari cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), beban umum
dan administrasi serta beban personalia adalah Rp 27,01 milyar. Beban operasional ini
meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 26,45 milyar karena adanya peningkatan
beban personalia dan beban umum & administrasi.
LAPORAN TAHUNAN 2013 34
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Rasio Keuangan
URAIAN 2013 2012 2011
Rasio Permodalan
Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)
24,59% 26,33% 25.44%
Modal inti terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
23,64% 25,30% 24,35%
Rasio Aktiva Produktif
NPL gross 2,13% 3,40% 2,50%
NPL net 1,56% 2,72% 1,48%
Rasio kredit thd aktiva produktif 67,65% 65,03% 66,50%
Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif
1,66% 2,60% 1,59%
LDR 95,62% 97,54% 91,60%
Rasio Rentabilitas
ROE 10,57% 10,33% 15,68%
ROA 3,08% 3,23% 4,29%
Rasio Efisiensi
BOPO 75,60% 74,39% 73,35%
NIM 5,46% 5,74% 5,33%
Rasio Kepatuhan
Pelanggaran BMPK Tidak ada
Pelampauan BMPK Tidak ada
GWM 8,04% 8,03% 8,03%
Rasio Tertentu Lainnya
Rasio Kredit Mikro thd Kredit UMKM 4,46% 3,97% 2,62%
Rasio Kredit UMKM thd Total kredit 59,63% 94,49% 90,15%
Kecukupan Permodalan
2013 2012 2011
Modal Inti 156.008 140.182 123.009 Modal Pelengkap 6.229 5.691 5.479 Total Modal 162.237 145.873 128.488 Aktiva Tertimbang Mnrt Risiko (ATMR) untuk risiko kredit
595.419 495.362 451.893
Aktiva Tertimbang Mnrt Risiko (ATMR) untuk risiko operasional
64.477 58.642 53.252
Aktiva Tertimbang Mnrt Risiko (ATMR) untuk risiko pasar
- - -
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia untuk risiko kredit, operasional dan pasar
24,59% 26,33% 25,44%
LAPORAN TAHUNAN 2013 35
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Bank mampu mencukupi kebutuhan permodalan dengan sangat baik yang ditunjukkan oleh
KPMM 24,59% yang masih di atas ketentuan yang berkisar 9-10%. Kecukupan permodalan
tersebut dapat dipertahankan dalam tiga tahun terakhir. Kecukupan permodalan dipenuhi
secara organik dari sumber internal Bank. Berdasarkan data historis Bank tidak melakukan
pembagian dividen kepada pemegang saham. Dengan tingkat KPMM yang masih jauh dari
ketentuan maka Bank masih memiliki ruang yang cukup untuk meningkatkan skala usahanya.
Aktiva Produktif, kualitas aktiva produktif dapat dijaga dengan kredit bermasalah (NPL gross)
pada tingkat 2,13% lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,40%.
Rentabilitas, selama tahun 2013 rentabilitas cenderung tetap bila dibandingkan tahun
sebelumnya, hal ini terlihat dari nilai ROA dan ROE. Demikian juga dengan tingkat efisiensi
tetap baik walaupun sedikit meningkat seperti tercermin dari rasio BOPO dari 74,39% menjadi
75,60 %. Tingkat NIM mengalami sedikit penurunan dari 5,74% menjadi 5,46%.
Likuiditas, kondisi likuiditas selama tahun 2013 relatif stabil, diukur dari kewajiban GWM dan
Bank tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas selama tahun 2013.
Kepatuhan, Bank mampu memenuhi rasio yang terkait dengan risiko kepatuhan seperti tidak
pernah melampaui dan melanggar BMPK dan dapat memenuhi GWM primer, GWM sekunder
dan GWM LDR.
LAPORAN TAHUNAN 2013 36
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN PENGUNGKAPAN
EKSPOSUR RISIKO
Penerapan Manajemen Risiko dan Jenis-Jenis Risiko Penerapan manajemen risiko berdasarkan pada ketentuan Peraturan Bank Indonesia No.
11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia
Nomor 5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan sesuai
dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal
Perubahan atas Surat Edaran 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum.
Penerapan manajemen risiko yang efektif dan menyeluruh akan menciptakan suatu budaya
yang sadar akan pentingnya manajemen risiko dan memberikan manfaat kepada Bank dan
stakeholder-nya.
Bank menerapkan pengelolaan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yaitu :
1. Risiko Kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counter party)
memenuhi kewajibannya.
2. Risiko Pasar adalah risiko yang timbul karena adanya perubahan variabel pasar dari
portofolio yang dimiliki Bank yang berpotensi merugikan. Risiko pasar yang dikelola
hanya akibat dari perubahan suku bunga.
3. Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu
memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu.
4. Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau
tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya
problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
5. Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan atau kelemahan aspek yuridis.
6. Risiko Strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak
tepat atau kurang responsif terhadap perubahan eksternal.
7. Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti
pelanggaran terhadap ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)
atau ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
8. Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholders
yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
LAPORAN TAHUNAN 2013 37
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Pengungkapan Eksposur Risiko
Sesuai dengan penilaian profil risiko Bank yang disusun dengan menggabungkan hasil
penilaian tingkat risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko, menghasilkan
peringkat risiko komposit 2013 Low to Moderate, terdiri dari:
Jenis Risiko Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Risiko Kredit M LM LM LM
Risiko Pasar L L L L
Risiko Likuiditas LM LM LM LM
Risiko Operasional LM LM LM LM
Risiko Hukum L L L L
Risiko Stratejik LM LM LM LM
Risiko Kepatuhan L L L L
Risiko Reputasi L L L L
Risiko komposit LM LM LM LM
Keterangan : LM : low to moderate
M : moderate L : low
Penilaian tersebut berdasarkan pengukuran terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan
manajemen risiko Bank. Per jenis risiko dapat disampaikan uraian di bawah ini.
Jenis Risiko
Triwulan IV
Risiko Inheren
Kualitas Penerapan Manajemen
Risiko
Risiko Komposit
Risiko Kredit LM Satisfactory LM
Risiko Pasar L Satisfactory L
Risiko Likuiditas LM Satisfactory LM
Risiko Operasional LM Satisfactory LM
Risiko Hukum L Satisfactory L
Risiko Stratejik LM Satisfactory LM
Risiko Kepatuhan L Satisfactory L
Risiko Reputasi L Satisfactory L
Risiko Komposit LM Satisfactory LM
LAPORAN TAHUNAN 2013 38
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
RISIKO KREDIT
Proses pemberian kredit yang memperhatikan prinsip kehati-hatian dan memenuhi ketentuan
yang berlaku menjadi dasar dalam pengelolaan risiko kredit. Mitigasi risiko kredit dilakukan
dengan membentuk komite kredit yaitu komite yang berwenang untuk memberikan
persetujuan terhadap usulan pemberian kredit oleh pejabat kredit (Account Officer). Anggota
Komite Kredit dipilih dari jajaran Direksi, Pejabat Eksekutif dan account officer yang senior.
Direktur Kepatuhan juga menjadi anggota Komite Kredit yang tidak mempunyai limit, namun
mempunyai wewenang untuk menolak kredit yang diusulkan. Usulan kredit kepada pihak
terkait harus disetujui oleh Dewan Komisaris.
Bank memberikan kredit dengan fokus kepada segmen UMKM yang karakteristik bisnisnya
sesuai dengan Bank. Pengelolaan konsentrasi risiko kredit dilakukan dengan memenuhi
ketentuan untuk mengukur konsentrasi kredit kepada 10 debitur besar dan penerbitan
perhitungan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) baik terhadap pihak terkait maupun
bukan pihak terkait setiap bulan.
Mekanisme pengukuran risiko dilakukan dengan mengukur risiko-risiko yang terkait dengan
perkreditan seperti rasio Non Performing Loan, kecukupan pencadangan kerugian dan
perhitungan kecukupan modal untuk menutup risiko kredit.
Sedangkan pengendalian risiko dilakukan dengan proses kredit yang baik, peningkatan mutu
SDM di fungsi Marketing, review kredit dan Legal, serta monitor kredit bermasalah secara
efektif.
Bank membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai untuk kredit-kredit yang mengalami
penurunan nilai. Untuk penurunan kredit dengan plafond di atas Rp. 5 milyar dan memiliki
kolektibilitas 3 maka akan dibentuk CKPN Individual dengan menyusun arus kas yang baru,
sedangkan untuk kredit dengan plafond di bawah Rp. 5 milyar atau di atas Rp. 5 milyar
namun belum memiliki kolektibilitas 3 maka akan dibentuk CKPN Kolektif yang dihitung dari
jumlah hari tunggakan.
Sampai akhir tahun 2013 bank belum memiliki debitur yang memiliki rating dari lembaga
pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia dan belum melakukan aktivitas sekuritisasi aset,
sedangkan untuk melakukan mitigasi risiko kredit, bank mewajibkan adanya agunan untuk
setiap kredit yang diberikan antara lain cash colateral, fixed asset, mesin, dan kendaraan
bermotor.
LAPORAN TAHUNAN 2013 39
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
RISIKO PASAR
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko
pasar wajib dibentuk apabila memenuhi salah satu syarat sebagai berikut :
a. Total Aset Bank Rp 1 trilyun,
b. Bank termasuk kategori bank devisa dengan trading book sebesar Rp 20 milyar,
c. Bank termasuk kategori bukan devisa dengan trading book Rp 25 milyar.
Bank tidak mempunyai eksposur terhadap risiko pasar berdasarkan kriteria yang ditentukan
tersebut di atas.
RISIKO OPERASIONAL
Pengelolaan risiko operasional dikelola secara terpusat sesuai dengan best practice.
Karakteristik transaksi, jasa dan produk Bank yang relatif sederhana, tidak adanya corporate
action dan pengembangan bisnis baru, serta tidak ada tenaga alih daya, maka mitigasi risiko
operasional masih menggunakan pendekatan yang mendasar. Bank memiliki teknologi
informasi (core system) yang handal untuk melaksanakan transaksi dan membuat laporan
yang diperlukan. Fraud internal maupun fraud eksternal maupun kejadian eksternal selama
tahun 2013 tidak tercatat di Bank.
RISIKO LIKUIDITAS
Bank mempunyai mekanisme untuk mengelola risiko likuiditas yaitu melalui pelaksanaan
Asset Liabilities Committee (ALCO). Sebagai Bank skala kecil, ketergantungan Bank terhadap
dana jangka pendek nasabah yaitu deposito berjangka cukup besar. Namun Bank dapat
mengelola kondisi itu karena pada umumnya deposan memperpanjang penempatan dananya
di Bank. Bank selama tahun 2013 dapat memenuhi ketentuan Giro Wajib Minimum dan rasio
Kredit/Dana (LDR). Unit Treasury bersama dengan Direktur Bisnis menjaga likuiditas Bank.
Satuan Kerja Manajemen Risiko turut berperan untuk melakukan monitor terhadap kecukupan
likuditas. Dalam hal Bank mengalami kekurangan likuiditas yang selama tahun 2013 relatif
jarang, selain dukungan dari bank koresponden juga Bank mengandalkan dukungan dari
pemegang saham untuk memberikan dana jangka pendek.
LAPORAN TAHUNAN 2013 40
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
RISIKO HUKUM
Untuk mengelola Risiko Hukum, Bank menggunakan jasa notaris yang direkomendasikan oleh
unit legal dan disetujui oleh Direksi karena reputasinya yang baik. Risiko Hukum yang dikelola
oleh unit Legal relatif rendah di Bank, ditunjukkan dengan tidak adanya kasus hukum yang
dihadapi oleh Bank. Penyelesaian kredit macet pada umumnya dilakukan melalui proses
lelang oleh pihak independen (Balai Lelang). Beberapa pengaduan debitur yang diterima pada
umumnya Bank berada pada posisi hukum yang kuat.
RISIKO STRATEJIK
Risiko Strategik dikelola oleh Direksi yang bertanggung jawab langsung terhadap pencapaian
target bisnis jangka pendek maupun jangka panjang. Pencapaian target dibicarakan secara
berkala dengan seluruh unit organisasi dan kantor cabang. Pada tahun 2013 ini perubahan-
perubahan peraturan yang berdampak terhadap Bank telah dibicarakan dan diukur
dampaknya. Bank berusaha menjaga tingkat kesehatan dan GCG pada peringkat 1 (satu)
atau 2 (dua).
RISIKO KEPATUHAN
Risiko Kepatuhan dikelola oleh unit Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang berada di bawah
Direktur Kepatuhan. Bank memenuhi ketentuan mengenai pelaksanaan fungsi kepatuhan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Secara umum rasio kepatuhan seperti pemenuhan
ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit, Giro Wajib Minimum, permodalan dan
ketentuan lain dapat dipenuhi melalui kerjasama antar unit independen seperti Kepatuhan,
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal.
RISIKO REPUTASI
Pengaduan nasabah dan kasus-kasus yang merugikan nama baik Bank selama tahun 2013
relatif tidak ada dan tidak signifikan. Risiko Reputasi dikelola dengan memberikan
transparansi produk dan jasa Bank secara baik kepada nasabah. Bank mempunyai pedoman
penanganan pengaduan nasabah dan menunjuk petugas yang bertanggung jawab terhadap
hal itu. Risiko ini bagi Bank relatif rendah selain karena tidak ada isu negatif yang diterima,
juga dipengaruhi oleh skala usaha, produk dan jasa Bank yang relatif sederhana.
LAPORAN TAHUNAN 2013 41
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Praktik Manajemen Risiko Bank
Dalam struktur organisasi manajemen risiko Bank telah terdapat pemisahan fungsi secara
independen antara Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Operasional (Risk
Taking Unit).
Satuan Kerja Operasional secara bertahap telah melaksanakan penerapan Manajemen Risiko
dengan mematuhi pedoman atau sisdur yang berlaku untuk meminimalisir timbulnya risiko.
Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam melaksanakan tugas penerapan manajemen risiko
melakukan pengamatan apakah seluruh jajaran organisasi di Bank telah terlibat dalam
pelaksanaan proses manajemen risiko sesuai fungsi masing-masing.
Penerapan Manajemen risiko diusahakan dapat dilaksanakan secara efektif meliputi:
1. Pengawasan efektif dari Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan memberikan
nasehat terhadap pelaksanaan kegiatan perusahaan oleh Direksi. Dalam hal tertentu
Dewan Komisaris wajib memberikan persetujuan yaitu antara lain:
a. risk appetite dan risk tolerance Bank.
b. usulan pemberian kredit kepada pihak terkait.
c. usulan kebijakan tertentu seperti kebijakan kredit, kebijakan pemberian kredit kepada
pihak terkait, kebijakan anti pencucian uang.
2. Kecukupan kebijakan di bidang kredit, operasional, Teknologi Informasi dan Sumberdaya
Manusia.
3. Prosedur dan penetapan limit risiko untuk risiko kredit, penempatan, limit-limit
persetujuan transaksi operasional dan limit persetujuan pengeluaran biaya usaha Bank.
4. Proses, identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.
5. SIM (Sistem Informasi Manajemen) serta sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
LAPORAN TAHUNAN 2013 42
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Kepatuhan Bank
Bank Indonesia mewajibkan Bank untuk menunjuk seorang Direksi menjadi Direktur
Kepatuhan dan Bank diwajibkan juga untuk membentuk Satuan Kerja Kepatuhan. Ketentuan
tersebut telah dipenuhi oleh Bank
Tingkat Kepatuhan Bank selama tahun 2013 tergolong baik, dimana Bank selalu memenuhi
ketentuan yang berlaku sesuai yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia, terutama ketaatan
terhadap peraturan dan ketentuan seperti :
Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Giro Wajib Minimum (GWM)
Transaksi Dengan Pihak Terkait
Pihak terkait adalah perusahaan dan perorangan yang memiliki hubungan keuangan,
kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan
pembukuan Bank, transaksi pihak terkait posisi Desember 2013 yaitu sebagai berikut :
Kredit yang diberikan kepada pihak terkait sebesar Rp. 9,22 milyar atau 1,51% dari
total kredit diberikan.
Giro yang diterima dari pihak terkait sebesar Rp. 31,13 milyar atau 4,89 % dari total
DPK.
Tabungan yang diterima dari pihak terkait sebesar Rp. 5,85 milyar atau 0,92% dari
total DPK.
Deposito berjangka yang diterima dari pihak terkait sebesar Rp. 199,15 milyar atau
31,27 % dari total DPK.
Barang dan jasa (beban sewa bangunan) kepada pihak terkait sebesar
Rp. 3,39 milyar atau 32,22 % dari total beban umum dan administrasi.
Selain informasi di atas dapat ditambahkan bahwa Bank tidak memberikan kredit kepada
pejabat eksekutif Bank.
LAPORAN TAHUNAN 2013 43
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
DAFTAR TABEL MANAJEMEN RISIKO
Tabel Judul
Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Individual
Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank Secara Individual
Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank Secara Individual
Tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Individual
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank Secara Individual
Tabel 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai – Bank Secara Individual
Tabel 3.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala Peringkat – Bank Secara Individual
Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara Individual
Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara Individual
Tabel 6.1.1 Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
Tabel 6.1.2 Pengungkapan Eksposur Liabilitas Komitmen/Kontijensi Pada Transaksi Rekening Administratif
Tabel 6.1.7 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional – Bank Secara Individual
Tabel 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah – Bank Secara Individual
LAPORAN TAHUNAN 2013 44
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 1.a
Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum
(dalam jutaan rupiah)
KOMPONEN MODAL 31 DESEMBER
2013
Bank
I KOMPONEN MODAL
A
Modal Inti 156,008
1 Modal disetor 65,500
2 Cadangan Tambahan Modal 90,508
3 Modal Inovatif
4 Faktor Pengurang Modal Inti
5 Kepentingan Non Pengendali
B
Modal Pelengkap 6,229 1 Level Atas (Upper Tier 2) 6,229 2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti
-
3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap
C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pel engkap
Eksposur Sekuritisasi
D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)
E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR
II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) 162,237
III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)
IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT
595,419
V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL
64,477
VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR
-
A
B
VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]
24.59%
LAPORAN TAHUNAN 2013 45
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 2.1.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank Secara
Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
31 DESEMBER 2013
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
BANTEN DKI
JAKARTA JAWA BARAT
KALIMANTAN TENGAH
SUMATERA SELATAN
Total
1
Tagihan Kepada Pemerintah
- - 94,729 - - 94,729
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
- - - - - -
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - 122,728 - - 122,728
5 Kredit Beragun Rumah
Tinggal 874 1,007 9,946 - - 11,827
6 Kredit Beragun Properti
Komersial - - - - - -
7 Kredit
Pegawai/Pensiunan - - - - - -
8
Tagihan Kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
13,234 52,866 198,922 1,743 405 267,170
9 Tagihan kepada Korporasi
1,463 9,518 332,307 - 708 343,996
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
- - 10,657 - - 10,657
11 Aset Lainnya - - 19,130 - - 19,130
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
- - - - - -
Total 15,571 63,392 788,418 1,743 1,113 870,237
LAPORAN TAHUNAN 2013 46
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 2.2.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
– Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
31 DESEMBER 2013
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak
< 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn
>3 thn s.d. 5 thn
> 5 thn Non-
Kontraktual Total
1 Tagihan Kepada Pemerintah
94,729 - - - - 94,729
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
- - - - - -
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank
122,728 - - - - 122,728
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
452 1,233 3,278 6,864 - 11,827
6 Kredit Beragun Properti Komersial
- - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
- - - - - -
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
210,541 7,174 16,774 32,682 - 267,170
9 Tagihan kepada Korporasi
271,917 15,789 17,007 39,283 - 343,996
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
10,047 259 - 351 - 10,657
11 Aset Lainnya - - - - 19,130 19,130
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
- - - - - -
Total 710,414 24,454 37,059 79,180 19,130 870,237
LAPORAN TAHUNAN 2013 47
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 2.3.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi –
Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
31 DESEMBER 2013
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - -
2 Perikanan - - -
3 Pertambangan dan Penggalian - - -
4 Industri pengolahan - - -
5 Listrik, Gas dan Air - - -
6 Konstruksi - - -
7 Perdagangan besar dan eceran - - -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
- - -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi
- - -
10 Perantara keuangan - - -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
- - -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
- - -
13 Jasa pendidikan - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
- - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
- - -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
- - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - -
19 Bukan Lapangan Usaha - - -
20 Lainnya 94,729 - -
Total 94,729 - -
LAPORAN TAHUNAN 2013 48
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 2.3.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi –
Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
31 DESEMBER 2013
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - -
2 Perikanan - - -
3 Pertambangan dan Penggalian - - -
4 Industri pengolahan - - -
5 Listrik, Gas dan Air - - -
6 Konstruksi - - -
7 Perdagangan besar dan eceran - 442 -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
- 245 -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi
- - -
10 Perantara keuangan 122,728 - -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
- 213 -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
- - -
13 Jasa pendidikan - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
- - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
- - -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
- - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - -
19 Bukan Lapangan Usaha - 10,118 -
20 Lainnya - 808 -
Total 122,728 11,827 -
LAPORAN TAHUNAN 2013 49
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 2.3.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi –
Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor Ekonomi Kredit Pegawai / Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi
31 DESEMBER 2013
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - 2,138 -
2 Perikanan - 350 -
3 Pertambangan dan Penggalian - 2,793 2,149
4 Industri pengolahan - 79,001 112,474
5 Listrik, Gas dan Air - 711 -
6 Konstruksi - 21,821 46,408
7 Perdagangan besar dan eceran - 106,861 88,372
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
- 12,065 15,955
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi
- 9,339 17,803
10 Perantara keuangan - - 815
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
- 6,469 19,935
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
- - -
13 Jasa pendidikan - 2,755 9,432
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - 4,106 2,551
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
- 14,553 24,597
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
- 404 1,031
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
- - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - 2,607 1,294
19 Bukan Lapangan Usaha - 876 -
20 Lainnya - 323 1,181
Total - 267,170 343,996
LAPORAN TAHUNAN 2013 50
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 2.3.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi –
Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor Ekonomi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
31 DESEMBER 2013
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - -
2 Perikanan - - -
3 Pertambangan dan Penggalian - - -
4 Industri pengolahan 1,223 - -
5 Listrik, Gas dan Air - - -
6 Konstruksi 6,000 - -
7 Perdagangan besar dan eceran 2,875 - -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
- - -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi
- - -
10 Perantara keuangan - - -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
14 - -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
- - -
13 Jasa pendidikan - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
439 - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
- - -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
- - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - -
19 Bukan Lapangan Usaha 105 - -
20 Lainnya - 19,130 -
Total 10,657 19,130 -
LAPORAN TAHUNAN 2013 51
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 2.4.a
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah –
Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Keterangan
31 DESEMBER 2013
Wilayah
BANTEN DKI
JAKARTA JAWA
BARAT KALIMANTAN
TENGAH SUMATERA SELATAN
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(7)
1 Tagihan 15,297 59,331 757,750 1,743 1,113 835,234
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired )
-
a. Belum jatuh tempo
15,297 59,331 745,075 1,743 1,113 822,559
b. Telah jatuh tempo
- - 12,675 - - 12,675
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual
- - 1,944 - - 1,944
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif
14 225 3,839 26 6 4,110
5
Tagihan yang dihapus buku
- - 2,184 - - 2,184
LAPORAN TAHUNAN 2013 52
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 2.5.a
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi
– Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor Ekonomi Tagihan
Tagihan yang Mengalami Penurunan
Nilai
Belum Jatuh Tempo
Telah jatuh
tempo
(1) (2) (3) (4) (5)
31 DESEMBER 2013
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 2,413 2,413 -
2 Perikanan 350 350 -
3 Pertambangan dan Penggalian 4,923 4,923 -
4 Industri pengolahan 187,822 185,128 2,694
5 Listrik, Gas dan Air 540 540 -
6 Konstruksi 71,928 65,713 6,214
7 Perdagangan besar dan eceran 190,946 187,932 3,014
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
27,996 27,996 -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 26,213 26,213 -
10 Perantara keuangan 123,500 123,500 -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
25,123 25,103 20
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
- - -
13 Jasa pendidikan 11,855 11,855 -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 6,591 6,591 -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
37,358 36,730 628
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
1,434 1,434 -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
- - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 3,501 3,501 -
19 Bukan Lapangan Usaha 11,131 11,026 105
20 Lainnya 101,610 101,610 -
Total 835,234 822,559 12,675
LAPORAN TAHUNAN 2013 53
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 2.5.a
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi
– Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor Ekonomi
Cadangan kerugian
penurunan nilai (CKPN) - Individual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif
Belum Jatuh Tempo
Telah jatuh tempo
(1) (2) (6) (7) (8)
31 DESEMBER 2013
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan
- 275 -
2 Perikanan - - -
3 Pertambangan dan Penggalian - 56 -
4 Industri pengolahan 1,730 1,573 -
5 Listrik, Gas dan Air - - -
6 Konstruksi 214 315 -
7 Perdagangan besar dan eceran - 931 317
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
- 236 -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi
- 78 -
10 Perantara keuangan - - -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
- 92 -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
- - -
13 Jasa pendidikan - 30 -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
- 135 -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
- 215 1,134
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
- - -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
- - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya
- - -
19 Bukan Lapangan Usaha - 83 -
20 Lainnya - 90 733
Total 1,944 4,109 2,184
LAPORAN TAHUNAN 2013 54
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 2.6.a
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai –
Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Keterangan
31 DESEMBER 2013
CKPN Individual CKPN Kolektif
(1) (2) (3) (4)
1 Saldo awal CKPN 453 4,217
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
1,491 (107)
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan
1,491 3,646
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan
- 3,753
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan
- -
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan
- -
Saldo akhir CKPN 1,944 4,110
LAPORAN TAHUNAN 2013 55
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 3.1.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala
Peringkat – Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
31 DESEMBER 2013
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jangka panjang
Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-
Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3
PT. Fitch Ratings
Indonesia AAA (idn)
AA+(idn) s.d
AA-(idn)
A+(idn) s.d.
A-(idn)
PT ICRA Indonesia [Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d
[Idr]AA-
[Idr]A+ s.d
[Idr]A-
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA idAA+ s.d
idAA- idA+ s.d id
A-
1 Tagihan Kepada Pemerintah
- - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
- - -
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - -
4 Tagihan Kepada Bank - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
- - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial
- - -
7 Kredit
Pegawai/Pensiunan - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel
- - -
9 Tagihan kepada Korporasi
- - -
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
- - -
11 Aset Lainnya - - -
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
- - -
TOTAL - - -
LAPORAN TAHUNAN 2013 56
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 3.1.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala
Peringkat – Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
31 DESEMBER 2013
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jangka panjang
Standard and Poor's BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B-
Fitch Rating BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B-
Moody's Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3
PT. Fitch Ratings
Indonesia
BBB+(idn) s.d
BBB-(idn)
BB+(idn) s.d
BB-(idn)
B+(idn) s.d B-
(idn)
PT ICRA Indonesia [Idr]BBB+ s.d
[Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d
[Idr]BB-
[Idr]B+ s.d
[Idr]B-
PT Pemeringkat Efek Indonesia
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B-
1 Tagihan Kepada Pemerintah
- - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
- - -
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - -
4 Tagihan Kepada Bank - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
- - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial
- - -
7 Kredit
Pegawai/Pensiunan - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel
- - -
9 Tagihan kepada Korporasi
- - -
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
- - -
11 Aset Lainnya - - -
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
- - -
TOTAL - - -
LAPORAN TAHUNAN 2013 57
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 3.1.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala
Peringkat – Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
31 DESEMBER 2013
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih
Lembaga
Pemeringkat
Peringkat Jangka
panjang Peringkat Jangka Pendek
Standard and Poor's Kurang dari B- A-1 A-2
Fitch Rating Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2
Moody's Kurang dari B3 P-1 P-2
PT. Fitch Ratings
Indonesia
Kurang dari B-
(idn)
F1+(idn) s.d
F1(idn) F2(idn)
PT ICRA Indonesia Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d
[Idr]A1
[Idr]A2+ s.d
[Idr]A2
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Kurang dari idB- idA1 idA2
1 Tagihan Kepada Pemerintah
- - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
- - -
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - -
4 Tagihan Kepada Bank - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
- - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial
- - -
7 Kredit
Pegawai/Pensiunan - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel
- - -
9 Tagihan kepada Korporasi
- - -
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
- - -
11 Aset Lainnya - - -
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
- - -
TOTAL - - -
LAPORAN TAHUNAN 2013 58
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 3.1.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala
Peringkat – Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
31 DESEMBER 2013
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih
Lembaga Pemeringka
t
Peringkat Jangka
Pendek
Tanpa
Peringkat Total
Standard
and Poor's A-3
Kurang dari
A-3
Fitch Rating F3
Kurang dari F3
Moody's P-3
Kurang dari P-3
PT. Fitch
Ratings Indonesia
F3(idn) Kurang dari
F3(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]A3+ s.d [Idr]
A3
Kurang dari [Idr]A3
PT Pemeringkat Efek
Indonesia
idA3 s.d id A4
Kurang dari idA4
1 Tagihan Kepada
Pemerintah
- - 94,729 94,729
2 Tagihan Kepada Entitas
Sektor Publik - - - -
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional
- - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - 122,728 122,728
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
- - 11,827 11,827
6 Kredit Beragun Properti
Komersial - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - -
8
Tagihan Kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
- - 267,170 267,170
9 Tagihan kepada Korporasi - - 343,996 343,996
10 Tagihan yang Telah Jatuh
Tempo - - 10,657 10,657
11 Aset Lainnya - - 19,130 19,130
12
Eksposur di Unit Usaha
Syariah (apabila ada)
- - - -
TOTAL - - 870,237 870,237
LAPORAN TAHUNAN 2013 59
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 4.1.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah
Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara
Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
31 DESEMBER 2013
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
0% 20% 35% 40% 45% 50%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 94,729 - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - 122,728 - - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 17 - 4,050 7,761 - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Portofolio Ritel 2,657 - - - - -
9 Tagihan kepada Korporasi 8,269 - - - - -
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - -
11 Aset Lainnya - - - - - -
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
- - - - - -
Total Eksposur Neraca 105,672 122,728 4,050 7,761 - -
LAPORAN TAHUNAN 2013 60
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 4.1.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah
Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara
Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
31 DESEMBER 2013
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
0% 20% 35% 40% 45% 50%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
- - - - - -
9 Tagihan kepada Korporasi - - - - - -
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - -
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
- - - - - -
Total Eksposur TRA - - - - - -
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Portofolio Ritel - - - - - -
6 Tagihan kepada Korporasi - - - - - -
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila
ada) - - - - - -
Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - -
LAPORAN TAHUNAN 2013 61
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 4.1.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah
Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara
Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
31 DESEMBER 2013
ATMR Beban Modal
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi
Risiko Kredit
75% 100% 150% Lainnya
(1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - - - 24,546 1,964
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - 4,521 362
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
251,430 - - - 188,572 15,086
9 Tagihan kepada Korporasi - 324,324 - - 324,324 25,946
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - 269 10,381 - 15,841 1,267
11 Aset Lainnya - 11,125 3,512 - 16,393 1,311
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila
ada) - - - - - -
Total Eksposur Neraca 251,430 335,718 13,893 - 574,197 45,936
LAPORAN TAHUNAN 2013 62
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 4.1.a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah
Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara
Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
31 DESEMBER 2013
ATMR Beban Modal
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak
Mitigasi Risiko Kredit
75% 100% 150% Lainnya
(1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi
Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Portofolio Ritel 13,083 - - - 9,812 785
9 Tagihan kepada Korporasi - 11,403 - - 11,403 912
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - 6 - - 6 0
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - -
Total Eksposur TRA 13,083 11,409 - - 21,221 1,698
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
- - - - - -
6 Tagihan kepada Korporasi - - - - - -
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - -
Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - -
LAPORAN TAHUNAN 2013 63
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 4.2.a
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit –
Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
31 DESEMBER 2013
Tagihan Bersih
Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tidak Dijamin
Agunan Garansi Asuransi
Kredit Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah
94,729 - - - - 94,729
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
- - - - - -
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank 122,728 - - - - 122,728
5 Kredit Beragun Rumah
Tinggal 11,827 17 - - - 11,810
6 Kredit Beragun Properti Komersial
- - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
254,087 2,657 - - - 251,430
9 Tagihan kepada Korporasi 332,593 8,269 - - - 324,324
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
10,651 - - - - 10,651
11 Aset Lainnya 19,130 - - - - 19,130
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
- - - - - -
Total Eksposur Ne raca 845,745 10,943 - - - 834,802
LAPORAN TAHUNAN 2013 64
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 4.2.a
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit –
Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
31 DESEMBER 2013
Tagihan Bersih
Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tidak Dijamin Agunan Garansi
Asuransi Kredit
Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-
[(4)+(5)+(6)+(7)]
B
Eksposur Rekening Adminsitratif
1 Tagihan Kepada
Pemerintah - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas
Sektor Publik - - - - - -
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
- - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial
- - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
13,083 - - - - 13,083
9 Tagihan kepada Korporasi 11,403 - - - - 11,403
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
6 - - - - 6
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
- - - - - -
Total Eksposur Rekening Administratif
24,492 - - - - 24,492
C
Eksposur Counterparty
Credit Risk
1 Tagihan Kepada
Pemerintah - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
- - - - - -
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
- - - - - -
6 Tagihan kepada Korporasi - - - - - -
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
- - - - - -
Total Eksposure Counterparty Cre dit Risk
- - - - - -
Total (A+B+C) 870,237 10,943 - - - 859,294
LAPORAN TAHUNAN 2013 65
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 6.1.1
Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
(dalam jutaan rupiah)
31 DESEMBER 2013
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih
ATMR Sebelum
MRK
ATMR Setelah
MRK
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 94,729 - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - -
4 Tagihan Kepada Bank 122,728 24,546 24,546
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 11,827 4,527 4,521
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
254,087 190,565 188,572
9 Tagihan Kepada Korporasi 332,593 332,593 324,324
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 10,651 15,841 15,841
11 Aset Lainnya 19,130 - 16,393
TOTAL 845,745 568,072 574,198
LAPORAN TAHUNAN 2013 66
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 6.1.2
Pengungkapan Eksposur Liabilitas Komitmen/Kontijensi Pada Transaksi
Rekening Administratif
(dalam jutaan rupiah)
31 DESEMBER 2013
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih
ATMR Sebelum
MRK
ATMR Setelah
MRK
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - -
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - -
4 Tagihan kepada Bank - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
13,083 9,812 9,812
9 Tagihan Kepada Korporasi 11,403 11,403 11,403
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 6 6 6
TOTAL 24,492 21,221 21,221
LAPORAN TAHUNAN 2013 67
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 6.1.7
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
(dalam jutaan rupiah)
31 DESEMBER 2013
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 595,418
TOTAL FAKTOR PENGURANG M ODAL -
Tabel 8.1.a
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional – Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No. Pendekatan Yang Digunakan
31 DESEMBER 2013
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun
terakhir)
Beban Modal
ATMR
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pendekatan Indikator Dasar 34,388 5,158 64,477
Total 34,388 5,158 64,477
LAPORAN TAHUNAN 2013 68
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
Tabel 9.1.a
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah – Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
31DESEMBER 2013
No Pos-pos Saldo
Jatuh Tempo
< 1 bulan
> 1 bln s.d. 3
bln
> 3 bln s.d. 6
bln
> 6 bln s.d.
12 bln
> 12 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I NERACA
A Aset
1 Kas 4,493 4,493 - - - -
2
Penempatan pada Bank Indonesia
95,735 55,735 5,000 25,000 10,000 -
3
Penempatan pada bank
lain 122,728 122,728 - - - -
4 Surat Berharga - - - - - -
5 Kredit yang diberikan 611,801 21,516 60,634 127,454 259,079 143,118
6 Tagihan lainnya - - - - - -
7 Lain- lain - - - - - -
Total Aset 834,757 204,472 65,634 152,454 269,079 143,118
B. Kewajiban
1 Dana Pihak Ketiga 666,837 468,162 166,055 32,620 - -
2
Kewajiban pada Bank Indonesia
- - - - - -
3
Kewajiban pada bank lain
30,000 30,000 - - - -
4
Surat Berharga yang Diterbitkan
- - - - - -
5 Pinjaman yang Diterima - - - - - -
6 Kewajiban lainnya - - - - - -
7 Lain- lain - - - - - -
Total Kewajiban 696,837 498,162 166,055 32,620 - -
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
137,920 (293,690) (100,421) 119,834 269,079 143,118
II
REKENING ADMINISTRATIF
A.
Tagihan Rekening Administratif
1 Komitmen - - - - - -
2 Kontijensi 1,907 - - - 1,907 -
Total Tagihan Rekening
Administratif 1,907 - - - 1,907 -
B.
Kewajiban Rekening Administratif
1 Komitmen 122,460 3,810 14,144 48,854 55,652 -
2 Kontijensi 13,232 13,232 - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif
135,692 17,042 14,144 48,854 55,652 -
Selisih Tagihan dan Kewajiban
dalam Rekening Administratif (133,785) (17,042) (14,144) (48,854) (53,745) -
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 4,135 (310,732) (114,565) 70,980 215,334 143,118
Selisih Kumulatif
(310,732) (425,297) (354,317) (138,983) 4,135
LAPORAN TAHUNAN 2013 69
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
LAPORAN KEUANGAN AUDIT PT BANK FAMA
INTERNATIONAL
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan Halaman
Laporan Posisi Keuangan 1 – 2
Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 – 4
Laporan Perubahan Ekuitas 5
Laporan Arus Kas 6 – 7
Catatan atas Laporan Keuangan 8 – 67
Catatan 2 0 1 3 2 0 1 2
ASET
Kas 2a,3 4,492,759,100 4,088,468,250
Giro pada Bank Indonesia 2a,c,4 48,734,904,632 37,671,530,650
Penempatan pada Bank Indonesia 2a,d,5 129,727,292,318 112,330,832,677dan Bank Lain
Efek - efek 2e,6setelah dikurangi pendapatan bungaditerima dimuka
Rp 1,005,158,030 tahun 2013Rp 812,835,542 tahun 2012 38,994,841,970 29,187,164,458
Kredit yang diberikan 2g,h,r,7,28Pihak ketiga 602,585,989,268 466,482,477,162Pihak berelasi 9,215,052,744 4,659,502,657
------------------------- --------------------------Jumlah 611,801,042,012 471,141,979,819
Dikurangi provisi dan administrasi (2,844,754,641) (1,776,372,533) Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (6,053,860,060) (4,669,904,355)
------------------------- --------------------------Jumlah 602,902,427,311 464,695,702,931
------------------------- --------------------------
Aset tetap 2i,8setelah dikurangi akumulasi penyusutan
Rp 6,267,062,920 tahun 2013Rp 5,588,071,651 tahun 2012 5,741,096,628 5,544,000,931
Pendapatan masih akan diterima 9 5,117,784,943 3,225,842,310
Biaya yang ditangguhkan 2k,10 2,172,452,073 1,826,607,630
Aset pajak tangguhan 2p,q,17 20,484,768 197,988,516
Aset lain-lain 2j,11Agunan yang diambil alih 3,512,411,574 3,713,545,527Lainnya 2,173,267,173 1,637,437,462
------------------------- --------------------------Jumlah aset lain-lain - bersih 5,685,678,747 5,350,982,989
------------------------- --------------------------
JUMLAH ASET 843,589,722,491 664,119,121,341============== ===============
1
PT BANK FAMA INTERNATIONALLAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2013 dan 2012
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Catatan 2 0 1 3 2 0 1 2
LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITASLiabilitas segera 2l, 12 3,024,377,448 2,045,100,897
SimpananGiro 2m,r,13,28Pihak ketiga 15,344,825,144 16,766,717,127Pihak berelasi 31,129,545,233 17,910,538,291
------------------------- --------------------------Jumlah giro 46,474,370,377 34,677,255,418
------------------------- --------------------------Tabungan 2m,r,14,28Pihak ketiga 16,357,801,321 18,532,146,589Pihak berelasi 5,853,099,722 6,526,664,387
------------------------- --------------------------Jumlah tabungan 22,210,901,043 25,058,810,976
------------------------- --------------------------Deposito berjangka 2m,r,15,28Pihak ketiga 369,000,780,011 262,665,599,934Pihak berelasi 199,151,531,968 158,803,095,517
------------------------- --------------------------Jumlah deposito berjangka 568,152,311,979 421,468,695,451
------------------------- --------------------------
Simpanan dari bank lain 2n, 16 30,000,000,000 25,000,000,000------------------------- --------------------------
Jumlah simpanan 666,837,583,399 506,204,761,845
Utang pajak 2p,17 3,485,502,836 1,765,024,094
Imbalan pasca kerja 2s,18 770,162,387 1,156,596,656
Liabilitas lain-lain 19 2,121,038,785 1,830,822,584------------------------- --------------------------
Jumlah Liabilitas 676,238,664,855 513,002,306,076------------------------- --------------------------
E K U I T A SModal Disetor 20- Modal saham nilai nominal @ Rp 100.000.000,-
Modal dasar 1000 lembar saham.Modal ditempatkan dan disetor penuh655 lembar saham. 65,500,000,000 65,500,000,000
Saldo laba 2t, 21- Belum ditentukan penggunaannya 88,751,057,636 72,516,815,265- Ditentukan penggunaannya
Cadangan umum 13,100,000,000 13,100,000,000------------------------- --------------------------
Jumlah ekuitas 167,351,057,636 151,116,815,265------------------------- --------------------------
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 843,589,722,491 664,119,121,341============== ===============
2
31 Desember 2013 dan 2012
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
PT BANK FAMA INTERNATIONALLAPORAN POSISI KEUANGAN
Catatan 2 0 1 3 2 0 1 2
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
PENDAPATAN BUNGA
Bunga yang diperoleh 2o,22 78,679,425,831 65,545,859,388
Provisi dan komisi kredit 2o 5,318,118,289 4,360,711,782-------------------------- ---------------------------
Jumlah pendapatan bunga 83,997,544,120 69,906,571,170
-------------------------- ---------------------------
BEBAN BUNGA
Bunga yang dibayar 2o,23 (41,349,938,505) (32,253,417,623)
-------------------------- ---------------------------
PENDAPATAN BUNGA BERSIH 42,647,605,615 37,653,153,547
-------------------------- ---------------------------
PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi diterima selain dari
pemberian kredit 2o 1,617,117,462 1,048,694,128
Penerimaan kembali kredit yang telah
hapus buku 4,791,203,571 8,184,731,016-------------------------- ---------------------------
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 6,408,321,032 9,233,425,144
-------------------------- ---------------------------
Beban operasional lainnya
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
aset produktif 2h,i,q,24 (5,136,648,833) (7,683,383,392)
Beban umum dan administrasi 2r,25,28 (10,518,522,483) (8,287,621,454)
Beban personalia 2s, 26 (11,354,887,658) (10,478,545,406)
-------------------------- ---------------------------
Jumlah beban operasional lainnya (27,010,058,975) (26,449,550,252)
-------------------------- ---------------------------
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA-BERSIH (20,601,737,942) (17,216,125,108)
-------------------------- ---------------------------
LABA OPERASIONAL 22,045,867,673 20,437,028,439
-------------------------- ---------------------------
3
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Catatan 2 0 1 3 2 0 1 2
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional 27 80,912,781 110,484,295
Beban non operasional (145,325,086) (228,413,331)
-------------------------- ---------------------------
JUMLAH BEBAN NON OPERASIONAL (64,412,305) (117,929,036)
-------------------------- ---------------------------
LABA SEBELUM PAJAK 21,981,455,368 20,319,099,403
-------------------------- ---------------------------
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2p,17
Pajak kini (5,569,709,250) (5,152,910,000)
Pajak tangguhan (177,503,747) 25,816,789
-------------------------- ---------------------------
JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN (5,747,212,997) (5,127,093,211)
-------------------------- ---------------------------
LABA BERSIH 16,234,242,371 15,192,006,192
-------------------------- ---------------------------
LABA KOMPREHENSIF LAIN - -
-------------------------- ---------------------------
LABA KOMPREHENSIF 16,234,242,371 15,192,006,192
=============== ===============
4
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
(dalam Rupiah)
Saldo Laba -
Cadangan Belum ditentukan
Catatan Modal Disetor Umum penggunaannya Jumlah Ekuitas
Saldo per 31 Desember 2011 65,500,000,000 13,100,000,000 57,324,809,073 135,924,809,073
Laba bersih komprehensif
tahun berjalan - - 15,192,006,192 15,192,006,192
--------------------------- ----------------------------- --------------------------- -----------------------------
Saldo per 31 Desember 2012 65,500,000,000 13,100,000,000 72,516,815,265 151,116,815,265
Laba bersih komprehensif
tahun berjalan - - 16,234,242,371 16,234,242,371
--------------------------- ----------------------------- --------------------------- -----------------------------
Saldo per 31 Desember 2013 20 65,500,000,000 13,100,000,000 88,751,057,636 167,351,057,636
=============== ================ =============== ================
5
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
(dalam Rupiah)
2 0 1 3 2 0 1 2
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Laba bersih komprehensif tahun berjalan 16,234,242,371 15,192,006,192
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih menjadi
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi :
Penghasilan (beban) pajak tangguhan 177,503,748 (25,816,790)
Penyisihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 5,136,648,834 8,633,383,391
Penyisihan/pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai penempatan pada bank lain - (950,000,000)
Penghapusan kredit (write off) (3,752,693,129) (9,149,229,600)
Penyusutan aset tetap 685,541,269 599,804,935
Amortisasi biaya ditangguhkan 230,134,024 121,588,205
----------------------------- --------------------------
Laba operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan
Liabilitas operasi 18,711,377,116 14,421,736,333
Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi :
Kredit yang diberikan (139,590,680,084) (52,857,952,921)
Pendapatan yang masih akan diterima (1,891,942,633) (696,340,766)
Biaya yang ditangguhkan (575,978,467) (426,590,428)
Agunan Yang Diambil Alih 201,133,953 (1,228,865,807)
Aset Lainnya (535,829,712) (559,754,711)
Kenaikan (penurunan) dalam Liabilitas operasi :
Liabilitas segera 979,276,551 529,431,091
Giro 11,797,114,959 (4,133,140,491)
Tabungan (2,847,909,933) 2,470,521,648
Deposito berjangka 146,683,616,528 28,144,863,467
Simpanan dari bank lain 5,000,000,000 24,932,522,893
Utang pajak 1,720,478,742 (567,769,897)
Imbalan pasca kerja (386,434,269) 1,067,676,938
Liabilitas lain-lain 290,216,201 513,537,487
----------------------------- --------------------------
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasi 39,554,438,951 11,609,874,837
----------------------------- --------------------------
6
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
(dalam Rupiah)
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
2 0 1 3 2 0 1 2
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian aset tetap (882,636,965) (1,101,159,431)
Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (9,807,677,512) 473,303,046
----------------------------- --------------------------
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi (10,690,314,477) (627,856,385)
----------------------------- --------------------------
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN - -
----------------------------- --------------------------
KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS 28,864,124,474 10,982,018,452
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 154,090,831,577 143,108,813,125
----------------------------- --------------------------
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 182,954,956,051 154,090,831,577
================ ===============
Rincian Kas dan setara kas akhir tahun :
Kas 4,492,759,100 4,088,468,250
Giro pada Bank Indonesia 48,734,904,632 37,671,530,650
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain :
- Penempatan pada Bank Indonesia 6,998,882,301 50,494,392,005
- Giro pada Bank lain 2,728,410,017 1,736,440,672
- Call money 10,000,000,000 -
- Deposito berjangka pada Bank lain 110,000,000,000 60,100,000,000
----------------------------- --------------------------
Jumlah 182,954,956,051 154,090,831,577
================ ===============
CATATAN TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS :
Pembayaran kas selama tahun berjalan untuk :
Bunga 40,370,661,954 31,723,986,532
Pajak penghasilan 4,217,051,148 5,753,559,436
7
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
1. U M U M
8
Akta perubahan berdasarkan akte notaris Henny Hendrawaty,S.H No 1 tanggal 15 Juni 2011 tentang
Pernyataan Keputusan Para pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham yaitu
mengenai perubahan susunan pengurus untuk periode 2011-2014 (3 tahun) dimana akte tersebut telah
diterima dan dicatat dalam data base sistem administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Azasi
Manusia Republik Indonesia No AHU-AH.01.10-21513 tanggal 8 Juli 2011.
Bank telah mendapat izin sebagai Bank Umum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 834/KMK.017/1993 tanggal 11 Oktober 1993. Mulai bulan November 1993 Bank
telah mulai menjalankan operasinya sebagai Bank umum.
Dalam tahun 2013 terdapat Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Bumi Serpong Damai, Tangerang.di Bumi
Serpong Damai Junction Ruko Blok A No. 45. dan telah mendapat persetujuan Bank Indonesia berdasarkan
surat dari Bank Indonesia No. 15/49/DPIP tertanggal 31 Januari 2013 dan telah resmi beroperasi sejak
tanggal 15 Februari 2013. Kantor Cabang Pembantu ini menginduk ke Kantor Cabang Tanah Abang.
Anggaran dasar bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Akta perubahan berdasarkan Akta notaris
Henny Hendrawaty, S.H No.11 tertanggal 12 Desember 2006 tentang perubahan modal dasar dan modal
yang ditempatkan dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundangan Republik Indonesia
No. 8-00119 H.T 01.04 tahun 2007 tanggal 15 Januari 2007 telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 27 April 2007 No. 34, Tambahan No. 4058/2007.
Akta perubahan berdasarkan akta notaris Henny Hendrawaty, S.H No. 10 tanggal 7 Desember 2007 tentang
perubahan modal yang ditempatkan dan disetor penuh serta perubahan susunan pengurus bank.
Akte perubahan berdasarkan akta notaris Henny Hendrawaty, S.H No. 1 tanggal 8 Januari 2008 tentang
perubahan pada pasal 3 anggaran dasar perseroan.
Akta perubahan No.10 tanggal 7 Desember 2007 dan No.1 tanggal 8 Januari 2008 yang dibuat oleh notaris
Henny Hendrawaty, S.H telah mendapat persetujuan/pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundangan
Republik Indonesia No. AHU-05085.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 31 Januari 2008 dan telah diberitakan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.4028 tahun 2008 dan Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 4 April 2008 No.28.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL (untuk selanjutnya disebut sebagai " Bank") berkedudukan dan berkantor
pusat di Jl. Asia Afrika No. 115 Bandung yang didirikan dengan akta No. 36 pada tanggal 5 Maret 1993
dihadapan Notaris Herlien, S.H dan akta ini telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan tertanggal 17 Juni 1993 No. C-2-4750HT.01.01 tahun 1993 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia tanggal 6 Agustus 1993 No. 63, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No. 3538/1993.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
1. U M U M (Lanjutan)
- Laporan Direksi periode 2012.
- Pengesahan neraca dan laba rugi tahun 2012.
- Penggunaan Labar Rugi 2012
- Penunjukan Kantor Akuntan Publik 2013
- Tanya jawab dll.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
2 0 1 3 2 0 1 2
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Junus Jen Suherman Junus Jen Suherman
Komisaris : Sutantra Sutantra
Komisaris Independen : Rifdan Aminoe'ddin Rifdan Aminoe'ddin
Dewan Direksi :
Direktur Utama : Itjang Wibisono Michael Hoetabarat
Direktur : Edi Susanto Edi Susanto
Direktur : Ananto Widodo Ananto Widodo
9
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2012 ditentukan berdasarkan Akte Notaris
Henny Hendrawaty SH. No 1 tanggal 1 Agustus 2012 untuk masa 3 tahun (2011-2014).
Susunan pengurus Bank pada 2013 untuk sisa waktu sampai dengan tanggal 15 Juni 2014 sesuai dengan
Akta Notaris Henny Hendrawaty SH. No. 7 tanggal 18 September 2013.
Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (Tahunan) PT. Bank Fama International tahun 2013 yang tidak
diaktakan oleh Notaris tertanggal 25 Juni 2013 tentang :
Akta perubahan berdasarkan akta notatis Henny Hendrawaty SH No. 1 tertanggal 1 Agustus 2012 tentang
risalah rapat pengangkatan Direktur Kepatuhan dan perubahan susunan pengurus yang disetujui oleh
Gubernur Bank Indonesia dengan Surat No. 14/59/GBI/DPIP Rahasia tertanggal 21 Juni 2012, akta tersebut
telah diterima dan dicatat dalam data base sistem administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak
Azasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.10.10-3179 tertanggal 31 Agustus 2012.
Akta perubahan yang terakhir berdasarkan Akte Notaris Henny Hendrawaty SH. No. 7 tanggal 18 September
2013 tentang perubahan susunan pengurus. Akte tersebut telah diterima dan dicatat dalam data Base sistem
administrasi Badan hukum kementrian hukum dan hak asasi manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-
10929 tanggal 14 Maret 2014.
Pengangkatan Itjang Wibisono SH. sebagai Direktur Utama baru berlaku efektif setelah mendapat persetujuan
beradasarkan surat Bank Indoneisa No. 15/131/GBI/DPIP/Rahasia Tanggal 16 Desember 2013 dan
berdasarkan Surat Dewan Komisaris PT. Bank Fama International No. 005/PRS/BFI/I/2014 tanggal 16
Desember 2013.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan utama Bank adalah menjalankan
usaha dibidang perbankan.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
1. U M U M (Lanjutan)
2 0 1 3 2 0 1 2
Komite Audit : : Rifdan Aminoe'ddin : Rifdan Aminoe'ddin
Ketua : Ramson Sinaga : Ramson Sinaga
Anggota : M Ali Abdullah : M Ali Abdullah
2 0 1 3 2 0 1 2
1 1
1 1
5 4
-------------------------- --------------------------
7 6
=============== ================
10
Kantor Cabang Pembantu
Jumlah
Imbalan jasa yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi sebesar Rp 2.516.534.762,- dan
Rp.2.226.702.010,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012.
Jumlah karyawan sebanyak 167 orang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 154 orang pada tanggal 31
Desember 2012. (tidak diaudit).
Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rosep Tunggal
Lasmana.
Berdasarkan Surat Pemerintah Kota Bandung, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dengan No.
TDP101116404747 tanggal 3 Pebruari 2014 terdapat perpanjangan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang
berlaku sampai dengan tanggal 22 Januari 2019.
Kantor Pusat Bank beralamat di Jalan Asia-Afrika No. 115 Bandung.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 jumlah seluruh kantor di Indonesia adalah sebagai berikut :
Kantor Pusat
Kantor Cabang
Susunan Komite Audit tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
Susunan Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 001/Dekom-SK/1/2012 Tanggal
10 Januari 2012.
Pembentukan Komite Audit Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 8/14/PBI/2006
Tanggal 5 Oktober 2006.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
b. Aset dan liabilitas keuangan
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan yaitu:
(i). Aset keuangan
a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
11
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank
untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi komprehensif.
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup
pernyataan dan interprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Indonesia (DSAK) termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) (2008).
Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah akrual. Laporan keuangan tersebut disusun
berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. Kas dan setara kas terdiri dari
kas, giro dan pada Bank Indonesia, giro pada bank lain , penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain, sertifikat bank Indonesia dan simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan dan
penggunaannya tidak dibatasi.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
Laporan keuangan merupakan penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dan Cabang - cabang
sebagai suatu kesatuan usaha.
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, (b) aset keuangan tersedia untuk dijual, (c) aset
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini
tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank, yang mempengaruhi penentuan posisi
keuangan dan hasil usahanya dijelaskan dibawah ini.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Aset keuangan tersedia untuk dijual
12
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian
dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai
pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit-taking)yang terkini. Derivatif juga
dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif
sebagai instrumen lindung nilai.
Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada
saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi
komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan
instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai
“Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan
“Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen
keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang
ditetapkan dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas
atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau
kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan
laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan
tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya
diakui pada pendapatan/(beban) komprehensif lainnya, diakui pada laba rugi. Pendapatan bunga
dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul
akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia
untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
-
- investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
- investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
-
- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
-
13
investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif;
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi
komprehensif dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian
penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan
keuangan sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan dan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi;
dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial
kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
tempo, kecuali:
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e. Pengakuan
(ii) Liabilitas keuangan
a. Liabilitas keuangan yang di ukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
14
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di
dalam laporan laba rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal
terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat
dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam
laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas
aset keuangan”.
Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat seluruh transaksi aset
keuangan yang lazim (regular). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak
memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai
“Aset yang dijaminkan”, jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer
kembali.
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. liabilitas keuangan dikeluarkan ketika liabilitas telah dilepaskan atau
dibatalkan atau kadaluarsa .
Liabilitas keuangan ini merupakan liablitas keuangan yang di klasifikasikan sebagai
diperdagangkan.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangankan jika diperoleh terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio
instrument keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil
untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas
diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrument lindung nilai.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai
("Keuntungan/Kerugian) dari perubahan nilai wajar instrument keuangan. Beban bunga dari
liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam "Beban bunga".
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Liabilitas keuangan yang di ukur dengan biaya perolehan di amortisasi
(iii) Penghentian pengakuan
(iv) Saling Hapus
(v) Nilai Wajar
15
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan
dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan
arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-
waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker),
kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut
mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria
di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak
aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan
signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi
terkini.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara
substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk
memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian
pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku
atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan
nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Termasuk di dalam nya adalah nilai
pasar dari IDMA (Interdealer Market Association) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted
price) dari Bloomberg dan Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
(iv) Reklasifikasi aset keuangan
16
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk
dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap diakui
dalam pendapatan komprehensif lainnya sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya,
dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya harus direklasifikasi dari ekuitas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian
reklasifikasi.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus
diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen
tersebut.
Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang
dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk
mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian
lainnya menggunakan input (sebagai contoh LIBOR yield curve, nilai tukar mata uang asing,
volatilitas, dan counterparty spreads) yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan.
Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai
wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti swap suku bunga
dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di
atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan
untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan
ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang
dan entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang
dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika
dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau
mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak
signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total
nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
d. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
e. Efek-efek yang diperdagangkan
17
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas
Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, deposito berjangka dan lain - lain.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Efek-efek yang diperdagangkan diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan pada saat
pengakuan awal dan setelah pengakuan awal, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di
dalam laba rugi. Semua perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan diakui sebagai pendapatan
dalam laporan laba rugi komprehensif. Laba atau rugi yang direalisasi pada saat efek-efek yang
diperdagangkan dijual, diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. Efek-efek yang diperdagangkan tidak
direklasifikasi setelah pengakuan awal.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan, dikurangi penyisihan
kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi
penurunan nilai.
Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang
perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank
Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 24 Oktober 2008. Berdasarkan
peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah terdiri
dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK
dalam valuta asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK)
dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah
ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.
Dan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tentang perubahan
atas Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, dimana GWM Utama dalam
Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder
dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5 % dari DPK dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 1
November 2010. Mulai 1 Maret 2011 sampai 31 Mei 2011, efektif diberlakukannya GWM Valas sebesar
5% dari DPK dalam valuta asing dan mulai 1 Juni 2011, efektif diberlakukan GWM Valas sebesar 8%
dari DPK dalam valuta asing.
Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku
efektif pada tanggal 31 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum dalam Rupiah
dan Valuta Asing. Berdasarkan peraturan Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) dalam
Rupiah yang terdiri dari GWM Primer sebesar 8%, GWM Sekunder sebesar 4% dari Dana Pihak Ketiga
(DPK) dalam Rupiah dan GWM LDR.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
f. Efek-efek untuk tujuan investasi
g. Kredit yang diberikan
18
Premi dan/atau diskonto diamortisasi sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan kembali investasi-investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi-kondisi spesifik melebihi jumlah yang tidak signifikan,
seluruh kategori tersebut akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan kembali sebagai investasi tersedia
untuk dijual. Selanjutnya Bank tidak diperbolehkan untuk mengklasifikasikan aset keuangan sebagai
dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur
untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan
dicatat sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dinyatakan sebesar biaya
perolehan diamortisasi.
Restrukturisasi kredit dilakukan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi
kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui penurunan suku bunga kredit; perpanjangan jangka
waktu kredit; dan perubahan fasilitas kredit.
Efek-efek untuk tujuan investasi merupakan investasi pada efek-efek, obligasi rekapitalisasi pemerintah
yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
Setelah pengakuan awal, investasi keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo ("held-to-maturity") diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Investasi keuangan yang dikategorikan tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai
wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan dari kenaikan atau penurunan nilai wajar,
setelah pajak, diakui dan disajikan sebagai komponen pendapatan komprehensif lainnya. Ketika investasi
tersebut dihapus, keuntungan dan kerugian kumulatif setelah pajak, yang sebelumnya diakui di
pendapatan komprehensif lainnya, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul
dari penurunan nilai pada investasi tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan dikeluarkan
dari pendapatan komprehensif lainnya.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
• Kredit yang memiliki kualitas macet.
•
•
•
•
h.
19
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan
penelaahan manajemen terhadap kualitas aset produktif dan aset non-produktif tersebut pada tiap akhir
tahun, evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap
debitur. Serta mempertimbangkan juga hal-hal lain seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan
Bank Indonesia, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan
oleh lebih dari satu bank (BI checking) dan ketersediaan laporan posisi keuangan debitur yang telah
diaudit.
Dalam menentukan penyisihan kerugian dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan PBI No.
8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 13/13/PBI/2011
tanggal 24 Maret 2011.
Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam
membayar hutang. Penyisihan khusus dibentuk ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam
membayar dan menurut pertimbangan manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari
debitur berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar.
Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua
agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank,
Kriteria penghapusbukuan kredit terhadap debitur adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit telah dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset sebesar 100% dari pokok
kredit.
Hapus buku dilakukan terhadap seluruh Liabilitas Kreditnya, sehingga penghapusbukuan tidak boleh
dilakukan pada sebagian Kreditnya.
Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil.
Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit
diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam
persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok,
adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Klasifikasi Batas waktu Persentase minimum
penyisihan kerugian
Lancar Sampai dengan 1 tahun 0%
Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun 15%
Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun 50%
Macet Lebih dari 5 tahun 100%
Penurunan nilai aset keuangan
20
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak
peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat
diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang,
misalnya perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset
dalam kelompok tersebut.
Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian
kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan
apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan
secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif
penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4
(empat) kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya
jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan
nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
21
Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis
untuk pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh
Bank. Aset keuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan
nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah
dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan
tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui
(seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset
keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode
berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Penerimaan kembali atas kredit yang
diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional
selain bunga.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank
mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar
investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya
penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di
atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya
perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan`dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi
komprehensif.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai
secara individual, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara
kolektif.
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto
arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif
dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa
lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya
disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
i. Aset tetap
Masa manfaat Penyusutantahun %
Bangunan 20 tahun 5 %Inventaris kelompok I 4 tahun 25%Inventaris kelompok II 8 tahun 12.5%Komputer dan software 8 tahun 12.5%Instalasi 8 tahun 12.5%Kendaraan bermotor 4 tahun 25%
22
Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) Aset Tetap. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur Akuntansi
Tanah.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap. Revisi PSAK
No. 16 ini mengatur Akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, Akuntansi Tanah. Penerapan SAK
revisi ini tidak berdampak terhadap Laporan Keuangan.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat
bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh
tempo.
Efektive 1 Janurari 2012 Bank menerapkan ISAK No. 25 hak atas tanah. ISAK No. 25 menetapkan
bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang
dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada
Akun Aset Tetap dan tidak diamortisasi. biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas
tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur
ekonomis tanah mana yang lebih pendek.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan
dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif
dihubungkan dengan`peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan
laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi
komprehensif.
Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat
dipulihkan. Nilai tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode,
untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka
Bank akan melakukan estimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Agunan yang diambil alih (AYDA)
k. Biaya yang ditangguhkan
23
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pada saat penjualan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan
yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Beban pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun
berjalan pada saat terjadinya.
Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi.
Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-
lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi
amortisasi, penurunan nilai atau penyisihan kerugian.
Aset tetap untuk pertama kalinya disusutkan pada periode perolehan aset tetap yang bersangkutan.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang
terpisah sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat
ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan
handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya pemeliharaan dan perbaikan
dibebankan pada laporan laba-rugi pada saat terjadinya.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated
recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut,
yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset
tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan pada tahun berjalan.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya
dihapuskan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi
tahun berjalan.
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”.
Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit
yang diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih
dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai
realisasi bersih dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan
nilai kredit.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
l. Liabilitas segera
m. Simpanan nasabah
n. Simpanan dari Bank lain
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan Beban Bunga
24
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada Bank berdasarkan perjanjian
penyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka.
Giro, tabungan dan deposito berjangka diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur
sebesar biaya perolehan diamortisasi. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan
adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Simpanan dari Bank lain terdiri dari liabilitas terhadap Bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam
bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset
keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya
diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto
secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur
instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat
bersih dari aset atau liabilitas keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan
seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait
secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Nilai tercatat aset keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan.
Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan
perubahan nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi konsolidasian. Tetapi untuk aset keuangan yang telah
direklasifikasi, dimana pada tahun berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil
dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai
penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas. Liabilitas segera dinyatakan sebesar jumlah
liabilitas Bank. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Pendapatan Provisi dan Komisi
p. Perpajakan
25
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya
diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas laporan keuangan (balance sheet liability
method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa
mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak
tangguhan tersebut.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat
kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset
keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai,
berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung
kerugian penurunan nilai.
Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-
performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek
diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek mengalami wanprestasi dalam memenuhi
pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah
peringkat investasi.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material yang berkaitan langsung dengan
kegiatan pemberian aset keuangan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan aset
keuangan yang bersangkutan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara diamortisasi
berdasarkan metode suku bunga efektif sepanjang perkiraan umur aset atau liabilitas keuangan.
Saldo beban dan pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan atas kredit yang diberikan yang
diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai pendapatan pada saat
penyelesaiannya (kredit dilunasi).
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau jangka
waktu kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau
beban pada saat terjadinya transaksi.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika
pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau
langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan
komprehensif lain atau ekuitas.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
q. Penggunaan estimasi
Usaha yang berkelanjutan
26
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-
pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan
terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan sebagai berikut:
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan
usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa
mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat
menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan
usahanya.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan
apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama,
baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian
saldo-saldo tersebut secara neto.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Penyusunan laporan posisi keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-
asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan
beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas
kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas
taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan
datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Nilai wajar atas instrumen keuangan
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang
Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset pajak tangguhan
27
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode
mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen
diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu
yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke
depan.
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar
aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model
matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data
tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen
diperlukan untuk menentukan nilai wajar.
Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal
neraca untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara
khusus, pertimbangan manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa
mendatang ketika menentukan kerugian penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank
melakukan penilaian atas kondisi keuangan peminjam dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi
tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang
mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas penyisihan penurunan nilai.
Bank juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit yang dimiliki,
dimana evaluasi dilakukan terhadap kelompok kredit berdasarkan data kerugian historis.
Bank mereview efek piutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal
laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut
memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas
kredit yang diberikan.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r.
i.
ii. Perusahaan asosiasi (associated company) ;
iii.
iv.
v.
28
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara diperusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan dan anggota keluarga dekat dari
perorangan (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat
diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan
perusahaan pelapor) ;
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan-perusahaan pelapor yang
meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga
dekat orang-orang tersebut;
Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki hak secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang
tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-
perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama,
perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang
sama dengan perusahaan pelapor.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang
didefinisikan dalam PSAK No 7 (Revisi 2010) tentang "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi".
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan perubahan PSAK No 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo
pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan posisi keuangan.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam
laporan posisi keuangan Bank.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) , mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor
(termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries );
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s.
Efektive 1 Januari 2012 Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) Imbalan Kerja.
Kewajiban pensiun
t. Cadangan umum
29
Kewajiban imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti
pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan
keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung
setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban
imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan
menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif
untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang
akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan
yang bersangkutan.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman
dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial.
Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai
wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban
selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Menurut Undang - undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, Bank
wajib setiap tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai
cadangan mencapai sekurang - kurangnya 20 % dari modal yang ditempatkan. Penentuan
jumlah penyisihan sebagaimana yang dimaksud akan ditentukan oleh Rapat Umum Para Pemegang
Saham.
Liabilitas imbalan pasca kerja
Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-
undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena Undang-undang Ketenagakerjaan menentukan rumus
tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun
berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang
akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih
seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
3. K A S
2 0 1 3 2 0 1 2
Kas - rupiah 4,492,759,100 4,088,468,250
=============== ================
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
2 0 1 3 2 0 1 2
Giro pada Bank Indonesia 48,734,904,632 37,671,530,650
=============== ================
30
Giro Wajib Minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2013 menurut ketentuan Bank Indonesia seharusnya
sebesar Rp 48.491.000.000,- atau sebesar 8,04 % dan sebesar Rp 37.643.000.000,- atau sebesar 8,03%
untuk tanggal 31 Desember 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No
12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia
dalam rupiah dan valuta asing, yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 November 2010.
Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif
pada tanggal 31 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta
Asing. Berdasarkan peraturan Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah yang terdiri
dari GWM Primer sebesar 8%, GWM Sekunder sebesar 4% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan
GWM LDR.
GWM utama adalah simpanan minimum yang wajib dibentuk oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro
pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari DPK.
GWM sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess
Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.
Bank diwajibkan mempunyai saldo Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sebesar 8 % dari dana pihak ketiga
dalam rupiah.
Kas (cash in transit dan cash in safe) telah diasuransikan terhadap risiko kebongkaran kepada PT Asuransi
Wahana Tata dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 9.190.000.000,- dan Rp 9.190.000.000,- masing -
masing untuk tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian dari risiko tersebut
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
a. Berdasarkan jenis2 0 1 3 2 0 1 2
Penempatan pada Bank IndonesiaFasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) 7,000,000,000 50,500,000,000 Dikurangi bunga diterima di muka (1,117,699) (5,607,995)
-------------------------- ---------------------------Jumlah 6,998,882,301 50,494,392,005
-------------------------- ---------------------------Penempatan pada Bank LainGiro
Pihak ketiga bank lainPT Bank Central Asia, Tbk 701,003,362 204,212,182PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 2,027,406,654 1,532,228,489
-------------------------- ---------------------------Jumlah 2,728,410,017 1,736,440,672
-------------------------- ---------------------------Call MoneyPihak ketiga bank lainPT Bank Dinar Indonesia 10,000,000,000 -
-------------------------- ---------------------------Jumlah 10,000,000,000 -
-------------------------- ---------------------------Deposito berjangkaPihak ketiga bank lainPT Bank Bisnis International 15,000,000,000 -PT Bank ICBC Indonesia 20,000,000,000 -PT Bank Nusantara Parahyangan,Tbk 20,000,000,000 25,000,000,000 PT Bank Artos Indonesia 25,000,000,000 25,000,000,000 PT Bank BJB Syariah 30,000,000,000 -PT Bank Yudha Bakti - 10,100,000,000
-------------------------- ---------------------------Jumlah 110,000,000,000 60,100,000,000
-------------------------- ---------------------------Jumlah penempatan pada bank lain 129,727,292,318 112,330,832,677
=============== ================
b. Berdasarkan koletibilitas
c
31
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank lain
pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diklasifikasikan sebagai lancar.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat Giro Pada Bank Lain yang mengalami
penurunan nilai. Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai
Giro Pada Bank Lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagai
jaminan.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan)
6. EFEK-EFEK
a. Berdasarkan jenis
2 0 1 3 2 0 1 2
Sertifikat Bank Indonesia 40,000,000,000 30,000,000,000
Dikurangi bunga diterima di muka (1,005,158,030) (812,835,542)
-------------------------- ---------------------------
Jumlah bersih 38,994,841,970 29,187,164,458
=============== ================
b. Berdasarkan kolektibilas
c.
32
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang
perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Tingkat suku bunga FASBI rata-rata adalah 4,69% dan 3,91% per tahun masing-masing untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Bunga FASBI yang diterima sebesar Rp
766.644.034,- dan Rp. 978.091.416,- masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012.
Tingkat suku bunga giro rata-rata adalah 0,07% dan 0,10 % per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Bunga giro pada bank lain yang diterima sebesar Rp
667.848,- dan Rp 717.823,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012.
Tingkat suku bunga call money rata-rata adalah 5,24% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013. Bunga call money pada bank lain yang diterima sebesar Rp 18.954.167,- untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013.
Kepemilikan deposito hingga jatuh tempo selama 1 bulan dan dapat diperpanjang dengan tingkat suku bunga
7,87% dan 6,82 % per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012. Bunga deposito yang diterima sebesar Rp 4.608.960.864,- dan Rp 5.159.096.467,- masing-
masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku Efek-efek pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012, diklasifikasikan sebagai lancar.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain akan diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan
setelah tanggal Laporan Posisi Keuangan.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
6. EFEK-EFEK (Lanjutan)
d.
Nilai pada saat Beban
jatuh tempo Perolehan Nilai Pasar Laba (rugi)
Efek-efek
31 Desember 2013 40,000,000,000 38,994,841,970 38,994,841,970 -
============== ============== =============== ================
31 Desember 2012 30,000,000,000 29,187,164,458 29,187,164,458 -
============== ============== =============== ================
d. Jatuh tempo efek utang dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut :
31 Desember 2013 31 Desember 2012
Beban Beban
Perolehan Nilai pasar Perolehan Nilai pasar
Jatuh tempo
Kurang dari 1 tahun 38,994,841,970 38,994,841,970 29,187,164,458 29,187,164,458
============== ============== =============== ================
33
Jenis dan tanggal jatuh tempo efek-efek yang dibeli tergantung pada likuiditas bank serta
sensitivitas tingkat bunga. Biaya perolehan setelah amortisasi dan nilai pasar dari efek
yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dengan tingkat bunga rata - rata per tahun sebesar 5,04%
per tahun untuk tahun 2013 dan 3,69% per tahun untuk tahun 2012. Bunga Sertifikat Bank Indonesia
yang diterima sebesar Rp 1.615.299.477,- untuk tahun 2013 dan Rp 1.112.803.536,- untuk tahun 2012.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN
Komposisi kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :
a. Jenis kredit 2 0 1 3 2 0 1 2
Pihak ketiga
Kredit Investasi 65,043,585,476 46,581,344,940
Kredit Modal Kerja 520,038,140,778 402,255,587,638
Kredit Konsumsi 17,504,263,014 17,645,544,584-------------------------- ---------------------------
Jumlah 602,585,989,268 466,482,477,162
-------------------------- ---------------------------
Pihak berelasi
Kredit modal kerja 9,215,052,744 4,659,502,657
-------------------------- ---------------------------
Pihak berelasi (Catatan 28) 9,215,052,744 4,659,502,657
-------------------------- ---------------------------
Jumlah 611,801,042,012 471,141,979,819
Dikurangi provisi dan administrasi (2,844,754,641) (1,776,372,533)
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (6,053,860,060) (4,669,904,355)
-------------------------- ---------------------------
Jumlah kredit yang diberikan 602,902,427,311 464,695,702,931
=============== ================
Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan :
-
-
-
-
34
Kredit kepada nasabah dijamin dengan jaminan tanah, bangunan, kendaraan, hak tanggungan
atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka dan jaminan lainnya yang dapat diterima
oleh bank secara umum.
Tingkat bunga rata-rata kredit yang diberikan adalah sebesar 12,62% dan 23,14% per tahun
masing- masing untuk tahun 2013 dan 2012. Jumlah bunga kredit yang diterima pada tahun
2013 sebesar Rp 71.407.320.136,- dan bunga kredit yang diterima pada tahun 2012 sebesar
Rp 58.085.776.418,-.
Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi dibebani bunga rata-rata 13,25% dan 10,94%
pertahun untuk tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dengan jangka waktu pelunasan maksimal
selama satu tahun.
Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal
seperti pada pihak ketiga. Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi, seluruhnya berkualitas
lancar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
-
-
-
-
b. Sektor ekonomi 2 0 1 3 2 0 1 2
Pertanian 2,418,463,231 1,805,331,950Pertambangan 4,902,321,256 4,998,920,133Perikanan 350,000,000 -Industri skala menengah 187,003,590,534 149,302,294,455Listrik/Gas/Air 543,172,273 1,058,896,315Perdagangan skala menengah - 148,838,686,114Pengangkutan umum darat 26,219,258,755 12,727,263,142Jasa dunia usaha - 60,375,882,071Jasa sosial masyarakat 43,996,553,934 41,312,494,772Angsuran kredit pemilikan rumah - 16,060,486,649Angsuran pemilikan kendaraan bermotor - 150,149,240Konstruksi 71,492,387,887 34,511,574,978Perdagangan besar dan eceran 190,740,043,739 -Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 27,972,296,448 -Perantara keuangan 781,552,681 -Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan 25,110,991,368 -Jasa Pendidikan 11,807,574,387 -Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 1,442,686,442 -Rumah tangga 11,101,746,579 -Bukan lapangan usaha lainnya 5,918,402,498 -
-------------------------- ---------------------------Jumlah 611,801,042,012 471,141,979,819Dikurangi provisi dan administrasi (2,844,754,641) (1,776,372,533)Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (6,053,860,060) (4,669,904,355)
-------------------------- ---------------------------Jumlah kredit yang diberikan 602,902,427,311 464,695,702,931
=============== ================
35
Kepatuhan Bank terhadap Peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK), sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No 8/13/PBI/2006 tanggal 5
Oktober 2006. Posisi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang diperkenankan Bank
Indonesia untuk non group sebesar Rp 32.447.000.000,- dan Rp 29.175.000.000,- untuk
tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan untuk pihak
berelasi sebesar Rp 16.224.000.000,- dan Rp 14.587.000.000,- untuk tahun - tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Tidak terdapat pelanggaran atau
pelampauan terhadap BMPK pada masing-masing periode.
Bank telah mematuhi peraturan BMPK untuk pihak berelasi dan pihak ketiga.
Kredit kepada pihak ketiga yang direstrukturisasi tahun 2013 sebesar Rp 5.853.000.000,- dan
pada akhir tahun 2012 sebesar Rp 4.288.000.000,-.
Saldo kredit yang diberikan yang telah dihapus buku pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,
sebesar Rp. 10.600.544.166,- dan Rp. 10.442.821.259,- sebagai tagihan kontijensi.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
c. Jangka waktu 2 0 1 2 2 0 1 2
s/d 12 bulan 467,197,099,441 350,586,465,080
1 s/d 2 tahun 1,238,253,845 2,833,952,929
2 s/d 3 tahun 13,178,011,183 9,120,555,781
3 s/d 5 tahun 38,701,808,473 33,129,074,734
5 s/d 10 tahun 91,006,867,125 73,051,123,325
> 10 Tahun 479,001,945 2,420,807,970
-------------------------- ---------------------------
Jumlah 611,801,042,012 471,141,979,819
Dikurangi provisi dan administrasi (2,844,754,641) (1,776,372,533)
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (6,053,860,060) (4,669,904,355)
-------------------------- ---------------------------
Jumlah kredit yang diberikan 602,902,427,311 464,695,702,931
=============== ================
d. Berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo
2 0 1 3 2 0 1 2
s/d 12 bulan 472,684,571,829 350,586,465,080
12 s/d 24 bulan 11,845,515,532 2,833,952,929
>24 bulan 127,270,954,651 117,721,561,810
-------------------------- ---------------------------
Jumlah 611,801,042,012 471,141,979,819
Dikurangi provisi dan administrasi (2,844,754,641) (1,776,372,533)
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (6,053,860,060) (4,669,904,355)
-------------------------- ---------------------------
Jumlah kredit yang diberikan 602,902,427,311 464,695,702,931
=============== ================
36
Golongan jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum
dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
e. Kolektibilitas 2 0 1 3 2 0 1 2
Rp % Rp %
Lancar 513,023,487,851 83.85 399,646,064,015 84.82
Dalam perhatian khusus 85,776,149,883 14.02 55,554,085,210 11.79
Kurang lancar 3,013,661,615 0.49 2,878,581,466 0.61
Diragukan 6,843,585,568 1.12 1,120,550,358 0.24
Macet 3,144,157,095 0.51 11,942,698,770 2.53
---------------------------- ---------------------------- ------------------------------- --------------------------------
Jumlah 611,801,042,012 100.00 471,141,979,819 100.00
Dikurangi provisi dan
administrasi (2,844,754,641) (0.46) (1,776,372,533) (0.38)
Dikurangi Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (6,053,860,060) (0.99) (4,669,904,355) (0.99)
---------------------------- ---------------------------- ------------------------------- --------------------------------
Jumlah bersih 602,902,427,311 98.55 464,695,702,931 98.63
================ ================ ================== ===================
2 0 1 3 2 0 1 2
f. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai
kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :
Saldo awal tahun 4,669,904,355 5,185,750,564
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
selama tahun berjalan 5,136,648,834 8,633,383,391
Penghapusan kredit (write off) selama tahun berjalan (3,752,693,129) (9,149,229,600)
-------------------------- ---------------------------
Saldo akhir tahun 6,053,860,060 4,669,904,355
=============== ================
37
Ketidaklancaran dalam pengembalian kredit dapat menimbulkan kredit bermasalah yang dapat
menurunkan pendapatan, likuiditas dan kesehatan Bank.
Kebijakan Bank dalam pemberian kredit untuk mengurangi risiko kredit adalah kredit berjangka
pendek untuk perindustrian dan perdagangan yang berukuran menengah ke bawah serta beragunan
cukup dengan tingkat bunga yang umum berlaku dipasar.
Konsentrasi risiko kredit pada umumnya timbul bila satu atau beberapa nasabah yang bergerak
dibidang usaha dan mempunyai sifat ekonomi yang sama, kemampuan untuk memenuhi liabilitas
kontraktual dapat terpengaruh oleh kondisi ekonomi atau faktor lain yang sama pula.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit yang telah dibentuk
adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit
yang diberikan.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
g. Kredit bermasalah menurut sektor ekonomi
31 Desember 2013 Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah
Sektor ekonomi
Perdagangan skala
menengah 3,013,661,615 6,843,585,568 2,266,379,319 12,123,626,502
Jasa dunia usaha - - 627,777,776 627,777,776
Lain-lain - - 250,000,000 250,000,000
---------------------------- ---------------------------- ------------------------------- --------------------------------
3,013,661,615 6,843,585,568 3,144,157,095 13,001,404,278
================ ================ ================== ===================
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Perdagangan skala
menengah (134,184,246) (1,796,059,825) (1,265,594,183) (3,195,838,254)
Jasa dunia usaha - - (188,333,333) (188,333,333)
Lain-lain - - (75,000,000) (75,000,000)
---------------------------- ---------------------------- ------------------------------- - --------------------------------
(134,184,246) (1,796,059,825) (1,528,927,516) (3,459,171,587)
================ ================ ================== ===================
31 Desember 2012 Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah
Sektor ekonomi
Perdagangan skala
menengah 1,801,274,492 605,481,638 2,419,738,585 4,826,494,715
Jasa dunia usaha - - 3,356,789,590 3,356,789,590
Lain-lain 1,077,306,974 515,068,720 6,166,170,595 7,758,546,289
---------------------------- ---------------------------- ------------------------------- --------------------------------
2,878,581,466 1,120,550,358 11,942,698,770 15,941,830,594
================ ================ ================== ===================
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Perdagangan skala
Perdagangan skala
menengah (81,057,353) (81,242,530) (557,439,627) (719,739,510)
Jasa dunia usaha - - (980,936,877) (980,936,877)
Lain-lain (48,478,814) (34,440,979) (1,431,453,926) (1,514,373,719)
---------------------------- ---------------------------- ------------------------------- - --------------------------------
(129,536,167) (115,683,509) (2,969,830,430) (3,215,050,106)
================ ================ ================== ===================
38
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 kredit dalam proses penyelamatan masing-masing sebesar
Rp 13.001.404.278,- dan Rp 15.941.830.594,- .Kenaikan/penurunan kredit bermasalah dari 31
Desember 2012 ke 31 Desember 2013 sebesar 18,44%.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
9. PENDAPATAN MASIH AKAN DITERIMA
2 0 1 3 2 0 1 2
Bunga Kredit Umum 4,579,892,653 3,007,658,998
Bunga dari Bank lain 530,819,064 211,110,086
Bunga lainnya 7,073,226 7,073,226
--------------------------- ----------------------------
Jumlah 5,117,784,943 3,225,842,310
=============== ================
10. BIAYA YANG DITANGGUHKAN
2 0 1 3 2 0 1 2
Renovasi gedung 301,540,002 36,371,312
Premi asuransi 12,874,681 9,994,382
Uang muka sewa gedung 1,599,213,331 603,050,000
Uang muka makan minum 90,000 70,000
Uang muka lainnya 258,734,059 1,177,121,937
--------------------------- ----------------------------
Jumlah 2,172,452,073 1,826,607,630
=============== ================
11. ASET LAIN - LAIN
a. Agunan Yang Diambil Alih :
a.1
Agunan Yang Diambil Alih terutama terdiri dari tanah,bangunan dan kendaraan.
2 0 1 3 2 0 1 2
Saldo awal 3,713,545,527 2,484,679,720
Penambahan - 1,343,868,041
Pengurangan / penebusan kembali (201,133,953) (115,002,234)
--------------------------- ----------------------------
Saldo akhir 3,512,411,574 3,713,545,527
=============== ================
41
Agunan Yang Diambil Alih merupakan aset yang diperoleh sehubungan dengan debitur-debitur yang
tidak dapat memenuhi atau melunasi kewajibannya.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas Agunan
Yang Diambil Alih tersebut.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
11. ASET LAIN - LAIN (Lanjutan)
a.2 Kolektibilitas 2 0 1 3 2 0 1 2
Rp % Rp %
Lancar - 0.00 1,343,868,041 36.19
Kurang lancar 1,343,868,041 38.26 600,000,000 16.16
Diragukan 600,000,000 17.08 249,988,588 6.73
Macet 1,568,543,533 44.66 1,519,688,898 40.92
------------------------------ ------------------------------ --------------------------------- ----------------------------------
Jumlah bersih 3,512,411,574 100 3,713,545,527 100
================ ================ ================== ===================
2 0 1 3 2 0 1 2
b. Lainnya :
Persediaan barang cetakan 713,121,838 347,334,968
Tagihan pajak bunga deposito 499,144,317 341,981,163
Rupa - rupa tagihan 961,001,018 948,121,331
--------------------------- ----------------------------
Jumlah 2,173,267,173 1,637,437,462
--------------------------- ----------------------------
Jumlah aset lain - lain 5,685,678,747 5,350,982,989
=============== ================
12. LIABILITIES SEGERA
2 0 1 3 2 0 1 2
Bunga deposito yang akan dibayar 3,024,377,448 2,045,100,897
--------------------------- ----------------------------
3,024,377,448 2,045,100,897
=============== ================
42
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
13. GIRO
2 0 1 3 2 0 1 2
Pihak ketiga bukan Bank 15,344,825,144 16,766,717,127Pihak berelasi (Catatan 28) 31,129,545,233 17,910,538,291
--------------------------- ----------------------------Jumlah giro 46,474,370,377 34,677,255,418
=============== ================
14. TABUNGAN
2 0 1 3 2 0 1 2
Tabungan Fama pihak ketiga 16,357,801,321 18,532,146,589Tabungan Fama pihak berelasi (Catatan 28) 5,853,099,722 6,526,664,387
--------------------------- ----------------------------Jumlah 22,210,901,043 25,058,810,976
=============== ================
15. DEPOSITO BERJANGKA
2 0 1 3 2 0 1 2Menurut jangka waktu :Deposito pihak ketiga bukan bank
s/d 1 bulan 212,004,624,251 161,953,933,4833 bulan 147,072,922,215 99,991,666,4516 bulan 9,923,233,545 720,000,000
--------------------------- ----------------------------Jumlah 369,000,780,011 262,665,599,934
--------------------------- ----------------------------
Deposito pihak berelasi (Catatan 28)
s/d 1 bulan 103,102,077,456 97,743,826,061diatas 1 bulan s/d 12 bulan 96,049,454,512 61,059,269,456
--------------------------- ----------------------------Jumlah 199,151,531,968 158,803,095,517
--------------------------- ----------------------------
Jumlah deposito berjangka 568,152,311,979 421,468,695,451=============== ================
43
Tingkat bunga rata-rata jasa giro adalah sebesar 4,74% dan 3,81 % per tahun masing-masing untuk tahun
2013 dan 2012. Beban bunga jasa giro sebesar Rp 1.717.152.703,- dan Rp 1.132.537.814,- masing- masing
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Tingkat bunga rata - rata tabungan adalah masing - masing sebesar 5,23% dan 5,01% per tahun untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Beban bunga tabungan sebesar Rp
1.263.390.428,- dan Rp 1.202.537.588,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 dan 2012.
Tabungan yang dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp
688.986.446,-
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
15. DEPOSITO BERJANGKA (Lanjutan)
2 0 1 3 2 0 1 2Menurut sisa umur sampai saat jatuh tempo :
1 bulan 380,526,610,528 319,081,013,9263 bulan 187,305,701,451 101,605,681,5256 bulan 320,000,000 782,000,000
--------------------------- ----------------------------Jumlah 568,152,311,979 421,468,695,451
=============== ================Menurut kepemilikan :
Penduduk :- Perorangan 568,152,311,979 401,468,695,451- Badan hukum - 20,000,000,000
--------------------------- ----------------------------Jumlah 568,152,311,979 421,468,695,451
=============== ================
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
2 0 1 3 2 0 1 2
Deposito berjangka:
PT. Bank Dinar Indonesia 30,000,000,000 25,000,000,000
--------------------------- ----------------------------
Jumlah 30,000,000,000 25,000,000,000
=============== ================
44
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh bank sebesar Rp
25.469.226.135,- dan Rp 31.043.791.701,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 dan 2012. Tingkat bunga rata-rata deposito adalah sebesar 8,19 % dan 7,32% per tahun
masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Beban bunga
deposito sebesar Rp 37.682.476.719,- dan Rp 29.129.759.560,- masing-masing untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Beban bunga deposito berjangka simpanan dari Bank lain sebesar Rp 682.191.781,- dan Rp 788.207.601,-
masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012.
Tingkat bunga rata - rata simpanan dari bank lain adalah masing - masing sebesar 7,47% dan 5,40% per
tahun untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
17. UTANG PAJAK
Utang pajak terdiri dari : 2 0 1 3 2 0 1 2
PPh Pasal 21 Karyawan 41,586,379 64,577,826
PPh pasal 23 bunga tabungan 22,519,365 21,508,535
PPh pasal 23 bunga deposito 915,747,959 550,973,164
PPh pasal 23 jasa giro 42,232,179 17,324,235
PPh pasal 23 imbalan jasa 220,518 102,000
PPh pasal 25 (Desember) 463,634,000 401,342,958
PPh pasal 29 1,999,562,436 709,195,376 --------------------------- ----------------------------
Jumlah 3,485,502,836 1,765,024,094
=============== ================
a. Perhitungan Laba Fiskal
2 0 1 3 2 0 1 2
Laba sebelum beban pajak sesuai dengan laporan
laba-rugi komprehensif 21,981,455,368 20,319,099,403
Beda permanen
Pengurangan yang tidak diperkenankan
- Denda/beban pajak/sanksi 588,115,865 -
- Pemakaian direksi:
- Biaya BBM 9,363,646 -
- Biaya penyusutan kendaraan 48,500,000 -
- Biaya telephone genggam 26,748,867 -
- Biaya Promosi 80,301,256 -
- Biaya perayaan, olahraga, donasi 13,639,000 8,945,000
- Makan minum dengan nasabah atau karyawan 39,182,734 180,328,656
--------------------------- ----------------------------
Jumlah 805,851,368 189,273,656
Beda temporer
Beda penyusutan aset tetap antara komersial
dan fiskal (122,035,089) (14,409,780)
Cadangan Penyisihan/pemulihan Kerugian Penurunan Nilai
penempatan pada bank lain - (950,000,000)
Pembentukan imbalan pasca kerja 614,471,237 1,067,676,938
Pembayaran imbalan pasca kerja (1,000,905,506) ---------------------------- ----------------------------
Jumlah beda temporer (508,469,358) 103,267,158--------------------------- ----------------------------
Jumlah penghasilan kena pajak 22,278,837,378 20,611,640,217
=============== ================
45
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang disajikan dalam laporan laba-rugi komprehensif dengan
taksiran laba fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
sebagai berikut :
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
17. UTANG PAJAK (Lanjutan)
2 0 1 3 2 0 1 2
Perhitungan pajak penghasilan
25 % x Rp 22,278,837,000 5,569,709,250 -
25 % x Rp 20,611,640,000 - 5,152,910,000
--------------------------- ----------------------------
Pajak terhutang 5,569,709,250 5,152,910,000
PPh pasal 25 yang telah disetor (3,570,146,814) (4,443,714,624)
--------------------------- ----------------------------
Pajak penghasilan kurang disetor (PPh pasal 29) 1,999,562,436 709,195,376
=============== ================
b. Beban pajak penghasilan
Pajak kini 5,569,709,250 5,152,910,000
Beban (penghasilan) pajak tangguhan 177,503,747 (25,816,789)
--------------------------- ----------------------------
Beban pajak penghasilan 5,747,212,997 5,127,093,211
=============== ================
Rekonsiliasi antara beban pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi.
Laba akuntansi 21,981,455,368 20,319,099,403
Jumlah pajak dengan tarif pajak yang berlaku 5,495,363,842 5,079,774,851
Pengaruh pajak atas :
Pengurangan yang tidak diperkenankan 201,462,842 47,318,414
Koreksi saldo awal 50,386,408 -
Selisih pembulatan (95) (54)
--------------------------- ----------------------------
Beban pajak penghasilan 5,747,212,997 5,127,093,211
=============== ================
46
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 akan
menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan.
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 sesuai dengan yang dilaporkan Bank dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) kepada Kantor Pelayanan Pajak.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
Liabilitas imbalan pasca kerja 2 0 1 3 2 0 1 2
Nilai Kini liabilitas imbalan pasca kerja 2,725,009,507 4,710,882,924
Nilai yang belum diakui :
Biaya jasa lalu (3,648,272,115) (3,859,123,529)
Keuntungan aktuaria 1,693,424,995 304,837,261
--------------------------- ----------------------------
Jumlah 770,162,387 1,156,596,656
=============== ================
Mutasi atas imbalan pasca kerja
Saldo awal tahun 1,156,596,656 88,919,718
Penyisihan selama tahun berjalan 614,471,237 1,067,676,938
Pembayaran manfaat (1,000,905,506) -
--------------------------- ----------------------------
Saldo akhir tahun 770,162,387 1,156,596,656
=============== ================
Perhitungan beban yang diakui dalam tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
Biaya imbalan pasca kerja
Biaya jasa masa kini 341,912,777 530,165,768
Biaya bunga 178,161,810 -
Keuntungan / kerugian aktuaria (116,454,764) 215,917,543
Amortisasi biaya jasa lalu 210,851,414 321,593,627
--------------------------- ----------------------------
Jumlah 614,471,237 1,067,676,938
=============== ================
48
Bank menghitung dan membukukan beban imbalan pasca kerja jangka panjang kepada karyawan berdasarkan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Liabilitas imbalan pasca kerja
per tanggal 31 Desember 2013 dihitung oleh Aktuaris Independen Parama Aktuaria dan untuk tahun 2012 oleh
aktuaris independen PT. Konsultan Akturia Nizan, dalam laporannya dengan menggunakan metode "Projected
Unit Credit " sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010). Jumlah liabilitas berdasarkan perhitungan Aktuaria
Independen per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dengan asumsi sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank mencatat saldo liabilitas diestimasi atas imbalan pasca kerja
sebesar Rp 770.162.387,- dan Rp. 1.156.596.656,-.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
18. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
2 0 1 3 2 0 1 2
Tingkat diskonto 10 % per tahun 6 % per tahun
Tingkat proyeksi kenaikan gaji 8 % per tahun 8 % per tahun
Tingkat mortalita Tabel Mortalita TMI III 2011 Tabel Mortalita TMI II 2000
Tingkat cacat 0,2 per mill pertahun per usia 0,2 per mill pertahun per usia
dari Tabel Kecacatan dari Tabel Mortalita
Tingkat pengunduran diri 2,5 % per tahun 2,5 % per tahun
digunakan linear digunakan linear
merata pada merata pada
semua usia semua usia
Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun
19. LIABILITAS LAIN-LAIN
2 0 1 3 2 0 1 2
Premi jamsostek 30,160,801 2,559,264
Biaya masih harus dibayar
- Listrik 14,022,819 7,185,666
- Telpon 13,417,893 11,152,843
- Lainnya 1,806,595,315 1,509,265,810
Pendapatan yang ditangguhkan 74,694,257 132,180,544
Setoran jaminan SDB 38,200,000 32,200,000
Bunga diterima dimuka restrukturisasi kredit 4,068,720 5,424,972
Pajak masih harus dibayar 8,250,000 5,700,000
Pengobatan dan rawat inap 488,200 443,307
Lainnya 131,140,781 124,710,178
--------------------------- ----------------------------
Jumlah 2,121,038,785 1,830,822,584
=============== ================
49
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut 77 karyawan masing-masing untuk tahun-
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Asumsi utama yang digunakan dalam
menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen untuk tahun 2013 dan 2012, adalah sebagai
berikut:
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
20. MODAL DISETOR
Kepemilikan saham dan persentase per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
Jumlah Kepemilikan JumlahPemegang Saham Lembar Saham % Rp
Junus Jen Suherman 393 60.00 39,300,000,000Dewi Janti 131 20.00 13,100,000,000Edi Susanto 131 20.00 13,100,000,000
------------------------ --------------------------- ----------------------------Jumlah 655 100.00 65,500,000,000
============== =============== ================
21. SALDO LABA
Rincian saldo laba adalah sebagai berikut :2 0 1 3 2 0 1 2
Belum ditentukan penggunaannya :- Laba tahun-tahun lalu 72,516,815,265 57,324,809,073 - Laba tahun berjalan 16,234,242,371 15,192,006,192
--------------------------- ----------------------------88,751,057,636 72,516,815,265
--------------------------- ----------------------------Ditentukan penggunaannya :Cadangan Umum 13,100,000,000 13,100,000,000
--------------------------- ----------------------------13,100,000,000 13,100,000,000
--------------------------- ----------------------------Saldo laba 101,851,057,636 85,616,815,265
=============== ================
22. PENDAPATAN BUNGA
2 0 1 3 2 0 1 2
Bunga dari Bank Indonesia 2,643,455,940 2,300,180,347Dari bank lain 4,628,649,756 5,159,902,622Dari pihak ketiga bukan bank (kredit yang diberikan) 71,407,320,136 58,085,776,418
--------------------------- ----------------------------Jumlah 78,679,425,831 65,545,859,388
=============== ================
50
Berdasarkan akta notaris Henny Hendrawaty S.H No.10 tertanggal 7 Desember 2007 telah dilakukan
perubahan jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 655 lembar saham dengan nilai
nominal @ Rp. 100.000.000,- atau sebesar Rp. 65.500.000.000,-
31 Desember
Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas N0 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 dan Rapat
Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 29 Maret 2010 yang tidak diaktakan oleh notaris, telah dibentuk
cadangan umum sebesar Rp 13.100.000.000,-.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
23. BEBAN BUNGA
2 0 1 3 2 0 1 2
Kepada bank lain 686,918,655 788,582,661Kepada pihak ketiga bukan Bank 40,663,019,850 31,464,834,962
--------------------------- ----------------------------Jumlah 41,349,938,505 32,253,417,623
=============== ================
24. PENYISIHAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN
2 0 1 3 2 0 1 2
Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit yang diberikan 5,136,648,833 8,633,383,392
Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai penempatan pada bank lain - (950,000,000)
--------------------------- ----------------------------Jumlah 5,136,648,833 7,683,383,392
=============== ================
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2 0 1 3 2 0 1 2
Promosi 346,766,743 318,700,990Premi asuransi 83,809,407 77,006,197 Pajak - pajak 114,041,098 104,200,081Pemeliharaan dan perbaikan 1,565,507,784 1,346,579,973Penyusutan aset tetap dan amortisasi renovasi 915,675,291 721,393,140Pelatihan dan pendidikan 541,800,000 462,000,000Barang dan jasa (catatan 28) 6,950,922,160 5,257,741,073
--------------------------- ----------------------------Jumlah 10,518,522,483 8,287,621,454
=============== ================
26. BEBAN PERSONALIA
2 0 1 3 2 0 1 2
Gaji 8,414,634,080 7,354,717,720 Pengobatan 350,086,246 339,755,366 Tunjangan khusus 31,973,370 29,963,535 Honorarium komisaris 705,373,107 641,024,900 Bonus/jasa produksi/THR 1,238,349,618 1,036,887,106 Jamsostek - 8,519,841 Imbalan pasca kerja 614,471,237 1,067,676,938
--------------------------- ----------------------------Jumlah 11,354,887,658 10,478,545,406
=============== ================
51
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
27. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
2 0 1 3 2 0 1 2
Lainnya 80,912,781 75,486,529
Pendapatan kembali dari agunan diambil alih - 34,997,766
--------------------------- ----------------------------
Jumlah 80,912,781 110,484,295
=============== ================
28. TRANSAKSI PIHAK BERELASI
a.
b.
c.
d.
e.
Lihat catatan 2r.
52
Pihak berelasi adalah Bank dan perorangan yang memiliki keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara
langsung maupun tidak langsung.
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak
yang berelasi dengan kondisi yang sama kepada pihak ketiga.
Transaksi dan saldo dengan pihak berelasi serta persentase terhadap masing-masing total transaksi dan
saldo akun-akun yang terkait, terinci sebagai berikut :
Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp 9.215.052.744,- atau 1,09 % dan Rp
4.659.502.657,- atau 0,70 % dari total asset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 (Catatan 7).
Giro yang diterima dari pihak berelasi adalah sebesar Rp 31.129.545.233,- atau 4,60 % dan Rp
17.910.538.291,- atau 3,51 % dari total liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 (Catatan 13).
Tabungan yang diterima dari pihak berelasi adalah sebesar Rp 5.853.099.722,- atau 0,87 % dan Rp
6.526.664.387,- atau 1,28 % dari total liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 (Catatan 14).
Deposito berjangka yang diterima dari pihak berelasi adalah sebesar Rp 199.151.531.968,- atau 29,45%
dan Rp 158.803.095.517,- atau 31,08% dari total liabilitas masing-masing yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 dan 2012 (Catatan 15).
Barang dan jasa (beban sewa bangunan) kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp 3.389.106.669,- atau
35,04 % dan sebesar Rp 2.741.853.332,- atau 32,22 % dari total beban umum dan administrasi untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. (Catatan 25).
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
29. KOMITMEN DAN KONTIJENSI
2 0 1 3 2 0 1 2KomitmenLiabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (122,460,460,873) (110,021,579,064)--------------------------- ----------------------------
Kontinjensi
Tagihan kontinjenPendapatan bunga dalam penyelesaian 1,907,366,532 1,984,504,958Pinjaman yang dihapusbukukan 10,600,544,166 10,442,821,259
--------------------------- ----------------------------Jumlah tagihan kontijen 12,507,910,698 12,427,326,217
--------------------------- ----------------------------Liabilitas kontijenBank Garansi (23,500,000) (877,725,000)
--------------------------- ----------------------------
Jumlah Liabilitas komitmen dan kontinjensi bersih (109,976,050,175) (98,471,977,847)=============== ================
30. MANAJEMEN RISIKO
53
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat komitmen dan kontijensi yang mengalami penurunan
nilai, manajemen Bank berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya cadangan kerugian penurunan nilai.
Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank umum No. 5/8/PBI/2003 yang telah diubah dengan Peraturan
Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009, Surat Edaran BI No 5/21/DPNP tangga 25 Oktober 2011 dan Surat
Edaran BI No. 13/23/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran
tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko
likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.
Dalam melaksanakan kegiatan, Bank menyadari bahwa lingkungan eksternal maupun internal mengalami
perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan perbankan. Proses penerapan
Manajemen Risiko akan lebih efektif dan tepat sasaran apabila dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
prinsip tata kelola perusahaan yang sehat (Good Corporate Governance) dan Prinsip Pengenalan Nasabah
(KYC).
Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris No.
001Dekom-SK/I/2012 tanggal 10 Januari 2012 antara lain dalam bentuk pengawasan aktif penerapan
manajemen risiko.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
30. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Jenis - jenis risiko yang dimaksud tersebut adalah :
1. Risiko Kredit
A. Jenis risiko yang melekat pada bank (secara umum)
a. Konsentrasi Kredit :
- Kredit modal kerja
- Kredit retail
b. Batas Maksimum Pemberian Kredit
c. Capital Adequancy Ratio
d. Non Performing Loan
e. Loan Deposit Ratio
f. Collateral
54
Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas
dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun
oleh manajemen.
Sedangkan dalam rangka pengawasan aktif dari Direksi, Direksi membentuk Komite Manajemen Risiko yang
beranggotakan Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank yang memiliki tugas untuk membantu Direksi dalam
menjalankan tugas menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko, menetapkan limit risiko dan
mengevaluasi penerapan manajemen risiko. Komite manajemen risiko melakukan rapat rutin secara periodik
dimana, hasil dari rapat tersebut dilaporkan kepada Dewan Komisaris untuk evaluasi lebih lanjut mengenai
penerapan manajemen risiko pada Bank.
Didalam penerapan manajemen risiko, PT Bank Fama International menerapkan struktur organisasi dengan
membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (Risk Manajemen Unit) dan Komite Manajemen Risiko (Risk
Manajement Committe) dimana Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggungjawab langsung kepada Direktur
Kepatuhan.
Agar penerapannya dapat lebih efektif, Bank telah melaksanakan identifikasi dan analisis mengenai kondisi
yang lama dikaitkan dengan manajemen risiko serta mengadakan rapat-rapat manajemen dalam pembahasan
pengelolaan risiko, melakukan pembaharuan secara berkala Manual Sistem dan Prosedur, penetapan batas
maksimum toleransi risiko (limit) yang dapat ditanggung Bank untuk berbagai macam eksposur.
Risiko Kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi
Liabilitasnya. Parameter pengukuran risiko kredit adalah :
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
30. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
B. Jenis risiko yang melekat pada debitur (secara khusus)
a. Risiko Kredit
b. Risiko Pasar
c. Risiko Operasional :
- Kekurangan dan penyimpangan dokumen
- Collateral Risk
- Marketibility
- Proses Kredit
- Analisa Keuangan Debitur
d. Risiko Hukum :
- Kasus Pengadilan
- Pengikatan Agunan
2. Risiko Pasar
A. Perubahan suku bunga
3. Risiko Likuiditas
A. Net Taking
B. Komposisi dana : Primary Reserve dan Secondary Reserve
C. Maturity Profile
55
Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2013 menunjukan pada tingkat
risiko low to moderate dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan
trend rasio komposit adalah stabil.
Risiko pasar, adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement)
dari portofolio yang dimiliki oleh bank, yang dapat merugikan bank. Variabel pasar dalam hal ini
adalah suku bunga. Parameter pengukuran risiko pasar adalah :
Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2013 menunjukan pada tingkat
risiko low dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan trend rasio
komposit adalah stabil.
Risiko Likuiditas, adalah risiko yang antara lain disebabkan bank tidak mampu memenuhi
Liabilitas yang telah jatuh waktu. Parameter pengukuran risiko likuiditas adalah :
Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2013 menunjukan pada tingkat
risiko low to moderate dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan
trend rasio komposit adalah stabil.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
30. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
4. Risiko Operasional
A. Internal Kontrol
B. Pencatatan akuntansi
C. Prinsip Know Your Customer (KYC)
D. Kegagalan sistem
E. Jumlah kerugian
5. Risiko Kepatuhan
A. Pelanggaran atas ketentuan KPMM
B. Pelanggaran atas ketentuan KAP (kualitas aktiva produktif)
C. Pelanggaran atas ketentuan PPAP
D. Pelanggaran atas ketentuan BMPK
E. Pelanggaran atas ketentuan Pemerintah Lainnya
56
Risiko operasional, adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau
tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system, atau adanya problem
eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Parameter pengukuran risiko operasional adalah :
Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2013 menunjukan pada tingkat
risiko low to moderate dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan
trend rasio komposit adalah stabil.
Merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan
baik berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reoutasi. Parameter pengukuran
(meliputi frekuensi dan jumlah) risiko kepatuhan adalah :
Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2013 menunjukan pada tingkat
risiko low dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan trend rasio
komposit adalah stabil.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
30. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
6. Risiko Strategi
Parameter pengukuran risiko strategi adalah :
A. Pencapaian target kredit
B. Kredit dengan kolektibilitas lancar
C. Pencapaian laba
D. Pencapaian BOPO
E. Pencapaian DPK
F. Ratio deposan inti
7. Risiko Hukum
Parameter pengukuran risiko hukum adalah :
A. Kelengkapan dan keabsahan dokumen
B. Kerugian/ biaya yang berhubungan dengan kasus hukum
C. Kerugian/biaya akibat tidak/ kurangnya transparansi produk
D. Tuntutan karyawan
57
Merupakan risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang
tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang rensponsifnya bank terhadap
perubahan eksternal.
Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2013 menunjukan pada tingkat
risiko low to moderate dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan
trend rasio komposit adalah stabil.
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, antara lain
adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau
kelemahan perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang
tidak sempurna.
Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan agar seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan
usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi
kepentingan Bank dari segi hukum.
Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2013 menunjukan pada tingkat
risiko low dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan trend rasio
komposit adalah stabil.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
30. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
8. Risiko Reputasi
Parameter pengukuran risiko reputasi adalah :
A. Publikasi negatif
B. Keluhan nasabah
C. Tuntutan karyawan
58
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber
dari persepsi negatif terhadap bank.
Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2013 menunjukan pada tingkat
risiko low dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan trend rasio
komposit adalah stabil.
Penyempurnaan kebijakan dan pedoman penerapan manajemen risiko dalam setiap aktivitas bisnis yang
dilaksanakan Bank dilakukan secara berkelanjutan untuk mengakomodasi perubahan eksposur risiko yang
dikelola serta regulasi. Dalam rangka mencegah Bank sebagai sarana atau sasaran tindak pidana, khususnya
pencucian uang dan pendanaan terorisme serta memenuhi regulasi dari Bank Indonesia, Bank telah
mengembangkan suatu metodologi dan pendekatan yang bertujuan untuk mengelompokkan nasabah
berdasarkan tingkat risiko kemungkinan terjadinya pencucian uang dan atau pendanaan terorisme (Risk
Based Approach).
Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menentukan karakteristik risiko yang melekat untuk setiap nasabah
dengan melakukan analisis terhadap parameter risiko, yaitu identitas nasabah, lokasi usaha, profil nasabah,
kegiatan usaha, struktur kepemilikan bagi nasabah perusahaan, jumlah traksaksi, dan informasi lainnya yang
dapat digunakan untuk mengukur tingkat risiko nasabah. Hasil identifikasi dan pengukuran tersebut akan
menghasilkan profil risiko nasabah yang wajib dilakukan tindak lanjut pemantauan dan pengendalian terhadap
masing-masing profil risiko tersebut. Bank juga akan mendokumentasikan secara terpisah nasabah yang
termasuk PEP (Politically Exposed Person). Proses bisnis Risk Based Approach tersebut terangkum dalam
pedoman Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Bank.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
31. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
31.2 Rasio kecukupan modal
2 0 1 3 2 0 1 2(Juta) (Juta)
Modal Inti (Tier I)Modal disetor 65,500 65,500 Cadangan umum 13,100 13,100 Saldo laba 72,517 57,127 Laba bersih tahun berjalan 8,107 7,596 PPA atas aset non produktif (1,146) (1,748) Selisih kurang PPAP (2,070) (1,393)
--------------------------- ----------------------------Jumlah 156,008 140,182
--------------------------- ----------------------------Modal pelengkap (Tier II)Penyisihan atas kemungkinan kerugian
pada aset produktif 6,229 5,691--------------------------- ----------------------------
Jumlah 6,229 5,691--------------------------- ----------------------------
Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) 162,237 145,873
Jumlah ATMR 659,896 554,004CAR setelah risiko kredit dan operasional 24.59% 26.33%Persentase Modal Inti terhadap ATMR 23.64% 25.30%
61
Bank diwajibkan untuk memenuh persyaratan Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau
Capital Adequacy Ratio (CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia, yang mempertimbangkan secara
kuantitatif seperti aset, Liabilitas dan akun off balance sheet tertentu, juga pertimbangan secara kualitatif
komponen dan risiko tertimbang.
Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM) merupakan
salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan dan permodalan bank.
Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal pada akhir tahun 2001 adalah sebesar 8 % dari
Aset Tertimbang Menurut Risiko. Capital Adequacy Ratio Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 adalah sebesar 24,59 % dan 26,33 %.
Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupan modal (CAR) untuk tahun - tahun yang
akhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Bank akan selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia termasuk dalam bidang permodalan, sehingga
bila terdapat perubahan ketentuan dalam perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun
perancanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut. Bilamana Bank tidak memenuhi persyaratan ratio
kecukupan modal (CAR), maka Bank Indonesia dapat mengambil tindakan yang dapat mempengaruhi
operasi bank.
ATMR = Aset Tertimbang Menurut Risiko bilamana bank tidak memenuhi persyaratan rasio kecukupan
modal (CAR) maka Bank Indonesia dapat mengambil tindakan yang dapat mempengaruhi operasi Bank.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
31. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
31.3 Rasio aset produktif yang diklasifikasi terhadap total aset produktif
2 0 1 3 2 0 1 2
(Juta) (Juta)
Kategori
Lancar 664,746 539,611
Perhatian khusus 85,776 55,368
Kurang lancar 3,014 2,879
Diragukan 6,844 1,121
Macet 3,144 11,905
--------------------------- ----------------------------
Jumlah (A) 763,524 610,884
--------------------------- ----------------------------
Aset yang diklasifikasikan
Perhatian khusus 21,444 13,842
Kurang lancar 1,507 1,440
Diragukan 5,133 841
Macet 3,144 11,905
--------------------------- ----------------------------
Jumlah (B) 31,229 28,028
--------------------------- ----------------------------
Rasio Kualitas aset produktif (B/A x 100 %) 4.09% 4.59%
=============== ================
62
Krisis ekonomi yang sedang terjadi dapat berdampak negatif terhadap kualitas aset produktif yang dimiliki
oleh Bank terutama kredit yang diberikan oleh Bank. Namun Bank dapat memper tahankan kualitas aset
produktif dari aspek kualitasnya dan aspek kuantitatifnya.
Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan kualitas aset produktif Bank untuk tahun - tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
31. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
31.4 Rasio-rasio lainnya
I. Permodalan 2 0 1 3 2 0 1 2
- Rasio Kecukupan Modal 24.59% 26.33%
- Aset Tetap terhadap modal 7.40% 7.61%
II. Aset produktif
- Aset produktif bermasalah 1.70% 2.60%
- Non Performing Loan (NPL) 2.13% 3.40%
- CKPN terhadap Aset produktif 0.78% 0.76%
III. Rentabilitas
- Return On Assets (ROA) 3.08% 3.35%
- Return On Equity (ROE) 10.57% 11.61%
- Net Interest Margin (NIM) 5.46% 6.53%
- Beban Operasi terhadap
Pendapatan Operasi (BOPO) 75.60% 74.41%
IV. Likuiditas
- Loan Deposit Rasio (LDR) 95.62% 97.54%
V. Kepatuhan (compliance)
1.a Persentase Pelanggaran BMPK
Pihak terkait
Pihak tidak terkait
b Presentase Pelampauan BMPK
Pihak Terkait
Pihak Tidak Terkait
2. Giro Wajib Minimum Rupiah (GWM) 8.04% 8.03%
3. Posisi Devisa Netto (PDN) NA NA
Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan
BMPK dan Giro Wajib Minimum
63
RASIO (%)
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
32. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
33. PERJANJIAN PENTING
34. PERKARA PERDATA
Pada akhir tahun tidak terdapat perkara perdata yang dapat menimbulkan tagihan/liabilitas kontinjen.
64
Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin Liabilitas Bank Umum meliputi Giro, Tabungan, Deposito Berjangka,
Deposit On call, Obligasi, Surat Berharga, Pinjaman Antar Bank, Pinjaman Yang Diterima, Letters Of Credit,
Akeptasi, Swap Mata Uang dan liabilitas kontijensi lainnya seperti Bank Garansi, Standby Letters Of Credit
Performance Bonds dan liabilitas sejenis lainnya.
Peraturan LPS No. 1 tanggal 9 Maret 2006, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan dan simpanan dari Bank lain.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 tahun
2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang
dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank yang semula berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 2004
ditetapkan maksimum Rp. 100.000.000,- (nilai penuh) diubah menjadi maksimum Rp. 2.000.000.000,- (nilai
penuh).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, PT Bank Fama Internasional adalah peserta dari program
penjaminan tersebut.
Beban premi penjaminan yang dibayar selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp.
1.031.051.964,- dan Rp. 952.325.060,-.
Pada tanggal 5 Oktober 2009 Bank telah mengadakan perjanjian dengan PT. Teradata Megah Corporation
tentang "Pengembangan dan penerapan program komputer aplikasi perbankan". Berdasarkan perjanjian No.
101/SOFT/X/2009 tanggal 5 Oktober 2009 bahwa penerapan program Teradata termasuk dengan perubahan-
perubahan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak beserta Surat Perjanjian Tambahan (addendum)
tertanggal 30 November 2009 dengan nilai kontrak sebesar USD 150,000,-
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
35. STANDAR AKUNTANSI BARU
•
•
•
- PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing,
- PSAK 13 (Revisi 2011) – Properti Investasi,
- PSAK 16 (Revisi 2011) – Aset Tetap,
- PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan berdasarkan Program Manfaat Pensiun,
- PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja,
- PSAK 26 (Revisi 2011) – Biaya Pinjaman,
- PSAK 28 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Asuransi Kerugian,
- PSAK 30 (Revisi 2011) – Sewa,
- PSAK 33 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Pertambangan,
- PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi,
- PSAK 36 (Revisi 2010) – Akuntansi Asuransi Jiwa,
- PSAK 45 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba,
- PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan,
- PSAK 50 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Penyajian,
- PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham,
- PSAK 55 (Revisi 2011) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
65
Beberapa Standar Akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntasi Keuangan (DSAK) yang
dipandang relevan terhadap pelaporan Keuangan Bank namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan
PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam penghasilan komprehensif Lain. Pos-pos yang
akan direklasifikasi ke Laba Rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke Laba
Rugi.
PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IHS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi Liabilitas
kontijensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK ini, memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran Nilai Wajar ketika Nilai Wajar
disyaratkan atau diijinkan.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar Akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya
terhadap Laporan Keuangan Bank.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas
beberapa Standar Akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
35. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)
- PSAK 56 (Revisi 2011) – Laba per Saham,
- PSAK 60 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Pengungkapan,
- PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah,
- PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi,
- PSAK 64 (Revisi 2010) – Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Alam,
- PSAK 109 – Akuntasi Zakat dan Infak/Sedekah,
- PPSAK 7 - Pencabutan PSAK 44 tentang Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat,
- PPSAK 8 – Pencabutan PSAK 27 tentang Akuntansi Koperasi,
-
- PPSAK 11 – Pencabutan PSAK 39 tentang Akuntansi Kerja Sama Operasi,
- ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri,
- ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya,
- ISAK 16 – Pengelolaan Jasa Konsesi,
- ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,
- ISAK 19 – Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63,
- ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya,
- ISAK 22 – Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan,
- ISAK 23 – Sewa Operasi Insentif,
- ISAK 24 – Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa,
- ISAK 25 – Hak Atas Tanah,
- ISAK 26 – Penilaian Ulang Derivatif Melekat.
a.
b. Item-item pengungkapan
Standar yang direvisi ini mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain:
i. Persentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program;
ii.
iii.
iv.
66
PPSAK 9 – Pencabutan PSAK 50 (Revisi 2008) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek
dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual dan ISAK 5 tentang Interpretasi Paragraf 14,
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap
laporan keuangan Bank yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012: PSAK 24 (Revisi 2010): “Imbalan Kerja”
Beberapa revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Bank adalah sebagai berikut:
Pengakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial. Standar yang direvisi ini memperbolehkan pengakuan
segera atas seluruh keuntungan/(kerugian) actuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya, pada
periode terjadinya.
Deskripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil
aset program keseluruhan;
Jumlah atas nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk periode tahun
berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya; dan
Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk
periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya.
PT BANK FAMA INTERNATIONAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
35. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)
a.
b.
a.
b.
36. PERISTIWA AKHIR PERIODE LAPORAN
37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN
67
PSAK 60 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan
pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi
2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapan tersebut antara lain:
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyajian Laporan Keuangan yang telah diselesaikan dan disetujui
untuk diterbitkan oleh manajemen Bank pada tanggal 8 April 2014.
Instrumen keuangan yang signifikan atas posisi keuangan dan performa entitas. Pengungkapan ini
sejalan dengan PSAK 50 (Revisi 2010).
Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk
pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif
menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan
kuantitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang
disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci.
Pada tanggal 19 Oktober 2012, DSAK-IAI mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) diatas yang
akan efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan dini atas penyesuaian tersebut diperkenankan.
Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas
ketentuan penyajian untuk:
Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan; dan
Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang
telah dinegosiasi ulang.
Sampai dengan tanggal laporan auditor, tidak terdapat peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan
penyesuaian terhadap atau pengungkapan lain dalam laporan keuangan.
top related