sejarah sistem periodik unsur
Post on 10-Aug-2015
332 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Sejarah sistem periodik unsur Penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami banyak penyempurnaan.
Mulai dari Antoine Lavosier, J. Newslands, O. Mendeleev hingga Henry Moseley.
1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier
Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan
unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat
kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu
umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang
memiliki sifat berbeda.
Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen,
azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam adalah sulfur, fosfor,
karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah
antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah,
nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel,
tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah
adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium
oksida, dan silikon oksida.
Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu
umum
kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah
mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat kimia
sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan
setelahnya.
2. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner
Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman
mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.
Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat dekat dengan masa
rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strantium, yaitu kalsiium dan barium.
Dobereiner juga mengemukakan beberapa kelompok unsur lain seperti itu. Unsur
pembentuk garam dan massa atomnya, yaitu c1 = 35,5 Br = 80, dsn I = 127. unsur
pembentuk alkali dan massa atomnya. Yaitu Li = 7, Na = 23 dan K = 39.
Dari pengelompokan unsur-unsur tersebut, terdapat suatu keteraturan. Setiap tiga
unsur yang sifatnya mirip massa atom ( A r ) unsur yang kedua (tengah) merupakan
massa atom rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga.
Oleh karena itu, Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat di
kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang di sebut triade.
Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan adanya
beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya sama
dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.
Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure yang sifatnya
mirip massa Atom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di
massa atom unsure pertama dan ketiga.
3. Pengelompokan unsur menurut J. Newlands
J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang di
sebut hukum oktaf.
Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur.. Unsur pertama
mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan
seterusnya. Daftar unsur yang disusun oleh Newlands berdasarkan hukum oktaf diberikan
pada tabel 1.1
Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama
berulang pada setiap unsure ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini
menyurapi oktaf music.
Tabel 1.1 Daftar oktaf Newlands
Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk
unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, teryata kemiripan sifat
terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya sifat yang cukup
berbeda dengan Al maupun B.
Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa
oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk
unsur yang massa atomnya sangat besar.
4. Pengelompokan unsur menurut Dmitri Ivanovic Mendeleev
Pada tahun 1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dmitri Ivanovich mendeleev,
berdasarkan pengamata terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu, menyimpulkan
bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika
unsur-unsur disusunmenurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan
berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai
kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal,
yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut priode daftar
periodik Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872.
Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan
beberapa tempat. Hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan.
Sebagai contoh, Mendelev menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV dan
membiarkan golongan III kosong karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari pada
dengan B dan Al. Mendeleev meramalkan dari sifat unsur yang belum di kenal itu.
Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsurlain yang sudah dikenal, yang letaknya
berdampingan baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang diramalkan
itu ditemukan, teryata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleev. Salah satu
contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev
dinamai ekasilikon.
Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih
besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium (te) = 128 di
kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai kemirpan sifat diletakkan
dalam satu golongan. Kelemahan dari teori ini adalah pemebetulan massa atom.
Sebelumnya massa atom. Sebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain itu Be,
dari 13,5 menjadi 9. U dari 120 menjadi 240 . selain itu kelebihannya adalah peramalan
unsur baru yakni meramalkan unsur beseerta sifat-sifatnya.
5. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley
Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan
yang sangat mendasar. Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah suatu partikel yang
tak terbagi melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang di sebut partikel dasar
atau partikel subatom. Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikeldasar yaitu
proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton merupakan sifat khas dari unsur, artinya
setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lainya. Jumlah
proton dalam satu atom ini disebut nomor atom. pada 1913, seorang kimiawan inggris
bernama Henry Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur
menggunakan sinar-X.
Berdasarkan hasil eksperimenya
tersebut, diperolehkesimpulan bahwasifat
dasar atom bukan didasari oleh massa atom
relative, melainkan berdasarkan kenaikan
jumlah proton. Ha tersebut diakibatkan
adanya unsur-unsur yang memiliki massa
atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton
sama atau disebut isotop.
Kenaikan jumlah proton ini
mencerminkan kenaikan nonor atom unsur
tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan
penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik bentuk
panjang.
Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan
kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom ; sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun
berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8
golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan
B (IB – VIIIB).
Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut
golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan 1 sampai
dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi
terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat masing-
masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida dan
aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur
lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada periode 7
golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel periodik adalah
untuk alasan teknis, sehingga daftr tidak terlalu panjang.
Sistem Periodik Unsur Modern
SEJARAH PERKEMBANGAN
PENEMUAN SISTEM PERIODIK UNSUR
Oleh : Nico Agung Nugraha
Perkembangan Pengelompokan Unsur
Pada awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi logam dan nonlogam. Dua puluh unsur yang dikenal pada masa itu mempunyai sifat
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setelah John Dalton mengemukakan teori atom maka terdapat perkembangan yang cukup berarti dalam pengelompokan unsur-unsur. Penelitian Dalton tentang atom menjelaskan bahwa setiap unsur mempunyai atom-atom dengan sifat tertentu yang berbeda dari atom unsur lain. Hal yang membedakan diantara unsur adalah massanya.
Pada awalnya massa atom individu belum bisa ditentukan karena atom mempunyai massa yang amat kecil sehingga digunakan massa atom relatif yaitu perbandingan massa antar-atom. Berzelius pada tahun 1814 dan P. Dulong dan A. Petit pada tahun 1819 melakukan penentuan massa atom relatif berdasarkan kalor jenis unsur. Massa atom relatif termasuk sifat khas atom karena setiap unsur mempunyai massa atom relatif tertentu yang berbeda dari unsur lainnya. Penelitian selanjutnya melibatkan Dobereiner, Newlands, mendeleev dan Lothar Meyer yang mengelompokkan unsur berdasarkan massa atom relatif.
Unsur klorin, bromin dan iodine
Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier
Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia.
Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia
di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam.
Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok
unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.
Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor,
oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang tergolong logam
adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak.
Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt,
tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina,
tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur,
magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida,
dan silikon oksida.
Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih
terlalu umum
kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah
mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat
kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-
ilmuan setelahnya.
Triad Dobereiner
Johann Wolfgang Dobereiner pada tahun 1829 menjelaskan hasil penelitiannya yang menemukan kenyataan bahwa massa atom relatif stronsium berdekatan dengan massa rata-rata dua unsur lain yang mirip dengan stronsium yaitu kalsium dan barium. Hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa beberapa unsur yang lain menunjukkan kecenderungan yang sama. Berdasarkan hasil penelitiannya, Dobereiner selanjutnya mengelompokkan unsur-unsur dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang lebih dikenal sebagai triad.
Triad yang ditunjukkan oleh Dobereiner tidak begitu banyak sehingga berpengaruh terhadap penggunaannya.
Massa Atom Relatif Unsur Triad Dobereiner
Triad Dobereiner
Hukum oktaf Newlands
Hukum oktaf ditemukan oleh A. R. Newlands pada tahun 1864. Newlands mengelompok-kan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif unsur. Kemiripan sifat ditunjukkan oleh unsur yang berseliih satu oktaf yakni unsur ke-1 dan unsur ke-8 serta unsur ke-2 dan unsur ke-9. Daftar unsur yang berhasil dikelompokkan berdasarkan hukum oktaf oleh Newlands ditunjukkan pada tabel berikut.
John Newlands
Tabel oktaf Newlands
Hukum oktaf Newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom relatif sampai 20 (kalsium). Kemiripan sifat terlalu dipaksakan apabila pengelompokan dilanjutkan.
Sistem Periodik Mendeleev
Dmitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan terhadap 63 unsur yang sudah dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila unsurunsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode. Sistem periodik yang disusun Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut:
Dmitri Ivanovich Mendeleev
Sistem Periodik Mendeleev
Mendeleev sengaja mengosong-kan beberapa tempat untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Beberapa kotak juga sengaja dikosongkan karena Mendeleev yakin masih ada unsur yang belum dikenal karena belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai dengan ramalan Mendeleev adalah germanium yang sebelumnya diberi nama ekasilikon oleh Mendeleev.
Sistem Periodik Moseley
Perkembangan terbaru mengenai atom menjelaskan bahwa atom dapat terbagi menjadi partikel dasar atau partikel subatom. Atom selanjutnya diketahui tersusun oleh proton, elektron dan netron. Jumlah proton merupakan sifat khas unsur. Setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lain. Jumlah proton suatu unsur dinyatakan sebagai nomor atom.
Henry G. Moseley yang merupakan penemu cara menentukan nomor atom pada tahun 1914 kembali menemukan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik nomor atomnya. Pengelompokan yang disusun oleh Mendeleev merupakan susunan yang berdasarkan kenaikan nomor atomnya. Penyusunan telurium dan iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atomnya.
Henry G. Moseley
Periode dan Golongan
Sistem periodik modern tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur horisontal yang disebut periode, tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom sedangkan lajur vertikal yang disebut golongan tersusun berdasarkan kemiripan sifat. Unsur golongan A disebut golongan utama sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Golongan dapat dieri tanda nomor 1 sampai 18 berurutan dari kiri ke kanan. Berdasarkan penomoran ini, golongan transisi mempunyai nomor 3 sampai 12.
Sistem periodik modern tersusun atas 7 periode dan 18 golongan yang terbagi menjadi 8 golongan utama atau golongan A dan 8 golongan transisi atau golongan B.
Sistem Periodik Modern
top related