progrsssam kreativitas mahasiswa
Post on 26-Jul-2015
92 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROGRsssAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMBUATAN FOTOKATALIS TiO2-BENTONIT DAN APLIKASINYA
PADA PENGURAIAN SELEKTIF ZAT WARNA POLUTAN YANG
DIAKTIVASI DENGAN SINAR MATAHARI
BIDANG KEGIATAN :
PKM Penelitian (PKM-P)
Diusulkan Oleh :
Dewi Oktavia (06 132 067)
Desfita (06 132 001)
Nova Novita (06 132 065)
Refrani Andyta (07 132 067)
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2009
HALAMAN PENGESAHANUSULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pembuatan Fotokatalis TiO2-Bentonit dan Aplikasinya pada Penguraian Selektif Zat Warna Polutan yang Diaktivasi dengan Sinar Matahari
2. Bidang Kegiatan : (√ ) PKM-P ( ) PKM-K
( ) PKM-T ( ) PKM-M3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(√ ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan Nama : Dewi Oktavia NIM : 06132067 Jurusan : Kimia Universitas : Universitas Andalas Alamat Rumah : Jln. Bandes Binuang-Kp. Dalam, Kec. Pauh, Padang No. HP : 081363642680 E-mail : wie_zokure06132067@yahoo.com5. Anggota Pelaksana : 3 orang6. Dosen Pembimbing Nama : Dr. Syukri,M.Si NIP : 132 240 123 Alamat rumah : Perumahan Taruko II ES Taratak Paneh, Kuranji No. HP : 0813747314067. Biaya Total : Rp 9.990.000,-8. Jangka Waktu Pelaksanaan : Bulan Juni s/d Desember 2009
Menyetujui, Padang, 25 Juni 2009
Ketua Jurusan Kimia Ketua Pelaksana
(Dr. Djaswir Darwis, MSDEA) ( Dewi Oktavia )NIP. 130 812 762 NBP. 06132067
Pembantu Rektor III Dosen PembimbingBid. Kemahasiswaan
(Dr. H. Badrul Mustafa Kemal, DEA) (Dr. Syukri,M.Si)NIP.131 642 017 NIP. 132 240 123
USULAN PROPOSAL
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENELITIAN
A. JUDUL PROGRAM
Pembuatan Fotokatalis TiO2-Bentonit dan Aplikasinya pada Penguraian Selektif Zat Warna Polutan yang Diaktivasi dengan Sinar Matahari.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Bahan semikonduktor titania (TiO2) merupakan katalis yang sering
digunakan baik dalam skala industri maupun dalam penelitian-penelitian yang
sedang berkembang saat ini karena memiliki beberapa keunggulan, yaitu harganya
ekonomis, non toksik dan yang paling penting adalah kestabilan dan keaktifannya
ketika dikenai cahaya sehingga titania dikenal sebagai fotokatalis yang ramah
lingkungan[1,2,3,4]. Manfaatnya terutama dalam menguraikan senyawa-senyawa
organik berbahaya, seperti zat warna hasil limbah industri tekstil[3,4,5].
Dibandingkan dengan menggunakan fotokatalis titania ini, metoda
pengolahan limbah organik lain yang masih konvensional seperti metoda
koagulasi, oksidasi dan elektrokimia masih belum memadai untuk mengatasi
limbah organik terutama zat warna karena pada dasarnya metoda ini hanya
berperan dalam menciptakan fase yang mengandung polutan yang lebih
terkonsentrasi. Beberapa metoda modern seperti biodegradasi, klorinasi, dan
ozonisasi telah dikembangkan dan memberikan hasil yang cukup memuaskan
namun membutuhkan biaya operasional yang cukup mahal[5]. Begitu juga dengan
metoda pengendapan dan penyerapan dengan karbon aktif. Metoda ini juga masih
kurang efektif karena karbon aktif hanya dapat menyerap polutan senyawa dengan
berat molekul yang kecil dan bersifat non polar.
Kendala yang ditemui sekarang ialah titania yang tersedia secara komersil
memiliki aktifitas fotokatalis yang masih rendah dan tidak selektif dalam
menguraikan senyawa organik, seperti : Degussa P-25 dengan komposisi yang
terdiri dari 80% anatase dan 20% rutile[6]. Artinya, jika kita menggunakan titania
saja, maka hasil yang diinginkan dalam suatu proses reaksi penguraian senyawa
organik berbahaya belum maksimal.
Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, peneliti-peneliti dunia
telah berhasil melakukan modifikasi terhadap katalis TiO2 sehingga memiliki
aktifitas fotokatalitik yang lebih tinggi. Modifikasi tersebut adalah dengan cara
melakukan doping (penyisipan) dengan logam lain[6,9] dan menggunakan material
support (bahan pendukung). Salah satu material support yang sering digunakan
adalah zeolit[2,5]. Guna material support ini ialah sebagai tempat teristribusinya
partikel-partikel TiO2 atau tempat terikatnya Ti4+ pada permukaan pori-pori zeolit
melalui pergantian kation dengan proses sol-gel.
Pada penelitian ini akan digunakan bentonit, yang merupakan jenis zeolit
alam. Bentonit ini merupakan salah satu sumber daya non hayati yang banyak
tersebar di pulau-pulau besar Indonesia, seperti di Kalimantan, Sumatera,
Sulawesi dan Jawa, dengan cadangan diperkirakan lebih dari 380 juta ton. Namun
penggunaan bahan ini belum maksimal dan masih bernilai rendah sehingga harga
jualnya sangat murah[7]. Maka dalam rangka meningkatkan potensi sumber daya
alam mineral Indonesia, bentonit ini perlu ditingkatkan pemanfaatan dan nilai
jualnya, salah satunya dengan menjadikannya sebagai material pendukung untuk
berbagai macam katalis, salah satunya adalah katalis titania.
Bentonit memiliki sifat aktif sebagai penyerap yang selektif. Sifat selektif
ini sangat dibutuhkan dalam industri kimia [8]. Bahan ini dipadukan dengan TiO2
akan menghasilkan komposit TiO2-bentonit yang dapat menyerap senyawa
organik secara selektif, kemudian menguraikannya ketika dikenai cahaya. Untuk
mengetahui keaktifan katalis ini dalam reaksi penguraian zat warna, maka
dilakukan uji aktifitas katalitik. Uji ini memerlukan sinar UV untuk mengaktifkan
katalis. Sumber sinar yang efektif dan banyak digunakan selama ini adalah lampu
UV namun tidak ekonomis. Untuk itu pada penelitian ini lampu UV ini akan
digantikan perannya oleh sinar matahari pagi yang ketersediaannya melimpah di
alam dan banyak mengandung sinar pada panjang gelombang ultraviolet (UV).
C. PERUMUSAN MASALAH
Beberapa poin penting yang ingin diketahui dari fotokatalis TiO2-bentonit
hasil modifikasi ini adalah :
1. Apakah TiO2-bentonit memiliki keaktifan yang lebih tinggi dibandingkan
TiO2?
2. Apakah TiO2-bentonit menguraikan zat warna dengan selektif ?
3. Apakah sinar matahari potensial untuk digunakan sebagai sumber sinar
UV pengaktif bagi fotokatalis TiO2-bentonit ?
D. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Memodifikasi TiO2 dengan material support bentonit menghasilkan TiO2-
bentonit
2. Mendapatkan sifat gabungan fotodegradasi-selektif dari material yang
dihasilkan
3. Mengetahui sifat material yang dihasilkan melalui karakterisasi dengan
XRD, XRF, SEM dan N2 Sorption Analyzer
4. Mendapatkan data hasil uji sifat aktifitas katalitik TiO2-bentonit dalam
penguraian beberapa zat warna.
5. Menggunakan sinar matahari yang mengandung sinar UV sebagai
pengganti lampu UV.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Adapun luaran yang nantinya diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Fotokatalis TiO2-Bentonit yang dihasilkan memiliki aktifitas yang tinggi
dibandingkan TiO2.
2. Fotokatalis TiO2-Bentonit yang dihasilkan memiliki sifat selektif.
3. Metode yang digunakan pada penelitian ini dapat mejadi alternatif dalam
pembuatan fotokatalis yang lebih baik.
4. Hasil pengujian terhadap zat warna polutan menunjukkan aktifitas
fotokatalitik dan selektifitas yang bagus.
5. Sinar matahari potensial digunakan untuk mengaktifkan katalis.
F. MANFAAT PROGRAM
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Melatih mahasiswa untuk berfikir ilmiah dan melakukan penelitian yang
bermanfaat
2. Hasil penelitian yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam proses
pengolahan limbah organik dalam skala yang lebih besar.
3. Diperoleh fotokatalis TiO2-Bentonit yang proses pembuatannya sederhana
dan memiliki aktifitas dan selektifitas yang baik sehingga menjadikannya
bernilai ekonomis.
4. Meningkatkan potensi dan nilai bentonit sebagai sumber daya alam non
hayati Indonesia.
5. Memaksimalkan penggunaan sinar matahari sebagai sumber energi
terbesar yang tersedia di alam.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Fotodegradasi
Fotodegradasi berdasarkan asal katanya, fotokatalisis-degradasi,
merupakan suatu proses penguraian senyawa (biasanya senyawa organik) dengan
bantuan energi foton atau cahaya. Proses fotodegradasi memerlukan suatu
fotokatalis yang umumnya merupakan material semikonduktor. Prinsip
fotodegradasi adalah terjadinya loncatan elektron dari pita valensi ke pita
konduksi pada material semikonduktor ketika dikenai suatu energi foton.
Loncatan elektron ini menimbulkan hole (lubang elektron) yang dapat berinteraksi
dengan pelarut (air) membentuk radikal •OH. Radikal bersifat aktif dan dapat
menguraikan senyawa organik target.
2. Fotokatalis Titania (TiO2) dan Modifikasinya
Diantara beberapa fotokatalis, TiO2 merupakan oksida logam
semikonduktor yang sering digunakan pada proses pengolahan limbah baik
senyawa organik toksik seperti zat warna[3,4,5] maupun pestisida[8] karena aktifitas
fotokatalitiknya cukup besar, stabil secara kimia, ramah lingkungan dan memiliki
harga yang ekonomis. TiO2 memiliki dua struktur kristal, yaitu anatase dan rutile.
Bentuk kristal TiO2 anatase memiliki aktifitas yang lebih tinggi dibandingkan
TiO2 rutile. TiO2 anatase jika dikenai suatu sinar UV dengan λ < 385 nm dan TiO2
rutile pada λ = 405 nm akan menghasilkan spesies oksidator pada permukaannya.
TiO2 merupakan spesies oksidator kuat yang ditunjukkan h+ pada permukaannya.
Oleh karenanya TiO2 mampu mengoksidasi spesies kimia yang potensi redoksnya
relatif kecil. Pengurangan ukuran kristal berguna untuk menekan rekombinasi
fotoeksitasi elektron dan lubang (h+). Salah satu titania komersil adalah Degussa
P-25 dengan komposisi yang terdiri dari 80% anatase dan 20% rutile.
Penelitian tentang titania makin sangat berkembang karena titania yang
digunakan tidak hanya senyawa murninya saja tetapi sudah dapat dimodifikasi
untuk mendapatkan sifat yang lebih baik dengan cara penyisipan dengan logam
lain (doping) baik kation atau anion dalam jumlah kecil[6] dan mengembankannya
pada material support yang salah satunya adalah zeolit. Dengan penggabungan
titania dan zeolit akan didapatkan material komposit yang memiliki sifat sebagai
adsorban yang selektif sekaligus sebagai fotokatalis dengan aktifitas yang lebih
baik.
Beberapa faktor akan mempengaruhi aktifitas fotokatalis titania. Salah
satu yang terpenting adalah bentuk kristalnya. Untuk kepentingan pengolahan
limbah, dispersi titania pada pengemban berpori ( mesoporous material)
memberikan keuntungan lebih khususnya secara ekonomis.
3. Zat Warna Polutan
Limbah cair hasil industri berupa zat warna jika tanpa pengolahan lebih
lanjut dan langsung dialirkan ke sungai yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk keperluan sehari-hari akan memberikan dampak yang fatal bagi kehidupan
masyarakat. Zat warna ini adalah senyawa organik yang bobot molekulnya besar
sehingga sulit terurai oleh reaksi kimia biasa di alam. Beberapa jenis zat warna
yang menjadi masalah bagi lingkungan adalah rhodamin-B, naphtol blue black,
methylen blue dan congo red[4,5,6].
4. Bentonit
Bentonit merupakan salah satu jenis zeolit yang dapat digunakan untuk
memodifikasi TiO2. Mineral bentonit memiliki pori selektif yang berdiameter
kurang dari 2μm tersebar diseluruh permukaannya yang terdiri dari berbagai
macam mineral phyllosillicate yang mengandung silica, aluminium oksida dan
hidroksida yang dapat mengikat air. Kandungan utama bentonit adalah mineral
monmorilonit (80 %) dengan rumus kimia Mx(Al4-xMgx)Si8O20(OH)4.nH2O.
Kandungan lain dari bentonit merupakan pengotor dari beberapa mineral seperti
kwarsa, ilit, kalsit, mika dan klorit. Struktur montmorillonit terdiri dari 3 layer
yang terdiri dari 1 lapisan alumina berbentuk oktahedral pada bagian tengah diapit
oleh dua lapisan silika berbentuk tetrahedral. Diantara lapisan oktahedral dan
tetrahedral terdapat kation monovalen maupun bivalen seperti Na+, Ca2+ dan Mg2+.
Bentonit diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu natrium bentonit dan
kalsium bentonit. Natrium bentonit mengandung relatif banyak ion Na+
dibandingkan ion Mg2+ dan Ca2+. Bentonit ini dapat mengembang hingga 8-15 kali
apabila dicelupkan ke dalam air dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air.
Gambar 1. (a) Struktur dasar zeolit (b) Struktur tiga dimensi zeolit
H. METODE PENELITIAN
Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu :
1. Tahap Persiapan
Sebelum kegiatan penelitian ini dilaksanakan di laboratorium, terlebih
dahulu dilakukan penelusuran literatur, diskusi dengan dosen pembimbing
kemudian penyusunan kerangka kerja yang akan dilaksanakan di laboratorium.
Adapun alat dan bahan yang perlu dipersiapkan untuk penelitian ini adalah :
Alat :
Satu set glassware, magnetik stirer, corong buchner, pompa vakum, centrifuge,
tabung centrifuge, Aluminium foil, oven, furnace, timbangan analitik, lampu UV,
Spektofotometer UV-Vis, N2 Sorption Analyzer, XRF, FTIR, dan XRD.
Bahan :
Bentonit alam, TiCl4, NH3, aquadest, dan 2 jenis zat warna.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan di laboratorium kimia
material Universitas Andalas.
Prosedur kerja :
A. Preparasi TiO2-Bentonit secara sol gel
Pembuatan material ini menggunakan bahan dasar TiCl4 sebanyak 2 mL
dimasukkan ke dalam reaktor, kemudian ditambahkan 25 gram bentonit yang
telah dilarutkan dalam 50 mL air secara perlahan-lahan sambil terus distirer.
Proses stirring ini dilakukan selama 2 jam sampai campuran homogen dan harus
dilakukan di lemari asam, karena TiCl4 bersifat mudah menguap dan reaksinya
eksoterm. pH reaksi campuran dijaga tetap 11 dengan menggunakan amonia.
TiO2-bentonit yang telah terbentuk dikeringkan dalam oven pada
temperatur 105 oC selama 5 jam. Setelah kering, material ini dikalsinasi pada
temperatur 550 oC selama 5 jam. Hasilnya kemudian di karakterisasi dengan
SEM, XRD, XRF, dan N2 adsorpsi-desorpsi untuk mempelajari tekstur permukaan
material, struktur kristal TiO2, kandungan oksida-oksida, luas permukaan spesifik
dan ukuran pori. Analisa dengan FTIR juga dilakukan untuk mempelajari gugus
fungsi dari zat warna yang terikat pada TiO2-bentonit.
B. Uji aktifitas fotokatalitik selektif TiO2-bentonit
Pengujian ini dilakukan terhadap sampel dua jenis zat warna dan
campuran keduanya. Masing-masing diberi nama zat warna A, B dan AB dengan
diberi perlakuan yang sama sebagai berikut :
Delapan buah beaker glass 50 mL masing-masing diisi dengan 25 mL
larutan zat warna dengan konsentrasi 10-4 M. Ke dalam tujuh gelas tersebut
dimasukkan 25 mg TiO2-Bentonit sehingga terbentuk suspensi sedangkan larutan
pada gelas ke delapan digunakan sebagai blanko. Enam dari tujuh gelas tersebut
dibungkus dengan plastik hitam sebelum disinari dengan sinar UV dari matahari
pagi hari ( sekitar jam 8 sampai 10 pagi ), masing-masing selama 10, 20, 30, 40 50
dan 60 menit sedangkan sisanya yaitu TiO2-Bentonit dalam zat warna dibiarkan di
tempat gelap sebagai pengontrol. Suspensi kemudian disaring dengan penyaring
vakum menggunakan kertas saring. Larutan zat warna yang dibuat kemudian
dipindai panjang gelombangnya untuk menentukan panjang gelombang
maksimum. Filtrat kemudian dianalisa dengan spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang maksimum. Hasil pembacaan transmitan dikonversi ke
konsentrasi dengan bantuan larutan blanko. Sebagai pembanding maka dibuat
juga larutan zat warna yang hanya ditambahkan bentonit alam dan larutan
pembanding yang hanya ditambah TiO2, kemudian masing-masingnya diberi
perlakuan yang sama. Dari data tersebut diatas kemudian dibuat grafik ln (C t/Co)
sebagai fungsi waktu. Dengan bantuan grafik tersebut maka diperoleh nilai
konstanta laju reaksi (k ) sebagai slope.
Untuk mengetahui keefektifan sinar matahari sebagai sumber sinar UV
maka pengujian dengan menggunakan lampu UV juga dilakukan dengan
memberikan perlakuan yang sama seperti yang telah duraikan diatas agar
didapatkan data perbandingan keduanya.
Skema Kerja :
A. Preparasi TiO2-Bentonit
- distirer 2 jam
- ditambahkan bentonit sedikit demi sedikit sambil terus distirer
- dipanaskan pada suhu 105oC
karakterisasi dengan
XRD
- dikalsinasi pada suhu 550oC
dikarakterisasi dengan
SEM, XRF, N2
adsorption-desorption,
dan FTIR.
B. Uji aktivitas fotokatalitik selektif TiO2-Bentonit
TiCl4
Gel TiO2-bentonit
TiO2-bentonit powder
TiO2-bentonit powder
(+) TiO2-Bentonit
Ditutupdengan plastik hitam
Disinari dengan UV (menit:
10,20,30,40,50 dan 60)
Ditentukan λ maksimum
Saring
Diukur serapan dengan
spektrofotometer
3. Tahap Evaluasi
Pada tahapan ini dilakukan analisa terhadap hasil karakterisasi dan uji
yang diperoleh.
I. JADWAL KEGIATAN
Diletakkan diruangan gelap
Zat Warna
Gelas IBlanko
Gelas II-VIII
Gelas II-VIIGelas VIIIpengontrol
Larutan λ maksimum
Nilai k (slope grafikln Ct/Co)
Jadwal kegiatan penelitian ini direncanakan menurut tabel di bawah ini :
J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA
No
KegiatanBulan ke
1 2 3 4 5 61 Persiapan √ √ √ √
2 Pelaksanaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Evaluasi √ √ √ √
1. Ketua Pelaksana
Nama : Dewi Oktavia
NIM : 06132067 Universitas : Universitas Andalas
Fakultas/Program study : MIPA/Kimia
Waktu untukkegiatan PKM : 10 jam /minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama : Desfita
NIM : 06132001 Universitas : Universitas Andalas
Fakultas/Program study : MIPA/Kimia
Waktu untukkegiatan PKM : 10 jam /minggu
b. Nama : Nova Novita
NIM : 06132065 Universitas : Universitas Andalas
Fakultas/Program study : MIPA/Kimia
Waktu untukkegiatan PKM : 10 jam /minggu
c. Nama : Refrani Andyta
NIM : 07132067 Universitas : Universitas Andalas
Fakultas/Program study : MIPA/Kimia
Waktu untukkegiatan PKM : 10 jam /minggu
K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING
Nama lengkap dan gelar : Syukri,M.Si
NIP : 132 240 123
Jabatan Fungsional : Dosen kimia FMIPA UNAND
Jabatan Struktural : Ketua BAPEM Pasca Sarjana UNAND
Waktu untuk kegiatanPKM : 2 jam/minggu
Universitas : Universitas Andalas
Fakultas/Program study : MIPA/Kimia
Bidang keahlian : Kimia Anorganik
L. RANCANGAN BIAYA
No Item Jumlah Biaya
I pembuatan dan penjilidan proposal
dan laporan
2 x 5 rangkap Rp 100.000,-
II Bahan yang habis terpakai
1. TiCl4 100 mL Rp 187.500,-
2. bentonit 2 kg Rp 6.000,-
3. aquadest 5 L Rp 10.000,-
4. phenol red* 15 g Rp 810.000,-
5. methylen blue* 25 g Rp 532.500,-
III Karakterisasi
1. XRD 4 x Rp 1.200.000,-
2. XRF 3 x Rp 3.600.000,-
3. N2 sorption analyzer 5 x Rp 2.000.000,-
4. SEM 5 x Rp 1.500.000,-
5. UV-Vis Rp 4.000,-
6. FTIR Rp 40.000,-
Total Biaya Rp 9.990.000,-
Catatan : Tanda ” * ” untuk pemisalan senyawa yang akan digunakan.
M. LAMPIRAN
1. Daftar Riwayat Hidup Anggota dan Ketua Pelaksana
A. Riwayat hidup ketua pelaksana
Nama : Dewi Oktavia
NIM : 06132067
Tempat/tanggal lahir : Aia Tajun/6 Desember 1987
Alamat : Jl. Bandes, Binuang-Kp. Dalam, Kec. Pauh
Anak ke/dari : 5/5 bersaudara
Organisasi :
o Staf Deplu BEM KM UNAND 2008/2009
o Staf Dept. Kajian Publik KAMMI SUMBAR 2009/2011
o Anggota HIMKA (Himpunan Mahasiswa Kimia) Universitas
Andalas
Prestasi :
o Juara III Olimpiade Kimia SMA tingkat kabupaten (2005)
o Juara II OSN-MIPA tingkat universitas (2009)
Orang Tua
Ayah/Ibu : Alimuar/Jaruni
Pekerjaan : Petani
B. Riwayat hidup anggota pelaksana
Nama : Desfita
NIM : 06132001
Tempat/tanggal lahir : Baso,15 Desember 1987
Alamat : Jln. Dr.M.Hatta no. 46 RT 01, RW 03,kel.
Pasar Ambacang
Anak ke/dari : 4 dari 7 bersaudara
Organisasi : Pengurus FSI FMIPA Universitas Andalas
Orang Tua
Ayah/Ibu : Birman/Jawanis
Pekerjaan : Petani
Nama : Nova Novita
NIM : 06132065
Tempat/tanggal lahir : Sawahlunto, 13 Januari 1988
Alamat : Jln. Dr.M.Hatta no. 46 RT 01, RW 03,kel.
Pasar Ambacang
Anak ke/dari : 2 dari 3 bersaudara
Organisas : pengurus Forum Peduli Dakwah Kota
Sawahlunto (FIDA”)
Prestasi :
o Juara I Olimpiade kimia SMA tingkat kota (2005)
o Juara I MTQ cabang Dekorasi tingkat kabupaten (2008)
Orang Tua
Ayah/Ibu : Suharto/Beni Hariani
Pekerjaan : Swasta
Nama : Refrani Andyta
NIM : 07132067
TTL : Jakarta, 16 Agustus 1989
Alamat : Jln. Pirus V No. 94 Perum. Pegambiran,
Padang
Anak ke/dari : 2 dari 3 bersaudara
Organisasi : Anggota HIMKA ( Himpunan Mahasiswa
Kimia) Universitas Andalas
Orang Tua
Ayah/Ibu : Rizlan Z. Djamal (alm) / Roosmaiza R.
Pekerjaan : Rumah Tangga
K. DAFTAR PUSTAKA
[1] Rong LI, Dao, Ling Na SUN, Chang Wen HU. 2006. Simple Preparation of
the Photocatalyst of Sn2+ -doped Titania. Chinesse Chemical Letters Vol. 17.
No. 8. pp 1089
[2] Fatimah, Is dan Karna Wijaya. 2005. Sintesis TiO2/Zeolit sebagai Fotokatalis
pada Pengolahan Limbah Cair Industri Tapioka Secara Adsorpsi-
Fotodegradasi. TEKNOIN, Vol. 10, No. 4. Hal. 257-267. ISSN : 0853-8697
[3] Arief, Syukri, Safni, dan Putri Perdana Roza. 2007. Degradasi senyawa
Rhodamin B secara Sonolisis dengan Penambahan TiO2 Hasil Sintesa
Melalui Proses Sol-Gel. Jurnal Riset Kimia, Vol. 1. No. 1, September. Hal.
64-69. ISSN : 1978-628X
[4] Safni, Maizatisna, Zulfarman, T.Sakai. 2007. Degradasi Zat Warna Naftol
Blue Black Secara Sonolisis dan Fotolisis dengan Penambahan TiO2-
Anatase. . Jurnal Riset Kimia, Vol. 1. No. 1, September. Hal. 43-49. ISSN :
1978-628X
[5] Fatimah, Is, Eko Sugiharto, Karna Wijaya, Iqmal Tahir dan Kamalia. 2006.
Titan Dioksida Terdispersi Pada Zeolitt Alam (TiO2/Zeolit) dan Aplikasinya
untuk Fotodegradasi Congo Red.. Indo. J. Chem., 69(1), 38-42.
[6] Arief, Syukri, Admind Alif dan Nancy Willian. 2007. Pembuatan Lapisan
Tipis TiO2-Doped Logam M(M=Ni,Cu dan Zn) Dengan Metoda Dip-coating
dan Aplikasi Sifat Katalitiknya Pada Penjernihan Air Rawa Gambut. Jurnal
Riset Kimia, Vol. 1. No. 1, September. Hal. 69-73. ISSN : 1978-628X
[7] Fisli, Ade, Sumardjo dan Mujinem. 2008. Isolasi dan Karakterisasi
Monmorillonite dari Bentonit Sukabumi (Indonesia). Jurnal Sains Materi
Indonesia, Vol. 10, Oktober. Hal. 12. ISSN : 1411-1098.
[8] Hagen, Jens. 2006. Industrial Catalysis, a Practical Approach, 2nd Edition.
Weinheim, Germany.
[9] Era,Yuni, Safni, Hamzar Suyani, Tadao Sakai. 2008. Degradasi senyawa
Paraquat Dalam Pestisida Gramoxone Secara Fotolisis Dengan
Penambahan TiO2-Anatase. Jurnal Riset Kimia, Vol. 2. No. 1, September.
Hal. 94-100. ISSN : 1978-628X
[10] Slamet, Meta Ellyana, Setijo Bismo. 2008. Modifikasi Zeolit Alam
Lampung dengan Fotokatalis TiO2 melalui Metoda Sol Gel dan Aplikasinya
untuk Penyisihan Fenol. Jurnal Teknologi, No. 1, Tahun XXII, Maret. Hal.
59-68. ISSN : 0215-1685
[11] Liu,Y., J. Li, X.Qiu, C. Burda. Novel TiO2 Nanocatalysts for Wastewater
Purification-Tapping Energy from the Sun.
[12] Bakardjjeva, S., V. Steng, J. Subrt, V. Balek, J. Lukac, L. Szatmary, MJ.
Sayagues, MJ. Dianez and L.A. Perez-Maqueda. Photocatalytic
Decomposition of 4-Chlorophenol on Modified Anatase TiO2 : Preparation
and Microstucture of Binary Metal Oxide Nano-Mixtures : TiO2/Fe2O3,
TiO2/ZrO2. Comparison with Pure Anatase.
[13] Syuhada, Rachmat Wijaya, Jayatin, dan Saeful Rohman. 2008. Modifikasi
Bentonit (Clay) Menjadi Organoclay dengan Penambahan Surfaktan. Jurnal
Nanosains dan Nanoteknologi, Vol 2 No. 1, Februari. Hal 48-51.
top related