perancangan sistem pengelolaan dokumen sekolah smp …...penelitian ini memiliki ruang lingkup yaitu...
Post on 04-Feb-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
Perancangan Sistem Pengelolaan Dokumen
Sekolah SMP Hamong Putra Lasem Jawa Tengah
(Studi Kasus: SMP Hamong Putra Lasem Jawa Tengah)
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Suhartono (672009001)
Suprihadi, S.Si., M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2016
-
i
-
ii
-
iii
-
iv
Perancangan Sistem Pengelolaan Dokumen
Sekolah SMP Hamong Putra Lasem Jawa Tengah
(Studi Kasus: SMP Hamong Putra Lasem Jawa Tengah)
1) Suhartono, 2)Suprihadi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
E-mail : 1) 672009001@student.uksw.edu, 2) suprihadi@staff.uksw.edu
Abstract
The development of technology is currently growing very fast in globalization
era. Hamong Putra Lasem Junior High School finally realized that spreading of
documents is still done manually, copying of documents need a lot of costs, and the
spread of these documents are sometimes not until to the side determined. So in this
research, the design of data security on the document management system is conducted in
junior high school Hamong Putra Lasem. In a document management system that is important or confidential will be secured using Cryptography, because the data is
important and confidential and protected by the school that can not be known by an
unauthorized person. The system is implemented using the PHP programming language and MySql database. This study has a scope that does not discuss and analyze in detail
about the Algorithms, but focusing on the desaign document management system in
Hamong Putra Lasem Junior High School in the PHP programming language using
Mysql database and does not discuss the impact of the application of school document
management system in Hamong Putra Lasem Juniorin High School.
Keywords: Cryptography, PHP and Mysql database.
Abstrak
Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat pesat dan memegang
peranan penting pada era globalisasi. Sekolah SMP Hamong Putra Lasem akhirnya
menyadari bahwa persebaran dokumen masih dilakukan secara manual, penyalinan
dokumen yang membutuhkan banyak biaya, dan persebaran dokumen tersebut terkadang
tidak sampai kepada pihak yang ditentukan. Maka pada penelitian ini dilakukan
perancangan keamanan data pada sistem pengelolaan dokumen sekolah di SMP Hamong
Putra Lasem. Dalam sistem pengelolaan dokumen yang penting atau rahasia akan
diamankan menggunakan keamanan data berupa kriptografi, karena data bersifat rahasia
dan dijaga oleh pihak sekolah supaya tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak
berwenang. Sistem diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
basis data MySql. Penelitian ini memiliki ruang lingkup yaitu tidak membahas dan
menganalisa secara detail alogaritma-alogaritma yang dipakai, tetapi fokus perancangan
sistem pengelolaan dokumen SMP Hamong Putra Lasem dalam bahasa pemrograman
PHP menggunakan basis data Mysql, dan tidak membahas dampak dari penerapan sistem
pengelolaan dokumen sekolah online di SMP Hamong Putra Lasem.
Kata Kunci: Kriptografi, PHP dan basis data Mysql.
1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 2 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
-
1
Pendahuluan
Teknologi informasi merupakan teknologi yang memegang peranan yang penting
pada era globalisasi ini, karena berbagai macam aplikasi pertukaran informasi dan pusat
data melalui sarana internet dan komputer, dapat dibangun dengan teknologi informasi
tersebut. Hal ini menyebabkan pertukaran informasi dan persebaran dokumen dapat
dilakukan secara cepat dan efisien, tidak terbatas oleh waktu dan tempat. Keadaan ini
memberikan dampak kepada perilaku cara persebaran informasi maupun dokumen
didalam masyarakat, terutama lembaga-lembaga usaha yang sangat menggantungkan
pertukaran informasi dan dokumen yang cepat dan handal, dan tidak terbatasi oleh tempat
dan waktu.
Perkembangan teknologi informasi tersebut telah disadari oleh SMP Hamong
Putra Lasem. Teknologi informasi telah dipergunakan SMP Hamong Putra Lasem, antara
lain web blog untuk sarana pusat informasi bagi siswa maupun masyarakat luas, tetapi
sarana teknologi informasi tersebut belum dapat dipergunakan sebagai pusat pengelolaan
dokumen sekolah, yang mampu melakukan persebaran dokumen secara mudah, cepat dan
aman bagi sivitas sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Suradi selaku
Kepala Sekolah serta Guru SMP Hamong Putra Lasem, yang tergolong dokumen sekolah
antara lain peraturan sekolah, profil sekolah, surat edaran sekolah, berkas administrasi,
dan materi pembelajaran seperti latihan soal, modul dan tugas guru. Menurut Bapak
Suradi selaku Kepala Sekolah serta Guru dan Ibu M. Sri Karyawati selaku administrasi
sekolah, persebaran dokumen sekolah masih dilakukan secara manual, yaitu dengan cara
dokumen digandakan dan dibagikan secara langsung kepada siswa, atau kepada pihak
yang ditentukan. Hal ini mengakibatkan adanya biaya tambahan baik bagi sekolah
maupun siswa. Permasalahan lain yang terkadang terjadi adalah persebaran dokumen
sekolah tidak sampai kepada pihak yang ditentukan, yaitu kepada orang tua atau wali
melalui siswa karena dokumen tersebut dititipkan kepada siswa.
Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan sistem pengelolaan dokumen
sekolah berbasis web. Aplikasi dibangun berbasis web supaya dapat melakukan
persebaran informasi dan dokumen sekolah secara online. Pada aplikasi pengelolaan
dokumen sekolah tersebut juga dirancang sistem keamanan data untuk mengamankan
dokumen administrasi sekolah yang bersifat penting dan rahasia . Sistem keamanan data
yang dibangun menggunakan kripografi, supaya proses enkripsi dan dekripsi dapat
dilakukan pada sisi client, sehingga data aman pada saat melalui media transmisi data,
seperti internet. Sedangkan aplikasi pusat dokumen sekolah diimplementasikan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL.
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini bagi SMP Hamong Putra
Lasem, yaitu pertama, memiliki aplikasi yang dapat dipergunakan sebagai pusat dokumen
sekolah, sehingga persebaran dokumen sekolah kepada sivitas sekolah dapat dilakukan
secara mudah, efektif dan efisien. Kedua, memiliki media penyimpanan dokumen yang
aman dan dapat diakses secara online. Sedangkan manfaat bagi akademik adalah pertama,
dapat digunakan sebagai contoh pembelajaran cara merancang sistem keamanan data
mengunakan kriptografi yang diterapkan pada aplikasi pusat dokumen sekolah berbasis
web. Kedua, dapat digunakan sebagai pembelajaran membuat aplikasi pusat dokumen
sekolah dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql.
Mengingat luasnya masalah yang akan dibahas, maka skripsi ini memiliki ruang
lingkup yaitu kesatu, tidak membahas dan menganalisis secara detail keamanan data pada
dokumen, tetapi fokus penelitian ini adalah perancangan pengelolaan dokumen sekolah
pada data sistem pusat dokumen sekolah dalam bahasa pemrograman PHP menggunakan
-
2
framework CodeIgniter. Kedua, tidak membahas dampak dari penerapan sistem pusat
dokumen sekolah di SMP Hamong Putra Lasem.
1. Tinjauan Pustaka Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya adalah Pembuatan Aplikasi
Kriptografi Algoritma Base64 Menggunakan Java JDK 1.6. Penelitian tersebut bertujuan
untuk membangun aplikasi enkripsi dan dekripsi file text menggunakan algoritma base64.
Aplikasi berbasis desktop diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman JAVA.
Persamaan dengan penelitian ini adalah menggunakan algoritma base64 dalam
mengamankan data. Sedangkan perbedaannya adalah jenis data yang diamankan. Pada
penelitian sebelumnya hanya file text ( .txt), tetapi pada penelitian ini dapat berupa file
berekstensi .doc, .xls, .pdf dan file yang telah dikompresi zip.
Penelitian lain sebelumnya yang pernah dilakukan dengan judul Penerapan
Algoritma Gabungan RC4 dan Base64 pada Sistem Keamanan E-Commerce. Penelitian
tersebut bertujuan untuk mengamankan data password nasabah di bank pada saat nasabah
tersebut melakukan transaksi di sebuah aplikasi e-commerce. Persamaan dengan
penelitian ini adalah menggunakan algoritma base64 dalam mengamankan data.
Perbedaan utama dengan penelitian ini adalah pada proses enkripsi dan dekripsi, yaitu
pada penelitian terdahulu menggunakan gabungan algoritma RC4 dan base64, sedangkan
penelitian ini gabungan algoritma TripleDes dan algoritma base64.
Manfaat dari kedua penelitian sebelumnya bagi penelitian ini adalah dapat
memberikan pengetahuan, model dan rancangan sistem keamanan data yang telah
dikembangkan menggunakan algoritma base64, serta pemahaman terhadap proses dan
cara membangun sebuah aplikasi berbasis web yang menerapkan sistem keamanan data
berupa dokumen sekolah yang menjadi focus utama pada penelitian ini.
Sebelum masuk dalam penjelasan utama mengenai keamanan data pada sistem
pengelolaan dokumen sekolah, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai beberapa istilah
berikut ini yang merupakan bagian dari suatu sistem informasi, antara lain pertama, fakta
atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan,
simbol-simbol yang menunjukan suatu ide, atau situasi dan lain-lain. Kedua, bahan
mentah atau bahan baku yang telah diolah lebih lanjut bentuknya menjadi informasi.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan bahan
baku dapat berupa, simbol-simbol, angka, maupun huruf dalam bentuk satu kesatuan
yang dapat diolah menjadi sebuah informasi.
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan
suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang
dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. Dengan penjelasan tersebut, dapat
diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari
people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks
dan data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang
mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi
yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan
dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu.
Cryptography adalah salah satu teknik yang digunakan untuk meningkatkan
aspek keamanan suatu informasi. Cryptography merupakan kajian ilmu dan seni untuk
menjaga suatu pesan atau data informasi agar data tersebut aman. Cryptography
mendukung kebutuhan dari lima aspek keamanan informasi, yaitu Confidentiality,
Authentication, Integrity, Nonrepudation, dan Secrecy. Algoritma kriptografi disebut juga
http://www.sarjanaku.com/2010/09/sistem-perekonomian-islam.htmlhttp://www.sarjanaku.com/2013/03/pengertian-komunikasi-pemasaran.html
-
3
cipher yaitu aturan untuk enciphering dan deciphering, atau fungsi matematika yang
digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Beberapa cipher memerlukan algoritma yang
berbeda untuk enciphering dan deciphering. Keamanan algoritma kriptografi sering
diukur dari banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memecahkan ciphertext menjadi
plaintext tanpa mengetahui kunci yang digunakan. Apabila semakin banyak proses yang
diperlukan berarti juga semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka semakin kuat
algoritma tersebut dan semakin aman digunakan untuk menyandikan pesan.
Algoritma kriptografi terdiri dari fungsi dasar yaitu 1) Enkripsi, merupakan hal
yang sangat penting dalam kriptografi yang merupakan pengamanan data yang
dikirimkan terjaga rahasianya, pesan asli disebut plaintext yang dirubah menjadi kode-
kode yang tidak dimengerti. 2) Dekripsi, merupakan kebalikan dari enkripsi, pesan yang
telah dienkripsi dikembalikan ke bentuk asalnya (plaintext) disebut dengan dekripsi
pesan. 3) Kunci, yang dimaksud di sini adalah kunci yang dipakai untuk melakukan
enkripsi dan dekripsi, kunci terbagi jadi 2 (dua) bagian yaitu kunci pribadi (private key)
dan kunci umum (public key). Secara umum, proses enkripsi dan dekripsi dapat
ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Proses Enkripsi dan Dekripsi
Pada dasarnya terdapat dua jenis algoritma kriptografi berdasarkan kunci yang
digunakan. Yang pertama adalah kriptografi dengan menggunakan secret key dan yang
kedua adalah kriptografi yang menggunakan public key. Kriptografi public key
menggunakan dua kunci yang berbeda dimana satu kunci digunakan untuk melakukan
enkripsi dan kunci yang lain digunakan untuk melakukan dekripsi.
Berdasarkan jenis kunci yang digunakannya, algoritma kriptografi
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu Cryptography Secret Key dan Public Key
Cryptography. Kriptografi kunci rahasia adalah kriptografi yang hanya melibatkan satu
kunci dalam proses enkripsi dan dekripsi. Proses dekripsi dalam kriptografi kunci rahasia
ini adalah kebalikan dari proses enkripsi. Kriptografi kunci rahasia seringkali disebut
sebagai kriptografi konvensional atau kriptografi simetris (Symmetric Cryptography)
dimana proses dekripsi adalah kebalikan dari proses enkripsi dan menggunakan kunci
yang sama seperti terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Kriptografi Simetris
Kriptografi simetris dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyandian blok dan
penyandian alir. Penyandian blok bekerja pada suatu data yang terkelompok menjadi
-
4
blok-blok data atau kelompok data dengan panjang data yang telah ditentukan. Pada
penyandian blok, data yang masuk akan dipecah-pecah menjadi blok data yang telah
ditentukan ukurannya. Penyandian alir bekerja pada suatu data bit tunggal atau terkadang
dalam satu byte. Jadi format data yang mengalami proses enkripsi dan dekripsi adalah
berupa aliran bit-bit data. Algoritma yang ada pada saat ini kebanyakan bekerja untuk
penyandian blok karena kebanyakan proses pengiriman data pada saat ini menggunakan
blok-blok data yang telah ditentukan ukurannya untuk kemudian dikirim melalui saluran
komunikasi.
Algoritma Base64 adalah sebuah skema encoding yang merepresentasikan data
biner ke dalam format ASCII. Umumnya digunakan pada berbagai aplikasi, seperti e-mail
via MIME, data XML, atau untuk keperluan encoding URL. Prinsip encoding-nya adalah
dengan memilih kumpulan dari 64 karakter yang dapat di-print. Data dapat disimpan dan
ditransfer melewati media yang didesain untuk menangani data tekstual. penggunaan lain
encoding base64 adalah untuk melakukan obfuscation atau pengacakan data. Proses
alogaritma Base64 dijelaskan pada Gambar 3.
Gambar 3 Proses Alogaritma Base64
Alogaritma Triple DES merupakan sistem enkripsi yang berasal dari sistem
enkripsi lama pada alogaritma DES dengan key 1, key 2, dan key 3. Tingkat keamanan
Alogaritma Triple DES lebiah aman dibandingkan DES, karena mengunakan tiga kunci
yang panjangnya 168 bit. Alogaritma Triple DES dapat dilihat pada Gambar 4.
-
5
Gambar 4. Alogaritma Triple DES
Definisi dokumen berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia antara lain pertama,
surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan (seperti akta
kelahiran, surat nikah, surat perjanjian). Kedua, barang cetakan atau naskah karangan
yang dikirim melalui pos. Ketiga, rekaman suara, gambar dalam film, dan sebagainya
yang dapat dijadikan bukti keterangan.
2. Metode Perancangan Sistem Setelah mengetahui permasalahan dan kebutuhan penelitian pada studi kasus di
SMP Hamong Putra Lasem, maka diperlukan suatu metode penelitian untuk mencapai
tujuan penelitian yang telah ditentukan. Dengan demikian, metode penelitian merupakan
tahapan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian.
Pada tahap pertama metode penelitian, yaitu studi pustaka. Hasil pada tahap
pertama adalah pemahaman teori tentang sistem pengolahan dokumen sekolah, keamanan
data dan informasi, teori Kriptografi, algoritma base64, bahasa pemrograman PHP, basis
data MySql dan NetBeans sebagi editor untuk mengimplementasikan aplikasi, dan
perancangan aplikasi menggunakan Unified Modelling Language.
Tahap kedua, yaitu merancang sistem keamanan data dan membangun aplikasi
pengolahan dokumen sekolah yang menerapkan sistem keamanan data yang telah
dirancang menggunakan model pengembangan sistem prototype model. Prototype model
dipilih karena penelitian ini tidak melakukan operational and maintenance sistem. Hasil
tahap kedua, berupa prototipe aplikasi pengolahan dokumen sekolah dengan teknologi
web.
Tahap selanjutnya adalah tahap ketiga, yaitu melakukan uji coba terhadap sistem
yang telah dibangun pada tahap sebelumnya. Tahap ini dilakukan untuk mengukur unjuk
kerja sistem kemanan data pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah di SMP Hamong
Putra Lasem. Hasil pada tahap ketiga adalah sebuah aplikasi berbasis web yang dapat
layak dipergunakan sebagai aplikasi pengolahan dokumen sekolah oleh pihak SMP
Hamong Putra.
Tahap terakhir, yaitu tahap pengambilan kesimpulan dan saran, dilanjutkan
dengan pembuatan laporan. Laporan diwujudkan dalam bentuk laporan penelitian dan
artikel ilmiah sebagai draft jurnal publikasi hasil penelitian ini.
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada pembangunan aplikasi
pengolahan dokumen sekolah pada SMP Hamong Putra Lasem adalah model prototype.
Model prototype merupakan sebuah teknik pengumpulan data atau informasi tertentu
mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Dengan metode
prototype ini, pengembang dan pihak SMP Hamong Putra Lasem, yaitu administrator,
guru, dan sekaligus siswa, dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan aplikasi
pengolahan dokumen sekolah. Secara lengkap, alur model prototype digambarkan seperti
pada Gambar 5.
-
6
Gambar 5 Prototype Model
Gambar 4 merupakan gambaran tahapan umum dari prototype model. Berikut
adalah penjelasan dari tahap-tahap prototype model. Pada tahapan pertama, yaitu listen to
customer atau information gathering tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun.
Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan beberapa perwakilan dari SMP Hamong
Putra Lasem, antara lain kepala sekolah, seorang admin sekolah, 3 (tiga) guru, dan 10
(sepuluh) siswa. Aktor admin atau administrator sekolah yang dipilih merupakan tenaga
administrasi sekolah, yang bertugas sebagai pengolah data atau dokumen sekolah.
Pada tahap wawancara dengan Bapak Suradi selaku Kepala Sekolah, diperoleh
informasi yaitu data sekolah, yaitu sejarah dan profil SMP Hamong Putra Lasem. Pada
tahap wawancara dengan guru, diperoleh informasi yaitu kebutuhan tentang aplikasi
teknologi informasi yang mampu menampung dokumen sekolah dan melakukan sharing
sebagai alat pendukung penyebaran dokumen dan materi pembelajaran bagi siswa, orang
tua atau wali maupun bagi umum, dan mengamankan dokumen sekolah yang bersifat
rahasia supaya tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berkentingan, karena server
hosting masih menyewa dengan provider web hosting. Sedangkan hasil wawancara
dengan beberapa siswa diperoleh informasi, yaitu bahwa aplikasi sangat dibutuhkan,
khususnya jika ingin mendapatkan materi pembelajaran dari salah seorang guru. Aplikasi
juga bermanfaat bagi orang tua atau wali siswa jika ingin mendapatkan selebaran
dokumen penting dari pihak sekolah. Biaya penggunaan aplikasi pengolahan dokumen
sekolah ini dianggap murah oleh siswa, karena bagi siswa yang berlanggapan internet
pada gadget yang dimilikinya tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk penggandaan
materi pembelajaran.
Tahapan selanjutnya dalam metode prototype yaitu build/revise mock-up atau
membangun aplikasi secara cepat. Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi
pengolahan dokumen sekolah berbasis web yang memiliki keamanan data berupa
dokumen sekolah pada SMP Hamong Putra secara cepat, lebih memfokuskan pada input
output aplikasi sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada tahap pertama.
Pada tahap ini dilakukan uji dan evaluasi prototype oleh user yaitu pengguna
seperti tahap wawancara. Uji dan evaluasi prototype digunakan untuk mendapatkan
umpan balik apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan user, yaitu actor sistem.
Tahap ini dilakukan oleh semua actor Pengguna yaitu Admin sekolah, Guru dan Siswa.
Pengujian menggunakan cara uji fungsionalitas sistem, yaitu menggunakan
metode Blackbox. Aplikasi web pengolahan dokumen sekolah yang dibangun terdapat
proses unggah dan unduh dokumen sekolah telah diuji. Pengujian yang lain adalah
pengujian sistem kemanan data yang diterapkan pada aplikasi. Pengujian ini dilakukan
untuk memastikan bahwa data dokumen sekolah telah disandikan pada saat melalui
jaringan komunikasi dengan internet lewat Hypertext Transfer Protocol (http), dan
dokumen sekolah juga disandikan pada saat tersimpan didalam memori eksternal server
hosting jika dokumen tidak untuk dibagikan kepada siswa maupun publik.
-
7
Evaluasi dilakukan dengan cara wawancara sebagai uji responden pada penelitian
ini. Jika evaluasi prototype belum sesuai dengan kebutuhan user, maka dilakukan proses
perbaikan dimulai kembali ke tahap awal dan dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Pengamanan data dokumen sekolah pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah
SMP Hamong Putra Lasem menggunakan alogaritma TripleDes dan algoritma base64.
Sistem keamanan data memiliki 2 (dua) proses utama, yaitu proses enkripsi dan dekripsi.
Proses enkripsi data dokumen sekolah dijalankan pada saat dokumen dikirim oleh client
actor Admin, yang kemudian disimpan didalam folder memori ekternal server. Pada
proses enkripsi yang terdapat upload dokumen ( di dalam libraries PHP terdapat
alogarima untuk keamaanan data yaitu TripleDesEncrypt dan Base64_encode). Proses
enkripsi dapat dilihat pada Gambar 6.
File Dokumen
(plaintext)
Base64_encode
(chipertext)
File Chiper
Mulai
Pilih
Dokumen
Dokumen
Dipilih?
Ya
Tidak
Selesai
Ba
sis
Da
ta
Se
rve
r
Simpan ke Folder
Server
Simpan Alamat
Folder
TripleDesEncrypt
(plaintext)
Chipertext
Dokumen
Alamat FolderKlik Upload
Upload
Dipilih?
Ya
Tidak
Gambar 6 Diagram Alir Proses Enkripsi Dokumen
Sedangkan, proses dekripsi (terdapat pada download dokumen yang ada di dalam
libraries PHP terdapat alogarima untuk keamaanan data yaitu TripleDesDecrypt dan
Base64_decode).dijalankan pada saat dokumen sekolah berupa ciphertext yang tersimpan
dalam memori ekternal server dibaca oleh aplikasi, yang kemudian plaintext atau
dokumen sekolah asli hasil dekripsi disimpan kedalam folder berbeda pada server, lalu
dikirim ke client pada saat proses unduh pada aplikasi dilakukan. Untuk lebih jelas,
proses dekripsi tersebut dapat dilihat pada Gambar 7.
File Chiper
Base64_decode
(chipertext)
File Plaintext
Mulai
Pilih
Dokumen
Dokumen
Dipilih?
Ya
Tidak
Selesai
Klik
Download
Download
Dipilih?
Tidak
Basis
Data
Server
Baca Alamat
Folder
Download
File Dokumen
TripleDesDecrypt
(File Chiper)
Chipertext
Dokumen
Ya
Gambar 7 Diagram Alir Proses Dekripsi Dokumen
-
8
Aplikasi pengolahan dokumen berbasis web yang memiliki sistem keamanan data
menggunakan algoritma base64 ini, dirancang menggunakan Unified Modelling
Language (UML) sebagai pemodelan sistem. UML menyediakan beberapa diagram
dalam proses perancangan sistem. Dalam sistem yang dibuat telah dirancang
menggunakan beberapa diagram, yaitu: use case diagram, activity diagram, sequence
diagram dan class diagram.
Perancangan aplikasi pengolahan dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem
ini dirancang menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai pemodelan
sistem. Sebuah use case diagram merepresentasikan keseluruhan kerja sistem secara garis
besar dan juga mempresentasikan interaksi antara actor dengan sistem yang dibangun,
serta menggambarkan fungsionalitas yang dapat diberikan sistem kepada user atau actor.
Use case diagram menggambarkan interaksi antara actor dengan proses atau sistem yang
dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti: Actor, Use Case,
dan Relasi. Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak sebagai subyek (pelaku)
dalam suatu proses. Use case adalah proses yang terjadi dalam suatu software. Use case
juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh seorang actor. Relasi
menggambarkan hubungan antara actor dan use case.
Gambar 7 merupakan use case diagram aplikasi pengolahan dokumen sekolah
SMP Hamong Putra Lasem. Pada aplikasi tersebut terdapat 2 (dua) actor yaitu Guest dan
actor Admin. Guest adalah actor sistem bagi siswa, orang tua/wali maupun publik pada
sistem yang memiliki akses untuk unduh dokumen sekolah yang terdapat pada halaman
daftar dokumen. Actor Admin, adalah actor yang telah ditentukan oleh pihak sekolah
untuk melakukan kelola dokumen sekolah, yaitu unggah dan unduh dokumen sekolah,
seting status sharing atau tidak sharing suatu dokumen.
Daftar Dokumen
Download
Search
Guest
Beranda
Kategori File
Tentang
Dashboard
Logout
Kategori
Data File
Admin
Image Header
Tabel Daftar
Edit Hapus
Browse File
Simpan Header
Gambar 8 Use Case Diagram Aplikasi
Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan
bagaimana mereka berakhir. Pada sistem pengolahan dokumen sekolah yang dibangun
memiliki 2 (dua) activity diagram utama, yaitu activity diagram upload dokumen dan
activity diagram download dokumen.
-
9
Gambar 9 Activity Diagram Upload Dokumen
Gambar 9 menunjukkan activity diagram Admin Sekolah dalam aktivitasnya
mengelola konten aplikasi, antara lain kelola dokumen sekolah pada use case Data File,
kelola Tentang sekolah, dan kelola image header aplikasi. Actor Admin harus melakukan
login sebelum melakukan aktivitasnya. Terlihat bahwa pada saat upload, dokumen
sekolah dikenai proses enkripsi, lalu nama file dan alamat penyimpanan ciphertext hasil
enkripsi disimpan di dalam basis data.
Gambar 10 Activity Diagram Download Dokumen
-
10
Gambar 10 menunjukkan activity diagram actor Guest yaitu siswa, orang
tua/wali, dan publik pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah SMP Hamong Putra
Lasem. Terlihat bahwa actor Guest pada halaman Beranda dapat menentukan kategori
dokumen yang akan diunduh. Daftar dokumen dengan status sharing ditampilkan pada
halaman Beranda aplikasi.
Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut yang
melekat pada class tersebut. Pada gambar 10 berikut merupakan class diagram aplikasi
pengolahan dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem yang dikembangkan. Pada
class diagram terlihat bahwa terdapat 4 (empat) class pada aplikasi.
Gambar 11 Class Diagram Aplikasi
Pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah terdapat 4 (empat) class yang saling
berhubungan. Class Control_Depan memiliki hubungan one-to-many dengan class
Mod_login, sehingga memungkinkan class Control_Depan dapat mengakses berulangkali
setiap operasi dalam Mod_login. Selain itu, class Control_Depan juga memiliki
hubungan one-to-many dengan class Control_Admin, sehingga memungkinkan class
Control_Depan dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam Control_Admin.
Class Control_Admin juga memiliki hubungan one-to-many dengan class Mod_login dan
Mod_Admin, sehingga memungkinkan class Control_Admin dapat mengakses
berulangkali setiap operasi dalam class Mod_login dan Mod_Admin.
3. Hasil dan Pembahasan Pembahasan yang meliputi implementasi rancangan dan pembahasan aplikasi
pengelolaan dokumen sekolah. Pembahasan berisi uraian hasil implementasi berdasarkan
yang tertulis dalam bab 3 (tiga). Sedangkan analisis hasil akan dilakukan terhadap hasil
yang telah diuji dari aplikasi. Aplikasi pengelolaan dokumen sekolah berbasis web
diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql.
Metode pengembangan sistem yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
metode prototype. Dalam proses implementasi, menghasilkan 2 (dua) prototipe, yang
berdasarkan hasil pengujian merupakan prototype aplikasi web pengelolaan dokumen
-
11
sekolah yang sudah sesuai dengan kebutuhan di SMP Hamong Putra Lasem. Untuk lebih
memperjelas proses pengembangan sistem dapat dilihat dalam Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1 Dokumentasi Prototipe I
No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Ket.
1 Login Proses Login untuk user Dapat Dilakukan OK
2 Kelola Image
Header aplikasi
oleh Admin
Proses tambah Admin dapat tambah
image header aplikasi.
OK
Proses update image
header aplikasi
Admin dapat mengganti
image header aplikasi.
OK
3 Kelola data
kategori dokumen
sekolah oleh
Admin
Proses tambah kategori
dokumen
Admin dapat tambah
kategori dokumen
OK
Proses ubah kategori
dokumen
Admin dapat mengubah
kategori dokumen
OK
Proses hapus kategori
dokumen
Admin dapat menghapus
kategori dokumen
OK
4 Kelola data
Tentang oleh
Admin
Proses tambah data
Tentang
Admin dapat tambah
data Tentang
OK
Proses update data
Tentang
Admin dapat ubah data
Tentang
OK
5 Kelola dokumen
sekolah oleh
Admin
Proses tambah dokumen
sekolah
Admin dapat tambah
dokumen sekolah
OK
Proses ubah dokumen
sekolah
Admin dapat mengubah
dokumen sekolah
OK
Proses hapus dokumen
sekolah
Admin dapat menghapus
dokumen sekolah
OK
Proses setting share
dokumen
Admin dapat merubah
status sharing dokumen
sekolah
Ok
Proses download
dokumen
Admin dapat mengunduh
dokumen sekolah
OK
6 Download
dokumen sekolah
oleh Guest
Proses search dokumen
sekolah
Guest mencari dokumen OK
Proses download
dokumen
Guest dapat mengunduh
dokumen sekolah
OK
7 Ubah Password
oleh user Admin
Proses verifikasi
password lama.
Adanya verifikasi
inputan password lama.
OK
Proses verifikasi
password baru.
Adanya verifikasi dan
konfirmasi masukkan
password baru.
OK
Setting password baru OK
-
12
Tabel 2 Dokumentasi Prototipe II
No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Ket.
1 Login Proses Login untuk user Dapat Dilakukan OK
2 Kelola Image
Header aplikasi
oleh Admin
Proses tambah Admin dapat tambah
image header aplikasi.
OK
Proses update image
header aplikasi
Admin dapat mengganti
image header aplikasi.
OK
3 Kelola data
kategori dokumen
sekolah oleh
Admin
Proses tambah kategori
dokumen
Admin dapat tambah
kategori dokumen
OK
Proses ubah kategori
dokumen
Admin dapat mengubah
kategori dokumen
OK
Proses hapus kategori
dokumen
Admin dapat menghapus
kategori dokumen
OK
4 Kelola data
Tentang oleh
Admin
Proses tambah data
Tentang
Admin dapat tambah
data Tentang
OK
Proses update data
Tentang
Admin dapat ubah data
Tentang
OK
5 Kelola dokumen
sekolah oleh
Admin
Proses tambah dokumen
sekolah
Admin dapat tambah
dokumen sekolah
OK
Proses ubah dokumen
sekolah
Admin dapat mengubah
dokumen sekolah
OK
Proses hapus dokumen
sekolah
Admin dapat menghapus
dokumen sekolah
OK
Proses setting share
dokumen
Admin dapat merubah
status sharing dokumen
sekolah
Ok
Proses download
dokumen
Admin dapat mengunduh
dokumen sekolah
OK
6 Download
dokumen sekolah
oleh Guest
Proses search dokumen
sekolah
Guest mencari dokumen OK
Proses download
dokumen
Guest dapat mengunduh
dokumen sekolah
OK
7 Ubah Password
oleh user Admin
Proses verifikasi
password lama.
Adanya verifikasi input
password lama.
OK
Proses verifikasi
password baru.
Adanya verifikasi dan
konfirmasi masukkan
password baru.
OK
Setting password baru OK
Aplikasi pengelolaan dokumen sekolah berbasis web dirancang dan dibangun
guna memberikan bentuk prototipe dalam upaya pihak sekolah SMP Hamong Putra
Lasem memberikan sarana berupa media sharing resource berupa dokumen, dalam
menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah. Melalui aplikasi hasil penelitian ini,
diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pihak sekolah (administrator maupun
guru) dalam mendistribusikan dokumen sekolah kepada siswa maupun sivitas sekolah.
Untuk dapat mewujudkan tersebut, maka diperlukan teknologi web dalam
impelementasinya, sehingga dapat diakses secara bersama dan bersifat online. Oleh
karena hal tersebut, maka sistem diberi layanan login seperti terlihat pada Gambar 12,
supaya dapat memberikan jaminan terhadap validitas dokumen yang disajikan sebagai
konten aplikasi.
-
13
Gambar 12 Form Login
Setelah login berhasil maka actor Admin masuk dalam Beranda Utama Admin.
Untuk lebih jelas, terlihat pada Gambar 13 tampilan Beranda Utama Admin.
Gambar 13 Tampilan Beranda Utama Actor Admin
Pada beranda utama actor Admin memiliki fasilitas yaitu Kelola Kategori, Kelola
Data File, Kelola Data Tentang, Kelola Image Header dan Ganti Password. Kelola Data
File merupakan fasilitas bagi actor Admin untuk mengelola dokumen sekolah sebagai
konten pada aplikasi. Tampilan halaman kelola dokumen sekolah pada actor Admin
dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14 Tampilan Halaman Kelola Dokumen Sekolah Actor Admin
Fokus utama penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan sistem
keamanan data bagi dokumen sekolah pada aplikasi pengelolaan dokumen berbasis web.
Keamanan data dokumen sekolah dilakukan mengunakan algoritma base64. Terlihat pada
gambar 13, bahwa dokumen sekolah yang bersifat rahasia, diunggah kedalam aplikasi
pengelolaan dokumen sekolah akan dilakukan proses enkripsi dan diberi status sharing
“Tidak”, sehingga dokumen tersebut tidak ditampilkan dan diunduh oleh actor Guest
-
14
yaitu siswa maupun publik. Dokumen sekolah akan dikenai proses dekripsi jika status
sharing menjadi “Iya”, sehingga dokumen akan ditampilkan pada daftar dokumen
berdasarkan kategori, dan dapat diunduh oleh actor Guest. Proses ubah status sharing
dapat dilihat pada gambar 15.
Gambar 15 Tampilan Ubah Status Sharing
Gambar 15 memperlihatkan proses ubah status sharing “Tidak” menjadi “Iya”
yang memiliki arti bahwa dokumen tersebut akan dikenai proses dekripsi menggunakan
algoritma base64. Hasil perubahan status sharing dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16 Tampilan Status Sharing “Iya”
Proses enkripsi dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem pada penelitian ini
dilakukan pada saat dokumen diunggah kedalam aplikasi, atau pada saat perubahan status
sharing dokumen dari “Iya” menjadi “Tidak”. Proses enkripsi dapat dilihat pada Kode
Program 1 yang merupakan fungsi Encrypt yang mengelola proses enkripsi dokumen
sekolah.
Kode Program 1 Fungsi Encrypt Dokumen Sekolah 1. function Encrypt($source, $destination) { 2. $key = "passwordDR0wSS@P6660juht"; 3. $iv = "password"; 4. if (extension_loaded('mcrypt') === true) { 5. if (is_file($source) === true) { 6. $source = file_get_contents($source); 7. $encryptedSource = $this->TripleDesEncrypt($source, $key, $iv); 8. if (file_put_contents($destination, $encryptedSource, LOCK_EX) !== false) {
Baris 1 merupakan nama fungsi, dimana $source menyimpan alamat file akan dikenai
proses enkripsi, sedangkan $destination merupakan alamat folder penyimpanan hasil
enkripsi atau file ciphertext. Baris 2 dan baris 3 menentukan kunci yang akan digunakan
untuk proses enkripsi data. Baris 4 mengecek modul php sudah support mcrypt atau
belum. Baris 5 mengecek apakah file tersedia atau tidak. Baris 6 mengubah file menjadi
string. Baris 7 proses enkripsi dengan memanggil fungsi TripleDesEncrypt dengan
mengirim 2 parameter. Baris 8 mengubah string hasil enkripsi menjadi file.
-
15
Pada Kode Program 1 di baris ke-7, terlihat bahwa fungsi memanggil fungsi
bernama TripleDesEncrypt untuk proses utama enkripsi file dokumen sekolah. Proses
fungsi TripleDesEncrypt dapat dilihat pada Kode Program 2.
Kode Program 2 Fungsi TripleDesEncrypt 1. function TripleDesEncrypt($buffer, $key, $iv) { 2. $cipher = mcrypt_module_open(MCRYPT_3DES, '', 'cbc', ''); 3. $buffer.='___EOT'; 4. $extra = 8 - (strlen($buffer) % 8); 5. if ($extra > 0) { 6. for ($i = 0; $i < $extra; $i++) { 7. $buffer .= '_';}} 8. mcrypt_generic_init($cipher, $key, $iv); 9. $result = mcrypt_generic($cipher, $buffer); 10. mcrypt_generic_deinit($cipher); 11. return base64_encode($result);
Pada Kode Program 2. terlihat bahwa baris 1 merupakan penamaan fungsi. Baris 2
menentukan tipe module enkripsi yang akan digunakan. Baris 3 sampai baris 4
menambahkan karakter pada buffer. Baris 5 sampai dengan baris 7 mengecek jika
karakter kurang dari 8 maka akan ditambahkan karakter _ untuk menjadikan data menjadi
8 karakter. Baris 8 menetapkan tipe enkripsi baris 2 dengan menyertakan password. Baris
9 memproses enkripsi file buffer dengan tipe enkripsi baris 8. Baris 10 menutup tipe
enkripsi baris 2. Baris 11 mengembalikan hasil enkripsi.
Proses dekripsi dokumen sekolah pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah
dilakukan pada saat perubahan status sharing dokumen dari “Iya” menjadi “Tidak”, dan
saat proses download yang dilakukan oleh actor Admin. Proses dekripsi dapat dilihat
pada Kode Program 3 yang merupakan fungsi Decrypt yang mengelola proses dekripsi
dokumen.
Kode Program 3 Fungsi Decrypt Dokumen Sekolah 1. function Decrypt($source, $destination) { 2. $key = "passwordDR0wSS@P6660juht"; 3. $iv = "password"; 4. if (extension_loaded('mcrypt') === true) { 5. if (is_file($source) === true) { 6. $source = file_get_contents($source); 7. $decryptedSource = self::TripleDesDecrypt($source, $key, $iv); 8. if (file_put_contents($destination, $decryptedSource, LOCK_EX) !== false) {…
Baris 1 merupakan penamaan fungsi. Baris 2 sampai baris 3 menentukan password yang
akan digunakan. Baris 4 mengecek modul php sudah support mcrypt. Baris 5 mengecek
apakah file tersedia atau tidak. Baris 6 mengubah file menjadi string. Baris 7 proses
enkripsi dengan memanggil fungsi TripleDesDecrypt dengan mengirim 3 parameter.
Baris 8 mengubah string hasil dekripsi menjadi file.
Pada Kode Program 3 di baris ke-7, terlihat bahwa fungsi memanggil fungsi
bernama TripleDesDecrypt untuk proses utama dekripsi file dokumen sekolah. Proses
fungsi TripleDesDecrypt dapat dilihat pada Kode Program 4.
Kode Program 4.4 Fungsi TripleDesDecrypt 1. function TripleDesDecrypt($buffer, $key, $iv) { 2. $buffer = base64_decode($buffer); 3. $cipher = mcrypt_module_open(MCRYPT_3DES, '', 'cbc', ''); 4. mcrypt_generic_init($cipher, $key, $iv); 5. $result = mdecrypt_generic($cipher, $buffer); 6. $result = substr($result, 0, strpos($result, '___EOT')); 7. mcrypt_generic_deinit($cipher); 8. return $result;
-
16
Pada Kode Program 4 terlihat bahwa baris 1 adalah penamaan fungsi. Baris 2
mengembalikan string encode buffer. Baris 3 menentukan tipe module dekripsi yang akan
digunakan. Baris 4 menetapkan tipe dekripsi baris 3 dengan menyertakan password. Baris
5 memproses dekripsi file buffer dengan tipe dekripsi baris 4. Baris 6 menghilangkan
karakter tertentu / karakter tambahan. Baris 7 menutup tipe dekripsi baris 3. Baris 8
mengembalikan hasil.
4. Uji Sistem Pengujian aplikasi pengelolaan dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem
pada penelitian ini dilakukan dengan metode blackbox seperti tabel 4.3. Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui performa dari aplikasi.
Tabel 3 Pengujian dengan metode Blackbox
No Spesifikasi Input Output Ket.
1 Login Masukkan Username
atau password salah
Pesan kesalahan Valid
Masukkan Username
dan password Benar
Ditampilkan halaman
beranda user
Valid
2 Kelola Image
Header aplikasi
oleh Admin
Tambah File image File image ditampikan
pada slider aplikasi
Valid
Ubah image header
aplikasi
File image pada slider
aplikasi berubah
Valid
3 Kelola data
kategori dokumen
sekolah oleh
Admin
Tambah kategori
dokumen
Kategori dokumen
bertambah
Valid
Ubah kategori dokumen Kategori dokumen
berubah
Valid
Hapus satu kategori
dokumen
Kategori dokumen
terhapus
Valid
4 Kelola data
Tentang oleh
Admin
Tambah data Tentang Data Tentang terisi dan
ditampilkan pada
halaman Tentang
Valid
update data Tentang Konten halaman Tentang
berubah
Valid
5 Kelola dokumen
sekolah oleh
Admin
Dokumen sekolah
ekstensi .doc, .xls, dan
.zip
Dokumen sekolah
ekstensi .doc, .xls, dan
.zip bertambah
Valid
Ubah dokumen sekolah Dokumen sekolah
berubah
Valid
Hapus dokumen sekolah Dokumen sekolah
terhapus
Valid
Proses setting sharing
dokumen menjadi “Iya”
Status sharing dokumen
sekolah menjadi “Iya”
Valid
Proses setting sharing
dokumen menjadi
“Tidak”
Status sharing dokumen
sekolah menjadi “Tidak”
Valid
Klik download dokumen Dokumen sekolah
terunduh
Valid
-
17
Hasil proses enkripsi pada dokumen berekstensi .doc dapat dilihat pada gambar
16, yaitu dokumen dapat dibuka tetapi isi dokumen tidak dapat dipahami oleh pengguna.
Pengujian menggunakan metode uji responden dilakukan oleh 10 (sepuluh) responden di
SMP Hamong Putra Lasem, yaitu seorang staff administrasi dan seorang guru sebagai
actor Admin, dan 8 (delapan) siswa sebagai actor Guest. Berdasarkan uji responden
tersebut, aplikasi pengelolaan dokumen sekolah berbasis web SMP Hamong Putra Lasem
dinyatakan telah sesuai dan memenuhi kebutuhan pengguna, serta sistem keamanan data
diterapkan pada aplikasi dapat diterima pengguna sebagai pengamanan data dokumen
sekolah.
Gambar 16 Tampilan Hasil Proses Enkripsi pada Dokumen Berekstensi .Doc
5. Simpulan Berdasarkan hasil dari perancangan dan implementasi sistem keamanan data
menggunakan algoritma base64 pada aplikasi pengelolaan dokumen sekolah berbasis web
di SMP Hamong Putra Lasem, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aplikasi dirancang supaya dapat diakses secara bersama oleh 2 (dua) actor, yaitu Admin dan Guest, dimana actor Admin yang memiliki hak kelola dokumen sekolah.
2. Aplikasi yang dibangun hanya mampu mengamankan data berupa dokumen sekolah yang memiliki ektensi .doc, .xls dan .zip.
3. Dokumen sekolah yang bersifat rahasia diamankan dengan cara disimpan dalam bentuk ciphertext hasil enkripsi algoritma base64, jika dokumen sekolah tersebut tidak
memiliki status sharing.
Saran pengembangan bagi hasil penelitian ini adalah perlu dibangun layanan
berupa broadcast dokumen melalui e-mail, sehingga dokumen dapat didistribusikan
hanya kepada siswa yang ditentukan, khususnya untuk jenis dokumen soal atau tes.
-
18
6. Pustaka [1] Hayatun Nufus, 2009, Pembuatan Aplikasi Kriptografi Algoritma Base64
Menggunakan Java JDK 1.6,
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/computer-
science/2009/Artikel_10105755.pdf, Diakses pada tanggal 15 Januari 2016.
[2] Febrian Wahyu. C, Adriana P. Rahangiar, Febry De Fretes, 2012, Penerapan
Algoritma Gabungan RC4 dan Base64 pada Sistem Keamanan E-Commerce,
SNATI: ISSN 1907-5022, Hal. 47-52.
[3] Fathansyah, 2007, Basis Data, Jakarta: Informatika.
[4] Siagian, Sondang P, 2006, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, Bumi Aksara.
[5] Jogiyanto, 2003, Pengertian Sistem Informasi, Jogjakarta: Skripta Media.
[6] Indrajit, Richardus Eko. 2001. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
[7] O’Brien, James. A. (2005). Pengantar Sistem Informasi Perseptif Bisnis dan
Manajerial. Salemba.
[8] Ariyus, Doni. 2006. Kriptografi Keamanan Data dan Konunikasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
[9] Kurniawan, Yusuf. 2004. Kriptografi Keamanan Internet dan Jaringan
Telekomunikasi. Bandung : Informatika.
[10] Akbar, 2002, Diktat Kuliah Keamanan Komputer,
http://www.akbar.staff.gunadarma.ac.id/, Diakses tanggal 21 Februari 2016.
[11] KBBI, 2016, Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://kbbi.web.id/dokumen,
Diakses pada tanggal 15 Januari 2016.
[12] Pressman, 2001, Software Enginering: A Practicioner’s Approach 5th Edition,
America: Mc. Graw Hill.
-
19
Lampiran
Quisioner
-
20
-
21
-
22
-
23
top related