peran perawat sebagai edukator
Post on 29-Dec-2014
817 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Peran Perawat sebagai Edukator. Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam
meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang
diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan. Selama bertahu-tahun, organisasi-organisasi yang mengatur dan mempengaruhi
perawat telah mendorong dan mendukung pendapat bahwa perawat harus memainkan peran
utama dalam pendidikan kesehatan. Pengajaran dianggap sebagai suatu komponen pokok
praktik keperawatan pada perawatan klien yang sehat atau yang sakit. Agar perawat dapat
bertindak sesuai dengan perannya sebagai pendidik, siapapun khalayak mereka, pasien,
anggota keluarga, siswa keperawatan atau staf keperawatan dan lembaga lainnya, mereka
harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip pengajaran dan
pembelajaran. Biasanya bila dalam lingkungan rumah sakit diberikan sewaktu pasien akan
pulang sehingga diharapkan pasien dapat menjalankan pola hidup sehat dan juga menjaga
kesehatannya. Bagi keluarga klien memampukan mereka dalam menangani sendiri intervensi
yang diharuskan jika memungkinkan.
Luke dan Caress (1989) dengan jelas membedakan antara pengajaran pasien dan
pendidikan pasien. Mereka mengatakan pengajaran pasien “memperlihatkan pendekatan
pemberian informasi didaktik”. Sementara pendidikan pasien “memperlihatkan sesuatu yang
lebih menyeluruh sehingga diperlukan keterampilan spesialis. Dapat dipastikan bahwa peran
perawat sebagai penagajar bagi para pasien dan keluarga, juga sebagai staf dan siswa
keperawatan, harus kembali pada filosofi kemitraan. Penyampaian informasi pada peserta
didik, siapaun dia, harus menekankan fakta bahwa pengajaran dan pembelajaran merupakan
proses yang partisipatif. Seorang peserta didik tidak dapat dipaksa untuk belajar. Walaupun
demikian, pendekatan yang efektif untuk mendidik orang lain adalah dengan melibatkan
peserta didik secara aktif pada proses pendidikan. Makin banyak bukti yang menunjukkan
bahwa pendidikan yang efektif dan partisipasi peserta didik memang seiring sejalan. Perawat
harus bertindak sebagai fasilitator, membentuk lingkungan yang kondusif untuk
pembelajaran-lingkungan yang memotivasi individu agar mau belajar dan memungkinkan
bagi mereka untuk belajar. Dalam kasus pendidikan pasien, pendekatan yang digunakan
harus dapat lebih mempertahankan gagasan yang ideal bahwa perawatan diri ditujukan untuk
mengalihkan tanggung jawab pembelajaran dari perawat kepada pasien. Penekanannya harus
pada fasilitasi pembelajaran dengan pendekatan pengajaran yang bersifat nondirektif bukan
pengajaran yang didaktik (Luker & Caress, 1989).
top related