pengemasan produk teh hitam di pt. perkebunan nusantara ix...

Post on 09-Mar-2019

274 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pengemasan Produk Teh HitamDi PT. Perkebunan Nusantara IX

Kebun Semugih

Vileora Putri Christna14.I1.0172

PROFIL PERUSAHAAN

PTPN IX pada awalnya merupakan penggabungan 2 unitkebun Semugih dan Pesantren. Kedua kebun tersebutterletak di wilayah Kabupaten Dati II Pemalang, JawaTengah. Dengan luas total yang dimiliki yaitu 1026,32Ha.

PTPN IX merupakan Badan Usaha Milik Negara dengankantor pusat yang terletak di Jalan Mugas Dalam(Atas), Semarang.

Surat Ijin Usaha Perkebunan (SIUP) dengan nomor031/11.01.PB/III/2003 tanggal 24 Maret 2003 dan IjinUsaha Perkebunan (IUP) dengan nomor 525.3/5518tanggal 1 Juni 2006.

Kebun Semugih dibagi menjadi 3 Afdeling :Afdeling Semugih

Kebun BanyumudalKebun Sima

merupakan pusat Afdeling yang lain,sehingga dijadikan sebagai kantor induk.

Afdeling Semakirbudidaya tanaman kakao, kelapa, tebu, danjarak.

Afdeling Pesantrenbudidaya tanaman kelapa, tebu, dan jarak.

Pengaturan kerja di PTPN Semugih :a. Waktu kerja bagian kantor

b. Waktu kerja bagian pengolahan

Hari Pukul

Senin - Kamis, dan SabtuJumat

06.30 – 14.00 WIB (ist. ½ jam)06.30 – 11.30 WIB

Proses Produksi Shift Pukul

Pelayuan

Pengolahan Basah

PengeringanSortasi KeringPengemasan

Shift III

Shift III

15.00 – 22.00 WIB22.00 – 05.00 WIB04.00 – 11.00 WIB11.00 – 18.00 WIB06.00 – 13.00 WIB11.00 – 18.00 WIB06.00 – 13.00 WIB

SISTEM PEMASARAN

Pemasaran produk dilakukan dengan 2 cara :a. Lelang untuk pasar eksporKebun Semugih mengirim sampel chop ke kantor

direksi, kemudian kantor direksi akan mengirimsampel ke calon pembeli yang terdaftar.

Apabila terjadi kesepakatan harga, maka produkdikirim ke pembeli sesuai dengan jumlah yangdipesan, sedangkan pembelian dilakukan saatpelelangan.

b. Penjualan Langsung (lokal)Untuk produk teh mutu III yaitu BM dan Kawul.

Pembeli datang langsung ke PTPN IX KebunSemugih. Kebun Semugih juga menjualeceran untuk masyarakat sekitar koperasipabrik.

SPESIFIKASI PRODUK

Grade 1

a. BOP (Broken Orange Pekoe)

b. BOPF (Broken Orange Pekoe Fanning)

c. PF (Pekoe Fanning)

d. DUST

e. BP (Broken Pekoe)

f. BT (Broken Tea)

Grade 2

a. BP (Broken Pekoe) II

c. FANN II

b. PF (Pekoe Fanning) II

d. DUST II

e. DUST III

Grade 3

a. BM

b. Kawul

PROSES PRODUKSI TEH HITAM

Bahan Baku

a. Pemetikan PucukPenyediaan pucuk teh diatur dengan jangka

waktu selama 7 hari antara pemetikan yangsudah dilakukan dengan pemetikan yangakan dilakukan pada berikutnya.

b. Pengangkutan PucukDilakukan dengan menggunakan keranjang dan

waring petik. Kemudian dikumpulkan di posatau TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) danditimbang.

c. Penerimaan PucukDitimbang, dan dibeberkan di trought atau

palung yang berkapasitas 1.500 kg. Pucukdibeberkan antara 25-30 kg per m2 denganketebalan antara 25-30 cm. Pembeberantersebut dilakukan satu arah yang dimulai dariujung trought menuju ke sumber aliran udara.

d. Analisa PucukPengambilan secara acak sebanyak 200 gram.

Hal ini dilakukan untuk mencari persentaseanalisa pucuk.

Proses Produksi

a. PelayuanLama pelayuan antara 10 hingga 20 jam

tergantung pada keadaan pucuk. Pelayuanyang kurang dari 14 jam hanya dapatdilakukan pada musim kemarau. Hamparanpucuk pada trought setelah bagian bawahlayu kemudian dilakukan pembalikan yaitusebanyak 2 sampai dengan 3 kali denganselang waktu 4 – 5 jam tergantung keadaanpucuk saat itu.

b. Penggilingan basah

- OTR - RRB 1

Bubuk 1

- PCR - RRB 2

Bubuk 2

- RV 1 - RRB 3

Bubuk 3

- RV 2 - RRB 4

Bubuk 4 Badag

c. FermentasiWaktu fermentasi optimal antara 110-180 menit

(sambil melihat perubahan warna bubuksecara indrawi).

Suhu bubuk dalam hamparan baki yaitu antara28-30oC dapat dikontrol setiap saat denganmenggunakan thermometer batang.

d. PengeringanThermometer pada suhu Inlet menunjukkan

900C – 1000C dan pada suhu Outlet 550C –600C atau 1200F – 1300F.

Pada pengeringan yang terlalu cepat dan suhuyang tinggi, maka akan terjadi case hardening.

Kecepatan Trays 20 - 24 menit dengan ketebalanhaparan bubuk 1 – 5 cm.

Kadar air minimum 2,5% dan maksimum 3%.

e. Sortasi

f. PengemasanTujuan pengemasan yaitu:- Melindungi bubuk teh dari kontaminasi

mikrobia ataupun kotoran fisik.- Memudahkan di dalam pengangkutan dan

pemasaran.- Memperbaiki penampilan dalam rangka

kepentingan penjualan.- Memudahkan di dalam penyimpanan dalam

gudang (efektivitas tempat).

Sebelum dilakukan pengemasan, bubukdisimpan dalam peti miring.

Di bagian dalam peti miring dilapisi denganseng yang bertujuan untuk mencegahterjadinya kenaikan kadar air pada bubuk teh.

Apabila bubuk yang terlalu lama disimpan didalam peti miring akan mengakibatkan kadarair pada bubuk meningkat.

Peti tersebut didesain miring agarmempermudah pengeluaran bubuk teh keproses selanjutnya yaitu pengepakkan.

Kapasitas peti miring yaitu 1000 kg. Didalam petimiring terdapat chop untuk menyimpanbubuk tiap jenisnya dari kumpulan produksitiap harinya.

Kemasan yang digunakan kebun Semugih untukteh yang diekspor dan untuk pasar lokalberbeda. Kemasan yang digunakan untukdiekspor yaitu sack yang terbuat dari kertasnamun dibagian dalamnya dilapisi denganalumunium foil. Alumunium foil didefinisikansebagai alumunium murni (derajatkemurniannya tidak kurang dari 99,4%).Ukuran sack yang digunakan pabrik ini yaitu1120 x 720 x 180 mm.

Sedangkan untuk pasaran lokal/konsumenlokal, ada 2 jenis teh yaitu BM dan Kawul yangbiasanya dikemas dengan menggunakankarung plastik yang terdiri dari 2 lapisan yaitulapisan dalamnya berupa plastik dan bagianluarnya berupa karung yang terbuat dariplastik. Pengemas karung plastik memilikiketebalan standar plastik yang digunakanyaitu 0,8 mm. Berat setiap karungnya yaitu 50kg (BM), 40 kg (Kawul).

Adapun pasaran lokal/konsumen lokal, pabrik inijuga memproduksi teh celup dengan jenis tehBOPF. Kemasan yang digunakan untuk tehcelup yaitu filter, benang, label, string foil,kardus (kertas karton), plastik PVC.

Untuk mempermudah pengangkutan paper sackdalam satu chop, maka ruang pengemasandan penyimpanan digabung dalam satu ruang,dimana suhu, ventilasi, penerangan,kelembaban dan kebersihan ruang sangatpenting untuk diperhatikan. Suhu udara diruang pengepakkan lebih tinggi dibandingkandengan suhu di ruang sortasi, yaitu 30 – 350C.Sedangkan kelembaban udaranya adalah 80 -95%.

Penyusunan sack di ruang penyimpanandilakukan berdasarkan jenis tehnya. Dalampenyusunan atau penumpukan paper sack,satu chop terdiri atas bottom pallet, 1 bottompallet terdiri atas 20 sack. Ketinggian papersack tidak boleh melebihi dua meter atautumpukan maksimal 10 sack. Hal ini untukmenjaga agar teh yang berada dibagian bawahtidak tergencet dan tidak rusak.

PEMBAHASAN

Teh hitam dibuat dari pucuk daun muda tanamanteh (Camellia Sinensis L.Kuntze) yang memilikikomponen bioaktif polifenol secara optimal yangmemberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.

Kualitas teh dikatakan baik apabila bahan baku(pucuk teh) memiliki mutu yang tinggi, teknologipengolahan yang benar dan penggunaan mesin-mesin atau peralatan pengolahan yang memadai.

Pengujian yang telah dilakukan di KebunSemugih hanya dilakukan pada pengujianfisika, kimia dan organoleptik.

Pengujian fisika telah dilakukan dengan ujikeseragaman bubuk.

Pengujian kimia dengan menguji kadar air tehhitam.

Uji organoleptik dengan melakukan pengujianterhadap appearance (kenampakan bubukteh), liquor (warna, rasa, dan aroma airseduhan), serta infusion (kenampakan ampasseduhan).

Pucuk daun teh yang diangkut menggunakantruck harus dalam keadaan baik yang artinyakeadaan pucuk daun teh dari kebunpemetikan sampai ke lokasi pengolahan belumterjadi perubahan, seperti daun yangmengalami prafermentasi akibat penekanan,sobek maupun patah akibat menggunakanalat dengan terlalu kasar dan terjadiperubahan kimia maupun warna akibatterkena terik matahari secara langsung.

Pucuk yang kurang layu nantinya akanberpengaruh kurang baik dalam penggilingandan fermentasi karena dalam penggilinganmenjadi basah sehingga terhambat masuknyaudara yang akan digunakan untukmengoksidasikan zat-zat yang dapatteroksidasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayuanyaitu adanya pucuk rusak, keadaan pucuk,type dari pucuk, standart petikan, ketebalanhamparan dalam trought, keadaan trought,lama pelayuan dan keadaan udara

Lama waktu penggilingan atau sortasi basahakan mempengaruhi jumlah bubuk yangdihasilkan dan suhu yang dihasilkan.

Salah satu sifat yang terpenting selama prosesfermentasi adalah tanin yang akan berubahmenjadi theaflavin dan thearubigin yang akanmemberikan efek teh seperti aroma, warna,dan rasa.

Yang harus diperhatikan dalam prosespengeringan yaitu suhu dan waktupengeringan agar produk yang dihasilkansesuai dengan keinginan.

KESIMPULAN

• Proses produksi yang dilakukan di PTPN IX KebunSemugih yaitu dengan sistem OrthodoxRotorvane.

• Proses pengolahan teh hitam di PTPN IX KebunSemugih melalui tahappelayuan, penggilingan, sortasibasah, fermentasi, pengeringan, sortasi keringdan pengemasan.

• Jenis produk teh hitam yang dihasilkan di PTPN IXKebun Semugih berdasarkan ukurannya BrokenGrade (BOP, BOPF, BP, BT, BP II) dan Small Grade(PF, DUST, DUST II, DUST III, PF II, FANNING II).

• Tata letak mesin dan peralatan di PTPN IXKebun Semugih mengikuti urutan prosespengolahan, dengan mempertimbangkanefisiensi pemindahan material atau bahanyang diproses.

• Pengawasan mutu dilakukan pada tiap tahapproses sesuai dengan ISO 9001 : 2000/SNI 19-9001-2008.

SARAN

• Dalam mempertahankan kualitas teh yangbaik sebaiknya suhu dan kelembaban ruanganpada masing-masing produksi selalu dikontrol.

• Dalam mencapai produk yang diinginkansebaiknya proses produksi dilakukanberdasarkan Standar Operasional Prosedur(SOP) yang ditempel pada masing-masingruang pengolahan.

top related