pengaruh batuk dan sesak nafas terhadap sistem respirasi
Post on 08-Apr-2016
47 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengaruh Batuk dan Sesak Nafas Terhadap Sistem Respirasi
Vincentius Manggala Putra102011030
Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan pengisian alveoli dengan cairan. Penyebabnya adalah infeksi, iritan kimia dan terapi radiasi.
Identifikasi istilah yang tidak diketahui
Keluhan batuk dan sesak nafas selama 5 hari
Rumusan Masalah
Rongga hidung Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga
hal : Dihangatkan Disaring Dan dilembabkan
Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius)
Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah)
Laringofaring (terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)
Saluran nafas bagian atas
a. Laring Terdiri dari tiga struktur yang penting - Tulang rawan krikoid - Selaput/pita suara - Epilotis - Glotis b. Trakhea Merupakan pipa silinder dengan panjang ± 11 cm, berbentuk ¾
cincin tulang rawan seperti huruf C. Bagian belakang dihubungkan oleh membran fibroelastic menempel pada dinding depan esofagus.
c. Bronkhus Merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri. Tempat percabangan
ini disebut carina. Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea.
Bronchus kanan bercabang menjadi : lobus superior, medius, inferior. Brochus kiri terdiri dari : lobus superior dan inferior
Saluran Nafas Bagian Bawah
Alveoli Terdiri dari : membran alveolar dan ruang interstisial. Membran alveolar :
Small alveolar cell dengan ekstensi ektoplasmik ke arah rongga alveoliLarge alveolar cell mengandung inclusion bodies yang menghasilkan surfactant.
Anastomosing capillary, merupakan system vena dan arteri yang saling berhubungan langsung, ini terdiri dari : sel endotel, aliran darah dalam rongga endotel
Interstitial space merupakan ruangan yang dibentuk oleh : endotel kapiler, epitel alveoli, saluran limfe, jaringan kolagen dan sedikit serum.
Rongga ini terbentuk oleh: Otot –otot interkostalis Otot – otot pektoralis mayor dan minor Otot – otot trapezius Otot –otot seratus anterior/posterior Kosta- kosta dan kolumna vertebralis Kedua hemi diafragma
Rongga dan Dinding Dada
Agar terjadi pertukaran sejumlah gas untuk metabolisme tubuh diperlukan usaha keras pernafasan yang tergantung pada:
Tekanan intra-pleural Compliance:Hubungan antara perubahan
tekanan dengan perubahan volume dan aliran
1. Static compliance2. Effective Compliance
Mekanisme Pernafasan
Stastic compliance: perubahan volume paru persatuan perubahan tekanan saluran nafas ( airway pressure) sewaktu paru tidak bergerak. Pada orang dewasa muda normal : 100 ml/cm H2O
Effective Compliance: (tidal volume/peak pressure) selama fase pernafasan. Normal: ±50 ml/cm H2O
Respirasi dikendalikan dalam sistem saraf pusat (SSP). Respirasi yang voluntar diperintahkan oleh korteks, dan respirasi otomatis oleh struktur dalam daerah medulopontin. Otot respirasi disuplai oleh saraf dari medula servikal (C IV - VIII) dan dari medula torakal (Th I-VII).
Pengendalian Respirasi
Buffer darah, pH darah berkisar 7,35- 7,45. pH darah < 7,35 disebut keadaan asidosis. Jika pH darah lebih kecil dari 7,0 atau lebih besar dari 7,8 ; maka akan menimbulkan kematian. Untuk menjaga agar pH darah tidak banyak berubah, maka dalam darah terdapat sistem penyangga H2CO3 / HCO3
-
Fungsi Buffer darah
Sistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis. Fungsi ini disebut sebagai respirasi. Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidung/mulut hingga ke alveolus, di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darah. Organ-organ sistem pernapasan meliputi hidung, faring, laring, trakea, paru-paru atau pulmo yang terdiri dari bronkus, brokiolus dan alveolus. Gangguan pada sistem pernapasan bisa disebabkan karena terganggunya pengangkutan O2 ke sel-sel atau jaringan tubuh atau keracunan gas-gas berbahaya.
Kesimpulan
Terimakasih
top related