pbl eka indra isi pbl (hipertensi)(2)
Post on 03-Aug-2015
516 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung dan
pembuluh darah, selain hiperkolesterolemia dan diabetes melitus. Pada akhir abad ke-
20, penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab utama kematian di
Negara maju maupun di Negara berkembang terutama Indonesia, berdasarkan data
SKRT 2001 angka kematian penyakit jantung dan pembuluh darah di masyarakat
Jakarta sebesar 26,3 persen. Sedangkan data kematian di Rumah Sakit pada tahun
2005 menunjukkan 16,7 persen. Hampir satu miliar orang di Dunia menderita tekanan
darah tinggi atau Hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit kronis serius yang bisa
merusak tubuh. Penyakit ini menjadi penyebab satu dari setiap tujuh kematian 7 juta
pertahun dan merusak mata, otak dan ginjal.
Hasil survei kesehatan rumah tangga tahun 1995 menunjukkan prevalensi
penyakit Hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83
persen 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya perempuan lebih banyak
menderita Hipertensi dibandingkan dengan pria. Prevalensinya di daerah luar Jawa
dan Bali lebih besar dibandingkan di kedua pulau itu. Hal tersebut terkait erat dengan
pola makan, terutama konsumsi garam, yang umumnya lebih tinggi di luar Pulau Jawa
dan Bali..
Hipertensi juga merupakan masalah kesehatan dan kebanyakan dialami oleh
masyarakat kelompok atas, menengah bahkan masyarakat bawah, terutama yang
berumur diatas 32 tahun atau masyarakat yang sudah lansia, masyarakat pada
umumnya seringkali tidak memperhatikan pentingnya akan menjaga kesehatan, baik
itu olahraga, dan konsumsi makanan yang bisa memicu terjadinya hipertensi dan
penyakit komplikasi lainya. Dengan adanya masalah-masalah penyakit tersebut yang
dialami masyarakat terutama masalah Hipertensi maka Pusat kesehatan masyarakat
atau yang sering kita dengar PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan
salah satu pusat yang tepat untuk pengembangan, pembinaan, dan pelayanan
1
kesehatan masyarakat serta sekaligus merupakan pos terdepan dalam peningkatan
kesehatan masyarakat.
Di Kelurahan Duri Kepa terdapat Puskesmas, Puskesmas ini juga melayani
masyarakat dalam penanganan serta pencegahan penyakit terutama penyakit yang
akan saya bicarakan yaitu masalah Hipertensi, dan penyakit ini termasuk kedalam
salah satu penyakit sepuluh terbesar di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa sepanjang
tahun ini, hampir 4 persen masyarakat di sekitar Puskesmas tersebut mengalami
masalah hipertensi.
Dengan adanya Praktek belajar lapangan yang disesuai dengan permasalahan
yang ada pada saat ini, maka diharapkan bisa memahami dan akan mendapatkan
gambaran umum maupun khusus tentang Puskesmas yang ada di Kelurahan Duri
Kepa, dan mengetahui bagaimana penanganan masalah penyakit yang ada di
Puskesmas tersebut, setelah dilaksanakanya paraktek belajar lapangan dengan sebaik-
baiknya.
1.2 Tujuan praktek belajar lapangan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran umum tentang Puskesmas Kelurahan Duri Kepa,
mengetahui struktur organisasi, mengetahui program-program pokok, dan memahami
permasalahan dan upaya penanggulangan dalam mengatasi berbagai penyakit di
Puskesmas kelurahan Duri Kepa.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi permasalahan penyakit Tekanan Darah Tinggi
(Hipertensi) di Puskesmas KeLuraha Duri Kepa.
b. Menjelaskan upaya Puskesmas Kelurahan Duri Kepa dalam
menanggulangi penyakit Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi).
c. Melakukan pengkajian terhadap upaya penangulangan penyakit Tekanan
Darah Tinggi (Hipertensi) di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa.
2
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman kerja dalam tim Puskesmas untuk memecahkan
masalah kesehatan.
b. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan secara langsung dalam bidang
kesehatan.
c. Mengetahui cara kerja petugas kesehatan.
d. Mendapatkan bahan untuk penulisan laporan PBL tentang masalah
kesehatan yang terjadi di masyarakat.
1.3.2 Bagi Puskesmas
a. Dapat mengembangkan kemitraan dengan baik untuk kegiatan penelitian
maupun pengembangan.
b. Dapat memotifasi para kader untuk lebih meningkatkan pelayanan
kesehatan
c. Dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa untuk membantu kegiatan
operasional.
1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan
a. Terbinanya suatu kerja sama dengan institusi Praktek Belajar Lapangan
(PBL) dalam upaya peningkaan SDM pelayanan kesehatan.
b. Tersusunnya kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.
c. Meningkatkan kualitas pendidikan bagi Fakultas Ilmu- Ilmu Kesehatan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi peningkatan tekanan darah
secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-
kurangnya tiga kali tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg, maka diperkirakan
mempunyai keadaan darah tinggi, dan tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah
satu faktor resiko yang bisa menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung dan
aneurisma arterial, serta merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
2.2 Epidemilogi Hipertensi
2.2.1 Faktor Resiko Hipertensi
A. Riwayat kesehatan keluarga
Apabila ada dikeluarga Anda seorang wanita yang berusia di bawah 65 tahun
atau pria berusia di bawah 55 tahun menderita penyakit jantung, risiko Anda terkena
hipertensi akan semakin besar.
B. Ras (Golongan)
Ras afro atau African-American memiliki tekanan darah yang cukup tinggi
dibandingkan dengan ras caucasian (kulit putih). Mereka juga cenderung sensitif
terhadap natrium. Umumnya, hipertensi menyerang mereka di usia muda. Oleh karena
itu, mereka berisiko tinggi terhadap penyakit jantung, stroke, dan ginjal.
C. Kelebihan berat badan
Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada kebanyakan
kelompok etnik disemua umur. Menurut National Institutes for Health USA (NIH,
1998), prevalensi tekanan darah tinggi pada manusia dengan Indeks Massa Tubuh
(IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32% untuk wanita, dibandingkan
dengan prevalensi 18% untuk pria dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki IMT
<25 (status gizi normal menurut standar internasional).
4
D. Usia
Bagi kebanyakan orang, peningkatan tekanan darah terjadi seiring dengan
bertambahnya usia. Bagi kaum pria, hal ini terjadi lebih cepat dari pada kaum wanita.
Karena Pria cenderung memiliki tekanan darah tinggi saat usia 45-50 tahun,
sedangkan wanita cenderung mengalami hipertensi setelah 7-10 tahun setelah
menopause.
E. Senivitas terhadap Natrium/sodiumsit
Studi di Fakultas Kedokteran Indiana (2001) menunjukkan bahwa ada golongan
orang yang sensitif terhadap natrium, sehingga tekanan darahnya meningkat apabila
mengkonsumsi diet tinggi natrium. Akan tetapi tidak ada standar sensitif natrium.
Studi lainnya menunjukkan bahwa 30% orang Amerika yang menderita hipertensi
disebabkan oleh tingginya konsumsi natrium. Oleh karena itu, National Research
Washington menganjurkan bahwa kebutuhan minimal Natrium adalah 500 mg dan
konsumsi maksimalnya adalah 2400 mg.
Terjadinya hipertensi karena konsumsi natrium juga mungkin dipengaruhi oleh
genetik individu dan kerusakan fisiologis. Individu yang peka terhadap hipertensi
mempunyai risiko tinggi jika mengkonsumsi natrium berlebihan. Orang yang
ginjalnya tidak dapat berfungsi normal juga lebih sensitif terhadap natrium sebab
ginjal tidak dapat mengekskresikan natrium ke urin dalam jumlah normal.
F. Rokok
Kebiasaan merokok dapat memperberat kerja jantung sehingga mendorong
naiknya tekanan darah. Sehingga kemungkinan besar dapat terkena hipertensi. Dan
kebiasaan ini memang sangat tidak bagus untuk kesehatan.
G. Alkohol
Konsumsi lebih dari 250 ml alkohol sehari, dapat meningkatkan tekanan darah,
melemahkan otot jantung, serta menyebabkan kegemukan dan atherosklerosis
(penyempitan pembuluh darah). Akibatnya, mempercepat timbulnya penyakit jantung
yang kebih parah.
H. Diabetes dan Dislipidemia
Kedua penyakit ini dapat mempercepat terjadinya atherosklerosis dan
meningkatkan tekanan darah.
5
2.2.2 Terjadinya Tekanan Darah Tinggi
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berileksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80
mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi
kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah
140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa
minggu.
Meningkatnya pengaturan tekanan darah di dalam arteri dapat terjadi melalui
beberapa cara:
1. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu
darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari
pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Dan inilah yang terjadi pada orang
yang mempunyai usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena
arteriosklerosis. Dan dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat
terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri mengecil (arteriola), untuk sementara waktu
mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
2. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah. Hal ini dapat terjadi jika kelainan fungsi ginjal tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh Volume darah dalam tubuh
meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika:
a) Aktivitas memompa jantung berkurang
b) Arteri mengalami pelebaran
c) Banyak cairan keluar dari sirkulasi
d) Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.
Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di
dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur
berbagai fungsi tubuh secara otomatis.
6
Dan dibawah ini adalah table mengenai tekanan darah pada usia dewasa yaitu
lebih dari delapan belas tahun.
Tabel 2.1 Tekanan darah pada usia dewasa (≥18 tahun)Kategori Tekanan Darah (mm Hg)
Sistolik DiastolikOptimal <120 dan <80
Normal <130 Dan <85
Normal-tinggi 130 – 139 atau 85 – 89
Hipertensi
Stage 1 140 – 159 atau 90 – 99
Stage 2 160 – 179 atau 100 – 109
Stage 3 ≥180 atau ≥110
Keterangan :
a) Tekanan sistolik
b) Tekanan darah yang terjadi saat jantung berkontraksi.
c) Tekanan Diastolik
d) Tekanan yang terjadi saat jantung relaksasi atau saat darah masuk ke
jantung.
Dari seluruh penderita hipertensi, 90-95%-nya adalah penderita hipertensi
esensial atau hipertensi primer, yang penyebabnya tidak diketahui. Hampir bisa
dipastikan disebabkan oleh banyak faktor, termasuk disfungsi ginjal. 5% penderita
hipertensi merupakan hipertensi sekunder yang penyebabnya adalah penyakit lain,
biasanya penyakit endokrin. Karena berkaitan dengan penyakit lainnya, hipertensi
jenis ini dapat disembuhkan.
2.2.3 Perubahan fungsi ginjal akibat Hipertesi
Ginjal dapat mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
1. Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan
air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan
tekanan darah ke normal.
7
2. Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan
air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
3. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim
yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang
selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah, karena itu
berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan
darah tinggi. Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis
arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi. Peradangan dan cidera pada salah satu
atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
Kategori Hipertensi normal tinggi juga disebabkan oleh penderita yang termasuk
pasien berisiko tinggi terkena Hipertensi Primer dan penyakit kardiovaskuler.
Hipertensi stage I (140-159 / 90-99 mm Hg) merupakan level yang paling tinggi
prevalensinya pada orang dewasa. Dengan kata lain, kelompok ini adalah kelompok
yang memiliki risiko infark pada myocardial (myocardial infarction) atau stroke.
Tujuan klasifikasi adalah arbitrary karena setiap stage peningkatan tekanan datah
adalah berhubungan dengan peningkatan insidensi CVD dan penyakit ginjal. Oleh
sebab itu, normalisasi tekanan darah penting dilakukan bagi setiap stage hipertensi.
2.3 Gejala Hipertensi
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala meskipun
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan
dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud
adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan
yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan
tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:
a) sakit kepala
b) kelelahan
c) mual
8
d) muntah
e) sesak nafas
f) gelisah
g) pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif,
yang memerlukan penanganan segera.
2.4 Penyebab Hipertensi
Penyebab Penyakit Hipertensi :
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres,
alkohol atau garam dalam makanan bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-
orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan
tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah
biasanya akan kembali normal.
Risiko perkembangan hipertensi pada obesitas adalah 2 kali lebih tinggi daripada
orang dengan berat badan normal (JNC, 1993). Dua puluh hingga 30% hipertensi
terlihat pada Negara-negara yang memiliki prevalensi overweight tinggi. Peningkatan
berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh terhadap tekanan darahnya. Penelitian
firmingham menyebutkan bahwa setiap kenaikan 10% berat badan, maka terjadi
peningkatan tekanan darah sebesar 7 mm Hg. Penelitian yang lain menyebutkan, rata-
rata setiap kenaikan berat badan 0,5 kg akan meningkatkan tekanan sistolik 1 mm Hg
dan diastolik 0,5 mm Hg. Sementara Davis (1993) menyatakan bahwa pada pria,
peningkatan 10% berat badan, maka tekanan darah akan meningkat sebesar 6,6
mmHg. Selain itu, kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan volume plasma,
menyempitkan pembuluh darah, dan memacu jantung untuk bekerja lebih berat.
Gangguan Organ apabila terkena serangan hipertensi juga disebabkan oleh
gangguan organ-organ lain, dan gangguna organ yang bisa menyebabkan hipertensi
antara lain adalah adanya gangguan ginjal, kelenjar gondok, atau penyakit anak ginjal
(suprarenalis). Hipertensi akibat gangguan organ ini banyak ditemui pada usia muda,
9
sehingga apabila anda masih kepala 3 dan ternyata sudah terkena hipertensi ,jangan
buru-buru meminum obat hipertensi, tapi dilihat dahulu degan seksama, apa yang
menjadi pencetus hipertensi tersebut, apakah gangguan organ tersbeut diatas, atau
karena stress berat. Karena kelewat cepat memberikan obat pada kasus diatas malah
menyebabkan otoregulasi tubuh lewat homeostatic (menyeimbangkan kembali) jadi
kacau, dan tekanan darah malah bisa anjlok. Tensi yang mendadak rendah sama
bahayanya dengan hipertensi karena sama-sama bisa menyebabkan stroke dan buruk
akibatnya buat ginjal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder adalah :
a) Penyakit Ginjal
- Stenosis arteri renalis
- Pielonefritis
- Glomerulonefritis
- Tumor-tumor ginjal
- Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
- Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
- Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
b) Kelainan Hormonal
- Hiperaldosteronisme
- Sindroma Cushing
- Feokromositoma
c) Obat-obatan
d) Pil KB
e) Kortikosteroid
f) Siklosporin
g) Eritropoietin
h) Kokain
i) Penyalahgunaan alkohol
j) Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
k) Penyebab Lainnya Koartasio aorta
- Preeklamsi pada kehamilan
10
- Porfiria intermiten akut
- Keracunan timbal akut.
2.5 Jenis Hipertensi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
a. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum
diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh
hipertensi).
b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan sebagai akibat dari
adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab beberapa perubahan
pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan
meningkatnya tekanan darah. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi
sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit
ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian
obat tertentu (misalnya pil KB). Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah
feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon
epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Hipertensi juga tergolong penyakit multifactor, karena tidak semua hipertensi
sama penyebabnya. Dengan adanya kenaikan nilai tekanan darah, maka bisa dicari
penyebab hipertensi tersebut baik itu karena Stress maupun penyebab lainnya, kadang-
kadang ditemui suatu kasus yang cukup unik, sebagai berikut “Seseorang saat
diperiksa dirumah tekanan darahnya normal, tetapi begitu kontrol ke dokter tekanan
darahnya meningkat/tinggi, Orang tersebut diduga terkena “white coat reaction” atau
“tegang ketemu dokter”, selain itu orang tersebut memang mudah stress. Ia merasa
badannya selalu tidak beres, ada saja yang dirasa. Stress yang menahun bisa
menyebabkan tekanan darah naik. Untuk kasus diatas, tidak perlu buru-buru diberikan
obat, sebab bukan sesungguh-sungguhnya darah tinggi. Tekanan darah orang tersebut
hanya tinggi sesaat, kemudian tubuhnya sendiri akan mengatur (regulatory
mechanism) untuk menjadi normal kembali.
11
2.6 Pengobatan
Langkah – langkah mengatasi Hipertensi :
a). Menurunkan BB bila status gizi obesitas
Peningkatan berat badan diusia dewasa sangat berpengaruh terhadap tekanan
darahnya. Penelitian firmingham menyebutkan bahwa setiap kenaikan 10% berat
badan, maka terjadi peningkatan tekanan darah sebesar 7 mm Hg. Penelitian yang
lain menyebutkan, rata-rata setiap kenaikan berat badan 0,5 kg akan meningkatkan
tekanan sistolik 1 mmHg dan diastolik 0,5 mmHg. Sementara Davis (1993)
menyatakan bahwa pada pria, peningkatan 10% berat badan, maka tekanan darah
akan meningkat sebesar 6,6 mmHg. Oleh karena itu penyakit hipertensi ini dapat
diatasi dengan cara :
1. Mengontrol tekanan darah dalam batas normal
Kontrol tekanan darah seminggu sekali untuk mengetahui tekanan darah saat
itu dan melakukan tindakan evaluasi.
2. Mengurangi asupan natrium
Menurut penelitian hanya 20-50% pasien hipertensi yang sensitif garam.
Apabila diet tidak membantu dalam 6 bulan, maka perlu pemberian obat anti
hipertensi oleh dokter.
3. Menurunkan intake cafein dan alkohol.
Kafein dapat memacu jantung bekerja lebih cepat, sehingga mengalirkan lebih
banyak cairan pada setiap detiknya. Sementara konsumsi alkohol lebih dari 2-3
gelas/hari dapat meningkatkan risiko hipertensi.
4. Meningkatkan intake calsium, kalium, magnesium.
2.7 Pencegahan
Penelitian cohort Framingham menyatakan bahwa mereka yeng memiliki
tekanan darah di atas normal berhubungan dengan peningkatan risiko CVD.
Penurunan tekanan darah sebesar 3 mm Hg akan menurunkan risiko mortalitas stroke
sebesar 8% dan CHD sebesar 5%. Orang-orang yang berisiko tinggi terhadap
hipertensi sangat disarankan untuk mengubah gaya hidupnya menjadi gaya hidup
sehat. Beberapa perubahan gaya hidup sangat penting dilakukan baik dalam mencegah
12
maupun manajemen hipertensi. Dengan bertambahnya usia, biasanya tekanan darah
ikut sedikit meninggi. Namun jika pembuluh darah arteri terpelihara baik dengan cara
rutin mengkonsumsi vitamin, mineral dan antioksi maka tekanan darah tidak ikut
meninggi dengan bertambahnya usia.
Pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah
menurunkan secara bertahap bagi anda yang kelebihan berat badan, olah raga teratur
40-50 menit 5 kali seminggu, yaitu dengan jalan cepat dengan kecepatan 6 km/jam,
perbanyak makan mentimun, belimbing dan juga jus apel dan seledri setiap pagi, bagi
anda yang keluarganya mempunyai riwayat penyumbatan arteri dapat meminum jus
melon yang dicampur dengan susu non fat yang mengadung omega 3 tinggi.
Berdasarkan kriteria dan faktor risiko yang dimiliki pasien, dapat ditentukan
prognosis penyakit sebagai berikut :
Keterangan Derajat I Derajat II Derajat III
a. Tekanan darah <140/90>180/110
b. Tanpa faktor risiko Risiko ringan, Risiko sedang, Risiko tinggi
c. 1-2 faktor risiko sedang sedang, sangat tinggi
d. > 3 faktor risiko tinggi, sangat tinggi
e. Ada kelainan fisik
Faktor yang signifikan :
a. Setelah umur 30 tahun, periksalah tekanan darah setiap tahun
b. Jangan merokok dan minum alcohol
c. Kurangi berat badan bila berlebihan
d. Lakukan latihan Aerobic.
Modifikasi gaya hidup untuk mencegah dan manajemen hipertensi :
a. Turunkan berat badan apabila overweight
b. Batasi konsumsi alkohol sampai tidak lebih dari 30 ml ethanol (misalnya 720
ml bir, 300 ml anggur atau 60 ml whiskey) per hari untuk pria dan 15 ml untuk
wanita dan orang dengan berat badan rendah
c. Tingkatkan aktivitas fisik aerobik 30-45 menit per hari
d. Turunkan konsumsi sodium (natrium) maksimal 2,4 g /hari atau 6 g NaCl
e. Pertahankan asupan potassium (kalium) 90 mmol/hari)
13
f. Pertahankan asupan kalsium dan magnesium untuk kesehatan
g. Berhenti merokok apabila merokok
h. Turunkan asupan lemak jenuh dan cholesterol untuk kesehatan cardiovaskuler
Ada pun dengan cara lain yaitu Diet DASK yaitu mengelompokan makanan dan
mengukur porsi makanan setiap hari agar porsi makanan tetap terjaga dan tidak
memicu untuk terjadinya tekanan darah yang tinggi dan komplikasi penyakit lainya.
Dan di bawah ini adalah tata cara mengukur porsi makanan yang harus di
konsumsi agar tidak terjadi peningkatan tekanan darah.
Tabel 2.2 Diet DASHKelompok Makanan
Porsi sehari
Ukuran saji Contoh dan catatan
Signifikansi setiap kelompok
Serealia dan produk olahan
7 – 6 1 ptg Roti
1 ckr Sereal kering
½ ckr nasi, pasta
Roti gandum penuh, muffin, roti, sereal, oatmeal, kraker, pretzel tawar dan popcorn
Sumber utama energi dan serat
Sayuran 4 – 5 1 ckr sayur berdaun segar
½ ckr sayur matang
6 ons jus sayur
Tomat, kentang, wortel, kacang polong, brokoli, bayam, buncis
Sumber kaya potasium, magnesium, dan serat.
Buah 4 – 5 6 ons es jus
1 ptg sedang buah
¼ ckr buah kering
½ ckr buah segar, beku, atau kalengan
Pisang, kurma, anggur, jeruk, jus jeruk, jus anggur, mangga, melon, peach, nanas, strawberry.
Sumber utama potasium, magnesium, dan serat.
Susu dan produk susu rendah lemak atau tanpa
2 – 3 8 ons susu
1 ckr yoghurt
Susu, yoghurt dan keju tanpa lemak (skim)
Sumber utama kalsium dan protein
14
lemak1½ ons keju
atau rendah lemak (1%)
Daging, unggas dan ikan
2 atau kurang
3 ons daging, unggas, atau ikan yang matang
Buang lemak yang terlihat pada daging; bakar, panggang, atau rebus sebagai pengganti goreng; buang kulit unggas
Sumber kaya protein dan magnesium
Kacang-kacangan, biji-bijan, dan kacang kering
4 – 5 / minggu
1/3 ckr atau 1½ ons kacang-kacangan
2 sdm atau ½ oz bijian
½ ckr kacang kering
Almond, kacang campuran, kacang tanah, walnuts, biji bunga matahari, lentil, dan kacang polong
Sumber kaya energi, magnesium, potasium, protein dan sera
Lemak dan minyak
2 – 3 1 sdt margarin rendah lemak
1 sdm mayonnaise rendah lemak
2 sdm saus salad ringan
Margarin rendah lemak, mayonnaise rendah lemak, saus salad ringan, minyak sayur (minyak zaitun, minyak jagung)
Selain lemak yang ditambahkan, perlu dipilih juga bahan makanan yang rendah lemak
Gula 5 / minggu
sdm gula
1 sdm jelly atau selai jam
½ ons jelly beans
8 ons air limun
Syrup, gula, jelly, selai jam, gelatin rasa buah, permen, fruit punch, sorbet, es krim
Pemanis termasuk bahan rendah lemak
15
Sumber: National Institutes of Health (NIH), National Heart, Lung, and Blood
Institute (NHLBI): The DASH diet, US Department of Health and Human Services,
Public Health Services, NIH Publication No 99-4082, 1999.
Dan di bawah ini Contoh Menu dengan Diet DASH yang dianjurkan untuk para
penderita Hipertensi
Tabel 2.3 Diet DashBahan Makanan Jumlah Kebutuhan SajiSarapan
Jus jeruk
Susu rendah lemak 1%
Corn flakes (gula 1 sdt)
Pisang
Roti gandum penuh
(dengan 1 sdm jelly)
Margarin rendah lemak
6 ons
8 ons (1 ckr)
1 ckr
1 bh sedang
1 iris
1 sdt
1 porsi buah
1 porsi susu
2 porsi serealia
1 porsi buah
1 porsi serealia
1 porsi lemak
Makan Siang
Salad Ayam
Roti pita
Sayuran segar campuran:
Wortel dan seledri btg
Lobak
Daun selada
Keju mozarella skim
Susu rendah lemak 1%
Cocktail buah dengan
¾ ckr
½ iris besar
3-4 potong panjang
2
2 lembar
1,5 potong (1,5 oz)
8 ons
½ ckr
porsi unggas
1 porsi serealia
1 porsi sayuran
1 porsi susu
1 porsi susu
1 porsi buah
16
syrup encer
Makan Malam
Ikan bakar bumbu rempah
Beras
Brokoli kukus
Tomat rebus
Salad bayam
Bayam
Tomat cherry
Timun
Saus salad italia rendah lemak
Roti gulung
Margarin rendah lemak
Melon (potong bentuk bola)
3 ons
1 ckr
½ ckr
½ ckr
½ ckr
2
2 iris
1 sdt
1 bh kecil
1 sdt
½ ckr
1 porsi ikan
2 porsi serealia
1 sayuran
1 sayuran
1 porsi sayuran
½ porsi lemak lemak
1 porsi serealia
1 porsi lemak
1 porsi buah
Snacks
Buah aprikot kering
Kue pretzel mini
Kacang campuran
Ginger-ale diet
1 ons (3/4 ckr)
1 ons (3/4 ckr)
1,5 ons (1/3 ckr)
12 ons
1 porsi buah
1 porsi serealia
1 porsi kacang
0
Sumber: Appel Lj et al: A Clinical of The Effects of Dietary Patterns on Blood Pressure, N Engl J Med
336:1117, 1997.
17
Diet DASH digunakan baik untuk mencegah maupun mengontrol tekanan darah
tinggi. Keberhasilan mengadopsi metode ini membutuhkan perubahan perilaku dua
kali porsi sehari untuk buah, sayuran dan produk susu 1 1/3 dari porsi sehari untuk
daging sapi, dan ham 1½ porsi sehari dari penggunaan lemak, minyak dan salad
dressing, dan 1¼ snack dan pemanis. Orang dengan intoleransi laktosa membutuhkan
enzim laktosa buatan ataupun diatasi dengan cara yang lain. Assessment pasien dalam
mengubah dan melibatkan pasien dalam pemecahan masalahan mereka, membuat
keputusan, dan setting tujuan merupakan tindakan strategis dalam mempertahankan
diet.
Konsumsi buah dan sayuran yang tinggi dalam diet DASH merupakan
perubahan besar dalam pola hidup orang Amerika. Untuk mencapai 8-10 porsi, 2-3
porsi buah dan sayuran dikonsumsi setiap makan (Tabel 4). Pola diet DASH telah
disesuaikan dengan pola gizi AHA (American Heart Assosciation). Anjuran porsi
sehari untuk berbagai kalori dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 2.4 Porsi Sehari untuk Diet DASH untuk berbagai kaloriKalori Serealia Sayuran Buah Susu Daging Kacang Lemak
1600 6 4 4 2 1 0,5 12000 8 5 5 3 2 1 22600 10 5 5 3 2 1 23100 13 6 6 4 2 1 3
Sumber: Appel Lj et al: A Clinical of The Effects of Dietary Patterns on Blood Pressure, N
Engl J Med 336:1117, 1997
Dan dibawah ini adalah makanan yang harus di makan oleh penderita Hipertensi:
1. Buah-buahan
Jenis makanan ini sangat baik untuk melawan penyakit hipertensi. Dengan
mengonsumsi buah dan sayur segar secara teratur dapat menurunkan risiko
kematian akibat hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner, menurunkan
tekanan darah, dan mencegah kanker. Buah dan sayur mengandung zat kimia
tanaman (phytochemical) yang penting, seperti flavonoids, sterol, dan phenol.
Flavonoids, yang terdapat dalam anggur merah dan apel dapat mengurangi bahaya
kolesterol dan mencegah penggumpalan darah. Buah jenis berry bersifat
18
antioksidan buah yang berwarna gelap juga banyak mengandung serat (Marzukli,
2004) Selain itu buah yang sering dikonsumsi utnuk mengatasi hipertensi adalah
buah pisang. Secara umum kandungan gizi yang terkandung dalam setiap buah
pisang matang adalah sebagai berikut: kalori 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2
gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 1,7 gram, kalsium 8 gram, fosfor 28 mg, besi 0,5
mg serta vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram.
Kandungan buah pisang di atas dianggap cukup baik untuk mengatasi hipertensi.
Bahkan lembaga food and Drug Administrition Amerika memperbolehkan
pengusaha pisang untuk membuat kalim bahwa pisang dapat mengurangi resiko
tekanan darah dan stroke (Didinkaem, 2007)
2. Sayur
Sebagaimana buah-buahan, sayur juga banyak mengandung vitamin dan
phytochemical serta serat. Sayur yang dapat digunakan untuk pencegahan
hipertensi ini seperti seledri, bawang dan sayur hijau lainnya. Bawang putih
misalnya mampu menurunkan tekanan darah tinggi serta menurunkan kolesterol,
berkat adanya senyawa yang disebut ajone, yaitu senyawa yang selain penurun
hipertensi juga sebagai pencegah penggumpalan darah.
3. Serat
Makanan yang banyak mengandung serat sangat penting untuk keseimbangan
kolesterol. Serat terdapat dalam tumbuhan, terutama pada sayur, buah, padi-
padian, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain dapat menurunkan kadar
kolesterol karena dapat mengangkut asam empedu, serat juga dapat mengatur
kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah (Marzukli, 2004).
4. Karbohidrat jenis Kompleks
Karbohidrat jenis kompleks seperti nasi, pasta, kentang, roti lebih aman bagi
penderita hipertensi daripada karbohidrat sederhana seperti gula, manisan atau
soda. Hal ini dikarenakan gula sederhana lebih mudah meningkatkan kadar gula
darah dan ini berimplikasi kepada terjadinya hipertensi (Marzukli, 2004)
19
5. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral juga sangat penting untuk menyeimbangkan proses-proses
fisiologi di dalam tubuh kita, termasuk juga untuk menyeimbangkan tekanan
darah.
6. Teh
Teh telah cukup terkenal sebagai antioksidan yang efektif, selain itu teh juga dapat
mengurangi resiko hipertensi ataupun stroke. Pengkonsumsian teh secara teratur
dan seimbang dapat menjaga pola hidup sehat.
Selain makanan-makanan yang dianjurkan, dalam usaha menerapkan pola hidup
sehat, juga ada beberapa makanan yang harus dihindari atau dibatasi, antara lain:
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru-paru, minyak
kelapa, gajih, dll)
b. Makanan yang diolah menggunakan garam natrium, misalnya biscuit, cracer,
keripik dan makanan kering yang asin.
c. Makanan atau minuman kaleng, contohnya adalah sarden, sosi, korned, soft
drink dll. Hal ini dikarenakan makanan-makanan tersebut umumnya
mengandung pengawet yang tidak baik bagi kesehatan.
d. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan, ikan asin, telur asin, selai kacang,
pindang dll)
e. Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonise, serta sumber protein
hewani yang mengandung banyak kolesterol, seperti daging merah (baik sapi
apalagi kambing), kuning telur, dan kulit ayam.
f. Penyedap makanan.
g. Alkohol serta makanan yang mengandung alcohol
Untuk pengaturan pola makanan sehari-hari bagi penderita hipertensi yaitu
dengan selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan
sampai lebih dari 1 sendok per hari. Meningkatkan pasokan kalium 94,5 gram atau
20
120-175 mEq/hari) dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan.
Selain itu, pemberian kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium.
Kecukupan kalsium juga harus dipantau untuk mencegah atau mengobati
hipertensi 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium
dapat memenuhi kebutuhan kalsium (Anie kurniawan, 2002). Untuk diet bagi
penderita hipertensi dapat dilakukan dengan memperbaiki rasa tawar dengan
menambah gula merah/putih, bawang, jahe, kencur serta bumbu-bumbu lain yang
tidak asin atau mengandung banyak garam natrium. Untuk memperbaiki ras,
makanan juga dapat ditumis. Untuk mengurangi penggunaan garam yang berlebih,
dapat diatasi dengan membubuhkan garan di meja makan.
21
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Puskesmas kelurahan Duri kepa adalah unit organisasi pelayanan kesehatan
terdepan yang mempunyai misi dan visi “Puskesmas yang selalu memberikan
pelayanan prima, guna terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”.
Macam-macam pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Kelurahan
Duri Kepa Meliputi :
a) Kuratif (pengobatan) adalah upaya yang ditujukan untuk penyembuhan secara
tepat. Misalnya Pasien diberi obat untuk mengobati penyakit yang sedang diderita
oleh pasien tersebut hingga penyakit tersebut tidak muncul lagi.
b) Preventif (pencegahan) adalah upaya berupa penyuluhan yang ditujukan kepada
pasien untuk pencegahan penyakit, misalnya menjaga kebersihan lingkungan,
berolah raga, makan makanan yang bergizi dan berprotein banyak, tidak merokok
dan tidak meminum-minuman yang beralkohol, dll.
c) Promotif (peningkatan kesehatan) adalah usaha yang ditujukan untuk peningkatan
kesehatan, misalnya dengan mengadakan penyuluhan mengenai salah satu
penyakit tertentu, pendidikan tentang sex, perbaikan gizi, dll.
d) Rehabilitatif (pemulihan kesehatan) adalah upaya-upaya untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan akibat penyakit, misalnya memberi motivasi kepada pasien
yang terkena penyakit hipertensi agar lekas sembuh, pasien harus hati-hati dalam
mengkonsumsi makanan agar penyakitnya tidak menjadi kronis dan biasanya pada
penderita hipertensi pasti selalu ada larangan dalam mengkonsumsi makanan, dan
larangan lain yang bisa membahayakan terhadap diri pasien.
3.2 Sejarah berdirinya Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
22
Puskesmas kelurahan Duri kepa adalah cabang dari puskesmas kecamatan kebon
Jeruk, Puskesmas Kelurahan Duri Kepa dibangun pada tahun 1975, dengan luas tanah
170 m2 dan luas bangunannya sekitar 480 m2. Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
terletak di jalan Angsana Raya No. 1 Duri Kepa kebon Jeruk Jakarta-Barat.
Puskesmas ini mempunyai letak yang cukup strategis karena berada disalah satu
fasilitas bangunan yang berada di dekat komplek perumahan yang memudahkan
masyarakat sekitar puskesmas tersebut untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
baik.
3.3 Keadaan Geografis dan Demografis
A. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kelurahan Duri Kepa adalah sebanyak 46.467 jiwa yang
terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 24.712 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 21.905 jiwa, dan terbagi dalam 14 RW dengan jumlah RT sebanyak 137 RT.
Tabel 3.1 Data penduduk Puskesmas Kel. Duri Kepa Tahun 2007
Jmlh
RW
Luas
Wilayah
km 2
Jmlh
RT
Jumlah Penduduk Jumlah Sasaran Khusus
L PTotal Bayi Balita Bumil PUS
1 24.34 9 20.26 13.63 3.389 57 37 64 280
2 35.00 8 14.03 13.80 2.783 104 40 114 512
3 36.17 8 17.03 16.90 3.393 106 47 120 196
4 37.27 10 19.28 19.13 3.841 119 71 135 761
5 23.42 11 18.58 17.12 3.570 119 33 136 382
6 20.02 8 19.24 14.54 3.378 10 34 32 172
7 31.15 16 26.05 24.68 5.073 155 48 172 657
8 20.00 9 18.65 18.64 3.729 94 55 108 573
9 26.61 13 18.53 11.22 2.975 9 16 23 270
10 22.21 9 12.97 14.52 2.719 109 23 122 362
11 10.20 5 400 425 825 10 24 16 162
12 18.17 6 14.94 17.42 3.236 96 42 108 538
23
13 56.00 13 26.95 21.65 4.860 85 57 179 268
14 25.00 12 14.61 12.35 2.696 15 27 21 368
TOT
AL 38.556 137 24.712 21.905 46.467 1088 554 1350 5501
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Duri Kepa 2000
B. Batas-batas wilayah kerja puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Kecamatan Kebon Jeruk berada di Kota Jakarta Barat dengan luas wilayah
16.64 km², terdiri dari areal Perhotelan, Pusat perbelanjaan, Apertement, perumahan
rakyat, kompleks perumahan, Jln Tol, Sungai, dan kecamatan Kebon jeruk terdiri
tujuh kelurahan yaitu tabel di bawah ini :
Tabel 3.2 Data luas wilayah Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat
Kelurahan Luas (Km2) KK RT Rw
Kedoya Utara 3.14 7,979 130 11
Duri Kepa 3.86 14,269 137 14
Kebon Jeruk 2.69 7,803 132 13
Sukabumi Utara 1.60 6,333 103 11
Kelapa Dua 1.50 4,692 60 8
Sukabumi Selatan 1.57 5,484 78 8
Kedoya Selatan 2.28 4,053 67 5
TOTAL 16.64 50,613 707 70
Sumber : BAPEDA Jakarta Barat 2007
Dan Batas wilayah kerja dari Puskesmas Kelurahan Duri Kepa adalah sebagai
Berikut :
1. Sebelah barat : Kelurahan Kedoya utara
2. Sebelah Timur : Kelurahan Tanjung duren
3. Sebelah Selatan : Kelurahan Kebon Jeruk
4. Sebelah Utara : Kelurahan Wijaya kusuma
3.4 Visi dan Misi Puskesmas Lelurahan Duri Kepa
24
Puskesmas Kelurahan Duri Kepa mempunyai visi “Puskesmas yang selalu
memberikan pelayanan prima, guna terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat”. Dan misi di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa adalah sebagai berikut
1. Mengembangkan mutu pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan
masyarakat.
2. Mengembangkan sumber daya manusia secara kualitas dan kuantitas.
3. Melengkapi sarana dan prasarana secara kualitas dan kuantitas
4. Mengembangkan sistem manajemen puskesmas secara terpadu dan
berkesinambungan.
5. Mengembangkan sistem kemitraan dan kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat.
Di Puskesmas Kelurahan Duri kepa juga mempuyai slogan yaitu 5R yaitu :
- Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin
Dan sikap yang selalu diterapkan oleh Puskesmas kelurahan Duri Kepa terhadap
tugas maupun kinerja yang mereka jalani dan sangat dijunjung tinggi yaitu :
- Disiplin , Tanggung jawab , kejujuran , Saling menghargai, Saling menolong.
3.5 Sasaran Program
Sasaran program kesehatan yang dicapai oleh Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
pada tahun 2007 adalah :
1. Promosi Kesehatan
2. KIA / KB
3. Gizi
4. P2M
5. Kesehatan Lingkungan
6. Pengobatan
Sedangkan program yang sering ditangani oleh Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
adalah TB Paru dan masalah Gizi.
3.6 Sumber Daya
Sumber daya yang ada di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa meliputi :
25
A. Fasilitas Puskesmas Kelurah Duri Kepa
Dan di bawah ini adalah Tabel fasilitas yang ada di Puskesmas Kelurahan Duri
Kepa :
Tabel 3.3 fasilitas Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
No Jenis Jumlah
1 Ruang Tunggu pasien 1
2 Loket Pendaftaran 1
3 Ruang Pengobatan Umum/BP 1
4 Ruang pengobatan Gigi/BPG 1
5 Ruang KIA 1
6 Ruang KB 1
7 Apotik 1
8 Gudang Obat 1
10 Toilet 2
11 Kamar Perawatan 1
12 Dapur 1
13 Komputer 1
14 Printer 1
15 Fax 1
16 Telepon 1
17 Kendaran Dinas(Roda Dua) 1
18 Dll
B. Ketenagaan Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Ketenagaan yang ada di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa meliputi tebel
Berikut :
Tabel 3.4 ketenagaan Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
No Tenaga Jumlah
26
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 1
3 Bidan 2
4 Pekarya Kesehatan
5 Tata Usaha 2
6 Honorer 1
7 Sanitarian
8 TPG
9 Apotik 1
Dan ini tabel Kegiatan Rutin yang di Laksanakan oleh Puskesmas Kelurahan
Duri Kepa :
Tabel 3.5 Kegiatan Rutin Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
HARI JENIS KEGIATAN
Senin s/d Sabtu BP Umum
Senin s/d Sabtu BP Gigi
Rabu Imunisasi
Selasa dan Kamis Hamil
Rabu KB
Senin s/d Sabtu GAKIN
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
C. Fasilitas kesehatan di Kelurahan Duri kepa
Di Bawah ini fasilitas yang ada di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa tahun 2007
dan dapat kita lihat juga jumlah penduduk dari RT dan RW
Tabel 3.6 Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2007
R
W
R
T
Fasilitas Kesehatan
PKM D.U D.G D.S Bidan Dukun B.P K.24 KPBDS Apotik Optik
1 9 - - 1 - 1 - - - - - -
2 8 - - - - - 2 1 - - - -
27
3 8 - 2 5 - - - 2 - - - -
4 10 - 1 3 - 1 2 - - - - -
5 11 - - - - - - - - - - -
6 8 - 3 3 - - - - - - 1 -
7 16 1 1 10 - 1 - 1 1 1 1 -
8 9 - 4 4 - 2 - - - - - -
9 13 - 9 4 2 - - - - - - -
1
0 9 - 1 1 - - - - - - - -
1
1 5 - - - - - - - - - - -
1
2 6 - - - - - - - - - - -
1
3 13 - 2 1 1 - - - - - 1 1
1
4 12 - 2 7 1 - - 2 1 - 1 2
J
13
7 1 25 39 4 5 4 6 2 1 4 3
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Duri Kepa 2007
D. Aspek biaya
Sumber anggaran dana yang diperoleh Puskesmas Kelurahan Duri Kepa adalah :
1. APBD yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, dan
2. APBN yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Negara
E. Manajemen Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Manajemen yang dilaksanakan di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa yaitu :
1. Perencanaan kegiatan yang meliputi peran tenaga puskesmas ,yaitu
mengidentifkasi keadaan dan masalah dan menyusun POA tahunan.
2. Penggerakan pelasana kegiatan , yaitu rapat kerja bulanan kerjasama lintas
program dan kerjasama lintas sektoral.
28
3. Pematauan pelaksaanaan kegiatan ,yaitu pencatatan dan pelaporan;
pengelolaan dan pemanfaatan dana.
4. Evaluasi kegiatan , yaitu kegiatan yang telah dilaksanakan selalu mengevaluasi
setiap bulan melalui kegiatan rapat yang terselenggara tiap bulannya.
F. Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang dipakai Puskesmas Kelurahan Duri Kepa adalah sebagai
berikut:
1. Melaksanakan disiplin yang tinggi dengan penuh rasa tanggung jawab.
2. Ikhlas dalam menjalankan tugas dan tanpa pamrih.
3. Kreatif, inovatif, proaktif dan bekerja secara professional.
4. Saling menghormati, mencintai dan menghargai sesama karyawan.
5. Setia dan loyal kepada aturan yang berlaku.
6. Hadapi pelanggan dengan ramah, sabar, simpati, penuh pengertian dan kasih
sayang.
7. Hari ini lebih baik dari hari kemarin, hari esok lebih baik dari hari ini.
8. Memiliki rasa bangga menjadi petugas Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
9. Bekerja adalah ibadah.
10. Menjadi insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Adapun tugas pokok dari Struktur Organisasi yang ada di Puskesmas Kelurahan
Duri Kepa adalah sebagai berikut :
a.Unit 1
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak,keluarga
berencana dan perbaikan gizi.
b. Unit 2
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan imunisasi, pencegahan dan
pemberantasan penyakit khususnya TBC, kusta, malaria, ISPA, diare, DHF,dan
program kesehatan lingkungan serta laboratorium.
c.Unit 3
29
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut,serta
kesehatan manula.
d. Unit 4
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat,kesehatan
sekolah, dan olahraga serta kesehatan jiwa dan kesehatan khusus lainnya.
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan masyarakat dan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat.
e.Unit 6
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rujukan ke
rumah sakit.
G. Kebijakan Mutu
Puskesmas Kelurahan Duri Kepa bertekad memberikan pelayanan prima yang
terjangkau oleh masyarakat dengan sasaran mutu yang terukur dan melakukan
perbaikan secara berkesinambungan dan dilaksanakan secara professional sesuai
dengan perundangan yang berlaku.
H. Keadaan sosial Ekonomi
Dan keadaan sosial masyarakat di sekitar Kelurahan Duri Kepa adalah :
a. Mayoritas masyarakat beragama Islam
b. Sisanya, beragama Kristen, Hindu dan Budha.
c. Sebagian besar bermata pencaharian sebagai karyawan swasta dan serabutan
d. Banyak kaum urban menimbulkan masalah yang berkaitan dengan
kesehatan, misalnya kebutuhan rumah sehat yang kurang mendapat perhatian.
3.7 Program puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Dan Program-program yang ada di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa yaitu :
1. Kesehatan Ibu dan anak (KIA).
2. Keluaraga berencana (KB).
3. Usaha peningkatan gizi
4. Kesehatan Lingkungan.
5. Pencengahan dan pemberantasan penyakit menular ( P2PM )
30
6. Pengobatan termasuk pelayanan gawat darurat karena kecelakaan.
7. Penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM).
8. Perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas).
9. Usaha kesehatan sekolah (UKS).
10. Peran serta masyarakat
11. Kesehatan gizi dan mulut.
12. Kesehatan jiwa.
13. Kesehatan mata.
14. Laboratorium sederhana
15. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kerja
16. Kesehatan usia lanjut (LANSIA).
17. Pembinaan kesehatan tradisional.
18. Apotik/pengelolaan obat/farmasi
A. Program Kesehatan ibu dan anak (KIA)
kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Ibu hamil, kegiatan yang dilakukan yaitu :
a.Pemeriksaan fisik.
b. Pemeriksaan rutin→ penimbangan berat badan dan mengukur tekanan darah.
c.Pemberian suntikan TT dan US.
d. Pemberian imunisasi.
e.Pemberian tablet penambah darah (Fe).
f. Penyuluhan.
2. Ibu menyusui
kegiatan yang dilakukan yaitu :
a. Pemeriksaan kesehatan.
b. Nasihat gizi yang baik.
c. Memotivasi untuk program KB.
3. Pelayanan imunisasi.
4. Pelayanan KB.
5. Pembinaan dukun paraji, karena kurang partisipasi dukun untuk mengikuti
pelatihan.
31
6. Posyandu.
7. Bayi dan balita.
B. Kesehatan berencana (KB)
KB adalah Program yang diluncurkan oleh Pemerintah Untuk menekan
tingginya jumlah penduduk, maka upaya-upaya yang harus dilakukan oleh Puskesmas
kepada masyarakat khususnya yang sudah berkeluarga adalah sebagai berikut :
a) Penyuluhan tentang alat kontrasepsi.
b) Pemeriksaan dan pengobatan bagi akseptor yang mempunyai keluhan.
c) Melayani akseptor dengan alat kontrasepsi yang tersedia, yakni pil, suntik,
UID, dan implant serta kondom.
C. Gizi
Dan upaya yang dilakukan untuk masalah gizi pada anak adalah :
1) Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk bayi usia 6 -11 bulan dan usia 1-5
pada bulan Februari – Agustus, serta pemberian vitamin A dosis tinggi kepada
ibu nifas.
2) Penimbangan balita yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali di posyandu
yang akan diadakan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
3) Penyuluhan gizi dilaksanakan perorangan dan di dalam dan di luar gedung.
4) Pemberian makanan tambahan pada balita JPS dan balita yang ada di garis
merah non JPS.
D. Kesehatan Lingkungan
1) Dalam gedung
Upaya yang dilukakan di dalam puskesmas adalah :
a. Meningkatkan kerja sama lintas program yang lebih baik, khususnya
terhadap program-program yang berhubungan dengan program kesling.
b. Klinik sanitasi, menerima rujukan dari BP umum mengenai penyakit-
penyakit seperti diare, TB paru, ISPA, demam berdarah, keracunan makanan,
kulit, akibat dari pencemaran lingkungan.
2) Luar Gedung
Upaya Puskesmas dalam kesehatan lingkungan yang biasa dilakukan diluar
gedung adalah Sebagai Berikut :
32
a. Melaksanakan penyuluhan seperti, di posyandu atau di daerah yang sedang
terkena wabah.
b. Klinik senantiasa di luar gedung, kunjungan ke pasien yang merupakan
rujukan dari BP umum, pengambilan sample air tanah.
c. Inspeksi sanitasi.
E. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Upaya-upaya dalam mencegah dan memberantas penyakit adalah sebagai
Berikut :
a) Mengumpulkan data dan menganalisa penyakit.
b) Menentukan tindakan untuk penularan penyakit.
c) Menyelidiki kebenaran tentang adanya laporan yang masuk untuk
mengetahui sumber penularan penyakit.
d) Penyuluhan kesehatan masalah Hipertensi.
e) Pengobatan dan pemberantasan vektor.
f) Pengobatan termasuk pelayanan gawat darurat
Kegiatan pengobatan dilaksanakan dari hari Senin sampai hari Sabtu, mulai
pukul 08.00-11.00 Wib. Kegiatan yang dilakukan mencakup pemeriksaan pasien,
pengobatan, KIA, rujukan rumah sakit, dan penanganan pada pasien yang mengalami
kecelakaan, dan memberikan resep obat.
F. Penyuluhan Kesehatan (PKM)
Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dapat dilakukan di dalam dan di luar
gedung. Penyuluhan di dalam gedung biasanya dilaksanakan sebelum pelayanan
pengobatan dimulai dan penyuluhannya bergantian tergantung dari jadwal yang
telah dibuat. Sedangkan kegiatan di luar gedung terintegrasidi dalam kegiatan
posyandu dan UKS.
G. Perawatan Kesehatan Masyarakat.
Perawatan biasanya dilakukan oleh pihak Puskesmas seperti di bawah ini :
a) Asuhan keperawatan yang diarahkan kepada keluarga.
b) Asuhan keperawatan kepada individu baik di puskesmas maupun di rumah.
c) Pelayanan kesehatan kepada kelompok khusus.
33
H. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Yaitu Pembinaan sarana yang ada di sekolah seperti pembinaan kebersihan
perseorangan peserta didik mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
berperan aktif dalam kegiatan dokter-dokter kecil dan imunisasi rutin.
I. Kesehatan Gigi dan mulut
Yaitu Penyuluhan kesehatan gizi, baik di dalam maupun di luar gedung
(UKGS dan UKGM) pelayanan asuhan pada kelompok rawan dan pelayanan
kesehatan gigi yang mencakup pemeriksaan gigi, penambalan, dan perawatan gigi.
J. Kesehatan Jiwa
Program kesehatan jiwa dapat dibagi dalam program pokok dan penunjang
dan pengembangan :
a) Program pokok
Yang termasuk program pokok adalah yang dirumuskan dalam motto “tri
upaya bina jiwa” yang berarti untuk terbinanya kesehatan jiwa perlu dijalankan
3 upaya pokok, yaitu upaya promotif dan preventif; upaya kuratif; dan upaya
rehabilitatif.
Program penunjang dan pengembangan
b) Yang termasuk upaya atau program penunjang adalah pendidikan dan
pelatihan tugas; penyempurnaan administrasi; dan penyempurnaan sistem
informasi kesehatan jiwa.
c) Program pengembangan adalah penelitian (riset, survei) dan kerjasama lintas
sektor.
K. Kesehatan Mata
Program – program yang dilakukan adalah penyuluhan peningkatan upaya
kesehatan mat, pemeriksaan dan pengobatan.
L. Laboratorium Sederhana
Tujuan adanya laboratorium ini untuk mendukung upaya peningkatan
pencegahan penyakit, diagnosis dini/ monitorius etropi dalam rangka
penyembuhan penyakit pasien.
34
Kegiatan yang dilakukan di puskesmas adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan darah yaitu golongan darah seperti : HB, Leucosyt dll.
2) Pemeriksaan mikrobiologi yaitu Dipotheriq, candida dll.
3) Pemeriksaan serologi yaitu Widal dan Tes kehamilan.
4) Pemeriksaan urine rutin yaitu Makrokopik PH dan Protein reduksi.
M. Pencatatan dan pelaporan
Dalam pencatatan hasil kegiatan yang dilaksanakan setiap hari oleh masing-
masing bagian dan pada akhir bulan dibuatkan laporannya, kemudian dikirim ke
dinas kesehatan kota Jakarta barat. Bagian- bagian yang melakukan pencatatan
adalah; loket, KIA/KB, BP umum, BPG dan apotek. Sedangkan yang melakukan
pelaporan adalah semua program puskesmas yang kegiatannya terintegrasi.
N. Kesehatan Usia lanjut
Program-program yang dilakukan, yaitu penyuluhan peningkatan kesehatan
usia lanjut dan perawatan karena itu sangat berguna sekali dalam upaya
mengurangi angka prevalensi penyakit yang menjangkit para usia lanjut
contohnya Hipertensi.
O. Pembinaan pengobatan Tradisional
Yaitu Penanaman apotek hidup di pekarangan rumah dengan cara melakukan
pembinaan atau pelatihan dan melakukan pembinaan terhadap cara penggunaan
atau pemanfaatan obat tradisional.
Adapun tujuan dari program-program di atas yang dijalankan oleh Puskesmas
Keluraha Duri Kepa adalah :
1. Mengetahui seberapa jauh hasil cakupan program dan pelayanan kesehatan
dilaksanakan
2. mencari penyebab dan masalah-masalah selama pelaksanan program.
3. Mencari jalan keluar dari masalah-masalah tersebut.
3.8 Masalah-masalah kesehatan di Puskemas Kelurahan Duri Kepa
Di Puskesmas sering terjadi kendala, antara lain :
1. Masalah kesehatan lingkungan
35
Dalam pelaksanaan program kesehatan lingkungan ditemukan permasalahan
sebagai berikut:
a. Kurangnya dukungan dari pihak masyarakat dan kader, karena setiap
inspeksi sanitasi (IS) mereka mengharapkan bantuan secara fisik, tidak hanya
berupa penyuluhan ataupun survei.
b. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
c. Perilaku masyarakat kurang mengerti dalam menjaga kesehatan yang baik,
yang disebabkan oleh pengetahuan yang mungkin terbatas dan kurangnya
pendidikan tentang kesehatan diri.
d. Kualitas di beberapa tempat yang dianggap kurang baik, sehingga
menyebabkan masyarakat tersebut mudah terserang penyakit.
e. Banyaknya penduduk yang tidak menetap, hal ini berhubungan dengan
penyuluhan dan stimulant yang akan diberikan, sehingga terkadang harus
dialihkan ke yang lain karena bukan rumah sakit sendiri atau penyuluhan
yang diberikan tidak dapat diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
f. Sulitnya masuk ke perusahaan besar karena tidak dilengkapi dengan surat
tugas dari dinas kesehatan, sedangkan surat tugas dari kepala puskesmas
tidak terlalu kuat untuk dijadikan rekomendasi kita untuk mengadakan
kegiatan seperti pendataan, survei,dan lain-lain.
2. Masalah KB
Kurang mengerti alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi kesehatan,
sehingga timbul efek samping dari alat KB tersebut.
3. Masalah Imunisasi
a. Banyak orang tua yang tidak mengimunisasi anaknya karena menganggap
anaknya sudah sehat dan tidak perlu lagi diimunisasi.
b. Orang tua yang kurang mengerti akan kesehatan anaknya.
c. Ditemukan yang tidak mau mengimunisasikan anaknya, karena takut
anaknya sakit atau demam tinggi.
4. Masalah Gizi
a. Sumber daya manusia yang kurang, dimana Puskesmas Kelurahan Duri
Kepanaan dan 27 posyandu. Jumlah tenaga para medis sebanyak 14 orang
36
dan juga harus dibagi waktunya dengan pelayanan puskesmas yang buka
setiap hari dan setiap petugas memegang lebih dari satu program kegiatan.
b. Kurangnya dukungan pihak kelurahan maupun ketua PKK kelurahan.
c. Kurang tenaga kader, idealnya satu posyandu ditangani 5 kader.
d. Posyandu gizi diluar gedung dilaksanakan di posyandu-posyandu.Dan
untuk penyuluhan kelompok dilaksanakan pada setiap pertemuan kader dan
pada kesempatan rekor kelurahan-kelurahan.
e. Kurangnya pengertian dalam peningkatan gizi keluarga.
5. Masalah Diare
a. Ditemukan makanan/ jajanan yang tidak bersih (tidak tertutup).
b. Makanan yang tidak higienis.
c. Masyarakat yang ekonominya rendah memilih makanan yang dapat
mengeyangkan, dan tidak peduli dengan kandungan gizi dan kebersihannya.
d. Sarana air bersih dan pembuangan tinja yang tidak sehat.
6. Penyakit ISPA
Penyakit ISPA atau sering disebut Infeksi Saluran Pernafasan bagian atas,
penyakit ini merupakan penyakit yang paling menonjol di Puskesmas Kelurahan Duri
Kepa, diawal 2007 sampai saat ini penyakit ini mencapai rata-rata 442,5 orang
perbulanya. Dan penyakit ini banyak didapati pada anak-anak maupun dewasa yang
umur kurang dari 1 bln sampai umur 54 tahun, dan paling banyak pada usia anak-
anak.Dan penyakit ini merupakan prevalensi terbesar di Puskesmas Kelurahan Duri
Kepa.
Di bawah ini adalah tabel sepuluh penyakit terbanyak yang ada di Puskesmas
Kelurahan Duri Kepa
Tabel 3.9 Sepuluh penyakit terbesar Di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
No Jenis Penyakit JUMLAH
1 ISPA 48 %
2 ISNA 20 %
3 Gastritis 9 %
4 Diare 7 %
37
5 Dermatitis 6 %
6 Mialgia 4 %
7 Hipertensi 3 %
8 Infeksi Kulit 3 %
9 Mata 2 %
10 Asma 1 %
Upaya penaggulangan masalah-masalah diatas sudah dilakukan oleh Puskesmas
Kelurahan Duri Kepa, baik itu pencegahan, pengobatan, maupun membuat program-
program yang nantinya dapat menekan prevalensi penyakit yang timbul maupun
masalah-masalah lainya.
38
BAB IV
HASIL
4.1 Definisi Kasus Hipertensi
Penyakit Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) merupakan penyakit tujuh dari
sepuluh penyakit terbesar yang ada di Puskesmas Kelurahan duri kepa. Penyakit ini
sering ditemukan pada orang-orang yang mempunyai usia kurang lebih diatas 32
tahun, pada usia inilah Hipertensi mudah muncul karena gaya hidup masyarakat yang
tidak sehat. Setiap orang pasti akan mengalami kenaikan tekanan darah, tetapi tidak
menutup kemungkinan apabila kita selalu mengikuti gaya hidup sehat maka besar
kemungkinan kita terhindar dari menaiknya tekanan darah yang nantinya dapat
menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, serta
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis serta komplikasi penyakit.
Penyebab hipertensi didorong juga oleh Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang
tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol dan garam dalam makanan yang bisa
memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang yang memiliki kepekaan untuk
diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara
waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
4.2 Permasalahan dan Penanggulangan Hipertensi
Bisa kita lihat dibawah ini adalah tabel dimana urutan 10 penyakit terbanyak di
Puskesmas Kelurahan Duri Kepa. Dan penyakit Hipertensi atau meningkatnya tekanan
darah berada di urutan no 7 dari 10 penyakit lainya.
Disini dapat kita lihat bahwa penyakit terbesar dilihat dari segi Umur dan kode
yang digunakan oleh pihak Puskesmas.
Tabel 1 : Data 10 Penyakit Terbesar Bulan Desember 2007
N Nama Jumlah Kasus / Golongan Umur
39
o Kode Penyakit
<1th 1-4th 5-9th 10-14th 15-
19th
20-
44th
45-
54th
55-
59th
60-
69th
>70th JM
L
1. 1302 ISPA 38 78 85 33 24 151 36 14 12 9 480
2. 08 ISNA 4 113 120 20 4 261
3. 68 Gastritis 4 17 22 12 11 126 42 14 7 3 258
4. 0102 Diare 6 19 8 3 1 16 2 1 56
5. 0150 Dermatr
itis
6 5 8 12 6 5 1 1 44
6. 791 Myalgia 3 7 7 11 7 35
7. 091 Hiperte
nsi
3 5 10 5 23
8. 2001 Infeksi
kulit
1 4 1 2 3 15 1 1 28
9. 1001 Mata
10
.
176 Asma
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu Primer dan
Sekunder. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum
diketahui penyebabnya sedangkan Sekunder adalah hipertensi yang disebabkan
adanya komplikasi akibat dari adanya penyakit lain.
Di Puskesmas kelurahan Duri Kepa kebanyakan penyakit tekanan darah ini
banyak ditemui pada usia yang lansia atau diatas 32 tahun, dikarenakan pada usia
inilah penyakit hipertensi akan datang dengan sendirinya, karena organ-organ tubuh
kita sudah tidak lagi berfungsi dengan baik pada usia-usia kurang lebih 30 th, tapi
apabila kita bisa menjaga pola makan mungkin bisa menekan tingginya tekanan darah
akibat perubahan usia.
Banyak sekali macam-macam makanan, baik itu cepat saji, maupun yang
disajikan sendiri dan itu dapat menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat, maka
penting sekali menjaga kesehatan dan makanan yang biasa kita konsumsi dan banyak
faktor yang dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, kurangya kepedulian akan
40
kesehatan juga menjadi kendala untuk terhindar dari berbagai macam penyakit
terutama Hipertensi. Ada faktor yang sangat signifikan yaitu kebiasan buruk dalam
kesehatan misalnya merokok, minum alkohol, serta kurangnya olahraga.
Sesuai dengan data yang di dapat dari Puskesmas Kelurahan Duri Kepa bahwa
penderita penyakit hipertensi ini dalam satu bulanya rata-rata terdapat 32 orang baik
itu pasien lama maupun pasien baru yang mengalami penyakit hipertensi serta
komplikasi lain yang diakibatkan dari tekanan darah tersebut, baik itu jantung, ginjal,
stroke, dan kemungkinan penyakit lainya yang dapat timbul karena bertambahnya usia
serta peningkatan tekanan darah yang cukup tinggi.
4.3 Kegiatan Yang Dilakukan Dalam Pemecahan Masalah
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa tentang
upaya penanggulangan penyakit Hipertensi serta penyakit komplikasi lainnya yang
diakibatkan oleh Hipertensi adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
a.Sasaran
Sasaran program pengobatan penyakit Hipertensi ditujukan kepada semua
penderita atau pasien yang berkunjung ke Puskesmas Kelurahan Duri kepa dan
sebelumnya harus terdaftar sebagai pengunjung Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
terutama para ibu atau bapak yang sudah lansia.
b. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan pengobatan penyakit Hipertensi di Puskesmas Kelurahan Duri
Kepa difokuskan pada :
1. Tingkat kesembuhan, mencegah penyakit Hipertensi menjadi penyakit yang
nantinya menjadi komplikasi dan menambah banyak penyakit yang akan
timbul. dan pemberian obat seperti obat yang dapat mengurangi tekanan darah
agar tidak naik untuk pengobatan pertama dan selalu datang ke Puskesmas
untuk cek tekanan darah apakah sudah stabil atau belum.
2. Tingkat pencegahan, memberikan memberi informasi tentang bahayanya
penyakit Hipertensi Setelah itu baru diberikan saran agar selalu bisa menjaga
41
pola makan karena sangat berpengaruh sekali pada kesehatan. Terutama pasien
yang sudah benar-benar positif terkena panyakit Hipertensi.
c.Sumber Daya Manusia
Dalam melaksanakan kegiatan pengobatan penyakit Hipertensi ini di Puskesmas
Kelurahan Duri Kepa dikoordinasikan oleh petugas Balai Pengobatan yang ada di
Puskesmas. Dalam pelaksanaanya, yang bertanggung jawab adalah Dokter yang
menangani langsung si pasien tersebut.
2. Evaluasi
Dalam pengobatan penyakit Hipertensi bertujuan untuk mengetahui hasil kegiatan
yang telah dilaksanakan masalah yang ada dan merencanakan kegiatan pada tahun
depan. Evaluasi atau penilaian dapat dilaksanakan dengan menggunakan data rutin
(laporan) hasil pemantauan / supervise dan survey halus. Evaluasi berdasarkan
hasil pemantauan supervise.
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara pemantauan/ supervise khusus untuk
mendapatkan gambaran tentang :
a. Sejauh mana pelayanan yang telah diberikan sesuai dengan kebutuhan dan
masyarakat.
b. Apakah pengobatan yang diberikan sesuai dengan standar pengobatan.
c. Pengetahuan dan keterampilan petugas mengenai tatalaksana pengobatan
penyakit Hipertensi.
d. Apakah ada perubahan yang cukup signifikan setelah mendapatkan pelayanan
kesehatan.
4.4 Gejala Hipertensi
Sebagian besar penderita hipertensi tidak memperlihatkan gejala-gejala
meskipun secara tidak sengaja terjadi bersamaan ( gejala hipertensi sama dengan
gejala penyakit lain) dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal
sesungguhnya tidak). Dari kasus yang terjadi di Puskesmas kelurahan duri kepa,
kebanyakan dari pasien hanya mengalami gejala pusing dan mual, dimana hal ini pun
42
bisa terjadi pada seseorang dengan tekanan darah normal. Dengan kondisi kasus
tersebut pihak Puskesmas akan melakukan tindakan yang lebih khusus yaitu dengan
mengukur tekanan darah pasien yaitu dengan pegukuran tekanan darah 2 (dua) kali/
lebih dengan jarak 2 menit kemudian diperiksa ulang pada tangan koltralateral,
sehingga dokter pun dapat mengetahui apakah pasien terkena hipertensi atau tidak.
Ada juga penderita hipertensi ini tidak mengalami gejala baik pusing maupun
mual, bahkan tidak ada efek yang ditimbulkan, tapi pada saat diperiksa tekanan
darahnya sangat tinggi sekali, sedangkan informasi yang saya dapat gejala orang yang
positif terkena hipertensi antara lain pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah
dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain-lain. Dampak yang dapat
ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada selaput bening
(retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.
4.5 Pengobatan Hipertensi
Pengobatan hipertensi yang dilakukan pihak Puskesmas sudah menggunakan
pengobatan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh WHO yaitu
Diuretik, beta bloker, dan Penghambat adrenergik.
Untuk pengobatan non obat, pihak puskesmas menggunakan cara dengan
mengadakan penyuluhan personal yang dilakukan kepada pasien yang datang untuk
melakukan pemeriksaan.
Sedangkan pengobatan yang dilakukan oleh dokter yang ada di Puskesmas
Kelurahan Duri Kepa adalah memberi obat yang fungsinya untuk mengurangi agar
tekanan darah berkurang, dokter juga slalu menyarankan agar pasien mengkonsumsi
makanan yang bisa menurunkan masalah tekanan darah dan juga tidak mengkonsumsi
makanan yang nantinya dapat membuat tekanan darah meningkat yang akan berakibat
fatal dan mengakibatkan kematian.
4.6 Upaya penanggulangan yang dilakukan Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Upaya yang dilakukan Pihak Puskesmas Duri Kepa yaitu dengan penyuluhan
personal dan pemberian obat, tetapi semua itu tidak akan berjalan apabila dari pasien
itu sendiri tidak menjalankannya.
43
Dalam kasus ini pihak puskesmas hanya memberikan penyuluhan yang bersifat
individu, tetapi lebih baik lagi apabila penyuluhan tersebut disampaikan juga kepada
anggota keluarganya. Dengan begitu pihak keluarga dapat mengontrol, seperti
mengatur pola makan (jenis makanan apa saja yang boleh dikonsumsi) serta hal-hal
yang harus dihindari agar tekanan darah tidak naik lagi.
1. Tujuan Penanggulangan Hipertensi
a.Jangka panjang
Menurunkan angka penderita penyakit Hipertensi dengan cara melakukan
penyuluhan baik para lansia maupun orang-orang yang nantinya bisa berpotensi
terkena Hipertensi dan menekan angka pasien yang terkena masalah tekanan darah
maupun yang belum sama sekali terkena tekanan darah tinggi agar nantinya tidak
mengalami Hipertensi yang kronis.
b. Jangka pendek
Penaganan jangka pendek dalam masalah Tekanan darah Tinggi adalah sebagai
berikut :
1. Memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah yang terus meningkat
2. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85 % dari semua penderita
Hipertensi yang ditemukan.
3. Tercapainya perubahan pola Makan masyarakat dari yang kurang peduli
terhadap Pola makan menjadi peduli dengan Pola makan, karena apabila
pola makan dijaga maka kesehatan pun terkendali dan jauh dari berbagai
penyakit terutama masalah Hipertensi/tekanan darah tinggi.
44
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Hipertensi di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Setelah penyusun melaksanakan kegiatan Praktek Belajar Lapangan di
Puskesmas Kelurahan Duri Kepa, didapatkan bahwa dari sepuluh penyakit yang sering
terjadi salah satunya yang terbanyak adalah penyakit infeksi saluran pernafasan bagian
atas, sedangkan topik yang saya ambil adalah mengenai masalah hipertensi yang ada
di lingkungan masyarakat umumnya masyarakat Puskesmas Kelurahan Duri Kepa.
Hipertensi merupakan penyakit yang biasa di alami pada saat seseorang tersebut
mengalami perubahan baik itu dari Umur maupun pola konsumsi sehari-
hari,Puskesmas Kelurahan Duri Kepa mempunyai pasien kurang lebih 32 orang
perbulan, data ini sesuai dengan data laporan kesakitan Lab 1 yang saya lihat di
Puskesmas Kelurahan Duri Kepa.
Menurut Teori (Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS.Guru Besar Jurusan Teknologi
Pangan dan Gizi IPB), bahwa penyakit hipertensi ini merupakan penyakit multifaktor,
jadi penyakit ini berbeda-beda penyebabnya, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.Karena Stres
Di teori di temui satu kasus yang di sebabkan oleh stres yang di alami oleh
seorang pasien yang cukup unik. Seseorang pasien saat diperiksa dirumah tekanan
darahya normal, tetapi begitu kontrol ke dokter tekanan darahnya meningkat/ tinggi.
Pasien tersebut diduga terkena white coat reaction atau tegang pada saat berhadapan
dengan dokter yang mendiagnosis pasien tersebut.
b.Gangguan Organ
Jika serangan hipertensi ini disebabkan oleh gangguan organ, gangguan organ
yang bisa menyebabkan hipertensi antara lain adalah adanya gangguan ginjal, kelenjar
gondok, dan penyakit anak ginjal/suprarenalis.
c.Faktor Usia
45
Dengan bertambahnya usia, biasanya tekanan darah ikut sedikit meninggi.
Namun apabila pembuluh darah arteri terpelihara baik dengan cara rutin
mengkonsumsi vitamin, mineral dan antioksidan. Dinding pembuluh darah arteri
tubuh yang elastis itu terjaga tidak menjadi cepat keras dan kaku arteriosclerosis.
Dengan terjaganya arteri diatas maka pertambahan usia tidak selalu akan berakibat
pada naiknya tekanan darah.
d. Pola Makan
Pola makan juga sangat berpengaruh sekali terhadap masalah penyakit
Hipertensi, kita tahu bahwa sekarang ini banyak sekali makanan yang berpotensi besar
menyebabkan hipertensi. Terutama makanan cepat saji yang banyak mengandung
kolesterol dan kadar garam tinggi.
Dan dari pendapat (Kiely et al, 1994) bahwa Orang yang aktivitasnya rendah
berisiko terkena hipertensi 30-50% daripada yang aktif. Pada penelitian Firmingham,
aktivitas sedang-tinggi adalah bersifat protektif terhadap stroke, Meskipun demikian
masyarakat di dunia masih banyak yang memiliki gaya hidup sedentary.
Dari penyebab-penyebab teori di atas memang ada di temui di Puskesmas
Kelurahan Duri Kepa, salah satunya adalah masalah faktor Usia dan pola makan yang
tidak sehat, umur dan pola makan merupakan faktor yang sangat rasional, kita tahu
bahwa seseorang itu mempunyai organ yang tidak akan selalu berfungsi dengan baik
karena seiring bertambahnya usia, karena dengan bertambahnya usia inilah tekanan
darah akan naik dengan sendirinya, apabila dari awal kita slalu memperhatikan pola
makan, baik itu makanan yang bergizi dan tidak banyak mengandung kolesterol dan
makanan yang berpotensi sekali menyebabkan penyakit terutama tekanan darah
tinggi(Hipertensi).
5.2 Program Penaggulangan Hipertensi Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Program untuk masalah penyakit darah tinggi biasanya di tujukan kepada para
lansia, karena merekalah yang sangat berpotensi terkena masalah tekanan darah serta
komplikasi yang diakibatkan tekanan darah tersebut. Program ini biasanya berupa
penyuluhan, yang isinya tentang informasi kesehatan yang nantinya berguna bagi yang
mengikuti penyuluhan ini.
46
Selain penyuluhan biasanya Program yang dilakukan Puskesmas Kelurahan Duri
kepa Biasanya lebih kepada pengobatan saja, tanpa kecuali penyakit yang berpotensi
KLB(Kejadian luar biasa), misalnya polio, Diare, DBD, dan penyakit lainya yang
berpotensi KLB, sedangkan masalah hipertensi sebenarnya kesalahan dari pasien itu
sendiri karena kurangnya perhatian terhadap kesehatan, baik itu makanan, lingkungan,
ekonomi, dan mungkin memang sudah rentan penyakit akibat usia yang sudah lansia.
Pemberian obat untuk mengurangi tekanan darah juga slalu dilukukan oleh
Dokter Puskesmas Kelurahan Duri Kepa, intinya harus ada kerja sama antara
kluarga,pasien serta Dokter yang menganani pasien tersebut.
5.3 Faktor Penyebab Dan Akibat Hipertensi
Pada dasarnya kebayakan para lansia yang menderita tekanan darah tinggi.
Selama penyusun praktek di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa, bahwa Hipertensi itu
dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor. Selain faktor Umur yang sudah lansia, ada
faktor lain diantaranya Stres, gangguan organ, pola makan, status ekonomi tinggi juga
berpengaruh terhadap masalah Hipertensi. Faktor Usia memang berpengaruh sangat
besar terhadap masalah tekanan darah ini, orang yang berusia di atas 32 tahun akan
mengalami perubahan tekanan darah.
Sedangkan faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas yang tidak dapat
dikontrol (seperti keturunan, jenis kelamin, dan umur) dan yang dapat dikontrol
(seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam).
Dari teori yang saya peroleh dijelaskan bahwa Hipertensi tergolong menjadi 2 yaitu,
hipertensi sekunder dan primer biasanya hipertensi sekunder ini di sebabkan oleh
penyakit ginjal dan nantinya berpengaruh kepada tekanan darah, obat-obatan sepert Pil
Kb, Kortikosteroid, Siklosporin, Eritropoietin, Kokain, dan penyebab lainya yaitu
Koartasio aorta, Preeklamsi pada kehamilan, Porfiria intermiten akut, Keracunan
timbal akut, sedangkan primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak/belum
diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
Sedangkan akibat dari masalah dari hipertensi yang sudah kronis yaitu Stroke,
kegagalan jantung, kerusakan pada ginjal.
47
5.4 Diagnosis dan Gejala Hipertensi
Berdasarkan teori yang ada, maka yang dilakukan untuk mengetahui apabila
seseorang itu positif terkena masalah hipertensi adalah dengan cara mengukur tekanan
darah hingga 3 kali, apabila dari hasil ketiga kalinya itu hasilnya sama yaitu 140/90
mmHg, maka dia positif terkena Tekanan darah Tinggi.
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan
dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud
adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan;
yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan
tekanan darah yang normal.
48
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
a. Prevalensi Hipertensi merupakan penyakit ketujuh dari sepuluh penyakit
terbesar yang ada di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa dimana penderita
terbanyak pada golongan umur 32 th – 80 Tahun
b. Penanggulangan penyakit hipertensi dilakukan dengan cara penyuluhan
personal, dan pengobatan untuk menekan tingginya angka komplikasi akibat
tekanan darah ini.
c. Upaya penanggulangan penyakit Hipertensi di Puskesmas Kelurahan Duri
Kepa Sudah sesuai dengan , dan mempunyai program khusus dalam
penanganan Hipertensi
d. Hipertensi merupakan penyakit yang biasa di temui karena seiring dengan
bertambahnya usia dan pola makan yang tidak teratur di masyarakat.
e. Upaya-upaya pencegahan sudah dilakukan kepada pasien Puskesmas
Kelurahan Duri Kepa dengan cara memberikan obat kepada pasien dan
penyuluhan personal antara pasien yang menderita Hipertensi dengan dokter
Puskesmas, supaya prevalensi agar tekanan tidak terus meningkat.
6.2 Saran
a. Menambah sarana dan prasarana yang menunjang untuk pelayanan kesehatan
di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa.
b. Agar lebih meningkatkan pelayanan Kesehatan dalam pencegahan penyakit
terutama Hipertensi.
c. Khusus Untuk masalah Hipertensi, program yang sudah ada agar lebih
ditingkatkan lagi seperti Penyuluhan tentang faktor resiko hipertensi.
49
d. Selalu memberikan yang terbaik kepada masyarakat dalam pelayanan
kesehatan di Puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
1. Penuntun Diet, Bagian Gizi RSCM dan PERSAGI; Jakarta, 1996
2. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Depkes RI, 1998
3. Lovastatin, kohlmeier. 2006. Penyakit jantung dan Tekanan darah Tinggi.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
4. Beevers.2002.Seri Kesehatan Bimbingan Dokter pada Tekanan Darah. Jakarta:
Dian Rakyat.
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi
6. http://www.infopenyakit.com/2008/01/penyakit-darah-tinggi-hipertensi.html
7. http://www.blogdokter.net/2007/03/25/hipertensi-tekanan-darah-tinggi/
8. http://www.depkes.go.id
9. http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/02/18495162/
kurangi.asupan.garam.untuk.cegah.hipertensi
10. http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2006-09-22-Bekatul-untuk-
Menurunkan-Hipertensi-dan-Hiperlipidemia.shtml
11. Liniyanti D. Oswari M. N. S. MSc; Hipokrates Tahun I, 1992
12. Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, Depkes RI; Jakarta, 1995
13. LB 1, hipertensi ; Puskesmas Kelurahan Duri Kepa, 2007
50
51
top related