partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan pariwisata …
Post on 15-Oct-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG KEGIATAN
PARIWISATA DI DESA PANDANSARI KABUPATEN BATANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh studi pada
Program Strata-1
Oleh :
Rizki Mastawati
Nomor Induk : 201318905
JURUSAN KEPARIWISATAAN
PROGRAM STUDI
DESTINASI PARIWISATA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
BANDUNG
2017
iii
ABSTRAKSI
Dalam melaksanakan tugas kehidupan dan pembangunan khususnya
pembangunan pariwisata, manusia dituntut untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan
pembangunan, pernyataan ini bertujuan untuk mencapai keberhasilan pembangunan.
Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan dan pelibatan anggota masyarakat dalam
pembangunan yang meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan
(implementasi) program/proyek pembangunan yang dikerjakan di masyarakat dalam
pembangunan yang merupakan aktualisasi dari ketersediaan dan kemauan anggota
masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi dalam implementasi program/proyek.
Tujuan dalam penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk partisipasi
buah pikiran, partisipasi tenaga, partisipasi harta benda, partisipasi tenaga, partisipasi
keterampilan dan kemahiran serta partisipasi sosial masyarakat Desa Pandansari
Kabupaten Batang dalam berpartisipasi mendukung kegiatan pariwisata di Desa
Pandansari, serta mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat masyarakat
dalam mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari. Penelitian yang dilakukan
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, kemudian di
analisis menggunakan teknik analisis data kualitatif yang dilakukan dengan
wawancara dengan berbagai informan yang sudah ditentukan. Peneliti menggunakan
metode sampling atau sensus dalam menentukan informan yang akan di wawancara,
peneliti menentukan 11 informan yaitu yang berperan utama selama pembangunan
Desa Pandansari khususnya pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar masyarakat Desa Pandansari sudah terlibat dalam kegiatan pariwisata
desa berdasarkan bentuk-bentuk partisipasi yang ada, namun sebagian masyarakat
Desa Pandansari masih memiliki tingkat motivasti dan ingin bekerja sama yang
kurang.
Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Kegiatan Pariwisata
iv
ABSTRACT
In carrying out the tasks of life and development, especially the development of
tourism, humans are required to participate in development activities, this statement
aims to achieve development success. Community participation is the involvement
and involvement of community members in development which includes activities in
the planning and implementation (implementation) of development programs /
projects undertaken in the community in development which is the actualization of the
availability and willingness of community members to sacrifice and contribute to the
implementation of the program / project. The purpose of this research is to know the
forms of participation of the mind, the participation of the personnel, the
participation of the property, the participation of the personnel, the participation of
skills and skills and the social participation of the people of Pandansari Village of
Batang Regency in participating in supporting tourism activities in Pandansari
Village, Factors inhibiting the community in supporting tourism activities in
Pandansari Village. The research was conducted using descriptive research method
with qualitative approach, then analyzed by using qualitative data analysis technique
conducted by interview with various informants that have been determined.
Researchers use the sampling method or census in determining informants who will
be in the interview, researchers determine the 11 informants that is the main role
during the development of Pandansari Village, especially tourism. The results
showed that most Pandansari villagers had been involved in village tourism activities
based on existing forms of participation, but some Pandansari villagers still had
motivational levels and wanted to cooperate less.
Keywords : Community Participation, Tourim Activity
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rakhmat dan karunia-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Skripsi dengan judul PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
MENDUKUNG KEGIATAN PARIWISATA DI DESA PANDANSARI
KABUPATEN BATANG sebagai persyaratan dalam menyusun skripsi program
Strata-1 Program Studi Destinasi Pariwisata, Jurusan Kepariwisataan Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih serta penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Dr. Anang Sutono, MM.Par., CHE. Selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung
2. Bapak Drs. Alexander Reyaan, MM., selaku Kepala Bagian Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
3. Bapak Dr. Hery Sigit Cahyadi,MM.Par., selaku Ketua Program Studi
Destinasi Pariwisata, Jurusan Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung.
4. Bapak Odang Permana,S.E., M.E., selaku Sekretaris Program Studi Destinasi
Parwisata, Jurusan Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
5. Bapak Dr.Hery Sigit Cahyadi, MM.Par selaku pembimbing I
6. Ibu E. Trihayuningtyas. MM,Par selaku pembimbing II
vi
7. Pemerintah Balai Desa Pandansari Kabupaten Batang
8. Kelompok Sadar Wisata KOPAL ETOM Desa Pandansari
9. Bapak/Ibu Dosen khususnya dilingkungan Program Studi Destinasi Pariwisata
yang telah memberikan bekal ilmu hingga penulis dapat menyusun skripsi ini.
10. Rekan-rekan SDP 2013 yang telah memberikan dorongan dan semangat
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Kedua Orang tua yang selalu memberikan dukungan berupa doa, motivasi
serta finansial sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi tepat waktu.
12. Diaz Pratama Ramadhan yang selalu memberi motivasi selama proses
bimbingan hingga penyelesaian skripsi.
13. Aulia, Rima, Suci yang selalu memberi hiburan disaat penulis terpuruk dalam
proses penyelesaian skripsi.
14. Rinda Octaviani yang berperan sebagai mentor disaat penulis menyelesaikan
skripsi.
15. Rekan-rekan HEC Squad yang selalu sabar menjalani penyelesaian skripsi
dimulai dari screening, penyusunan usulan penelitian hingga penyelesaian
skripsi.
Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
saran dan kritik yang sifatnya membangun kami harapkan dari semua pihak.
Bandung, Agustus 2017
Penyusun,
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
ABSTRAKSI ........................................................................................................ iii
ABSTRACT .......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan dan Pembatasan Masalah ................................................ 7
C. Pertanyaan Penilitian ...................................................................... 9
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 9
E. Sistematika Penulisan ..................................................................... 10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pariwisata........................................................................................ 11
B. Partisipasi Masyarakat .................................................................... 11
1. Pengertian Masyarakat ............................................................... 11
2. Pengertian Partisipasi Masyarakat .............................................. 12
3. Prinsip-prinsip Partisipasi ........................................................... 13
4. Bentuk-bentuk Partisipasi ........................................................... 15
5. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat ................................ 16
6. Keberhasilan Partisipasi Masyarakat .......................................... 18
C. Penelitian Empiris........................................................................... 20
D. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 22
vi
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian .......................................................................... 24
B. Objek Penelitian ............................................................................ 25
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 25
1. Populasi .................................................................................... 25
2. Sampel ...................................................................................... 26
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 27
1. Teknik Pengumpulan Data…………………………………....27
2. Alat Pengumpulan Data……………………………………....28
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 29
1. Reduksi Data............................................................................. 30
2. Penyajian Data (Data Display) ................................................. 31
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion) ........................................ 32
F. Jadwal Penelitian ........................................................................... 34
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 35
1. Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat ..................................... 39
2. Faktor Pendukung ..................................................................... 41
3. Faktor Penghambat ................................................................... 43
B. Pembahasan .................................................................................... 44
1. Bentuk Partisipasi ..................................................................... 45
2. Faktor Pendukung ..................................................................... 49
3. Faktor Penghambat ................................................................... 52
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 55
B. Saran ..................................................................................................... 57
vii
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 62
LAMPIRAN ......................................................................................................... 65
viii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
1. Bentuk-bentuk Partisipasi .......................................................................... 15
2. Penelitian Empiris ...................................................................................... 20
3. Format Pembuatan Axial Coding ............................................................... 32
4. Format Pembuatan Selective Coding ......................................................... 33
5. Jadwal Penelitian ........................................................................................ 34
6. Jumlah Masyarakat..................................................................................... 38
7. Jenis Pekerjaan Masyarakat ....................................................................... 39
ix
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 22
2. Proses Analisis Data Flow Model Miles dan Huberman ........................... 30
3. Format Pembuatan Transkrip Wawancara ................................................. 31
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman
1 Pedoman Wawancara .................................................................................... 65
2 Transkrip Wawancara ................................................................................... 67
3 Open Coding ................................................................................................. 127
4 Axial Coding ................................................................................................. 134
5 Selective Coding ............................................................................................ 141
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan tugas kehidupan dan pembangunan khususnya
pembangunan pariwisata, manusia dituntut untuk dapat berpartisipasi dalam
kegiatan pembangunan. Pernyataan ini bertujuan untuk mencapai keberhasilan
pembangunan, partisipasi masyarakat merupakan unsur yang tidak dapat di
pisahkan dalam proses pembangunan itu sendiri. (Huraerah, 2008:95). Menurut
Budiman dalam Huraerah (2008:12) Kata pembangunan di Indonesia sudah
menjadi kata kunci bagi segala hal. Secara umum, kata ini diartikan sebagai usaha
untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya. Desa Pandansari,
Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang merupakan desa yang sedang
melakukan pembangunan pariwisata yang melibatkan masyarakat sekitar yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam
membangun desa khususnya dalam kegiatan pariwisata serta membantu
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Hal tersebut diperkuat menurut
Adisasmita (2006:37) bahwa untuk melaksanakan (implementasi) program
pembangunan desa diperlukan dukungan partisipasi masyarakat sebagai
pencerminan dari terkandungnya semangat bersama, rasa kebersamaan,
2
2
dan kesediaan berkorban untuk keberhasilan pembangunan yang bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakat desa. Kabupaten Batang tersebut terletak di Provinsi
Jawa Tengah yang berada pada jalur ekonomi Pulau Jawa sebelah utara. Arus
transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memungkinkan
berkembangnya kawasan tersebut menjadi sektor pariwisata yang potensial
mengingat potensi daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten Batang sangat
beragam meliputi pantai, dataran rendah hingga pegunungan dibeberapa
Kecamatan. Sebagian besar daya tarik wisata di Kabupaten Batang juga dikelola
oleh masyarakat-masyarakat sekitar.
Menurut Deviyanti (2013:381) bahwa agar tujuan pembangunan dapat
terwujud maka peran serta dan kerjasama dari seluruh masyarakat yang ada
sangat diperlukan, karena salah satu faktor yang menentukan dalam terlaksananya
suatu pembangunan adalah faktor manusia itu sendiri. Dalam pelaksanaan
pembangunan pariwisata di Desa Pandansari, masyarakat sekitar terlibat dalam
suatu organisasi atau LSM yaitu KOPAL ETOM (kelompok pecinta alam enak
tentrem ora mendem) yang mana KOPAL ETOM tersebut berperan utama dalam
membangun dan mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari.
Demartoto (2009:100) menyatakan bahwa tujuan dari pembangunan
pariwisata yang melibatkan masyarakat diantaranya yaitu (1) Memberdayakan
masyarakat melalui pembangunan pariwisata, (2) Meningkatkan peran dan
partisipasi masyarakat agar dapat memperoleh keuntungan ekonomi, sosial,
maupun budaya dari pembangunan pariwisata, (3) Memberikan kesempatan yang
seimbang kepada semua anggota masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan.
3
Selama pembangunan pariwisata, Desa Pandansari mendapat bantuan dana dari
PEMDA Kabupaten Batang sebanyak Rp. 1,6 miliar dan juga mendapat bantuan
dana dari PLN Kabupaten Batang sebanyak Rp. 500 juta untuk pengelolaan Desa
Pandansari itu sendiri. Dengan adanya bantuan tersebut, masyarakat
memanfaatkannya dengan membangun fasilitas-fasilitas seperti basecamp
KOPAL ETOM, musholla, dan toilet umum. (Koordinator KOPAL ETOM,
30/05/17)
Menurut Adisasmita (2006:100) bahwa tipologi desa didasarkan pada
kegiatan pokoknya atau kegiatan yang menonjol terbagi menjadi empat jenis yaitu
(1) desa agro bisnis, (2) desa agro industri, (3) desa pariwisata, dan (4) desa non
pertanian. Berdasarkan tipologi desa tersebut, Desa Pandansari termasuk ke
dalam tipologi desa pariwisata yang mana desa pariwisata merupakan desa yang
memiliki daya tarik wisata yang bersifat peninggalan sejarah (istana, benteng,
adat istiadat, dan rumah adat), pemandangan alam yang indah atau yang memiliki
ciri khas (seperti arung jeram, pemandian alam, dan lainnya). Kegiatan-kegiatan
lainnya yang menunjang dan terkait (misalnya hotel/penginapan, dan kerajinan
cendramata). Daya tarik yang terdapat di Desa Pandansari merupakan jenis daya
tarik wisata alam seperti tubing pandansari, camping ground. Sedangkan aktivitas
yang bisa dilakukan wisatawan yaitu camping, tubing, outbond. Hal tersebut
diperkuat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Suryadana
(2015:52) bahwa daya tarik wisata alam adalah sumberdaya alam yang berpotensi
serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun
4
setelah ada usaha budidaya seperti gejala alam, misalnya kawah, sumber air
panas, air terjun dan danau.
Adisasmita (2006:2) menyatakan bahwa dalam melaksanakan pembangunan
di daerah pedesaan dengan menghadapi hambatan dan kendala yang tidak ringan
dilihat dari aspek geografis, topografis, demografis, ketersediaan prasarana dan
sarana, kelemahan dalam akses terhadap modal dan informasi pasar, kemampuan
sumberdaya manusia (SDM) yang lemah, partisipasi masyarakat masih belum
secara proaktif, dan sebagainya. Berdasarkan berbagai hambatan, kendala dan
kelemahan-kelemahan tersebut, salah satu upaya yang dianggap sangat penting
yaitu mendorong, meningkatkan, mengembangkan dan mengaktualisasikan
kekuatan dan kemampuan yang bersumber di dalam masyarakat pedesaan itu
sendiri yang disebut “partisipasi masyarakat”. Salah satu jenis partisipasi
masyarakat menurut Ndraha dalam Huraerah (2008:96) yaitu partisipasi dalam
pelaksanaan operasional pembangunan, jenis partisipasi tersebut saat ini
diterapkan oleh masyarakat Desa Pandansari dalam pembangunan serta
mendukung kegiatan pariwisata.
Partisipasi masyarakat bukan hanya dalam pelaksanaan saja seperti halnya
ditafsirkan masyarakat awam pada umumnya, tetapi meliputi kegiatan
pengambilan keputusan, penyusunan program, perencanaan program, pelaksanaan
program, mengembangkan program, dan menikmati hasil dari pelaksanaan
program tersebut. (Huraerah, 2008:96). Masyarakat Desa Pandansari belum
menerapkan program-program tersebut, program yang mereka laksanakan hanya
5
program sadar wisata untuk masyarakat. Namun pelaksanaan program tersebut
juga tidak terlaksana dengan baik. (Koordinator KOPAL ETOM, 30/05/17)
Menurut Huraerah (2008:102-103) bentuk partisipasi dapat dikelompokkan
menjadi lima bentuk yaitu partisipasi buah pikiran, partisipasi tenaga, partisipasi
harta benda, partisipasi keterampilan dan kemahiran, serta partisipasi sosial.
Masyarakat sekitar Desa Pandansari sudah terlibat dalam beberapa kegiatan
pariwisata. Bentuk-bentuk partisipasi yang sudah dilakukan oleh masyarakat
sekitar yaitu berjualan di kawasan daya tarik wisata Desa Pandansari dan menjadi
pemandu wisata (guide) yang dilakukan oleh pemuda-pemuda desa sebagai
pekerjaan sampingan, pemuda desa tersebut sudah menguasai pariwisata Desa
Pandansari dengan menjelaskan berbagai atraksi wisata. Selain itu masyarakat
sekitar juga terlibat dalam musyawarah desa yang dilakukan di balai desa dengan
membahas peningkatan dalam pembangunan Desa Pandansari sebagai salah satu
kawasan Pariwisata di Kabupaten Batang. Sementara dalam rutinitas kegiatan
desa seperti adanya acara-acara yang dilakukan oleh masyarakat sekitar,
masyarakat lainnya turut serta dalam membantu acara tersebut dengan sukarela
seperti membersihkan kawasan yang kotor di sekitaran Desa Pandansari. Bentuk
partisipasi yang sudah dilakukan masyarakat desa adalah partisipasi tenaga,
partisipasi buah pikiran, partisipasi keterampilan dan kemahiran, serta partisipasi
sosial yang mana menurut Rusidi dalam Siregar (2001:21) partisipasi tenaga
adalah sumbangan tenaga yaitu bekerja atau memberi kerja, sementara partisipasi
buah pikiran adalah sumbangan pikiran berupa ide atau gagasan. Sedangkan
menurut Huraerah (2008:103) partisipasi keterampilan dan kemahiran adalah
6
partisipasi yang diberikan orang untuk mendorong aneka ragam bentuk usaha dan
industri dan partisipasi sosial adalah partisipasi yang diberikan orang sebagai
tanda keguyuban.
Dari berbagai macam bentuk partisipasi, partisipasi harta benda merupakan
partisipasi yang belum diterapkan oleh masyarakat desa Pandansari. Partisipasi
harta benda adalah partisipasi yang diberikan orang dalam berbagai kegiatan
untuk perbaikan atau pembangunan desa dalam bentuk uang maupun perkakas.
(Huraerah, 2008:102-103). Dana yang digunakan dalam pembangunan Desa
Pandansari hanya berasal dari pemerintah daerah, sementara masyarakat lokal
belum turut serta dalam bantuan berupa dana maupun perkakas yang termasuk
dalam partisipasi harta benda. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah
memfokuskan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung
kegiatan pariwisata di Desa Pandansari.
Menurut Dorodjatin dalam Slamet (2003:18) bahwa faktor pendukung dalam
berpartisipasi yaitu kemauan, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat
untuk berpartisipasi. Masyarakat Desa Pandansari saat ini dapat dilihat mau dan
mampu untuk berpartisipasi dalam mendukung kegiatan pariwisata di Desa
Pandansari seperti memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam gotong royong,
serta mampu berpartisipasi sebagai pemandu wisata (guide). Sementara faktor
penghambat menurut Slamet (2003:137) yaitu tingkah laku individu yang
berhubungan erat atau ditentukan oleh ciri-ciri sosiologis seperti umur, jenis
kelamin, pengetahuan, pekerjaan dan penghasilan. Sebagian besar masyarakat
Desa Pandansari aktif bekerja diluar Desa seperti mengabdi sebagai pekerja
7
rumah tangga di luar Desa Pandansari. Hal tersebut menyebabkan masyarakat
tidak dapat perpartisipasi aktif dalam mendukung kegiatan pariwisata di Desa
mereka sendiri yaitu Desa Pandansari.
Berdasarkan paparan di atas, bahwa sebagian besar masyarakat Desa
Pandansari sudah terlibat dalam mendukung pembangunan dan kegiatan
pariwisata, namun partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat belum menyeluruh
berdasarkan bentuk-bentuk partisipasi yang ada, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang bagaimana bentuk partisipasi yang sudah dilakukan
oleh para Stakeholder yang terkait baik itu Masyarakat sekitar, KOPAL ETOM
maupun Pemerintah lainnya dalam mendukung kegiatan Pariwisata di Desa
Pandansari.
Hal tersebut didukung dengan adanya bentuk Partisipasi menurut Huraerah
(2008:102-103) yaitu partisipasi buah pikiran, partisipasi tenaga, partisipasi harta
benda, partisipasi keterampilan dan kemahiran, dan partisipasi sosial. Untuk itu
peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG KEGIATAN PARIWISATA DI
DESA PANDANSARI, KABUPATEN BATANG”
B. Rumusan dan Pembatasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan isu/fenomena yang dijelaskan di latar belakang, bagaimana
bentuk partisipasi yang sudah dilakukan oleh para Stakeholder yang terkait
8
baik itu masyarakat sekitar, KOPAL ETOM maupun pemerintah lainnya
dalam mendukung kegiatan Pariwisata di Desa Pandansari harus sesuai
dengan bentuk partisipasi dalam pembangunannya, sehingga rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bentuk Partisipasi Masyarakat menurut
Huraerah (2008:102-103) yang terbagi menjadi 5 (lima) bentuk partisipasi
yaitu Partisipasi buah pikiran, partisipasi tenaga, partisipasi harta benda,
partisipasi keterampilan dan kemahiran, dan partisipasi sosial.
2. Pembatasan Masalah
Teori mengenai partisipasi masyarakat banyak pengertian yang terkandung
didalamnya yang dikemukakan para ahli, untuk menghindari meluasnya topik
yang akan diteliti, maka dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan
substansi pada konsep Huraerah (2008:102-103) yang mengelompokkan
partisipasi menjadi lima bentuk partisipasi yaitu :
a. Partisipasi buah pikiran
Partisipasi yang diberikan dalam anjang sono, pertemuan atau rapat.
b. Partisipasi tenaga
Partisipasi yang diberikan partisipan dalam berbagai kegiatan untuk
perbaikan atau pembangunan desa, pertolongan bagi orang lain, dan
sebagainya.
9
c. Partisipasi harta benda
Partisipasi yang diberikan partisipan dalam berbagai kegiatan untuk
perbaikan atau pembangunan desa, pertolongan bagi orang lain, dan
sebagainya.
d. Partisipasi keterampilan dan kemahiran
Partisipasi yang diberikan untuk mendorong aneka ragam bentuk usaha
dan industri.
e. Partisipasi sosial
Partisipasi yang diberikan orang sebagai tanda keguyuban, misalnya turut
arisan, koperasi, layad (dalam peristiwa kematian), kondangan (dalam
peristiwa pernikahan), nyam-bungan, mulang sambung.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat terhadap kegiatan Pariwisata di
Desa Pandansari?
2. Apa faktor-faktor penghambat dan pendukung masyarakat untuk
berpartisipasi dalam mendukung kegiatan Pariwisata di Desa Pandansari?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Menemukan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam mendukung
kegiatan Pariwisata di Desa Pandansari.
10
b. Mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung masyarakat untuk
berpartisipasi dalam mendukung kegiatan Pariwisata di Desa Pandansari.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam memahami dan memberi
wawasan atau referensi mengenai pentingnya partisipasi masyarakat. Serta
memberi masukan kepada peneliti untuk mengembangkan ilmu partisipasi
masyarakat dalam kepariwisataan.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan: Pada bab ini peneliti menjelaskan latar belakang
penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, rumusan dan batasan masalah,
pertanyaan penelitian serta sistematika penulisan penelitian.
Bab II Tinjauan Pustaka: Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang landasan
teori dan konsep peran Stakeholders, penelitian empiris dan kerangka
pemikiran.
Bab III Metodologi Penelitian: Pada bab ini peneliti menjelaskan metode
penelitian, objek penelitian, teknik dan alat kumpul data, teknik analisis,
populasi, sampel, dan pedoman observasi.
Bab IV Hasil dan Pembahasan: Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang
hasil penelitian dan pembahasan dari peran stakeholders.
Bab V Kesimpulan dan Saran: Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang
kesimpulan dan saran dari penelitian ini.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pariwisata
Dalam arti luas, pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk
melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain sebagai aktifitas,
pariwisata juga telah menjadi bagian penting dari kebutuhan dasar masyarakat
maju dan sebagian kecil masyarakat negara berkembang. Menurut Damanik dan
Weber (2006:1) bahwa pariwisata adalah fenomena pergerakan manusia, barang,
jasa yang sangat kompleks yang terkait erat dengan organisasi, hubungan-
hubungan kelembagaan dan individu, kebutuhan layanan, penyediaan kebutuhan
layanan dan sebagainya. Sementara menurut Marpaung (2002:13) bahwa
pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan
keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktifitas
dilakukan selama mereka tinggal ditempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk
memenuhi kebutuhan mereka.
B. Partisipasi Masyarakat
1. Pengertian Masyarakat
Dalam memahami konsep partisipasi masyarakat, dapat dipahami terlebih
dahulu siapa yang berpartisipasi tersebut, yaitu masyarakat. Menurut Iver
dalam Budiardjo (2008:33) bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia
yang hidup bersama dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-
12
keinginan mereka bersama. Sementara menurut Hinton dalam Soekanto
(2003:24) bahwa masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah
hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri
mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan
batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
2. Pengertian Partisipasi Masyarakat
Menurut Keith Davis dalam Huraerah (2008:95) menyatakan bahwa
“participation is defined as mental and emotional involvement of persons in
group situations that encourage them to contribute to group goals and share
responsibility for them” yang berarti partisipasi adalah keterlibatan mental
dan emosi orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka
untuk menyumbangkan pada tujuan-tujuan kelompok dan sama-sama
bertanggung jawab terhadapnya. Sedangkan menurut Adisasmita (2006:34)
partisipasi masyarakat adalah keterlibatan anggota masyarakat dalam
pembangunan yang meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan
(implementasi) program/proyek pembangunan yang dikerjakan didalam
masyarakat lokal.
Dalam konteks pembangunan menurut Adisasmita (2006 : 38) bahwa
partisipasi masyarakat adalah keterlibatan dan pelibatan anggota masyarakat
dalam pembangunan yang meliputi kegiatan dalam perencanaan dan
pelaksanaan (implementasi) program/proyek pembangunan yang dikerjakan di
masyarakat dalam pembangunan yang merupakan aktualisasi dari
13
ketersediaan dan kemauan anggota masyarakat untuk berkorban dan
berkontribusi dalam implementasi program/proyek.
Menurut Ndraha dalam Huraerah (2008 : 96) partisipasi masyarakat
meliputi beberapa kegiatan, yaitu :
a. Partisipasi dalam melalui kontak dengan pihak lain (contact change)
sebagai satu diantara titik awal perubahan sosial.
b. Partisipasi dalam memperhatikan/menyerap dan memberi tanggapan
terhadap informasi, baik dalam arti menerima (menaati, menerima dengan
syarat, maupun dalam arti menolaknya).
c. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan, termasuk pengambilan
keputusan (penetapan rencana).
d. Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan.
e. Partisipasi dalam menerima, memelihara, dan mengembangkan hasil
pembangunan (participation in benefit).
f. Partisipasi dalam menilai hasil pembangunan.
3. Prinsip-prinsip Partisipasi
Menurut Sumampouw (2004 : 106-107) prinsip-prinsip partisipasi di dalam
pembangunan yaitu :
a. Cakupan, semua orang atau wakil-wakil dari semua kelompok yang
terkena dampak dari hasil-hasil suatu keputusan atau proses proyek
pembangunan.
14
b. Kesetaraan dan kemitraan (Equal Partnership), pada dasarnya setiap
orang mempunyai keterampilan, kemampuan dan prakarsa serta
mempunyai hak untuk menggunakan prakarsa tersebut dalam setiap proses
guna membangun dialog tanpa memperhitungkan jenjang dan struktur
masing-masing pihak.
c. Transparansi, semua pihak harus dapat menumbuh kembangkan
komunikasi dan iklim berkomunikasi terbuka dan kondusif sehingga
menimbulkan dialog.
d. Kesetaraan kewenangan (Sharing Power/Equal Powership), berbagai
pihak yang terlibat harus dapat menyeimbangkan distribusi kewenangan
dan kekuasaan untuk menghindari terjadinya dominasi.
e. Kesetaraan Tanggung Jawab (Sharing Responsibility), berbagai pihak
mempunyai tanggung jawab yang jelas dalam setiap proses karena adanya
kesetaraan kewenangan (Sharing Power) dan keterlibatannya dalam
proses pengambilan keputusan dan langkah-langkah selanjutnya.
f. Pemberdayaan (Empowerment), keterlibatan berbagai pihak tidak lepas
dari segala kekuatan dan kelemahan yang dimiliki setiap pihak, sehingga
melalui keterlibatan aktif dalam setiap proses kegiatan, terjadi suatu
proses saling belajar dan saling memberdayakan satu sama lain.
g. Kerjasama, diperlukan adanya kerjasama berbagai pihak yang terlibat
untuk saling berbagi kelebihan guna mengurangi berbagai kelemahan
yang ada, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan sumber daya
manusia.
15
4. Bentuk-bentuk Partisipasi
Bentuk partisipasi yang dimaksud adalah macamnya sumbangan yang
diberikan seseorang, kelompok atau masyarakat yang berpartisipasi.
Sehubungan dengan penjelasan tersebut, Huraerah (2008:102-103)
mengemukakan bentuk-bentuk partisipasi dalam pembangunan, khususnya
pembangunan pariwisata. Yaitu :
TABEL 1
BENTUK-BENTUK PARTISIPASI
No Bentuk Partisipasi Definisi
1. Partisipasi buah pikiran
Partisipasi yang diberikan dalam anjang
sono, pertemuan atau rapat.
2. Partisipasi tenaga
Partisipasi yang diberikan partisipan
dalam berbagai kegiatan untuk perbaikan
atau pembangunan desa, pertolongan
bagi orang lain, dan sebagainya.
3 Partisipasi harta benda
Partisipasi yang diberikan orang dalam
berbagai kegiatan untuk perbaikan atau
pembangunan desa dalam bentuk uang
maupun perkakas.
4. Partisipasi keterampilan
dan kemahiran
Partisipasi yang diberikan untuk
mendorong aneka ragam bentuk usaha
industri.
5. Partisipasi sosial Partisipasi yang diberikan orang sebagai
tanda keguyuban, misalnya turut arisan,
koperasi, layad (dalam peristiwa
kematian), kondangan (dalam peristiwa
pernikahan), nyam-bungan, mulang
sambung. Sumber : Huraerah (2008:102-103)
16
Sedangkan menurut Rusidi dalam Siregar (2001:21) bentuk partisipasi
terdiri dari beberapa bentuk yaitu :
a. Sumbangan pikiran (ide atau gagasan)
b. Sumbangan materi (dana, barang, dan alat)
c. Sumbangan tenaga (bekerja atau memberi kerja)
d. Memanfaatkan dan melaksanakan pelayanan pembangunan
5. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Partisipasi Masyarakat
Ada beberapa faktor yang dapat mendukung dan menghambat partisipasi
masyarakat dalam suatu program, timbulnya partisipasi merupakan ekpresi
perilaku manusia untuk melakukan suatu tindakan, dimana perwujudan dari
perilaku tersebut didorong oleh adanya 3 (tiga) faktor utama yang mendukung
menurut Dorodjatin dalam Slamet (2003:18) yaitu :
a. Kemauan
b. Kemampuan
c. Kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi
Selain itu, faktor penghambat dalam partisipasi masyarakat menurut
Watson dalam Soetomo (2008:214) yaitu Kendala yang berasal dari
kepribadian individu salah satunya adalah ketergantungan. Ketergantungan
masyarakat terhadap pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan
merupakan hambatan dalam mewujudkan partisipasi atau keterlibatan
masyarakat secara aktif, karena rasa ketergantungan ini masyarakat tidak
17
memiliki inisiatif untuk melaksanakan pembangunan atau prakarsa mereka
sendiri.
Faktor-faktor yang menghambat partisipasi masyarakat tersebut dapat
dibedakan dalam faktor internal dan eksternal, dijelaskan sebagai berikut :
1) Faktor internal
Menurut Slamet (2003:137) bahwa faktor-faktor internal adalah berasal
dari dalam kelompok masyarakat sendiri, yaitu individu-individu dan
kesatuan kelompok didalamnya. Tingkah laku individu berhubungan erat
atau ditentukan oleh ciri-ciri sosiologis seperti umur, jenis kelamin,
pengetahuan, pekerjaan dan penghasilan. Secara teoritis, terdapat
hubungan antara ciri-ciri individu dengan tingkat partisipasi, seperti usia,
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, lamanya menjadi anggota masyarakat,
besarnya pendapatan, keterlibatan dalam kegiatan pembangunan akan
sangat berpengaruh pada partisipasi.
2) Faktor-faktor eksternal
Menurut Sunarti dalam Deviyanti (2013:384), faktor-faktor eksternal ini
dapat dikatakan petaruh (stakeholder), yaitu dalam hal ini stakeholder
yang mempunyai kepentingan dalam program ini adalah pemerintah
daerah, pengurus desa/kelurahan (RT/RW), tokoh masyarakat/adat dan
konsultan/fasilitator. Petaruh kunci adalah siapa yang mempunyai
pengaruh yang sangat signifikan, atau mempunyai posisi penting guna
kesuksesan program.
18
6. Keberhasilan Partisipasi Masyarakat
Huraerah (2008:107-108) keberhasilan partisipasi masyarakat dipengaruhi
oleh :
a. Siapa penggagas partisipasi: apakah pemerintah pusat, pemerintah daerah
atau LSM. Non-government stakeholders berpeluang untuk lebih lanjut.
b. Untuk kepentingan siapa partisipasi itu dilaksanakan: apakah untuk
kepentingan pemerintah atau untuk masyarakat. Jika untuk kepentingan
warga maka program kemiskinan dengan pendekatan partisipasi
masyarakat akan lebih berlanjut.
c. Siapa yang memegang kendali: apakah pemerintah pusat, pemerintah
daerah, atau lembaga donor. Jika pemerintah daerah atau LSM yang
memegang kendali cenderung lebih mengetahui permasalahan, kondisi,
dan kebutuhan daerah atau masyarakatnya disbanding pihak luar.
d. Hubungan pemerintah dengan masyarakat: apakah ada kepercayaan dari
masyarakat terhadap pemerintahannya, jika hubungan ini baik, partisipasi
akan lebih mudah dilaksanakan.
e. Kultural: daerah yang masyarakatnya memiliki tradisi dalam berpartisipasi
(proses pengambilan keputusan melalui musyawarah) cenderung lebih
mudah dan berlanjut.
f. Politik: kepemerintahan yang stabil serta menganut sistem yang
transparan, menghargai keberagamaan dan demokratis.
19
g. Legalitas: tersedianya (diupayakan) regulasi yang menjamin partisipasi
warga dalam pengelolaan pembangunan (terintegrasi dalam sistem
kepemerintahan di daerah).
h. Ekonomi: adanya mekanisme yang menyediakan akses bagi warga miskin
untuk terlibat atau memastikan bahwa mereka akan memperoleh
“manfaat” (langsung maupun tidak langsung) setelah berpartisipasi.
i. Kepemimpinan: adanya kepemimpinan yang disegani dan memiliki
komitmen untuk mendorong serta melaksanakan partisipasi, dapat dari
kalangan pemerintah, LSM, masyarakat itu sendiri atau tokoh masyarakat.
j. Waktu: penerapan partisipasi tidak hanya sesaat, tetapi ditempatkan pada
kurun waktu yang cukup lama.
k. Tersedianya jaringan yang menghubungkan antara warga masyarakat dan
pemerintah (forum warga).
20
C. Penelitian Empiris
TABEL 2
PENELITIAN EMPIRIS
Pengarang Judul Deskripsi Penelitian
Sigit Nurdiyanto
(2015)
Partisipasi Masyarakat
Dalam Pengembangan
Desa Wisata (Studi di
Desa Wisata Bleberan,
Kecamatan Playen,
Kabupaten
Gunungkidul)
Tujuan :
Mengetahui bagaimana
partisipasi masyarakat
dalam pengembangan
Desa Wisata Bleberan.
Metode Penelitian :
Deskriptif dengan
pendekatan kualitatif.
Hasil :
Masyarakat terlibat
dalam empat tahap
partisipasi yaitu tahap
pengambilan
keputusan, tahap
pelaksanaan, tahap
pengambilan manfaat,
dan tahap evaluasi.
Arik Prasetya (2016)
Analisis Partisipasi
Masyarakat Dalam
Pengembangan Desa
Wisata (Studi Pada
Desa Pujonkidul
Kecamatan Pujon
Kabupaten Malang)
Tujuan :
Mengkaji bentuk-
bentuk partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan Desa
Wisata.
Metode Penelitian :
Deskriptif Kualitatif.
Hasil :
Masyakat sudah terlibat
dalam pengembangan
Desa Wisata melalui
bentuk partisipasi buah
pikir, partisipasi tenaga
fisik, partisipasi
keterampilan dan
kemahiran, dan
partisipasi harta benda.
Tujuan :
Mengidentifikasi
21
Pengarang Judul Deskripsi Penelitian
Geraldy Meray
(2013)
Partisipasi Masyarakat
Terhadap
Pengembangan
Pariwisata Pantai
Mahembang
Kecamatan Kakas
tanggapan masyarakat
dalam pengembangan
kawasan wisata Pantai
Mahembang
Kecamatan Kakas dan
menganalisis bentuk-
bentuk partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan
kawasan wisata Pantai
Mahembang.
Metode Penelitian :
Pendekatan kualitatif-
kuantitatif dengan
analisis deskriptif
kualitatif.
Hasil :
Karakteristik
masyarakat
mempengaruhi bentuk
dan tingkatan
partisipasi yang
dilakukan masyarakat
yang berkaitan dengan
mata pencaharian dan
tingkat pendidikan
masyarakat. Sumber : Olahan Peneliti, 2017
22
D. Kerangka Pemikiran
GAMBAR 1
KERANGKA PEMIKIRAN
Sumber : Huraerah (2008:102-103)
Kondisi Aktual Masyarakat Desa
Pandansari
Bentuk-bentuk Partisipasi
Partisipasi
buah
pikiran
Partisipasi
sosial
Partisipasi
keterampilan
dan kemahiran
Partisipasi
harta
benda
Partisipasi
tenaga
Bentuk partisipasi masyarakat
dalam mendukung kegiatan
pariwisata di Desa Pandansari
Faktor pendukung dan
Faktor penghambat
23
Dalam kerangka tersebut dijelaskan bahwa kondisi aktual masyarakat desa
pandansari sebagai input yaitu dengan mengidentifikasi bentuk partisipasi
yang sudah dilakukan masyarakat sekitar. Berdasarkan konsep Huraerah
(2008:102-103), peneliti menganalisis bentuk-bentuk partisipasi masyarakat
melalui lima bentuk partisipasi yaitu partisipasi buah pikiran, partisipasi
tenaga, partisipasi harta benda, partisipasi keterampilan dan kemahiran, dan
partisipasi sosial serta faktor pendukung dan faktor penghambat masyarakat
dalam melakukan partisipasi. Data yang diperoleh oleh peneliti nantinya akan
di analisis dan didapatkan hasil dan kesimpulan yaitu bentuk-bentuk
partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan pariwisata di Desa
Pandansari serta faktor pendukung dan faktor penghambat.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bentuk-bentuk partisipasi
masyarakat di Desa Pandansari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan metode deskriptif
kualitatif karena peneliti ingin menggambarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dengan cara mendeskripsikan secara lebih mendalam sehingga lebih
mudah untuk dipahami. Menurut Sukmadinata (2006:72) menjelaskan Penelitian
Deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia. Fenomena itu bisa berupa aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,
kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
Menurut Gay, dkk (2006:9) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
berdasarkan pada pengumpulan analisis dan interpretasi data berbentuk narasi
serta visual (bukan angka) untuk memperoleh pemahaman mendalam dari
fenomena tertentu yang diminati. Creswell (2009:37) menambahkan bahwa
metode kualitatif merupakan penelitian yang dimulai dengan asumsi-asumsi pada
suatu masalah yang terjadi. Data dalam pendekatan ini bersifat kualitatif atau
dinyatakan dengan kualitas.
25
B. Objek Penelitian
Menurut Arikunto (2000:29) Objek penelitian adalah variabel penelitian atau
sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian. Sementara menurut Silalahi
Ulber (2009:190) Objek penelitian adalah menyelidiki gejala atau peristiwsa
tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu fenomena tertentu yang
direpresentasikan oleh konsep atau variabel. Berdasarkan definisi yang telah
dijelaskan, peneliti menetapkan bahwa objek dari penelitian ini adalah Desa
Pandansari,Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang. Penelitian ini dilakukan
dengan membatasi permasalahan yang diambil agar sesuai dengan topik
penelitian yaitu bentuk-bentuk partisipasi masyarakat menurut Huraerah
(2008:102-103) yaitu partisipasi buah pikiran, partisipasi tenaga, partisipasi harta
benda, partisipasi keterampilan dan kemahiran serta partisipasi sosial.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Gregory dalam Satori (2014:46) Populasi dapat diartikan
keseluruhan objek yang relevan dengan masalah yang diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah Pemerintahan Desa Pandansari berdasarkan struktur
Organisasi yaitu Kepala Desa Pandansari, Sekretaris Desa Pandansari, Kepala
Seksi Pemerintahan, Kepala Seksi Kesejahteraan, Kepala Seksi Pelayanan,
dan Kepala Urusan Perencanaan dan Kelompok Sadar Wisata KOPAL ETOM
berdasarkan struktur organisasi yaitu Koordinator KOPAL ETOM,
26
Koordinator Home Industry, Koordinator Pemandu, Koordinator Kebersihan,
dan Koordinator Peralatan. Peneliti mengambil populasi Kelompok Sadar
Wisata KOPAL ETOM karena organisasi tersebut berperan utama dalam
mendukung kegiatan Pariwisata di Desa Pandansari, Sementara Pemerintah
Desa Pandansari diambil sebagai populasi karena ingin mengetahui
perkembangan masyarakat dalam mendukung kegiatan Pariwisata Desa
Pandansari.
2. Sampel
Usman dan Akbar (2008:49) menyatakan bahwa penelitian yang
menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total (total
sampling) atau sensus. Penggunaan metode ini berlaku jika anggota populasi
relatif kecil (mudah dijangkau). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode total sampling karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif
kecil dan relatif mudah dijangkau. Total sampling atau sensus dalam
penelitian ini yaitu berjumlah 11 informan yaitu antara lain :
a. Kepala Desa Pandansari
b. Sekretaris Desa Pandansari
c. Kepala Seksi Pemerintahan
d. Kepala Seksi Kesejahteraan
e. Kepala Seksi Pelayanan
f. Kepala Urusan Perencanaan
g. Koordinator KOPAL ETOM
27
h. Koordinator Home Industry
i. Koordinator Pemandu
j. Koordinator Kebersihan
k. Koordinator Peralatan
Peneliti menggunakan teknik Metode sampling dengan jumlah 11 karena
peneliti memilih informan berdasarkan kebutuhan dan menganggap bahwa
unit analisis data tersebut representatif dalam mendukung kegiatan Pariwisata
di Desa Pandansari dan sesuai dengan kriteria yang ada yaitu yang betul-betul
mengetahui pengelolaan Desa Pandansari dan juga mengetahui perkembangan
kegiatan-kegiatan yang ada di Desa Pandansari.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data diantaranya wawancara, dan dokumentasi.
a. Wawancara
Menurut Budiono (2003:52) menyatakan bahwa wawancara adalah cara
pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti
dengan subjek atau responden atau sumber data. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan metode wawancara semi struktur dengan tujuan
agar proses pengumpulan data lebih terbuka. Objek wawancara dari
penelitian ini adalah pihak pengelola yang berperan utama di desa tersebut
28
yaitu Koordinator Kelompok Sadar Wisata KOPAL ETOM, Tokoh
Masyarakat dan Koordinator Home Industry (Opak Sambal).
b. Studi Dokumentasi
Menurut Soewadji (2012:160) Metode Dokumentasi adalah cara mencari
data atau informasi dari buku-buku, catatan-catatan, transkip, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan yang lainnya. Selain
itu dokumen dapat berupa buku harian, laporan, dan surat pribadi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode studi dokumentasi
dalam bentuk foto untuk menggambarkan keadaan dan kondisi yang ada
di lapangan, serta untuk memperkuat data-data lain yang didapatkan.
2. Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data, sebagai berikut :
a. Pedoman Wawancara
Menurut Arikunto (2010:265) Pedoman Wawancara merupakan alat
pengumpulan data yang digunakan sebagai alat bantu dalam wawancara.
Pedoman wawancara disusun berdasarkan Matriks Operasional Variabel
yang telah dibuat. Berisikan daftar pertanyaan yang ingin di jawab secara
jelas oleh pihak terkait yang dirasa mengerti akan permasalahan dan
informasi yang ingin diketahui oleh peneliti.
29
b. Dokumen
Menurut Ghony (2012:199) Dokumen merupakan catatan tertulis yang
berhubungan dengan suatu peristiwa masa lalu. Dokumen berfungsi
sebagai data sekunder yang dibutuhkan untuk memperkuat penelitian.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah jurnal-jurnal
penelitian dan data-data sekunder yang digunakan untuk memperkuat data
penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Menurut Sanjaya (2009:106) menjelaskan bahwa analisis data adalah
suatu proses mengolah dan menginterpretasikan data dengan tujuan untuk
mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya sehingga memiliki
makna. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data
kualitatif dengan menggunakan flow model Miles and Huberman. Miles and
Huberman dalam Satori (2014:218) mengatakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas sehingga data yang diperoleh benar-benar jenuh.
Dalam hal ini proses yang akan dilakukan adalah reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
30
GAMBAR 2
PROSES ANALISIS DATA FLOW MODEL MILES DAN HUBERMAN
Sumber : Satori dan Komariah (2014: 218)
1. Reduksi Data
Menurut Satori (2014:219) Reduksi data merupakan proses berpikir
sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan, serta kedalaman wawasan
yang tinggi. Dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman
atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan
peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki
nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
Dalam penelitian ini, peneliti mengetik data berupa transkrip wawancara
dan transkrip studi dokumentasi. Data yang direduksi memberi gambaran
yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Reduksi data dapat pula
membantu dalam memberikan kode kepada aspek-aspek tertentu. Berikut
adalah format transkrip wawancara dan transkrip studi dokumen:
31
GAMBAR 3
FORMAT PEMBUATAN TRANSKRIP WAWANCARA
Sumber : Olahan Peneliti, 2017
Data hasil wawancara yang telah disajikan dalam transkrip, kemudian
lakukan reduksi data untuk menemukan inti dari wawancara dengan
pemberian kata kunci. Proses tersebut disebut open coding. Coding
merupakan kata atau frasa pendek yang secara simbolis bersifat meringkas,
menonjolkan pesan, menangkap esensi dari suatu porsi data, baik itu data
berbasiskan bahasa atau data visual (Saldana, 2009: 3).
2. Penyajian Data (Data Display)
Data yang bertumpuk akan menyulitkan peneliti untuk melihat hubungan
antara detail yang banyak. Maka dari itu, agar dapat melihat gambaran
keseluruhannya atau bagian-bagian tertentu dari penelitian itu, harus
Transkrip Wawancara
(Informan) File name: (Kode)
Date: ......................................................
Location: ................................................
Length: ...................................................
Interviewee: ...........................................
Interviewer: ............................................
Kode.mp3 (Runtime: durasi rekaman)
Informan Isi Wawancara
Peneliti :
Informan :
32
diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik, networks, dan charts.
Dengan demikian peneliti dapat menguasai data tidak tenggelam dalam
tumpukan detail. (Nasution, 2013:129).
Dalam penelitian ini, peneliti mengkategorikan hasil data temuan
berdasarkan tema-tema penelitian berdasarkan yang terangkum dalam
pedoman pengumpulan data. Kategori tersebut akan dijadikan acuan dalam
pembuatan axial coding. Dalam proses axial coding, jawaban sudah
dikelompokkan berdasarkan kategori yang dapat mencangkup beberapa
pertanyaan dan jawaban lainnya.
TABEL 3
FORMAT PEMBUATAN AXIAL CODING
AXIAL CODING: (Kategori/Sub-tema)
No Kode Data/Informan Jawaban
Sumber : Olahan Peneliti, 2017
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion)
Dalam tahap ini peneliti melakukan penarikan kesimpulan dari
keseluruhan hasil penyajian data yang telah dikategroikan berdasarkan tema.
Menurut Nasution (2013: 130) hasil dari data yang dikumpulkan kemudian
dicari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis
33
dan sebagainya. Dalam tahap ini peneliti akan merangkum axial coding
dalam selective coding. Selective Coding merupakan kesimpulan yang penulis
ambil dari penggabungan hasil wawancara (quotes) yang telah ditemukan
dengan pengodean terporos sebelumnya.
TABEL 4
FORMAT PEMBUATAN SELECTIVE CODING
No Selective Coding Keterangan
Sumber : Olahan Peneliti, 2017
34
F. Jadwal Penelitian
TABEL 5
JADWAL PENELITIAN
Jadwal Penelitian
Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Penyusunan
Proposal
Penelitian
Sidang Usulan
Penelitian
Observasi
Lapangan
Penyusunan
Laporan
Skripsi
Sidang Skripsi
Keterangan : Warna hijau : sudah dilkakukan
Warna merah : belum dilakukan
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menjelaskan mengenai data-data yang diperoleh peneliti
baik data sekunder maupun data primer yang merupakan hasil wawancara yang
dilakukan peneliti terhadap 11 informan yang berperan utama dalam mendukung
kegiatan pariwisata Desa Pandansari Kabupaten Batang. Hasil penelitian ini akan
dijelaskan berdasarkan tema penelitian yaitu bentuk-bentuk partisipasi masyarakat
serta faktor pendukung dan faktor penghambat masyarakat dalam berpartisipasi
mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari.
Desa Pandansari merupakan desa yang didalamnya terdapat banyak kegiatan
wisata yang sudah cukup dikenal wisatawan. Desa Pandansari terletak di
Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Desa Pandansari membangun
kegiatan-kegiatan wisata dan mulai mengembangkannya sejak tahun 2013 yang
dikelola oleh kelompok sadar wisata KOPAL ETOM yang mana anggotanya
merupakan masyarakat Desa Pandansari itu sendiri. Desa Pandansari memiliki
beberapa atraksi wisata alam seperti tubing pandansari, camping ground.
Sebagian besar atraksi wisata di Desa Pandansari memanfaatkan sumber daya
alam yang ada sehingga Desa Pandansari tersebut disebut sebagai pariwisata
pedesaan yang berbasis alam. Sedangkan aktivitas yang dapat dilakukan oleh
wisatawan yaitu camping, tubing, outbond serta menikmati makanan khas
Pandansari yaitu opak sambal.
36
Kegiatan-kegiatan wisata di Desa Pandansari mulai berkembang sejak tahun
2013 yang dikelola oleh kelompok sadar wisata yaitu KOPAL ETOM (Kelompok
Pecinta Alam Enak Tentrem Ora Mendem). Anggota KOPAL ETOM merupakan
masyarakat sekitar Desa Pandansari yang turut berpartisipasi dalam mendukung
kegiatan-kegiatan pariwisata yang ada di Desa Pandansari. Atraksi unggulan yang
banyak diminati oleh wisatawan di Desa Pandansari yaitu tubing pandansari, yang
mana tubing pandansari tersebut merupakan atraksi menyusuri arus sungai
kupang sepanjang 4 kilometer yang dikelilingi dengan pemandangan sawah yang
ada di Desa Pandansari. Namun tidak hanya atraksi tubing saja yang banyak di
gemari wisatawan, Desa Pandansari juga memiliki kawasan outbond yang banyak
digemari wisatawan yang jenisnya murid-murid sekolah yang bertujuan untuk
refreshing di tempat yang alami. Tidak hanya menikmati atraksi wisata yang ada
di Desa Pandansari, pihak pengelola juga menyediakan makanan khas yang siap
saji untuk wisatawan. Makanan khas Pandansari tersebut yaitu opak sambal, yang
mana produksi opak tersebut langsung dari tangan masyarakat yang memiliki
home industry.
Peneliti menemukan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Pandansari sudah
terlibat dalam kegiatan-kegiatan pariwisata di Desa Pandansari seperti menjadi
pemandu wisata khusus desa, bekerja sebagai penjaga area parkir Desa
Pandansari, dan membuat suatu bentuk industri yang akan di pasarkan ke
wisatawan yang datang ke Desa Pandansari yaitu Opak sambal yang merupakan
makanan khas desa. Hal tersebut diketahui oleh peneliti pada saat melakukan
37
wawancara langsung dengan beberapa informan yang sudah peneliti tentukan
yang mengetahui pengelolaan Desa Pandansari lebih jelas khususnya pariwisata.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Desa Pandansari, bahwa
data-data yang ditemukan peneliti berupa data sekunder yaitu jumlah masyarakat
Desa Pandansari dan jenis pekerjaan masyarakat Desa Pandansari serta hasil
wawancara terhadap 11 informan yang merupakan data primer. Berikut data
jumlah masyarakat Desa Pandansari dan jenis pekerjaan :
TABEL 6
JUMLAH MASYARAKAT
No. Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 2.165 Orang
2. Perempuan 2.131 Orang
Jumlah Total 4.296 Orang Sumber : Data Profil Desa Pandansari, 2014
Berdasarkan tabel diatas, bahwa total jumlah masyarakat Desa Pandansari
yaitu 4.296 orang dengan masyarakat laki-laki sebanyak 2.165 orang dan
perempuan sebanyak 2.131 orang.
TABEL 7
JENIS PEKERJAAN MASYARAKAT
No. Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
1. Petani 276 orang 80 orang
2. Buruh Tani 82 orang 109 orang
3. Buruh Migran 24 orang 71 orang
4. Pegawai Negeri Sipil 18 orang 11 orang
5. Pengrajin 36 orang 71 orang
6. Pedagang barang
kelontong
11 orang 47 orang
38
No. Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
7. Peternak 63 orang 12 orang
8. Nelayan - -
9. Montir 5 orang -
10. Dokter swasta - 1 orang
11. Perawat Swasta 1 orang 4 orang
12. Bidan Swasta - 2 orang
13. Ahli pengobatan
alternative
1 orang -
14. TNI - -
15. POLRI 2 orang -
16. Pengusaha kecil,
menengah dan besar
17 orang 7 orang
17. Guru swasta 47 orang 13 orang
18. Dosen swasta - -
19. Tukang kayu 8 orang -
20. Tukang batu 24 orang -
21. Karyawan Perusahaan
swasta
43 orang 19 orang
Jumlah Total 1.105 orang
Sumber : Data Profil Desa Pandansari, 2014
Berdasarkan tabel diatas, bahwa dari 4.296 masyarakat Desa Pandansari,
1.105 masyarakat yang memiliki jenis pekerjaan yang berbeda. Sedangkan
sebagian masyarakat Desa Pandansari belum memiliki pekerjaan tetap di Desa
Pandansari maupun luar Desa Pandansari. Namun, jika dilihat dari tabel tersebut
masyarakat lebih cenderung bekerja sebagai petani dan buruh tani, yang mana
masyarakat Desa Pandansari yang bekerja sebagai petani yaitu masyarakat laki-
laki berjumlah 276 orang. Sedangkan buruh tani yaitu cenderung kepada
masyarakat perempuan yang berjumlah 109 orang.
39
Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap 11
informan. Hasil wawancara tersebut dijelaskan berdasarkan tema penelitian yaitu
bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dan faktor penghambat serta faktor
pendukung masyarakat Desa Pandansari dalam mendukung kegiatan pariwisata di
Desa Pandansari Kabupaten Batang.
1. Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat
a. Partisipasi Buah Pikiran
Selama pembangunan desa khususnya pariwisata, masyarakat Desa
Pandansari sebagian besar yang mengikuti musyawarah desa dan
diberikan kesempatan untuk memberikan ide-ide maupun gagasan.
Adapun kontribusi ide dari masyarakat di dalam musyawarah desa
khususnya pariwisata yaitu memberikan masukan seperti peningkatan
program sadar wisata yang sudah dibuat oleh pihak pengelola desa,
kemudian perlu dikembangkan produk wisata Desa Pandansari berupa
varian opak sambal serta pengembangan kegiatan-kegiatan wisata desa
dengan memanfaatkan sumberdaya alam Desa Pandansari yang belum
dikembangkan oleh pengelola Desa Pandansari.
b. Partisipasi Tenaga
Dalam pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata, masyarakat
Desa Pandansari khususnya pemuda-pemuda desa terlibat dalam kegiatan
pariwisata desa dengan menjadi pemandu wisata khusus Desa Pandansari.
40
Pekerjaan tersebut mereka jadikan sebagai pekerjaan sampingan setelah
beraktivitas setiap hari terhadap pekerjaan diluar desa maupun di desa itu
sendiri dan juga bagi masyarakat yang beraktivitas sebagai anak sekolah.
kemudian sebagian masyarakat desa terlibat dalam mengelola dan menata
lingkungan desa seperti membersihkan desa dari sampah-sampah yang
berserakan di sekitar Desa Pandansari. Kemudian sebagian masyarakat
Desa Pandansari juga terlibat dalam menjaga area parkir kawasan wisata
di Desa Pandansari.
c. Partisipasi Harta Benda
Desa Pandansari mendapat bantuan berupa barang dari balai desa, bantuan
barang tersebut berupa tempat sampah yang diberikan ke seluruh RT yang
ada di Desa Pandansari. Namun bantuan tersebut baru terealisasikan ke
tiga RT yang ada di Pandansari yang merupakan kawasan pariwisata.
Bantuan tempat sampah lainnya akan direalisasikan secara merata ke
seluruh RT yang ada di Desa Pandansari.
d. Partisipasi Keterampilan dan Kemahiran
Dalam pembangunan desa khususnya pariwisata, masyarakat membuat
suatu bentuk industri yang akan ditawarkan kepada wisatawan. Bentuk
industri yang dibuat masyarakat Desa Pandansari yaitu opak sambal yang
merupakan makanan khas Desa Pandansari. Namun bentuk industri
tersebut hanya dikembangkan beberapa masyarakat saja dalam membuat
41
sebuah home industry, sedangkan masyarakat lainnya hanya membuat
opak sambal tersebut sebagai makanan yang hanya dikonsumsi pribadi
saja.
e. Partisipasi Sosial
Dalam partisipasi sosial, masyarakat Desa Pandansari turut berpartisipasi
dalam gotong royong yaitu kerja bakti membersihkan desa, khususnya
sungai pandansari yang terdapat banyak sampah yang berserakan. Namun
masyarakat Desa Pandansari belum memiliki jadwal tetap kerja bakti bagi
masyarakat Desa Pandansari sehingga masyarakat Desa Pandansari masih
melakukan kerja bakti tersebut dengan tidak terjadwal.
2. Faktor Pendukung
a. Kemauan
Masyarakat Desa Pandansari masih memiliki tingkat motivasi yang
kurang yaitu hanya memiliki rasa motivasi di awal saja, namun sebagian
masyarakat Desa Pandansari sudah memiliki rasa ingin saling memotivasi
satu sama lain. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak semua
masyarakat Desa Pandansari yang turut berpartisipasi walaupun saling
memberi motivasi antar masyarakat.
42
b. Kemampuan
Pengetahuan yang dimiliki masyarakat Desa Pandansari khususnya
masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pariwisata Desa Pandansari
mengenai pariwisata secara umum masih kurang, namun masyarakat Desa
Pandansari sudah menguasai mengenai pariwisata khusus Desa Pandansari
sehingga bisa menjelaskan mengenai pariwisata khusus desa kepada
wisatawan mengenai pariwisata apa saja yang terdapat di Desa
Pandansari.
c. Kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi
Masyarakat Desa Pandansari hanya sebagian yang memiliki rasa ingin
bekerja sama dalam membangun dan mendukung kegiatan pariwisata
Desa Pandansari. Namun sebagian masyarakat desa ada yang memiliki
rasa ingin bekerja sama dalam mendukung kegiatan pariwisata di Desa
Pandansari dengan tujuan untuk membangun desa yang didalamnya
terdapat kegiatan pariwisata. Hal tersebut dapat dikatakan tingkat
kerjasama masyarakat Desa Pandansari masih kurang dalam mendukung
kegiatan pariwisata di Desa Pandansari.
43
3. Faktor Penghambat
a. Internal
Dalam berpartisipasi, masyarakat Desa Pandansari tidak melihat dasar usia
dalam berpartisipasi di kegiatan pariwisata Desa Pandansari. Hingga saat
ini masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pariwisata Desa Pandansari
dimulai dari masyarakat yang muda, dewasa hingga tua. Kemudian selama
pembangunan desa khususnya pariwisata, mayoritas masyarakat yang
turut berpartisipasi yaitu cenderung lebih banyak masyarakat laki-laki jika
dibandingkan dengan masyarakat perempuan. Masyarakat yang memiliki
pekerjaan tetap diluar desa tidak merasa terbengkalai dengan adanya
kegiatan pariwisata di Desa Pandansari, serta masyarakat yang terlibat
dalam kegiatan pariwisata desa bukan karena penghasilan pekerjaan diluar
desa kurang mencukupi kebutuhan, namun masyarakat terlibat dengan
sukarela guna untuk memajukan pariwisata Desa Pandansari sehingga
lebih dikenal wisatawan khusus Kabupaten Batang maupun wisatawan
luar Kabupaten Batang.
b. Eksternal
Pembangunan dan pengembangan kegiatan pariwisata Desa Pandansari
dilirik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batang dengan memberikan
dukungan yang penuh terhadap kegiatan pariwisata berupa bantuan dana
sebesar Rp. 1,6 milyar kemudian PLN Kabupaten Batang memberikan
dukungan berupa dana sebesar Rp. 500 juta. Sementara RT/RW
44
Pandansari mendukung dengan memberikan masukan-masukan dalam
musyawarah desa membahas mengenai pariwisata Desa Pandansari, serta
peran tokoh masyarakat dalam kegiatan tersebut yaitu mengontrol
keberlangsungan kegiatan desa, serta membenahi fasilitas-fasilitas wisata
yang rusak.
B. Pembahasan
Pembahasan ini membahas mengenai hasil wawancara dari 11 informan yang
berperan dalam pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata. Peneliti
akan membahas hasil analisis dari lima bentuk-bentuk partisipasi yang sudah
dilakukan masyarakat Desa Pandansari yaitu partisipasi buah pikiran, partisipasi
tenaga, partisipasi harta benda, partisipasi keterampilan dan kemahiran serta
partisipasi sosial. Huraerah (2008:102-103) kemudian peneliti akan membahas
mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat masyarakat dalam
berpartisipasi mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari. Menurut
Dorodjatin dalam Slamet (2003:18) ada 3 (tiga) faktor utama dalam mendukung
masyarakat untuk berpartisipasi yaitu kemauan, kemampuan, dan kesempatan
bagi masyarakat untuk berpartisipasi. Sedangkan faktor penghambat dalam
berpartisipasi terbagi menjadi 2 (dua) faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
Setelah membahas mengenai analisis, ,kemudian peneliti akan
membandingkan kondisi ideal yaitu berupa teori yang peneliti gunakan berupa
bentuk-bentuk partisipasi menurut Huraerah (2008:102-103) serta faktor
45
pendukung dan faktor penghambat menurut Dorodjatin dalam Slamet (2003:18)
yang akan dibandingkan dengan kondisi aktual masyarakat di Desa Pandansari.
1. Bentuk Partisipasi
a. Partisipasi Buah Pikiran
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 11 informan
yang terkait dengan pembangunan Desa Pandansari khususnya kegiatan
pariwisata, bahwa dari 11 informan yang peneliti wawancara, peneliti
menemukan 6 informan yang memiliki jawaban yang sama yaitu bahwa
selama kegiatan pariwisata di Desa Pandansari sebagian besar masyarakat
Pandansari menyumbangkan masukan mereka yaitu dengan adanya
kegiatan-kegiatan wisata di Desa Pandansari, maka perlu ditingkatkannya
program sadar wisata yang sudah dibuat oleh pihak pengelola yang mana
program sadar wisata tersebut lebih diterapkan terhadap masyarakat
sekitar yang bertujuan untuk membangun desa sebagai desa yang
memiliki berbagai macam kegiatan wisata didalamnya dan membuat Desa
Pandansari lebih dikenal wisatawan Kabupaten Batang maupun luar
Kabupaten Batang. Kemudian 5 dari 11 informan mengatakan bahwa
perlu dikembangkan pariwisata desa seperti pengembangan produk,
kemudian kegiatan-kegiatan wisata di Desa Pandansari.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di Desa Pandansari
Kabupaten Batang memiliki hasil yang sesuai dengan pernyataan yang
dibuat oleh Huraerah bahwa selama pembangunan Desa khususnya dalam
46
kegiatan pariwisata, masyarakat Desa Pandansari turut serta memberikan
ide-ide atau masukan dengan adanya kegiatan-kegiatan pariwisata.
Huraerah (2008:102-103) partisipasi buah pikiran merupakan partisipasi
yang diberikan dalam anjang sono, pertemuan atau rapat. Rusidi dalam
Siregar (2001:21) juga mengatakan bahwa salah satu bentuk partisipasi
yaitu sumbangan pikiran yang merupakan ide atau gagasan. Dari hasil
penelitian, terbukti bahwa masyarakat Desa Pandansari sudah melakukan
bentuk partisipasi tersebut dengan memberikan ide-ide atau gagasan
mereka pada saat musyawarah desa.
b. Partisipasi Tenaga
Berdasarkan hasil wawancara dengan 11 informan yang berperan dalam
pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata, bahwa dari 11
informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 9 informan yang
memiliki jawaban yang sama yaitu saat ini yang terlibat dalam kegiatan
wisata yaitu sebagian besar pemuda-pemuda desa yang bekerja sebagai
pemandu wisata yang mana pekerjaan tersebut mereka lakukan sebagai
pekerjaan sampingan setelah beraktivitas setiap harinya sebagai seorang
murid sekolah maupun sebagai mahasiswa aktif. Kemudian 1 dari 11
informan mengatakan bahwa selama pembangunan, masyarakat Desa
Pandansari terlibat dalam pengelolaan dan penataan lingkungan seperti
membersihkan desa dari sampah-sampah yang berserakan.
47
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Desa Pandansari Kabupaten
Batang bahwa masyarakat sudah melakukan salah satu bentuk partisipasi
sesuai pernyataan Huraerah (2008:102-103) yaitu partisipasi tenaga, yang
mana saat ini yang terlibat dalam kegiatan pariwisata di Desa Pandansari
yaitu sebagian besar pemuda-pemuda desa yang bekerja sebagai pemandu
wisata. Pekerjaan tersebut mereka lakukan sebagai pekerjaan sampingan
setelah beraktivitas setiap harinya di luar desa maupun di dalam desa itu
sendiri.
c. Partisipasi Harta Benda
Berdasarkan hasil wawancara dengan 11 informan yang terlibat dalam
pembangunan Desa Pandansari khususnya Pariwisata bahwa dari 11
informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 11 informan yang
memiliki jawaban yang sama yaitu bahwa bantuan yang diberikan oleh
pihak balai desa selama pembangunan Desa Pandansari berupa barang
yaitu tempat sampah. Tempat sampah tersebut masih terealisasikan ke tiga
RT yang ada di Desa Pandansari yang di kawasan wisata, sedangkan
untuk RT lainnya pihak balai desa sedang mengusahakan untuk
melakukan pembagian tempat sampah secara merata ke seluruh RT di
Desa Pandansari.
Hasil penelitian yang peneliti lakukan di Desa Pandansari Kabupaten
Batang sudah sesuai dengan pernyataan dari Huraerah (2008:102-103)
dengan kondisi yang peneliti temukan bahwa selama pembangunan desa
48
khususnya pariwisata sudah memenuhi salah satu isi dari bentuk
partisipasi harta benda yaitu sumbangan berupa barang.
d. Partisipasi Keterampilan dan Kemahiran
Berdasarkan hasil wawancara 11 informan yang berperan dalam
pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata bahwa dari 11
informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 11 informan yang
memiliki jawaban yang sama yaitu Desa Pandansari sejak dahulu sudah
memiliki kemahiran dalam membuat makanan khas desa tersebut yaitu
opak sambal, namun masyarakat tersebut tidak mengembangkan
kemampuan yang mereka miliki. Setelah Desa Pandansari berkembang
menjadi desa yang memiliki beranekaragam kegiatan wisata, beberapa
masyarakat mulai membuat home industry yang akan dibina oleh pihak
pengelola yaitu KOPAL ETOM yang juga merupakan masyarakat Desa
Pandansari. Home industry yang didirikan dan mulai dikembangkan oleh
masyarakat yaitu pembuatan opak sambal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Desa Pandansari
Kabupaten Batang, jika dibandingkan dengan pernyataan berdasarkan
Huraerah (2008:102-103) bahwa sudah memiliki kesesuaian dengan
kondisi masyarakat Desa Pandansari yaitu masyarakat sudah memiliki
kemahiran dalam bentuk industri, namun belum memiliki sebuah
keterampilan dalam membuat suatu hal yang kreatif. Sejak tahun 1999
hampir semua masyarakat Desa Pandansari membuat opak sambal yang
49
mana opak sambal tersebut merupakan makanan khas desa tersebut.
Namun masyarakat tersebut tidak mengembangkan kemampuan yang
mereka miliki melainkan berhenti membuat opak sambal.
e. Partisipasi Sosial
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 11 informan yang berperan dalam
pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata bahwa dari 11
informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 9 informan yang
memiliki jawaban yang sama yaitu bahwa paguyuban yang dilakukan
masyarakat Desa Pandansari selama pembangunan khususnya pariwisata
hingga saat ini yaitu saling gotong royong pada saat membersihkan sungai
dari sampah-sampah hasil buangan masyarakat yang masih belum
memiliki rasa peduli terhadap Desa Pandansari. Hal tersebut jika dilihat
berdasarkan pernyataan Huarerah (2008:102-103) dengan kondisi
masyarakat Desa Pandansari bahwa masyarakat Desa Pandansari sudah
melakukan salah satu bentuk partisipasi sosial yaitu gotong royong atau
kerja bakti.
2. Faktor Pendukung
a. Kemauan
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 11 informan yang berperan dalam
pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata, bahwa dari 11
informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 11 informan yang
50
memiliki jawaban yang sama yaitu tingkat saling memotivasi antara
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya dalam melakukan kegiatan
wisata di Desa Pandansari masih kurang, yang mana jika masyarakat
tersebut di beri motivasi oleh sesama masyarakat, masyarakat tersebut
hanya mendengar di awal saja dan melakukan di awal saja, namun
selanjutnya masyarakat tersebut terkadang sulit untuk melakukan
pekerjaan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, jika dilihat berdasarkan pernyataan Dorodjatin
dalam Slamet (2003:18) yaitu berupa motivasi yang dilakukan oleh
masyarakat satu sama lain, kemudian jika dilihat dari kondisi aktual di
Desa Pandansari bahwa belum memiliki kesesuaian dengan pernyataan
tersebut.
b. Kemampuan
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 11 informan yang berperan dalam
pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata bahwa dari 11
informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 10 informan yang
memiliki jawaban yang sama yaitu pengetahuan masyarakat Desa
Pandansari yang terlibat dalam kegiatan wisata seperti menjadi pemandu
wisata mengenai pariwisata secara umum masih kurang, dan 11 dari 11
informan mengatakan bahwa masyarakat Desa Pandansari tersebut sudah
menguasai pariwisata yang ada di Desa Pandansari. Hal tersebut jika
dilihat dari pernyataan menurut Dorodjatin dalam Slamet (2003:18) yaitu
51
berupa pengetahuan luas masyarakat mengenai apapun yang akan mereka
lakukan dalam pekerjaan, kemudian dibandingkan dengan kondisi aktual
masyarakat Desa Pandansari belum sesuai dengan pernyataan tersebut
yang mana masyarakat desa masih memiliki pengetahuan pariwisata
secara umum masih kurang.
c. Kesempatan Bagi Masyarakat Untuk Berpartisipasi
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 11 informan yang berperan dalam
pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata bahwa dari 11
informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 11 informan yang
memiliki jawaban yang sama yaitu masyarakat Desa Pandansari masih
memiliki rasa ingin bekerja sama yang kurang sehingga hanya sebagian
masyarakat yang bekerjasama dalam melakukan sebuah pekerjaan, seperti
saling membantu satu sama lain di dalam kegiatan-kegiatan wisata yang
ada di Desa Pandansari guna untuk memajukan Desa Pandansari sehingga
dikenal sebagai kawasan pariwisata unggulan di Kabupaten Batang.
Namun sebagian besar masyarakat Desa Pandansari ada yang tidak
memiliki rasa ingin bekerja sama untuk membangun desa khususnya
pariwisata.
Hal tersebut jika dilihat berdasarkan pernyataan menurut Dorodjatin
dalam Slamet (2003:18) bahwa kesempatan bagi masyarakat untuk
berpartisipasi yaitu kerjasama masyarakat yang dilakukan untuk
keberlangsungan pekerjaan, kemudian dibandingkan dengan kondisi
52
aktual masyarakat Desa Pandansari bahwa belum memiliki kesesuaian
yang mana masyarakat Desa Pandansari masih memiliki rasa ingin bekerja
sama yang kurang.
3. Faktor Penghambat
a. Internal
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 11 informan yang berperan dalam
pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata bahwa dari 11
informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 11 informan yang
memiliki jawaban yang sama yaitu faktor usia tidak berpengaruh bagi
masyarakat Desa Pandansari untuk berpartisipasi, masyarakat yang terlibat
dalam kegiatan wisata di Desa Pandansari dimulai dari kalangan anak-
anak, remaja hingga dewasa. Sedangkan untuk jenis kelamin, 11 dari 11
informan mengatakan bahwa dalam kegiatan pariwisata di Desa
Pandansari masyarakat yang cenderung lebih menonjol dalam kegiatan
tersebut yaitu masyarakat yang memiliki jenis kelamin laki-laki,
sedangkan perempuan terlibat dengan jumlah lebih kecil dibanding
masyarakat laki-laki. Kemudian masyarakat yang memiliki pekerjaan
tetap diluar desa dan terlibat dalam kegiatan pariwisata di Pandansari,
peneliti menemukan 11 dari 11 informan bahwa pekerjaan mereka tidak
terbengkalai karena mereka memiliki tujuan dengan mereka turut
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut agar pariwisata Desa Pandansari
53
semakin maju dan perekonomian masyarakat desa semakin meningkat dari
sebelumnya.
Menurut Slamet (2003:137) bahwa faktor internal adalah berasal dari
dalam kelompok masyarakat sendiri, yaitu individu-individu dan kesatuan
kelompok didalamnya. Tingkah laku individu berhubungan erat atau
ditentukan oleh ciri-ciri sosiologis seperti umur, jenis kelamin,
pengetahuan, pekerjaan dan penghasilan. Secara teoritis, terdapat
hubungan antara ciri-ciri individu dengan tingkat partisipasi, seperti usia,
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, lamanya menjadi anggota masyarakat,
besarnya pendapatan, keterlibatan dalam kegiatan pembangunan akan
sangat berpengaruh pada partisipasi.
Hal tersebut jika dilihat berdasarkan pernyataan diatas kemudian
dibandingkan dengan kondisi aktual masyarakat yaitu sudah memiliki
kesesuaian dalam teori dan kondiri masyarakat Desa Pandansari.
b. Eksternal
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 11 informan yang berperan dalam
pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata bahwa selama
pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata, bahwa dari 11
informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 11 informan yang
memiliki jawaban yang sama yaitu pemerintah daerah Kabupaten Batang
mendukung sepenuhnya dengan adanya kegiatan pariwisata tersebut.
Pemerintah daerah mendukung kegiatan tersebut dengan menyumbangkan
54
dana sebesar Rp.1,6 milyar dan juga PLN Kabupaten Batang memberikan
bantuan dana sebesar Rp.500 juta. Bantuan tersebut digunakan oleh pihak
pengelola untuk membangun fasilitas yang belum ada dan membenahi
fasilitas yang rusak.
Sementara RT/RW Desa Pandansari turut serta mendukung dengan
adanya pembangunan terutama pengembangan kegiatan wisata yang di
kelola langsung oleh kelompok sadar wisata KOPAL ETOM yang
merupakan masyarakat sekitar. Serta peran serta tokoh masyarakat
terhadap pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata yaitu turut
serta terlibat dalam musyawarah-musyawarah desa dengan membahas dan
memberika masukan mengenai perkembangan kegiatan wisata di Desa
Pandansari.
Menurut Sunarti dalam Deviyanti (2013:384), faktor-faktor eksternal ini
dapat dikatakan petaruh (stakeholder), yaitu dalam hal ini stakeholder
yang mempunyai kepentingan dalam program ini adalah pemerintah
daerah, pengurus desa/kelurahan (RT/RW), tokoh masyarakat/adat dan
konsultan/fasilitator. Petaruh kunci adalah siapa yang mempunyai
pengaruh yang sangat signifikan, atau mempunyai posisi penting guna
kesuksesan program. Hasil penelitian yang peneliti lakukan di Desa
Pandansari Kabupaten Batang yang ingin mengetahui faktor eksternal dari
faktor penghambat menurut Sunarti dalam Deviyanti (2013:384) bahwa
pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi aktual yang peneliti temukan di
Desa Pandansari.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, dapat ditarik
kesimpulan berupa bentuk-bentuk partisipasi yang dilakukan masyarakat dalam
mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari Kabupaten Batang, kemudian
mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung masyarakat Desa
Pandansari dalam kegiatan pariwisata. Masyarakat Desa Pandansari sudah
berpartisipasi dalam mendukung kegiatan pariwisata melalui partisipasi buah
pikiran yaitu memberikan masukan peningkatan program sadar wisata dalam
musyawarah desa, partisipasi tenaga dengan bekerja sebagai pemandu wisata,
partisipasi harta benda yaitu sumbangan berupa barang yaitu tempat sampah,
partisipasi keterampilan dan kemahiran yaitu membuat satu bentuk industri yaitu
opak sambal, serta partisipasi sosial yaitu terlibat dalam kerja bakti desa yang
dilakukan masyarakat Desa Pandansari.
Selama pembangunan masyarakat Desa Pandansari masih memiliki tingkat
motivasi yang kurang dalam berpartisipasi, sementara pengetahuan masyarakat
mengenai pariwisata secara umum masih kurang namun pengetahuan pariwisata
Desa Pandansari, masyarakat sekitar sudah menguasai dan bisa menjelaskan
kepada wisatawan. Sedangkan kerjasama, masyarakat Desa Pandansari masih
sebagian besar yang ingin bekerja sama dalam mendukung kegiatan pariwisata di
Desa Pandansari.
56
Masyarakat Desa Pandansari tidak memiliki batasan usia dalam berpartisipasi
mendukung kegiatan pariwisata Desa Pandansari, sementara mayoritas
masyarakat yang berpartisipasi yaitu cenderung kepada masyarakat laki-laki.
Masyarakat Desa Pandansari yang memiliki pekerjaan tetap diluar desa merasa
pekerjaan mereka tidak terbengkalai dengan adanya kegiatan pariwisata di Desa
Pandansari, kemudian masyarakat Desa Pandansari terlibat di dalam kegiatan
tersebut bukan karena memiliki penghasilan yang kurang mencukupi.
Selama pembangunan desa khususnya pariwisata, Desa Pandansari mendapat
dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Batang yaitu memberikan
bantuan berupa dana sebesar Rp. 1,6 milyar dan juga mendapat bantuan berupa
dana dari PLN Kabupaten Batang sebesar Rp. 500 juta. Sementara pihak RT/RW
Desa Pandansari memberi dukungan melalui masukan-masukan mengenai
pengembangan pariwisata dalam musyawarah desa. Sedangkan peran tokoh
masyarakat dalam kegiatan tersebut yaitu mengontol kegiatan-kegiatan wisata
yang sudah dilakukan selama pembangunan desa.
Berdasarkan hal tersebut bahwa masyarakat Desa Pandansari sebagian besar
sudah terlibat dalam mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari,
kemudian sebagian masyarakat Desa Pandansari masih ada yang belum terlibat
dalam mendukung kegiatan pariwisata Desa Pandansari.
57
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang sudah dijelaskan oleh peneliti mengenai
bentuk-bentuk partisipasi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Desa Pandansari
dan faktor penghambat serta faktor pendukung bagi masyarakat dalam
mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari dapat diberikan saran sesuai
dengan kondisi yang terjadi di Desa Pandansari yang bertujuan untuk lebih
mengembangkan kegiatan-kegiatan pariwisata di Desa Pandansari serta
meminimalisir faktor-faktor penghambat bagi masyarakat Desa Pandansari dalam
berpartisipasi terhadap kegiatan pariwisata.
Adapun saran dalam penelitian ini yaitu saran yang diberikan terhadap
pengelola Desa Pandansari yang terlibat dalam kegiatan pariwisata di Desa
Pandansari serta saran yang diberikan terhadap penelitian selanjutnya yang akan
dilakukan di Desa Pandansari. Perlunya direalisasikan ide-ide yang sudah
disumbangkan oleh masyarakat mengenai pengembangan kegiatan pariwisata di
Desa Pandansari, mendata masukan-masukan dari masyarakat sehingga pihak
pengelola tidak hanya mendengar masukan tersebut pada saat musyawarah desa,
namun sudah memiliki data-data mengenai masukan dari masyarakat, membuat
jadwal musyawarah desa secara tetap khusus membahas kegiatan pariwisata Desa
Pandansari dengan mengundang masyarakat-masyarakat yang terlibat, membuat
kotak saran mengenai masukan-masukan masyarakat yang tidak dapat
disampaikan sehingga bisa disampaikan melalui kotak saran tersebut, membuat
komunitas pemandu wisata desa sehingga Desa Pandansari memiliki data
pemandu wisata tetap dalam mendukung kegiatan pariwisata tersebut.
58
Memberi suatu penghargaan terhadap masyarakat yang turut berpartisipasi
sehingga menimbulkan rasa semangat terhadap masyarakat lainnya, melatih
masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan sehingga terlibat dalam mendukung
kegiatan Pariwisata di Desa Pandansari, memperindah tempat sampah yang
diberikan oleh balai desa sehingga memperindah Desa Pandansari tersebut dan
enak dipandang oleh wisatawan, membuat satu tempat seperti gudang yang
digunakan untuk menyimpan barang-barang milik Desa sehingga tidak terjadi
kehilangan atau berserakan dimana-dimana, membuat jadwal bagi setiap
masyarakat Desa Pandansari mengenai pemberian sumbangan berupa dana
maupun barang untuk membenahi maupun menambah fasilitas-fasilitas wisata
yang belum ada di Desa Pandansari.
Membuat sebuah kotak yang akan di isi oleh masyarakat dengan jumlah yang
tidak ditentukan yang akan menjadi tabungan masyarakat Desa Pandansari guna
memberi kemudahan pada saat melakukan sebuah kegiatan, menyediakan tempat
sampah khusus di setiap atraksi wisata Desa Pandansari. Tempat sampah yang
disediakan berupa tempat sampah organik dan non-organik, membuat sebuah
quotes disebuah papan mengenai pariwisata pedesaan sehingga lebih
memperindah Desa Pandansari dan menarik perhatian wisatawan, mengadakan
musyawarah antar pemilik home industry yang terjadwal dengan melakukan
sharing mengenai bentuk-bentuk industri masyarakat tersebut, mengembangkan
varian opak sambal agar lebih menarik perhatian wisatawan.
Membuat sebuah kreatifitas seperti kerajinan tangan yang masih
menggambarkan kekhasan desa yang nantinya akan dipromosikan kepada
59
wisatawan,m engadakan kompetisi desa dengan tema cooking, yang mana hal
tersebut membuat masyarakat yang memiliki home industry atau yang belum
memiliki home industry semangat dengan adanya kompetisi tersebut, membuka
kesempatan bagi wisatawan yang ingin belajar mengenali opak sambal hingga
cara pembuatan opak tersebut, membuat jadwal tetap mengenai kawasan-kawasan
yang harus dibersihkan khususnya kawasan pariwisata Desa Pandansari sehingga
masyarakat lebih terlibat dalam gotong royong tersebut.
Mempertahankan rasa kerjasama antar masyarakat agar masalah-masalah
dalam pembangunan desa terselesaikan secara cepat dengan adanya kerjasama
antar masyarakat tersebut. Sedangkan untuk faktor pendukung dan faktor
penghambat, yaitu mengadakan sebuah kompetisi antar masyarakat sehingga
masyarakat tersebut termotivasi untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan
dengan kegiatan pariwisata di Desa Pandansari, memberikan penghargaan setiap
minggunya atau setiap bulannya terhadap masyarakat yang turut berpartisipasi
sehingga masyarakat yang diberikan motivasi semakin memiliki rasa kemauan
dalam berpartisipasi, membuat program tetap khusus pelatihan masyarakat
mengenai tata cara menjadi pemandu wisata yang baik dan benar, mengadakan
musyawarah antar masyarakat Desa Pandansari yang didalamnya merupakan
sharing antar masyarakat mengenai pengetahuan yang mereka dapatkan mengenai
pariwisata.
Membagi materi mengenai pariwisata secara umum kepada masyarakat yang
turut berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata, membuat seragam khusus bagi
masyarakat yang berpartisipasi sebagai pemandu wisata sehingga lebih terlihat
60
menarik, membuat tanda pengenal atau id card sebagai pemandu wisata,
mempertahankan kerjasama yang sudah dilakukan oleh masyarakat Desa
Pandansari, mempertahankan kesempatan yang sudah diberikan oleh pihak
pengelola terhadap masyarakat yang ingin berpartisipasi, membuat program tetap
yaitu sosialisasi sadar wisata agar lebih meningkatkan kesadaran masyarakat dan
rasa ingin bekerjasama membangun pariwisata Desa Pandansari.
Memberikan motivasi dan semangat terhadap masyarakat yang berpartisipasi
sehingga lebih mengurangi faktor penghambat dalam pembangunan Desa
Pandansari khususnya Pariwisata, membuat sebuah kegiatan yang mana kegiatan
tersebut merupakan kegiatan khusus masyarakat yang memiliki jenis kelamin
perempuan sehingga masyarakat perempuan juga terlihat turut serta berpartisipasi,
mempertahankan tujuan yang dimiliki yaitu untuk memajukan pariwisata Desa
Pandansari dan meningkatkan perekonomian masyarakat, memberikan laporan
penggunaan dana kepada para pemerintah yang turut mendukung dengan adanya
kegiatan pariwisata di Desa Pandansari tersebut, menambahkan angkutan wisata
dengan dana bantuan tersebut sehingga lebih memudahkan akses wisatawan
menuju atraksi lainnya yang ada di Desa Pandansari, menjalankan ide-ide dan
masukan yang diberikan oleh para tokoh masyarakat pada saat musyawarah desa
mengenai kegiatan-kegiatan pariwisata Desa Pandansari.
Sedangkan saran yang diberikan terhadap penelitian selanjutnya, yaitu dapat
melakukan penelitian dengan melakukan kajian mengenai kegiatan-kegiatan
pariwisata yang ada di Desa Pandansari serta kajian terhadap pengembangan
produk-produk wisata yang ada di Desa Pandansari sehingga berguna bagi para
61
pengelola dan masyarakat Desa Pandansari itu sendiri. Serta menemukan potensi-
potensi wisata yang bisa dikembangkan di Desa Pandansari sehingga lebih
melibatkan masyarakat Desa Pandansari dalam mengembangkan kegiatan-
kegiatan pariwisata di Desa Pandansari.
Berdasarkan saran yang dijelaskan oleh peneliti, dapat disimpulkan secara
totalitas berdasarkan saran yang sesuai dengan tema penelitian yaitu masyarakat
Desa Pandansari harus lebih aktif terlibat dalam mendukung kegiatan pariwisata
di Desa Pandansari yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama yaitu
mengembangkan Desa Pandansari dengan berbagai potensi wisata yang ada
didalamnya, serta meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Kemudian lebih
mempromosikan pariwisata Desa Pandansari kepada wisatawan Kabupaten
Batang maupun luar Kabupaten Batang.
62
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Budiono, Sugeng. 2003. Bunga Rampai Hiperkes Dan Keselamatan Kerja.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Creswell, John. W. 2009. Research Design Pendekatan Penelitian Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta:Pustaka Belajar.
Damanik, Janianton dan Weber, Helmut. 2006. Perencanaan Ekowisata Dari Teori
Ke Aplikasi. Yogyakarta: Puspar UGM dan Andi.
Demartoto, Argyo. 2009. Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Surakarta:
Sebelas Maret University Press.
Deviyanti, Dea. 2013. Studi Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan
Di Kelurahan Kecamatan Balikpapan Tengah. eJournal Administrasi Negara,
380-394.
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Batang. (2016, Mei 20). Wisata
Website:http://pariwisata.batangkab.go.id/inde&objek=Tubing%20Pandansari
Gay, L. R. dkk. 2006. Educasional Research Competencies For Analysis And
Applications. Columbus, Ohio: Pearson Merril Prentice Hall.
63
Ghony, M.D. dan Almanshur, F. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Huraerah, Abu. 2008. Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat. Bandung:
Humaniora.
Marpaung, Happy. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta.
Nasution. 2003. Metode Research. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Saldana, Johnny. 2009. The Coding Manual for Qualitative Researches. London:
Sage Publications.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada.
Satori, Djam'an dan Komariah. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta
Siregar. 2001. Tesis Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan
Masyarakat Nelayan. Depok: Universitas Indonesia. Jurnal Ilmu Politik dan
Pemerintahan Lokal.
Slamet. 2003. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta:
Sebelas Maret University Press.
Soekanto, Soerjono. 2003. Memperkenalkan Sosiologi. Jakarta: Rajawali Press.
Soetomo. 2008. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
64
Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumampouw, Monique. 2004. Perencanaan Darat-Laut Yang Terintegrasi Dengan
Menggunakan Informasi Spasial Yang Partisipatif. Jakarta: Pradnya Paramita.
Suryadana, Liga. M. 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata. Bandung: Alfabeta.
Ulber, Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. 2008. Pengantar Statistika. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Utama, Rai, I.G. Bagus dan Eka Mahadewi, N. M. 2012. Metodologi Penelitian
Pariwisata dan Perhotelan. Yogyakarta: CV. Andi OFFSET.
65
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
“Partisipasi Masyarakat Dalam Mendukung Kegiatan Pariwisata di Desa Pandansari
Kabupaten Batang”
Tanggal : Lokasi :
Nama :
Jabatan :
1. Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat menyumbangkan ide-ide atau
gagasan? Jelaskan ide-ide tersebut!
2. Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat turut bekerja dan memberi
kesempatan bagi orang lain untuk bekerja dalam mendukung kegiatan tersebut?
3. Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat menyumbangkan dana maupun
barang untuk mendukung kegiatan pariwisata?
4. Bentuk industri apa saja yang sudah dilakukan masyarakat dalam mendukung kegiatan
pariwisata di Desa Pandansari?
5. Apakah masyarakat Desa Pandansari terlibat dalam paguyuban setiap acara di Desa
Pandansari? Paguyuban seperti apa yang sering dilakukan oleh masyarakat Desa
Pandansari?
6. Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling memotivasi satu sama
lain untuk mendukung kegiatan pariwisata?
66
7. Apakah masyarakat Desa Pandansari sebagian besar memiliki pengetahuan yang luas
mengenai pariwisata Desa Pandansari?
8. Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling bekerja sama satu sama
lain? Bagaimana bentuk kerjasama yang sudah dilakukan masyarakat Desa Pandansari?
9. Apakah faktor usia berpengaruh bagi masyarakat Desa Pandansari dalam mendukung
kegiatan pariwisata?
10. Selama pembangunan Desa Pandansari, masyarakat mayoritas laki-laki atau perempuankah
yang cenderung lebih terlibat dalam pembangunan tersebut?
11. Apakah ada masyarakat yang pekerjaannya terbengkalai karena terlibat dalam
pembangunan Desa Pandansari?
12. Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat terlibat karena penghasilan dari
pekerjaan yang lain kurang berkecukupan?
13. Apakah pemerintah daerah Kabupaten Batang turut serta dalam membantu pembangunan
Desa Pandansari khususnya dalam pembangunan Pariwisata? Jika iya kontribusi apa yang
sudah diberikan oleh pemerintah daerah!
14. Apakah selama pembangunan Desa Pandansari RT/RW mendukung dengan adanya
pembangunan tersebut?
15. Apa peran serta tokoh masyarakat dalam mendukung pembangunan Desa Pandansari?
67
LAMPIRAN 2
TRANSKRIP WAWANCARA
Transkrip Wawancara
(Kepala Desa Pandansari)
Date : 29/05/2017
Location : Kantor Balai Desa Pandansari Kecamatan Warung Asem
Interviewee : Sutamto Ali
Interviewer : Rizki Mastawati
(Runtime00:15:06)
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari yang bapak ketahui bahwa
masyarakat menyumbangkan berupa ide atau gagasan mereka?
Kades : Yo biasanya masyarakat suka ikut dalam musyawarah desa mba, kita
membahas mengenai pengembangan desa dan ya kita ngasih kesempatan
buat mereka ngasih ide seperti kedepan desanya harus di gimanain. Ide-ide
yang mereka sumbangin biasanya berupa peningkatan program sadar
wisata yang sudah ada.
Peneliti : Apakah selama pembangunan desa khususnya pariwisata di Pandansari
masyarakat turut bekerja atau memberikan kesempatan orang lain untuk
bekerja?
68
Kades : Ya masyarakat itu anak-anak mudanya banyak yang terlibat ee mba, seperti
jadi pemandu-pemandu wisata. Kalo untuk ngasih pekerjaan biasanya saya
suka nawarin mereka untuk jadi petani mba daripada ga ngapa-ngapain ya.
Peneliti : Dalam pembangunan Desa Pandansari pak, apakah ada bantuan dari balai
desa mungkin berupa dana maupun barang gitu pak?
Kades : Lah ini kan kemarin mba tapi tahun ne lali, sudah dapat bantuan mobil dari
Kabupaten mba mobil L300 atau bak terbuka warna hitam. Itu bantuan
mobil yang disumbangkan untuk desa ini mba ya khususnya untuk
membantu kelancaran kegiatan wisata. Kemudian dapet bantuan lagi dari
PLN 1 unit mobil bak terbuka juga warna hitam. Kalo dari desa sini karena
ada dana yang masuk ke kita, jadi kita buatkan tempat sampah yang
sekarang baru ada di tiga RT untuk percobaan RT 01, RT 02, RT 03. Nah
nanti seterusnya yo kita buatkan tempat sampah sampe RT 13 karena saya
selaku kepala desa sekaligus petani ini bingung. Petani ini kan setiap pagi
sore ke sawah, lah ini ko tak lihat disawah tuh banyak sampah ne dan
sampah plastik. Sampah plastik ini kalo tak itung berapa tahun kemudian
sawah ini rusak semua dan ga bisa ditanamin padi. Mangkanya kita merintis
buatin tempat sampah mba nanti insya allah udah jalan nih pembuatan
tempat sampah untuk semua RT. Ini juga kita rencanakan nanti sampah ini
mau kita ambil setiap seminggu sekalilah dalam seminggu. Sebenernya kalo
sudah penuh ya tak ambil kuilah saya mikir kalo bisa dipisah-pisah sing
organik sing non organik dan nanti bisa dijual ya gitu.
69
Peneliti : Sejauh ini apakah masyarakat selalu kerjasama dalam membangun desa
khususnya pariwisata atau masih kurang kompak pak?
Kades : Yo jelas masyarakat ini ada yang kompak saling bantu satu sama lain ada
juga yang ngga kompak mba, karena mungkin SDMnya ee mba. Lah nek
SDMnya sudah pinter-pinter yo tak kira ya semuanya pasti bagus,
masalahnya kan ya orang itu semuanya sama aja ada yang pinter ya kadang
minterin, yang bodoh yo kadang-kadang selalu bodoh. Ya jadi mungkin
kurang kesadaran, nah contohnya ini kita sudah buatkan tempat sampah eh
pembuangannya masih bebas apalagi sampah-sampah plastik sama
pampers anak kecil tuh mba.
Peneliti : Kalau untuk bentuk industri yang bapak tau yang sekarang sedang berjalan
di Desa Pandansari bentuk industri apa pak?
Kades : yang saya tau ya sekarang itu masyarakat yang punya home industry ya pasti
bentuk industrinya itu opak sambel ee mba rata-rata.
Peneliti : Kalau bentuk paguyuban yang sudah dilakukan selama pembangunan Desa
Pandansari itu contohnya seperti apa pak?
Kades : Ya kalo paguyuban itu biasane ya suka gotong royong bersihin sungai gitu
mba dari sampah-sampah, kemudian ya kalo ada musyawarah desa ya ibu-
ibu desa suka bantu-bantu di musyawarah itu.
Peneliti : Sejauh ini di dalam pembangunan pariwisata di Desa Pandansari apakah
bapak melihat masyarakat sekitar saling memotivasi satu sama lain dalam
berpartisipasi?
70
Sekdes : Nek saling memotivasi yo ada mba, tapi yo kadang-kadang aja semangat di
awal. Jadi ya kalo mau disimpulin ya suka angot-angotan masyarakatnya
kalo saling memotivasi ya ada tapi balik lagi ke kesadaran mereka masing-
masing.
Peneliti : Dengan anak-anak muda desa menjadi pemandu wisata di desa, apakah
sering diundang pembicara dan diadakan pelatihan mengenai tata cara
menjadi seorang pemandu wisata yang benar ngga pak biar lebih
menambah pengetahuan mereka?
Kades : Ya memang pengetahuan tentang pariwisata anak-anak muda disini masih
banyak yang belum menguasai mba, namun saya sering nanya ke mas
Amin kalo mereka itu ternyata sudah sering dibekali yang terpenting ya
sapta pesona sama sedikit tentang tata cara menjadi pemandu wisata yang
benar. Sampai sekarang ini kami masih merencanakan bakal ada pelatihan
minimal sebulan sekali mengenai tata cara menjadi seorang pemandu
wisata yang baik dan benar biar merekane juga wawasannya semakin luas.
Peneliti : Selama yang bapak liat ya apakah selama ini dengan adanya kesempatan
yang diberikan sepenuhnya kepada masyarakat apakah masyarakat
menjalin kerjasama yang baik dengan masyarakat lainnya baik itu pihak
pengelola yang juga termasuk masyarakat?
Kades : Ya sampe saat ini sih ngga ada kendala sih mba kalo untuk kerjasama gitu,
ya mereka baik-baik aja dan ngga ada tanggapan yang negatif sampai saat
ini ke saya.
71
Peneliti : Kalau untuk masyarakat yang bisa bekerja itu atau ikut berpartisipasi ada
batas usianya ngga pak disini? Atau ngga ada batasan sama sekali?
Kades : Kami yo ngga ngebatesin kalo masalah usia mba, petani aja banyak yang
udah tua masih juga bekerja. Anak kecil pun yang udah ngerti gimana
caranya buat markirin mobil ya ikut bergabung, ya balik lagi ke kesadaran
masing-masing ee mba mau ngga berpartisipasinya.
Peneliti : Menurut bapak yang selama ini berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata di
Desa Pandansari cenderung lebih banyak laki-laki atau perempuan pak?
Kades :Ya kalo jenis kelamin gitu yo laki-laki juga berpartisipasi mba dan
perempuan juga, tapi kalo yang saya liat yo masih lebih banyak laki-laki ee
mba.
Peneliti :Apakah ada masyarakat yang pekerjaannya terbengkalai karena terlibat
dalam pembangunan Desa Pandansari?
Kades : Untuk saat ini ngga ada mba, soalnya masyarakat yang punya pekerjaan
tetap diluar juga sangat mendukung dengan adanya pembangunan
pariwisata di desa mereka sendiri.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata,
adakah dukungan yang diberikan dari pemerintah daerah pak?
Kades : Iya kalo dukungan sangat di dukung penuh sama pemerintah daerah mba,
kemarin pas desa ini mulai dikembangkan kegiatan-kegiatan pariwisatanya
dapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dengan ngasih bantuan
sebesar Rp. 1,6 milyar dan juga PLN ngasih bantuan sebesar Rp. 500 juta
mba.
72
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari RT/RW mendukung dengan
adanya pembangunan tersebut?
Kades : Yo sangat mendukung mba, sangat mendukung dengan adanya pembangunan
tersebut yo apalagi masuknya kegiatan-kegiatan pariwisata. Nah jadikan yo
desa kami semakin dikenal dengan desa yang banyak kegiatan-kegiatan
wisatanya mba.
Peneliti : Apa peran serta tokoh masyarakat dalam mendukung pembangunan Desa
Pandansari?
Kades : Menurut saya ya para tokoh-tokoh masyarakat seperti saya sendiri yo
otomatis turut serta kalo ada musyawarah-musyawarah antar RT ato ngga
yo musyawarah desa mba, biasane juga suka main ke mas amin untuk
mengontrol apakah kegiatan wisata di Pandansari ini berjalan.
73
Transkrip Wawancara
(Sekretaris Desa Pandansari)
Date : 29/05/2017
Location : Kantor Balai Desa Pandansari Kecamatan Warung Asem
Interviewee : H.Abidin
Interviewer : Rizki Mastawati
(Runtime00:13:09)
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari yang bapak ketahui bahwa
masyarakat menyumbangkan berupa ide atau gagasan mereka?
Sekdes : Iya mba, tiap musyawarah desa beberapa masyarakat ikut dalam memberi
ide-ide atau masukan dalam pembahasan yang biasane dilakukan di balai
desa maupun di basecamp KOPAL ETOM, dan setiap kita nanyain apa
kekurangan yang ada di desa kita masyarakat selalu mengutarakan bahwa
Desa Pandansari perlu ditingkatkannya sadar wisata.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat turut bekerja
dalam mendukung kegiatan tersebut khususnya pariwisata?
Sekdes : Ya masyarakat kami sebagian anak-anak mudanya bekerja sampingan
biasane sebagai pemandu wisata di kawasan Pandansarinya, ya mereka
pikir mungkin dengan mereka jadi pemandu wisata kan bisa nambah-
nambah ilmu dan ga harus nyewa-nyewa pemandu wisata lainnya dari luar.
Peneliti : Dalam pembangunan Desa Pandansari pak, apakah ada bantuan dari balai
desa mungkin berupa dana maupun barang gitu pak?
74
Sekdes : Kalo dari desa sendiri ya ada mba berupa barang gitu, kami ngasih tempat
sampah untuk semua RT akan tetapi yo sekarang yang baru terealisasikan
itu baru RT 01, RT 02, RT 03 mba tapi semuanya akan kami kasih tempat
sampah.
Peneliti : Sejauh ini apakah masyarakat selalu kerjasama dalam membangun desa
khususnya pariwisata atau masih kurang kompak pak?
Sekdes : Ya ada yang kompak ada yang ngga mba, jadi ya kalo itu bisa jadi balik lagi
ke kesadaran masing-masing masyarakatnya kalo mau liat kekompakan
mereka dalam kegiatan pariwisata di Desa Pandansari.
Peneliti : Bentuk industri apa saja yang sudah dilakukan masyarakat sekitar dalam
mendukung kegiatan pariwisata?
Sekdes : Selama ini ya bentuk industri yang dijalani masyarakat sekitar yo buat opak
sambel ee mba, tapi ya ga semua masyarakat yang punya home industry.
Hanya beberapa aja yang menjalankannya.
Peneliti : Paguyuban seperti apa yang sering dilakukan oleh masyarakat Desa
Pandansari?
Sekdes : Biasane paguyuban yang dilakukan masyarakat sekitar ya paling bersihin
sampah-sampah yang banyak di sungai mba, sungaine kan buat kegiatan
wisatawan juga. Makanya masyarakat sadar dan suka bersihin sampah-
sampah itu, kadang juga wargane suka bantu-bantu kalo ada musyawarah
desa.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
memotivasi satu sama lain untuk mendukung kegiatan pariwisata?
75
Sekdes : Motivasi ya ada mba, tapi yo tergantung orangnya juga yang mau bekerja
dan mau mendengar motivasi-motivasi dari rekan-rekannya yang
merupakan masyarakat Pandansari juga. Tapi ya kadang-kadang ada juga
yang diam ditempat saja mba.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari sebagian besar memiliki pengetahuan
yang luas mengenai pariwisata Desa Pandansari?
Sekdes : Sebagian anak-anak muda Pandansari memiliki pengetahuan tentang
pariwisata, tapi hanya sebatas wisata yang ada di desa mereka aja bukan
secara umum mba. Tetapi mereka sudah dikasih sedikit bekal dari KOPAL
ETOM tentang bagaimana sih jadi seorang pemandu wisata yang baik dan
benar itu.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling bekerja
sama satu sama lain?
Sekdes : Yang saya liat ya mba, ya sampe saat ini mereka masih saling bekerja sama
satu sama lain. Tapi yo balik lagi, kadang ada yang males kadang ada yang
semangat banget untuk bareng-bareng ngelakuin sesuatu untuk
membangun desa mereka.
Peneliti : Apakah faktor usia berpengaruh bagi masyarakat Desa Pandansari dalam
mendukung kegiatan pariwisata?
Sekdes : Kalo disini sih ngga ada batesan usia gitu mba, yo semuanya aja kalo mau
terlibat ya monggo kalo ngga juga ya ngga papa. Toh juga demi kemajuan
desa mereka sendiri kan.
76
Peneliti : Selama pembangunan Desa Pandansari, masyarakat mayoritas laki-laki atau
perempuankah yang cenderung lebih terlibat dalam pembangunan desa?
Sekdes : Selama ini yang berpartisipasi ya laki-laki dan perempuan sama aja, tapi ya
kebanyakan laki-laki ee mba.
Peneliti : Apakah ada masyarakat yang pekerjaannya terbengkalai karena terlibat
dalam pembangunan Desa Pandansari?
Sekdes : Kalo masalah terbengkalai gitu ngga ada ee mba, karena masyarakatnya pun
dengan adanya pembangunan dan kegiatan-kegiatan pariwisata di
Pandansari mereka sangat semangat untuk berpartisipasi walopun diluar
juga ada sebagian yang punya pekerjaan tetap.
Peneliti : Apakah pemerintah daerah Kabupaten Batang turut serta dalam membantu
pembangunan Desa Pandansari khususnya dalam pembangunan
pariwisata?
Sekdes : Ya setau saya kemaren itu pemerintah daerah ngasih bantuan ke desa kami
untuk membenahi Desa Pandansari agar lebih kelihatan pariwisatanya
dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp. 1,6 milyar terus ada bantuan
dari PLN lagi sebesar Rp.500 juta mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari khususnya pariwisata
RT/RW mendukung dengan adanya pembangunan tersebut?
Sekdes : Ya selama ini sih ngedukung mba, soale dengan adanya ya kegiatan-
kegiatan pariwisata di Pandansari ya desa kami semakin dikenal terus juga
ekonomi masyarakat semakin meningkat.
77
Peneliti : Apa peran serta tokoh masyarakat dalam mendukung pembangunan Desa
Pandansari khususnya pariwisata?
Sekdes : Peran serta para tokoh-tokoh masyarakat disini ya biasane memberikan
dukungan kaya memotivasi masyarakat-masyarakat yang kerjanya ngga
jelas mba, kami suka memberi semangat kepada mereka agar bisa maju
juga.
78
Transkrip Wawancara
(Kepala Seksi Pelayanan Pandansari)
Date : 29/05/2017
Location : Kantor Balai Desa Pandansari Kecamatan Warung Asem
Interviewee : Sofanudin
Interviewer : Rizki Mastawati
(Runtime00:07:39)
Peneliti :Dalam pembangunan pariwisata di Desa Pandansari, apakah
masyarakat turut memberikan ide atau gagasan dalam mendukung
kegiatan tersebut?
Kasi Pelayanan : Kalau itu ya ada mba biasane suka ngasih masukan-masukan
tentang apa saja yang harus di kembangkan lagi selanjutnya untuk
Desa Pandansari ini.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat turut
bekerja dan memberi kesempatan bagi orang lain untuk bekerja
dalam mendukung kegiatan tersebut?
Kasi Pelayanan : Yo ada mba, masyarakat sini biasane bekerja sebagai pemandu
wisata di kawasan wisata Pandansari. Itu mereka jadikan pekerjaan
sampingan mereka kalo udah balik sekolah mba.
Peneliti : Dalam pembangunan Desa Pandansari itu sendiri pak, apakah ada
bantuan dari balai desa ini sendiri mungkin berupa bantuan dana
atau barang-barang gitu pak?
79
Kasi Pelayanan : Ngasih ngasih, tuh misalkan ada tempat sampah itu kan dikasih
lewat dana desa itu per KK untuk membantu desa yo kita buatin
tempat sampah aja mba.
Peneliti : Bentuk Industri apa yang bapak ketahui hingga saat ini yang masih
dikembangkan oleh masyarakat Pandansari?
Kasi Pelayanan : Setau saya ya mba, hingga saat ini bentuk industri yang di jalankan
oleh masyarakat sekitar yo opak sambel ee mba, hanya beberapa
masyarakat saja tapi yang memiliki bentuk industri.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari terlibat dalam paguyuban setiap acara
di Desa Pandansari?
Kasi Pelayanan : Iya mba, biasane suka kerjasama mereka membersihkan sungai di
Pandansari itu yang di jadikan tubing kan banyak sampah yang berserakan
tuh dimana-dimana, terus juga ibu-ibune suka bantu-bantu kalo ada
musyawarah desa mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
memotivasi satu sama lain untuk mendukung kegiatan pariwisata?
Kasi Pelayanan : Ya saling memotivasi satu sama lain mba dalam mendukung
kegiatan pariwisata di Desa Pandansari seperti bekerja, tapi yo balik lagi
ke kesadaran masing-masing mba biasane ada yang semangat di awal saja.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari sebagian besar memiliki pengetahuan
yang luas mengenai pariwisata Desa Pandansari?
80
Kasi Pelayanan : Kalo pengetahuan ya beberapa ada yang menguasai pariwisata mba
tapi pariwisata tentang Desa Pandansari aja, mereka masih memiliki
pengetahuan yang kurang tentang pariwisata secara umum.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling bekerja
sama satu sama lain?
Kasi Pelayanan : Bekerja sama mba, suka kerjasama kalo bekerja bakti
membersihkan kawasan-kawasan Pandansari yang kotor, tapi ya balik lagi
ke kesadaran masyarakat ada yang turut bekerja sama namun ada juga
yang masih memiliki rasa untuk bekerja sama yang kurang.
Peneliti : Apakah faktor usia berpengaruh bagi masyarakat Desa Pandansari dalam
mendukung kegiatan pariwisata?
Kasi Pelayanan : Selama ini usia bagi masyarakat tidak mempengaruhi sama sekali
mereka untuk berpartisipasi mba, mau yang muda yang tua pun mereka
tetap berpartisipasi demi membangun desa mereka sendiri.
Peneliti : Selama pembangunan Desa Pandansari, masyarakat mayoritas laki-laki atau
perempuankah yang cenderung lebih terlibat dalam pembangunan
tersebut?
Kasi Pelayanan : Selama pembangunan Desa ini, saya melihat masyarakat laki-laki
maupun perempuan turut berpartisipasi namun kebanyakan laki-laki ee
mba yang turut berpartisipasi dibandingkan dengan masyarakat
perempuan.
Peneliti : Apakah ada masyarakat yang pekerjaannya terbengkalai karena terlibat
dalam pembangunan Desa Pandansari?
81
Kasi Pelayanan : Sejauh ini belum ada masyarakat yang pekerjaan tetapnya diluar
desa terbengkalai karena terlibat dalam mendukung kegiatan pariwisata di
Desa Pandansari, hal tersebut agar desa mereka sendiri maju sebagai desa
yang memiliki banyak kegiatan pariwisata di dalamnya.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat terlibat karena
penghasilan dari pekerjaan yang lain kurang berkecukupan?
Kasi Pelayanan : Ngga mba, masyarakat terlibat dalam kegiatan wisata di Pandansari
bukan karena penghasilan yang kurang berkecukupan namun mereka
terlibat dengan sukarela demi memajukan desa mereka agar lebih di kenal
sebagai pariwisata pedesaan.
Peneliti : Apakah Pemerintah Daerah Kabupaten Batang turut serta dalam membantu
pembangunan Desa Pandansari khususnya dalam pembangunan
Pariwisata?
Kasi Pelayanan : Sangat mendukung mba, kemarin Pemerintah Daerah Kabupaten
Batang memberikan bantuan berupa dana sebesar Rp. 1,6 milyar untuk
melengkapi fasilitas-fasilitas wisata yang belum ada di Desa Pandansari
dan juga mendapatkan bantuan dari PLN Kabupaten Batang berupa
bantuan dana juga sebesar Rp. 500 juta.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari RT/RW mendukung dengan
adanya pembangunan tersebut?
Kasi Pelayanan : Ya mendukung mba, RT/RW sangat mendukung apalagi kalo ada
musyawarah-musyawarah desa mereka suka terlibat dalam memberi
82
masukan-masukan mengenai pengembangan atraksi-atraksi wisata di
Pandansari.
Peneliti : Peran serta tokoh masyarakat Desa Pandansari itu sendiri apa pak
dalam pembangunan desa khususnya pariwisata?
Kasi pelayanan : Yo banyak mba dan mereka mendukung dengan adanya kegiatan di
desa itu misalkan dari kepemudaan itu kemarin ngadain turnamen
sepak bola ya itu kan juga termasuk wisata kan kalo menurut saya
mba untuk mendulang pemasukan untuk pemuda-pemuda itu ya
masyarakat, dari situ yo tokoh-tokoh masyarakatnya seperti pak
kades tuh sangat mendukung dan kerjasama. Kemudian dengan
adanya kegiatan pariwisata di Pandansari juga sedikit membantu
perekonomian masyarakat mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
bekerja sama satu sama lain pak yang bapak liat?
Kasi pelayanan : Yo kan itu sebagian mba, nda seluruhnya masyarakat Pandansari itu
kompak. Biasanya hanya di wilayah-wilayah tertentu masyarakat
banyak yang saling bekerja sama gitu mba, ya kalo di wilayah
Pandansari yang banyak kegiatan-kegiatan pariwisatanya pasti
kompak mba pasti kerjasama satu sama lain.
Peneliti : Saya kan baca di RENSTRA Kabupaten Batang pak, didalam itu
menyatakan bahwa Kabupaten Batang ini lagi program
meningkatkan partisipasi masyarakat pak. Kalau upaya dari bapak
sendiri untuk meningkatkan partisipasi masyarakat itu seperti apa
83
pak? Apakah diadakannya sosialisasi tentang masyarakat dan
pariwisata atau apakah sudah berjalan sosialisasi tersebut untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi pak?
Kasi pelayanan : Pariwisata ya, yo kalo saya itu kalo ada misalkan sodara yang dari
luar yang saya ajak ke itu kan sama aja meningkatkan pariwisata.
Dari media sosial juga kan sering mba seperti dari facebook. Kan
disini ada kelompok sadar wisata mba, ya jadi yang melaksanakan
ya kelompok sadar wisata si KOPAL ETOM dan pasti ya kerjasama
dengan lintas masyarakat. Dan sementara yang saya tau hanya
KOPAL ETOM yang ngelola Desa Pandansari saat ini.
84
Transkrip Wawancara
(Kepala Seksi Pemerintahan)
Date : 30/05/2017
Location : Kantor Balai Desa Pandansari Kecamatan Warung Asem
Interviewee : Nunung. R
Interviewer : Rizki Mastawati
(Runtime00:09:39)
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan ide-ide atau gagasan?
Kasi Pemerintahan : Ada mba, masyarakat suka memberikan masukan-masukan
dalam musyawarah desa biasanya ya masukan seperti memberi
masukan mengenai pembangunan pariwisata di Desa
Pandansari.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat turut
bekerja dan memberi kesempatan bagi orang lain untuk bekerja
dalam mendukung kegiatan tersebut?
Kasi Pemerintahan : Setau saya selama ada kegiatan pariwisata di Pandansari yo
masyarakatnya turut serta bekerja mba, kebanyakan menjadi
pemandu wisata khusus di Desa Pandansari yang biasane
mereka jadikan pekerjaan sampingan.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan dana maupun barang untuk mendukung
kegiatan pariwisata?
85
Kasi Pemerintahan : Setau saya ya kalo dari pemerintah desa kami menyumbangkan
bantuan berupa barang ee mba yaitu tempat sampah, tempat
sampah kami berencana memberikan ke semua RT yang ada di
Pandansari, namun untuk saat ini baru terealisasikan di tiga RT
mba yang ada di Pandansari.
Peneliti : Bentuk industri apa saja yang sudah dilakukan masyarakat
dalam mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari?
Kasi Pemerintahan : Bentuk industri yang di lakukan masyarakat Pandansari ya saat
ini membuat opak sambel mba, opak sambel itu makanan khas
Pandansari yang dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga biasane.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari terlibat dalam paguyuban
setiap acara di Desa Pandansari?
Kasi Pemerintahan : Kalo paguyuban ya masyarakat sekitar terlibat mba seperti suka
gotong royong dalam membersihkan sampah-sampah yang ada
di sekitar desa terutama sampah yang berserakan di sungai yang
sungai itu adalah tempat wisatanya.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
saling memotivasi satu sama lain untuk mendukung kegiatan
pariwisata?
Kasi Pemerintahan : Nek saling memotivasi ya ada mba, tapi ya mereka kadang-
kadang semangat di awal saja bekerjanya. Ya tergantung
orangnya sih mba ada yang semangat kalo diberi motivasi
namun ada yang semangat di awal saja.
86
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari sebagian besar memiliki
pengetahuan yang luas mengenai pariwisata Desa Pandansari?
Kasi Pemerintahan : Masyarakat Pandansari khususnya anak-anak mudanya ya
memiliki pengetahuan tentang pariwisata mba apalagi yang
bekerja sebagai pemandu wisata. Tapi pengetahuan yang
mereka miliki tentang pariwisata secara umum masih sangat
kurang kecuali pengetahuan tentang Pandansari mereka sudah
menguasai.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
saling bekerja sama satu sama lain?
Kasi Pemerintahan : Kalo bekerja sama ya ada mba, kadang-kadang suka saling
membantu juga tapi ya ngga semua masyarakatnya yang
bekerja sama. Ada yang masih memiliki rasa ingin bekerja
sama yang masih kurang.
Peneliti : Apakah faktor usia berpengaruh bagi masyarakat Desa
Pandansari dalam mendukung kegiatan pariwisata?
Kasi Pemerintahan : Yang saya liat ya selama ini masyarakat Pandansari tidak
mengenal usia mba, usia bagi mereka yo ngga berpengaruh
mau berpartisipasi atau ngga dalam mendukung kegiatan-
kegiatan pariwisata yang ada di Pandansari.
Peneliti : Selama pembangunan Desa Pandansari, masyarakat mayoritas
laki-laki atau perempuankah yang cenderung lebih terlibat
dalam pembangunan tersebut?
87
Kasi Pemerintahan : Selama ini semuanya berpartisipasi mba mau laki-laki atau
perempuan tapi saya ngga bisa ngeliat laki-laki atau
perempuankah yang lebih banyak terlibat.
Peneliti : Apakah ada masyarakat yang pekerjaannya terbengkalai karena
terlibat dalam pembangunan Desa Pandansari?
Kasi Pemerintahan : Sejauh ini belum ada masyarakat yang mengeluh kalau
pekerjaan tetapnya diluar desa terbengkalai karena terlibat
dalam kegiatan pariwisata di Desa Pandansari mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
terlibat karena penghasilan dari pekerjaan yang lain kurang
berkecukupan?
Kasi Pemerintahan : Masyarakat Pandansari terlibat bukan karena penghasilannya
diluar kurang cukup mba, tapi yo ikhlas mereka
berpartisipasinya toh juga buat desa mereka sendiri.
Peneliti : Apakah pemerintah daerah Kabupaten Batang turut serta dalam
membantu pembangunan Desa Pandansari khususnya dalam
pembangunan pariwisata?
Kasi Pemerintahan : Sangat mendukung mba, saya kemarin dapat laporan dari
KOPAL ETOM bahwa mereka dapat bantuan dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Batang berupa dana sebesar Rp. 1,6 milyar
dan juga dapat bantuan lagi berupa dana dari PLN Kabupaten
Batang sebesar Rp. 500 juta mba.
88
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari RT/RW
mendukung dengan adanya pembangunan tersebut?
Kasi Pemerintahan : Yo RT/RW Pandansari juga sangat mendukung mba, biasane
suka terlibat dalam musyawarah-musyawarah desa yang
membahas mengenai pengembangan Desa Pandansari dan
RT/RW turut serta dalam membantu dengan memberikan
masukan-masukan ataupun ide.
Peneliti :Apa peran serta tokoh masyarakat dalam mendukung
pembangunan Desa Pandansari?
Kasi Pemerintahan : Peran serta tokoh masyarakat ya turut serta kalo ada
musyawarah-musyawarah desa gitu mba, suka mengontrol kegiatan
yang sudah berjalan di Desa Pandansari.
89
Transkrip Wawancara
(Koordinator KOPAL ETOM)
Date : 31/05/2017
Location : Basecamp KOPAL ETOM Desa Pandansari
Interviewee : Aminuddin
Interviewer : Rizki Mastawati
(Runtime00:15:39)
Peneliti : Selama pembangunan di Desa Pandansari ini khususnya pariwisata,
apakah masyarakat sekitar menyumbangkan berupa ide atau
gagasan?
KOPAL ETOM : Kalo secara umum masyarakat tentunya dimintain pertimbangan
baik didalam musyawarah desa maupun ya musyawarah antar
masyarakat aja ngga keseluruhan. Khusus untuk kegiatan wisata
memang idenya berawal dari komunitas KOPAL ETOM itu sendiri
dan kita secara pemerintahan tetap koordinasi dengan pihak Desa
Pandansari. Di tahun 2013 kita pernah mengadakan sosialisasi
sebelum kita go umum, sosialisasinya antar masyarakat ya di balai
desa ada tokoh masyarakat, pemerintah desa dan masyarakat
diberikan kesempatan untuk memberikan ide atau masukan dalam
musyawarah tersebut dan mereka mengusulkan untuk membangun
90
sebuah kegiatan wisata yang memanfaatkan sumberdaya alam
yang ada di Desa Pandansari.
Peneliti :Selama pembangunan Desa Pandansari sebagian besar
masyarakatnya ikut bekerja dalam pembangunan ini pak
khususnya pariwisata?
KOPAL ETOM : Iya, beberapa teman-teman muda yang tergabung itu kan bagian
dari masyarakat ya mereka secara aktif terlibat seperti awalnya kan
membersihkan sungai dari sampah yang ada, kemudian penataan
lingkungan sepanjang ini itu udah terlibat.
Peneliti : Apakah selama pembangunan di desa ini apakah balai desa
memberikan bantuan berupa dana maupun barang?
KOPAL ETOM : Ya kalo dari desa sendiri ngasih bantuannya berupa barang mba,
seperti memberikan tempat sampah dikawasan-kawasan wisata,
tetapi yang sampai saat ini masih diberikan tempat sampah ya
masih tiga RT mba tetapi akan dilengkapi semua RT.
Peneliti : Bentuk industri apa saja yang sudah dilakukan masyarakat dalam
mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari?
KOPAL ETOM : Rata-rata bentuk industri yang dilakukan masyarakat sekitar ya
makanan khas sini yaitu opak, tetapi tidak semua masyarakat desa
yang membuat opak. Kalo sini ya hampir sama sih, sebenarnya
kan ada sejarahnya juga opak itu ditahun 1999-2000 itu kan
hampir semua masyarakat desa membuat opak pada waktu krisis
moneter itu. Nah lambat laun setelah semakin kesini kemudian
91
tenaga kerjanya mulai berkurang dan sudah tidak diminati lagi.
Nah dari situlah mulai yang tersisa beberapa masyarakat yang
sampai saat ini masih membuat opak dan akhirnya mereka
memiliki home industry masing-masing dengan jenis industri
yang sama.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari terlibat dalam paguyuban
di setiap acara di Desa Pandansari? Jika iya paguyuban seperti
apa yang sering dilakukan oleh masyarakat sekitar!
KOPAL ETOM : Sejauh ini sih mereka terlibat mba dan masih saling bantu kalo lagi
bekerja, contohnya seperti kerja bakti membersihkan sungai atau
ibu-ibunya suka bantu kalo lagi ada musyawarah desa. Tetapi kita
memang belum ada merencanakan jadwal kerja bakti tetap di Desa
Pandansari mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
memotivasi satu sama lain untuk mendukung kegiatan pariwisata?
KOPAL ETOM : Ya kalo masalah motivasi kita selalu memotivasi masyarakat sini
untuk selalu berpartisipasi khususnya di dalam kegiatan pariwisata
di desa ini mba, tapi yo balik lagi ke masyarakatnya kadangan ada
yang seneng di berikan motivasi ya kadangan juga ada yang males-
malesan mba.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari sebagian besar memiliki
pengetahuan yang luas mengenai pariwisata?
92
KOPAL ETOM : Ya kalo sekarang secara tetap mereka tau itu prinsip dasar sapta
pesona kemudian menjadi guide yang baik. Kita juga pernah
mengadakan pelatihan untuk instruktur kiat dasar seorang
pemandu wisata. Ya walaupun mereka belum begitu menguasai
pariwisata secara luas tapi ya insya allah mereka sudah cukup
menguasai mengenai pariwisata di desa mereka sendiri.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
bekerja sama satu sama lain?
KOPAL ETOM : Ya iya mba bekerja sama mereka, tapi yo kadang-kadang masih
ada masyarakat yang kurang kompak mba ya tergantung orangnya
ada yang mau bekerja sama ada juga yang masih kurang bekerja
sama.
Peneliti : Apakah faktor usia berpengaruh bagi masyarakat Desa Pandansari
dalam mendukung kegiatan pariwisata?
KOPAL ETOM : Nda ada mba, nek kita kan lebih apa yo karena ini berangkat dari
sebuah komunitas yang ngelolanya juga masyarakat sekitar, kita
kan juga kegiatannya untuk mengasa kinerja masyarakat untuk
bekerja ngga melulu cari uang buat kehidupan sosial, ya kita
tujuannya lebih bagaimana menjalankan kegiatan-kegiatan dan
memajukan generasi-generasi muda dan mempekerjakan yang
sudah tua pun biar mereka lebih bergerak untuk membangun desa
ini.
93
Peneliti : Di dalam kegiatan ini rata-rata yang lebih cenderung lebih
berpartisipasi itu laki-laki atau perempuan pak?
KOPAL ETOM : Banyakan laki-laki mba tapi yo porsine ngga terlalu menjomplang,
ya teman-teman perempuan juga banyak tapi kalo di presentase
yo tetep banyak laki-lakinya mba.
Peneliti : Apakah ada masyarakat yang pekerjaannya terbengkalai karena
terlibat dalam pembangunan Desa Pandansari?
KOPAL ETOM : Sejauh ini belum ada mba, karena ya masyarakat yang bekerja
diluar desa dan ikut terlibat di desa juga ya mereka seneng-seneng
aja tanpa ada keluhan dengan pekerjaan diluar desa.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat terlibat
karena penghasilan dari pekerjaan yang lain kurang berkecukupan?
KOPAL ETOM : Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pariwisata disini sukarela
mba, bukan karena penghasilan mereka yang kurang berkecukupan.
Peneliti : Apakah pemerintah daerah Kabupaten Batang turut serta dalam
membantu pembangunan Desa Pandansari khususnya dalam
pembangunan pariwisata?
KOPAL ETOM : Setelah dapat ide-ide dari masyarakat sekitar bahwa akan
membangun kegiatan pariwisata yang memanfaatkan
sumberdaya alam yang ada di desa, kami mencoba mengikuti
program ikon ya itu juga kompetisi mba, dan setelah kita ikuti
program itu alhamdulillah kita dapat ikon dana 1,6 milyar di
tahun 2015-2016 yang melalui kompetisi tingkat kecamatan
94
sampe kabupaten. Dana itu yo dari pemerintah daerah Kabupaten
Batang mba, itu kita melakukan paparan yang berupa ide tapi ide
itu pelan-pelan sudah kita lakukan, artinya tidak hanya akan tapi
sudah dilakukan tinggal kita lakukan pengembangan. Kemudian
setelah kita dapat dana dari pemerintah daerah kita juga dapat
bantuan dari PLN sebesar Rp.500 juta mba untuk membantu
melengkapi perlengkapan-perlengkapan yang masih kurang.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari RT/RW mendukung
adanya pembangunan tersebut?
KOPAL ETOM : Selama ini apapun yang kami pihak pengelola Desa Pandansari
yang merupakan bagian dari masyarakat sini juga ya kalo buat
kegiatan wisata apapun itu pihak RT/RW selalu mendukung
sepenuhnya dan juga suka memberi masukan-masukan ya kalo
selama kegiatan pariwisata di Desa Pandansari ada yang kurang
menurut penglihatan mereka.
Peneliti : Apa peran serta tokoh masyarakat dalam mendukung kegiatan
pariwisata di Desa Pandansari?
KOPAL ETOM : Ya peran serta tokoh masyarakat yo membantu mba, biasane turut
membantu dalam pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dilakukan
oleh masyarakat-masyarakat lain seperti ngebantu membenahi
fasilitas wisata di desa yang rusak.
95
Transkrip Wawancara
(Koordinator Home Industry)
Date : 31/05/2017
Location : Home Industry Desa Pandansari
Interviewee : Nega
Interviewer : Rizki Mastawati
(Runtime00:10:06)
Peneliti : Bentuk Industri apa yang sudah ibu jalankan selama ini?
Nega : Saya sudah jatuh cinta sama ini mba, ngga bisa di gonta ganti pekerjaan
saya. Ya sampai saat ini saya buat opak mba namanya ya opak sambel gitu
yang udah jadi makanan khas desa ini.
Peneliti : Apakah selama memiliki home industry adakah ide atau masukan yang
diberikan masyarakat sekitar kepada ibu?
Nega : Ya selama ini sih suka ada mba, mungkin masyarakat yang ngasih tau ke
saya juga dapat masukan dari wisatawan makanya dia nyampein ke saya.
Kemarin yang terakhir masukan yang saya terima ya kalo bisa buat opak
dengan varian rasa yang beda biar wisatawan ga ngerasa bosen mba.
Peneliti : Apakah di usaha home industry ibu sendiri ibu memberi kesempatan untuk
masyarakat lainnya yang ingin mencoba membuat opak?
Nega : Yo kalo misalkan untuk memberi kesempatan seperti itu saya sih selalu
terbuka mba untuk yang mau belajar, tapikan nek masyarakat sekitar
hampir semua sudah bisa buat opak tapi ya bedanya mereka cuma untuk
dikonsumsi pribadi aja.
96
Peneliti : Sudah berjalan berapa lama home industry ibu sendiri?
Nega : Awalnya saya memang suka membuat opak ee mba, tapi buatne untuk di
konsumsi pribadi aja dirumah dan ga dijual-jualin ke wisatawan karena
pada saat itu juga desa kami ini belum merintis ke desa yang punya
banyak kegiatan wisata. Nah tahun 2013 setelah masyarakat membentuk
sebuah komunitas yaitu KOPAL ETOM dan mulai membangun desa ini
khususnya di pariwisatanya, kami masyarakat-masyarakat sebagian di
minta berjalan di salah satu bentuk industri yang kami udah punya
keahliannya mba yaitu buat opak, mereka janji mereka akan ngebina
masyarakat yang memiliki home industry. Yo makanya sekarang saya
mulai sering membuat opak sambel yang nanti dikasih ke wisatawan yang
abis menikmati kegiatan-kegiatan wisata di Desa Pandansari.
Peneliti : Apakah selama memiliki home industry ibu mempunyai kendala?
Nega : Yo kalo kendalanya biasane di bahan opaknya mba, kadang-kadang gampang
dicari kadang juga susah mba untuk bahannya, apalagi kalo mau buat varian
opak yo bukannya ngga mau mba tapi yo bahannya susah ee mba, maklum
lah mba kalo dikampung bahan makanan susah nyarinya mba paling harus
ke Pekalongan lagi dan biaya lagi mba pasti.
Peneliti : Apakah pendapatan ibu selama berjualan opak mencukupi setiap bulannya?
Nega : Yo tergantung ee mba, biasane kalo wisatawan rame yo pasti pendapatan ibu
juga banyak, yo tapi nek misalkan kunjungan wisatawan ke Pandansari sepi
yo pendapatan ibu pas-pasan aja mba tapi ya masih bisa buat hidup buat
97
makanlah sekeluarga. Jadi yo ngga selamanya opaknya habis mba, ya
tergantung kunjungan aja.
Peneliti : Apakah selain memiliki home industry ibu mempunyai pekerjaan
sampingan di Desa Pandansari ataupun diluar desa?
Nega : Kalo saya sih ya ibu rumah tangga aja mba, jadi ya disini aja kerjanya
sebagai pembuat opak sejati. Paling yo kegiatanne ngaji sama ibu-ibu
sekitar sini, kecuali anak-anak saya kadangan suka markirin kendaraan-
kendaraan didepan parkiran Desa Pandansari mba.
Peneliti : Apakah selama ini balai desa atau pun pengelola desa pernah mengadakan
cooking demo antar ibu-ibu desa sekaligus menjalin silaturahmi antar
masyarakat?
Nega : Selama ini sih belom ada ee mba, tapi kadang-kadang kami ibu-ibu ngga
cuma yang punya home industry aja tapi sebagian ibu-ibu desa suka
sharing tentang makanan ato ngga tentang opak itu sendiri.
98
Transkrip Wawancara
(Kepala Seksi Kesejahteraan)
Date : 01/06/2017
Location : Kantor Balai Desa Pandansari Kecamatan Warungasem
Interviewee : Mifta Khudin
Interviewer : Rizki Mastawati
(Runtime00:07:39)
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan ide-ide atau gagasan?
Kasi Kesejahteraan : Ya ada mba, masyarakat Pandansari biasane kalo ada
pengembangan pariwisata yang ada di Desa ya mereka suka
memberikan ide-ide mengenai apa yang harus di
kembangkan pariwisatanya di Pandansari.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
turut bekerja dan memberi kesempatan bagi orang lain untuk
bekerja dalam mendukung kegiatan tersebut?
Kasi Kesejahteraan : Selama ini yang saya liat anak-anak mudanya ee mba banyak
yang menjadi pemandu wisata mba di sekitar tempat-tempat
pariwisatanya.
99
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan dana maupun barang untuk mendukung
kegiatan pariwisata?
Kasi Kesejahteraan : Ya kalo dari kami kemaren balai desa ngasih bantuan berupa
barang mba yaitu tempat sampah, tempat sampahnya juga baru
di kasih ke tiga RT. Untuk RT yang lainnya masih kami
rencanakan untuk melengkapi semua itu.
Peneliti : Bentuk industri apa saja yang sudah dilakukan masyarakat
dalam mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari?
Kasi Kesejahteraan : Opak sambel mba, ibu-ibu Pandansari banyak yang buat opak
sambel tapi yang di kembangkan dijual untuk wisatawan hanya
beberapa warga saja. Opak sambel itu makanan khas sini mba
yang dikembangkan sama warga sini juga.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari terlibat dalam paguyuban
setiap acara di Desa Pandansari?
Kasi Kesejahteraan : Kalo paguyuban ya ada mba, biasanya gotong royong
masyarakat ya bersihin sungai ato ngga bersihin sampah-
sampah yang ada di sekitar kawasan Pandansari. Sampah-
sampah juga banyak di sungai mba, biasane banyak yang
masih buang sampah sembarangan.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
saling memotivasi satu sama lain untuk mendukung kegiatan
pariwisata?
100
Kasi Kesejahteraan : Nek saling memotivasi ada mba, tapi yo balik lagi biasanya
masyarakatnya ada yang semangat dengan di beri motivasi
gitu, tapi yo kadang ada yang hanya semangat di awal saja
mba.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari sebagian besar memiliki
pengetahuan yang luas mengenai pariwisata Desa Pandansari?
Kasi Kesejahteraan : Anak-anak muda yang jadi pemandu wisata ya rata-rata kalo
pengetehuan mereka tentang pariwisata secara umum masih
kurang mba, tapi kalo ya tentang pariwisata desa mereka sendiri
sudah cukup menguasai mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
saling bekerja sama satu sama lain?
Kasi Kesejahteraan : Ya kadang-kadang ada yang kerja sama ada yang ngga mba, ya
tergantung orangnya juga kadang ada yang memiliki rasa kerja
sama yang tinggi tapi ada juga yang males-malesan.
Peneliti : Apakah faktor usia berpengaruh bagi masyarakat Desa Pandansari
dalam mendukung kegiatan pariwisata?
Kasi Kesejahteraan : Usia ga mempengaruhi masyarakat sini untuk berpartisipasi
mba, bahkan yang masih anak-anak pun turut berpartisipasi
sampe yang udah tua juga berpartisipasi mba ee.
Peneliti : Selama pembangunan Desa Pandansari, masyarakat mayoritas
laki-laki atau perempuankah yang cenderung lebih terlibat
dalam pembangunan tersebut?
101
Kasi Kesejahteraan : Saya ngga tau mba mayoritas yang berpartisipasi di desa sini
banyakan laki-laki atau perempuan tapi setau saya ya laki-laki
dan perempuan turut berpartisipasi di kegiatan pariwisata Desa
Pandansari mba.
Peneliti : Apakah ada masyarakat yang pekerjaannya terbengkalai karena
terlibat dalam pembangunan Desa Pandansari?
Kasi Kesejahteraan : Sejauh ini sih belum ada mba, soalnya mereka ya sama-sama
menjalankan pekerjaan tetap mereka dan juga terlibat ya untuk
membangun desa mereka sendiri juga.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
terlibat karena penghasilan dari pekerjaan yang lain kurang
berkecukupan?
Kasi Kesejahteraan : Masyarakat sini terlibat karena ya dengan rasa sukarela mba,
bukan karena penghasilan mereka di luaran sana kurang
berkecukupan.
Peneliti : Apakah pemerintah daerah Kabupaten Batang turut serta dalam
membantu pembangunan Desa Pandansari khususnya dalam
pembangunan pariwisata?
Kasi Kesejahteraan : PEMDA Kabupaten Batang sangat mendukung mba, kemarin
Pandansari dapat bantuan untuk melengkapi fasilitas-fasilitas
wisata yaitu bantuan berupa dana sebesar Rp. 1,6 milyar dan
dapat bantuan lagi dari PLN Kabupaten Batang berupa dana
sebesar Rp. 500 juta.
102
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari RT/RW
mendukung dengan adanya pembangunan tersebut?
Kasi Kesejahteraan : Iya mba, biasanya RT/RW suka menghadiri musyawarah-
musyawarah desa kalo membahas tentang pengembangan di
Desa Pandansari.
Peneliti : Apa peran serta tokoh masyarakat dalam mendukung
pembangunan Desa Pandansari?
Kasi Kesejahteraan : Peran serta tokoh masyarakat ya kadang suka mengontrol
kegiatan-kegiatan yang sudah mereka lakukan dan suka
memberi masukan-masukan atau saran mengenai Pandansari.
103
Transkrip Wawancara
(Kepala Urusan Perencanaan)
Date : 01/06/2017
Location : Kantor Balai Desa Pandansari Kecamatan Warungasem
Interviewee : Muslikhin
Interviewer : Rizki Mastawati
(Runtime00:09:21)
.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan ide-ide atau gagasan?
Kaur Perencanaan : Ya masyarakat memberikan ide-ide mba, biasanya suka
memberikan masukan ya suruh ditingkatkan lagi program
sadar wisata yang sudah ada lebih diterapkan ke
masyarakatnya.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
turut bekerja dan memberi kesempatan bagi orang lain untuk
bekerja dalam mendukung kegiatan tersebut?
Kaur Perencanaan : Ya selama ada kegiatan pariwisata di Pandansari kebanyakan
anak-anak mudanya mba yang terlibat ya seperti menjadi
pemandu wisata, terus ada juga yang jagain parkiran wisatawan.
104
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan dana maupun barang untuk mendukung kegiatan
pariwisata?
Kaur Perencanaan : Kalo dari kami balai desa kemarin menyumbangkan bantuan ke
pandansari berupa bantuan barang mba yaitu tempat sampah, tempat
sampah yang sudah masuk dalam program perencanaan kami yaitu akan
di berikan ke seluruh RT yang ada di Pandansari namun kemarin kami
mengutamakan di tiga RT dulu yang merupakan kawasan pariwisatanya
mba.
Peneliti : Bentuk industri apa saja yang sudah dilakukan masyarakat dalam
mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari?
Kaur Perencanaan : Bentuk industri yang di buat oleh masyarakat sekitar ya sampai
saat ini buat opak sambel mba, biasane mereka jual ke wisatawan
tapi ada juga masyarakat yang buat di konsumsi pribadi aja.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari terlibat dalam paguyuban
setiap acara di Desa Pandansari?
Kaur Perencanaan : Kalo paguyuban biasane suka gotong royong gitu mba, apalagi
ya ngebersihin sampah-sampah tuh di sungai suka berserakan.
Apalagi sungainya kan di jadikan tempat wisata.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
memotivasi satu sama lain untuk mendukung kegiatan pariwisata?
Kaur Perencanaan : Ya kalo motivasi ada mba, masyarakat sekitar saling memotivasi
dalam melakukan apapun itu tapi ya balik lagi ke orang-
105
orangnya biasanya ada yang semangat tapi ada yang kurang
termotivasi.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari sebagian besar memiliki
pengetahuan yang luas mengenai pariwisata Desa Pandansari?
Kaur Perencanaan : Kalo pengetahuan ya masyarakat sini masih kurang mba
pengetahuannya tentang pariwisata secara umum, tapi yo kalo
pariwisata khusus Desa Pandansari masyarakat sini yang
bekerja sebagai pemandu wisata sudah menguasai mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
saling bekerja sama satu sama lain?
Kaur Perencanaan : Masyarakat sini ya saling bekerja sama mba biasanya saling
membantu dalam kegiatan tersebut, namun tidak semua
masyarakat yang mau bekerja sama. Biasanya juga ada yang
bermalas-malasan untuk bekerja sama satu sama lain antar
masyarakat sekitar Desa Pandansari.
Peneliti : Apakah faktor usia berpengaruh bagi masyarakat Desa Pandansari
dalam mendukung kegiatan pariwisata?
Kaur Perencanaan : Kalo usia sih ngga ada mba, ngga berpengaruh sama sekali bagi
masyarakat sini untuk berpartisipasi.
Peneliti : Selama pembangunan Desa Pandansari, masyarakat mayoritas
laki-laki atau perempuankah yang cenderung lebih terlibat dalam
pembangunan tersebut?
106
Kaur Perencanaan : Ya kalo mayoritas masyarakat yang berpartisipasi saya kurang
tau mba banyakan laki-laki atau perempuan, tapi yang jelas ya
yang berpartisipasi sama mba ada laki-laki ada perempuan.
Peneliti : Apakah ada masyarakat yang pekerjaannya terbengkalai karena
terlibat dalam pembangunan Desa Pandansari?
Kaur Perencanaan : Saat ini ya ngga ada laporan masyarakat kalo pekerjaan tetap
mereka terbengkalai karena adanya kegiatan-kegiatan pariwisata
di Desa Pandansari mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
terlibat karena penghasilan dari pekerjaan yang lain kurang
berkecukupan?
Kaur Perencanaan : Sejauh ini sih ngga mba, masyarakat Pandansari bekerja ya
bukan karena penghasilan mereka diluaran sana kurang. Tapi
ya mereka terlibat juga dengan tujuan mau membangun desa
mereka menjadi lebih maju khususnya di kegiatan
pariwisatanya.
Peneliti : Apakah pemerintah daerah Kabupaten Batang turut serta dalam
membantu pembangunan Desa Pandansari khususnya dalam
pembangunan pariwisata?
Kaur Perencanaan : Kemarin pengembangan Desa Pandansari dapat bantuan besar
dari pemerintah daerah Kabupaten Batang ya berupa bantuan
dana mba sebesar Rp. 1,6 milyar kemudian juga mereka dapat
107
bantuan dari PLN Kabupaten Batang berupa dana juga sebesar
Rp. 500 juta.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari RT/RW
mendukung dengan adanya pembangunan tersebut?
Kaur Perencanaan : RT/RW selama pembangunan pariwisata di Desa Pandansari ya
mendukung sepenuhnya mba biasanya juga suka ngasih
masukan-masukan kalo ada musyawarah-musyawarah desa.
Peneliti : Apa peran serta tokoh masyarakat dalam mendukung pembangunan
Desa Pandansari?
Kaur Perencanaan : Tokoh-tokoh masyarakat ya suka mengontrol kegiatan-kegiatan
apa saja yang sudah terealisasikan selama pembangunan
pariwisata di Desa Pandansari sini mba.
108
Transkrip Wawancara
(Koordinator Peralatan KOPAL ETOM)
Date : 02/06/2017
Location : Basecamp KOPAL ETOM
Interviewee : Ahmad Solihin
Interviewer : Rizki Mastawati
(Runtime00:07:27)
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan ide-ide atau gagasan?
Koor Peralatan : Beberapa masyarakat yang turut serta ya kalo musyawarah desa,
kami suka memberikan kesempatan mereka untuk memberikan ide
atau masukan mengenai pengembangan desa khususnya pariwisata,
sejauh ini masukan yang paling banyak di terima yaitu masukan
mengenai peningkatan program sadar wisata yang sudah ada namun
masih kurang di terapkan oleh masyarakat.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat turut
bekerja dan memberi kesempatan bagi orang lain untuk bekerja
dalam mendukung kegiatan tersebut?
Koor Peralatan : Selama pembangunan ya masyarakat sini apalagi anak mudanya
bekerja sebagai pemandu wisata mba, itu mereka jadikan pekerjaan
109
sampingan mereka. Biasanya juga anak-anak kecil suka bekerja
menjadi tukang parkir di area parkiran Desa Pandansari.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan dana maupun barang untuk mendukung kegiatan
pariwisata?
Koor Peralatan : Kalo untuk saat ini bantuan-bantuan dari masyarakat yaitu baru dari
balai desa mba seperti memberikan bantuan berupa barang yaitu
tempat-tempat sampah yang diberikan ke setiap RT di Desa
Pandansari.
Peneliti : Bentuk industri apa saja yang sudah dilakukan masyarakat dalam
mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari?
Koor Peralatan : Disini kami ada home industry mba, tapi ya ngga semuanya warga
Pandansari memiliki home industry. Bentuk industri yang dibuat
oleh warga sini ya hampir semuanya sama yaitu membuat makanan
khas yaitu opak sambel.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari terlibat dalam paguyuban setiap
acara di Desa Pandansari? Paguyuban seperti apa yang sering
dilakukan oleh masyarakat Desa Pandansari?
Koor Peralatan : Biasane suka gotong royong mba, kadang ya bersihin sungai dari
sampah-sampah yang berserakan di tepi sungai. Kita juga ngga tau
110
sampah itu yang buang ya masyarakat sekitar atau wisatawannya
mba padahal udah di sediain tempat sampah disitu.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
memotivasi satu sama lain untuk mendukung kegiatan pariwisata?
Koor Peralatan : Sejauh ini kalo motivasi ya kita saling memberi motivasi kepada
masyarakat sini mba ya kita juga selaku anggota masyarakat
Pandansari, tapi ya kadang-kadang suka balik lagi ke orangnya
masing-masing ada yang merasa termotivasi tapi ada yang tidak
melakukan pekerjaan tersebut walaupun sudah di motivasi.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari sebagian besar memiliki
pengetahuan yang luas mengenai pariwisata Desa Pandansari?
Koor Peralatan : Anak muda yang ingin menjadi pemandu wisata kemudian kami
rekrut itu sebetulnya masih memiliki pengetahuan yang kurang
mengenai pariwisata secara umum, tapi yo kalo pariwisata khusus
Desa Pandansari mereka sudah menguasai mba ya sudah bisa
menjelaskan ke wisatawan.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
bekerja sama satu sama lain? Bagaimana bentuk kerjasama yang
sudah dilakukan masyarakat Desa Pandansari?
111
Koor Peralatan : Kalo kerja sama ya sama yang kaya tak bilang tadi, kadang ada yang
mau bekerja sama membangun desa tapi kadang juga ada yang
masih malas-malasan mau bekerja sama yo sama-sama untuk
membangun desa mereka sendiri.
Peneliti : Apakah faktor usia berpengaruh bagi masyarakat Desa Pandansari
dalam mendukung kegiatan pariwisata?
Koor Peralatan : Disini faktor usia sama sekali ngga berpengaruh bagi kami ee mba,
disini banyak yang terlibat ya misalkan anak-anak, dewasa sampai
yang udah tua pun juga masih ada yang ikut terlibat dalam kegiatan
pariwisata ini.
Peneliti : Selama pembangunan Desa Pandansari, masyarakat mayoritas laki-
laki atau perempuankah yang cenderung lebih terlibat dalam
pembangunan tersebut?
Koor Peralatan : Kalo disini semuanya turut berpartisipasi mba mau laki-laki ataupun
perempuan, tapi yo lebih cenderung masyarakat laki-laki yang
terlibat dalam kegiatan pariwisata ini.
Peneliti : Apakah ada masyarakat yang pekerjaannya terbengkalai karena
terlibat dalam pembangunan Desa Pandansari?
112
Koor Peralatan : Sejauh ini belum ada masyarakat sini yang bilang kalo pekerjaan
tetap mereka terbengkalai dengan adanya keterlibatan yang mereka
lakukan dalam kegiatan pariwisata di Desa Pandansari ini mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat terlibat
karena penghasilan dari pekerjaan yang lain kurang berkecukupan?
Koor Peralatan : Selama pembangunan masyarakat Pandansari ngga pernah terlibat
karena penghasilan merekadiluar sana kurang cukup, mereka
terlibat dalam kegiatan pariwisata ini ya karena sukarela dengan
tujuan ingin membangun bersama desa mereka agar lebih dikenal.
Peneliti : Apakah pemerintah daerah Kabupaten Batang turut serta dalam
membantu pembangunan Desa Pandansari khususnya dalam
pembangunan Pariwisata?
Koor Peralatan : Semenjak Desa Pandansari ini di dalamnya terdapat banyak kegiatan
wisata, desa kami di lirik oleh pemerintah daerah Kabupaten
Batang dan mereka sangat mendukung dengan memberikan bantuan
berupa dana sebesar Rp. 1,6 milyar dan juga kami mendapatkan
bantuan dari PLN Kabupaten Batang berupa dana sebesar Rp. 500
juta yang kemudian kami gunakan untuk melengkapi fasilitas-
fasilitas wisata dan juga peralatan-peralatan wisata seperti perahu
karet, baju pelampung, helm, dan lain-lain.
113
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari RT/RW mendukung
dengan adanya pembangunan tersebut?
Koor Peralatan : RT/RW ya sangat mendukung mba, hampir tiap musyawarah yang
kami adakan mereka selalu hadir dan memberikan berupa ide atau
masukan tentang kegiatan yang sudah kami lakukan seperti perlu
membenahi fasilitas yang udah ngga layak di pake.
Peneliti : Apa peran serta tokoh masyarakat dalam mendukung pembangunan
Desa Pandansari?
Koor Peralatan : Ya tokoh masyarakat sini kadangan suka ngontrol apa saja kegiatan
yang sudah kami lakukan selama ini, ya mereka ingin mengetahui
perkembangan kegiatan-kegiatan wisata di Desa Pandansari.
114
Transkrip Wawancara
(Koordinator Pemandu KOPAL ETOM)
Date : 05/06/2017
Location : Basecamp KOPAL ETOM
Interviewee : Mutrofin
Interviewer : Rizki Mastawati
(Runtime00:07:32)
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan ide-ide atau gagasan?
Koor Pemandu : Yo ada mba, biasane kalo ada musyawarah desa kami suka
memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin memberikan
ide-ide kah atau masukan ya biar kami tau kekurangan dalam
pengelolaan ini tuh apa. Masukan yang diberikan masyarakat-
masyarakat biasanya mengenai sadar wisata yang semakin di
jalankan oleh masyarakat biar memiliki tingkat sadar wisata yang
tinggi sehingga desa ini juga tetap bersih.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat turut
bekerja dan memberi kesempatan bagi orang lain untuk bekerja
dalam mendukung kegiatan tersebut?
115
Koor Pemandu : Kami memberikan kesempatan bekerja kepada siapapun yang
merupakan masyarakat sini mba, rata-rata karang taruna
Pandansari banyak bekerja sebagai pemandu wisata khusus
Pandansari ini mba, ya itung-itung jadi pekerjaan sampingan
mereka kalo pulang sekolah biar mereka juga mengerti bagaimana
menjadi pemandu wisata yang baik dan benar.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan dana maupun barang untuk mendukung kegiatan
pariwisata?
Koor Pemandu : Awal mulanya pembangunan kegiatan pariwisata di desa ini
semuanya berawal dari masyarakat mba di mulai dari ban-ban
bekas yang kami kumpulin, kemudian pihak balai desa
mengetahui kalo Pandansari ini akan kami kembangkan menjadi
pariwisata pedesaan. Nah balai desa mendukung dan kemudian
mereka menyumbangkan bantuan berupa barang yaitu tempat
sampah, mereka baru mengutamakan di tiga RT yang ada di
Pandansari karena tiga RT tersebut merupakan kawasan yang ada
kegiatan-kegiatan wisatanya. Tapi yo mereka juga merencanakan
akan membagikan tempat sampah tersebut ke semua RT yang ada
di Pandansari mba.
116
Peneliti : Bentuk industri apa saja yang sudah dilakukan masyarakat dalam
mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari?
Koor Pemandu : Kami memiliki koor untuk bagian bentuk industri, sejauh ini desa
kami masih memiliki satu bentuk industri yaitu opak sambel mba
tapi ngga semua masyarakat sini yang memiliki home industry,
hanya beberapa saja.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari terlibat dalam paguyuban
setiap acara di Desa Pandansari? Paguyuban seperti apa yang sering
dilakukan oleh masyarakat Desa Pandansari?
Koor Pemandu : Kalo itu ya biasane suka gotong royong mba tapi ngga ada jadwalne,
biasane suka gotong royong membersihkan desa ini khususnya
sungai yang di jadikan tubing dan sebagai atraksi utama Pandansari.
Soalnya itu di sungai-sungai banyak banget sampah berserakan mba
padahal udah di sediakan tempat sampah ee mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
memotivasi satu sama lain untuk mendukung kegiatan pariwisata?
Koor Pemandu : Ya kalo motivasi biasanya juga sama-sama saling memotivasi mba,
tapi yo kadang ada masyarakat yang semangatne di awal saja mba
setelah di motivasi, abis itu ya ilang mba ngga tau kemana.
117
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari sebagian besar memiliki
pengetahuan yang luas mengenai pariwisata Desa Pandansari?
Koor Pemandu : Ya jujur saja mba, kalo anak-anak muda sini yang bekerja sebagai
pemandu wisata ya masih memiliki pengetahuan yang kurang kalo
untuk pariwisata secara umum dan luas ya. Tapi nek pariwisata
khusus desa ini mereka sangat nguasai itu mba, karena mereka tau
yo pasti bakal ngejelasin ke wisatawan tentang desa ini dan isi-
isinya mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
bekerja sama satu sama lain? Bagaimana bentuk kerjasama yang
sudah dilakukan masyarakat Desa Pandansari?
Koor Pemandu : Ya kalo kerjasama saya ngga bisa pastiin mba tapi sejauh ini yang
saya liat masyarakatnya sudah saling bekerja sama yo tapi ngga
semuanya mba, ada yang semangat bekerja sama membangun dan
mengembangkan desa tapi ada juga yang masih kurang bekerja
sama.
Peneliti : Apakah faktor usia berpengaruh bagi masyarakat Desa Pandansari
dalam mendukung kegiatan pariwisata?
Koor Pemandu : Ngga ada sama sekali pengaruh usia disini mba, kami ngga
membatasi masyarakat yang ingin berpartisipasi berdasarkan usia.
118
Bahkan dari anak kecil sampe yang tua pun sampe sekarang ya
masih turut berpartisipasi ee mba.
Peneliti : Selama pembangunan Desa Pandansari, masyarakat mayoritas laki-
laki atau perempuankah yang cenderung lebih terlibat dalam
pembangunan tersebut?
Koor Pemandu : Selama ini masyarakat yang berpartisipasi ya sama mba ada laki-laki
ada perempuan, tapi yo berdasarkan presentase yang ada sampe
sekarang masih cenderung masyarakat laki-laki yang lebih banyak
berpartisipasi.
Peneliti : Apakah ada masyarakat yang pekerjaannya terbengkalai karena
terlibat dalam pembangunan Desa Pandansari?
Koor Pemandu : Ngga ada mba, masyarakat yang memiliki pekerjaan tetap di luar
desa sudah kami tanyain tapi mereka juga sama sekali ngga merasa
terbengkalai dengan pekerjaan tetap mereka terhadap kegiatan-
kegiatan pariwisata yang ngelibatin diri mereka di desa Pandansari.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat terlibat
karena penghasilan dari pekerjaan yang lain kurang berkecukupan?
Koor Pemandu : Setau saya ya masyarakat sini terlibat bukan untuk menambah
penghasilan yang kurang cukup ee mba, tapi mereka bekerja
119
membangun desa ini yo dengan sukarela toh juga mau membangun
desa mereka sendiri agar lebih maju.
Peneliti : Apakah pemerintah daerah Kabupaten Batang turut serta dalam
membantu pembangunan Desa Pandansari khususnya dalam
pembangunan Pariwisata? Jika iya kontribusi apa yang sudah
diberikan oleh pemerintah daerah!
Koor Pemandu : Kemarin semenjak organisasi ini kami bentuk dan kami
mengembangkan desa ini, pemerintah daerah Kabupaten Batang
melirik desa ini dan memberikan kami bantuan berupa dana
sebesar Rp. 1,6 milyar dan juga PLN Kabupaten Batang
memberikan kami bantuan berupa dana sebesar Rp. 500 juta
mba. Kemudian kami gunakan ya buat lengkapin fasilitas
maupun alat-alat yang belum ada mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari RT/RW mendukung
dengan adanya pembangunan tersebut?
Koor Pemandu : RT/RW juga sangat mendukung sepenuhnya dengan adanya
kegiatan pariwisata ini, toh juga biar desa kami semakin maju dan
nantinya akan semakin di kenal mba dengan kegiatan-kegiatan
wisatanya.
Peneliti : Apa peran serta tokoh masyarakat dalam mendukung pembangunan
Desa Pandansari?
120
Koor Pemandu : Kalo tokoh-tokoh masyarakat disini ya biasane suka melihat-lihat
ato istilahnya mengontrol lah mba kegiatan-kegiatan apa saja yang
sudah kami realisasikan selama ini di Desa Pandansari, kemudian
kalo ada yang kurang baru mereka memberikan ide-ide.
121
Transkrip Wawancara
(Koordinator Kebersihan KOPAL ETOM)
Date : 05/06/2017
Location : Basecamp KOPAL ETOM
Interviewee : Supriyadi
Interviewer : Rizki Mastawati
(Runtime00:06:43)
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan ide-ide atau gagasan?
Koor Kebersihan : Ada mba, ya biasanya kalo ada musyawarah gitu mereka suka ikut
si masyarakat-masyarakatnya, mereka suka ngasih masukan ya
biasanya masukannya ngga jauh-jauh dari peningkatan program
sadar wisata. Soale masih banyak masyarakat yang memiliki
tingkat kesadaran yang masih kurang ee mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat turut
bekerja dan memberi kesempatan bagi orang lain untuk bekerja
dalam mendukung kegiatan tersebut?
Koor Kebersihan : Kebanyakan anak muda disini ingin bekerja menjadi pemandu
wisata, dan kami pun memberi kesempatan itu mba. Anak-anak
122
muda sini menjadi pemandu wisata yang mereka jadikan pekerjaan
sampingan biasane setelah pulang sekolah.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
menyumbangkan dana maupun barang untuk mendukung
kegiatan pariwisata?
Koor Kebersihan : Dari awal desa ini kami bentuk menjadi desa yang memiliki
kegiatan wisata di dalamnya, ya alat-alatnya awalnya dari
masyarakat mba. Kemudian setelah itu balai desa memberi
bantuan berupa barang yaitu tempat sampah yang di berikan ke
semua RT yang ada di Desa Pandansari, namun yang saat ini baru
dikasih sama balai desanya ya baru tiga RT aja mba yang daerah-
daerah sini soale ini ya kawasan yang ada kegiatan wisatanya mba
makanya mereka ngutamain ini dulu.
Peneliti : Bentuk industri apa saja yang sudah dilakukan masyarakat dalam
mendukung kegiatan pariwisata di Desa Pandansari?
Koor Kebersihan : Disini baru ada satu bentuk industri yang di buat oleh masyarakat
mba, tapi yo ngga semua masyarakat yang mengembangkannya.
Bentuk industrinya itu ya makanan khas sini mba yaitu opak
sambel yang biasane di cobain ke wisatawan yang datang kesini.
123
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari terlibat dalam paguyuban
setiap acara di Desa Pandansari? Paguyuban seperti apa yang
sering dilakukan oleh masyarakat Desa Pandansari?
Koor Kebersihan : Kalo paguyuban ya ada mba, biasane kerja bakti bersihin desa ini
apalagi sungai tuh ya banyak banget ee mba sampah-sampah yang
berserakan padahal udah di sediain tempat sampah. Saya juga
bingung kenapa masih ada yang buang sampah sembarangan, tapi
yo kami belum membuat jadwal tetap untuk bersih-bersih mba.
Dulu ada tapi sekarang udah ngga di terapkan lagi sama
masyarakat sini.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
memotivasi satu sama lain untuk mendukung kegiatan pariwisata?
Koor Kebersihan : Motivasi yo pasti ada mba, kami suka suka saling memberi
motivasi satu sama lain ya demi kemajuan desa kami sendiri juga
mba, tapi yo ngga bisa dipaksain. Balik lagi ke kesadaran mereka
biasane ada juga yang semangat bekerja biasane juga ada yang
kurang mba.
Peneliti : Apakah masyarakat Desa Pandansari sebagian besar memiliki
pengetahuan yang luas mengenai pariwisata Desa Pandansari?
Koor Kebersihan : Kalo pemandu-pemandu wisata kami disini ya jujur aja
pengetahuan mereka tentang pariwisata secara umum masih
124
kurang mba, tapi nek pariwisata khusus Desa Pandansari mereka
udah nguasai semuanya mba yo karena yang bisa mereka jelasin
ke wisatawan ya tentang pariwisata Desa Pandansari aja.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat saling
bekerja sama satu sama lain? Bagaimana bentuk kerjasama yang
sudah dilakukan masyarakat Desa Pandansari?
Koor Kebersihan : Kalo bekerja sama ya kerjasama mba, biasane juga saling bantu.
Tapi ya yang kaya tak bilang tadi ya ngga bisa dipaksain, kita
balik lagi ke orangnya masing-masing kadang ada yang mau
bekerja sama ada juga yang masih kurang mau bekerja sama.
Peneliti : Apakah faktor usia berpengaruh bagi masyarakat Desa Pandansari
dalam mendukung kegiatan pariwisata?
Koor Kebersihan : Disini ngga ada sama sekali ngeliat usia dalam berpartisipasi atau
yang ingin berpartisipasi mba, ngga berpengaruh sama sekali bagi
kami. Anak-anak yang ingin berpartisipasi hingga yang udah tua
pun kami kasih kesempatan mereka untuk berpartisipasi.
Peneliti : Selama pembangunan Desa Pandansari, masyarakat mayoritas
laki-laki atau perempuankah yang cenderung lebih terlibat dalam
pembangunan tersebut?
125
Koor Kebersihan : Ya semuanya terlibat mba laki-laki dan perempuan, tapi ya gitu
berdasarkan presentase yang kami liat ya cenderung lebih banyak
masyarakat laki-laki yang terlibat dalam kegiatan pariwisata.
Peneliti : Apakah ada masyarakat yang pekerjaannya terbengkalai karena
terlibat dalam pembangunan Desa Pandansari?
Koor Kebersihan : Sampai saat ini belum ada mba, belum ada masyarakat yang
pekerjaan tetapnya diluar desa terbengkalai karena adanya
kegiatan di Desa Pandansari ini mba.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari masyarakat
terlibat karena penghasilan dari pekerjaan yang lain kurang
berkecukupan?
Koor Kebersihan : Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini ya sukarela mba
dengan hati ikhlas demi memajukan desa mereka sendiri, bukan
karena penghasilan mereka diluar desa kurang cukup.
Peneliti : Apakah pemerintah daerah Kabupaten Batang turut serta dalam
membantu pembangunan Desa Pandansari khususnya dalam
pembangunan Pariwisata? Jika iya kontribusi apa yang sudah
diberikan oleh pemerintah daerah!
Koor Kebersihan : Selama pembangunan desa khususnya pariwisata, pemerintah
daerah Kabupaten Batang memberi dukungan sepenuhnya
126
terhadap desa ini yaitu dengan memberikan bantuan berupa dana
sebesar Rp. 1,6 milyar dan juga PLN Kabupaten Batang
memberikan bantuan berupa dana sebesar Rp. 500 juta yang
kemudian kami gunakan untuk menambah dan membenahi
fasilitas-fasilitas wisata.
Peneliti : Apakah selama pembangunan Desa Pandansari RT/RW mendukung
dengan adanya pembangunan tersebut?
Koor Kebersihan : Mereka sangat mendukung dengan adanya kegiatan-kegiatan
wisata di desa ini mba, karena dengan adanya kegiatan di desa ini
membuat desa ini lebih dikenal dan lebih maju.
Peneliti : Apa peran serta tokoh masyarakat dalam mendukung pembangunan
Desa Pandansari?
Koor Kebersihan : Para tokoh masyarakat desa biasane suka mengawasi pekerjaan-
pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan mba, ya
biasane juga ngasih masukan-masukan apa aja yang kurang di desa
ini khususnya untuk pariwisatanya.
127
LAMPIRAN 3
OPEN CODING
Kades
Pandansari
Sekdes
Pandansari
Kasi
Pelayanan
Kasi
Pemerintahan
Koordinator
KOPAL ETOM
Koordinator
Home Industry
Kasi
Kesejahteraan
Kaur
Perencanaan
Koordinator
Peralatan
Koordinator
Pemandu
Koordinator
Kebersihan
1 Apakah
selama
pembanguna
n Desa
Pandansari
masyarakat
menyumbang
kan ide-ide
atau
gagasan?
Ide
peningkatan
program sadar
wisata yang
sudah ada
Masyarakat
mengutarakan
bahwa Desa
Pandansari
perlu
ditingkatkannya
sadar wisata.
Masukan
mengenai apa
saja yang
harus
dikembangkan
untuk Desa
Pandansari.
Memberikan
masukan
mengenai
pembangunan
pariwisata di
Desa
Pandansari
Memberikan
usulan untuk
membangun
sebuah kegiatan
wisata yang
memanfaatkan
sumberdaya
alam desa.
memberikan
usulan varian
opak sambal.
Memberikan ide
mengenai apa
yang harus
dikembangkan.
Memberikan
ide
peningkatan
program sadar
wisata.
Masukan
mengenai
peningkatan
program sadar
wisata yang
sudah ada.
Masukan dari
masyarakat
yaitu
menjalankan
program
sadar wisata
yang ada agar
desa semakin
terjaga.
Memberi
masukan
yaitu
peningkatan
program
sadar wisata
terhadap
masyarakat
yang masih
memiliki
tingkat
kesadaran
yang masih
kurang.
2 Apakah
selama
pembanguna
n Desa
Pandansari
masyarakat
turut bekerja
dan memberi
kesempatan
bagi orang
lain untuk
bekerja
dalam
mendukung
kegiatan
tersebut?
Menjadi
pemandu
wisata dan di
tawarkan
menjadi petani
Menjadi
pemandu
wisata yang
akan
menambah ilmu
mereka
mengenai ilmu
seorang
pemandu.
Bekerja
sebagai
pemandu
wisata yang
dijadikan
sebagai
pekerjaan
sampingan.
Menjadi
pemandu
wisata khusus
di Desa
Pandansari
yang dijadikan
sebagai
pekerjaan
sampingan.
Secara aktif
terlibat dalam
membersihkan
sungai dan
penataan
lingkungan.
membuka
kesempatan bagi
siapapun yang
ingin belajar
membuat opak
sambal.
Menjadi
pemandu wisata
di kawasan
pariwisata desa.
Menjadi
pemandu
wisata khusus
di Desa
Pandansari.
Bekerja
sebagai
pemandu
wisata dan
menjadi
penjaga area
parkir
Pandansari.
Bekerja
sebagai
pemandu
wisata khusus
desa yang
mereka
jadikan
pekerjaan
sampingan.
Kami
memberi
kesempatan
bagi siapapun
untuk
berpartisipasi,
rata-rata
pemuda desa
berpartisipasi
yaitu menjadi
pemandu
wisata.
No. Pertanyaan
Open Coding Informant
128
3 Apakah
selama
pembanguna
n Desa
Pandansari
masyarakat
menyumban
gkan dana
maupun
barang untuk
mendukung
kegiatan
pariwisata?
Bantuan mobil
L300 dari
Kabupaten
dan bantuan
barang berupa
tempat
sampah dari
balai desa
yang baru di
sumbangkan
ke tiga RT di
Pandansari.
Balai desa
memberikan
bantuan berupa
barang untuk
semua RT
namun baru
terealisasikan
ke tiga RT.
Dana desa yang
dipakai untuk
membantu
Pandansari
memberikan
bantuan berupa
barang yaitu
tempat sampah.
Bantuan barang
dari balai desa
berupa tempat
sampah yang
akan diberikan
ke semua RT,
namun masih
diberikan
kepada tiga RT
di Pandansari.
Bantuan Barang
dari pihak desa
yaitu tempat
sampah yang
masih diberikan
kepada tiga RT.
Bantuan barang
dari balai desa
berupa tempat
sampah
Bantuan dari
balai desa
berupa tempat
sampah ke
seluruh RT di
Pandansari.
Bantuan
berupa barang
yang
disumbangkan
balai desa
yaitu tempat
sampah.
Balai desa
memberikan
bantuan
berupa barang
yaitu tempat
sampah ke
seluruh RT di
Pandansari,
namun baru
tiga RT yang
terealisasikan.
Bantuan
Barang yaitu
tempat
sampah yang
diberikan oleh
pihak balai
desa.
Awal
mulanya desa
dibentuk
semuanya
merupakan
alat dari
warga, namun
Desa
Pandansari
mendapat
bantuan dari
balai desa
berupa
barang yaitu
tempat
sampah.
4 Bentuk
industri apa
saja yang
sudah
dilakukan
masyarakat
dalam
mendukung
kegiatan
pariwisata di
Desa
Pandansari?
Rata-rata
bentuk industri
opak sambal.
Bentuk industri
opak sambal
namun tidak
semua
masyarakat
menjalan
bentuk industri
tersebut.
Hingga saat ini
bentuk industri
opak sambal
yang masih
dijalankan oleh
masyarakat
sekitar namun
hanya beberapa
saja.
Bentuk industri
berupa
makanan khas
Pandansari
yaitu opak
sambal.
Bentuk Industri
opak sambal
namun tidak
semua
masyarakat yang
mengembangkan
nya.
Bentuk industri
yang merupakan
makanan khas
desa yaitu opak
sambal.
Makanan khas
yang dijadikan
bentuk industri
yaitu opak
sambal.
Bentuk
industri opak
sambal.
Tidak semua
memiliki
home
industry
namun bentuk
industri yang
dibuat yaitu
opak sambal.
Hingga saat ini
masih memiliki
satu bentuk
industri yaitu
opak sambal.
Baru ada satu
bentuk
industri yaitu
makanan
khas desa
opak sambal
yang
dikembangka
n beberapa
masyarakat.
129
5 Apakah
masyarakat
Desa
Pandansari
terlibat
dalam
paguyuban
setiap acara
di Desa
Pandansari?
Paguyuban
seperti apa
yang sering
dilakukan
oleh
masyarakat
Desa
Pandansari?
Gotong
royong
membersihkan
sungai dari
sampah dan
membantu
dalam
musyawarah
desa.
Bentuk
paguyuban
seperti
membersihkan
sampah yang
berserakan di
sungai yang
merupakan
atraksi wisata.
Membersihkan
sungai yang
dijadikan tubing
sebagai atraksi
wisata di Desa
Pandansari dan
membantu
dalam
musyawarah
desa.
Gotong royong
dalam
membersihkan
sampah-
sampah yang
ada di sekitar
desa khususnya
sampah yang
berserakan di
sungai.
Kerja bakti
membersihkan
sungai dan
membantu dalam
musyawarah
namun belum
ada jadwal kerja
bakti tetap.
Membersihkan
desa dari
sampah-sampah
yang
berserakan.
Membersihkan
sungai dari
sampah yang
berserakan
disekitar sungai.
Membersihka
n desa
khususnya
sungai yang
kotor karena
sampah.
Gotong
royong
membersihkan
sungai dari
sampah-
sampah yang
berserakan.
Gotong
royong
membersihkan
sungai yang
dijadikan
tubing
pandansari.
Kerja bakti
membersihka
n desa
khususnya
sungai
pandansari
yang banyak
sampah-
sampah
berserakan.
6 Apakah
selama
pembanguna
n Desa
Pandansari
masyarakat
saling
memotivasi
satu sama
lain untuk
mendukung
kegiatan
pariwisata?
Masyarakat
yang hanya
memiliki rasa
motivasi di
awal.
Terdapat
motivasi namun
masih kurang
melainkan
hanya diam di
tempat saja.
Saling
memotivasi
namun kembali
kepada
kesadaran
masyarakat
masing-masing.
Hanya memiliki
rasa motivasi di
awal saja.
Tingkat motivasi
yang masih
kurang antar
masyarakat
Desa
Pandansari.
Masih memiliki
tingkat motivasi
yang kurang.
Tingkat motivasi
antar
masyarakat
yang masih
kurang.
Rasa saling
memotivasi
antar
masyarakat
masih kurang.
Masyarakat
saling
memotivasi
tapi ada masih
memiliki rasa
motivasi yang
kurang.
Saling
memotivasi
tetapi hanya
memiliki
semangat
motivasi di
awal saja.
Terdapat
motivasi antar
masyarakat,
namun tidak
semua
masyarakat
yang memiliki
rasa ingin di
motivasi dan
memotivasi.
130
7 Apakah
masyarakat
Desa
Pandansari
sebagian
besar
memiliki
pengetahuan
yang luas
mengenai
pariwisata
Desa
Pandansari?
Pengetahuan
pariwisata
yang masih
kurang
sehingga di
rencanakan
program
pelatihan
khususnya
menjadi
pemandu
wisata yang
baik dan
benar.
Pemuda desa
yang memiliki
pengetahuan
tentang
pariwisata
namun hanya
sebatas wisata
yang ada di
Desa
Pandansari
saja.
Beberapa
masyarakat
menguasai
pariwisata Desa
Pandansari aja,
sedangkan
pariwisata
secara umum
masih sangat
kurang.
Pengetahuan
pariwisata
secara umum
yang kurang
namun
pariwisata desa
sudah cukup
menguasai.
Mengetahui
prinsip dasar
sapta pesona
dan menjadi
guide yang baik
namun
pengetahun
pariwisata
secara umum
masih kurang.
Pengetahuan
pariwisata
secara umum
yang masih
kurang.
Pengetahuan
pariwisata
secara umum
masih kurang,
namun sudah
mengetahui
pariwisata Desa
Pandansari.
Pengetahuan
pariwisata
secara luas
dan umum
masih sangat
kurang bagi
masyarakat
Desa
Pandansari.
Masyarakat
Pandansari
memiliki
pengetahuan
pariwisata
secara umum
masih kurang.
Pemuda yang
bekerja
sebagai
pemandu
wisata
memiliki
pengetahuan
pariwisata
secara umum
yang kurang,
namun mereka
sudah
menguasai
mengenai
pariwisata
Desa
Pandansari.
Pemandu-
pemandu
wisata yang
masih
memiliki
pengetahuan
pariwisata
secara umum
yang masih
sangat
kurang.
8 Apakah
selama
pembanguna
n Desa
Pandansari
masyarakat
saling
bekerja
sama satu
sama lain?
Bagaimana
bentuk
kerjasama
yang sudah
dilakukan
masyarakat
Desa
Pandansari?
Terdapat
masyarakat
yang kompak
dan tidak
kompak. Hal
tersebut
disebabkan
karena
kurangnya
SDM.
Ada yang
kompak dan
ada yang
kurang
kompak dalam
melakukan
kegiatan
pariwisata di
Desa
Pandansari.
Bekerja sama
satu sama lain,
namun masih
ada masyarakat
yang tidak
memiliki rasa
ingin bekerja
sama.
Masih memiliki
rasa ingin
bekerja sama
yang masih
kurang.
Saling bekerja
sama namun
masih terdapat
masyarakat yang
kurang kompak.
Ada yang
bekerja sama
ada yang tidak
ingin bekerja
sama.
Rasa ingin
bekerja sama
yang masih
kurang.
Ada yang
semangat
bekerja sama
namun ada
yang tidak
memiliki rasa
ingin bekerja
sama.
Masih
memiliki rasa
bekerja sama
yang kurang.
Masyarakat
yang bekerja
sama tetapi
tidak semua
masyarakat
yang bekerja
sama.
Masyarakat
bekerja sama
namun tidak
ada paksaan
bagi
masyarakat
untuk turut
bekerjasama
dalam
kegiatan-
kegiatan
pariwisata
Desa
Pandansari.
131
9 Apakah
faktor usia
berpengaruh
bagi
masyarakat
Desa
Pandansari
dalam
mendukung
kegiatan
pariwisata?
Tidak
memberi
batasan dari
anak kecil
hingga orang
dewasa untuk
berpartisipasi.
Tidak ada
batasan usia,
semua bisa
terlibat demi
kemajuan
desa.
Usia tidak
mempengaruhi
masyarakat
untuk
berpartisipasi
dari yang muda
hingga yang tua.
Masyarakat
Pandansari
tidak mengenal
usia dalam
berpartisipasi.
Tujuan untuk
memajukan
generasi muda
dan
mempekerjakan
yang sudah tua
sehingga tidak
ada pengaruh
terhadap usia.
Usia tidak
mempengaruhi
masyarakat
untuk
berpartisipasi.
Tidak
berpengaruh
terhadap usia
dalam
berpartisipasi.
Usia tidak
mempengaruhi
masyarakat
Pandansari
untuk
berpartisipasi
dalam
kegiatan
wisata.
Faktor usia
tidak
mempengaruhi
masyarakat
untuk
berpartisipasi
mendukung
kegiatan
pariwisata
Desa
Pandansari.
Usia bagi
masyarakat
tidak
berpengaruh
dalam
berpartisipasi
di kegiatan
pariwisata
Desa
Pandansari.
Masyarakat
Pandansari
sama sekali
tidak melihat
usia dalam
berpartisipasi.
Mereka yang
berpartisipasi
di mulai dari
anak kecil
hingga
dewasa.
10 Selama
pembanguna
n Desa
Pandansari,
masyarakat
mayoritas
laki-laki atau
perempuank
ah yang
cenderung
lebih terlibat
dalam
pembanguna
n tersebut?
Laki-laki dan
perempuan
berpartisipasi
namun melihat
jumlahnya saat
ini yang lebih
banyak yaitu
laki-laki.
Semua turut
berpartisipasi
namun lebih
banyak
masyarakat
laki-laki.
Semua
masyarakat
turut
berpartisipasi
namun
masyarakat laki-
laki yang lebih
cenderung
berpartisipasi
dibandingkan
dengan
masyarakat
perempuan.
Semua
masyarakat
turut
berpartisipasi
maupun laki-
laki atau
perempuan.
Lebih cenderung
laki-laki namun
masyarakat
perempuan juga
berpartisipasi.
Semuanya
berpartisipasi
dengan jumlah
laki-laki yang
lebih banyak.
Cenderung lebih
banyak laki-laki
yang
berpartisipasi.
Semuanya
turut
berpartisipasi
namun
cenderung
lebih banyak
laki-laki
daripada
perempuan.
Masyarakat
laki-laki
maupun
perempuan
turut
berpartisipasi
namun lebih
cenderung
masyarakat
laki-laki.
Semuanya
berpartisipasi,
namun
berdasarkan
presentase
yang ada
sampai saat ini
cenderung
masyarakat
laki-laki yang
banyak
berpartisipasi.
Semua
masyarakat
terlibat,
namun
berdasarkan
presentase
yang dilihat
bahwa lebih
cenderung
masyarakat
laki-laki yang
berpartisipasi.
11 Apakah ada
masyarakat
yang
pekerjaanny
a
terbengkalai
karena
terlibat
dalam
pembanguna
n Desa
Pandansari?
Masyarakat
tetap
mendukung
kegiatan
pariwisata di
Pandansari
walaupun
memiliki
pekerjaan
tetap di luar
desa.
Tidak
terbengkalai
dan
masyarakat
desa sangat
bersemangat
untuk
berpartisipasi
mendukung
kegiatan
pariwisata di
desa.
Belum ada
masyarakat
yang
pekerjaannya
terbengkalai
karena terlibat
dalam
mendukung
kegiatan
pariwisata di
Desa
Pandansari.
Belum ada
keluhan
masyarakat
yang pekerjaan
tetap diluar
desa
terbengkalai.
Belum ada
pekerjaan yang
terbengkalai
karena adanya
kegiatan
pariwisata di
Desa
Pandansari.
Tidak ada
pekerjaan tetap
diluar desa yang
terbengkalai
karena kegiatan
pariwisata desa.
Tidak
terbengkalai
terhadap
pekerjaan tetap
dengan kegiatan
pariwisata Desa
Pandansari.
Pekerjaan
tetap
masyarakat
tidak
terbengkalai
dengan
adanya
kegiatan
wisata di
Pandansari.
Tidak ada
pekerjaan
tetap
masyarakat
yang
terbengkalai
karena adanya
kegiatan
pariwisata di
Desa
Pandansari.
Masyarakat
merasa
pekerjaan
tetap mereka
tidak
terbengkalai
dengan
adanya
kegiatan
pariwisata di
Desa
Pandansari.
Hingga saat
ini belum ada
masyarakat
yang
pekerjaan
tetapnya
terbengkalai.
132
12 Apakah
selama
pembanguna
n Desa
Pandansari
masyarakat
terlibat
karena
penghasilan
dari
pekerjaan
yang lain
kurang
berkecukup
an?
Tidak ada
masyarakat
yang terlibat
karena
penghasilan
luar kurang
mencukupi
kebutuhan.
Partisipasi yang
dilakukan
masyarakat
bukan karena
penghasilan
yang kurang
mencukupi
kebutuhan
setiap harinya.
Masyarakat
terlibat dalam
kegiatan
pariwisata desa
bukan karena
penghasilan
yang kurang
namun mereka
terlibat dengan
sukarela.
Masyarakat
Pandansari
terlibat bukan
karena
penghasilannya
diluar kurang
cukup.
Masyarakat
yang terlibat
dalam kegiatan
sukarela bukan
karena
penghasilan yang
kurang.
Tidak ada
masyarakat yang
terlibat karena
penghasilan yang
kurang.
Masyarakat
Pandansari yang
terlibat bukan
karena alasan
penghasilan
yang kurang.
Masyarakat
terlibat bukan
karena
penghasilan
yang kurang,
mereka
terlibat dengan
sukarela.
Tidak ada
masyarakat
Pandansari
yang terlibat
karena
penghasilan
mereka
kurang
mencukupi
kebutuhan.
Masyarakat
terlibat bukan
untuk
menambah
penghasilan
yang kurang
cukup, tapi
mereka
bekerja
membangun
desa dengan
sukarela.
Masyarakat
yang terlibat
dalam
kegiatan ini
dilakukan
dengan
sukarela .
13 Apakah
pemerintah
daerah
Kabupaten
Batang turut
serta dalam
membantu
pembanguna
n Desa
Pandansari
khususnya
dalam
pembanguna
n
pariwisata?
Jika iya
kontribusi
apa yang
sudah
diberikan
oleh
pemerintah
daerah!
Mendapatkan
dukungan
penuh dari
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Batang berupa
bantuan
sebesar Rp.
1,6 milyar dan
PLN
Kabupaten
Batang
memberi
bantuan
sebesar Rp.
500 juta.
Pemerintah
Daerah
memberi
bantuan
terhadap desa
untuk
membenahi
desa dengan
bantuan dana
sebesar Rp.
1,6 milyar dan
PLN
Kabupaten
Batang
memberikan
bantuan dana
sebesar Rp.
500 juta
Mendukung
sepenuhnya
dengan
memberikan
bantuan dana
sebesar Rp. 1,6
milyar dari
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Batang dan juga
bantuan dana
sebesar Rp.
500 juta dari
PLN
Kabupaten
Batang.
Mendapatkan
dukungan dari
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Batang berupa
dana sebesar
Rp. 1,6 milyar
dan bantuan
dana Rp. 500
juta dari PLN
Kabupaten
Batang.
Dukungan
berupa bantuan
dana dari
pemerintah
daerah
Kabupaten
Batang sebesar
Rp. 1,6 milyar
dan PLN
Kabupaten
Batang Rp. 500
juta.
Bantuan dari
PEMDA
Kabupaten
Batang sebesar
Rp. 1,6 milyar
dan Rp.500 juta
dari PLN
Kabupaten
Batang.
Bantuan
Pemerintah
Daerah berupa
dana sebesar
Rp. 1,6 milyar
dan dari PLN
sebesar Rp.
500 juta.
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Batang
memberi
dukungan
berupa dana
sebesar Rp.
1,6 milyar dan
PLN
Kabupaten
Batang
sebesar Rp.
500 juta
Mendapat
bantuan dari
pemerintah
Daerah
Kabupaten
Batang berupa
dana sebesar
Rp. 1,6 milyar
dan dari PLN
Kabupaten
Batang
sebesar Rp.
500 juta untuk
membenari
dan
menambah
fasilitas wisata
desa.
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Batang melirik
Desa
Pandansari
dengan
memberikan
bantuan
berupa dana
sebesar Rp.
1,6 milyar dan
juga PLN
Kabupaten
Batang
memberikan
bantuan dana
sebesar Rp.
500 juta.
Desa
Pandansari
mendapat
bantuan dari
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Batang
berupa dana
sebesar Rp.
1,6 milyar
dan PLN
Kabupaten
Batang
sebesar Rp.
500 juta.
133
Sumber : Olahan Peneliti, 2017
14 Apakah
selama
pembanguna
n Desa
Pandansari
RT/RW
mendukung
dengan
adanya
pembanguna
n tersebut?
Sangat
mendukung
dengan
masuknya
kegiatan
pariwisata di
desa agar
semakin di
kenal.
Mendukung
kegiatan
tersebut agar
Desa
Pandansari
semakin
dikenal dan
ekonomi
masyarakat
semakin
meningkat.
Mendukung
khususnya
didalam
musyawarah
desa dengan
memberikan
masukan
mengenai
pengembangan
atraksi wisata di
Pandansari.
Mendukung
dengan
memberikan
masukan dalam
musyawarah
desa.
Memberikan
masukan selama
kegiatan
pariwisata Desa
Pandansari.
Dukungan dari
RT/RW yaitu
memberikan
masukan dalam
musyawarah
desa.
Memberikan
masukan selama
kegiatan
pariwisata
dalam
musyawarah
desa.
Turut serta
dalam
musyawarah
desa dengan
memberikan
masukan-
masukan.
Memberikan
ide dan
masukan
dalam
musyawarah
desa yang
membahas
mengenai
pengembanga
n desa.
Mendukung
sepenuhnya
dengan
adanya
kegiatan
pariwisata
agar desa ini
semakin maju
dan semakin
dikenal.
Sangat
mendukung
dengan
adanya
kegiatan
pariwisata
yang
bertujuan
membuat
Desa
Pandansari
lebih dikenal.
15 Apa peran
serta tokoh
masyarakat
dalam
mendukung
pembanguna
n Desa
Pandansari?
Turut serta
dalam
musyawarah
antar RT
maupun Desa.
Memberikan
dukungan dan
memberikan
motivasi
terhadap
masyarakat
yang memiliki
pekerjaan
tidak jelas
Mengadakan
turnamen sepak
bola yang juga
termasuk
kegiatan wisata
yang di adakan
oleh tokoh-
tokoh
masyarakat
yang akan
membantu
perekonomian
masyarakat.
Turut serta
dalam
musyawarah
desa dan
mengontrol
kegiatan desa.
Membantu
membenahi
fasilitas wisata
desa yang rusak.
Mengontrol
kegiatan yang
sudah dilakukan
masyarakat
Desa
Pandansari.
Mengawasi atau
mengontrol
kegiatan wisata
yang sudah
dilakukan.
Mengontrol
kegiatan-
kegiatan yang
sudah
dilakukan
masyarakat
Desa
Pandansari.
Mengawasi
pekerjaan-
pekerjaan
yang
dilakukan
masyarakat
dalam
pembangunan
desa
khususnya
pariwisata.
Melihat-
melihat atau
mengontrol
kegiatan-
kegiatan apa
saja yang
sudah di
realisasikan
pengelola
Desa
Pandansari.
Mengawasi
pekerjaan-
pekerjaan
atau kegiatan
yang sudah
dilakukan
serta
memberi
masukan-
masukan.
134
LAMPIRAN 4
AXIAL CODING
No. Pertanyaan Axial Coding
1 Apakah selama
pembangunan Desa
Pandansari masyarakat
menyumbangkan ide-ide
atau gagasan?
Perlu ditingkatkannya
program sadar wisata,
pengembangan pariwisata
2 Apakah selama
pembangunan Desa
Pandansari masyarakat
turut bekerja dan
memberi kesempatan
bagi orang lain untuk
bekerja dalam
mendukung kegiatan
tersebut?
Terlibat sebagai pemandu
wisata, pengelola
lingkungan.
135
No. Pertanyaan Axial Coding
3 Apakah selama
pembangunan Desa
Pandansari masyarakat
menyumbangkan dana
maupun barang untuk
mendukung kegiatan
pariwisata?
Bantuan barang berupa
tempat sampah.
4 Bentuk industri apa saja
yang sudah dilakukan
masyarakat dalam
mendukung kegiatan
pariwisata di Desa
Pandansari?
Bentuk Industri Opak
sambal.
136
No. Pertanyaan Axial Coding
5 Apakah masyarakat
Desa Pandansari terlibat
dalam paguyuban setiap
acara di Desa
Pandansari? Paguyuban
seperti apa yang sering
dilakukan oleh
masyarakat Desa
Pandansari?
Terlibat dalam
membersihkan desa
khususnya sungai yang
terdapat sampah-sampah
berserakan.
6 Apakah selama
pembangunan Desa
Pandansari masyarakat
saling memotivasi satu
sama lain untuk
mendukung kegiatan
pariwisata?
Hanya memiliki motivasi
di awal.
7 Apakah masyarakat
Desa Pandansari
sebagian besar memiliki
pengetahuan yang luas
mengenai pariwisata
Desa Pandansari?
Belum mengetahui
pariwisata secara umum,
mengetahui pariwisata
khusus Desa Pandansari.
137
No. Pertanyaan Axial Coding
8 Apakah selama
pembangunan Desa
Pandansari masyarakat
saling bekerja sama satu
sama lain? Bagaimana
bentuk kerjasama yang
sudah dilakukan
masyarakat Desa
Pandansari?
Masyarakat Desa
Pandansari yang masih
memiliki kerjasama yang
kurang.
9 Apakah faktor usia
berpengaruh bagi
masyarakat Desa
Pandansari dalam
mendukung kegiatan
pariwisata?
Tidak ada pengaruh faktor
usia.
10 Selama pembangunan
Desa Pandansari,
masyarakat mayoritas
laki-laki atau
perempuankah yang
cenderung lebih terlibat
dalam pembangunan
tersebut?
Cenderung masyarakat
laki-laki.
138
No. Pertanyaan Axial Coding
11 Apakah ada masyarakat
yang pekerjaannya
terbengkalai karena
terlibat dalam
pembangunan Desa
Pandansari?
Tidak ada pekerjaan tetap
yang terbengkalai,
memiliki satu tujuan yang
sama untuk membangun
desa.
12 Apakah selama
pembangunan Desa
Pandansari masyarakat
terlibat karena
penghasilan dari
pekerjaan yang lain
kurang berkecukupan?
Partisipasi dilakukan
dengan sukarela.
139
No. Pertanyaan Axial Coding
13 Apakah pemerintah
daerah Kabupaten
Batang turut serta dalam
membantu
pembangunan Desa
Pandansari khususnya
dalam pembangunan
pariwisata? Jika iya
kontribusi apa yang
sudah diberikan oleh
pemerintah daerah!
Dukungan dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Batang
berupa bantuan dana
sebesar Rp. 1,6 milyar dan
PLN Kabupaten Batang
sebesar Rp. 500 juta.
14 Apakah selama
pembangunan Desa
Pandansari RT/RW
mendukung dengan
adanya pembangunan
tersebut?
Mendukung dengan
memberikan masukan
mengenai pariwisata
dalam pengembangan
desa.
140
No. Pertanyaan Axial Coding
15 Apa peran serta tokoh
masyarakat dalam
mendukung
pembangunan Desa
Pandansari?
Mengontrol kegiatan
pariwisata desa,
membantu membenahi
fasilitas wisata desa yang
rusak.
141
LAMPIRAN 5
SELECTIVE CODING
No. Pertanyaan Selective Coding Keterangan
1 Apakah selama
pembangunan
Desa Pandansari
masyarakat
menyumbangkan
ide-ide atau
gagasan?
6 dari 11 informan
mengatakan bahwa perlu
ditingkatkan program sadar
wisata, 5 dari 11 informan
mengatakan bahwa perlu
dikembangkan pariwisata
desa.
Masyarakat Desa Pandansari
hingga saat ini sebagian besar
memberikan masukan dalam
musyawarah desa yaitu
peningkatan program sadar
wisata dan perlu
dikembangkan pariwisata desa
seperti pengembangan produk,
pengembangan kegiatan-
kegiatan wisata.
2 Apakah selama
pembangunan
Desa Pandansari
masyarakat turut
bekerja dan
memberi
kesempatan bagi
orang lain untuk
bekerja dalam
mendukung
kegiatan
tersebut?
9 dari 11 informan
mengatakan bahwa
masyarakat Desa Pandansari
terlibat sebagai pemandu
wisata, 1 dari 11 informan
mengatakan bahwa selama
pembangunan masyarakat
Desa Pandansari mengelola
lingkungan dan menata
lingkungan desa.
Selama kegiatan pariwisata di
Desa Pandansari, masyarakat
Pandansari khususnya
pemuda-pemuda desa terlibat
dalam kegiatan tersebut
dengan menjadi pemandu
wisata khusus Desa
Pandansari yang mana
pekerjaan tersebut mereka
jadikan sebagai pekerjaan
sampingan dan juga menata
lingkungan desa.
3 Apakah selama
pembangunan
Desa Pandansari
masyarakat
menyumbangkan
dana maupun
barang untuk
mendukung
kegiatan
pariwisata?
11 dari 11 informan
mengatakan bahwa bantuan
yang diberikan berupa
bantuan barang yaitu tempat
sampah.
Desa Pandansari mendapatkan
bantuan berupa barang dari
balai desa yaitu tempat
sampah, bantuan tersebut baru
diberikan ke tiga RT yang
merupakan kawasan wisata.
Sedangkan RT lainnya balai
desa masih mengusahakan
sehingga bantuan tersebut
dibagi secara merata ke semua
RT yang ada di Pandansari.
142
No. Pertanyaan Selective Coding Keterangan
4 Bentuk industri
apa saja yang
sudah dilakukan
masyarakat
dalam
mendukung
kegiatan
pariwisata di
Desa
Pandansari?
11 dari 11 informan
mengatakan bahwa bentuk
industri yang dibuat
masyarakat desa yaitu Opak
sambal.
Bentuk partisipasi yang saat
ini dijalankan oleh masyarakat
Desa Pandansari yaitu opak
sambal, namun bentuk industri
tersebut hanya dikembangkan
oleh beberapa masyarakat
saja. Sedangkan masyarakat
lainnya hanya mengkonsumsi
opak sambal tersebut sebagai
konsumsi pribadi.
5 Apakah
masyarakat Desa
Pandansari
terlibat dalam
paguyuban
setiap acara di
Desa
Pandansari?
Paguyuban
seperti apa yang
sering dilakukan
oleh masyarakat
Desa
Pandansari?
9 dari 11 informan
mengatakan bahwa
masyarakat Desa Pandansari
terlibat dalam paguyuban
yaitu kerja bakti
membersihkan sungai
Pandansari dari sampah-
sampah.
Kerja bakti yang dilakukan
masyarakat Desa Pandansari
yaitu membersihkan desa
terutama sungai Pandansari
yang terdapat banyak sampah
berserakan. Namun pengelola
desa belum membuat jadwal
tetap kerja bakti agar
masyarakat semuanya ikut
terlibat dalam kegiatan
tersebut.
6 Apakah selama
pembangunan
Desa Pandansari
masyarakat
saling
memotivasi satu
sama lain untuk
mendukung
kegiatan
pariwisata?
11 dari 11 informan
mengatakan bahwa
masyarakat Desa Pandansari
hanya memiliki motivasi di
awal saja.
Tingkat motivasi antar
masyarakat Desa Pandansari
masih kurang sehingga tidak
semua masyarakat Desa
Pandansari turut berpartisipasi
walaupun saling memberikan
motivasi satu sama lain.
143
No. Pertanyaan Selective Coding Keterangan
7 Apakah
masyarakat Desa
Pandansari
sebagian besar
memiliki
pengetahuan
yang luas
mengenai
pariwisata Desa
Pandansari?
10 dari 11 informan
mengatakan bahwa
masyarakat Desa Pandansari
belum memiliki pengetahuan
mengenai pariwisata secara
umum, 11 dari 11 informan
mengatakan bahwa
masyarakat Desa Pandansari
hanya menguasai pariwisata
khusus Desa Pandansari.
Masyarakat Desa Pandansari
khususnya pemuda desa yang
terlibat sebagai pemandu
wisata masih memiliki
pengetahuan mengenai
pariwisata secara umum yang
kurang.
8 Apakah selama
pembangunan
Desa Pandansari
masyarakat
saling bekerja
sama satu sama
lain? Bagaimana
bentuk
kerjasama yang
sudah dilakukan
masyarakat Desa
Pandansari?
11 dari 11 informan
mengatakan bahwa
masyarakat Desa Pandansari
masih memiliki rasa ingin
bekerja sama yang kurang.
Masyarakat Desa Pandansari
hanya sebagian yang memiliki
rasa ingin bekerja sama dalam
kegiatan-kegiatan wisata yang
ada di Desa Pandansari.
144
No. Pertanyaan Selective Coding Keterangan
9 Apakah faktor
usia berpengaruh
bagi masyarakat
Desa Pandansari
dalam
mendukung
kegiatan
pariwisata?
11 dari 11 informan
mengatakan bahwa tidak ada
pengaruh faktor usia bagi
masyarakat dalam
berpartisipasi.
Menurut masyarakat Desa
Pandansari, usia sama sekali
tidak mempengaruhi
masyarakat untuk
berpartisipasi. Mereka ingin
berpartisipasi dengan tujuan
untuk mengembangkan Desa
Pandansari itu sendiri
khususnya pariwisata.
Sementara pihak pengelola
melibatkan masyarakat tanpa
memberikan batasan dengan
tujuan agar memajukan
generasi-generasi muda serta
mempekerjakan masyarakat
yang tua yang tidak memiliki
pekerjaan.
10 Selama
pembangunan
Desa Pandansari,
masyarakat
mayoritas laki-
laki atau
perempuankah
yang cenderung
lebih terlibat
dalam
pembangunan
tersebut?
11 dari 11 informan
mengatakan bahwa
mayoritas masyarakat yang
turut berpartisipasi lebih
cenderung kepada
masyarakat laki-laki.
Selama kegiatan Pariwisata di
Desa Pandansari, mayoritas
masyarakat yang lebih banyak
berpartisipasi yaitu laki-laki
dibanding dengan masyarakat
perempuan.
11 Apakah ada
masyarakat yang
pekerjaannya
terbengkalai
karena terlibat
dalam
pembangunan
Desa
Pandansari?
11 dari 11 informan
mengatakan bahwa tidak ada
masyarakat yang memiliki
pekerjaan tetap diluar desa
yang terbengkalai karena
adanya pembangunan desa
khususnya pariwisata.
Tidak ada masyarakat yang
memiliki pekerjaan tetap
diluar desa terbengkalai
karena adanya kegiatan-
kegiatan pariwisata di Desa
Pandansari.
145
No. Pertanyaan Selective Coding Keterangan
12 Apakah selama
pembangunan
Desa Pandansari
masyarakat
terlibat karena
penghasilan dari
pekerjaan yang
lain kurang
berkecukupan?
11 dari 11 informan
mengatakan bahwa
masyarakat Desa Pandansari
terlibat dengan sukarela
dalam mendukung kegiatan
pariwisata desa.
Masyarakat Desa Pandansari
yang terlibat dalam kegiatan
pariwisata desa bukan karena
penghasilan pekerjaan yang
kurang, namun masyarakat
tersebut berpartisipasi dengan
tujuan untuk memajukan Desa
Pandansari.
13 Apakah
pemerintah
daerah
Kabupaten
Batang turut
serta dalam
membantu
pembangunan
Desa Pandansari
khususnya
dalam
pembangunan
pariwisata? Jika
iya kontribusi
apa yang sudah
diberikan oleh
pemerintah
daerah!
11 dari 11 informan
mengatakan bahwa
Pemerintah Daerah
Kabupaten Batang dan PLN
Kabupaten Batang
mendukung sepenuhnya
dalam kegiatan tersebut.
Bantuan dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Batang dan
PLN Kabupaten Batang
digunakan masyarakat untuk
membenahi fasilitas-fasilitas
wisata yang rusak, dan
melengkapi fasilitas-fasilitas
lainnya yang belum ada.
14 Apakah selama
pembangunan
Desa Pandansari
RT/RW
mendukung
dengan adanya
pembangunan
tersebut?
11 dari 11 informan
mengatakan bahwa RT/RW
mendukung adanya
pembangunan desa melalui
masukan-masukan dalam
musyawarah desa.
RT/RW mendukung
pembangunan tersebut dengan
memberi masukan-masukan
dalam musyawarah desa yang
membahas mengenai
pengembangan pariwisata di
Desa Pandansari.
146
No. Pertanyaan Selective Coding Keterangan
15 Apa peran serta
tokoh
masyarakat
dalam
mendukung
pembangunan
Desa
Pandansari?
7 dari 11 informan
mengatakan bahwa peran
tokoh masyarakat yaitu
mengontrol kegiatan
pariwisata desa, 1 dari 11
informan mengatakan bahwa
peran tokoh masyarakat
yaitu membenahi fasilitas
wisata desa yang rusak.
Para tokoh masyarakat Desa
Pandansari mendukung
dengan adanya kegiatan
pariwisata di Desa Pandansari
dengan mengontrol kegiatan-
kegiatan yang sudah
dilakukan di Desa Pandansari.
BIODATA
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Rizki Mastawati
Alamat : Jl. Poso VII No.63 Komplek
Perumahan BTN Silae
Kota Palu - Sulawesi Tengah
Telepon : +6281243437020
Alamat E-mail : mastawatir@gmail.com
Tempat & Tanggal lahir : Palu, 22 Oktober 1996
Kewarganegaraan : Indonesia
DATA ORANG TUA
Nama Ibu : Fatimah Irade
Nama Ayah : Drs.Harahap Kambay
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat Orang Tua : Jl. Poso VII No.63 Komplek BTN Silae
Kota Palu - Sulawesi Tengah
PENDIDIKAN FORMAL
2000 - 2001 : TK Raudathul Alfa Departemen Agama Palu
2001 – 2006 : SD Negeri 3 Siney
2007 – 2010 : SMP Negeri 1 Tinombo
2010 – 2013 : SMK Negeri 2 Palu
2013 - 2017 : Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Program Studi – Studi Destinasi Pariwisata
top related