neru journaf
Post on 08-Dec-2016
241 Views
Preview:
TRANSCRIPT
tssN 1858-3598
Neru Journaf
ffrftff er$Volume 10 Nomor 2 Oktober 2015
Pengembangan Model Perilaku Ibu dalam Pencegahan Gizi Buruk BalitaUji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian Profesional Behaviour Mahasiswa KeperawatanPenerapan Tindakan Keperawatan: Terapi Generalis terhadap Ketidakberdayaan pada LansiaTerapi Individt Reminiscence Menurunkan Tingkat Depresi pada Lansia di Panti SosialTanda Gejala dan Kemampuan Mengontrol Perilaku Kekerasan dengan Terapi Musik dan Rational Emotive Cognitif Behavior
TherapyFenomena Konflik, Ansietas, dan Depresi pada Klien Kanker Setelah Didiagnosa Satu Tahun dan Mendapat Terapi di RumahSakitUmumVisual Schedule terhadap Penurunan Behavior Problem Saat Aktivitas Makan dan Buang Air pada Anak AutisPemberdayaan Pasien Berbasis Experiential Learning terhadap Perilaku Pencegahan Komplikasi Akut dan Kadar Glukosa
Pemberdayaan Keluarga dan Peer Group SupportPenerapan "Health Action Process Approach" untlk Meningkatkan Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe 2Peningkatan Self Empowerment dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe II dengan Pendekatan DEEBerbasis HealthPromotion ModelKepatuhan Pasien TB Paru Berdasarkan Teori Sistem Interaksi KingEkstrak Getah Pepaya Sebagai Autolitic Debridement Luka KronisModel Asuhan Keperawatan Komunitas untuk Percepatan MDGs Sektor Perilaku Sanitasi KesehatanPerilaku Kesehatan dan Indikator Klinis Pasien dengan Infark Miokard di IndonesiaStres Kerja dan Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mardi Waluyo Kota BlitarKeselamatan Pasien Berbasis Knowledge Management SECI Sebagai Peningkatan Kompetensi Mahasiswa KeperawatanBudaya Organisasi dan Quality of Nursing Work Life terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Perawat di RSUD Dr. SoetomoSurabayaAnalisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat dalam Penanganan Pasien di Rumah Sakit Benyamin Guluh KabupatenKolakaKemampuan Merawat pada Ibu Pascaseksio Sesarea dan Hubungannya dengan Nilai BudayaSeduhan Biji Kurma (Phoenix Dactyhftra) Memperkuat Membran Sel Sperma untuk Menurunkan Kadar MalondialdehidSenam Disminorhea Berbasis Ar-rahman Terhadap Penurunan Nveri
Darah Pasien DM. Peningkatan Kemandirian Perawatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang Terinfeksi HIV melalui Pengembangan Model
Diterbitkan oleh:Program Studi Ilmu Keperawatan FKp Unair bekerjasama dengan
PPNI Propinsi Jawa Timur
Terakreditasi BNomor : 58/DIKTI/Kep/2013
Jurnal Ners(Ners. J.)
Vol. 10 No.2Hal.
195-365Surabaya
Oktober 2015ISSN
I 858-3598
ISSN 18s8-3598
er$SUSUNAN PENGURUS JURNAL NERS
Pelindung (Patron)Purwaningsih, S.Kp., M.Kes
Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Penasihat (Advisor)Mira Triharini, S.Kp., M.Kep
Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas AirlanggaYuni Sufyanti Arief, S.Kp., M.Kes
Wakil Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas AirlanggaYulis Setiya Dewi, S.Kep., Ns., M.Ng
Wakil Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Penyunting:Ketua Penyunting (Chief Editor)Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
Sekretaris (Secretary)Retnayu Pradanie, S.Kep., Ns., M.Kep
Penyunting Pelaksana (Review er)Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes, Dr. Ah. Yusuf, S.Kp., M.Kes. Harmal'ett1. S.Kp..M.Kes,
Esty Yunitasari, S.Kp., M.Kes, Rizky Fitryasari. S.Kep.. Ns..Il.Kep
Asisten Penyunting (Assistance to editorslIlya Krisnana, S.Kep., Ns., M.Kep, Eka Mishbahatul M.Has. S.Kep.. Ns.. \{.Kep,
Laily Hidayati, S.Kep., Ns., M.Kep,Iqlima Du'i Kurnia. S.Kep.. \s., \I.Kep
Pendanaan (Funding)Praba Diyan Rachmawati, S.Kep.. Ns.. \I.Kep
Pemasaran (Marketing)Fatihul Arifin, S.Kep., Dimas Du'i Arbi. S.Kom.
Alamat Redaksi (Editorial Address): Fakultas Keperawatan Universitas -{irlanggaKampus C Jln. MuYorejo 6Ol l-5Telp/faxEmailWeb
(031) 5913257jurnalners_fkp @ 1 mail.comhttp ://j ournal. unair.ac. idhttp://ners.unair.ac.id/jurnal.nen.php
oc r73/ro.r5/AUP-A35E
2.
t .
Ners
DAFTAR ISL(CONTENT)
Pengembangan Model Perilaku Ibu dalam Pencegahan Gizi Buruk Balita
Q)evelopment of Mother's Behavior Model in Severe Malnutrition Prevention forChildren Under Five Years OIQIka Nur Fauziah, Lilik Djuari, Yuni Sufyanti Arief .........
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian Profesional Behaviour MahasiswaKeperawatan(Validity and Reliability Assessment Tool of Nursing Students ProfessionalBehavior)Fatikhu Yatuni Asmara
Penerapan Tindakan Keperawatan: Terapi Generalis terhadap Ketidakberd ayaanpada Lansia(The Application of Nursing Interventions: Generalist Therapy to AgainstHopelessness on Elderly)Ike Mardiati Agustino Budi Anna Keliat, Mustikasari..................
Terapi Individu Reminiscence Menurunkan Tingkat Depresi pada Lansia di PantiSosial(Individual Reminiscence Therapy Decrease Depression Level on Elderly at SocialHomes)Laili Nur Hidayatio Mustikasario Yossie Susanti Eka Putri.................-..
Tanda Gejala dan Kemampuan Mengontrol Perilaku Kekerasan dengan TerapiMusik dan Rational Emotive Cognitif Behavior Therapy(Sign and Symptom and Ability to Control Violent Behaviour with Music Therapyand Rational Emotive Cognitive Behaviour Therapy)Heri Setiawan, Budi Anna Keliatrlce Yulia Wardani..............
Fenomena Konflik, Ansietas, dan Depresi pada Klien Kanker Setelah DidiagnosaSatu Tahun,dan Mendapat Terapi di Rumah Sakit Umum(Phenomena Conflict, Anxiety, and Depressionfor Cancer Survivor One Year andAfter Have Therapy in General Hospital)Maria Turnip, Budi Anna Keliat, Yossie Susanti Eka Putri
rssN 18s8-3s98
HALAMAN(PAGES)
195-207
208-216
2t7221
222-232
233241
/lT.
5.
6.
242249
1. Visual Schedule terhadap Penurunan,B ehavior Problem Saat Aktivitas Makan dan
Buang Air pada Anak Autis(Visual Schedule Towards the Decline of Behavioral Problems in Feeding Activities
and Defecation in Children with Autism)Sandu Siyoto 250255
8. Pemberdayaan Pasien Berbasis Exp eriential Learningterhadap Perilaku Pencegahan
Komplikasi Akut dan Kadar Glukosa Darah Pasien DM(Patients Empowerment Based on Experimential Learning to Behavior of Acute
Compilation Prevention and Blood Glucose Levels of Patients DAI)
Nunung Ernawati, Suharto, Yulis Setiya Dewi .."..... 256264
9. Peningkatan Kemandirian Perawatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang Terinfeksi
HIV melalui Pengembangan Model Pemberdayaan Keluarga dan Peer Group
Support(Development Model of Family Empowerment and Peer Group Support in
Independence of Caring on Indonesian's Migrant Worker (TKI) Infected By
Hrv)Nursalam, Ah. Yusufo Ika Yuni widyawati, candra Panji Asmoro............... .. 26527\
10. Penerapan "Health Action Process Approach" untuk Meningkatkan Kepatuhan
Diet Penderita DM Tipe 2
Qmplementation of "Health Action Process Approach" to Improve Dietary
Adherence in Type 2 Diabetic Patieni)Kusnanto,Iqlima Dwi Kurnia, Dwi Indah Prasetia 272278
I l. Peningkatan Self Empowerment dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe
II dengan Pendekatan DEEBerbasis Health Promotion Model
Qmproving Self Empowerment and Quality of Ltfe of Patients With Type 2 Diabetes
Mellitus with Dee Based on Health Promotion Model)
Nian Afr ian Nuari , Melani Kart ikasari . . . . . . . . . . ' . ' . . . . . 219288
12. Kepatuhan Pasien TB Paru Berdasarkan Teori Sistem Interaksi King
(Adherence in Pulmonary Tuberculosis Patients Based on King's Interacting
Systems Theory)Tintin Sukartinio Ratna Sitorus, Agung Waluyo, Ede Surya Darmawan'...'... 289-295
13. Ekstrak Getah Pepaya Sebagai Autolitic DebridementLtka Kronis
(Sap Extract Papayafor Autolitic Debridement Chronic Wound)
Tri Johan Agus Yuswanto, Tanto Hariyanto.. 296100
14. Model Asuhan Keperawatan Komunitas untuk Percepatan MDGs Sektor Perilaku
Sanitasi Kesehatan(Model of Community Health Nursing Care to Accelerate MDGs on Health
S anit at ion B ehav i or S e c tor)Martono, Satino 301-307
15. Perilaku Kesehatan dan Indikator Klinis Pasien dengan Infark Miokard di
Indonesia(Health Behaviors and Clinical Outcomes Among Patients with Myocardial
Infar c t io n in In done s i a)Yusshy Kurnia Herliani, Yaowarat Matchim, Charuwan Kritpracha 308-317
I
16. Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mardi
Waluyo Kota Blitar(Job Stress and Job Satisfaction Among Nurses in Mardi Waluyo Hospital
Blitar)Ahsan, Adine Yenie Cahyaning Pradyanti.. 318-323
17. Keselamatan Pasien Berbasis Knowledge Management SECI Sebagai PeningkatanKompetensi Mahasiswa Keperawatan(Patient Safety Based Knowledge Management SECI To Improve Nursing StudentsCompetency)Joanggi Wiriatarina Hariantoo Nursalam, Yulis Setiya Dewi.......... 324131
18. Budaya Organisasi dan Quality of Nursing Work Life terhadap Kinerja danKepuasan Kerja Perawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya(Cultural Organization and Quality of Nursing Work Life on Nurses Performanceand Job Satisfaction in Dr Soetomo Hospital, Surabaya)Rini Winasiho Nursalamo Ninuk Dian Kurniawati......... 332142
19. Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat dalam Penanganan Pasien diRumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka(Analysis of Nurse's Occupational Health in Managing Patients in Benyamin GuluhHospital Kolaka Regenc)Tirkatman, Sulistiawati, Purwaningsiho NursaIam............ 343147
20. Kemampuan Merawatpada Ibu Pascaseksio Sesarea dan Hubungannya denganNilai Budaya(Caring Ability oJ'Postcaesarean Mothers and it's Association with CulturalValue)At ik Hodikoho Setyowati . . . . . . . . . . . . . . . 348154
21. Seduhan Biji Kurma (Phoenix Dactylifera) Memperkuat Membran Sel Spermauntuk Menurunkan Kadar Malondialdehid
Q)ate Seeds Steeping (Phoenix Dactylifera) Strengthen Sperm Cells Membraneand Reduce Malondialdehyde Level)Saryono, Retnani H, Santoso D.. . . . . . . . . . . . . . . 355159
22. Senam Disminorhea Berbasis Ar-Rahman Terhadap Penurunan Nyeri(Ar Rahman-based Dysmenorrhea Gymnastic to Reduce Pain)Sri Sumaryanio Praditiana Indah Puspita Sari .......... 360-365
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENILAIANP R O F E S I O NA L B E HAV I Otlft MAHA SISWA KEPERAWATAN
(Validity and Reliability Assessment Tool of Nursing Students Professionul Behavior)
Fatikhu Yatuni Asmara** Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang
Em ai I : unie _ntzul@1'aho o. c om
ABSTRAK
Pendahuluanz Shiffield Peer Review Assessment (SPRAT) adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menilaipenampilan mahasiswa kedokteran dengan menggunakan metode Multi Source Feedback (MSF). Penelitian terdahulumenyebutkan bahwa MSF dengan SPRAT sebagai instrumen dapat diterapkan sebagai metode dan instrumen evaluasiuntuk menilaiprofessional behaviour (PB) mahasiswa keperawatan di settingklinikdan komunitas, namun membutuhkanmodifikasi berupa tambahan item pernyataan. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untukmemastikan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen penilaian. Metodologi: Uji yang dilakukan adalah uji content danconstruct runtuk validitas, serta uji inter-rater dan item coyariance untuk reliabilitas. Partisipan yang terlibat terdiri atas 4orang pembimbing klinik dan 116 orang mahasiswa. Hasil: Uji content validity menunjukkan perlunya item kedisiplinandan kejujuran sebagai item no 22 dan 23. Uji construct validity menunjukkan 5 dari 23 pernyataan di instrumenpenilaian yang tidak valid karena memilikinrlaipearson coruelation < 0,3, namun tetap menjadi item pernyataan denganpertimbangan kepentingan terhadap PB mahasiswa. Uji inter-rater dan item covariance reliability menunjukkan berturut-turut instrumen reliabel dengan skor 0,460 dan0,912. Diskusi: Instrumen penilaian dapat digunakan untuk menilai PBmahasiswa keperawatan karena valid dan reliabel. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efektivitas dariform penilaian ini terhadap perbedaan PB mahasiswa keperawatan.
Kata kunci: validitas, reliabilitas, instrumen penilaian PB (professional behaviour)
ABSTRACT
Introduction: Shiffield Peer Review Assessment (SPRAT) is an instrument to assess medical student's performance usingMulti Source Feedback (MSF) method. The previous study stated that MSF with SPRAT is an effective tool assessingprofessional behaviour (PB) of nursing students both in clinical setting and community setting. However it needs moreitems to be added. Based on that explanation, it needs conductingvalidity and reliability test to make sure that the toolis ralid and reliable. Methods: There were two types of validity test used, content validity test and construct validitytest as v'ell as reliability test, namely inter-rater reliability test and item covariance test. Participants were four clinicalinstructors and I16 nursing students. Resalts: Content validity test showed that two items must be added as part ofassessment item, namely diciplines andfaithness. Furthermore construct validity test showed that five items were not validsince they had pearson correlation score < 0.3. However the items were included as consideration ofnursing students'sPB. Inter-rater reliability test and item covariance reliability test showed that the tool was reliable with score 0.460 and0.912 respectively. Discussions: The assessment tool can be applied to assess PB ofnursing students since it valid andreliable. It needs to investigate the effectiveness ofthe tool in difference ofPB ofnursing students.
Keywords: validity, reliability, assessment tool ofPB (professional behaviour)
PENDAHULUAN
Profesionalisme tenaga kesehatansudah menjadi isu yang dibicarakan sejaklebih dari 25 tahtn yang lalu termasukrumusan pengertian, aapaian kompetensi,dan penilaian profesionalisme (Hodges, et al.,20ll). Tenaga kesehatan seperti dokter danperawat ditantahg untuk memiliki kompetensiprofesionalisme seperti komunikasi secaraefektif, berorganisasi, bekerja dalam tim,dan profesional yang disebut soft skill. VanTartwijk & Driessen (2009) menyatakan
bahwa di samping memiliki kemampuanklinis seperti memberikan perawatan kepadapasien atau yang disebut dengan hard skill,tenaga kesehatan harus memiliki kemampuanprofesional atauyang disebut soft skill.
Aktivitas profesional yang dilakukanoleh dokter dan perawat sebagai Ienagakesehatan memerlukan kontribusi tiga aspek,yaitu: kognitif, psikomotor, dan soft skill atauprofesionalisme atau Profes s ional Behaviour(PB). Ketiga komponen tersebut memilikibobot yang sama (Kuiper and Balm, 2001 in
208
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian (Fatikhu Yatuni Asmara)
Speth-Lemmens, 2009), dan menjadi salah satukompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswaselama proses pembelajaran. Lebih lanjut lagi,Speth-Lemmens (2009) menyatakan bahwameskipun belum ada definisi yang pasti untukPB, banyak ahli merujuk pada sikap danperilaku profesional dan PB dapat disupervisi,diajarkan dan dievaluasi.
Evaluasi PB mahasiswa khususnyamahasiswa keperawatan perlu dilakukankarena evaluasi tersebut dapat membantumahasiswa mengidentifikasi aspek negatif(Van Mook, et a1.,2009) sehingga dapatmembantu pembimbing dalam memberikan
fe edback tntuk meningkatkan PB mahasiswa(Asmara, 2013a). Hal ini berdasarkan padakebutuhan akan tenaga p er aw at y ang memilikisoft skill yang bagus di samping keterampilanmemberikan asuhan keperawatan terhadappasien atalu hqrd skill (Yan Taartwijk &Driessen, 2009).
Multi Source Feedback (MSF) adalahsalah satu metode evaluasi yang menggunakankuesioner dan melibatkan tenaga kesehatanlain serta pasien untuk memberikan feedback(Davies & Archer, 2005). Peni lai atauevaluator MSF meliputi tiga source (sumber),vaitu peer (teman), pasien, dan mahasiswa itusendiri (selfl (Epstein,2007). Selama prosesevaluasi, mahasiswa akan mendapatkan
.feedback dari evaluator, tergantung dari tipeer-aluasi. Feedback akan diberikan di tengahproses pembelajaran apabila evaluasi termasukdalam formatif, s e dangkan fe e d b a c k dip er olehmahasiswa di akhir proses pembelajaranapabila evaluasi termasuk dalam sumatif(Davis, et a|.,2009).
Penelitian sebelumnya menyebutkanbahwa MSF dapat diterapkan dan efektifsebagai metode evaluasi PB mahasiswakeperawatan baik di setting klinik dankomunitas, khususnya di Program Studi IlmuKeperawatan Fakultas Kedokteran UniversitasDiponegoro (PSIK FK Undip) (Asmara, 2013a;Asmara, 2013b). Alasan yang menyebutkanMSF efektif apalahpelibatan berbagai sumberyang berinteraksi dengan mahasiswa seperti:pembimbing, kolega yaitu perawat nonpembimbing, mahasiswa non keperawatan,self and peer assessment. Hal ini didukung
oleh pernyataan dari Lynch, et.al (2004) didalam Hodges, et al Q0ll) bahwa evaluasi PBmenjadi lebih baik apablla melibatkan banyakevaluator seperti MSF, cognitive assessment,dan kuesioner pada pasien.
Selama implementasi MSF di PSIK FKUndip, Shieffietd Peer Review Assessment(SPRAT) digunakan sebagai formlenilaian.Form ini berisi24 pertanyaan yang diturunkandari Good Medical Practice (GMP) yangmeliputi tiga ranah aktivitas profesional yaitukognitif, psikomotor, dan afektif atau PB.Delapan pertanyaan meliputi kognitif danpsikomotor (pertanyaan no. 1,2, 3, 6,7, 8,9, dan 10) sedangkan 16 pertanyaan lainnyatentang afektif atau PB (Archer, 2008).Namun SPRAT yang digunakan mengalamimodifikasi berupa penambahan komponenpenilaian seperti komponen berpikir kritis,menghargai kelebihan, caring, penampilanmahasiswa, dan kesopanan. Komponenyang ditambahkan merupakan masukan dariresponden dari penelitian sebelumnya dandisesuaikan dengan budaya Indonesia, sepertikesof anan (Asmara, 2013a).
Uji validitas dan reliabilitas diperlukanuntuk memastikan apakah instrumen penilaiandapat digunakan, artinya instrumen tersebutmampu mengukur apa y ang seharusnya diukurdan konsisten (Dharma, 20ll). Uji validitasdilaksanakan untuk melihat kesesuaian,ketepatan suatu alat untuk menilai sesuatu(Fraenkel & Wallen, 2010), sedangkanrel iabi l i tas suatu alat di tentukan olehkonsistensi suatu alat untuk menilai sesuatu(Fraenkel & Wallen, 2010). Selanjutnya,penel i t ian ini pent ing di lakukan untukmengetahui tingkat validitas dan reliabilitashasil modifikasi form penilaian SPRATsebelum digunakan secara luas untuk menilaiPB mahasiswa keperawatan-
Tirjuan penelitian ini adalah untukmengidentifikasi validitas dan reliabilitasinstrumen penilaian PB pada mahasiswakeperawatan yang kemudian dijabarkanmenjadi beberapa tujuan khusus, yaitumengidentifikasi content validity instrumenpenilaian, mengidentifikasi construct validityinstrumen penilaian, mengidentifikasi inter-rater reliobility instrumen penilaian, dan
209
Jurnal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015:208216
mengidentifikasi it e m c ov ar i an c e r e I i a b il i t y
instrumen penilaian.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini berfokus pada identifikasi
validitas dan reliabilitas instrumen penilaian
PB mahasiswa keperawatan berbasispembelajaran klinik dan komunitas berupamodifikasi SPRAT. Penelitian ini dilakukan
dalam 4 tahap, yaitu 2 tahap uji validitas dan
2 tahap uji reliabilitas.
Tahap IPertama instrumen penilaian diuji
validitasisi (content validity) dengan memintaahli untuk mengevaluasi konten instrumen.Dua orang perawat ahli dilibatkan dalam ujiini yaitu perawat yang memahami PB yang
harus dimiliki oleh mahasiswa keperawatan.Tidak ada batasan jumlah pakar yang dapatterlibat dalam uji content validity, yang pasti
ada p ernban ding antar fe e d b a c k y ang diberikan(Dharma,2011).
Pada tahap ini, para ahli diminta untukmemberikan tanggapan atau masukan terhadapitem pernyataan pada instrumen penilaian
PB dengan memilih apakah masing-masingpernyataan relevan tanpa perbaikan, relevan
dengan perbaikan, dan tidak relevan. Ahlipertama menyatakan bahwa semua pernyataan,
2l pernyataan relevan. Masukan untukpernyataan no 14 "mudah untuk dihubungi"perlu diperjelas apa kaitannya denganperilaku profesional apabila deskripsinyaadalah mahasiswa berada di tempat sesuai
dengan jadwal dinas. Begitu juga dengan ahlikedua yang menyatakan bahwa semua itempernyataanrelevan, namun perlu ditambahkanitem penilaian kejujuran dan kedisiplinan.
Tahap IITahap selanjutnya adalah melakukan uj i
construct validity. Pada tahap ini, instrumenpenilaian yang sudah melalui luji contentvalidity, dapat diujicobakan pada kelompokpartisipan, yaitu mahasiswa keperawatan danpembimbing. Selanjutnya hasil luji constructvalidity akan dianalisis untuk dilihat tingkatvaliditasnya.
Subjek yang terlibat sebagai partisipan
adalah64 mahasiswa padauji contruct validtty
I dan 54 mahasiswa pada uji construct validityII, serta 2 onng pembimbing klinik yang
dipilih secara acak dari populasi. Pemilihan
ini dipi l ih karena dapat memberikankesempatan yang sama bagi setiap partisipanyang memenuhi kriteria untuk terlibat dalampenelitian (Fraenkel & Wallen, 2010).
Data yang diperoleh dianalisis dengan
Pearson Product Momen karena metode ini
digunakan untuk menghubungkan skor setiap
item pernyataan dengan skor total (Dharma,
2011). Nunnaly (199\ dalam Dharma Q011)menyatakan bahwa hubungan antara skor item
dengan skor total (item- total c orrel at ion) y ang
baik adalah lebih atau sama dengan 0,3 (r> 0,3).
Berdasarkan hasil analisa ada 15 pernyataanyang memiliki skor Pearson Correlation < 0,3
artinya ada 15 pernyataan yang tidak valid
sehingga dilanjutkan dengan uji contructvalidity II. Hasil analisa menyebutkan bahwahanya 5 pernyataan yang tidak valid yaitu
pernyataan no 3, 5, 7,16, dan 77.
Tahap IIITahap ketiga adalah uji reliabilitas I,
yaitu uji inter-rater reliability. Terdapat duatipe pada uji ini, yaitu tipe yang pertama adalah
bertujuan untuk melihat konsistensi skor yang
diberikan oleh dua atau lebih penilai terhadappenampilan atau hasil kerja mahasiswa, dantipe kedua bertujuan untuk melihat konsistensi
seorang penilai dalam memberikan nilai
terhadap pekerjaan mahasiswa yang samatetapi dalam waktu yang berbeda (McAleer,
2009). Dalam penelitian ini, tipe pertama yang
digunakan, yaitu untuk melihat konsistensi duapenilai atau lebih terhadap PB mahasiswa.
Pada tahap ini, 2 irrang pembimbing
diminta untuk menilai PB satu orang mahasiswa
kemudian hasilnya akan dihubungkan antara1 pembimbing dengan pembimbing yang lain.
Dharma (2011) mengatakan bahwa penilaian
terhadap persetujuan/kesamaan antara 2 orangpenilai atau lebih terhadap suatu pengukuran
disebut inter-rater reliability. Selanjutnyakorelasi antar 2 nilai atau lebih dapat dianalisismenggunakan Pears on Product Momen. Samahalnya dengan uji construct validity, nilai antar
2t0
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian (Fatikhu Yatuni Asmara)
mtytyrgln
ln
m
m
mnirpLl)m
rgD.m
Qidcttalu
I,LA
firgrpm6i
ai
ta
fr,
rgLA
rg9a
ran.m
ryln
7aisDA
ar
2 pembimbing dikorelasikan dan dianalisa.Hasil uji menunjukkan bahwa skor Pearson
Correlation adalah0.460 atau> 0,3, sehinggainstrument ini disebut sebagai intrumen yangreliabel.
Tahap IVTahap selanjutnya adalah reliabilitas
tahap 2 berupa uji reliabilitas menggunakani tem c ovar ianc e, y aitlu penggunaan instrumenpada mahasiswa untuk menilai dirinya sendiri(self assessment) dan kemudian dianalisis.
Tahap ini mellbatkan26 orang mahasiswayang diminta untuk menilai PB dirinya sendirimenggunakan form penilaian. Hasil penilaianini akan dianalisis menggunakan CronbachAlpha karena lebih sesuai untuk mengukurreliabilitas instrumen penilaian dengan skalaIikert. Anastasi dan Urbina (1997\ dalamDharma (2011) mengatakan bahwa koefisienreliabilitas instrumen penilaian yang dapatdi ter ima adalah 0,8 art inya. instrumenpenilaian bersifat reliabel apabila koefisienCronbach Alpha lebih dari atau sama dengan0.8. Hasi l anal isa menunjukkan bahwakoefisien Cronbach's Alpha adalah 0,912 ata-u> 0,8 artinya instrument ini reliabel.
HASIL
Ada 23 pernyalaan yang digunakanuntuk menilai PB mahasiswa keperawatan.Pernyataan no 22 dan 23 adalah tambahanpernyataan berdasarkan hasil luji contentwlidity (tahap I). Berdasarkan hasil ujiconstruct validity I (tahap 2), ada 15pernyataan tidak valid yaitu pernyataanno 2,3. 4, 5, 6,7,9, 10, 11, 13, 74, 16, 17,20, dan23.Setelah dilakukan perbaikan dalam redaksideskripsi dan rumusan pernyataan, dilakukanuji construct validity II (ahap 2) dengan hasil18 pernyataan valid dan 5 pernyataan tidakralid yaitu pernyataan no 3, 5, 7,16, dan 17.Tabel2 dan 3 menunjukkan hasil skor PearsonCorrelotion pada uji construct validity.
Analisa dilanjutkan dengan tahap3 yaitu uji ihter-rater reliability yaitumembandingkan nilai yang diberikan2 orangpembimbing klinik pada 7 mahasiswa. Hasilanalisa disaiikan dalam tabel4 berikut ini.
Tabel4 menunjukkan bahwa hasil skorPearson Correlotion adalah 0.460 atau lebihbesar dari 0.3, artinya instrumen penilaianreliabel. Selanjutnya, tabel 5 menunjukkananalisa tahap terakhir atau tahap 4, yaitlu
$i item covqriance dengan menggunakanCronbach's Alpha untuk menganalisis hasilself assessment pada 23 responden.
PEMBAHASAN
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dua kali yaitu ujivaliditas I dan II. Hal ini disebabkan karenahasil uji validitas I kurang memuaskan, yaitu15 dari 23 pernyataan tidak valid. Sebelumdiulang, deskripsi masing-masing pernyataandiperinci sehingga menjadi lebih jelas bagiresponden. Menurut Fraenkel & Wallen (2010),
uji validitas dapat diulang apabila hasil ujivaliditas tidak sesuai dengan yang diharapkan.Berdasarkan hasil uji validitas 2, ada 5pernyataanyang tidak valid, yaitu pernyataannomoL 3 (kemampuan untuk manajemenwaktu atau kemampuan memprioritaskan),nomor 5 (komitmen untuk belajar), nomor 7(kemampuan untuk memberikan feedback:jujur, secara pribadi, dan membangun), nomor16 (kemampuan untuk mengatur sesuatu/manajemen), dan nomot 17 (berpikir kritis).
Kemampuan untuk manajemen waktu/memprioritaskan (no. 3) dan kemampuanuntuk mengatur sesuatu/manajemen (no. 16).
Apabila dilihat dari rumusan pemyataan,2 kalimar ini memiliki makna yang samayaitu kemampuan mengatur sesuatu namunberbeda dalam deskripsi, yaitu manajemenintrapersonal dan interpersonal. Kemampuanmanajemen yang sering dipraktekkan olehmahasiswa dalam proses pembelajaran klinikadalah belaj ar dalam kelompok.
Rudland (2009) menyebutkan ada 4tahap pembentukan kelompok, yutu Forming.St orming, Norming, dan Performing. Forming,atau pembentukan adalah waktu di saatbeberapa individu berusaha memantapkandirinya dalam kelompok. Pada fase ini anggotakelompok sering berganti dan kekuatanserta kelemahan anggota kelompok akanteridentifikasi.
2tl
Jurnal Ners Vol. l0 No. 2 Oktober 2075:208216
Tabel 1. Daftar Pernyataan Penilaian PB
No Pernyataan DeskriPsi
1. Kesadaran mahasiswa terhadap Kemampuan mahasiswa untuk menyadari kekurangan dan
keterbatasan diri keterbatasan yang perlu dikembangkan.
2. Kemampuan untuk merespons Kemampuan mahasiswa untuk mengkaji, menentukan diagnosa,
aspek psikososial penyakit merencanakan intervensi, mengimplementasi dan mengevaluasi
paslen aspek psikososial penyakit pasien.
3 . Kemampuan untuk manaj emen Kemampuan mahasiswa untuk mengatur waktu dan memprioritaskan
waktu/memorioritaskan tindakan terkait densan diri sendiri.
4. Kemampuanuntukbisamengatasi Kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi dan mengatasi
stress stres atau masalah.
5. Komitmen untuk belajar Kemampuan mahasiswa untuk berkomitmen dalam belajar
6. Keinginan dan keefektifitasan Kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
dalam belajar bersama kolega dalam kelompok.atau peer Kemampuan mahasiswa belajar dalam kelompok dan kemampuan
untuk mengambil manfaat belajar dalam kelompok.
l. Kemampuan dalam memberikan Kemampuan mahasiswa memberikan feedback yang membangun
feedback: jujur, secara pribadi, bukan mencela.membangun
8. Komunikasi dengan pasien Kemampuanmahasiswauntukberkomunikasi asertif danterapeutikterhadap pasien.
9. Komunikasi dengan keluarga Kemampuanmahasiswauntukberkomunikasiasertifdanterapeutikpasien terhadap keluarga pasien.
10. Menghormati pasien dan hak Kemampuanmahasiswauntukmenyimpanrahasiaterkaitinformasirahasia mereka pasien dan hanya menggunakan infotmasi tersebut untuk hal yang
terkalI perawatan paslen.
11. Komunikasi verbal dengan Kemampuan mahasiswa urituk menyampaikan hal/sesuatu secara
kolega verbal terhadap kolega, contoh: operan
12. Komunikasi tertulis dengan Kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan hal/sesuatu secara
kolega tertulis terhadap kolega, contoh: dokumentasi askep, rujukan
13. Menyadari nilai dan distribusi Kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi dan menghormati
nilai-nilai kemanusiaan antar nilai/value/keyakinan yang dimiliki pasien.
sesama terutama pasien
14. Mudah untuk dihubungi Mahasiswa berada di tempat sesuai dengan jadwal dinas,memiliki alat komunikasi (telepon, email) untuk komunikasi tidaklangsung.
15. Kemampuan menjadi pemimpin Kemampuan mahasiswa untuk mengorganisasi kelompok, pernah
menjadi pemimpin dalam kelompok.
16. Kemampuan untuk mengatur Kemampuan mahasiswa untuk mengatur sesuatu di luar diri
sesuatu (manajemen) sendiri.
11 . Berpikir kritis Kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah secarailmiah.
18. Penampilanmahasiswa P,enampilan mahasiswa rapi, bersih, menarik, seragam sesuaianrran.
19. Kesopanan Mahasiswa menunjukkan sikap sopan, menghargai orang yang lebihtua, senang menyapa.
20. Menghargai kelebihan Kemampuan mahasiswa mengidentifikasi dan menghargai kelebihandiri dan orans lain.
2l. Caring terhadap pasien, peer, dan Kemampuan mahasiswa bersikap caring dan peduli terhadap pasien,
kolega peer, dan kolega, ada saat di samping pasien secara fisik dan jiwa.
22. Kedisiplinan' Mahasiswa dating dan pulang dinas tidak terlambat, mematuhijadwal dan mengumpulkan laporan sesuai waktu dan
23. Kejujuran Mahasiswa berkata benar, tidak berbohong dengan alasan apa pun,
termasuk mampu menjaga kerahasiaan pasien
212
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian (Fatikhu Yatuni Asmara)
Tabel2. Hasil uji construct validity I (n: 64)
Pernyataan Ql Q2 Q3 Q4 Qs Q6 Q7 Q8Pearson Correlotion 0.394 0.287 0.295 0.282 0.294 0.250 0.275 0.322
Pernyataan Q9 Q10 Ql l Q12 Q13 Q14 Q15 Q16Pearson Correlation 0.274 0.252 0.245 0.340 0.269 0.252 0.300 0.276
Pemyataan Q17 QIB Q19 Q20 Q21 Q22 Q23Pearson Correlation 0.219 0.324 0.350 0.291 0.318 0.306 0.254
Tabel 3. Hasil uji construct validity II (n: 5a)
Pernyataan Q1 Q2 Q3 Q4 Qs Q6 Q7 Q8PearsonCorrelation 0.419 0.340 0.288 0.334 0.243 0.303 0.2s6 0.368
Pernyataan Qe Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16Pearson Correlqtion 0.375 0.376 0.317 0.334 0.337 0.324 0.300 0.272
Pernyataan Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23Pearson Correlation 0.281 0.381 0.386 0.358 0.337 0.306 0.309
Evaluator Pearson2 Con
Tabel 4. Hasil uji inter-rater reliability (n:7)
Evaluator Evaluatorl2
Evaluator Pearsont Corr.
0,460
Sebelum membentuk kelompok,individu harus memil ik i manajemenintrapeisonal yang mampu mengenali tujuan
individu yang ingin dicapai, persiapan materiterhadap isu atau topik yang akan dibicarakan,dan kemampuan untuk berkontribusi dalamkelompok (Rudland, 2009).
Berdasarkan hal tersebut, manajemen
intrapersonal dan interpersonal bukanbagian yang terpisahkan. Perny ataan tentang
manajemen ini diperlukan sebagai pernyataan
dalam form penilaian PB karena kemampuanmanajemen penting bagi mahasiswa yang
mengikuti pembelajaran klinik.
Komitmen untuk belajar
Menurut Harden (2009), prosespembelajaran terdiri dari dua yaitu formal
dan informal. Seperti fenomena gunung es,pembelajaran informal mengambil porsi yang
lebih besar dibanding pembelajaran formal.
Komitmen diperlukan oleh mahasiswa untukterlibat dalam proses pembelajaran baikformal maupun informal. Ada beberapa halyang memengaruhi komitmen mahasiswadalam belajar mandiri sebagai bagian daripembelajaran informal, yaitu konten atau isi,
0,460
Tabel 5. Hasil uji item covariance (n:23)
Cronbachs'Alpha0.912
Fase kedua adalah storming yaitu faseyang dikarakteristikkan dengan konflik,ketidakpuasan, dan kompetisi, namun rasakepercayaan bias terbentuk dalam fase ini.Fase ketiga adalahnorming,yaitu fase dimanakelompok mulai mengembangkan identitaskelompok dan rasa memiliki. Fungsi kelompokmulai efektif dan mulai menyusun aturanperilaku dalam kelompok. Fase terakhir adalahperforming yang berfokus pada tugas dankesadaran anggota kelompok terhadap tugasdan peran masing-masing.
ZJ
2t3
Jumal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015:208216
ritme belajar, waktu, media, strategi belajar,
dan tempat belajar (Harden, 2009). Apabila
salah satu faktor yang memengaruhi tersebut
tidak terpenuhi atau tersedia, maka komitmen
untuk belajar sulit untuk ditegakkan.Pernyataan tentang komitmen untuk
belajar tidak valid dengan salah satu alasanyang mendasari adalah belum terbiasanyamahasiswa dengan belajar mandiri. Beberapa
mahasiswa menyampaikan bahwa waktu yang
membatasi kesempatan untuk belajar mandiri.
Namun karena komitmen untuk belajar penting
untuk dievaluasi sebagai bagian dari PB
maka pernyataan ini tetap dimasukkan dalam
form penilaian. Selain itu, dengan adanya
komponen evaluasi tersebut dapat memicu
mahasiswa untuk dapat berkomitmen dalam
belajar mandiri.
Kemampuan dalam memberikan feedbackzjujuro secara pribadio dan membangun.
Feedbctck dapat memberikan
keuntungan, baik untuk mahasiswa, dosen
dan program. Sebagai contoh: mahasiswa
akan menerima masukan untuk penampilanyang kurang dan mendapatkan pujian bagipencapaian yang bagus sehingga mahasiswa
mampu menlusun strategi untuk meningkatkanpencapaian. Menurut Krackov (2009)
memberikan feedbackbtkan hal yang mudah.
Ada beberapa hal yang dapat menghambat
dalam pemberiat feedback, yaitu waktu dan
tempat, pemahaman dan kemampuan dosen
dan mahasiswa dalam pemberian feedback,perbedaan persepsi tentang feedback seperti
anggapan bahwa feedback adalah kritikyang menyalahkan, dan budaya pemberian
feedback.Hambatan inilah yang membuat dosen
dan mahasiswa tidak terbiasa memberikan
feedback karena sebagian besar feedbackhanya berasal dari dosen bukan dari teman
Qteer) atar dan diri sendiri (selfl (Asmara,
2013). Feedback menjadi lebih berarti
apabila diberikan secara positif. Ciri-ciri
feedback yang positif adalah mendengarkan
aktif, disampaikan dalam hubungan yang
menguntungkan, spesifik, keinginan untuk
menolong bukan menghakimi, serta waktuyang tepat dan cukup (Krackov, 2009).
Memberikan feedback harus mulai
dibiasakan pada mahasiswa terutama selJ
and peer feedback sehingga pernyataan
kemampuan memberikan feedback tetap
menjadi bagian dari itempenilaian dalam form
penilaian PB mahasiswa keperawatan. Selain
itu memberlkan feedback jtga dapat melatih
kemampuan komunikasi asertif mahasiswayang merupakan bagian dari kemampuan
profesional.
Berpikir kritis
Berpikir kritis dapat dicapai melalui
ref leksi yang mel iput i belajar mandir i ,
kolaborasi, dan interaksi dalam tim (Lachman
& Pawlina, 2009), sedangkan menurut Rudland(2009) berpikir kr i t is adalah asimi lasi ,
interpretasi, dan sintesis informasi yang
diperoleh. Berpikir kritis dapat terstimulasipada saat mahasiswa belajar dalam kelompok
seperti halnya pada saatmahasiswa mengikuti
pembelajaran klinik. Pada saat mahasiswa
mengimplementasikan proses keperawatan,
mulai dari pengkajian, penyusunan diagnosa
keperawatan, merencanakan intervensi,
mengimplementasikan intervensi keperawatan,
mengevaluasi implementasi yang sudah
di laksanakan, dan mendokumentasikanproses keperawatan merupakan bagian dari
berpikir kritis (Pullen Jr, 2005). Semakin
sering mahasiswa mengaplikasikan proses
keperawatan maka kemampuan berpikirkritis semakin terasah. Sehingga walaupunperny ataanberpikir kritis pada form penilaian
tidak valid dalam uji validitas, pernyataan ini
tetap menjadi salah satu item penilaian PB
mahasiswa.
Uji reliabilitas
Dua tahap uji reliabilitas menunjukkan
hasil yang signifikan, yaitu 0,460 untuk
inter-reater reliability dan 0,912 lun,nik item
covariance reliability. Hal ini memperlihatkan
bahwa form penilaian PB reliabel dan dapat
digunakan sebagai form penilaian. Reliabilitas
suatu form penilaian adalah konsistensi suatu
skor yang diperoleh yaitu skor yang diperoleh
seorang mahasiswa sama walaupun mahasiswa
dinilai oleh dua atau lebih penilai dan skor
214
uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian (Fatikhu Yatuni Asmara)
yang sama saat mahasiswa tersebut dinilaipada waktu yang berbeda (Fraenkel & Wallen,2010).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Uji validitas dan reliabilitas perludilakukan untuk memastikan suatu formpenilaian secara valid untuk menilai suatupenampilan serta dapat digunakan dari waktuke *'aktu. Hasil uji validitas dan reliabilitasmenunjukkan bahwa form penilaian PBmahasiswa keperawatan valid dan reliabelsebagai instrumen penilaian sehingga dapatdigunakan secara luas.
Saran
Untuk memast ikan efekt iv i taspenggunaan instrumen penilaian terhadapPB mahasiswa, perlu dilakukan penelitianlanjutan tentang evaluasi aplikasi formpeni laian PB mahasiswa terhadap PBmahasiswa keperawatan. Selain itu perludilakukan uji beda PB sebelum dan sesudahdilakukan penilaian dengan form penilaianPB. Sebelum dilakukan penelitian lanjutan,:osialisasi tentang penggunaan form penilaianPB harus dilakukan agar setiap mahasiswa,dosen dan institusi penyelenggara pendidikankeperarvatan dapat memperoleh manfaat darihasil penelitian ini.
KEPUSTAKAAN
-\rcher J., 2008. The Educational Impact ofthe Sheffield Peer Review AssessmentInstrument (SPRAT). ThesisDissertation.
-{smara, F.Y., 2013a. The Implementation ofMulti Source Feedback (MSF) to assessProfessional Behaviour (PB) of nursingstudents in clinical setting. fUnpublishedmaster thesis]. Mastricht: MaastrichtUniversity, The Netherland.
-{smara, F.Y.,,2013b. Implementasi MultiSource Feedback (MSF) untukmengevaluasi Profes s ional B ehaviour(PB) mahasiswa keperawatan berbasis
keperawatan komunitas. Tidakdipublikasikan. Semarang: UniversitasDiponegoro.
Davies, H. & Archer, J.,2005. Multi sourcefeedback: development and practicalaspects. The Clinical Teacher 2 (2):77-8r.
Davis, M.H., Ponamperuma, G.G. & Wall,D., 2009. Workplace-based assessment.In: Dent, J.A & Harden, R.M. (eds).1practical guide for medical teqchers.Edinburgh: Elsevier Limited.
Dharma, K.K., 2011. Metodologi penelitiankeperawatan : Panduan meloks anakondan menerapkan hasil penelitian.Jakarta: Trans Info Media.
Epstein, R.M., 2007. Assessment in medicaleducation. N Engl J Med, 356(4):387196.
Fraenkel, J.R. & Wallen, N.E., 2010. I1owto design and evaluate research ineducation. 7th edition. New York:McGraw-Hill Companies.
Harden, R.M., 2009. Independent learning. InA practical guide for medical teaclter.Philadelphia: Churchill Livingstone.
Hodges, 8.D., Ginsburg, S., Cruess, R.,Delport, R., Hafferty, F., HO, M.-J.,Holmboe, E., Holtman, M., Ohbu, S.,Rees, C., Ten Cate, O., Tsugawa, Y.,Van Mook, W., Wass, V., Wilkinson,T. & Wade, W., 2011. Assessment ofprofessionalism: Recommendationsfrom the Ottawa 2010 Conference.Medicol Teacher. 33, 354163.
Krackov, S.K., 2009. Giving feedback. In Ipractical guide for medical teacher.Philadelphia: Churchill Livingstone.
Lachman, N. & Pawlina, W. 2009. Basicscience and curriculum outcomes. InA practical guide for medical teaclter.Philadelphia: Churchill Livingstone.
McAleer, 2009. Choosing assessmentinstrument. In A piact ical guide
for medical teochers. Philadelphia:Churchill Livingstone.
Pullen Jr, R.L., 2005. Applying nursingprocess: A tool for critical thinking.Nurse Educator,30 (6), 238239.
Rudland, J.R.,2009. Learning in small groups.InA practical guidefor medical teacher.Philadelphia: Churchill Livingstone.
215
t'-Jurnal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015:208-216
Speth-Lemmens, I . , 2007. Assessingprofessional behaviour of studentsin preclinical and clinical setting
[Unpublished master thesis]. Maastricht:Universi ty of Maastr icht , TheNetherlands
Van Mook, W.N.K.A., Gorter, S.L., VanLuijk, S.J., O'SulliVan, H', Wass, V.,Schuwirth, L. W., Van der Vleuten, C.
P. M., 2009. Approaches to professionalbehaviour assessment: Tools in theprofessionalism tool box. EuropeanJournal of Internal Medicine, 20, eI53-e157.
Van Tartwijk, J. van & Driessen, E.V/. 2009.Portfolios for assessment and learning:AMEE guide no. 45 Medical Teacher.31,790-801.
216
top related