modal kerja perusahaan · web viewmanajemen modal kerja pengertian modal kerja menurut weston dan...
Post on 27-Jun-2019
251 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
ManajemenKeuanganModal Kerja Perusahaan
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi Manajemen 04 MK Liestyowati, Ir.ME
Abstract KompetensiMemberikan gambaran khusus mengenai Modal Kerja Perusahaan
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Modal Kerja Perusahaan
Modal Kerja PerusahaanTUJUAN INSTRUKSIANAL
Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memamahi dan dapat menjelaskan Pengertian, Jenis dan factor yang mempengaruhi Modal Kerja
2. Memahami dan dapat menjelaskan Konsep Modal Kerja.
3. Memamahi dan dapat menjelaskan Pentingnya Modal Kerja
4. Memamahi dan dapat menjelaskan Perputaran Modal Kerja
5. Memamahi dan dapat menjelaskan Penentuan Kebutuhan Modal Kerja
6. Memamahi dan dapat menjelaskan Kebijakan Investasi Modal Kerja
7. Memamahi dan dapat menjelaskan Kebutuhan Dana dan Kebijakan Pembelanjaan
Modal Kerja
POKOK BAHASAN
1. Pengertian dan Jenis Modal Kerja
2. Konsep Modal Kerja.
3. Pentingnya Modal Kerja
4. Perputaran Modal Kerja
5. Penentuan Kebutuhan Modal Kerja
6. Kebijakan Investasi Modal Kerja
6. Kebutuhan Dana dan Kebijakan Pembelanjaan Modal Kerja
MANAJEMEN MODAL KERJA
1. Pengertian Modal Kerja
Menurut Weston dan Brigham (1981, p.266)
Modal Kerja adalah :
“Working Capital is a firm’s investments in short – term assets – cash, short-term securities, account
receivable, and inventories. Gross Working Capital is the firm’s total current assets. Net working capital is
current Assets minus current liabilities. Working Capital Management, which encompases all aspects of the
2012 2
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
administration of both current assets and current Liabilities”.
Yang kurang lebih memiliki arti: Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek seperti
kas, sekuritas (surat – surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Jadi modal kerja ini disebut modal
kerja bruto ( gross working capital ). Sedang modal kerja bersih ( net working capital ) adalah aktiva lancar
dikurangi hutang lancar. Manajemen modal kerja didefinisikan secara luas mencakup semua aspek
pengelolaan baik aktiva lancar maupun huntang lancar.
Menurut Wasis (1991, p.63)
Modal kerja adalah Modal Kerja adalah dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu dapat
berupa kas, piutang, surat – surat berharga, persediaan dan lain-lain. Modal kerja bruto adalah keseluruhan
dari aktiva / harta lancar yang terdapat dalam sisi debet neraca. Modal kerja neto adalah keseluruhan harta
lancar dikurangi utang lancar. Dengan perkataan lain modal kerja neto adalah selisih antara aktiva lancar
dikurangi dengan hutang lancar.
Modal kerja menurut Droms (1991:131)
adalah The term working capital generally refers to a firm's investment in current asset over current liabilities.
Net working capital refers to the excess of current assets over current liabilities and can be thought of as the
circulating capital of a business firm. Effective control of this circulating capital is one of the most important
Junctions of financial management.
2. Jenis Modal KerjaMenurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1990:54-55) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara modal kerja ini
terdiri dan :
i. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
ii. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.
2012 3
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
Modal kerja ini dibagi:
i. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
ii. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita)
kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
iii. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja : Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor:
i. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi
peningkatan penjualan.
ii. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi
kebutuhan akan modal kerja.
iii. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan
membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
iv. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal
kerja.
2. Konsep Modal kerja
Manajemen modal kerja (working capital management) merupakan manajemen current accounts perusahaan
yang meliputi current assets atau aktiva lancar dan current liabilities atau hutang lancar.
Oleh karena aktiva lancar umumnya mencapai hampir 50% dan hutang lancer mencapai hampir 30% dari
total financing (total pembelanjaan) maka pengelolaan modal kerja merupakan salah satu aspek penting dari
keseluruhan financial management.
2012 4
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
Perusahaan secara umum harus mempertahankan jumlah modal kerja yang menguntungkan yaitu jumlah
modal kerja yang harus lebih besar daripada jumlah hutang lancar.
Modal kerja mengandung dua pengertian pokok yaitu gross working capital yang merupakan total dari aktiva
lancar dan net working capital yang merupakan selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Aktiva
lancar harus lebih besar daripada hutang lancar yang secara umum paling tidak berbanding 2:1 dan net
working capital paling tidak 1:1. Hal ini dimaksudkan sebagai jaminan kemampuan perusahaan untuk
membayar kebutuhan-kebutuhan jangka pendek atau kewajiban finansial jangka pendek berupa hutang-
hutang.
Konsep Modal kerja
Modal Kerja Kotor (Gross WC)
adl seluruh Aktiva Lancar yg dimiliki perush
AKTIVA LANCAR
-Kas
-Piutang
-Persediaan
Neraca per 31 Des xxxx
Konsep Modal kerja
Modal Kerja Bersih (Net WC)
adl selisih antara AL dengan Hutang Lancar.
Modal kerja bersih merupakan MK yang
digunakan untuk operasional perusahaan,
bukan untuk membayar hutang.
AL – HL = MK Bersih
Karena jumlah cash inflows (putaran kas masuk) dan cash outflows (putaran kas keluar) tidak selalu sinkron
secara sempurna maka perusahaan harus mempertahankan tingkat net working capital tertentu agar
likuiditas tidak terancam.
Masalah yang dihadapi dalam hal ini adalah:
2012 5
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
Cash inflows walaupun dapat diramalkan belum tentu sesuai yang diharapkan baik dalam pengertian jumlah
uang masuk maupun dalam pengertian waktu penerimaan kas.
Untuk cash outflows lebih dapat ditentukan karena baik pembelian karena kredit maupun hutang-hutang
wesel dan lain sebagainya, jumlah dan waktu pembayarannya telah ditentukan.
Oleh karena itu, semakin dapat dihitung atau diramalkan cash inflows semakin kurang net working capital
yang dibutuhkan oleh perusahaan. Semakin tidak dapat ditentukan keadaan ini, semakin besar net working
capital diperlukan agar dapat menjamin kewajiban-kewajiban finansial jangka pendek yang harus
diselesaikan pada waktunya.
a. Pentingnya Modal Kerja
Perusahaan manufaktur, sebagian besar aktiva merupakan AL.
Mengingat investasi dalam Modal kerja cukup besar, maka perlu dikelola dengan baik.
Kegiatan manajemen keuangan, lebih separuh waktu dialokasikan untuk mengelola AL.
Modal kerja penting untuk kelancaran kegiatan perusahaan.
Perusahaan kecil, keputusan modal kerja lebih penting daripada keputusan investasi jangka panjang.
b. Perputaran Modal Kerja
Modal kerja selalu berputar selama perusahaan beroperasi. Periode perputaran modal kerja: mulai uang
diinvestasikan dalam unsur modal kerja sampai menjadi kas kembali.
Perputaran Modal kerja tergantung:
1. jenis perusahaan,
2. kebijakan pembelian
3. penjualan perusahaan
Contoh: Perusahaan Dagang: Penjualan secara kredit
KAS 1 → BARANG → PIUTANG → KAS 2
↕ ↕ ↕
Pembelian Penjualan Penerimaan
Contoh: Perusahaan Pabrikan: Penjualan secara kredit
2012 6
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
KAS 1 → Upah TK → BARANG → PIUTANG → KAS 2
KAS 2 Bahan ↓ ↓ ↓
Baku
Kas 2 Penjualan Penerimaan
└───┘
↓ ↓
Penjualan Penjualan
Tunai Kredit
d. Penentuan Kebutuhan Modal Kerja
i• Berdasarkan prosentase penjualan:
Aktiva lancar t
Kebutuhan modal kerja = -------------------- x Penjualan t+1
Penjualan t
ii• Berdasarkan perputaran kas :
Kebutuhan modal kerja = Pengeluaran kas rata-rata x Periode terikatnya modal kerja
e. Kebijakan Investasi Modal Kerja
Berdasarkan jumlah modal kerja (aktiva lancar) yang dimiliki perusahaan untuk mencapai
penjualan tertentu, kebijakan investasi modal kerja dibedakan menjadi:
1) Kebijakan konservatif, jumlah aktiva lancar banyak, risiko rendah dan profitabilitas rendah.
2) Kebijakan moderat, jumlah aktiva lancar sedang, risiko sedang dan profitabilitas sedang.
3) Kebijakan agresif, jumlah aktiva lancar sedikit, risiko tinggi dan profitabilitas tinggi
Kebijakan investasi modal kerja
Aktiva
Konsevatif
2012 7
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
Modera
t
Aktiva
Lancar Agresif
Aktiva
Tetap
Penjuala
n
Gambar grafik kebijakan investasi modal kerja
f. Kebutuhan Dana dan Kebijakan Pembelanjaan Modal Kerja
Kebutuhan dana perusahaan dibedakan dalam 2 kategori kebutuhan, yaitu:
i. Kebutuhan permanen baik dalam bentuk aktiva tetap maupun sebagian dari modal kerja atau current
assets.
ii. Kebutuhan musiman (seasonal need) yaitu current assets yang bersifat temporer atau yang dikenal
sebagai modal kerja variabel.
Kebijakan investasi atau cara pemenuhan kebutuhan dana tersebut ada 3 pendekatan, yaitu:
I. Aggressive approach (pendekatan agresif),
dimana prinsip cara pemenuhannya: adalah kebutuhan dana jangka pendek dibelanjai dengan
sumber dana jangka pendek dan kebutuhan dana jangka panjang dibelanjai dengan sumber dana
jangka panjang. Kebutuhan dana yang bersifat variabel atau musiman dipenuhi dengan sumber
jangka pendek.
II. Conservatif approach (pendekatan konservatif),
dimana prinsip cara pemenuhannya adalah semua kebutuhan dana dibelanjai dengan long-term funds
dan short-term funds digunakan hanya dalam keadaan darurat.
III. Trade-off keduanya/moderat approach (gabungan),
2012 8
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
cara pemenuhan ini terletak di antara pendekatan agresif-pendekatan profit tinggi, risiko tinggi dan
pendekatan konservatif – pendekatan profit rendah-risiko rendah, sehingga keuntungan yang
diperoleh cukup layak (moderat) tetapi risiko tidak terlalu tinggi.
Ad. i) Kebijakan pembelanjaan modal kerja agresif
Grafik: Kebijakan pembelanjaan agresif
Aktiva
Sumber dana
Jangka Pendek
Aktiva Lancar
Variabel
Aktiva
Sumber dana
Jangka Panjang
Lancar
Aktiva Lancar
Permanen
Aktiva
Tetap
Periode Waktu
Gambar .1. Kebijakan Pembelanjaan Agresif
Ad. ii) Kebijakan pembelanjaan konservatif
Grafik: Kebijakan pembelanjaan konservatif
Aktiva
Sumber dana
Jangka Pendek
Aktiva Lancar
Variabel
Aktiva Sumber dana
2012 9
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
Jangka Panjang
Lancar
Aktiva Lancar
Permanen
Aktiva
Tetap
Periode Waktu
G ambar.2. Kebijakan Pembelanjaan Konservatif
Ad. ii) Kebijakan pembelanjaan modal kerja moderat
Grafik: Kebijakan pembelanjaan moderat
Aktiva
Sumber dana
Jangka Pendek
Aktiva Lancar
Variabel
Aktiva
Sumber dana
Jangka Panjang
Lancar
Aktiva Lancar
Permanen
Aktiva
Tetap
Periode Waktu
Gambar .3. Kebijakan Pembelanjaan Moderat
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan alternatif kebijakan yang dipilih:
2012 10
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
a) Kondisi ekonomi
b) Jenis perusahaan
c) Persaingan
d) Sifat manajemen dalam menghadapi risiko
Ltihan Soal,
Dikumpilkan minggu depan.Estimasi kebutuhan dana bagi PT XYZ selama 1 tahun diketahui sebagai berikut:
BulanCurrent Asset Fixet asset Tot. Asset
Keb. Permanen
Keb. Musiman
1
4,000,000
13,000,000
17,000,000
13,900,000
2
3,000,000
13,000,000
16,000,000
13,900,000
3
2,000,000
13,000,000
15,000,000
13,900,000
4
1,000,000
13,000,000
14,000,000
13,900,000
5
900,000
13,000,000
13,900,000
13,900,000
6
1,500,000
13,000,000
14,500,000
13,900,000
7
3,000,000
13,000,000
16,000,000
13,900,000
8
3,700,000
13,000,000
16,700,000
13,900,000
9
4,000,000
13,000,000
17,000,000
13,900,000
10
5,000,000
13,000,000
18,000,000
13,900,000
11
3,000,000
13,000,000
16,000,000
13,900,000
12
2012 11
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
2,000,000 13,000,000 15,000,000 13,900,000
Jika diketahui biaya pembelanjaan jangka pendek = 3% dan biaya pembelanjaan jangka panjang 11%.
1.Lengkapilah kolom kebutuhan musiman (5) pada tabel di atas!
2.Hitunglah net working capital dan biaya modal yang dikeluarkan dengan menggunakan pendekatan:
a. Agresif
b. Konsevatif
c. Moderat
2012 12
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
contoh :
Estimasi kebutuhan AL, AT & TA per bulan dari perusahaan BB sebagai berikut :
Bulan (1)
AL
(2)
AT
(3)
TA
(4)
Keb. Permanen
(5)
Keb.Variasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
400
300
200
100
80
150
300
270
400
500
300
200
1300
1300
1300
1300
1300
1300
1300
1300
1300
1300
1300
1300
1700
1600
1500
1400
1380
1450
1600
1670
1700
1800
1600
1500
1380
1380
1380
1380
1380
1380
1380
1380
1380
1380
1380
1380
320
230
120
20
0
70
220
290
320
420
220
120
3 cara menentukan komposisi pembelanjaan perusahaan :
1. Pendekatan Agresif2. Pendekatan Konservatif3. Pendekatan Rata antara ke 2 nya.
2012 13
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
1) Pendekatan Agresif
kebutuhan modal jangka pendek dibiayai pinjaman jangka pendek (kebutuhan modal variasi
dengan jangka pendek)
kebutuhan modal jangka panjang dibiayai pinjaman jangka panjang (kebutuhan modal permanen
dengan jangka panjang)
contoh :
Estimasi Kebutuhan Modal PT. BB
1 Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. TA 1700 1600
1500 1400
1380 1450
1600 1670 1700
1800 1600
1500
3. Keb.Permanen 1380 1380
1380 1380
1380 1380
1380 1380 1380
1380 1380
1380
4. Keb.Variabel 320 220 120 20 0 70 220 290 320 420 220 120
Grafiknya sebagai berikut :
Keb.M. (100)
2012 14
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
NWC (Bagian AL yang dibiayai MikPj = 80 dengan NWC yang kecil strag. Berisiko Pertimbangan biaya
Misal : Biaya. Modal jk.Pendek. = 18% / th.
b. Mjk Pj. = 24% / th.
Maka :
b.Mjk.Pd. = rata-rata pinjaman jangka pendek x b.
=
234012 x (18% /12)
= 195 x (18 % /12)
= Rp 2, 925
b.Mjk Pj. = 1380 x ( 24 % / 12 ) = Rp 27.6
Total biaya pemakaian kebutuhan modal dengan pendekatan agresif = Rp (2.925 +27.6) = Rp 30. 525
Pertimbangan RisikoKebutuhan dana untuk operasi dengan NWC S.min karena hanya AL Permanen yang dibiayai jangka panjang pendekatan agresif s.berisiko karena :
1. NWC S.min2. Beban cukup berat pada modal jangka pendek untuk menutupi semua fluktuasi
kebutuhan dana3. Jika ternyata kebutuhan dana lebih dari perkiraan (garis B), perusahaan kesulitan
cari modal jangka pendek/panjang4. Perusahaan punya kemampuan terbatas untuk mendapat pinjaman jangka
pendek/panjang bahaya
Pendekatan Konservatif
2012 15
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
000
- seluruh modal dibiayai jangka panjang- modal jangka pendek dig. untuk keadaan darurat/jika ada cash out flows tak terduga Kebutuhan tertinggi bulan Oktober NWC = 1800 – 1300 = 500
Pertimbangan Biaya
- Total biaya = 24%/12 x 1800 = Rp 432/12 = 36- Area diatas & dibawah tanda II adalah biaya modal yang dananya tidak dipakai
Pertimbangan Risiko pada pendekatan konservatif NWC = 500 risiko turun Tak ada pinjaman jangka pendek risiko turun Jika ada kebutuhan modal mendadak mudal cari modal jangka pendek
Pendekatan Agresif = untung naik karena bunga kecil tetapi risiko naik
Pendekatan Konservatif = untung kecil risiko turun
Pendekatan Moderat
Penggunaan model ini tergantung preferensi risiko dari masing-masing perusahaan.
Contoh :
2012 16
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
Asumsi kebutuhan adalah antara model tertinggi dan terendah.
Yi =
1380+18002 =1590
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TA 1700 1600 1500
1400 1380 1450 1600 1670
1700 1800 1600 1500
MjPj 1590 1590 1590
1590 1590 1590 1590 1590
1590 1590 1590 1590
MjkPd
110 10 0 0 0 0 10 80 110 210 10 0
NWC = Mjk.Pjk – AT = 1590-1300 = 290
Tk. Risiko Pendekatan Agresif NWC = 80 ; Pendekatan Konservatif NWC = 500
Pertimbangan BiayaB.Pendekatan Moderat = Biaya rata-rata = kebutuhan jangka pendek + B. rata-rata = kebutuhan jangka panjang
2012 17
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
- Biaya modal jangka pendek = 18%/12 x 540/12 = Rp 8,1/12 = 0.675- Biaya modal jangka panjang = 24%/12 x 1590 = 381,6/12 = 31.8- Rp 32.475
Total biaya = (diantara Agresif & Konservatif)
Pertimbangan Risiko- Risiko lebih kecil daripada Pendekatan Agresif & lebih besar daripada Pendekatan konservatif- Bila terjadi kelebihan kebutuhan modal, tidak sulit karena kebutuhan jangka pendek dibiayai
jangka panjang (NWC untuk menjamin kebutuhan jangka pendek cukup besar)
2012 18
Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning
Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id
top related