metode-metode pelatihan

Post on 22-Jun-2015

2.819 Views

Category:

Education

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Metode-metode PelatihanBy: AZH

METODE OFF-SITE

Information Presentation TechniquesMetode Simulasi

INFORMATION PRESENTATION TECHNIQUES

Suatu cara pendekatan untuk mengubah: keterampilan, pengetahuan, dan sikap dari peserta pelatihan tanpa meminta mereka berpartisipasi dalam simulasi pekerjaan (As’ad, 2008)

Lecture (As’ad, 2008)

Teknik lecture atau kuliah: ceramah yang disampaikan secara lisan untuk tujuan-tujuan pendidikan.

Dapat digunakan untuk kelompok besar, sehingga biaya per peserta relatif rendah. Bahan pengetahuan yg banyak dapat diberikan dalam waktu relatif singkat.

Kelemahan:- peserta tidak aktif- penekanan cenderung pada faktor ingatan saja- kurang efektif dari metode lainnya (Carrol dalam As’ad, 2008)

Television and Films (As’ad, 2008)

Merupakan metode penyampaian untuk suatu program latihan yg memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode kuliah.

Kelebihan:- bisa ditampilkan contoh-contoh yg riel- TV bisa melukiskan kejadian yg tidak bisa digambarkan melalui metode kuliah- Jika penyelenggaraan pelatihan dibagi menjadi beberapa kelompok & waktunya serentak, file rekaman atau film bisa dikirimkan ke semua kelompok.

Conference (As’ad, 2008)

Conference: pertemuan formal dimana terjadi diskusi atau konsultasi mengenai hal penting (Munandar dalam As’ad, 2008).

Sangat bergantung pada keterampilan, pendidikan, dan kepribadian pemimpin diskusi.

Konferensi menekankan adanya:- diskusi kelompok kecil- bahan yg terorganisir- keterlibatan peserta secara aktif

lanjutan Conference (As’ad, 2008)

Tujuan (McCormick & Tiffin dalam As’ad, 2008):- mengembangkan keterampilan personil dalam decision making & problem solving- menyampaikan informasi-informasi yg relatif baru- secara langsung bisa mengubah sikap-sikap dari peserta, seperti yg diinginkan

Kelemahan:- peserta terbatas pada kelompok yg relatif kecil, biaya relatif lebih besar- proses pembelajaran berlangsung lambat

Program Instruction (As’ad, 2008) Program Instruction: bimbingan berencana

atau isntruksi bertahap.

• Ciri-ciri:- bahan latihan dibagi menjadi bagian-bagian kecil- bagian-bagian disusu menurut urutan tertentu- pada akhir urutan, peserta diminta untuk memberi respon untuk menilai pengetahuannya- peserta segera diberitahu jawaban yg benar atau yg salah

lanjutan..Program Instruction (As’ad, 2008)• Keuntungan:

- peserta dapat belajar sesuai dengan tempo belajarnya sendiri- bahan mudah diserap & diingat- ada umpan balik secara langsung- ada partisipasi aktif- perbedaan indiviu sangat diperhatikan- bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja

Computer-Assisted Instruction (As’ad, 2008)

Computer-assisted instruction: metode dimana individu berinteraksi secara langsung dengan sebuah komputer pada mesin-mesin ketik elektronik (Goldstein dalam As’ad, 2008)

Komputer mampu mengevaluasi kemajuan belajar dari orang yg dilatih

Program Instruction (As’ad, 2008) Program Instruction: bimbingan berencana

atau isntruksi bertahap.

• Ciri-ciri:- bahan latihan dibagi menjadi bagian-bagian kecil- bagian-bagian disusu menurut urutan tertentu- pada akhir urutan, peserta diminta untuk memberi respon untuk menilai pengetahuannya- peserta segera diberitahu jawaban yg benar atau yg salah

T.Group or Sensitivity Training (As’ad, 2008)

T.Group biasa pula disebut dengan pendidikan laboratori.

Tujuan: menyediakan pengalaman intensif mengenai bagaimana mereka saling mempengaruhi satu sama lain dan bagaimana kelompok terbentuk dan bagaimana mengatasi berbagai masalah yg umu terjadi dalam suatu organisasi (Lynton & Pareek, 1990).

Kelompok pelatihan terdiri dari 12-15 orang.

Lanjutan..T.Group or Sensitivity Training (As’ad, 2008) Tujuan sistematis (Campbell, dkk. dalam As’ad,

2008):- memberikan pengertian kepada peserta mengenai bagaimana dan mengapa ia betindak terhadap orang lain dan mengnai cara ia mempengaruhi perilaku mereka.- memperoleh pengertian mengapa orang lain bertindak menurut cara mereka- mengajarkan pada peserta untuk menjadi pendengar yg baik- memperoleh pengertian mengenai bagaimana kemauan dari kelompok untuk bertingkah laku dalam kondisi tertentu- mempercepat perkembangan rasa toleransi- menciptakan situasi di mana peserta dapat menggunakan cara berinteraksi yg baru dengan orang lain

SIMULATION METHOD

Suatu jenis alat atau teknik yg menjalin setepat mungkin situasi-situasi nyata yg ditemukan dalam pekerjaan (Munandar dalam As’ad, 2008)

Studi Kasus (As’ad, 2008)

Studi kasus: uraian tertulis atau lisan mengenai suatu masalah dalam perusahaan atau keadaan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yg nyata atau hipotesis yg didasarkan pada kenyataan. Peserta diminta mengidentifikasi masalah & merekomendasikan jawaban (Munandar dalam As’ad, 2008)

Merupakan metode belajar melalui perbuatan dan bermaksud meningkatkan pemikiran analitis & kecakapan memecahkan masalah-masalah.

Role Playing (As’ad, 2008)

Peserta diberitahu tentang suatu keadaan & peran mereka yg harus mereka mainkan tanpa skenario.

Utamanya digunakan untuk memberi kesempatan kepada peserta untuk mempelajari keterampilan hubungan antarmanusia melalui praktik & untuk mengembangkan pemahaman akan pengaruh kelakuan mereka sendiri pada orang lain

Lanjutan.. Role Playing (As’ad, 2008)

Kelebihan:Memungkinkan belajar melalu perbuatanMenekankan kepekaan manusia dan

interaksi manusiaMemberitahu langsung hasilnyaMenimbulkan minat dan keterlibatan yg

tinggi

METODE SITE (ON-SITE)

On the Job TrainingJob Rotation

On the Job Training (As’ad, 2008)

Personil lama mengajarkan pengetahuan dan keterampilan pada personil baru. Personil baru diharapkan dapat meniru atau mengadopsi dari personil lama.

Teknik yg ekonomis karen belajar sambil bekerja. Sebaiknya dilengkapi dengan metode: ceramah, film, dst.

Masalah yg biasa dihadapi adalah masalah kemampuan dan kemauan orang yg melatih (trainer)

Job Rotation (As’ad, 2008)

Peserta ditempatkan pada pekerjaan atau bagian yg berbeda dalam suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu

Peserta dapat memperoleh perspektif secara kompherensif tentang organisasi & bisa memahami hubungan antarbagian dalam organisasi.

Umumnya digunakan untuk mengembangkan para pemimpin perusahaan yg menduduki posisi eksekutif.

Sumber referensi:

• As’ad, M. (2008). Seri ilmu sumber daya manusia: Psikologi industri. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta

• Lynton & Pareek. (2008). Training for development (Ed. ke-2). New Delhi: Kumarian Press, Inc.

top related