makalah pencernaan reptil (1)
Post on 01-Feb-2016
942 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
A. Definisi Reptil
Kata Reptil berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptil
merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya
bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakannya
dengan kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering
atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada
beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau
melakukan pergantian kulit baik secara total maupun sebagian.
Pengelupasan secara total misalnya pada anggota sub-ordo ophidian dan
pengelupasan sebagian pada anggota sub-ordo lacertilia. Sedangkan pada
ordo chelonia dan crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami
pergantian atau pengelupasan. Pada umumnya, kulit pada Reptil memiliki
sedikit sekali kelenjar kulit.
Reptil adalah pada umumnya tetrapoda (hewan dengan empat
tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran
amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika,
dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai:
Ordo Crocodilia (buaya, gharial, caiman, dan alligator)
Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru)
Ordo Squamata (kadal, ular dan amphibaenia "worm-lizards")
Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin)
Mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies
Squamata bersifat vivipar (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan
janin mereka menggunakan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia.
Secara umum reptil memiliki karakteristik sebagai berikut :
Tubuhnya ditutupi kulit kering bertanduk (tidak licin), biasanya
dilengkapi sisik atau kuku, dan kelenjar dipermukaan hanya sedikit.
1
Memiliki dua pasang anggota badan, masing-masing dengan lima jari
yang pada bagian ujungnya terdapat cakar dan dapat digunakan untuk
berlari, merayap atau memanjat. Anggota badan menyerupai dayung
pada penyu, memendek pada kadal, dan tidak ada anggota badan pada
beberapa jenis kadal dan semua jenis ular.
Kerangka terdiri dari tulang keras, tengkorak dilengkapi rongga
oksipital
Jantung terdiri dari empat ruang yang belum terpisah sempurna, dua
serambi dan vertikel yang sebagian saling terpisah, satu pasang berkas
aorta, sel darah merah oval bikonkaf dengan inti.
Respirasi dengan menggunakan paru-paru, dan pada kura-kura air
dilengkapi dengan respirasi kloaka.
Terdapat 12 pasang saraf kranial.
Suhu tubuh berubah-ubah bergantung suhu lingkungan
(poikilothermis).
Fertilisasi internal yakni menggunakan organ kopulasi. Telurnya besar
mengandung kuning telur yang terbungkus cangkang licin atau
berkulit, biasanya telur ditetaskan tetapi pada beberapa jenis ular dan
kadal embrio berkembang didalam tubuh betina.
A. Sistem Pencernaan pada Reptil
Reptil merupakan hewan pemakan daging (karnivora). Untuk
mencerna makanannya, Reptil memiliki sistem pencernaan yang terdiri
dari organ pencernaan dan kelenjar pencernaan. Organ pencernaan pada
reptil terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka.
Sedangkan kelenjar pencernaan pada reptil yakni kelenjar ludah, hati, dan
pankreas.
Pada umumnya reptil tidak mengunyah makanannya jadi giginya
berfungsi untuk menangkap mangsa. Pada rongga mulut terdapat lidah
yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua.
2
Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan,
sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relativ kecil dan tidak dapat
dijulurkan. Adapun organ pencernaan pada reptil secara umum, yakni:
1. Mulut
2. Kerongkongan (esophagus)
3. Lambung (ventrikulus)
4. Usus halus (Intestinum)
5. Usus besar
6. Kloaka
Contoh reptil antara lain buaya, ular, kura-kura, kadal, dan
salamander. Tetapi di dalam makalah ini hanya akan membahas mengenai
sistem pencernaan makanan pada buaya dan ular saja.
B. Sistem Pencernaan pada Buaya
Gambar 1 : Organ-organ pada buaya
Adapun mekanisme pencernaan pada buaya sebagai berikut:
3
Makanan masuk ke dalam rongga mulut---kerongkongan----lambung----
usus----kloaka.
Rongga mulut pada buaya dapat terbuka lebar yang berfungsi untuk
mengunyah dan mempertahankan mangsanya. Pada rongga mulut buaya
terdapat alat pencernaan yaitu gigi dan lidah.
Gigi buaya mengalami 50 kali pergantian. Gigi ini berguna untuk
menangkap dan mempertahankan mangsa agar tidak lepas. Pada rongga
mulut buaya terdapat lidah yang berbentuk pipih dan melekat pada tulang
lidah. Lidah pada buaya bercabang dua (bipida). Pada bagian belakang
lidah buaya terdapat satu lipatan transversal sehingga ketika berada di
dalam air dan mulutnya terbuka sehingga air tidak akan masuk ke dalam
paru-paru buaya. Lidah buaya berukuran kecil sehingga tidak dapat
dijulurkan seperti lidah reptil pemakan serangga.
Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran yang menghubungkan
rongga mulut dan lambung pada buaya. Makanan yang berasal dari mulut
kemudian menuju ke kerongkongan. Pada kerongkongan makanan hanya
lewat saja dan tidak terjadi proses pencernaan.
Lambung buaya terdiri dari fundus dan piloris. Fundus merupakan
bagian yang agak bulat sedangkan piloris merupakan bagian yang kecil.
Lambung pada reptil juga berguna untuk menampung makanan dan
terletak di belakang kerongkongan. Di dalam lambung terjadi pencernaan
mekanik dengan bantuan otot lambung dan pencernaan kimiawi dengan
menggunakan enzim.
Pada usus buaya bermuara dua saluran yaitu saluran dari pankreas dan
hati. Di dalam usus terjadi proses pencernaan makanan secara kimiawi
dengan bantuan enzim pencernaan yang dihasilkan oleh hati dan pankreas.
Usus buaya terdiri dari usus halus dan usus besar. Di dalam usus halus
4
terjadi proses penyerapan sari-sari makanan yang selanjutnya akan
diedarkan darah ke seluruh tubuh.
Makanan yang tidak dicerna didorong menuju usus besar. Terdapat
sekum yang pendek yang membatasi antara usus halus dengan usus besar.
Di dalam usus besar, makanan akan mengalami pembusukan dan
pengurangan kadar air. Dinding-dinding sel usus besar menyerap
kelebihan air dan nutrisi penting yang belum diserap saat di usus halus.
Sisa-sisa makanan yang tidak dibutuhkan lagi, kemudian akan dibawa
ke rectum. Rectum merupakan tempat penampungan sisa-sisa makanan
sebelum dibuang melalui kloaka.
C. Sistem Pencernaan pada Ular
Gambar 2 : Organ-organ pada Ular
5
Gambar 3 : Mekanisme pencernaan pada ular
Mekanisme pencernaan pada ular yakni :
Makanan ditelan utuh oleh ular masuk ke trakea---kerongkongan---lambung---usus---kloaka
Adapun Saluran pencernaan pada ular, yakni:
1. Rongga mulut
Di dalam rongga mulut ular tedapat gigi taring serta lidah yang
dapat dijulurkan dan bercabang dua. Kelenjar ludah akan mengeluarkan
lendir untuk membasahi mulut, melumasi mangsa, membantu pencernaan
dan mengeluarkan garam. Ular juga memiliki kelenjar racun (kelenjar
parotis) yang merupakan modifikasi dari kelenjar racun. Pada sebagian
ular, kelenjar parotis ada yang menghasilkan racun dan keluar lewat
lubang taring. Mulut dapat dibuka lebar-lebar untuk menelan mangsa
secara utuh karena terdapat tulang kuadrat bebas dari tulang kepala dan
mandibula, tulang langit-langit bergerak bebas dan adanya pertautan ujung
dua mandibula (rahang bawah) oleh ligamentum yang elastis.
Gambar 4: Struktur rahang ular
2. Kerongkongan, lambung dan usus
6
Kerongkongan dapat digelembungkan untuk menampung mangsa
yang relatif besar. Kerongkongan tengkorak yang tipis berotot. Pada
tingkat jantung , kerongkongan melewati cincin vaskular dibentuk oleh
urat nadi kiri dan kanan. Ini memiliki lipatan longitudinal dan ditutupi
dengan epitel bersilia kolumnar. Kerongkongan berakhir sebagai sfingter
jantung.
3. Hati, pankreas dan kandung empedu
Hati memanjang dan dibagi menjadi beberapa lobus terpisah.
Menurut ciri-ciri umum pada ular bahwa ada jarak yang relatif panjang
antara ujung ekor dari hati dan kandung empedu. Ular memiliki kandung
empedu berkembang dengan baik berdekatan dengan duodenum dan ekor
ke hati. Beberapa saluran empedu lulus dari kandung empedu, melalui
pankreas, ke duodenum. Dalam kebanyakan spesies, kandung empedu,
pankreas dan limpa yang erat terkait. Dalam beberapa ular pankreas dapat
menyatu dengan limpa membentuk splenopancreas.
4. Pipa kanalisasi
Kloaka ini dibagi menjadi tiga bagian (kranial ke ekor) yaitu
coprodeum, urodeum dan proctodeum. Coprodeum mengumpulkan
kotoran dari usus besar. Urodeummerupakan bagian tengah dari kloaka,
mengumpulkan limbah urin dan produk dari reproduksi .Papilla urogenital
terletak bagian punggung belakang lipatan kecil. Sedangkan, proctodeum
adalah reservoir untuk limbah feses dan urin sebelum ekskresi dan berisi
bukaan kelenjar aroma kloaka.
7
top related