legislasi islam vs demokrasi

Post on 30-Jun-2015

234 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Materi Obsesi Edisi #34 FIMMISTA | Selasa 8 April 2014 | bersama Ust. Titok Priastomo.

TRANSCRIPT

Legislasi:Islam vs Demokrasi

Pengertian Legislasi

Legislasi adalah pembuatan undang-undang(KBBI)

Pengertian Undang-undang

Peraturan atau ketentuan negara yang dibuat olehpemerintah, disahkan oleh parlemen, ditandatangani

oleh kepala negara dan berlaku secara mengikat(KBBI)

Legislasi dalam Demokrasi

Legislasi dalam demokrasi didasarkan padafalsafah kedaulatan rakyat, negara tak bisa

bertindak secara “arbitrer”

Dalam demokrasi tak ada sumber kebenaran yang absolut. Tiap orang berhak memperjuangkan

“kebenarannya” masing-masing untuk menjadi hukum

Dewan perwakilan merupakan wadah untukmengkonversi aspirasi rakyat menjadi undang-

undang

Tak satu pihak pun yang berhak memonopolikebenaran, suara terbanyak lebih sering

menjadi penentu

Tanggapan Islam

Legislasi dalam demokrasi mengabaikanwahyu sebagai sumber kebenaran absolut

“Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagaiperaturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamumengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuankepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemeliharabagimu terhadap (siksa) Allah.” (TQS. ar-Ra’d ayat 37)

Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yangbenar)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan merekasetelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadipelindung dan penolong bagimu.” (TQS al-Baqarah ayat 120)

Legislasi dalam demokrasi mewajibkan negarauntuk menghargai segala macam aspirasi

“dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara merekamenurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamumengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamuterhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu darisebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jikamereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), makaketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akanmenimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagiandosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusiaadalah orang-orang yang fasik.” (TQS al-Maaidah ayat 49)

Legislasi demokrasi mendudukkan Islam setara dengan isme-isme di luar Islam

“Dialah yang telah mengutus RasulNya (denganmembawa) petunjuk (Al-Quran) dan agamayang benar untuk dimenangkanNya atas segalaagama, walaupun orang-orang musyrikin tidakmenyukai” (TQS at-Taubah ayat 33).

Hukum yang dilahirkan oleh sistem demokrasibukanlah hukum Islam

Hukum yang lahir dari demokrasi

• Pendirian lembaga tidak mengacu pada wahyu

• Lebih sering lahir dari suara terbanyak

Hukum yang lahir dari Islam:

• Yang diungkap oleh wahyu secara jelas, sehingga tidakmembutuhkan usaha keras untuk memahaminya

• Yang diungkap oleh wahyu “tidak secara jelas”, sehinggamembutuhkan usaha keras untuk mengungkapnya (ijtihad)

Kedaulatan Rakyat Bertubrukan denganTauhid

“Mereka (ahli kitab) menjadikan rahib-rahib dan pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah.” (TQS at-Taubah ayat 31)

“Dan sungguh “Kami” benar-benar telah mengutus bagi tiap-tiap umat seorang rasul (yang menyeru) hendaklah kalian menyembah Allah dan kalian jauhilah thaghut!” (TQS an-Nahlayat 36)

Penjelasan Ibnu Qayyim

قوم كل فطاغوت مطاع؛ أو متبوع أو معبود من حده العبد به تجاوز ما كل :والطاغوت غير على يتبعونه أو هللا، دون من يعبدونه أو ورسوله، هللا غير إليه يتحاكمون من

تأملتها إذا العالم طواغيت فهذه ل؛ طاعة أنه يعلمون ال فيما يطيعونه أو هللا، من بصيرة الطاغوت، عبادة إلى هللا عبادة من ]عدلوا[ أكثرهم رأيت معها الناس أحوال وتأملت

ومتابعة طاعته وعن الطاغوت، إلى التحاكم إلى الرسول وإلى هللا إلى التحاكم وعن)العالمين رب عن الموقعين إعالم( ومتابعته الطاغوت طاعة إلى رسوله

Thaghut: Setiap sesuatu yang membuat hamba melampaui batasannya (sebagai hamba),baik berupa sesembahan, panutan atau pun orang yang ditaati. Maka, thaghut bagi suatukaum adalah siapa saja yang mereka jadikan sebagai rujukan hukum selain Allah danRasulNya, atau yang mereka ibadahi selain Allah, atau siapa saja yang mereka jadikanpanutan tanpa berdasarkan petunjuk dari Allah, atau siapa saja yang mereka taati dalamperkara-perkara yang tidak mereka ketahui sebagai bagian dari ketaatan kepada Allah. Inilahthaghut-thaghut di dunia. Jika anda dapat memahaminya dan memahami keadaan manusiayang bersamanya, maka anda akan melihat bahwa kebanyakan dari mereka telah berpalingdari penyembahan kepada Allah menuju penyembahan kepada thaghut, berpaling dariberhukum kepada Allah dan RasulNya menuju berhukum kepada thaghut, dan berpalingdari ketaatan kepadaNya dan ittiba’ kepada rasulNya menuju ketaatan dan ittiba’ kepadathaghut.

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan

kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah

mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (TQS an-Nisaa 60

رسوله على اهللا أنزل مبا اإلميان يدعي من على وجل، عز اهللا، من إنكار هذا غري إىل اخلصومات فصل يف التحاكم يريد ذلك مع وهو األقدمني، األنبياء وعلى من رجل يف أ�ا :اآلية هذه نزول سبب يف ذكر كما رسوله، وسنة اهللا كتاب وذاك .حممد وبينك بيين :يقول اليهودي فجعل ختاصما، اليهود من ورجل األنصار أظهروا ممن املنافقني، من مجاعة يف :وقيل .األشرف بن كعب وبينك بيين :يقول

من أعم واآلية ذلك، غري وقيل .اجلاهلية حكام إىل يتحاكموا أن أرادوا اإلسالم، من سوامها ما إىل وحتاكموا والسنة، الكتاب عن عدل ملن ذامة فإ�ا كله، ذلك

هاهنا بالطاغوت املراد وهو الباطل،(Ibnu Katsir)

Legislasi Dalam Islam

Kedaulatan dalam Islam ada di “tangan” Syara’

يقص الحق وهو خير الفاصلين ]57: األنعام[إن الحكم إال ل

Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik.

بين حتى نبعث رسوال { ا معذ ]15: اإلسراء[} وما كن

Hukum Syara’ datang bersama wahyu (al-Qur’an dan as-Sunnah). Secara umum, ia sudah ada dan sudahmengikat manusia meski seandainya tidak diundangkan.

Kapan Syariah Ada dan Mulai Mengikat?

Pada Prinsipnya

Negara wajib terikat pada Syariah Islam serta memberlakukannya kepada seluruh

warga negara

Catatan: syariah mengatur agar non-muslim menjalankan urusanakidah, ibadah, pernikahan, makanan dan pakaian sesuai agama masing-masing. Di luar itu, mereka diatur oleh Syariah yang berlaku bagi seluruh warga negara

Legalisasi Syariah Oleh Negara

• Hukum syara’ yang qath’i, diambil tanpa proses ijtihad, pelaksanaannya wajib dijaga oleh negara, baik sudahdiundangkan maupun belum.

• Perkara yang hukumnya bersifat ijtihadi dan terjadiperbedaan pemahaman di tengah umat, maka perlu dilihat:

– Jika menyangkut hukum pelaksanaan hal yang menjaditugas/kewajiban negara, atau menyangkut kesatuannegara, maka negara wajib melegalisasi salah satupendapat untuk diberlakukan.

– Jika tidak terkait dengan hal di atas, maka negara tidakdiharuskan dan tidak disunahkan untuk melagisasi salahsatu pendapat guna diberlakukan secara mengikat.

Kaidah Legalisasi Hukum• Hanya kepala negara yang berwenang melegalisasikan hukum.

• Pendapat yang dilegalisasi harus didasarkan pada ijtihad syar’i.

• Jika kepala negara tidak berijtihad, ia bisa memilih salah satupendapat dari para mujtahid berdasarkan kekuatan dalilnya.

• Kepala negara dapat meminta pertimbangan umat (majelis umat), terkait dalil, fakta dan hukum atas suatu perkara.

• Rakyat wajib meluruskan pengadopsian hukum yang jelas-jelasmenyimpang dari Islam.

• Warga negara wajib mentaati hukum syara’ yang sudahdilegalisasikan oleh negara.

• Setiap muslim tunduk pada hukum negara demi memenuhiperintah Allah, sedangkan non-muslim tunduk karena akaddzimmah mereka.

Pembuatan Undang-undang (taqniin)

• Negara boleh menyusun hukum-hukum syara’ yang berlakudan telah dilegalisasikan oleh kepala negara dalam bentukundang-undang.

• Undang-undang bukan sumber hukum, melainkan sekedarhukum syara’ yang dilegalisasikan dan ditulis dalam UU.

• Setiap hukum yang diundangkan harus disertai penjelasandalilnya.

top related