laporan hasil kegiatan aktualisasi
Post on 16-Oct-2021
45 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM
MENCIPTAKAN PRODUK KERAJINAN MATA PELAJARAN
PRAKARYA KELAS IX
DI SMP NEGERI 9 BONTANG
Oleh :
RIMA RIZKI SHAUMIYANTI, S.Pd
NIP. 19850602 201903 2 015
NDH : 30
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN
OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SAMARINDA
2019
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI
Judul : Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran dalam Menciptakan Produk
Kerajinan Mata Pelajaran Prakarya Kelas IX di SMP Negeri 9 Bontang
Nama : Rima Rizki Shaumiyanti, S.Pd
NIP : 19850602 201903 2 015
Jabatan : Guru Prakarya Ahli Pertama
Unit Kerja : SMP Negeri 9 Bontang
NDH : 30
Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Hasil Kegiatan Aktualisasi pada hari Rabu,
tanggal 27 November 2019 di Kampus Puslatbang KDOD LAN Samarinda.
Coach, Mentor,
Radiatun Humairah, S.Psi. Siti Chusuning Khayah, M.Pd
NIP. 19771012 200804 2 001 NIP. 19720617 200604 2 014
iii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI
Judul : Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran dalam Menciptakan Produk
Kerajinan Mata Pelajaran Prakarya Kelas IX di SMP Negeri 9 Bontang
Nama : Rima Rizki Shaumiyanti, S.Pd
NIP : 19850602 201903 2 015
Jabatan : Guru Prakarya Ahli Pertama
Unit Kerja : SMP Negeri 9 Bontang
NDH : 30
Telah DISEMINARKAN dalam Seminar Hasil Kegiatan Aktualisasi pada hari Rabu tanggal 27
November 2019 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN Samarinda.
Coach, Mentor,
Radiatun Humairah, S.Psi. Siti Chusuning Khayah, M.Pd
NIP. 19771012 200804 2 001 NIP. 19720617 200604 2 014
Penguji,
Ika Retna Ningrum, S.Pd. MPP
NIP. 19850323 200804 2 001
iv
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM
MENCIPTAKAN PRODUK KERAJINAN MATA PELAJARAN PRAKARYA KELAS
IX DI SMP NEGERI 9 BONTANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang strategis dalam kehidupan
bernegara, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu
bangsa. Oleh karena itulah penting bagi ASN memahami dan menjalankan fungsi-fungsi ini
dalam melaksanakan tugas maupun dalam kehidupan kesehariannya. Hal ini sejalan dengan UU
No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjelaskan bahwa ASN memiliki
tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas yang mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. ASN yang mampu melaksanakan peran tersebut adalah ASN yang memiliki
kompetensi yang tercermin dari perilakunya, penuh kesetian dan ketaatan pada Negara, bermoral
dan bermental baik, professional, sadar akan tanggungjawabnya sebagai pelayan publik serta
mampu pemersatu bangsa.
Melalui pelatihan dasar CPNS peserta pelatihan dasar diharapkan untuk merancang
kegiatan aktualisasi yang dilatarbelakangi dengan isu-isu mengenai manajemen ASN, pelayanan
publik dan Whole of Government (WoG). Internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS malalui
aktualisasi (habituasi) pada tempat tugas masing-masing dengan menerapkan inovasi dan
prinsip-prinsip lainnya sehingga kehadiran PNS dapat memberikan kontribusi dalam
penyelesaian masalah di instansi atau unit kerja dan mampu mengaktualisasikan lima nilai dasar
profesi yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
Dalam identifikasi isu yang terjadi di SMP Negeri 9 Bontang, selain faktor internal
pesera didik sendiri, tidak adanya pendidik yang benar-benar berasal dari program pendidikan
Prakarya menjadi persoalan utama, hal inilah yang menjadi salah satu penyebab kurangnya
motivasi peserta didik tersebut. Berdasarkan uraian diatas, penulis sebagai Calon Pegawai Negeri
Sipil yang sedang mengikuti pelatihan dasar mengambil isu “Kurangnya Motivasi Peserta Didik
dalam Menciptakan Produk Kerajinan Mata Pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9 Bontang”.
Untuk menetukan isu yang akan dibahas, maka digunakan alat bantu USG.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat dan kasih-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini tepat pada waktunya.
Rancangan Aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan VI Tahun 2019 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Bontang yang diselenggarakan di Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Penyusunan Racangan Aktualisasi ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan serta
kesulitan-kesulitan. Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan serta saran-saran
dari berbagai pihak, khususnya coach dan mentor, segala hambatan dan rintangan serta kesulitan
tersebut teratasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan setulus hati
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Puslatbang KDOD LAN Samarinda beserta
jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
2. Pemerintah Kota Bontang
3. Ibu Ika Retna Ningrum, S.Pd. MPP selaku penguji atas saran masukan yang diberikan untuk
perbaikan rancangan aktualisasi ini.
4. Ibu Radiatun Humairah, S.Psi. selaku coach, atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya dalam membuat rancangan aktualisasi ini.
5. Ibu Siti Chusuning Khayah, M.Pd selaku mentor atas semua dukungan, arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan terkait materi
ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
7. Seluruh Panitia yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan latsar.
8. Segenap dewan guru dan karyawan di SMP Negeri 9 Bontang
9. Abah dan Mama, suami dan anak-anak tercinta serta keluarga besar yang telah mendukung
dan mendoakan selalu sejak awal pendaftaran CPNS hingga sekarang, dan
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan VI tahun 2019 Kota Bontang
vi
Penulis sadar bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis berharap masukan dari berbagai pihak agar Rancangan Aktualisasi ini
menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi
nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Samarinda, 26 November 2019
Penulis
vii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI………………………………….........ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI………………………...iii
RINGKASAN KEGIATAN AKTUALISASI……………………………………………………iv
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….....v
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... viiii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………...ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
4.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 1
4.2 Tujuan Aktualisasi ......................................................................................................................... 3
4.3 Manfaat Aktualisasi ....................................................................................................................... 3
4.4 Ruang Lingkup ............................................................................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 9 BONTANG ...................................................... 5
2.1 Profil Sekolah ................................................................................................................................ 5
2.2 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ....................................................................................................... 6
2.3 Struktur Organisasi........................................................................................................................ 8
2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Guru ....................................................................................................... 8
BAB III LANDASAN TEORI...................................................................................................... 12
3.1 Konsep Aktualisasi ...................................................................................................................... 12
3.1.1 Akuntabilitas ....................................................................................................................... 12
3.1.2 Nasionalisme ....................................................................................................................... 12
3.1.3 Etika Publik .......................................................................................................................... 13
3.1.4 Komitmen Mutu .................................................................................................................. 14
3.1.5 Anti Korupsi ......................................................................................................................... 14
3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ...................................................................................... 15
3.2.1 Whole Of Government ........................................................................................................ 15
3.2.2 Pelayanan Publik ................................................................................................................. 16
3.2.3 Manajemen ASN ................................................................................................................. 18
viii
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................... 19
4.1 Identifikasi Isu ............................................................................................................................. 19
4.2 Analisis Isu ................................................................................................................................... 19
4.3 Isu Terpilih ................................................................................................................................... 20
4.4 Uraian Kegiatan ........................................................................................................................... 21
4.5 RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................................................................... 24
4.6 Jadwal Kegiatan........................................................................................................................... 30
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................................................................ 31
5.1 Membuat Media Pembelajaran………………………………………………………………………………………………… 31
5.2 Membuat KPPK…………………………………………………………………….……………………………………………………..34
5.3 Melakukan Bimbingan…………………………………………………………………………………………………………………37
5.4 Menonton video…………………………………………………………………………..................................................40
5.5 Melakukan penilaian…………………………………………………………………….................................................43
BAB VI PENUTUP ...................................................................................................................... 47
6.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………………… 47
6.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………..48
6.3 Role Model………………………………………………………………………………………………………………………………….49
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 50
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Profil SMP Negeri 9 Bontang ........................................................................................ 5
Tabel 4. 1 Penetapan Kualitas Isu dengan menggunakan Kriteria Kualitas Isu USG .................. 20
Tabel 4. 2 Kegiatan Penyelesaian isu ........................................................................................... 24
Tabel 4. 3 Jadwal Aktualisasi Kegiatan ........................................................................................ 30
1
BAB I
PENDAHULUAN
4.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang strategis dalam kehidupan
bernegara, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu
bangsa. Oleh karena itulah penting bagi ASN memahami dan menjalankan fungsi-fungsi ini
dalam melaksanakan tugas maupun dalam kehidupan kesehariannya. Hal ini sejalan dengan UU
No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjelaskan bahwa ASN memiliki
tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas yang mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. ASN yang mampu melaksanakan peran tersebut adalah ASN yang memiliki
kompetensi yang tercermin dari perilakunya, penuh kesetian dan ketaatan pada Negara, bermoral
dan bermental baik, professional, sadar akan tanggungjawabnya sebagai pelayan publik serta
mampu pemersatu bangsa.
Untuk membentuk sosok ASN yang professional maka perlu dilaksanakan pembinaan
melalui jalur pendidikan dan pelatihan (Diklat). Berdasarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 22
Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dan UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN dan merujuk pasal 63 ayat 3 dan 4; Calon
PNS wajib menjalani massa percobaan yang dilaksanakan untuk melalui proses pendidikan dan
pelatihan (Diklat).
Melalui mata pelatihan dasar CPNS peserta pelatihan dasar diharapkan untuk merancang
kegiatan aktualisasi yang dilatarbelakangi dengan isu-isu mengenai manajemen ASN, pelayanan
publik dan Whole of Government (WoG). Selanjutnya agar nilai-nilai dasar tersebut dapat
tertanam kuat dalam diri PNS maka dilakukan internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS malalui
aktualisasi (habituasi) pada tempat tugas masing-masing dengan menerapkan inovasi dan
prinsip-prinsip lainnya sehingga kehadiran PNS dapat memberikan kontribusi dalam
penyelesaian masalah di instansi atau unit kerja.
2
Berdasarkan peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014
tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang professional
dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar profesi yaitu: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Kelima dasar tersebut memiliki indikator-indikator yang perlu untuk diimplementasikan
dalam lingkungan kerjanya. ASN yang mampu memahami nilai-nilai dasar tersebut diharapkan
dapat memperbaiki kinerja dan mengubah karakter Calon Pegawai Negeri Sipil untuk menjadi
pelayan masyarakat yang professional dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa. Selain itu
ASN diharapkan mampu menjadi pionir dalam menggalakkan dan menyukseskan reformasi
birokrasi yang sedang gencar dilakukan oleh instansi-instansi pemerintah.
Dalam kurikulum 2013 terdapat pelajaran Prakarya yang wajib dilaksanakan oleh satuan
pendidikan dari berbagai jenjang, mulai dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Melihat
posisinya pada struktur kurikulum yang ada pada kelompok wajib maka pelajaran Prakarya tentu
mempunyai peranan penting dalam mengembangkan potensi peserta didik dalam proses
penyiapan masa depannya.
Tidak adanya pendidik yang benar-benar berasal dari program pendidikan Prakarya
menjadi persoalan utama, sebab belum adanya jurusan yang membuka program studi Prakarya.
Sebagian besar guru Prakarya yang akan menagajar Prakarya adalah guru-guru Teknologi
Informasi (TI), guru kewirausahaan, guru tata boga, guru tata busana, guru kerajinan,
keterampilan, seni budaya, bahkan ada guru IPA yang dapat mengajar Prakarya. Latar belakang
keilmuan yang sangat beragam tersebut menjadi tantangan baru dalam proses pembelajaran.
Selain itu masalah fasilitas, baik sarana/prasarana yang ada di sekolah yang seringkali belum
memadai karena keterbatasan pendanaan.
Prinsip mata pelajaran Prakarya adalah kreativitas, dengan kemampuan kreatif dibantu teknologi
dasar dengan sistem kerja yang akurat akan menghasilkan kompetensi keterampilan tinggi.
Sedangkan prinsip pengembangan materi adalah mendudukkan bahan dan alat sebagai medium
pelatihan kompetensi keterampilan tersebut. Pembelajaran Prakarya tidak mementingkan produk
akhir, tetapi lebih menekankan pada proses pembelajaran dalam mengetahui aneka jenis bahan
yang dapat digunakan, kegunaan dan karakteristik masing-masing bahan, teknik pengolahan
ataupun pembentukan, mengatasi permasalahan dalam proses pembentukan/pengolahan dan
3
teknik, urutan kerja yang tepat, sikap kerja yang tepat, dengan menerapkan efisiensi secara
benar.
(1) M. Fajar Prasudi.: (2018, 2 Agustus). Bergunakan pelajaran prakarya bagi siswa.(diakses pada 7 Oktober 2019,
pukul 22.45) https://p4tksb.kemdikbud.go.id/index.php/artikel/73-pendidikan/656-bergunakah-pelajaran-prakarya-
bagi-siswa
Selain faktor tidak adanya pendidik yang benar-benar berasal dari program pendidikan
Prakarya yang menjadi persoalan utama, ada beberapa penyebab lain yang berasal dari peserta
didik sendiri yaitu: peserta didik merasa terbebani dengan tugas yang banyak, masalah pribadi,
peserta didik hanya menggemari pelajaran tertentu saja, belum menemukan cara belajar yang
tepat, tidak ada yang menjadi panutan khususnya mata pelajaran prakarya. Hal inilah yang
menyebabkan kurangnya motivasi peserta didik dalam menyelesaikan tugas praktek mata
pelajaran prakarya tersebut. Berdasarkan uraian diatas, penulis sebagai Calon Pegawai Negeri
Sipil yang sedang mengikuti pelatihan dasar mengambil isu “Optimalisasi Penggunaan Media
Pembelajaran dalam Menciptakan Produk Kerajinan Mata Pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9
Bontang”.
4.2 Tujuan Aktualisasi
Penulisan laporan aktualisasi ini dibuat dengan tujuan, yaitu sebagai berikut:
a. Mengidentifikasikan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara
(ASN).
b. Mengaktualisasikan nilai ANEKA dalam kegiatan di Sekolah
4.3 Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi ini, yaitu sebagai berikut:
a. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN sebagai
landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya di unit kerja
4
b. Bagi Peserta Didik
Diharapkan peserta didik memperoleh pengalaman langsung mengenai kegiatan yang
dilaksanakan dan terdapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses
pembelajaran
c. Bagi Satuan Kerja
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program kegiatan serat membantu
mengoptimalkan kegiatan yang ada disekolah sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan
Sekolah
d. Bagi Kota Bontang
Memberikan kontribusi secara tidak langsung dalam mewujudkan salah satu Misi Kota
Bontang, yaitu: Menjadikan Kota Bontang sebagai Smart City melalui peningkatan
kualitas SDM.
4.4 Ruang Lingkup
Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA) ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9
Bontang yang beralamat di Jalan Tari Enggang RT. 15 Kelurahan Guntung Kecamatan
Loktuan Kalimantan Timur.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
SMP NEGERI 9 BONTANG
2.1 Profil Sekolah
SMP Negeri 9 Bontang terletak di Kelurahan Guntung Kota Bontang, tepatnya di Jalan
Tari Enggang RT. 15 Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang,
Provinsi Kalimantan Timur. Sekolah ini berdiri pada tanggal 6 April 2015 dengan nama SMP
Negeri 9 Bontang, sekolah ini berdiri pada lahan 9.756 meter persegi. Adapun letak SMP
Negeri 9 Bontang sebelah Utara, Selatan, Timur dan Barat berbatasan dengan Kelurahan
Guntung.
Motto
AKRAB (Aktif, Kreatif, Religius, Antusias dan Berbudaya)
Tabel 2. 1 Profil SMP Negeri 9 Bontang
Nama Sekolah SMP Negeri 9 Bontang
NPSN 69899027
Kepala Sekolah Siti Chusuning Khayah, M.Pd
Akreditasi B
Email smpn9bontang@gmail.com
Rombel 9 Rombel
Jumlah siswa 298 siswa
Laki – laki : 154 siswa
Perempuan : 143 siswa
Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Guru : 16 Orang
Tenaga Kependidikan : 2 Orang
6
2.2 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
a. Visi Sekolah
Visi adalah suatu gambaran yang ingin dicapai pada masa yang akan datang agar dapat
mencapai fungsi dan pokok tujuan dari tempat itu sendiri. Adapun Visi dari SMP Negeri
9 Bontang adalah : “Unggul Dalam Prestasi, Religius, Sehat, Mandiri dan Berwawasan
Lingkungan”.
b. Misi Sekolah
1. Mengembangkan kemampuan siswa dalam prestasi akademik maupun non
akademik.
2. Mewujudkan warga sekolah yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta taat menjalankan syariat agama sesuai keyakinannya masin-masing.
3. Mewujudkan sikap dan perilaku toleran terhadap pemeluk agama.
4. Menciptakan lingkungan dan warga sekolah yang sehat.
5. Menanamkan etika-moral dan jiwa sosial-kebangsaan yang tinggi.
6. Mewujudkan kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur,
berestetika dan kinestetika yang tinggi.
7. Mewujudkan hasil lulusan yang sehat jasmani rokhani,berkarakter dan kompetitif
yang mampu bersaing dan berkolaborasi secara global/internasional.
8. Mengembangkan teknologi dan informasi.
9. Menanamkan budaya cinta lingkungan.
c. Tujuan Sekolah
1. Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air,
beriman, dan bertakwa dengan kompetensi bertaraf nasional (kerja keras, disiplin,
kreatif)
2. Sekolah mampu menghasilkan kurikulum sekolah (KTSP) dan SKL bertaraf nasional
(kerja keras, semangat kebangsaan).
3. Sekolah mampu menyelesaikan akreditasi nasional dengan nilai A (kerja keras,
disiplin, kreatif).
7
4. Sekolah mampu menghasilkan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif, variatif,
dan berbasis TIK (kerja keras, disiplin, kreatif).
5. Sekolah mampu menghasilkan sarana dan prasarana pendidikan yang relevan,
mutakhir, dan bertaraf nasional (kreatif, tanggung jawab).
6. Sekolah mampu menghasilkan pembiayaan pendidikan memadai, wajar, transparan
dan akuntabel sesuai dengan tuntutan pendidikan yang bertaraf nasional (jujur).
7. Sekolah mampu menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan beretos kerja,
tangguh, profesional, dan memiliki kompetensi bertaraf nasional (rasa ingin tahu,
tanggung jawab, kreatif, kerja keras).
8. Sekolah mampu menyelenggarakan manajemen berbasis sekolah yang kokoh dan
manajemen bertaraf nasional (kerja keras, mandiri, disiplin).
9. Sekolah mampu menghasilkan penilaian pendidikan bertaraf nasional (rasa ingin
tahu, tanggung jawab, kreatif, kerja keras).
10. Sekolah mampu menghasilkan prestasi bidang akademik dan non akademik yang
kompetitif tingkat Kota, Propinsi dan nasional (kerja keras, disiplin, kreatif).
11. Sekolah mampu mengembangkan budaya baca, budaya bersih, budaya takwa, dan
budaya sopan kepada semua komponen sekolah (religius, jujur).
12. Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman, aman, rindang, asri,
dan bersih sesuai dengan wawasan wiyata mandala dalam mendukung pencapaian
prestasi tingkat nasional (peduli lingkungan, cinta tanah air).
8
2.3 Struktur Organisasi
2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Guru
Tugas Pokok adalah tugas yang paling pokok dari sebuah jabatan atau organisasi. Tugas
pokok memberi gambaran tentang ruang lingkup atau kompleksitas jabatan atau organisasi
tersebut. Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang tertentu yang dilaksanakan
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional. Definisi lain menyebutkan bahwa fungsi
adalah sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau
pelaksanaannya.
9
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) adalah sasaran utama atau pekerjaan yang dibebankan
kepada organisasi untuk dicapai dan dilakukan Sebagian pihak menyebutnya sebagai tugas dan
fungsi saja dan menyingkatnya menjadi tusi. Tupoksi merupakan satu kesatuan yang saling
terkait antara tugas pokok dan fungsi. Dalam peraturan perundang-undangan tentang organisasi
dan tata kerja suatu kementerian negara/lembaga sering disebutkan bahwa suatu organisasi
menyelenggarakan fungsi-fungsi dalam rangka melaksanakan sebuah tugas pokok.
Sebagai seorang guru sudah sepatutnyalah selalu ingat akan tugas pokok dan fungsinya,
agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan perubahan jaman yang semakin maju. Dengan
menyadari tugas pokok nya maka ia berhak untuk selalu disebut sebagai guru profesional.
Dibawah ini merupakan uraian tugas pokok dan fungsi guru
1. Membuat program pengajaran ( Silabus, RPP, prota, promes )
2. Menganalisa materi pelajaran
3. Membuat lembar kerja siswa
4. Membuat program harian/jurnal belajar
5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
6. Melaksanakan kegiatan penilaian baik itu ulangan harian,tengah semester atau akhir semester
7. Melaksanakan analisis ulangan, program remedial, pengayaan
8. Mengisi daftar nilai siswa, mengisi raport
9. Melaksanakan bimbingan kelas/konseling
10. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutor sebaya apabila telah mengikuti pelatihan
11. Membuat alat bantu mengajar/alat peraga
12. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
13. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah ( PKS, wali kelas dll )
14. Membuat catatan tentang kemajuan peserta didik
15. Meneliti daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung
16. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
17. Mengumpulkan angka kredit dan menghitungnya untuk kenaikan pangkat
18. Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni
19. Mengikuti kegiatan kurikulum
20. Mengadakan penelitian tindakan kelas
10
Menurut UU.RI.No.14 th 2005 bab 2 pasal 5 yang berbunyi :
Kedudukan dosen/guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
ayat 1 berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen/guru sebagai agen
pembelajaran,pengembang ilmu pengetahuan,tekhnologi dan seni serta pengabdi kepada
masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Adapun Fungsi Guru
sebagai berikut :
1. Sumber Belajar
Mengingat tugas guru sebagai transmisi ilmu,maka di harapkan mampu menguasai materi
yang di ajarkannya.Sebab seorang guru merupakan sumber dari belajarnya.Apa yang tidak
di pahami oleh peserta didik,diharapkan seorang gurulah yang akan membantunya dalam
memecahkan persoalan yang di hadapi.
2. Fasilitator
Sebagai fasilitator seorang guru berperan sebagai pendamping belajar para peserta didiknya
dengan suasana yang menyenangkan. Agar dapat melaksanakan tugas sebagai fasilitator ada
beberapa hal yang harus di pahami guru :
• Memahami berbagai jenis media dan sumber belajar beserta fungsi masing-masimg
media tersebut
• Mempunyai ketrampilan dalam merancang suatu media
• Mampu mengorganisaikan berbagai jenis media serta dapat memanfaatkannya sebagai
sumber belajar
• Mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik
3. Pengelolah
Seorang guru sebagai pengelolah pembelajaran berperan dalam menciptakan iklim belajar
yang memungkinkan siswa belajar dengan nyaman.
Sebagai manager,guru memiliki 4 fungsi umum :
• Merencanakan tujuan belajar
• Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar
• Memimpin,meliputi : memotivasi,mendorong dan menstimulasi peserta didik
• Mengawasi segala sesuatu dalam rangka mencapai tujuan
11
4. Demonstator
Seorang guru dapat mempertunjukkan kepada peserta didik agar memahami dan mengerti
dari setiap pesan yang di sampaikannya.
5. Pembimbing
Setiap peserta didik pada saat lahir telah memiliki potensi-potensi yang kemudian dapat di
tumbuhkembangkan sesuai dengan potensinya.Maka seorang guru berperan dalam
membimbing dan mengarahkannya
6. Motivator
Untuk menghasilkan sistem belajar yang optimal seorang guru di tuntut kreatif dalam
membangkitkan motivati belajar peserta didiknya dengan cara :
• Memperjelas tujuan yang ingin di capai
• Membangkitkan minat peserta didik dalam belajar
• Menciptakan suasana yang menyenangkan
• Memberikan pujian terhadap keberhasilan peserta didik
• Memberi komentar yang mendidik tentang hasil pekerjaan peserta didik
7. Evaluator
Dengan adanya evaluasi seorang guru dapat mengetahui apakah siswanya telah berhasil
sehingga mereka layak untuk diberikan materi yang baru ataukah sebaliknya sehingga
mereka perlu adanya remidi.
Dengan adanya pemahaman tentang pentingnya tugas dan fungsi guru profesional,semoga
guru sekarang tidak terjangkit oleh virus penyakit yang dapat menyerang seorang
guru,melemahkan kualitas guru,dan berdampak negatif pada upaya peningkatan mutu
pendidikan.
12
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Aktualisasi
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar ASN ANEKA
sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi, yaitu :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (Lembaga
Administrasi Negara, 2015).
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap unit
organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasannya (Modul Akuntabilitas: 2015). Aspek-aspek akuntabilitas antara
lain sebagai berikut :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan, ASN harus mampu menjaga hubungan antara
individu/kelompok/institusi dengan Negara dan masyarakat.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil, diharapkan menghasilkan perilaku yang
bertanggungjawab, adil dan inovatif
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, diharapkan mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi, yang berarti dapat dipertanggungjawabkan
dengan penghargaan atau sanksi.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja, bertujuan memperbaiki kinerja PNS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,
sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa satu dengan bangsa yang lain. Keadaaan ini sering disebut
Chauvinisme. Sedangkan dalam arti luas nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa
13
cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara dan sekaligus menghormati bangsa lain (Modul
Nasionalisme: 2015)
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah air yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan Negara diatas kepentingan pribadi atau kepetingan golongan, menujukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air.
3.1.3 Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mangacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya
dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. (Modul Etika
Publik: 2015).
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN,
yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam Ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
h. Memilki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
14
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat siem
karir
3.1.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. Efektifitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanaka, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja
b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan
alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur
c. Inovasi muncul karna adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Perubahan bisa dipicu
antara lain oleh pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya beli masyarakat,
pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh
globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
(customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda/pembanding dengan produk/jasa
sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing (competitors).
3.1.5 Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperolah
keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsun. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar korupsi meliputi :
15
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga mejadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang yang tidak bertanggungjawab demi mencaai
keuntungan sesaat
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tecapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materil maupun non
materil (waktu) menjadi lebih kecil
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika
mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan
d. Disiplin kegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undang yang mengatur
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma)
g. Tanggungjawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan
dalam bentuk apapun
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang
telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan
saat memutuskan peristiwa yang terjadi
3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam mengadapi tantangan-tantangan
global, pemerintah melalui UU Nomer 5 Tahun 2014 tentang ASN telah bertekad untuk
mengelola Aparatur Sipil Negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini
merupakan dasar dalam manajemen ASN yang bertujuan untuk membangun aparat sipil
Negara yeng memiliki intergritas, progesional dan netral serta bebas dari intervensi politik
dan dari praktek KKN, serta mampu meyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
bagi mastarakat.
3.2.1 Whole Of Government
Whole Of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari seluruh sector dalam ruang
16
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayan publik (Modul WoG: 2017).
Pendekatan Whole Of Government (WoG) dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut :
a. Koordinasi
1. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak
2. Dialog atau pertukaran informasi
3. Joint Planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasam sementara
b. Integrasi
1. Joint Working, atau kolaborasi sementara
2. Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerja besar yang
menajdi urusan utama salah satu pekerja kerjasama
3. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, deibentuk sebagai mekanisme
integratif
c. Kedekatan dan Pelibatan
1. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama
2. Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masingmasih Nampak
3. Merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru
3.2.2 Pelayanan Publik
Pelayanan publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah :
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat, pemerintah perlu
melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
17
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan
publik harus menyediakan akses bagi warga Negara untuk mengetahui segala hal yang
terkait dengan pelayan publik yang diselnggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam menyelenggarakan pelayanan publik, pemerintah wajib mendengar dan memenuhi
tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik
yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur
dan biaya peyelenggaraan pelaynan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan anatra
satu warna Negara dengan warga Negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga
Negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip
mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan
malainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang akan
dicapai dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga Negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-
fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat
untuk mendapatlan layanan tersebut.
18
h. Akuntabel
Semua bentuk peyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban disini tidak hanya secara formal
kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi dan
mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan
kelompok yang kuat.
3.2.3 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesonal, memiliki nilai dasar, etika publik, bebas dari intervensi publik, bersih dari
praktek KKN. Manajemen ASN lebih menekankan kepasa pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN antara lain :
a. Kepastian hukum
b. Profesionalitas
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f. Netralisasi
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non Diskriminatif
k. Persatuan
l. Kesetaran
m. Keadilan
n. Kesejahteraan
19
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Identifikasi Isu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Isu adalah masalah yang
dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). Isu dapat pula diartikan sebagai salah
suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat menarik perhatian orang
banyak, sehingga menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan.
Dalam mengidentifikasi dan menetapkan suatu isu dipengaruhi oleh tiga kemampuan,
yaitu:
a. Environmental scanning, peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu
memetakan hubungan sebab akibat
b. Problem Solving, mampu mencari jalan keluar atau alternative solusi terhadap masalah
c. Analisis, mampu menganalisa kasus, berpikir konseptual dan mampu mengidentifikasi
dampak dan manfaat suatu program atau kebijaksanaan yang diambil.
Berdasarkan identifikasi masalah yang terjadi pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 9
Bontang, penulis menetapkan beberapa isu atau masalah yang menjadi topic yang perlu
diambil tindakan nyata dan kaitannya dengan kedudukan dan peran ASN dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yaitu:
1. Kurangnya motivasi peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas
praktek mata pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9 Bontang
2. Rendahnya kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekolah di SMP Negeri 9
Bontang
4.2 Analisis Isu
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses analisa isu
untuk menentukan isu yang mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusinya.
Untuk itu digunakan metode USG (urgency, Seriousness, Growth). Metode USG
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan dan perkembangan setiap variable
dengan rentang skor 1-5.
20
a. Urgency, seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
b. Seriousness, seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitan dengan akibat yang
ditimbulkan
c. Growth, seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersenut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya
Tabel 4. 1 Penetapan Kualitas Isu dengan menggunakan Kriteria Kualitas Isu USG
NO Identifikasi isu USG
U S G Jumlah
1 Kurangnya motivasi peserta didik dalam
menciptakan produk kerajinan pada tugas
praktek mata pelajaran prakarya di SMP Negeri
9 Bontang
5 5 5 15
2 Rendahnya kepedulian peserta didik terhadap
lingkungan sekolah di SMP Negeri 9 Bontang 5 5 4 14
Keterangan :
5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil
Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan analisis USG maka tegambar ranking
tertinggi yang merupakan isu final yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu :
“Kurangnya motivasi peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas praktek
mata pelajaran prakarya di SMP Negeri 9 Bontang”.
4.3 Isu Terpilih
Berdasarkan analisis isu maka terpilihlah isu yaitu : “Kurangnya motivasi peserta didik
dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas praktek mata pelajaran prakarya di SMP
Negeri 9 Bontang”. Selanjutnya dicarikan kegiatan pemecahan masalahnya agar dapat
dilakukan dengan tahapan-tahapan kegiatan dan berkonstribusi bagi sekolah sesuai sengan
motto organisasi yaitu “AKRAB (AKTIF, KREATIF, RELIGIUS, ANTUSIAS,
BERBUDAYA)” serta dapat memberikan penguatan pada nila-nilai organisasi yang
dituangkan dalam rancangan aktualisasi.
21
4.4 Uraian Kegiatan
Setelah mengetahui isu terpilih selanjutnya mencari kegiatan yang dapat memecahkan
isu tersebut, maka berikut adalah kegiatan yang akan dilakukan:
a. Membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) yang menarik
mengenai tahapan dalam pembuatan produk kerajinan
Media pembelajaran menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar di dalam
kelas, dimana media yng digunakan oleh seorang guru harus dapat menarik perhatian
peserta didik, sehingga apa yang akan disampaikan oleh guru menjadi lebih mudah dan
peserta didik menjadi lebih fokus dalam belajar. Selaian itu peserta didik menjadi lebih
semangat dan termotivasi untuk menyelasaikan tugas mata pelajaran prakarya
khususnya tugas praktek. Media pembelajaran berbasis multimedia ini akan penulis buat
dengan menggunakan PowerPoint yang isinya mengenai tahapan atau proses pembuatan
produk kerajinan dari bahan daur ulang (recycle). Didalam PowerPoint tersebut juga
akan dilengkapi dengan foto-foto dan video cara pembuatan kerajinan tersebut, agar
peserta didik lebih memahami dan termotivasi dalam mengerjakannya.
b. Membuat KPPK (Kartu Progres Produk Kerajinan) untuk peserta didik
Agar proses pembuatan produk kerajinan menjadi lebih mudah dan terarah, dalam
kegiatan kedua ini, penulis akan membuat kartu bimbingan yang digunakan untuk
progres pembuatan produk kerajinan. Kartu ini diberi nama “KPPK” (Kartu Progres
Produk Kerajinan). Kartu ini berfungsi untuk melatih sikap disiplin dan
tanggungjawab peserta didik dalam mengerjakan tugas praktek, sehingga guru dapat
dengan mudah memantau perkembangan atau progres yang telah dicapai pesesta didik.
c. Melakukan bimbingan berbasis pendekatan kelompok secara rutin mengenai
progres pembuatan produk kerajinan
Pada tahap kegiatan yang ketiga ini, penulis melakukan kegiatan bimbingan berbasis
pendekatan secara kelompok secara rutin dan terjadwal mengenai progres pembuatan
produk kerajinan tersebut. Dalam kegiatan ini penulis akan memberikan bimbingan,
arahan dan evaluasi langsung kepada peserta didik sejauh mana proses pembuatan
kerajinan tersebut dibuat, agar peserta didik mengetahui kekurangan atau kendala yang
dihadapi selama pembuatan produk, sehingga produk yang dihasilkan nanti lebih
maksimal dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
22
d. Menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan dan
mengidentifikasi isi video tersebut kemudian membandingkan dengan hasil produk
kerajinan yang telah dibuat
Proses pembelajaran menggunakan atau memanfaatkan media pembelajaran sangat
diperlukan dan sangat penting disisipkan dalam proses belajar mengajar agar peserta
didik semakin memahami dan mengerti tahapan dalam pembuatan produk. Pada
kegiatan keempat ini, penulis akan menyisipkan didalam proses pembelajaran dikelas
yaitu kegiatan menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan
dengan tema yang sama dengan tugas praktek yang peserta didik buat, kemudian
mengidentifikasi isi dari video tersebut dan membandingkan dengan hasil produk yang
telah mereka buat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan semangat dan motivasi
kepada peserta didik agar mampu menyelesaikan tugas praktek yang mereka kerjakan
dan dapat menciptakan karya kerajinan yang kreatif dan inovatif.
e. Melakukan menilaian dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang
mendapatkan hasil terbaik dalam pembuatan produk
Pada kegiatan yang kelima ini merupakan kegiatan dimana penulis akan mengumpulkan
semua hasil produk kerajinan yang telah dikerjakan peserta didik dan memberikan
penilaian secara objektif dengan menentukan kriteria penilaian yaitu: ide gagasan,
kretifitas, bentuk dan estetika. Selanjutnya memberikan penghargaan, selain
memberikan nilai sesuai performa masing-masing kelompok juga memberikan
penghargaan berupa: (1) Pujian, merupakan tindakan mengungkapkan persetujuan atau
kekaguman. Pujian dapat meningkatkan harga diri, kemandirian, minat belajar, dan
prestasi belajar peserta didik. Pujian merupakan penghargaan yang paling mudah
dilakukan. Biasanya dilakukan dengan kata-kata seperti yes, bagus, tingkatkan, dan lain-
lain. (2) Penghormatan. Penghargaan ini mengacu pada dua bentuk yaitu penobatan,
dimana peserta didik diumumkan kepada seluruh teman-temannya secara terbuka
sebagai peserta didik yang menciptakan karya kerajinan yang terbaik, bisa dilakukan
didepan teman-teman kelas saja atau didepan seluruh peserta didik di sekolah.
Pemberian kuasa kepada peserta didik, memberikan kesempatan untuk menunjukkan
kepada teman-temannya cara menyelesaikan tugas praktek prakarya agar dapat
menciptakan dan menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif. (3) Tanda
23
Penghargaan, memberikan lebel harga yang sesuai pada produk yang dihasilkan,
sehingga dapat menjadi peluang untuk peserta didik, misalnya ada Bapak/Ibu guru di
sekolah yang tertarik untuk membeli produk tersebut.
(2) Daniel Yonathan: (2017, 6 Agustus). Reward bagi peserta didik. (diakses pada 8 Oktober 2019, pukul
09.50) https://www.kompasiana.com/atonimeto/54f5eb7fa333118c6d8b4749/reward-kepada-peserta-didik
Dengan rangkaian kegiatan ini diharapkan peserta didik di SMP Negeri 9 Bontang dapat
termotivasi dan berinovasi menjadi peserta didik yang memiliki kontribusi pada Visi dan
Misi Sekolah serta Penguatan pada nilai-nilai sekolah yang sesuai dengan Motto SMP
Negeri 9 Bontang “AKRAB (Aktif, Kreatif, Religius, Antusias dan Berbudaya”.
24
4.5 RANCANGAN AKTUALISASI
Unit kerja : SMP Negeri 9 Bontang
Identifikasi Isu:
1. Kurangnya motivasi peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas praktek mata pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9
Bontang
2. Rendahnya kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekolah di SMP Negeri 9 Bontang
Isu yang diangkat :
Kurangnya motivasi peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas praktek mata pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9
Bontang
Gagasan Pemecahan Isu :
“Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran dalam Menciptakan Produk Kerajinan Mata Pelajaran Prakarya Kelas IX di SMP Negeri 9
Bontang”.
Tabel 4. 2 Kegiatan Penyelesaian isu
No Kegiatan
Penyelesaian
Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan Output Kegiatan
Keterkaitan dengan Nilai-Nilai
Dasar ASN
Kontribusi pada
Visi dan Misi
Sekolah
Penguatan pada
Nilai-Nilai
Sekolah
1. Membuat media
pembelajaran
berbasis multimedia
(Powerpoint) yang
menarik mengenai
tahapan dalam
pembuatan produk
1. Menentukan tema
pembuatan kerajinan
2. Merancang langkah-
langkah pembuatan
kerajinan
3. Menyiapkan alat dan
bahan yang digunakan
Media
Pembelajaran
berbasis
multimedia
(PowerPoint) yang
telah dibuat dan
digunakan pada
1. Akuntabilitas : membuat
PowerPoint yang mudah
dipahami isinya dan
menggunakannya langsung
sebagai media pembelajaran
tersebut di dalam kelas
2. Nasionalisme : semua peserta
Kegiatan
aktualisasi ini turut
berkontribusi
dalam visi dan
misi sekolah,
dimana sesuai
dengan visi SMP
Kegiatan
aktualisasi ini
memperkuat nilai
organisasi yaitu
Aktif, Kreatif dan
Antusias melalui
peningkatan
25
kerajinan untuk membuat
kerajinan
4. Membuat video
pembuatan kerajinan
5. Memulai proses
pembuatan media
pembelajaran berbasis
(PowerPoint) dengan
menggabungkan
beberapa foto dan video
6. Menggunakan media
pembelajaran berbasis
multimedia
(PowerPoint) dan
metode demonstrasi di
dalam kelas pada
proses pembelajaran
saat proses
pembelajaran di
dalam kelas
Dokumentasi
Kegiatan
didik mendapatkan kesempatan
yang sama dalam melihat media
pembelajaran PowerPoint
3. Etika Publik : media
pembelajaran PowerPoint
dibuat atas karya sendiri, bukan
karya orang lain yang bersifat
ilegal
4. Komitmen Mutu : media
pembelajaran PowerPoint
dibuat dengan memperhatikan
unsur keindahan dan bersifat
memudahkan dalam memahami
isinya
5. Anti Korupsi : pembuatan
media pembelajaran PowerPoint
dilakukan di luar jam mengajar
di dalam kelas
Negeri 9 Bontang
yaitu “unggul
dalam prestasi,
religius, sehat,
mandiri dan
berwawasan
lingkungan”
melalui misi SMP
Negeri 9 Bontang
yaitu
“Mengembangkan
kemampuan siswa
dalam prestasi
akademik maupun
non akademik dan
juga
menggembangkan
teknologi dan
informasi”
sumber daya
manusia.
2. Membuat KPPK
(Kartu Progres
Produk Kerajinan)
1. Menyiapkan alat dan
bahan
2. Menentukan kriteria
Kartu Progres
Produk Kerajinan
(KPPK) yang
1. Akuntabilitas : menyiapkan
sendiri alat dan bahan untuk
pembuatan kartu
26
untuk peserta didik penilaian didalam
KPPK
3. Membuat dan
mencetak KPPK
4. Membagikan dan
mensosialisasikan cara
pengisian KPPK
kepada peserta didik di
dalam kelas
5. Meminta masing-
masing kelompok untuk
dapat menyimpan
KPPK dengan baik
ditelah dibuat
Dokumentasi
kegiatan
2. Nasionalisme : menentukan
kriteria penilaian sesuai dengan
standar penilaian
3. Etika Publik :
mensosialisasikan pengisian
KPPK dengan sabar dan bahasa
yang santun
4. Komitmen Mutu : membuat
kartu yang menarik dengan cara
pengisian yang jelas
5. Anti Korupsi : menyampaikan
materi pada kegiatan sosialisasi
dengan jelas dan lengkap
3. Melakukan
bimbingan berbasis
pendekatan kelompok
secara rutin mengenai
progres pembuatan
produk kerajinan
1. Menyiapkan kriteria
penilaian
2. Membuat daftar
pertanyaan tentang
kesuliatan yang
dihadapi dalam
pembuatan produk
kerajinan
Terlaksananya
proses
pembimbingan
kepada peserta
didik
Dokumentasi
kegiatan
1. Akuntabilitas : bertanggung
jawab atas bimbingan yang
diberikan sesuai dengan materi
yang telah diajarkan dan
dilakukan secara rutin dan
terjadwal
2. Nasionalisme : bekerjasama
dan saling membantu dalam
27
3. Mengidentifikasi
kekurangan dan
kelemahan selama
proses pembuatan
produk kerajinan
4. Membuaat daftar hadir
peserta yang telah
melakukan bimbingan
sehingga benar-benar
mengetahui kelompok
mana yang dapat
menghasilkan karya
kerajinan yang baik dan
berkualitas
Daftar Hadir siswa
bimbingan
proses bimbingan
3. Etika Publik : bersikap ramah
dan sabar saat membimbing
peserta didik
4. Komitmen Mutu : membuat
suasana bimbingan yang
menyenangkan
5. Anti Korupsi : melakukan
bimbingan dan menilai sesuai
hasil kerja dan performa
masing-masing kelompok
4. Menonton video di
Youtube tentang
contoh pembuatan
produk kerajinan dan
mengidentifikasi isi
video tersebut
kemudian
1. Menyiapkan video yang
akan digunakan dengan
melakukan pencarian
pada halaman Youtube
2. Menyiapkan sarana
prasarana untuk
menonton (LCD,
Video Youtube
sebagai
pembanding
Dokumentasi
kegiatan
1. Akuntabilitas : menyesuaikan
video yang ditayangkan dengan
tema yang sesuai dengan materi
pembuatan produk
2. Nasionalisme : memastikan
video yang ditayangkan tidak
mengandung nilai yang
28
membandingkan
dengan hasil produk
kerajinan yang telah
dibuat
proyektor, speaker,
ruang kelas)
3. Menonton video
bersama-sama
4. Mengidentifikasi video
tersebut dengan
melakukan tanya jawab
kepada peserta didik
5. Menuliskan kekurangan
dan kendala yang
dihadapi peserta didik
selama pembuatan
produk
Catatan kendala
yang dihadapi
peserta didik
menyimpang dari nasionalisme
3. Etika Publik : video yang
ditayangkan mencantumkan
sumber
4. Komitmen Mutu : menyiapkan
fasilitas menonton yang layak
(LCD, proyektor, speaker,
ruang kelas)
5. Anti Korupsi : menggunakan
sarana prasarana sesuai
prosedur yang telah ditentukan
5. Melakukan penilaian
dan memberikan
pengahargaan kepada
kelompok yang
mendapatkan hasil
terbaik dalam
pembuatan produk
1. Membuat kriteria
standar penilaian
produk
2. Mengumpulkan semua
hasil produk kerajinan
yang telah dikerjakan
oleh kelompok peserta
didik
Hasil produk
kerajinan peserta
didik
Dokumentasi
kegiatan
1. Akuntabilitas : memberikan
penilaian secara obyektif
terhadap hasil produk setiap
kelompok
2. Nasionalisme : mengapresiasi
hasil produk kerajinan setiap
kelompok dengan adil
3. Etika Publik : menggunakan
29
3. Melakukan penilaian
terhadap hasil produk
kerajinan yang telah
dikumpulkan
4. Memilih 3 kelompok
dengan nilai terbaik
dari semua hasil
produk kerajinan
5. Memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang
memperoleh nilai
terbaik
Daftar Nilai
Label harga
produk
kalimat-kalimat positif selama
proses penilaian
4. Komitmen Mutu : memilih
kelompok terbaik yang
memiliki kreatifitas dan inovasi
dalam menciptakan produk
kerajinan
5. Anti Korupsi : melakukan
penilaian sesuai hasil kerja dan
performa masing-masing
kelompok
30
4.6 Jadwal Kegiatan
Jadwal aktualisasi kegiatan yang akan dilaksanakan saat habituasi di SMP Negeri 9
Bontang
Tabel 4. 3 Jadwal Aktualisasi Kegiatan
No Kegiatan
Bulan/Minggu
Oktober November
3 4 5 1 2 3
1 Membuat media pembelajaran berbasis
multimedia (PowerPoint) yang menarik
mengenai tahapan dalam pembuatan produk
kerajinan
2 Membuat KPPK (Kartu Progres Produk
Kerajinan) untuk peserta didik
3 Melakukan bimbingan berbasis pendekatan
kelompok secara rutin mengenai progres
pembuatan produk kerajinan
4 Menonton video di Youtube tentang contoh
pembuatan produk kerajinan dan
mengidentifikasi isi video tersebut kemudian
membandingkan dengan hasil produk kerajinan
yang telah dibuat
5 Melakukan penilaian dan memberikan
pengahargaan kepada kelompok yang
mendapatkan hasil terbaik dalam pembuatan
produk
31
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Aktualisasi nilai – nilai dasar PNS sebagai guru mata pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9
Bontang yang dilaksanakan selama masa habituasi terhitung mulai tanggal 14 Oktober 2019
sampai 22 November 2019. Mengangkat sebuah isu yaitu : Kurangnya motivasi peserta didik
dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas praktek mata pelajaran Prakarya di SMP
Negeri 9 Bontang. Adapun kegiatan yang dipilih untuk menyelesaikan isu tersebut antara lain
sebagai berikut:
1. Membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) yang menarik mengenai
tahapan dalam pembuatan produk kerajinan
2. Membuat KPPK (Kartu Progres Produk Kerajinan) untuk peserta didik
3. Melakukan bimbingan berbasis pendekatan kelompok secara rutin mengenai progres
pembuatan produk kerajinan
4. Menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan dan
mengidentifikasi isi video tersebut kemudian membandingkan dengan hasil produk kerajinan
yang telah dibuat
5. Melakukan penilaian dan memberikan penghargaan kepada yang mendapatkan hasil terbaik
dalam pembuatan produk
Sebelum melakukan rangkaian kegiatan aktualisasi ini, langkah awal yang dilakukan yaitu
berkonsultasi dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Bontang selaku mentor yang bertujuan
untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang akan dilakukan dan juga meminta masukan dan
saran selama mejalankan kegiatan agar dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil yang
maksimal. Kelima kegiatan aktualisasi ini dapat dilaksanakan dengan lancar karena bantuan
pihak sekolah dan para siswa baik berupa tenaga maupun saran dan prasarana. Hasil kegiatan
diuraikan sebagai berikut:
32
5.1 Membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) yang menarik
mengenai tahapan dalam pembuatan produk kerajinan
a. Kronologi Kegiatan
Media pembelajaran menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar di
dalam kelas, dimana media yang digunakan oleh seorang guru harus dapat menarik
perhatian peserta didik, sehingga apa yang akan disampaikan oleh guru menjadi lebih
mudah dan peserta didik menjadi lebih fokus dalam belajar. Selaian itu peserta didik
menjadi lebih semangat dan termotivasi untuk menyelasaikan tugas mata pelajaran
prakarya khususnya tugas praktek. Kegiatan ini dilaksanakan mulai hari Senin, 14
Oktober sampai hari Jum’at, 18 Oktober 2019.
b. Tahapan Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) yang
menarik mengenai tahapan dalam pembuatan produk kerajinan ini dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
Tahapan yang pertama yaitu menetukan tema pembuatan kerajinan, tema yang
diambil sesuai dengan silabus jenjang SMP kelas 9 yaitu Kompetensi dasar 3.3
menerapkan proses modifikasi karya kerajinan yang memiliki fungsi pakai dan
pengemasan sesuai dengan wilayah setempat dan tema yang diambil adalah kerajinan
fungsi pakai dengan materi pembuatan dompet recycle.
Tahapan yang kedua adalah merancang langkah-
langkah pembuatan kerajinan sesuai dengan tema yang
diambil, mulai dari perencanaan sampai proses
pembuatan. Tahapan yang ketiga adalah menyiapkan
alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kerajian. Sebelum materi ini diberikan
kepada peserta didik, guru terlebih dahulu harus mempraktikkannya agar dapat
diketahui kendala atau kesuliatan yang mungkin
dihadapai peserta didik. Tahapan yang keempat adalah
membuat video pembuatan kerajinan. Video ini nantinya
akan digunakan untuk penunjang pembuatan media
PowerPoint, video berisikan langkah-langkah pembuatan
33
kerajinan sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang
diberikan. Tahapan yang kelima adalah memulai proses pembuatan media
pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) dengan menggabungkan beberapa foto
dan video.
Tahapan yang keenam adalah menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia
(PowerPoint) di dalam kelas pada saat proses
pembelajaran dan dilengkapi dengan metode
demonstrasi. Tahapan ini dilaksanakan pada hari
Jum’at, 18 Oktober 2019, selain menggunakan
media PowerPoint guru juga mendemonstrasikan
langsung dihadapan peserta didik, sehingga peserta didik dapat melihat langsung proses
pembuatannya dan dapat mengikuti secara langsung
setiap langkah yang didemonstrasikan oleh guru.
Hasil / output dari kegiatan ini adalah terciptanya
produk kerajinan, adanya media pembelajaran
berbasis (PowerPoint) yang dapat digunakan selama
KBM dan dokumentasi kegiatan.
c. Aktualisasi nilai-nilai ANEKA
1. Akuntabilitas (Kejelasan)
Memastikan pembuatan PowerPoint dengan isi yang mudah dipahami oleh peserta
didik dan menggunakannya langsung pada saat proses KBM berlangsung.
2. Nasionalisme (Bersikap adil)
Melaksanakan KBM di dalam kelas dan memastikan seluruh peserta didik
mendapatkan kesempatan yang sama dalam melihat media pembelajaran.
34
3. Etika publik (Kode Etik)
Membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) ini dibuat atas
hasil karya sendiri bukan karya orang lain yang bersifat ilegal.
4. Komitmen Mutu (Efektif dan Efisien)
Melaksanakan KBM dengan menggunakan media pembelajaran berbasis
multimedia (PowerPoint) dan memdemostrasikan langsung agar mencapai hasil
praktek yang maksimal.
5. Anti Korupsi (Jujur dan Disiplin)
Sebagai bentuk sikap jujur dan disipin, pembuatan media ini dipersiapkan dan
dilakukan di luar jam mengajar dan di luar tugas yang ada di sekolah.
d. Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan
1. Akuntabilitas
Kurangnya kejelasan isi PowerPoint mengenai langkah pembuatan produk
kerajinan maka dapat mengakibatkan peserta didik tidak dapat memahami materi
yang disampaikan sehingga praktek pembuatan kerajinan dapat terhambat.
2. Nasionalisme
Membeda-bedakan perserta didik dalam proses KBM di dalam kelas dalam hal
melihat dan memanfaatkan media pembelajaran dapat menimbulkan kecemburuan
social diantara mereka.
3. Etika publik
Jika media pembelajaran yang digunakan adalah hasil karya orang lain bukan hasil
karya sendiri, maka harus mencantumkan sumbernya.
4. Komitmen Mutu
Jika guru hanya menyuruh dan tidak ikut berperan secara langsung didalam kelas
pada saat proses KBM maka hasil dan tujuan kegiatan yang ingin dicapai tidak akan
maksimal.
5. Anti Korupsi
Jika dalam proses pembuatan media ini, dipersiapkan dan dilakukan pada saat jam
mengajar dan tugas yang ada di sekolah, maka dapat merugikan peserta didik dan
juga pihak sekolah.
35
5.2 Membuat KPPK (Kartu Progres Produk Kerajinan) untuk peserta didik
a. Kronologi Kegiatan
Agar proses pembuatan produk kerajinan menjadi lebih mudah dan terarah, maka
akan dibuat kartu yang digunakan untuk kegiatan bimbingan. Kartu ini diberi nama
“KPPK” (Kartu Progres Produk Kerajinan). Kartu ini berfungsi untuk melatih
sikap disiplin dan tanggungjawab peserta didik dalam mengerjakan tugas praktek,
sehingga guru dapat dengan mudah memantau perkembangan atau progres yang telah
dicapai pesesta didik. Kegiatan kedua ini dimulai dengan tahapan persiapan pada hari
Senin tanggal 15 Oktober 2019 sampai tahapan sosialisasi pada hari Jum’at tanggal 25
Oktober 2019.
b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan membuat KPPK (Kartu Progres Produk Kerajinan) untuk peserta didik
ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
Tahapan yang pertama adalah menyiapkan alat dan
bahan untuk pembuatan KPPK, guru menyiapkan sendiri
alat dan bahan yang dibutuhkan. Kemudian tahapan yang
kedua adalah menentukan kriteria penilaian yang
tercantum didalam KPPK, agar peserta dapat mengetahui
kriteria apasaja yang dinilai dalam pembuatan produk
kerajinan ini. Tahapan yang ketiga adalah membuat dan
mencetak KPPK, pembuatan kartu sudah dirancang agar
mudah disimpan dan dibawa oleh peserta didik. Tahapan
yang keempat adalah membagikan dan mensosialisasikan cara pengisian KPPK kepada
pesesta didik didalam kelas, tahapan ini dilakukan pada saat jam pembelajaran didalam
kelas yaitu hari Jum’at, 25 Oktober 2019. Guru menyampaikan dengan jelas fungsi dan
tujuan dari dibuatnya kartu tersebut, sehingga peserta didik
dapat memahami serta melaksanakannya dengan baik.
Tahapan yang kelima adalah meminta masing-masing
kelompok untuk dapat menyimpan KPPK dengan baik,
karena kartu ini digunakan selama proses pembuatan 1
36
produk kerajinan disetiap tema atau materi kerajinan yang dibuat. Hasil / output dari
kegiatan ini adalah kartu progres produk kerajinan (KPPK) dan dokumentasi kegiatan.
c. Aktualisasi nilai-niali ANEKA
1. Akuntabilitas (Transparansi)
Guru menyiapkan sendiri semua alat dan bahan untuk pembuatan kartu sebagai
perwujudan nilai akuntabilitas
2. Nasionalisme (Bersikap Netral)
Guru menentukan kriteria penilaian sesuai dengan standar penilaian sebuah produk
kerajinan
3. Etika publik (Sopan Santun)
Pada saat guru mensosialisasikan pengisian KPPK kepada peserta didik dilakukan
dengan sabar dan menggunakan bahasa yang santun agar mudah dimengerti
4. Komitmen Mutu (Inovatif)
Merancang dan membuat kartu yang menarik serta dilengkapi dengan cara
pengisian yang jelas
5. Anti Korupsi (Peduli)
Pada saat menyampaikan materi pada kegiatan sosialisasi dilakukan secara jelas dan
lengkap agar apa yang menjadi tujuan kegiatan ini dapat terlaksana dengan
maksimal dan peserta didik dapat bersemangat untuk menciptakan produk yang
kreatif dan inovatif
d. Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan
1. Akuntabilitas
Jika guru tidak menyiapkan dengan lengkap semua alat dan bahan untuk pembuatan
kartu, maka proses pembelajaran tidak dapat berlangsung dan gagal
2. Nasionalisme
Jika kriteria penilaian tidak ditentukan sesuai dengan standar penilaian sebuah
produk kerajinan, maka guru tidak dapat mengetahui kelompok mana yang dapat
menghasilkan produk terbaik
37
3. Etika publik
Jika pada saat guru mensosialisasikan pengisian KPPK kepada peserta didik tidak
dilakukan dengan sabar dan tidak menggunakan bahasa yang santun, maka peserta
didik kurang dapat memahami maksud dan tujuan dalam kegiatan ini
4. Komitmen Mutu
KPPK harus dirancang dan dibuat semenarik mungkin serta dilengkapi dengan cara
pengisian yang jelas, jika tidak maka peseta didik tidak akan termotivasi untuk
membuat produk kerajinan ini
5. Anti Korupsi
Jika penyampaikan materi pada kegiatan sosialisasi ini tidak dilakukan dengan
sungguh-sungguh, maka peserta didikpun tidak akan termotivasi untuk menciptakan
produk yang kreatif dan inovatif
5.3 Melakukan bimbingan berbasis pendekatan kelompok secara rutin mengenai progres
pembuatan produk kerajinan
a. Kronologi Kegiatan
Pada tahap kegiatan yang ketiga ini, guru melakukan kegiatan bimbingan berbasis
pendekatan kelompok secara rutin dan terjadwal mengenai progres pembuatan produk
kerajinan tersebut. Dalam kegiatan ini guru akan memberikan perhatian dan bimbingan,
arahan dan evaluasi langsung kepada peserta didik sejauh mana proses pembuatan
kerajinan tersebut dibuat, agar peserta didik mengetahui kekurangan atau kendala yang
dihadapi selama pembuatan produk, dan peserta didik lebih bersemangat dan
termotivasi, sehingga dapat menciptakan produk yang kreatif dan inovatif sesuai
dengan apa yang diharapkan. Kegiatan ketiga ini dimulai pada hari Senin tanggal 28
Oktober 2019 sampai pada hari Selasa tanggal 5 November 2019.
b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan bimbingan secara rutin mengenai progres pembuatan produk kerajinan
ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
38
Tahapan yang pertama adalah menyiapkan kriteria
penilaian yang akan menjadi pedoman dalam proses
bimbingan, dengan kriteria ini guru dapat mengetahui
kesulitan yang dihadapi peserta didik. Adapun aspek
penilaian yang digunakan antara lain: persiapan
(perencanaan), pelaksanaan (alat dan bahan, teknik, K3), penyajian (Ide, estetika,
bentuk, kreatifitas).
Tahapan yang kedua adalah membuat daftar
pertanyaan tentang kesulitan yang dihadapi dalam
pembuatan produk kerajinan. Pertanyaan ini dapat
digunakan pada tahapan yang ketiga yaitu
mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan selama
proses pembuatan produk kerajinan. Pada
kegiatan bimbingan ini guru menanyakan
kepada peserta didik kendala yang dihadapi
sehingga guru dapat memberikan masukan dan
perbaikan langsung jika terjadi kesalah
terhadap produk kerajinan yang dibuat peserta
didik. Bimbingan dapat dilakukan selam proses
KBM atau diluar jam pelajaran prakarya.
Tahapan yang keempat adalah membuat daftar
hadir peserta yang telah
melakukan bimbingan
sehingga benar-benar dapat
diketahui kelompok mana yang dapat menghasilkan karya
kerajinan yang bagus dan berkualitas daya jual. Hasil / output dari
kegiatan ini adalah terlaksananya proses bimbingan kepada peserta
didik, daftar hadir siswa bimbingan dan dokumentasi kegiatan.
39
c. Aktualisasi nilai-niali ANEKA
1. Akuntabilitas (Tanggungjawab)
Guru bertanggungjawab atas bimbingan yang diberikan sesuai dengan materi yang
telah diajarkan dan dilakukan secar rutin dan terjadwal
2. Nasionalisme (Gotong Royong)
Melaksanakan kegiatan bimbingan dengan bekerjasama dan saling membantu baik
dengan guru dan siswa hal ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap kebersamaan
kekeluargaan sebagai bentuk perwujudan sila ketiga Pancasila
3. Etika publik (Sikap Ramah)
Menunjukkan sikap ramah dan juga sabar saat membimbing peserta didik, karna
kendala yang dihadapi oleh peserta didik berbeda-beda
4. Komitmen Mutu (Orientasi Mutu)
Guru menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkankan pada saat
bimbingan, agar peseta didik merasa lebih diperhatikan sehingga hasil kerajinan
yang diciptakan dapat maksimal dan peserta didik dapat menyukai mata pelajaran
prakarya
5. Anti Korupsi (Jujur)
Guru melakukan bimbingan dan menilai sesuai dengan hasil pekerjaan dan
performa masing-masing kelompok, karna setiap kelompok menghasilkan produk
yang berbeda-beda
d. Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan
1. Akuntabilitas
Jika guru kurang bertanggungjawab atas bimbingan yang diberikan maka dapat
menimbulkan ketidakjelasan target dan tujuan dilakukan kegiatan ini
2. Nasionalisme
Jika tidak melakukan kerjasama dan tidak saling membantu baik dengan guru dan
siswa maka tugas akan menjadi lebih berat dan kegiatan memakan waktu yang
banyak
40
3. Etika publik
Jika guru menunjukkan sikap tidak ramah dan tidak bersahabat saat membimbing,
maka peserta didik akan merasa tidak dihargai usaha dan kerja keras mereka dalam
menciptakan produk kerajinan
4. Komitmen Mutu
Jika guru memberikan suasana yang tidak nyaman dan tidak menyenangkankan
pada saat bimbingan, maka peserta didik akan merasa terpaksa melakukan kegiatan
ini sehingga kegiatan tidak terlaksana dengan baik karena peseta didik dari awal
tidak senang dan dapat membuat peserta didik tidak menyukai mata pelajaran
prakarya
5. Anti Korupsi
Jika guru melakukan bimbingan dan menilai hasil karya peserta didik secara
subyektif tidak sesuai dengan hasil pekerjaan dan performa masing-masing
kelompok, maka tidak dapat diketahui kelompok mana yang memiliki performa
yang baik
5.4 Menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan dan
mengidentifikasi isi video tersebut kemudian membandingkan dengan hasil produk
kerajinan yang telah dibuat
a. Kronologi Kegiatan
Proses pembelajaran menggunakan atau memanfaatkan media pembelajaran
sangat diperlukan dan sangat penting disisipkan dalam proses belajar mengajar agar
peserta didik semakin memahami dan mengerti tahapan dalam pembuatan produk. Pada
kegiatan keempat ini, didalam proses pembelajaran dikelas guru akan menyisipkan
kegiatan menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan
dengan tema yang sama dengan materi yang telah peserta didik buat, kemudian
mengidentifikasi isi dari video tersebut dan membandingkan dengan hasil produk yang
telah mereka buat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan semangat dan motivasi
kepada peserta didik agar mampu menyelesaikan tugas praktek yang mereka kerjakan
dan dapat menciptakan karya kerajinan yang kreatif dan inovatif. Kegiatan keempat ini
dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 8 November 2019.
41
b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan
kemudian mengidentifikasi dan memandingkan dengan produk yang telah peserta didik
buat ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
Tahapan yang pertama adalah menyiapkan video
yang akan digunakan dengan melakukan pencarian
pada halaman youtube. Video yang digunakan harus
sesuai dengan materi yang telah didapatkan peserta
didik. (https://youtu.be/eonajlXkiwQ).
Tahapan yang kedua adalah menyiapkan sarana prasarana untuk menonton seperti
laptop, proyektor dan ruang kelas. Kemudian
tahapan yang ketiga adalah menonton video
bersama-sama dengan peserta didik pada saat KBM
berlangsung. Pada tahapan ini peserta didik
memperhatikan dengan seksama video yang sedang
diputar. Tahapan yang keempat adalah
mengidentifkasi video tersebut dan melakukan sesi
tanya jawab. Peserta didik sangat antusias dalam
membandingkan hasil pekerjaan mereka, tenyata
dengan menonton video pembanding mereka
banyak mendapatkan ide atau gagasan untuk
menciptakan produk yang lebih kreatif dan inovatif. Tahapan yang kelima adalah
menuliskan kekurangan dan kendala yang dihadapi selama pembuatan pembuatan
produk yang telah mereka lakukan. Dengan kegiatan ini mereka jauh lebih paham dan
mengerti serta berfikir kreatif bagaimana cara menciptakan produk kerajinan yang
awalnya berasal dari bahan-bahan bekas menjadi produk yang memiliki nilai estetika
dan daya jual yang tinggi. Hasil / output dari kegiatan yang keempat ini adalah video
Youtube yang digunakan untuk menonton, dokumentasi kegiatan, catatan kemdala yang
dihadapi oleh peserta didik selama pembuatan produk.
42
c. Aktualisasi nilai-niali ANEKA
1. Akuntabilitas (Kejelasan)
Menyesuaikan dan memilih video yang ditayangkan sesuai dengan tema dan materi
yang telah diberikan kepada peserta didik
2. Nasionalisme (Cinta Tanah Air)
Guru memastikan video yang ditayangkan tidak mengandung nilai yang
menyimpang dari nilai nasionalisme
3. Etika publik (Kode Etik)
Guru mencantumkan sumber dari video yang ditayangkan sebagai perwujudan
pelayanan publik yang berkualitas dan relavan
4. Komitmen Mutu (Orientasi Mutu)
Menyiapkan fasilitas yang layak sebagai penunjang kegiatan menonton video ini
sehingga peserta didik merasa nyaman dalam kegiatan ini
5. Anti Korupsi (Jujur dan bertanggungjawab)
Guru meminta izin terlebih dahulu sebelum menggunakan sarana dan prasarana
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan di sekolah dan bertanggungjawab
sepenuhnya
d. Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan
1. Akuntabilitas
Jika guru tidak menyesuaikan video yang dipilih dan ditayangkan dengan tema dan
materi yang telah diberikan, maka peserta didik akan merasa binggung dan tidaj
dapat mengerjakan tugas dengan benar
2. Nasionalisme
Guru harus berhati-hati dan memastikan video yang ditayangkan benar-benar tidak
mengandung nilai yang menyimpang dari nilai nasionalisme
3. Etika publik
Jika guru tidak mencantumkan sumber dari video yang ditayangkan, maka
perwujudan pelayanan publik yang berkualitas dan relavan tidak berjalan dengan
benar
43
4. Komitmen Mutu
Jika fasilitas yang digunakan tidak layak untuk kegiatan menonton video ini, maka
peserta didik akan merasa tidak nyaman dan tidak focus dalam kegiatan ini
5. Anti Korupsi
Jika guru tidak meminta ijin terlebih dahulu sebelum menggunakan sarana dan
prasarana, maka guru melanggar prosedur yang telah ditentukan pihak sekolah serta
tidak memiliki rasa tanggungjawab dan tidak mencerminkan seorang ASN yang
baik
5.5 Melakukan penilaian dan memberikan penghargaan kepada yang mendapatkan hasil
terbaik dalam pembuatan produk
a. Kronologi Kegiatan
Pada kegiatan yang kelima ini merupakan kegiatan dimana guru akan
mengumpulkan semua hasil produk kerajinan yang telah dikerjakan peserta didik dan
memberikan penilaian secara objektif dengan menentukan kriteria penilaian yaitu: ide
gagasan, kretifitas, bentuk dan estetika. Selanjutnya memberikan penghargaan, selain
memberikan nilai sesuai performa masing-masing kelompok juga memberikan
penghargaan berupa: pujian, penghormatan, tanda penghormatan. Kegiatan kelima ini
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14 November 2019.
b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan melakukan penilaian dan memberikan penghargaan kepada kelompok
yang mendapatkan hasil terbaik dalam pembuatan produk ini dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
Tahapan yang pertama adalah
menyiapkan standar penilaian produk kerajinan
sebagai pedoman menilai hasil karya peserta
didik.
44
Tahapan yang kedua adalah mengumpulkan semua hasil
produk kerajinan yang telah selesaikan oleh seluruh
kelompok tepat pada waktunya. Tahapan yang ketiga
yaitu melakukan penilaian terhadap hasil produk kerajinan
yang telah dikumpulkan dengan
menggunakan pedoman kriteria penilaian yaitu : persiapan
(perencanaan), pelaksanaan (alat dan bahan, teknik, K3),
penyajian (Ide, estetika, bentuk, kreatifitas). Tahapan yang
keempat adalah memilih 3 kelompok dengan nilai terbaik dari
semua hasil produk kerajinan yang telah dikumpulkan. Tahapan
yang kelima adalah memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperolah
nilai terbaik. Selain memberikan nilai sesuai dengan performa masing-masing
kelompok, guru juga memberikan penghargaan
berupa: pujian yang dapat meningkatkan harga diri,
kemandirian, minat dan prestasi belajar peserta didik.
Penghormatan berupa pengumuman kepada seluruh
peserta didik di dalam kelas sebagai kelompok
terbaik yang menciptakan produk kerajinan yang kreatif dan inovatif agar terciptanya
rasa bangga didalam diri peserta didik, kemudian mengemas dan memberikan lebel
harga sesuai dengan produk yang dihasilkan agar dapat menciptakan jiwa berwirausaha
peserta didik. Kedepannya produk yang
dihasilkan peserta didik ini akan dipamerkan pada
acara-acara yang ada di sekolah. Hasil / output
dari kegiatan yang kelima ini adalah hasil produk
kerajinan, daftar nilai, label harga dan
dokumentasi kegiatan.
c. Aktualisasi nilai-niali ANEKA
1. Akuntabilitas (Konsisten)
Guru melakukan penilaian secara obyektif terhadap hasil produk setiap kelompok
sesuai dengan pedoman penilaian
45
2. Nasionalisme (Sikap Adil)
Guru mengapresiasikan seluruh hasil karya setiap kelompok dengan adil
3. Etika publik (Sopan Santun)
Guru selalu menggunakan kalimat-kalimat yang positif selama proses penilaian dan
penghargaan
4. Komitmen Mutu (Inovatif)
Memilih kelompok terbaik yang memiliki kreatifitas dan inovasi dalam
menciptakan produk kerajinan
5. Anti Korupsi (Jujur dan Adil)
Melakukan penilaian sesuai dengan hasil kerja dan performa masing-masing
kelompok secara obyektif
d. Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan
1. Akuntabilitas
Jika guru melakukan penilaian secara subyektif terhadap hasil produk setiap
kelompok tanpa memperhatikan pedoman penilaian, maka akan timbul rasa tidak
percaya peserta didik terhadap guru
2. Nasionalisme
Membeda-bedakan cara mengapresiasi hasil karya setiap kelompok akan
menimbulkan kecemburuan diantara peserta didik
3. Etika publik
Jika guru menggunakan kalimat yang negatif dan tidak bersahabat saat menilai dan
memberikan penghargaan, maka peserta didik akan merasa tidak dihargai usaha dan
kerja keras mereka dalam menciptakan produk kerajinan
4. Komitmen Mutu
Tidak terwujudnya ide-ide kreatifitas untuk meningkatkan mutu peserta didik dalam
menciptakan produk kerajinan
5. Anti Korupsi (Jujur dan Adil)
Akan timbul rasa tidak suka dari peserta didik baik dengan guru maupun dengan
mata pelajaran prakarya itu sendiri, jika guru melakukan penilaian tidak sesuai
dengan hasil kerja dan performa masing-masing kelompok
46
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Sekolah dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan yang dilakukan guru disekolah yaitu mengoptimalkan media
pembelajaran dengan menggunakan media yang menarik, sehingga membuat peserta
didik di SMP Negeri 9 Bontang dapat termotivasi dan berinovasi , sehingga diharapkan
damapt meningkatkan prestasi belajar serta menjadi peserta didik yang memiliki
kontribusi pada Visi dan Misi Sekolah (Unggul dalam Prestasi) serta Penguatan pada
nilai-nilai sekolah yang sesuai dengan Motto SMP Negeri 9 Bontang “AKRAB (Aktif,
Kreatif, Religius, Antusias dan Berbudaya”. Aktif disini adalah siswa dan guru sama-
sama berperan dalam pembelajaran dan siswa aktif melakukan kegiatan yang
menyenangkan tanpa harus terus mencatat pembelajaran. Kreatif adalah guru dituntut
untuk membuat media sekreatif mungkin agar media yang dihasilkan dapat menarik
perhatian siswa. Antusias berarti guru dan peserta didik bersemangat dalam
menggunakan media diharapkan dapat menciptakan ide-ide baru dalam mengembangkan
pembelajaran di sekolah.
47
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Guru memiliki peran yang penting dalam pendidikan. Dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ASN yang terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) dan diimplementasikan pada 5 kegiatan aktualisasi dalam
mengoptimalisasikan media pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta
semangat dalam menciptakan sebuah produk kerajinan. Kegiatan aktualisasi ini dibuat
sebagai salah satu perwujudan nyata nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas, yang
diperoleh penulis selama mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
VI tahun 2019.
Dari kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bontang, penulis
dapat mengambil kesimpulan :
1. Aktualisasi 5 Nilai dasar ASN yaitu ANEKA di SMP Negeri 9 Bontang, dilaksanakan
melalui 5 kegiatan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis sebagai berikut:
a. Membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) yang menarik
mengenai tahapan dalam pembuatan produk kerajinan
b. Membuat KPPK (Kartu Progres Produk Kerajinan) untuk peserta didik
c. Melakukan bimbingan berbasis pendekatan kelompok secara rutin mengenai
progres pembuatan produk kerajinan
d. Menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan dan
mengidentifikasi isi video tersebut kemudian membandingkan dengan hasil produk
kerajinan yang telah dibuat
e. Melakukan penilaian dan memberikan penghargaan kepada yang mendapatkan hasil
terbaik dalam pembuatan produk
2. Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN sebagai guru di SMP Negeri 9 Bontang yang
dilaksanakan selama masa habituasi terhitung mulai tanggal 14 Oktober 2019 sampai
22 November 2019 terlaksana dengan baik dan lancar walaupun ada beberapa kendala
yang dihadapi. Adapun kendala yang dihadapi adalah bertepatan dengan beberapa
kegiatan yang dilakukan di sekolah antara lain, kegiatan Jum’at kreasi, Deklarasi
48
Sekolah Ramah Anak, kegiatan lomba memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,
sehingga mengurangi waktu pelaksanaan habituasi. Strategi yang diterapkan adalah
memindahkan kegiatan dihari lain dengan waktu yang fleksibel dan memaksimalkan
ada waktu tersebut.
3. Terlaksananya kegiatan aktualisasi ini dapat mengatasi isu yang diangkat oleh penulis
yaitu, Kurangnya motivasi peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan pada
tugas praktek mata pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9 Bontang, sehingga semangat
peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan menurun, selama kegiatan
aktualisasi ini berlangsung, peserta didik antusias dalam belajar karena menemukan
kemudahan dalam belajar melalui media pembelajaran yang menarik.
6.2 Saran
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi dalam 5 nilai dasar ASN
yaitu nilai dasar ANEKA di SMP Negeri 9 Bontang, penulis merekomendasikan sebagai
berikut:
1. Diri sendiri
Bagi ASN sendiri diharapkan untuk terus mengembangkan kemampuan dan
kreatifitasnya. Selain itu, ASN diharapkan setiap melakukan kegiatan dengan
menanamkan nilai-nilai dasar ASN, sehingga tidak berhenti ketika pelaksanaan latsar
selesai tetapi terus menerus dan menularkan pada rekan kerjanya.
2. Guru
Sebagai ASN dalam melaksanakan tugas hendaknya secara total dan loyalitas yang
tinggi. Tugas-tugas yang diberikan juga dilaksanakan dengan memegang prinsip nilai-
nilai ANEKA sehingga visi misi organisasi dapat tercapai dengan baik
3. Sekolah
Pihak sekolah hendaknya selalu memberikan dukungan terhadap guru dalam
melaksanakan setiap kegiatan yang bersifat meningkatkan mutu peserta didik, pendidik,
serta kualitas pelayanan pendidikan
4. Orang tua peserta didik
Orang tua peserta didik hendaknya ikut berpartisipasi dalam mengawasi dan
membimbing anaknya ketika berada di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar
49
tempat tinggal, baik dalam hal belajar anak maupun dalam aspek sosial anak, sehingga
terjalin kerjasama yang harmonis antara orang tua dan sekolah dalam membangun
karakter dan peningkatan prestasi peserta didik.
5. Komite sekolah dan masyarakat
Komite sekolah dan masyarakat hendaknya dapat bekerjasama dengan baik secara
sinergis dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi sekolah.
6.3 Role Model
Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain dari seseorang yang
menduduki status tertentu. Peranan atau role ada beberapa, salah satunya yaitu model
peranan (role model) adalah seseorang yang memiliki
tingkah lakunya kita contoh, tiru, diikuti. Dalam
kegiatan aktualisasi, yang menjadi role model adalah
Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Bontang Ibu Siti
Chusuning Khayah, M.Pd. Alasan beliau dijadikan
role model pada pelaksanaan rencana aktualisasi ini
yaitu karena beliau adalah sosok pemimpin yang
melakukan pendekatan pelayanan publik dan tetap menerapkan nilai dasar ANEKA yang
telah terinternalisasi dalam melaksanakan pekerjaan.
Berdasarkan pengalaman yang telah diceritakan oleh beliau, saya belajar bahwa sebagai
guru tidak hanya pelaksana kebijakan saja, tetapi juga pelayan publik. Guru sebagai
pelayanan publik melaksanakan tugas dengan semaksimal mungkin dengan memastikan
bahwa setiap anak mendapatkan pembelajaan yang maksimal tidak hanya sebatas formalitas.
Guru adalah abdi negara yang tentunya tidak baik jika dalam bekerja selalu
memperhitungkan tenaga yang terkeluarkan dan harus senantiasa melayani. Sebagai
manajemen disekolah, beliau telah berhasil mengkoordinasikan tugas dan fungsi
sebagaimana mestinya.
50
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.
Fajar Prasudi. M: (2018, 2 Agustus). Bergunakan pelajaran prakarya bagi siswa. diakses pada 7
Oktober 2019, pukul 22.45
https://p4tksb.kemdikbud.go.id/index.php/artikel/73-pendidikan/656-bergunakah-pelajaran-
prakarya-bagi-siswa
Daniel Yonathan: (2017, 6 Agustus). Reward bagi peserta didik. (diakses pada 8 Oktober 2019,
pukul 09.50) https://www.kompasiana.com/atonimeto/54f5eb7fa333118c6d8b4749/reward-
kepada-peserta-didik
top related