laparoscopic appendik cholelithiasis bersamaan

BEDAH LAPAROSCOPI

–minimally invasive surgery (MIS)

–keyhole surgery

– pinhole surgery

BEDAH LAPAROSCOPI

• Teknik Operasi modern

• Operasi pada Rongga Abdomen/Perut

• Menggunakan Telescope

• Melalui Lobang /irisan kecil

Elemen Penting Bedah Laparoscopi

– Lensa Telescopic dihubungkan dengan video camera(single chip or three chip).

– Sistem kabel fiber optic dihubungkan dengan 'cold' light source (halogen or xenon), untuk menerangi medan operasi

– 5 mm or 10 mm cannula or trocar

– Abdomen di insufflated/dikembangkan dengan gas carbon dioxide gas untuk membentuk rongga untuk operasi

– Menggunakan Gas CO2, dapat diserap tubuh dan dibuang melalu respirasi,tidak mudah meledak

SEJARAH

KELLING 1901 (JERMAN)

MELAKUKAN “COELIOSCOPY” DENGAN PNEUMO PERITONEUM UDARA LAPAROSKOPI DIAGNOSTIK.

PNEUMO PERITONEUM CARBON DIOXIDE(1924)

DISERTAI KEMAJUAN SISTEM LENSA DAN ELEKTRO COAGULASI.

TAHUN 1964 DIMULAI ERA MODERN

LAPAROSKOPI, ANTARA LAIN:

– “SURGICAL COLD LIGHT”

– EXTRA CORPOREAL LIGHT SOURCE

– VIDEO SYSTEM

– FLEXIBLE GLASS FIBERS

DE KOK 1977 (NETHERLAND)

LAPAROSKOPIK APPENDEKTOMI

MÜHE 1985 (JERMAN)

LAPAROSKOPIK CHOLECYSTECTOMY

INDONESIA 1992

IBRAHIM A, HERMANSJUR

KABUPATEN MALANG FEBRUARI 2006

YUDA

RSUD KEPANJEN JUNI 2008

YUDA

“MINIMALLY INVASIVE”

DIAGNOSIS DAN TERAPETIK

• LAPAROSKOPI

• CERVICAL ENDOSCOPY (PARATHYROIDS)

• RETROPERITONEAL (GINJAL, ADRENAL)

• PREPERITONEAL (HERNIA)

• THORACOSCOPY

• ARTHROSCOPY

• GASTRO-COLONOSCOPY (ENDOSCOPI)

INDIKASI LAPAROSCOPI

• DIAGNOSTIK

• Pemeriksaan dan Biopsi Hepar

• Pemeriksaan kandung empedu /Penyebab Obtruksi Joundice

• Menetapkan etiologi tumor-tumor abdomen

• Menilai kemungkinan operasi danmenetapkan staging tumor ganas, sertadalam batas tertentu menetapkan metastasis dalam abdomen

INDIKASI LAPAROSCOPI

• TERAPI

– Cholesistektomi

– Appendektomi

– Hernia Repair

– Kasus 2 Ginekologi

Kontraindikasi

• Absolute :– Syok Hipovolemik

– Kelainan Cardiovascular

• Relatif :– Peritonitis

– Hernia diafrakmatika

– COPD

– Riwayat opersi berulang Rongga Perut

KEUNTUNGAN

• LUKA OPERASI LEBIH KECIL

• REAKSI INFLAMASI / IMMUNOLOGI LEBIH RINGAN

• NYERI PASCA BEDAH KURANG

• KOSMETIK LEBIH BAIK

• ADHESI LEBIH RENDAH/SEDIKIT

• VISUALISASI LEBIH LUAS (HIATUS ESOFAGUS)

• “RECOVERY” LEBIH CEPAT

• “HOSPITAL STAY” SINGKAT

“TACTILE CONTROL” HILANG

PERLU ADAPTASI SPESIFIK ANTARA MATA DAN GERAKAN TANGAN

KERUGIAN

• “FINANCIAL COST↑“

• COST EFFECTIVENESS?

BIAYA

PNEUMOPERITONEUM

PNEUMOPERITONEUM

INSERSI LAPAROSCOPE

KEMUNGKINAN KOMPLIKASI

1. PNEUMOTHORAX2. PERDARAHAN3. PERFORASI 4. INFEKSI5. CIDERA USUS6. CIDERA VASKULER7. EMBOLI CO28. KENAIKAN KADAR CO2 DARAH9. PENURUNAN VENOUS RETURN10.CIDERA KANDUNG KENCING

PERALATAN (EQUIPMENT)

• Iluminasi, sistim video kamera, TV monitor• CO2 Insuflator• Electrosurgical Unit :

- Monopolar- Bipolar

• Suction Irrigation Unit• Unit-unit lain misalnya : - Ultrasound

- Laser- C-arm/Flouroskopi

INSTRUMENT

• Veress Needle• Trocar• Scissor• Grasper• Coagulation Instrument• Suction Irrigation Tube• Clips Applier• Needle Holder• Stapler

APPENDEKTOMI

Laparoscopi Appendektomi

CHOLESISTEKTOMI

ROBOTIK LAPAROSCOPI

KESIMPULAN

1. “MINIMAL INVASIVE SURGERY” DALAM PERKEMBANGANNYA AKHIR-AKHIR INI MAKIN JELAS MENUNJUKKAN KEUNGGULANNYA DARI “CONVENTIONAL OPEN METHOD”.

2. LAPAROSCOPIC CHOLECYSTECTOMY DAN APPENDEKTOMI GOLD STANDARD