kuti pan
Post on 15-Apr-2016
215 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Nama : Muh Samsul Amin
Nim/kelas : 2007420016/L
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Informatika
Kutipan langsung kurang dari 4 baris
Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan kemampuan berfikir dan nurani
manusia. Oleh karena itu, manusia memerlukan petunjuk kebenaran yang berupa wahyu
Tuhan. “...pengetahun yang disampaikan-Nya, itu merupakan kebenaran yang tidak perlu
disangsikan lagi.”(Nawawi, 1985 : 4). Dengan petunjuk kebenaran tersebut kita dapat
mencari solusi dari setiap permasalahan yang kita hadapi.
Kutipan langsung lebih dari 4 baris bukan paragraf baru
Bahasa Indonesia ialah bahasa resmi Bangsa Indonesia. Pada saat ini, Bahasa Indonesia
dipergunakan oleh hampir seluruh rakyat Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa pertama
yang digunakan, selain bahasa daerah. Bahasa merupakan sesuatu yang harus ada dalam
kehidupan manusia. Dengan menggunakan bahasa manusia dapat berkomunikasi antara
sesama. Akan tetapi, jarang manusia dapt menjelaskan definisi apalagi hakikat bahasa.
“...bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran, pendapat, atau perasaan yang menggunakan bunyi-bunyi bahasa, yaitu : selain tanda, simbul, dan lambang. Karena itu bunyi kentongan, isyarat, rambu-rambu, atau marka jalan bukan termasuk bahasa.”2
2 Ghorys Keraf. Komposisi, (Ende : Nusa Indah, 1989)
Kutipan langsung lebih dari 4 baris paragraf baru
Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata
baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa
Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau.
sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I
tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah,
“jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe', akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia.”1
1 Ki Hajar Dewantara. Kongres Bahasa Indonesia I, (Solo : 1939)
Kutipan tidak langsung
Agama itu sesungguhnya bertempat di hati manusia. Jika manusia diam, berbaring, duduk,
berdiri, dan berjalan sesuai dengan apa yang menjadi kehendak hatinya, maka dialah
sesungguhnya orang yang disebut sebagai orang yang beragama.3
3 Muhammad Muhyidin, Membuka Enrgi Ka’bah (Diva Press : 2007)
top related