komunikasi...
Post on 14-Jul-2020
41 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KESADARAN DIRI PERAWAT
KOMUNIKASI DALAM TAHAPAN ASKEP
KOMUNIKASI KEPERAWATAN
Ns. Fajar Rinawati, S.Kep., M.Kep. Sp. Kep.J
KONSEP
Komunikasi terapeutik: komunikasi yang
direncanakan secara sadar, tujuan dan
kegiatannya difokuskan untuk
penyembuhan klien.
Dalam hal ini perawat menggunakan diri
sebagai alat dalam menangani dan
merubah perilaku klien.
Fungsi Komunikasi
Terapeutik:
Untuk mendorong dan
menganjurkan kerjasama antara
perawat dan pasien melalui
hubungan perawat dan pasien.
SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Gerakan tubuh
Jarak saat berinteraksi
Sentuhan
Diam
Volume & nada suara
Gerakan Tubuh: sikap tubuh, ekspresi
wajah, dll. Tersenyum, kontak mata, sedikit
membungkuk saat bicara, tidak melipat
tangan, tidak menyilangkan kaki, tidak
memasukkan tangan ke saku.
Jarak Saat Berinteraksi. ruang
intim: 50 cm, ruang pribadi: 50-120 cm
(tidak dibatasi meja atau jeruji), ruang
konsultasi: 275-365 cm.
Sentuhan. misal: bersalaman,
menepuk bahu/mengacungkan
ibu jari/tepuk tangan untuk
memberikan pujian, memegang
tangan pasien pada saat pasien
sedih/menangis.
Diam. Dapat memfasilitasi pasien
dalam mengekspresikan pikiran &
perasaannya.
Volume & Nada Suara. Misal pada
lansia digunakan volume suara tinggi
dengan nada rendah.
Focusing
Sharing persepsi
Diam
Identifikasi Tema
Humor
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Mendengar aktif
Pertanyaan terbuka
Restating
Refleksi
Klarifikasi/validasi
Teknik Pengertian Contoh
Mendengar
Aktif
Proses aktif
menerima
informasi &
mempelajari
respon seseorang
terhadap pesan
yang diterima
Mempertahankan
kontak mata,
menganggukkan
kepala, posisi badan
sedikit
membungkuk ke
arah klien.
Pertanyaan
Terbuka
Mendorong klien
untuk menyeleksi
topik yang akan
dibicarakan
“Apa yang Ibu
pikirkan pagi ini?”
Teknik Pengertian Contoh
Restating Mengulangi pikiran
utama yang
diekspresikan klien
dengan
menggunakan kata-
kata sendiri.
K: “Suster, saya tadi
malam tidak dapat tidur.”
P: “Apakah ibu
mengalami kesulitan
tidur?”
Reflecting/
refleksi
Mengulangi kembali
apa yang dibicarakan
klien.
K:”Apakah menurut
suster saya harus
memaafkan suami saya?”
P:”Bagaimana menurut
Ibu, apakah lebih baik
memaafkan suami Ibu?”
Teknik Pengertian Contoh
Klarifikasi
/validasi
Berupaya
menyampaikan
ide/pikiran klien yang
tidak jelas dan meminta
klien menjelaskan
kembali.
“Saya belum jelas
dengan yang Mbak
maksudkan. Bisa
Mbak Tuti jelaskan
kembali?”
Focusing Komunikasi yang
dilakukan untuk
membatasi area diskusi
sehingga menjadi lebih
spesifik dan dimengerti
“Saya rasa kita harus
membicarakan lebih
lanjut tentang
masalah yang terjadi
antara Mbak Tuti
dengan suami.”
Teknik Pengertian Contoh
Sharing
persepsi
Meminta klien
memastikan
pemahaman perawat
mengenai apa yang lien
pikirkan.
“Mbak Tuti
tersenyum, tetapi
saya merasa Mbak
sangat jengkel dengan
saya.”
Diam Tidak ada komunikasi
verbal, memberikan
kesempatan klien untuk
mengutarakan
pikirannya.
Duduk bersama klien,
mengkomunikasikan
perhatian dan peran
perawat secara non
verbal.
Teknik Pengertian Contoh
Identifikasi
tema
Menyatakan isu
atau masalah yang
terjadi berulang
kali
“Saya perhatikan dari
cerita Mbak tadi, Mbak
selalu dikecewakan oleh
pria. Menurut Mbak,
apakah hal ini yang
menjadi masalah?”
Humor Pengeluaran energi
melalui lelucon
“Setelah Mbak mandi,
saya jadi ingin mandi juga,
karena setelah mandi
Mbak kelihatan cantik
seperti artis
Coba Analisa Percakapan Berikut:
Perawat: “Selamat pagi Ibu...perkenalkan saya
suster Ani, apakah benar ini dengan Ibu
Fitri?:
Klien: “Benar”
Perawat: “Apa yang Bapak rasakan saat ini?
Apakah Bapak lemes?”
Klien: “Iya suster”
Coba Analisa Percakapan Berikut:
Perawat: “Ibu...hari ini saya akan melakukan
pemasangan infus. Tujuannya adalah untuk
menambah cairan di tubuh Ibu, karena Ibu
kekurangan cairan. Apakah Ibu bersedia?”
Klien: “Iya suster.”
Coba Analisa Percakapan Berikut:
Perawat: “Baik Ibu...tadi saya sudah melakukan penjelasan tentang makanan yang harus dihindari pada kasus Hipertensi. Coba...Ibu ulang kembali makanan apa saja yang harus dihindari? Apakah boleh makan pindang?”
Klien: “Tidak boleh suster.”
Coba Analisa Percakapan Berikut:
Klien: “Suster...saya sedih karena saya divonis
kena kanker payudara”
Perawat: “Ooo...Ibu tidak perlu sedih, karena
di luar sana masih banyak yang lebih parah
dari Ibu.”
Coba Analisa Percakapan Berikut:
Klien: “Suster...saya takut suster,”
Perawat: “Ibu tidak usah takut, karena operasi
ini harus Ibu jalani”
Coba Analisa Percakapan Berikut:
Klien: (klien menceritakan semua masalahnya dengan Suaminya, kemudian berkata) “Bagaimana ya Suster... Saya harus bersikap? Saya bingung”
Perawat: “Menurut Ibu...apa yang harus Ibu lakukan jika suami Ibu melakukan hal tersebut?”
Coba Analisa Percakapan Berikut:
1. Kesadaran Diri
2. Klarifikasi Nilai
3. Eksplorasi Perasaan
4. Kemampuan menjadi Model
ANALISA DIRIAnalisa diri: dasar utama perawat untuk
dapat memberikan askep yang berkualitas
& membina hubungan yang harmonis &
terapeutik.
UNSUR KETERANGAN
Kesadaran
diri
Kemampuan untuk berfikir tentang
proses berfikir itu sendiri. Kemampuan
individu untuk memahami perasaan,
perilaku & pikiran diri sendiri.
Klarifikasi
nilai
Suatu metode dimana seseorang dapat
menemukan nilai-nilainya & menentukan
nilai pribadi serta bagaimana nilai
tersebut dapat digunakan dalam
mengambil keputusan.
UNSUR KETERANGAN
Eksplorasi
perasaan
Agar perawat terbuka & sadar terhadap
perasaannya sehingga ia dapat
mengontrol perasaannya.
Kemampua
n menjadi
model
peran
Menggunakan diri sebagai alat melalui
contoh perilaku yang ditampilkan.
1.Pra Interaksi
2.Orientasi/Perkenalan
3.Kerja
4.Terminasi
TAHAPAN HUBUNGAN
TAHAP PRA-INTERAKSI
Tahap persiapan sebelum perawat bertemu &
berkomunikasi dengan klien.
Perawat harus mengeksplorasi diri:
“Apakah saya akan marah atau melukai bila bertemu
klien yang bersikap kasar?”
“Apakah saya takut terhadap tanggungjawab ini?”
“Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu klien?”
“Apakah saya cemas apabila berhadapan dengan klien?”
TAHAP ORIENTASI
Perawat & klien pertama kali bertemu.
Kunci utama: terbina hubungan saling
percaya, komunikasi terbuka,
memahami penerimaan & merumuskan
kontrak.
TAHAP KERJA
Tahap paling banyak dilakukan.
Tugas perawat: melaksanakan kegiatan
sesuai dengan perencanaan.
Perubahan perilaku yang adaptif
merupakan tanda bahwa tujuan telah
tercapai.
FASE TERMINASI
Tahap perpisahan dimana perawat akan
mengakhiri interaksinya:
1. Terminasi sementara
2. Terminasi menetap/akhir
Tugas Perawat dalam Setiap Tahap Hubungan
Tahap Tugas
Pre-interaksi • Mengeksplorasi perasaan, fantasi &
ketakutan diri.
• Menganalisa kekuatan &
keterbatasan sikap profesional
perawat.
• Mengumpulkan data tentang klien.
• Merencanakan pertemuan pertama
dengan klien
Tahap Tugas
Perkenalan/ori
entasi
• Menentukan penyebab klien mencari
pertolongan.
• Membina hubungan saling percaya,
penerimaan & komunikasi terbuka.
• Mengidentifikasi masalah klien.
• Mengkaji perasaan, pikiran &
tindakan klien.
• Menjelaskan tujuan bersama klien.
• Membuat kontrak secara timbal
balik.
Tahap Tugas
Kerja • Mengeksplorasi stressor yang sesuai.
• Mendukung pengembangan daya
tilik diri klien & penggunaan
mekanisme koping yang konstruktif.
• Menangani tingkah laku penolakan.
Terminasi • Menyediakan realita perpisahan.
• Melihat kembali kemajuan terapi &
pencapaian tujuan.
• Saling mengeksplorasikan perasaan
penolakan, kesedihan & kemarahan.
Pedoman Komunikasi
Tahap Kegiatan
Pre-interaksi • Mengumpulkan data klien.
•Mengekplorasi perasaan,
fantasi & ketakutan.
• Membuat rencana
pertemuan dengan klien.
Tahap Kegiatan
Orientasi • Memberi salam & tersenyum pada klien.
• Melakukan validasi.
• Memperkenalkan nama perawat.
• Menanyakan nama panggilan klien.
• Menjelaskan tanggungjawab perawat & klien.
• Menjelaskan peran perawat & klien.
• Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
• Menjelaskan tujuan.
• Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan interaksi.
• Menjelaskan kerahasiaan.
Tahap Kegiatan
Kerja • Memberi kesempatan pada klien untuk
bertanya.
• Menanyakan keluhan klien.
• Memulai kegiatan dengan cara yang baik.
• Melakukan kegiatan sesuai rencana.
Terminasi • Menyimpulkan hasil kegiatan.
• Memberikan reinforcement positif.
•Merencanakan tindak lanjut.
• Melakukan kontrak selanjutnya.
• Mengakhiri kegiatan dengan baik.
Komunikasi Tahap Pengkajian Identitas klien
Keluhan Utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit yang lalu
Status kesehatan terakhir: obat-obatan, alergi, dll
Riwayat keluarga: penyakit keturunan dan menular
Riwayat psikososial: orang terdekat, hubungan sosial,
kejadian tidak menyenagkan, dll
Genogram
Pemeriksaan fisik: kulit-kuku, kepala-leher, thoraks,
abdomen, genitalia, ekstremitas,
Orientasi
Kerja
Terminasi
Jelaskan diagnosa atau masalah keperawatan yang
dialami klien dengan bahasa sederhana (bisa lebih
dari satu)
Diskusikan apa yang paling dirasakan dan
putuskan mana yang akan diselesaikan terlebih
dahulu
Susun rencana keperawatan yang akan dilakukan
bersama
Komunikasi Tahap Diagnosa & Perencanaan
Lakukan implementasi dengan tepat dan empati
Perhatikan kondisi dan keadaan serta kenyamanan
klien
Perhatikan privasi klien
Perhatikan respon klien
Komunikasi Tahap Implementasi
Lakukan terminasi dengan baik dan jelas
Evaluasi subjektif dan objektif
Susun rencana tindak lanjut, baik untuk klien
maupun perawat
Kontrak berikutnya
Komunikasi Tahap Evaluasi
top related