kebijakan &strategi operasional campak 2010

Post on 14-Jan-2017

275 Views

Category:

Health & Medicine

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KAMPANYE IMUNISASI CAMPAK & POLIO

Subdit.ImunisasiDirektorat Imunisasi & Karantina Kesehatan

DITJEN PP&PL – DEPKES

Disampaikan pada Sosialisasi ETN Padang, 28 Januari 2010

TAHAP II TAHUN 2010

SPM (STANDARD PELAYANAN MINIMAL)

• PP RI NO.38 Tahun 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI DAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

– Pasal 8 ayat 1:Penyelenggaraan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan Daerah berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan Pemerintah dan dilaksanakan secara bertahap

• PERMENKES RI NO.741/MENKES/PER/VII/2008 Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota

• KEPMENKES RI NO. 828/MENKES/SK/IX/2008 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota:

– Imunisasi: cakupan desa/kelurahan UCI 100% pada tahun 2010 UCI: desa/kelurahan dimana >80% dari jumlah bayi yang ada di desa tsb sudah mendapat imunisasi dasar lengkap

– Tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan daerah Kab/Kota

– Monev oleh gubernur

Latar Belakang1. KEPMENKES 1611/MENKES/SK/XI/2005 Pelaksanaan

Imun tambahan atas dasar temuan masalah, kajian & evaluasi2. Rekomendasi Joint Measles (Depkes RI,WHO,UNICEF)

– Kajian imunisasi (cak. imun campak rutin&tambahan)– Kajian Surveilens kasus campak

3. TAG (Technical Advisory Group on Immunization): Evaluasi & Rekomendasi cakupan imunisasi & outbreaks campak, masalah nasional

4. Penyelenggaraan Kampanye Campak dan Polio Tambahan secara bertahap 2009 – 2011 Kepmenkes

No.473/Menkes/SK/VI/20091.Mendagri, Meneg BUMN,TNI/POLRI dll 2.Edaran IDAI, IBI dll

4

POKOK-POKOK KEGIATAN PENYELENGGARAAN PROGRAM IMUNISASI

Kepmenkes No. 1611/MENKES/SK/XI/2005

Program Imunisasi :1. Imunisasi Rutin2. Imunisasi Tambahan

1. Backlog Fighting2. Crash Program

3. Imunisasi dlm Penanganan KLB (Outbreak Response)

4. Imunisasi tambahan utk penyakit ttt dlm wilayah yg luas & waktu yg ttt spt PIN, sub PIN, Catch Up campak

Imunisasi tambahan Imunisasi Tambahan

Kegiatan imunisasi tambahan adalah kegiatan imunisasi yang dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan atau evaluasi. Kegiatan ini sifatnya tidak rutin, membutuhkan biaya khusus. Kegiatan dilaksanakan dalam suatu periode tertentu.

Yang termasuk dalam kegiatan imunisasi tambahan ini adalah :

2.1 Backlog Fighting

Backlog fighting adalah upaya aktif melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur di bawah 3 tahun. Kegiatan ini diprioritaskan untuk dilaksanakan di desa yang selama 2 tahun berturut-turut tidak mencapai target UCI.

2.2 Crash Program

Kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB. Adapun kriteria pemilihan lokasi: Angka kematian bayi tinggi, angka PD3I tinggi. Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang. Desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai

target UCI.

UCI SUMBAR2006 = 70,5% target 89%2007 = 72,7% target 92%2008 = 68,0% target 95%

KEBIJAKAN dan DASAR HUKUM KEBIJAKAN dan DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN IMUNISASIPENYELENGGARAAN IMUNISASIUU No 36 th 2009 KesehatanUU No 23 th 2002 Perlindungan Anak

Target UCITarget UCITurunnya angka kesakitan, kecacatan & kematian akibat Turunnya angka kesakitan, kecacatan & kematian akibat

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasipenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiEradikasi,Eliminasi & ReduksiEradikasi,Eliminasi & Reduksi

KEPMENKES No. 1611/MENKES/SK/XI/2005 Pedoman Penyelenggaraan Program Imunisasi

KEPMENKES No. 1626/MENKES/SK/XII/2005Pedoman Pemantauan dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Permenkes RI No. 741/Menkes/PER/VII/2008; Kepmenkes RI No. 828/Menkes/SK/IX/2008

SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan RPJMN 2010 – 2014

Peningkatan cakupan imunisasi menjadi prioritas

6

Pasal 8

Setiap anak berhak

memperoleh pelayanan kesehatan

Pasal 77 Setiap orang yang dengan sengaja melakukan tindakan : b. penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami sakit / penderitaan, baik fisik, mental, maupun sosial, c. dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling byk Rp 100.000.000, (seratus juta rupiah).

7

Penyakit

Caku

pan

imun

isasi

Kasus KIPI

KLB

Eradikasipenyakit

Pravaksinasi

Cakupanmeningkat

KIPI meningkatKepercayaan masyarakat menurun,terjadi KLB

Kepercayaanmasyarakatmeningkatkembali

Eradikasi

Imunisasistop

Maturasi Perjalanan Program Imunisasi

(Chen RT, 1999)

INC

IDEN

CE

MATURITY

Mengapa perlu ada kesempatan kedua imunisasi campak?

• Melengkapi tingkat imunitas pada sasaran yang belum terbentuk kekebalannya

• Menjangkau anak yang belum mendapatkan imunisasi pada pelayanan rutin (DO)

• Memastikan tingkat imunitas di populasi cukup tinggi (herd immunity cakupan >95%)

Kesempatan KeduaHarus Mencapai High Population Immunity• Untuk memutuskan penularan, paling tidak cakupan

95% populasi harus kebal terhadap campak.• Cakupan tidak sama dengan population immunity• Satu dosis tidak cukup untuk mencapai 95%

immunity, walaupun cakupan dosis pertama (>90%)

Tujuan global reduksi campak yang telah diperbarui : menurunkan kematian akibat campak hingga 90% pada tahun 2010 dibandingkan

dengan tahun 2000.

Source: de Quadros, C.A., et al. (JAMA-January 17, 1996) PAHO

500,000 bayi lahir

Cakupan campak = 80%

400,000 di imunisasi

vaccine efficacy = 85%

100,000 tak diimunisasi

340,000 kebal 60,000 diimunisasiTetapi tak kebal

plus

340,000 kebal 160,000 rentan

Population immunity = 68%

Efek kesempatan kedua dari imunisasi campak pada anak >12 bulan

Sesudah mendapatkan kesempatan kedua dengan cakupan 90%

160 bayi X 0.90 X 0.95 = 137 bayi kebalDosis Pertama + kedua

340bayi + 137bayi/500bayi= 0.95 kebal (95% immunity)

Ambang Herd immunity tercapai

Sesudah dosis pertama pada usia 9 bulan dengan cakupan 80%

500 bayi X 0.80 X 0.85 = 340 bayi kebal

Alasan Mengapa Insidens Campak Tinggi Alasan Mengapa Insidens Campak Tinggi di Indonesiadi Indonesia

Immune

Rawan

Terjadinya KLB disebabkan tingginya Akumulasi populasi rentan

Untuk menurunkan transmisi dari campak (menurunkan angka insidens dan KLB), semua kelompok susceptibles ini harus

diimunisasi dalam satu saat .

Measles Vaccine

Penentuan Kampanye Campak

Angka kematian bayi tinggi, angka PD3I tinggi,atauInfrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang,atauDesa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai UCI,atauUntuk akselerasi pencapaian target nasional & global

Strategi Reduksi Campak di Indonesia • Peningkatan cakupan imunisasi rutin :

– Usia 9 bulan– Kelas 1 SD/MI

• Pemberian imunisasi tambahan :– Kampanye campak 9 – 59 bulan

• Penguatan surveilans campak

• Memperbaiki management kasus

Distribusi Kasus Campak Per Provinsi diIndonesia, 2008-2009

: 50 Measles cases

2009: 1378 cases

2008: 14148 cases

Source: Integrated VPD Surveillance data

*Dots are randomly placed within provinces

300 cases

100 cases

PERHITUNGAN

PERKIRAAN KASUS CAMPAK DAN ANGKA KEMATIAN

KARENA PENYAKIT CAMPAK

Under 5 Measles Mortality Estimate Indonesia: 2000-2007

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Year

Susc

eptib

le/C

ases

<5

yo

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

Mor

talit

y <5

yo

Measles Susceptible Children <5 yo Estimated Measles Cases <5 yo Reported Measles Cases <5 yo Estimated Moratality (Low )Estimated Mortality (High) MDG Goal (Low ) MDG Goal (High)

• Measles mortality estimates are below MDG & Global Strategic Plan on Measles Control starting in 2007.

– Reduction of measles death 90% by 2010 compared to 2000 estimates– Goal for the low mortality estimate (1%) in 2010 is 1,033 deaths– Goal for the high mortality estimate (3%) in 2010 is 3,500 deaths

• Reported Measles cases are too low to be seen primary Y-axis.

=SIA

Rumus Perhitungan PerkiraanSumber: A Natural history modeling study

(Lara J Wolfson, Peter M Strebei, Marta gacic-Dobo, Edward J Hoekstra, Jeffrey, at allPublished in The Lancet 2007: 369:191-200 (The Lanset web site)

A. Perkiraan Jumlah kasus Campak di Masyarakat• Semua anak yang tidak kebal/imun akan terserang campak• Perkiraan insiden campak menurut usia & cakupan imunisasi :

– Apabila Cakupan imunisasi Campak < 80 % :• Insiden campak pada usia < 1 Th = 12 %• Insiden campak pada usia 1 – 5 Th = 65 %

– Apabila Cakupan imunisasi Campak > 80 % :• Insiden campak pada usia < 1 Th = 12 %• Insiden campak pada usia 1 – 5 Th = 47 %

• B. Perkiraan kematian campak

Angka kematian Campak rendah = 1% x kasus Campak

Angka kematian Campak tinggi =3% x kasus Campak

Source: de Quadros, C.A., et al. (JAMA-January 17, 1996) PAHO

1000 bayi lahir / th 2004

Cakupan campak =< 80%

800 di vaksinasivaccine efficacy = 85%

200 tak divaksinasi

680 kebal120 divaksinasiTetapi tak kebal

plus

680 kebal 320 rentan – 12% (= 38 sakit camp) = 282 rentan

Population immunity = 68 %

(680/1000 x 100)

CONTOH:

Cara perhitungan untuk memprediksi kasus campak

Tahun (0-1 th)Rentan

(0-1 th)Campak

(1-4 th)Rentan

(1–4 th)Campak

Total rentanBalita

2004 282 12% x 320 = 38

- - 282

2005 282 12% x 320 = 38

282 65% x 282= 183

282 + (282 - 183) = 381

2006 282 12% x 320 = 38

381 65% x 381= 248

282 + (381 - 248) = 415

2007 282 12% x 320 = 38

415 65% x 415= 270

282 + (415 - 270) = 427

2008 282 12% x 320 = 38

427 65% x 427= 278

282 + (427 - 278) = 431

Perkiraan Angka Kematian Campak pada Balita

• Jumlah kasus Campak = 1169{Pd bayi (38 x 5) + pd balita (183+248+270+278)}

• Angka kematian CampakTerendah 1% x 1169 = 12 orangTertinggi 3% x 1169 = 35 orang

Jadi angka kematian balita karena penyakit Campak wilayah X di tahun 2008

antara 12 – 35 orang

10%

19%

12%

55%

4%

0 dose

1-2 doses

3 doses

+4 doses

Unknown

9%

20%

9%55%

7%

2% 7%

5%

83%

3% 6%

9%

5%

76%

4%

10%

11%

11%

64%

4%5%

11%

6%

75%

3%

8%

14%

6%

66%

6%4%

7%

6%

81%

2%

2002: N=408 2003: N=356 2004: N=364 2005: N=775

2006: N=703 2007: N=733 2008: N=796 2009: N=114

Data per 30 April 2009

Kampanye Imunisasi Campak & Polio 2010

• Sasaran : – CAMPAK : Anak usia 9 – 59 bulan (termasuk usia TK)– POLIO : Anak usia 0-59 bulan

tanpa memandang status imunisasi sebelumnya– Tempat 11 Prov

SUMBAR,JAMBI,RIAU,KEPRI,SUMSEL,BENGKULU,BABEL,BANTEN,NTT,MALUKU,PAPUA BARAT

• Waktu Kegiatan :Agustus 2010• Didanai : Pemerintah RI

– APBN : Logistik vaksin dan ADS serta pedoman– APBD I & II Operasional & Sosmob

Sistem Distribusi

Vaksin CampakAPBN 2009

ADS & Safety boxUNICEF

Provinsi – 30 hr

Kabupaten – 20 hr

Puskesmas – 7 hr

Sasaran Oktober 09

Bundling

Bundling

Bundling

KESIMPULAN

Strategi pelaksanaan efisien & efektif TARGET :

REDUKSI CAMPAK TERCAPAI

Dukungan Lintas Sektor /Lintas Program terkait

Mutu pelayanan

Persiapan Yang matang (POA, Petugas, Logistik,

Sosial mobilisasi Masyarakat)

Tujuan hakiki

No Kegiatan Bulan/Minggu KetApril Mei Juni Juli Agus Nov

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan TK Pusat

2 Sosmob/Persiapan TK Provinsi

3 Sosmob/PersiapanTK Kab/Kota

4 Sosmob/Persiapan Puskesmas

5 Validasi data sasaran

6 Pelaksanaan7 Monitoring

7 Sweeping

8 Laporan Akhir dan Evaluasi

Plan of Action (POA)

Rencana Kampanye Campak & Polio Tambahan Prov Sumatera Barat Tahun 2010

JUMLAH KAB/KOTA 19JUMLAH SASARAN (9 – 59 BL) 438.727JUMLAH SASARAN (0 – 59 BULAN) 517.698JUMLAH PUSKESMAS 221JUMLAH DESA 2.650JUMLAH POS IMUNISASI 10.500

Langkah Kegiatan (1)

I. PERSIAPAN– Provincial Meeting ( Prov & Distr

Participants)– Distr Meeting ( HC & Distr Participants) :

• Pusk 2org/1 hari, khusus pusk. sulit 2 hari• LS/LP terkait, Prov sebagai nara sumber

– Health center Meeting: • Camat, Kades, PKK, Toga, Toma, Danramil, Kapolsek, dll• Petugas Kab/Kota sebagai narasumber

– Pendistribusian Vaksin (?)• Kab/Kota Propinsi• Puskesmas kabupaten

LangkahKegiatan (2)II. Pelaksanaan:

– Hari H: – 2 or x posy x 1 hr (petugas) – 3 or x posy x 1 hr (kader)– 1 or/4 posyx 1 hr ( koordinator)

– Sweeping 25% posyandu :– 1 or x posy x 1 hr (petugas) – 3 or x posy x 1 hr (kader)– 1 or /4 posy x 1 hr ( koordinator)

III. Supervisi/monitoring:– Propinsi (2 org) kab/kota (selected + 30%)– Kab/kota (1-2 org) puskesmas (selected + 25%)

Langkah Kegiatan (3)

III. Lain-lain: – Pencanangan– Konferensi Pers– Penyelesaian Laporan :

• Prov: 3 or x 3 bulan x 3 hari• Kab/Kota: 2 or x 3 harix 3 bulan• Pusk : 1 or x 2 hr x 3 bulan

– Dokumentasi– ATK ( Propinsi dan Kab/kota)– Evaluasi pertemuan di Propinsi

peserta: prop, kab/kota

Pembiayaan Berdasarkan Menkes RI No.473/Menkes/SK/VI/2009

– APBN– APBD

KEBUTUHAN VAKSIN

PROVINSI VAKSIN KETPOLIO CAMPAK

SUMATERA BARAT

16.780 14.600 Campak IP : 8Polio IP : 8

ADS dan safety box

PROVINSISASARAN Distribusi ADS & Safety box9 - 59 BL 0,5 ml S Safety box

SUMATERA BARAT

106.147

111.454

13.268

1.250

ADS, SB sudah berada di Provinsi, distribusi ke kab/kota dan pusk ??? Cadangan diperhitungkan 5 %.

PERSIAPAN PENTING

• POA Pusat, Provinsi, Kabupaten• Siapa, berbuat apa dan kapan MATRIK

• Peningkatan dukungan LS/LP• Gubernur, Bupati/Walikota, Bappeda, PKK, Tokoh

masyarakat, LSM, Guru, Pramuka, dsb.• Kualitas Pelatihan di Tingkat Puskesmas

• Pedoman Kampanye Campak • Pedoman Petugas Lapangan Kampanye Campak• Lakukan dan Jangan Lakukan ( brosur )

• Pemantauan dan supervisi :• Supervisi berjenjang• Check List sebelum kampanye• Check List pada hari H

top related