karya tulis akhir uji potensi ekstrak biji pepaya … · background: there are still many problems...
Post on 09-Mar-2019
252 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KARYA TULIS AKHIR
UJI POTENSI EKSTRAK BIJI PEPAYA MATANG (Carica papaya L.)
SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP LARVA Culex sp.
Oleh:
IIN MAI SYARAH
201110330311043
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
ii
HASIL PENELITIAN
UJI POTENSI EKSTRAK BIJI PEPAYA MATANG (Carica papaya L.)
SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP LARVA Culex sp.
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
Iin Mai Syarah
201110330311043
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan karya tulis akhir ini. Sholawat
dan salam selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, karena atas kerja
keras dan suri tauladan yang beliau berikan kita mampu menuju jalan yang
diridhoi Allah SWT.
Penelitian dalam tugas akhir ini berjudul “Uji Potensi Ekstrak Biji
Pepaya Matang (Carica papaya L.) Sebagai Larvasida Terhadap Larva Culex
sp.”, diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Mochammad Ma’roef, Sp.OG, dr. Rahayu, Sp.S, dan dr. Iwan Sis
Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Prof. dr. Hj Soebaktiningsih, DTM&H, M.Sc, Sp.ParK selaku dosen
pembimbing I yang selalu memberi bimbingan dengan penuh kesabaran,
memberi dorongan motivasi, nasihat, arahan, saran dan kesediaan
waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini.
vi
4. dr. Djaka Handaja, MPH., selaku dosen pembimbing II yang selalu
memberi bimbingan dengan penuh kesabaran, saran, kritik dan kesediaan
waktunya demi kesempurnaan karya tulis akhir ini.
5. dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL, selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan kritik yang membangun saat ujian dan kesediaan
waktunya di luar ujian sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
akhir ini.
6. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sugeng Supriyadi dan Ibu Sri Maryati
serta kakak Anisa Febriani, S.Kom, adik Adji Triyuwono, atas segala doa,
dukungan, motivasi, dan semangat yang tidak henti-hentinya kepada
penulis hingga terselesaikannya karya tulis akhir ini. Semangatku belajar
untuk tercapainya cita-cita menjadi dokter tidak lain adalah karena kalian
semua dan kupersembahkan karya tulis akhir ini untuk kalian.
7. Seluruh Staff TU dan Staff Lab Terpadu FK atas segala bantuan selama
penulis menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran.
8. Kepala dan seluruh Staff Laboratorium Entomologi Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur, Bapak A. Hasan Huda, SKM. M.Si, atas semua
bantuan yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian.
9. UPT. Materia Medica Batu, tempat penulis melakukan proses ekstraksi
dalam penelitian ini.
10. Teman-teman penulis, Ima, Nita, Tiara, Ulfa, Isla, Ocha, Intan sebagai
partner dalam bimbingan karya tulis akhir ini. Gita, Rosi, Shafitri, Juwita,
Fero, Putri, Dita sebagai teman yang selalu memberikan motivasi serta doa
selama kuliah hingga saat ini. Teman-teman FK UMM 2011, TBMM
vii
Nurul Qolbi FK UMM PH 2013-2014, terima kasih atas dukungan,
kebersamaan serta pembelajaran selama menempuh pendidikan dokter
FK-UMM. Semoga Allah SWT selalu memberikan kita kemudahan
hingga menjadi dokter yang barokah.
11. Anak-anak Ibu Bashori di Malang, Mbak Bunga, Mbak Mega, Mb Dian,
Mb Atika, Mb Donna, yang selalu menemani sewaktu-waktu penulis
mengalami kesulitan, terima kasih atas semua waktu dan bantuannya.
12. Semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas dukungan dan doanya
dalam penyelesaian karya tulis ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf bila tugas akhir ini
masih jauh dari kata sempurna. Akhir kata, semoga karya tulis akhir ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, dan menjadi sumbangan yang
berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan kedepan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Malang, Januari 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Iin, Mai Syarah. 2015. Uji Potensi Ekstrak Biji Pepaya Matang (Carica papaya
L.) Sebagai Larvasida Terhadap Larva Culex sp. Karya Tulis Akhir,
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing:
(I) Prof. dr. Hj. Soebaktiningsih, DTM&H. M.Sc, Sp.ParK. Pembimbing:
(II) dr. Djaka Handaja, MPH.
Latar belakang: Pengendalian penyakit filariasis masih menemui berbagai
kendala. Penyakit ini diperantarai oleh nyamuk Culex sp. yang juga bertindak
sebagai vektor biologis penyakit Chikungunya, dan Ensefalitis Jepang.
Chikungunya termasuk penyakit yang berpotensi terjadi KLB. Pemberantasan
larva merupakan kunci strategi program pengendalian vektor di seluruh dunia.
Penggunaan bahan kimia telah menimbulkan resistensi, sehingga perlu digunakan
bahan alam yang aman bagi tubuh manusia dan lingkungan sekitar.
Tujuan: Mengetahui potensi ekstrak biji pepaya matang (Carica papaya L.)
sebagai larvasida terhadap larva Culex sp.
Metode: Penelitian ini bersifat true experiment. Digunakan 25 ekor larva Culex
quinquefasciatus instar 3 dan 4 pada tiap air habitat larva yang diberi ekstrak
etanol biji pepaya matang dengan 5 konsentrasi, kontrol negatif dan kontrol positif
dengan abate. Pengamatan dilakukan tiap jam selama 24 jam dengan 4 kali
pengulangan.
Hasil Penelitian: Uji ANOVA menunjukkan perbedaan signifikan jumah larva
yang mati pada masing-masing perlakuan. Uji regresi linier didapatkan LC50
sebesar 4277,67 ppm dan LC90 sebesar dan 7611 ppm. Terjadi kematian larva
Culex quinquefasciatus sebesar 21-80% akibat ekstrak biji pepaya.
Kesimpulan: Ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) memiliki potensi sebagai
larvasida terhadap larva Culex quinquefasciatus. Terjadi peningkatan kematian
larva akibat penambahan konsentrasi ekstrak.
Kata kunci: Larva Culex sp. Larvasida, Ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.),
abate
ix
ABSTRACT
Iin Mai Syarah. 2015. Potential Test of Ripe Papaya Seed Extract (Carica papaya
L.) as Larvacides against Culex sp. Larvae. Final Project. Medical Faculty,
University of Muhammadiyah Malang. Supervisor: (I)Prof. dr. Hj.
Soebaktiningsih, DTM&H. M.Sc, Sp.ParK, (II)dr. Djaka Handaja, MPH.
Background: There are still many problems in controlling filariasis.
Transmission of filariasis mediated by Culex sp. mosquito, which also act as
biological vectors for Chikungunya disease and Japanese Encephalitis.
Chikungunya is one of potential disease outbreaks. Larvacide is a strategy used in
many vector control programmes around the world. Chemical larvacide cause
resistance, so it’s necessary to use natural plant that are safe for the human body
and environment.
Objective: To analyze the potential of ripe papaya seed extract (Carica papaya
L.) as larvicides against Culex sp. larvae.
Methode: This research was true experiment. Each 25 third and fourth instars
Culex quinquefasciatus larvae, were exposed to the water habitat filled with ripe
papaya seed extract in 5 different concentration, negative and positive control
(abate). Four time repeated was done and observed every hour up to 24 hours
observation.
Result: ANOVA test showed that there were significant differences of mortality
each concentration. LC50 was in 4277,67 ppm and LC90 was in 7611 ppm. The
ripe papaya seed extract cause Culex sp. larvae in 21-80% mortality.
Conclusion: The ripe papaya seed extract effective as larvacides against Culex
quinqefasciatus larvae. The higher concentration of extract can cause more
mortality of larvae.
Keyword: Larvae Culex sp., larvacides, ripe papaya seed extract (Carica papaya
L.), abate
x
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………. iv
ABSTRAK…………………………………………………………………... vii
ABSTRACT………………………………………………………………….. viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………... ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………....... xii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………...... xii
DAFTAR SINGKATAN…..……………………………………………….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN…………….………………………………… 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………. 3
1.3 Tujuan………………………………………………………………... 3
1.3.1 Tujuan Umum……………………………………………………. 4
1.3.2 Tujuan Khusus…………………………………………………… 4
1.4 Manfaat………………………………………………………………. 4
1.4.1 Akademik………………………………………………………… 4
1.4.2 Bagi Masyarakat…………………………………………………. 4
1.4.3 Bagi Peneliti……………………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………..……………………………. 6
2.1 Culex sp…………………………….………………………………… 6
2.1.1 Taksonomi Culex sp.…………………………………………….. 6
2.1.2 Morfologi………………………………………………………… 6
2.1.2.1 Stadium Dewasa…………………………………………… 6
2.1.2.2 Stadium Telur………………………………………….…… 8
2.1.2.3 Stadium Larva……………………………………………… 9
2.1.2.4 Stadium Pupa (Kepompong)……………………………….. 10
2.1.3 Siklus Hidup Culex sp……………………………………………. 10
2.1.4 Kepentingan Medis Culex sp.…………...……………………….. 12
2.1.4.1 Filariasis……………………………………………………. 12
2.1.4.2 Chikungunya……………………………………………….. 15
xi
2.1.4.3 Ensefalitis Jepang…………………………………………... 16
2.1.5 Pengendalian Populasi Nyamuk Culex sp.………………………. 19
2.1.5.1 Secara Kimia………………………………………………... 19
2.1.5.2 Secara Biologi………………………………………………. 19
2.1.5.3 Secara Mekanik……………………………………………... 20
2.1.6 Tempat Perindukan Nyamuk Culex sp…………………………… 20
2.2 Buah Pepaya………………………………………………………….. 21
2.1.1 Klasifikasi………………………………………………………… 21
2.1.2 Habitat dan Penyebaran…………………………………………... 21
2.1.3 Morfologi Tumbuhan…………………………………………….. 22
2.1.4 Kandungan Biji Pepaya………………………………………….. 23
2.1.4.1 Alkaloid……………………………………………………. 24
2.1.4.2 Saponin…………………………………………………….. 25
2.1.4.3 Flavonoid…………………………………………………… 25
2.1.4.4 Tanin……………………………………………………….. 25
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS………..………….. 27
3.1 Kerangka Konsep……………………………………………………. 27
3.2 Hipotesis…………………………………...………………………… 29
BAB IV METODE PENELITIAN………………………………………. 30
4.1. Rancangan Penelitian………………………………………………... 30
4.2. Lokasi dan Tempat Penelitian……………………….………………. 30
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian………………….………………….. 30
4.3.1 Populasi…………………………….……………………………. 30
4.3.2 Sampel…………………………………………….……………... 30
4.4. Variabel Penelitian…………………………………………….…….. 32
4.5 Definisi Operasional………………………………………………… 32
4.6 Bahan dan Alat Penelitian…………………………………………... 33
4.6.1 Bahan Penelitian………………………………………………… 33
4.6.1.1 Bahan-bahan Pembuatan Ekstrak Biji Pepaya……………. 33
4.6.1.2 Bahan-bahan Uji Potensi Larvasida Ekstrak Biji Pepaya… 33
4.6.2 Alat Penelitian…………………………………………………... 33
4.6.2.1 Alat-alat yang Digunakan untuk Pembuatan Ekstrak Biji
xii
Pepaya…………………………………………………...… 33
4.6.2.2 Alat-alat yang Digunakan Uji Potensi Ekstrak Biji Pepaya
terhadap Larva Nyamuk Culex sp…………………………. 34
4.7 Cara Kerja……………………………………………………………. 35
4.7.1 Diagram Alur Kerja Penelitian…………………………………... 35
4.7.2 Persiapan Penelitian…………………………………...………… 37
4.7.2.1 Ekstraksi dan Evaporasi Biji Pepaya…………………….... 37
4.7.2.2 Persiapan Larutan Stok dan Larutan Perlakuan…………… 39
4.7.2.3 Persiapan Sampel………………………………………….. 41
4.7.2.4 Pengamatan………………………………………………… 42
4.8 Pengumpulan Data…………………………………………………… 42
4.9 Analisis Data…………………………………………………………. 42
BAB V HASIL PENELITIAN & ANALISIS DATA…...……………… 43
5.1 Hasil Penelitian………………………..……………………………... 43
5.2 Analisis Data…………………………………………………………. 46
5.2.1 Uji Normalitas dan Homogenitas Data………………………….. 46
5.2.2 Uji Korelasi dan Regresi………………………………………… 47
5.2.3 Analisis Data Jumlah Larva Culex sp. yang Mati dengan Uji
One-way ANOVA……………………………………………...... 50
5.2.4 Hasil Uji Lanjut Tukey……………………………………...…… 50
BAB VI PEMBAHASAN………………………………………………… 53
BAB VII KESIMPULAN & SARAN……..…...………………………….. 60
7.1 Kesimpulan…..…………..…………………………………………... 60
7.2 Saran………………………………………………………………….. 60
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 61
LAMPIRAN…………………….……………………………………………. 67
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kandungan Fitokimia Biji Pepaya Matang dan Muda…………….. 25
Tabel 5.1 Prosentase rata-rata jumlah larva Culex sp. yang mati dalam
beberapa konsentrasi ekstrak biji pepaya………………………….. 43
Tabel 5.2 Jumlah larva Culex sp. yang mati selama 24 jam…………………. 44
Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas………………………………………………. 45
Tabel 5.4 Hasil Uji Homogenitas………………………………...…………... 46
Tabel 5.5 Hasil Uji Korelasi Pearson………………………………………… 46
Tabel 5.6 Hasil Uji Oneway Anova………………………………………….. 49
Tabel 5.7 Hasil Uji Lanjut Tukey…………………………………………….. 50
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Nyamuk Dewasa Culex sp........................................................... 6
Gambar 2.2 Telur Culex sp.............................................................................. 8
Gambar 2.3 Telur Culex sp. (Egg Raft) .......................................................... 8
Gambar 2.4 Larva Culex sp. ............................................................................ 9
Gambar 2.5 Pupa Culex sp…........................................................................... 10
Gambar 2.6 Siklus Hidup Culex sp. ................................................................ 10
Gambar 2.7 Siklus Hidup Filaria…................................................................. 12
Gambar 2.8 Tumbuhan Pepaya....................................................................... 20
Gambar 2.9 Biji Pepaya.................................................................................. 22
Gambar 5.1 Grafik Rata-rata Jumlah Larva yang Mati pada Jam ke 24......... 43
Gambar 5.2 Mean Plot Jumlah Larva yang Mati............................................ 51
xv
DAFTAR SINGKATAN
cAMP : Cyclic Adenosine Monophosphate.
DBD : Demam Berdarah
DDT : Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane
ELISA : Enzyme-Linked Immunosorbent Assay
HI : hemagglutiantion inhibition
Ig M : Imunogloblulin M
IgG : Imunoglobulin G
KLB : Kejadian Luar Biasa
LC50 : Lethal Concentration 50%
LC90 : Lethal Concentration 90%
ml : mililiter
mm : millimeter
nm : nanometer
ppm : Part per million
RNA : Ribonucleic Acid
Sig : Significance
sp. : species
SPSS : Statistical Product and Service Solutions
um : micrometer
WHO : World Helath Organization
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Penelitian……………………………………………….. 66
Lampiran 2 Hasil Analisis Data……………………………………………. 69
Lampiran 3 Surat Keterangan Proses Ekstrak Biji Pepaya………………... 74
Lampiran 4 Surat Keterangan Determinasi………………………………… 75
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian…………………………………………… 76
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian di Surabaya…………………….. 77
Lampiran 7 Lembar Konsultasi Tugas Akhir……………………………… 78
Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian……………………………………… 79
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Aan Yudha Nugraha. 2011. Perkembangan Lanjut Embrio Nyamuk (Culex sp.)
Dengan Pemberian Efek Teratogen Berupa Ekstrak Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L.). Karya Tulis Ilmiah Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Jambi.
Afolabi, IS. G.D. Marcus, T.O. Olanrewaju, and V. Chizea. 2011. Biochemical
Effect of Some Food Processing Methods on The Health Promoting
Properties of Under-Utilizied Carica papaya Seed. Journal of Natural
Products Vol.4. pp: 17-24.
Agus Kardinan. 2003. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk. Agro Media
Pustaka, Jakarta.
Ahmad Hasan Huda. 2002. Studi Komunitas Nyamuk Tersangka Vektor Filariasis
di Daerah Endemis Desa Gondanglegi Kulon, Malang, Jawa Timur:
Institut Pertanian Bogor, Bandung.
Anies. 2006. Manajemen Berbasis Lingkungan Solusi Mencegah dan
Menanggulangi Penyakit Menular. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Aniszewksi, T. 2007. Alkaloids - Secrets of Life:: Aklaloid Chemistry, Biological
Significance, Applications and Ecological Role. Elsevier, New York. pp:
213-214.
Aziz Alimul Hidayat. 2010. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis
Data. Salemba Medika, Jakarta. pp: 80.
Chavez, P., T. Gonzales, I. Rodriguez, and S. Gallegos. 2009. Antifungal Activity
in Ethanolic Extracts of Carica papaya L. cv. Maradol Leaves and Seeds.
Indian J Microbiol 51 (1) pp: 54-60.
Cheeke, P.R. 1989. Toxicants of Plant Origin: Glycosides Volume 2. CRC Press.
pp: 121-127.
Christine Hendrie. 2009. Prevalensi IgG4 dengan Brugia Rapid pada Anak
Sekolah Dasar setelah 5 tahun Program Eliminasi di daerah Brugia timori,
Pulau Alor, NTT. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Cirilo & F. Iemma. 2012. Antioxidants Polymers: Synthesis, Properties, and
Applications. John Wiley & Sons, New York. pp: 35.
Danis Alfiana Hardani, Nur Hidayat & Ika Atsari Dewi. 2013. Ekstraksi Minyak
Melati (jasminum sambac) (Kajian Jenis Pelarut dan Lama Ekstraksi).
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.
Derraik, J.G.B & D. Slaney. 2005. Container Aperture Size and Nutrient
Preferences of Mosquitoes (Diptera: Culicidae) in The Auckland Region,
New Zealand. Journal of Vector Ecology 30 (1): 73-82.
xviii
Dohrn, Martin. 2014. Egg Raft of Northern House Mosquito.
http://imgarcade.com/1/mosquito-eggs/. 11 November 2014.
El Yahia. 2011. Postharvest Biology and Technology of Tropical and Subtropical
Fruits. Elsevier Academic Press,New York.
Erren Mehidyastuti. 2012. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pepaya (carica
Papaya L.) Sebagai Larvasida Terhadap Mortalitas Larva Aedes Aegypti.
Skripsi. Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
Fattorusso, E. & O. Taglialatela. 2008. Modern Alkaloids : Structure, Isolation,
Synthesis and Biology. John Wiley & Sons, New York. pp: 16.
Geneung Patridina. 2012. Uji Potensi Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya)
Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Culex sp. Dengan Metode Elektrik.
Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Gordon, R.M. & M.M.J.Lavoipierre. 1976. Entomology for Students of Medicine
4th
Printing.Blackwell Scientific Publications, Oxford London Edinburgh
Melbourne. pp : 122-123.
Health Benefits. 2014. Papaya Seeds. http://www.papayaseeds.org/health-
benefits/. 9 September 2014.
Henny Sesanti, Arsunan & H.Ishak. 2014. Potential Test of Papaya Leaf and Sees
Extraxt (Carica Papaya) as Larvasides Against Anopheles Mosquito
Larvae Mortality Sp. in Jayapura, Papua Indonesia. International Journal
of Scientific and Research Publications, Vol 4, Issue 6, June.
Inderjit, K.M.M. Dakshini, C.L.Foy. 1999. Principles and Practices in Plant
Ecology: Allelochemical Interaction. CRC Press, New York. pp: 430-432.
Indriantoro Haditomo. 2010. Efek Larvasida Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium
aromaticum L.) Terhadap Aedes aegypti L. Skripsi. Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Jane Soepardi. 2010. Filariasis di Indonesia. Buletin Jendela Epidemiologi Vol.1:
20-23. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI.
Krishna, P.M. Patel, A. Jagruti. 2008. Review on Nutritional, Medicinal and
Pharmacological Properties of Papaya (Carica papaya L.). Indian Journal
of Natural Products and Resources Vol.7 (4), pp: 364-373.
Kovendan, K., K. Murugan. A.N. Kumar, S. Vincent, and J.S. Hwang. 2012.
Bioefficacy of Larvacidal and Pupicidal Properties of Carica papaya
(Caricaceae) Leaf Extract and Bacterial Insecticide, Spinosad, Against
Chikungunya Vector, Aedes aegypti (Diptera: Culicidae). PubMed. Vol.
110 (I): 2, pp: 669-678.
Leesch, J.G., & Fukuto. 1972. The Metabolism of Abate in Mosquito Larvae and
Houseflies Pesticides. Bio Chem Press. Physiol. pp: 223-235.
xix
Luzon, 2010. Caricaceae : Carica papaya.
http://www.phytoimages.siu.edu/imgs/pelserpb/r/Caricaceae_Carica_papay
a_20423.html. 9 September 2014.
Margo Utomo. 2010. Daya Bunuh Bahan Nabati Serbuk Biji Papaya Terhadap
Kematian Larva Aedes Aegypti Isolat Laboratorium B2p2vrp Salatiga.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Masri Sembiring Maha. 2012. Japanese encephalitis. Bagian Biomedis dan
Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes RI. CDK
193 Vol. 35 (5): 349-350.
Metcalf, C.L. & W.P. Flint. 1973. Insects That Affect The Health Of Man, In:
Destructive and Useful Insects, Theit Habits And Control. McGraw-Hill,
New York. pp : 998-1004.
Muljana. 2006. Bercocok Tanam Pepaya. Aneka Ilmu, Semarang.
Mustanir dan Rosnani. 2008. Isolasi Senyawa Bioaktif Penolak (Repellent)
Nyamuk Dari Ekstrak Aseton Batang Tumbuhan Legundi (Vitex Trifolia).
Bul. Littro. 19(2):174–180.
M. Fahmi. 2006. Perbandingan Efektivitas Abate dengan Ekstrak Daun Sirih
(Piper betle) Dalam Menghambat Pertumbuhan Larva Aedes aegypti.
Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Ndione, R.D., O.Faye, M. Ndiaye, A. Dieye and J.M. Afoutou. 2007. Toxic
Effects of Neem Products (Azadirachta indica A.) on Aedes aegypti
Linnaeus 1762 Larvae. Affrican Journal of Biotechnology 6 (24): 2846-
2854.
NSW Arbovirus Surveillance & Vector Monitoring Program. 2014. Mosquito
Photos Culex Adults & Larvae.
http://medent.usyd.edu.au/arbovirus/mosquit/photos/mosquitophotos_culex
.htm#top. 9 September 2014.
Okumu, F.O., B.G.J.Knols and U. Filinger. 2007. Larvicidal Effects of A Neem
(Azadirachta indica) Oil Formulation on The Malaria Vector Anopheles
gambiae. Malaria Journal 6:63. Biomed Central.
Palupi Widyastuti. 2004. Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam
Berdarah Dengue. EGC, Jakarta. pp : 70-77.
Paull, R.E. & O. Duarte. 2011. Tropical Fruits Vol.1 2nd
Edition. CAB
International, Cambridge. pp: 291-292.
Photomacrography. 2013. A Culex Mosquito Egg Raft & Irritating Flies.
http://www.photomacrography.net/forum/viewtopic.php?p=131425&sid=4
705e3a1f4e82524eb308b105d2bfba7. 9 September 2014.
xx
Puji Pujiono. 2004. Piagam Kemanusiaan dan Standar Minimum dalam Respons
Bencana. Grasindo, Jakarta. pp: 80-88.
Preedy, V.R., R.R. Watson, and V.B. Patel. 2011. Nuts and Seeds in Health and
Disease Prevention. Academic Press. New York. pp: 858-862.
Rahmat Rukmana. 1995. Pepaya, Budidaya & Pasca Panen. Kanisius. Jakarta.
Rawani, A., A. Ghosh, S. Lakar, & G. Chandra. 2012. Aliphatic Amide from
Seeds of Carica papaya as Mosquito Larvicide, Pupicide, Adulticide,
Repellent, and Smoke Toxicant. Journal of Mosquito Research, Vol.2, No.2
: 8-18.
Rita Kusriastuti. 2012. Pedoman Pengendalian Demam Chikungunya Edisi 2.
Kementerian Kesehatan Republk Indonesia, Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.
Rogers, I.H., J.F. Manville and T. Sahota. 1973. Juvenile Hormone Analogs in
Conifers. IIJuvenile Hormone Analogs in Conifers. 11. Isolation,
Identification, and Biological Activity of cis -4-[l '(R)-5'-Dimethyl-3'-
oxohexyl]-cyclohexane-1-carboxylic Acid and (+)-4(R)-[l '(R)-5' Dimethyl-
3'-0xohexyl]-lcyclohexene-1-carboxylicA cid from Douglas-fir
Wood.Pacific Environment Institute, WestVancouver, B.C. pp: 1192-1119
Romoser & Stoffolano. 1998. The Science of Entomology 4th
Edition. McGraw-
Hill, New York.
Saad, R., T. Pohyeen, J.Khan, L.Wenji, S.Sutan, J.A.Hameed, E.Yusuf & M.Fadh.
2014. Phytochemical Screening And Antioxidant Activity Of Different Parts
From Five Malaysian Herbs. The Experiment, International Journal of
Science and Technology Vol.19 (2): 1336-1347.
Sakthivadivel, M., P. Gunasekaran, M. Sivakumar. A. Samraj. S. Arivoli. & S.
Tennyson. 2014. Evaluation of Solanum trilobatum L. (Solanaceae) Aerial
Extract For Mosquito Larvicidal Activity Against The Filarial Vector Culex
Quinquefasciatus Say (Diptera: Culicidae). Journal of Entomology and
Zoology Studies; 2 (6) : 102-106.
Sheilla Margaretta, Swita Dewi Handayani, Nani Indraswati & Herman Hindarso.
2011. Ekstraksi Senyawa Phenolic Pandanus amaryllifolius roxb. Sebagai
Antioksidan Alami. Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya Vol.10 (1) : 21-30.
Singh, D.K. 2012. Pesticide Chemistry and Toxicology. Bentham Science
Publishers. pp: 40-42.
Soebaktiningsih. 2008. Entomology Kedokteran. Malang : Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
Soedarto. 2007. Kedokteran Tropis. Airlangga University Press, Surabaya.
xxi
Sopiyudin Dahlan. 2011. Hipotesis Korelatif. Dalam: M. Sopiyudin Dahlan (ed.),
Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. 3rd
ed. Salemba Medika. Jakarta.
pp. 169.
Sri Wulandari, Arnentis & Sri Rahayu. 2012. Potensi Getah Buah Pepaya (Carica
Papaya L) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes Albopictus. Jurnal
Biogenesis Vol.9, Nomor 1. Universitas Riau Pekanbaru.
Sudjari, Soemardini, & B. Hadiyanto. 2006. Efek Ekstrak Biji Sirsak (Annona
muricata L.) Sebagai Larvasida Culex sp. Skripsi. Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang.
Susanna, D., A. Rahman, E.T. Pawenang. 2003. Potensi Daun Pandan Wangi
untuk Membunuh Larva Nyamuk Aedes aegypti.Artikel. Jurnal Ekologi
Kesehatan. 2(2):228-231.
Syarah Nandya Dinnarwika. 2012. Uji Potensi Ekstrak Etanol Daun Tomat
(Solanum lycopersicum Linn.) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Culex
sp. Dengan Metode Elektrik. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya.
Taniawati Supali. 2010. Keberhasilan Program Eliminasi Filariasis di Kabupaten
Alor, Nusa tenggara Timur. Buletin Jendela Epidemiologi Vol.1: 20-23.
Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI.
Telussa, A.S. 2008. Pengaruh Dekok Daun Mint (Mentha arvensis var javanica)
Sebagai Larvasida Nabati Nyamuk Anopheles sp di Pantai Balekambang,
Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Skripsi. Universitas Brawijaya
Malang.
Tjandra Yoga Aditama. 2010. Rencana Nasional Program Akselerasi Eliminasi
Filariasis di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Subdit
Filariasis & Schistomiasis, Direktorat P2B2, Ditjen PP & PL. Jakarta.
US USAF-PHSource(Public Health Information and Resources of United States
Air Force). 2014. The Blood Nematodes.
http://www.phsource.us/PH/PARA/Chapter_10.htm. 9 September 2014.
WHO, 2005. Guidelines for Laboratory and Field Testing of Mosquito
Larvacides. WHO, Geneva.
WHO. 2006. Guidelines for Testing Mosquitos Adulticides for Indoor Residual
Spraying and Treatment of Mosquitos Nets.
Widoyono. 2011. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, &
Pemberantasannya, Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta.
Wikimedia Commons. 2014. Culex mosquito life cycle fr.svg.
http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Culex_mosquito_life_cycle_fr.sv
g. 9 September 2014.
xxii
Wikipedia. 2014. Culex. http://en.wikipedia.org/wiki/Culex.9 September 2014.
Wisnu Prasetya & Heni Prasetyowati. 2012. Daya Larvasida Ekstrak Biji Srikaya
(Annona Squamosa) Dengan Rentang Waktu Penyimpanan Yang Berbeda
Terhadap Larva Culex Quinquefasciatus. Jurnal Aspirator 4 (I): 21-26.
Loka Litbang P2B2 Ciamis.
Yulidar & Zain Hadifah. The Abnormalities of Larvae’s Morphology After
Temefos Exposure in Phase Larvae Instar 3 (L3). Epidemiologi and
Zoonosis Journal Vol.5, No. 1. pp: 23-28
top related