kapkayo prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, bblr 24%, kelainan...
Post on 07-Mar-2021
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ProsidingProsiding
Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA
31 Oktober 2015
Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA
31 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL
Kerjasama
KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
ISBN : 978-602-18471-2-1
KAPKAYO
ProsidingSEMINAR NASIONAL
Kesiapan Tenaga Kesehatan
menghadapi MEA
Tim Penyunting:Sarwinanti
Ismarwati
Yuli Isnaeni
Anjarwati
Widaryati
Lutfi Nurdian Asnindari
Siti Khotimah
Mamnu’ah
Menik Sri Daryati
Ery Khusnal
31 Oktober 2015
PROSIDING SEMINAR NASIONAL: KESIAPAN TENAGA KESEHATAN
MENGHADAPI MEA
Tim Penyunting :
Sarwinanti
Ismarwati
Yuli Isnaeni
Anjarwati
Widaryati
Lutfi Nurdian Asnindari
Siti Khotimah
Mamnu’ah
Menik Sri Daryati
Ery Khusnal
Setting & Layout : Aswad Creative
Desain Cover : Aswad Creative
Cetakan 1, Oktober 2015
ISBN : 978-602-18471-2-1
Diterbitkan
Jl. Ring Road Barat No.63, Mlangi, Nogotirto, Gamping,
Sleman, Yogyakarta 55292
Telp: (0274) 4469199, Fax:(0274) 4469204
email:
website: www.say.ac.id
stikesayo@say.ac.id
Ó 2015, Hak cipta dilindungi undang-undang
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah Nya kepada kami sehingga penyusunan Prosiding Seminar Nasional STIKES
'Aisyiyah Yogyakarta tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan lancar. Prosiding ini
memuat naskah-naskah hasil penelitian yang dipresentasikan pada Seminar
Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Alumni STIKES 'Aisyiyah
Yogyakarta (KAPKAYO).
Seminar Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta dengan tema “KESIAPAN
TENAGA KESEHATAN MENGHADAPI MEA" diselenggarakan sebagai media untuk
bertukar informasi hasil penelitian dan pengalaman ilmiah. Tujuan yang ingin
dicapai dalam seminar nasional ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami praktik mandiri tenaga kesehatan dalam menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2. Memahami perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan
3. Memahami kebijakan PPNI dalam pelaksanaan Praktik Mandiri Perawat
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pimpinan STIKES 'Aisyiyah
Yogyakarta, ketua KAPKAYO, panitia pelaksana seminar, dan semua pihak yang
telah berpartisipasi dan memberikan dukungan atas terselenggaranya seminar
nasional ini. Prosiding ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan
masukan untuk perbaikan prosiding ini di masa yang akan datang. Semoga dengan
terbitnya prosiding ini akan memberikan kontribusi positif dalam perkembangan
profesi perawat, bidan, dan fisioterapis. Selamat mengikuti seminar nasional.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Yogyakarta, Oktober 2015
Kepala LP3M
STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta
Sarwinanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat
iv
DAFTAR ISI
Halaman judul ..................................................................... i Kata Pengantar .................................................................... iii Daftar isi ............................................................................ iv ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Catur Esty Pamungkas, Mufdlilah ............................................... 1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN Andi Kasrida Dahlan .............................................................. 9 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN SPONTAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA Aulia Amini, Mufdlilah ............................................................ 20 SUNAT PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN AGAMA Islamiyaturrohmah, Umu Hani .................................................. 34 PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN METODE PEER GROUP TERHADAP MINAT IBU MELAKUKAN PAP SMEAR Anita Dewi Widyastuti, Anjarwati .............................................. 45 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA PIJOT KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ana Pujianti Harahap ............................................................. 54 HUBUNGAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PRE MENSTRUAL SYNDROME SISWI KELAS XI SMK NEGERI 1 BANTUL Elika Puspitasari ................................................................... 59 PENGARUH DISKUSI INTERAKTIF TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN TAHUN 2014 Anis Eka Pratiwi ................................................................... 69 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2011 Nurfaizah Alza ..................................................................... 78
v
PERBEDAAN PENJEPITAN TALI PUSAT DINI DAN LAMBAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Evi Wahyuntari, Dewi Rokhanawati ............................................ 85 HUBUNGAN ANTARA PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PEMBERIAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Nur Hidayatul Ainiyah ............................................................ 96 STUDI KASUS SIKAP PASANGAN INFERTIL PRIMERDI DESA WONOKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 Agustin Endriyani .................................................................. 103 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Inge Anggi Anggarini .............................................................. 112 PENGALAMAN PASIEN SKIZOFRENIA DALAM MENJALANI PERAWATANDI RUMAH SAKIT JIWA: STUDI FENOMENOLOGI Mamnu’ah, Tenti Kurniawati .................................................... 122 PENGARUH PERINEAL CARE DENGAN AIR DAUN SIRIH MERAH TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH MUNTILAN TAHUN 2013 Nuli Nuryanti Zulala, Yuli Isnaeni ............................................... 137 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN NEONATAL TAHUN 2012 Tiara Pratiwi ....................................................................... 147 HUBUNGAN AKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP KESIAPAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN YOGYAKARTA 2014 Nila Qurmiasih, Umu Hani EN ................................................... 155 HUBUNGAN RIWAYAT PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM Nurul Mahmudah .................................................................. 163 FAKTOR PENGHAMBAT INTERNAL PENCAPAIAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN DIII Endang Koni Suryaningsih, Sjafiq, PA .......................................... 170 ANALISIS PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS KECAMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT Nurul Hidayah, Ahmad Ahid Mudayana ........................................ 179
vi
MANFAAT MUSCLE PUMPING EKSTREMITAS INFERIOR TERHADAP OEDEMA KAKI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KELURAHAN SIDAKAYA KABUPATEN CILACAP Enny Fitriahadi .................................................................... 196 PENGARUH PEMBERIAN BEDSIDE TEACHING (BST) TERHADAP NILAI DIRECT OBSERVATIONAL OF PROCEDURAL SKILLS (DOPS) PADA KETRAMPILAN PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA MAHASISWA KEBIDANAN Yekti Satriyandari ................................................................. 204 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ......................................................... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU HAMIL Charunia Anggraini, Dhesi Ari Astuti ........................................... 232 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Septi Indah Permata Sari, Fitria Siswi Utami ................................. 240 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Fatmah Zakaria .................................................................... 250 STRATEGI COPING PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN DOMESTIK DI DAERAH URBAN YOGYAKARTA Laily Nikmah, Elli Nur Hayati, Mohammad Hakimi ........................... 257 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN Intan Mutiara Putri ................................................................ 265 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI Dwi Atma Vica Yanottama, Anita Rahmawati, Hesty Widyasih ............ 272 PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG HEPATITIS B DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA 2015 Lia Dian Ayuningrum, Lutfi Nurdian Asnindari ................................ 286
vii
PENGARUH FAKTOR BUDAYA TERHADAP PEMILIHAN IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS SEWON II KABUPATEN BANTUL Ellyda Rizki Wijhati ............................................................... 295 GAMBARAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA BALITA KEMBAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARENGAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2014 Erien Luthfia ....................................................................... 304
147
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN NEONATAL TAHUN 2012
Tiara Pratiwi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan paritas ibu dengan kunjungan neonatal. Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional dengan mengolah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang datang membawa bayinya ke Puskesmas Multiwahana Palembang tahun 2012 pada tanggal 1-30 Mei, jumlah sample yang diperoleh sebesar 33 orang. Hasil penelitian didapatkan melaui uji Chi-Square menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kunjungan neonatal dan ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kunjungan neonatal di Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten Palembang Tahun 2012.
Kata kunci: Pengetahuan, Paritas dan Kunjungan Neonatal
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan status
kesehatan masyarakat. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi saat setelah
bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat 1 tahun. Angka Kematian bayi (AKB)
35 per 1.000 kelahiran hidup (Ambarwati, 2009). Berdasarkan Data dari The Fifty
Sixth Session of Regional Committee, WHO for South-East Asia, pada tahun
2003, kematian bayi yang sering terjadi pada usia neonatus dengan penyebab
infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10%
dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009).
Menurunnya angka kematian bayi dan meningkatnya angka harapan hidup
mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan penduduk. Berdasarkan Sensus
Penduduk (SP) 1990, estimasi angka kematian bayi di Sumatera Selatan
diperkirakan 71 per 1000 kelahiran, sedangkan berdasarkan SP 2000, angka
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
148
kematian bayi di Sumatera Selatan turun drastis menjadi 53 per 1000 kelahiran,
atau turun 25 persen selama 10 tahun atau rata-rata turun 2,5 persen per tahun.
Periode neonatal merupakan periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan
dan perkembangan bayi. Kurang baiknya penanganan bayi bayi baru lahir atau
neonatus yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat
mengakibatkan kecacatan seumur hidup,bahkan kematian (Dewi, 2010).
Pencegahan merupakan hal yang terbaik yang harus dilakukan dalam
penanganan neonatal sehingga neonatus sebagai individu yang harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin dapat bertahan
dengan baik karena periode neonatal merupakan periode paling kritis dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan bayi (Dewi,2010). Penelitian menunjukkan
bahwa pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan,
melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Penelitian telah
menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal
yaitu dalam bulan pertama kehidupan (Sarwono, 2002).
Berdasarkan penelitian Tuti 2011 bahwa ada hubungan antara pengetahuan
ibu dengan kunjungan neonatal. Ibu yang melakukan kunjungan neonatal saat
bayi usia 0-7 hari saja, ada kunjungan neonatal kedua pada usia 8-28 hari banyak
ibu tidak melakukan kunjungan ke Puskesmas. Menurut Penelitian Yuni tahun
2011 bahwa kunjungan balita sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
umur bayi dan jumlah anak dalam keluarga. Semakin besar jumlah anak dalam
keluarga semakin sulit ibu mengatur waktu untuk hadir memeriksakan bayinya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Multiwahana Prumnas
Kenten Palembang tahun 2009 jumlah neonatus1750, Tahun 2010 jumlah
neonatus di 1685 orang dan tahun2011 jumlah neonatus 1840 orang. Dan cakupan
kunjungan neonatal tahun 2009 yaitu 94,65, tahun 2010 79,25% dan tahun 2011
yaitu 85 %. Berangkat dari uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian
tentang Hubungan antara Pengetahuan dan Paritas Ibu dengan Kunjungan
Neonatal di Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten Palembang.
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
149
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional yaitu suatu
penelitian menggunakan survey analitik dimana variabel pengetahuan, paritas ibu
dan variabel kunjungan neonatal dilakukan pengumpulan data sekaligus dalam
satu waktu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi
yang datang ke Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten Palembang 2012.
Sampel diambil secara non random dengan metode Accidental Sampling, yaitu
pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil kasus atau
responden yang kebetulan ada dan tersedia di Puskesmas Multiwahana
Palembang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi yang
datang ke Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten Palembang 2012 pada
tanggal 1-30 Mei berjumlah 33 responden.
Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan paritas sebagai
variabel independen dan variabel kunjungan neonatal adalah variabel devenden.
Variabel kunjungan nenonatal di kategorikan menjadi 2 kategori yaitu baik, ibu
melakukan kunjungan neonatal jika ≥2 kali dan kurang jika, ibu melakukan
kunjungan Neonatal <2 kali. Variabel pengetahuan di kategorikan menjadi 2
kategori yaitu baik, bila ibu menjawab benar ≥75% dari pertanyaan yang diajukan
dan kurang, bila ibu menjawab <75% dari pertanyaan yang diajukan. Variabel
paritas di kategorikan menjadi 2 kategori tinggi : wanitra yang mempunyai anak
>2 anak dan rendah wanita yang mempunyai anak ≤2.
HASIL PENELITIAN
Hasil
Tabel 1:Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kunjungan Neonatal di Puskesmas Multiwahan PalembangTahun 2012
No Kunjungan Neonatal
Frekuensi %
1 2
Baik Kurang
21 12
63,6 36,4
Jumlah 33 100
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
150
Tabel 2: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan Di Puskesmas Multiwahan PalembangTahun 2012
No Pengetahuan Frekuensi % 1 2
Baik Kurang
18 15
54,5 45,5
Jumlah 33 100 Tabel 3: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Paritas di Puskesmas
Multiwahana Pembina Palembang Tahun 2012 No Paritas Frekuensi % 1 2
Tinggi Rendah
12 21
36,4 63,6
Jumlah 33 100
Dari tabel 1, 2 dan 3 didapat bahwa ibu yang melakukan kunjungan
neonatal yang baik sebanyak 21 responden (63,6%) dan ibu yang kurang
melakukan kunjungan neonatal sebanyak 12 responden (36,4%).Ibuyang
berpengetahuan dengan kategori baik sebanyak 18 responden (54,5%) dan yang
berpengetahuan dengan kategori kurang sebanyak 15 responden
(45,5%).Ibudengan paritas tinggi sebanyak 12 responden (36,4%) dan dengan
paritas rendah sebanyak 21 responden (63,6%).
Tabel 4: Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Neonatal di Puskesmas Multiwahana Palembang Tahun 2012
Tabel 4 menunjukkan bahwa 18 responden yang berpengetahuan baik
terdapat 15 (83,3%) melakukan kunjungan neonatal. Sedangkan dari 15 responden
berpengetahuan kurang terdapat 6 (40%) melakukan kunjungan neonatal.
No Pengetahuan Kunjungan Neonatal Total P value Ya Tidak
N % N % n % 1 Baik 15 83,3 3 16,7 18 100 0,027 2 Kurang 6 40,0 9 60,0 15 100
Jumlah 21 12 33 100
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
151
Tabel 5: Hubungan Paritas dengan Kunjungan Neonatal di Puskesmas Multiwahana Palembang Tahun 2012
No Paritas Kunjungan Neonatal Total P value
Ya Tidak n % n % N %
1 Tinggi 3 25 9 75 12 100 0,001
2 Rendah 18 85,7 3 14,3 21 100
Jumlah 21 12 33 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa dari 18 responden dengan paritas
tinggi terdapat 3 (25%) melakukan kunjungan neonatal. Sedangkan dari 21
responden dengan paritas rendah terdapat 18 (85,7%) melakukan kunjungan
neonatal. Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang
bermakna antara paritas dengan kunjungan neonatal dimana p value = 0,001 lebih
kecil dari α = 0,05 sehingga hipotesis yang mengatakan adanya hub ungan antara
Paritas dan Kunjungan Neonatal di Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten
Tahun 2012.
Pembahasan
Menurut Syarifudin (2009), kunjungan neonatal (KN) adalah kontak
neonatus dengan tenaga kesehatan minimal dua kali, diantaranya kunjungan
pertama kali pada hari pertama dengan hari ke tujuh (sejak 6 jam setelah lahir),
kunjungan kedua kali pada hari ke delapan sampai hari kedua puluh delapan dan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan bukan merupakan kunjungan
neonatus. Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus
terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat
kelainan pada bayi atau mengalami masalah (Rismintari, 2009).
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil dari tahu,
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terjadi melalui pancaindra
manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
152
membentuk tindakan seseorang. Dari hasil penelitian yang dilakukan di
Puskesmas Multiwahana Palembang tentang hubungan pengetahuan dengan
kunjungan neonatal didapatkan bahwa dari 18 responden yang berpengetahuan
baik terdapat 15 (83,3%) melakukan kunjungan neonatal dan. Sedangkan dari 15
responden berpengetahuan kurang terdapat 6 (40%) melakukan kunjungan
neonatal.
Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukan ada hubungan yang
bermakna antara pengetahuandengan kunjungan neonatal dimana p value = 0,027
lebih kecil dari α = 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Nanik (2007) yang menyatakan bahwa ada hubungan bermakna
antara pengetahuan ibu dengan kunjungan bayi di wilayah kerja Puskesmas Bara-
Bara Makassar. Belum tercapainya target kunjungan neonatal salah satunya
dikarenakan masih kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang pentingnya
memeriksakan bayi baru lahir meskipun bayi tersebut terlihat sehat.
Menurut Ramali (2005), paritas adalah keadaan wanita berkaitan dengan
jumlah anak yang dilahirkan. Wanita dengan paritas tinggi yaitu wanita yang
memiliki >2 anak dan paritas rendah yakni ≤2 anak. sedangkan menurut
Wiknjosastro (2007) paritas 2-3 merupakan paritas yang aman ditinjau dari sudut
kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka
kematian maternal.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Multiwahana
Palembang tentang hubungan paritas dengan kunjungan neonatal didapatkan
bahwa dari 18 responden dengan paritas tinggi terdapat 3 (25%) melakukan
kunjungan neonatal dan 9 (75%) tidak melakukan kunjungan neonatal. Sedangkan
dari 21 responden dengan paritas rendah terdapat 18 (85,7%) melakukan
kunjungan neonatal dan 3 (14,3%) tidak melakukan kunjungan neonatal.
Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukan ada hubungan yang
bermakna antara paritas dengan kunjungan neonatal dimana p value = 0,001 lebih
kecil dari α = 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Yuni (2011) di Sumatera Utara yang menyatakan bahwa ada
hubungan antara paritas ibu dengan kunjungan bayi. Dari hasil penelitian ibu yang
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
153
memiliki anak >3 cendurung tidak melakukan kunjungan neonatal. Kunjungan
balita sangat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain umur bayi dan jumlah
anak dalam keluarga. Semakin besar jumlah anak dalam keluarga semakin sulit
ibu mengatur waktu untuk hadir memeriksakan bayinya.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa responden
dengan paritas rendah cenderung melakukan kunjungan neonatal daripada yang
mempunyai paritas tinggi (>3 anak). Hal ini dimungkinkan karena dengan paritas
yang rendah, responden dengan mudah dapat mengatur waktu untuk hadir
memeriksakan bayinya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Multiwahana Pembina
Palembang tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dan paritas ibu dengan kunjungan neonatal di Puskesmas
Multiwahana Palembang Tahun 2012.
Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan terutama pelayanan pada neonatus tentang Kunjungan
Neonatal di Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten Palembang.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna dan Y.Sriati Rismintara. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta: Nuhamedika.
Ambarwati, Eny Retna dan Dian Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:Salemba Medika.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2010.
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
154
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011). Profil Dinas Kesehatan Sumatera Selatan 2010.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik AnalisaData. Jakarta: Salemba Medika.
Kristiyanasari, Weni. 2010. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika.
Lissaver, Tom dan Avroy Fanarof. 2008. At a Glance Neonatologi. Blackwell Publishing Ltd. Erlangga.Notoatmodjo. 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.
Rumita Dwi Astuti. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kunjungan Bayi, http://eprints.undip.ac.id/18304/1Sri_Puji_Astuti.pdf.
Saifudin. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.
top related