kajian rona awal lingkungan blok mentawaioseanografi.lipi.go.id/haspen/kajian awal rona lingkungan...

Post on 01-Dec-2020

15 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Kajian Rona Awal Lingkungan Blok Mentawai

PENDAHULUAN

Sesuai Production Sharing Contract (PSC) atau Kontrak Bagi

Hasil, term - 2011 Bagian V butir 5.2.6, Total E&P Indonesia

Mentawai diwajibkan untuk melaksanakan Kajian Rona Awal

Lingkungan atau Environmental Baseline Assessment - EBA di

area Blok Mentawai. Kewajiban tersebut dilakukan sebelum

melakukan kegiatan eksplorasi.

Ketersediaan data lingkungan dan kondisi sosial ekonomi

masyarakat setempat yang terkini dan komprehensif merupakan

suatu hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat

mengantisipasi kemungkinan terjadinya perubahan lingkungan

dan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat akibat adanya

kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi.

Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan

menggambarkan kondisi lingkungan terkini di sekitar area Blok

Mentawai, di Perairan dan Pesisir Barat Provinsi Bengkulu dan

mengevaluasi kemungkinan perubahan lingkungan terkait

dengan rencana kegiatan, sebagai arahan dalam menyusun

strategi dalam upaya mencegah dan menangani perubahan

lingkungan yang akan terjadi.

LOKASI KAJIAN

Blok Mentawai terletak di perairan

lepas pantai Barat Daya Sumatera

dan berhadapan langsung dengan

wilayah pesisir dan pantai Kota

Bengkulu, Kabupaten Bengkulu

Tengah , Kabupaten Bengkulu Utara

dan Kabupatan Mukomuko di

Provinsi Bengkulu. Luas wilayah

perairan (konsesi) Blok Mentawai

adalah 8.034 km2 ditambah total

wilayah pesisir yang diperkirakan

seluas 5.089,78 km2

SARANA DAN ALAT KAJIAN

Lokasi survei laut

Baruna Jaya VIII

Plankton net

BoxCore

CTD

ADCP Portable

Wilayah perairan yang menjadi daerah kajian berada di daerah

yang aktif secara tektonik, lokasinya berada diantara daerah

Mentawai fault dan Sumatera Fault

Perairan sebelah timur Pagai Selatan terdapat piggyback basin

yang dibatasi oleh push up ridge yang berasosiasi dengan

main back thrush. Dengan demikian maka lembah-lembah

kecil yang ditemukan di area ini disebut sebagai piggyback

basin sedangkan ridge-ridge yang ditemukan adalah push-up

ridge dan kelurusan-kelurusan yang menunjukkan patahan

(fault) adalah back thrush (Sing et. Al., 2010 )

Batimetri OseanografiPerairan Mentawai berbentuk lembah yang memanjang

dengan arah bentangan barat laut-tenggara (NW-SE).

Kerapatan kontur di daerah pesisir Sumatera lebih rendah

dibandingkan dengan pesisir Kepulauan Mentawai. Hal ini

menunjukkan bahwa kemiringan di dekat Pulau Sumatera lebih

landai dari daerah yang dekat dengan kepulauan Mentawai.

Kegempaan

Suhu hangat dan slinitas rendah berada dilapisan permukaan,

sedangkan distribusi suhu 14 – 24°C dan salinitas 34 -35 PSU

yang berasal dari Samudera Hindia mengalir ke utara timur laut

menuju ke pesisir Bengkulu, masuk melalui celah antara Pulau

Mega dan Pulau Sanding akibat dorongan Jet Wirtky.

Suhu salinitas

Kedalaman termoklin yang

dicirikan oleh gradien suhu

vertikal maksimum masing

masing 2.52°C/m dan

1.92°C/m pada kedalaman 96

m dan 133 m. Termoklin

Aliran yang menuju ke selatan dominan berada pada

kedalaman <50 meter dan di alur bagian timur (dekat pesisir

barat Sumatera. Pada kedalaman >50 meter dan di alur bagian

barat, aliran massa air dominan ke arah utara. Relatif

intensifnya aliran massa air lapisan bawah menuju ke utara ini

diduga merupakan pemasok utama massa air dari Samudera

Hindia ke perairan bagian utara hingga Sumatera Barat.

Pola Arus

Sub Bottom

Komponen Biologi

Terjadi kerusakan karang di Pesisir Bengkulu akibat

adanya faktor-faktor energi gelombang yang tinggi,

serta adanya runoff setelah hujan yang berdampak

pada peningkatan turbiditas perairan.

Hutan tanaman banyak dijumpai disepanjang jalur

Muko-muko kearah Bengkulu dan Curup. Komponen

Agroekosistem penyusun vegetasinya adalah

komoditas tanaman niaga; damar, karet, kopi, dan

sawit

Vegetasi Hutan Tanaman

Terumbu Karang

Jenis Burung

Sebagian besar burung yang dijumpai merupakan

burung yang umum dan berdistribusi luas. Meskipun

demikian ada jenis-jenis burung tertentu yang tidak

dijumpai di semua tempat atau hanya dijumpai pada

habitat khusus. Jenis-jenis tersebut antara lain:

Cekakak, Bondol Haji, Merbah Cerukcuk, Kirikkirik

Biru

Mamalia Laut

Kehadiran Paus Sperma (Physeter macrocephalus)

pada saat survei merupakan temuan penting. Paus

sperma secara global terdaftar sebagai Species

yang Rentan (Vulnerable) dalam Daftar Merah (Red

List) IUCN ver 3.1 (2008). Fakta kehadiran 11 paus

sperma; kemungkinan Perairan Mentawai

merupakan rute migrasi bagi spesies ini.Mud Volcano

top related