isolasi bakteri pada sampel urin
Post on 06-Jul-2015
2.479 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
HARI 1
Hari, tanggal : Senin, 26 November 2012
Tujuan : Mengetahui ciri bakteri yang
tumbuh pada media BAP dan
MC
“Isolasi bakteri dari sampel urin pada
media BAP, MC, dan BHI”
Pengenceran Urin
Dipipet NaCl 0,85% sebanyak 9,8 ml dan urin sebanyak 0,2 ml (200 mikron)
Dimasukkan ke dlm tabung reaksi, dihomogenkan
Panaskan ose loop hingga berpijar, lalu dinginkan
Diambil koloni dr sampel urin yg telah diencerkan, kmd ditanam pada media BAP dan MC
Digoreskan dgn goresan Radian ( Seperti Papan
catur)
Diinkubasi pd suhu 37o C selama 24 jam
Dipanaskan ose hingga berpijar, di dinginkan
Ambil 1 ose urin, masukkan ke dalam media BHI secara aseptik
Inkubasi pada suhu 37o C selama 24 jam
Urin di Centifuge dgn kec 3500 rpm selama 5 menit
Buang supernatan dgn membalikkan tabung scr cepat
Kocok endapan, lalu ambil 2 tetes letakkan pd objek
glass, tutup dgn cover glass
Amati Sel Leukosit pd perbesaran 10x
HARI 2
Hari, tanggal : Selasa, 27 November 2012
Tujuan : Mendapatkan biakkan bakteri
dari sampel urin yang telah
ditanam pada media BHI
“Isolasi bakteri”
Dipipet bakteri dari BHI sebanyak 50 mikron ke media BAP dan MC
Dibuat goresan radian dengan ose loop (seperti papan catur)
Diinkubasi pd suhu 37o C selama 24 jam
Pada media BAP :
Koloni Bakteri berwarna
putih abu-abu
Pada media MC
Koloni berwarna kuning,
media juga berwarna
kuning
HARI 3
Hari, tanggal : Rabu, 28 November 2012
Tujuan : Mengidentifikasi bakteri
“Identifikasi bakteri”
Media :
Gula-gula
(Glukosa, laktosa, Manitol, Maltosa, Sukrosa)
Malonate broth
Nitrat broth
MRVP
Glukosa oF Parafin & non Parafin
SIM
PAA
TSIA
Simmon citrate
Urea agar
3. Dilakukan penanaman pd media Identifikasi
Sterilkan ose, kmd dinginkan
Diambil koloni dgn ose tsb
Ditanam koloni bakteri ke dlm media
u/ Media cair (Gula-gula, MRVP, Nitrat broth, Malonate,
Glukosa oF), ose yg telah terisi koloni bakteri
dimasukkan ke dlm tabung & di goyangkan
U/ media padat tabung miring (Simon citrate, Urea, TSIA), ose yang telah tersi koloni bakteri digoreskan zig-zag dr bagian pangkal ke bawah. Dan untuk media TSIA jg dilakukan penusukkan use pd bagian tengah hingga
dasar
U/ media semi solid (SIM), ose yg telah terisi koloni bakteri ditusukkan dr permukaan media hingga bagian
tengah (tdk sampai dasar)
Disterilkan kembali ose,Diinkubasi pada suhu 37o C selama 24 jam
HARI 4
Hari, tanggal : Kamis, 29 November 2012
Tujuan : Mengetahui respon bakteri
yang tumbuh terhadap test-
test biokimia
“Test Biokimia”
Diamati perubahan pada media Gula-gula, Malonate, Urea, Simon citrate, TSIA, dan Glokosa oF, tanpa penambahan
reagen tertentu
Lakukan tes-tes biokimia dengan menambahkan reagen-reagen tertentu ke dldalam media sbb:
Media MR + reagen Metil red 3 tetes
Media VP + reagen α-naftol 5% dan KOH 40%,
masing-masing setengah volume media
Media Nitrat broth + reagen Nitrit I dan Nitrit II,
dgn perbandingan 1:1
Media PAA + reagen FeCl2 3
tetes
Media SIM + reagen kovac 3 tetes
GlukosaTerjadi perubahan warna menjadi kuning
LaktosaTerjadi perubahan warna menjadi kuning
ManitolTerjadi perubahan warna menjadi kuning
MaltosaTerjadi perubahan warna menjadi kuning
SukrosaTerjadi perubahan warna menjadi kuning
Malonate brothPositif (+)Terjadi perubahan warna menjadi biru
Nitrat brothPositif (+)Terjadi perubahan warna manjadi
Simmon CitratePositif (+)Terjadi perubahan warna biru
TSIA H2S : Tidak
terdapat warna hitam pada
tusukkan Lereng/dasar :
Kuning/kuning Reaksi asam
Gas : Pada dasar media pecah dan
terangkat
SIM Sulfur
Negatif (-)Tidak terdapat warna hiam padatusukan
IndolNegatif (-)Tidak terjadi perubahan warna padareagen
motilPositif (+)Terdapat kekeruhan menyebar disekitar tusukan
Glukosa OF Parafin
Positif (+)Terjadi perubahan warna menjadi kuning
Non parafinPositif (+)Terjadi perubahan warnakuning
Dari praktikum yang telah dilakukan dapatdisimpulkan bahwa bakteri yang terdapatdalam sampel urin ini adalah Enterobacter sp
HARI 1“TES SENSITIVITAS BAKTERI”
• Hari/tanggal : Senin/03 Desember 2012
• Tujuan : Untuk mengetahuikemampuan suatuantibiotik dalammenghambatpertumbuhan bakteri.
• Metode : Diffusion Test (Kirby Bauer)
SKEMA CARA KERJA
Pembuatan standard Mac Farland (5 ml H2SO4 + 25 μl BaCI2 )
Pembuatan Suspensi Bakteri yang kekeruhannya sama denganstandard Mac Farland yang dibuat
Penanaman bakteri pada media Mueller Hinton
Penempelan Disc Obat kemudian inkubasi suhu 35 ̊c selama 16-18 jam.
• Cara kerja :
A. Pembuatan standar Mac Farland
1. pipet 5 ml H2SO4 ke dalam tabungreaksi.
2. pipet lagi 25 mikroliter BaCI2 dandimasukkan ke dalam tabungreaksi tersebut.
3. homogenkan
B. Pembuatan suspensi bakteri
1. pijarkan ose pada lampu spiritus, lalu dinginkan kembali.
2. koloni bakteri pada media MC diambil menggunakan ose tersebutdan dimasukkan dalam tebungreaksi yang berisi NaCl 0,95%.
3. homogenkan dengan ose.
C. Perbandingan dengan standar Mac Farland
1. larutan suspensi bakteri tadidibandingkan dengan standard Mac Farland yang telah di buat.
2. perbandingan kekeruhan antara 2 larutan tersebut di amati dan hasilkekeruhan harus disamakan.
D. Penanaman pada media Mueller Hinton
1. Dicelupkan lidi kapas sterilke dalam suspensibakteri yang sudah di standarisasi, didiamkan beberapa saat agar cairan dapatmeresap ke dalam kapas.
2. Selanjutnya lidi kapas itu digoreskan padapermukaan media Mueller Hinton denganpola zig zag, seluruh permukaan media harus penuh.
3. Setelah selesai media MH didiamkanselama 5-15 menit supaya suspensibakteri meresap ke dalam agar.
E. Penempelan Disc Obat
1. dengan menggunakan pinset, disc obat satu per satu diletakkan padapermukaan media MH, jarak antaramasing-masing disc tidak kurangdari 15 mm.
2. di inkubasi pada suhu 35 ̊c selama16-18 jam.
HARI KEDUA“Pengamatan Hasil Test Sensitivitas”
• Hari /bahan : Selasa/ 04 Desember 2012
• Tujuan : mengamati dan mengukurzona bening yang terbentuksebagai hasil dari tessensitivitas.
• Alat : penggaris
• Bahan : media MH yang berisi disc obat yang telah di inkubasi
Cara Kerja
Dengan latar belakang gelap, dilakukan pengamatan terhadap zona bening yang terbentuk disekitar disc obat yang ditanam
Diameter zona bening yang terbentuk di ukur dengan menggunakan penggarisdan di catat hasilnya.
Hasil pengukuran di bandingkan dengan quality kontrol intuk memperolehkepastiannya (resisten, intermediet, atau sensitif).
• Quality control :
Namaantibiotik
PotencyDisc
Diameter Zona Bening (mm)
Resisten Intermediate Sensitive
1 Nitrofurantoin (F) 300 μg ≤ 14 15-16 ≥ 17
2 Norfloxacin (NOR) 10 μg ≤ 12 13-16 ≥ 17
3 Polymycin B (PB) 300 unit - - >11
4 Ampicilin (AMP)• Gram negatif,
Staphylococcus• Hemophilus,
influenza
10 μg
≤ 11 12-13 ≥ 14
≤ 19 - ≥ 20
Hasil
• Nitrofurantoin= 20 mm= sensitive
• Polymyxin-B = 13 mm= sensitive
• Ampycilin = 0 mm = resistent
• Norfloxacin = 17 mm= sensitive
• Ceftriaxone = 0 mm = resistent
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah di lakukan dapatdisimpulkan bahwa dari 5 disc obat yangditempelkan, 3 diantaranya bersifat sensitiveyaitu Nitrofurantoin, Norfloxacin dan Polynyxin-B. Sedangkan Ampycilin dan Ceftriaxone bersifatresistent
top related