ginekologi ib
Post on 31-Dec-2014
78 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di masa modern ini, hampir semua ginekolog juga merupakan ahli obstetrik.
Sering kali kalangan awam dibingungkan dengan istilah obstetri dan ginekologi.
Istilah ini menyangkut cabang ilmu kedokteran yang mempelajari dan menangani
kesehatan wanita. Dokter yang ahli dibidang tersebut sering oleh awam disebut
sebagai dokter kandungan ataupun ginekolog. Secara medis dikenal sebagai
dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau sering kali disebut dokter spesialis
kebidanan dan penyakit kandungan.
Bidang ginekologi termasuk didalamnya: kelainan bawaan infeksi, tumor,
kelainan haid, infertilitas, dll. Di luar negeri ada sebagian besar sudah
memisahkan keahlian ini ( obstectrican saja atau gynaecolog saja), tetapi sebagian
besar masih menggabukngakanya penggabungan ini sering disingkat OBGYN
atau O & G. sama seperti dokter ahli kulit dan kelainan diluar juga sudah banyak
memisahkan ( Dermatologi = ahli kulit saja atau Venerolog = penyakit kelamin
saja). Sedangkan di Indonesia masih kurang konsisten dalam memakai istilah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan makalah yang akan di bahas oleh
kami adalah :
1. Apa pengertian ginekologi?
2. Bagaimana system organ reproduksi (wanita)?
3. Apa saja fase-fase yang terjadi pada system organ reproduksi wanita?
4. Apa saja penyakit-penyakit pada system organ reproduksi wanita?
1
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan makalah yang kami buat adalah:
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan ginekologi
2. Mengetahui system organ reproduksi pada wanita
3. Mengetahui fase apa saja yang tejadi pada organ reproduksi wanita
4. Mengetaui tentang macam-macam penyakit pada organ reproduksi wanita
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ginekologi
Kata ginekologi sendiri berasal dari gyno atau gynaikos = perempuan dan
logos = ilmu, ilmu tentang perempuan. Secara umum ginekologi adalah ilmu
yang mempelajari kewanitaan (science of women). Namun secara khusus
adalah ilmu yang mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita
(organ kandungan yang terdiri atas rahim, vagina dan indung telur).
Di luar negeri ada sebagian yang sudah memisahkan keahlian ini
(obstetrician saja atau gynaecolog saja), tetapi sebagian besar masih
menggabungkannya. Penggabungan ini sering disingkat OBGYN atau O & G.
Secara bahasa, kata “Obstetri “ berasal dari bahasa Latin “obstare”, yang berarti
“siap siaga ” adalah spesialisasi pembedahan yang menangani pelayanan
kesehatan wanita selama masa kehamilan, persalinan dan nifas.
2.2 Sistem Organ Wanita
Sistem organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan
organ reproduksi luar. Organ kelamin luar wanita memiliki dua fungsi, yaitu
sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung
organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi. Karena saluran kelamin
wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, Sehingga
mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi
kandungan. Mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Genetalia pada wanita terpisah dari uretra yang mempunyai saluran tersendiri.
Alat reproduksi wanita terbagi menjadi 2 bagian.
1. Alat Genital Luar (Vulva)
Alat genital luar terdiri atas:
3
a. Tundun(monsveneris), bagian yang menonjol meliputi
simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai
ditumbuhi bulu pada masa pubertas.
b. Labiya mayora(bibir besar), dua lipatan dari kulit diantara
kedua paha bagian atas labiya mayora, banyak mengandung
urat saraf.
c. Labiya minora(bibir kecil), berada disebelah dalam labiya
mayora.
d. Klitoris (klentit), sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira
sebesar kacang hijau dimana dapat mengeras dan
tegang(erektil) yang mengandung urat saraf.
e. Vestibulum(serambi), merupakan rongga yang berada
diantara bibir kecil(labiya minora), muka belakang dibatasi
oleh klitoris dan perineum, dalam vestibulum terdapat muara-
muara dari:
Liang senggama(introetus vagina)
Uretra
Kelenjar bartolini
Kelenjar skene kiri dan kanan
f. Himen(selaput dara), lapisan tipis yang menutupi sebagian
besar liang senggama, ditengahnya berlubang supaya kotoran
menstruasi dapat mengalir keluar, letaknya dimulut vagina
bagian ini,bentuknya berbeda-beda ada yang seperti bulan
sabit. Konsistensi ada yang kaku dan ada juga yang lunak,
lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu
jari.
4
g. Perineum(kerampang), terletak antara vulva dan anus,
panjangnya lebih kurang 4cm.
2. Alat Genetalia Dalam
Suatu alat reproduksi yang berada di dalam yang tak dapat dilihat
kecuali dengan jalan pembedahan. Alat genetalia dalam terdiri dari:
a. Vagina(liang kemaluan), tabung yang dilapisi membran dari
jenis epitelium bergaris khusus dialiri banyak pembuluh darah
dan serabut saraf. Panjangnya dari vestibulum sampai uterus
7,5cm. Merupakan penghubung antara introitus vagina dan
uterus. Dinding depan liang senggama(vagina) 9cm, lebih
pendek dari dinding belakang. Pada puncak vagina menonjol
leher rahim(serviks uteri) yang disebut porsio. Bentuk vagina
sebelah dalam berlipat-lipat disebut rugae.
b. Uterus(rahim), organ yang tebal, berotot berbentuk buah pir,
terletak didalam pelvis antara rektum dibelakang dan kandung
kemih didepan, ototnya disebut Miometrium. Uterus terapung
di dalam pelvis dengan jaringan ikat diantara ligamen. Panjang
uterus kurang lebih 7,5cm. Lebar 5cm, tebal 2,5cm dan berat
50gr. Pada rahim wanita dewasa yang belum pernah
5
menikah(bersalin) panjang uterus adalah 5-8cm dan beratnya
30-60gr.
a) Uterus terdiri dari:
Fundus uteri(dasar rahim), bagian uterus yang
terletak antara kedua pangkal saluran telur.
Korpus uteri, bagian uterus yang terbesar pada
kehamilan. Bagian ini berfungsi sebagai tempat
janin berkembang. Rongga yang terdapat pada
korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga
rahim.
Servik uteri, ujung servik yang menuju puncak
vagina disebut porsio, hubungan antara kavum
uteri dan kanalis servikalis disebut ostium uteri
internum.
b) Dinding uterus terdiri dari:
Endometrium(epitel, kelenjar, jaringan, dan
pembuluh darah). Merupakan lapisan dalam
uterus yang mempunyai arti penting dalam 6
siklus haid. Seorang wanita pada masa
reproduksi, pada kehamilan endometrium akan
menebal, pembuluh darah bertambah banyak hal
ini diperlukan untuk memberi makanan pada
janin.
Miometrium(lapisan otot polos). Tersusun
sedemikian rupa sehingga dapat mendorong
isinya keluar pada waktu persalinan.
Lapisan serosa(peritonium viseral). Terdiri atas
ligamentum yang menguatkan uterus, yaitu:
o Ligamentum kardinale kiri dan kanan,
mencegah supaya uterus tidak turun.
o Ligamentum sakro uterinum kiri dan
kanan, menahan uterus supaya tidak
banyak bergerak.
o Ligamentum rotundum kiri dan kanan,
menahan uterus agar tetap dalam
keadaan antofleksi.
o Ligamentum latum kiri dan kanan,
ligamentum yang meliputi tuba.
o Ligamentum infudibulo pelvikum,
ligamen yang menahan tuba falopi.
c) Fungsi uterus
Uterus berfungsi untuk menahan ovum yang
telah dibuaho selama perkembangan, sebutir ovum
yang telah keluar dari ovarium dihantarkan melalui
7
tuba uterina ke uterus. Pembuahan ovum secara normal
terjadi di dalam tuba uterina, endometrium disiapkan
untuk menerima ovum yang telah dibuahi dan ovum
tertanam dalam endometrium. Pada waktu hamil uterus
bertambah besar dindingnya menjadi tipis tetapi kuat
dan besar sampai keluar pelvis masuk ke dalam rongga
abdomen pada masa pertumbuhan janin.
Pada saat melahirkan uterus berkontraksi
mendorong bayi dan plasenta keluar.
c. Ovarium, merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak
kiri dan kanan uterus dibawah tuba uterina dan terikat di
sebelah belakang oleh ligamentum latum. Setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan sebuah dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan(hari siklus menstruasi).
Ovulasi yaitu pematangan folikel graaf dan membesarkan
ovum. Bila folikel graaf robek maka terjadi pendarahan
kemudian terjadi penggumpalan darah pada ruang folikel.
Ovarium mempunyai 3 fungsi:
Memproduksi ovum.
Memproduksi hormon estrogen.
Memproduksi progesteron.
Terjadinya menstruasi diawali oleh degenerasi
korpus luteum yang mengakibatkan kadar progesteron
darah menurun, tetapi sewaktu hamil , menstruasi
tidak terjadi. Sebabnya ialah seperti berikut. Sel
paling luar dari konseptus(khorion), pada waktu
menembus kedalam endometrium, mengeluarkan
sejenis hormon(gonadotrofin khorionik) dan
8
hormon ini bekerja atas korpus luteum dan
menjamin tetap berlangsungnya sekresi
progesteron. Dengan demikian sekresi ovarium
diatur, bukan saja oleh kelenjar hipofisis,
melainkan juga oleh khorion plasenta yang
berkembang dan khorion pada masa kehamilan
berusia 8-12 minggu.
Siklus menstruasi pada wanita
Siklus menstruasi berkaitan dengan pelepasan sel
telur(ovulasi) dan terjadi pada hari ke-28 dari siklus. Setiap
orang memiliki siklus yang beraneka, dengan periode antara
21 hari(3 minggu) sampai 30 hari. Siklus menstruasi pada
wanita terdiri dari empat fase berikut:
Fase Proliferase
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen
sehingga disebut juga fase estrogenik. Fase ini dimulai
pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid.
Setiap bulan setelah haid terjadi pertumbuhan
dan perkembangan folikel primer karena hormon FSH.
Pada masa ini sel oogonium membelah secara meiosis
dan menghasilkan satu telur haploid. Saat folikel
berkembang menjadi folikel graaf yang masak, folikel
menghasilkan hormon estrogen yang merangsang
sekresi LH. Fase ini disebut fase folikel.
Estrogen berfungsi merangsang perbaikan
dinding uterus rahim(endometrium) yang terkelupas
saat menstruasi sehingga dinding rahim(endometrium)
menebal hingga 5-7cm. Selain itu, estrogen juga
9
berfungsi untuk menghambat pembentukan FSH dan
memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus
anteriorhipofisis. Estrogen juga memengaruhi kelenjar
serviks untuk menghasilkan cairan yang encer.
Fase Sekresi(progesteronic fase)
Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-
28 dari siklus.
Folikel graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah
menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak
darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum
berubah menjadi korpus luteum(badan kuning) untuk
menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempersiapkan endometrium menerima embrio. Pada
saat ini endometrium menjadi tebal dan lembut, serta
dilengkapi oleh pembuluh darah. Periode ini disebut
fase luteal. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum
berdegenerasi sehingga progesteron dan estrogen
menurun bahkan sampai hilang.
Fase Menstruasi
Karena estrogen dan progesteron berhenti
dikeluarkan maka endometrium mengalami degenerasi.
Darah, mukus, dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai
darah haid dari rongga uterus ke vagina. Tahap ini
berlangsung pada hari ke-1 hingga ke-4 dari siklus.
Fase Reperasi
10
Terjadi penyembuhan luka akibat pecahnya
pembuluh darah. Luka itu tertutup epitel kembali. Fase
ini terjadi pada hari ke-4 hingga hari ke-6 dari siklus.
Siklus menstruasi akan terhenti jika ada kehamilan.
Penyakit- penyakit pada sistem organ wanita diantaranya sebagai
berikut:
1. Sindrom premenstruasi
Sindrom premenstruasi (PMS) adalah kombinasi gejala yang terjadi sebelum
menstruasi dan menghilang dengan awitan aliran menstruasi.
Gejala-gejala PMS antara lain:
o Sakit kepala atau migraine
o Rasa gelisah dan gugup
o Mudah lelah atau lesu
o Depresi atau keinginan untuk menangis
o Sakit punggung atau bagian panggul
o Adanya penyimpanan cairan dan kembung
o Perut membesar atau mengalami gangguan perut atau gangguan
pada pencernaan
o Lekas marah
o Gangguan kencing dan susah buang air besar
o Pembengkakan dan rasa sensitif pada payudara
o Perubahan suhu tubuh
o Munculnya alergi atau jerawat/bintik-bintik pada wajah atau tubuh
o Mudah berkeringat dan rasa haus
o Ketidak stabilan emosi atau sikap agresif yang mudah meledak-
ledak
11
o Susah berkonsentrasi penuh
2. Perdarahan Uterus Abnormal
Secara umum, penyebab perdarahan uterus abnormal adalah kelainan organik
(tumor, infeksi), sistemik (kelainan faktor pembekuan), dan fungsional alat
reproduksi.
a. Hipermenore
Hipermenore adalah perdarahan haid yang jumlahnya banyak,
ganti pembalut 5-6 kali per hari, dan lamanya 6-7 hari.
Penyebabnya adalah kelainan pada uterus (mioma, uterus
hipoplasia atau infeksi genitalia interna), kelainan darah, dan
gangguan fungsional. Keluhan pasien berupa haid yang banyak.
Pada setiap wanita berusia 35 tahun harus dilakukan kuretase
diagnostik untuk menyingkirkan keganasan.
b. Hipomenore
Hipomenore adalah perdarahan haid yang jumlahnya sedikit, ganti
pembalut 1-2 kali per hari, dan lamanya 1-2 hari. Penyebabnya
adalah kekurangan estrogen & progesteron, stenosis himen,
stenosis serviks uteri, sinekia uteri (sindrom Asherman). Sinekia
uteri didiagnosis dengan histerogram atau histeroskopi.
c. Metroragia
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan
dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan
siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan
pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan
organik (polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma
serviks), kelainan fungsional dan penggunaan estrogen eksogen.
12
d. Menoragia
Perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan
jumlah darah kadang-kadang cukup banyak. Penyebab dan
pengobatan kasus ini sama dengan hipermenorea.
e. Amenore
Bila tidak haid lebih dari 3 bulan baru dikatakan amenore, diluar
amenore fisiologik. Penyebabnya dapat berupa gangguan di
hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium)
dan vagina. Kasus-kasus yang harus dikirim ke dokter ahli adalah
adanya tanda-tanda kelaki-lakian (maskulinisasi), adanya
galaktorea, cacat bawaan, uji estrogen & progesteron yang negatif,
adanya penyakit lain (tuberkulosis, penyakit hati, diabetes melitus,
kanker), infertilitas atau stress berat.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
Ginekologi adalah ilmu yang mempelajari dan menangani kesehatan
alat reproduksi wanita (organ kandungan yang terdiri atas rahim,
vagina dan indung telur).
Sistem organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam
dan organ reproduksi luar.
Organ reproduksi luar terdiri dari:
1. Tundun (monsveneris)
2. Labiya mayora (bibir besar)
3. Labiya minora (bibir kecil)
4. Kliteris (klentit)
5. Vestibulum (serambi)
6. Hymen (selaput darah)
7. Perineum (kerampang)
Organ reproduksi dalam terdiri dari:
1. Vagina (Saluran Senggama)
2. Rahim (uterus)
3. ovarium
fase-fasee yang terjadi pada sistem reproduksi wanita yaitu:
14
a. proliferase
b. fase sekresi
c. fase menstruasi
d. reperasi
Penyakit- penyakit pada sistem organ wanita diantaranya sebagai berikut:
1. sindrom premenstruasi
2. Perdarahan Uterus Abnormal
3. Hipermenore
4. Hipomenore
5. Metroragia
6. Menoragia
7. Amenore
3.2 Saran
Penulis mengharapkan agar pembaca lebih banyak mempelajari dan
mengenal tentang ginekologi karena ginekologi sangat bermanfaat bagi
kehidupan kita sehari-hari khususnya pada wanita.
Penulis juga menganjurkan agar para wanita lebih menjaga kesehatan alat
reproduksinya karena hal itu sangat penting.
15
Daftar Pustaka
Syaifuddin.1997.anatomi fisiologi untuk siswa perawat . edisi 2. Jakarta:EGC
Pearce, Evelyn C.2006. anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Tim Penyusun.2004. biologi 2b. Klaten: Intan Pariwara
16
top related