farmakologi (2)
Post on 03-Jul-2015
270 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERCOBAAN V
ANTI INFLAMASI
A.Tujuan
Mempelajari daya anti inflamasi obat pada binatang dengan radang buatan .
B.Dasar Teori
Kebanyakan analgetika memiliki daya anti radang , khususnya kelompok besar
dari zat-zat penghambat prostaglandin.
1. kortikosteroid
Sangat efektif tetapi sering kali mengakibatkan efek samping dan terapi sukar di
hentikan, maka terutama digunakan bila penyakit menjadi parah. Secara intra artikuler,
kortikosteroid digunakan untuk kekakuan dan nyeri. Kortikosteroid berdaya menghambat
fosfolipase, sehingga pembentukan baik dari prostaglandin maupun leukotrien dihalangi.
Oleh karena itu, efeknya terhadap gejala rema lebih baik dari pada NSAIDs.
Keberatannya ialah efek sampingnya yang lebih berbahaya pada dosis tinggi dan
penggunaan lama.
Beberapa contoh obat yang termasuk golongan kortikosteroid:
a. Deksametason
Zat ini menekan adrenal relatif kuat, maka resiko insufisiensi juga agak besar.
Daksametason sering digunakan sebagai zat diagnostik untuk menentukan hiperfungsi
adrenal (tes-supresi deksametason).
b. Metil prednisolon
Berdaya 20% lebih kuat dari prednisolon, dengan bermacam-macam cara
penggunaan oral dan parenteral. Pada rema, MS dan LE 1g sehari selama 3-10
hari atau lebih lama.
c. Betametason
Adalah stereoisomer dari deksametason, dimana gugus metil pada C16 berada
dalam posisi beta. Daya anti radangnya pada penggunaan lokal lebih ringan.
2. Non steroid
Berkhasiat analgetik, antipiretik, serta antiradang, dan sering kali digunakan untuk
menghalau penyakit rema, seperti A.R, artrosis, dan spondylosis.
Obat ini efektif untk peradangan lain akibat trauma (pukulan, benturan,
kecelakaan) juga misalnya setelah pembedahan atau pada memar akkibat olah raga. Obat
ini dipakai pula untuk mencegah pembengkakan bila diminum sedini mungkin dalam
dosis yang cukup tinggi.
Beberapa contoh obat yang termasuk dalam golongan nonsteroid
a.Ibuprofen
Obat pertama dari kelompok propionat ini adalah yang paling banyak di gunakan,
berkat efek sampingnya yang relatif ringan.daya analgetis dan anti radangnya cukup baik
dan sudah banyak mendesak salisilat. Resorpsinya dari usus cepat dan baik (ca 80%).
b.Diklofenak
Derivate-fenilasetat ini termasuk yang terkuat anti radangnya dengan efek
samping yang kurang keras dibandingkan dengan obat kuat lainnya (indometasin,
piroxicam). Obat ini sering di gunakan untuk segala macam nyeri, juga pada migrain dan
encok.
c.Indometasin
Derivat-indolilasetat berkhasiat amat kuat dapat disamakan dengan diklofenak,
tetapi lebih sering menimbulkan efek samping, khususnya efek ulcerogen dan perdarahan
occult.
Berikut diagram perombakan asam arachidonat menjadi prostaglandin dan
leukotrien dengan titik-titik kerja sejumlah obat rema.
Fosfolipida
fosfolopase
(membran sel)
Asam arakhidonat
Cyclooxygenase lipooxygenase
Endoperoksida O2¯ asam hidroperoksida
COX-1 COX-2 leukotrien LTA
Tromboksan prostasiklin prostaglandin LBT 4 LTC 4 -LTD 4 -LTE 4
-vaso< -proteksi -peradangan peradangan: -vaso<
-bronchi< -lambung -permeab>
-agregasi> -vaso>
-antiagregasi
(Drs.Tan dan Drs.Kirana.2002. Obat-Obat PENTING edisi V.hal 295)
C. Alat dan Bahan:
Alat:
- Putih telor
- Indometasin
- Na diklofenak
- Deksametason
- Metil prednisolon
- Binatang percobaan (tikus)
Bahan:
- Plestimograf
- Alat suntik (jarum tumpul)
- Spuit 1ml
D. Cara Kerja
Di timbang tikus dan kaki kanan belakang diberi tanda sebatas mata kaki
↓
Tikus dikelompokkan menjadi 5 kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 3 ekor tikus
↓
Masing-masing kelompok di ukur volume normal kaki kanan belakang (vn)
Dengan mencelupkannya kedalam cairan raksa sampai batas tanda
pada alat plestimograf
↓
Diberi perlakuan secara peroral dengan menggunakan sonde, yaitu:
-kelompok 1: diberi Na diklofenak 6,3mg/kg BB
-kelompok 2: diberi Ibuprofen 12,5 mg/kg BB
-kelompok 3: diberi CMC Na sebagai kontrol
-kelompok 4: diberi Deksametason 100mg/ kg BB
-kelompok 5: diberi Metil Prednisolon 1mg/kg BB
↓
Setengah jam setelah perlakuan diinjeksikan dengan putih telor sebanyak ml
secara subplantar pada kaki kanan belakang yang diukur volumenya tadi
Selanjutnya tiap 1 jam, diukur volume kaki kanan belakang dengan cara mencelupkannya
ke dalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf, pengukuran dilakukan
selama 5 jam. volume kaki dibaca pada pipet ukur
1ml dengan 1 skala pada pipet ukur sebesar 0,1 ml
↓
Volume udema pada setiap jam di ketahui dari selisih volume
telapak kaki pada jam-jam tertentu (Vt0,Vt1,Vt2,Vt3,Vt4,Vt5)
dengan volume telapak kaki normal (vn).
E. Perhitungan
Dosis : 200 g x 1 ml = 0,2 mg/ 2,5 ml
Kadar stok : 0,4 mg/ 5ml = 0,08 mg/ml
Untuk 25 ml : (0,08 mg/ 1ml) x 25 ml = 2 mg
Tablet Metil Prednisolon :
= (2 mg / 16 mg) x 104.6 mg
= 13,07 mg
Pengenceran (1:10)
B.O = 50 mg
S.L = 450 mg +
500 mg HP : (13,07 mg / 50 mg) x 500 mg = 130,75 mg
Perhitungan dosis :
1. BB Tikus I : 108,6 g
mg obat : 1 mg / kg BB
larutan stok : 0,08 mg/ml
Dosis : 108,6. 10-3 . 1 mg / kg BB = 0,1086 mg
Volime pemberian : (0,1086 mg / 0,08 mg) x 1 ml = 1,3575 ml ~ 1,36 ml
2. BB Tikus I : 113,8 g
mg obat : 1 mg / kg BB
larutan stok : 0,08 mg/ml
Dosis : 113,8. 10-3 . 1 mg / kg BB = 0,1138 mg
Volime pemberian : (0,1138 mg / 0,08 mg) x 1 ml = 1,4225 ml ~ 1,42 ml
3. BB Tikus I : 111,6g
mg obat : 1 mg / kg BB
larutan stok : 0,08 mg/ml
Dosis : 111,6. 10-3 . 1 mg / kg BB = 0,1086 mg
Volime pemberian : (0,1116 mg / 0,08 mg) x 1 ml = 1,395 ml ~ 1,4ml
F. Data Pengamatan
Kel Perlakuan Hewan Uji Vn (ml)Volume Udem
Vt0 Vt2 Vt2 Vt3 Vt4
A Na
diklofenak
1 0,145 0,21 0,28 0,26 0,27 0,25
2 0,18 0,21 0,31 0,25 0,32 0,30
3 0,24 0,26 0,41 0,41 0,42 0,38
B Ibuprofen 1 0,24 0,28 0,42 0,38 0,35 0,34
2 0,16 0,18 0,27 0,23 0,24 0,22
3 0,22 0,25 0,37 0,35 0,34 0,33
C CMC Na 1 0,285 0,31 0,47 0,40 0,42 0,42
2 0,26 0,28 0,35 0,29 0,32 0,30
3 0,26 0,295 0,385 0,30 0,33 0,32
D Dexametason 1 0,255 0,26 0,38 0,35 0,35 0,35
2 0,32 0,36 0,44 0,40 0,37 0,37
3 0,27 0,30 0,33 0,33 0,31 0,32
E Metil
Prednisolon
1 0,23 0,26 0,42 0,40 0,37 0,36
2 0,28 0,32 0,46 0,44 0,39 0,38
3 0,27 0,30 0,24 0,41 0,40 0,39
Persen kenaikan volume udema :
Metil Prednisolon
Tikus I :
1. % KVU = Vt0-Vn x 100%
Vn
= 0,26-0,23 x 100%
0,23
= 13,043% ~ 13,04%
2. . % KVU = Vt1-Vn x 100%
Vn
= 0,42-0,23 x 100%
0,23
= 82,608% ~ 82,61%
3. . % KVU = Vt2-Vn x 100%
Vn
= 0,40-0,23 x 100%
0,23
= 73,913% ~ 73,91%
4. . % KVU = Vt3-Vn x 100%
Vn
= 0,37-0,23 x 100%
0,23
= 60,889% ~ 60,89%
5. . % KVU = Vt4-Vn x 100%
Vn
= 0,36-0,23 x 100%
0,23
= 56,521% ~ 56,52%
Tikus II :
1. % KVU = Vt0-Vn x 100%
Vn
= 0,32-0,28 x 100%
0,28
= 14,285% ~ 14,28%
2. . % KVU = Vt1-Vn x 100%
Vn
= 0,32-0,28 x 100%
0,28
= 14,286% ~ 14,29%
3. . % KVU = Vt2-Vn x 100%
Vn
= 0,46-0,28 x 100%
0,28
= 64,285% ~ 64,29%
4. . % KVU = Vt3-Vn x 100%
Vn
= 0,39-0,28 x 100%
0,28
= 39,285% ~ 39,29%
5. . % KVU = Vt4-Vn x 100%
Vn
= 0,38-0,28 x 100%
0,28
= 35,714% ~ 35,71%
Tikus III :
1. % KVU = Vt0-Vn x 100%
Vn
= 0,30-0,27 x 100%
0,27
= 11,111% ~ 11,11%
2. . % KVU = Vt1-Vn x 100%
Vn
= 0,42-0,27 x 100%
0,27
= 55,555% ~ 55,56%
3. . % KVU = Vt2-Vn x 100%
Vn
= 0,41-0,27 x 100%
0,27
= 51,852% ~ 51,85%
4. . % KVU = Vt3-Vn x 100%
Vn
= 0,40-0,27 x 100%
0,27
= 48,178% ~ 48,18%
5. . % KVU = Vt4-Vn x 100%
Vn
= 0,39-0,27 x 100%
0,27
= 44,444% ~ 44,44%
Vu = Vt-VnNa diklofenak Ibuprofen
I II III I II III
V0 0,065 0,03 0,02 0.04 0.02 0.03
V1 0,135 0,13 0,17 0.18 0.11 0.15
V2 0,115 0,07 0,17 0.14 0.07 0.13
V3 0,125 0,14 0,18 0.11 0.08 0.12
V4 0,105 0,12 0,14 0.10 0.06 0.11
Vu = Vt-VnDexametason Metil Prednisolon
I II III I II III
V0 0,005 0,04 0,03 0.03 0.04 0.03
V1 0,125 0,12 0,06 0.19 0.18 0.15
V2 0,095 0,08 0,06 0.17 0.16 0.14
V3 0,095 0,05 0,04 0.14 0.11 0.13
V4 0,095 0,05 0,05 0.13 0.10 0.12
Vu = Vt-VnCMC Na
I II III
V0 0,025 0,02 0,035
V1 0,185 0,09 0,125
V2 0,115 0,03 0,040
V3 0,135 0,06 0,070
V4 0,135 0,04 0,060
% KVUNa diklofenak Ibuprofen
I II III I II III
% KVU0 44,83% 16,67% 8,33% 16,67% 12,52% 13,64%
% KVU1 93,10% 72,22% 70,83% 75% 68,75% 68,18%
% KVU2 79,31% 38,89% 70,83% 58,33% 43,75% 59,09%
% KVU3 86,21% 77,78% 75% 45,83% 50% 54,55%
% KVU4 72,41% 66,67% 58,33% 41,67% 37,5% 50%
% KVU Dexametason Metil Prednisolon
I II III I II III
% KVU0 1,96% 12,5% 11,11% 13,04% 14,28% 11,11%
% KVU1 49,02% 37,5% 22,22% 82,61% 64,28% 55,55%
% KVU2 37,25% 25% 22,22% 73,91% 57,14% 51,85%
% KVU3 37,25% 15,63% 14,81% 60,87% 39,28% 48,15%
% KVU4 37,25% 15,63% 18,52% 56,52% 35,71% 44,44%
% KVUCMC Na
I II III
% KVU0 8,77% 7,69% 13,46%
% KVU1 64,91% 34,61% 48,08%
% KVU2 40,35% 11,54% 15,38%
% KVU3 47,37% 23,08% 26,92%
% KVU4 47,37% 15,38% 23,08%
% Daya Antiinflamasi (% DAI)
= AVCk – AVCu x 100%
AVCk
Rata-rata AVC kontrol = 0,515 + 0,21 + 0,283 = 0,336
3
% DAI Na diklofenak Ibuprofen Dexametason Metil Prednisolon
I
II
III
-36,90%
-23,51%
-78,57%
-48,81%
10,71%
-39,88%
-8,63%
12,20%
40,48%
-72,62%
-54,76%
-47,32%
Uji ANAVA
Berdasarkan AVC
Na diklofenak Ibuproven Dexametason Metil Prednisolon Kontrol
0,46
0,415
0,60
0,50
0,30
0,47
0,365
0,295
0,20
0,58
0,52
0,495
0,515
0,21
0,283
n = 3X = 0,492Σx = 1,475Σx²= 0,744
n = 3X = 0,423Σx = 1,27
Σx²= 0,561
n = 3X = 0,287Σx = 0,86
Σx²= 0,260
n = 3X = 0,523Σx = 1,595Σx²= 0,852
n = 3X = 0,336Σx = 1,008Σx²= 0,389
N= 15
ΣxT = Σx1 + Σx2 + Σx3 + Σx4 + Σx5
= 1,475 + 1,27 + 0,86 + 1,595 + 1,008 = 2,806
Σx²T= 0,7444 + 0,561 + 0,260 + 0,852 + 0,389 = 2,806
Σx²t = Σx²T – (Σx² T )² N
= 2,806 – (6,208)²15
= 0,237Σx²b = (Σx 1 )² + (Σx 2 )² + (Σx 3 )² + (Σx 4 )² + (Σx 5 )² - (Σx T )²
n1 n2 n3 n4 n5 N
= (1,475)² + (1,27)² + (0,86)² + (1,595)² + (1,008)² - (6,208)²
3 3 3 3 3 15
= 0,11
Σx²w = Σx²t - Σx²b
= 0,11
RJK antar kelompok = Σx² b
K-1
= 0,217 / (5-1)
= 0,032
RJK dlm kelompok = Σx² w N-K
= 0,11 / (15-5)
= 0,011
F hitung = RJK b
RJKw
= 0,032 / 0,011
= 2,91
F Tabel 3,485,29
F hitung < F Tabel tidak ada perbedaan antar kelompok
Berdasarkan % DAINa diklofenak Ibuprofen Dexametason Metil Prednisolon
-36,90
-23,51
-78,57
-48,81
10,71
-39,88
-8,63
12,20
40,48
-72,62
-57,76
-47,32
n = 3X = -46,33
Σx = -138,98Σx²= 8087,58
n = 3X = 25,99Σx = -77,98
Σx²= 4087,53
n = 3X = 14,68Σx = 44,05
Σx²= 1861,95
n = 3X = -58,23Σx = -174,7
Σx²= 10511,50
N= 12
ΣxT = Σx1 + Σx2 + Σx3 + Σx4
= -138,98 + (-77,98) + 44,05 + (-174,7) = -347,61
Σx²T= 8087,58 + 4087,53 + 1861,95 + 10511,50 = 24548,56
Σx²t = Σx²T – (Σx² T )² N
= 24548,56 – (-347,61)²12
= 14479,17Σx²b = (Σx 1 )² + (Σx 2 )² + (Σx 3 )² + (Σx 4 )² - (Σx T )²
n1 n2 n3 n4 N
= (-138,98)² + (-77,98)² + (44,05)² + (-174,7)² - (-347,61)²
3 3 3 3 12
= 9216,21
Σx²w = Σx²t - Σx²b
= 05262,96
RJK antar kelompok = Σx² b
K-1
= 9261,21 / (4-1)
= 3072,07
RJK dlm kelompok = Σx² w N-K
= 5262,96 / (12-4)
= 657,87
F hitung = RJK b
RJKw
= 3072,07 / 657,87
= 4,669
F Tabel 4,077,59
F hitung > F Tabel ada perbedaan antar kelompok
Uji Scheffe
F hitung = (x i -x j )²
RJK dlm kelp + RJK dlm klp
ni nj
Kontras F’1 vs 21 vs 31 vs 42 vs 32 vs 43 vs 4
11,925 n.s8,438 n.s0,322 n.s0,292 n.s16,173 s12,121 n.s
F’ = (k-1)- Ftabel = 3 x 4,07 = 12,21
= RJK dlm kelp + RJK dlm klp
3 3= 657,87 + 657,87
3 3
= 438,58
Perbedaan yang signifikan hanyalah kelompok 2 vs 4.
G. Pembahasan
Antiinflamasi dibagi menjadi dua golongan yaitu kortikosteroid dan non steroid.
Pada praktikum kali ini praktikan dapat mengetahui daya kerja antiinflamasi baik yang
termasuk golongan kortikosteroid maupun non steroid.
Putih telur digunakan untuk menginduksi udem pada tikus, hal ini karena
kandungan putih telur adalah protein yang memiliki berat molekul lebih besar dari cairan
tubuh sehingga semakin sulit melewati mambran terlebih-lebih saluran sistemik, sehingga
protein menumpuk dibagian tertentu tubuh.
Sedangkan pengukuran volume udem pada alat uji menggunakan raksa karena
raksa memiliki daya tarik-menarik sejenis yang inggi sehingga tidak memberi pengaruh
kepada volume udem tikus yang diukur.
Sebagai antiinflamasi yang paling baik memberikan efek adalah dari golongan
kortikosteroid, namun pada golongan ini memiliki efek samping dan terapi sulit untuk
dihentikan, oleh sebab itu golongan NSAID lebih banyak digunakan dalam peresepan.
Pada praktikum kali ini yang termasuk golongan kortikosteroid adalan
Dexametason dan Metil Prednisolon. Sedangkan Ibuprofen dan Na diklofenak termasuk
golongan NSAID.
H. Kesimpulan
Inflamasi adalah kondisi dimana terdapat tanda-tanda bengkak kemerahan, nyeri
dan panas, tak peduli akibat bahan kimia ataupun mekanis. Bila dilihat dari kecepatan
menghilangkan pembekakkan dapat diurutkan menjadi:
1. Dexametason
2. Metil Prednisolon
3. Ibuprofen
4. Na diklofenak
top related