fakultas tarbiyah institut agama islam negeri...
Post on 05-May-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN READING
GUIDE PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PERILAKU
TERPUJI KELAS IV SEMESTER GENAP DI SDN 02 WONOSARI
KENDAL.
SKRIPSIDiajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh:Siti Zulaikhoh
NIM. 063111104
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
MOTTO
ù&t• ø%$#ÉOó™$$Î/y7În/ u‘“Ï% ©!$#t, n=y{
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan(QS. Al-Alaq: 1)1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Kudus : MubarokatanToyyibah, 2004), hlm. 598
PERSEMBAHAN
Belajar jangan diniatkan untuk mencari pengaruh keni matan dunia ataupunkehormatan. Belajar hendaklah berniat mencari Ridha Allah swt, kebahagiaan
akhirat, memerangi kebodohan sendiri dan segenap kaum bodoh.Orang berilmu itu hendaknya jangan membuat dirinya sendiri menjadi hina
lantaran terhadap sesuatu yang tidak semestinya, jangan sampai terjerumus kedalam lembah kehinaan ilmu
Orang yang telah merasakan kelezatan ilmu, maka semakin kecillahkegemarannya akan harta benda dunia.
Alhamdulillah penulis telah dapat menyelesaikan study dalam naungan IAINwalisongo, semoga penulis bisa menjadi orang yang berilmu dan bermanfaat yang
diRidhoi-NYA.
Dengan segenap rasa syukur penulis panjatkan kepada Sang Pencipta. Skripsi inipenulis persembahkan kepada orang-orang yang telah memberikan arti dan yang
selalu mengiringi setiap langkah penulis dalam setiap untaian do a.
Ayahanda Khomsani dan Ibunda Asrofah yang aku sayangi yang telahmencurahkan segala kasih sayangnya dan kerja kerasnya demi penulis dalam
perjuangannya mencari ilmu.
Kakakku (Dewi Hajar Syarifah dan Ms Syamsul Falah), adik-adikku(Habiburrohman dan Siti Darojaturrofi ah), Pak Salam dan seluruh anggota
keluargaku yang senantiasa mengalirkan do a, nasihat dan semangat berprestasi.
Sahabatku Lia & Rum yang selalu bersama dan kompak dari awal sampai akhirpendidikan di IAIN walisongo yang semoga selalu akan menjaga kesolitan kita
sampai akhir masa.
Teman-teman IMAKEN 06(Canti, Mb Ts, Ida, Fitri, Anwar, Tafid, Tholeb, Ms Budi, Hudam, Komandan,Omen, Ribek, Kicin, Peppy) yang akan selalu bersama menjaga keakraban kita.
Sahabat-sahabat tercinta(Etik, Neli, Endah, Mr Jek, Lilik, Afiah, Pak Poet ) selalu kompak dalam segala
hal selama menempuh study ini baik suka maupun duka.
Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Yang Kuasa. Amiiin.
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain dan diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Desember 2010
Deklarator
Siti Zulaikhoh
NIM. 063111104
ABSTRAK
Siti Zulaikhoh (NIM. 063111104). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PesertaDidik dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Reading Guide PadaPembelajaran PAI Materi Pokok Perilaku Terpuji Kelas IV Semester Genap DiSDN 02 Wonosari Kendal. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo, 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didikdengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide pada pembelajaranPAI materi pokok perilaku terpuji Kelas IV Semester Genap di SDN 02 WonosariKendal.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom ActionResearch) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelasIV SDN 02 Wonosari Kendal pada semester genap tahun 2009/2010 denganjumlah siswa sebanyak 20 orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap darisetiap siklusnya, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dilaksanakan dengan menggunakanmetode pembelajaran Reading Guide. Indikator hasil belajar pada penelitian iniberupa tercapainya ketuntasan belajar secara individu maupun klasikal.
Adapun pengumpulan datanya dilakukan dengan metode: wawancara,observasi, dokumentasi dan tes prestasi (achievement test). Data hasil pengamatantes prestasi (achievement test) atau nilai evaluasi diolah dengan statistik deskriptifuntuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Penerapan metode pembelajaranReading Guide dalam penelitian ini menggabungkan dengan metode cerita.Penyampaian materi perilaku terpuji dengan menggunakan metode pembelajaranReading Guide, yaitu dengan memberikan sebuah cerita dan lembar pertanyaan.Dengan menggabungkan metode pembelajaran Reading Guide dengan metodecerita, dapat membuat peserta didik lebih termotivasi dan bersemangat sehinggaaktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat denganperolehan aktivitas siswa, yaitu pada siklus I aktivitas peserta didik adalah 57,77%mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 75,25%. 2). Hasil belajar PAI siswadengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide mengalamipeningkatan, khususnya pada materi pokok perilaku terpuji. Pra siklus diperolehnilai rata-rata 60,25 dengan ketuntasan belaja 40% Pada siklus I diperoleh nilairata-rata 64,75 dengan ketuntasan belajar 55%. Dan meningkat menjadi 74,25dengan ketuntasan 80%. Sehingga bisa disimpulkan bahwa terjadi peningkatannilai rata-rata dari pra siklus ke siklus I kemudian ke siklus II dan tidak perludilakukan siklus III.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhmdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayat, taufiq dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan baik. Pada akhirnya bisa digunakan sebagai salah satu syarat
guna memperoleh nilai akhir munaqosah sebagai salah satu syarat kelulusan.
Demikian juga shalawat serta salam semoga terabadikan bagi baginda Rasul
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Dengan senantiasa memanjatkan rasa syukur atas segala rahmat yang telah
diberikan, serta bantuan, arahan sekaligus bimbingan dari berbagai pihak sehingga
dapat terselesaikannya penelitian ini, maka penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Suja’i, M. Ag Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak DR. H. Ruswan, M. A dosen pembimbing I dan Bapak Drs. Sugeng
Ristiyanto, M. Ag dosen pembimbing II yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.
3. Bapak dan ibu dosen serta segenap Civitas Akademik Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.
4. Bapak Munawari, S. Pd selaku Kepala Sekolah SD N 02 Wonosari Kendal
yang telah memberikan izin untuk peneliti melaksanakan penelitian.
5. Ibu Asrofah, S. Pd. I selaku guru PAI yamg telah menjadi kolaborator dalam
pelaksanaan penelitian ini.
6. Ayahanda Khomsani dan Ibunda Asrofah, kakak (Dewi Hajar Syarifah &
Symsul F) dan adik (Habiburrohman & Siti Darojaturrofi’ah) yang telah
mencurahkan kasih sayang, perhatian dan do’anya untuk keberhasilan penulis.
7. Teman-teman Kos Alfin Faza (Hindun, Cahya, Ditya, Mb Nani, Mb Wik,
Tami, Mini, Mb Tety, Retno, Dian, Leli, Pipit, Tutik, Li’ah, Ica, Usfi, Amik,
Devi) yang selalu menemani dan memberikan bantuannya kepada penulis.
8. Teman-teman seperjuangan PAI paket C angkatan 2006 yang tidak bisa
disenutkan satu persatu.
9. Kelurga besar WSC yang memberikan pengalaman dan pelajaran yang banyak
kepada penulis.
10. Kepada Pak Mahmud yang memberikan kamudahan meminjamkan referensi
kepada penulis.
11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan
bantuan, baik moril maupun materil selama proses penulisan skripsi ini.
Semoga amal baik mereka di atas mendapatkan balasan dan yang lebih dari
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini, masih banyak
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi dan penulisan. Oleh karena itu,
penulis akan sangat berbahagia apabila pembaca senantiasa memberikan kritik
dan saran demi kesempurnaan penelitian ini.
Akhirnya mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis,
dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.
Semarang, Desember 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………. ii
PENGESAHAN PENGUJI.......................................................................... iii
MOTTO……………………………………………………………………. iv
PERSEMBAHAN………………………………………………………….. v
PERNYATAAN…………………………………………………………… vi
HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………... vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………... viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. x
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xiii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xiv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1
B. Penegasan Istilah ……………………………………………... 5
C. Rumusan Masalah……………………………………………. 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………….. 7
E. Kajian Pustaka………………………………………………... 8
BAB II: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori……………………………………………….. 11
1. Pengertian Prestasi Belajar………………………………… 11
2. Tipe prestasi Belajar……………………………………….. 13
a. Bidang Kognitif………………………………................. 14
b. Bidang Afektif…………………………………………... 16
c. Bidang Psikomotorik…………………………................. 17
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar………. 18
a. Faktor Internal…………………………………………… 18
b. Faktor Eksternal………………………………................. 22
4. Metode Pembelajaran Reading Guide………………………23
5. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Reading Guide……25
6. Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup PAI……………… 25
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam……………………. 25
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam……………………….. 27
c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam………………. 27
7. Penerapan Metode pembelajaran Reading Guide Pada
Pembelajaran
PAI…………………………………………………………. 28
8. Kelebihan dan Kekurangan Reading Guide………………... 29
B. Pengajuan Hipotesis………………………………………….. 30
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penilitian……………………………………………... 31
1. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………... 31
2. Populasi…………………………………………………….. 31
3. Kolaborator………………………………………………….31
4. Sumber Data dan Jenis Data……………………………….. 32
B. Prosedur Penelitian…………………………………………… 32
1. Siklus I……………………………………………………... 33
2. Siklus II……………………………………………………. 34
C. Metode Pengumpulan Data…………………………………… 35
D. Metode Analisis Data…………………………………………. 37
E. Indikator Keberhasilan………………………………………... 38
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah……………………………………. 39
B. Pra Penelitian…………………………………………………. 40
C. Hasil Penelitian……………………………………………….. 43
1. Siklus I……………………………………………………... 43
2. Siklus II…………………………………………………….. 50
D. Pembahasan……………………………………………………56
BAB V: SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Simpulan…………………………………………………… 60
B. Saran………………………………………………………….. 61
C. Penutup……………………………………………………….. 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Daftar nama siswa kelas IV SD N 02 Wonosari Kendal tahun ajaran
2009/2010
2. Struktur organisasi SD N 02 Wonosari Kendal
3. Daftar hasil pra siklus
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I
5. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus I
6. Lembar tes hasil belajar siklus I
7. Daftar hasil belajara siklus I
8. Lembar hasil observasi aktivitas peserta didik di kleas IV SD N 02
Wonosari Kendal siklus I
9. RPP siklus II
10. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus II
11. Lembar tes hasil belajar siklus II
12. Daftar hasil belajar siklus II
13. Lembar hasil observasi aktivitas peserta didik di kleas IV SD N 02
Wonosari Kendal siklus II
14. Dokumen Pembelajaran Reading Guide
15. Lembar Pedoman wawancara
16. Transkrip ko Kurikuler
17. Piagam Passka 2006
18. Piagam KKN
19. Usulan Pembimbing
20. Surat ijin Riset
21. Surat keterangan penelitian
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1 : Daftar nilai Pra siklus
2. Tabel 4.2 : Lembar observasi aktivitas peserta didik siklus I
3. Tabel 4.3 : Daftar nilai siklus I
4. Tabel 4.4 : Lembar observasi aktivitas peserta didik siklus II
5. Tabel 4.5 : Daftar nilai siklus II
6. Tabel 4.6 : Hasil penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai usaha sadar yang
dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk
meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.2 Pendidikan Agama Islam merupakan salah
satu mata pelajaran yang ada pada tingkat dasar. Pada kelas IV SD
Pendidikan Agama Islam memuat beberapa aspek yaitu Al-Qur’an, Aqidah,
Tarikh, Akhlak, Fiqih. Kompetensi dasar pada Semester Genap pada masing-
masing aspek yang harus dicapai di antaranya adalah :
a. Aspek Al-Qur’an: Membaca QS. Al-Kautsar dengan lancar, Membaca
QS An-Nashr dengan lancar, Membaca QS Al-‘Ashr dengan lancar
b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan nama-
nama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat
c. Aspek Tarikh: Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS, Menceritakan Kisah
Nabi Ismail AS
d. Aspek Akhlak: Meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS, Meneladani
perilaku Nabi Ismail AS.
e. Aspek Fiqih: Melakukan dzikir setelah shalat, Membaca do’a setelah
shalat.3
Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah peserta didik menerima pengalaman belajarnya.4 Prestasi
2Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, (Jakarta : PT GemawinduPanca Perkasa, 1999), hlm. 31
3BSNP, Standar Dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Pendidikan Agama IslamSekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah, Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, hlm.14.
belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal)
maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.5
Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan yang
dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar sekali pengaruhnya
terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping kemampuan, faktor lain yang
juga mempunyai kontribusi terhadap hasil belajar seseorang ialah motivasi
belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, kelakuan, faktor
fisik dan faktor psikis. Adanya pengaruh dari dalam diri peserta didik
merupakan hal yang logis jika dilihat bahwa perbuatan belajar merupakan
perubahan tingkah laku individu yang disadarinya. Sejauh mana usaha
peserta didik untuk mengkondisikan dirinya bagi perbuatan belajar, sejauh
itu pula hasil belajar akan ia capai.
Meskipun demikian, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik
masih dipengaruhi oleh faktor yang datang dari luar dirinya, yang disebut
lingkungan. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan
mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran yang
dikelola oleh guru. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan
pengajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar di sekolah dipengaruhi oleh
kapasitas pelajar dan kualitas pengajaran.6
Prestasi belajar biasanya diidentikkan dengan nilai hasil ulangan
ataupun nilai raport peserta didik. Ada prestasi kurang, baik, istimewa atau
sangat baik adalah bentuk predikat yang biasa diberikan guru terhadap
prestasi atau hasil belajar peserta didik yang disimbolkan melalui angka-
angka tertentu.7 Nilai hasil belajar pada pembelajaran PAI kelas IV SDN 02
Wonosari Kendal ini sudah bisa dikatakan cukup. Prestasi ini dapat dilihat
dari hasil belajar yang berupa nilai rata-rata kelas pada ulangan semester
4Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: RemajaRosdakarya, 1991), hlm 22
5Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta,2004), hlm. 138
6Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan agama Islam, (Jakarta: Dirjen BinbagaIslam, 2001), hlm. 64.
7Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Op. Cit, hlm.130.
gasal yaitu 69.8 Selain dari hasil nilai rata-rata kelas pada semester gasal,
peneliti juga mendapati bahwa pada saat peserta didik diberi evaluasi setelah
pembelajaran PAI masih ada beberapa peserta didik yang nilainya masih
rendah yaitu berkisar 60% dari 20 peserta didik, terutama bagi peserta didik
yang sering membuat gaduh.9
Pada proses pembelajaran PAI di kelas IV SDN 02 Wonosari, metode
yang digunakan guru selain ceramah juga menggunakan metode demonstrasi
dan tanya jawab. Pada proses pembelajaran PAI ini, guru memberikan
penjelasan materi kepada peserta didik dan memberi pertanyaan-pertanyaan
yang terkait dengan materi yang sedang disampaikan kepada peserta didik.
Di dalam kelas selain mendengarkan, peserta didik juga menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru. Akan tetapi proses pembelajaran PAI di
kelas IV SDN 02 Wonosari ini belum cukup kondusif akibat peserta didik
yang sulit dikondisikan. Meskipun jumlah peserta didik sedikit yaitu 20 anak,
untuk mengkondisikan guru mengalami kesulitan. Ada beberapa anak yang
suka membuat gaduh ketika proses pembelajaran berlangsung, kurang lebih
5-6 anak dari 20 peserta didik. Situasi tersebut mengganggu konsentrasi
peserta didik yang lain. Meskipun guru sudah menegur tapi tetap saja mereka
tidak menghiraukan. Peserta didik tidak mempunyai perasaan takut atau
segan terhadap guru. Padahal belajar merupakan suatu tindakan dan perilaku
peserta didik yang kompleks. Belajar hanya dialami oleh peserta didik itu
sendiri, di mana nantinya peserta didik yang menjadi penentu terjadi atau
tidak terjadinya proses belajar tersebut.10Akan tetapi apabila peserta didik
sendiri sulit dikondisikan bagaimana proses belajar tersebut akan tercipta.
Dengan adanya aplikasi pengembangan kurikulum proses
pembelajaran guru sudah cukup memadai, tetapi suasana belajar belum
cukup kondusif akibat peserta didik yang sulit dikondisikan dan metode yang
digunakan guru juga masih bersifat konvensional. Sudah berbagai cara
dilalui guru untuk mengkondisikan peserta didik. Pada saat peneliti
8Rapor Kelas IV Semester Gasal, SD N 02 Wonosari Kendal.9Pra Riset, 08 & 15 Januari 2010, SD N 02 Wonosari Kendal.10Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),
hlm.7.
mengadakan pra riset, peneliti melihat guru berinisiatif menggunakan kuis
sebagai upaya menarik perhatian peserta didik supaya terkondisikan. Dengan
kuis tersebut guru berhasil menarik perhatian peserta didik terutama peserta
didik yang sering membuat gaduh. Akan tetapi pada saat evaluasi setelah
proses pembelajaran peneliti mendapati masih beberapa anak yang nilainya
masih rendah yaitu berkisar 60% dari 20 peserta didik, terutama peserta didik
yang membuat gaduh. Melihat hasil evaluasi tersebut peneliti berkesimpulan
bahwa kurangnya perhatian peserta didik menimbulkan kesan bahwa peserta
didik belum cukup jelas dalam memahami gambaran secara umum pelajaran
yang disampaikan oleh guru. Sehingga prestasi yang dihasilkan masih
rendah.11
Melihat kondisi tersebut, tidak salah jika seorang guru harus
menggunakan model-model pembelajaran yang dapat menarik perhatian
peserta didik yaitu dengan terlibatnya peserta didik dalam proses
pembelajaran. Jika perhatian peserta didik sudah terfokus dalam
pembelajaran maka akan cukup kuat untuk membuat kesan yang lama dan
hidup dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan, dan prestasi yang
dihasilkan peserta didik akan lebih baik.
Untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, jika dilihat dari
faktor prestasi belajar dan permasalahan yang ada, perlu kiranya perhatian
peserta didik dan kualitas pengajaran guru diperbaiki.
Salah satu upaya yang akan ditawarkan oleh peneliti untuk
meningkatkan perhatian peserta didik dan kualitas pengajaran guru tersebut
adalah metode pembelajaran Reading Guide.12Dengan metode pembelajaran
Reading Guide ini diharapkan dapat tercipta pembelajaran yang kondusif.
Metode pembelajaran Reading Guide ini bertujuan untuk memudahkan
peserta didik lebih terfokus dan memudahkan peserta didik dalam memahami
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Melihat dari faktor internal yang
mempengaruhi prestasi belajar, salah satunya adalah perhatian peserta didik
11Pra Riset, 08 & 15 Januari 2010, SD N 02 Wonosari Kendal12Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, (Semarang : Pustaka Rasail, 2008), hlm. 80
dalam pembelajaran, maka di sini penulis menawarkan metode pembelajaran
Reading Guide untuk memfokuskan perhatian peserta didik supaya dapat
berkonsentrasi penuh dan mudah memahami pelajaran yang disampaikan
oleh guru. Pada pembelajaran Reading Guide ini setiap peserta didik
mendapatkan bacaan, yang mana bacaan tersebut membimbing jawaban
pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Dengan diberi bacaan kepada setiap
peserta didik diharapkan dapat berkonsentrasi dalam proses pembelajaran.
Konsentrasi berarti memusatkan perhatian kepada situasi belajar tertentu.
Menghimpun dan mencurahkan segenap daya mental untuk mempelajari
sesuatu berarti merupakan belajar yang sebenarnya. Makin kuat konsentrasi,
makin efektiflah belajar itu.13
Dan dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang model pembelajaran Reading Guide, dengan judul “UPAYA
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN READING
GUIDE PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PERILAKU
TERPUJI KELAS IV SEMESTER GENAP DI SDN 02 WONOSARI
KENDAL”.
B. Penegasan Istilah
1. Upaya Meningkatkan
Usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan
persoalan, mencari jalan keluar, dsb): daya upaya.14
Upaya yang dimaksud di sini adalah usaha yang dilakukan guru
dalam pembelajaran PAI untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Kata meningkatkan berasal dari kata tingkat artinya menaikkan
(derajat, taraf, dsb), mempertinggi, memperhebat, mengangkat diri.
13Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 4114Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 1538
Mendapat awalan “me” dan “kan” yang mengandung arti usaha menuju
yang lebih baik.15
Upaya meningkatkan dalam penelitian ini adalah usaha guru untuk
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pelajaran PAI.
2. Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prostate” kemudian
dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil
usaha.16Sedangkan kata belajar diartikan sebagai suatu proses yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungan.17
Dalam hal ini prestasi belajar diartikan sebagai hasil yang telah
dicapai setelah melakukan aktivitas belajar yang berupa nilai atau angka.
3. Peserta Didik
Peserta didik adalah subjek didik sebagai makhluk sosial yang
mempunyai identitas moral yang harus dikembangkan untuk mencapai
tingkatan optimal sebagai warga negara yang diharapkan.18
4. Pengertian Reading Guide
Reading Guide (penuntun bacaan) adalah merupakan salah satu
strategi pembelajaran PAIKEM yang di dalamnya guru memberikan
bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi yang sesuai dengan materi yang
akan disampaikan. Seluruh peserta didik mempelajari bahan bacaan
tersebut dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada.
Kemudian guru membahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan
menanyakan jawaban kepada peserta didik. Pada akhir pembelajaran guru
15Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006). hlm1280
16Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur, (Bandung: RemajaRosda Karya, 1991), hlm. 2-3.
17Slameto, Belajar dan faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), hlm. 2.
18Piet A. Sahertian, Profil Pendidik Profesional, (Yogyakarta: Andi Offset, 1994) hlm. 6.
memberi penjelasan secukupnya. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi,
dan tinjak lanjut.19
Tujuan dari penerapan strategi ini adalah membantu peserta didik
lebih mudah dan terfokus dalam memahami suatu materi pokok.
5. PAI
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik dalam meyakini, memahami, mengahayati dan mengamalkan
agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan.20
PAI di sini merupakan bidang studi yang diajarkan di SDN 02
Wonosari Kendal kelas IV yang memuat beberapa aspek di antaranya
yaitu aspek Aqidah, Akhlak, Fiqih, Al-Qur’an, Tarikh atau Sejarah
Kebudayaan Islam.
C. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang di atas maka yang menjadi inti
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
Seberapa jauh pembelajaran dengan metode Reading Guide dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI Kelas
IV Semester Genap di SDN 02 Wonosari Kendal?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh metode
pembelajaran Reading Guide dapat meningkatkan prestasi belajar peserta
didik pada pembelajaran PAI materi pokok perilaku terpuji Kelas IV
Semester Genap di SDN 02 Wonosari Kendal.
2. Manfaat Penelitian
19Ismail SM, Loc. Cit, hlm. 80.20Chabib Thoha dan Abdul Mu’ti, PBM PAI di Sekolah Eksistenti dan Proses Belajar-
mengajar Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 180.
Hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat antara lain :
a. Bagi Peserta didik
1. Dengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide ini
diharapkan dapat memudahkan dalam memahami pelajaran yang
disampaikan guru.
2. Dengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik
b. Bagi Guru
Dapat memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang
efektif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
c. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan
kualitas sekolah.
d. Bagi Peneliti
1. Menambah pengalaman secara langsung bagaimana penggunaan
strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan.
2. Memberi bekal sebagai guru PAI agar siap melakukan tugas di
lapangan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
E. Kajian PustakaBuku Ismail SM “Strategi Pembelajaran Agama Islam PAIKEM
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan” yang
membahas tentang metodologi pembelajaran aktif berbasis PAIKEM yang
dapat digunakan sebagai alternatif untuk dapat mengaktifkan peserta didik,
baik secara individu maupun kelompok, termasuk juga strategi pembelajaran
Reading Guide.
Skripsi Khomsah (3102318), tahun 2007, Mahasiswi Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
dengan Judul “Implementasi Active Learning Dalam Pembelajaran PAI Di
SMPN 2 Kebumen”, menyimpulkan bahwa implementasi Active Learning
dalam Pembelajaran PAI dapat membuat peserta didik lebih berprestasi
dalam setiap pembelajaran dan tetap aktif dalam mengembangkan,
mengeluarkan potensi yang dimiliki dan tetap dalam suasana pembelajaran
yang menyenangkan, serta terjalin komunikasi dan interaksi yang baik dalam
hubungan antar sesama peserta didik, antara peserta didik dengan guru. Guru
ketika menerapkan strategi Active Learning dapat lebih bervariatif dalam
menggunakan metode pembelajaran.21
Skripsi Jamaludin Malik (3104301), tahun 2009, Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pelajaran Qur’an
Hadis Pokok Bahasan Hukum Nun Sukun Atau Tanwin Dengan Active
Learning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII E Semester 1 MTs Al-Asror
Semarang” menyimpulkan bahwa penerapan metode Active Learning tipe
Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar yang cukup signifikan, selain itu
keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan penerapan
Active Learning tipe Jigsaw ini meningkat pesat setelah diberikan tindakan.22
Penelitian di atas, merupakan penelitian yang menggunakan salah
satu strategi pembelajaran aktif, inofativ, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAIKEM) yaitu lebih menekankan pada pembelajaran Active Learning
secara khusus tipe Jigsaw. Pada skripsi peneliti tidak secara umum
menerapkan PAIKEM itu sendiri dan lebih menitik beratkan pada salah satu
strategi pembelajaran aktif berbasis PAIKEM berupa Reading Guide.
Melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti diharapkan
dapat menumbuhkan prestasi belajar peserta didik pada saat pembelajaran
berlangsung. Hal inilah yang menjadikan penelitian ini berbeda dengan
skripsi sebelumnya. Maka penelitian ini diyakini bukanlah sebuah plagiasi.
21Khomsah, “Implementasi Active Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMPN 02Kebumen”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang : PerpustakaanFakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007), t. d.
22Jamaludin Malik, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Qur an-Hadits PokokBahasan Hukum Nun Sukun atau Tanwin Dengan Active Learning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII ESemester I MTs Al-Asror Semarang”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,(Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009), t. d.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Prestasi Belajar
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai
macam kompetensi keterampilan dan sikap. Kemampuan manusia untuk
belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan dengan
makhluk hidup lainnya.23
Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk belajar. Ia lahir
tanpa memiliki pengetahuan, sikap, dan kecakapan apa pun, kemudian
tumbuh dan berkembang menjadi mengetahui, mengenal, dan menguasai
banyak hal. Hal itu terjadi karena ia belajar dengan menggunakan potensi
dan kapasitas diri yang telah dianugerahkan Allah kepadanya.24
Sebagaimana firman Allah Q.S an-Nahl, 16 : 78
ª!$#urN ä3 y_t• ÷z r&. Ï̀iBÈbq äÜç/öN ä3 ÏF» yg̈Bé&Ÿwšcq ßJ n=÷ès?$\«ø‹ x©Ÿ@yèy_urãN ä3 s9
yìôJ ¡¡9$#t•» |Á ö/ F{$#urno y‰Ï«øùF{ $#ur öN ä3 ª=yès9šcrã• ä3 ô± s?ÇÐÑÈ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaantidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamupendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.
Lyle E. Bourne, JR., Bruce R. Ekstrand sebagaimana dikutip
Mustaqim mengatakan “Learning as a relatively permanent change in
behaviour traceable to experience and practice”.25 (Belajar adalah
perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh
pengalaman dan latihan).
Menurut Clifford T. Morgan dalam bukunya Introduction to
Psychology bahwa “Learning is any relatively permanent change in
23Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2009), Cet. 2, hlm. 11.
24Departemen Agama RI, Metdodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : DirjenBinbaga Islam, 2001), hlm. 27.
25Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001), Cet.2, hlm. 33.
behavior that is the result of past experience”.26 Artinya belajar adalah
perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil
pengalaman yang lalu.
Menurut Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid belajar
adalah:
belajar adalah perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si
belajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menujuperubahan baru”.27
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu proses perubahan yaitu perubahan yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang terjadi melalui latihan
atau pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sedangkan prestasi belajar adalah sebagai hasil apa yang telah
dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.28 Prestasi belajar
erat kaitannya dengan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik dari
pengalamannya belajar. Prestasi belajar sendiri terkadang belum mecapai
pada hasil yang diharapkan. Untuk itu proses pembelajaran mempunyai
peranan yang sangat penting terhadap prestasi yang diharapkan.
Semua masalah yang ada dalam kegiatan belajar mengajar
haruslah teratasi, sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang
diharapkan. Karena prestasi belajar dapat menunjukkan dimana
tercapainya keberhasilan suatu tujuan proses belajar mengajar.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian prestasi belajar, penulis
akan menguraikan beberapa pendapat tentang pengertian prestasi belajar :
26Clifford T Morgan, Introduction to Psychology, (New York: Mc. Grow Hill BookCompany, 1961), page. 187.
27Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqu al Tadris JuzI, (Mesir: Darul Ma’arif,1979), hlm. 169.
28Thohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2008), hlm. 151.
Menurut Nana Sodjana, prestasi belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.29
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata menyatakan hasil belajar
atau prestasi belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.30
Sedangkan menurut Mulyono Abdurrahman, prestasi belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.31
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik dari pengalaman belajarnya
yang diperoleh dari hasil usahanya dalam menyelesaikan tugas-tugas
belajarnya.
2. Tipe Prestasi Belajar
Hasil belajar yang dicapai oleh para peserta didik
menggambarkan hasil usaha yang dilakukan oleh guru dalam
memfasilitasi dan menciptakan kondisi kegiatan belajar peserta didik.
Dengan kata lain, usaha guru itu diukur dengan hasil belajar peserta didik.
Oleh karena itu, untuk mengetahui seberapa jauh tujuan itu tercapai, guru
perlu mengetahui tipe hasil belajar yang akan dicapai melalui kegiatan
mengajar.
Sistem pengajaran di sekolah sekarang ini mengelompokkan
tujuan pendidikan yang hendak dicapai ke dalam tiga bidang, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sebagai tujuan yang hendak dicapai,
tiga bidang tersebut harus nampak dan dipandang sebagai hasil belajar
peserta didik dari proses pengajaran yang dilakukan oleh guru.32
Secara lebih terperinci dan jelas bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut :
29Nana Sugjana, Penilaian Hail Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja RosdaKarya, 1991), hlm. 22.
30Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung :Remaja Rosda Karya, 2003), hlm. 102.
31Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta : RinekaCipta, 1999),hlm 37.
32Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 56-57.
a. Bidang Kognitif
Ranah kognitif menurut Chaplin yang dikutip Muhibbin Syah
mengatakan ranah kognitif ialah salah satu domain ranah psikologis
manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan
dengan pemhaman, pertimbangan, pengelolaan informasi, pemecahan
masalah kesengajaan dan keyakinan.33
Sedangkan Winkel memberikan suatu batasan “bahwa dalam
fungsi psikis ada yang menyangkut aspek pengetahuan dan
pemahaman”.34
Jadi secara umum ranah kognitif berhubungan dengan ingatan
atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta
pengembangan keterampilan intelektual.
Dengan demikian maka prestasi belajar peserta didik di aspek
kognitif adalah berupa perubahan pengetahuan dan pemahaman, yang
semula tidak tahu menjadi tahu dan yang semula tidak paham menjadi
paham terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru
dalam proses belajar mengajar.
Segi kognitif memiliki enam taraf, meliputi pengetahuan (taraf
yang paling rendah) sampai evaluasi (taraf yang paling tinggi).
1. Pengetahuan (knowledge)
Ciri utama taraf ini adalah ingatan. Untuk memperoleh dan
menguasai pengetahuan dengan baik, peserta didik perlu
mengingat dan menghafal. Tipe hasil belajar ini berada pada taraf
yang paling rendah jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar
lainnya. Meskipun demikian, tipe hasil belajar ini merupakan
prasyarat untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lain
yang lebih tinggi. Misal, peserta didik yang ingin menguasai
kecakapan shalat, harus lebih dahulu hafal bacaan-bacaan shalat.
2. Pemahaman (comprehension)
33Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000), hlm66.
34WS. Winkel, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gramedia, 1996), hlm. 155.
Pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari pengetahuan yang
sekedar bersifat hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan
menangkap makna dari sesuatu konsep. Oleh sebab itu, diperlukan
adanya hubungan antar konsep dan makna yang ada di dalamnya.
3. Penerapan (aplikasi)
Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan abstraksi dalam
suatu situasi konkret. Abstraksi dapat berupa prosedur, konsep, ide,
rumus, hukum, prinsip, dan teori.
4. Analisis
Analisis adalah kesanggupan mengurai suatu integritas
(kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang
mempunyai arti, sehingga hirarkinya menjadi jelas. Analisis
merupakan tipe hasil belajar yang kompleks, yang memanfaatkan
tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman, dan
aplikasi. Analisis sangat diperlukan bagi para pelajar sekolah
menengah apalagi di Perguruan Tinggi.
5. Sintesis
Sintesis adalah lawan analisis. Kalau analisis menekankan
kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi unsur-unsur
yang bermakna, maka sintesis menekankan kesanggupan
menyatukan unsur-unsur menjadi satu integritas.
6. Evaluasi
Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang
nilai sesuatu berdasarkan kriteria yang dipakainya. Tipe hasil
belajar evaluasi menekankan pertimbangan sesuatu nilai, mengenai
baik-buruknya, benar-salahnya, indah-jeleknya, atau kuat-
lemahnya, dan sebagainya, dengan menggunakan kriteria tertentu.
Membandingkan kriteria dengan sesuatu yang nampak, aktual, atau
terjadi akan mendorong seseorang untuk mengambil putusan
tentang nilai sesuatu tersebut.35
35Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 58-61.
b. Bidang Afektif
Aspek afektif ini merupakan perubahan yang berhubungan
rohaniah atau batiniah pada peserta didik. Perubahan ini menyangkut
bidang nilai, sikap, kegiatan pada peserta didik terhadap suatu
pengetahuan yang telah mereka terima pada saat berlangsungnya
proses belajar mengajar.
Hal ini diidentikkan dengan pendapat yang sama dari Winkel
yang mengatakan “aspek afektif ini merupakan aspek yang
berhubungan dengan fungsi psikis, yakni yang menyangkut masalah
nilai dan keyakinan.36 Dimyati juga mengatakan ranah afektif
berhubungan dengan perhatian, sikap, penghargaan, nilai perasaan dan
emosi.37
Aspek afektif dapat diuraikan menjadi lima taraf, diantaranya
adalah :
1. Memperhatikan (Attending)
Taraf ini berkenaan dengan kepekaan peserta didik terhadap
rangsangan fenomena yang datang dari luar.
2. Merespon (Responding)
Pada taraf ini peserta didik sudah lebih dari sekedar
memperhatikan fenomena. Peserta didik sudah memiliki motivasi
yang cukup, sehingga tidak saja mau memperhatikan, tetapi juga
bereaksi terhadap rangsangan.
3. Menghayati Nilai (Valuing)
Pada taraf ini tampak bahwa peserta didik sudah menghayati
dan menerima nilai. Perilakunya dalam situasi-situasi tertentu
sudah cukup konsisten, sehingga sudah dipandang sebagai orang
yang sudah menghayati nilai.
4. Mengorganisasikan
36WS. Winkel, Op. Cit, hlm. 155.37Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),,
hlm. 25.
Pada taraf ini peserta didik mengembangkan nilai-nilai ke
dalam satu sistem organisasi, dan menentukan hubungan satu nilai
dengan nilai yang lain, sehingga menjadi satu sistem nilai. Nilai-
nilai itu terdapat dalam berbagai situasi dan pelajaran, terutama
sejarah dan agama.
5. Menginternalisasi Nilai.
Pada taksonomi afektif tertinggi ini, nilai-nilai yang dimiliki
peserta didik telah mendarah daging serta mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya.38
c. Bidang Psikomotorik.
Aspek psikomotorik dapat diuraikan ke dalam taraf-taraf di
bawah ini :
1. Persepsi
Taraf pertama dalam melakukan kegiatan yang bersifat
motorik ialah menyadari objek, sifat, atau hubungan-hubungan
melalui alat indra.
2. Kesiapan (set)
Pada taraf ini terdapat kesiapan untuk melakukan suatu
tindakan atau untuk bereaksi terhadap sesuatu kejadian menurut
cara tertentu.
3. Gerakan terbimbing (respons terbimbing)
Taraf ini merupakan permulaan pengembangan keterampilan
motorik. Respon terbimbing adalah perbuatan individu yang dapat
diamati, yang terjadi dengan bimbingan individu lain yang
memberi contoh.
4. Gerakan terbiasa (respons mekanistis)
Pada taraf ini peserta didik sudah yakin akan kemampuannya
dan sedikit banyak terampil melakukan suatu perbuatan.
5. Gerakan (respons) kompleks
38Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 61-62.
Pada taraf ini peserta didik dapat melakukan perbuatan
motorik yang kompleks, karena pola gerakan yang dituntut
memang sudah kompleks.39
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.40 Prestasi
belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor
internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.41
a. Faktor Internal
Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan
yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping
kemampuan, faktor lain yang juga mempunyai kontribusi terhadap hasil
belajar seseorang ialah motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan
kebiasaan belajar, kelakuan, faktor fisik dan faktor psikis. Adanya
pengaruh dari dalam diri peserta didik merupakan hal yang logis jika
dilihat bahwa perbuatan belajar, sejauh itu pula hasil belajar akan ia
capai.
Faktor yang datang dari diri peserta didik atau disebut faktor
intern ini, dibagi menjadi tiga faktor, yaitu :42
1) Faktor Jasmaniah
Keadaan jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi
aktivitas belajar seseorang. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi jasmani ada dua macam, yaitu: faktor kesehatan dan faktor
cacat tubuh.
a). Faktor Kesehatan
39Ibid, hlm. 63-64.40Nana Sudjana, Op. Cit, hlm 22.41Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2004), hlm. 13842Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), Cet. 5, hlm. 54.
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-baguannya bebas dari penyakit. Kesehatan adalah
keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh
terhadap belajarnya.
b). Cacat Tubuh
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa
yang cacat belajarnya juga terganggu. Fungsi fisiologis tubuh
manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama
pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang
dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor yang tergolong
ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar adalah
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan
kelelahan.43
a). Intelegensi (kecerdasan)
Intelegensi adalah kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui
cara yang tepat.
Intelegensi merupakan faktor psikologis yang paling
penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan
kualitas belajar siswa,. Semakin tinggi tingkat intelegensi
seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut
meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah
tingkat intelegensi individu, semakin rendah tingkat intelegensi
individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan
belajar.44
b). Perhatian
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu
pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau
43Ibid, hlm. 54-55.44Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Op. Cit, hlm. 20-21.
sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang
baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan
yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian
siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga siswa tidak tertarik
untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan
bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara
mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan bakatnya.
c). Minat
Minta adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar
pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik
baginya.45
d). Bakat
Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah
satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang.
Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang
dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya
sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.46
e). Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong
siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologis
mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu
yang aktif, mendorong, memberikan arah dan menjaga perilaku
setiap saat (Slavin, 1994).
f). Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap melaksanakan
kecakapan baru. Misalnya anak dengan otaknya sudah siap
45Slameto, Op. Cit, hlm 56-57.46Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Op. Cit, hlm 22.
untuk berpikir abstrak. Kematangan belum berarti anak dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan terus-menerus, untuk itu
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Anak yang sudah siap
atau matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum
belajar. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah matang. Jadi
kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari
kematangan dan belajar.
g). Kesiapan
Kesiapan berarti kesediaan untuk memberi respon atau
bereaksi. Kesediaan itu timbul dai dalam diri seseorang dan juga
berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti
kesiatapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar
dalam dirinya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan
lebih baik.
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang dibedakan menjadi dua macam,
yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan
jasmani terjadi karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran
di dalam tubuh., sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-
bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang.47
b. Faktor Eksternal
Meskipun demikian, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik
masih di pengaruhi oleh faktor yang datang dari luar dirinya, yang
disebut lingkungan. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan
mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran yang
47Slameto, Op. Cit, hlm. 58-59.
dikelola oleh guru. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan
pengajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar di sekolah dipengaruhi oleh
kapasitas pelajar dan kualitas pengajaran.48
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan
faktor lingkungan non sosial.
1). Faktor lingkungan sosial
a. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan
teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar
seorang siswa.
b. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat
tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa.
c. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat
mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat
orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan
keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas
belajar siswa.
2). Faktor lingkungan non sosial.
a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau
tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
b. faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam, pertama, hardware, seperti gedung
sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dll.
Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan
sekolah, buku `panduan, silabi, dll.
c. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini
hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu
48Departemen Agama RI, Op. Cit, hlm. 64.
juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa.49
4. Metode Pembelajaran Reading Guide
Reading Guide (penuntun bacaan) salah satu strategi yang dapat
digunakan untuk mengaktifkan peserta didik.50 Reading Guide juga
merupakan salah satu strategi pembelajaran PAIKEM.
PAIKEM, secara bahasa dan istilah dapat dijelaskan secara
singkat, ia merupakan singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan.
Penerapan PAIKEM dalam proses belajar mengajar, diyakini dan
telah terbukti berdasarkan pengalaman memiliki dampak positif terhadap
penguatan hasil belajar, kesan mendalam, dan daya tahan lama dalam
memori peserta didik sehingga tidak mudah lupa terhadap ilmu
pengetahuan yang telah diperolehnya atau dalam bahasa psikologi belajar
dikenal dengan istilah long term memory.51
Keberhasilan atau kegagalan guru dalam menjalankan proses
belajar mengajar banyak ditentukan oleh kecakapan dalam memilih dan
menggunakan metode mengajar. Metodologi pengajaran adalah
kedisiplinan yang membahas objek tersebut. Karenanya, mempelajari
metodologi pengajaran menjadi salah satu persyaratan dalam profesi
guru.52
Penerapan PAIKEM dengan sendirinya akan semakin memotivasi
guru sebagai manajer, fasilitator, motivator, inspirator, transformator, dan
model.53PAIKEM tersebut banyak dikenalkan metode-metode
pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan kualitas
pengajarannya. Termasuk di dalamnya metode pembelajaran Reading
Guide.
49Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Op. Cit, hlm. 26-28.50Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), Cet.
IV, hal. 116.51Ismail SM, Op. Cit, hlm. 47.52Departemen Agama RI, Op. Cit, hlm. 20.53Ismail SM, Loc. Cit, hlm. 47.
Dengan metode pembelajaran Reading Guide ini diharapkan
dapat tercipta pembelajaran yang kondusif. Metode pembelajaran Reading
Guide ini bertujuan untuk membantu peserta didik lebih terfokus dan
mudah dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Melihat
dari faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar, salah satunya
adalah perhatian peserta didik dalam pembelajaran, maka di sini penulis
menawarkan metode pembelajaran Reading Guide untuk memfokuskan
perhatian peserta didik supaya dapat berkonsentrasi penuh dan mudah
memahami pelajaran yang di sampaikan oleh guru. Konsentrasi berarti
memusatkan perhatian kepada situasi belajar tertentu. Menghimpun dan
mencurahkan segenap daya mental untuk mempelajari sesuatu berarti
merupakan belajar yang sebenarnya. Makin kuat konsentrasi, makin
efektiflah belajar itu.54 Dengan konsentrasi dan pemahaman peserta didik
maka prestasi belajar akan meningkat.
5. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Reading Guide
Langkah-langkah penerapan metode pembelajaran Reading Guide
sebagai berikut :
a. Guru menentukan bacaan yang akan dipelajari oleh peserta didik
b. Guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang dapat diisi oleh peserta
didik dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi
c. Guru membagi bahan bacaan dengan pertanyaan kepada peserta didik
d. Guru memerintahkan peserta didik untuk mempelajari bahan bacaan
tersebut dengan menggunakan pertanyaan yang ada. Guru juga
membatasi aktivitas tersebut sehingga tidak menghabiskan waktu yang
berlebihan
e. Guru membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menanyakan
jawaban kepada peserta didik
f. Pada akhir pembelajaran guru memberi ulasan atau penjelasan
secukupnya.
54Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 41.
g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.55
6. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan
umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari
betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka
internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik
pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia.56 Selanjutnya Islam menjadi nama suatu agama yang ajaran-
ajarannya di wahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui
Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam adalah syariat Allah yang
diturunkan kepada umat manusia di muka bumi agar mereka beribadah
kepada-Nya. Peranan keyakinan terhadap Tuhan hanya bisa dilakukan
melalui proses pendidikan baik di rumah, sekolah maupun lingkungan.
Pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia, karena pada
dasarnya manusia dilahirkan dengan membawa potensi dapat dididik
dan mendidik sehingga menjadi khalifah di bumi.
Adapun pengertian Pendidikan Agama Islam, ada beberapa
macam yang telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Menurut
Ramayulis, Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan
ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan al-
55Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : Pustaka Insani Madani,2008), hlm. 8
56BSNP, Op. Cit, hlm 1.
Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta
penggunaan pengalaman.57
Menurut Zakiah Daradjat, bahwa Pendidikan Agama Islam
ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar
kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan
mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai
pandangan hidup (way of life).58
Jadi Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang
dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk
meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk :
1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,
dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),
menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.59
c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
1.Al-Qur’an dan Hadits
2.Aqidah
57Ramayulis, Op. Cit, hlm. 21.58Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), Cet. 5,
hlm. 86.59BSNP, Op. Cit, hlm 2.
3.Akhlak
4.Fiqih
5.Tarikh dan Kebudayaan Islam60
7. Penerapan Metode Pembelajaran Reading Guide pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Metode Pembelajaran Reading Guide digunakan untuk
menyampaikan materi yang berupa cerita atau sejarah. Hal ini dilakukan
untuk membantu peserta didik lebih muda dan terfokus dalam memahami
suatu materi pokok.
Pada skripsi ini, peneliti menerapkan metode pembelajaran
Reading Guide pada aspek Akhlak pada semester genap di kelas IV, yang
mana Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai berikut :
Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
9.Membiasakanperilaku terpuji
9.1 Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s9.2 Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s
Pendidikan Agama Islam pada aspek akhlak, kompetensi dasar
yang harus dicapai oleh peserta didik adalah meneladani perilaku Nabi
Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Pada materi pokok perilaku terpuji ada
beberapa perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s yang patut
diteladani oleh peserta didik, yaitu sikap kesabaran, ketaatan, serta
keberanian Nabi Ibrahim a.s. Sedangkan pada kisah Nabi Ismail a.s
perilaku yang patut diteladani adalah sikap ketaatan, rela berkorban serta
ketabahan hati Nabi Ismail a.s. Dari beberapa perilaku yang patut
diteladani ini termasuk indikator yang akan dicapai oleh peserta didik pada
pembelajaran PAI pada aspek akhlak materi pokok perilaku terpuji.
Untuk mengetahui perilaku Nabi Ibrahim a.s maupun perilaku
Nabi Ismail a.s yang harus diteladani oleh peserta didik adalah melalui
kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Dengan menggunakan metode
60Ibid, hlm. 3.
Reading Guide, peserta didik telah diberi bacaan yaitu kisah Nabi Ibrahim
a.s dan kisah Nabi Ismail a.s. Melalui bacaan tersebut diharapkan peserta
didik dapat menunjukkan perilaku-perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi
Ismail a.s yang patut diteladani. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Guru telah mempersiapkan bacaan kisah Nabi Ibrahim a.s maupun
kisah Nabi Ismail a.s, yang akan dipelajari peserta didik
2. Guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan diisi oleh peserta
didik dari bacaan kisah Nabi Ibrahim a.s maupun kisah Nabi Ismail a.s
3. Guru membagi bacaan dan pertanyaan kepada peserta didik
4. Guru memerintahkan kepada peserta didik untuk mempelajari bacaan
tersebut dengan menggunakan pertanyaan yang ada.
5. Guru membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menanyakan
jawaban kepada peserta didik
6. Pada akhir pembelajaran guru memberi ulasan atau penjelasan
secukupnya.
7. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
8. Kelebihan dan Kekurangan Reading Guide
Pada penerapan metode pembelajaran Reading Guide terdapat
kelebihan dan kekurangan,adapun kelebihan dan kekurangan dalam
penerapan metode pembelajaran Reading Guide diantaranya adalah :
a. Kelebihan Metode Pembelajaran Reading Guide:
1. Peserta didik lebih berperan aktif dalam menjawab dan berani
mengajukan pertanyaan pada guru.
2. Materi dapat lebih cepat diselesaikan dalam kelas.
3. Memotivasi peserta didik untuk senang membaca.
4. Membangkitkan minat baca peserta didik.
5. Mempermudah guru dalam mengelola kelas.
6. Menciptakan suasana kelas yang kondusif
b. Kekurangan Metode Pembelajaran Reading Guide:
1. Peserta didik yang lamban dalam membaca akan tertinggal dengan
temannya.
2. Peserta didik yang tidak berani bertanya maupun menjawab
pertanyaan guru akan semakin tertinggal dalam pencapaian KKM.
3. Guru harus menyiapkan lembar bacaan dan lembar pertanyaan
dalam jumlah sesuai dengan jumlah peserta didik sehingga
dibutuhkan persiapan yang matang.
4. Kadang membuat jenuh peserta didik.61
B. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.62
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah
meningkatnya prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan metode
pembelajaran Reading Guide pada pembelajaran PAI Semester Genap Kelas
IV SDN 02 Wonosari Kendal.
61Barorotul Bariroh,”Metode ReadingGuide”http://elbarir.blogspot.com/2010/04/metode-reading-guide.html. hlm, 1
62Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006), hlm. 71
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melaksanakan
verivikasi data yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau menjawab
masalah penelitian. Peranaan metodologi penelitian dalam upaya
menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian. Dengan kata lain
metodologi penelitian akan memberikan petunjuk bagaimana penelitian
dilaksanakan.63
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada Semester Genap tahun
ajaran 2009/2010 pada tanggal 26 Maret-16 April 2010. Adapun tempat
penelitian ini adalah di SDN 02 Wonosari Patebon Kendal.
D. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.64 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal yang berjumlah 20 peserta
didik.
E. Kolaborator
Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang
yang membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang
digarap bersama-sama dengan peneliti. Di sisni peneliti berkolaborasi
dengan guru mapel PAI di SDN 02 Wonosari Kendal yaitu Ibu Asrofah,
S.Pd.I .
63 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung : SinarBaru, 1989), hlm. 16
64Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI(Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 130.
F. Sumber Data dan Jenis Data
Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang
tepat dan akurat. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari peserta
didik dan guru. Sedangkan jenis datanya adalah data kualitatif dan data
kuantitatif. Yang termasuk data kualitatif adalah data tentang keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran, dan data kuantitatif yaitu data
hasil tes belajar peserta didik.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian yang digunakan peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas
(Action Research). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu proses yang
memberikan kepercayaan kepada pengembang kekuatan berpikir reflektif,
diskusi, penentuan keputusan dan tindakan orang-orang biasa yang
berpartisipasi dalam penelitian untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang
mereka hadapi dalam kegiatannya.65
Penelitian Tindakan Kelas ini memilih model spiral dari Kemmis
dan Mc Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran
berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus
sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahap yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi.Gambar 3.1
Sikus I
Siklus II
Dilanjutkan ke siklus berikutnya.66
65Nana Saudh Sukmadirnata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2010), hlm. 142
66Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),Cet. 9, hlm. 74
PerencanaanTindakan I
PelaksanaanTindakan I
PerencanaanTindakan II
PelaksanaanTindakan II
Refleksi Pengamatan
Permasalahan
Permasalahan baruhasil refleksi
Apabilapermasalahanbelum terselesaikan
Refleksi I Pengamatan
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari empat tahap.
Adapun langkah-langkah yang akan peneliti lakukan, sebagai berikut:
a. Siklus I
a). Perencanaan Tindakan
1). Merencanakan materi pembelajaran yaitu meneladani sikap Nabi
Ibrahim as dan Nabi Ismail as, dengan menerapkan metode
pembelajaran Reading Guide.
2). Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
materi meneladani sikap Nabi Ibrahim as, yang telah
direncanakan dan diserahkan pada guru agar dipelajari sesuai
yang dikehendaki oleh peneliti.
3). Menyusun lembar pengamat yang meliputi: lembar pengamat
aktivitas peserta didik dan lembar pengamat guru dalam
mengelola kegiatan pembelajaran.
4). Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif.
b). Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang
mengacu pada skenario Reading Guide, adapun kegiatannya:
1). Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran
dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara
singkat dan jelas.
2). Guru menyajikan materi pelajaran (SK meneladani sikap Nabi
Ibrahim as)
3). Guru melaksanakan apa yang telah disepakati setelah melakukan
diskusi dengan kolaborator pada tahap perencanaan, yaitu
melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP.
4). Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.
5). Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus I.
c). Pengamatan
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dan
mengamati guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan
metode Reading Guide, serta mengetahui kendala yang dihadapi
dalam menerapkan pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini peneliti
sebagai observer dan guru PAI sebagai pengajar.
d). Refleksi
Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan,
dianalisis dan didiskusikan oleh peneliti dengan kolaborator sebagai
dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II.
b. Siklus II
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka peneliti
melakukan tindakan II. Pelaksanaan siklus II ini mirip dengan siklus I,
pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil
refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu :
a). Perencanaan
1). Identifikasi masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah
yang muncul pada siklus I.
2). Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk
siklus II dengan melakukan revisi yang telah disempurnakan
sesuai hasil refleksi siklus I.
3). Menyusun RPP pada materi Meneladani sikap Nabi Ismail as.
4). Peneliti menyiapkan kembali lembar pengamatan yang meliputi
lembar pengamatan aktivitas peserta didik dan lembar
pengamatan guru dalam kegiatan pembelajaran.
5). Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif yang
diberikan pada akhir siklus.
b). Pelaksanaan Tindakan
1). Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran
dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara
singkat dan jelas.
2). Guru menyajikan materi pelajaran (SK meneladani sikap Nabi
Ismail as)
3). Guru melaksanakan apa yang telah disepakati setelah melakukan
diskusi dengan kolaborator pada tahap perencanaan, yaitu
melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP.
4). Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.
5). Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus II. Tes
pada siklus II ini adalah sebagai penentu berhasil tidaknya
penerapan metode pembelajaran Reading Guide dalam
meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
c). Pengamatan
Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung
untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dan
pengamatan terhadap guru dalam mengelola kelas dalam
pembelajaran, apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya.
d). Refleksi
Semua data-data dari observasi tindakan dikumpulkan dan
dianalisis. Setelah akhir siklus II ini diharapkan metode pembelajaran
dengan Reading Guide dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran PAI.
C. Metode Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi
yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan
informasi tersebut antara lain:
a. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu metode mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.67
Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan
mendapatkan data peserta didik yang menjadi sampel penelitian ini yaitu
Classroom Action Research
67Ibid, hlm. 231
b. Observasi
Observasi (obsevation) atau pengamatan merupakan suatu teknik
atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.68 Metode ini digunakan
untuk memperoleh data tentang keadaan kegiatan guru dan peserta didik
dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses
pembelajaran berlangsung efektif.
c. Wawancara
Metode wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(interviwee).69
Metode wawancara ini oleh peneliti digunakan untuk
mewawancarai guru mata pelajaran PAI, untuk mengetahui kondisi riil
peserta didik, seperti jumlah peserta didik, hasil belajar peserta didik
kelas IV pelajaran PAI aspek akhlak pada semester gasal yang lalu,
kriteria ketuntasan minimum (KKM) pelajaran PAI dan data-data lainnya
yang diperlukan.
d. Tes
Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban
yang dapat dijadikan dasar bagi penentu angka.70
Metode ini digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan hasil
belajar peserta didik yang telah melakukan pembelajaran PAI kelas IV
SDN 02 Wonosari Kendal dengan Model Pembelajaran Reading Guide
sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung dan pada setiap
akhir siklus.
68Nana Syaodih Sukmadinata, Op. Cit, hlm. 22069Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm. 15570Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 170
D. Metode Analisis Data
Analisis yang digunakan secara umum terdiri dari proses analisis
untuk menghitung prosentase keaktifan peserta didik dan mengetahui tingkat
hasil belajar peserta didik.
a. Data Keaktifan Peserta Didik
Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan peserta didik dalam
mengikuti proses belajar mengajar, dilakukan analisis terhadap instrumen
lembar observasi dengan menggunakan teknik diskriptif dengan
prosentase.
Instrumen lembar observasi terdiri dari 4 aspek pengamatan.
Kriteria penilaian untuk tiap 1 aspek : skor 1 keaktifan peserta didik
sangat kurang, skor 2 keaktifan peserta didik kurang. Skor 3 keaktifan
peserta didik cukup, skor 4 keaktifan peserta didik baik, skor 5 keaktifan
peserta didik amat baik, sehingga jumlah skor maksimalnya adalah 20.
Adapun perhitungan prosentase keaktifan peserta didik adalah :
> Rata-rata aktivitas (x) =∑
∑didikpeserta
ikpesertadidseluruhAktivitas
> Prosentase (%) = %100xmaksimumSkor
didikpesertaratarataAktivitas∑ −
b. Data Hasil Belajar Peserta Didik
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik, peneliti
menggunakan statistik deskriptif dengan mencari nilai rata-rata dan
prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana rumus :
∑∑=
NX
X
%100xdidikpeserta
belajartuntasyangdidikpesertaP
∑∑= 71
X : Nilai rata-rata
71Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB, dan TK, (Bandung :Yrama Widya, 2009), hlm. 40.
X : Jumlah semua nilai peserta didik
N : Jumlah peserta didik
E. Indikator Keberhasilan
a. Indikator aktivitas peserta didik
Indikator keberhasilan aktivitas peserta didik dalam penelitian ini
adalah terjadinya peningkatan aktifitas belajar peserta didik sekurang-
kurangnya 70% dari jumlah seluruh peserta didik dalam kelas. Dilihat dari
lembar observasi aktivitas peserta didik
b. Indikator Hasil Belajar
Indikator keberhasilan hasil belajar dalam penelitian ini yaitu
apabila nilai peserta didik memiliki ketuntasan belajar secara individu dan
mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65 dan nilai rata-rata 70,
sedangkan prosentase yang telah mencapai 75% dari seluruh peserta
didik dalam kelas.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM SEKOLAH
1. Sejarah Berdirinya Sekolah
SDN 02 Wonosari Kendal berdiri pada tahun 1982 yang berada di
jalan Raden Patah Desa Wonosari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.
SDN 02 Wonosari Kendal ini merupakan suatu lembaga yang bernaung di
bawah Depdiknas. Sejak awal berdirinya, SDN 02 Wonosari Kendal hanya
memiliki 3 kelas, selanjutnya dari tahun ke tahun sekolah ini mengalami
peningkatan dan yang terakhir pada tahun ajaran 2007/2008 dengan
kondisi siswa sampai sekarang berjumlah 121 siswa.72
2. Letak Geografis Sekolah
SDN 02 Wonosari terletak di jalan Raden Patah Desa Wonosari Rt
03 Rw 01 Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Luas wilayah SDN 02
Wonosari adalah 2.398 m2. Letak SDN Wonosari berada di bagian utara,
tepatnya di pantai utara Jawa Tengah. SDN 02 Wonosari dari pantai laut
Jawa kurang lebih 4,5 km, dari kota atau kabupaten Kendal kurang lebih 5
km.
3. Struktur Organisasi Sekolah, Keadaan Guru dan Siswa
Yang dimaksud dengan struktur organisasi sekolah adalah seluruh
petugas atau tenaga yang berkembang dalam pengelolaan dan
pengembangan pendidikan pada SDN 02 Wonosari Kendal tahun ajaran
2009/2010 dapat dilihat pada bagan. (Dalam Lampiran)
Jumlah tenaga pengajar di SDN 02 Wonosari semuanya berjumlah
10 orang, yang terdiri dari 7 guru tetap, 2 GTT (Guru Tidak Tetap)
ditambah 1 karyawan pegawai tidak tetap (PTT) sebagai penjaga sekolah.
Semua pegawai PNS di dalamnya didapatkan dari UPTD Dinas
72Hasil dokumentasi SDN 02 Wonosari Kendal, yang diperoleh pada hari jum’at tanggal26 Maret 2010.
39
DIKPORA. Dari sekian banyak guru dan karyawan yang terdapat pada
SDN 02 Wonosari masing-masing mempunyai latar belakang pendidikan
yang berbeda-beda, demikian pula mata pelajaran yang diampunya atau
tugas yang diemban. Sedangkan jumlah siswa berdasarkan data 2009/2010
adalah 121. Dengan rincian kelas I = 17 siswa, Kelas II = 19 siswa, Kelas
III = 26 siswa, Kelas IV = 20 siswa, Kelas V = 22 siswa, Kelas VI = 17
siswa. Jumlah siswa termasuk sedikit karena dalam satu desa terdapat satu
Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan dua Sekolah Dasar (SD). Rata-rata siswa
berasal dari desa wonosari sendiri, sehingga jumlah siswa tidak terlalu
banyak dan hanya terdapat satu kelas pada tiap-tiap tingkatan yaitu satu
kelas untuk kelas I, satu kelas untuk kelas II, satu kelas untuk kelas III,
satu kelas untuk kelas IV, satu kelas untuk kelas V, dan satu kelas untuk
kelas VI.73
B. PRA PENELITIAN
Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan
pengamatan di kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal. Hasil pengamatan
tersebut adalah sebagai berikut :
Kelas IV SDN 02 Wonosari berjumlah 20 siswa, yang di antaranya
tercatat 19 siswa lama dan 1 siswa baru, menunjukkan sikap yang kurang
berkosentrasi terhadap pelajaran PAI. Hal ini dikarenakan pada saat
penyampaian materi pelajaran, metode yang digunakan guru masih bersifat
konvensional. Pada proses pembelajaran PAI di kelas IV SDN 02 Wonosari,
metode yang digunakan guru selain ceramah juga menggunakan metode
demonstrasi dan tanya jawab. Pada proses pembelajaran PAI ini, guru
memberikan penjelasan materi kepada peserta didik dan memberi
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi yang sedang disampaikan
kepada peserta didik. Di dalam kelas selain mendengarkan, peserta didik juga
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Akan tetapi proses pembelajaran
PAI di kelas IV SDN 02 Wonosari ini, belum cukup kondusif akibat peserta
didik yang sulit dikondisikan. Meskipun jumlah peserta didik sedikit yaitu 20
73Ibid
anak, untuk mengkondisikan guru mengalami kesulitan. Ada beberapa anak
yang suka membuat gaduh ketika proses pembelajaran berlangsung, kurang
lebih 5-6 anak dari 20 peserta didik tersebut yang sulit dikondisikan. Situasi
tersebut mengganggu konsentrasi peserta didik yang lain. Meskipun guru
sudah menegur tapi tetap saja tidak dihiraukan. Peserta didik tidak
mempunyai perasaan takut atau segan terhadap guru.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam sebuah kelas tersebut terdapat beberapa orang peserta didik yang
kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran PAI. Oleh karena itu,
dicarilah cara agar dapat meningkatkan perhatian peserta didik, sehingga
peserta didik tersebut bisa terkondisikan dan berkonsentrasi dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ibu Asrofah, S.Pdi
selaku guru PAI kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal, pelaksanaan
pembelajaran PAI belum menggunakan model-model pembelajaran
PAIKEM. Di samping terletak pada metode pembelajaran yang masih
bersifat tradisional dan kurang bervariasi. Hal tersebut juga karena
kurangnya persediaan buku panduan dan kurangnya media yang digunakan
menyebabkan hasil belajar yang kurang optimal. Terbukti dengan nilai pra
siklus pada penelitian ini menghasilkan nilai rata-rata 60,25 dengan
ketuntasan belajar 40 % sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 4. 1 daftar
hasil belajar berikut ini:
Tabel 4.1
Daftar Hasil Belajar Pra Siklus
Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiKompetensi Dasar : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s dan
Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010
No Responden Nilai Keterangan1 R. 1 45 Tidak tuntas2 R. 2 70 Tuntas3 R. 3 55 Tidak tuntas4 R. 4 50 Tidak tuntas5 R. 5 60 Tidak tuntas6 R. 6 70 Tuntas7 R. 7 55 Tidak tuntas8 R. 8 50 Tidak tuntas9 R. 9 70 Tuntas10 R.10 70 Tuntas11 R.11 70 Tuntas12 R.12 50 Tidak tuntas13 R.13 45 Tidak tuntas14 R.14 70 Tuntas15 R.15 75 Tuntas16 R.16 60 Tidak tuntas17 R.17 60 Tidak tuntas18 R.18 60 Tidak tuntas19 R.19 50 Tidak tuntas20 R.20 70 Tuntas
Keterangan :KRITERIA HASIL BELAJAR< 65 = Tidak tuntas
65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat :
Jumlah nilai seluruh peserta didik ( X) = 1205Jumlah peserta didik ( N ) = 20
Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 8
Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=
NX
X
201205
=X
= 60,25Untuk menghitung persentase ketuntasan be;lajar, digunakan rumus :
Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta
belajartuntasyangdidikpesertaP
∑∑=
%100208 xP = = 40 %
C. HASIL PENELITIAN
1. Sikus I
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan berlangsung sebanyak
dua siklus, di mana setiap siklus dilaksanakan selama dua jam pelajaran (3
X 35 menit). Pada setiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama proses
penelitian berlangsung, di antaranya adalah :
1). menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2). menentukan bacaan yang terkait dengan materi pelajaran
3). membuat lembar pertanyaan yang sesuai dengan materi pelajaran
4). membuat daftar nama siswa untuk absensi dan penilaian
5). membuat lembar observasi proses pembelajaran untuk peserta didik
dan guru
6). membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus I.
b. Tindakan
Pelaksanaan siklus I pada pertemuan pertama ini dipusatkan
untuk menyampaikan materi pokok perilaku terpuji, pada pokok
bahasan meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s. (perilaku ketaataan,
keberanian dan kesabaran Nabi Ibrahim a.s.). Sedangkan untuk pokok
bahasan kedua, yaitu meneladani perilaku Nabi Ismail a.s. akan
dijelaskan pada pertemuan disiklus II.
Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam
kepada siswa, kemudian mengadakan absensi terhadap kahadiran
siswa. Sebelum masuk pada materi pelajaran, guru melakukan
apersepsi, guru membagi bacaan beserta pertanyaan yang akan
diselesaikan oleh peserta didik, kemudian guru membahas pertanyaan
dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. Proses ini kurang
lebih memakan waktu 80 menit.
Kegiatan selanjutnya masih ada sisa waktu 25 menit. Ini
digunakan untuk mengadakan evaluasi siklus I. Guru membagikan soal
evaluasi untuk dikerjakan oleh peserta didik tanpa ada yang membuka
buku maupun catatan ringkasan pelajaran yang telah diberikan. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik
dalam memahami materi pokok perilaku terpuji pada pokok bahasan
meneladani sikap Nabi Ibrahim a.s.
c. Pengamatan
Siklus I dilaksanakan selama dua jam pelajaran (3 X 35 menit)
pada tanggal 9 April 2010 dan diikuti oleh 20 siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan di siklus I ini guru
menyampaikan materi membiasakan perilaku terpuji. Guru mampu
melaksanakan tindakan pembelajaran cukup baik. Secara rinci dapat
diuraikan sebagai berikut :
1). Hasil pengamatan terhadap guru
Berdasarkan hasil penelitian pengamatan siklus I, diperoleh
data bahwa kinerja guru kurang optimal (terlampir). Hal ini
terbukti dengan pelaksanaan proses pembelajaran belum terlaksana
secara utuh, masih terdapat langkah-langkah pembelajaran dalam
rencana pembelajaran yang belum dilaksanakan.
2). Hasil pengamatan terhadap siswa
Selama proses pembelajaran siklus I ini berlangsung,
kegaduhan peserta didik mulai berkurang pada saat diberi bacaan
perhatian peserta didik terpusat pada bacaan yang diberikan, hal ini
dikarenakan terdapat gambar-gambar pada bacaan sehingga
membuat semangat peserta didik untuk membaca, tetapi masih ada
beberapa peserta didik yang belum berkonsentrasi penuh pada
bacaan dan masih ada yang membuat gaduh, seperti menjaili
temannya ataupun memukul-mukul bangku. Aktivitas peserta didik
dalam pembelajaran belum optimal, hal ini dapat dilihat dari hasil
pengamatan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran
diperoleh persentase 57,75 %. Sebagaimana dapat dilihat pada
tabel daftar aktivitas peserta didik di bawah ini :
Tabel 4. 2
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIKSatuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiPokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010
AspekPengamatan
No Responden
A B C D
Jumlah Prosentase(%)
Klasifikasi
1. R. 1 2 2 3 1 8 40 % Kurang
2. R. 2 4 4 1 2 11 55 % Cukup
3 R. 3 2 2 3 1 8 40 % Kurang
4 R. 4 3 3 3 2 11 55 % Cukup
5 R. 5 4 4 2 3 13 65 % Cukup
6 R. 6 3 3 3 2 11 55 % Cukup
7 R. 7 3 2 4 2 11 55 % Cukup
8 R. 8 3 4 3 3 13 65 % Cukup
9 R. 9 4 4 1 3 12 60 % Cukup
10 R.10 4 4 3 2 13 65 % Cukup
11 R.11 4 4 1 3 12 60 % Cukup
12 R.12 3 3 3 1 10 50 % Cukup
13 R.13 1 1 4 1 7 35 % Kurang
14 R.14 4 4 2 2 12 60 % Cukup
15 R.15 4 4 4 3 15 75 % Baik
16 R.16 4 4 3 3 14 70 % Baik
17 R.17 4 4 3 3 14 70 % Baik
18 R.18 4 4 3 3 14 70 % Baik
19 R.19 2 2 3 1 8 40 % Kurang
20 R.20 4 4 3 3 14 70 % Baik
Jumlah 66 66 55 44 231 57.75 % CukupKeterangan :1. Aspek Pengamatan
A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru
B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi
oleh guru
C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan
D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat
2. Kriteria Penilaian
1: Sangat kurang
2: Kurang
3: Cukup
4: Baik
5: Amat baik
3. Klasifikasi Aktivitas
40 % = Kurang Aktif
41-69 = Cukup Aktif
70-100 % = Aktif
4. Analisis Data Aktivitas
Ø Aktivitas seluruh peserta didik = 231
Ø Peserta didik = 20
Ø Skor maksimum = 20
Maka,
> Rata-rata aktivitas (x) =∑
∑didikpeserta
ikpesertadidseluruhAktivitas
=20231
= 11,55
> Prosentase (%) = %100xmaksimumSkor
didikpesertaratarataAktivitas∑ −
= %1002055,11 x = 57,77%
3). Hasil Evaluasi
Tahap ini merupakan evaluasi pembelajaran berupa
pelaksanaan tes formatif hal ini dilakukan untuk mengetahui
evaluasi hasil belajar peserta didik. Pada pembelajaran siklus I
hasil belajar peserta didik megalami peningkatan dibandingkan
dengan kondisi awal (pra siklus), namun masih belum mencapai
indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh
siklus I adalah nilai rata-rata 64,75 dengan ketuntasan belajar 55
%. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel hasil belajar berikut ini:
Tabel 4. 3
DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS I
Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiPokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010
No Responden Nilai Keterangan1 R. 1 55 Tidak tuntas2 R. 2 70 Tuntas3 R. 3 60 Tidak tuntas4 R. 4 50 Tidak tuntas5 R. 5 60 Tidak tuntas6 R. 6 75 Tuntas7 R. 7 55 Tidak tuntas8 R. 8 50 Tidak tuntas9 R. 9 70 Tuntas10 R.10 75 Tuntas11 R.11 70 Tuntas12 R.12 60 Tidak tuntas13 R.13 55 Tidak tuntas14 R.14 70 Tuntas15 R.15 80 Tuntas16 R.16 75 Tuntas17 R.17 70 Tuntas18 R.18 70 Tuntas19 R.19 50 Tidak tuntas20 R.20 75 Tuntas
Keterangan :1. Kriteria Hasil belajar
< 65 = Tidak tuntas
65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %
2. Analisis Data Hasil Belajar
Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1295
Jumlah peserta didik ( N ) = 20Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 11
Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=
NX
X
201295
=X
= 64,75
Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta
belajartuntasyangdidikpesertaP
∑∑=
%1002011 xP =
= 55 %
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus I, kemudian dilakukan
refleksi guna memperbaiki pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Guru diharapkan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Guru diharapkan memberikan gambaran umum materi pelajaran
3. Guru diharapkan dapat menekankan bagian-bagian terpenting
dalam pembelajaran.
4. Guru harus lebih memaksimalkan dan merata dalam membimbing
peserta didik untuk membaca dan menjawab pertanyaan yang
disediakan.
5. Guru harus lebih aktif memotivasi peserta didik untuk belajar.
Agar peserta didik tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar
kegiatan pembelajaran.
6. Guru diharapkan dapat menggunakan metode yang berbeda
sehingga pembelajaran menjadi bervariatif.
7. Aktivitas dan hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator
yang ditentukan sehingga perlu peningkatan pembelajaran di siklus
II.
2. Siklus II
e. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian
berlangsung, diantaranya adalah :
1). menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2). menetukan bacaan yang akan dipelajari oleh peserta didik
3). membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang akan dijawab oleh
peserta didik.
4). menambah media pembelajaran berupa buku kumpulan kisah-kisah
25 Nabi pada kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s, yang
berukuran besar.
5). menyiapkan kembali lembar observasi guru dan peserta didik dalam
pembelajaran.
6). membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus II.
f. Tindakan
Pelaksanaan siklus II ini dipusatkan untuk penyampaian materi
pokok perilaku terpuji, pokok bahasan meneladani perilaku Nabi Ismail
a.s (perilaku ketaatan, rela berkoraban serta ketabahan hati Nabi Ismail
a.s.).
Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam
kepada peserta didik, kemudian mengadakan absensi terhadap kehadiran
peserta didik. Sebelum masuk pada materi, guru memberi motivasi
peserta didik agar lebih semangat dan aktif dalam proses pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan sedikit
penjelasan materi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Guru
memberikan gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran. Guru dengan dibantu peneliti membagikan bacaan dan
pertanyaan yang akan di pelajari oleh peserta didik. Guru
memerintahkan peserta didik untuk membaca terlebih dahulu sebelum
menjawab pertanyaan, sebelumnya guru menceritakan sedikit tentang
kisah Nabi Ismail a.s dengan menggunakan media yang berupa buku
kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Kemudian guru
memerintahkan dan membimbing peserta didik dalam membaca dan
menjawab pertanyaan dengan menggunakan bacaan yang telah
dipelajari peserta didik. Guru membahas pertanyaan-pertanyaan dengan
menanyakan jawaban kepada peserta didik dan memberikan sedikit
penekanan materi pada bagian-bagian terpenting..
Selanjutnya guru membimbing peserta didik dalam
menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru
membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh peserta didik.
g. Pengamatan
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dikelas IV yang diampu
oleh ibu Asrofah dilaksanakan selama dua jam pelajaran (3X35 menit)
pada hari jum’at 16 April 2010 pada siklus II ini, guru menekankan
peserta didik dan memberikan nilai bagi mereka yang aktif membaca.
Guru juga sudah mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik
sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan antusias
secara rinci diuraikan sebagai berikut :
1). Hasil pengamatan terhadap guru
Berdasarkan pengamatan yang dilakuan terhadap tindakan
guru pada siklus II., diperoleh data bahwa kinerja sudah optimal
yaitu mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik
sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada dalam pembelajaran.
2). Hasil pengamatan terhadap siswa
Hasil pengamatan aktivitas peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung dapat diketahui bahwa jumlah peserta
didik yang melakukan aktivitas-aktivitas diluar pembelajaran sudah
berkurang bahkan tidak ada yang membuat kegaduhan lagi. Dari
hasil tesebut dapat diketahui bahwa perhatian peserta didik telah
terpusat pada materi pelajaran pada siklus ini sebelum membaca
guru menceritakan sedikit kisah Nabi Ismail a.s dengan
menggunakan buku bacaan yang bergambar, sehingga peserta didik
bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, dalam proses
pembelajaran ini yang semula tidak mau membaca atau malas
membaca mejadi semangat membaca, itu disebabkan karena peserta
didik dituntut menjawab pertanyaan yang diberikan guru sehabis
membaca. Dari hal ini peserta didik menjadi semangat membaca dan
menjawab pertanyaan, karena mereka sudah mengerti perintah dari
guru selain akan masuk penilaian. Berdasarkan data hasil
pengamatan tersebut aktivitas peserta didik mengalami peningkatan
yakni dari posentase 57,77% menjadi 75,25% pada siklus II ini.
Sebagaimana dapat dilihat tabel daftar aktivitas peserta didik di
bawah ini:
Tabel 4. 4
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIKSatuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Membiasakan perilaku terpujiSub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010
AspekPengamatanResponden
A B C DJumlah Prosentase
(%)Klasifikasi
1. R. 1 3 4 4 3 14 70 % Baik
2. R. 2 4 4 3 4 15 75 % Baik
3 R. 3 3 3 4 3 13 65 % Cukup
4 R. 4 4 4 4 3 15 75 % Baik
5 R. 5 4 4 3 4 15 75 % Baik
6 R. 6 4 4 4 4 16 80 % Baik
7 R. 7 4 4 4 4 16 80 % Baik
8 R. 8 4 4 4 3 15 75 % Baik
9 R. 9 4 4 3 4 15 75 % Baik
10 R.10 4 4 4 4 16 80 % Baik
11 R.11 4 4 4 5 17 85 % Baik
12 R.12 4 4 3 3 14 70 % Baik
13 R.13 3 3 4 3 13 65 % Cukup
14 R.14 4 4 3 4 15 75 % Baik
15 R.15 4 4 4 5 17 85 % Baik
16 R.16 4 4 3 4 15 75 % Baik
17 R.17 4 4 3 4 15 75 % Baik
18 R.18 4 4 4 4 16 80 % Baik
19 R.19 3 3 4 3 13 65 % Cukup
20 R.20 4 4 4 4 16 80 % Baik
Jumlah 76 77 73 75 301 75.25 % Cukup
Keterangan :1. Aspek Pengamatan
A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru.
B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi
oleh guru.
C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan.
D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat.
2. Kriteria Penilaian
1 : Sangat kurang
2 : Kurang
3 : Cukup
4 : Baik
5 : Amat baik
3. Klasifikasi Aktivitas
40 % = Kurang Aktif
41-69 = Cukup Aktif
70-100 % = Aktif
4. Analisis Data Aktivitas
Ø Aktivitas seluruh peserta didik = 301
Ø Peserta didik = 20
Ø Skor maksimum = 20
Maka,
> Rata-rata aktivitas (x) =∑
∑didikpeserta
ikpesertadidseluruhAktivitas
=20301
= 15,05
> Prosentase (%) = %100xmaksimumSkor
didikpesertaratarataAktivitas∑ −
= %1002005,15 x
= 75,25%
3). Hasil Evaluasi
Pada siklus II ini nilai evaluasi belajar peserta didik
meningkat bila dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik pada
siklus sebelumnya, rata-rata nilai peserta didik adalah 74,25 dengan
ketuntasan 80% sebagaimana dapat dilihat dalam tabel daftar hasil
belajar berikut ini:
Tabel 4. 5
DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS II
Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Membiasakan perilaku terpujiSub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010
No Responden Nilai Keterangan1 R. 1 60 Tidak tuntas2 R. 2 70 Tuntas3 R. 3 60 Tidak tuntas4 R. 4 70 Tuntas5 R. 5 70 Tuntas6 R. 6 80 Tuntas7 R. 7 70 Tuntas8 R. 8 70 Tuntas9 R. 9 85 Tuntas10 R.10 80 Tuntas11 R.11 90 Tuntas12 R.12 70 Tuntas13 R.13 55 Tidak tuntas14 R.14 85 Tuntas15 R.15 95 Tuntas16 R.16 75 Tuntas17 R.17 85 Tuntas18 R.18 70 Tuntas19 R.19 60 Tidak tuntas20 R.20 85 Tuntas
Keterangan :1. Kriteria Hasil belajar
< 65 = Tidak tuntas
65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %
2. Analisis Data Hasil Belajar
Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1485
Jumlah peserta didik ( N ) = 20Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 16
Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=
NX
X
201485
=X
= 74,25
Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta
belajartuntasyangdidikpesertaP
∑∑=
%1002016 xP =
= 80 %
h. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus II kemudian dilakukan
refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil nilai
peserta didik pada siklus ini sudah mencapai indikator keberhasilan,
dapat dilihat pada nilai rata-rata kelas yang sudah mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II.
D. PEMBAHASAN
Pembahasan yang diuraikan di sini lebih banyak didasarkan atas
hasil pengamatan yang dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Pada pra siklus
peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama peserta didik dan nilai
awal peserta didik. Nilai awal peserta didik diambil berdasarkan tes pra
siklus, data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar
peserta didik sebesar 60,25 dan persentase ketuntasan belajar pada pra siklus
sebesar 40%. Masih belum memenuhi indikator yang ditentukan yakni nilai
rata-rata 70 dan ketuntasan belajara 75%.
Tabel 4.6
Hasil Evaluasi Pra Siklus
Indikator Pra Siklus
Banyak peserta didik memperoleh nilai 65 8
Banyak peserta didik yang memperoleh nilai < 65 12
Nilai rata-rata 60,25
Ketuntasan belajar 40%
Dari pengamatan siklus I diperoleh data hasil pengamatan antara
lain guru sudah menggunakan metode pembelajaran Reading Guide cukup
baik, tetapi pengelolaan kelas belum optimal. Hal ini disebabkan kurangnya
motivasi dan bimbingan dalam membaca kurang merata, sehingga peserta
didik masih merasa kesulitan dalam memahami bacaan dan menjawab
pertanyaan yang ada. Akan tetapi pada saat diberi bacaan peserta didik
berantusias dalam membaca bahkan perhatian peserta didik pun terpusat pada
bacaan. Selain itu masih ada peserta didik yang melakukan aktivitas-aktivitas
diluar pembelajaran. Hasil belajar peserta didik pada siklus I terjadi
peningkatan jika dibandingkan dengan pra siklus, tetapi belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditetapkan. Pada pra siklus diperoleh nilai rata-
rata sebesar 60,25 dengan ketuntasan belajar 40% sedangkan pada siklus I
nilai rata-rata evaluasi adalah 64,75 dengan ketuntasan belajar 55% dengan
demikian, perlu dilanjutkan siklus II agar hasil belajar peserta didik dapat
diharapkan meningkat.
Pada siklus II berdasarkan refleksi siklus I, pelaksanaan tindakan
oleh guru sudah baik, guru mampu membangun semangat peserta didik
dalam membaca dan membimbing peserta didik dalam membaca dan
menjawab pertanyaan. Di samping itu, peserta didik juga tidak melakukan
aktivitas-aktivitas diluar pembelajaran karena pembelajaran di siklus ini
peserta didik dituntut untuk menjawab pertanyaan sehabis membaca, dan
ketika peserta didik menjawab pertanyaan diharapkan peserta didik untuk
mengulang jawaban dari temannya dan diharapkan dapat memberikan
keterangan salah atau benar, sehingga mereka bersemangat dalam membaca
dan menjawab pertanyaan karena akan masuk dalam penialaian. Hal ini
menyebabkan konsentrasi peserta didik terpusat pada bacaan sehingga
mereka dapat memahami bacaan dan dapat menjawab pertanyaan dengan
baik.
Pada siklus II ini hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I nilai rata-rata evaluasi
peserta didik adalah 64,75 dengan ketuntasan belajar 55%, setelah diberikan
tindakan pada siklus II nilai rata-rata evaluasi peserta didik adalah 74,25
dengan ketuntasan nilai 80%. Sehingga terdapat peningkatan hasil belajar
peserta didik dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II, hasil belajar peserta
didik sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan ( 75%).
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar peserta didik
telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, sehingga siklus II
dirasa cukup, tanpa harus dilanjutkan siklus III. Ini berarti dengan
penggunaan metode pembelajaran Reading Guide dalam pembelajaran PAI
kelas IV materi pokok perilaku terpuji pokok bahsan meneladani perilaku
Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s di SDN 02 Wonosari Kendal.
Peningkatan hasil belajar peserta didik dari pra siklus, siklus I dan siklus II
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.7
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Hasil Belajar 60,25 64,75 74,25
Ketuntasan Belajar 40% 55% 80%
Pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik
mengalami peningkatan dengan ketuntasan belajar 80%. Hal ini
menunjukkan bahwa masih ada beberapa peserta didik yang belum tuntas
dalam belajar, dikarenakan masih ada beberapa peserta didik yang belum
berkonsentrasi penuh dalam membaca teks bacaan sehingga pemahaman
peserta didik pada materi pelajaran masih kurang. Hal ini dapat dilihat pada
lembar aktivitas peserta didik. (terlampir)
BAB V
SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
IV dapat disimpulkan bahwa pada pra siklus sebelum diberi tindakan proses
pembelajaran yang berlangsung belum cukup kondusif, masih banyak peserta
didik yang melakukan aktivitas diluar proses pembelajaran, akan tetapi
dengan penerapan metode pembelajaran Reading Guide pada siklus I dengan
menggunakan bacaan bergambar tentang kisah Nabi Ibrahim a.s dan lembar
pertanyaan dapat menarik perhatian peserta didik dalam pembelajaran
sehingga proses pembelajaran sudah cukup kondusif. Pada siklus selanjutnya
guru menambah media pembelajaran yaitu buku bergambar kumpulan kisah-
kisah 25 Nabi pada kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s, hal ini
dilakukan sebagai penyemangat peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dengan menggabungkan metode pembelajaran Reading Guide dengan
metode cerita ini aktivitas dan hasil belajar mereka dapat meningkat. Hal ini
dapat dilihat dengan perolehan aktivitas peserta didik, yaitu pada pra siklus
menunjukkan ada beberapa peserta didik yang membuat gaduh sehingga
mengganggu konsentrasi peserta didik yang lain akan tetapi setelah diberi
metode pembelajaran Reading Guide pada siklus I dan siklus II menunjukkan
aktivitas peserta didik sudah terpusat pada materi pelajaran, terbukti dengan
persentase aktivitas peserta didik adalah 57,77% mengalami peningkatan
pada siklus II yaitu 75,25%. Sedangkan hasil belajar peserta didik dengan
penggunaan metode pembelajaran Reading Guide khususnya pada materi
pokok meneladani sikap Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. mengalami
peningkatan yaitu dari nilai pra siklus pada penelitian ini menghasilkan nilai
rata-rata 60,25 dengan ketuntasan belajar 40% meningkat menjadi rata-rata
64,75 dengan ketuntasan belajar 55% pada siklus I. Akan tetapi hasil tersebut
belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu peserta didik telah
memperoleh nilai rata-rata 70 dengan ketuntasan belajar 75 %. Sehingga
60
dilaksanakan siklus II yang menghasilkan rata-rata nilai peserta didik 74,25
dengan ketuntasan belajar 80 %.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian di atas dapat disampaikan saran-saran
sebagai berikut.
1. Dalam pembelajaran PAI guru harus mampu memilih model dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada
peserta didik agar peserta didik dapat terpusat perhatiannya pada materi
dan merasa mudah dalam memahami materi.
2. Bagi sekolah, diharapkan sedikit demi sedikit dapat melengkapi sumber
belajar (buku/media pembelajaran) sehingga peserta didik termotivasi
dan lebih semangat untuk meningkatkan prestasi belajarnya dengan
fasilitas yang ada.
C. PENUTUP
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa
mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat,
Taufiq dan Hidayah-Nya.
Peneliti menyadari akan keterbatasan yang peneliti punya, sehingga
penyajian masih jauh dari sempurna. Peneliti mohon maaf kepada semua
pihak dan mengharapkan masukan, kritik dan saran guna menjadikan skripsi
ini bermakna dan bermanfaat.
Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini,
semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:Rineka Cipta, 1999.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. RinekaCipta, 2002.
Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur, Bandung: RemajaRosda Karya, 1991.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006.
___________, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.
Aqib, Zainal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB, dan TK, Bandung:Yrama Widya, 2009.
Aziz, Sholeh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqu alTadris Juz I, Mesir: Darul Ma’arif, 1979.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2009.
Bariroh, Barorotul, “Metode Reading Guide”, http://elbarir.blogspot.com/2010/04/metode-reading-guide.html
BSNP, Standar Dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Pendidikan Agama IslamSekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah, Badan Standar NasionalPendidikan, 2006.
Daradjat, Zakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004.
Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan agama Islam, Jakarta: DirjenBinbaga Islam, 2001.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Khomsah, “Implementasi Active Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMPN 02Kebumen”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang, 2007.
Malik, Jamaludin, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Qur an-HaditsPokok Bahasan Hukum Nun Sukun atau Tanwin Dengan ActiveLearning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII E Semester I MTs Al-AsrorSemarang”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,
Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang, 2009.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Morgan, Clifford T, Introduction to Psychology, New York: Mc. Grow Hill BookCompany, 1961.
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2006.
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005.
Sahertian, Piet A., Profil Pendidik Profesional, Yogyakarta: Andi Offset, 1994.
Shaleh, Abdul Rachman, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Jakarta: PTGemawindu Panca Perkasa, 1999.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: PT RinekaCipta, 2010.
SM, Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEMPembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan,Semarang: Pustaka Rasail, 2008.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: RemajaRosda Karya, 1991.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:Remaja Rosda Karya, 2003.
________________, Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Remaja RosdaKarya, 2010.
Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000.
Thoha, Chabib dan Abdul Mu’ti, PBM PAI Di Sekolah Eksistensi dan ProsesBelajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: PustakaPelajar, 1998.
Thohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar BahasaIndonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Winkel, WS, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Gramedia, 1996.
Zaini, Hisyami, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka InsaniMadani, 2008.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Siti Zulaikhoh
NIM : 063111104
Tempat Tanggal Lahir : Kendal, 27 Juni 1988
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Sekarang : Magersari RT 1/1 Patebon Kendal
Jenjang Pendidikan :
1. SD N Magersari Patebon Kendal Lulus Tahun 2000
2. MTs NU 06 SA Pegandon Kendal Lulus Tahun 2003
3. MAN Kendal Lulus Tahun 2006
4. IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI Masuk Tahun 2006
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Semarang,
Saya yang bersangkutan,
Siti Zulaikhoh
063111104
DAFTAR SISWA KELAS IV SDN 02 WONOSARI KENDALTAHUN AJARAN 2009/2010
No. L/P Nama Peserat Didik
1 L Fajar Setiadi
2 P Cicilia
3 L Ahmad Yusuf
4 L Fajar Haryo Mukti
5 P Sri Rahayu
6 L Septian Aji Wicaksono
7 L Dani Saputra
8 L Agus Santoso
9 P Siti Rohimah
10 P Vivi Ayu Lestari
11 P Himatul Sofia Aeni
12 L Ahmad Firdaus
13 L Ahmad Jefri Dwi Wiraw
14 P Julia Herawati
15 L Moh. Fanny Ma’ruf
16 P Puput Oktaviana Asqiyuab
17 P Siti Nur Hasanah Putri
18 P Saskia Zahra
19 L Dani Kurniawan
20 P Nita Purwanti
Lampiran 1
DAFTAR HASIL BELAJAR PRA SIKLUS
Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiPokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s dan
Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010
No Responden Nilai Keterangan1 Fajar Setiadi 45 Tidak tuntas
2 Cicilia 70 Tuntas
3 Ahmad Yusuf 55 Tidak tuntas
4 Fajar Haryo Mukti 50 Tidak tuntas
5 Sri Rahayu 60 Tidak tuntas
6 Septian Aji Wicaksono 70 Tuntas
7 Dani Saputra 55 Tidak tuntas
8 Agus Santoso 50 Tidak tuntas
9 Siti Rohimah 70 Tuntas
10 Vivi Ayu Lestari 70 Tuntas
11 Himatul Sofia Aeni 70 Tuntas
12 Ahmad Firdaus 50 Tidak tuntas
13 Ahmad Jefri Dwi Wiraw 45 Tidak tuntas
14 Julia Herawati 70 Tuntas
15 Moh. Fanny Ma’ruf 75 Tuntas
16 Puput Oktaviana Asqiyuab 60 Tidak tuntas
17 Siti Nur Hasanah Putri 60 Tidak tuntas
18 Saskia Zahra 60 Tidak tuntas
19 Dani Kurniawan 50 Tidak tuntas
20 Nita Purwanti 70 Tuntas
Lampiran 2
Keterangan :KRITERIA HASIL BELAJAR< 65 = Tidak tuntas
65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat :
Jumlah nilai seluruh peserta didik ( X) = 1205
Jumlah peserta didik ( N ) = 20Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 8
Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=
NX
X
201205
=X
= 60,25
Untuk menghitung persentase ketuntasan be;lajar, digunakan rumus :
Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta
belajartuntasyangdidikpesertaP
∑∑=
%100208 xP =
= 40 %
SIKLUS IRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD N 02 Wonosari
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : IV / II
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Standar Kompetensi : 9. Membiasakan Perilaku Terpuji
Kompetensi Dasar : 9.1. Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s.
Indikator : - Mennunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan Nabi
Ibrahim a.s. kepada Allah SWT.
- Menunjukkan contoh-contoh sikap keberanian Nabi
Ibrahim a.s.
- Menunjukkan contoh-contoh sikap kesabaran Nabi
Ibrahim a.s.
I. Tujuan Pembelajaran
Ø Meneladani sikap ketaatan, keberanian dan kesabaran Nabi Ibrahim a.s.
II. Materi Pokok
§ Contoh-contoh sikap ketaatan, keberanian dan kesabaran.
III.Metode Pembelajaran
§ READING GUIDE (bacaan terbimbing)
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
§ Pertemuan I
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1.
2.
Pendahuluan:Salam pembuka, doa, appersepsi.
Kegiatan inti:1.Eksplorasi
- Guru mengawali dengan mengajukan beberapapertanyaan, contohnya :1. Pernahkah kalian mendengar kisah Nabi
Ibrahim a.s.2. Siapakah Nabi Ibrahim a.s
10 menit
70 menit
Lampiran 4
V. Alat dan Sumber Pembelajaran
• Buku PAI kelas IV
• Lembar Bacaan
VI. Penilaian
a. Aspek yang dinilai :
- Partisipasi aktif dalam
pembelajaran
- Kinerja individu
b. Jenis tagihan :
- Tugas individu
c. Bentuk Instrumen :
- Tes Obyektif
Kendal, 9 April 2010
Pengampu Kelas IV Pengamat
Asrofah, S. Pdi Siti Zulaikhoh
Nip. 19591210 198201 2 012 NIM : 063111104
3.
2.ElaborasiSetelah eksplorasi guru melakukan prolog dengan : -- Guru menceritakan sedikit kisah Nabi Ibrahim a.s- Guru menjelaskan tentang sub materi yang akandisampaikan.
- Guru membagi bahan bacaan dengan pertanyaankepada peserta didik.
- Guru memerintahkan siswa mempelajari bahanbacaan kisah Nabi Ibrahim a.s. denganmenggunakan pertanyaan.
- Guru membahas pertanyaan tersebut denganmenanyakan jawaban kepada peserta didik.
3.KonfirmasiSetelah guru melakukan explorasi dan elaborasi,guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari
Penutup
a. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.
b. Salam penutup
25 menit
LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Model Pembelajaran Reading Guide dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI
Kelas IV Semester II SD N 02 Wonosari Kendal Tahun Pelajaran 2009/2010
Nama Guru yang diamati : Ibu Asrofah, S. PdiSatuan Pendidikan/ Kelas : SD N 02 Wonosari Kendal/IVMata Pelajaran : PAIMateri Pokok : Perilaku Terpuji
Kompetensi Dasar : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s.Indikator : - Menunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan
sikap Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah SWT- Menunjukkancontoh-contohsikap
keberanian Nabi Ibrahim a.s.- Menunjukkancontoh-contohsikap
kesabaran Nabi Ibrahim a.s.Diamati Hari/ Tanggal : Jumat / 9 April 2010Jam Pelajaran Ke : Jam ke I- III jam 07.00 s/d 09.00Jumlah Siswa Waktu diamati : 20 peserta didikTindak Mengajar
PelaksanaanNo. Aspek PengamatanYA TIDAK
1.
2.
Apersepsi
Ø Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Ø Memberikan gambaran umum materi pelajaran.
Ø Memberikan gambaran kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran.
Ø Memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk
belajar.
Penyampaian materi pokok
Ø Materi yang disampaikan benar, tidak ada yang
menyimpang.
Ø Menekankan bagian-bagian terpenting dalam
pelajaran.
Ø Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang
sesuai dengan materi pelajaran.
Ø Mengajukan pertanyaan atau tugas selama
penyampaian materi.
Ø Mendorong peserta didik untuk menyamapaikan ide
Lampiran 4
3.
4
atau bertanya.
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Reading Guide
Ø Mengkondisikan kelas supaya berkonsentrasi
membaca
Ø Membimbing peserta didik dalam membaca dan
menjawab pertanyaan
Ø Membahas pertanyaan atau kisi yang telah dikerjakan
peserta didik.
Ø Memberikan umpan balik dan evaluasi atas materi
yang telah disampaikan.
Menutup pelajaran
Ø Memberikan tes tertulis individu untuk mengetahui
tingkat pemahaman peserta didik sesuai kompetensi
yang ditentukan.
Ø Menyimpulkan materi diakhir pembelajaran.
Penarikan Kesimpulan:
Pada pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus I kurang optimal,
hal ini terbukti dengan adanya langkah penerapan pembelajaran yang belum
terlaksana. Oleh karena itu, diharapkan ada perbaikan pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II untuk mengoptimalkan penerapan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Reading Guide dalam
meningkatkan prestasi belajar.
InstrumenTest hasil belajar (achievement test)
Nama :Kelas/semester :Mata pelajaran :Hari/tanggal :Waktu : 25 menit
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang palingbenar!
1. Nabi Ibrahim a.s selalu beriman dan bertakwa kepada Allah. Bertakwaartinya…a rajin beribadah
b melakukan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya
c malas bekerja tetapi rajin beribadah
d rajin beribadah dan rajin mengerjakan maksiat
2. Saat Ayahnya lupa tidak mengerjakan salat wajib, Asya memperingatkanayahnya karena berbuat salah. Sikap Asya tersebut menunjukkan selalubersikap…a. selalu berani untuk menyampaikan kebenaran
b. berani dengan ayahnya
c. menganggap ayahnya bodoh karena berbuat salah
d. tidak menghormati orang tua
3. Jika kita mendapatkan cobaan dari Allah swt, sebaiknya…a. berputus asa
b. marah-marah dan mengeluh
c. berbuat sabar dan ikhlas
d. malas beribadah
4. Nabi Ibrahim a.s sangat taat terhadap perintah Allah, terbukti saatdiperintahkan Allah untuk meninggalkan Siti Hajar dan Ismail a.s ditempat sepi dan tandus, Nabi Ibrahim a.s bersikap….a. Melaksanakan dan mentaatinya
b. menolaknya
c. mengabaikannya
d. melaksanakan dengan terpaksa
Lampiran 5
5. Nabi Ibrahim mengajak umatnya untuk meyembah….a. berhala
b. Allah
c. matahari
d. hewan
6. Di bawah ini contoh sikap taat kepada Allah SWT adalah….a. menjalankan sholat lima
waktu
b. malas belajar
c. suka mencontek
d. tidak pernah menjalankan sholat
lima waktu
7. Jika melihat teman yang mencontek disaat mengerjakan soal sebaiknyasikap kamu….a. memarahinya
b. mengingatkan dan menasehatinya
c. memusuhi
d. biasa saja
8. Di bawah ini mana yang termasuk perilaku keberanian Nabi Ibrahim a.s…..a. berani memarahi ayahnya Azhar
b. berani menghancurkan berhala-berhala sesembahan Namrud.c. berani menyembelih Ismail
d. berani membantah Allah SWT
9. Nabi Ibrahim berani menghancurkan berhala-berhala sesembahan Namruddan seluruh penduduk. Ini adalah contoh sikap Nabi Ibrahim dalam hal….a. kesombongannya
b. takabur
c. menghormati
d. keberaniannya dalam menegakkan agama Allah
10. Jika kamu mendapatkan nilai jelek dalam pelajaran maka sikap kamusebaiknya…..a. Putus asa
b. menangis
c. bersabar dan rajin belajar
d. marah
11. Nabi Ibrahim a.s selalu taat terhadap segala perintah Allah SWT. Taatartinya….a. menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala yang
dilarang Allah SWT
b. menjalankan perintah Allah SWT dengan terpaksa
c. rajin beribadah dan malas bekerjad. suka berbuat maksiat
12. Di bawah contoh sikap berani karena benar dalam kehidupan sehari-hari,kecuali….
b. berani memarahi orang tuac. berani menegur temannya yang nyontek
d. berani mengajak temannya untuk mengajie. berani mengajak kebenaran
13.Jika ingin cita-cita kalian tercapai, maka….dalam belajar.
b. malas
c. mencontek
d. rajin
e. tidur
14. Walaupun berbeda keyakinan, Nabi Ibrahim a.s tidak….pada orang
tuanya.
a. patuh
b. taat
c. melawan
d. berbakti
15. Selalu melaksanakan salat fardhu lima waktu meneladani sikap Nabi
Ibrahim dalam hal…..
a. keberaniannya
b. kesombongannya
c. ketaatan kepada Allah SWT
d. kekerasannya
16. Dalam kehidupannya Nabi Ibrahim a.s…..menyembah patung berhala.
a. tidak pernah
b. pernah
c. sekali
d. kadang-kadang
17. Raja Namrud dihadapi Nabi Ibrahim a.s. dengan rasa….
a. takut
b. gentar
c. berani
d. sombong
18. Nabi Ibrahim sangat sabar dan tabah dalam mempertahankan….
a. anaknya
b. ayahnya
c. agamanya
d. rumahnya
19. Nabi Ibrahim termasuk salah satu rasul….
a. Ulul Azmi
b. Ulil Albab
c. Al Amin
d. Al Falaq
20. Sabar artinya….
a. sayang kepada orang tuab. menahan diri dari keluh kesah
c. berbuat baik kepada temannyad. menghormati orang tua.
Kunci jaqaban siklus I1. B 11. A2. A 12. B3. C 13. D4. A 14. C5. B 15. C6. A 16. A7. B 17. C8. B 18. C9. D 19. A10. C 20. B
DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS I
Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiPokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010
No Responden Nilai Keterangan1 Fajar Setiadi 55 Tidak tuntas
2 Cicilia 70 Tuntas
3 Ahmad Yusuf 60 Tidak tuntas
4 Fajar Haryo Mukti 50 Tidak tuntas
5 Sri Rahayu 60 Tidak tuntas
6 Septian Aji Wicaksono 75 Tuntas
7 Dani Saputra 55 Tidak tuntas
8 Agus Santoso 50 Tidak tuntas
9 Siti Rohimah 70 Tuntas
10 Vivi Ayu Lestari 75 Tuntas
11 Himatul Sofia Aeni 70 Tuntas
12 Ahmad Firdaus 60 Tidak tuntas
13 Ahmad Jefri Dwi Wiraw 55 Tidak tuntas
14 Julia Herawati 70 Tuntas
15 Moh. Fanny Ma’ruf 80 Tuntas
16 Puput Oktaviana Asqiyuab 75 Tuntas
17 Siti Nur Hasanah Putri 70 Tuntas
18 Saskia Zahra 70 Tuntas
19 Dani Kurniawan 50 Tidak tuntas
20 Nita Purwanti 75 Tuntas
Lampiran 6
Keterangan :1. Kriteria Hasil belajar
< 65 = Tidak tuntas
65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %
2. Analisis Data Hasil Belajar
Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1295
Jumlah peserta didik ( N ) = 20
Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 11
Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=
NX
X
201295
=X
= 64,75
Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta
belajartuntasyangdidikpesertaP
∑∑=
%1002011 xP =
= 55 %
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Membiasakan perilaku terpujiSub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010
AspekPengamatan
No Responden
A B C D
Jumlah Prosentase(%)
Klasifikasi
1. R. 1 2 2 3 1 8 40 % Kurang
2. R. 2 4 4 1 2 11 55 % Cukup
3 R. 3 2 2 3 1 8 40 % Kurang
4 R. 4 3 3 3 2 11 55 % Cukup
5 R. 5 4 4 2 3 13 65 % Cukup
6 R. 6 3 3 3 2 11 55 % Cukup
7 R. 7 3 2 4 2 11 55 % Cukup
8 R. 8 3 4 3 3 13 65 % Cukup
9 R. 9 4 4 1 3 12 60 % Cukup
10 R.10 4 4 3 2 13 65 % Cukup
11 R.11 4 4 1 3 12 60 % Cukup
12 R.12 3 3 3 1 10 50 % Cukup
13 R.13 1 1 4 1 7 35 % Kurang
14 R.14 4 4 2 2 12 60 % Cukup
15 R.15 4 4 4 3 15 75 % Baik
16 R.16 4 4 3 3 14 70 % Baik
17 R.17 4 4 3 3 14 70 % Baik
Lampiran 8
18 R.18 4 4 3 3 14 70 % Baik
19 R.19 2 2 3 1 8 40 % Kurang
20 R.20 4 4 3 3 14 70 % Baik
Jumlah 66 66 55 44 231 57.75 % Cukup
Keterangan :1. Aspek Pengamatan
A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru
B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi
oleh guru
C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan
D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat
2. Kriteria Penilaian
1 : Sangat kurang
2 : Kurang
3 : Cukup
4 : Baik
5 : Amat baik
3. Klaisifikasi Aktivitas
40 % = Kurang Aktif
41-69 = Cukup Aktif
70-100 % = Aktif
4. Analisis Data Aktivitas
Ø Aktivitas seluruh peserta didik = 231
Ø Peserta didik = 20
Ø Skor maksimum = 20
Maka,
> Rata-rata aktivitas (x) =∑
∑didikpeserta
ikpesertadidseluruhAktivitas
=20231
= 11,55
> Prosentase (%) = %100xmaksimumSkor
didikpesertaratarataAktivitas∑ −
= %1002055,11 x
= 57,77%
SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD N 02 Wonosari
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : IV / II
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Standar Kompetensi : 9. Membiasakan Perilaku Terpuji
Kompetensi Dasar : 9.2. Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s.
Indikator : - Menunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan Nabi
Ismail a.s terhadap orang tua
- Menunjukkan contoh-contoh sikap ketabahan hati
Nabi Ismail a.s.
- Menunjukkan contoh-contoh sikap rela berkorban
Nabi Ismail a.s.
I. Tujuan Pembelajaran
Ø Meneladani sikap ketaatan, ketabahan dan rela berkorban Nabi Ismail a.s.
II. Materi Pokok
§ Contoh-contoh sikap ketaatan kapada orang tua, ketabahan dan rela
berkorban
III.Metode Pembelajaran
§ READING GUIDE (bacaan terbimbing) dan Cerita
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1.
2.
Pendahuluan:Salam pembuka, doa, appersepsi.
Kegiatan inti:1.Eksplorasi
- Guru mengawali dengan mengajukan beberapapertanyaan, contohnya :
10 menit
70 menit
Lampiran 8
V. Alat dan Sumber Pembelajaran
• Buku PAI kelas IV
• Lembar Bacaan
VI. Penilaian
d. Aspek yang dinilai :
- Partisipasi aktif dalam
pembelajaran
- Kinerja individu
e. Jenis tagihan :
- Tugas individu
f. Bentuk Instrumen :
- Tes obyektif
3.
1. Pernahkah kalian mendengar kisah Nabi Ismaila.s.
2. Siapakah Nabi Ismail a.s
2.Elaborasi Setelah eksplorasi guru melakukan prolog dengan :
- Guru menceritakan sedikit kisah Nabi Ismail a.s- Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan
disampaikan.- Guru membagi bahan bacaan dengan pertanyaan
kepada peserta didik.- Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan
bacaan kisah Nabi Ismail a.s. denganmenggunakan pertanyaan.
- Guru membahas pertanyaan tersebut denganmenanyakan jawaban kepada peserta didik.
3.KonfirmasiSetelah guru melakukan explorasi dan elaborasi,guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari
Penutup
a. Guru memberikan tes evaluasi yang berdasarkan
materi yang telah diberikan.
b. Salam penutup.
25 menit
Kendal, 16 April 2010
Pengampu Kelas IV Pengamat
Asrofah, S. Pdi Siti Zulaikhoh
Nip. 19591210 198201 2 012 NIM : 063111104
LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Model Pembelajaran Reading Guide dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI
Kelas IV Semester II SD N 02 Wonosari Kendal Tahun Pelajaran 2009/2010
Nama Guru yang diamati : Ibu Asrofah, S.PdiSatuan Pendidikan/ Kelas : SD N 02 Wonosari Kendal/IVMata Pelajaran : PAIMateri Pokok : Perilaku Terpuji
Kompetensi Dasar : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s.Indikator : - Menunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan
Nabi Ismail a.s terhadap orang tua- Menunjukkancontoh-contohsikap
ketabahan hati Nabi Ismail a.s.- Menunjukkan contoh-contoh sikap rela
berkorban Nabi Ismail a.s.Diamati Hari/ Tanggal : Jumat / 16 April 2010Jam Pelajaran Ke : Jam ke I- III jam 07.00 s/d 09.00Jumlah Siswa Waktu diamati : 20 peserta didikTindak Mengajar
PelaksanaanNo. Aspek PengamatanYA TIDAK
1.
2.
Apersepsi
Ø Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Ø Memberikan gambaran umum materi pelajaran.
Ø Memberikan gambaran kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran.
Ø Memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk
belajar.
Penyampaian materi pokok
Ø Materi yang disampaikan benar, tidak ada yang
menyimpang.
Ø Menekankan bagian-bagian terpenting dalam
pelajaran.
Ø Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang
sesuai dengan materi pelajaran.
Ø Mengajukan pertanyaan atau tugas selama
penyampaian materi.
Lampiran 9
3.
4.
Ø Mendorong peserta didik untuk menyamapaikan ide
atau bertanya.
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Reading Guide
Ø Mengkondisikan kelas supaya berkonsentrasi
membaca
Ø Membimbing peserta didik dalam membaca dab
menjawab pertanyaan
Ø Membahas pertanyaan atau kisi yang telah dikerjakan
peserta didik.
Ø Memberikan umpan balik dan evaluasi atas materi
yang telah disampaikan.
Menutup pelajaran
Ø Memberikan tes tertulis individu untuk mengetahui
tingkat pemahaman peserta didik sesuai kompetensi
yang ditentukan.
Ø Menyimpulkan materi diakhir pembelajaran.
Penarikan Kesimpulan:
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus II sudah optimal, hal
ini terbukti dengan adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang
optimal, maka siklus II ini sudah cukup dalam menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Reading Guide dalam
meningkatkan prestasi belajar.
InstrumenTest hasil belajar (achievenment test)
Nama :Kelas/semester :Mata pelajaran :Hari/tanggal :Waktu : 25 menit
B. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang palingbenar!
1. Dengan keimanan dan kesabaran akhirnya Nabi Ismail a.s diganti olehAllah dengan….a unta
b domba
c sapi
d kerbau
2. Ketika Nabi Ibrahim a.s menceritakan tentang mimpinya untukmenyembelih Nabi Ismail karena perintah Allah, bagaimana sikap NabiIsmail a.s…a menerimanya dengan tabah dan ikhlas
b menolaknya
c melarikan diri
d mengabaikannya
3. Jika waktu sholat dan mengaji telah tiba, sikapmu sebaiknya….
a tetap menonton televisi
b segera mengerjakan sholat dan mengaji
c tetap bermain
d mengerjakan pekerjaan yang lebih penting
4. Sikap rela berkorban Nabi Ismail dapat kita teladani dalam kehidupansehari-hariseperti…a menyumbangkan harta kita kepada orang yang membutuhkan
b menyimpan harta kita
c membantu teman mengerjakan soal
d memamerkan harta kekayaan yang kita miliki
5. Ketika berbicara dengan orang tua, maka sikap kita sebaiknya….
a sambil bermain
Lampiran 10
b memalingkan muka
c memandang ke arah lain
d memperhatikan dan menatap dengan sungguh-sungguh
6. Nabi Ismail adalah contoh sikap seorang anak yang…a. durhaka
b. takabur
c. taat
d. soleh dan takabur
7. Sikap yang baik terhadap orang tua adalah…
a hormat dan berbakti
b manja
c memusuhi
d biasa saja
8. Berkorban harus dilakukan dengan….
a memberikan harta yang banyak
b mengharap pujian dari orang lain
c memamerkan kepada orang lain
d ikhlas untuk mengharap ridho dari Allah
9. Saat melihat seorang peminta-minta, tindakanmu sebaiknya…
a mengusir peminta-minta tersebut
b membantu sesuai kemampuan
c mencemooh peminta-minta tersebut
d memerintah dia agar mau bekerja
10.Jika orang tuamu meminta kamu melakukan sesuatu yang dilarang agama,maka sikapmu sebaiknya…a. memarahi kedua orang
tuab. mematuhi perintahnya
c. mempelajari perintahnya
d. menolak perintahnya dengan
sopan
11. Nabi Ismail a.s dikenal sebagai rasul yang….
a zalimb kejam
c sabar dan tabahd berani
12.Diantara ciri anak yang soleh berbakti kepada orang tua adalah selalu….a. membiarkan
b. mengabaikanc. mendoakan
d. meremehkan13. Sikap yang tidak baik, ketika orang tua sedang memberi nasehat berikut
ini adalah….a. tidak menghiraukan
b. duduk dengna baikc. mendengarkan dengan seksama
d. memperhatikan dengan baik14. Nabi Ismail a.s memiliki akhlak mulia, terbukti ia rela….untuk memenuhi
perintah Allah SWT.a. meninggalkan
b. mengabaikanc. mendurhakai
d. berkorban dan melaksanakan15. Setiap cobaan diterima Nabi Ismail a.s dengan…..
a. berat hatib. ikhlas
c. terpaksad. menangis
16. Nabi Ismail a.s melaksanakan perintah Allah dengan….a. tabah dan ikhlas
b. terpaksac. takabur
d. berat hati17. Ibadah kurban pada hari raya Idul Adha dilakukan dengan…
a. memberikan pakain kepada orang yang membutuhkan
b. membagi-bagikan uangc. memberikan makanan kepada anak yatim dan fakir miskin
d. menyembelih binatang ternak18. Birrul walidain artinya…..
a. mendurhakai orang tuab. durhaka kepada Allah SWT
c. mentaati perintah Allah SWTd. berbakti kepada orang tua
19. Kita hanya boleh memohon perlindungan kepada…a. Allah SWT
b. ayah dan ibuc. guru
d. ibu saja20. Kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s mengandung perilaku terpuji
yang harus diteladani. Diantara perilaku yang harus kita teladani adalah….a. sabar, suka menolong dan sombong
b. berani, membangkang dan tabahc. taat, sabar dan pemalas
d. ikhlas, sabar, taat dan pemberani
Kunci Jawaban Siklus II
1. B 11. C2. A 12. C3. B 13. A4. A 14. D5. D 15. B6. C 16. A7. A 17. D8. D 18. D9. B 19. A10.D 20. D
DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS II
Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiPokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010
No Responden Nilai Keterangan1 R. 1 60 Tidak tuntas2 R. 2 70 Tuntas3 R. 3 60 Tidak tuntas4 R. 4 70 Tuntas5 R. 5 70 Tuntas6 R. 6 80 Tuntas7 R. 7 70 Tuntas8 R. 8 70 Tuntas9 R. 9 85 Tuntas10 R.10 80 Tuntas11 R.11 90 Tuntas12 R.12 70 Tuntas13 R.13 55 Tidak tuntas14 R.14 85 Tuntas15 R.15 95 Tuntas16 R.16 75 Tuntas17 R.17 85 Tuntas18 R.18 70 Tuntas19 R.19 60 Tidak tuntas20 R.20 85 Tuntas
Keterangan :1. Kriteria Hasil belajar
< 62 = Tidak tuntas
62 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %
2. Analisis Data Hasil Belajar
Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1485
Jumlah peserta didik ( N ) = 20Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 16
Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=
NX
X
Lampiran 11
201485
=X
= 74,25
Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta
belajartuntasyangdidikpesertaP
∑∑=
%1002016 xP =
= 80 %
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Membiasakan perilaku terpujiSub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010
AspekPengamatan
No. Responden
A B C D
Jumlah Prosentase(%)
Klasifikasi
1. R. 1 3 4 4 3 14 70 % Baik
2. R. 2 4 4 3 4 15 75 % Baik
3 R. 3 3 3 4 3 13 65 % Cukup
4 R. 4 4 4 4 3 15 75 % Baik
5 R. 5 4 4 3 4 15 75 % Baik
6 R. 6 4 4 4 4 16 80 % Baik
7 R. 7 4 4 4 4 16 80 % Baik
8 R. 8 4 4 4 3 15 75 % Baik
9 R. 9 4 4 3 4 15 75 % Baik
10 R.10 4 4 4 4 16 80 % Baik
11 R.11 4 4 4 5 17 85 % Baik
12 R.12 4 4 3 3 14 70 % Baik
13 R.13 3 3 4 3 13 65 % Cukup
14 R.14 4 4 3 4 15 75 % Baik
15 R.15 4 4 4 5 17 85 % Baik
16 R.16 4 4 3 4 15 75 % Baik
Lampiran 12
17 R.17 4 4 3 4 15 75 % Baik
18 R.18 4 4 4 4 16 80 % Baik
19 R.19 3 3 4 3 13 65 % Cukup
20 R.20 4 4 4 4 16 80 % Baik
Jumlah 76 77 73 75 301 75.25 % Cukup
Keterangan :1. Aspek Pengamatan
A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru.
B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi
oleh guru.
C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan.
D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat.
2. Kriteria Penilaian
1 : Sangat kurang
2 : Kurang
3 : Cukup
4 : Baik
5 : Amat baik
3. Klaisifikasi Aktivitas
40 % = Kurang Aktif
41-69 = Cukup Aktif
70-100 % = Aktif
4. Analisis Data Aktivitas
Ø Aktivitas seluruh peserta didik = 301
Ø Peserta didik = 20
Ø Skor maksimum = 20
Maka,
> Rata-rata aktivitas (x) =∑
∑didikpeserta
ikpesertadidseluruhAktivitas
=20301
= 15,05
> Prosentase (%) = %100xmaksimumSkor
didikpesertaratarataAktivitas∑ −
= %1002005,15 x
= 75,25%
LEMBAR DOKUMENTASI MODEL PEMBELAJARANREADING GUIDE
1. Peserta didik mempelajari bacaan
2. Guru membahas pertanyaan
Lampiran 13
PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaiman pelaksanaan pembelajaran PAI yang terjadi di SDN 02
Wonosari Kendal?
2. Sejauh mana metode atau model pembelajaran apakah yang digunakan
dalam pembelajaran PAI?
3. Bagaimana kondisi peserta didik atau kelas dalam pembelajaran PAI?
4. Apakah peserta didik senang jika diberi soal sebagai latihan?
5. Bagaimana nilai evaluasi mata pelajaran yang diperoleh peserta didik?
6. Dengan berlakunya KTSP apakah strategi pembelajaran PAI di SDN 02
Wonosari Kendal sudah menerapkan strategi pembelajaran dengan
menggunakan metode atau model pembelajaran tertentu?
Lampiran 14
top related