fakultas ekonomi dan bisnis universitas udayana … · 2017. 4. 1. · iv kata pengantar puji...
Post on 16-Feb-2021
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
SIKAP BERWIRAUSAHA MEMEDIASI LOCUS OF CONTROL
DAN NORMA SUBYEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi:Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana)
SKRIPSI
Oleh:
Oleh:
ANGGARA REZA ADITYA PUTRA
NIM: 1106205039
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
-
i
SIKAP BERWIRAUSAHA MEMEDIASI LOCUS OF CONTROL
DAN NORMA SUBYEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi:Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana)
SKRIPSI
Oleh:
ANGGARA REZA ADITYA PUTRA
1106205039
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2015
-
ii
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji
pada tanggal: Juni 2015
Tim Penguji: Tanda tangan
1. Ketua : .....................
2. Sekretaris : .....................
3. Anggota : .....................
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen
Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si
NIP. 19610601 198503 2 003
Pembimbing
Prof. Dr. Ketut Rahyuda, SE, MSIE.
NIP. 19500130 1983031001
-
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di
dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Denpasar, Juni 2015
Mahasiswa,
Anggara Reza Aditya Putra
NIM. 1106205039
-
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat
rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “ Sikap Berwirausaha memediasi Locus of
control dan Norma subyektif pada Niat Berwirausaha (Studi:Mahasiswa
Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana)” dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. I.G.B. Wiksuana, SE., MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
2. Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, SE., M.Si, Prof. Dr. I Made Wardana, SE.,
MP, dan Dr. Gerianta Wirawan Yasa, SE., M.Si, selaku Pembantu Dekan I, II,
dan III, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, sekaligus selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang sudah turut memberikan nasihat, motivasi dan
petunjuk selama proses perkulihan berlangsung serta telah menyempatkan
waktunya sebagai Dosen Pembahas sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
5. Prof. Dr. I Ketut Rahyuda, SE., MSIE selaku Dosen Pembimbing yang telah
mencurahkan sebagian waktunya dalam membantu serta memotivasi penulis
untuk dapat menuntaskan penelitian berupa skripsi ini dengan baik sehingga
dapat selesai tepat pada waktunya.
6. Bapak/ibu dosen pengajar beserta staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan fasilitas yang
-
v
memadai dalam menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
7. Keluarga tercinta; Bapak Andri, Ibu Farida Iryani, kakak Reza Fahlevi yang telah
memberikan doa, nasehat dan dukungan baik moril maupun materiil.
8. Saudari Izky Ova Ayu Sabrina yang telah memberikan semangat dan
dukungannya setiap hari sampai tulisan ini diselesaikan.
9. Kepada Muhammad Farid Al Habib, SE sahabat seperjuangan dari awal
menginjakan kaki di Universitas Udayana sampai selesainya menempuh
pendidikan S1 Reguler di FEB Unud.
10. Kepada Keluarga besar KSEI ICON! Udayana (Ahmad Pauzi Dkk.), rekan-rekan
seperjuangan skripsi, Heri Santoso, SE, Deo Gratias, SE, Danghyang Reksa
Maruto, SE, Erri Nugraha Derri, Gedy Pasca Mahardika,SE, Harry Andika
Koswara, Achmad Bahri, Ade Imron, Hardian, Banna Akbar, Satrianto Wibowo,
Anggra Lutfi A.M, I Komang Surya Nata Negara, SE. beserta rekan-rekan
“J.M.T” yang lain.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini tidak akan dapat berhasil
sebagaimana mestinya tanpa dukungan dari berbagai pihak. Meskipun demikian,
penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap agar
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Denpasar, April 2015
Penulis
-
vi
Judul : Sikap Berwirausaha memediasi Locus of control dan Norma Subyektif
pada Niat Berwirausaha (Studi:Mahasiswa Program Diploma Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana)
Nama : Anggara Reza Aditya Putra
NIM : 1106205039
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi bertolak belakang dengan lapangan
pekerjaan yang semakin sempit, hal ini menyebabkan angka pengangguran yang
tinggi. Di Indonesia Kaum yang berpendidikan justru menyumbang angka
pengangguran terbanyak. Lembaga pendidikan seharusnya tidak lagi dipersepsikan
sebagai tempat pencetak tenaga kerja namun diharapkan sebagai penghasil
entrepreneur entrepreneur muda yang unggul dan mandiri. Penelitian ini dilakukan
berdasarkan dari masalah pengangguran tersebut. Banyak faktor untuk mengetahui
niat berwirausaha, diantaranya locus of control, norma subyektif dan sikap
berwirausaha.
Penelitian ini dilakukan di Program Studi Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 110 responden,
dengan menggunakan teknik probability sampling, khususnya Proportionate
Stratified Random Sampling. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan
menggunakan teknik analisis jalur (Path Analysis).
Hasil penelitian menunjukkan setiap variabel yang diuji telah valid dan reliabel,
serta telah layak secara model menurut uji asumsi klasik sehingga penelitian dapat
dilakukan. Secara simultan ketiga variabel bebas (locus of control, norma subyektif,
dan sikap berwirausaha) berpengaruh signifikan pada niat berwirausaha mahasiswa
Program Studi Diploma FEB Unud. Namun untuk pengujian secara parsial, variabel
norma subyektif tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap berwirausaha
dan niat berwirausaha.Hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi bagi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana khususnya Program Studi Diploma sebagai
lembaga pendidikan yang berkewajiban mengarahkan dan membentuk jiwa
wirausaha pada mahasiswa. Sehingga nantinya bisa menghasilkan lulusan yang
berjiwa entrepreneur.
Kata Kunci: locus of control, norma subyektif, sikap berwirausaha, niat
berwirausaha, path analysis.
-
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ................................................. 7 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 8 1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................... 9 1.5 Sistematika Penulisan ............................................................ 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori . ..................................................................... 12
2.1.1 Theory Planned Behaviour ............................................ 12
2.1.2 Locus of control ............................................................. 13
2.1.3 Norma subyektif ............................................................ 14
2.1.4 Sikap berwirausaha ........................................................ 14
2.1.4 Niat berwirausaha .......................................................... 15
2.2 Hipotesis Penelitian ............................................................... 15
2.2.1 Pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud ........... 16
2.2.2 Pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha
mahasisiwa Program Studi Diploma FEB Unud ........... 17
2.2.3 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha
Mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud ............. 17
2.2.4 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud .............. 18
2.2.5 Pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat
berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma
FEB Unud ..................................................................... 19
2.2.6 Pengaruh tidak langsung locus of control terhadap niat
-
viii
berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB
Unud melalui variabel sikap berwirausaha..................... 19
2.2.7 Pengaruh tidak langsung norma subyektif
terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program Studi
Diploma melalui variabel sikap berwirausaha ............... 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ................................................................. 21
3.2 Lokasi Penelitian ................................................................. 22
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ................................................. 22
3.4 Identifikasi Variabel ............................................................. 23
3.5 Definisi Operasional Variabel .............................................. 25
3.5.1 Locus of control .......................................................... 25
3.5.2 Norma subyektif ......................................................... 25
3.5.3 Sikap berwirausaha ..................................................... 25
3.5.4 Niat berwirausaha ....................................................... 26
3.6 Jenis – jenis Data ................................................................. 28
3.6.1 Jenis data menurut sifatnya ......................................... 28
3.6.2 Jenis data menurut sumbernya .................................... 28
3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel ............... 29
3.7.1 Populasi ...................................................................... 29
3.7.2 Sampel........................................................................ 30
3.7.3 Teknik Penentuan Sampel ........................................... 30
3.8 Metode Pengumpulan Data .................................................. 32
3.9 Pengujian Instrumen ............................................................. 33
3.9.1 Uji validitas ................................................................ 33
3.9.2 Reliabilitas.................................................................. 34
3.10 Teknik Analisis Data ............................................................ 34
3.10.1 Uji asumsi klasik ....................................................... 34
3.10.2 Analisis jalur (path analysis) ...................................... 40
3.10.3 Pengujian hipotesis .................................................... 41
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Program Studi Diploma Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana ............................................ 43
4.1.1 Latar belakang Program Studi Diploma Fakultas ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana .................................... 43
-
ix
4.1.2 Lokasi dan keadaan lapangan penelitian ....................... 44
4.2 Karakteristik Responden ....................................................... 48
4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ..................................... 49
4.3.1 Uji validitas .................................................................. 49
4.3.2 Uji reliabilitas ............................................................... 51
4.4 Deskripsi Variabel Penelitian ................................................. 51
4.4.1 Penilaian responden terhadap locus of control................ 53
4.4.2 Penilaian responden terhadap norma subyektif............... 56
4.4.3 Penilaian responden terhadap sikap berwirausaha .......... 57
4.4.4 Penilaian responden terhadap niat berwirausaha ............ 59
4.5 Analisis Data .......................................................................... 61
4.5.1 Rekapitulasi hasil analisis jalur (Path Analysis) dan
Kelayakan model .......................................................... 61
4.5.2 Uji asumsi klasik ........................................................... 67
4.5.3 Persamaan analisis jalur (Path Analysis) ........................ 70
4.6 Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 72
4.6.1 Uji Signifikansi Koefesien Regresi Secara Parsial
(Uji t) ............................................................................ 72
4.6.2 Uji Signifikansi Koefesien Regresi Secara simultan
(Uji F) .......................................................................... 79
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 82
4.7.1 Pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha . 82
4.7.2 Pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha. 82
4.7.3 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha .... 83
4.7.4 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha ... 84
4.7.5 Pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat
berwirausaha ................................................................. 84
4.7.6 Pengaruh tidak lngsung locus of control terhadap niat
Berwirausaha melalui variable sikap berwirausaha ........ 85
4.7.7 Pengaruh tidak langsung norma subyektif
terhadap niat berwirausaha melalui variabel sikap
berwirausaha ................................................................ 87
4.8 Implikasi Hasil Penelitian ....................................................... 88
4.9 Keterbatasan Penelitian .......................................................... 89
-
x
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................................ 90
5.2 Saran ...................................................................................... 92
5.2.1 Bagi praktisi .................................................................. 92
5.2.2 Bagi Peneliti selanjutnya ............................................... 92
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................ 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 100
-
xi
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
3.1 Penentuan sampel ............................................................... 32
4.2 Karakteristik responden ....................................................... 48
4.3 Hasil uji validitas instrument ............................................... 50
4.4 Hasil uji reliabilitas instrument ............................................ 51
4.5 Deskripsi jawaban responden mengenai locus of control...... 54
4.6 Deskripsi jawaban responden mengenai norma subyektif..... 57
4.7 Deskripsi jawaban responden mengenai sikap berwirausaha 59
4.8 Deskripsi jawaban responden mengenai niat berwirausaha .. 60
4.9 Persamaan regresi model I pengaruh locus of control dan
Norma subyektif terhadap sikap berwirausaha ..................... 63
4.10 Persamaan regresi model II pengaruh locus of control,
Norma subyektif dan sikap berwirausaha terhadap niat
berwirausaha ...................................................................... 64
4.11 Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung
Locus of control, norma subyektif, sikap berwirausaha
pada niat berwirausaha ....................................................... 67
4.12 Hasil Uji normalitas model I ................................................ 68
4.13 Hasil Uji normalitas model II............................................... 69
4.14 Hasil Uji multikolinearitas model I ...................................... 70
4.15 Hasil Uji multikolinearitas model II ..................................... 70
4.16 Hasil Uji heteroskedastisitas model I ................................... 71
4.17 Hasil Uji heteroskedastisitas model II .................................. 71
4.18 Hasil Uji t model I ............................................................... 72
4.19 Hasil Uji t model II .............................................................. 73
-
xii
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Halaman
2.1 Model penelitian ...................................................................... 21
3.1 Analisis jalur (Path Analysis)................................................... 37
4.1 Analisis jalur model I pengaruh tidak langsung, locus of control
dan norma subyektif terhadap niat berwirausaha melalui sikap
berwirausaha ........................................................................... 62
4.2 Analisis jalur model II pengaruh langsung locus of control,
Norma subyektif dan sikap berwirausaha terhadap niat
berwirausaha ........................................................................... 62
4.3 Validasi model diagram jalur akhir .......................................... 66
-
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1 Kuesioner penelitian ................................................................. 100
2 Tabulasi data penelitian ........................................................... 103
4 Uji validitas ............................................................................. 117
5 Uji reliabilitas ........................................................................... 120
6 Deskripsi variabel penelitian ..................................................... 123
7 Uji normalitas ........................................................................... 133
8 Uji multikolinearitas ................................................................ 136
9 Uji heteroskedastisitas .............................................................. 137
10 Hasil analisis jalur (Path Analysis) ............................................ 138
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada akhir tahun 2015 ini, Indonesia akan menghadapi perdagangan bebas
ASEAN atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Oleh
karena itu entrepreneurship (sikap kewirausahaan) harus disiapkan secara
“proactive” oleh bangsa Indonesia khususnya di perguruan tinggi. Para ahli ekonomi
dan manajemen khususnya telah mengingatkan bahwa pentingnya entrepreneur ini,
misalnya Schumpeter dalam Pinayani (2006) menyatakan bahwa entrepreneurship is
driving force behind economic growth.
Kewirausahaan atau enterpreneurship pada mulanya merupakan konsep yang
dikembangkan dalam tradisi sosiologi dan psikologi. Richard Cantillon dalam
(Siswoyo,2009) menyatakan bahwa entrepreneurship merupakan fungsi dari risk
bearing. konsep kewirausahaan merupakan akumulasi dari fungsi keberanian
menanggung risiko dan inovasi (Siswoyo, 2009).
Kewirausahaan merupakan pilihan yang tepat bagi individu yang tertantang
untuk menciptakan kerja, bukan mencari kerja. Kewirausahaan dimaknai sebagai
semangat, sikap dan perilaku atau kemampuan seseorang dalam melihat peluang,
menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
-
2
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar (Astuti dan Yulianto, 2014). Fakta
membuktikan bahwa banyak entreprenuer sukses yang berawal dari usaha kecil
(Siswoyo, 2009).
Wirausaha harusnya menjadi solusi untuk mengurangi masalah pengangguran
yang dihadapi oleh setiap negara. Krisis ekonomi 1998 yang terjadi di Indonesia juga
telah ikut menyumbangkan angka pengangguran. Di Indonesia angka pengangguran
terbanyak justru diciptakan oleh kelompok terdidik. Data menunjukkan bahwa jumlah
penganggur terdidik yang telah menamatkan pendidikan diploma dan sarjana sampai
dengan Agustus 2010 telah mencapai 1,1 juta orang (BPS,2011). Secara persentase,
jumlah penganggur terdidik juga meningkat drastis. Penganggur terdidik tercatat
mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari
persentase pada 2004 yang hanya mencapai 5,71% (BPS, 2011). Di Bali, Tingkat
pengangguran terdidik juga semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS)
Bali menunjukkan tingkat pengangguran terbuka menurut jenjang pendidikan ini
menggambarkan kondisi penyerapan tenaga kerja terdidik lebih sedikit dibandingkan
kurang terdidik. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Panusunan Siregar
mengatakan tingkat pengangguran lulusan SMK di Bali merupakan yang tertinggi,
mencapai 4,51 persen pada triwulan III 2014, meningkat dari 4,01 persen pada
triwulan III 2013. Berikutnya adalah pengangguran lulusan Diploma I/II/III 3,26
persen, dan sarjana 2,71 persen (BPS 2014).
-
3
Fenomena rendahnya minat dan motivasi anak muda Indonesia untuk
berwirausaha dewasa ini menjadi pemikiran serius bagi berbagai pihak, baik
pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat. Berbagai upaya
dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan terutama merubah pola pikir
generasi muda yang selama ini hanya berminat sebagai pencari kerja setelah lulus
dari sekolah atau perguruan tinggi . Hal ini merupakan tantangan bagi pihak sekolah
dan perguruan tinggi sebagai lembaga penghasil lulusan.
Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, semua perguruan tinggi di Indonesia
telah memasukkan mata kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka sebagai
salah satu mata kuliah pokok yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa.
Pendidikan kewirausahaan tidak hanya memberikan landasan teoritis mengenai
konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap berwirausaha, dan pola pikir seorang
wirausahawan.
Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai
salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan hasrat dan jiwa
berwirausaha di kalangan generasi muda, (Indarti dan Rokhima, 2008). Hal ini
merupakan investasi modal untuk mempersiapkan para mahasiswa dalam memulai
bisnis baru melalui integrasi pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan untuk
mengembangkan dan memperluas sebuah bisnis. Pendidikan kewirausahaan juga
dapat meningkatkan minat para mahasiswa untuk memilih kewirausahaan sebagai
salah satu pilihan karir selain pilihan karir menjadi pegawai swasta atau pegawai
negeri sipil (PNS).
-
4
Program Studi Diploma menjadi menarik untuk diteliti karena disebabkan oleh
beberapa hal, yang pertama ketika pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla
menetapkan kebijakan untuk memoraturium pegawai negeri sipil (PNS) sementara
waktu (Kompas.com,28/10/2014). Kebijakan ini tentu membuat para diploma yang
mengincar kursi di sektor sektor kepemerintahan sedikit kecewa. seperti yang
diketahui bahwasannya PNS masih menjadi salah satu pilihan karir yang favorit. Hal
tersebut akan membuat peluang pencari kerja semakin sempit. Praktis hanya ada
sektor swasta yang tersisa bagi pencari kerja, atau berwirausaha menjadi pilihan
terakhir bagi para lulusan. Bagi orang yang takut mengambil resiko, berwirausaha
bisa menjadi pilihan terakhir setelah tidak mendapatkan pekerjaan namun bagi orang
yang cerdas justru berwirausaha merupakan suatu pilihan karir yang menjanjikan.
Alasan yang kedua mengapa diploma menjadi pilihan yang menarik untuk
diteliti terutama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud)
dikarenakan Program Studi Diploma dikelola oleh program Vokasi Unud yang
merupakan program untuk meningkatkan kompentensi dalam bekerja para
lulusannya. Alasan yang kedua ini sangat menarik untuk dibahas. Pada 2010 lalu
dikutip dari (Bali post/2010) ketua program diploma III FE Unud Drs. Ida Bagus
Dharmadiaksa, M.Si.,Ak. Menyatakan bahwa alumnus Diploma III FE Unud juga
diharapkan tidak terpaku dengan kecilnya peluang dan kesempatan kerja. Karena
lulusan program ini sudah siap untuk menjadi wirausaha yang profesional. ''Jadi para
lulusan yang diyudisium kali ini sudah siap untuk menciptakan lapangan kerja,''
ujarnya. Dalam laporannya Dharmadiaksa juga mengakui lulusan yang terserap di
-
5
dunia kerja cukup besar yakni 78 persen, sedangkan yang kembali melanjutkan
pendidikan ke jenjang S-1 sebanyak 22 persen. Diploma III FE Unud memiliki
empat program studi, yakni akuntansi, keuangan dan perbankan, perpajakan dan
pemasaran.
Alasan yang ketiga adalah menurunnya animo atau minat dari mahasiswa untuk
mengambil konsentrasi manajemen terutama pemasaran di Program Studi Diploma
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud. Program studi pemasaran awalnya menjadi
program favorit dan unggulan pada studi Diploma FEB Unud. Menurunnya peminat
pada program itu, menjadi pertimbangan bagi pimpinan untuk menghentikan
sementara (on/off) sampai minat masyarakat pada studi pemasaran Diploma FEB
Unud pulih kembali (Diploma FEB Unud, 2015). Sedangkan untuk mengembangkan
keunggulan bersaing suatu organisasi secara konsep maka konsentrasi pemasaran
adalah yang paling erat hubungannya dengan kewirausahaan itu sendiri sebagai
strategi guna mencapai sasaran bisnis maupun kinerja organisasi (Pretheeba, 2014).
Mengingat konsentrasi kewirausahaan di FEB Unud sedang ditiadakan sementara,
maka Program Studi Diploma dijadikan objek penelitian.
Niat kewirausahaan diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha (Indarti dan
Rokhima,2008) Salah satu elemen penting dalam mempromosikan kewirausahaan
adalah untuk memotivasi individu menjadi pengusaha dan membekali mereka dengan
keterampilan yang tepat untuk menjadikan peluang bisnis menjadi usaha
sukses. Namun, keputusan untuk menjadi wirausaha ditentukan oleh banyak
-
6
faktor. Hal ini sangat diperlukan untuk melihat faktor-faktor yang membuat seseorang
menjadi pengusaha. Hasil penelitian Pretheeba (2014) membuktikan bahwa kegiatan
kewirausahaan ditentukan oleh niat. Orang-orang tidak akan menjadi pengusaha
secara tiba-tiba tanpa pemicu tertentu, dan yang paling penting, yaitu niat.
Untuk melihat seberapa besar niat seseorang tersebut untuk menjadi wirausaha
maka menarik untuk meneliti hal hal yang dianggap bisa mempengaruhi niat
seseorang untuk memulai berwirausaha. Variabel yang pertama adalah sikap
berwirausaha, sikap berwirausaha merupakan dasar bagi pembentukan niat. Di dalam
sikap terhadap perilaku terdapat dua aspek pokok, yaitu keyakinan individu bahwa
menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan menghasilkan akibat-
akibat atau hasil-hasil tertentu, dan merupakan aspek pengetahuan individu tentang
obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang belum tentu sesuai dengan
kenyataan. Semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu obyek sikap,
maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap obyek sikap tersebut,
demikian pula sebaliknya (Wijaya, 2008). Pendapat dari Douglas dan Shepherd
(2000) menyatakan bahwa keputusan untuk menjadi pengusaha dapat dimodelkan
sebagai pilihan karir utilitas. Artinya, orang memilih untuk menjadi wirausaha jika
utilitas total yang mereka harapkan lebih besar dari utilitas yang diharapkan dari
pekerjaan lain.
Variabel selanjutnya yang menarik untuk diteliti adalah Norma subyektif,
norma subyektif juga dikenal sebagai norma sosial mengacu pada tekanan sosial yang
dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang diinginkan (Ni et al,.
-
7
2012). Tekanan dari keluarga, teman dan masyarakat mempengaruhi perilaku
seseorang untuk menjadi seorang pengusaha.
Variabel yang terakhir adalah Locus of control, menurut Kreitner dan Kinicki
(dalam Abdullah,2006) terdiri dari dua konstruk yaitu internal dan eksternal, dimana
apabila seseorang yang meyakini bahwa apa yang terjadi selalu berada dalam
kontrolnya dan selalu mengambil peran serta bertanggung jawab dalam setiap
pengambilan keputusan termasuk dalam internal locus of control, sedangkan
seseorang yang meyakini bahwa kejadian dalam hidupnya berada diluar kontrolnya
termasuk dalam external locus of control.
Dari fenomena diatas , maka menarik untuk meneliti variabel variabel yang
telah dipaparkan dengan judul SIKAP BERWIRAUSAHA MEMEDIASI LOCUS
OF CONTROL DAN NORMA SUBYEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA
(Studi: Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana)
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1) Bagaimana pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana?
-
8
2) Bagaimana pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana?
3) Bagaimana pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha mahasiswa
Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana?
4) Bagaimana pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha mahasiswa
Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana?
5) Bagaimana pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana?
6) Bagaimana pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha melalui
sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana?
7) Bagaimana pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha melalui
sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1) Untuk menjelaskan adanya pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana .
-
9
2) Untuk menjelaskan adanya pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3) Untuk menjelaskan adanya pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4) Untuk menjelaskan adanya pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
5) Untuk menjelaskan adanya pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat
berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
6) Untuk menjelaskan adanya pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha
melalui sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana.
7) Untuk menjelaskan adanya pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha
melalui sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana.
1.4 Kegunaan Penelitian
Atas tujuan penelitian yang sudah diberikan, maka dari penelitian ini
diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Kegunaan secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu hasil studi
empiris untuk memberikan pemahaman, gambaran, dan wawasan dalam bidang ilmu
kewirausahaan, khususnya dalam meneliti niat berwirausaha.
-
10
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai suatu masukan bagi
mahasiswa agar termotivasi untuk menjadi wirausaha,khususnya mahasiswa program
Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara
bab yang satu dengan yang lainnya dan disusun secara sistematis dan rinci untuk
memberi bagaimana gambaran yang ada dan mempermudah pembahasan tentang
penelitian ini. Adapun sistimatika dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Bab ini memuat teori-teori yang berasal dari berbagai literatur yang dianggap
relevan dengan permasalahan yang diangkat untuk dapat mengakomodasi
argumentasi yang akurat sesuai dengan pokok permasalahan yang ada serta
dengan menyusun hipotesis yang digunakan.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini memuat metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi
penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel,
-
11
jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV: DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Bab ini menyajikan hasil-hasil penelitian yang diperoleh secara sistematis
setelah dianalisis dengan menggunakan metode analisis yang sesuai dengan
tujuan penelitian. Selain itu disajikan pula hasil pengujian hipotesis yang
selanjutnya dibahas berdasarkan atas semua hasil penelitian serta pengujian
hipotesis yang telah ada tersebut, yaitu membandingkan hasil yang diperoleh
dengan teori yang dipakai acuan dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang menguraikan mengenai
simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dan saran-saran bagi berbagai
pihak yang memiliki kepentingan (stakeholder) terkait dengan topik penelitian
yang telah dihasilkan ini.
-
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori dan Konsep
2.1.1 Teori Planned Behavior (TPB)
Theory Planned Behavior (TPB) berasal dari TRA ( Theory Reaction Action)
yang dikenalkan oleh Fishbein dan Ajzen 1975 (Ajzen, 1991). untuk meramalkan dan
menerangi perilaku manusia dalam konteks tertentu, akan memungkinkan prediksi
perilaku yang tidak berada di bawah kontrol sukarela lengkap. TRA bisa
memprediksi perilaku tetapi niat saja tidak cukup untuk memprediksi perilaku. Oleh
karena itu, dirasa kontrol berwirausaha harus disertakan (Ajzen & Fishbein, 2000).
Berdasarkan teori Theory of Planned Behavior (TPB) Ajzen (dalam Engle et al,.
2008) mengatakan bahwa sikap berwirausaha, norma subyektifl dan kontrol
berwirausaha mempengaruhi intensi berwirausaha.
Dari penelitian yang sebelumnya ditemukan bahwa norma subyektif dan
kebutuhan berprestasi berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha (Ferreira et al,.
2012). Di samping itu, niat juga menunjukkan seberapa keras seseorang berani
mencoba, niat menunjukkan seberapa besar upaya yang direncanakan seseorang
untuk dilakukannya dan niat adalah paling dekat berhubungan dengan perilaku
selanjutnya (Wijaya, 2008).
-
13
Penelitian yang dilakukan Autio et,. al (2001) menunjukkan bahwa komponen
TPB menjelaskan 21% varians dalam niat menjadi pengusaha. Penelitian sebelumnya
menjelaskan legitimasi menggunakan TPB dalam menjelaskan niat kewirausahaan di
berbagai budaya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar sikap
,norma subyektif, kontrol perilaku yang dirasakan, maka semakin kuat pula niat
menuju kewirausahaan (Ajzen, 1991). Hasil penelitian Moriano et al., (2011)
menunjukan bahwa TPB berpengaruh positif signifikan untuk memprediksi niat.
Karena dukungan yang kuat, TPB diadopsi dalam penelitian ini.
2.1.2 Locus Of Control
Locus of control menurut Kreitner dan Kinicki (dalam Abdulloh 2006) terdiri
dari dua konstruk yaitu internal dan eksternal, dimana apabila seseorang yang
meyakini bahwa apa yang terjadi selalu berada dalam kontrolnya dan selalu
mengambil peran serta bertanggung jawab dalam setiap pengambilan keputusan
termasuk dalam internal locus of control, sedangkan seseorang yang meyakini bahwa
kejadian dalam hidupnya berada diluar kontrolnya termasuk dalam external locus of
control. Menurut Respati (2011) berpendapat bahwa locus of control merupakan
variabel utama untuk menjelaskan perilaku manusia dalam organisasi. Locus of
control adalah tingkatan dimana individu berkeyakinan bahwa hasil (peristiwa yang
terjadi dalam kehidupannya) tergantung pada perilaku atau karakteristik pribadi
mereka.
-
14
2.1.3 Norma subyektif
Norma subyektif juga dikenal sebagai norma sosial mengacu pada tekanan
sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang
diinginkan Ajzen (dalam Ni et al,. 2012). Tekanan dari keluarga, teman dan
masyarakat mempengaruhi perilaku seseorang untuk menjadi seorang pengusaha.
Jogiyanto (2007:14) mendefinisikan norma subyektif sebagai tekanan sosial yang
didasari dari kepercayaan orang lain yang dapat mempengaruhi minat sehingga yang
bersangkutan mempertimbangkan kembali apakah akan melakukan atau tidak
melakukan perilaku tersebut. Norma subyektif dimaksudkan sebagai tekanan sosial
yang dirasakan seseorang dalam melakukan suatu perilaku tertentu (Lee, 2009).
Menurut Baron dan Byrne (2003), norma subyektif adalah persepsi individu tentang
apakah orang lain akan mendukung atau tidak terwujudnya tindakan tersebut. Hogg
dan Vaughan (2005) memaparkan penjelasan bahwa norma subyektif adalah produk
dari persepsi individu tentang kepercayaan yang dimiliki orang lain.
2.1.4 Sikap berwirausaha
Sikap adalah kepercayaan positif atau negatif untuk menampilkan suatu
perilaku tertentu. Kepercayaan-kepercayaan atau beliefs ini disebut dengan
behavioral beliefs. Seorang individu akan berniat untuk menampilkan suatu perilaku
tertentu ketika ia menilainya secara positif. Sikap ditentukan oleh kepercayaan-
kepercayaan individu mengenai konsekuensi dari menampilkan suatu perilaku
(behavioral beliefs), ditimbang berdasarkan hasil evaluasi terhadap konsekuensinya
-
15
(outcome evaluation). Sikap-sikap tersebut dipercaya memiliki pengaruh langsung
terhadap niat berperilaku dalam hal ini yaitu berwirausaha dan dihubungkan dengan
norma subyektif dan kontrol berwirausaha (Achmat, 2010)
2.1.5 Niat berwirausaha
Winardi (2008:4) menggambarkan seorang entrepreneur sebagai seorang
individu yang menciptakan sebuah organisasi untuk tujuan tujuan komersial. Niat
merupakan sebuah motivasi diri seseorang, kemauan untuk mengerahkan usaha, dan
kemauan untuk berusaha keras yang akan tercermin dari perilaku (Ajzen, 1991).
Penelitian Nursito (2013) menyatakan niat berwirausaha sebagai kesungguhan niat
seseorang untuk melakukan perbuatan atau memunculkan suatu perilaku tertentu,
yaitu berwirausaha . Keputusan untuk memulai sebuah bisnis baru biasanya
direncanakan selama beberapa waktu dan kemudian diiringi dengan niat untuk benar-
benar melakukannya (Neneh, 2014).
2.2 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan pada kajian pustaka yang sudah
dikaji diatas, maka dalam penelitian ini akan dapat dibuat jawaban sementara atas
hasil penelitian sebelumnya yang disesuaikan dengan rumusan masalah yang dipilih
untuk diuji, yaitu sebagai berikut:
-
16
2.2.1 Pengaruh Locus Of Control terhadap sikap berwirausaha
Hasil penelitian dari Respati (2011) menyatakan bahwa external locus of
control memperkuat pengaruh sikap manajer terkait dengan kecurangan penyajian
laporan keuangan terhadap niat manajer dalam melakukan kecurangan penyajian
laporan keuangan. Temuan empiris ini mendukung pendapat Ajzen (1991) yang
menyatakan bahwa locus of control merupakan variabel eksternal yang dapat
mempengaruhi secara tidak langsung hubungan sikap ke arah perilaku, norma-norma
subyektif, dan kontrol perilaku. Hasil penelitian ini juga mendukung model
pengambilan keputusan interaksionis Trevino (1986), dimana dalam model tersebut
menunjukkan bahwa locus of control mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Trevino (1986), Trevino dan Youngblood
(1990), Jones dan Kavanagh (1996) yang menyatakan bahwa seseorang yang
memiliki external locus of control cenderung terlibat dalam sikap ke arah perilaku
tidak etis, dan sebaliknya seseorang dengan internal locus of control cenderung untuk
memilih tidak terlibat dalam sikap ke arah perilaku etis. Hasil yang berbeda
ditunjukan dalam penelitian Sarita dan Agustia (2009) menemukan bahwa locus of
control tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap kepuasan kerja auditor.
H1: locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
-
17
2.2.2 Pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha
Hasil penelitian dari Kornaeij dan Askaripoor (2013) menunjukan bahwa
norma subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap sikap. Hasil penelitian dari
Marhaini (2008) juga menyebutkan bahwa norma subyektif berpengaruh terhadap
sikap. Hasil penelitian Albari dan Liriswati (2004) membuktikan bahwa norma
subyektif berpengaruh positif terhadap brand attitude. Demikian juga dengan
penelitian Sigit (2006) membuktikan bahwa norma subyektif dapat meningkatkan
sikap mahasiswa untuk membeli ulang pasta gigi merek Close Up. Hasil yang
berbeda didapatkan dari hasil penelitian Dwijayanti (2012) yang menunjukan bahwa
norma subyektif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa FE Unesa.
H2: Norma subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
2.2.3 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha
Hasil penelitian dari Uddin dan Bose (2012) menunjukan locus of control
berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa bisnis tingkat S1 dan
tingkat master universitas swasta di Bangladesh. Sejalan dengan penelitian Uddin dan
Boshe, hasil penelitian Olanrewaju (2013) menemukan locus of control secara
signifikan berkontribusi pada prediksi niat kewirausahaan. Penelitian dari Nabi et al,.
(2010) juga menunjukan bahwa locus of control berpengaruh positif signifikan
terhdap niat berwirausaha. internal locus of control yang kuat, tingginya kreativitas
-
18
dan inovasi, ikut berperan dalam membentuk niat orang untuk berwirausaha (Lieli
dan Sirene 2011). Hasil yang berbeda ditunjukan oleh penelitian Kristiansen &
Indarti (2004) bahwa locus of control tidak berpengaruh signifikan terhadap niat
berwirausaha.
H3: Locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha
mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
2.2.4 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha
Norma subyektif telah ditentang oleh banyak peneliti menyatakan relevansi
dalam memprediksi niat kewirausahaan. penelitian Autio et al., (2001) menemukan
bahwa norma subyektif tidak signifikan dalam memprediksi niat kewirausahaan
sedangkan penelitian dari El Harbi (2009) dan Karali (2013) menemukan bahwa
norma subyektif merupakan prediktor penting dalam niat kewirausahaan. Menurut
Alsos et al., (2006) Disurvei 252 siswa di Nordland di Norwegia dan mengungkapkan
norma subyektif
Punya Pengaruh pada niat kewirausahaan. Hasil yang berbeda didapatkan
berdasarkan temuan dari dua mahasiswa Universitas Spanyol, Linen dan Chen (2009)
membuktikan sebaliknya bahwa norma subyektif tidak berpengaruh terhadap niat
berwirausaha.
H4: Norma subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha
mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
-
19
2.2.5 Pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha
Dalam studi Pretheeba (2014 )yang dilakukan di Hong Kong, terungkap
bahwa siswa laki-laki dan perempuan memiliki sikap positif tentang kewirausahaan.
Pemaparan hasil penelitian Choitung et al., (2012) menyebutkan bahwa Para siswa
perempuan percaya bahwa mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan dan bakat
sebagai rekan-rekan pria mereka. Penelitian Souitaris et al.,(2007) menemukan
bahwa beberapa sikap menyumbang peningkatan niat siswa sebagai akibat dari
partisipasi dalam program kewirausahaan. Hasil penelitian dari Suharti dan Sirine
(2011) juga menunjukan bahwa sikap berpengaruh positif signifikan terhadap niat
berwirausaha. Hasil yang berbeda ditemukan dalam penelitian Carolina (2006)
dimana sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap niat.
H5: sikap berwirausaha secara signifikan memengaruhi niat berwirausaha
mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
2.2.6 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha melalui sikap
berwirausaha
Hasil penelitian dari Respati (2011) menyatakan bahwa external locus of
control memperkuat pengaruh sikap manajer terkait dengan kecurangan penyajian
laporan keuangan terhadap niat manajer dalam melakukan kecurangan penyajian
laporan keuangan. Hasil yang berbeda ditunjukan dalam penelitian Sarita dan Agustia
(2009) menemukan bahwa locus of control tidak berpengaruh signifikan terhadap
sikap kepuasan kerja auditor. Penelitian Souitaris et al.,(2007) menemukan bahwa
-
20
beberapa sikap menyumbang peningkatan niat siswa sebagai akibat dari partisipasi
dalam program kewirausahaan. Hasil yang berbeda ditemukan dalam penelitian
Carolina (2006) dimana sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap niat.
H6: locus of control secara signifikan mempengaruhi niat berwirausaha melalui
sikap berwirausaha mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
2.2.7 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha melalui sikap
berwirausaha
Hasil penelitian Albari dan Liriswati (2004) membuktikan bahwa norma subyektif
berpengaruh positif terhadap brand attitude. Hasil yang berbeda didapatkan dari hasil
penelitian Dwijayanti (2012) yang menunjukan bahwa norma subyektif tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap berwirausaha mahasiswa FE Unesa. .
Hasil penelitian dari Lieli dan Sirine (2011) juga menunjukan bahwa sikap
berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha. Hasil yang berbeda
ditemukan dalam penelitian Carolina (2006) dimana sikap tidak berpengaruh
signifikan terhadap niat.
H7: norma subyektif secara signifikan mempengaruhi niat berwirausaha melalui
sikap berwirausaha mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
-
21
2.2.8 Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan bagaimana arah hipotesis yang telah ditetapkan dengan
menyesuaikan pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka kerangka konsep dari
penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber: Pengembangan Oleh Peneliti
H5
H4
H3
H2
H1
Locus of control
(X1)
Sikap berwirausaha
(Y1)
norma subyektif
(X2)
Niat
Berwirausaha
(Y2)
-
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan bentuk
asosiatif. Menurut Sugiyono (2013), penelitian asosiatif merupakan sebuah penelitian
yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara
dua variabel atau lebih merupakan hubungan sebab akibat. Sebagian menjadi
penyebab dan sebagian lain menjadi akibat.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana. Karena subjek yang akan diteliti merupakan mahasiswa program Diploma
fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3.3 Subyek dan Obyek Penelitian
Objek penelitian adalah suatu sifat dari objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian memperoleh kesimpulan (Sugiyono,2013;38). Penelitian ini
dilakukan di Denpasar, dengan mengambil subjek mahasiswa program Diploma
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Objek penelitian ini adalah aspek
locus of control , norma subyektif dan sikap berwirausaha yang mempengaruhi niat
berwirausaha.
-
23
3.4 Identifikasi Variabel
3.4.1 Variabel Independen
Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat
(Sugiyono, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah locus of control (X1)
dan norma subyektif (X2) .
3.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah niat berwirausaha (Y2).
3.4.3 Variabel Mediasi
Variabel mediasi sesungguhnya merupakan variabel intervening Menurut
Indriantoro dan Supomo (2012:66) variabel mediasi atau intervening merupakan
variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel dependen menjadi hubungan
yang tidak langsung. Variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara
variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen.
Variabel mediasi atau intervening dalam penelitian ini adalah sikap berwirausaha
(Y1).
-
24
3.5 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel ini mengacu pada beberapa definisi konseptual
variabel penelitian yang telah dibahas dalam kajian pustaka, maka definisi
operasional variabel penelitian dijelaskan pada bagian berikut.
3.5.1 Locus Of Control (X1)
Variabel locus of control diukur dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan dan direvisi dari studi Rotter (dalam Wiriani 2011) yang terdiri dari
dua bagian yaitu internal locus of control dan external locus of control. Adapun
indikator masing-masing bagian sebagai berikut: external locus of control adalah
persepsi atau pandangan individu terhadap sumber-sumber diluar dirinya yang
mengontrol kejadian hidupnya, seperti nasib, keberuntungan, kekuasaan atasan, dan
lingkungan sekitar. Adapun indikatornya sebagai berikut:
1) Kegagalan adalah akibat dari ketidak mujuran
2) Membuat perencanaan yang terlalu jauh kedepan adalah pekerjaan sia-sia.
3) Apa yang terjadi dalam hidup sebagian besar ditentukan oleh orang lain yang
memiliki kekuasaan.
4) Kesuksesan dicapai semata-mata karena faktor nasib
internal locus of control yaitu persepsi atau pandangan individual terhadap
kemampuan menentukan nasib sendiri. Indikatornya adalah :
1) Segala yang dicapai individu dalam hidup adalah hasil dari usaha yang telah
dilakukan sendiri.
-
25
2) Menjadi wirausaha sangat tergantung kemampuan saya.
3) Keberhasilan yang terjadi adalah hasil dari kerja keras saya sendiri.
4) Apa yang diperoleh bukan karena keberuntungan.
5) Saya mampu menentukan apa yang akan terjadi dalam hidup saya
6) Hidup saya ditentukan oleh tindakan saya sendiri.
7) Kegagalan yang saya alami akibat dari perbuatan saya sendiri.
3.5.2 Norma subyektif (X2)
Norma subyektif juga dikenal sebagai norma sosial mengacu pada tekanan
sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang
diinginkan Ajzen dalam Ni et al,. (2012). Tekanan dari keluarga, teman dan
masyarakat mempengaruhi perilaku seseorang untuk menjadi seorang pengusaha.
Adapun indikatornya sebagai berikut:
1) Teman berpengaruh dalam menentukan niat untuk menjadi wirausaha
2) Keluarga berpengaruh dalam menentukan niat untuk menjadi wirausaha
3) Ada pengaruh pihak lain yang dapat mempengaruhi niat untuk menjadi
wirausaha
3.5.3 Sikap berwirausaha (Y1)
Di dalam sikap terhadap perilaku terdapat dua aspek pokok, yaitu : keyakinan
individu bahwa menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan
menghasilkan akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, dan merupakan aspek
pengetahuan individu tentang obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang
-
26
belum tentu sesuai dengan kenyataan. Semakin positif keyakinan individu akan
akibat dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu
terhadap obyek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya (Wijaya, 2008). Adapun
indikatornya sebagai berikut:
1) Tertarik dengan peluang usaha yang ada
2) Selalu berpikir kreatif dan inovatif untuk memulai suatu usaha
3) Menanggapi kegagalan sebagai proses untuk menuju kesuksesan
4) Memiliki jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab terhadap apa yang
dilakukan
5) Suka menghadapi risiko dan tantangan untuk memulai suatu usaha
3.5.4 Niat berwirausaha (Y2)
Niat berwirausaha adalah keadaan dimana dalam pikiran seseorang ada
keinginan untuk menumbuhkan bisnis atau menciptakan usaha baru (Rasli, 2013).
Adapun indikatornya adalah:
1) Memilih karir sebagai entrepreneur
2) Berharap untuk dapat menciptakan usaha baru dimasa mendatang.
3) Akan mengupayakan segala sesuatu untuk memulai dan menjalankan usaha
saya sendiri.
Untuk mengukur indikator-indikator yang terdapat dalam identifikasi variabel
tersebut dilakukan dengan Rating Scale yang menetapkan apakah variabel-variabel
-
27
tersebut berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap niat berwirausaha. Menurut
Sugiyono (2013:139) data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam skala model Rating
Scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah
disediakan, tetapi menjwab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh
karena itu Rating Scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja
tetapi untuk mengukur persepsi rsponden terhadap fenomena lainnya.
Skala pengukuran yang digunakan adalah Rating Scale dengan lima angka yang
mewakili pendapat atau jawaban tersebut yaitu:
1. Sangat Setuju = 5
2. Setuju = 4
3. Netral = 3
4. Tidak Setuju = 2
5. Sangat Tidak Setuju = 1
Dengan menggunakan interval angka antara 1 sampai dengan 5 maka akan
mempermudah responden dalam menentukan jawaban dan jawaban yang diperoleh
lebih pasti, tetapi jika terlalu banyak interval penilaian jawaban maka akan
membingungkan responden. Penggunaan interval angka 1 sampai dengan 5 juga
dicontohkan oleh Ridwan dan Kuncoro (2012:27).
-
28
3.6 Jenis – jenis Data
3.6.1 Jenis Data Menurut Sifatnya
Berdasarkan sifatnnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data jumlah
pengangguran yang ada di Indonesia dari tahun 2006 sampai tahun 2010 dan data
pengangguran 2014 di Bali berdasarkan tingkat pendidikannya, serta data mahasiswa
Program Studi Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana angkatan
2013 dan 2014.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanggapan responden
yang diuraikan sejalan dengan isi kuesioner.
3.6.2 Jenis Data Menurut Sumbernya
1. Data Primer
Menurut Istijanto (2005:32), definisi data primer adalah data asli yang
dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara
khusus.Data primer pada penelitian ini adalah jawaban responden terhadap kuesioner
yang disebarkan oleh penulis kepada mahasiswa program Diploma Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana.
-
29
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada peneliti.Pengumpulan data ini tidak diusahakan sendiri oleh
peneliti, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah mahasiswa
Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana angkatan 2013-
2014 jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel
Identifikasi setiap populasi, sampel dan metode penentuan sampel, ialah
sebagai berikut.
3.7.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang 29irri – cirinya akan
diduga (Rahyuda dkk. 2004:36). Populasi menurut Sugiyono (2013:115) merupakan
generalisasi wilayah atas objek atau subjek yang memiliki karakteristik dan kualitas
tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas
Udayana program diploma.
-
30
Tabel 3.7
Mahasiswa D3 jurusan Akuntansi dan Perpajakan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
No. Angkatan Jurusan Jumlah
Akuntansi Perpajakan
1. 2013 61 35 96
2. 2014 78 78 156
Total 252
*Sumber: Badan Akademik Program Diploma FEB Unud, 2015
3.7.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono 2013: 116). Kriteria yang diambil adalah mahasiswa program
diploma angkatan 2013 dan 2014 jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
3.7.3 Teknik Penentuan Sampel
1. Cara Penentuan Sampel
Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
proportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan karena populasi
memiliki anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional
(Sugiyono,2013:118). Adapun rumus dari proportionate stratified random sampling
yaitu sebagai berikut:
ni=
-
31
N= jumlah populasi seluruhnya
Ni= jumlah populasi menurut strata
ni= jumlah sampel menurut strata
n= ukuran sampel
2. Ukuran Sampel
Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana data yang dikumpulkan
adalah sampel untuk mewakili seluruh populasi. Menurut Malhotra (2003:647) untuk
memperoleh hasil yang dalam analisis faktor, jumlah sampel responden yang diambil
untuk mengisi kuisioner dapat ditentukan paling sedikit 5-10 kali jumlah variabel
yang diteliti. Sampel yang diambil dari penelitian ini berjumlah 110 sampel yang di
dapat dari jumlah indikator semua variabel dikalikan dengan minimal jumlah sampel.
-
32
Tabel 3.7.1 sampel
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Program D3
Akuntansi dan Perpajakan Angkatan 2013 dan 2014
No. Angkatan Jurusan Jumlah
Mahasiswa
Perhitungan
sampel( ni= )
Jumlah
sampel (ni)
1.
2013
Akuntansi 61
27
Perpajakan 35
15
2.
2014
Akuntansi 78
34
Perpajakan 78
34
Total 252 110
*Sumber: Badan Akademik Pogram Studi Diploma FEB Unud, 2015.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan
daftar pertanyaan tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban atas
pertanyaan yang diajukan.
-
33
3.8.1 Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen penelitian yaitu menguji validitas dan reliabilitas
instrumen. Mengingat adanya pengumpulan data menggunakan kuesioner, maka
kesungguhan responden menjawab merupakan hal yang penting. Instrumen yang
valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang
diharapkan. Data yang telah terkumpul diuji dengan bantuan Program SPSS versi
16.00 for windows.
3.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
1) Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2013:172), valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam hal ini berarti mengukur sejauh
mana ketepatan pernyataan yang digunakan dalam kuesioner untuk mengukur
variabel yang akan diteliti. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Lebih lanjut Sugiyono (2013:178) berpendapat bahwa validitas dapat dilakukan
dengan mengkorelasikan antara skor faktor dengan skor total dan bila korelasi tiap
faktor tersebut bernilai positif (r > 0,3), maka instrumen penelitian tersebut dapat
dikatakan valid.
-
34
2) Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan kata
lain, uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam
penggunaannya. Instrumen yang dikatakan reliabel apabila variabel yang diukur
memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Sugiyono, 2013).
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Uji Asumsi Klasik
Sebelum menggunakan model regresi linear berganda tersebut, haruslah
terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil perhitungan dapat
diinterpretasikan dengan akurat. Dengan keakuratan tersebut maka proses
penghitungan akan dapat berjalan dengan sesuai harapan serta menghasilkan jawaban
penelitian yang valid dan reliabel.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam
pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris
beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka
sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.
Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal
atau tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang
-
35
lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang
banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu
suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya Chi-
Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk. Kriteria yang digunakan
dalam test ini adalah dengan membandingkan antara tingkat signifikansi yang didapat
dengan tingkat alpha yang digunakan, dimana data tersebut dikatakan berdistribusi
normal bila Sig > alpha.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk membuktikan ada atau tidaknya
hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) dengan variabel bebas yang
lainnya. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Pada
penelitian ini, model regresi yang digunakan memiliki variabel bebas berupa locus of
control dan norma subyektif dengan sikap berwirausaha sebagai variabel mediasi
serta variabel terikatnya adalah niat berwirausaha. Maka dari itu, tidak boleh ada
korelasi yang tinggi antara locus of control dan norma subyektif atau sebaliknya.
Pengujian dapat dilakukan dengan melihat hasil dari nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) ≤ 10 yang berarti bebas dari gejala multikolinearitas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pada model regresi
terjadi ketidaksamaan varian. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
http://statistikian.blogspot.com/2013/01/rumus-kolmogorov-smirnov.htmlhttp://statistikian.blogspot.com/2013/01/rumus-lilliefors.htmlhttp://statistikian.blogspot.com/2013/01/saphiro-wilk.html
-
36
digunakan model glejser. Model ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolute ei
dengan variabel bebas. Jika tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat (nilai absolute ei), maka tidak ada
heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:108).
3.9.2 Analisis Jalur (Path Analysis)
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu analisis jalur (path analysis).
Menurut Utama (2012: 135), analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi
linier berganda, untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang berjenjang
berdasarkan teori.
1) Pengaruh langsung
Pengaruh langsung locus of control (X1) dan norma subjective (X2) terhadap niat
berwirausaha (Y2) ditunjukkan oleh koefisien jalur c dan d, pengaruh langsung locus
of control (X1) dan norma subyektif (X2) terhadap sikap berwirausaha (Y1)
ditunjukkan oleh koefisien jalur a dan b, dan pengaruh sikap berwirausaha (Y1)
terhadap niat berwirausaha (Y2) ditunjukkan oleh koefisien jalur e.
2) Pengaruh tidak langsung
Pengaruh tidak langsung locus of control (X1) dan norma subyektif (X2) terhadap
niat berwirausaha (Y2) diperoleh dengan mengalikan a dengan f dan b dengan f.
-
37
Gambar 2.1 Analisis jalur Path
e1 e2
c
a f
b
d
Keterangan:
X1 = variabel eksogen locus of control
X2 = variabel eksogen norma subyektif
Y1 = variabel intervening sikap berwirausaha
Y2 = variabel endogen niat berwirausaha
a, b, c, d, f = koefisien regresi
e1, e2 = nilai kekeliruan taksiran standar
Koefisien jalur dihitung dengan dua persamaan struktural yaitu persamaan regresi
yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini ada dua persamaan
tersebut adalah:
Persamaan substruktur I
Y1= a X1 +b X2+ e1 (1)
Keterangan:
Locus of
control )
Norma
subyektif( )
Sikap ber
wirausaha ( )
Niat berwirausaha
( )
-
38
a = koefisien jalur dari locus of control
b = koefisien jalur dari norma subyektif
X1 = locus of control
X2 = norma subyektif
Y1 = sikap berwirausaha
e1 = nilai kekeliruan taksiran standar
Persamaan substruktur 2
Y2= c X1 + b X2 + f Y1+e2 (2)
Keterangan:
Y2 = niat berwirausaha
c = koefisien jalur dari locus of control
b = koefisien jalur dari norma subyektif
f = koefisien jalur dari sikap berwirausaha
X1 = locus of control
X2 = norma subyektif
Y1 = sikap berwirausaha
e2 = nilai kekeliruan taksiran standar
Persamaan substruktur 3
Y2.1 tot = cX1 + aX1*fY1 + etot1
Keterangan:
c = koefisien jalur dari locus of control
-
39
a = koefisien jalur dari locus of control
f = koefisien jalur dari sikap berwirausaha
X1 = locus of control
Y1 = sikap berwirausaha
etot1 = total nilai kekeliruan taksiran standar
Persamaan substruktur 4
Y2.2 tot = dX2 + bX2*fY1 +etot2
Keterangan:
d = koefisien jalur dari norma subyektif
b = koefisien jalur dari norma subyektif
f = koefisien jalur dari sikap berwirausaha
X2 = norma subyektif
Y1 = sikap berwirausaha
etot2 = total nilai kekeliruan taksiran standar
3.9.3 Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui ketepatan model penelitian mengenai
locus of control (X1), norma subyektif (X2), dan sikap berwirausaha (Y1) sebagai
variabel independen terhadap niat berwirausaha (Y2) sebagai variabel dependen
-
40
secara serempak (Nata Wirawan, 2014). Adapun langkahnya secara singkat
dinyatakan sebagai berikut:
1) Perumusan Hipotesis Statistik
H0 : β1 = β2 = β3 = 0, yang artinya tidak ada pengaruhnya secara positif dan
signifikan locus of control (X1), norma subyektif (X2), dan sikap
berwirausaha (Y1) sebagai variabel independen terhadap niat berwirausaha
(Y2) .
H1 : paling sedikit salah satu bi ≠ 0 (i = 1,2,3), yang artinya ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara locus of control (X1), norma subyektif (X2), dan
Sikap berwirausaha (Y1) sebagai variabel independen terhadap Niat
berwirausaha (Y2).
(k-1) (n-k) untuk menentukan FTabel .
2) Menentukan Taraf Nyata
Dimana taraf nyata yang paling banyak diakui dan digunakan dalam
penelitian sosial ada pada (α) = 5% dan derajat kebebasan df = menentukan
besar FHitung
3) Daerah Kritis
H0 diterima apabila FHit ≤ FTab =….. atau H0 diterima apabila nilai sig ≥ α
0,05.
H0 ditolak jika FHit > FTab = … atau H0 ditolak jika nilai sig < α 0,05
4) Uji Statistik
-
41
Uji ini menggunakan alat analisis tertentu , yaitu SPSS 13.0
5) Kesimpulan.
Menarik adanya kesimpulan atas hasil uji-F dengan cara membandingkan
langkah pada poin ke-4 dan langkah ke-3, lalu disesuaikan dengan formulasi
hipotesis.
3.9.4 Uji t (Parsial)
Uji regresi parsial (uji t) digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Analisis
parsial menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
yang dilakukan dengan membandingkan ttabel dengan thitung (Nata Wirawan, 2014).
Langkah-langkah uji parsial adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan Hipotesis
H0: b1 = b2 =b3 = b4 = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang positif atau
negatif secara parsial dan tidak signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
H1: b1 > 0 atau b1 < 0, berarti terdapat pengaruh positif atau negatif secara
parsial dan signifikan antara variabel bebas denga variabel terikatnya.
b. Menggunakan taraf nyata (tingkat keyakinan) 95% (α = 5%), serta memiliki
derajat kebebasan (df) = n-k untuk penentuan ttabel.
c. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0 dengan kriteria sebagai
berikut:
-
42
- Terima H0: bila thitung ≤ ttabel (uji sisi kanan) atau thitung ≥ - ttabel (uji sisi kiri).
- Tolak H0: bila thitung > ttabel (uji sisi kanan) atau –thitung < -ttabel (uji sisi kiri).
d. Uji Statistik
Menentukan besarnya thitung dengan menggunakan aplikasi SPSS 13.0
e. Kesimpulan
Menarik kesimpulan atas hasil uji – t dengan cara membandingkan langkah
ke-4 dengan langkah ke-3, lalu menyesuaikan dengan formulasi pada
hipotesis di langkah ke-1.
-
43
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Program Diploma FEB Unud
4.1.1 Latar Belakang Diploma FEB Unud
Sesuai dengan pasal 16. 1) UU No.12 tahun 2012, pendidikan vokasi
merupakan pendidikan tinggi Program Diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk
pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan. FEB
Unud juga membuka Program Studi Diploma I Perpajakan. Dengan berkembangnya
kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat pengguna lulusan Diploma, maka mulai
tahun ajaran 1996/1997 FEB Unud menyempurnakan Program Studi Keuangan
menjadi Program Studi Keuangan dan Perbankan. Selanjutnya, mulai tahun ajaran
1998/1999 dibuka Program Studi baru, yaitu Program Diploma III Pemasaran dengan
SK DIKTI No:86/DIKTI/Kep/1998 dan Program Diploma III Perpajakan dengan SK
DIKTI No:56/DIKTI/Kep/1998. Program Diploma III Akuntansi dan Program Studi
Diploma III Keuangan dan Perbankan yang sebelumnya beroperasi atas dasar surat
keputusan Rektor, pada tahun 2005 kedua program studi tersebut telah memperoleh
izin operasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: 3160/D/T/2005. Tahun
2013 Program Studi Keuangan Perbankan dan Program Studi Pemasaran melakuakan
revitalisasi kurikulum dimana Program Studi Keuangan Perbankan dengan bidang
-
44
keahlian Mnajemen Risiko dan Program Studi Pemasaran dengan bidang keahlian
Administrasi Bisnis dan berdasarkan SK Rektor Unud Nomor:
145/UN14.1.12/PP.05.02/2013.
Gambar 4.1 FEB Unud
4.1.2 Lokasi dan Keadaan Lapangan Penelitian
Lokasi penelitian berada di Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman Denpasar. Adapun sistem
pendidikan Diploma III :
1) Definisi pendidikan Diploma III
Pendidikan Program Diploma III diselenggarakan dengan sistem kredit paket.
Sistem kredit paket adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dimana
mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa sudah ditentukan
setiap semester
-
45
Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 18-20 minggu kuliah
atau kegiatan terjadwal, berikut kegiatan iringannya, yaitu sebanyak 14
minggu tatap muka dan tugas terstruktur, satu minggu ujian sisipan atau ujian
tengah semester, dan satu minggu ujian akhir semester, termasuk 2 sampai 3
minggu kegiatan penilaian.
2) Tujuan Sistem Kredit Paket
Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa cakap dan giat belajar
supaya dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang telah ditetapkan.
Untuk memudahkan penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.
Untuk memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar
mahasiswa dapat dilaksanakan sebaik baiknya.
3) Ciri-ciri Sistem Kredit Semester Paket
Dalam sistem kredit paket tiap tiap mata kuliah dinyatakan dalam satuan nilai
kredit
Besarnya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama.
Besarnya nilai kredit untuk masing masing mata kuliah ditentukan atas dasar
besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas tugas yang dinyatakan dalam
perkuliahan, praktikum kerja lapangan dan tugas lain. Selama semester
tertentu ditentukan sejumlah kredit untuk ditempuh oleh mahasiswa.
-
46
Jenis mata kuliah dan jumlah SKS yang ditawarkan pada setiap semester
ditentukan oleh penyelenggara program.
4) Nilai Kredit Semester Paket untuk Perkuliahan
Untuk perkuliahan, nilai satu satuan kredit semester ditentukan berdasarkan
atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan 3(Tiga) macam poin kegiatan berikut
perminggu,
a. untuk mahasiswa
Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar,
misalnya dalam bentuk kuliah.
Lima puluh menit (50) menit acara kegiatan akademik terstruktur yaitu
kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar,
misalnya dalam bentuk membuat pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal
soal.
Lima puluh (50) menit acara kegiatan akademik mandiri yaitu kegiatan yang
harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan
atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku
referensi.
b. untuk tenaga pengajar
Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa
Lima puluh (50) menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik
terstruktur
-
47
Lima puluh (50) menit pengembangan materi kuliah
5) Nilai Kredit Semester untuk Praktikum, Praktek Kerja Lapangan dan Sejenisnya
Nilai Kredit Semester untuk Praktikum dan Laboratorium, bahwa untuk
kegiatan praktikum di laboratorium nilai satu satuan kredit semester adalah
beban tugas di laboratorium sebanyak 2-3 jam per minggu selama satu
semester.
Nilai Kredit Semester untuk Kerja Lapangan dan sejenisnya , bahwa untuk
kerja lapangan dan sejenisnya, nilai satu satuan kredit semester adalah beban.
6) Beban Studi dalam Semester Paket
Beban studi mahasiswa dalam satu semester rata rata adalah 18-24 SKS.
7) Struktur kepengurusan Progam Diploma III FEB Unud 2014/2015
Ketua Program : Drs. I Komang Ardana, MM
Sekretaris : Drs. Ida Bagus Darsana, M.si
Koordinator:
PS. Perpajakan : I Ketut Jati, SE,M.Si, Ak
PS. Keuangan Perbankan
Dan Pemasaran : Putu Vivi Lestari, SE, MM
PS. Akuntansi : I Made Karya Utama, SE, Mcom, Ak
-
48
4.2 Karakteristik Responden
Responden penelitian digambarkan secara umum dengan menyajikan
karakteristiknya dilihat dari jurusan program studi. Jumlah responden yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 110 orang. Secara rinci, karakteristik responden
berdasarkan demografi disajikan pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Karakteristik Responden
No. Angkatan Jurusan Jumlah
Responden
Persentase
Responden
%
Persentase
Responden
%
1.
2013
Akuntansi 27 24,54
38,18 Perpajakan 15 13,63
2.
2014
Akuntansi 34 30,90
61,82 Perpajakan 34 30,90
Total 110 100 % 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2015)
Berdasarkan Tabel 4.2 didapatkan pengelompokan responden berdasarkan
jurusan, menunjukkan bahwa jumlah responden adalah perpajakan dengan persentase
sebesar 44,53 persen dan responden Akuntansi dengan persentase sebesar 55,47
-
49
persen. Pengelompokan berikutnya berdasarkan angkatan , menunjukkan bahwa
angkatan 2013 dengan persentase sebesar 38,18 persen, dan angkatan 2014 sebesar
61,82 persen.
4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
4.3.1 Uji Validitas
Menguji validitas merupakan hal awal yang harus dilakukan agar suatu
instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Suatu variabel dikatakan valid apabila koefisien korelasi (r) hitung lebih besar (>)
dari (r) tabel yaitu lebih besar dari 0,3 yang merupakan nilai pembanding minimal
untuk mendapatkan korelasi yang valid (Sugiyono, 2013:178).
-
50
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen
No Variabel Indikator Korelasi
Item Total
Keterangan
1 Locus of control
(X1)
X1.1 0,664 Valid
X1.2 0,685 Valid
X1.3 0,454 Valid
X1.4 0,542 Valid
X1.5 0,605 Valid
X1.6 0,745 Valid
X1.7 0,830 Valid
X1.8 0,639 Valid
X1.9 0,808 Valid
X1.10 0,603 Valid
X1.11 0,797 Valid
2 Norma subyektif
(X2)
X2.1 0,885 Valid
X2.2 0,881 Valid
X2.3 0,871 Valid
3 Sikap berwirausaha
(Y1)
Y1.1 0,640 Valid
Y1.2 0,839 Valid
Y1.3 0,676 Valid
Y1.4 0,829 Valid
Y1.5 0,930 Valid
4 Niat Berwirausaha
(Y2)
Y2.1 0,931 Valid
Y2.2 0,922 Valid
Y2.3 0,871 Valid
Sumber: Lampiran 3, 2015
Berdasarkan hasil dari uji validitas pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
seluruh variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai
koefisien korelasi dengan skor total seluruh item pernyataan lebih besar dari 0,3. Hal
ini menunjukkan bahwa butir-butir pernyataan dalam instrumen penelitian ini adalah
valid.
-
51
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur
dalam penggunaannya. Instrumen yang dikatakan reliabel apabila variabel yang
diukur memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Sugiyono, 2013).
Tabel 4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Locus of control (X1) 0,876 Reliabel
2 Norma subyektif (X2) 0,850 Reliabel
3 Sikap berwirausaha (Y1) 0,845 Reliabel
4 Niat berwirausaha (Y2) 0,893 Reliabel
Sumber: Lampiran 4, 2015
Berdasarkan hasil pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa masing-masing nilai
Cronbach’s Alpha pada setiap variabel lebih besar dari 0,6 (Cronbach’s Alpha > 0,6).
Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel yang ada termasuk reliabel sehingga
dapat digunakan untuk melakukan penelitian.
4.4 Deskripsi Variabel Penelitian
Untuk merumuskan secara lebih tepat hasil dari pengolahan data dan
penghimpunan instrumen, dibutuhkan pendeskripsian variabel penelitian yang baik.
Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian berupa kuesioner dengan metode
pengumpulan data yaitu penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden
untuk dijawab sendiri. Kuesioner yang digunakan terdiri atas pernyataan yang dibuat
berdasarkan masing-masing variabel, yaitu: variabel tentang locus of control, variabel
-
52
mengenai norma subyektif, variabel mengenai sikap berwirausaha, serta variabel
tentang niat berwirausaha.
Nata Wirawan (2014:33) memaparkan, untuk mendeskripsikan penilaian
responden mengenai variabel-variabel dalam penelitian perlu dilakukan penentuan
distribusi frekuensi berdasarkan nilai intervalnya, adapun untuk menentukan nilai
intereval yang dimaksud adalah:
Interval =
Berdasarkan skor pada penelitian ini memiliki nilai tertinggi sebesar
maksimal 5 dan minimal adalah 1, maka dapat dihitung pula interval yang dimaksud
dengan menggunakan rumus diatas.
Interval = = 0,80
Dengan membandingkan nilai yang didapat dengan skor yang ada di dalam
penelitian ini, maka akan dapat diperoleh rata-rata skor yang ada berdasarkan kriteria
berikut ini:
1,00 – 1,80 = sangat rendah
1,81 – 2,60 = rendah
2,61 – 3,40 = cukup
3,41 – 4,20 = tinggi
4,21 – 5,00 = sangat tinggi
-
53
4.4.1 Penilaian Responden Terhadap Locus of control
Variabel locus of control merupakan variabel bebas yang diukur dengan
menggunakan 11 pernyataan (indikator) yang berhubungan dengan bagaimana niat
berwirausaha mahasiswa Program Studi FEB Unud jurusan Akuntansi dan
Perpajakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden secara
rinci pada tabel 4.4.
Berdasarkan pada
top related