epistemologi tafsir rawa
Post on 22-Mar-2019
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EPISTEMOLOGI TAFSIR RAWA<’I AL-BAYA<N KARYA
MUHAMMAD ‘ALI AL-S{A<BU<NI
SKRIPSI
Diajukan kepada Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)
Oleh :
Danang Fachri Adz-dzikri
12531163
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
v
MOTTO
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.”
Q.S. Al-Zalzalah : 7-8
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Untuk membahagiakan Ayah & Ibu, tujuan sang
Anak lahir ke dunia ”
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi adalah kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan
skripsi ini berpedoman pada surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 158 Tahun 1987
dan Nomor 0543b/U/1987.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ba‘ b Be
ta' t Te
s\a s\ es (dengan titik di atas)
jim j Je
h}a‘ h{ ha (dengan titik di bawah)
kha’ kh ka dan ha
dal d De
z\al z\ zet (dengan titik di atas)
ra‘ r Er
zai z Zet
sin s Es
syin sy es dan ye
s}ad s} es (dengan titik di bawah)
d{ad d{ de (dengan titik di bawah)
t}a'> t} te (dengan titik di bawah)
z}a' z} zet (dengan titik di bawah)
‘ain ‘ koma terbalik ( di atas)
gain g Ge
viii
fa‘ F Ef
qaf Q qi
kaf K ka
lam L el
mim M em
Nun N en
Wawu W we
ha’ H h
hamzah ’ apostrof
ya' Y Ye
II. Konsonan Rangkap Tunggal karena Syaddah ditulis Rangkap
ditulis muta’addidah
Ditulis ‘iddah
III. Ta’ Marbutah diakhir kata
a. Bila dimatikan tulis h
ditulis H}ikmah
Ditulis Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya)
b. Bila diikuti kata sandang ‚al‛ serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis h.
ditulis Kara>mah al-auliya>’
ix
c. Bila Ta' marbu>t}ah hidup dengan harakat, fath}ah, kasrah, atau d}ammah
ditulis t.
ditulis Zaka>t al-fit}rah
IV. Vokal Pendek
fath}ah ditulis a
kasrah ditulis i
d{ammah ditulis u
V. Vokal Panjang
1 FATHAH + ALIF
ditulis
ditulis
a>
Ja>hiliyah
2 FATHAH + YA’MATI ditulis
ditulis
a>
Tansa>
3 FATHAH + YA’MATI
ditulis
ditulis
i>
Kari>m
4 DAMMAH + WA>WU MATI ditulis
ditulis
u>
Furu>d{
VI. Vokal Rangkap
1 FATHAH + YA’ MATI ditulis
ditulis
Ai
bainakum
2 FATHAH + WA>WU MATI ditulis
ditulis
Au
qaul
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
x
ditulis a antum
ditulis u’iddat
ditulis la’in syakartum
VIII. Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qomariyyah maupun Syamsiyyah
ditulis dengan menggunakan "al"
ditulis al-Qur’a>n
ditulis al-Qiya>s
ditulis al-Sama>'
ditulis al-Syams
IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau
pengucapannya
ditulis Z|awī al-Furu>d{
ditulis Ahl al-Sunnah
xi
KATA PENGANTAR
Alhamdulilla>h yang telah memberikan kesehatan, kemudahan,
kesempatan, dan berbagai kalima >t-Nya yang lain yang tidak akan pernah bisa kita
kalkulasi walaupun dengan menjadikan lautan sebagai tinta. Terimakasih dan rasa
syukur sejatinya hanya bisa dialamatkan kepada Dia, yang tidak pernah
meninggalkan kita walaupun kita sering melupakan-Nya tanpa kita sadari. Salam
sejahtera juga hendaknya selalu kita kirimkan kepada Rasu >l-Nya, yang melalui
lisannya, Al-Qur’an pertama kali dikenalkan kepada manusia sehingga bisa kita
baca, hafal dan kita jadikan pegangan dalam hidup kita sampai hari ini.
Setelah sekian lama, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan, walaupun
penuh dengan kekurangan yang harus disempurnakan pada masa-masa berikutnya.
Dalam proses mengerjakan skripsi ini, penulis telah menerima, merasakan dan
“menikmati” sejumlah bantuan dari berbagai pihak dalam bentuk moril dan
materil. Oleh karena itu, penulis merasa harus berterimakasih dan menyampaikan
penghargaan kepada:
1. Prof. KH. Yudian Wahyudi, M.A., PhD., selaku rektor Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Kementerian Agama Republik Indonesia yang telah memberikan bantuan
finansial selama empat tahun melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi
(PBSB).
xii
3. Dr. Alim Roswantoro, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir, Fak. Ushuluddin, UIN Sunan Kalijaga, sekaligus sebagai pengasuh
Pondok Pesantren Lingkar Studi Al-Qur’an (LSQ) Ar-Rohmah, yang
memberikan tempat tinggal bagi saya selama empat tahun, memberikan
saya nasehat, bimbingan dan ilmu yang tidak bisa didapatkan di kampus
dan beliau sekaligus berfungsi sebagai pengganti orang tua saya selama
berada di Jogja, yang terus menasihati saya untuk tetap berada “di jalur
yang benar”. Banyak jasa-jasanya yang tidak mungkin disebutkan di sini.
5. Afdawaiza, M.Ag., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,
yang banyak membantu saya selama proses belajar-mengajar di kampus
termasuk dengan menjadi ketua seminar skripsi saya.
6. Dr. Ahmad Baidowi, M.Si., selaku pembimbing skripsi, yang dengan
ramah, mau menjamu saya setiap kali saya datang ke rumah, yang
memperbaiki “struktur berpikir” saya selama penulisan skripsi ini. Banyak
kritik dan saran berharga yang diberikan sehingga skripsi saya bisa
“sebagus” ini.
7. Ahmad Rafiq, Ph.D., selaku DPA (Dosen Penasihat Akademik) saya, yang
memberikan saya nasehat akademik, menandatangani KRS saya setiap
semester, yang tanpanya akan membuat kuliah saya terhambat.
8. Semua dosen, staf pengajar, TU (terutama Bapak Muhadi selaku TU IAT),
yang ada di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang
xiii
turut memberikan andil bagi kemudahan, kelancaran dan kesuksesan saya
selama belajar.
9. Ayah saya yang tidak pernah lelah menasihati saya, selalu mengingatkan
jangan pernah meninggalkan shalat, yang rela mati-matian mencari uang
untuk membiayai pendidikan saya dari dulu sampai sekarang. Begitu juga
dengan Ibu, yang mau menawarkan apapun untuk kesuksesan dan
kebahagiaan anaknya, yang kasih sayang dan cintanya tidak pernah
terucap, yang tidak pernah lupa menelepon saya sekali seminggu selama
empat tahun di Jogja.
10. Kakak saya satu-satunya Mbak Fani yang rela diganggu aktifitasnya setiap
saya merengek minta kiriman . Dek saya yang paling ganteng, Akwan,
harus bisa melebihi kakak-kakakmu ya wan. Abah dan Emak, yang selalu
ngomelin Saya untuk kebaikan saya, Teteh-teteh dan om-om semua, teh
Neneng, teh Anah, Kak Imbong, teh Mbay, teh Itoh, teh Idah, dan yang
paling spesial Aunty Fivie Nay. Semua bocil-bocil kak Danang yang
putih-putih
11. Semua guru-guru saya di SD, MTs, dan, MA dan Ustadz-Ustadzh Al-
Hikmah. Semoga semua jenis ilmu yang ditularkan kepada saya menjadi
amal jariyah kelak di akhirat.
12. Teman, Saudara, Sahabat, Keluarga “Pelangi” PBSB 2012, Ridha, Tari,
Saiful, Fitri, Sony, Selvia, Arini, Reza, Rona, Wildan, Okah, Fikri,
Nusaibah, Gus Fafa, Iyud, Isbat, Rifah, Ibriza, Imam, Alfian, Fatih, Kaysi,
Afif dan Duha yang jadi Dosen Pembimbing kedua, Juli, Isti, Idris, Pace
xiv
ABSTRAK
Epistemologi merupakan sebuah cabang keilmuan filsafat yang berusaha
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang asal-usul teori
pengetahuan yang dalam penelitian ini berupa kajian tafsir, yakni bagaimana sebuah
tafsir itu dipahami dan diuji kebenarannya berdasarkan rambu-rambu epistemologi.
Kitab Tafsir Rawa>’i al-Baya>n fi Aya>t Ahka>m min al-Qur’a>n karya Muhammad ‘Ali
al-S{a>bu>ni adalah sebuah kitab tafsir yang berisikan hukum-hukum Islam yang dalil-
dalilnya diambil dari berbagai penafsiran ulama terdahulu. Kitab ini memiliki pola
penyusunan yang cukup unik, yaitu menggabungkan pola lama dari segi kekayaan
materi pembahasan dan pola baru dari segi metode, sistematika dan gaya (uslub)
yang sederhana. Berdasarkan latar belakang inilah penulis merumuskan problem
akademik penelitian ini ke dalam tiga klasifikasi masalah, yaitu : 1) Apa sumber-
sumber yang digunakan al-S{a>bu>ni dalam tafsirnya?; 2) Bagaimana metode yang
digunakan al-S{a>bu>ni dalam tafsirnya?; 3) Bagaimana validitas penafsiran al-S{a>bu>ni
dalam kitab Rawa>’i al-Baya>n ?
Skripsi ini merupakan sebuah penelitian kepustakaan yang menggunakan
metode deskriptif-analitik dan pendekatan historis-filosofis. Metode dan pendekatan
ini bertujuan untuk mengupas sisi epistemologi tafsir Rawa>’i al-Baya>n karya
Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni.
Beberapa sumber yang dirujuk oleh al-S{a>bu>ni dalam penafsirannya meliputi al-
Qur’am, hadis Nabi, pendapat Sahabat, pendapat Tabi’in, qira’ah mutawa>tirah,
Ra’yu, kitab tafsir sebelumnya, pendapat ulama, syair-syair arab dan isra>illiyyat.
Sementara metode tafsir yang digunakan adalah metode tahli>li. Hal ini dikarenakan
dimensi karakteristik metode tahli>li lebih mendominasi dibandingkan dengan
metode lainnya, seperti metode maud}u>’i, ijma>li, maupun muqa>ran. al-S{a>bu>ni telah
menyebutkan di dalam muqaddimah kitab ini bahwa ia menggunakan kombinasi
pola penyusunan lama dan baru. Maksudnya, al-S{a>bu>ni menggabungkan pola lama
dari segi kekayaan referensi dan sumber penafsirannya dengan pola baru dari segi
kerapihan dan keruntutan sistematika dalam penyusunannya.
Adapun validitas kebenaran penafsirannya diuji dengan teori kebenaran koherensi
yang merupakan salah satu dari tiga teori pokok dalam membuktikan kebenaran
sebuah pengetahuan. Teori ini diambil karena dianggap paling cocok dengan
dominasi epistemologi bayani kitab ini. Dari kajian terhadap validitas penafsiran
beliau ini penulis berkesimpulan bahwa al-S{a>bu>ni menganut kebenaran koherensi
xv
dalam tafsirnya. Dikatakan benar secara koherensi karena ada kesesuaian antara
mayoritas pernyataan-pernyataan yang dibangun oleh al-S{a>bu>ni, baik itu pernyataan
dalam penafsirannya maupun pernyataan dalam metodologinya. Meskipun dalam
beberapa kasus ditemukan keinkonsistenan al-S{a>bu>ni, namun secara garis besar
penafsiran al-S{a>bu>ni di dalam kitab Rawa>’i al-Baya>n dapat dikatakan benar secara
koherensi.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………
NOTA DINAS ……………..……………………………………………... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… iv
HALAMAN MOTTO ……………...……………………………………… v
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………. vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ………………………………………… vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. xi
ABSTRAK …………………………………………………………………. xv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………... 5
C. Tujuan dan Kegunaan ………………………………………………. 5
D. Telaah Pustaka ……………………………………………………… 6
E. Kerangka Teori ……………………………………………………… 11
F. Metode Penelitian …………………………………………………… 13
G. Sistematika Pembahasan ……………………………………………. 16
BAB II. TIJAUAN UMUM EPISTEMOLOGI TAFSIR
xv
A. Pengertian Dasar, Macam dan Cara Kerja Epistemologi Tafsir …….. 19
1. Definisi dan Ruang Lingkup Epistemologi ……………………… 19
2. Cara Kerja Epistemologi ……………………………………….... 23
3. Macam-macam Epistemologi ……………………………………. 24
4. Definisi Tafsir dan Macam-macamnya ………………………….. 28
B. Sejarah Perkembangan Epistemologi Tafsir ……………………….... 35
BAB III. BIOGRAFI MUHAMMAD ‘ALI AL-S{A<BU<NI< DAN KITAB TAFSIR
RAWA<’I AL-BAYA<N FI TAFSI<R AYA<T AHKA<M MIN AL-QUR’AN
A. Biografi Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni …………………………………. 46
1. Riwayat Hidup dan Latar Belakang Intelektual …………………. 47
2. Karya-karya ………………………………………………………. 49
B. Kitab Tafsir Rawa>i’ al-Bayan fi Tafsi>r Aya>t al-Ahka>m Min al-Qur’a>n
52
1. Sejarah Kitab …………………………………………………….. 52
2. Sistematika dan Kandungan Kitab ……………………………… 54
BAB IV. TELAAH EPISTEMOLOGI KITAB TAFSIR RAWA<’I
AL-BAYA<N.
A. Kajian Epistemologi atas Tafsir Rawa>’i al-Baya>n ………………….. 67
1. Sumber-sumber Penafsiran ……………………………………… 67
xvi
2. Metode Penafsiran ………………………………………………. 80
3. Validitas Tafsir ………………………………………………….. 92
B. Kontribusi Tafsir Rawa>’i al-Baya>n dalam Perkembangan Tafsir …... 96
1. Sumbangan ‘Ali al-S}a>bu>ni dalam Khazanah Ilmu Tafsir ………. 96
2. Kelebihan dan Kekurangan Tafsir Rawa>’i al-Baya>n ……………. 97
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan …………………………………………………………….. 99
B. Saran-saran …………………………………………………………... 101
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 103
CURRICULUM VITAE ………………………………………………….. 108
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ahka>m min al-Qur’a>n atau yang lebih
dikenal dengan Tafsi>r A<ya>t al-Ahka>m atau Rawa>i’ al-Baya>n adalah kitab tafsir
karya pertama dari seorang mufassir kotemporer yaitu Muhammad ‘Ali al-
S{a>bu>ni>1. Kitab ini merupakan kitab tafsir ayat-ayat hukum yang ada di dalam al-
Qur’an. Dari kitab ini umat islam dapat mengambil rujukan hukum-hukum dari
Qur’an secara otodidak.
Menurut Syeikh Abdulla>h al-Khayya>t}, seorang kha>t}ib Masjid al-Haram dan
penasehat kementrian pengajaran Arab Saudi, Kitab Rawai’ al-Bayan ini adalah
kitab yang paling baik dalam masalah tafsir terhadap ayat-ayat hukum. Hal ini
disebabkan oleh pola penyusunan yang digunakan oleh al-S{a>bu>ni> dalam menulis
kitab ini, yaitu ia menggabungkan pola lama dari segi kekayaan materi
pembahasan dan pola baru dari segi metode, sistematika dan gaya (uslub) yang
memudahkan pembaca untuk memahami kandungan kitab tersebut2.
al-S{a>bu>ni, dalam tafsirnya, menyajikan dalil dalil hukum di dalam al-Qur’an
serta pandangan-pandangan ulama baik klasik maupun modern dalam sebuah
hukum. Hali ini membuat umat islam tidak perlu lagi kerepotan memahami
1 Untuk seterusnya disebut al-S{abu>ni.
2 Syaikh Abdulla>h al-Khayya>t}, ‚Pengantar (taqdim) untuk Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni>‛
dalam Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ahka>m min al-Qur’a>n, juz I, (Beirut: Dar al-Fikr, t.t), hlm.4
2
hukum-hukum keagamaan, kemasyarakatan, dan lain sebagainya dengan
memahami keseluruhan al-Qur’an secara otodidak.
Kecakapan al-S{a>bu>ni> ini didasari oleh kekayaan perspektfnya tentang
sejarah dan karya-karya keislaman mengenai al-Qur’an baik itu dari insider atau
ulama-ulama islam maupun dari outsider atau pemikir-pemikir sekuler atau
orientalis. Susunan tafsirnya sangat jelas dan gamblang dalam hal menetapkan
suatu peristiwa keislaman serta menyanggah tuduhan-tuduhan negatif tetang
islam di dalam tulisan-tulisannya3.
Dalam menafsirkan al-Qur’an, al-S{a>bu>ni> menggunakan pola klasik dari segi
kekayaan materi di dalam penafsirannya. al-S{a>bu>ni>> terlebih dahulu
mencantumkan penafsiran ulama-ulama lain sebelum ia menjelaskan
penafsirannya sendiri atas suatu ayat. Bahkan, al-S{a>bu>ni>> juga menjelaskan
penafsiran yang bersifat kontradiktif dengan memaparkan masing-masing
penafsiran, kemudian al-S{a>bu>ni>> menjelaskan pemikirannya tentang hal tersebut.
Salah satu contoh penafsiran al-S{a>bu>ni> adalah Q.S. al-Ahza>b : 59 tentang
aurat perempuan. Menurut al-S{a>bu>ni>, setiap perempuan muslim berkewajiban
memakai jilbab. Jilbab disini didefinisikan oleh al-S{a>bu>ni> sebagai pakaian yang
menutupi seluruh anggota badan perempuan yang menyerupai mala>’ah (semacam
3 Nurun Nikmah, ‚Jilbab Menurut Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni> (Studi Kitab Tafsir S{afwa>t al-
Tafa>si>r)‛, (Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2008), hlm. 43
3
baju kurung wanita)4. Menurutnya, wajah seorang wanita adalah bagian pokok
dari perhiasan seorang wanita, sentral kecantikan dan merupakan faktor utama
timbulnya fitnah.5 Oleh karena itu, dalam persoalan ini, al-S{a>bu>ni> mewajibkan
seorang muslimah menampakkan wajahnya sesuai firman Allah swt dalam
penggalan Q.S. al-Nu>r : 31 :
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah
Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka‛
Dari contoh penafsiran di atas, nampak bahwa pendapat-pendapat al-S{a>bu>ni>
tergolong pendapat yang tegas dan keras. Meskipun sebelum menjelaskan
pendapatnya ia terlebih dahulu memaparkan pendapat-pendapat lainnya yang di
dominasi oleh pendapat empat mazhab.
Satu hal yang menarik dari karya al-S{a>bu>ni> ini adalah pernyataan yang ia
bangun tentang metode penyusunan kitab ini sebagaimana disebut diatas
memungkinkan untuk diinterpretasi berbeda. Satu sisi mampu menunjukkan
4 Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni>, Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ahka>m min al-Qur’a>n, Jilid II
(Beirut: Dar al-Fikr, 2000), hlm. 304. 5 Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni>, Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ahka>m min al-Qur’a>n, Jilid II
… hlm. 350-353.
4
bahwa al-S{a>bu>ni> adalah mufassir yang memberikan sebuah nafas baru dalam
sistematika penafsiran al-Qur’an, di sisi lain ia tampak tidak mandiri sebagai
seorang mufassir kontemporer terhadap penafsirannya. Hal ini disebabkan
mayoritas penafsirannya adalah kutipan-kutipan dari mufassir sebelumnya dan
penafsiran original dari al-S{a>bu>ni> hanya berupa tafsiran-tafsiran literal . Jika
dicermati lebih jauh, penafsiran al-S{a>bu>ni> yang didukung pandangan para
mufassir masyhur sebelumnya terkesan hanya menjadi semacam legitimasi.
Dari alasan-alasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan kajian
epistemologis atas penafsiran-penafsiran al-S{a>bu>ni> dalam kitab Rawa>i’ al-Baya>n.
Penulis ingin melihat asal-muasal penafsiran al-S{a>bu>ni> seperti sumber, metode
dan validitas penafsirannya sehingga menghasilkan sebuah konstruksi penafsiran
bercorak fiqhi sebagaimana ia memberikan judul pada kitab ini sebagai Tafsi>r
A<ya>t al-Ahka>m. Selain itu, Urgensi kajian epistemologi pada suatu keilmuan
cukup penting untuk dibahas dengan beberapa pertimbangan. Pertama,
pertimbangan strategis, epistemologi perlu dipelajari karena pengetahuan sendiri
merupakan satu hal strategis bagi kehidupan manusia. Strategi yang berkenaaan
dengan bagaimana mengelola kekuatan dan kekuasaan yang ada sehingga tujuan
dapat tercapai.6 Kedua, pertimbangan kebudayaan. Lewat pertimbangan ini,
mempelajari epistemologi diperlukan untuk mengupas pandangan epistemologis
6 J.Sudarminta, Epistemologi Dasar, Pengantar Filsafat Pengetahuan (Yogyakarta: Kanisius,
2002), hlm. 26
5
yang nyata ada di dalam setiap kebudayaan.7 Ketiga, pertimbangan pendidikan.
Epistemologi dapat mempermudah pelajar dalam proses belajar–mengajar yang
selalu mengandung unsur penyampaian pengetahuan, keterampilan dan nilai-
nilai.8 Selain itu, maju tidaknya sebuah ilmu pengetahuan sangat bergantung pada
bangunan keilmuan epistem yang kuat9.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas, dapat ditarik beberapa rumusan
masalah sebagai upaya sistematisasi penelitian ini, yaitu :
1. Apa saja Sumber-sumber yang digunakan oleh Al-S{a>bu>ni> dalam menulis
Rawa>i’ al-Baya>n ?
2. Bagaimana metode penafsiran Al-S{a>bu>ni> dalam menulis Kitab Rawa>i’ al-
Baya>n ?
3. Bagaimana Validitas Tafsir menurut Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni>?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui sumber-sumber yang digunakan oleh al-S{a>bu>ni> dalam
menulis kitab Rawa>i’ al-Baya>n.
b. Untuk mengetahui metode penafsiran kitab Rawa>i’ al-Baya>n.
7 J.Sudarminta, Epistemologi Dasar … hlm. 27
8 J.Sudarminta, Epistemologi Dasar … hlm. 27
9 Lihat Barokatun Nisa, ‚Epistemologi Muqa>til bin Sulaima>n dalam Tafsi>r al-Kabi>r‛, Skripsi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016, hlm. 4
6
c. Untuk mengetahui validitas tafsir menurut Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni>.
2. Kegunaan
Penelitian ini diharapkan mampu memenuhi kegunaan yang penulis
inginkan, yaitu :
a. Penelitian ini mampu memberikan sumbangsih terhadap kajian
epistemologi tafsir dan perkembangan kajian tafsir seterusnya.
b. Penelitian ini khususnya diharapkan mampu menilik kerangka
epistemologi tafsir Rawa>i’ al-Baya>n.
D. Telaah Pustaka
Literatur-literatur baik yang membahas tentang kajian Epistemologi kitab
tafsir maupun pemikiran ‘Ali al-S{a>bu>ni> sangat banyak sekali. Maka, untuk
menghindari kesamaan materi atau pengulangan penelitian, penulis melakukan
crosscheck pada literatur-literatur yang berkaitan dengan kajian epistemologi
kitab tafsir dan pemikiran-pemikiran al-S{a>bu>ni> dalam kitab Rawa>i’ al-Baya>n ini
serta literatur-literatur baik secara langsung maupun tidak langsung berkaitan
dengan tema penelitian ini.
Berikut beberapa literatur yang penulis temukan yang memiliki variabel
yang berhubungan dengan tema penelitian ini :
7
Sobiroh10
menulis skripsi yang berjudul Birrul Walidain Menurut
Muhammad ‘Ali Al-S{a>bu>ni> (Studi Terhadap Kitab Tafsir Rawa>i’ al-Baya>n).
Beliau membahas tentang tafsir al-S{a>bu>ni> dalam surat Luqma>n ayat 12-15
tentang birrul walidain. Dalam penelitian ini, dikemukakan juga aspek sosio-
historis al-S{a>bu>ni> dalam menafsirkan ayat tersebut serta menjelaskan implikasi
penafsiran al-S{a>bu>ni> tentang birrul walidain tersebut dalam konteks keluarga
islami.
Skripsi berjudul Pandangan Muhammad Ali Al-S{a>bu>ni> tentang Perkawinan
Antar Agama dalam Kitab Rawa>i’ al-Baya>n karya Ali Mas’ud11
. Dalam skripsi ini
beliau menganalisa pandangan al-S{a>bu>ni> melihat perkawinan antar agama di
dalam surat al-Ba>qarah ayat 221. Selain itu, dijelaskan pula pandangan berbagai
ulama baik yang pro maupun kontra dengan perkawinan antar agama.
Rahmatan lil 'a>lami>n dalam Konsepsi al-Qur'an: Studi Analitis Penafsiran
Ali al-S{a>bu>ni> dalam S{afwa>tut Tafa>si>r 12 adalah judul skripsi yang ditulis oleh
Muhammad Badrul Munir. Skripsi ini mengkaji tentang keilmuan Ali al-S{a>bu>ni>
dalam Kitab S{afwa>tut Tafa>si>r tentang kerahmatan dalam Islam yang benar-benar
tersebar dalam teks-teks Islam baik al-Quran maupun hadis. Pembahasan skripsi
ini lebih ditekankan pada penafsiran al-S{a>bu>ni> tentang bentuk-bentuk kasih
10
Sobiroh, ‚Birrul Walidain Menurut Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni> (Studi Terhadap Kitab
Tafsir Rawa>i’ al-Baya>n)‛, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. 11
Ali Mas’ud, ‚Pandangan Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni> tentang Perkawinan Antar Agama
dalam Kitab Rawai’ al-Bayan‛, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009. 12
Muhammad Badrul Munir, ‚Rahmatan lil 'alamin dalam Konsepsi al-Qur'an: Studi Analitis
Penafsiran ‘Ali al-S{a>bu>ni> dalam S{a>fwa>tut Tafa>si>r‛, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013
8
sayang Allah swt terhadap setiap penciptaanya di alam semesta dan bentuk-
bentuk rahmat Islam, seperti; penjelasan bahwa hukum-hukum syariat dan aturan-
aturan dalam Islam adalah bentuk kasih sayang Allah Ta’ala kepada makhluk-
Nya. Rahmat yang sempurna hanya didapatkan oleh orang yang beriman kepada
ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw dan masalah penyempurnaan
kehidupan manusia.
Ahmad Musthafa menulis skripsi yang berjudul Pernikahan Antara Pria
Muslim Dengan Wanita Ahli Kitab dalam Pandangan ‘Ali al-S{a>bu>ni> dan
Muhammad Quraish Shihab13. Lewat skripsi tersebut, Musthafa membandingkan
dua pandangan yang berbeda mengenai pernikahan antara pria muslim dengan
wanita ahli kitab. Ia memaparkan bahwa ‘Ali al-S{a>bu>ni> membolehkan
pernikahan tersebut sedangkan Quraish Shihab cenderung berpendapat untuk
menghindari pernikahan tersebut. Selain itu, Musthafa menganalisa dari kedua
pendapat tersebut sebagai upaya untuk mencari pendapat mana yang lebih relevan
pada masa saat ini.
Skripsi yang berjudul S{afwa>t al-Tafa>sir (Studi Analisi Metodologi al-
Qur’an Karya al-S{a>bu>ni>) ditulis oleh Ahmad Fauzi.14
Skripsi ini mengkaji salah
13
Ahmad Musthafa, ‚Pernikahan Antara Pria Muslim Dengan Wanita Ahli Kitab dalam
Pandangan ‘Ali al-S{a>bu>ni> dan Muhammad Quraish Shihab‛, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2009 14
Ahmad Fauzi, “S{afwa>t al-Tafa>si>r, (Studi Analisis Metodologi Penafsiran Al-Qur’an Karya
al-S{abu>ni>”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010
9
satu kitab karya al-S{a>bu>ni> tersebut dengan pendekatan filologis guna mengaalisa
metode penafsiran yang dipakai oleh al-S{a>bu>ni di dalam kitab S{afwa>t al-Tafa>sir.
Nurun Nikmah menulis skripsi yang diberi judul Jilbab menurut Muhammad
‘Ali al-S{a>bu>ni> (Studi Terhadap Kitab Tafsir S{afwa>t al-Tafa>si>r)15. Skripsi ini
mendeskripsikan pemikiran al-S{a>bu>ni> tentang jilbab. Menurut al-S{a>bu>ni>,
memakai jilbab adlah menutup wajah dan kepala mereka dan hanya
menampakkan matanya yng sebelah kiri, dan pakaian seperti itu yang biasa
disebut dengan istilah cadar. Nurun, di dalam skripsi yang ia tulis tersebut
melakukan interpretasi ulang terhadap pandangan al-S{a>bu>ni> diatas. Ia merasa
bahwa kondisi sosio-kultural dan sejarah di Indonesia tidak bisa disamakan
dengan kondisi dimana al-S{a>bu>ni> hidup.
Sebuah skripsi yang berjudul Epistemologi Tafsir M. Quraish Shihab dalam
Tafsir al-Mis}bah dan Tafsir al-Luba>b karya Ni’maturrifqi Maula16
menjelaskan
tentang pemikiran M. Quraish Shihab dalam menulis dua buah karya tafsirnya.
Selain mengungkap sumber-sumber dan metode penafsiran yang digunakan oleh
Quraish dalam menulis dua karyanya ini, dijelaskan pula mengenai model
penafsiran Quraish Shihab di dalam kitab Tafsir al-Mis}bah dan Tafsir al-Luba>b.
Model penafsiran yang dijelaskan di dalam skripsi tersebut merupakan analisis
15
Nurun Nikmah. ‚Jilbab menurut Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni> (Studi Kitab Tafsir S{afwa>t al-
Tafa>si>r)‛, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008 16
Ni’maturrifqi Maula. ‚Epistemologi Tafsir M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mis}bah dan
Tafsir al-Luba>b‛, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015
10
alternatif karena penulis tidak menganalisa validitas tafsir sebagaimana kajian
epistemologi pada umumnya.
Skripsi yang diberi judul Epistemologi Tafsir Ibnu ‘Asyur dalam Kitab
Tafsir al-Tahri>r Wa al-Tanwi>r17 oleh Abdul Halim berbicara mengenai tafsir Ibnu
‘Asyur dari sisi kajian epistemologi. Selain itu, skripsi ini juga menjelaskan
bahwa tafsir Ibnu ‘Asyur adalah tafsir yang ditulis pada masa awal perkembangan
tafsir kontemporer. Pada masa tersebut para mufassir masih banyak menggunakan
dalil-dalil hadis, atsar Sahabat dan israilliyat sehingga pemikiran mufassir itu
sendiri bukan menjadi prioritas kandungan tafsir tersebut.
Buku seri disertasi yang berjudul Epistemologi Tafsir Kontemporer (Studi
Komparatif antara Fazlur Rahman dan Muhammad Syahrur)18 karya Abdul
Mustaqim menitikberatkan kajiannya kepada pergeseran kajian epistemologi
dengan melihat dinamika pemikiran Fazlur Rahman dan Muhammad Syahrur.
Pemahaman tersebut dapat diraih dengan cara merubah pola pikir ideologis
menjadi nalar kritis berdasarkan hal-hal substantif dan merujuk kembali kepada
kitab-kitab klasik.
Skripsi Barokatun Nisa yang berjudul Epistemologi Muqa>til bin Sulaima>n
dalam Tafsir al-Kabi>r19. Skripsi tersebut meneliti tafsir al-Kabi>r karya Muqa>til
17
Abdul Halim, ‚Epistemologi Tafsir Ibnu ‘Asyur dalam Kitab Tafsir al-Tahri>r Wa al-
Tanwi>r‛, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011 18
Abdul Mustaqim, Epistemologi Tafsir Kontemporer, Seri Disertasi, Ed. Fuad Mustafid,
(Yogyakarta: LkiS, 2012) 19
Barokatun Nisa, ‚Epistemologi Muqa>til bin Sulaima>n dalam Tafsir al-Kabi>r‛, Skripsi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016
11
bin Sulaima>n dari sisi epistemologinya dengan melihat historisitas keilmuan
Muqa>til bin Sulaima>n. Barokah juga menelaah validitas tafsir al-Kabi>r tersebut
dengan melihat konsistensi subyek memandang sebuah realita sama dengan
subyek lain memandang realita tersebut. Selain itu, dijelaskan pula implikasi
penafsiran Muqa>til bagi mufassir setelahnya.
Dari beberapa literatur yang telah didapat dan ditulis di atas, penulis tidak
melihat adanya sebuah penelitian yang identik sama dengan penelitian yang akan
penulis lakukan ini, yiatu penelitian tentang epistemologi Rawa>i’ al-Baya>n karya
Ali al-S{a>bu>ni>. Oleh sebab itu, penelitian ini telah mendapatkan posisinya untuk
dikaji secara intensif dan mendalam.
E. Kerangka Teori
Epistemologi adalah bidang ilmu filsafat yang membahas pengetahuan
manusia, dalam berbagai jenis dan ukuran kebenarannya.20
Epistemologi sebagai
cabang dari ilmu filsafat mempelajari batas-batas pengetahuan dan asal-usul
pengetahuan serta kriteria kebenaran. Istilah ‚epistemologi‛ sendiri berasal dari
bahasa Yunani, terdiri dari dua kata, yaitu episteme (pengetahuan) dan logos
(ilmu, pikiran, percakapan). Jadi, epistemologi berarti ilmu, percakapan tentang
pengetahuan atau ilmu pengetahuan.21
Pokok persoalan dari kajian epistemologi
adalah sumber, asal mula, dan sifat dasar pengetahuan Oleh sebab itu, rangkaian
20
Muhammad Taqi Misbah} Yazdi. Daras Filsafat Islam. (Bandung: Mizan. 2003.) Hlm. 83. 21
Abdul Mun'im al-H{ifni. Mausu >’ah al-Falsafah wa al-Fala>sifah, juz 1, (Kairo: Maktabah
Madbuli 1999), hlm. 19.
12
pertanyaan yang biasa diajukan untuk mendalami permasalahan yang
dipersoalkan di dalam epistemologi adalah; apakah pengetahuan itu, apakah yang
menjadi sumber dan dasar pengetahuan? Apakah pengetahuan itu adalah
kebenaran yang pasti ataukah hanya merupakan dugaan?.22
Dengan kata lain,
epistemologi secara etimologi dapat diartikan teori pengetahuan atau theory of
knowledge.23
Dalam diskursus filsafat, epistemologi merupakan cabang dari filsafat yang
membahas asal usul, struktur, metode-metode, dan kebenaran pengetahuan.
Epistemologi dapat mengukur kebenaran pengetahuan berdasarkan kepada teori
kebenaran korespondensi, koherensi dan pragmatisme. Teori Koherensi menilai
bahwa kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan-
pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui, diterima dan diakui
sebagai benar. Suatu proposisi dinyatakan benar jika proposisi itu berhubungan
(koheren) dengan proposisi-proposisi lain yang benar atau pernyataan tersebut
bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar.24
Contoh, semua manusia membutuhkan air, Budi adalah
seorang manusia, Jadi, Budi membutuhkan air.
Teori korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-
pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan
22
Jan Hendrik Rapar,.Pengantar Filsafat,( Yogyakarta; Kanisius, cet. 6, 2002), hlm. 38. 23
Surajiyo. Filsafat Ilmu (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 24 24
Jujun S. Suriasumantri. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: PT Total
Grafika Indonesia. 2003),hlm. 55.
13
yang ada atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu
keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu
pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta
yang sesuai dan menyatakan apa adanya25
. Sedangkan menurut teori pragmatis,
kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut
bersifat fungsional dalam kehidupan praktis manusia. Dalam artian, suatu
pernyataan adalah benar, jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu
mempunyai kegunaan praktis bagi kehidupan manusia26
.
Dari ketiga teori kebenaran yang penulis uraikan secara singkat diatas,
penulis hanya akan memakai dua diantaranya dalam penelitian, yaitu teori
koherensi dan teori pragmatisme. Hal ini penulis lakukan untuk mempersempit
wilayah penelitian.
F. Metode Penelitian
Penelitian ilmiah disebut juga dengan metode ilmiah yang merupakan tata
cara sistematis dan logis dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan
penelitian. Dengan kata lain, penelitian ilmiah adalah serangkaian kegiatan
observasi yang mendalam terhadap obyek kajian dengan menggunakan metode
dan pendekatan tertentu untuk menjelaskan fenomena atau menguji sebuah teori
bahkan menemukan teori baru dalam rangka memecahkan suatu masalah27
.
25
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004), hlm.112. 26
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu.., 115. 27
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian al-Qur’an dan Tafsir, (Yogyakarta: Idea Press, 2014),
hlm. 1-2
14
Demikian pula penelitian ini akan dibawa dengan metode dan pendekatan
tertentu untuk mencapai hasil yang diinginkan.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan penulis gunakan dalam riset ini adalah jenis
penelitian kepustakaan atau yang biasa dikenal sebagai library research yang
bersifat literer28, artinya penelitian ini berdasarkan data tertulis baik berupa
buku, jurnal maupun artikel lepas yang berkaitan dengan kajian epistemologi
tafsir maupun pemikiran Muhammad Ali Al-S{a>bu>ni> di dalam kitab Rawa>i’
al-Baya>n.
2. Teknik Pengumpulan Data
Sebagaimana penelitian kepustakaan pada umumnya, teknik
pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah teknik
dokumentasi. Dengan menggunakan teknik ini, penulis akan mengumpulkan
segala bentuk literatur yang membahas tentang kajian epistemologi maupun
kajian tentang al-S{a>bu>ni>. Hal ini dilakukan untuk membantu penulis
mendapatkan data kesejarahan al-S{a>bu>ni> dan menganalisa vaiditas tafsirnya.
Adapun sumber data pada penelitian ini dibagi menjadi dua secara garis
besar, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data
primer yaitu sumber data yang secara langsung berkaitan dengan tema kajian
dalam hal ini adalah kitab Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ahka>m min al-
28
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar dan Metode Teknik (Bandung:
Tarsio, 1990), hlm.10.
15
Qur’a>n. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang secara
tidak langsung berkaitan dengan tema kajian baik berupa buku, jurnal
maupun artikel lepas.
3. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data atau yang bisa disebut juga dengan metode
penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif-
analisis. Yaitu penulis akan mendesripsikan data yang didapat29
secara
sistematis. Penulis akan menggambarkan bagaimana biografi tokoh sebagai
awalan untuk mengetahui kondisi sosial-budaya yang terjadi pada tokoh serta
latar belakang pemikiran beliau sehingga menghasilkan produk pemikiran
beliau dalam hal ini adalah kitab tafsir beliau khususnya kitab Rawa>i’ al-
Baya>n. Kemudian, penulis akan menganalisa epistemologi al-S{a>bu>ni> dalam
kitab Rawa>i’ al-Baya>n secara kritis dan logis30
untuk mengorek sumber
penafsiran, metode serta validitas penafsirannya.
Sementara itu, pendekatan yang akan penulis gunakan adalah
pendekatan historis-filosofis. Pendekatan historis bertujuan untuk membantu
penulis melihat proses lahirnya kitab Rawa>i’ al-Baya>n ini via latar belakang
kehidupan al-S{a>bu>ni>, baik itu latar belakang sosial, ideologi maupun
pendidikan beliau.
29
Anton Bakker , Metodologi Penafsiran Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 2005), hlm. 54 30
Anton Bakker, Metodologi Penafsiran Filsafat, … hlm. 41
16
Adapun langkah-langkah metodis yang akan dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pertama, penulis menetapkan tokoh sebagai objek material penelitian
yaitu Muhammad Ali al-S{a>bu>ni> dan Epistemologi Tafsir Rawa>i’ al-Baya>n
Tafsi>r A<ya>t al-Ahka>m min al-Qur’a>n sebagai objek formal penelitian. Kedua,
penulis mendeskripsikan latar belakang tokoh, baik itu latar belakang
kehidupan, ideologi maupun keilmuan serta karya-karyanya. Ketiga, penulis
juga memaparkan gambaran dari sistematika, metode dan corak khas yang
digunakan tokoh dalam karyanya. Keempat, penulis melakukan analisis
terhadap pemikiran tokoh dalam hal ini penafsiran beliau sebagai upaya
mencari sumber, metode dan validitas penafsirannya.
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika Pembahasan ini merupakan rangkaian pembahasan yang
termuat dalam penelitian ini, dimana antara yang satu dan lainnya saling
berkaitan sebagai satu kesatuan yang utuh. Hal ini merupakan deskripsi sepintas
yang mencerminkan urutan dalam setiap bab. Agar penyusunan ini dapat
dilakukan secara runtut dan terarah, maka penyusunan ini dibagi menjadi lima
bab yang disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :
Pertama, Bab I yang berisikan pendahuluan yang terdiri dari tujuh sub bab.
Sub bab pertama membahas tentang latar belakang masalah yang merupakan
dasar pemikiran masalah serta alasan-alasan mengapa penelitian ini dilakukan.
17
Sub bab kedua adalah rumusan masalah yang merupakan pertanyaan yang
menjadi tolak ukur penelitian selanjutnya. Sub bab ketiga adalah tujuan dan
kegunaan dari penelitian ini. Sub bab keempat adalah telaah pustaka yang
berisikan upaya penelusuran atau penelitian pendahuluan yang berkaitan dengan
topik utama. Sub bab kelima adalah kerangka teori yang menampilkan teori teori
yang berkaitan dengan topik utama. Sub bab keenam adalah metode penelitian
yang merupakan langkah-langkah pengumpulan, pengolahan dan analisis data
yang ditempuh dalam penyusunan penelitian. Sub bab ketujuh adalah sistematika
pembahasan yang menjelaskan struktur dalam peneliian ini.
Kedua, Bab II akan membahas tentang tinjauan umum epistemologi tafsir
al-Qur’an. Tinjauan umum ini meliputi definisi terma epistemologi dan tafsir,
dinamika pertumbuhan dan perkembangan tafsir dari zaman nabi hingga saat ini.
Pembahasan ini dilakukan karena memiliki relevansi yang besar dengan kajian
pada bab selanjutnya.
Ketiga, Bab III akan membahas seputar biografi Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni>
dan kitab tafsirnya Rawa>i’ al-Baya>n. Penulis mencoba mengupas latar belakang
kehidupan al-S{a>bu>ni> baik dari segi sosial maupun keilmuannya. Karya-karya al-
S{a>bu>ni> juga akan dikupas secara singkat, namun khusus untuk kitab Rawa>i’ al-
Baya>n akan dikaji secara detail dan intensif. Kajian kitab Rawa>i’ al-Baya>n ini
meliputi sejarah penulisan, metode dan sistematika yang digunakan oleh al-
S{a>bu>ni> dalam menulis kitab tersebut.
18
Keempat, Bab IV adalah bab yang akan berisikan analisis mengenai
epistemologi Ali al-S{a>bu>ni> dalam kitab Rawa>’i al-Baya>n mulai dari sumber,
metode hingga validitas penafsirannya. Bab ini merupakan bab inti dari penelitian
ini dan menjadi kontribusi yang penulis berikan kepada keilmuan al-Qur’an dan
Tafsir khususnya dan pengetahuan islam pada umumnya.
Kelima, Bab V merupakan penutup penelitian yang akan berisikan
kesimpulan penelitian yakni jawaban dari rumusan masalah. Bab ini akan ditutup
dengan kata penutup serta saran-saran untuk peneliti selanjutnya.
99
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di atas penulis sampai pada kesimpulan yang merupakan
jawaban atas tiga rumusan masalah yang penulis ajukan berkaitan dengan kajian
epsitemologi tafsir, yaitu mengenai sumber-sumber penafsiran, metode penafsiran
dan validitas atas penafsiran itu sendiri.
Pertama, sumber-sumber yang digunakan al-S{a>bu>ni dalam Rawa>’i al-
Baya>n di antaranya adalah al-Qur’an, Hadis, dan Pandangan Hukum dari ulama
Fikih. Sumber lain yang beliau ambil misalnya Qaul a-S}ah}abi>, Qaul al-Ta>bi’i>n,
Qira>’a>t, Isr>ai>liyya>t, Kitab-kitab Tafsir terdahulu, Syair-syair Arab dan Ra’yu.
Mengenai sumber penafsirannya, al-S{a>bu>ni dikenal sebagai mufassir
sangat hati-hati dan teliti. Ia memiliki kekayaan referensi yang luas sehingga
mampu mempertimbangkan data mana yang akan ia jadikan sumber
penafsirannya. Oleh karena itu, keaslian dari penafsirannya dapat diverifikasi dan
dipertanggung jawabkan secara nyata.
Kedua, metode yang ia gunakan untuk menulis kitab Rawa>’ial-Baya>n ini
adalah metode tah}li>li dengan corak fiqhi. Tidak semua ayat di dalam al-Qur’an ia
tafsirkan, melainkan hanya ayat-ayat yang ia anggap mengandung konten hukum
di dalamnya. Ayat-ayat tersebut disusun berdasarkan tartib mushafi dan memiliki
100
100
kecenderungan sebagai tafsir bi al-ma’s>u>r. al-S{a>bu>ni, di samping menafsirkan
ayat al-Qur’an dengan corak fiqhi, juga mementingkan aspek kebahasaan di
dalam penafsirannya. Hal ini terbukti dengan kajian semantik ayat di setiap awal
pembahasannya dan pembahasan i’rab sebagai salah satu aspek yang dibahas
hampir di setiap tema penafsiran. Selain itu, al-S{a>bu>ni juga memperhatikan sisi
historisitas ayat dengan dengan merujuk pada riwayat dan sedikit dari israiliyyat.
Ketiga, adapun mengenai validitas penafsiran beliau penulis
mengkritisinya menggunakan teori kebenaran koherensi. Teori ini dipandang
paling sesuai dengan aspek epistemologi bayani yang melingkupi penafsiran
beliau. Menurut teori ini, pengetahuan dianggap benar jika ada kesesuaian
(coherence) dengan pernyataan sebelumnya yang terbukti benar sesuai dengan
preposisi yang melingkupinya. Dari kajian terhadap validitas penafsiran beliau ini
penulis berkesimpulan bahwa al-S{a>bu>ni menganut kebenaran koherensi dalam
tafsirnya. Dikatakan benar secara koherensi karena ada kesesuaian antara
pernyataan beliau dalam muqaddimahnya bahwa dalam menafsirkan Al-Qur’an ia
menggunakan sistematika lama dari sisi kekeayaan data dan sistematika baru dari
sisi metodologi. Dalam tafsirnya penulis menemukan bahwa al-S{a>bu>ni selalu
menafsirkan suatu ayat al-Qur’an sesuai dengan pernyataan awalnya. Selain itu,
hukum-hukum yang dikeluarkan al-S{a>bu>ni yang terkandung di dalam suatu ayat
memiliki kesesuaian dengan penafsirannya atas makna-makna literal maupun
lat}a>if al-Tafsi>rnya. Walla>hu A‘lam.
101
101
B. Saran
Setelah selesainya penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa
penelitian ini masih jauh dari kajian yang komprehensif dan sempurna. Hal ini
dikarenakan keterbatasan penulis baik secara kemampuan, waktu maupun
referensi yang dapat di akses. Selain itu juga masih banyak aspek yang perlu dikaji
terkait sosio-historis ‘Ali al-S{a>bu>ni dan implikasinya terhadap keilmuan beliau
yang sangat luas dilihat dari berbagai karya beliau. Oleh karenanya penulis juga
menyarankan untuk melakukan kajian lebih lanjut mengenai aspek tersebut
sekaligus untuk menjawab keterkaitan beliau dengan daerah dominasinya. Dilihat
dari penafsiran-penafsirannya, dapat diketahui al-S{a>bu>ni adalah seorang yang
tegas dan to the point. Mungkin ketegasannya ini merupakan implikasi dari
pengalaman hidup beliau.
Adapun permintaan tulus dari penuli untuk pegawai akademik UIN Sunan
Kalijaga adalah disediakannya referensi-referensi yang ditulis atau berkaitan
dengan kajian terhadap biografi sosi-kultural ‘Ali al-S{a>bu>ni. Karena dalam
penulisan penelitian ini peneliti masih sangat sulit mendapatkan informasi terkait
kajian terhadap biografi sosi-kultural ‘Ali al-S{a>bu>ni.
Demikianlah penelitian mengenai Epistemologi Rawa>’i al-Baya>n karya
Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni ini. Sebagaimana penulis ungapkan di atas bahwa
penelitian ini masih sangat tidak sempurna, oleh karenanya penulis menerima
dengan lapang dada berbagai macam kritik dan saran yang konstruktif untuk
102
102
evaluasi dan refleksi bagi peneliti. Semoga penelitian ini dapat memperkaya
wacana keilmuan dan menjadi salah satu sarana dalam mensyi’arkan Al-Qur’an.
Wallahu A‘lam bi al-S}awwa>b.
103
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Mohammad. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Ahmad, Mudlor. Ilmu Dan Keinginan Tabu (Epistemologi Dalam Filsafat).
Bandung: Trigenda Karya, 1994.
al-Arid}, Ali Hasan. Sejarah dan metodologi Tafsir. Terj. Ahmad Akrom. Jakarta: PT.
Raja Grafindo, 1996.
al-Farmawi, Abd al-Hayy. Metode Tafsir Maud}u>’i : Suatu Pengantar. Terj. Surya A.
Jumarah. Jakarta: Raja Grifindo Persada, 1996.
al-Hifni, Abdul Mun'im. Mausuah al-Falsafah wa al-Fala>sifah . Juz 1. Kairo:
Maktabah Madbuli, 1999.
al-Qattan, Manna Khalil. Maba>his> fi ‘Ulu>m al-Qur’an. Riyadh: al-Haramain, TTT
al-S{a>bu>ni, Muhammad ‘Ali. Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ahka>m min al-Qur’a>n,
Jilid I & II. Beirut: Dar al-Fikr, 2000.
----------, Al-Tibya>n fi Ulu>m al-Qur’a>n. Jakarta: Dar al Kutub al-Islamiyyah, 2003.
----------, S{afwat al-Tafa>si>r. Jakarta: Dar al-Kutub al-Islamiyyah, 1999.
al-Z<ahabi, Muhammad H{ussain. al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n. Kairo: Maktabah
Wahbah, 2000.
104
al-Zarkasyi, Badruddin. Al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an. Beirut: Maktabah al-Kutub,
1990.
al-Zarqany, Abd. Adzim Manahil al-Irfan fi ‘Ulum al-Qur’an, Beirut: Maktabah al-
Kutub, 1990.
Amin Abdullah, ‚Aspek epistemologis Filsafat Islam‛ dalam Irma Fatima (ed.),
Filsafat Islam Kajian,
Baidan, Nashruddin. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011
Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004.\
Bakker, Anton. Metodologi Penafsiran Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 2005.
CD Maktabah Syamilah
Fauzi, Ahmad. ‚S{afwa>t al-Tafa>si>r : Studi Analisis Metodologi Penafsiran Al-Qur’an
Karya al-S{abu>ni>‛. Skripsi Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010.
Gallagher, Kenneth T.. Epistemologi Filsafat Pengetahuan, terj. P. Hardono Hadi.
Yogyakarta: Kansius, 1994.
Goldziher, Ignaz. Maz>a>hib al-Tafsi>r al-Isla>mi>. Terj. ‘Ali Hasan Abd al-Qadir. Mesir:
Maktabah al-Khaniji, 1955
105
H.A, Abdul Djalal. Urgensi Tafsir Maud}u>’i Pada Masa Kini. Jakarta: Kalam Mulia,
1990
Halim, Abdul. ‚Epistemologi Tafsir Ibnu ‘Asyur dalam Kitab Tafsir al-Tahri>r Wa al-
Tanwi>r. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikira Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2011.
Iyazi, Muhammad ‘Ali. al-Mufassiru>n H{aya>tuhum wa Manhajuhum. Wizarah al-
S<aqafah wa al-Irsya>d al-Isla>miyah, TTT.
Jansen, J.J.G. Diskursus Tafsir al-Quran Modern. Terj. Hairussalim dan Syarif Hidayat.
Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1997
Mas’ud, Ali. ‚Pandangan Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni tentang Perkawinan Antar
Agama dalam Kitab Rawai’ al-Bayan‛. Skripsi Fakultas Syari’ah UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.
Maula, Ni’maturrifqi. ‚Epistemologi Tafsir M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-
Mis}bah dan Tafsir al-Luba>b‛. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.
Munir, Muhammad Badrul. ‚Rahmatan lil 'alamin dalam Konsepsi al-Qur'an: Studi
Analitis Penafsiran ‘Ali al-S{a>bu>ni dalam S{a>fwa>tut Tafa>si>r‛. Skripsi
Fakultas Syari’ah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Mustaqim, Abdul. Metode Penelitian al-Qur’an dan Tafsir. Yogyakarta: Idea Press,
2014.
----------, Epistemologi Tafsir Kontemporer Seri Disertasi. Yogyakarta: LkiS, 2012.
106
----------, Madzahibut Tafsir. Yogyakarta: Nun Pustaka. 2003
Musthafa, Ahmad. "Pernikahan Antara Pria Muslim Dengan Wanita Ahli Kitab
dalam Pandangan ‘Ali al-S{a>bu>ni dan Muhammad Quraish Shihab‛. Skripsi
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2009
Nikmah, Nurun. ‚Jilbab Menurut Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni (Studi Kitab Tafsir
S{afwa>t al-Tafa>si>r)‛. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.
Nisa, Barokatun. ‚Epistemologi Muqa>til bin Sulaima>n dalam Tafsir al-Kabi>r‛.
Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2016.
Qomar, Mujamil. Epistemologi Pendidikan Islam: dari Metode Rasional Hingga
Metode Kritik. Jakarta : Erlangga, 2005.
Rapar, Jan Hendrik. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 2002.
Shihab, M. Quraish. Membumikan al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1996.
----------, Kaidah Tafsir. Tangerang: Lentara Hati, 2013.
Sobiroh. ‚Birrul Walidain Menurut Muhammad ‘Ali al-S{a>bu>ni (Studi Terhadap
Kitab Tafsir Rawa>i’ al-Baya>n)‛. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.
107
Sudarminta, J. Epistemologi Dasar, Pengantar Filsafat Pengetahuan. Yogyakarta:
Kanisius, 2002.
Surajiyo. Filsafat Ilmu Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar dan Metode Teknik
Bandung: Tarsio, 1990.
Suriasumantri, Jujun S.. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: PT Total
Grafika Indonesia, 2003.
Usman. Ulumul Qur’an. Yogyakarta: TERAS, 2009.
Yazdi, Muhammad Taqi Misbah. Daras Filsafat Islam. Bandung: Mizan, 2003.
108
CURRICULUM VITAE
Nama : Danang Fachri Adz-Dzikri
NIM : 12531163
Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Prodi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
TTL : Bandar Lampung, 04 Mei 1995
No. HP : 085643944711
Email : danang.mufc11@gmail.com
Alamat Asal : Jl. Hamka No.471 ds. Sidodadi, Kec. Sidomulyo, Lam-Sel
Alamat di Jogja : Pondok Pesantren Mahasiswa LSQ Ar-Rahmah, Jl.Imogiri
Timur KM 8 Puri Tamanan Indah,
Botokenceng,Wirokerten, Banguntapan, Bantul, D.I.
Yogyakarta
Orang Tua
Nama Ayah : Drs. Dikro
Nama Ibu : Robi’ah Adawiyah, S.Pd.I
Pekerjaan : PNS
Riwayat Pendidikan
1. SDN 03 Sidodadi (2002-2006)
2. MTsN 02 Bandar Lampung (2006-2009)
3. MAS Al-Hikmah Bandar Lampung (2009-2012)
4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009-2016)
Riwayat Pendidikan Non-Formal
1. Madrasah Diniyah Manba’ul Hikmah (2006-2012)
2. Ponpes LSQ Ar-Rohmah Yogyakarta (2012-2016)
Pengalaman Organisasi
1. Ketua Rohis MtsN 2 Bandar Lampung (2007-2008)
2. Ketua Divisi Pengembangan Minat dan Bakat OSIS MAS Al-Hikmah
(2010-2011)
3. Departemen Komunikasi dan Informasi CSS MoRA UIN Sunan Kalijaga
(2013-2014)
top related