eksistensi
Post on 14-Oct-2015
34 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
5/24/2018 Eksistensi
1/22
Eksistensi sebuah bangsa dapat diukur dari sejauh mana bangsa itu mampu
memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan peradaban dunia. Peradaban
yang maju adalah produk dari bangsa yang maju, yang didalamnya terdapatmasyarakat yang memiliki pola pikir dan perilaku yang maju pula.
Setiap bangsa pasti memiliki adat istiadat, kebudayaan, bahasa, serta sistem
kepercayaan yang berbeda-beda antar satu dan lainnya. Meskipun berbeda, nilai-
nilai dasar yang dijadikan pedoman bagi setiap bangsa pada umumnya adalah
nilai-nilai yang hampir sama. Yaitu: sebuah nilai luhur yang berimplikasi positif
bagi kemajuan ummat manusia. Tak ada satupun bangsa didunia ini yang
berpedoman pada sebuah nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian
(nilai Universal).
Sebuah bangsa bisa disebut sebagai bangsa yang maju dan kuat apabila nilai-nilaidasar yang menjadi pedomannya benar-benar termanifestasi dalam perilaku
sehari-hari. Sehingga dalam kehidupan berbangsa tidak ada lagi perilaku
penyimpangan, penyelewengan, penjajahan, diskriminasi dan perilaku-perilaku
negatif lainnya.
Namun, dewasa ini bangsa Indonesia seolah sedang berada pada posisi yang
sangat rapuh. Berbagai permasalahan kian menjamur mengotori bangsa ini.
Hampir disetiap lini dan sektor kehidupan tidak luput dari permasalahan. Yang
kesemuanya itu sudah berada pada kondisi yang sangat kronis.
Krisis Moral dan Etika
Berbagai persoalan dan kerusakan yang ada saat ini sesungguhnya disebabkan
oleh kondisi moral dan etika masyarakat yang sudah mengalami kemerosotan.
Kerapuhan moral dan etika bangsa ini makin terlihat jelas tatkala persoalan demi
persoalan bangsa semakin hari bukan semakin hilang, tapi justru semakin
meningkat tajam. Mulai dari kasus kekerasan antar kelompok, ketidakadilan sosial
dan hukum, hingga budaya korup penguasa yang makin menggurita.
Kerapuhan ini telah menjalar kesemua lapisan masyarakat. Pelajar yang
seharusnya dipersiapkan guna menjadi insan dan calon pemimpin masa depanternyata lebih suka tawuran daripada belajar di bangku sekolah. Mahasiswa yang
semestinya bertindak sebagai penjaga nilai-nilai moral dan etika bangsa, ternyata
terjebak dalam budaya hedonis dan westernismyang tak jarang terjerumus dalam
pergaulan bebas. Guru-guru dan pengajar yang seharusnya menjadi suri tauladan
bagi anak didiknya, ternyata sibuk mengejar sertifikasi yang akhirnya berujung
pada gaya hidup yang materialistis.
Para penyelenggara negara pun tak kalah lebih parah. Korupsi makin hari makin
menggurita, penegakan hukum makin tak terarah. Kasus demi kasus bertumpuk
seperti sampah yang sangat menjijikkan. Masyarakat setiap hari harus dihadapkan
pada tontonan ketidakjujuran para penyelenggara negara.
-
5/24/2018 Eksistensi
2/22
Jika harus mengurai permaslah kemerosotan bangsa ini satu demi satu, sungguh
terlalu rumit dan panjang. Bahkan lebih rumit daripada harus mengurai benang
kusut.
Penyebab rusaknya moral bangsa Indonesia :
1. Pengaruh Budaya Luar Ini adalah hal yang mungkin menjadi penyebab
rusaknya moral bangsa Indonesia,tak dapat dipungkiri pengaruh budaya barat
merusak moral bangsa ini.Sebagai contoh free sex dan pergaulan bebas masuk ke
indonesia dari merangseknya budaya barat ke negeri ini.
2. Kurangnya Agama Ini juga bisa menjadi sebab rusaknya bangsa indonesia.Jika
agama yang kita miliki kuat maka tentu saja kita akan takut berbuat
dosa.Sehingga tidak akan ada kejahatan atau paling tidak kejahatan akan sangat
minim dalam negeri ini.Contohya saja jika para pejabat negeri ini memiliki
landasan agama yang baik,maka apa berani dia memakan uang rakyat(Korupsi)?!
3. Salahnya Sistem Pendidikan Indonesia Ini juga bisa menjadi penyebab
rusaknya moral di Indonesia. Sebagaimana anda tahu anak-anak menghabiskan
banyak waktunya di dalam sekolah.Sayangnya sekolah sekarang hanya identik
untuk mencari ilmu duniawi saja dan jarang ada yang sekolah yang juga
mengajarkan aspek2 moral,Jikalau ada porsinya sangat minim.
Ketiga hal diatas mungkin hanya penyebab yang Basic saja,masih banyak lagi
penyebab-penyebab lain yang menyebabkan moral bangsa ini merosot.Jikalau
penyebabnya secara detail dijelaskan dibuat sebuah buku mungkin buku tersebut
akan sangat tebal. Tetapi untuk memperbaiki moral bangsa indonesia saya rasa
cukup menghilangkan 3 penyebab diatas saja.Jikalau pengaruh luar sudah
berkurang,agama kita kuat dan pendidikan juga mengajarkan aspek moral saya
rasa moral bangsa indonesia tidak akan serusak ini.
Sumber :
Sumber Artikel:http://www.berdikarionline.com/opini/20120716/membangun-
bangsa-dengan-etika-dan-moral-pancasila.html#ixzz2PV4xR8D1
http://www.berdikarionline.com/opini/20120716/membangun-bangsa-dengan-etika-dan-moral-pancasila.html#ixzz2PV4xR8D1http://www.berdikarionline.com/opini/20120716/membangun-bangsa-dengan-etika-dan-moral-pancasila.html#ixzz2PV4xR8D1http://www.berdikarionline.com/opini/20120716/membangun-bangsa-dengan-etika-dan-moral-pancasila.html#ixzz2PV4xR8D1http://www.berdikarionline.com/opini/20120716/membangun-bangsa-dengan-etika-dan-moral-pancasila.html#ixzz2PV4xR8D1http://www.berdikarionline.com/opini/20120716/membangun-bangsa-dengan-etika-dan-moral-pancasila.html#ixzz2PV4xR8D1http://www.berdikarionline.com/opini/20120716/membangun-bangsa-dengan-etika-dan-moral-pancasila.html#ixzz2PV4xR8D1 -
5/24/2018 Eksistensi
3/22
PENDIDIKAN MORAL DAN MUTU PENDIDIKANINDONESIAPENDIDIKAN MORAL DAN MUTU PENDIDIKAN
INDONESIAKualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangatmemprihatinkan. Gambaran ini tercermindari beragamnya masalah
pendidikan yang semakin rumit. Kualitas siswa masih rendah,pengajar
kurang profesional, rendahnya kualitas sarana fisik serta biaya pendidikan
yangmahal (Muliani, 2009). Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut,
dapat dilakukan denganberbagai cara diantaranya merubah sistem
pembelajaran, training pengajar profesional,peningkatan sarana fisik serta
menambah anggaran dana untuk pendidikan. Namun padahakikatnya,
mutu pendidikan sangat tergantung pada diri siswa sendiri. Meskipun
saranaprasarana sekolah lengkap, guru-guru profesional dan biaya sekolah
sangat terjangkaubahkan gratis, bila tidak ada kesadaran untuk
mengemban ilmu dari peserta didik itu sendiri,semuanya akan menjadi sia-sia. Siswa sering bolos sekolah, berani menentang guru danbersikap
seenaknya di sekolah. Bagaimana bisa terwujud sistem belajar mengajar
yangkondusif dan komprehensif? Bagaimana mereka bisa memperoleh
pendidikan yang bermutu?Menurut Kusrahmadi (2007), pendidikan
bertujuan bukan hanya membentuk manusia yangcerdas otaknya dan
terampil dalam melaksanakan tugas, namun diharapkan
menghasilkanmanusia yang memiliki moral, sehingga menghasilkan
warga negara excellent.Apa jadinya bila mutu pendidikan di negara bekas
jajahan Jepang ini tidak dibarengi denganmoralitas bangsa? Walaupun
gurunya profesional bila moral siswa rendah, maka mutupendidikan juga
sama rendahnya. Oleh karena itu, fokus utama yang harus diperbaiki
untukmeningkatkan mutu pendidikan Indonesia saat ini adalah
meningkatkan moralitas siswadengan memberikan pendidikan moral
sehingga ada keterpaduan sistem pembelajaran baikdari sarana, biaya,
pengajar dan pelajar. Tujuan pendidikan moral tidak semata-
matamenyiapkan peserta didik untuk menelan mentah konsep-konsep
pendidikan moral, tetapiyang lebih penting adalah terbentuknya karakter
yang baik, yaitu pribadi yang memilikipengetahuan moral, peranan
perasaan moral dan perilaku moral (Lickona, 1992. P. 53).Dewasa ini,
pelaksanaan pendidikan moral di sekolah diberikan melalui
PendidikanKewarganegaraan (PKn) dan Pendidikan Agama, akan tetapitampaknya lebih berorientasipada penguasaan materi yang tercantum
dalam kurikulum atau buku, dan kurang mengaitkandengan karakter
pribadi siswa sehingga tidak menumbuhkan kepribadian siswa yang
baik.Siswa mendapatkan pendidikan moral hanya masuk telinga kanan
keluar telinga kiri, tidakditerapkan pada sikap dan kepribadian
siswa.Karma (2004), menyebutkan bahwa dalam upaya meningkatkan
kematangan moral danpembentukan karakter siswa secara optimal,
penyajian materi pendidikan moral hendaknyadilaksanakan secara terpadu
kepada semua pelajaran dengan menggunakan strategi danmodel
pembelajaran yang terpadu pula, yaitu dengan melibatkan semua guru,
kepala sekolah,orang tua murid serta tokoh-tokoh masyarakat
-
5/24/2018 Eksistensi
4/22
sekitar.Untuk mengembangkan strategi dan model pembelajaran
pendidikan moral yang terpadu,diperlukan adanya analisis kebutuhan
(needs assessment) siswa dalam belajar pendidikanmoral. Kesadaran siswaakan pentingnya pendidikan dan sikap serta moralitas siswa yangbaik
perlu ditumbuhkan. Karakter siswa yang memiliki semangat besar untuk
belajar,bersikap santun kepada teman dan guru serta memiliki tujuan yang
sama dengan visi misisekolah, siswa yang demikian dapat bekerja sama
dengan guru sehingga tujuan pendidikantercapai. Sistem belajar mengajar
menjadi efektif serta meningkatnya mutu pendidikan
diIndonesia.Mengingat perkembangan moral manusia pada bahasan yang
lalu, maka tentu akan adasebuah proses yang tak lepas dari perkembangan
moral itu sendiri. Proses yang dimaksud
adalah yang disebut dengan pendidikan. Pendidikan moral sangatlah perlubagi manusia,karena melalui pendidikan perkembangan moral diharapkanmampu berjalan dengan baik ,serasi dan sesuai dengan norma demi harkat
dan martabat manusia itu sendiri.Di Indonesia pendidikan moral telah ada
dalam setiap jenjang pendidikan. Di Sekolah Dasarperkembangan
pendidikan moral tak pernah beranjak dari nilai-nilai luhur yang ada
dalamtatanan moral bangsa Indonesia yang termaktub jelas dalam
Pancasila sebagai dasar Negara.Pendidikan Moral Pancasila, yang sejak
dari pendidikan dasar telah diajarkan tentu memilikitujuan yang sangat
mulia, tiada lain untuk membentuk anak negeri sebagai individu
yangberagama, memiliki rasa kemanusiaan, tenggang rasa demi persatuan,
menjunjung tingginilai-nilai musyawarah untuk kerakyatan serta
berkeadilan hakiki.Berangkat dari tujuan tersebut diatas maka dalam
pelaksanaannya terdapat tiga faktor pentingdalam pendidikan moral di
Indonesia yang perlu diperhatikan yaitu :1. Peserta didik yang sejatinya
memiliki tingkat kesadaran dan dan perbedaan perkembangankesadaran
moral yang tidak merata maka perlu dilakukan identifikasi yang berujung
padasebuah pengertian mengenai kondisi perkembangan moral dari
peserta didik itu sendiri.2. Nilai-nilai (moral) Pancasila, berdasarkan
tahapan kesadaran dan perkembangan moralmanusia maka perlu di ketahui
pula tingkat tahapan kemampuan peserta didik. Hal inipenting mengingat
dengan tahapan dan tingkatan yang berbeda itu pula maka semua nilai-
nilai moral yang terkandung dalam penididkan moral tersebut memilikibatasan-batasantertentu untuk dapat terpatri pada kesadaran moral peserta
didik. Dengan kata lain, kalaulahpancasila memiliki 36 butir nilai moral,
maka harus difahami pula proses pemahaman pesertadidik berdasar pada
tingkat kesadaran dan tingkat kekuatan nilai kesadaran itu sendiri.3. Guru
Sebagai fasilitator, apabila kita kembali mengingat teori perkembangan
moralmanusia dari Kohlberg dengan 4 dalilnya maka guru seyogyanya
adalah fasilitator yangmemberikan kemungkinan bagi siswa untuk
memahami dan menghayati nilai-nilaipendidikan moral itu.Dengan
memperhatikan tiga hal diatas maka proses perkembangan moral manusia
yangberjalan dalam jalur pendidikan tentu akan berjalan sesuai dengan
tahapan perkembanganmoral pada tiap diri manusia.MELOROSOT Moral
-
5/24/2018 Eksistensi
5/22
dan Kepribadian Remaja IndonesiaAkhir-akhir ini banyak sekali berita di
media cetak dan elektronik tentang keadaan remaja saat ini.Contohnya
seperti, tawuran mahasiswa akhir-akhir ini di Jakarta dan di luar PulauJawa. Tidak hanyamenggunakan tangan kosong, tetapi mahasiswa juga
banyak membawa senjata tumpul dan tajam.Banyak sekali yang menjadi
provokatornya.Hal itu semua terjadi karena hal-hal yang kecil, seperti saja
tidak sengaja menabrak atau berkatayang tidak sopan kepada orang lain.
Selain orang zaman sekarang, mudah terbawa dan meledakemosinya,
tetapi juga karena lingkungan dan pergaulan mereka. Memang zaman
sekarang, pararemaja mudah dan gampang untuk mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh lingkungan pergaulanmereka, seperti berkata buruk,
merokok, berjudi, pemakai dan pengedar narkoba, serta hamil di luarnikah
atau terkena penyakit HIV/AIDS.Hal ini dibuktikan dengan jumlah
pengguna narkoba suntik di seluruh dunia menurut laporan Jurnal Kedokteran Inggris. Mereka
menyatakan sekitar tiga jutapengguna narkoba suntik di dunia yang
kemungkinan positif terkena penyakit AIDS.Dan hal yang sama, juga
berasal dari kutipan berita oleh BBC. Saluran televisi internasional
itumenyatakan, bahwa empat puluh persen pengguna narkoba, terutama
narkoba suntik, tersebar disembilan negara. Di berbagai negara di Asia
Tenggara, Amerika Latin, dan Eropa Timur, tingkatinfeksinya HIV di
kalangan pengguna jarum suntik di atas empat puluh persen. Di Estonia,
angka itulebih dari tujuh puluh dua persen.Dalam kasus lain, di Indonesia
banyak kejadian anak SMP, bahkan anak SD sudah merokok
layaknyaorang dewasa. Hal ini justru akan membuat anak-anak itu
hidupnya menjadi tidak sehat. Yangmembuat hal ini makin menjadi
adalah, karena mereka hampir semua disebabkan oleh pergaulanmereka di
sekolah, di masyarakat, dan juga di rumah. Contohnya, seperti : teman-
temannyamerokok sepulang sekolah. Dia lalu ditawari sebatang rokok.
Awalnya dia tak mau, tapi lama-kelamaan hal itu menjadi kesenangan dan
kesehariannya. Iklan-iklan rokok di sepanjang jalan, dimedia massa, dan
elektronik juga makin membuat hal ini tambah parah.Dari pembahasan
diatas mengenai bagaimana keadaan Remaja saat ini sangatlah
miris,semua itutidak lepas dari kurangnya pendidikan moral sejak
dini,pendidikan moral itu sangat penting bagisiapa saja apalgi terhadapanak-remaja yang masih sangat labil.Kita sebagai Bangsa Indonesia harus
kritis menghadapi masalah seperti ini,kita tahu bahwakepribadian Bangsa
itu dilihat dari Kepribadian Para Remaja yang nantinya akan menentukan
sepertiapa Bangsa Indonesia Kedepannya.Pendidikan di IndonesiaDi
Indonesia, pendidikan diarahkan untuk melahirkan manusia-manusia yang
cerdas,bertanggung jawab, bermoral, berkepribadian luhur, bertaqwa, dan
memiliki keterampilan.Dengan anggaran 20 % dari APBN. Maka tujuan
ini bukanlah hal yang mustahil. Sudahbanyak bukti yang mendukung
adanya peningkatan pendidikan ini. Prestasi anak-anak bangsajuga banyak
mengharumkan bangsa di berbagai kancah internasional.Namun kita tidak
boleh lengah, masih banyak pendidikan yang belum mencapai
-
5/24/2018 Eksistensi
6/22
tujuannya.Ini diindikasikan dengan banyaknya kerusakan moral di
kalangan pelajar, seperti beredarnyavideo-video porno yang bisa diakses
melalui ponsel. Ini akibat dari bebasnya pengawasandan akses informasiyang masuk kepada masyarakat, tanpa ada kontrol dari pihak
yangterkait.Korupsi dan kolusi serta nepotisme masih banyak kita temui
dalam birokrasi pendidikan,sehingga menimbulkan konflik dikalangan
internal dan berpotensi untuk menimbulkankonflik perpecahan.
Pendidikan juga masih banyak yang kita lihat belum berpihak padarakyat
umum. Di kalangan masyarakat mahalnya pendidikan membuat mereka
lebih memilihuntuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makan, sandang
dan papan. Belum tercapainyatujuan pendidikan diakibatkan oleh:a.
Belum terintegrasinya pendidikan moral (agama) dengan pendidikan
lainnya. Ada sebagiananggapan bahwa pendidikan agama hanya dilakukan
di pesantren, padahal di sekolah umumpendidikan agama juga diajarkanhanya saja porsinya masih sedikit, sehingga belummaksimal.
b. Pendidikan etika hanya terbatas pada pengetahuanc. Minimnyaketeladanand. Sikap hidup yang semakin materialis dan hedonisUntuk
meminimalisasi hal ini, maka ada upaya yang bisa dilakukan, antara lain,
perbaikankurikulum pendidikan secara menyeluruh, misalnya dengan
melakukan pendidikan alternatiftambahan diluar kurikulum. Perbaikan
sistem pengajaran dan pendidikan, penguatanketeladanan, penguatan nilai
agama dalam kehidupan. About these ads
-
5/24/2018 Eksistensi
7/22
HANCURNYA MORL REMAJA
Degradasi moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi
di masyarakat. Terlalu sibuknya pemerintah dengan berbagai masalah Politik dan
Ekonomi yang terjadi dalam negeri membuat pemerintah mengesampingkan
masalah degradasi moral remaja yang hanya menjadi bagian kecil dari masalah
sosial. Akibat kelalaian dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah
degradasi moral remaja, sekarang moral remaja mengalami tingkat degradasi yang
tinggi.
Peningkatan tingkat degradasi moral remaja disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti pergaulan bebas, proses sosialisasi yang kurang sempurna, pengaruh
budaya barat, kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua, dan tingkat
pendidikan yang rendah.
Degradasi moral remaja merupakan suatu keprihatinan yang sangat mendalam
bagi suatu bangsa. Dimana tulang punggung bangsa rapuh karena termakan oleh
hancurnya moral. Sedangkan moral adalah cerminan hidup bagi penegak bangsa.
Pemuda adalah harapan bangsa, di pundak merekalah masa depan bangsa
dipertaruhkan. Jika pemudanya hancur, maka hancurlah bangsa tersebut.
Sering kita terlena akan timbulnya hal-hal kecil yang dapat menyebabkan bangsa
ini hancur. Keluar masuknya budaya asing pada suatu bangsa menjadikan budayasebelumnya tergantikan dan terabaikan, sehingga budaya baru itu membuat anak
bangsa tidak mau lagi mengenal akan budaya lama dan menjadikan budaya baru
sebagai pedoman hidupnya.
Di zaman yang serba modern ini, anak-anak semakin lupa terhadap apa yang
harus dilakukan sebagai penerus bangsa, kewajiban seorang murid untuk belajar,
patuh kepada guru terlebih lagi kepada kedua orang tua kurang diperhatikan.
-
5/24/2018 Eksistensi
8/22
Pemuda-pemuda di zaman sekarang lebih mendahulukan berhura-hura daripada
menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi mempertimbangkan apa yang akan
terjadi setelah apa yang mereka lakukan. Padahal selain merugikan diri mereka
sendiri juga dapat merugikan bangsa tempat dimana mereka tinggali.
Hal inilah yang paling ditakuti, dimana moral bangsa terabaikan. Banyak orang
tua kurang memperhatikan kehidupan buah hatinya. Mereka cenderung memenuhi
kebutuhan fisik saja, sedangkan rohani mereka terabaikan. Para orang tua sering
sibuk dengan profesi mereka masing-masing. Sementara sang anak dipercayakan
kepada orang yang kurang berwenang terhadap dirinya. Dan itulah yang
menyebabkan sang anak hidup dengan jalan mereka sendiri dengan tanpa arah.
Mereka tidak menyadari yang mereka lakukan adalah awal dari mulai hancurnya
bangsa ini. Yang mereka tahu hanyalah mencari kesenangan untuk menghibur hati
dengan tidak mempedullikan halal haramnya. Sedangkan orang tua mereka tidak
mengetehui sama sekali. Jika kebanyakan orang tua demikian, maka nasib bangsa
menjadi taruhannya. Jika moral bangsa telah tercemar maka tiadalah damai untuk
ditempati sebagai sarana kelangsumgan hidup warganya.
Dengan demikian peran serta orang tua sangatlah penting dalam pengawasan
pertumbuhan moral bangsa melalui generasinya. Lingkungan tempat hidup
regenerasi juga sangat mempengaruhi berlangsungnya proses sosialisasi dan
interaksi sesama hidup yang kedepannya menentukan.
Hancurnya Moral Remaja
Kurangnya perhatian terhadap Degradasi Moral Remaja.
Kondisi suatu bangsa dicerminkan oleh keadaan moral para pemudanya. Moral
para pemuda yang hancur tidak mungkin dapat membangun bangsanya. Untuk itu,
moral para pemuda sekarang sangatlah perlu untuk dibenahi dan diperbaiki.
Terlalu sibuknya pemerintah dengan berbagai masalah Ekonomi,Politik dan
-
5/24/2018 Eksistensi
9/22
Sosial,seperti kenaikan BBM, SEMBAKO, MARAKNYA KASUS KORUPSI,
KECELAKAAN LALU LINTAS, DAN BENCANA ALAM, membuat
pemerintah mengesampingkan masalah mengenai degradasi moral remaja,
sehingga moral para remaja mengalami tingkat degradasi yang tinggi.
Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan,
bahkan terjadi degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-
pola perilakumenyimpang.
Hal ini sebagai dampak pengadopsian budaya luar secara berlebihan dan tak
terkendali oleh sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah
tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggung
jawab. Tak dimungkiri pula, kehadiran teknologi yang serba digital dewasa ini
banyak menjebak remaja kita untuk mengikuti perubahan ini.
Hal ini perlu didukung dan disikapi positif mengingat kemampuan memahami
pengetahuan dan teknologi adalah kebutuhan masa kini yang tidak bisa
terelakkan. Namun, filterisasi atas merebaknya informasi dan teknologi super
canggih melalui berbagai media komunikasi seringkali terlepas dari kontrol kita.
Pola perilaku budaya luar (baca: pengaruh era global), sering kali dianggap
sebagai simbol kemajuan dan mendapat dukungan berarti di kalangan remaja.
Kemajuan informasi dan teknologi telah membawa ke arah perubahan konsep
hidup dan perilaku sosial. Pengenalan dan penerimaan informasi dan teknologi
tumbuh pesat bahkan menjadi kebutuhan hidup.
Kita mesti prihatin, sekaligus menaruh perhatian lebih bila mengamati dan
menjumpai sebagian dari remaja kita makin gandrung menikmati dan
menghabiskan masa remajanya dengan kegiatan yang kurang berfaedah bahkan
sama sekali tak berguna demi masa depannya. Sungguh ironis, kala daya tarik
pendidikan dan pengetahuan yang mestinya wajib didapatkan oleh para remaja,
malah justru menjadi momok yang menakutkan dan memicu kebencian.
-
5/24/2018 Eksistensi
10/22
Sebab-Sebab Terjadinya Degradasi Moral Remaja
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi moral remaja.Antara
lain sebagai berikut :
1. Penyimpangan social
Menurut James W.van der Zanden,penyimpangan sosial merupakan perilaku yang
oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai suatu hal yang tercela dan di luar
batas toleransi.penyimpangan sosial umumnya disebabkan oleh proses sosialisasi
yang kurang sempurna. Retaknya sebuah rumah tangga menjadikan seorang anak
tidak mengenal disiplin dan sopan santun.Hal ini di sebabkan karena orang tua
sebagai agen sosialisasi tidak melakukan peran yang semestinya.
2. Pengaruh budaya asing
Kota merupakan tempat pusat segala aktifitas,keluar masuknya budaya asing
menjadikan munculnya budaya-budaya baru dan menghapus budaya-budaya lama
merasuknya budaya-budaya asing dalam kehidupan suatu bangsa membawa
banyak sekali perubahan walaupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
budaya asing membawa dampak positif namun dalam bidang pergaulan budaya
asing membawa dampak yang negatif masuknya budaya clubing,minum-minuman
keras ,juga juga narkotika sekarang menjadi budaya baru di kota-kota besar,tidak
hanya remaja yang hidup dikota-kota besar yang mengalami tingkat degradasi
moral yang tingi bahkan remaja yang tinggal di pedesaan yang mengenal adat
istiadat yang kuat pun ikut terpengaruh budaya asing dan mengalami tingkat
degradasi moral yang tinggi.
3. Kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya mendorong para laki-laki
untuk terjun kedalamnya bahkan para perempuan pun merasa memili hak yang
sama untuk ikut terjun kedalamnya sehingga dalam sebuah rumah tangga seorang
anak kurang mendapat pengawasan dan perhatian dari orang tua mereka
-
5/24/2018 Eksistensi
11/22
,akibatnya banyakdari mereka mncari kebahagiaan yang salah,seperti
clumbing,minum-minuman keras dan menghilangkan stres gengan obat-obatan.
4. Rendahnya tingkat pendidikan
Crow and crow menegaskan; learning is a modification of accompanying growth
processes that are brougt about trought adjusment to sensions initieted though
sensory stimulation(Laster D. crow.Alice D .crow 1956:215) artinya:belajar
adalah perubah tingkah laku yang menyertai proses pertumbuhan yang semua itu
di sebabkan melalui penyesuaian terhadap keadaan yang diawali lewat rangsangan
panca indra.Kurangnya pendidikan dan kemampuan diri dalam pergaulan dapat
membuat seseorang keliru dalam mengambil jalan hidupnya,sehingga mereka
mudah terpengaruh degan hal-hal baru seiring proses sosialisasi yang mereka
alami.Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
sosialisasi,karena pendidikan menjadi landasan perilaku seseorang.Kurangnya
pendidikan mengakibatkan proses sosialisasi kurang seimbang.
5. Kurangnya keefisienan dan keefektifan lembaga sosial masyarakat
Ada berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat,tingginya tingkat
kemiskinan mengakibatkan berbagai masalah sosial,seperti meningkatnya jumlah
kriminalitas,kurangnya pendidikan,dan banyaknya jumlah penduduk yang
kelaparan serta kurang gizi.Hal tersebut menarik sebagian besar perhatian
pemerintah sehingga masalah mengenai degradasi moral remaja di
kesampingkan.Kurangnya perhatian lembaga sosial terhadap moral remaja
mengakibatkan tingkat degradasi moral yang tinggi.Penerapan penerapan norma
dan sanksi yang kurang mengikat dari lembaga sosial mengakibatkan para
pemuda mengabaikan aturan-aturan tersebut.
6. Media masa atau media informasi
Kemajuan IPTEK melahirkan berbagai macam media yang mutakhir seperti
televisi,handpone, internet dan lain-lain.Banyaknya informasi yang bisa di peroleh
dari media tersebut menyebabkan banyak para remaja menyalahgunakan media
-
5/24/2018 Eksistensi
12/22
tersebut .Banyaknya tayangan-tayangan yang tidak seharusnya di tampilkan oleh
media masa seperti adegan-adegan kekerasan dan romantis yang sering di
tayangkan oleh media masa membuat para remaja meniru adegan-adegan
tersebut.Tayangan media masa yang sering mereka lihat dijadikan kebudayaan
baru yang dianggap sesuai dengan kemajuan zaman.Rasa tidak ingin ketinggalan
zaman dari orang lain membuat para remaja melakukan kebiasaan baru yang
sudah menjadi kebudayaan atau sering mereka jumpai seperti tayangan televisi
dan lingkungan sosialisasi.
Beberapa aspek yang dapat menanggulangi degradasi moral remaja.
Yang pertamaadalah Aspek pendidikan formal/lingkungan sekolah. Pendidikan
yang lebih menekankan kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstruktif,
mandiri dan kreatif menjadi faktor penting, karena melatih integritas mental dan
moral remaja menuju terbentuknya pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi
dan sosial dalam menghadapi benturan-benturan nilai-niai (clash of value) yang
berlaku dalam lingkungan remaja itu sendiri berikut lingkungan sosialnya.
Kedua, aspek lingkungan keluarga, jelas memberi andil yang signifikan terhadap
berkembangnya pola perilaku menyimpang para remaja, karena proses penanaman
nilai-nilai bermula dari dinamika kehidupan dalam keluarga itu sendiri dan akan
terus berlangsung sampai remaja dapat menemukan identitas diri dan aktualisasi
pribadinya secara utuh. Remaja akan menentukan perilaku sosialnya seiring
dengan maraknya perilaku remaja seusianya yang notabene mendapat penerimaan
secara utuh oleh kalangannya. Oleh karenanya, peranan orang tua termasuk sanak
keluarga lebih dominan di dalam mendidik, membimbing, dan mengawasi serta
memberikan perhatian lebih sedini mungkin terhadap perkembangan perilaku
remajanya.
-
5/24/2018 Eksistensi
13/22
Ketiga, aspek lingkungan pergaulan seringkali menuntut dan memaksa remaja
harus dapat menerima pola perilaku yang dikembangkan remaja. Hal ini sebagai
kompensasi pengakuan keberadaan remaja dalam kelompok. Maka, perlu
diciptakan lingkungan pergaulan yang kondusif, agar situasi dan kondisi
pergaulan dan hubungan sosial yang saling memberi pengaruh dan nilai-nilai
positif bagi aktifitas remaja dapat terwujud.
Keempat,aspek penegakan hukum/sanksi. Ketegasan penerapan sanksi mungkin
dapat menjadi shock teraphy (terapi kejut) bagi remaja yang melakukan tindakan-
tindakan yang menyimpang. Dan ini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah,
kepolisian dan lembaga lainnya.
Terakhir, aspek sosial kemasyarakat. Terciptanya relasi-relasi sosial yang baik
dan serasi di antara warga masyarakat sekitar, akan memberi implikasi terhadap
tumbuh dan berkembangnya kontak-kontak sosial yang dinamis, sehingga muncul
sikap saling memahami, memperhatikan sekaligus mengawasi tindak perilaku
warga terutama remaja di lingkungannya. Hal ini tentu sangat mendukung
terjalinnya hubungan dan aktifitas remaja yang terkontrol.
HANCURNYA MORL REMAJA
Degradasi moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi
di masyarakat. Terlalu sibuknya pemerintah dengan berbagai masalah Politik dan
Ekonomi yang terjadi dalam negeri membuat pemerintah mengesampingkan
masalah degradasi moral remaja yang hanya menjadi bagian kecil dari masalah
sosial. Akibat kelalaian dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah
-
5/24/2018 Eksistensi
14/22
degradasi moral remaja, sekarang moral remaja mengalami tingkat degradasi yang
tinggi.
Peningkatan tingkat degradasi moral remaja disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti pergaulan bebas, proses sosialisasi yang kurang sempurna, pengaruh
budaya barat, kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua, dan tingkat
pendidikan yang rendah.
Degradasi moral remaja merupakan suatu keprihatinan yang sangat mendalam
bagi suatu bangsa. Dimana tulang punggung bangsa rapuh karena termakan oleh
hancurnya moral. Sedangkan moral adalah cerminan hidup bagi penegak bangsa.
Pemuda adalah harapan bangsa, di pundak merekalah masa depan bangsa
dipertaruhkan. Jika pemudanya hancur, maka hancurlah bangsa tersebut.
Sering kita terlena akan timbulnya hal-hal kecil yang dapat menyebabkan bangsa
ini hancur. Keluar masuknya budaya asing pada suatu bangsa menjadikan budaya
sebelumnya tergantikan dan terabaikan, sehingga budaya baru itu membuat anak
bangsa tidak mau lagi mengenal akan budaya lama dan menjadikan budaya baru
sebagai pedoman hidupnya.
Di zaman yang serba modern ini, anak-anak semakin lupa terhadap apa yang
harus dilakukan sebagai penerus bangsa, kewajiban seorang murid untuk belajar,
patuh kepada guru terlebih lagi kepada kedua orang tua kurang diperhatikan.
Pemuda-pemuda di zaman sekarang lebih mendahulukan berhura-hura daripada
menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi mempertimbangkan apa yang akan
terjadi setelah apa yang mereka lakukan. Padahal selain merugikan diri mereka
sendiri juga dapat merugikan bangsa tempat dimana mereka tinggali.
Hal inilah yang paling ditakuti, dimana moral bangsa terabaikan. Banyak orang
tua kurang memperhatikan kehidupan buah hatinya. Mereka cenderung memenuhi
kebutuhan fisik saja, sedangkan rohani mereka terabaikan. Para orang tua sering
-
5/24/2018 Eksistensi
15/22
sibuk dengan profesi mereka masing-masing. Sementara sang anak dipercayakan
kepada orang yang kurang berwenang terhadap dirinya. Dan itulah yang
menyebabkan sang anak hidup dengan jalan mereka sendiri dengan tanpa arah.
Mereka tidak menyadari yang mereka lakukan adalah awal dari mulai hancurnya
bangsa ini. Yang mereka tahu hanyalah mencari kesenangan untuk menghibur hati
dengan tidak mempedullikan halal haramnya. Sedangkan orang tua mereka tidak
mengetehui sama sekali. Jika kebanyakan orang tua demikian, maka nasib bangsa
menjadi taruhannya. Jika moral bangsa telah tercemar maka tiadalah damai untuk
ditempati sebagai sarana kelangsumgan hidup warganya.
Dengan demikian peran serta orang tua sangatlah penting dalam pengawasan
pertumbuhan moral bangsa melalui generasinya. Lingkungan tempat hidup
regenerasi juga sangat mempengaruhi berlangsungnya proses sosialisasi dan
interaksi sesama hidup yang kedepannya menentukan.
Hancurnya Moral Remaja
Kurangnya perhatian terhadap Degradasi Moral Remaja.
Kondisi suatu bangsa dicerminkan oleh keadaan moral para pemudanya. Moral
para pemuda yang hancur tidak mungkin dapat membangun bangsanya. Untuk itu,
moral para pemuda sekarang sangatlah perlu untuk dibenahi dan diperbaiki.
Terlalu sibuknya pemerintah dengan berbagai masalah Ekonomi,Politik dan
Sosial,seperti kenaikan BBM, SEMBAKO, MARAKNYA KASUS KORUPSI,
KECELAKAAN LALU LINTAS, DAN BENCANA ALAM, membuat
pemerintah mengesampingkan masalah mengenai degradasi moral remaja,
sehingga moral para remaja mengalami tingkat degradasi yang tinggi.
Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan,
bahkan terjadi degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-
pola perilakumenyimpang.
-
5/24/2018 Eksistensi
16/22
Hal ini sebagai dampak pengadopsian budaya luar secara berlebihan dan tak
terkendali oleh sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah
tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggung
jawab. Tak dimungkiri pula, kehadiran teknologi yang serba digital dewasa ini
banyak menjebak remaja kita untuk mengikuti perubahan ini.
Hal ini perlu didukung dan disikapi positif mengingat kemampuan memahami
pengetahuan dan teknologi adalah kebutuhan masa kini yang tidak bisa
terelakkan. Namun, filterisasi atas merebaknya informasi dan teknologi super
canggih melalui berbagai media komunikasi seringkali terlepas dari kontrol kita.
Pola perilaku budaya luar (baca: pengaruh era global), sering kali dianggap
sebagai simbol kemajuan dan mendapat dukungan berarti di kalangan remaja.
Kemajuan informasi dan teknologi telah membawa ke arah perubahan konsep
hidup dan perilaku sosial. Pengenalan dan penerimaan informasi dan teknologi
tumbuh pesat bahkan menjadi kebutuhan hidup.
Kita mesti prihatin, sekaligus menaruh perhatian lebih bila mengamati dan
menjumpai sebagian dari remaja kita makin gandrung menikmati dan
menghabiskan masa remajanya dengan kegiatan yang kurang berfaedah bahkan
sama sekali tak berguna demi masa depannya. Sungguh ironis, kala daya tarik
pendidikan dan pengetahuan yang mestinya wajib didapatkan oleh para remaja,
malah justru menjadi momok yang menakutkan dan memicu kebencian.
Sebab-Sebab Terjadinya Degradasi Moral Remaja
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi moral remaja.Antara
lain sebagai berikut :
1. Penyimpangan social
Menurut James W.van der Zanden,penyimpangan sosial merupakan perilaku yang
oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai suatu hal yang tercela dan di luar
batas toleransi.penyimpangan sosial umumnya disebabkan oleh proses sosialisasi
-
5/24/2018 Eksistensi
17/22
yang kurang sempurna. Retaknya sebuah rumah tangga menjadikan seorang anak
tidak mengenal disiplin dan sopan santun.Hal ini di sebabkan karena orang tua
sebagai agen sosialisasi tidak melakukan peran yang semestinya.
2. Pengaruh budaya asing
Kota merupakan tempat pusat segala aktifitas,keluar masuknya budaya asing
menjadikan munculnya budaya-budaya baru dan menghapus budaya-budaya lama
merasuknya budaya-budaya asing dalam kehidupan suatu bangsa membawa
banyak sekali perubahan walaupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
budaya asing membawa dampak positif namun dalam bidang pergaulan budaya
asing membawa dampak yang negatif masuknya budaya clubing,minum-minuman
keras ,juga juga narkotika sekarang menjadi budaya baru di kota-kota besar,tidak
hanya remaja yang hidup dikota-kota besar yang mengalami tingkat degradasi
moral yang tingi bahkan remaja yang tinggal di pedesaan yang mengenal adat
istiadat yang kuat pun ikut terpengaruh budaya asing dan mengalami tingkat
degradasi moral yang tinggi.
3. Kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya mendorong para laki-laki
untuk terjun kedalamnya bahkan para perempuan pun merasa memili hak yang
sama untuk ikut terjun kedalamnya sehingga dalam sebuah rumah tangga seorang
anak kurang mendapat pengawasan dan perhatian dari orang tua mereka
,akibatnya banyakdari mereka mncari kebahagiaan yang salah,seperti
clumbing,minum-minuman keras dan menghilangkan stres gengan obat-obatan.
4. Rendahnya tingkat pendidikan
Crow and crow menegaskan; learning is a modification of accompanying growth
processes that are brougt about trought adjusment to sensions initieted though
sensory stimulation(Laster D. crow.Alice D .crow 1956:215) artinya:belajar
adalah perubah tingkah laku yang menyertai proses pertumbuhan yang semua itu
di sebabkan melalui penyesuaian terhadap keadaan yang diawali lewat rangsangan
-
5/24/2018 Eksistensi
18/22
panca indra.Kurangnya pendidikan dan kemampuan diri dalam pergaulan dapat
membuat seseorang keliru dalam mengambil jalan hidupnya,sehingga mereka
mudah terpengaruh degan hal-hal baru seiring proses sosialisasi yang mereka
alami.Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
sosialisasi,karena pendidikan menjadi landasan perilaku seseorang.Kurangnya
pendidikan mengakibatkan proses sosialisasi kurang seimbang.
5. Kurangnya keefisienan dan keefektifan lembaga sosial masyarakat
Ada berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat,tingginya tingkat
kemiskinan mengakibatkan berbagai masalah sosial,seperti meningkatnya jumlah
kriminalitas,kurangnya pendidikan,dan banyaknya jumlah penduduk yang
kelaparan serta kurang gizi.Hal tersebut menarik sebagian besar perhatian
pemerintah sehingga masalah mengenai degradasi moral remaja di
kesampingkan.Kurangnya perhatian lembaga sosial terhadap moral remaja
mengakibatkan tingkat degradasi moral yang tinggi.Penerapan penerapan norma
dan sanksi yang kurang mengikat dari lembaga sosial mengakibatkan para
pemuda mengabaikan aturan-aturan tersebut.
6. Media masa atau media informasi
Kemajuan IPTEK melahirkan berbagai macam media yang mutakhir seperti
televisi,handpone, internet dan lain-lain.Banyaknya informasi yang bisa di peroleh
dari media tersebut menyebabkan banyak para remaja menyalahgunakan media
tersebut .Banyaknya tayangan-tayangan yang tidak seharusnya di tampilkan oleh
media masa seperti adegan-adegan kekerasan dan romantis yang sering di
tayangkan oleh media masa membuat para remaja meniru adegan-adegan
tersebut.Tayangan media masa yang sering mereka lihat dijadikan kebudayaan
baru yang dianggap sesuai dengan kemajuan zaman.Rasa tidak ingin ketinggalan
zaman dari orang lain membuat para remaja melakukan kebiasaan baru yang
sudah menjadi kebudayaan atau sering mereka jumpai seperti tayangan televisi
dan lingkungan sosialisasi.
-
5/24/2018 Eksistensi
19/22
Beberapa aspek yang dapat menanggulangi degradasi moral remaja.
Yang pertamaadalah Aspek pendidikan formal/lingkungan sekolah. Pendidikan
yang lebih menekankan kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstruktif,
mandiri dan kreatif menjadi faktor penting, karena melatih integritas mental dan
moral remaja menuju terbentuknya pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi
dan sosial dalam menghadapi benturan-benturan nilai-niai (clash of value) yang
berlaku dalam lingkungan remaja itu sendiri berikut lingkungan sosialnya.
Kedua, aspek lingkungan keluarga, jelas memberi andil yang signifikan terhadap
berkembangnya pola perilaku menyimpang para remaja, karena proses penanaman
nilai-nilai bermula dari dinamika kehidupan dalam keluarga itu sendiri dan akan
terus berlangsung sampai remaja dapat menemukan identitas diri dan aktualisasi
pribadinya secara utuh. Remaja akan menentukan perilaku sosialnya seiring
dengan maraknya perilaku remaja seusianya yang notabene mendapat penerimaan
secara utuh oleh kalangannya. Oleh karenanya, peranan orang tua termasuk sanak
keluarga lebih dominan di dalam mendidik, membimbing, dan mengawasi serta
memberikan perhatian lebih sedini mungkin terhadap perkembangan perilaku
remajanya.
Ketiga, aspek lingkungan pergaulan seringkali menuntut dan memaksa remaja
harus dapat menerima pola perilaku yang dikembangkan remaja. Hal ini sebagai
kompensasi pengakuan keberadaan remaja dalam kelompok. Maka, perlu
diciptakan lingkungan pergaulan yang kondusif, agar situasi dan kondisi
pergaulan dan hubungan sosial yang saling memberi pengaruh dan nilai-nilai
positif bagi aktifitas remaja dapat terwujud.
Keempat,aspek penegakan hukum/sanksi. Ketegasan penerapan sanksi mungkin
dapat menjadi shock teraphy (terapi kejut) bagi remaja yang melakukan tindakan-
-
5/24/2018 Eksistensi
20/22
tindakan yang menyimpang. Dan ini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah,
kepolisian dan lembaga lainnya.
Terakhir, aspek sosial kemasyarakat. Terciptanya relasi-relasi sosial yang baik
dan serasi di antara warga masyarakat sekitar, akan memberi implikasi terhadap
tumbuh dan berkembangnya kontak-kontak sosial yang dinamis, sehingga muncul
sikap saling memahami, memperhatikan sekaligus mengawasi tindak perilaku
warga terutama remaja di lingkungannya. Hal ini tentu sangat mendukung
terjalinnya hubungan dan aktifitas remaja yang terkontrol.
Pendidikan karakter bertujuan untuk menumbuhkembangkan karakter
yang baik, yang seharusnya ditanamkan sejak dini. Pendidikan merupakan proses
membantu generasi muda untuk menjadi manusia yang utuh dan penuh. Utuh dan
penuh berarti menyangkut semua aspek dalam hidup manusia seperti:
intelektualitas (kognitif), sosialitas, moralitas, emosi, afeksi, estetika, religiusitas,
kepribadian, dan juga fisik. Semua aspek itu dalam pendidikan perlu
dikembangkan. Pendidikan karakter lebih membantu mengembangkan aspek
kepribadian, sosialitas, moralitas, emosi, afeksi, estetika, religiusitas yang sangat
dibutuhkan dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan berkarya.
Sebenarnya pendidikan zaman dulu selalu menyertakan pendidikan
karakter. Misalnya, guru dalam mengajar matematika juga menanamkan semangat
daya juang, mengajar siswa menghargai orang lain, melatih siswa mengerjakan
matematika dengan kejujuran dan lain-lain. Namun, akhir-akhir ini kentara bahwa
sekolah formal terlalu menekankan segi kognitif saja, hanya mencari IndeksPrestasi Kumulatif (IPK) dan ijazah, sehingga mengesampingkan pendididikan
nilai. Salah satu tanda pendidikan nilai atau karakter kurang terwujud adalah
adanya praktek tawuran, korupsi, nyontek, seks bebas, narkoba, dan kurangnya
daya juang, yang akhir-akhir ini sangat menonjol. Oleh karena itu, dipandang
penting menekankan kembali pendidikan karakter.Tentu diperlukan tinjauan
menyeluruh dalam mengamati penerapan pendidikan karakter di perguruan tinggi,
pendidikan dasar, menengah dan atas. Namun setidaknya ditemukan tiga pokok
permasalahan mengenai kemerosotan moral dan pendidikan karakter di
universitas, yakni masalah moral bangsa, penyimpangan sosial pada mahasiswa,
dan ketidakefektifan pendidikan karakter di perguruan tinggi.
-
5/24/2018 Eksistensi
21/22
Selain di tingkat perguruan tinggi dan mahasiswa, kemerosotan moral
bangsa Indonesia juga terjadi siswa siswi di Indonesia. Memang pendidikan
karakter dapat diajarkan lewat PPKn dan pelajaran agama, tetapi tidak hanyalewat dua pelajaran di atas. Bahkan bila hanya lewat PPKn dan Agama, guru-guru
lain nantinya tidak ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan pendidikan
karakter. PPKn dan pendidikan agama oleh siswa malah sering dianggap pelajaran
sampingan dan kurang dihargai. Maka pendidikan karakter seharusnya diajarkan
dan dibantukan lewat semua pelajaran, mulai dari pelajaran Olah Raga, Seni,
sampai dengan Fisika. Dengan demikian, semua guru ikut bertanggung jawab
membantu siswa dalam mengembangkan karakter.
Moral Bangsa
Kemerosotan moral bangsa tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja,
namun telah menjamur hingga pelosok negeri. Indikator yang bisa dijadikan dasar
acuan kemerosotan moral bangsa Indonesia dapat terlihat dari memudarnya nilai-
nilai luhur yang dulu dijunjung tinggi. Salah satu contoh yang paling mudah
adalah menurunnya rasa hormat terhadap orang tua. Terlepas dari pola-pola
perilaku yang berkembang dari hubungan anak dan orang tua, secara keseluruhan
orang tua yang mengeluhkan kekurangajaran anaknya banyak terdengar.
Hal ini berarti nilai-nilai menghormati orang tua berubah ke arah yangnegatif. Hal diatas adalah sebagian contoh terkecil dari bangsa ini, yakni keluarga.
Belum lagi jika dilihat secara makro, tentu akan lebih banyak lagi, diantaranya
menurunnya rasa takut dan malu kepada Sang Pencipta. Akibatnya perbuatan
sewenang-wenang terjadi, dari desa hingga ibukota, seperti pemerkosaan,
perampokan, penipuan dan lain-lain.
Pengamalan Pancasila sebagai dasar negara dan filsafat bangsa tampaknya
sudah tidak dihiraukan lagi. Masyarakat sudah terlalu jauh melangkah ke arah
modernisasi sehingga melupakan nilai-nilai moral. Tidak salah jika kini Pancasila
hanya diucapkan dalam kata namun dikhianati dalam perilaku.
-
5/24/2018 Eksistensi
22/22
top related