dm tipe 2 + ulkus diabetikum

Post on 03-Jan-2016

251 Views

Category:

Documents

21 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pembimbing :dr. Ryki M. Sihombing

dr. Era Muliana

Oleh :Hanifa (080100392)Handayan (080100156)

Veronika (080100368)Conny (080100208)Dewi (080100134)

LAPORAN KASUS

DM TIPE 2 + ULKUS DIABETIKUM

Definisi

Epidemiologi

Pada tahun 2000 menurut WHO diperkirakan sedikitnya 171 juta orang di seluruh dunia menderita DM, atau sekitar 2,8% dari total populasi. Insidensi terus meningkat cepat. DM terdapat di seluruh dunia, namun lebih sering (terutama tipe 2) terjadi di negara berkembang. Peningkatan prevalensi terbesar terjadi di Asia dan Afrika.

Etiologi

Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin.

Faktor Risiko

a. Pola makan yang berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.

b. Obesitas.c. Faktor genetik.d. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan.e. Penyakit dan infeksi pada pankreas.

Klasifikasi Diabetes Melitus menurut ADA (American Diabetes Association) 2009 : Diabetes Melitus Tipe 1 Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut Melalui proses imunologik Idiopatik Diabetes Melitus Tipe 2 Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang predominan

gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin. Diabetes Melitus Tipe Lain Defek genetik fungsi sel beta Kromososm 12, HNF alpha (dahulu MODY 3) Kromosom 7, glukokinase (dahulu MODY 2) Kromosom 20, HNF alpha (dahulu MODY 1) Defek genetik kerja insulin : resistensi insulin tipe A, sindrom Rabson Mendenhall diabetes lipoatrofik, lainnya. Penyakit Eksokrin Pankreas : pankreatitis, trauma/pankreatektomi, neoplasma Endokrinopati : akromegali, sindroma cushing, feokromositoma Karena obat / zat kimia : vacor, pentamidin, asam nikotinat, glukokortikoid Infeksi : rubella kongenital, CMV Imunologi (jarang) : sindrom “Stiffman”, antibodi anti reseptor insulin Sindroma genetik lainnya : sindroma Down, sindrom Turner Diabetes Kehamilan

DM tipe 2 memiliki hubungan genetik lebih besar dari DM tipe 1. Satu studi populasi kembar yang berbasis di Finlandia telah menunjukkan rate konkordansi pada kembar yang setinggi 40%. Efek lingkungan dapat menjadi faktor yang menyebabkan tingkat konkordansi DM tipe 2 lebih tinggi daripada DM tipe 1. Studi genetika molekular pada DM tipe 2, menunjukkan bahwa mutasi pada gen insulin mengakibatkan sintesis dan sekresi insulin yang abnormal, keadaan ini disebut sebagai insulinopati. Sebagian besar pasien dengan insulinopati menderita hiperinsulinemia, dan bereaksi normal terhadap administrasi insulin eksogen. Gen reseptor insulin terletak pada kromosom yang mengkodekan protein yang memiliki alfa dan subunit beta, termasuk domain transmembran dan domain tirosin kinase. Mutasi mempengaruhi gen reseptor insulin telah diidentifikasi dan asosiasi mutasi dengan DM tipe 2 dan resistensi insulin tipe A telah dipastikan.

STATUS ORANG SAKIT

Nama: SutrisnoTanggal lahir : 15 Desember 1966Umur : 46 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : Jl. Dorowati Lr. Rejo No.8 Medan Pekerjaan : WiraswastaStatus : MenikahPendidikan : SLTAJenis Suku : JawaAgama : Islam

Keluhan Utama : Luka di kaki kiriDeskripsi : Hal ini dialami os sejak ± 4 bulan yang lalu. Awalnya luka seperti bisul, bisul kemudian pecah menjadi luka. Luka semakin melebar dan tidak sembuh-sembuh. Rasa panas pada luka dijumpai, nyeri pada luka tidak dijumpai, nanah pada luka dijumpai. Demam dialami os ± 2 minggu ini, demam tidak terlalu tinggi dan turun dengan obat penurun panas. Sesak napas dialami os ± 2 hari ini, sesak tidak berhubungan dengan aktifitas dan cuaca. Riwayat sakit gula dialami os sejak ± 4 bulan yang lalu dengan KGD tertinggi 400 mg/dl, dan os tidak teratur minum obat DM. BAK dan BAB normal.RPT : DMRPO : tidak jelas

TANDA VITALKesadaran Compos Mentis Deskripsi:

Komunikasi baik, rasa awas terhadap lingkungan baik

Nadi (HR) 90x/i Reguler, t/v: cukup

Tekanan darah

Berbaring:Lengan kanan : 140/90 mmHgLengan kiri : 140/90 mmHg

Duduk:Lengan kanan : 140/90mmHgLengan kiri : 140/90 mmHg

Temperatur Aksila: 37,5 °C Rektal : tdp

Pernafasan Frekuensi: 26x/menit Deskripsi: cepat, torako-abdominal.

KULIT :ikterus (-), petekie (-), purpura (-), hematoma (-), edema (+), turgor kulit baik.KEPALA DAN LEHER :simetris, TVJ R-2 cm H2O, trakea medial, pembesaran

KGB(-), pembesaran kelenjar tiroid (-), kaku kuduk (-).MATA :konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-), RC +/+, pupil isokor, ka=ki, ø 3mmTELINGA : dalam batas normalHIDUNG : dalam batas normal RONGGA MULUT DAN TENGGORAKAN: dalam batas normal

TORAKS

Depan Belakang

Inspeksi Simetris fusiformis Simetris fusiformis

Palpasi SF ka = ki SF ka = ki

Perkusi Sonor pada kedua

lapangan paru

Sonor pada kedua

lapangan paru

Auskultasi SP: Vesikuler

ST: -

SP: Vesikuler

ST: -

JANTUNGBatas Jantung Relatif: Atas : ICR III Sinistra

Kanan : ICR IV LSDKiri : 1 cm medial LMCS, ICR V-VI

Jantung : HR: 90 x/i,reguler, intensitas cukup M1>M2 ,A2>A1 ,P2>P1 ,A2>P2,

desah (-), gallop (-)

ABDOMEN Inspeksi : simetrisPalpasi : soepel•Hati : ttb•Limpa : ttb

Schuffner : -, Haecket : -•Ginjal : ttbPerkusi : timpani Auskultasi : peristaltik normal, double sound (-).

RENCANA AWALNama : SutrisnoRencana yang akan dilakukan masing-masing masalah (meliputi rencana untuk diagnosa, penatalaksanaan dan edukasi)

No. Masalah Rencana diagnose

Rencana terapi Rencana monitoring

Rencana edukasi

1. -Sesak nafas

-KGD N/ 2 jam PP-HbA1c-Urinalisa-Darah Lengkap-Kultur pus-Foto Cruris sinistra AP/L

-Tirah baring-O2 2-4 l/i-Diet DM 2100 kkal-IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i-Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam-Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam-Inj. Novorapid 8-8-8 IU sc-PCT 3x500 mg-Captopril 3x6,25 mg-Perawatan luka 2x/hari

-Klinis-Laboratorium

Menerangkan dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang keadaan, penatalaksanaan dan komplikasi penyakit pada pasien dan keluarga.

Darah Kimia Klinik KemihHb: 11,50 g%Leukosit: 8800 /uLLED: 0-20 mm/jamEritrosit: 4,7 x106/mm3

Ht: 37,90 %

Metabolisme karbohidratGlukosa darah puasa : 220 mg/dlGlukosa 2 jam pp : 241 mg/dlAlbumin : 2,4 gr/dlGinjalUreum : 12,10 mg/dlKreatinin : 0,63 mg/dlAGDApH : 7,499pCO2 : 25,5pO2 : 147,2HCO3 : 20,1BE : -3,3Saturasi O2 : 99,5Elektrolit Natrium : 139 mEq/lKalium : 4,0 mEq/lKlorida : 104 mEq/l

Warna : Kuning jernihReduksi: +1Protein : -Bilirubin : -Urobilinogen : +1SedimenEritrosit: 0-1/lpbLeukosit: 0-1/lpbSilinder: -Epitel: 0-1/lpb

Darah : Hb: 11,50 g%Leukosit: 8800/uLLED: 0-20 mm/jamEritrosit: 4,7 x106/mm3

Ht: 37,90 %

Kemih :Warna : Kuning jernihReduksi: +1Protein : +3Bilirubin : -Urobilinogen : +

Tinja : tdp

Sedimen

Eritrosit: 2-3/lpb

Leukosit: 15-20/lpb

Silinder: -

Epitel: 5-7/lpb

DIAGNOSA BANDING 1.Ulkus diabetikum grade II/III o/t pretibial sinistra + DM tipe 2 2.Peripheral Arterial Disease + DM tipe 23.Gangrene + DM tipe 2 4.Selulitis + DM tipe 25.Kusta + DM tipe 2

DIAGNOSA SEMENTARAUlkus diabetikum grade II/III o/t pretibial sinistra + DM tipe 2

PENATALAKSANAAN-Tirah Baring-Diet DM 1700 kkal-O2 2 – 4 l/i -IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam -Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam-Inj. Novorapid 8-8-8 IU sc -PCT 3x500 mg-Captopril 3x6,25 mg -Perawatan luka 2x/hari

Tanggal S O A P

Terapi Anjuran

21/12/ 2012

Sesak nafas

Sens: CMTD : 140/90 mmHgHR : 90 x/iRR : 24x/iT : 37,0

oC KGD : 293

Ulkus diabetikum grade II/III o/t pretibial sinistra + DM tipe 2

-Tirah Baring-Diet DM 1700 kkal-O2 2 – 4 l/i-IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i-Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam-Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam-Inj. Novorapid 8-8-8 IU sc-Captopril 3x6,25 mg-Perawatan luka 2x/hari

-KGD per hari-HbA1c-Foto cruris sinistra-Kultur pus-Konsul endokrin

Follow up 21 November 2012- 27 November 2012

22-25/12/ 2012

Sesak nafas

Sens: CMTD : 140/80 mmHgHR : 84 x/iRR : 22x/iT : 36,4 oC KGD : 236

Ulkus diabetikum grade II/III o/t pretibial sinistra + DM tipe 2

-Tirah Baring-Diet DM 1700 kkal-O2 2 – 4 l/i-IVFD NaCl 0,9% 10 gtt/i-Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam-Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam-Inj. Novorapid 8-8-8 IU sc-Captopril 3x6,25 mg-Perawatan luka 2x/hari

-KGD per hari-HbA1c-Foto cruris sinistra-Kultur pus-Konsul endokrin

26/12/ 2012

Sesak nafas

Sens: CMTD : 120/70 mmHgHR : 88 x/iRR : 22x/iT : 36,5 oCKGD : 253

Ulkus diabetikum grade II/III o/t pretibial sinistra + DM tipe 2

-Tirah Baring-Diet DM 1700 kkal-O2 2 – 4 l/i-IVFD NaCl 0,9% 10 gtt/i-Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam-Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam-Inj. Novorapid 8-8-8 IU sc-Captopril 3x6,25 mg-Perawatan luka 2x/hari

-KGD per hari-HbA1c-Foto cruris sinistra-Kultur pus-Konsul endokrin

27/12/ 2012

Sesak nafas

Sens: CMTD : 120/80 mmHgHR : 84 x/iRR : 24x/iT : 36,2 oC KGD : 157

Ulkus diabetikum grade II/III o/t pretibial sinistra + DM tipe 2

-Tirah Baring-Diet DM 1900 kkal-O2 2 – 4 l/i-IVFD NaCl 0,9% 10 gtt/i-Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam-Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam-Humulin R 10-10-10 iv/1/2 hari-Humulin N 0-0-10 iv/malam-Captopril 3x6,25 mg-Perawatan luka 2x/hari

-KGD per hari-HbA1c-Funduskopi

Kesimpulan :

Bapak S, 46 tahun didiagnosa dengan ulkus

diabetikum grade II/III o/t pretibial sinistra +

DM tipe 2.

-Ad Vitam : bonam

-Ad Functionam : dubia ad bonam

-Ad Sanactionam : dubia

top related